LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada...

160
LAPORAN TAHUNAN 2017

Transcript of LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada...

Page 1: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

LAPORAN TAHUNAN 2017

Page 2: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

KATA PET{GANTAR

AssernEbil(nn UfaahnratilHri ylfahralratrh.

tlengm serE i*lsa ,nerguq p{ri syrjur I(e hadrat Tuhan yaqg M*la Esa,karem atu rdxnd dan ridho [,lfa Hr RSO prd- Dr. R Soelrarso Surakarta

@ tnenyetesa*m peltafrg$fitg Fldan yang tersus.Br dakm L@ranTahmar 0-aFh) Tahun 29 17.

Lapora hi berisf,€n hpooan pencapdan kftreda, r*f angwan dan upayaunt.lk rnerdt WIP seklta sd, H m aqggsan 2017-

SarEBt (Mi bdrura hporan ini m6*r banyak kelnrrarpan, oHt karem ituffi( da.r slar yang membaqgun ca4gat diharapkan ltrt* perH€n,

A**rimya ucapecr iedrna l€sih dan perEhargaan yang tukls disampail<an ke@asemua ltrd( d6 l4aya dan Ftr pqf*rrffa yang Mt nrenumhkan tenryadan pfl(ila,l sd*rgga hporafl ini @at dfttustfi dan selrroga Tuhan yarE l$ahaFsa semdiasa rnernbedl€n peernid( serta menrberiltan lck dil tepada ldtasemg @n melrlsanakan pelafarno tesetratan.

Serroga 4s:rt hi @at bermaH hagi sehruf, fihak

laJbserHfdaitam WhraMrudr W&rakah*r.

sp. oT. (K).

,, (ry.rrT.trrrll(l-aFt.)XSO kd. l}. f. SetEso s.r.ldh fh Ah7

Page 3: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pelaksanaan penyelenggaraan kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

tahun 2017 harus dapat dipertanggungjawabkan pada publik serta dilandasi

dengan komitmen yang kuat guna melaksanakan tata kepemerintahan yang baik

(good governance) yang mengedepankan akuntabilitas publik. Dalam konteks ini

menjadi penting adanya alat ukur atau indikator yang bisa dijadikan dasar

penilaian penetapan kinerja yaitu dalam bentuk Laporan Tahunan (Lapta) RSO

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017.

Pada tahun 2017 ini perwujudan kehandalan sarana dan prasarana melalui

perhitungan overall equipment dan effectiveness (OEE) tercapai sebesar 80,2 %

dan tingkat penilaian proper tercapai biru, pengembangan sistem informasi

manajemen rumah sakit yang handal melalui capaian modul IT masih belum

tercapai pada tahap integrated I yang optimal (12,5 %).

Perwujudan SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai

dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yaitu : seluruh dokter

spesialis ortopedi telah mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan (100 %),

94 % karyawan telah mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam, 67 % staf di area

kritis telah mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun, 1 dosen telah

membimbing 5 mahasiswa kedokteran, karyawan yang mendapatkan pendidikan

lanjut sebesar 15,6 %.

Perwujudan budaya kerja pegawai terkait sasaran kinerja pegawai telah tercapai

100 %. Dimana penyusunan kontrak kinerja di dalam Sasaran Kinerja Pegawai

(SKP) untuk 475 Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah terealisasi 100 %. dan akan

segera disusun penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) untuk pegawai BLU.

Perwujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi

sesuai perkembangan iptekdok yaitu : pengembangan pelayanan medik sub

spesialistik tercapai sebesar 70 %, pelayanan unggulan telah terlaksana 100 %

yaitu : Skoliosis, Plexus Brachialis Injury, Developmental Dislocation of The Hip

(DDH) serta Paraplegia dan pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub

spesialistik tercapai 5,1 % (102 % dari target).

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

iii

Page 4: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Perwujudan kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis

evidence based terkait pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan telah

terealisasi 27 % dengan 3 jenis penelitian oleh dr. Siswarni Sp. KFR berjudul

Efektivitas Foot Abduction (FAB) Produksi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Untuk Mempertahankan Koreksi Kaki Pada Penderita Clubfoot , dr. Seti Aji

Hadinoto yang berjudul Hasil Functional Mobility Scale (FMS) Pada Kasus

Cerebral Palsy Spastic Diplegic Yang Ditangani Dengan Metode SEMLS (Single

Event Multilevel Surgery) di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, Supriyati SKM

berjudul Aplikasi Technology Acceptance Model Pada Manajemen Rumah Sakit.

Perwujudan hospital tourism dengan program pelayanan terpadu terkait kegiatan

pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya tercapai sebesar

54 % (100 % dari target).

Perwujudan penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan

DPJP terkait jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway

dan DPJP telah tercapai 14 jenis (77.8 % dari target).

Perwujudan jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan terkait

pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan

yang melakukan kerjasama sebesar 52 kerjasama (58,5 dari target).

Perwujudan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas /

bermutu antara lain : Kegiatan akreditasi RS dalam persiapan re akreditasi KARS

(153.5 %), sasaran keselamatan operasi tercapai sebesar 99.9 %, pengendalian

infeksi dengan indikator : Infeksi daerah operasi (1.71 %), dekubitus (0 ‰),

infeksi saluran kencing (ISK) (0 ‰), ventilator associated pneumonia (VAP)

sebesar 5,26 ‰ serta infeksi aliran darah perifer / phlebitis (0%), angka

medication error cenderung turun ke angka 37,6 %, emergency response time II

sebesar 88,6 menit, pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam

tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan

formularium nasional tercapai sebesar 99.5 %, tidak adanya kejadian salah sisi,

angka Nett death rate (NDR) sebesar 6,02 ‰, angka kematian pasien di IGD

sebesar 0.036 %, waktu lapor hasil tes kritis radiologi dan laboratorium tercapai

sebesar 100 % (24 menit dan 12, 3 menit), pemberian pencegahan VTE pada

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

iv

Page 5: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

pasien hip / knee arthroplasty tercapai 99,7 %, serta angka bed occupancy rate

(BOR) tercapai sebesar 52,58 %.

Perwujudan peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit terkait Indeks

Kepuasan Kerja Karyawan tercapai sebesar 96 % ( 107,9 % dari target), seluruh

keluhan pelanggan telah ditindaklanjuti, survey kepuasan masyarakat dengan

IKM sebesar 80.7 %, waktu tunggu rawat jalan tercapai sebesar 58.63 menit,

waktu tunggu operasi elektif tercapai sebesar 19 jam 11 menit, waktu tunggu

pelayanan radiologi tercapai sebesar 2 jam 24 menit, waktu tunggu pelayanan

laboratorium tercapai sebesar 52,12 menit dan waktu tunggu pelayanan resep

obat jadi tercapai sebesar 8.07 menit.

Perwujudan efisiensi penggunaan dana terkait rasio pendapatan PNBP terhadap

biaya operasional (POBO) sebesar 109,21 % dan tingkat kesehatan Badan

Layanan Umum RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebesar 87,26 (AA)

dengan nilai aset sebesar : Rp. 978.218.711.863,00.

Perwujudan alokasi dana yang meningkat terkait pertumbuhan pendapatan sebesar 7,24

% (Rp. 165.597.832.281,00 / 103,5 % dari target) dengan realisasi belanja sebesar Rp.

263.652.000.306,00 (84,9 %).

Upaya – upaya RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam upaya untuk meraih Wajar

Tanpa Pengecualian (WTP) di tingkat rumah sakit maupun Kementerian adalah

Pencanangan Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas

dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), Pembentukan Tim

Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG), Sosialisasi dan Pendampingan dari Inspektorat

Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Pelaporan Kekayaan pegawai melalui LHKASN dan

LHKPN, Melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan Peraturan Presiden

Nomor 54 Tahun 2010, Pertanggungjawaban perjalanan dinas dengan dokumen yang

lengkap dan benar, Pelaporan penyerapan realisasi anggaran setiap bulan ke

Kemenkes.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

v

Page 6: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR ii RINGKASAN EKSEKUTIF iii DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL vii DAFTAR DIAGRAM x LEMBAR PENGESAHAN xi

BAB I PENDAHULUAN 1 A Latar Belakang 1 B Maksud & Tujuan Laporan 1 C Ruang Lingkup Laporan 2

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN 3 A Hambatan Tahun Lalu 3 B Kelembagaan 4 C Sumber Daya –Sumber Daya 5

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 10 A Dasar Hukum 10 B Tujuan, Sasaran, dan Indikator 11

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN 23 A Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran 23 B Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi 24 C Terobosan Yang Dilakukan 25

BAB V HASIL KERJA 26 A Pencapaian Target Kinerja 26 B Realisasi Anggaran 135 C Upaya Untuk Meraih WTP dan Zona Integritas 151

BAB VI PENUTUP 154 1 Kesimpulan 154 2 Saran 160

Lampiran – lampiran Struktur Organisasi RS Perjanjian Kinerja RS Th 2017

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

vi

Page 7: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

rjLAPORAN TAHUNAN (LAPTA)

RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTATAHUN 2017

DISIAPKAN DAN DIBUAT OLEH DIREKSI

'\

'1 Direktur Utama

dr. Pamudji Utomo, Sp. OT. (K).NIP 1 96202281 989031 003

2 Direktur Medik dan Keperawatan

dr. Romaniyanto, Sp. OT (K).NtP 196401 1 01 989'121001

3 Direktur Umum, SDM, dan Pendidikan

dr. R- Safil Rudiarto H, Sp. Rad, MM.NtP t 96208281 989101002

4 DireKur Keuangan

Drs. EC Subur, M.Sl.NIP 1 965041 51 993031001

Laporan Tahunan (Lapt )RsO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta fh 20'l,7 '::,.:, ::: :

Page 8: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB I

PENDAHULUAN

Page 9: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk

dan bertanggungjawab kepada atasan masing – masing dan menyampaikan

laporan berkala tepat pada waktunya1), sehingga setiap organisasi pemerintah

wajib menyusun Laporan Berkala. Di lingkup Kementerian Kesehatan, setiap

Kepala Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta

bertanggung jawab kepada atasan masing – masing dan menyampaikan

laporan berkala tepat pada waktunya2.)

Laporan berkala merupakan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi dari

satuan kerja di lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan yang memuat

perkembangan dan hasil pencapaian kinerja baik kegiatan maupun anggaran

dalam kurun waktu tertentu3).

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai salah satu Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan

pelayanan kesehatan juga dituntut terus menerus meningkatkan kinerja

pelayanan kesehatan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan

pertanggunggugatan atas segala kegiatan yang diselenggarakan oleh rumah

sakit, maka disusunlah Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta Tahun 2017 yang merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja

rumah sakit.

B. MAKSUD & TUJUAN

Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta Tahun 2017 yaitu :

1. Memenuhi kewajiban institusional dalam bentuk pertanggungjawaban

kinerja rumah sakit dari satuan organisasi Unit Pelaksana Teknis kepada

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan;

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

1

Page 10: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

2. Sebagai upaya institusional rumah sakit untuk melakukan evaluasi kinerja

selama satu tahun serta mengupayakan tindak lanjut pemecahan

permasalahan dan manajemen yang akuntabel untuk tahun berikutnya.

C. RUANG LINGKUP LAPORAN

Ruang lingkup pelaporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta Tahun 2017 meliputi :

1. Bab I : Pendahuluan a. Latar Belakang.

b. Maksud dan Tujuan Pelaporan.

c. Ruang Lingkup Laporan.

2. Bab II : Analisis Situasi Awal Tahun

a. Hambatan Tahun Lalu.

b. Kelembagaan.

c. Sumber Daya.

3. Bab III : Tujuan dan Sasaran Kerja

a. Dasar Hukum.

b. Tujuan, Sasaran dan Indikator.

4. Bab IV : Strategi Pelaksanaan

a. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran.

b. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi.

c. Upaya Tindak Lanjut.

5. Bab V : Hasil Kerja

a. Pencapaian Target Kinerja.

b. Realisasi Anggaran.

c. Upaya untuk Meraih WTP dan Zona Integritas.

6. Bab VI : Penutup.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

2

Page 11: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB II

ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

Page 12: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN

A. HAMBATAN TAHUN LALU RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya di awal tahun anggaran 2017 tentunya memiliki hambatan -

hambatan dan permasalahan yang perlu dipecahkan. Hambatan – hambatan

dalam pencapaian kinerja tahun lalu yaitu :

1. Belum tercapainya target pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik

sub spesialistik terkait dengan indikator jumlah pengunjung (87,5 %) dan

kunjungan (94,5 %), tindakan operasi (98,7 %) serta tingkat hunian tempat

tidur rawat inap (BOR) sebesar 51,82 %;

2. Belum optimalnya perwujudan pelayanan sub spesilistik ortopedi

traumatologi yang berkualitas / bermutu terkait dengan masih tingginya

angka Medication Error (51,8 %), belum tercapainya Sasaran Keselamatan

Operasi (99, 8 %) serta masih tingginya angka Infeksi Daerah Operasi

(1,84 %);

3. Belum optimalnya perwujudan SDM yang mempunyai kualitas dan

kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan dan teknologi

terkait dengan masih rendahnya capaian karyawan yang mendapatkan

pelatihan lebih dari 20 jam (54 %);

4. Belum optimalnya perwujudan kualitas penelitian dan pengembangan

rumah sakit berbasis evidence based terkait masih rendahnya

pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan;

5. Belum maksimalnya perwujudan jejaring kerja horizontal maupun vertikal

yang berkelanjutan terkait dengan belum tercapainya target pertumbuhan

jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang

melakukan kerjasama (97,6 %);

6. Belum optimalnya perwujudan peningkatan kepuasan pelanggan rumah

sakit terkait dengan belum tercapainya target Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) yang baru tercapai sebesar 80,68 % dimana keluhan dari pelanggan

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

3

Page 13: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

antara lain terkait antrean pemeriksaan, toilet yang kotor, petugas tidak

ramah serta ruang tunggu yang kurang nyaman.

7. Masih rendahnya capaian realisasi pengelolaan anggaran belanja yang

dikelola (84,1 %).

B. KELEMBAGAAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

839/Menkes/Per/VII/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit

Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, memiliki tugas pokok (pasal 2) : “

Melaksanakan upaya kesehatan paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian

dan pengembangan serta penapisan teknologi di bidang ortopedi traumatologi

dan rehabilitasi medik”. Sedangkan fungsinya yang diemban (pasal 3) yaitu :

1. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan paripurna di bidang ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medik

tingkat sekunder dan tersier;

2. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatyan dalam rangka

meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pemberian

pelayanan kesehatan di bidang ortopedi traumatologi dan rehabilitasi

medik;

3. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan di

bidang ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medik;

4. Pelaksanaan administrasi rumah sakit.

Susunan Dewan Pengawas RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/289/2016 tanggal

18 Mei 2016 sebagai berikut :

Ketua : dr. Asjikin Iman Hidayat Dachlan, M.H.A.

Anggota : Prof. dr. Ravik Karsiadi, M.S.

: Prof. dr. Errol Untung Hutagalung , Sp. B., Sp. OT (K), FICS.

: Riza Helmi, S.H.

: Ludiro, S.E., M.M.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

4

Page 14: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Sedangkan untuk Susunan Direksi RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

sebagai berikut :

Direktur Utama : dr. Pamudji Utomo, Sp.OT.(K).

Direktur Umum, SDM, dan Pendidikan : dr. R. Safil Rudiarto Hendroyogi, Sp. Rad.,MM.

Direktur Keuangan : Drs. Ec. Subur M.Si.

Direktur Medik dan Keperawatan : dr. Romaniyanto, Sp.OT. (K).

Secara detail struktur organisasi dapat diperiksa di lampiran 1

C. SUMBER DAYA – SUMBER DAYA RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya sebagai institusi pelayanan tentunya didukung oleh sumber daya –

sumber daya yang ada. Sumber daya – sumber daya tersebut diantaranya :

1. Sumber Daya Manusia Gambaran sumber daya manusia RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per

01 Januari 2017, dapat dijelaskan seperti di bawah ini : Diagram (1) Peta Ketenagaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

per 01 Januari 2017

Tabel (1) Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta per 01 Januari 2017

NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH % 1 2 3 4 1 PNS 495 80,2 % 2 BLU 97 15,7 % 3 CBLU 7 1,1 % 4 Kontrak 17 2,8 % 5 Dokter mitra 1 0,2 % Jumlah 617 100 %

* Sumber data : Lakip Bagian SDM

Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO Prof.

Dr. R. Soeharso Surakarta per 01 Januari 2017 sebesar 617 pegawai, dengan

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

5

Page 15: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

komposisi PNS sebesar 80,2 %, pegawai BLU dan CBLU sebesar 16,8 %,

pegawai kontrak sebesar 2,8 % serta dokter mitra 0,2 %. Diagram (2) SDM Berdasarkan Kelompok Jabatan

per 01 Januari 2017

* Sumber data : Lakip Bagian SDM

Berdasarkan kelompok jabatan, komposisi SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta meliputi tenaga medis sebanyak 33 pegawai (5,3 %), tenaga

keperawatan sebanyak 185 pegawai (30 %), tenaga kesehatan lain sebanyak

139 pegawai (22,5 %), tenaga non medis sebanyak 260 pegawai (42,1 %).

Sedangkan berdasarkan klasifikasi pendidikan, SDM RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta dapat diuraikan seperti di bawah ini.

Diagram (3) Komposisi SDM Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan per 01 Januari 2017

* Sumber data : Lakip Bagian SDM

Dari diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM)

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sudah berada pada level professional /

D3 ke atas sebesar (69.9 %). Berdasar tingkat pendidikan, urutan terbesar

yaitu S1 dan S1 Profesi sebesar 32.1 % Diploma III sebesar 29,3 %, serta

SLTA sebesar 24,1 %.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

6

Page 16: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta terkait aset yang tercatat pada SIMAK-BMN per 01 Januari 2017

sebagai berikut : Tabel (4) Pengelolaan Aset Yang Tercatat Pada SIMAK-BMN

Per 01 Januari 2017

1) BMN Intrakomtable Posisi awal : Rp. 490.249.892.423,00

2) BMN Ekstrakomtable

Posisi awal : Rp. 1.378.250.686,00

3) BMN Gabungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable Posisi awal : Rp. 491.628.143.109,00

4) BMN Aset tak berwujud (software) Posisi awal : Rp. 689.700.000,00

5) Konstruksi dalam pengerjaan Posisi awal : Rp. 81.245.348.960,00

*Sumber data : Laporan SIMAK BMN

Tabel (5) Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Posisi per 01 Januari 2017

AKUN NERACA JUMLAH KODE URAIAN 1 2 3

117111 Barang Konsumsi Rp. 1.593.468.325 117113 Bahan untuk Pemeliharaan Rp. 480.821.468 117114 Suku Cadang Rp. 19.874.064.380 117131 Bahan Baku Rp. 636.177.597 117191 Persediaan utk tujuan strategis /

berjaga – jaga Rp. 0

117199 Persediaan Lainnya Rp. 2.772.771.528 131111 Tanah Rp. 201.089.570.000 132111 Peralatan dan Mesin Rp. 204.217.563.689 133111 Gedung dan Bangunan Rp. 79.997.410.103 134111 Jalan dan Jembatan Rp. 892.125.876 134112 Irigasi Rp. 97.570.000 134113 Jaringan Rp. 1.521.093.650 135121 Asset Tetap Lainnya Rp. 68.640.105 136111 Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp. 81.245.348.960 137111 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan

Mesin Rp. (162.566.158.086)

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

7

Page 17: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

AKUN NERACA JUMLAH KODE URAIAN 1 2 3

137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan

Rp. (15.179.199.858)

137311 Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan

Rp. (744.413.282)

137312 Akumulasi Penyusutan Irigasi Rp. (79.806.842) 137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan Rp. (690.034.134) 137411 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Lainnya Rp. (13.728.065)

162151 Software Rp. 689.700.000 162191 Asset tak berwujud lainnya Rp. 0 162311 Asset tak berwujud dalam pengerjaan Rp. 0 166112 Asset tetap yang tidak digunakan

dalam operasi pemerintahan Rp. 2.365.919.000

169122 Akumulasi penyusutan asset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan

Rp. (2.365.919.000)

169315 Akumulasi Amortisasi software Rp. (568.950.000) JUMLAH Rp. 415.334.035.414

* Sumber data : Laporan SIMAK BMN

Jumlah aset RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang tercatat pada

SIMAK-BMN per 01 Januari 2017 sebesar : Rp. 415.334.035.414,00.

3. Sumber Daya Anggaran Sumber Daya Anggaran adalah gambaran jumlah pagu anggaran yang

diterima RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta baik bersumber dari APBN

maupun BLU pada awal tahun 2017 yaitu : Tabel (6) Pagu Anggaran Tahun Anggaran 2017

JENIS BELANJA PAGU TH. 2017 1 2

Belanja pegawai Rp. 39.875.705.000 Belanja barang Rp. 152.087.565.000 Belanja modal Rp. 49.649.258.000

* Sumber data : Bagian PMD

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

8

Page 18: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN KERJA

Page 19: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. DASAR HUKUM

Dasar hukum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta sebagai Badan Layanan Umum yaitu :

1. Undang – Undang Nomor 17 Th 2003 Tentang Keuangan Negara;

2. Undang – Undang Nomor 1 Th 2004 Tentang Perbendaharaan

Negara;

3. Undang – Undang Nomor. 25 Th 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

4. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005 - 2025;

5. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 5063);

6. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 5072);

7. PP RI NO. 74 Th 2012 Tentang Perubahan Atas PP 23 Th 2005

Tentang PPK BLU;

8. Perturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 Tentang

Pedoman Akuntansi dan pelaporan keuangan Badan Layanan Umum;

9. Keputusan Menteri Kesehatan No 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1981/Menkes/SK/XII/2010

tentang Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Rumah

Sakit;

11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 839/Menkes/Per/VII/2007

tanggal 20 Juli 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja RS Ortopedi

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai RS PPK BLU dan Rumah

Sakit Khusus Kelas A;

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

10

Page 20: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

12. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

KP.03.01/Menkes/439/2015 tentang Pengangkatan, Pemindahan dan

Pemberhentian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Di Lingkungan

Kementerian Kesehatan.

13. PermenPAN No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Lakip;

14. Rencana Strategis RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2015

– 2019;

15. Perjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017;

B. TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR

1. TUJUAN TAHUN 2017 Tujuan yang hendak dicapai RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun

2017 meliputi :

1) Tersedianya infrastruktur yang mendukung aktifitas pelayanan rumah

sakit;

2) Terwujudnya sumber daya manusia rumah sakit yang kompeten,

inovatif dan kreatif;

3) Terwujudnya budaya kerja yang terbuka dan saling melayani;

4) Terwujudnya proses bisnis pelayanan, penelitian dan pengembangan

ortopedi traumatologi & rehabilitasi medik yang bermutu dan

paripurna;

5) Terwujudnya kepuasan pelanggan rumah sakit yang ultima;

6) Mewujudkan tata kelola keuangan rumah sakit yang efisien dan

akuntabel.

2. SASARAN TAHUN 2017

Sasaran merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan

berfungsinya outcomes dari semua program yang telah ditetapkan.

Perwujudan pencapaian sasaran ini diwujudkan dalam indikator – indikator

utama (IKU) Sasaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2017

meliputi :

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

11

Page 21: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

a. Komponen Pelayanan 1) Terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi

traumatologi sesuai perkembangan iptekdok dengan :

a) Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub

spesialistik sebesar 60% di tahun 2017;

b) Persentase pelayanan unggulan terlaksana sebesar 100% di

tahun 2017;

c) Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

sebesar 5 % di tahun 2017.

2) Terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang

berkualitas / bermutu, dengan :

a) Capaian penyelesaian kegiatan Akreditasi KARS;

b) Sasaran Keselamatan Operasi sebesar 100 % di tahun 2017;

c) Infeksi Daerah Operasi sebesar < 1,5 % di tahun 2017;

d) Medication Error sebesar < 5 % di tahun 2017;

e) Emergency Respon Time II sebesar < 240 menit di tahun

2017;

f) Pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam : 80 % di

tahun 2017.

3) Terwujudnya hospital tourisme dengan program pelayanan

terpadu dengan persentase jumlah kegiatan pembangunan

gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya sebesar 54 % di

tahun 2017.

4) Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan

Clinical Pathway dan DPJP dengan jumlah jenis pelayanan yang

dilaksanakan berbasis Clinical Pathway sebesar 20 jenis di tahun

2017.

b. Komponen Sumber Daya Manusia dan Organisasi Manajemen

1) Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi

sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

dengan :

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

12

Page 22: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

a) Persentase dokter spesialis yang mendapatkan sertifikat sub

spesialis / konsultan sebesar 100% di tahun 2017;

b) Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari

20 jam sebesar 64 % di tahun 2017;

c) Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan > 20 jam

/ tahun sebesar 70% di tahun 2017;

d) Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran sebesar 1 : 5 di

tahun 2017;

e) Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

sebesar 21 % di tahun 2017.

2) Terwujudnya budaya kerja pegawai dengan persentase Sasaran

Kinerja Pegawai sebesar 90 % di Tahun 2017.

3) Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit

berbasis evidence based dengan :

a) Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

sebesar 9 % di tahun 2017;

b) Jumlah penelitian yang dipublikasikan sebesar 1 buah di tahun

2017.

4) Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

dengan :

a) Indeks Kepuasan Kerja Karyawan sebesar 89 % di tahun 2017;

b) Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti sebesar 82

% di tahun 2017;

c) Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 85 % di tahun 2017.

5) Terwujudnya pengembangan SIM Rumah Sakit yang handal

dengan persentase capaian modul IT tahap Integrated II di tahun

2017.

6) Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang

berkelanjutan dengan persentase pertumbuhan jumlah institusi

(pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan

kerjasama dengan RSO sebesar 7 % di tahun 2017.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

13

Page 23: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

c. Komponen Keuangan 1) Terwujudnya efisiensi penggunaan dana dengan :

a) Persentase POBO sebesar 76 % di tahun 2017;

b) Kesehatan Badan Layanan Umum tercapai AA di tahun 2017.

2) Tersedianya alokasi dana yang meningkat dengan pertumbuhan

pendapatan RS sebesar 6,7 % di tahun 2017.

d. Komponen Sarana dan Prasarana 1) Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana dengan :

a) Overall Equipment & Effectiveness (OEE) sebesar 65 % di

tahun 2017;

b) Tingkat Penilaian Proper tercapai biru di tahun 2017.

Adapun implementasi dari sasaran strategis tersebut diatas

diimplemantasikan dalam program – program di bawah ini :

a) Komponen Pelayanan

1) Pengembangan sub spesialis ortopedi traumatologi dan rehabilitasi

medis difokuskan pada sport medicine;

2) Terlaksananya pelayanan unggulan di tahun 2017;

3) Optimalisasi respon time pelayanan medik sub spesialistik;

4) Peningkatan cakupan pelayanan medik;

5) Implementasi clinical pathway sesuai dengan pengembangan

ortopedi traumatologi;

6) Persiapan Akreditasi Internasional;

7) Evaluasi Akreditasi KARS;

8) Evaluasi Akreditasi RS Pendidikan;

9) Penerapan assessment dan manajemen resiko keselamatan

operasi;

10) Penerapan surgical site infection bundle;

11) Program keselamatan pasien;

12) Optimalisasi manajemen pelayanan operasi;

13) Monitoring dan evaluasi kelengkapan rekam medik;

14) Program Komite Medik;

15) Program Komite Keperawatan;

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

14

Page 24: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

16) Program Komite Etik dan Hukum;

17) Program Komite PMKP;

18) Program Komite PPI.

2) Komponen Organisasi dan SDM

1) Sertifikasi dokter sub spesialis (fellowship);

2) Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan;

3) Pendidikan dan Pelatihan Non Kesehatan;

4) Diklat Pimpinan;

5) Pendidikan lanjut karyawan;

6) Penerapan remunerasi berbasis kinerja;

7) Optimalisasi sistem reward and consequences;

8) Pengembangan sistem jenjang karier SDM berbasis IT;

9) Optimalisasi budaya “5S dan 5R” untuk seluruh karyawan;

10) Pengembangan penelitian ilmiah;

11) Program peningkatan jejaring pendidikan dan penelitian;

12) Program peningkatan jejaring pelayanan;

13) Program retensi pegawai;

14) Penerapan service excellent;

15) Pengembangan sistem marketing RS terpadu.

c) Komponen Keuangan

1) Program efisiensi biaya belanja barang dan jasa;

2) Implementasi Sistem Akuntansi Biaya;

3) Efisiensi Bahan Habis Pakai (BHP);

4) Pembangunan sistem perencanaan, penganggaran dan pengadaan

terpadu;

5) Penyusunan anggaran berbasis kinerja;

6) Pengelolaan keuangan yang akuntabel;

7) Optimalisasi klaim piutang RS;

8) Penyesuaian tarif;

9) Pengelolaan Penerimaan satu pintu.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

15

Page 25: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

d) Komponen Sarana dan Prasarana 1) Pengelolaan manajemen risiko sarpras RS;

2) Program pemeliharaan peralatan medis dan non medis;

3) Program kehandalan sarana prasarana;

4) Pengelolaan limbah B3 sesuai standar;

5) Pengelolaan AMDAL / UKL / UPL;

6) Pengendalian pencemaran udara dan air;

7) Program green hospital;

8) Program kesehatan dan keselamatan kerja (K3);

9) Upaya pengelolaan kesling sesuai aturan / baku mutu yang

ditetapkan;

10) Pengembangan fasilitas laundry sesuai standar;

11) Pengembangan SIM RS;

12) Investasi Gedung Pelayanan Terpadu dan Gedung Instalasi Bedah

Sentral.

3. INDIKATOR – INDIKATOR Indikator – indikator keberhasilan yang ingin dicapai pada tahun 2017

dituangkan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta seperti tabel di bawah ini :

a. Indikator Kinerja Badan Layanan Umum UPT Vertikal, terdiri atas : Tabel (7) Indikator Kinerja Badan Layanan Umum UPT Vertikal NO INDIKATOR BOBOT NILAI

1 2 3 1 Area Klinis 35 2 Area Managerial 35 3 Aspek Keuangan 30 NILAI TOTAL 100

b. Indikator Kinerja Individu RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta (IKI)

Tahun 2017 Tabel (8) Indikator Kinerja Individu (IKI) Tahun 2017

KATEGORI NO JUDUL INDIKATOR STANDAR BOBOT

1 2 3 4 5 PELAYANAN MEDIS Kepatuhan Terhadap Standar

1 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway

100% 0,05

2 Kepatuhan Penggunaan ≥80% 0,05

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

16

Page 26: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Formularium Nasional (FORNAS)

3 Prosentase Kejadian Pasien Jatuh

≤3% 0,05

4 Penerapan Keselamatan Operasi

100% 0,05

Pengendalian Infeksi di RS

5 Infeksi Daerah Operasi (IDO) ≤2% 0,05 6 Ventilator Associated

Pneumonia (VAP) ≤5,8‰ 0,05

7 Cuci Tangan (Hand Hygiene) 100% 0,05 Capaian Indikator Medik

8 Dekubitus ≤1,5‰ 0,07 9 Pemberian Pencegahan VTE

pada pasien Hip atau Knee Arthroplasty

100% 0,08

Akreditasi 10 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0,08 Kepuasan Pelanggan

11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)

>75% 0,08

Ketepatan Waktu Pelayanan

12 Emergency Response Time 2 (ERT)

≤120 menit

0,02

13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)

≤60 menit 0,05

14 Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE)

≤48 jam 0,05

15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR)

≤3 jam 0,05

16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL)

≤2 jam 0,05

17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalama Waktu 24 Jam (PRM)

>80% 0,02

PELAYANAN KEUANGAN Keuangan 18 Rasio Pendapatan PNBP

Terhadap Biaya Operasional (PB) 65% 0,1

c. Indikator Kinerja Terpilih (IKT) Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta (IKI) Tahun 2017

Tabel (9) Indikator Kinerja Individu (IKI) Tahun 2017

NO INDIKATOR STANDAR TARGET TW I TW II TW III TW IV

1 Kelengkapan dan Ketepatan

Rekam Medik Dalam Waktu 24 Jam

80% 82% 82% 82% 82%

2 Modernisasi Pengelolaan BLU (penerapan Aplikasi BLU Integrated Online System / BIOS)

100% 100% 100% 100% 100%

3 Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis

80% 80% 80% 80% 80%

4 Sistem Antrian Pasien Rawat 100% 100% 100% 100% 100%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

17

Page 27: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Jalan (Online/SMS) 5 Informasi Ketersediaan

Tempat Tidur 100% 100% 100% 100% 100%

6 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)

65% 90% 90% 90% 90%

d. Key Performance Indicator / Indikator Kinerja Utama (IKU) Tabel (10) Key Performance Indicator / Indikator Kinerja Utama (IKU)

Tahun 2017

SASARAN STRATEGIS IKU BOBOT PIC TARGET 2017

PERSPEKTIF LEARNING & GROWTH Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

Overall Equipment & Effectiveness (OEE)

5% Direktur USP

65 %

Terwujudnya pengembangan SIM Rumah Sakit yang handal

Level IT yang terintegrasi 5% Direktur USP

Integrated II

Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

Persentase dokter spesialis yg mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

3% Direktur USP

65 %

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

3% Direktur USP

62 %

Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

3% Direktur USP

20 %

Terwujudnya budaya kerja pegawai

Persentase Sasaran Kinerja Pegawai

2% Direktur USP

90 %

PERSPEKTIF BUSINESS PROCESS Terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

Persentase jumlah kegiatan pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

6% Direktur Medik & Keperawatan

60 %

Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

5% Direktur Medik & Keperawatan

5 %

Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.

Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

3% Direktur USP

9 %

Terwujudnya hospital tourisme dengan program pelayanan terpadu

Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu & penunjangnya

10% Direktur USP

54 %

Terwujudnya Jumlah jenis pelayanan 5% Direktur 20 jenis

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

18

Page 28: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Penyempurnaan Manajemen Pelayanan dg Clinical Pathway dan DPJP

medik yang dilaksanakan berbasis Clinical Pathway dan DPJP

Medik & Keperawatan

Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

5% Direktur USP

7 %

Terwujudnya pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas/bermutu.

Akreditasi RS 2% Direktur USP

KARS

Sasaran Keselamatan Operasi

2% Direktur Medik & Keperawatan

100 %

Infeksi Daerah Operasi 2% Direktur Medik & Keperawatan

<1,5 %

Medication Error 2% Direktur Medik & Keperawatan

5 %

Emergency Response Time II

2% Direktur Medik & Keperawatan

≤ 4 Jam

Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalam 1 x 24 Jam

2% Direktur Medik & Keperawatan

80 %

PERSPEKTIF CUSTOMER / STAKEHOLDER Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

Indeks Kepuasan kerja Karyawan

5% Direktur USP

89 %

Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

5% Direktur USP

82 %

Indeks Kepuasan Masyarakat

5% Direktur USP

85 %

PERSPEKTIF FINANCIAL Terwujudnya efisiensi penggunaan dana

Persentase POBO 5% Direktur Keuangan

76 %

Kesehatan Badan Layanan umum

8% Direktur keuangan

AA

Tersedianya alokasi dana yang meningkat

Pertumbuhan pendapatan RS

5% Direktur Keuangan

6,7 %

e. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini sesuai dengan SK Direktur Utama

Nomor : Hk.02.03/XXX.2.2.2/3933/2017 tentang Pemberlakuan Revisi

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

19

Page 29: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Standar Pelayanan Minimal RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sesuai

dengan SPM satuan kerja masing masing.

f. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Perjanjian Kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2017 telah

ditandatangi oleh Direktur Utama RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia pada bulan 6 Januari 2017. Seperti tercantum pada

tabel di bawah ini.

PERJANJIAN KINERJA SATUAN KERJA : RS ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA TAHUN ANGGARAN : 2017 NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1 Terwujudnya kehandalan

sarana dan prasarana 1 Overall equipment dan effectiveness

(OEE) 65%

2 Tingkat penilaian proper Biru 2 Terwujudnya

pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit yang handal

3 Persentase capaian modul IT per tahun Integrated I

3 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

4 Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

100 %

5 Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

62%

6 Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

70%

7 Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

1.5

8 Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

21%

4 Terwujudnya budaya kerja pegawai

9 Persentase sasaran kinerja pegawai 100 %

5 Terwujudnya pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

10 Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

60 %

11 Persentase pelayanan unggulan terlaksana

100 %

12 Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

5 %

6 Terwujudnya kualitas penelitian dan

13 Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

9 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

20

Page 30: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4)

pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.

14 Jumlah penelitian yang dipublikasikan 2 buah

7 Terwujudnya hospital tourism dengan program pelayanan terpadu

15 Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

54 %

8 Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP

16 Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP

18 jenis

9 Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

17 Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

7 %

10 Terwujudnya pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.

18 Akreditasi RS KARS 19 Sasaran keselamatan operasi 100 % 20 Pengendalian infeksi RS : Infeksi daerah operasi 2 % Dekubitus 1.5 ‰ Infeksi saluran kencing (ISK) 4,7 ‰ Ventilator associated pneumonia

(VAP) 5,8 ‰

Infeksi aliran darah perifer (Phlebitis) 5 % 21 Medication error 20 % 22 Emergency response time II 200 menit 23 Pengembalian rekam medik lengkap

dalam 1 x 24 jam 80 %

24 Persentase kejadian pasien jatuh 3 % 25 Kepatuhan penggunaan Formularium

Nasional (Fornas) 90%

26 Tidak ada kejadian salah sisi 0% 27 Nett death rate (NDR) 24 ‰ 28 Kematian pasien di IGD 2 % 29 Waktu lapor hasil tes kritis radiologi 100% 30 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium 100% 31 Pemberian pencegahan VTE pada

pasien hip / knee arthroplasty 100%

32 Bed occupancy rate (BOR) 70 % <BOR < 80 %

11 Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

33 Indeks kepuasan kerja karyawan 89 % 34 Persentase keluhan pelanggan yang

ditindaklanjuti 80 %

35 Indeks kepuasan masyarakat 85 % 36 Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) 60 menit 37 Waktu tunggu operasi elektif (WTE) 48 jam

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

21

Page 31: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4)

38 Waktu tunggu pelayanan radiologi 3 jam 39 Waktu tunggu pelayanan laboratorium 2 jam 40 Waktu tunggu pelayanan resep obat

jadi (WTOJ) 30 menit

12 Terwujudnya efisiensi penggunaan dana

41 Persentase POBO 83,35 % 42 Kesehatan Badan Layanan Umum AA

13 Tersedianya alokasi dana yang meningkat

43 Pertumbuhan pendapatan RS 7 %

Jumlah Anggaran Tahun 2017 : Rp. 306.728.041.000,- (Tiga ratus enam milyar tujuh ratus dua puluh

delapan juta empat puluh satu ribu rupiah)

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

22

Page 32: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB IV

STRATEGI PELAKSANAAN

Page 33: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN

A. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

Guna mencapai sasaran – sasaran yang telah ditentukan di atas dibutuhkan

beberapa strategi – strategi seperti dibawah ini :

1. Komponen Pelayanan a. Mengoptimalkan Pelayanan sub spesialistik paripurna di RSO Prof. Dr.

R. Soeharso Surakarta;

b. Memanfaatkan pendeknya waktu tunggu operasi;

c. Menyiapkan SDM penunjang pelayanan sub spesialistik yang

kompeten untuk menghadapi tuntutan fasilitas pelayanan yang lebih

canggih;

d. Mengoptimalkan pengembangan sistem pemberian pelayanan

keperawatan;

e. Menetapkan standar pelayanan medis yang baku untuk menyongsong

diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Semesta (BPJS).

2. Komponen Organisasi Manajemen dan Peningkatan SDM a. Mengoptimalkan program kehumasan;

b. Mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan dan penyuluhan kesehatan

bagi pasien;

c. Meminilisasi keluhan pelanggan rumah sakit;

d. Meningkatkan kualitas SDM di satuan kerja rumah sakit;

e. Tersusunnya kegiatan pelayanan administrasi;

f. Melakukan kinerja pegawai;

g. Menyempurnakan sistem remunerasi;

h. Pemberdayaan SDM RS;

i. Tersusunnya perencanaan program dan kebutuhan yang berorientasi

sesuai arah pengembangan pelayanan RS;

j. Menerapkan sistem evaluasi dan pelaporan akuntabilitas kinerja yang

sistematis;

k. Melakukan kegiatan layanan sesuai arah pengembangan;

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

23

Page 34: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

l. Melakukan upaya preventif dibidang pelayanan dan administrasi;

m. Hemat energi melaui green hospital;

n. Menerapkan standar pelayanan sesuai kaidah akreditasi JCI atau

sejenisnya.

3. Komponen Keuangan a. Menyusun perencanaan keuangan komprehensip;

b. Memanfaatkan fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran PNBP;

c. Menerapkan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan teritegrasi;

d. Optimalisasi penagihan piutang pasien;

e. Meningkatkan Sistem Informasi Rumah Sakit yang terpadu dan

terintegrasi.

4. Komponen Sarana dan Prasarana a. Mengoptimalkan utilitas sarana dan prasarana RS;

b. Menggunakan masterplan perspektif.

B. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN STRATEGI

Hambatan – hambatan dalam melaksanakan strategi – strategi dalam

mencapai sasaran dan tujuan tahun 2017 dapat dibagi menjadi 2 meliputi :

1. Faktor Dalam (Internal) Hambatan faktor internal adalah hambatan yang bersumber dari dalam

organisasi itu sendiri. Hambatan dalam pelaksanaan strategi

pencapaian tujuan dan sasaran meliputi :

a. Kompetensi SDM yang menunjang pelayanan sub spesialistik

belum menyeluruh;

b. Peralatan medis masih kurang dan sebagian sudah tua;

c. Keberadaan gedung yang tidak terkoneksi;

d. Keterbatasan anggaran;

e. Evaluasi mutu pelayanan yang belum menyeluruh.

2. Faktor Luar (Eksternal) a. Tingkat persaingan yang tinggi dengan rumah sakit sekitar;

b. Minat pasien yang berobat ke luar negeri cukup besar;

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

24

Page 35: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

c. Masih tingginya minat pasien yang berobat ke pengobatan

alternatif;

d. Berlakunya AFTA tahun 2015;

e. Tingginya harga implant;

f. Semakin berkurangnya subsidi pemerintah untuk biaya operasional.

C. TEROBOSAN YANG DILAKUKAN

Terobosan – terobosan yang diupayakan dalam rangka pencapaian target :

1. Optimalisasi capaian target pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan

medik sub spesialistik dengan :

a) Peningkatan mutu pelayanan yang berimbas pada kepuasan dan

keselamatan pasien;

b) Penyempurnaan sistem rujukan pasien;

c) Optimalisasi pelayanan rujukan ortopedi (sub spesialistik) dengan

membangun jejaringaning pelayanan dengan pusat layanan

kesehatan di wilayah sekitar;

d) Melaksanakan strategi pemasaran yang efektif untuk kasus – kasus

kegawatan yang dirujuk ke RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

seperti optimalisasi ambulan 118; serta,

e) Intensifikasi kegiatan pemasaran pelayanan rumah sakit baik di

media cetak, elektronik dan media sosial elektronik (web, facebook,

twitter dll) serta ke unit – unit pelayanan seperti Puskesmas dan

sarana kesehatan lainnya melalui kegiatan penyuluhan kesehatan

preventif dan promotif (PKMRS).

2. Optimalisasi pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang

berkualitas / bermutu dengan :

a) Mensosialisasikan kembali kepada DPJP dan PPDS untuk menulis

rute obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis

obat di lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk

sediaan yang ada guna mengurangi angka Medication Error;

b) Peningkatan angka kepatuhan pelaksanaan sign out pada tindakan

medik operatif di kamar operasi dengan cara penghitungan ulang alat

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

25

Page 36: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

dan BHP yang dipakai serta pengecekan ulang benda yang terbawa

di linen;

c) Penurunan angka Infeksi Daerah Operasi di kamar operasi dengan

mensosialisasikan kembali cuci tangan bedah dengan baik dan

benar, melakukan melaksanakan preparasi kulit, pembersihan meja

operasi sebelum dan sesudah digunakan, pembersihan kamar

operasi sebelum dan sesudah digunakan, optimalisasi pembersihan

besar kamar operasi, pembersihan filter AC tiap bulan serta

optimalisasi pemanfaatan filter udara, perbaikan ventilasi udara

menggunakan air handling unit pembatasan jam operasional kamar

operasi tidak lebih dari 12 jam. Di rawat inap dengan

mensosialisasikan kembali cuci tangan dengan baik dan benar,

mengoptimalkan personal hygiene pasien untuk mandi dengan air

dan sabun sebelum operasi, melakukan pembersihan lokasi yang

akan dioperasi, merawat luka pada luka bersih / fraktur tertutup,

memberi edukasi kepada pasien dan keluarga tentang gaya hidup

bersih. Sedangkan upaya di rawat jalan dengan

pembersihan/disinfeksi bed pasien sebelum dan sesudah rawat luka

di ruang tindakan, penggunaan APD sesuai prosedur untuk rawat

luka serta pembatasan Instrument rawat luka satu alat untuk satu

pasien.

3. Optimalisasi perwujudan SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi

(profesional) sesuai dengan perkembangan dan teknologi terkait dengan

mengikutsertakan karyawan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan

tupoksinya guna peningkatan kompetensi baik di area kritis maupun non

kritis;

4. Optimalisasi perwujudan kualitas penelitian dan pengembangan rumah

sakit berbasis evidence based dengan mensosialisasikan kembali kepada

pegawai untuk mau melaksanakan penelitian, memberikan dorongan bagi

peneliti untuk segera menyelesaikan dan mempublikasikan hasil

penelitiannya serta memberikan reward kepada peneliti apabila penelitian

telah selesai dan telah dipresentasikan;

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

26

Page 37: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

5. Optimalisasi perwujudan jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang

berkelanjutan dengan meningkatkan jejaring layanan kesehatan dan

institusi pendidikan serta institusi terkait lainnya;

6. Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan memberi

pendampingan pasien dan customer care, penyempurnaan pengaturan

alur antrian, optimalisasi proses pemeriksaan, pembenahan alur

pelayanan serta pembinaan kepada petugas sehingga lebih ramah,

professional dan disiplin dengan berorientasi pada budaya kerja yang

melayani;

7. Percepatan capaian realisasi pengelolaan anggaran belanja yang

dikelola dengan percepatan pelaksanaan proses pengadaan barang dan

jasa dengan kegiatan pra DIPA dan dari segi penyerapan anggaran perlu

diambil langkah pengelolaan keuangan dengan optimalisasi SIM

terintegrasi;

8. Pengadaan peralatan medis yang sangat mendukung pengembangan

pelayanan dan penggantian yang rusak;

9. Mengoptimalkan tim mutu / PMKP rumah sakit;

10. Mengupayakan tarif yang kompetitif dan mutu pelayanan yang tinggi;

11. Mengembangkan pelayanan dan meningkatkan mutu pelayanan melalui

akreditasi internasioal;

12. Menata formularium implant dan mengusulkan implant melalui e katalog;

13. Mengupayakan efisiensi semua lini khususnya bahan habis pakai (BHP).

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

27

Page 38: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB V

HASIL KERJA

Page 39: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB V HASIL KERJA

Dari 13 (tiga belas) sasaran strategis yang akan dicapai RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta pada tahun 2017 diterjemahkan dalam 43 (empat puluh tiga) indikator

program / kegiatan yang relevan.

Pengukuran tingkat capaian kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun 2017

dilakukan dengan cara membandingkan antara pencapaian tahun lalu, target Renstra

serta target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.

Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat

diilustrasikan dalam tabel – tabel di bawah ini.

A. PENCAPAIAN TARGET KINERJA

I. Sasaran Kegiatan 1 : Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana. Terdiri atas 2 (dua) indikator kinerja yaitu :

1. Overall equipment dan effectiveness (OEE) sebesar 65 %. Tingkat kehandalan sarana dan prasarana atau overall equipment

effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran kehandalan sarana dan

prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu : ketersediaan, kinerja

dan kualitas dengan rumus perhitungan : OEE = Ar x Pr x Qr

Availability ratio (rasio ketersediaan) = loading time – downtime loading time

Performance ratio (rasio kinerja) = processed amount x theoretical cycle time operation time

Quality ratio (rasio kualitas) = processed amount – defect amount processed amount

B. C. Tabel (11) Overall Equipment & Effectiveness (OEE)

NO NAMA ALAT URAIAN CAPAIAN 1 2 3 4 1 GENSET 1

(Belakang) Jml hari alat beroperasi : 4,5 jam Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 2160 jam KETERSEDIAAN : 1 Kemampuan alat yang ada : 79% kemampuan ideal alat : 100% KINERJA : 79% Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 79% total keluaran alat tsb : 100% KUALITAS : 0,79 OEE : 62,4%

2 GENSET 2 (WK)

Jml hari alat beroperasi : 9,5 jam Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 2160 jam KETERSEDIAAN : 1

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

26

Page 40: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO NAMA ALAT URAIAN CAPAIAN 1 2 3 4

Kemampuan alat yang ada : 94% kemampuan ideal alat : 100% KINERJA : 0,94 Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 94% total keluaran alat tsb : 100% KUALITAS : 0,94 OEE : 88,4%

3 GENSET 3 (cadangan blkng)

Jml hari alat beroperasi : 0 jam Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 2160 jam KETERSEDIAAN : 1 Kemampuan alat yang ada : 88% kemampuan ideal alat : 100% KINERJA : 89% Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90% total keluaran alat tsb : 90% KUALITAS : 1 OEE : 89,0%

4 GAS MEDIS 1 (Belakang)

Jml hari alat beroperasi : 90 hari Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hari KETERSEDIAAN : 1 Kemampuan alat yang ada : 92% kemampuan ideal alat : 100% KINERJA : 0,92 Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90% total keluaran alat tsb : 100% KUALITAS : 0,9 OEE : 82,8%

5 GAS MEDIS 2 (WK)

Jml hari alat beroperasi : 90 hari Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hari KETERSEDIAAN : 1 Kemampuan alat yang ada : 90% kemampuan ideal alat : 100% KINERJA : 90% Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 88% total keluaran alat tsb : 100% KUALITAS : 0,88 OEE : 79,2%

6 GAS MEDIS 3 (IGD)

Jml hari alat beroperasi : 90 hari Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hari KETERSEDIAAN : 1 Kemampuan alat yang ada : 93% kemampuan ideal alat : 100% KINERJA : 0,93 Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 92% total keluaran alat tsb : 100% KUALITAS : 0,92 OEE : 85,6%

7 POMPA AIR 1 (blkng)

Jml hari alat beroperasi : 90 hari Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hari KETERSEDIAAN : 1 Kemampuan alat yang ada : 90% kemampuan ideal alat : 100%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

27

Page 41: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO NAMA ALAT URAIAN CAPAIAN 1 2 3 4

KINERJA : 0,9 Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 90% total keluaran alat tsb : 90% KUALITAS : 1 OEE : 90,0%

8 POMPA AIR 2 (WK)

Jml hari alat beroperasi : 90 hari Jml hari alat tsb direncanakan beroperasi : 90 hari KETERSEDIAAN : 1 Kemampuan alat yang ada : 80% kemampuan ideal alat : 100% KINERJA : 0,8 Keluaran yang baik yang dihasilkan alat tsb : 80% total keluaran alat tsb : 100% KUALITAS : 0,8 OEE : 64,0%

Rata - rata capaian OEE 80,2%

Tabel (12) Pengelolaan Manajemen Risiko Sarana dan Prasarana RS

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAPAIAN 2017 % 1 2 3 4 5

1 a Mitigasi risiko sarpras medis 1 keg 1 keg 100 % b Mitigasi risiko sarpras non medis 1 keg 1 keg 100 % c Mitigasi risiko sarpras jaringan 1 keg 1 keg 100 %

Diagram (1) Capaian Pemeliharaan Sarana Prasarana RS

Tabel (13) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Prasarana RS

NO INDIKATOR KINERJA % 1 2 3 1 Preventif ged & hlmn 100.2% 2 Korektif ringan ged & hlmn 88.3 % 3 Korektif berat ged & hlmn 87 % 4 Preventif jaringan 57.5 % 5 Korektif jaringan ringan 70.1 % 6 Korektif jaringan berat 107.1 % 7 Preventif medik 88.4 % 8 Korektif ringan medik 111.1 % 9 Korektif berat medik 100 %

10 Kalibrasi 80% 11 Preventif non medik 70.2 % 12 Korektif ringan non medik 75.6 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

28

Page 42: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

13 Korektif berat non medik 60 % 14 Preventif AC 86.9 % 15 Korektif ringan AC 85 % 16 Korektif berat AC 48%

Rata – rata capaian 82.8% * Sumber data : Lakip IPSRS Tahun 2017

Tabel (14) Kinerja Mutu Pelayanan Pemeliharaan NO INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 1 a Kecepatan waktu menanggapi laporan

kerusakan sarana prasarana 15 mnt 15 mnt 100 %

b Kecepatan waktu tindak lanjut analisa perbaikan sarana prasarana

1 hari 1 hari 100 %

c Kecepatan waktu perbaikan sarana prasarana 2 hari 2 hari 100 % d Kalibrasi alat tepat waktu sesuai ketentuan 100 % 80 % 80 % e Prosentase komplain sarana prasarana RS 5 komplain 0 komplain 100 %

* Sumber data : Lakip IPSRS Tahun 2017 Melihat data capaian di atas, pemeliharaan sarana prasarana RS

menunjukkan hasil yang belum sesuai target yang direncanakan, ditunjukkan

dengan rata – rata volume kegiatan sebesar 82.8 %.

Sebagian besar dari capaian mutu pemeliharaan telah menunjukkan hasil yang

sesuai target yang direncanakan, namun demikian kegiatan kalibrasi peralatan

medis belum terealisasi sesuai target. Sedangkan program penataan

kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah sakit diantaranya:

Penempatan tempat sampah di beberapa tempat strategis rumah sakit;

Penciptaan Kawasan Rumah Sakit Bebas Asap Rokok;

Pemeliharaan pertamanan di sekitar rumah sakit;

Pengelolaan lahar parkir kendaraan bermotor pengunjung dan karyawan;

Gerakan Jum’at Bersih dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup

Nasional. Kegiatan yang dilaksanakan setelah Senam Sendi dan Tulang

tersebut berupa gerakan pembersihan lingkungan dari sampah-sampah

yang ada di Rumah Sakit sebagai komitmen bersama dalam menjadikan

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta berkonsep Green Hospital.

2. Tingkat penilaian proper tercapai biru. Tabel (15) Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan K3

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAPAIAN 2017 % 1 2 3 4 5 1 a Baku mutu limbah cair 100 % 100 % 100 %

b Pengelolaan limbah padat berbahaya sesuai dengan aturan

100 % 100 % 100 %

c Hasil uji Kesling (UKL dan UPL / Proper Lingkungan / KLH

Biru, upaya pengelolaan lingkungan

dilaksanakan

Biru, upaya pengelolaan lingkungan

dilaksanakan

100 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

29

Page 43: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAPAIAN 2017 % 1 2 3 4 5

sesuai ketentuan dan atau

perundang - undangan

sesuai ketentuan dan atau

perundang - undangan

d Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit Berseri

Nilai Total > 7500 8355 111.4 %

e Meminimalkan jumlah kasus kecelakaan kerja

< 10 kasus 4 kasus 100 %

Rata – rata capaian 102.3 % * Sumber data : Lakip Instalasi Kesehatan Lingkungan dan K3 Tahun 2017

Dari 8 (delapan) item peralatan yang diukur pada tahun 2017 ini, tingkat

kehandalan sarana dan prasarana (OEE) tercapai sebesar 80,2 %.

Hasil Uji Kesling (UKL dan UPL) proper lingkungan / KLH Biru. Hal ini

disebabkan oleh bukti pelaksanaan kegiatan UKL/UPL dilaporkan secara rutin

setiap enam bulan sekali ke Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo.

Pemantauan terhadap air buangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Mempunyai ijin pembuangan limbah cair, melakukan pemantauan kualitas air

limbah secara rutin setiap satu bulan sekali pada laboratorium yang

terakreditasi. Pengendalian pencemaran udara dengan melakukan

pemantauan terhadap sumber emisi dan udara ambient di lingkungan RSO

secara rutin setiap enam bulan sekali. Pengelolaan Limbah B3 dengan cara

melakukan identifikasi dan pencatatan terhadap seluruh limbah B3 yang

dihasilkan dan melakukan pengelolaan limbah B3 dengan bekerjasama

melalui pihak ketiga yang berkompeten menangani limbah B3 serta melakukan

pelaporan manifest limbah B3 sesuai dengan ketentuan. RSO sudah memiliki

TPS B3 dan sudah berijin dari Bupati Sukoharjo.

Perbandingan capaian OEE beberapa tahun terakhir serta target jangka

menengah (Renstra) sebagai berikut : Tabel (16) Perbandingan capaian OEE

SASARAN STRATEGIS IKU CAPAIAN TARGET

2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7

Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

Overall Equipment & Effectiveness (OEE)

81.7 % 80,3 % 80,2 % 70% 75%

Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu terwujudnya sarana,

prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice dalam lingkungan kerja

yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu efisien, efektivitas dan

keselamatan pasien.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

30

Page 44: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

II. Sasaran Kegiatan 2 : Terwujudnya pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit yang handal.Terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja

yaitu :

1. Persentase capaian modul IT per tahun mencapai level Integrated. Tabel (17) Kinerja Pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 % 1 2 3 4 5 6 1 Tercapainya

kemandirian dalam pengembangan aplikasi SIRS

a Terciptanya level pengembangan IT Integrated 1 1) Bridging Sistem 4 keg 4 Keg 100 % 2) E MR Rawat Jalan 1 keg - - 3) Pemakaian BHP Medis 1 keg - - 4) Antrian Poli 1 keg - - 5) Utilitas Alat Medis 1 keg - - 6) Pengelolaan Guest House 1 keg - - 7) E-Planning 1 keg - - 8) Dashboard Basic 1 keg - - 9) Penyempurnaan Billing System 1 Keg - -

10) E-Office 1 keg - - 2 Peningkatan

pelayanan informasi & pelayanan RS

a Terciptanya layanan informasi berbasis komputerisasi 1) Aplikasi Informasi berbasis web

based ( Logbook Satker, Web RS)

2 keg 1 Keg 50 %

2) Sosialisasi, Implementasi dan Monitoring Aplikasi SIRS

4 pkt 4 Pkt 100 %

3) Tersedia layanan TV kabel / TV RSO sebagai media Informasi

1 pkt 1 pkt 100 %

b Terwujudnya optimalisasi penggunaan peralatan komputer sehingga berfungsi secara optimal

1) Pemeliharaan komputer secara berkala di setiap satker

12 keg 12 keg 100 %

2) Perbaikan perangkat komputer dan jaringan

12 Keg 12 keg 100 %

3) Penanganan keluhan operasional pemakaian peralatan computer agar dapat normal kembali

12 Keg 12 keg 100 %

4) Penanganan keluhan operasional implementasi Aplikasi SIMRS agar berjalan normal

12 Keg 12 keg 100 %

c Terwujudnya jaringan komputer yang terintegrasi di lingkungan rumah sakit untuk mendukung pelayanan dan administrasi perkantoran

1) Koneksi jaringan LAN di seluruh satker di RS

12 keg 12 keg 100 %

2) Pemeliharan dan Pengembangan jaringan komputer

12 keg 12 keg 100 %

3) Optimalisasi jaringan Fiber Optic untuk meningkatkan akses data Gedung IBS dan Gudang

2 Keg 2 Keg 100 %

4) Tersedia jaringan TV kabel/TV RSO sebagai media Informasi

1 pkt 1 pkt 100 %

5) Tersedia jaringan CCTV rumah sakit

1 pkt - -

3 Terwujudnya a Terciptanya sarana dan prasarana sesuai dengan fungsi dan

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

31

Page 45: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

pemeliharaan sarana dan prasaranan yang efektif dan efesien

kegunaan. 1) Melakukan kegiatan

pemeliharaan secara preventif dan terjadwal ke setiap satuan kerja dan kegiatan perbaikan komputer yang mengalami kerusakan

4 keg 4 Keg 100 %

2) Mendata seluruh peralatan pengolah data untuk mengetahui peta kebutuhan

2 keg 1 Keg 50 %

b Terciptanya peralatan pengolah data beserta infrastruktur jaringan yang sesuai dengan perkembangan

1) Usulan pengadaan peralatan pengolah data dan infrastruktur jaringan yang sesuai dengan perkembangan IT

1 pkt 1 pkt 100 %

4 Meningkatkan mutu pelayanan sesuai SPM dan Indikator BLU

a Indikator SPM dan BLU Inst. SIRS 1) Layanan informasi data 80 % 80 % 80 % 2) Waktu menanggapi gangguan

dan perbaikan 80 % 83 % 83 %

* Sumber data : Lakip Instalasi SIRS Tahun 2017

Progress pengembangan SIMRS sampai dengan tahun ini tergambar pada

tabel di bawah ini NO URAIAN JENIS PEKERJAAN CAPAIAN

1 2 3 4 1 Software (90 %) Mini Lab Capaian + 12.5 % (5 modul) 2 Hardware (10 %) Unit on site (proses pemasangan) Capaian 100 %

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja pelayanan sistem

informasi rumah sakit (SIRS) masih belum sesuai dari target yang ditetapkan.

Perbandingan capaian level SIMRS beberapa tahun terakhir serta dengan

target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut : Tabel (18) Perbandingan capaian level SIMRS

SASARAN STRATEGIS IKU CAPAIAN TARGET

2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7

Terwujudnya pengembangan SIMRS yang handal

Level IT yang terintegrasi

Siloed I Siloed II Integrated I (12,5 %)

Advenced Advanced II

Untuk level pengembangan IT pada level Integrated, infrastuktur dan platform

lebih mendukung operasional rumah sakit seperti aset / BMN, e-clinical HR, e-

Planning,serta e procurement sehingga seluruh sistem saling terhubung dan

memudahkan perawatan dan pemeliharaannya. Belum tercapainya target

kinerja pada tahun ini dikarenakan baru 5 (lima) modul pengembangan IT

Integrated I yang tersusun. Pelayanan sistem informasi rumah sakit menjadi

hal yang sangat vital untuk menunjang manajemen RS. Keberhasilan dari

program Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) ini sangat berdampak besar

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

32

Page 46: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

bagi pemenuhan informasi data rumah sakit secara akurat dan cepat. Terkait

telah tercapainya target mutu pelayanan di Instalasi ini mengindikasikan

bahwa seluruh pihak dengan bekerjasama dengan konsultan IT terus

berusaha membangun dan mengembangkan aplikasi SIMRS yang mandiri dan

professional. RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus berupaya dengan

jalan bekerjasama dengan konsultan IT dalam membangun dan

mengembangkan aplikasi SIMRS yang mandiri.

III. Sasaran Kegiatan 3 : Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. Terdiri atas 5 (lima) indikator kinerja yaitu :

Perwujudan SDM yang berkualitas dan kompeten (professional) sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada tahun 2017 ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan tercapai sebesar 100 %.

Tabel (19) Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TH.2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (professional) sesuai dengan perkembangan dan teknologi

Persentase dokter spesialis yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

100 % 100 % 100 %

Persentase dokdiknis yang mendapatkan TOT pada tahun 2017 ini telah

tercapai sebesar 100 %. Dari 16 Dokter Pendidik Klinis, seluruhnya telah

mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan.

2. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam tercapai sebesar 62 %.

Tabel (20) Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TH.2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas & kompetensi sesuai dengan perkembangan & teknologi

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

62 % 94 % 151.6 %

Untuk karyawan yang mendapat pelatihan lebih dari 20 jam telah tercapai

melebihi dari target yang direncanakan. Dari 597 pegawai RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta baru sebanyak 94 % pegawai telah terpapar pelatihan.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

33

Page 47: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Rincian penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan

kebutuhan pelayanan seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel (21) Penyelenggaraan kegiatan pelatihan / lokakarya / workshop SDM

INDIKATOR KINERJA TARGET TH.2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 Pelatihan / lokakarya / workshop SDM Kesehatan 1 Pelatihan Medis 33 org 31 org 93.9 % 4 keg 11 keg 275 % 2 Pelatihan Keperawatan 150 org 258 org 172 % 5 keg 8 keg 160 % 3 Pelatihan Manajemen Kesehatan 90 org 250 org 277.8 % 4 keg 7 keg 175 % 4 Pelatihan Penunjang Medis 50 org 58 org 116 % 10 keg 11 keg 110 % Pelatihan / lokakarya / workshop SDM Non Kesehatan 1 Pelatihan Manajemen RS 500 org 555 org 111 % 9 keg 27 keg 300 % 2 Pelatihan Akuntansi dan Keuangan 4 org 12 org 300 % 2 keg 4 keg 200 % Diklat Pimpinan Diklat Pimpinan Tk. II 2 org 0 org 0 % 2 keg 0 keg 0 % Diklat Pimpinan Tk. III 0 org 0 org 100 % 0 keg 0 keg 100 % Diklat Pimpinan Tk. IV 3 org 3 org 100 % 1 keg 1 keg 100 % Rata – rata capaian 149.5 %

*) Sumber data : Lakip Bagian Diklit Tahun 2017

Rata – rata capaian penyelenggaraan kegiatan pelatihan / lokakarya /

workshop telah tercapai sebesar 149.5 %.

3. Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun tercapai sebesar 70 %.

Tabel (22) Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET TH.2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (professional) sesuai dengan perkembangan dan teknologi

Staf di area kritis yang mendapat pelatihan > 20 jam / th

70 % 67 % 95.7 %

Dari seluruh staf di area kritis yang terdapat di IGD, IBS, IAR dan Instalasi

Rawat Intensif yang telah mendapat pelatihan pada tahun ini baru tercapai

sebesar 67 % dari 70 % target yang ditetapkan (95.7 %).

4. Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran tercapai sebesar 1 : 5. Tabel (23) Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET TH.2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

34

Page 48: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (professional) sesuai dengan perkembangan dan teknologi

Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

1:5 1:5 100 %

Capaian rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran pada Tahun inisebesar

1 dosen berbanding 5 mahasiswa. Hal ini telah sesuai dengan target yang

telah ditetapkan.

5. Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut tercapai sebesar 21%.

Tabel (24) Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET TH.2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (professional) sesuai dengan perkembangan dan teknologi

Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

21 % 15.6 % 74,3 %

Tabel (25) Kegiatan Pendidikan Lanjut SDM RSO

NO URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TH. 2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 6 1

Tercapainya kegiatan pendidikan lanjut SDM RSO

D3 manajemen Informasi 62 org 62 org 100 % Profesi Ners 20 org 20 org 100 % S2 Magister Manajemen 11 org 11 org 100 %

* Sumber data : Lakip Bagian Diklit Tahun 2017

Capaian persentase karyawan yang mengikuti pendidikan lanjut pada Tahun

inisejumlah 93 pegawai (15.6 %) dari total seluruh pegawai. Program ini

bekerjasama dengan D3 Manajemen Informatika AUB Surakarta, Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta serta S2 Magister

Manajemen UNS Surakarta. Perbandingan perwujudan SDM yang

berkualitas dan kompeten (professional) sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam beberapa tahun terakhir serta dengan

target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut : Tabel (26) Perbandingan capaian perwujudan SDM

yang berkualitas dan kompeten

IKU CAPAIAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 Persentase dokterspesialis yg mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

100 % 100 % 100 % 65% 70%

Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

51 % 54 % 94 % 63% 64%

Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

18.3 % 21.8 % 15.5 % 22% 24%

IV. Sasaran Kegiatan 4 : Terwujudnya budaya kerja pegawai. Terdiri atas 1

(satu) indikator kinerja yaitu : Persentase sasaran kinerja pegawai tercapai sebesar 100 %.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

35

Page 49: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Gambaran sumber daya manusia RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta per 31

Desember 2017, dapat dijelaskan seperti tabel di bawah ini : Diagram (2) Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Per 31 Desember 2017

Tabel (27) Peta Ketenagaan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta Per 31 Desember 2017

NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH % 1 2 3 4 1 PNS 475 79.2 % 2 BLU 103 17.2 % 3 CBLU 1 0.2 % 4 Kontrak 15 2.5 % 5 Dokter mitra 3 0.5 % Jumlah 597 100 %

* Sumber data : Lakip Bagian SDM Tahun 2017

Dari diagram dan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah SDM RSO Prof.

Dr. R. Soeharso Surakarta per 31 Desember 2017 sebesar 597 pegawai,

dengan komposisi PNS sebesar 79,2 %, pegawai BLU dan CBLU sebesar 17,4

%, pegawai kontrak sebesar 2,5 % serta dokter mitra 0,5 %. Diagram (3) SDM Berdasarkan Kelompok Jabatan

Per 31 Desember2017

* Sumber data : Lakip Bagian SDM Tahun 2017 Berdasarkan kelompok jabatan, komposisi SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta meliputi tenaga medis sebanyak 38 pegawai (6,3%), tenaga

keperawatan sebanyak 182 pegawai (30,3 %), tenaga kesehatan lain sebanyak

135 pegawai (22,5 %), tenaga non medis sebanyak 242 pegawai (40,3 %).

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

36

Page 50: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Sedangkan berdasarkan klasifikasi pendidikan, SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta dapat diuraikan seperti di bawah ini. Diagram (4)Komposisi SDM Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan

Per 31 Desember 2017

* Sumber data : Lakip Bagian SDM Tahun 2017

Dari diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) RSO

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang telah berada pada level professional / D3

ke atas sebesar (73,4%). Berdasar tingkat pendidikan urutan terbesar yaitu

Diploma III sebesar 30,7 %, S1 dan S1 Profesi sebesar 26 % serta SLTA

sebesar 23,6 %. Tabel (28) Persentase Sasaran Kinerja Pegawai

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TH. 2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Tercapainya kegiatan pelayanan

administrasi kepegawaian Draft Penilaian SKP 1 Keg/Th 1 Keg/Th 100 %

2 Terlaksananya kegiatan peningkatan kualitas SDM

Draf Penilaian SKP PNS dan Non PNS

1 Keg/Th 1 Keg/Th 100 %

Pada tahun ini, penyusunan kontrak kinerja di dalam Sasaran Kinerja Pegawai

(SKP) untuk 475 Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah terealisasi 100 %. dan akan

segera disusun penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) untuk pegawai BLU.

Dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) berisikan :

Kontrak kinerja dalam satu tahun anggaran antara PNS dengan atasannya;

Nilai kinerja yang berisi evaluasi capaian dan target serta;

Penilaian perilaku pegawai.

Nilai akhir dari SKP merupakan gabungan antara nilai kinerja dan perilaku.

1. Kegiatan – kegiatan Pelayanan Kepegawaian, meliputi :

a. Program Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian Tabel (29) Program Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Kepegawaian RS

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 Terselenggaranya pelayanan administrasi kepegawaian dengan sistem yang

a. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan administrasi kepegawaian yang terintegrasi

2.771 keg /th

3.445 keg /th

124,7 %

b. Penyelenggaraan kegiatan pengolahan SIMKA berbasis web

38 keg /th

38 keg /th

100 %

c. Penyelenggaraan kegiatan 20 keg /th 23 keg /th 115 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

37

Page 51: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 terintegrasi Pengadaan Tenaga Non PNS

d. Pengelolaan Data Pegawai 22 keg /th 22 keg /th 100 % e. Pengelolaan Arsip Pegawai 48 keg /th 48 keg /th 100 %

b. Program Perencanaan SDM

Tabel (30) Program Perencanaan SDM

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 Terlaksananya perencanaan SDM RS

a. Kegiatan Perencanaan SDM 6 keg /th 10 keg /th 166.7 % b. Konsultasi Kepegawaian 8 keg /th 9keg /th 112.5 %

c. Program Perencanaan & Evaluasi Kinerja SDM RS

Tabel (31) Program Perencanaan & Evaluasi KinerjaSDM RS

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 Terlaksananya perencanaan & evaluasi kinerja SDM RS

a. Penyusunan Sasaran Kinerja Unit dan Individu

1 keg /th 2keg /th 200 %

b. Penyusunan SKP Pegawai 12 keg /th 12keg /th 100 % c. Evaluasi Kinerja Pegawai

PNS / Non PNS 3 keg /th 3 keg /th 100 %

d. Evaluasi Kedisiplinan Pegawai 8 keg /th 8keg /th 100 %

d. Program Peningkatan kualitas SDM RS

Tabel (32) Program Peningkatan kualitas SDM RS SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 Terlaksananya kegiatan peningkatan kualitas SDM RS

a. RotasiPegawai 5 keg /th 7 keg /th 140 % b. Pengembangan Pegawai 7 keg /th 8 keg /th 114.3 % c. Evaluasi Kinerja Pegawai 17 keg /th 25 keg /th 147.1 %

e. Program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai

Tabel (33) Program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 Terlaksananya peningkatan kesejahteraan pegawai

a. Pengelolaan kesejahteraan pegawai

52 keg /th 52 keg /th 100 %

b. Survey kepuasan karyawan 1 keg /th 1 keg /th 100 %

Perbandingan capaian sasaran kinerja pegawai dalam beberapa tahun

terakhir serta dengan target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut : Tabel (34) Perbandingan capaian persentase sasaran kinerja pegawai

IKU CAPAIAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 Persentase sasaran kinerja pegawai 100 % 100 % 100 % 93% 95%

Manajemen rumah sakit terus mengupayakan program pemberdayaan

sumber daya manusia melalui moratorium penerimaan pegawai, hal ini

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

38

Page 52: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

dilaksanakan guna efisiensi serta efektifitas kinerja yang berimbas pada

profesionalisme kerja yang bermuara pada kesejahteraan seluruh karyawan

di lingkungan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.

V. Sasaran Kegiatan 5 : Terwujudnya pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok. Terdiri atas 3 (tiga) indikator kinerja yaitu :

1. Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik tercapai sebesar 60 %

Tabel (35) Indikator Pengembangan Pelayanan RS

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 Terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

a. Pengembangan sub spesialis ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medis difokuskan Spine

1) Pelayanan sub spesialistik rawat jalan 6 keg 6 keg 100 %

2) Pengadaan peralatan medis 40 unit 40 unit 100 % 3) Pelayanan subspesialistik rawat inap 6 keg 6 keg 100 % 4) Pengembangan pelayanan spine 1 keg 1 keg 100 %

b. Pengembangan pelayanan rehabilitasi medik 1) Scoliosis gathering ( tim spine) 1 pkt 0 pkt 0 % 2) Pemberian marker pada MSO (OP) 1 pkt 0 pkt 0 % 3) Pengembangan FAB (OP) 1 pkt 1 pkt 100 % 4) Evaluasi terapi pasien pediatri

dengan Buku Perkembangan Anak ( Tim pediatri)

1 pkt 0 pkt 0 %

5) Teknik cognitif restructuring untuk pasien depresi pada pasien paraplegi ( Psi)

1 pkt 1 pkt 100 %

6) Alih fungsi pada pasien BPI (OT) 1 pkt 1 pkt 100 % Rata – rata capaian 70 %

*) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik Tahun 2017

Perwujudan pengembangan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi

sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran pada tahun

2017 ini dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pengembangan sub spesialis ortopeditraumatologi dan rehabilitasi medis

difokuskan Spine :

1) Pelayanan sub spesialistik rawat jalan sudah berjalan dan telah ada

Panduan Praktek Klinik (PPK) dengan jadwal yang telah ditentukan,

terdiri atas :

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

39

Page 53: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

a) Sub Ortopedi Spine;

b) Sub Ortopedi Pediatric;

c) Sub Ortopedi Rekonstruksi;

d) Sub Hand and Micro Surgery;

e) Sub Ortopedi Sport Injury;

f) Sub Ortopedi Onkologi.

2) Pengadaan Peralatan Medis

Pada tahun ini kegiatan pengadaan peralatan medis telah terealisasi

sebanyak 40 unit (100 %).

3) Pelayanan Subspesialistik Rawat Inap

Saat ini pelayanan subspesialis di rawat inap sudah berjalan dan telah

ada Panduan Praktek Klinik (PPK) dan CP Subspesialis antara lain :

a) Spine (Lumbal Spinal Stenosis, Spondilitis Tubercolosa);

b) Oncologi (Muskukoskeletal Tumor – Open Biopsy, GCT);

c) Rekonstruksi (TKR, THR);

d) Hand Surgery (BPI);

e) CP Antebrachii;

f) Femur;

g) Collum femur;

h) Cruris.

4) Pengembangan pelayanan spine telah terlaksana.

5) Capaian untuk pengembangan pelayanan rehabilitasi medik, yaitu : a) Scoliosis gathering ( tim spine) telah terealisasi.

b) Pemberian marker pada MSO (OP) belum terealisasi.

c) Pengembangan FAB (OP) telah terlaksana.

d) Evaluasi terapi pasien pediatri dengan Buku Perkembangan Anak (

Tim pediatri) belum terlaksana.

e) Teknikcognitif restructuring untuk pasien depresi pada pasien

paraplegi ( Psi) telah terealisasi.

f) Alih fungsi pada pasien BPI ( OT) telah terlaksana.

2. Persentase pelayanan unggulan terlaksana tercapai sebesar 100 % Tabel (36) Indikator Pelaksanaan Pelayanan Unggulan

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

REALISASI 2017

%

1 2 3 4 5 Terwujudnya Pelayanan Unggulan Tahun 2017

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

40

Page 54: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

REALISASI 2017

%

1 2 3 4 5 pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

a. Skoliosis 1 keg 1 keg 100 % b. Plexus Brachialis Injury 1 keg 1 keg 100 % c. DDH 1 keg 1 keg 100 % d. Paraplegia 1 keg 1 keg 100 %

*) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik Tahun 2017

Perwujudan pelaksanaan pelayanan unggulan pada tahun 2017 ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Pelayanan skoliosis Saat ini sudah berjalan dan telah ada Panduan Praktek Klinikdan 2

clinical pathways spine yaitu spondilitis TB dan lumbal spinal stenosis.

b. Plexus Brachialis Injury Sudah terlaksana dan telah ada Panduan Praktek Klinik (PPK) dan 2

(dua) clinical pathways yaitu : PBI dan CTS.

c. Developmental Dislocation of The Hip (DDH) telah berjalan.

d. Paraplegia telah berjalan.

3. Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik tercapai sebesar 5 %. (a) Program Peningkatan Cakupan Pelayanan Medik, Penunjang Medik, dan

Penunjang Non Medik, Indikator – indikatornya :

1) Pertumbuhan Jumlah Pengunjung Rumah Sakit. Data jumlah pengunjung total pada tahun ini dapat dilihat dibawah ini.

Diagram (5) Pelayanan Pengunjung RS

Tabel (37)Persentase Pelayanan Pengunjung RS

Tahun 2017 INDIKATOR KINERJA PERSENTASE (%) THDP

TAHUN 2016 (%) TARGET 2017 (%) 1 2 3

Pengunjung Baru 98.9 % 94.2 % Pengunjung Lama 116.6% 111 % Jumlah pengunjung 113.8 % 108.4 %

*) Sumber data : Laporan Rekam Medis

Pertumbuhan Jumlah Kunjungan Rumah Sakit Data jumlah kunjungan rumah sakit tahun ini dapat dilihat dibawah ini.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

41

Page 55: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Diagram (6) KunjunganRS

Tabel (38) Persentase Kunjungan RS

INDIKATOR KINERJA PERSENTASE (%) THDP TAHUN 2016 (%) TARGET 2017 (%)

1 2 3 Kunjungan Baru 66.2% 63.1% Kunjungan Lama 120.1 % 114.4% Jumlah Kunjungan 105.6% 100.5%

*) Sumber data : Laporan Rekam Medis

Secara lebih rinci, komposisi pengunjung berdasar cara bayar pada tahun

2017 dapat dilihat di bawah ini :

Diagram (7) Komposisi Pengunjung Berdasar Cara Bayar

Diagram (8) Sepuluh Besar Pasien Berdasarkan Demografi Wilayah

Evaluasi

Capaian cakupan pengunjung pada tahun 2017 ini telah tercapai sebesar

108.4% dari target yang direncanakan. Begitupula jika dibandingkan

dengan capaian tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 12,2 %

(sebanyak11.372 pengunjung) begitupun untuk capaian kunjungan telah

melampaui dari target (100,5 %);

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

42

Page 56: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Untuk komposisi pengunjung yang datang, separuh lebih adalah

pengunjung JKN non PBI diikuti pengunjung umum dan pasien JKN PBI.

Untuk proporsi pasien tidak mampu yang dilayani sebesar 16,76 %.

Sedangkan untuk demografi pasien seperti yang terlihat di diagram,

persebaran pasien telah mencakup sebagian besar wilayah Indonesia

akan tetapi untuk 3 teratas masih didominasi pasien dari Pulau Jawa.

Secara lebih mendalam dan terperinci, capaian kinerja per jenis pelayanan di

RSO Prof.DR.R.Soeharso Surakarta pada tahun 2017 dapat dilihat di bawah ini :

2) Pelayanan Rawat Jalan

Diagram (9) Kunjungan Instalasi Rawat Jalan

Tabel (39) Persentase Kunjungan Instalasi Rawat Jalan

INDIKATOR KINERJA PERSENTASE (%) THDP TH. 2016 (%) TARGET 2017 (%)

1 2 3 Kunjungan Baru 103.8 % 98.9 % Kunjungan Lama 112 % 106.6 % Jumlah Kunjungan 110.2 % 105 %

*) Sumber data : Laporan Rekam Medis

Diagram (10) Kunjungan Per Klinik Sub Spesialis Rawat Jalan

Untuk komposisi kunjungan di pelayanan sub spesialis, capaian tertinggi

ialah sub ortopedi rekonstruksi, spine dan diikuti oleh sub ortopedi pediatric. Diagram (11) Kunjungan Per Klinik Rawat Jalan

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

43

Page 57: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Tabel (40) Persentase Kunjungan Rawat Jalan

NO INDIKATOR KINERJA PERSENTASE (%) THDP TH. 2016 (%) TARGET 2017 (%)

1 2 3 4 a Klinik Ortopedi 116.2 % 110.7 % b Klinik Sub Ortopedi 106.1% 101.1 % c Klinik Gigi & Mulut 105.8% 100.8 % d Klinik Nyeri & Akupuntur 81.3 % 77.5 % e Klinik Neurologi 92.8 % 88.3 % f Klinik Penyakit Dalam 106.9 % 101.8 % g Klinik Bedah Umum 75.5 % 71.9 %

Diagram (12) Sepuluh Besar Diagnosa Rawat Jalan

*) Sumber data : Laporan Rekam Medis Tahun 2017

Indikator Mutu Pelayanan Rawat Jalan

Tabel (41) Kinerja Mutu Pelayanan Rawat Jalan RS NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAP 2017 % 1 2 3 4 5 1 Dokter pemberi pelayanan di Poliklinik spesialis 100 % 100 % 100 % 2 Ketersediaan pelayanan 12 klinik 12 klinik 100 % 3 Jam buka pelayanan (pola 5 hari kerja) 8,5 jam

pelayanan 8,5 jam

pelayanan 100 %

4 Waktu tunggu di rawat jalan 60 menit 58.63 menit 102.7 % 5 Kepuasan Pelanggan 90 % 78.5 % 87.2 % Rata – rata capaian 97,9 %

*) Sumber data : Lakip Instalasi Rawat Jalan dan Laporan Sub Bag. HOP Tahun 2017

Dari diagram serta tabel diatas, dari 7 (tujuh) klinik yang ada, 4 (empat) klinik

telah mencapai target. Kemungkinan penyebab belum tercapainya target

beberapa klinik adalah :

1. Penurunan jumlah pasien klinik akupunktur karena tidak lagi dijamin BPJS

(semua pasien umum) dan sangat menurunnya jumlah kiriman / rujukan

pasien akupunktur dari poli ortopedi;

2. Pada awal tahun (Januari 2017) terjadi peningkatan tarif pelayanan gigi di

klinik gilut eksekutif dan pada bulan Maret 2017 pelayanan eksekutif

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

44

Page 58: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

ditiadakan sesuai dengan Permenkes tentang pelayanan eksekutif

(kecuali poli ortopedi dan rujukan poli ortopedi ke poli lain);

3. Untuk pasien BPJS dengan tindakan prothese gigi tidak masuk dalam

sistem billing SIRS klinik gigi mulut untuk menghindari dobel tagihan/klaim

(program SIRS RSO belum memfasilitasi entry dari klinik Gilut) dan

penyelesaian administrasinya menggunakan sistem manual. Akibatnya

jumlah pasien tidak terdeteksi optimal di sistem SIRS;

4. Karena merupakan Fasilitas Kesehatan III pasien tidak bisa langsung ke

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.

Usulan solusi untuk meningkatkan capaian antara lain :

1. Meningkatkan kerjasama dengan BPJS agar pelayanan akupunktur dapat

dijamin dan mempermudah prosedur pasien periksa ke PK III.

2. pemberdayaan sistem rujukan dari poliklinik yg ada ke pelayanan

akupunktur dan poli spesialis lain.

3. Manajemen dapat lebih memberdayakan unit yang bertanggungjawab

atas pemasaran dengan target membantu peningkatan jumlah pasien.

3) Pelayanan Gawat Darurat

Diagram (13) Pengunjung Instalasi Gawat Darurat

Tabel (42)Persentase Pengunjung Instalasi Gawat Darurat

INDIKATOR KINERJA PERSENTASE (%) THDP TAHUN 2016(%) TARGET 2017 (%)

1 2 3 Jumlah Pengunjung 99 % 94.3 %

Evaluasi

Capaian pengunjung di Instalasi Gawat Darurat pada tahun 2017 ini belum

sesuai dari target yang direncanakan (baru tercapai 94.3 %).

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

45

Page 59: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Analisis

Ketidaktercapaian target pengunjung di Instalasi Gawat Darurat disebabkan

belum optimalnya kasus – kasus kegawatan yang dirujuk ke RSO Prof. Dr.

R. Soeharso Surakarta serta kurangnya pemasaran dan koordinasi lintas

sektoral dengan instansi luar menjadi faktor lainnya.

Pemecahan Masalah

Upaya peningkatan mutu pelayanan yang berimbas pada kepuasan dan

keselamatan pasien serta strategi pemasaran yang efektif untuk kasus –

kasus kegawatan seperti optimalisasi ambulan 118 dan penyempurnaan

sistem rujukan. Disamping itu optimalisasi kasus – kasus kegawatan yang

dirujuk ke RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta serta pemasaran dan

koordinasi lintas sektoral dengan instansi luar.

Indikator Mutu Pelayanan Gawat Darurat Tabel (43) Kinerja Mutu Pelayanan Gawat Darurat

NO INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 1 Terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai

perkembangan iptekdok a Menurunkan angka pulang paksa 2 % = 69 / 5.548

=1.24 % 161.3 %

b Menurunkan angka rujukan 2 % = 17 / 5.548 =0.31 %

645.2 %

c Meningkatkan jumlah tindakan gawat darurat (TMNO) 16.065 tind 15.741 tind 97.9 % 2 Terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang berkualitas/ bermutu

a Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa 100 % 100 % 100 % b Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 24 jam 100 % c Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikasi

yg msh berlaku ATLS/BTLS/ACLS/PPGD 100 % 93.33 % 93.33 %

d Ketersediaan tim penanggulangan bencana Satu tim Satu tim 100 % e Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat

(emergency response time rate) 5 menit 1,62 menit 308.1 %

f Kepuasan pelanggan 80 % 82.57 % 103.2 % g Kematian pasien < 24 jam di gawat darurat (pindah ke

pelayanan rawat inap setelah 8 jam) 2 % 2 (0.036 %) 100 %

h Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar UM 100 % 100 % 100 % i Simulasi code blue 4 kegiatan 5 kegiatan 125 % j Ketersediaan emergency trolley IGD 100 % 100 % 100 % k Emergency response time operasi cito (ERT II) 200 menit 88.6 menit 225.7 %

*) Sumber data : Lakip Instalasi Gawat Darurat Tahun 2017 Secara umum indikator peningkatan mutu pelayanan di Instalasi ini menunjukkan

kinerja yang baik. Upaya peningkatan mutu pelayanan di Instalasi ini terus

dilakukan sehingga keselamatan serta kepuasan pasien dapat terus diupayakan

dengan semaksimal mungkin.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

46

Page 60: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

4) Pelayanan Rawat Inap

Nama ruang dan kapasitas tempat tidur terpasang rawat inap RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta sebagai berikut : Tabel (44) Penetapan Nama Ruang & Kapasitas Tempat Tidur TerpasangRawat Inap

RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta LAMA BARU

NO NAMA RUANG& JML TT NO NAMA RUANG& JML TT KELAS KET 1 2 1 2 3 4 1 Parang Seling 33 1 Parang Seling 24 III Gedung

Rawat Inap 1

2 Parang Kusumo 36 2 Parang Kusumo 24 3 Ceplok Kembang 16 3 Parang Seling 6 II 4 Ceplok Sriwedari 24 4 Parang Kusumo 8 5 Sekar Jagad 18 5 Ceplok Kembang 24 II Gedung

Rawat Inap 2

6 Sido Asih 13 6 Ceplok Sriwedari 24 I 7 Sido Mukti 2 7 Sekar Jagad 12 8 Sido Luhur 1 8 Sido Mulyo 4 VIP Gedung

Wijaya Kusuma

9 ICU 3 9 Sido Asih 9 VVIP 10 HCU 4 10 Sido Mukti 2

11 Sido Luhur 1 JML TT TERPASANG 150 JML TT TERPASANG 138*

*) I ICU dan HCU tidak masuk dalam penghitungan Kapasitas Tempat Tidur Rawat Inap

Diagram(14) Kinerja Pelayanan Rawat Inap

Tabel (45)Persentase Pasien Masuk Rawat Inap

NO INDIKATOR KINERJA PERSENTASE (%) THDP TH. 2016 (%) TARGET 2017 (%)

1 2 3 4 1 Pasien masuk 100.9 % 96.1 % 2 Hari Perawatan 101.2 % 96.4 %

*) Sumber data : Laporan Rekam Medis

Kinerja pelayanan rawat inap pada tahun 2017 seperti dibawah ini : Diagram(15) Mutu Pelayanan Rawat Inap

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

47

Page 61: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Tabel (46) Kinerja Mutu Pelayanan Rawat Inap

NO INDIKATOR KINERJA PERSENTASE (%) THDP TH. 2016 (%) TARGET 2017 (%)

1 2 3 4 1 BOR 101.5 % 87.6 % 2 AvLOS 98.1 % 93.2 % 3 BTO 101.8 % 97 % 4 TOI 103.6 % 98.5 % 5 GDR 94.7 % 89.9 % 6 NDR 108.4 % 103 %

*) Sumber data : Instalasi Rekam Medis Tahun 2017

Diagram (16) Sepuluh Besar Diagnosa Rawat Inap

*) Sumber data : Instalasi Rekam Medis Tahun 2017

Belum tercapainya target cakupan pengunjung berimbas pada belum

tercapainya target pasien masuk rawat inap yang tergambarkan dari capaian

pasien masuk sebesar 96,1 % dan hari perawatan sebesar 96,4 %.

Indikator Mutu Pelayanan Rawat Inap

Tabel (47) Kinerja Mutu Pelayanan Rawat Inap NO INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 1 Menurunkan angka kematian pasien rawat inap a) Nett Death Rate (NDR) 25 ‰ 0.39 ‰ 100 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

48

Page 62: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 b) Gross Death Rate (GDR) 45 ‰ 0.59 ‰ 100 % 2 Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan a. Kepatuhan terhadap Clinical Pathway (CP) 100% 100% 100 % b. Kejadian pasien jatuh 3% 0 % 100 % c. Kejadian Decubitus 1.5% 0 % 100 % 3 Pengendalian infeksi RS a. ISK 4,7 ‰ 0 ‰ 100 % b. Jumlah prosentase Infeksi jarum infus/Phlebitis 5 % 0 % 100 % c. Angka kejadian IR 0 1,5 % 1.71 % 87.7 % d. Angka kejadian IADP 5 ‰ 0 ‰ 100 % 4 Peningkatan mutu pelayanan medik a. Pemberi pelayanan di rawat inap 100 %dr.

Sp. 100 %dr.

Sp. 100 %

100 % Prwt min. D3

100 % Prwt min. D3

100 %

b. Dokter penanggungjawab pasien rawat inap 100 % 100 % 100 % c. Ketersediaan pelayanan spesialistik 100 % 100 % 100 % d. Jam visite dokter spesialistik 100 % 100 % 100 % e. Angka pasien rawat inap dirujuk 5 % 0.75 % 100 % f. Angka kepatuhan pemasangan gelang identitas

pasien rawat inap (ISKP 1) 100 % 100 % 100 %

g. Kepatuhan penandatanganan lembar komunikasi via telfon oleh dr pemberi instruksi dlm 1x24 jam (ISKP 2)

100 % 100 % 100%

h. Kelengkapan pengkajian resiko pasien jatuh pada pasien rawat inap (ISKP 6)

100 % 100 % 100 %

i. Pemberian pencegahan VTE pd pasien hip atau knee arthroplasty (ILM 3)

100 % 100 % 100 %

5 Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan a. Pengembalian RM lengkap dlm 1x24 jam (PRM) 80 % 100 % 100 % b. Angka kepatuhan pengisian Pengkajian Awal Medis

pasien rawat inap 1X24 jam 100 % 100% 100 %

c. Angka kepatuhan pengisian Pengkajian Awal Kep. pasien rawat inap 1X24 jam

100 % 100 % 100 %

d. Rasio Tempat Tidur Kelas III 46 % 55.21 % 120 % e. Kejadian pulang paksa 5 % 0.89 % 100 % Rata – rata capaian 100.3 %

*) Sumber data : Lakip Instalasi Rawat Inap, Tim PPI dan Sub Bag HOP Tahun 2017 Capaian kinerja mutu layanan rawat inap menunjukkan hasil yang baik dengan

hampir tercapainya target seluruh indikator.

5) Pelayanan tindakan operasi Pelayanan bedah sentral pada tahun 2017 dapat dijelaskan pada diagram dan

tabel di bawah ini. Diagram (17) Kinerja Tindakan Bedah

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

49

Page 63: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Diagram (18) Kinerja Tindakan per Jenis Pembedahan

Tabel (48)Persentase Kinerja Pelayanan Bedah Sentral

NO INDIKATOR KINERJA PERSENTASE (%) THDP TH. 2016 (%) TARGET 2017 (%)

1 2 3 4 1 Tindakan Elektif 104.6 % 99.7 % 2 ODC / AS 0 % 0 % 3 Cyto Medis 80.7 % 76.9 %

Jumlah tindakan 101.2 % 96.3 % *) sumber data : Lakip IBS Tahun 2017

Disamping pencapaian kinerja di atas, Instalasi Bedah Sentral dan Sterilisasi

juga melaksanakan kegiatan pembiusan dan sterilisasi yang mendukung

pelaksanaan kegiatan pembedahan. Rincian kegiatannya dapat dilihat di

bawah ini. Diagram (19) Kinerja Tindakan Pembiusan - Pulih Sadar dan Sterilisasi

Indikator Mutu Pelayanan Bedah Sentral Tabel (49) Kinerja Mutu Pelayanan Bedah Sentral

INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

CAPAIAN 2017 %

1 2 3 4 a Indikator SPM Pelayanan Bedah 1) Waktu tunggu operasi elektif 25 jam 19 jam 11 mnt 130.8 % 2) Angka kejadian kematian di meja operasi 0 % 0 % 100 % 3) Tidak adanya kejadian operasional salah sisi 0 % 0 % 100 % 4) Tidak adanya kejadian operasi salah orang 0 % 0 % 100 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

50

Page 64: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

CAPAIAN 2017 %

1 2 3 4 5) Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 0 % 0 % 100 % 6) Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing / lain

pada tubuh pasien setelah operasi 0 % 0 % 100 %

7) Komplikasi anastesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan ET

0 % 0 % 100 %

8) Ketepatan penyediaan instrumen steril 100% 100% 100 % 9) Ketepatan penyediaan linen steril 100% 100% 100 % b Indikator Kinerja Operasional BLU 1) Angka pembatalan operasi 1,5 % =55/4.753

=1.16 % 129.3 %

2) Penerapan keselamatan operasi 100 % 99.9 % 99.9 % c Pencapaian Indikator Mutu 1) Angka kepatuhan pelaksanaan sign in pada tindakan

medik operatif di ruang persiapan 100 % 100 % 100 %

2) Angka kepatuhan pelaksanaan time out pada tindakan medik operatif di kamar operasi

100 % 100 % 100 %

3) Angka kepatuhan pelaksanaan sign out pada tindakan medik operatif di kamar operasi

100 % 99.2 % 99.2 %

4) Survey angka kepatuhan pelaksanaan dokter bedah memberikan marker site di rawat inap

100 % 100 % 100 %

5) Survey angka kelengkapan informed concent 100 % 100 % 100 % 6) Peningkatan kepatuhan petugas dalam pelaksanaan PPI 100 % 100 % 100 % 7) Peningkatan kepatuhan petugas dalam pelaksanaan

tindakan sesuai SPO 100 % 100 % 100 %

Rata – rata capaian 103.3 % *) Sumber data : Lakip Instalasi Bedah Sentral Tahun 2017

Capaian indikator mutu pelayanan bedah sentral tahun ini rata – rata telah

tercapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

6) Pelayanan Rawat Intensif Diagram (20) Pasien masuk Rawat Intensif

Tabel (50) Persentase Capaian Pelayanan Rawat Intensif

Tahun 2017 NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAPAIAN

2017 % 1 2 3 4 5 1 a Peningkatan jumlah pasien masuk 735 pasien 740 pasien 100.6 %

b Optimalisasi hari perawatan (HP) 1.270 hari 1292 hari 101.7 % c Optimalisasi hunian TT (BOR) 75 % 97.12 % 77.2 % d Optimlaisasi lama rawat 2 hari 2.1 hari 95.2 % e Optimalisasi TOI 1 hari 0.7 hari 70 % f Optimalisasi BTO 12 kali 14 kali 85.7 % g Peningkatan Askep 1.270 keg 1.293 keg 101,8 % h Optimalisasi visite dokter 1.528 keg 1.773 keg 116 % i Optimalisasi TMNO 3.805 keg 3.208 keg 84,3 % j Optimalisasi sewa alat 6.990 keg 6.584 keg 94 % k OptimalisasiO2 24.502 jam 21.780 jam 88,8 % l Optimalisasi penggunaan ventilator 2.836 jam 5.151 jam 173 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

51

Page 65: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAPAIAN

2017 % 1 2 3 4 5 2 a Indikator SPM Pelayanan Unit Intensif

1) Dokter penanggung jawab pasien . 100% drspesialis 100 % 100 % 2) Readmisi < 3 % 1 % 0.1 % 3) Pemberi pelayanan unit intensif 100 % dr.Sp.

sesuai dengan kasus yang ditangani

100 %

100 %

100 %perawat min. D3 dg

sertifikatmahir ICU / setara D4

84%

84%

b Indikator BLU RawatIntensif 1) Rasiodokter : pasien 1: 7 1:7 100 % 2) Angka kematian < 24 jam 3 % 25 3.3% 3) Angka kematian > 24 jam 5 % 16 2.1% 4) Rasioperawat : pasien 1:2 1:2 5) Rujuk 3 % 7 0.9% 6) APS 3 % 3 0.4% 7) Kejadian pasien jatuh 3 % 0 ‰ 8) VAP <5,8‰ 0 ‰ 100 % 9) Dekubitus <1,5 ‰ 0 % 100 %

10) Pengembalian RM lengkap dalam 24 jam

100 % 100 % 100 %

*) Sumber data : Lakip Instalasi Rawat Intensif Tahun 2017

Pasien rawat intensif tahun ini telah mencapai target yang ditetapkan. Jumlah

pasien di Instalasi ini sangat bergantung dari jumlah pasien masuk di IGD,

Instalasi Rawat Inap serta Instalasi Bedah Sentral dan Sterilisasi.

Untuk capaian mutu di Instalasi ini rata – rata telah tercapai sesuai dengan

target yang telah ditetapkan.

7) Pelayanan Rehabilitasi Medik

Rincian tindakan di Instalasi Rehabilitasi Medik dapat dilihat pada diagram

dibawah ini.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

52

Page 66: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Diagram (21) Tindakan per Unit Pelayanan Rehabilitasi Medik

Tabel (51) Persentase Tindakan per Unit Pelayanan Rehabilitasi Medik

NO INDIKATOR KINERJA PERSENTASE (%) THDP TH. 2016 (%) TARGET 2017 (%)

1 2 3 4 1 Pemeriksaan dr. KFR 100.2 % 95.4 % 2 Tindakan Fisioterapi 98.3 % 93.6 % 3 Tindakan Psikologi 105.5 % 100.5 % 4 Tindakan Ortotik Prostetik 119.1 % 113.5% 5 Tindakan Sosial Medis 108.8 % 103.7 % 6 Tindakan Okupasi Terapi 104.1% 99.2 % 7 Terapi Wicara 135 % 128.6 %

Rata – rata capaian 110.1 % 104.9 % *) Sumber data : Lakip Inst. Rehabilitasi Medik Tahun 2017

Indikator Mutu Pelayanan Rehabilitasi Medik

Tabel (52) Kinerja Mutu Pelayanan Rehabilitasi Medik

INDIKATOR KINERJA TARGET 2016

CAPAIAN 2017 %

1 2 3 4 a Peningkatan mutu pelayanan poliklinik 1) Pelayanan oleh dokter spesialis di Poli Rehab 100 % 100 % 100 % 2) Kepastian jam pelayanan (08.00 – 15.00) 100 % 100 % 100 % 3) Meningkatkan kecepatan waktu tunggu pelayanan 60 menit 15 menit 400 % 4) Kepuasan pelanggan >80 % 82.57 % 103.2 % b Indikator mutu dan SPM pelayanan rehab medik 1) Pemantauan TB & BB pada AIS yang imatur waktu

kontrol per 6 bulan 100 % 96 % 96 %

2) Ketepatan waktu pembuatan AFO 100 % 92% 92 % 3) Tes sensibilitas kulit pada pasien baru FT yang akan

diberikan tindakan elektroterapi 100 % 100 % 100 %

4) Kelengkapan pengisian formulir FIM pada pasien OT di rawat inap

100% 93 % 93 %

5) Pengisian assessment pada pasien baru psikologi 100% 100 % 100 % 6) Response time kelengkapan sistem sumber (PSM) 100% 99.4 % 99.4 % 7) Response time pelayanan pasien TW di Ruang Rawat

Inap Sekar Jagad (WK) 80% 50 % 62.5%

Rata – rata pencapaian 122.3 % *) Sumber data : Lakip Instalasi Rehabilitasi Medik Tahun 2017

Disamping capaian diatas, upaya pengembangan pelayanan dalam rangka

mendukung program prioritas pelayanan (scoliosis, paraplegi, DDH, BPI,

sports injury) diantaranya :

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

53

Page 67: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Tabel (53) Pengembangan Pelayanan Rehabilitasi Medik

INDIKATOR KINERJA TARGET 2016

CAPAIAN 2017 %

1 2 3 4 1 Scoliosis gathering ( tim spine) 1 pkt 0 pkt 0 % 2 Pemberian marker pada MSO (OP) 1 pkt 1 pkt 100 % 3 Pengembangan FAB (OP) 1 pkt 1 pkt 92 % 4 Evaluasi terapi pasien pediatri dengan Buku

Perkembangan Anak ( Tim pediatri) 1 pkt 0 pkt 0 %

5 Teknik cognitiv restructuring untuk pasien paraplegia dengan depresi (Psi)

1 pkt 1 pkt 100 %

6 Alih fiungsi pada pasien BPI (OT) 1 pkt 1 pkt 100 % Rata – rata capaian 65.3 %

Evaluasi

Membaca hasil sebagaimana tertera dalam diagram dan tabel di atas, dari 7

(tujuh) unit pelayanan yang dilaksanakan di Instalasi Rehabilitasi Medik,

telah mencapai target yang direncanakan dengan rata – rata capaian

sebesar 104,9 %. Sedangkan upaya pengembangan pelayanan dalam

rangka mendukung program prioritas pelayanan telah tercapai sebesar 65,3

% dari target yang direncanakan.

Analisis

Belum tercapainya beberapa target kinerja diatas dikarenakan oleh

beberapa faktor antara lain sebagian besar pasien adalah pasien BPJS

dimana untuk mengakses layanan harus mendapat rujukan dari PPK I atau

II, pembiayaan ortotik prostetik pada era BPJS kebanyakan tidak

ditanggung pembiayaannya. Untuk tindakan terapi wicara pasien yang

datang saat ini lebih banyak kasus musculoskeletal yang tidak memerlukan

layanan ini.

Pemecahan Masalah

Peningkatan mutu pelayanan kepada pasien serta pembenahan sistem

manajemen pelayanan yang berimbas pada kepuasan pasien yang datang

merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan capaian pengunjung.

(b) Pertumbuhan Jumlah Pelayanan Penunjang Medik Rumah Sakit. 1). Pelayanan Radiologi

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

54

Page 68: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Diagram (22) Jumlah Pelayanan Pemeriksaan Radiologi

Diagram (23) Rincian per Pemeriksaan Radiologi

Tabel (54) Presentase Tindakan Pemeriksaan Radiologi

NO INDIKATOR KINERJA % 1 2 3 1 Radiologi non kontras 97.6 % 2 Radiologi kontras 50 % 3 USG 97 % 4 MRI 87.9 % 5 BMD 156.9 % 6 Panoramic 101.8 % 7 C - Arm 86.3 % 8 Bone Survey 85.8 % 9 Scanogram 139.9 %

10 Ct - Scan 31.8 % Rata – rata pemeriksaan 97.1 %

*) Sumber data : Lakip Instalasi Radiologi Tahun 2017

Pada tahun 2017 ini capaian rata – rata pemeriksaan radiologi belum sesuai

dengan target yang direncanakan (97.1 %).

Indikator Mutu Pelayanan Radiologi

Tabel (55) Kinerja Mutu Pelayanan Radiologi NO INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 1 Waktu tunggu hasil pelayanan foto thorak 3 jam 2 jam 2mnt 147,5 % 2 Pelaksana ekspertisi (dr. Sp. Rad) 100 % 42,3 % 42,3 % 3 Kejadian kegagalan pelayanan rontgen

(pengulangan foto) 2 % 0,8 % 250 %

4 Kepuasan pelanggan 80 % 80,54 % 100,7 % 5 Utilitas alat MRI 100 % 99 % 99 % 6 Waktu lapor hasil tes kritis radiologi 100 % 24 mnt (100 %) 100 % 7 Identifikasi pasien (pemakaian barcode) 100 % 100 % 100 % 8 Waktu tunggu pelayanan radiologi

konvensional 3 jam 2 jam 3 menit 146.3 %

Rata – rata capaian 123.2 % *) Sumber data : Lakip Instalasi Radiologi Tahun 2017

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

55

Page 69: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Melihat capain tabel diatas, indikator mutu pelayanan di instalasi ini telah

menunjukkan hasil yang baik. Namun demikian masih rendahnya angka

pelaksanaan ekspertise perlu dilakukan upaya perbaikan secara komperhensif.

2). Pelayanan Patologi Klinik

Diagram (24) Capaian Pelayanan Patologi Klinik

Diagram (25) Rincian per Pemeriksaan Patologi Klinik

Tabel (56) Presentase Pemeriksaan Patologi Klinik NO INDIKATOR KINERJA %

1 2 3 1 Hematologi 100.2% 2 Kimia Klinik 96.1 % 3 Imunoserologi 122.3 % 4 Urine + Faeces 73.9 % 5 Mikrobiologi 118.9 % 6 Pelayanan darah 73.5% Total Pemeriksaan 97.5 %

*) Sumber data : Lakip Instalasi Patologi Klinik Tahun 2017 Pada tahun ini capaian pemeriksaan di Instalasi Patologi Klinik belum memenuhi

dari target yang ditetapkan.

Indikator Mutu Pelayanan Patologi Klinik

Tabel (57) Kinerja Mutu Pelayanan Patologi Klinik

INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

CAPAIAN 2017 %

1 2 3 4 a Indikator SPM RS 1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium 100 menit 52.12menit 197 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

56

Page 70: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

2 Pelaksana ekspertisi (dr. Sp. PK) 100 % 94.24 % 94.24 % 3 Tidak adanya kesalahan pemberian hasil

pemeriksaan laboratorium 100 % 100 % 100 %

4 Kepuasan pelanggan 80 % 82.36 % 102.9 % 5 Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi

(terpenuhi) 100 % 96.43 % 96.43%

6 Kejadian reaksi tranfusi 0,01 % 0.17 % 100 % 7 Pemantapan mutu internal 365 kegiatan 365 kegiatan 100 % 8 Pemantapan mutu eksternal 1 kegiatan 1 kegiatan 100 % b Indikator Kinerja BLU 1 Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium 1 % 1.81 % 55.2% 2 Waktu lapor tes kritis laboratorium 30 menit 12.29 menit 244.1 % Rata – rata capaian 118.9 %

*) Sumber data : Lakip Instalasi Patologi Klinik Tahun 2017

Untuk indikator efisiensi dan mutu pelayanan di instalasi ini rata - rata telah

memenuhi target yang ditetapkan. Masih tingginya angka pengulangan

pemeriksaan laboratorium disebabkan karena ketidakstabilan reagen (terutama

reagen untuk pemeriksaan kreatinin dan APTT). Dari hasil tersebut diatas, akan

dilakukan evaluasi untuk pemeriksaan APT (faal haemostasis) dan mengganti

metode pemeriksaan untuk pemeriksaan kreatinin. Belum optimalnya pemenuhan

kebutuhan darah bagi setiap pelayanan tranfusi dikarenakan faktor permintaan

komponen darah. Permintaan komponen darah tertentu belum bisa dikerjakan di

Bank Darah RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. 3). Pelayanan Farmasi

Diagram (26) Kinerja Pelayanan Farmasi

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

57

Page 71: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Tabel (58) Presentase Kinerja Instalasi Farmasi NO INDIKATOR KINERJA % NO INDIKATOR MUTU %

1 2 3 1 2 3 1 Pelayanan resep 109.6 % 1 Penulisan resep sesuai formularium 99.6% 2 Pelayanan UDD 92.2 % 2 Penulisan resep generik 98.5 % 3 Penulisan resep fornas 99.5 % 4 Pelaporan MESO 100 % 5 Pelaporan IKP 133.3 % 6 Medication Error 53.2 % Rata – rata capaian 72.8% Rata – rata capaian 97.3%

*) Sumber data : LAKIP Inst. Farmasi Tahun 2017

Capaian pelayanan resep di Instalasi Farmasi pada tahun initelah sesuai

dengan target yang ditentukan.

Namun demikian untuk indikator mutu masih belum optimal (97,3 %). Hal ini

terkait belum optimalnya penulisan – penulisan resep sesuai formularium,

generik dan fornas serta masih tingginya angka medication error.

Disamping capaian di atas, terdapat pula Program Penulisan Obat Rasional (POR)

seperti di bawah ini.

Diagram (27) Rata-rata Penulisan Obat Rasional (POR)

Penggunaan obat rasional dokter spesialis penunjang ortopedi di rawat inap

sebagian besar telah memenuhi target dengan rata-rata item obat tiap lembar

resep sudah berada dibawah angka 2,6. Hanya ada satu yang masih di atas

standar yaitu dokter spesialis syaraf.

Indikator Mutu Pelayanan Farmasi

Tabel (59) Kinerja Mutu Pelayanan Farmasi NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Terwujudnya

pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang berkualitas/ bermutu.

a Indikator SPM Pelayanan Farmasi 1) Waktu tunggu pelayanan :

a. Obat jadi 30 menit 8.07 menit 100 % b. Obat racikan 60 menit tdk ada

sampel 100 %

2) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

100 % 100 % 100 %

3) Kepuasan pelanggan 90 % 80,14 % 89 % 4) Penulisan resep sesuai formularium 100 % 99.6 % 99.6 % b Indikator Kinerja Operasional BLU 1) Presentase obat (ED) 0 % 0.49 % 99.5 % 2) Penggunaan obat rasional dokter 2,6 % 2.01 % 129.3 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

58

Page 72: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

spesialis penunjang ortopedi di ranap 3) Penulisan resep sesuai fornas 90 % 99.5 % 110.6 % 4) Penulisan resep generik 80 % 78.8 % 98.5 % 5) Medication error 20 % 37.6 % 53.2 % c Indikator PMKP 1) Ketersediaan obat rutin yang

ditindaklanjuti 80 % 100 % 125 %

2) Persentase jumlah kiriman tidak sesuai pesanan

0 % 0,72 % 99,3 %

3) Kesesuaian kartu stok dengan barang di gudang farmasi

100 % 0.25 % 99.7 %

4) Review telaah resep 100 % 99.2 % 99.2% 5) Review verifikasi obat 100 % 99.6 % 99.6 %

2 Terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

a Pemberian layanan edukasi dan konseling

5.154 pasien

5.157 pasien

100.1 %

b Pemberian informasi obat di rawat jalan

47.782 lbr resep

51.002 lbr resep

106.7%

c Pelaporan MESO 12 kasus 11 kasus 100 % d Pelaporan IKP tepat waktu 2 x 24 jam 4 kasus 100 % e Monitoring serta pengelolaan trolley

dan kit emergency 100 % 100 % 100 %

f Pelaksanaan rekonsiliasi pasien rawat inap

100 % 100 % (5.157 px)

100 %

*) Sumber data: Lakip Instalasi Farmasi Tahun 2017

4). Pelayanan Rekam Medik

Diagram (28) Kinerja Pelayanan Rekam Medik

Tabel (60) Persentase Kinerja Pelayanan Rekam Medik

NO INDIKATOR KINERJA (%) 1 2 3 1 Administrasi pasien JKN Non PBI 113.6 % 2 Administrasi pasien JKN PBI 120 % 3 Administrasi pasien Umum 91.5 % 4 Administrasi pasien IKS 188.9 % 5 Administrasi pasien Fasilitas 60.4 % 6 Adm. Medico legal Rawat Jalan 550 % 7 Adm. Medico legal Rawat Inap 128.2 %

Rata – rata capaian 179 % *) Sumber data : Lakip Instalasi Rekam Medik Tahun 2017

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

59

Page 73: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Indikator Mutu Pelayanan Rekam Medik

Tabel (61) Kinerja Mutu Pelayanan Rekam Medik NO INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 1 Kelengkapan pengisian rekam medis 2 x 24 jam setelah

selesai pelayanan 80 % 91.5 % 114.4 %

2 Kelengkapan general concent setelah mendapatkan informasi yg jelas

100 % 92.4 % 92.4 %

3 Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan

30 mnt 32.6 mnt 92 %

4 Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat inap

10 mnt 6.2 mnt 161.3 %

5 Response time pelayanan pendaftaran 5 menit 2.9 menit 172.4 % Rata – rata capaian 126.5 %

*) Sumber data : Lakip Instalasi Rekam Medik Tahun 2017

Capaian target kinerja di Instalasi sangat bergantung dari fluktuasi capaian

pengunjung dan kunjungan rumah sakit secara umum. Capaian mutu pelayanan

di instalasi menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini terlihat dari rata – rata

capaian yang telah tercapai sebesar 126,5 %. Namun demikian untuk indikator

tertentu masih terus harus ditingkatkan yaitu untuk kelengkapan general

concent setelah mendapatkan informasi yang jelas serta waktu penyediaan

dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan.

(c) Pertumbuhan Jumlah Pelayanan Penunjang Non Medik RS

1) Pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tabel (62) Kinerja Pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 % 1 2 3 4 5 6 1 Tercapainya

kemandirian dalam pengembangan aplikasi SIRS

a Terciptanya level pengembangan IT Integrated 1 1) Bridging Sistem 4 keg 4 Keg 100 % 2) E MR Rawat Jalan 1 keg - - 3) Pemakaian BHP Medis 1 keg - - 4) Antrian Poli 1 keg - - 5) Utilitas Alat Medis 1 keg - - 6) Pengelolaan Guest House 1 keg - - 7) E-Planning 1 keg - - 8) Dashboard Basic 1 keg - - 9) Penyempurnaan Billing System 1 Keg - -

10) E-Office 1 keg - - 2 Peningkatan

pelayanan informasi & pelayanan RS

a Terciptanya layanan informasi berbasis komputerisasi 1) Aplikasi Informasi berbasis web

based ( Logbook Satker, Web) 2 keg 1 Keg 50 %

2) Sosialisasi, Implementasi dan Monitoring Aplikasi SIRS

4 pkt 4 Pkt 100 %

3) Tersedia layanan TV kabel / TV RSO sebagai media Informasi

1 pkt 1 pkt 100 %

b Terwujudnya optimalisasi penggunaan peralatan komputer sehingga berfungsi secara optimal

1) Pemeliharaan komputer secara berkala di setiap satker

12 keg 12 keg 100 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

60

Page 74: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

2) Perbaikan perangkat komputer dan jaringan

12 Keg 12 keg 100 %

3) Penanganan keluhan operasional pemakaian peralatan computer agar dapat normal kembali

12 Keg 12 keg 100 %

4) Penanganan keluhan operasional implementasi Aplikasi SIMRS agar berjalan normal

12 Keg 12 keg 100 %

c Terwujudnya jaringan komputer yang terintegrasi di lingkungan rumahsakit untuk mendukung pelayanan dan administrasi perkantoran

1) Koneksi jaringan LAN di seluruh satker di RS

12 keg 12 keg 100 %

2) Pemeliharan dan Pengembangan jaringan komputer

12 keg 12 keg 100 %

3) Optimalisasi jaringan Fiber Optic untuk meningkatkan akses data Gedung IBS dan Gudang

2 Keg 2 Keg 100 %

4) Tersedia jaringan TV kabel/TV RSO sebagai media Informasi

1 pkt 1 pkt 100 %

5) Tersedia jaringan CCTV 1 pkt - - 3 Terwujudnya

pemeliharaan sarana dan prasaranan yang efektif dan efesien

a Terciptanya sarana dan prasarana sesuai dengan fungsi dan kegunaan.

1) Melakukan kegiatan pemeliharaan secara preventif dan terjadwal ke setiap satuan kerja dan kegiatan perbaikan komputer yang mengalami kerusakan

4 keg

4 Keg

100 %

2) Mendata seluruh peralatan pengolah data untuk mengetahui peta kebutuhan

2 keg 1 Keg 50 %

b Terciptanya peralatan pengolah data beserta infrastruktur jaringan yang sesuai dengan perkembangan

1) Usulan pengadaan peralatan pengolah data dan infrastruktur jaringan yang sesuai denganperkembangan IT

1 pkt

1 pkt 100 %

4 Meningkatkan mutu pelayanan sesuai SPM dan Indikator BLU

a Indikator SPM dan BLU Inst. SIRS 1) Layanan informasi data 80 % 80 % 80 % 2) Waktu menanggapi gangguan

dan perbaikan 80 % 83 % 83 %

* Sumber data : Lakip Instalasi SIRS Tahun 2017

Progress pengembangan SIMRS sampai dengan tahun ini tergambar pada

tabel di bawah ini : NO URAIAN JENIS PEKERJAAN CAPAIAN

1 2 3 4 1 Software (90 %) Mini Lab Capaian + 12.5 % (5 modul) 2 Hardware (10 %) Unit on site (proses pemasangan) Capaian 100 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

61

Page 75: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

2) Pelayanan Gizi

Diagram (29) Kinerja Pelayanan Gizi

Tabel (63) Kinerja Pelayanan Gizi

NO INDIKATOR KINERJA (%) 1 2 3 1 Konsultasi gizi 101.86 % 2 Makan Pasien 98.2 % 3 Makan PPDS 110.64 % 4 PDTT 95.86 %

Rata – rata capaian 97.63 % * Sumber data : Lakip Instalasi Gizi Tahun 2017

Indikator SPM Pelayanan Gizi

Tabel (64) Kinerja Mutu Pelayanan Gizi

NO INDIKATOR KINERJA TARGET TH. 2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 1 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien 90 % 91.2 % 101.3 % 2 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien < 20 % 19.5 % 102.6 % 3 Ketepatan pemberian diet khusus pasien rawat inap 100 % 100% 100 % Rata – rata capaian 101.3 %

* Sumber data : Lakip Instalasi Gizi Tahun 2017

Belum tercapainya target pasien rawat inap berbanding lurus dengan

pelayanan makan pasien rawat inap (98.2 %). Kegiatan konsultasi gizi wajib

dilaksanakan dikarenakan standar akreditasi RS KARS mewajibkan setiap

pasien yang mempunyai indikasi penyakit pemberat melakukan konsultasi gizi.

3) Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan K3

Diagram (30) Kinerja Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan K3

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

62

Page 76: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Tabel (65) Persentase Kinerja Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan K3

NO INDIKATOR KINERJA (%)

1 2 3 1 Pengelolaan limbah RS 106.7 % 2 Penyehatan air 99.9 % 3 Penyuluhan kesehatan lingkungan 133.3% 4 Penyehatan ruang bangunan dan halaman RS 102.8% 5 Pengendalian vektor dan binatang pengganggu 109.2 % 6 Kesehatan Lingkungan dan K3 makanan minuman dan linen 100 % 7 Sterilisasi dan Disinfeksi 134 % 8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) RS 102.3 %

Rata – rata capaian 111% * Sumber data : Lakip Instalasi Kesehatan Lingkungan dan K3 Tahun 2017 Sesuai dengan tabel di atas, kinerja pelayanan kesehatan lingkungan dan K3

menunjukkan hasil yang positip sesuai dengan target yang direncanakan.

Indikator Mutu Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan K3 Tabel (66) Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan K3

INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAPAIAN 2017 %

1 2 3 4 a Baku mutu limbah cair 100 % 100 % 100 % b Pengelolaan limbah padat berbahaya

sesuai dengan aturan 100 % 100 % 100 %

c Hasil uji Kesling (UKL) dan UPL / Proper Lingkungan / KLH

Biru, upaya pengelolaan lingkungan

dilaksanakan sesuai ketentuan dan atau

perundang - undangan

Biru, upaya pengelolaan lingkungan

dilaksanakan sesuai ketentuan dan atau

perundang - undangan

100 %

d Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit Berseri)

Nilai Total > 7500 8.355 111.4 %

e Meminimalkan jumlah kasus kecelakaan kerja

< 10 kasus 4 kasus 100 %

Rata – rata capaian 122.3% * Sumber data : Lakip Instalasi Kesehatan Lingkungan dan K3 Tahun 2017

Capaian mutu pelayanan di instalasi menunjukkan hasil yang baik. Hal ini

terlihat dari rata – rata capaian yang telah tercapai sesuai target.

4) Pelayanan Laundry Diagram (31) Kinerja Pelayanan Laundry

Tabel (67) Persentase Kinerja Pelayanan Laundry

NO INDIKATOR KINERJA % 1 2 3 1 Penyediaan linen jadi (penjahitan) 61.9 % 2 Penyediaan linen bersih (pencucian) 91.5 %

Rata – rata capaian 76.7 % * Sumber data : Lakip Instalasi Laundry Tahun 2017

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

63

Page 77: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Indikator Mutu Pelayanan Laundry

Tabel (68) Kinerja Mutu Pelayanan Laundry

INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAPAIAN 2017 %

1 2 3 4 a Ketepatan waktu penyediaan linen untuk

ruang rawat inap 100 % 100 % 100 %

b Tidak adanya linen yg hilang 100 % 100 % 100 % c Ketepatan waktu pembuatan linen jadi 5 jam 6 jam 83.3 % d Prosentase komplain

(penanganan komplain) Ada program dilaksanakan

semua

Ada program dilaksanakan

semua

100 %

e Kehandalan sarana prasarana 80 % 80 % 100 % f Kepuasan pelanggan internal 80 % 80 % 100 %

* Sumber data : Lakip Instalasi Laundry Tahun 2017

Ketidaktercapaian target pasien rawat inap serta tindakan pembedahan

berimbas pada capaian kinerja laundry rumah sakit.

5) Pelayanan Logistik RS

Diagram (32) Pemenuhan kebutuhan operasional sarana prasarana

Tabel (69) Persentase Kinerja Pelayanan Logistik RS

NO INDIKATOR KINERJA % 1 2 3 1 Penerimaan barang 146.2 % 2 Penyimpanan barang 146.2 % 3 Pendistribusian barang 104.5 %

Rata – rata capaian 118.2 % * sumber data : Lakip Instalasi Logistik Tahun 2017

Rata – rata capaian kinerja logistik tercapai sebesar 118.2 % dari target.

Indikator Mutu Pelayanan Logistik

Tabel (70) Kinerja Mutu Layanan Logistik NO INDIKATOR KINERJA TARGET

TH. 2016 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 1 Penerimaan barang medis dan non medis 2 hari 2 hari 100 % 2 Ketepatan wkt pendistribusian brng logistik sesuai

permintaan 100 % 100 % 100 %

3 Lamanya waktu penyimpanan barang medis 30 hari 30 hari 100 % Rata – rata capaian 100%

* sumber data : Lakip Instalasi Logistik Tahun 2017

Capaian mutu pelayanan logistik telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Hal ini tergambar dari capaian rata – rata sebesar 100 %. Walaupun demikian

masih ada beberapa satuan kerja yang menggunakan bon sementara untuk

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

64

Page 78: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

mengambil barang. Pengoperasionalan billing system dengan menggunakan

aplikasi berbasis teknologi informasi sangat diperlukan dalam pelayanan dan

inventory barang dan persediaan.

6) Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa

Diagram (33) Kinerja Unit Layanan Pengadaan

Tabel (71) Persentase Kinerja Unit Layanan Pengadaan

NO INDIKATOR KINERJA % 1 2 3 1 Memproses pelaksanaan pengadaaan langsung 105.1 % 2 Memproses pelaksanaan penunjukan langsung 105.5 % 3 Memproses pelaksanaan lelang elektronik (E- Proc) 731.3 % Rata – rata capaian 313.9 %

* sumber data : Lakip ULP Tahun 2017

Pada tahun 2017 ini, capaian kinerja layanan pengadaan barang dan jasa rata

– rata telah tercapai sebesar 313,9 % dari total rencana 1.132 kegiatan.

Kegiatan layanan pengadaan harus selalu berpedoman pada peraturan

perundangan yang berlaku guna menghindari kesalahan – kesalahan dalam

pelaksanaan kegiatan.Terlampauinya pelaksanaan lelang elektronik (E- Proc)

menunjukkan bahwa transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pengadaan

barang dan jasa di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus diupayakan.

Indikator Mutu Pelayanan Pengadaan

Tabel (72) Kinerja Mutu Unit Layanan Pengadaan

INDIKATOR KINERJA TARGET TH 2016

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 Kecepatan waktu pengadaan barang cito di luar perencanaan

80 % 100 % 100 %

* Sumber data : Lakip Unit Layanan Pengadaan Tahun 2017

Indikator mutu pelayanan terkait kecepatan waktu pengadaan barang cito di

luar perencanaan menunjukkan hasil yang baik.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

65

Page 79: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

7) Pelayanan Pembuatan dan Pemeliharaan Alat Penunjang Pelayanan

Diagram (34) Kinerja Pembuatan dan Pemeliharaan Alat Penunjang Pelayanan

Tabel (73) Kinerja Pembuatan dan Pemeliharaan Alat Penunjang Pelayanan NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA % 1 2 3 4 1 Tercapainya produksi alat bantu

gerak dan implan sederhana a Produksi kursi roda modifikasi 50 % b Produksi kruk 40 % c Produksi walker 141 % d Produksi implan sederhana 122 %

2 Terwujudnya peningkatan pemeliharaan alat penunjang pelayanan

a Pemeliharaan preventif 130 % b Pemeliharaan corective ringan / sedang 184 % c Pemeliharaan corective berat 192 %

Rata – rata capaian 130 % * sumber data : Lakip IPPAPP Tahun 2017

Melihat data diatas, rata – rata capaian kinerja pembuatan alat penunjang

pelayanan pada tahun ini telah menunjukkan kinerja yang optimal (130 %).

Indikator Mutu Pembuatan dan Pemeliharaan Alat Penunjang Pelayanan

Tabel (74) Mutu Pembuatan dan Pemeliharaan Alat Penunjang Pelayanan NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Terwujudnya

program peningkatan mutu produksi alat bantu gerak dan pemeliharaan alat penunjang pelayanan

a Kecepatan waktu produksi alat bantu gerak dan alat penunjang pelayanan

1) Produksi kursi roda modifikasi waktu 3 hari

100 % 100 % 100 %

2) Produksi kruk waktu 1 hari 100 % 100 % 100 % 3) Produksi walker 1 hari 100 % 100 % 100 % 4) Produksi implant sederhana waktu 5 hari 100 % 100 % 100 %

b Kecepatan waktu tindak lanjut analisa produksi alat bantu gerak dan alat penunjang pelayanan waktu 1 hari

100 % 100 % 100 %

c Kecepatan waktu tindak lanjut analisis produksi alat bantu gerak dan alat penunjang pelayanan waktu 1 hari

100 % 100 % 100 %

* sumber data : Lakip IPPAPP Tahun 2017

Capaian mutu pembuatan dan pemeliharaan alat penunjang pelayanan hampir

sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

66

Page 80: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Disamping kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan di atas, dalam

pelaksanaan program keselamatan pasien sangat berkaitan erat dan ditunjang

oleh Bidang Pelayanan Keperawatan, Komite – Komite, Panitia dan Tim yang

pada tahun ini telah melaksanakan beberapa kegiatan seperti di bawah ini :

1. Pengembangan Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Ortopedi dan Traumatologi.

Tabel (75) Kinerja Bidang Pelayanan Keperawatan NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Terwujudnya

pengembangan pelayanan keperawatan profesional dan bermutu

a Pengembangan Model Praktek Keperawatan Profesional : Primary Nursing di ruang rawat inap 1) Penyusunan Pedoman Model Praktek

Asuhan Keperawatan Profesional : Primary Nursing

1 dok 1 dok 100%

2) Uji Coba penerapan Primary Nursing di ranap

1 keg 1 keg 100%

3) Evaluasi Uji Coba Penerapan Primary Nursing

1 keg 1 keg 100%

4) Penerapan Primary Nursing di ranap 1 keg 0 keg 50% b Pengembangan Perawatan sub

spesialistik ortopedi

1) Pembentukan tim perawat sub spesialistik

5 tim 5 tim 100%

2) Peningkatan kompetensi perawat subspesialistik ortopedi melalui pelatihan

6 sub 8 sub 133%

2 Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan keperawatan

a Evaluasi indikator mutu pelayanan keperawatan 1) Evaluasi Penerapan Standar Asuhan

Keperawatan 1 keg 1 keg 100%

2) Monitoring dan evaluasi indikator mutu klinik keperawatan

4 keg 4 keg 100%

3) Monitoring dan evaluasi indikator PMKP jajaran keperawatan

12 keg 12 keg 100%

b Program Evaluasi Capaian SPM Bidang pelayanan Keperawatan 1) Tindak lanjut penyelesaian hasil

pertemuan direksi 100% 100% 100%

2) Produk baru Bidang pelayanan Keperawatan:

a) Pedoman Sistem Jenjang Karir Perawat

1 dok 1 dok 100%

b) Pedoman Evaluasi Nilai Jabatan Perawat

1 dok 1 dok 100%

c) Pedoman Metode Asuhan Primary Nursing di Ranap

1 dok 1 dok 100%

c Program Review Pedoman/panduan/SPO keperawatan 1) Mapping dokumen regulasi

keperawatan (Kebijakan/pedoman/panduan/SPO)

1 keg 1 keg 100%

2) Review dokumen regulasi keperawatan

1 keg 1 keg 100%

3) Penyusunan/revisi regulasi keperawatan sesuai hasil review

100% 100% 100%

d Program Audit Keperawatan : Pendokumentasian Asuhan Keperawatan dalam Rekam Medis 1) Identifikasi 1 dok 1 dok 100%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

67

Page 81: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 6 permasalahan/kesenjangan dalam pendokumentasian askep

2) Tersusunnya instrumen evaluasi 1 dok 1 dok 100% 3) Pengumpulan data, penilaian, analisa

data 3 keg 3 keg 100%

4) Hasil audit/kesimpulan, rencana perbaikan

1 dok 1 dok 100%

5) Perbaikan, hasil evaluasi proses perbaikan

1 dok 1 dok 100%

* sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Keperawatan Tahun 2017

Dari 2 (dua) sasaran strategis diatas rata – rata telah sesuai dengan target

yang direncanakan. Hal ini sangat berperan dalam peningkatan mutu

pelayanan keperawatan yang merujuk pada asuhan keperawatan model

praktek keperawatan profesional.

2. Program Komite Medik

Tabel (76) Kinerja Komite Medik

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Terwujudnya

penyempurnaan manajemen pelayanan denganClinical Pathway

a Terlaksananya kegiatan profesi yang menunjang mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien

1) Revisi White Paper a) Update Daftar Kewenangan Klinis dan

dokumentasi persyaratan terkait kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kolegium, untuk masing - masing profesi (staf medis)

1 buku (100 %)

0 buku (100 %)

100 %

2) Kewenangan Klinis (Clinical Priviledge) a) Kredensial / Rekredensial 100 % 100 % 100 % 3) Surat rekomendasi kewenangan klinis

utk setiap dokter

a) Pembuatan Surat Rekomendasi Kewenangan Klinis

100 % 100 % 100 %

4) Peningkatan Mutu Pelayanan Medik a) Audit Medik (Sub Komite Mutu Profesi) 2 keg 3 keg 150 % 5) Pembinaan Profesionalisme

Kedokteran dikoordinasi (Sub Komite Etik dan Disiplin Profesi)

a) Seminar (Topik sesuai program unggulan)

3 keg 3 keg 100 %

b) Lokakarya/Simposium tentang Etika Profesi dan Komunikasi Dokter - Pasien

1 keg 0 keg 0 %

2 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan

a Pertemuan Ilmiah Internal (dikoordinasi Sub Komite Mutu Profesi)

1) Konferensi Kasus (kasus kematian, kasus sulit, kasus langka)

6 keg 11 keg 183.3 %

2) Diskusi kasus sesuai sub spesialisasi / keseminatan

48 keg 126 keg 262.5 %

b Kegiatan Ilmiah oleh SMF dikoordinasi Sub Komite Mutu Profesi

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

68

Page 82: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

dan teknologi 1) Siang Klinik 30 keg 27 keg 90 % c Sub Komite Mutu Profesi

merekomendasikan kegiatan ilmiah yang dapat diikuti oleh SMF setiap tahun & tidak mengurangi hari cuti

1) Rekomendasi kegiatan ilmiah eksternal 37 dok 55 dok 148.6 % d Penilaian dokter dan evaluasi praktek

profesional

1) Evaluasi praktek Profesional Berkelanjutan (OPPE)

100 % 100 % 100 %

2) Evaluasi praktek Profesional Terfokus (FPPE)

100 % 100 % 100 %

* sumber data : Lakip Komite Medik Tahun 2017

Dari 9 (sembilan) indikator kinerja Komite Medik yang ditetapkan pada tahun

ini sebagian besar telah terlaksana sesuai dengan target yang telah

direncanakan. Dengan keberhasilan kinerja Komite Medik di atas diharapkan

akan mendukung terlaksananya kegiatan profesi yang menunjang mutu

pelayanan medis dan keselamatan pasien.

3. Program Komite Etik dan Hukum Tabel (77) Kinerja Komite Etik dan Hukum

NO INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 1 a Terselesaikannya masalah di rumah sakit

1) Adanya kejadian pelanggaran etik. 10 keg 0 keg 100 % 2) Adanya penyimpangan pelanggaran kode

etik. 10 keg 0 keg 100 %

b Pembinaan Pegawai 1) Melakukan pembinaan terhadap seluruh

pegawai. 2 keg 0 keg 0 %

2) Melakukan pembinaan terhadap pegawai yang bermasalah.

10 keg 0 keg 100 %

c Sinergisme dengan unit kerja lain. Rapat koordinasi dengan unit lain secara periodik. 2 keg 0 keg 0 %

d Penyusunan data base untuk pegawai-pegawai yg bermasalah.

1) Memanfaatkan data psikologi dan menindak lanjuti hasil psikologi.

1 keg 0 keg 0 %

2) Memperjelas bentuk punishment 1 keg 0 keg 0 % e Mendorong keterbukaan dalam recruitment

termasuk recruitmen untuk jabatan-jabatan tertentu

adanya recruitmentyang terbuka / transparan dan akuntabel

100 % 0 % 0 %

f Adanya legal formal RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk mengantisipasi perlindungan hukum

Pembentukan Tim legal sebagai pendampingan bila ada pegawai yang bermasalah secara hukum, juga bila ada tuntutan hukum untuk rumah sakit

1 tim 0 tim 0 %

g Pendidikan magister hukum untuk karyawan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

Adanya bantuan pendidikan bagi pegawai yang 2 org 0 org 0 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

69

Page 83: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

terpilih untuk menempuh pendidikan magister hukum

* sumber data : Lakip Komite Etik dan Hukum Tahun 2017

Sebagian besar indikator kinerja Komite Etik dan Hukum belum terlaksana.

4. Program Komite Keperawatan Tabel (78) Kinerja Komite Keperawatan

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 % 1 2 3 4 5 6 1 Terwujudnya

SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi sesuai dengan perkembangan iptek

a. Perawat terkredensial / rekredensial sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

100 % 100 % 100 %

b. White paper dilakukan revisi 40 % 40 % 100 % c. Log Book 75 % 75 % 100 %

2 Terwujudnya pengembangan pe layanan sub spesialistik ortopedi traumatologi sesuai dengan perkembangan iptekdok

a. Ada data dasar profil perawat sesuai area praktek yang terup date

1 dok 1 dok 100 %

b. Perawat kompeten sesuai area praktek:

1) Pelatihan perawat OK 3 orang 0 orang 0 % 2) Pelatihan perawat ICU 2 orang 0 orang 0 %

c. Pelatihan perawat sesuai unggulan sub spesialistik ( spine, pediatric,rekontruksi, micro hand surgery, sport medicine).

1 orang/ sub

spesialistik

1 orang/ sub

spesialistik

100 %

d. Diskusi Refleksi Kasus (DRK) 12 keg 12 keg 100 % e. Sepeminatan Sub spesialistik (

spine, pediatric,rekontruksi, micro hand surgery, sport medicine).

12 keg 12 keg 100 %

3 Terwujudnya pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas dan bermutu

a. Tindakan keperawatan sesuai standar keperawatan (standar operasional) dengan revisi SPO

5 dok 5 dok 100 %

b. Audit keperawatan 1 dok 1 dok 100 % c. Supervisi klinik (dilakukan jika ada

ketidaksesuaian dengan SPO) menyesuaik

an - 100 %

* sumber data : Lakip Komite KeperawatanTahun 2017

Dari 3 (tiga) sasaran strategis Komite Keperawatan yang ditetapkan pada

tahun ini sebagian besar telah terlaksana sesuai dengan target yang telah

direncanakan.

5. Program Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

Tabel (79) Kinerja Komite PMKP NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 % 1 2 3 4 5 6 1 Terwujudnya

rencana program peningkatan mutu dan keselamatan pasien

a. Rapat kerja penyusunan program Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien pada bulan Januari 2017

1 keg 1 keg 100%

b. Dokumen penyelenggaraan rapat kerja : Notulen, daftar hadir

1 dok 1 dok 100%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

70

Page 84: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 % 1 2 3 4 5 6

c. Dokumen Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit 2017

1 dok 1 dok 100%

d. Dokumen Rencana Kegiatan Tahunan Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien 2017

1 dok 1 dok 100%

2 Terwujudnya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan penyusunan/revisi regulasi rumah sakit

a. Identifikasi diperlukannya regulasi RS (kebijakan/pedoman/panduan, SPO) yang baru untuk terlaksananya peningkatan mutu secara efisien dan efektif

1 keg 1 keg 100%

b. Review regulasi RS 1 keg 1 keg 100% c. Penyusunan regulasi RS dalam

upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien sesuai hasil review

100% 100% 100%

3 Terwujudnya peningkatan mutu asuhan klinik dengan Pedoman praktek klinik dan clinical pathway dan atau protokol klinis sebagai pedoman

a. Tersusunnya 5 Clinical Pathway baru berkoordinasi dengan komite terkait

5 dok 5 dok 100%

b. Monitoring dan evaluasi penerapan Clinical Pathway

100% 100% 100%

4 Terwujudnya penetapan 5 area prioritas peningkatan mutu dan keselamatan pasien

a. Pemilihan 5 area prioritas dan pemilihan indikator mutu rumah sakit

1 keg 1 keg 100%

b. Surat Keputusan Direktur Utama tentang Penetapan Area Prioritas Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien tahun 2017

1 dok 1 dok 100%

5 Terwujudnya penetapan indikator mutu, pengumpulan dan analisis data, dan upaya perbaikan mutu.

a. Terselenggaranya rapat koordinasi pemilihan indikator mutu rumah sakit pada Area Klinis, Area Manajerial, Area SKP, dan ILM

1 keg 1 keg 100%

b. Penyusunan profil / kamus indikatorArea Klinis, Area Manajerial, Area SKP, dan ILM

1 dok 1 dok 100%

c. Penetapan Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien dengan Surat Keputusan Direktur Utama

1 dok 1 dok 100%

d. Pengumpulan data indikator mutu RS meliputi Area Klinis, Area Manajerial, Area SKP

12 kali 9 kali 75 %

e. Validasi data oleh validator sesuai SPO validasi

100% 100% 100%

f. Analisa data indikator mutu tiap tribulan

4 kali 4 kali 100%

g. Perbaikan mutu dengan siklus PDSA (sesuai hasil analisis)

100% 100% 100%

h. Pelaporan ke Direktur Utama 12 kali 9 kali 75 % i. Desiminasi/publikasi data indikator 12 kali 9 kali 75 % j. Data Peningkatan Mutu dan

Keselamatan Pasien diinformasikan ke staf setiap bulan

12 kali 9 kali 75 %

6 Terwujudnya peningkatan mutu

a. Koordinasi dengan Kepala Satuan Kerja untuk menentukan indikator

100% 100% 100%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

71

Page 85: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 % 1 2 3 4 5 6

dan keselamatan pasien pada tingkat unit/satuan kerja/instalasi/ruangan

mutu masing-masing ruangan b. Penyusunan profil/kamus indikator

mutu unit 100% 100% 100%

c. Pengumpulan data , validasi data, analisa data oleh unit

12 kali 9 kali 75 %

d. Perbaikan capaian indikator mutu unit dengan menggunakan siklus PDSA

100% 100% 100%

e. Pelaporan unit ke komite PMKP perbulan

12 kali 9 kali 75%

7 Terlaksananya proses identifikasi, analisis dan pengelolaan kejadian Sentinel, KTD, dan KNC

a. Penetapan definisi Sentinel, KTD dan KNC

1 dok 1 dok 100%

b. Pengelolaan Kejadian Sentinel / Sentinel Event

1) Data laporan Insiden Keselamatan Pasien : Kejadian Sentinel

12 dok 9 dok 75%

2) Dokumen Hasil Root Cause Analisis (bila ada kejadian sentinel)

100% 100% 100%

3) Dokumen tindak lanjut atas hasil RCA

100% 100% 100%

c. Pengelolaan Kejadian Tidak Diharapkan/ Adverse Event

1) Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien : KTD

12 dok 9 dok 75 %

2) Dokumen Hasil Analisis a) Semua kejadian reaksi tranfusi

dianalisis 100% 100% 100%

b) Semua reaksi obat tidak diharapkan yang serius

100% 100% 100%

c) Semua kesalahan medis (medical error) yang signifikan dianalisis

100% 100% 100%

d) Semua ketidakcocokan (discrepancy) antara diagnosis pra dan pasca operasi dianalisis

100% 100% 100%

e) Semua KTD atau pola KTD selama sedasi moderat atau dalam dan anestesi dianalisis

100% 100% 100%

3) Dokumen tindak lanju / perbaikan atas hasil analisis dengan siklus PDSA

100% 100% 100%

d. Pengelolaan Kejadian Nyaris Cedera/ Near Miss

1) Data laporan Insiden Keselamatan Pasien : KNC

12 dok 9 dok 75%

2) Dokumen Hasil analisis 100% 100% 100% 3) Pelaksanaan tindakan untuk

mengurangi kejadian nyaris cedera (sesuai hasil analisis)

100% 100% 100%

8 Terwujudnya penurunan angka infeksi di rumah sakit dengan surveilance insiden infeksi rumah sakit

a. Pengumpulan data insiden infeksi yang dikoordinasikan oleh komite PPI

12 kali 9 kali 75%

b. Analisis data infeksi rumah sakit 12 kali 9 kali 75% c. Perbaikan capaian infeksi rumah

sakit berdasarkan analisis data 12 kali 9 kali 75%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

72

Page 86: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 % 1 2 3 4 5 6

dan upaya upaya perbaikan

melalui kegiatan PPI dan feedbeck hasil kepada unit

9 Terwujudnya program Manajemen Risiko rumah sakit

a. Perubahan struktur organisasi Komite PMKP menjadi 3 sub komite ( Mutu, Keselamatan Pasien, Manajemen Risiko)

1 dok 1 dok 100%

b. Kerangka acuan ManajemenRisiko Rumah Sakit 2017

1 dok 1 dok 100%

c. Identifikasi risiko rumah sakit (dokumen risk register RS tahun 2017)

1 dok 1 dok 100%

d. Penetapan prioritas risiko 1 dok 1 dok 100% e. Manajemen risiko dengan

menggunakan tools FMEA, RCA, ICRA, HVA sesuai pedoman

100% 100% 100%

f. Dokumen rancang ulang dari proses yang berisiko tinggi

100% 100% 100%

10 Terwujudnya sumber daya (SDM dan Sarpra) yang memperhatikan mutu dan keselamatan pasien

a. Evaluasi perencanaan kebutuhan peralatan medis, suplai obat dan SDM

3 dok 3 dok 100%

b. Evaluasi Assessment untuk pengadaan peralatan medis dan suplai obat

100% 100% 100%

c. Evaluasi pencantuman persyaratan jaminan mutu pada kontrak/perjanjian kerja sama

100% 100% 100%

d. Evaluasi pelaksanaan kontrak/kerjasama

100% 100% 100%

11 Terwujudnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pimpinan dan staf dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien

a. Penyusunan Proposal Pelatihan terkait Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

1 dok 1 dok 100%

b. Realisasi pelatihan peningkatan mutu dan keselamatan pasien (koordinasi dengan bagian Diklit) dengan 4 topik:

100%

0 %

0%

1) Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

2) Manajemen Risiko 3) Pencegahan dan Pengendalian

Infeksi 4) Sasaran Keselamatan Pasien

6. Program Komite Farmasi dan Terapi

Tabel (80) Kinerja Panitia Farmasi dan Terapi

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Terlaksananya kegiatan pelayanan

yang menunjang terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesialistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

a Evaluasi Formularium Penulisan resep sesuai

formularium 100 % 99.5 % 99.6 %

b Penyusunan paket obat sesuai diagnosa

12 keg 12 keg 100 %

* sumber data : Lakip Panitia Farmasi dan Terapi Tahun 2017 Pada penulisan obat sesuai formularium tercapai sebesar 99,5% dikarenakan

ada beberapa obat terutama untuk penyakit dalam dan kasus – kasus khusus

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

73

Page 87: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

yang jarang terjadi yang belum masuk ke dalam formularium / belum tersedia

sehingga harus mencarikan terlebih dahulu.

7. Program Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Tabel (81) Kinerja Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Terlaksananya

kegiatan surveilans infeksi yang menunjang terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.

a Terevaluasinya angka infeksi RS / HAIs 1) Penurunan insiden Rate HAIs a) Infeksi Daerah Operasi (IDO) 2 % 1.71 % 116.9 % b) ISK 4.7 ‰ 0 ‰ 100 % c) HAP 5 ‰ 0 ‰ 100 % d) IADP 5 ‰ 0 ‰ 100 % e) VAP 5,8 ‰ 5,26 ‰ 110.3 % f) Dekubitus 1.5 ‰ 0 ‰ 100 % g) Phlebitis 5 % 0 % 100 %

b Terdokumentasikannya hasil pelaporan surveilan 1) Laporan surveilan bulanan 12 keg 12 keg 100 % 2) Laporan surveilan tribulanan 4 keg 4 keg 100 % 3) Laporan surveilan tahunan 1 keg 1 keg 100 % c Terwujudnya kepatuhan petugas dalam penerapan kewaspadaan

standar 1) Laporan daftar tilik 60 % 96 % 160 % 2) Kepatuhan kebersihan tangan

dokter di Instalasi Rawat Inap 85 % 65.1 % 76.6 %

3) Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri di Instalasi Gizi

85 % 93.6 % 110.1%

4) PKMRS PPI 3 keg 3 keg 100 % 2 Terwujudnya

Komite PPI yang mempunyai kualitas dan kompetensi (professional) sesuai dengan perkembangan iptek dan teknologi

a Tersedianya anggota PPI yang terlatih

≥75% 90 % 120 %

b Terselenggaranya pelatihan PPI 2 keg 2 keg 100 % c Terealisasinya pelaksanaan

penelitian ilmiah (pola kuman) 1 keg 2 keg 200 %

d Terealisasinya pelaksanaan rapat koordinasi

12 keg 12 keg 100 %

* sumber data : Lakip Komite PPI Tahun 2017

Capaian rata – rata kinerja Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI

menggambarkan hasil yang baik, ditandai dengan tercapainya beberapa

program kegiatan. Hal ini harus terus dipertahankan dikarenakan Program

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini erat kaitannya dengan keselamatan

pasien (patient safety yang datang ke rumah sakit. Yang perlu mendapat

perhatian yaitu terkait masih belum optimalnya kepatuhan kebersihan tangan

dokter di Instalasi Rawat Inap.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

74

Page 88: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

8. Program Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Tabel (82) Kinerja Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya

pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di RSO

a. Pengelolaan kesehatan kerja 16 keg 15 keg 93.7 % b. Pengelolaan keselamatan 28 keg 28 keg 100 % c. Pemantauan pengelolaan keamanan 12 keg 12 keg 100 % d. Pengelolaan bahan berbahaya dan

beracun (B3) 13 keg 13 keg 100 %

e. Pengamanan kebakaran 13 keg 13 keg 100 % f. Pemantauan pemeliharaan peralatan

medis 14 keg 14 keg 100 %

g. Pemantauan pemeliharaan sistem utilitas/ air, listrik dan sistem pendukung lainnya

13 keg 13 keg 100 %

2

Meningkatnya mutu pelayanan K3 sesuai SPM & indikator kinerja BLU

a. Pengurangan kasus kecelakaan kerja < 10 kasus

4 kasus 100 %

b. Pengurangan kejadian tertusuk jaringanum suntik (needle stick injury )

0 % 1/182 =0.54 %

99.4 %

c. Penemuan puntung rokok 0% 1,4 % 98,6 % * sumber data : Lakip Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3 Tahun 2017

Dari 7 (tujuh) indikator kinerja Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

sebagian telah dapat dilaksanakan sesuai target.

9. Program Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit

Tabel (83) Kinerja Tim PKRS

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 % 1 2 3 4 5 6 1. Terwujudnya

rencana program jangka pendek, Jangka menengah dan jangka panjang

Pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan ortopedi 1) Pemberian edukasi pada

pasien dan keluarga 100% 100% 100 %

2) Penyuluhan di joglo dengan penunggu pasien dan pengunjung rumah sakit

48 keg 50 keg 104,2 %

3) Penyuluhan melalui siaran dialog interaktif di RRI Surakarta

16 10 62,5 %

4) Penyuluhan insidentil di masyarakat

3 - -

Peningkatan mutu pelayanan 1) Penerapan SPO pemberiian

informasi dan edukasi 100% 100% 100 %

2) Penerapan SAP saat pemberian penyuluhan kesehatan

100% 100% 100%

3) Format catatan pemberian edukasi terintegrasi selalu siap di Rekam medik pasien

100% 100% 100%

4) Pengisian format edukasi oleh seluruh pemberi edukasi terintegrasi

100% 100% 100%

2 Kecukupan informasi pelayanan

Manajemen mutu pelayanan 1) Tersedia materi edukasi 2) dari masing-masing pemberi

100% 100% 100%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

75

Page 89: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 % 1 2 3 4 5 6

pelayanan 3) Rapat Tim PKRS 12 Keg 12 Keg 100% 4) Menjalin kerja sama dengan

sumber kesehatan lain 100% 100% 100%

5) Menyusun jadlwal kegiatan PKRS

12 Keg 12 Keg 100%

6) Mengajukan proposal kegiatan PKRS

12 Keg 12 Keg 100%

Peningkatan pelayanan kepada pasien, keluarga dan masyarakat 1) Penanganan komplain

pasien 100% 100% 100%

2) Menjadi narasumber dalam PKRS

48 Keg 37 Keg 77,08%

3) Moderator dalam PKRS 48 keg 37 keg 77,08 4) Menyelesaikan

permasalahan yang terjadi - - -

5) Menepati jadwal PKRS, meliputi hari ,tanggal, jam pelaksanaan

100% 100% 100%

3 Terwujudnya penyuluhan kesehatan secara rutin dan terprogram kepada pasien, keluarga, penunggu pasien, dan masyarakat melalui Media audio visual, maupun media cetak

a. Melakukan asesmen tentang kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga oleh petugas yang kompeten di bidangnya

100% 100% 100%

b. Melakukan pemberian informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga oleh petugas yang kompeten di bidangnya

100% 100% 100%

c. Melakukan penyuluhan kesehatan setiap hari kamis, di joglo Narasumber yang kompeten dibidangnya : Penunggu pasien dan pengunjung rumah sakit

48 keg 50 keg 104,16%

d. Melakukan Siaran klinik sehat di RRI Surakarta, oleh dokter spesialis

16 10 62,5%

e. Melaksanan penyuluhan insidentil ke masyarakat

3 Keg - -

4 Terlaksananya Sosialisasi tentang informasi yang urgent / penyakit yang sedang mewabah

Sosialisai HIV AIDS ke semua SDM yang berisiko tinggi

1 Keg - -

5 Screening Scoliosis

Melakukan pelatihan cara melakukan screening scoliosis dengan sasaran guru UKS SMP dan Siswa PMR SMP sebanyak 150 peserta dari Wilayah Solo, sukoharjo dan Karanganyar

1 1 100%

Pemberian edukasi pada pasien dan keluarga telah dilaksanakan baik secara

individual di masing-masing unit pelayanandengan materi sesuai kebutuhan

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

76

Page 90: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

pasien(kasusistik). Penyuluhan dengan penunggu pasien dan pengunjung

rumah sakit dilaksanakan di Gedung Pertemuan Joglo setiap hari Kamis (1

minggu sekali) oleh narasumber yang berkompetendi bidangnya dengan materi

edukasi dan informasi secara umum sesuai materi yang perlu diketahi pasien

RSO antara lain : Alur pelayanan, BPJS, penyakit penyerta yang dapat

memperlambat proses perawatan, latihan fisioterapi setelah operasi, perawatan

luka operasi, pengaruh rokok terhadap proses penyembuhan, cara minum obat

yang benar, perawatan gips di rumah dan lain sebagainya.

Penyuluhan melalui siaran dialog interaktif di RRI Surakarta dilaksanakan setiap

Selasa ke IV dan V. Dialog interaktif ini dilaksanakan oleh seorang dokter dan

dokter spesialis yang ada di RSO dengan didampingi oleh tim PKRS.

10. Program Pengawasan Interen Guna menunjang pelaporan rumah sakit yang valid, akuntabel, tepat waktu,

dan menuju opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Tugas dan fungsi dari

Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) rumah sakit sangat vital. Satuan

Pemeriksaan Intern adalah satuan kerja fungsional yang bertugas

melaksanakan pemeriksaan intern rumah sakit. Kinerja Satuan Pemeriksaan

Intern (SPI) tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel (84) Kinerja Satuan Pemeriksa Interen NO

SASARAN SRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Terwujudnya

efisiensi penggunaan dana guna tercapainya tingkat Kesehatan Badan Layanan Umum AA

a. Pemeriksaan administrasi pengelolaan keuangan 1) Reviu Laporan Keuangan periode

31 Desember 2016 1 keg/dok 1 keg/dok 100 %

2) Pemeriksaan Kas Bendaharawan 12 keg/dok 12 keg/dok 100 % a) Bendahara Penerima PNBP b) Bendahara Pengeluaran PNBP c) Bendahara Pengeluaran APBN

3) Review Laporan Keuangan III 1 keg/dok 1 keg/dok 100 % 4) Tindak lanjut LHP dari KAP, Irjen

dan BPK 3 keg/dok 3 keg/dok 100 %

2 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan iptek dan teknologi

a. Pemeriksaan administrasi umum dan pelayanan

1) Instalasi Logistik 2 keg/dok 1 keg/dok 100 % 2) Instalasi Rehabilitasi Medik

(Ruang OT) 1 keg/dok 1 keg/dok 100 %

3) Instalasi Kesling dan K3 1 keg/dok 1 keg/dok 100 % 4) Instalasi PSRS 1 keg/dok 1 keg/dok 100 % 5) Instalasi Gizi 1 keg/dok 1 keg/dok 100 % 6) Instalasi Laundry 1 keg/dok 1 keg/dok 100 %

b. Tindak lanjut satuan kerja atas LHP SPI

6 keg/dok 3 keg/dok 50 %

c. Tugas insidentil yang diberikan 2 keg/dok 2 keg/dok 100 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

77

Page 91: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO

SASARAN SRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 oleh Pimpinan

* Sumber data : Lakip SPI Tahun 2017 Melihat data di atas, kinerja dari Satuan Pengawas Interen terkait pemeriksaan

dokumen administrasi satuan kerja, dokumen keuangan, serta pemeriksaan kas

bendahara sebagian telah dilaksanakan sesuai dengan target yang telah

direncanakan, begitu pula terkait tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

pemeriksa eksteren. Untuk kegiatan lain yang dilaksanakan antara lain :

klarifikasi pegawai, tindak lanjut komplain pelanggan serta tindak lanjut BPK RI

dan pemutakhiran data BPK RI tahun 2014 – 2017. Perbandingan perwujudan

pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi sesuai

perkembangan iptekdok dalam beberapa tahun terakhirserta dengan Renstra

sebagai berikut :

Tabel (85) Perbandingan perwujudan pengembangan pelayanan IKU CAPAIAN TARGET

2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6

Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

100 % 100 % 70 % 80% 100%

Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

4.41 % 4,55 % 5,1 % 5% 5%

VI. Sasaran Kegiatan 6 : Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based. Terdiri atas 2 (dua) indikator kinerja yaitu : 1. Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan tercapai

sebesar 9 %. Tabel (86) Pertumbuhan penelitian yang dipublikasikan

NO URAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN

2016 TARGET TH. 2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 6 7 1 Tercapainya

kegiatan penelitian SDM RSO

Penelitian Kesehatan 1 keg 2 keg 2 keg 100 % Penelitian Non Kesehatan

1 keg 1 keg 1 keg 100%

2 Tercapainya pelayanan penelitian untuk institusi pendidikan luar RS

Pelayanan Penelitian Setingkat D.3 1 Penelitian Kesehatan

6 inst 6 inst 3 inst 50 %

17 org 10 org 12 org 120 % 2 Penelitian Non

Kesehatan 0 inst 3 inst 1 inst 33.3 %

0 org 5 org 1 org 20 % Pelayanan Penelitian Setingkat D.4 / S.1 1 Penelitian Kesehatan

5 inst 5 inst 4 inst 80 %

11 org 8 org 6 org 75 % 2 Penelitian Non

Kesehatan 10 inst 8 inst 2 inst 25 %

14 org 15 org 2 org 13.3 % Pelayanan Penelitian Setingkat S.2 / S.3

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

78

Page 92: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

1 Penelitian Kesehatan

4 inst 4 inst 3 inst 75 % 14 inst 6 org 5 inst 83.3 % 2 Penelitian Non

Kesehatan 1 inst 1 inst 0 inst 0 %

4 org 1 org 0 org 0 % 3 Indikator Kinerja BLU Jumlah penelitian yang

dipublikasikan 1 buah 1 buah 1 buah 100 %

* Sumber data : Lakip Bagian Diklit Tahun 2017

Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan pada tahun ini

telah mencapai target (100%).

2. Jumlah penelitian yang dipublikasikan terealisasi sebanyak 2 buah penelitian. Target penelitian yang dipublikasikan telah tercapai 150 %. Dari 2 (dua)

penelitian yang direncanakan telah terealisasi 3 (tiga) penelitian oleh dr.

Siswarni Sp. KFR berjudul Efektivitas Foot Abduction (FAB) Produksi RSO

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Untuk Mempertahankan Koreksi Kaki Pada

Penderita Clubfoot , dr. Seti Aji Hadinoto yang berjudul Hasil Functional

Mobility Scale (FMS) Pada Kasus Cerebral Palsy Spastic Diplegic Yang

Ditangani Dengan Metode SEMLS (Single Event Multilevel Surgery) di RSO

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, Supriyati SKM berjudul Aplikasi Technology

Acceptance Model Pada Manajemen Rumah Sakit.

Capaian jumlah penelitian yang dipublikasikanbeberapa tahun terakhir serta

dengan target jangka menengah (Renstra) sebagai berikut : Tabel (87) Capaian jumlah penelitian yang dipublikasikan

IKU CAPAIAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

4.67 % 8% 27 % 10% 11%

jumlah penelitian yang dipublikasikan 2 buah 1 buah 3 buah 1 buah 1 buah

VII. Sasaran Kegiatan 7 : Terwujudnya hospital tourism dengan program pelayanan terpadu. Terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja yaitu : Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya tercapai sebesar 54 %.

Tahun 2017 ini RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menargetkan lanjutan

pembangunan gedung pelayanan terpadu yang meliputi :

NO URAIAN JENIS PEKERJAAN BATAS WAKTU PENYELESAIAN CAPAIAN

1 2 3 4 5 1 Pembangunan Gedung

Yandu Pekerjaan ME (Mechanical Electrical) & Pekerjaan Arsitektur

28 Okt 2017 100 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

79

Page 93: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

2 Pembangunan Ibs Penyelesaian Lantai 2 dan Lantai 1 (ICU&CSSD)

10 Nov 2017 100 %

3 Landscape Pekerjaan Fisik 07 Des 2017 100 % 4 Selasar Pekerjaan Fisik 30 Nov 2017 100 % 5 Ruang Ranap Suite Pekerjaan Fisik 12 Des 2017 100 % 6 Otc (Renov Wk) Pekerjaan Fisik 06 Des 2017 100 % 7 Renov. Inst. GIZI Pekerjaan Fisik 25 NOV 2017 100 % Rata – rata capaian 100 %

Untuk tahun 2017 ini, perwujudan hospital tourism dengan program pelayanan

terpadu dengan indikator persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung

pelayanan terpadu dan penunjangnya rata – rata telah tercapai 100 %. Dari 7

(tujuh) kegiatan pembangunan serta renovasi tersebut diatas telah selesai

pada akhir tahun ini. Diharapkan dapat menunjang kegiatan pelayanan secara

prima dan paripurna kepada pasien.

Perbandingan kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan

penunjangnya beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka menengah

(Renstra) sebagai berikut: Tabel (88) kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

IKU CAPAIAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu & penunjangnya

18 % 53.1 % 100 % (54 %)

72% 100%

VIII. Sasaran Kegiatan 8 : Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP. Terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja yaitu

: Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP tercapai sebanyak 18 jenis .

Tabel (89) Indikator Jenis Pelayanan berbasis Clinical Pathway NO INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 % 1 2 3 4 5 1 Implementasi Clinical Pathway sesuai dengan pengembangan pelayanan Ortopedi

Traumatologi a. Penyusunan Clinical Pathway Baru 5 kasus CP 5 kasus CP 100 % b. Pelaksanaan Clinical Pathway RS 18 kasus CP 14 kasus CP 77,8 % c. Evaluasi Clinical Pathway 18 kasus CP 14 kasus CP 77,8 %

*) sumber data : Lakip Bidang Pelayanan Medik Tahun 2017

Pada tahun 2017 ini telah tersusun lima Clinical Pathway baru. Namun

demikian dari 18 (delapan belas) CP yang ditargetkan, baru 14 tersusun

(empat belas) Panduan Praktek Klinik (PPK) dan clinical pathway (CP) baru.

Ke 14 (empat belas) jenis CP tersebut yaitu :

1) CF Antebrachy untuk umur > 40 tahun dan < 40 tahun;

2) CF Cruris untuk umur > 40 tahun dan < 40 tahun;

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

80

Page 94: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

3) CF Femur untuk umur > 40 tahun dan < 40 tahun;

4) CF Collum Femur untuk umur > 40 tahun;

5) CF Humeri;

6) Tindakan TKR;

7) Tindakan THR;

8) Carpal Tunnel Syndrome(CTS);

9) Brachial Plexus Injury (BPI);

10) Lumbal Spinal Stenosis;

11) Spondilitis Tuberculosa,

12) Muskukoskeletal tumor - open biopsy,

13) Giant Cell Tumor (GCT);

14) Emergency Severity Indexs (ESI)

Sedangkan untuk pelaksanaan evaluasi kepatuhan para staf medis / DPJP

dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis

pasien secara terstandarisasi dan terintegrasi sampai dengan Tahun

initerealisasi 14 jenis dari 18 kasus CP yang direncanakan (77,8 %) dan

diimplementasikan di Rekam Medik.Hal ini diharapkan dapat meminimalkan

adanya variasi proses asuhan klinis berdasarkan data 5 penyakit terbanyak

dengan ketentuan high volume, high cost, high risk dan diprediksi sembuh.

Evaluasi atau cara penilaian penerapan clinical pathway tersebut dengan :

Dilakukan audit clinical pathway berupa kegiatan monitoring dan evaluasi

terhadap kepatuhan pelaksanaan asuhan klinis (indikator proses) dan

terhadap lama hari perawatan / LOS (indikator output);

Dokumen clinical pathway diintegrasikan pada berkas rekam medis.

Kepatuhan diukur dengan ketepatan LOS sesuai CP pada kasus tanpa

varian tambahan.Audit clinical pathway dilakukan berkala setiap bulan.

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway

dan DPJPbeberapa tahun terakhirserta dengan target jangka menengah

(Renstra) sebagai berikut : Tabel (90) Capaian clinical pathway beberapa tahun terakhir

IKU CAPAIAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis CP dan DPJP

9 jenis 13 jenis 14 jenis 25 jenis 30 jenis

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

81

Page 95: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Melihat data di atas, perwujudan penyempurnaan manajemen pelayanan

dengan clinical pathway dan DPJP terhadap target sampai dengan akhir

tahun Renstra akan dapat tercapai jika semua pihak mengupayakan secara

optimal.

IX. Sasaran Kegiatan 9 : Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan. Terdiri atas 1 (satu) indikator kinerja yaitu : Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tercapai sebanyak 7 %. Pada tahun 2017 ini, RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta telah melaksanakan

16 (enam belas) kerjasama di bidang pendidikan dan 36 (tiga puluh enam)

kerjasama non pendidikan dengan berbagai pihak diantaranya :

a. Kerjasama Pendidikan, antara lain :

Kerjasama dengan BBPK Jakarta;

Kerjasama dengan Universitas Syah Kuala Banda Aceh

Kerjasama dengan Fakultas Teknik Mesin Universitas Diponegoro

Semarang

Kerjasama dengan Universitas Hassanudin Makassar;

Kerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang;

Kerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi Manado;

Kerjasama dengan Universitas IAIN Surakarta (jurusan Bimbingan dan

Konseling Islam);

Kerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Bangun Nusantara Sukoharjo;

Kerjasama dengan Institut Ilmu Kesehatan Bhaksti Wiyata Kediri;

Kerjasama dengan SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta.

Kerjasama dengan IIK Kediri;

Kerjasama dengan Stikes Charitas Palembang;

Kerjasama dengan Akper Saifuddin Zuhri;

Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UMS Surakarta;

Kerjasama dengan Unair Surabaya;

Kerjasama dengan Akfis Widya Husada Semarang.

b. Kerjasama Non Pendidikan, antara lain :

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

82

Page 96: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

1) Kerjasama dengan BPJS Kesehatan sebanyak 1 kerjasama;

2) Kerjasama dengan rumah sakit sebanyak 5 kerjasama;

3) Kerjasama dengan FK Unibraw ( RSUD dr. Saiful Anwar Malang )

sebanyak 2 kerjasama;

4) Kerjasama dengan Dinkes Kabupaten / Kota sebanyak 8 kerjasama;

5) Kerjasama dengan BBKPM Surakarta sebanyak 1 kerjasama;

6) Kerjasama dengan Lab. PAFK UNS sebanyak 1 kerjasama;

7) Kerjasama dengan Lab. Mikrobiologi FK UNS 1 kerjasama;

8) Kerjasama dengan CV. Dinding Emas sebanyak 1 kerjasama;

9) Kerjasama dengan PT. Aksara Solopos sebanyak 1 kerjasama;

10) Kerjasama dengan PT. Radio Solo Audio Utama (Solopos FM)

sebanyak 1 kerjasama;

11) Kerjasama dengan PT. Jasa Medivest sebanyak 1 kerjasama;

12) Kerjasama dengan PT. Prima Medika Raya sebanyak 2 kerjasama.

13) Kerjasama dengan dokter mitra sebanyak 2 kerjasama.

14) Kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 1 kerjasama;

15) Kerjasama dengan PT. Jasa Raharja Sukoharjo sebanyak 1

kerjasama;

16) Kerjasama dengan PT. BTN (Persero) cabang Surakarta sebanyak 1

kerjasama;

17) Kerjasama dengan PT. Bank Mandiri sebanyak 1 kerjasama;

18) Kerjasama dengan PT. Bengawan Kabel Vision sebanyak 1

kerjasama;

19) Kerjasama dengan KPRI Kopersos sebanyak 2 kerjasama;

20) Kerjasama dengan Bank Muamalat sebanyak 1 kerjasama;

21) Kerjasama dengan Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK)

Surakarta sebanyak 1 kerjasama.

Pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan

yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

beberapa tahun terakhir serta dengan target jangka menengah (Renstra)

sebagai berikut :

Tabel (91) pertumbuhan kerjasama beberapa tahun terakhir

IKU CAPAIAN TARGET

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

83

Page 97: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6

Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

4.65 % 5,9 % 4,1 % 8% 9%

Melihat diatas, target pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung

pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta belum tercapai. Dari 89 kerjasama yang ditargetkan pada

tahun ini, baru tercapai 52 kerjasama (58,5 %).

X. Sasaran Kegiatan 10 : Terwujudnya pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu. Terdiri atas 15 (lima belas) indikator kinerja yaitu : 1. Akreditasi RS KARS

Tabel (92) Perwujudan pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 REALISASI 2017 % 1 2 3 4 5 1 Pelaksanaan kegiatan akreditasi a. Bimbingan akreditasi 5 keg 5 keg 100 % b. Workshop Akreditasi 3 keg 5 keg 166.7 % c. Pembinaan Akreditasi 1 keg 3 keg 300% d. Persiapan Akreditasi Internasional 12 keg 12 keg 100 % e. Evaluasi Akreditasi KARS 1 keg 1 keg 100 % Rata – rata capaian 153.5 %

Kegiatan terkait Akreditasi pada tahun ini rata – rata telah terealisasi sebesar

153.5 %. Guna memantapkan langkah meraih predikat Akreditasi Paripurna

sebagai pembaharuan Akreditasi tahun 2014, RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta melaksanakan Survey Re-Akreditasi pada tanggal 6 - 8 Desember

2017. Survey yang dilaksanakan berupa telusur dokumen dan telusur

lapangan dengan 3 (tiga) orang surveyor pembimbing dari Komisi Akreditasi

Rumah Sakit (KARS).

2. Sasaran keselamatan operasi tercapai sebesar 100 %.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

84

Page 98: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Tabel (93) Sasaran Keselamatan Operasi NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN 1 2 3 4 5 6 1 Januari 99,9 % 7 Juli 99,9 % 2 Februari 99,9 % 8 Agustus 99,9 % 3 Maret 99,93 % 9 September 99,9 % 4 April 99.9 % 10 Oktober 99,9 % 5 Mei 99.96 % 11 November 99,9 % 6 Juni 99.96 % 12 Desember 99,93 % Rata – rata capaian : 99.95 %

Kegiatan pelaporan dan evaluasi program sasaran keselamatan operasi

telah dilaksanakan dengan hasil sebagaimana berikut :

a. Angka kepatuhan pelaksanaan sign in pada tindakan medik operatif di

ruang persiapan : 100 %;

b. Angka kepatuhan pelaksanaan time out pada tindakan medik operatif di

kamar operasi : 100 %;

c. Angka kepatuhan pelaksanaan sign out pada tindakan medik operatif di

kamar operasi : 99 %. 3. Pengendalian infeksi RS :

Tabel (94) Kinerja Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Terlaksananya

kegiatan surveilans infeksi yang menunjang terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.

Penurunan insiden Rate HAIs a) Infeksi Daerah Operasi (IDO) 2 % 1.71 % 116.9 % b) ISK 4,7 ‰ 0 ‰ 100 % c) HAP 5 ‰ 0 ‰ 100 % d) IADP 5 ‰ 0 ‰ 100 % e) VAP 5,8 ‰ 5.26 ‰ 110.3 % f) Dekubitus 1.5 ‰ 0 ‰ 100 % g) Phlebitis 5 % 0 % 100 %

* sumber data : Lakip Komite PPI Tahun 2017

Rata – rata kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI

menggambarkan hasil yang baik, ditandai dengan tercapainya seluruh

target kegiatan. Hal ini harus terus dipertahankan dikarenakan Program

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini erat kaitannya dengan

keselamatan pasien (patient safety yang datang ke rumah sakit.

4. Medication error tercapai sebesar 20 %.

Berdasarkan laporan dari Instalasi Farmasi tahun ini angka medication error

masih diatas ambang maksimal yaitu sebesar 37,6 %. Indikator dalam

penilaian medication error didasarkan pada pemberian resep dimana resep

dinilai 7 (tujuh) unsur yaitu : benar pasien, benar obat, benar dosis, benar

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

85

Page 99: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

rute, benar waktu pemberian, tidak ada duplikasi, tidak ada interaksi. Resep

dianggap tidak lengkap bila salah satu tidak ada atau tidak benar.

Rumus yang digunakan sesuai kamus indikator adalah :

Jumlah lembar resep tidak lengkap x 100 %

Jumlah resep keseluruhan

Tabel (95) Medication Error BULAN TARGET ( % ) (DPJP) (PPDS)

1 2 3 4 Januari 20 46 44 Februari 20 44 66 Maret 20 23.75 58 April 20 26,25 64 Mei 20 26,25 50 Juni 20 25 52 Juli 20 25 26 Agustus 20 31 44 Sept 20 25 34 Okt 20 24 52 Nov 20 22 30 Des 20 25 40

Rata – rata capaian : 37,6 %

Tiap bulan diambil 50 lembar sampel resep yang ditulis oleh DPJP dan 50

lembar resep yang ditulis oleh PPDS. Data diolah sesuai kamus indikator,

belum semua dokter menulis rute obat di lembar resep sesuai standar

akreditasi dan belum semua dokter menulis dosis obat di lembar resep atau

dokter menulis dosis tetapi tidak tepat dan tidak sesuai dengan bentuk

sediaan yang ada.

5. Emergency response time II tercapai kurang dari 200 menit. Tabel (96) Emergency Respon Time II

NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN 1 Januari 153,38 mnt 7 Juli 81.86 mnt 2 Februari 158.44 mnt 8 Agustus 76.43 mnt 3 Maret 135,26 mnt 9 September 82.18 mnt 4 April 73.33 mnt 10 Oktober 77.31 mnt 5 Mei 68.5 mnt 11 November 78.92 mnt 6 Juni 77.66 mnt 12 Desember 84.56 mnt Rata – rata capaian : 88.6 menit

Berdasarkan laporan dari Instalasi Gawat Darurat diatas, waktu yang

dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito (ERT II) rata –

rata tercapai sebesar 88,6 menit. ini telah memenuhi target yang ditetapkan

yaitu sebesar 200 menit (225.7 %).

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

86

Page 100: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

6. Pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam tercapai sebesar 80 %.

Tabel (97) Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalam 1 x 24 jam NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

1 Januari 85 % 7 Juli 94 % 2 Februari 85 % 8 Agustus 86 % 3 Maret 88 % 9 September 88 % 4 April 95 % 10 Oktober 95 % 5 Mei 96 % 11 November 96 % 6 Juni 96 % 12 Desember 93.9 % Rata – rata capaian : 91,5 %

Hasil diatas telah melampaui target yang ditetapkan. Pencapaian ini harus

terus dipertahankan sehingga dapat diperoleh kekinian informasi medis.

Pengembalian DRM akan berpengaruh pada proses pemberian pelayanan

kepada pasien. Pengembalian DRM yang diisi tidak lengkap oleh tenaga

kesehatan harus dikembalikan lagi agar dilengkapi catatan data medis dan

dapat dikembalikan tepat waktu. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan

yaitu : mencatat data secara tepat waktu, mencatat data yang up to date,

mencatat data secara cermat dan lengkap, membuat catatan yang dapat

dipercaya dan menurut kenyataan, memilih data yang berkaitan dengan

masalahnya dan mencatat data secara objektif.

7. Persentase kejadian pasien jatuh tercapai kurang dari 3 %. Tabel (98) KejadianPasienJatuh

NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

1 Januari 0 % 7 Juli 0 % 2 Februari 0 % 8 Agustus 0 % 3 Maret 0 % 9 September 0 % 4 April 0 % 10 Oktober 0 % 5 Mei 0 % 11 November 0 % 6 Juni 0 % 12 Desember 0 % Rata – rata capaian : 0 %

Berdasarkan laporan Instalasi Rawat Inap, tidak ada kejadian pasien jatuh

selama tahun ini.

8. Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas) tercapai sebesar <90%.

Tabel (99) Kepatuhan penggunaanFormulariumNasional NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

1 Januari 99.40 % 7 Juli 99.47 % 2 Februari 99.55 % 8 Agustus 99.47 % 3 Maret 99.52 % 9 September 99.43 % 4 April 99.25 % 10 Oktober 99.32 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

87

Page 101: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

5 Mei 99.61 % 11 November 99.45 % 6 Juni 99.48 % 12 Desember 99.56 % Rata – rata capaian : 99,46 %

Berdasarkan laporan dari Instalasi Farmasi kepatuhan penggunaan

formularium nasional rata – rata tercapai 99,46 %.

9. Tidak ada kejadian salah sisi tercapai sebesar 0%.

Tabel (100) KejadianSalahSisi NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

1 Januari 0 % 7 Juli 0 % 2 Februari 0 % 8 Agustus 0 % 3 Maret 0 % 9 September 0 % 4 April 0 % 10 Oktober 0 % 5 Mei 0 % 11 November 0 % 6 Juni 0 % 12 Desember 0 %

Rata – rata capaian : 0 %

Berdasarkan laporan dari Instalasi Bedah Sentral dan Sterilisasi, tidak ada

kejadian pasien jatuh selama tahun ini.

10. Nett death rate (NDR) tercapai kurang dari 24 ‰. Tabel (101) Nett death rate (NDR)

NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

1 Januari 15.35 ‰ 7 Juli 0 ‰ 2 Februari 2.30 ‰ 8 Agustus 10.73 ‰ 3 Maret 2.22 ‰ 9 September 7.50 ‰ 4 April 2.49 ‰ 10 Oktober 13.13 ‰ 5 Mei 4.93 ‰ 11 November 9.64 ‰ 6 Juni 2.56 ‰ 12 Desember 2.18 ‰ Rata – rata capaian : 6.02 ‰

Data dari Instalasi Rekam Medis menunjukkan bahwa angka kematian

pasien < 24 jam (NDR) masih berada di bawah ambang batas.

11. Kematian pasien di IGD tercapai kurang dari 2 %. Tabel (102) Kematian pasien di IGD

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

CAP. 2017

1 Kematian pasien < 24 jam di gawat darurat (pindah ke

pelayanan rawat inap setelah 8 jam) 2 % 2 (0.036 %)

*) Sumber data : Lakip Instalasi Gawat Darurat Tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas, angka kematian pasien di IGD masih berada di

bawah ambang batas yang ditetapkan.

12. Waktu lapor hasil tes kritis radiologi tercapai sebesar 100%. Tabel (103) Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Radiologi

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAPAIAN 2017 % 1 2 3 4 5

1 Waktu lapor hasil tes kritis radiologi 100 % 24 mnt (100 %) 100 % *) Sumber data : Lakip Instalasi Radiologi Tahun 2017

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

88

Page 102: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

13. Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium tercapai sebesar 100%. Tabel (104) Kinerja Mutu Pelayanan Patologi Klinik

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAPAIAN 2017 % 1 2 3 4 5 1 Waktu lapor tes kritis laboratorium 30 mnt 12.29 menit 244.1 %

*) Sumber data : Lakip Instalasi Patologi Klinik Tahun 2017

14. Pemberian pencegahan VTE pada pasien hip / knee arthroplasty tercapai sebesar 100%.

Tabel (105) Pemberian pencegahan VTE NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN

1 2 3 7 8 9 1 Januari 100 % 7 Juli 100 % 2 Februari 100 % 8 Agustus 100 % 3 Maret 100 % 9 September 100 % 4 April 100 % 10 Oktober 97 % 5 Mei 100 % 11 November 100 % 6 Juni 100 % 12 Desember 100 % Rata – rata capaian : 99.75 %

15. Bed occupancy rate (BOR) tercapai diantara rentang 70 % hingga 80

%. Tabel (106) Capaian BOR

NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN 1 2 3 4 5 6 1 Januari 61.71 % 7 Juli 49.93 % 2 Februari 56.99 % 8 Agustus 53.02 % 3 Maret 56.22 % 9 September 49.03 % 4 April 48.67 % 10 Oktober 55.45 % 5 Mei 45.11 % 11 November 56.11 % 6 Juni 43.33 % 12 Desember 55.35 % Rata – rata capaian : 52.58 %

Perbandingan perwujudan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi

dalam beberapa tahun terakhir serta Renstra seperti pada tabel dibawah ini : Tabel (107) perwujudan pelayanan subspesialistik beberapa tahun terakhir

NO IKU CAPAIAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 1 Akreditasi RS 100 % 136.7 % 153.5 % JCI(100 %) JCI(100 %) 2 Sasaran Keselamatan Operasi 99.13% 99, 8 % 99.9% 100 % 100 % 3 Pengendalian infeksi RS : Infeksi daerah operasi 0.86 % 1.84 % 1.71 % 1,5% 1,5% Dekubitus 0.98 ‰ 1.02 ‰ 0 ‰ 1.5 ‰ 1.5 ‰ Infeksi saluran kencing (ISK) 0 ‰ 0.3 ‰ 0 ‰ 4 ‰ 4 ‰ Ventilator associated

pneumonia (VAP) 0 ‰ 0 ‰ 5.26 ‰ 5,8 ‰ 5,8 ‰

Infeksi aliran darah perifer (Phlebitis)

0.42 ‰ 0 ‰ 0 ‰ 5 % 5 %

4 Medication error 46.9% 51,8 % 37.6 % 5 % 5 % 5 Emergency response time II 235,45 mnt 233 mnt 88,6 mnt 240 mnt 240 mnt 6 Pengembalian rekam medik

lengkap dalam 1 x 24 jam 93,61% 89,1 % 91,5 % 80% 80%

7 Persentasekejadianpasienjatuh 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 8 Kepatuhan penggunaan

Formularium Nasional (Fornas) 98,51% 99.05 % 99.5 % 90 % 90 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

89

Page 103: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

9 Tidak ada kejadian salah sisi 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 10 Nett death rate (NDR) 5,67 ‰ 6.53 ‰ 6,02 ‰ 25 ‰ 25 ‰ 11 Kematian pasien di IGD 0,31 ‰ 0.89 % 0.036 % 2 % 2 % 12 Waktu lapor hasil tes kritis radiologi Blm terkaji 100 % 100 % 100 % 100 % 13 Waktu lapor hasil tes kritis

laboratorium Blm terkaji 100 % 100 %

(12,29 mnt) 100 % 100 %

14 Pemberianpencegahan VTE pada pasien hip / knee arthroplasty

84.38 % 96.7 % 99.75 % 100 % 100 %

15 Bed occupancy rate (BOR) 47.51 % 51.82 % 52,58 % 60 % 70 %

XI. Sasaran Kegiatan 11 : Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit. Terdiri atas 8 (delapan) indikator kinerja yaitu : 1. Indeks kepuasan kerja karyawan tercapai sebesar 89 %

Survey untuk mengukur indeks kepuasan kerja karyawan mulai dilaksanakan

bulan triwulan IV tahun 2017 untuk penyebaran kuesioner dan analisis data.

Jenis penelitian adalah survey dengan menggunakan kuesioner.

Metode pengukuran tingkat kepuasan kerja karyawan adalah rating scale

dengan 4 (empat) kategori pilihan. Penyajian data deskriptif berupa presentase

kepuasan karyawan. Adapun hasil sebagaimana terlihat pada tabel sebagai

berikut

KATEGORI SKOR JUMLAH PROSENTASE 1 2 3 4

Sangat tidak puas 30 – 44 0 0 % Tidak puas 45 – 59 2 4 % Puas 60 – 89 31 62 % Sangat puas 90 – 120 17 34 % Jumlah 50 100 %

Metode pengukuran di atas menggunakan 4 (empat) kategori pernyataan

karyawan terhadap item pertanyaan yang disampaikan yaitu : sangat tidak

setuju, cukup setuju, setuju dan sangat setuju. Total kuesioner sebanyak 30

(tiga puluh) pernyataan, sehingga didapat nilai minimal pernyataan adalah 30

dan nilai maksimal adalah 120.

Dari hasil tabulasi didapatkan kesimpulan bahwa tingkat kepuasan kerja

karyawan adalah 96 %. Berdasarkan perjanjian kinerja tahun 2017, indeks

kepuasan kerja karyawan ditetapkan sebesar 89%, sedangkan dari hasil

survey diperoleh data jumlah karyawan yang puas dan sangat puas adalah

sebesar 96 %. Dengan demikian Indikator kepuasan kerja karyawan targetnya

terlampaui. Beberapa kendala dalam pelaksanaan antara lain :

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

90

Page 104: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

2. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti tercapai sebesar 80 %

Tabel (108) Keluhan Pelanggan Yang Ditindaklanjuti NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 1 Terlaksana

nya tindaklanjut komplain, masukan dari pelanggan

a. Kotak Saran / Langsung 1) Menjawab complain sesuai prosedur 100 % 100 % 100 % 2) Menyampaikan complain pelanggan

kesatker terkait 100 % 100 % 100 %

3) Membuat laporan complain dan menyampaikan kpd pihak terkait

12 dok 12 dok 100 %

b. SMS masukan pelanggan 1) Menjawab complain sesuai prosedur 100 % 100 % 100 % 2) Menyampaikan komplain pelanggan

ke satker terkait 100 % 100 % 100 %

3) Membuat laporan komplain dan menyampaikan kpd pihak terkait

12 dok 12 dok 100 %

c. Email dan facebook 1) Menjawab isi email / FB sesuai

prosedur 100 % 100 % 100 %

2) Menyampaikan email / FB pelanggan ke satker terkait

100 % 100 % 100 %

3) Membuat Laporan email / FB dan menyampaikan kpd pihak terkait

12 dok 12 dok 100 %

d. Survey Kepuasan Pelanggan 1) Penyusunan program survey 1 dok 1 dok 100 % 2) Pelaksanaan survey IKM 2 keg /th 2 keg /th 100 % 3) Pengumpulan & Rekapitulasi Data 2dok /th 2 dok /th 100 % 4) Membuat Laporan IKM dan

mensosialisasikan ke satker terkait PKRS

(oleh tim PKRS)

13 keg (oleh tim PKRS)

100 %

Penanganan tindak lanjut masukan pelanggan selama Tahun ini sebanyak 38

masukan. Untuk komposisi keluhan pelanggan antara lain terkait :

Pendaftaran via SMS / WA Antrian pemeriksaan yang lama

Petugas tidak ramah Prosedur pemeriksaan rumit

Berkas lama

Pemecahan masalah terkait keluhan pelanggan anatara lain dengan :

Pembenahan sistem pendaftaran via SMS / WA

Pengaturan alur antrian;

Penataan berkas rekam medis berdasar 5R

Optimalisasi proses pemeriksaan;

Pembenahan alur pelayanan serta;

Pembinaan kepada petugas sehingga lebih ramah, professional dan

disiplin dengan berorientasi pada budaya kerja yang melayani.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

91

Page 105: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Kecepatan respon terhadap komplain > 75% Tabel (109) Kecepatan respon terhadap komplain

NO BULAN CAPAIAN NO BULAN CAPAIAN 1 2 3 4 5 6

1 Januari 100 % 7 Juli 100 % 2 Februari 100 % 8 Agustus 100 % 3 Maret 100 % 9 September 100 % 4 April 100 % 10 Oktober 100 % 5 Mei 100 % 11 November 100 % 6 Juni 100 % 12 Desember 100 % Rata – rata capaian : 100 %

Pada tahun ini seluruh masukan melalui media kotak saran, SMS, email serta

facebook sebanyak 51 kegiatan telah dapat ditindaklanjuti sesuai dengan

target response time penanganan.

3. Indeks kepuasan masyarakat tercapai sebesar 85 % Diagram (35) Indeks Kepuasan Masyarakat

*) sumber data : Lakip Sub Bag. HOP

Tabel (110) Indeks Kepuasan Masyarakat

NO SATUAN KERJA NILAI IKM 2017 KET SMT I SMT II 1 2 3 4 5 1 Poliklinik Reguler 78.65 (B) 79,11 (B) Naik 2 Poliklinik VIP 78.95 (B) 77,89 (B) Turun 3 VIP Sekar Jagad 82.13 (A) 82,15 (A) Naik 4 Ceplok Kembang & Sriwedari 78.01 (B) 81,37 (B) Turun 5 Parang Kusumo & Seling 84.74 (A) 83,28 (A) Turun 6 IGD 82.57 (A) 82,69 (A) Naik 7 Inst. Rehab Medik 78.52 (B) 78,75 (B) Naik 8 Inst. Radiologi 80.02 (B) 80,54 (B) Naik 9 Inst. PK 82.69 (A) 82,54 (A) Turun

10 Inst. Farmasi 80,14 (B) Rata – rata 80.70(B) 80.85 (B) Naik

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

92

Page 106: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Melihat data tabel diatas dimana dari 10 (sepuluh) unit pelayanan yang telah

dilakukan penelitian terkait kepuasan pelanggan pada semester II tahun ini

mendapat hasil rata – rata sebesar 80,85 dengan predikat B (baik). Dengan

hasil tersebut diatas maka diharapkan manajemen dapat melihat sampai

sejauh mana tingkat kepercayaan pasien terhadap unit – unit pelayanan

sehingga langkah perbaikan serta peningkatan kualitas pelayanan yang

bermuara pada kepuasan pelanggan.

4. Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) tercapai sebesar 60 menit Tabel (111 ) Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ)

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAP 2017 % 1 2 3 4 5 1 Waktu tunggu di rawat jalan 60 mnt 58.63 mnt 102.7%

5. Waktu tunggu operasi elektif (WTE) tercapai sebesar 48 jam

Tabel (112) Waktu tunggu operasi elektif (WTE)

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAP 2017 % 1 2 3 4 5 1 Waktu tunggu operasi elektif 48 jam 19 jam 11 mnt 251.2 %

6. Waktu tunggu pelayanan radiologi tercapai sebesar 3 jam

Tabel (113) Waktu tunggu pelayanan radiologi

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

CAP 2017 %

1 2 3 4 5 1 Waktu tunggu hasil pelayanan Radiologi 3 jam 2 jam 24 mnt 125 %

7. Waktu tunggu pelayanan laboratorium tercapai sebesar 2 jam

Tabel (114)waktu tunggupelayanan laboratorium

NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAP 2017 % 1 2 3 4 5 1 Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium 120 menit 52.12 menit 230,2 %

8. Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi (WTOJ) tercapai sebesar 30

mnt.

Tabel (115) Waktu tunggupelayanan resep obat jadi NO INDIKATOR KINERJA TARGET 2017 CAP 2017 % 1 2 3 4 5 1 Waktu tunggu pelayanan obat jadi 30 menit 8.07 menit 371.7 %

Perbandingan sasaran perwujudan peningkatan kepuasan pelanggan rumah

sakit dalam beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel

dibawah ini : Tabel (116) perwujudan peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

NO IKU CAPAIAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 1 Indeks kepuasan kerja karyawan 88 % 89.1% - 89 % 89% 2 Persentase keluhan pelanggan 100 % 100 % 100 % 83% 83%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

93

Page 107: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

yang ditindaklanjuti 3 Indeks kepuasan masyarakat 76.75 80,68 80.85 % 86% 86% 4 Waktu tunggu rawat jalan

(WTRJ) 37.3 mnt 48.8 mnt 58.63 mnt 60 mnt 60 mnt

5 Waktu tunggu operasi elektif (WTE)

23,88 jam 19.8 jam 19 jam 11 mnt

48 jam 48 jam

6 Waktu tunggu pelayanan radiologi

59 mnt 1 jam 32 mnt

2 jam 24 mnt

180 mnt 180 mnt

7 Waktu tunggu pelayanan laboratorium

75.17 mnt 68.62 mnt 52.12 menit

140 mnt 140 mnt

8 Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi (WTOJ)

5.2 mnt 5.9 mnt 8.07 menit 8 mnt 8 mnt

XII. Sasaran Kegiatan 12 : Terwujudnya efisiensi penggunaan dana. Terdiri atas

2 (dua) indikator kinerja yaitu : 1. Persentase POBO tercapai sebesar 83,35 %.

Per 31 Desember 2017, pendapatan BLU RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta tercapai sebesar Rp. 194.696.604.958,00 dengan biaya operasional

sebesar Rp. 178.284.335.910,00 sehingga rasio pendapatan PNBP terhadap

biaya operasional sebagaimana pada tabel di bawah ini:

Tabel (117) Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional :

Pendapatan BLU 194.696.604.958 PB = x 100% x 100 % = 109,21 %

Biaya Operasional 178.284.335.910

diatas telah melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 83,35 % (127.3 %).

Indikator di atas merupakan salah satu indikator dalam penilaian kesehatan

Badan Layanan Umum pada aspek keuangan dimana skor PB di atas telah

melampaui PB > 65 % dengan skor 2,5.

2. Kesehatan Badan LayananUmum tercapai AA.

Terwujudnya Kinerja Keuangan Rumah Sakit Yang Sehat (AA) dengan

indikator - indikator sebagai berikut :

a. Tersusunnya Laporan Keuangan RS BLU Tabel (118) Penyusunan Laporan Keuangan RS BLU

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TH. 2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 1

Tersusunnya Laporan Keuangan Rumah Sakit BLU (PABLU)

a. Laporan Keuangan BLU (PABLU Th 2016)

1 dok (100%)

100 % 100 %

b. Laporan Keuangan BLU (PABLU Th 2017)

4 dok (90%)

88 % 97.8%

* Sumber data : Lakip Bagian Akuntansi Tahun 2017

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

94

Page 108: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

b. Tersusunnya Laporan Keuangan (SAIBA) Tabel (119) Penyusunan Laporan Keuangan (SAIBA)

NO SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 6 1

Tersusunnya Laporan Keuangan Rumah Sakit SAI

a. Laporan Keuangan SAIBA Th 2016

2 dok (100%)

100 % 100 %

b. Laporan Keuangan SAIBA Th 2017

16 dok (90%)

88 % 97.8 %

* Sumber data : Lakip Bagian Akuntansi Tahun 2017

c. Tersusunnya Laporan Keuangan RBA Tabel (120) Penyusunan Laporan Keuangan RBA

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 6 1

Tersusunnya Laporan Pendapatan dan Biaya Agregat

a. Revisi Lap. Pendapatan dan Biaya Agregat RBA th. 2017

1 dok (100%)

100 % 100 %

b. Revisi Lap. Pendapatan dan Biaya Agregat RBA th. 2018

1 dok (100%)

100 % 100 %

c. Revisi Lap. Pendapatan dan Biaya Agregat RBA th. 2018

1 dok (100%)

100 % 100 %

* Sumber data : Lakip Bagian Akuntansi Tahun 2017 \

d. Terlaksananya Audit Eksternal Laporan Keuangan Tahun 2015 Tabel (121) Pelaksanaan Audit Eksternal Laporan Keuangan

Tahun 2016 NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TH. 2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 1

Terlaksananya audit eksternal Laporan Keuangan Tahun 2016

Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan Tahun 2016

1 keg 100 % 100 %

* Sumber data : Lakip Bagian Akuntansi Tahun 2017

e. Tersusunnya Laporan Manajemen Tabel (122) Penyusunan Laporan Manajemen

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TH. 2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 1

Tersusunnya Laporan Manajemen

a. Penyusunan Laporan Manajemen Tahun 2016

1 dok (100%)

100 % 100 %

b. Perhitungan unit costtahun 2016 yang valid

1 dok (100%)

100 % 100 %

c. Penyusunan Laporan Akuntansi Biaya Tahun 2017

1 dok (100%)

90 % 90 %

* Sumber data : Lakip Bagian Akuntansi Tahun 2017

f. Tersedianya Tarif Pelayanan Yang Tepat dan Bersaing Tabel (123) Penyediaan Tarif Pelayanan

NO

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

TH. 2017 REALISASI

2017 %

1 2 3 4 5 6 1

Tersedianya tarif pelayanan yang tepat dan bersaing

Penyusunan tarif tahun 2017

1 dok (100%)

100 % 100 %

Revisi tarif tahun 2016 1 dok (100%)

100 % 100 %

* Sumber data : Lakip Bagian Akuntansi Tahun 2017

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

95

Page 109: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

g. Terlaksananya Kegiatan Verifikasi Pendapatan Pra dan Pasca Pembayaran

Tabel (124) Pelaksanaan Kegiatan Verifikasi Pendapatan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET TH. 2017

REALISASI 2017 %

1 2 3 4 5 6 1

Terlaksananya kegiatan verifikasi pendapatan pra dan pasca pembayaran

Pelaksanaan kegiatan verifikasi tahun 2017

4 dok (100%)

100 % 100 %

* Sumber data : Lakip Bagian Akuntansi Tahun 2017

j. Aset tercatat pada SIMAK BMN (100 %) guna terwujudnya pengelolaan aset / BMN yang akuntabel

Pengelolaan sumber daya sarana dan prasarana RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta terkait aset yang tercatat pada SIMAK-BMN per 31

Desember 2017 sebagai berikut : Tabel (125) Pengelolaan Aset Yang Tercatat Pada SIMAK-BMN

Per 31 Desember 2017

1) BMN Intrakomtable Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp. 490.249.892.423,00 Penambahan : Rp. 701.072.834.977,00 Pengurangan : Rp. 33.600.290.783,00 Posisi akhir (31 Desember 2017) : Rp. 1.157.722.436.617,00

2) BMN Ekstrakomtable

Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp. 1.378.250.686,00 Penambahan : Rp. 64.739.847,00 Pengurangan : Rp. 27.611.975,00 Posisi akhir (31 Desember 2017) : Rp. 1.415.378.558,00

3) BMN Gabungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable

Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp. 491.628.143.109,00 Penambahan : Rp. 701.137.574.824,00 Pengurangan : Rp. 33.627.902.758,00 Posisi akhir (31 Desember 2017) : Rp. 1.159.137.815.175,00

4) BMN Aset tak berwujud (software)

Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp. 689.700.000,00 Ak. Amortisasi : Rp. 0,00 Beban amortisasi : Rp. 0,00 Posisi akhir (31 Desember 2017) : Rp. 689.700.000,00

5) Konstruksi dalam pengerjaan

Posisi Awal (1 Januari 2017) : Rp. 81.245.348.960,00 Penambahan : Rp. 56.622.059.379,00 KDP yg mjd aset definitif : Rp. 137.867.408.339,00 Posisi akhir (31 Desember 2017) : Rp. 0,00

*Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 2017

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

96

Page 110: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Tabel (126) Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Per 31 Desember 2017

AKUN NERACA JUMLAH KODE URAIAN 1 2 3

117111 Barang konsumsi 1.879.179.696 117113 Bahan untuk Pemeliharaan 515.218.209 117114 Suku cadang 13.772.006.699 117131 Bahan baku 530.883.971 117191 Persediaan untuk tujuan strategis / berjaga – jaga 0 117199 Persediaan lainnya 3.884.331.784 131111 Tanah 680.004.317.000 132111 Peralatan dan Mesin 245.746.885.946 133111 Gedung dan Bangunan 213.905.970.339 134111 Jalan dan Jembatan 14.193.476.000 134112 Irigasi 147.216.000 134113 Jaringan 1.521.093.650 135121 Asset tetap lainnya 66.129.105 136111 Konstruksi dalam pengerjaan 0 137111 Akumulasi penyusutan peralatan dan mesin (178.647.172.357) 137211 Akumulasi penyusutan gedung dan bangunan (5.573.742.615) 137311 Akumulasi penyusutan jalan dan jembatan (12.934.856.118) 137312 Akumulasi penyusutan irigasi (70.264.470) 137313 Akumulasi penyusutan jaringan (762.975.134) 137411 Akumulasi penyusutan aset teap lainnya (16.220.092) 162151 Software 689.700.000 162191 Aset tak berwujud lainnya 0 162311 Aset tak berwujud dalam pengerjaan 0 166112 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi

pemerintahan 2.137.348.577

169122 Akumulasi penyusutan aset tetap yang tidak digunakan

(2.120.364.327)

169315 Akumulasi amortisasi software (649.450.000) JUMLAH 978.218.711.863

* Sumber data : Laporan SIMAK BMN Tahun 2017

Jumlah aset RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang tercatat pada SIMAK-

BMN per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 978.218.711.863,00.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

97

Page 111: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Tabel (127) Perhitungan Kinerja Badan Layanan Umum RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2017 (Self Assessment)

I. INDIKATOR KEUANGAN A. ASPEK KEUANGAN

1. RATIO KEUANGAN NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR 1 2 3 4 5 1 Ratio Kas (Cash Ratio) Kas & Setara Kas 140.391.947.998 RK = x 100 % 2 x 100 % 5470,30 % 0,25 Current Liabilities 2.566.441.322

2 Rasio Lancar (Current Ratio) Current Assets 193.166.872.143 RL/CR= x 100 % 2,5 x 100 % 7526,64 % 2,5 Current Liabilities 2.566.441.322

3 Collection Period - Periode Penagihan Piutang (PPP) Piutang Usaha x 360 11.604.850.732.080 PPP 2016 = x 1 hr 2 x 1 hr 59,67 hr 1 Pendapatan Usaha 194.496.956.958

4 Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) Pendapatan Operasional 194.496.956.958 PAT= x 100 % 2 x 100% 16,83 x 1,5 Aset Tetap 1.155.585.088.040

5 Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Fixed Asset) Surplus/Defisit 58.976.129.781 ROFA= x 100 % 2 x 100 % 5,10 % 1,7 Aset Tetap 1.155.585.088.040

6 Imbalan Ekuitas (Return on Equity) Surplus/Defisit 58.976.129.781 ROE= x 100 % 2 x 100 % 5,40 % 1,4 Ekuitas 1.092.767.208.142

7 Perputaran Persediaan (PP Total Persediaan x 360 7.482.214.083.346

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

118

Page 112: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR 1 2 3 4 5 PP = x 1 hari 2 x 1 hari 27,56 hr 1,5 Total Pendapatan

Usaha 271.533.710.890

8 Rasio pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional Pendapatan BLU 194.496.956.958 PB = x 100% 2,5 x 100 % 109,21 % 2,5 Biaya Operasional 178.284.335.910

9 Rasio Subsidi Biaya Pasien Rumah Sakit Subsidi 5.831.975.691 SBP = x 100% 2 x 100% 2,15 % 1 Pendapatan BLU 271.533.710.890 19 13,35

2. ASPEK KEPATUHAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLU NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR 1 2 3 4 5 1 Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA Definitif) 2 2 a. Jadwal Penyusunan

b. Kelengkapan • Ditandatangani oleh Pimpinan BLU • Diketahui oleh Dewan Pengawas • Disetujui dan ditandatangani oleh Menteri/Pimpinan Lembaga • Kesesuaian format dengan PMK No.92/PMK.05/2011

0,4

0,4 0,4 0,4 0,4

2 Laporan Keuangan Berdasarkan SAK 2 2 a. Laporan Keuangan I

b. Laporan Keuangan III c. Laporan Keuangan III d. Laporan Keuangan Tahunan e. Audit Laporan Keuangan Tahunan f. Hasil Audit Laporan Keuangan

0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 1

0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 1

3 Surat Perintah Pengesahan Pendapatan & Belanja BLU (SP3B BLU) 2 2 a. SP3B BLU I

b. SP3B BLU II 0,5

0,5 0,5 0,5

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

119

Page 113: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO INDIKATOR BOBOT HAPER SKOR 1 2 3 4 5

c. SP3B BLU III d. SP3B BLU IV

0,5 0,5

0,5 0,5

4 Tarif Layanan 1 1 1 5 Sistem Akuntansi 1 1 a. Sistem Akuntansi Keuangan

b. Sistem Akuantansi Biaya c. Sistem Akuntansi Aset Tetap

0,6 0,2 0,2

0,6 0,2 0,2

6 Persetujuan Rekening 0,5 0,5 a. Rekening Pengelolaan Kas

b. Rekening Operasional c. Rekening Dana Kelolaan

0,1 0,3 0,1

0,1 0,3 0,1

7 8 9 10 11

SOP Pengelolaan Kas SOP Pengelolaan Piutang SOP Pengelolaan Utang SOP Pengadaan Barang & Jasa SOP Pengelolaan Barang Inventaris

0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

11,00 11 TOTAL SKOR ASPEK KEUANGAN 30 24,35

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI 1 2 3 4 5 II PERSPEKTIF PROSES 35 26.75 A PERTUMBUHAN PRODUKTIFITAS 1 Rata – rata kunjungan rawat jalan per hari = Rata – rata kunjungan RJ / hari Th 2017 2 = 74.588 : 248 = 300,8 1,10 2 Rata – rata kunjungan RJ / hari Th 2016 67.683 : 248 272.9 2 Rata – rata kunjungan rawat darurat / hari = Rata – rata kunjungan RD / hari Th 2017 2 = 5.548 : 365 = 15,2 0.99 1,25 Rata – rata kunjungan RD / hari Th 2016 5.606 : 365 15.3 3 Hari perawatan = Jumlah hari perawatan pasien RI Th 2017 2 = = 26.483 1,01 1,5 Jumlah hari perawatan pasien RI Th 2016 26.173 4 Rata – rata pemeriksaan radiologi / hari

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

120

Page 114: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

= Rata rata pemeriksaan radiologi /hari Th 2017 2 = 35.830 : 365 = 98.2 1.03 1.5 Rata rata pemeriksaan radiologi/hari Th 2016 34.930 : 365 95.7 5 Pemeriksaan laboratorium / hari = Rata rata pemeriksaan lab / hr Th 2017 2 = 79.277 : 365 = 217.2 1,04 1,5 Rata rata pemeriksaan lab / hr Th 2016 76.429 : 365 209.4 6 Rerata operasi / hari = Rata rata operasi per hari Th 2017 2 = 6.350 : 365 = 17.4 1,01 1,5 Rata rata operasi per hari Th 2016 6.277 : 365 17.2 7 Rerata rehab medik /hari = Rata rata rehab medik per hari Th 2017 2 = 188.854 : 312 = 605.3 1,02 1.5 Rata rata rehab medik per hari Th 2016 185.210 : 312 593.6 8 Pertumbuhan peserta didik pendidikan kedokteran = Jumlah peserta didik Th 2017 2 = 657 1,26 2 Jumlah peserta didik Th 2016 522 9 Penelitian yang dipublikasikan = Jumlah penelitian yang dipublikasikan Th 2017 2 = 3 3 2 Jumlah penelitian yang dipublikasikan Th 2016 1 JUMLAH 18 14.75

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI 1 2 3 4 5 B EFEKTIFITAS PELAYANAN 1 Kelengkapan rekam medik >24 jam selesai pelayanan 2 91,50 % 2 2 Pengembalian rekam medik 24 jam setelah pasien pulang 2 91,50 % 2 3 Angka pembatalan operasi 2 1.16 % 1.5 4 Angka kegagalan hasil radiologi 2 0,8 % 2 5 Penulisan resep sesuai formularium 2 99,6 % 2 6 Angka pengulangan pemeriksaan Patologi Klinik 2 1.81 % 1.5 7 BOR 2 52,58 % 1 JUMLAH 14 12 NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI 1 2 3 4 5 III PERSPEKTIF PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN 1 Rata – rata jam pelatihan / karyawan 1 94 % 1 2 Persentase Dokdiknis yang mendapatkan TOT 1 100% 1 3 Ada/tidaknya reward dan punishment 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

121

Page 115: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

JUMLAH 3 3 II C. ASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI 1 2 3 4 5 MUTU A MUTU PELAYANAN 1 Emergency response time rate 2 1,62 menit 2 2 Waktu tunggu rawat jalan 2 58.63 mnt 1,5 3 LOS (Lenght Of Stay) 2 5,16 hari 2 4 Kecepatan pelayanan resep obat jadi 2 8.07 menit 1,5 5 Waktu tunggu sebelum operasi 2 19 jam 11 mnt 2 6 Waktu tunggu hasil Patologi Klinik 2 52.12 menit 2 7 Waktu tunggu hasil radiologi 2 2 jam 24 mnt 2 JUMLAH 14 13 B MUTU KLINIK 1 Angka kematian di gawat darurat 2 0.036 % 2 2 Angka kematian > 48 jam 2 6,02 % 2 3 Post operatif death rate 2 0% 2 4 Angka infeksi nosokomial a. Dekubitus 1 0 % 1 b. Phlebitis 1 0 % 1 c. Infeksi Saluran Kemih (ISK) 1 0 % 1 d. Infeksi luka operasi (ILO) 1 1.71 % 0,75 5 Angka kejadian pasien jatuh yang berakibat

kecacatan/kematian 2 0 % 2

JUMLAH 12 11,75 B KEPEDULIAN PADA MASYARAKAT 1 Pembinaan kepada puskesmas dan sarana kesehatan

lainnya 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1

2 Penyuluhan kesehatan (PKMRS) 1 Ada program dilaksanakan sepenuhnya 1 3 Ratio tempat tidur kelas III 2 55.21 % 2 JUMLAH 4 4 C KEPUASAN PELANGGAN 1 Penanganan / pengaduan komplain 1 100% 1 2 Kepuasan pelanggan (IKM tingkat kepuasan) 1 80,85% 0,81

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

122

Page 116: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

JUMLAH 2 1,81 D KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN 1 Kebersihan lingkungan (Program RS Berseri) 2 8.355 2 2 Proper Lingkungan 1 Biru, upaya pengelolaan lingkungan dilaksanakan

sesuai ketentuan dan atau perundang - undangan 0,6

JUMLAHASPEK MUTU DAN MANFAAT BAGI MASYARAKAT

3 2,6

TOTAL ASPEK MUTU & MANFAAT BAGI MASYARAKAT

35 33.16

NO INDIKATOR BOBOT HAPER 1 2 3 4

1 Indikator kinerja keuangan 30 24.35 2 Indikator kinerja pelayanan 35 29.75 3 Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi masyarakat 35 33,16 Jumlah total 100 87,26 Keterangan :

TINGGI, yang terdiri dari :

AAA

apabila total skor ( TS ) lebih besar dari 95 AA

apabila 80 < TS < 95

A

apabila 65 < TS < 80 SEDANG, yang terdiri dari : BBB

apabila 50 < TS < 65

BB

apabila 40 < TS < 50 B

apabila 30 < TS < 40

RENDAH, yang terdiri dari : CC

apabila 15 < TS < 30

C

apabila 0 < TS < 15 Hasil penilaian kinerja RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

(self assessment) mempunyai total skor 87,26 dengan kategori TINGGI (AA) yaitu berada pada angka 80 < TS < 95.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

123

Page 117: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Perbandingan sasaran perwujudan efisiensi penggunaan danadalam beberapa

tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini : Tabel (128) perwujudan efisiensi penggunaan dana

NO IKU CAPAIAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 1 Persentase POBO 109.03 % 106,91 % 109,21 % 74% 73% 2 Kesehatan Badan Layanan umum AA AA AA AA AA

XIII. Sasaran Kegiatan 13 : Tersedianya alokasi dana yang meningkat. Terdiri

atas 1 (satu) indikator kinerja yaitu :

1. Pertumbuhan pendapatan RS tercapai sebesar 7 %

Diagram (36) Laporan Realisasi Penerimaan Rumah Sakit

* Sumber data : Lakip Bagian PMD Tahun 2017

Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta per bulan dapat

dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel (129) Rincian penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

NO BULAN PENERIMAAN % TARGET REALISASI 1 2 3 4 5 1 Januari 16.528.000.000 6.926.460.536 41,91% 2 Februari 12.368.000.000 13.043.187.017 105,46% 3 Maret 13.072.000.000 15.024.558.936 114,94% 4 April 12.960.000.000 22.248.923.158 171,67% 5 Mei 13.072.000.000 16.279.542.924 124,54% 6 Juni 13.072.000.000 14.286.129.673 109,29% 7 Juli 13.072.000.000 14.224.582.942 108,82% 8 Agustus 13.072.000.000 20.037.243.799 153,28% 9 September 13.328.000.000 3.079.477.714 23,11%

10 Oktober 13.312.002.000 8.442.396.138 63,42% 11 Nopember 13.072.000.000 16.445.974.005 125,81% 12 Desember 13.072.000.000 15.559.355.439 119,03%

Total 160.000.002.000 165.597.832.281 103,50%

Penerimaan RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tahun 2017 ini telah

tercapai sebesar Rp. 165.597.832.281,00 (103,5 %) dari target yang

ditetapkan sebesar Rp. 160.000.002.000,00.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

124

Page 118: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Perbandingan sasaran tersedianya alokasi dana yang meningkat dalam

beberapa tahun terakhir serta dengan Renstra seperti pada tabel dibawah ini : Tabel (130) Pertumbuhan pendapatan RS

NO IKU CAPAIAN TARGET 2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 1 Pertumbuhan pendapatan RS 9.4 % 7,4 % 7,24 % 6,3% 6%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

125

Page 119: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai satuan kerja Badan Layanan Umum

dituntut untuk terus meningkatkan kinerja terutama kinerja BLU dalam

meningkatkan pelayanan dengan tetap megutamakan keselamatan pasien serta

pendapatan setiap tahunnya.

Peningkatan pelayanan dan pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap

keberlangsungan BLU RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sehingga sangat

diperlukan analisis untukpemenuhan dan penggunaan sumber daya.

Pemenuhan dan penggunaan sumber daya tentu sangat berkaitan erat dengan

sumber dana (anggaran). Dalam setiap pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melakukan beberapa analisis dan efisiensi

dalam pemenuhan dan penggunaan sumberdaya maupun sumber dana. Rincian

pelaksanaan kegiatan efisiensi sumber daya dapat diuraikan seperti di bawah ini :

I. Sumber Daya Manusia Keadaan sumber daya manusia (SDM) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

dari tahun 2013 – 2017 sebagaimana tergambar pada diagram dibawah ini. Diagram pertumbuhan SDM RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

5 tahun terakhir

Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa jumlah SDM RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta selama kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan

tren minus growth dengan rata – rata pertumbuhan sebesar – 1,3 %.

Manajemen rumah sakit terus mengupayakan program pemberdayaan

sumber daya manusia melalui moratorium penerimaan pegawai, hal ini

dilaksanakan guna efisiensi serta efektifitas kinerja yang berimbas pada

profesionalisme kerja yang bermuara pada kesejahteraan seluruh karyawan

di lingkungan RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta.Untuk analisis atas

efisiensi penggunaan sumber daya manusia, secara umum RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta langsung memberi tanggungjawab kinerja kepada

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

126

Page 120: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

bagian yang berhubungan dengan target kinerjanya dan setiap pegawai

melaksanakan kinerja sesuai tupoksi masing - masing. Dimana setiap

harinya setiap pegawai di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta membuat

Laporan Kinerja (log book) yang kemudian dirumuskan dalam program

penilaian pegawai (5 P) yaitu :

P1 : Kemampuan mencapai hasil kerja (target)

P2 : Kecepatan dan Kecermatan

P3 : Sesuai Prosedur / SPO

P4 : Sikap menghadapi pelanggan (5S dan Komunikasi)

P5 : Inovasi dan Kreatifitas

Disamping penilaian terhadap target kinerja, setiap pegawai juga wajib

menjalankan absensi secara disiplin dimana setiap keterlambatan ataupun

pulang awal akan dikanakan sanksi sebagaimana tabel di bawah ini :

URAIAN WAKTU PENGURANG

Datang/Tugas < 07.15 0

07.16 - 07.30 0

07.31 - 08.00 -0,1

> 08.00 -0,2

Pulang awal ≥ 15.30 0

15.00 - 15.29 -0,1

< 15.00 -0,2

Alpa

-0,4

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta diakhir tahun ini mengadakan Rapat

Evaluasi Kinerja Pegawai Tahun 2017 Dan Penyusunan Kontrak Kinerja

Pegawai Tahun 2018 yang diikuti oleh Kepala Satuan Kerja terdiri dari

Kepala Bagian, Kepala Instalasi dan Kepala Ruangan. Kegiatan ini untuk

mengevaluasi kinerja pegawai 2017 dan penyusunan kontrak kinerja pegawai

2018 yang mana semakin hari harus semakin baik dan terukur kinerjanya.

Dan setiap pegawai harus mempunyai kontrak kinerja di tahun depan dan

juga harus mempunyai satu resolusi perubahan.

Salah satu resolusi perubahan kedepan adalah merubah pola pikir,

lingkungan, berubah menjadi lebih bagus.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

127

Page 121: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

II. Sumber Daya Anggaran Dari tahun 2013 – 2017 trend realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Diagram pertumbuhan Realisasi Anggaran RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta 5 tahun terakhir

Selama kurun waktu lima tahun terakhir realisasi anggaran RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta menunjukkan tren minus growth dengan rata – rata

pertumbuhan sebesar – 1,5 %.

Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa upaya efisiensi anggaran telah

berjalan. Sedangkan untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana

(anggaran), RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta melaksanakan setiap

kinerja dengan menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran

dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif terlihat dari pentarget

kinerja (output dan outcome) yang hampir tercapai keseluruhan. Prinsip

efesien terlihatdari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang

dilakukan tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan.

Penggunaan sumber dana tidak terlepas dari pemenuhan sumber dana RSO

Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus berinovasi untuk pemenuhan sumber

dana. Selain dengan peningkatan mutu pelayanan yang seiring dengan

peningkatan jumlah kunjungan, RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta juga

membentuk unit bisnis yang dapat berperan aktif dalam peningkatan BLU.

III. Sumber Daya Pelayanan Dalam rangka mewujudkan efisiensi pelayanan terkait reformasi birokrasi

menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

(WBK dan WBBM) sesuai dengan Keputusan Dirut RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta nomor : Hk.02.04/II.2.2/1221/2017 tentang Resolusi

Perubahan Satuan Kerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tanggal 13

Maret 2017 maka setiap satuan kerja wajib memiliki resolusi perubahan pada

tahun ini seperti pada tabel dibawah ini :

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

128

Page 122: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Tabel (131) Resolusi Perubahan Satuan Kerja Tahun 2017 NO SATKER RESOLUSI PELAYANAN 1 2 3 I Direktorat Medik dan Keperawatan 1 Bid. Pelayanan Medik Ketepatan laporan Direktur Medik dan Keperawatan tanggal 10

setiap bulan 2 Bid. Pelayanan

Keperawatan Ketepatan laporan Direktur Medik dan Keperawatan tanggal 10 setiap bulan

3 IGD Pemenuhan standart ERT 2 selama 120 menit 4 Inst. Rawat Jalan Penggunaan 1 instrument utk 1 pasien dalam rawat luka

Respon time proses rawat inap 5 Inst. Rawat Inap Penggunaan 1 instrument utk 1 pasien dalam rawat luka

Respon time proses administrasi pasien pulang 3 jam setelah instruksi pulang dari DPJP

6 IBS Tercapainya irisan pertama jam 7 30 WIB Jeda antara operasi 30 menit

7 Inst. Rawat Intensif Kelangkapan dan ketepatan pengisian lembar IRIN ICU 8 Inst. Rekam medik Tersedianya rekam medik sampai di rawat jalan 30 menit 9 Inst. Radiologi Efisiensi BHP medis sebanyak 25%

10 Inst. Farmasi Kesesuaian kartu stok dengan barang yang ada 100% 11 Inst. Patologi Klinik Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien masuk

RS kurang dari 90 menit 12 Inst. Rehab Medik Pemantauan TB / BB pada pasien AIS yang imatur tiap 6 bl 96 %

a. Psikologi Pengisian lembar assesment psikologi dasar pada pasien baru b. Okupasi Terapi Kelengkapan pengisian FIM pd pasien OT di rawat inap c. Fisioterapi Tes sensibilitas kulit pada pasien baru FT yang akan diberikan

tindakan elektroterapi SPIP d. Ortotik Prostetik ketepatan waktu pembuatan AFO (3 hari) e. PSM Respons time kelengkapan berkas JKN rawat inap < 3 x 24 jam

hari kerja II Direktorat Umum, SDM dan Pendidikan 1 Bag. Umum Respon time surat cito diterima satuan kerja dalam 1 x 24 jam

Ketepatan waktu pelaporan indikator kinerja individu Dirut sebelum tanggal 8 setiap bulan

2 Bag. SDM

Penyampaian informasi kenaikan pangkat pegawai (6 bln sebelum KP)

Optimalisasi pengelolaan web rso dalam meningkatkan branding image

3 Bag. Diklit Ketepatan waktu pertanggungjawaban keuangan kegiatan Bag. Diklit dalam 2 minggu

Peningkatan revenue center 5 % 4 Inst. Kesling & K3 Presentase keluhan satuan kerja terhadap kebersihan ruangan

target 0 % 5 Inst. Laundry Operasional laundry pukul 07.30 WIB 6 IPPAPP Tersedianya alat penunjang pelayanan rumah sakit siap pakai 80

% 7 IPSRS Respon time menanggapi keluhan pemeliharaan satker < 15 menit 8 Inst. SIRS Implementasi aplikasi SISRUTE 100 % 9 Inst. Gizi Ketepatan waktu pelayanan makan pasien rawat inap

10 Inst. Logistik Kesesuaian kartu stok dengan barang yang ada (riil) 100 % III Direktorat Keuangan

1 Bag. Akuntansi Verifikasi tagihan max. 2 x 24 jam 2 Bag. PMD Ketepatan & kepatuhan penyelesaian tagihan APBN sejak

penyedia barang / jasa Menyampaikan tagihan kepada PPK sampai dengan SPM

terkirim ke KPPN (80%) IV SPI

1 SPI Pemeriksaan kas dilakukan setelah tanggal penutupan kas Pemutakhiran data tindak lanjut audit eksternal 100 % tuntas

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

129

Page 123: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Dengan adanya program resolusi perubahan ini upaya perwujudan efisiensi

pelayanan menuju RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menjadi Wilayah

Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK dan WBBM)

dimana tujuan utamanya yaitu kepuasan pelanggan serta terjaganya mutu serta

keselamatan pasien yang datang.

IV. Sumber Daya Sarana Prasarana

Selama kurun waktu tiga tahun terakhir rata – rata capaian Overall equipment

dan effectiveness (OEE) sebesar 80,7 %. Capaian tersebut masih diatas target

sebesar 80 %. Tujuan yang ingin dicapai dengan pengukuran ini yaitu

terwujudnya sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best practice

dalam lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dengan dimensi mutu yaitu

efisien, efektivitas dan keselamatan pasien.Tingkat kehandalan sarana dan

prasarana atau overall equipment effectiveness (OEE) adalah hasil pengukuran

kehandalan sarana dan prasarana tertentu yang dilihat dari tiga aspek yaitu :

ketersediaan, kinerja dan kualitas. Dari diagram di atas, dapat dilihat bahwa

upaya efisiensi terkait sarana prasarana telah dan terus diupayakan.

Pada tanggal 7 November 2017, Kementerian Kesehatan RI memberikan

apresiasi berupa Piagam Penghargaan Wilayah Bebas Korupsi yang tertuang

dalam Piagam Penghargaan Kepmenkes RI Nomor :

HK.02.02/Menkes/559/2017 kepada RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

sebagai Unit Kerja Yang Menerapkan Indikator Wilayah Bebas dari Korupsi

(WBK) Tahun 2017 seperti dibawah ini :

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

130

Page 124: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja ini juga disampaikan capaian Indikator Kinerja Individu (IKI) Direktur Utama RSO Prof. Dr. R.

Soeharso Surakarta seperti pada tabel di bawah ini Tabel (132) Capaian Indikator Kinerja Individu (IKI)

RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta Tahun 2017 NO JUDUL INDIKATOR STANDAR BOBOT JANUARI FEBRUARI MARET

HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL

1 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway 100% 0.05 13 CP (100 %) 100 5 13 CP (100 %) 100 5 13 CP (100 %) 100 5 2 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional

(FORNAS) ≥80% 0.05 99.40% 100 5 99.55% 100 5 99.52% 100 5

3 Prosentase Kejadian Pasien Jatuh ≤3% 0.05 0% 100 5 0% 100 5 0% 100 5 4 Penerapan Keselamatan Operasi 100% 0.05 99.90% 75 3.75 99.90% 75 3.75 99.93% 75 3.75 5 Infeksi Daerah Operasi (IDO) ≤2% 0.05 1.15% 100 5 1.72% 100 5 1.62% 100 5 6 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) ≤5,8‰ 0.05 0 ‰ 100 5 0 ‰ 100 5 0 ‰ 100 5 7 Cuci Tangan (Hand Hygiene) 100% 0.05 100% 100 5 100% 100 5 100% 100 5 8 Dekubitus ≤1,5‰ 0.07 0 ‰ 100 7 0 ‰ 100 7 0 ‰ 100 7 9 Pemberian Pencegahan VTE pada pasien Hip

atau Knee Arthroplasty 100% 0.08 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8

10 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0.08 98.87% 98.87 7.9096 98.66% 98.66 7.8928 97.57% 97.57 7.8056 11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0.08 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8 12 Emergency Response Time 2 (ERT) ≤120 mnit 0.02 153,38 menit 75 1.5 158.44 menit 75 1.5 135,26 menit 75 1.5 13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤60 menit 0.05 59,46 menit 100 5 59,46 menit 100 5 55,86 menit 100 5 14 Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE) ≤48 jam 0.05 22,15 jam 100 5 21,56 jam 100 5 21,56 jam 100 5 15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) ≤3 jam 0.05 2 jam 34 menit 100 5 3 jam 15 menit 75 3.75 2 jam 47 menit 100 5 16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤2 jam 0.05 61,40 menit 100 5 45,24 menit 100 5 50,35 menit 100 5 17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalama

Waktu 24 Jam (PRM) >80% 0.02 85% 100 2 85% 100 2 88% 100 2

18 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)

65% 0.1 139.85% 100 10

JUMLAH TS 88.1596 JUMLAH TS 86.89 JUMLAH TS 98.06 NILAI IKI 1.75 NILAI IKI 1.75 NILAI IKI 2

NO JUDUL INDIKATOR STANDAR BOBOT APRIL MEI JUNI HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL

1 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway 100% 0.05 13 CP (100 %) 100 5 13 CP (100 %) 100 5 13 CP (100 %) 100 5 2 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional

(FORNAS) ≥80% 0.05 99.25% 100 5 99.61% 100 5 99.38% 100 5

3 Prosentase Kejadian Pasien Jatuh ≤3% 0.05 0% 100 5 0% 100 5 0% 100 5

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

131

Page 125: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

4 Penerapan Keselamatan Operasi 100% 0.05 99.90% 75 3.75 99.96% 75 3.75 99.96% 75 3.75 5 Infeksi Daerah Operasi (IDO) ≤2% 0.05 2.19% 75 3.75 2.57% 75 3.75 1.77% 100 5 6 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) ≤5,8‰ 0.05 0 ‰ 100 5 0 ‰ 100 5 0 ‰ 100 5 7 Cuci Tangan (Hand Hygiene) 100% 0.05 100% 100 5 100% 100 5 100% 100 5 8 Dekubitus ≤1,5‰ 0.07 0 ‰ 100 7 0 ‰ 100 7 0 ‰ 100 7 9 Pemberian Pencegahan VTE pada pasien Hip

atau Knee Arthroplasty 100% 0.08 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8

10 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0.08 99.17% 99.17 7.9336 95.72% 95.72 7.6576 99.29% 99.29 7.9432 11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0.08 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8 12 Emergency Response Time 2 (ERT) ≤120 mnit 0.02 73,33 menit 100 2 68,5 menit 100 2 77,66 menit 100 2 13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤60 menit 0.05 59,077 menit 100 5 70,2 menit 75 3.75 60,64 menit 75 3.75 14 Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE) ≤48 jam 0.05 19,99 jam 100 5 20,51 jam 100 5 21,83 jam 100 5 15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) ≤3 jam 0.05 2 jam 43 menit 100 5 2 jam 55 menit 100 5 1 jam 59

menit 100 5

16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤2 jam 0.05 46,2 menit 100 5 49 menit 100 5 61,39 menit 100 5 17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalama

Waktu 24 Jam (PRM) >80% 0.02 95.00% 100 2 96.00% 100 2 96.00% 100 2

18 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)

65% 0.1 119.24% 100 10

JUMLAH TS 87.43 JUMLAH TS 85.91 JUMLAH TS 97.44 NILAI IKI 1.75 NILAI IKI 1.75 NILAI IKI 2

NO JUDUL INDIKATOR STANDAR BOBOT JULI AGUSTUS SEPTEMBER HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL

1 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway 100% 0.05 13 CP (100 %) 100 5 13 CP (100 %) 100 5 14 CP (100 %) 100 5 2 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional

(FORNAS) ≥80% 0.05 99.47% 100 5 99.47% 100 5 99.43% 100 5

3 Prosentase Kejadian Pasien Jatuh ≤3% 0.05 0% 100 5 0% 100 5 0% 100 5 4 Penerapan Keselamatan Operasi 100% 0.05 99.99% 75 3.75 99.99% 75 3.75 99.99% 75 3.75 5 Infeksi Daerah Operasi (IDO) ≤2% 0.05 0.90% 100 5 1.82% 100 5 1.81% 100 5 6 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) ≤5,8‰ 0.05 0 ‰ 100 5 24 ‰ 0 0 7,19 ‰ 75 3.75 7 Cuci Tangan (Hand Hygiene) 100% 0.05 100% 100 5 100% 100 5 100% 100 5 8 Dekubitus ≤1,5‰ 0.07 0 ‰ 100 7 0 ‰ 100 7 0 ‰ 100 7 9 Pemberian Pencegahan VTE pada pasien Hip

atau Knee Arthroplasty 100% 0.08 100.00% 100 8 100.00% 100 8 100% 100 8

10 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0.08 99.80% 99.8 7.984 99.70% 99.7 7.976 99.4% 99.35 7.948 11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0.08 100.00% 100 8 100.00% 100 8 100% 100 8 12 Emergency Response Time 2 (ERT) ≤120 mnit 0.02 81,86 menit 100 2 76,43 menit 100 2 82,18 menit 100 2 13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤60 menit 0.05 59,15 menit 100 5 57,175 menit 100 5 58,96 menit 100 5 14 Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE) ≤48 jam 0.05 20,24 jam 100 5 21,50 jam 100 5 19,34 jam 100 5 15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) ≤3 jam 0.05 1 jam 59 menit 100 5 2 jam 59 menit 100 5 1 jam 53

menit 100 5

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

132

Page 126: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤2 jam 0.05 47,37 menit 100 5 53,04 menit 100 5 43,23 menit 100 5 17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalama

Waktu 24 Jam (PRM) >80% 0.02 94.00% 100 2 86.00% 100 2 88.0% 100 2

18 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)

65% 0.1 106.08% 100 10

JUMLAH TS 88.734 JUMLAH TS 83.726 JUMLAH TS 97.448

NILAI IKI 1.75 NILAI IKI 1.625 NILAI IKI 2

NO JUDUL INDIKATOR STANDAR BOBOT OKTOBER NOVEMBER DESEMBER HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL HAPER SKOR TOTAL

1 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway 100% 0.05 14 CP (100 %) 100 5 14 CP (100 %) 100 5 14 CP (100 %) 100 5 2 Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional

(FORNAS) ≥80% 0.05 99.32% 100 5 99.45% 100 5 99.56% 100 5

3 Prosentase Kejadian Pasien Jatuh ≤3% 0.05 0% 100 5 0% 100 5 0% 100 5 4 Penerapan Keselamatan Operasi 100% 0.05 99.90% 75 3.75 99.90% 75 3.75 99.93% 75 3.75 5 Infeksi Daerah Operasi (IDO) ≤2% 0.05 1.94% 100 5 1.67% 100 5 0.95% 100 5 6 Ventilator Associated Pneumonia (VAP) ≤5,8‰ 0.05 0% 100 5 0% 100 5 0‰ 100 5 7 Cuci Tangan (Hand Hygiene) 100% 0.05 100% 100 5 100% 100 5 100% 100 5 8 Dekubitus ≤1,5‰ 0.07 0 ‰ 100 7 0 ‰ 100 7 0 ‰ 100 7 9 Pemberian Pencegahan VTE pada pasien Hip

atau Knee Arthroplasty 100% 0.08 97.0% 75 6 100% 100 8 100% 100 8

10 Ketepatan Identifikasi Pasien 100% 0.08 97.3% 97.3 7.784 100% 100 8 100% 100 8 11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) >75% 0.08 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8 12 Emergency Response Time 2 (ERT) ≤120 mnit 0.02 77,31 menit 100 2 78,92 menit 100 2 84,56 menit 100 2 13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) ≤60 menit 0.05 58,09 menit 100 5 54,84 menit 100 5 50,63 menit 100 5 14 Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE) ≤48 jam 0.05 20 jam 41 menit 100 5 20 jam 41 menit 100 5 20 jam 52

menit 100 5

15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR) ≤3 jam 0.05 1 jam 59 menit 100 5 1 jam 59 menit 100 5 1 jam 52 menit

100 5

16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL) ≤2 jam 0.05 60,7 menit 100 5 56,3 menit 100 5 51,6 menit 100 5 17 Pengembalian Rekam Medik Lengkap Dalama

Waktu 24 Jam (PRM) >80% 0.02 95.0% 100 2 96.0% 100 2 93.9% 100 2

18 Rasio Pendapatan PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)

65% 0.1 113.58% 100 10

JUMLAH TS 86.534 JUMLAH TS 88.75 JUMLAH TS 98.75

NILAI IKI 1.75 NILAI IKI 1.75 NILAI IKI 2

Selama tahun 2017 ini, hasil Penilaian Indikator Kinerja Individu (IKI) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta mempunyai total skor rata

– rata sebesar 90,6 diantara rentang 90 sd < 95 dengan nilai konversi IKI rata – rata sebesar 1,850.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

133

Page 127: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Sedangkan untuk Indikator Kinerja Terpilih (IKT) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dapat dilihat seperti bawah ini :

Tabel (133) Hasil Penilaian Indikator Kinerja Terpilih (IKT) RSO Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta Tahun 2017

NO INDIKATOR STANDAR TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI

1 Kelengkapan dan Ketepatan Rekam Medik Dalam Waktu 24 Jam

80% 82% 83.67% 82% 98.07 % 82% 89.33% 82% 94.97%

2 Modernisasi Pengelolaan BLU (penerapan Aplikasi BLU Integrated Online System / BIOS)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis

80% 80% 87.13% 80% 90.9 % 80% 93.70% 80% 88.68%

4 Sistem Antrian Pasien Rawat Jalan (Online/SMS)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Informasi Ketersediaan Tempat Tidur

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Rasio PNBP Terhadap Biaya Operasional (PB)

65% 90% 139.85% 90% 119.24 % 90% 106.08% 90% 113.58%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

134

Page 128: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

B. REALISASI ANGGARAN

Program pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti

tersaji di bawah ini :

Disamping indikator penerimaan di atas, perlu juga disampaikan program

pengelolaan anggaran sesuai pagu dalam DIPA dan laporan seperti tersaji

di bawah ini : Diagram (37) Laporan realisasi Penyerapan Anggaran DIPA RS

Sedangkan rincian pembayaran belanja dapat dilihat seperti dibawah ini :

Tabel (134) Laporan Penyerapan Anggaran Per Belanja

JENIS BELANJA % 1 2

Belanja pegawai 84.5 Belanja barang 83.9 Belanja modal 86.6 Total 84.9

* Sumber data : Lakip Bagian PMD Tahun 2017

Pengelolaan anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta yang

dikelola selama tahun 2017 baru terealisasi sebesar

Rp.263.652.000.306,00 dari pagu anggaran tahun 2017 sebesar

Rp.310.612.556.000,00. (84,9 %).

Untuk rincian pengelolaan anggaran belanja RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta per mata anggaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel (135) Laporan realisasi Penyerapan Anggaran Per MAK

PENYERAPAN ANGGARAN APBN 2017 KODE URAIAN PAGU REALISASI SALDO %

024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

85.497.041.000 76.837.105.932 8.659.935.068 89,87%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

135

Page 129: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

2094 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

85.497.041.000 76.837.105.932 8.659.935.068 89,87%

2094.506 Gedung Layanan 31.738.317.000 30.681.283.200 1.057.033.800 96,67% 008 Pembangunan Gedung dan

Bangunan 31.738.317.000 30.681.283.200 1.057.033.800 96,67%

533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

31.738.317.000 30.681.283.200 1.057.033.800 96,67%

Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu Tahap II

31.738.317.000 30.681.283.200 1.057.033.800 96,67%

2094.508 Alat Kesehatan 3.589.640.000 3.511.462.000 78.178.000 97,82% 051 Pengadaan Alat Kesehatan 3.589.640.000 3.511.462.000 78.178.000 97,82% B Pengadaan Peralatan Medis

APBNP 3.589.640.000 3.511.462.000 78.178.000 97,82%

532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

3.589.640.000 3.511.462.000 78.178.000 97,82%

2094.512 Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai

1.880.526.000 1.880.415.770 110.230 99,99%

005 Pengadaan Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai

1.880.526.000 1.880.415.770 110.230 99,99%

B Pengadaan Obat-obatan dan BHP Alat Kesehatan APBN

1.880.526.000 1.880.415.770 110.230 99,99%

521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi

1.880.526.000 1.880.415.770 110.230 99,99%

Pengadaan Obat-Obatan 880.526.000 880.417.821 108.179 99,99% Pengadaan Obat-Obatan

(APBNP) 1.000.000.000 999.997.949 2.051 100,00%

2094.994 Layanan Perkantoran 48.288.558.000 40.763.944.962 7.524.613.038 84,42% 001 Pembayaran Gaji dan

Tunjangan 39.875.705.000 33.684.151.946 6.191.553.054 84,47%

511111 Belanja Gaji Pokok PNS 28.247.529.000 23.184.336.480 5.063.192.520 82,08% 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 370.000 312.157 57.843 84,37% 511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 1.773.740.000 1.647.376.184 126.363.816 92,88% 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 527.044.000 489.153.736 37.890.264 92,81% 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 367.430.000 330.505.000 36.925.000 89,95% 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 2.275.560.000 2.049.619.000 225.941.000 90,07% 511125 Belanja Tunj. PPh PNS 227.791.000 69.388.309 158.402.691 30,46% 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 1.336.081.000 1.232.878.080 103.202.920 92,28% 511129 Belanja Uang Makan PNS 3.864.960.000 3.809.364.000 55.596.000 98,56% 511134 Belanja Tunj. Kompensasi

Kerja PNS 292.890.000 185.550.000 107.340.000 63,35%

511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 461.790.000 406.355.000 55.435.000 88,00% 512211 Belanja Uang Lembur 500.520.000 279.314.000 221.206.000 55,80% 002 Operasional dan Pemeliharaan

Kantor 8.412.853.000 7.079.793.016 1.333.059.984 84,15%

A Langganan Daya dan Jasa 3.049.296.000 2.272.261.734 777.034.266 74,52% 522111 Belanja Langganan Listrik 2.869.296.000 2.149.899.391 719.396.609 74,93% Langganan Listrik 2.869.296.000 2.149.899.391 719.396.609 74,93% 522112 Belanja Langganan Telp 120.000.000 71.091.343 48.908.657 59,24% Langganan Telp 120.000.000 71.091.343 48.908.657 59,24% 522113 Belanja Langganan Air 60.000.000 51.271.000 8.729.000 85,45% Langganan Air 60.000.000 51.271.000 8.729.000 85,45% C Pemeliharaan Gedung &

Halaman RS (APBN) 5.168.917.000 4.616.971.282 551.945.718 89,32%

523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

5.168.917.000 4.616.971.282 551.945.718 89,32%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

136

Page 130: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Biaya Cleaning Service Gedung dan Bangunan

1.937.892.000 1.577.851.992 360.040.008 81,42%

PemeliharaanGedung/Bangunan Kantor Bertingkat

956.103.000 888.186.000 67.917.000 92,90%

PemelihaaanGedung/Bangunan Kantor Tidak Bertingkat

814.020.000 817.739.300 (3.719.300) 100,46%

Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor

475.522.000 468.448.990 7.073.010 98,51%

Biaya Cleaning Service Halaman dan Taman

985.380.000 864.745.000 120.635.000 87,76%

D Honorarium Operasional Satuan Kerja

194.640.000 190.560.000 4.080.000 97,90%

521115 Honor Pengelola Keuangan 194.640.000 190.560.000 4.080.000 97,90% Honorarium Pejabat Kuasa

Pengguna Anggaran 57.240.000 57.240.000 - 100,00%

Honorarium Pejabat Pembuat Komitmen

55.560.000 55.200.000 360.000 99,35%

Honorarium Pejabat Penguji Tagihan & Penandatangan SPM

29.280.000 29.280.000 - 100,00%

Honorarium Bendahara Pengeluaran

25.440.000 25.440.000 - 100,00%

Honorarium Bendahara Pengelola PNBP

27.120.000 23.400.000 3.720.000 86,28%

II. PENYERAPAN ANGGARAN BLU TA 2017

KODE URAIAN PAGU REALISASI SALDO % 024.04.07 Program Pembinaan Pelayanan

Kesehatan 225.115.515.000 186.814.894.374 38.300.620.626 82,99%

2094 Dukungan Manajemen dan pelaksanaaan tugas teknis lainnya pada program pembinaan pelayanan kesehatan

2094.506 Gedung Layanan 008 Pembangunan Gedung dan

Bangunan 17.893.257.000 14.741.510.450 3.151.746.550 82,39%

537113 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

17.893.257.000 14.741.510.450 3.151.746.550 82,39%

Lanjutan Pembangunan Pengganti Ruang Operasi IBS

16.548.021.000 13.454.982.000 3.093.039.000 81,31%

Kekurangan Pekerjaan Fisik Gedung YanDu Tahap I

1.345.236.000 1.286.528.450 58.707.550 95,64%

2094.509 Layanan Operasional RS 005 Dukungan Penyelenggaraan

Layanan Operasional RS

525112 Belanja Barang 3.471.150.000 2.908.769.603 562.380.397 83,80% Pengadaan bahan makan

pasien RS Jawa Tengah 3.471.150.000 2.908.769.603 562.380.397 83,80%

051 Pembayaran Remunerasi 525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 64.000.000.000 51.160.726.140 12.839.273.860 79,94% a. Remunerasi Pegawai 59.454.616.000 46.860.387.014 12.594.228.986 78,82% b. Gaji Tenaga Non PNS 1.430.000.000 1.466.377.340 (36.377.340) 102,54% c. UM Tenaga Non PNS 633.600.000 551.120.000 82.480.000 86,98% d. PPDS 548.856.000 516.260.000 32.596.000 94,06% e. Honor Dewas 1.292.235.000 1.213.333.643 78.901.357 93,89% f. Asuransi Direksi dan Dewas 350.002.000 275.844.600 74.157.400 78,81% g. Jaminan kesehatan Tenaga 290.691.000 277.403.543 13.287.457 95,43%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

137

Page 131: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Non PNS 052 Operasional dan Pemeliharaan

RS

525112 Belanja Barang 8.639.576.000 5.266.437.423 3.373.138.577 60,96% a. Langganan Gas 234.540.000 213.885.000 20.655.000 91,19% b. Bahan penunjang

operasional lainnya 1.005.300.000 838.323.627 166.976.373 83,39%

c. Jamuan Tamu/Lauk Pauk 600.000.000 264.948.988 335.051.012 44,16% d. Operasional Genset 59.955.000 50.651.750 9.303.250 84,48% e. Bahan pembersih 136.500.000 63.473.530 73.026.470 46,50% f. Bahan RT RS 591.564.000 470.530.251 121.033.749 79,54% g. Pengadaan Linen 902.689.000 470.015.500 432.673.500 52,07% h. Pakaian Dinas

Pegawai/Perawat 289.872.000 215.268.250 74.603.750 74,26%

i. Pakaian dinas Dokter 19.200.000 - 19.200.000 0,00% j. Penyelenggaraan sanitasi RS 729.000.000 77.149.000 651.851.000 10,58% k. Pengadaan alat tulis kantor

(ATK) 1.013.764.000 667.797.750 345.966.250 65,87%

l. Cetakan catatan medis 280.602.000 213.334.500 67.267.500 76,03% m. Biaya rapat intern 99.000.000 31.672.000 67.328.000 31,99% n. Langganan koran 69.984.000 14.278.000 55.706.000 20,40% o. Langganan internet 329.580.000 135.720.000 193.860.000 41,18% p. Biaya Foto Copy 199.236.000 134.675.543 64.560.457 67,60% q. Penambah daya tahan tubuh 1.622.790.000 1.179.068.210 443.721.790 72,66% r. Perlengkapan sarana

informasi dan publikasi 456.000.000 225.645.524 230.354.476 49,48%

525113 Belanja Jasa 3.652.990.000 2.756.557.833 896.432.167 75,46% a. Audit Eksternal 130.105.000 108.900.000 21.205.000 83,70% b. Kegiatan PKRS dan

pemasaran 100.100.000 41.852.200 58.247.800 41,81%

c. Rapat Dewas 148.200.000 - 148.200.000 0,00% d. Operasional RS lainnya 1.818.618.000 1.274.807.873 543.810.127 70,10% e. Jasa Konsultan Hukum 100.000.000 47.000.000 53.000.000 47,00% f. Honorarium Satpam 1.318.767.000 1.258.199.208 60.567.792 95,41% g. Pengiriman Pos 37.200.000 25.798.552 11.401.448 69,35% B Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana RS

525114 Belanja Pemeliharaan 17.123.040.000 16.129.232.739 993.807.261 94,20% a. Pemeliharaan jaringan (air,

listrik, telepon, dan SIRS) 984.855.000 1.088.543.490 (103.688.490) 110,53%

b. Pemeliharaan medis 2.824.000.000 2.298.693.400 525.306.600 81,40% c. Pemeliharaan peralatan non

medis 1.116.876.000 761.696.849 355.179.151 68,20%

d. Pemeliharaan Gedung Tidak Bertingkat

3.024.872.000 2.907.141.000 117.731.000 96,11%

e. Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor (JaTeng)

8.251.623.000 8.162.344.000 89.279.000 98,92%

f. Pemeliharaan Gedung Bertingkat

920.814.000 910.814.000 10.000.000 98,91%

525115 Belanja Perjalanan 1.688.300.000 1.266.792.982 421.507.018 75,03% D Pemeliharaan Kendaraan Roda

4 dan 2

525114 Belanja Pemeliharaan 461.340.000 193.401.725 267.938.275 41,92% a. Biaya Pemeliharaan dan

Operasional Kend Roda 4 453.440.000 189.089.375 264.350.625 41,70%

b. Biaya Pemeliharaan dan Operasional Kend Roda 2

7.900.000 4.312.350 3.587.650 54,59%

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

138

Page 132: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

E Peningkatan Kapasitas SDM (BLU)

525119 Belanja Penyediaan Barang dan Jasa BLU Lainnya

4.600.587.000 2.328.692.284 2.271.894.716 50,62%

a. Biaya Diklat Kesehatan 962.250.000 524.049.052 438.200.948 54,46% b. Biaya Diklat Non Kesehatan 500.000.000 300.130.007 199.869.993 60,03% c. Biaya Diklat Pimpinan 143.337.000 11.810.000 131.527.000 8,24% d. Penelitian Kesehatan 70.000.000 - 70.000.000 0,00% e. Pendidikan lanjut 225.000.000 - 225.000.000 0,00% f. Peningkatan Kapasitas

Pegawai 1.200.000.000 829.479.558 370.520.442 69,12%

g. Akreditasi RS 1.500.000.000 663.223.667 836.776.333 44,21% 2094.512 Obat-obatan dan Bahan Medis

Habis Pakai

525112 Belanja Barang 54.647.145.000 50.477.518.489 4.169.626.511 92,37% a. Bahan kebutuhan rehabilitasi

medik 1.324.272.000 1.227.516.206 96.755.794 92,69%

b. Kebutuhan bank darah 1.082.790.000 938.817.000 143.973.000 86,70% c. Kebutuhan laboratorium 2.332.083.000 2.238.799.700 93.283.300 96,00% d. Kebutuhan radiologi 4.740.000.000 2.491.779.139 2.248.220.861 52,57% e. Kebutuhan Implant ortopedi 26.100.000.000 24.832.583.809 1.267.416.191 95,14% f. Pengadaan bahan dan alat

medis habis pakai pasien 9.468.000.000 8.780.713.746 687.286.254 92,74%

g. Pengadaan obat-obatan 9.600.000.000 9.967.308.889 (367.308.889) 103,83% 2094.508 Alat Kesehatan 051 Pengadaan Alat kesehatan 26.343.969.000 23.665.924.561 2.678.044.439 89,83% 537112 Belanja modal peralatan dan

mesin 26.343.969.000 23.665.924.561 2.678.044.439 89,83%

2094.507 Sarana dan Prasarana 051 Pengadaan Sarana dan

Prasarana 22.594.161.000 15.919.330.145 6.674.830.855 70,46%

A Pengadaan peralatan non medis (BLU)

19.399.542.000 14.378.158.945 5.021.383.055 74,12%

537112 Belanja Modal Peralatan dan mesin

19.399.542.000 14.378.158.945 5.021.383.055 74,12%

B Pengadaan Peralatan Pengolah data (BLU)

3.194.619.000 1.541.171.200 1.653.447.800 48,24%

537112 Belanja Modal Peralatan dan mesin

3.194.619.000 1.541.171.200 1.653.447.800 48,24%

Melihat data di atas, penyerapan anggaran pda tahun ini masih rendah.

Meskipun demikian asas efisien dan efektivitas terkait penggunaan anggaran

belanja di RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta terus menerus diupayakan.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

139

Page 133: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

REALISASI ANGGARAN BERDASAR SASARAN STRATEGIS

EVALUASI REALISASI ANGGARAN BERBASIS IKU RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA TAHUN 2017

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Terwujudnya

kehandalan sarana dan prasarana

a. Overall equipmnet & effectifeness(OEE)

65 % 1) Pengelolaan manajemen risiko sarana dan prasarana RS

a) Mitigasi resiko sarpras medis 1 keg 30.764.765.000 27.876.648.787 88.6 % b) Mitigasi resiko sarpras non medis 1 keg c) Mitigasi resiko sarpras jaringan RS 1 keg

2) Pemeliharaan bangunan / gedung, halaman, taman & jalan yang memadai, aman, nyaman dan siap pakai

a) Pemeliharaan preventif 2520 keg b) Pemeliharaan corective ringan 300 keg c) Pemeliharaan corective berat 23 keg

3) Pemeliharaan jaringan yang aman, tersedia dan siap pakai dalam waktu 1 x 24 jam x 7 hari

a) Pemeliharaan preventif 7560 keg b) Pemeliharaan corective ringan 720 keg c) Pemeliharaan corective berat 14 keg

4) Pemeliharaan peralatan medis yang siap pakai, aman dengan presisi tinggi

a) Pemeliharaan preventif 3.840 keg b) Pemeliharaan corective ringan 180 keg c) Pemeliharaan corective berat 20 keg d) Kalibrasi alat 300 keg 5) Pemeliharaan

peralatan non medis yang siap pakai, aman dan nyaman

a) Pemeliharaan preventif 2520 keg b) Pemeliharaan corective ringan 180 keg c) Pemeliharaan corective berat 15 keg

6) Pemeliharaan peralatan pendingin / AC yang siap pakai, aman dan nyaman

a) Pemeliharaan preventif 1260 keg b) Pemeliharaan corective ringan 180 keg c) Pemeliharaan corective berat 25 keg

7) Terwujudnya peningkatan mutu

a) Kecepatan waktu menanggapi laporan kerusakan sarpra

15 mnt

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

140

Page 134: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 pemeliharaan sarana

dan prasarana RS b) Kecepatan waktu analisis perbaikan

sarpra 1 x 24 jam

c) Kecepatan waktu analisis perbaikan dengan tenaga ahli

2 x 24 jam

d) Kalibrasi alat tepat waktu 100 % e) Jumlah komplain pemeliharaan sarpra < 5 komplain b. Tingkat

Penilaian Proper

Biru Pelayanan penyehatan lingkungan dalam rangka mewujudkan kebijakan Green Hospital RSO

1) Pengelolaan limbah RS 890 keg 865.500.000 140.622.530 28.5 %

2) Penyehatan air 976 keg 3) Penyuluhan kesehatan lingkungan 6 keg 4) Penyehatan ruang bangunan dan

halaman RS 548 keg

5) Pengendalian vektor dan binatang pengganggu

76 keg

6) Sanitasi makanan minuman dan linen 12 keg 7) Sterilisasi dan Disinfeksi 53 keg 8) Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3) RS 87 keg

2 Terwujudnya pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang handal

Persentase modul IT per tahun yang terintegrasi baik internal maupun eksternal

Integrated I

Pengembangan SIM RS terintegrasi

Pengembangan SIM RS Tahap Integrated I :

6 pkt 3.524.199.000 1.676.891.200 44,7 %

a. Bridging System 1 pkt b. Dashboard Executive Summary 1 pkt c. e – Planning 1 pkt d. e – HRD 1 pkt e. e – office 1 pkt f. e – Medical Record Rawat Jalan 1 pkt

3 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan

a. Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan

100 % Sertifikasi Dokter Subspesialis (Fellowship)

Pendidikan Dokter Konsultan Anestesi (Konsultan Intensive Care)

1 orang

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

141

Page 135: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

sertifikat sub spesialis / konsultan

b. Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

62 % 1) Pendidikan dan pelatihan kesehatan dan non kesehatan

a) Pelatihan Medis 33 orang 962.250.000 524.049.052 54.5 % b) Pelatihan Keperawatan 150 orang c) Pelatihan Penunjang Medis 50 orang d) Pelatihan Manajemen Kesehatan 90 orang e) Pelatihan Manajemen RS 500 orang 500.000.000 300.130.007 60 % f) Pelatihan Keuangan 4 orang 2) Diklat Pimpinan a) Diklatpim Tk II 2 orang 143.337.000 11.810.000 8.2 % b) Diklatpim Tk III 0 orang c) Diklatpim Tk IV 3 orang c. Persentase staf

di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

70 % Pendidikan dan pelatihan kesehatan

1) Diklat Gawat Darurat 10 orang 962.250.000 524.049.052 54.5 % 2) Diklat Rawat Intensif (sub spesialisasi

spine) 2 orang

3) Diklat Rawat Intensif(magang 3 bulan) 2 orang 4) Diklat bedah dan anestesi 30 orang d. Rasio dosen

dengan mahasiswa kedokteran

1:5 Pembelajaran dan pertumbuhan

Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

Rasio 1: 5

e. Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

21 % Pendidikan lanjut karyawan

1) Pendidikan lanjut D3 manajemen Informasi

62 orang 225.000.000 0 0 %

2) Pendidikan lanjut Profesi Ners 20 orang 3) Pendidikan lanjut S2 Magister

Manajemen 11 orang

4 Terwujudnya budaya kerja pegawai

Persentase Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

100% a. Pengembangan sistem informasi kepegawaian

Pengembangan sistem informasi kepegawaian

1 keg

b. Penerapan dasar penilaian pegawai

Log Book Pegawai Semua pegawai

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

142

Page 136: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 c. Optimalisasi budaya

“5S & 5R” untuk seluruh karyawan

1) Lomba 5 R 3 keg 2) Lomba terkait Akreditasi 1 keg

d. Penyusunan sasaran kinerja unit & individu (SKU & SKI)

Penyusunan sasaran kinerja unit & individu (SKU & SKI)

1 keg

5 Terwujudnya pengembangan pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

a. Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

60% Pengembangan sub spesialis ortopedi traumatologi dan rehabilitasi medis difokuskan spine orthopaedi

1) Pelayanan Sub Spesialistik Rawat Jalan

6 keg

2) Pengadaan Peralatan Medis 1 keg 29.933.609.000 27.177.386.561 90.8 % 3) Pelayanan Subspesialistik Rawat Inap 6 keg 4) Optimalisasi tim subspesialis spine 1 keg 5) Pengembangan Keperawatan spine 1 keg

b. Persentase pelayanan unggulan terlaksana

100% 1) Pelayanan Unggulan Th 2017

a) Skoliosis 1 pkt b) Plexus Brachialis Injury 1 pkt c) DDH 1 pkt d) Paraplegia 1 pkt 2) Pengembangan

Rehab Medik a) Scoliosis gathering ( tim spine) 1 pkt

b) Pemberian marker pada MSO (OP) 1 pkt c) Pengembangan FAB (OP) 1 pkt d) Evaluasi terapi pasien pediatri

dengan Buku Perkembangan Anak ( Tim pediatri)

1 pkt

e) Teknik cognitif restructuring untuk pasien depresi pada pasien paraplegi ( Psi)

1 pkt

f) Alih fungsi pada pasien BPI ( OT) 1 pkt c. Pertumbuhan

jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

5% Peningkatan Cakupan Pelayanan Medik

1) Pelayanan Pengunjung 86.331 pengunjung

23.626.950.000 17.382.834.921 63.6 %

2) Pelayanan Kunjungan 195.770 kunjungan

3) Pelayanan Rawat Jalan 71.067

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

143

Page 137: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 kunjungan

4) Pelayanan Gawat Darurat 5.886 kunjungan

5) Pelayanan Rawat Inap 5.320 pasien 13.841.839.000 12.159.498.849 76.2 % 6) Pelayanan Operasi 6.591 tindakan 26.334.540.000 25.046.468.809 93.2 % 7) Pelayanan Anestesi 5.273 tindakan 8) Pelayanan Rawat Intensif 735 pasien 9) Konsultasi dan tindakan oleh Sp.

KFR. 44.059

tindakan 1.342.272.000 1.227.516.206 92.7 %

10) Pelayanan Fisioterapi 92.409 tindakan

11) Pelayanan Okupasi Terapi 3.661 tindakan 12) Pelayanan Psikologi 1.412 tindakan 13) Pelayanan Ortotik Prostetik 3.661 tindakan 14) Pelayanan Terapi Wicara 1.633 tindakan 15) Pelayanan PSM 40.409

tindakan

16) Pelayanan Radiologi 36.676 tindakan

4.740.000.000 2.491.779.139 52.6 %

17) Pelayanan Patologi Klinik 80.250 tindakan

3.414.873.000 3.177.616.700 91.4 %

18) Pelayanan Farmasi 436.358 resep 11.550.526.000 11.917.724.659 101.6%

6 Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.

a. Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

9 % Pengembangan Penelitian Ilmiah

1) Penelitian Kesehatan 2 penelitian 70.000.000 70.000.000 100 % 2) Penelitian Non Kesehatan 1 penelitian

b. Jumlah penelitian yang dipublikasikan

2keg Publikasi hasil penelitian Penerbitan Jurnal Penelitian 2 keg

7 Terwujudnya Persentase jumlah 54 % Investasi Gedung a. Pembangunan Gedung Pelayanan 1 paket 33.083.553.000 31.967.811.650 96.6 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

144

Page 138: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 hospital tourism dengan program pelayanan terpadu

pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

Pelayanan Terpadu dan Gedung Instalasi Bedah Sentral

Terpadu Tahap II (lantai 1 & 2 operasional)

b. Lanjutan Pembangunan Gedung IBS Tahap III

1 paket 16.548.021.000 13.454.982.000 81.3 %

8 Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP

Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP

18 jenis Implementasi clinical pathway sesuai dengan pengembangan pelayanan ortopedi traumatologi

a) Penyusunan Clinical Pathway Baru 5 kasus clinical pathway

b) Pelaksanaan Clinical Pathway RS 18kasus clinical

pathway

c) Evaluasi Clinical Pathway 18 kasus clinical

pathway

9 Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

7 % a. Peningkatan jejaring pendidikan dan penelitian

Kerja sama pendidikan dan penelitian (Networking pendidikan dan penelitian)

15 institusi

b. Peningkatan jejaring pelayanan

Kerja sama pelayanan kesehatan (networking pelayanan)

43 institusi

10 Terwujudnya pelayanan sub spesilistik ortopedi traumatologi yang berkualitas/ bermutu.

a. Akreditasi RS KARS Internasio

nal

1) Persiapan Akreditasi Internasional

Persiapan Akreditasi Internasional 9 keg 1.500.000.000 663.223.667 44.2 %

2) Akreditasi KARS Akreditasi KARS 1 keg 3) Akreditasi RS

Pendidikan a) Persiapan Akreditasi RS Pendidikan 1 keg

b) Akreditasi RS Pendidikan 1 keg b. Sasaran

keselamatan operasi

100 % Penerapan Assesment dan Manajemen Risiko Keselamatan Operasi

1) Pelaporan Penerapan Sign In 12 keg 2) Pelaporan Penerapan Time Out 12 keg 3) Pelaporan Penerapan Sign Out 12 keg 4) PelaporanPenerapan Marking Site 12 keg c. Pengendalian

infeksi RS 100 % Penerapan pengendalian

Infeksi RS 1) Infeksi Daerah Operasi 1,5 %

2) Dekubitus < 1.5 ‰

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

145

Page 139: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3) Infeksi Saluran Kencing (ISK) < 4,7 ‰ 4) Ventilator Associated Pneumonia

(VAP) < 5,8 ‰

5) Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis) < 5 % d. Medication error 20 % Efektivitas dan

keselamatan pasien rawat inap

Pelaporan kesalahan peresepan obat 12 keg

e. Emergency response time II

200 mnt Ketepatan waktu pelayanan

Laporan optimalisasi pelayanan operasi cito

12 keg

f. Pengembalian rekam medik lengkap dalam 1 x 24 jam

80 % Monitoring dan evaluasi kelengkapan rekam medik

Laporan kelengkapan catatan medik 12 keg

g. Persentase kejadian pasien jatuh

3 % Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan

Laporan tidak adanya kejadian pasien jatuh

12 keg

h. Kepatuhan penggunaan formularium nasional (Fornas)

90% Efektivitas dan keselamatan pasien JKN

Laporan efisiensi pelayanan obat kepada pasien JKN

12 keg

i. Tidak ada kejadian salah sisi

0% Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan

Laporan tidak terjadinya operasi salah sisi 12 keg

j. Nett death rate (NDR)

24 ‰ Efektivitas dan keselamatan pasien

Laporan kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam

12 keg

k. Kematian pasien di IGD

2 % Efektivitas dan keselamatan pasien

Laporan kejadian kematian pasien di IGD < 8 jam

12 keg

l. Waktu lapor hasil tes kritis radiologi

100% Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan

Laporan pemeriksaan radiologi kritis < 60 mnt

12 keg

m. Waktu lapor hasil 100% Efisiensi, efektivitas dan Laporan pemeriksaan laboratorium kritis < 12 keg

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

146

Page 140: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 tes kritis laboratorium

kesinambungan pelayanan

30 mnt

n. Pemberian pencegahan VTE pd pasien hip / knee arthroplasty

100% Mutu layanan dan keselamatan pasien

Laporan pemberian obat anti trombo emboli pada pasien hip dan knee arthroplasty

12 keg

o. Bed occupancy rate (BOR)

70 % < BOR

< 80 %

Efektivitas dan mutu pelayanan

Laporan persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu

12 keg

p. Audit medik 1 kasus/KF

T

Efektivitas dan mutu pelayanan

Laporan audit medik kepada diterktur 5 kegiatan

q. Program SPI, Komite dan Tim

100% 1) Komite Medik Pelaksanaan Program Komite Medik 12 keg 1.312.000.000 834.145.293 55.2 % 2) Komite Keperawatan Pelaksanaan Program Komite

Keperawatan 12 keg

3) Komite Etik dan Hukum

Pelaksanaan Program Komite Etik dan Hukum :

12 keg

a) Penyelesaian pelanggaran etik 10 keg b) Pembinaan Pegawai 2 keg c) Sinergisme dg komite lain/ instalasi

lain dan direktorat lain. 2 keg

d) Penyusunan data base utk pegawai-pegawai yg bermasalah.

1 keg

e) Mendorong keterbukaan dalam rekruitmen termasuk rekruitmen utk jabatan-jabatan tertentu

1 keg

f) Penyusunan legal formal RSO utk mengantisipasi perlindungan hukum

1 keg

g) Mendorong pendidikan magister hukum untuk karyawan RSO

1 keg

4) Komite PMKP Pelaksanaan Program Komite PMKP 12 keg

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

147

Page 141: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5) Komite PPI PelaksanaanProgram Komite PPI 12 keg 6) Panitia Farmasi dan

Terapi PelaksanaanProgram Panitia Farmasi dan Terapi :

12 keg

a) Evaluasi formalirium b) Penyusunan paket obat sesuai

diagnosa

7) Tim K3 PelaksanaanProgram Tim K3 : 10 keg Pengurangan kejadian tertusuk jarum

suntik (needle stick injury)

8) Tim PKRS PelaksanaanProgram Tim PKRS : 12 keg a) Member i edukasi kepada pasien

dan keluarga (Ranap, Rajal, Komunitas)

b) Dialog interaktif melalui media cetak dan eletronik

c) Menjalin kerjasama dengan sumber kesehatan lain

9) SPI PelaksanaanProgram SPI : a) Program Kerja Pemeriksaan Adm.

Keuangan 9 keg

b) Program Kerja Pemeriksaan Adm. Umum & Kepegawaian

4 keg

c) Program Kerja Pemeriksaan Adm. Pelayanan

11 keg

10) TIM TEPK Hasil penelitian kesehatan RSO memenuhi standar jurnal

1 keg

11 Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

a. Indeks Kepuasan kerja Karyawan

89 % Program Retensi Pegawai.

1) Capacity building Karyawan Seluruh pegawai

1.200.000.000 829.479.558 69.1 %

2) Pemberian reward & consequence pada pegawai

4 keg 43.320.974.000 36.527.247.614 70.8 %

3) Survey Kepuasan karyawan 1 keg

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

148

Page 142: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4) Penerapan remunerasi berbasis kinerja 13 keg 59.454.616.000 46.860.387.014 78,8%

b. Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

80 % Penerapan Service Excellent

1) Gathering bersama stake holder 2 keg 600.000.000 264.948.988 44,2%

2) Pelaporan tindak lanjut komplain pelanggan

12 dok

c. Indeks Kepuasan Masyarakat

85% Pengembangan dan peningkatan sistem marketing RS terpadu

1) Reorganisasi Tim Pemasaran 1 keg 2) Pemasaran internal RS 3 keg 456.000.000 225.645.524 49,5%

3) Pemasaran eksternal RS 4 keg 100.100.000 41.852.200 41,8%

4) Survey indeks kepuasan pelanggan didasarkan pd unit Kerja

2 keg

5) Advokasi kemasyarakatan 1 keg 100.000.000 47.000.000 47,0% 6) Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) 60 mnt 7) Waktu Tunggu Operasi Elektif (WTE) 48 jam 8) Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi 3 jam 9) Waktu Tunggu Pelayanan

Laboratorium <2 jam

10) Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ)

30 mnt

12 Terwujudnya efisiensi penggunaan dana

a. Persentase POBO

83,35% 1) Program efisiensi biaya belanja barang dan jasa

Perhitungan POBO 2 keg

2) Implementasi Sistem Akuntansi Biaya

Penyusunan Akuntansi Biaya 1 keg

3) Efisiensi BHP Monitoring & Evaluasi BHP Satuan Kerja 12 keg b. Kesehatan

Badan Layanan umum

AA 1) Pembangunan Sistem Perencanaan, Penganggaran dan Pengadaan Terintegrasi

Penyusunan DIPA/RKAKL, RUP, RPK dan RPD, pelaksanaan pengadaan serta pembayaran Terintergrasi

1 keg 1.873.700.000 1.292.591.534 48.1 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

149

Page 143: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN STRATEGIS IKU TARGET PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI DIPA REALISASI %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2) Pengadaan Terpadu pelaksanaan pengadaan serta

pembayaran Terpadu 1 keg

3) Penyusunan anggaran berbasis kinerja

Penyusunan RBA (Indikatif, Pagu Sementara, Definitif) Th 2018

3 keg

4) Pengelolaan Keuangan Akuntabel

a) Pelaksanaan anggaran sesuai peraturan yang berlaku

12 bulan

b) Penyerapan tepat sesuai dengan target

4 keg

5) Pelaporan dan Evaluasi Keuangan

a) Penyusunan Laporan Keuangan RS BLU

4 keg

b) Penyusunan Laporan Keuangan RS SAI

4 keg

c) Audit Eksternal 1 keg 130.105.000 108.900.000 83,7%

d) Pelaksanaaan Pengadaan yang efisien, efektif, dan akuntabel sesuai PP & UU

1 keg

13 Tersedianya alokasi dana yang meningkat

Pertumbuhan pendapatan RS

7% a. Optimalisasi Klaim Piutang RS

Penagihan Piutang RS 12 keg

b. Penyesuaian tarif Penyusunan Tarif RS 1 keg c. Pengelolaan

Penerimaan satu pintu

1) Verifikasi seluruh pembayaran meliputi pelayanan kepada pasien dan non pasien (tepat entry,tepat tarif)

365 hari

2) Penerimaan melalui satu Bank 365 hari

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

150

Page 144: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

C. UPAYA UNTUK MERAIH WTP DAN ZONA INTEGRITAS

Upaya – upaya RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam upaya untuk

meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tingkat rumah sakit maupun

kementerian adalah :

1. Pencanangan Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan Zona Integritas di RS.

Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta, pada Senin, 15 Mei 2017

dilaksanakan Pencanangan Komitmen Bersama Pembangunan Zona

Integritas RS. Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta menuju Wilayah

Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

di Gedung Joglo, pukul 07.00 WIB. Pencanangan WBK & WBBM ditandai

dengan penandatanganan komitmen seluruh pegawai RS. Ortopedi

Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta. Acara diakhiri dengan pembacaan Pakta

Integritas RS. Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta dalam mencapai

WBK & WBBM, penandatanganan komitmen WBK & WBBM serta resolusi

perubahan pada Satuan Kerja di RS. Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso

Surakarta oleh seluruh pegawai.

2. Pembentukan Tim Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)

Wilayah Bebas Korupsi (WBK) harus didukung dengan Pendidikan Budaya

Anti Korupsi (PBAK), diharapkan seluruh pegawai RS. Ortopedi Soeharso

dapat berkomitmen untuk menjadikan tempat bekerjanya sebagai kawasan

anti korupsi dan tegas melawan korupsi dalam bentuk apapun. Langkah

awal yang dilakukan untuk mendukung gerakan ini adalah dibentuknya

Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) dan ditetapkan dengan Surat

Keputusan Direktur Utama. Unit yang diketuai oleh Kepala Bagian

Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana serta beranggotakan Satuan

Pengawas Intern, Akuntansi dan Unit Layanan Pengadaan ini bertugas

mengawasi, mencatat dan melaporkan hasil penanganan pelaporan

Gratifikasi di lingkungan RS. Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta

kepada UPG Kementerian Kesehatan.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

151

Page 145: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

3. Sosialisasi dan Pendampingan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Sebagai tindak lanjut Pencanangan Komitmen Bersama seluruh pegawai

RS. Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta dalam mencapai Wilayan

Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK &

WBBM) pada Selasa-Rabu, 23-24 Mei 2017 dilaksanakan Sosialisasi dan

Pendampingan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI.

Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan RI, yang diwakili oleh drg. Rarit

Gempari, MARS dalam paparannya menyampaikan apresiasi kepada RS.

Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta yang telah berupaya berproses

menuju WBK-WBBM. Diungkapkan pula bahwa fungsi Inspektorat

Jenderal disini adalah untuk mendampingi dan meluruskan segala sesuatu

yang perlu dilakukan pembenahan serta melakukan penilaian terhadap

pemenuhan indikator yang harus dicapai berupa Lembar Evaluasi dan

survey secara langsung kepada masyarakat yang dalam hal ini adalah

pasien dan penunggu pasien seputar pengertian korupsi khususnya di

lingkungan RS. Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta. Adapun unsur-

unsur yang harus dicapai untuk menjadi WBK antara lain manajemen

perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM,

penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. Sedangkan

untuk mencapai Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang

merupakan satu kesatuan dari Wilayah Bebas dari Korupsi, penilaiannya

mencakup semua unsur di WBK dilengkapi dengan penguatan kualitas

pelayanan publik. Acara dilaksanakan selama 2 (dua) hari, hari pertama

mencakup sosialisasi dan pembinaan perihal WBK-WBBM, dan hari kedua

digunakan untuk membahas elemen penilaian yang harus dicapai oleh

masing-masing kelompok kerja. Acara diakhiri dengan foto bersama

seluruh Tim Pembangunan Zona Integritas RS. Ortopedi Prof.Dr.R.

Soeharso Surakarta beserta Jajaran Direksi dan tim pembimbing dari

Inspektorat Jenderal Kemenkes RI. Dengan bimbingan ini diharapkan RS.

Ortopedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta siap mencapai Wilayah Bebas

dari Korupsi di semua lini pelayanan dan Wilayah Birokrasi Bebas

Melayani untuk mencapai pelayanan yang berkualitas.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

152

Page 146: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

4. Piagam Perghargaan Wilayah Bebas Dari Korupsi Dari Kementerian Kesehatan

5. Pelaporan Kekayaan pegawai melalui LHKASN dan LHKPN; 6. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan Peraturan

Presiden Nomor 54 Tahun 2010; 7. Pertanggungjawaban perjalanan dinas dengan dokumen yang

lengkap dan benar; 8. Pelaporan penyerapan realisasi anggaran setiap bulan ke Kemenkes.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

153

Page 147: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB VI

PENUTUP

Page 148: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

BAB VI PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pengukuran dan analisa akuntabilitas kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso

Surakarta tahun 2017 dapat disimpulkan pada tabel dibawah ini :

PENGUKURAN KINERJA

SATUAN KERJA : RS ORTOPEDI PROF.DR.R.SOEHARSO SURAKARTA TAHUN ANGGARAN : 2017 NO SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

CAPAIAN 2017 %

1 Terwujudnya kehandalan sarana dan prasarana

1 Overall equipment dan effectiveness (OEE)

65 % 80.2 % 123.4 %

2 Tingkat penilaian proper Biru Biru 100 %

2 Terwujudnya pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit yang handal

3 Persentase capaian modul IT per tahun

Integrated I Integrated I (12,5 %)

12,5 %

3 Terwujudnya SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional) sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran

4 Persentase dokter spesialis ortopedi yang mendapatkan sertifikat sub spesialis / konsultan

100 % 100 % 100 %

5 Persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan lebih dari 20 jam

62 % 94 % 151.6 %

6 Persentase staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun

70 % 67 % 95.7 %

7 Rasio dosen dengan mahasiswa kedokteran

1 : 5 1 : 5 100 %

8 Persentase karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

21% 15.6 % 74.3 %

4 Terwujudnya budaya kerja pegawai

9 Persentase sasaran kinerja pegawai

100 % 100 % 100 %

5 Terwujudnya pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi sesuai perkembangan iptekdok

10 Persentase jumlah pengembangan pelayanan medik sub spesialistik

60 % 70 % 166.7 %

11 Persentase pelayanan unggulan terlaksana

100 % 100 % 100 %

12 Pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik

5 % 5,1 % 102 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

154

Page 149: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

6 Terwujudnya kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis evidence based.

13 Persentase pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan.

9 % 10 % 111.1 %

14 Jumlah penelitian yang dipublikasikan

2 buah 1 buah 50 %

7 Terwujudnya hospital tourism dengan program pelayanan terpadu

15 Persentase jumlah kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

54 % 54 % 100 %

8 Terwujudnya penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical pathway dan DPJP

16 Jumlah jenis pelayanan medik yang dilaksanakan berbasis clinical pathway dan DPJP

18 jenis 14 jenis 77.8 %

9 Terwujudnya jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

17 Persentase pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan / pendidikan yang melakukan kerjasama dengan RSO

7 % 4,1 % 58,6 %

10 Terwujudnya pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang berkualitas / bermutu.

18 Akreditasi RS KARS (100 %)

153.5 % 153.5 %

19 Sasaran keselamatan operasi

100 % 99.9 % 99.9 %

20 Pengendalian infeksi RS : Infeksi daerah operasi 2 % 1.71% 116.9 % Dekubitus 1.5 ‰ 0 ‰ 100 % Infeksi saluran kencing

(ISK) 4,7 ‰ 0 ‰ 100 %

Ventilator associated pneumonia (VAP)

5,8 ‰ 5.26 ‰ 110.3 %

Infeksi aliran darah perifer (Phlebitis)

5 % 0 % 100 %

21 Medication error 20 % 37.6 % 53.2 % 22 Emergency response time II 200 menit 88.6 menit 225.7 % 23 Pengembalian rekam medik

lengkap dalam 1 x 24 jam 80 % 91.5 % 114.4 %

24 Persentase kejadian pasien jatuh

3 % 0 % 100 %

25 Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)

90% 99.5 % 110.5 %

26 Tidak ada kejadian salah sisi 0% 0% 100 % 27 Nett death rate (NDR) 24 ‰ 6.02 ‰ 100 % 28 Kematian pasien di IGD 2 % 0.036 % 100 %

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

155

Page 150: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 CAPAIAN

2017 %

29 Waktu lapor hasil tes kritis radiologi

100% 100 % 100 %

30 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium

100 % 100 % (12.3 mnt)

100 %

31 Pemberian pencegahan VTE pada pasien hip / knee arthroplasty

100 % 99.7 % 99.7 %

32 Bed occupancy rate (BOR) 70 % <BOR < 80 %

52.58 % 75.1 %

11 Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit

33 Indeks kepuasan kerja karyawan

89 % 96 % 107,9 %

34 Persentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

80 % 100 % 125 %

35 Indeks kepuasan masyarakat

85 % 80.85 % 95.1 %

36 Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ)

60 menit 58.63 menit 102.7 %

37 Waktu tunggu operasi elektif (WTE)

48 jam 19 jam 11 mnt

251.2 %

38 Waktu tunggu pelayanan radiologi

3 jam 2 jam 24 mnt 125 %

39 Waktu tunggu pelayanan laboratorium

2 jam 52.12 mnt 230.2 %

40 Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi (WTOJ)

30 menit 8.07 menit 371.7 %

12 Terwujudnya efisiensi penggunaan dana

41 Persentase POBO 83,35 % 109,21 % 131 % 42 Kesehatan Badan Layanan

Umum AA AA 100 %

13 Tersedianya alokasi dana yang meningkat

43 Pertumbuhan pendapatan RS

7 % 7,24 % 103,4 %

Pencapaian kinerja rumah sakit berdasarkan Indikator Kinerja BLU tahun 2017

sebagai berikut .

NO INDIKATOR BOBOT NILAI

REALISASI 2017

1 2 3 4 1 Indikator kinerja keuangan 30 24.35 2 Indikator kinerja pelayanan 35 29,75 3 Indikator kinerja mutu dan manfaat bagi

masyarakat 35 33,15

NILAI TOTAL 100 87,26 KATEGORI AA (SEHAT)

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

156

Page 151: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Dari tabel diatas dapat diuraikan sebagaimana berikut :

a. Perwujudan kehandalan sarana dan prasarana melalui perhitungan

overall equipment dan effectiveness (OEE) tercapai sebesar 80,2 %

sedangkan untuk tingkat penilaian proper tercapai biru.

b. Perwujudan pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit

yang handal melalui capaian modul IT masih belum tercapai pada tahap

integrated I yang optimal (12,5 %).

c. Perwujudan SDM yang mempunyai kualitas dan kompetensi (profesional)

sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yaitu :

seluruh dokter spesialis ortopedi telah mendapatkan sertifikat sub

spesialis / konsultan (100 %), 94 % karyawan telah mendapatkan

pelatihan lebih dari 20 jam, 67 % staf di area kritis telah mendapat

pelatihan 20 jam / orang per tahun, 1 dosen telah membimbing 5

mahasiswa kedokteran, karyawan yang mendapatkan pendidikan lanjut

sebesar 15,6 %.

d. Perwujudan budaya kerja pegawai terkait sasaran kinerja pegawai telah

tercapai 100 %. Dimana penyusunan kontrak kinerja di dalam Sasaran

Kinerja Pegawai (SKP) untuk 475 Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah

terealisasi 100 %. dan akan segera disusun penilaian Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP) untuk pegawai BLU.

e. Perwujudan pengembangan pelayanan subspesialistik ortopedi

traumatologi sesuai perkembangan iptekdok yaitu : pengembangan

pelayanan medik sub spesialistik tercapai sebesar 70 %, pelayanan

unggulan telah terlaksana 100 % yaitu : Skoliosis, Plexus Brachialis

Injury, Developmental Dislocation of The Hip (DDH) serta Paraplegia dan

pertumbuhan jumlah cakupan pelayanan medik sub spesialistik tercapai

5,1 % (102 % dari target).

Perwujudan kualitas penelitian dan pengembangan rumah sakit berbasis

evidence based terkait pertumbuhan hasil penelitian yang dipublikasikan

telah terealisasi 27 % dengan 3 jenis penelitian oleh dr. Siswarni Sp.

KFR berjudul Efektivitas Foot Abduction (FAB) Produksi RSO Prof. Dr.

R. Soeharso Surakarta Untuk Mempertahankan Koreksi Kaki Pada

Penderita Clubfoot , dr. Seti Aji Hadinoto yang berjudul Hasil Functional

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

157

Page 152: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Mobility Scale (FMS) Pada Kasus Cerebral Palsy Spastic Diplegic Yang

Ditangani Dengan Metode SEMLS (Single Event Multilevel Surgery) di

RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, Supriyati SKM berjudul Aplikasi

Technology Acceptance Model Pada Manajemen Rumah Sakit.

f. Perwujudan hospital tourism dengan program pelayanan terpadu terkait

kegiatan pembangunan gedung pelayanan terpadu dan penunjangnya

tercapai sebesar 54 % (100 % dari target).

g. Perwujudan penyempurnaan manajemen pelayanan dengan clinical

pathway dan DPJP terkait jenis pelayanan medik yang dilaksanakan

berbasis clinical pathway dan DPJP telah tercapai 14 jenis (77.8 % dari

target).

h. Perwujudan jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

terkait pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan

/ pendidikan yang melakukan kerjasama sebesar 52 kerjasama (58,5

dari target).

i. Perwujudan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi yang

berkualitas / bermutu antara lain :

Kegiatan akreditasi RS dalam persiapan re akreditasi KARS (153.5 %),

sasaran keselamatan operasi tercapai sebesar 99.9 %, pengendalian

infeksi dengan indikator : Infeksi daerah operasi (1.71 %), dekubitus (0

‰), infeksi saluran kencing (ISK) (0 ‰), ventilator associated pneumonia

(VAP) sebesar 5,26 ‰ serta infeksi aliran darah perifer / phlebitis (0%),

angka medication error cenderung turun ke angka 37,6 %, emergency

response time II sebesar 88,6 menit, pengembalian rekam medik

lengkap dalam 1 x 24 jam tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien

jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar

99.5 %, tidak adanya kejadian salah sisi, angka Nett death rate (NDR)

sebesar 6,02 ‰, angka kematian pasien di IGD sebesar 0.036 %, waktu

lapor hasil tes kritis radiologi dan laboratorium tercapai sebesar 100 %

(12, 3 menit), pemberian pencegahan VTE pada pasien hip / knee

arthroplasty tercapai 99,7 %, serta angka bed occupancy rate (BOR)

tercapai sebesar 52,58 %.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

158

Page 153: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

j. Perwujudan peningkatan kepuasan pelanggan rumah sakit terkait Indeks

Kepuasan Kerja Karyawan tercapai 107,9 %, seluruh keluhan

pelanggan telah ditindaklanjuti, survey kepuasan masyarakat dengan

IKM sebesar 80.7 %, waktu tunggu rawat jalan tercapai sebesar 58.63

menit, waktu tunggu operasi elektif tercapai sebesar 19 jam 11 menit,

waktu tunggu pelayanan radiologi tercapai sebesar 2 jam 24 menit,

waktu tunggu pelayanan laboratorium tercapai sebesar 52,12 menit dan

waktu tunggu pelayanan resep obat jadi tercapai sebesar 8.07 menit.

k. Perwujudan efisiensi penggunaan dana terkait rasio pendapatan PNBP

terhadap biaya operasional (POBO) sebesar 109,21 % dan tingkat

kesehatan Badan Layanan Umum RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta

sebesar 87,26 (AA) dengan nilai aset sebesar : Rp. 978.218.711.863,00.

l. Perwujudan alokasi dana yang meningkat terkait pertumbuhan

pendapatan sebesar 7,24 % (Rp. 165.597.832.281,00 / 103,5 % dari

target) dengan realisasi belanja sebesar Rp. 263.652.000.306,00 (84,9

%).

m. Upaya – upaya RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dalam upaya untuk

meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tingkat rumah sakit maupun

Kementerian adalah :

1) Pencanangan Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integritas

menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi

Bersih Melayani (WBBM)

2) Pembentukan Tim Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)

3) Sosialisasi dan Pendampingan dari Inspektorat Jenderal Kementerian

Kesehatan RI.

4) Pelaporan Kekayaan pegawai melalui LHKASN dan LHKPN;

5) Melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan Peraturan

Presiden Nomor 54 Tahun 2010;

6) Pertanggungjawaban perjalanan dinas dengan dokumen yang lengkap

dan benar;

7) Pelaporan penyerapan realisasi anggaran setiap bulan ke Kemenkes.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

159

Page 154: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

B. SARAN

Dari capaian akuntabilitas kinerja RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta tahun

2017 di atas terdapat beberapa indikator yang belum tercapai secara optimal.

Oleh karena itu pemecahan masalah yang sebaiknya diambil di level pimpinan,

erat kaitannya dengan kebijakan – kebijakan teknis di antaranya :

1. Percepatan perwujudan pengembangan sistem informasi manajemen

rumah sakit yang handal melalui pembuatan modul IT.

2. Mengikutsertakan karyawan untuk mengikuti pendidikan lanjut sesuai

dengan tupoksinya guna peningkatan kompetensi.

3. Optimalisasi jejaring kerja horizontal maupun vertikal yang berkelanjutan

terkait pertumbuhan jumlah institusi (pihak ketiga) pendukung pelayanan /

pendidikan yang melakukan kerjasama.

4. Optimalisasi perwujudan pelayanan subspesialistik ortopedi traumatologi

yang berkualitas / bermutu terkait peningkatan angka kepatuhan

pelaksanaan sign out pada tindakan medik operatif di kamar operasi,

mensosialisasikan kembali kepada DPJP dan PPDS untuk menulis rute

obat di lembar resep sesuai standar akreditasi dan menulis dosis obat di

lembar resep dengan tepat dan sesuai dengan bentuk sediaan yang ada

guna mengurangi angka medication error serta optimalisasi tingkat hunian

rumah sakit.

5. Peningkatan mutu serta pelayanan kepada pasien secara prima yaitu

dengan memberikan pelayanan yang memuaskan bahkan harus bisa

membuat pasien merasa terpuaskan dan lebih dihargai sehingga angka

IKM dapat meningkat.

6. Percepatan realisasi pengelolaan anggaran belanja dengan percepatan

pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa dengan kegiatan pra

DIPA.

Laporan Tahunan (Lapta) RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Th 2017

160

Page 155: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 156: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5

Lampiran 1. Struktur Organisasi RS Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso Surakarta

Page 157: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5
Page 158: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5
Page 159: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5
Page 160: LAPORAN TAHUNAN 2017 - rso.go.idrso.go.id/LAPTAH-RSO-2017.pdf · tercapai 91,5 %, tidak ada kejadian pasien jatuh, kepatuhan penggunaan formularium nasional tercapai sebesar 99.5