LAPORAN TAHUNAN 2017 - islandconcepts.com Report_2017.pdf · • Tinjauan Operasi per Segmen Usaha...

Laporan Tahunan 2017 | 2017 Annual Report

BALIJl. Raya Petitenget No. 469Seminyak, Kuta, Bali 80361IndonesiaP. +62 361 4736656F. +62 361 4736638E. [email protected]

JAKARTAPerkantoran Permata Senayan B20-21Jl. Tentara Pelajar, Jakarta 12210IndonesiaP. +62 21 57944305F. +62 21 57944306

LAPORAN 2017TAHUNAN2017 Annual Report

Daftar isiTable of Contents

223

446

889

10111112141616171819

20

20

21

22

Data Penting Perseroan | Company Highlights• Ikhtisar Keuangan | Financial Summary• Ikhtisar Saham | Shares Summary

Laporan Manajemen | Management Report• Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioner Report• Laporan Direksi | Board of Director Report

Profil Perusahaan | Company Profile• Data Perusahaan | Company Information• Riwayat Singkat Perusahaan | Company Milestones• Peristiwa Penting 2017 | 2017 Event Highlights• Struktur Organisasi | Organization Structure• Visi - Misi | Vision - Mission• Dewan Komisaris | Board of Commissioner• Direksi | Board of Director• Sumber Daya Manusia | Human Resources• Pemegang Saham | Shareholders• Anak Perusahaan | Subsidiaries - PT Patra Supplies and Services - PT Bhumi Lestari Makmur

• Pencatatan Saham di Bursa | Official Listing on Stock Exchange• Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal | Capital Market Supporting Institution

& Professional

Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Analysis and Discussion• Tinjauan Ekonomi Global dan Prospek Ekonomi Indonesia 2018 | Global Economic

Outlook and Prospects for Indonesian Economy 2018

23242627

27

2931343437384043434344

44444445

4748

• Tinjauan Operasi per Segmen Usaha | Overview of Operations by Segment• Analisis Kinerja Keuangan | Financial Performance Analysis• Strategi Bisnis | Business Strategy• Struktur Modal dan Kebijakan Dividen | Capital Structure and Dividend Policy• Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas I | Realization of 1st

Right Issue Funds

Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance• Penerapan GCG | Implementation of GCG• Struktur Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance Structure - RUPS | General Meeting of Shareholders (GMS) - Dewan Komisaris | Board of Commissioner - Direksi | Board of Director - Komite Audit | Audit Committee - Komite Nominasi & Remunerasi | Remuneration & Nomination Committee - Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary - Unit Audit Internal | Internal Audit Unit - Perkara Penting | Important Matters - Sistem Pengendalian Internal & Manajemen Risiko | Internal Control & Risk

Management - Kode Etik & Budaya Perusahaan | The Code of Ethics & Corporate Culture - Akuntan Publik | Public Accounting - Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility

Pernyataan Dewan Komisaris dan DireksiLaporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2017

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. ANNUAL REPORT 2017

2 Data Penting Perseroan | Company Highlights

Company HighlightsData Penting Perseroan

Data Penting Perseroan | Company Highlights

KETERANGAN | DESCRIPTION

Rp | IDR

Pendapatan Usaha | Operating Revenue

Beban Pokok Pendapatan | Cost of revenue

Laba Kotor | Gross Profit

Laba Usaha | Operating Income

Laba Sebelum Pajak | Profit Before Tax

Laba Tahun Berjalan | Profit for the Year

Laba Komprehensif Tahun Berjalan | Comprehensive

Profit for the Year

Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada | Attributable

Profit to :

• Pemilik Entitas Induk | Controlling Shareholder

• Kepentingan Non-Pengendali | Non-Controlling

Shareholder

Laba Komprehensif Neto Yang Dapat Diatribusikan

Kepada | Attributable Comprehensive Net Profit :

• Pemilik Entitas Induk | Controlling Shareholder

• Kepentingan Non-Pengendali | Non-Controlling

Shareholder

Laba Per Saham | Earnings Per Share

Total Aset | Total Assets

Total Liabilitas | Total Liabilities

Total Ekuitas | Total Equity

142.593.033.645

(86.538.585.983)

56.054.447.662

22.172.626.430

17.107.599.605

15.161.894.772

14.718.464.720

10.292.052.984

4.869.841.788

10.041.512.482

4.676.952.238

9,44

417.620.774.123

244.118.030.782

173.502.743.341

2017

181.200.809.144

(135.794.779.380)

45.406.029.764

12.747.172.849

6.898.976.134

4.360.175.368

4.466.434.460

2.849.714.482

1.510.460.886

2.892.697.698

1.573.736.762

2,62

468.521.879.542

309.737.600.921

158.784.278.621

2016

172.370.034.296

(139.082.322.115)

33.287.712.181

(2.369.830.331)

10.781.723.540

6.103.740.814

8.859.553.834

247.375.384

5.856.365.430

1.652.943.979

7.206.609.855

0,23

425.009.656.411

268.282.406.900

156.727.249.511

2015

KONSOLIDASI | CONSOLIDATED

RASIO KEUANGAN | FINANCIAL RATIO

Laba terhadap Aset | Return On Assets

Laba terhadap Ekuitas | Return On Equity

Laba terhadap Pendapatan | Net Profit Margin

Laba Kotor terhadap Pendapatan | Gross Profit Margin

Laba Usaha terhadap Pendapatan | Operating Profit Margin

Rasio Lancar | Current Ratio

Liabilitas terhadap Ekuitas | Debt to Equity Ratio

Liabilitas terhadap Jumlah Aset | Debt to Assets Ratio

3,63%

8,74%

10,63%

39,31%

15,55%

1,61X

1,41X

0,58X

2017

0,93%

2,75%

2,41%

25,06%

7,03%

1,56X

1,95X

0,66X

2016

1,44%

3,89%

3,54%

19,31%

-1,37%

1,47X

1,71X

0,63X

2015

Data Penting Perseroan | Company Highlights 3


Ikhtisar Saham | Shares Summary

142.593.033.645172.370.034.296

20162015

2017

181.200.809.144

Pendapatan Usaha | Operating Revenue

56.054.447.662

20162015

2017

45.406.029.764

33.287.712.181

Laba Kotor | Gross Profit

15.161.894.772

4.360.175.368 6.103.740.814

20162015

2017

Laba Tahun Berjalan | Profit for the Year

417.620.774.123

20162015

2017

468.521.879.542

425.009.656.411

Total Aset | Total Assets

244.118.030.782

20162015

2017

309.737.600.921

268.282.406.900

Total Liabilitas | Total Liabilities

173.502.743.341

20162015

2017

158.784.278.621

156.727.249.511

Total Ekuitas | Total Equity

PeriodePeriod

2017

Q1

Q2

Q3

Q4

TOTAL

Jumlah SahamTotal Shares

Kapitalisasi PasarMarket

Capitalization

HargaTerendah

Lowest Price

HargaPenutupan

Closing Price

VolumePerdagangan

Trading Volume

HargaTertinggi

Highest Price

2016

Q1

Q2

Q3

Q4

TOTAL

1.089.750.000

1.089.750.000

1.089.750.000

1.089.750.000

1.089.750.000

407.566.500.000

141.667.500.000

107.885.250.000

151.475.250.000

151.475.250.000

600

428

161

157

600

210

127

90

95

90

374

130

99

139

139

272.700

3.796.400

111.411.100

189.884.100

305.364.300

1.089.750.000

1.089.750.000

1.089.750.000

1.089.750.000

1.089.750.000

659.298.750.000

274.617.000.000

300.771.000.000

544.875.000.000

544.875.000.000

605

550

550

500

605

479

165

137

290

137

605

252

276

500

500

-

414.600

1.648.100

22.035.000

24.097.700


Board of Commissioner ReportLaporan Dewan Komisaris

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME, kami menyampaikan bahwa Perseroan berhasil melewati tahun 2017 dengan prestasi yang relatif lebih baik dibanding tahun 2016. Walaupun pendapatan Perseroan mengalami penurunan 21,3% dibanding periode sebelumnya, atau tercatat menjadi Rp 142,6 milyar per 31 Desember 2017, namun Perseroan berhasil mencatat kenaikan laba komprehensif neto yang signifikan sebesar 229,5% atau tercatat menjadi Rp 14,7 milyar. Total Aset Perseroan mengalami penurunan sebesar 10,7% dibanding periode sebelumnya atau tercatat sebesar Rp 417,6 milyar, namun Total Ekuitas, sebagai salah satu ukuran kinerja kemajuan Perseroan, mengalami peningkatan sebesar 8,6% atau tercatat menjadi Rp. 17,5 milyar per akhir Desember 2017. Pada tahun 2017, pertumbuhan Ekonomi Indonesia sesungguhnya tidak terlalu menggembirakan dimana hanya mencapai kisaran 5,07% atau naik tipis dibanding pertumbuhan tahun 2016 yang mencapai 5,03%. Pertumbuhan ekonomi nasional yang relatif stagnan ini terjadi akibat resultan dari aspek-aspek ekonomi, keuangan, perdagangan dan politik yang dapat dikatakan kurang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi nasional tersebut, maka peningkatan yang cukup signifikan yang telah dicapai Perseroan adalah suatu prestasi yang dapat dibanggakan. Dewan Komisaris Perseroan menyampaikan apresiasi atas pencapaian prestasi ini kepada seluruh anggota Direksi Perseroan. Dewan Komisaris percaya bahwa pencapaian prestasi diatas tidak boleh berhenti disini saja, namun perlu terus dipertahankan atau bahkan terus ditingkatkan sehingga investasi yang telah ditanamkan oleh Pemegang Saham dapat terus dikembangkan untuk Perseroan, dan tentunya untuk sebagian dikembalikan dalam bentuk dividen serta untuk kesejahteraan karyawan dan stakeholders lainnya. Dewan Komisaris melihat bahwa tantangan ekonomi dan tingkat persaingan kedepannya akan semakin komplek yang ditandai dengan era digitalisasi dan pemakaian internet yang semakin masif dalam setiap sendi ekonomi. Karenanya Dewan Komisaris

By saying thank you to the God Almighty, we convey that the Company succeeded in passing the year 2017 with a relatively better performance compared to 2016. Although the Company's revenue decreased 21.3% over the previous period, or recorded to Rp 142.6 billion as of December 31, 2017 , but the Company recorded a significant net profit increase of 229.5% or recorded to Rp 14, 7 billion. Total Assets The Company decreased by 10.7% over the previous period or recorded at Rp 417.6 billion, but Total Equity, as one of the measures of the Company's progress performance, increased by 8.6% or recorded to Rp. 17.5 billion at the end of December 2017.

In 2017, Indonesia's economic growth is actually not very encouraging which only reach 5.07% range or increase slightly compared to the 2016 growth reached 5.03%. This relatively stagnant national economic growth is due to the resultant economic, financial, trade and political aspects which can be said to be less supportive of national economic growth. Considering the growth of the national economy, the significant increase that the Company has achieved is an achievement to be proud of.

The Board of Commissioners of the Company expressed appreciation for the achievement of this achievement to all members of the Board of Directors of the Company. The Board of Commissioners believes that the achievement of above achievements should not stop here, but should be maintained or even enhanced so that the investments invested by the Shareholders can be continuously developed for the Company, and of course to be partially refunded in the form of dividends as well as for the welfare of employees and other stakeholders. The Board of Commissioners sees that the economic challenges and levels of competition in the future will be more complex which is marked by the era of digitalization and the increasingly massive Internet usage in every joint of the economy. Therefore, the

4 Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioner Report

Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioner Report 5


Jakarta, 9 April 2018

Presiden Komisaris | Chairman

Atas nama Dewan Komisaris

Putu Agung Prianta, B.Eng (Hons)., M.A.

berpesan kepada Direksi Perseroan agar pertumbuhan kinerja Perseroan selalu berlandaskan kepada efektifitas dan pemanfaatan SDM yang berkualitas serta berwawasan lingkungan dan menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Amanah (Good Corporate Governance) dalam setiap tindakan korporasinya. Akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Pemegang Saham, Direksi, Karyawan, Komite Audit dan para stakeholders lainnya karena atas dedikasi dan komitmen merekalah, Perseroan dapat terus tumbuh dan berkembang. Dewan Komisaris akan senantiasa memberikan dukungan kepada Direksi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memperluas basis bisnis pada tahun-tahun mendatang, sepanjang pertumbuhan Perseroan terjaga dan dengan resiko bisnis yang minimum.

Board of Commissioners shall advise the Board of Directors of the Company that the Company's performance growth is always based on the effectiveness and utilization of quality human resources and environmentally sound and implement Good Corporate Governance in every corporate action.

Finally, the Board of Commissioners extends their gratitude to the Shareholders, Directors, Employees, Audit Committee and other stakeholders because of their dedication and commitment, the Company can continue to grow and develop. The Board of Commissioners will continue to provide support to the Directors to improve the company's performance and expand its business base in the coming years, as long as the Company's growth is maintained and with minimum business risk.


Board of Director ReportLaporan Dewan Direksi

Dengan mengucapkan syukur alhamdullilah, Direksi Perseroan menyampaikan kepada Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Pemangku Kepentingan lainnya bahwa pada tahun 2017 Perseroan kembali menorehkan keuntungan komprehensif konsolidasian untuk ke-lima kalinya berturut-turut sejak 2013. Pada tahun 2017 ini, Perseroan mencatatkan laba komprehensif neto sebesar Rp 14,7 milyar dibanding Rp. 4,5 milyar pada tahun sebelumnya, atau naik signifikan sebesar 229,5%. Kenaikan laba yang signifikan ini disumbangkan oleh Divisi Bisnis Penjualan Perumahan melalui anak usaha Perseroan yaitu PT Bhumi Lestari Makmur (BLM). Peningkatan laba komprehensif konsolidasian ini menyebabkan peningkatan terhadap Total Ekuitas Perseroan menjadi Rp 173,5 milyar dari sebelumnya Rp 158,8 milyar di tahun 2016, atau meningkat sebesar 9,3%.

Pendapatan Perseroan berjumlah Rp 142,6 milyar atau turun sebesar 21,3% dibanding Pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 181,2 milyar. Kontribusi pendapatan terbesar Perseroan disumbangkan dari Divisi Bisnis Penjualan Perumahan melalui BLM, sebesar Rp 72,5 milyar atau 50,8%. Kemudian sebesar Rp 65,3 milyar atau 45,8% dikontribusikan dari Divisi Bisnis Katering dan Jasa Pemeliharaan melalui PT Patra Supplies & Services. Sisanya sebesar Rp 4,9 milyar atau 3,4% diperoleh dari Divisi Bisnis Akomodasi Vila di Seminyak, Bali. Sedangkan kontribusi Laba Komprehensif Konsolidasian masing-masing disumbangkan oleh Divisi Bisnis Penjualan Perumahan sebesar Rp 26,3 milyar atau 178,9% melalui BLM; kemudian sebesar minus Rp 3,8 milyar atau minus 25,9% melalui Divisi Katering & Jasa Pemeliharaan dan sebesar minus Rp 7,8 milyar atau minus 53,1% melalui Divisi Bisnis Akomodasi. Dari sisi kesehatan Perseroan, rasio total ekuitas terhadap total kewajiban juga membaik menjadi 1,41X dari sebelumnya 1,95X. Ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2017 tumbuh tidak terlampau menggembirakan, yaitu hanya sebesar 5.07% atau naik tipis dari tahun sebelumnya yang sebesar 5,03%. Stagnasi pertumbuhan ekonomi ini merupakan akibat dari keraguan investor bertindak setelah berakhirnya periode tax amnesty. Program tax amnesty tidak berjalan mulus karena tidak mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Akibatnya investor ragu apakah akan ada tax amnesty berikutnya mengingat APBN Indonesia selalu deficit dan pembangunan infrastuktur tidak dapat ditunda lagi. Suku bunga acuan BI memang turun menjadi 4.25% namun mengakibatkan nilai tukar rupiah ikut tertekan di level Rp 13.500 / US$. Penurunan arus modal asing ke negara berkembang termasuk Indonesia akibat penguatan suku bunga di Amerika Serikat juga mengakibatkan terdepresiasinya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS. Sisi positifnya, trend penurunan suku bunga acuan BI ini mendorong tumbuhnya sektor konstruksi, walaupun belum mendorong pertumbuhan sektor property yang melambat karena adanya over-supply. Direksi Perseroan bersyukur bahwa stagnasi pertumbuhan ekonomi tidak berdampak negative terhadap pertumbuhan kinerja Perseroan sepanjang tahun 2017. Direksi juga berpendapat bahwa kerja

By thanking alhamdullilah, the Board of Directors of the Company submits to the Shareholders, the Board of Commissioners and other Stakeholders that in 2017 the Company has again incised the consolidated comprehensive profits for the fifth consecutive year since 2013. In 2017, the Company recorded a net comprehensive profit of Rp 14.7 billion compared to Rp 4.5 billion in the previous year, or a significant increase of 229.5%. This significant increase in profits was contributed by the Division of Sales Business Housing through its subsidiary, PT Bhumi Lestari Makmur (BLM). This increase in consolidated comprehensive profit resulted in an increase to Total Equity of the Company to Rp 173.5 billion from the previous Rp 158.8 billion in 2016, an increase of 9.3%.

The Company's revenues amount to Rp 142.6 billion or down by 21.3% compared to the previous year's revenues of Rp 181.2 billion. The largest revenue contribution of the Company was donated from Business Sales Division of Housing through BLM, amounting to Rp 72.5 billion or 50.8%. Then Rp 65.3 billion or 45.8% contributed by Catering and Maintenance Services Division through PT Patra Supplies & Services. The remaining Rp 4.9 billion or 3.4% was obtained from the Villa Accommodation Business Division in Seminyak, Bali. While the contribution of Consolidated Profit Comprehensive each contributed by Business Sales Division of Housing of Rp 26.3 billion or 178.9% through BLM; then minus Rp. 3.8 billion or minus 25.9% through Catering & Maintenance Services Division and minus Rp 7.8 billion or 53.1% through the Accommodation Business Division. In terms of the Company's health, the ratio of total equity to total liabilities also improved to 1.41X from previous 1.95X.

Indonesia's economy throughout 2017 grew by far less than 5.07%, up slightly from the previous year's 5.03%. The stagnation of economic growth is the result of investor hesitation acting after the end of the tax amnesty period. Tax amnesty programs do not run smoothly because they do not reach the target set previously. As a result, investors doubt whether there will be the next tax amnesty considering the Indonesian state budget is always deficit and infrastructure development can not be postponed again. BI's reference interest rate dropped to 4.25% but caused the rupiah exchange rate to be depressed at the level of Rp 13,500 per US$. The decline in foreign capital flows to developing countries including Indonesia due to strengthening interest rates in the United States also resulted in the depreciation of the Rupiah exchange rate against the US Dollar. On the positive side, the downward trend in BI's benchmark interest rate prompted the growth of the construction sector, although it has not boosted property sector growth slowed by over-supply. The Board of Directors of the Company is grateful that the stagnation of economic growth will not adversely affect the growth of the Company's performance throughout 2017. The Board of Directors also believes that the hard

6 Laporan Dewan Direksi | Board of Director Report

Laporan Dewan Direksi | Board of Director Report 7


keras, komitmen, kebersamaan dan ketulusan kerja dari seluruh staf Perseroan, serta penerapan strategi yang tepat, memberikan andil yang sangat besar bagi prestasi Perseroan di tahun 2017. Tantangan kedepan bagi Perseroan relatif besar. Pertumbuhan ekonomi global dan nasional pada 2018 mendatang diproyeksikan masih stagnan atau tumbuh tipis. Di dalam negeri, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan masih berkisar di angka 5.3%. Namun dengan banyaknya deregulasi peraturan serta gencarnya pembangunan infrastruktur, maka pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan semakin solid. Tentu saja selalu ada resiko dalam setiap pembangunan ekonomi, dimana resiko utama dalam hal ini adalah defisit anggaran pembiayaan dan pelemahan nilai Rupiah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka Perseroan akan selalu berusaha menerapkan strategi yang tepat guna dalam mempertahankan kinerja Perseroan, antara lain dengan tetap efisien, mempercepat penjualan sisa unit kondotel dan vila, serta mempercepat serah-terima unit yang telah selesai dibangun. Dari sisi tata kelola perusahaan, Perseroan terus berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi Direksi dan seluruh staf melalui pelatihan serta penerapan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi dan Pedoman Perilaku dalam setiap aspek bisnis.

Pada tahun 2017, Pemegang Saham Perseroan melakukan pergantian sebagian anngota Direksi dan Dewan Komisaris. Anggota Direksi dari sebelumnya berjumlah 5 (lima) orang menjadi 3 (tiga) orang, sedangkan anggota Dewan Komisaris tetap berjumlah 3 (tiga) orang, namun terjadi pergantian di posisi Presiden Komisaris. Semua pergantian dan rotasi ini bertujuan untuk semata-mata meningkatkan performansi Perseroan di tahun-tahun mendatang dalam menghadapi era “disruptif teknologi” sehubungan dengan era digitalisasi dan internetisasi. Direksi Perseroan mengharapkan selalu dukungan dari Pemegang Saham dan Dewan Komisaris serta seluruh pemangku kepentingan lainnya agar rencana ekspansi Perseroan di tahun-tahun mendatang dapat berjalan dengan baik, sehingga Perseroan tetap dapat mencetak keuntungan dan memberikan manfaat optimal bagi pemegang saham, perusahaan dan kesejahteraan karyawan.

work, commitment, togetherness and sincerity of the Company's staff, and the adoption of appropriate strategies, contributes substantially to the Company's in 2017.

The future challenge for the Company is relatively large. Global and national economic growth in 2018 is projected to remain stagnant or grow thin. Domestically, economic growth is projected to be around 5.3%. However, with the number of regulatory deregulation and incessant infrastructure development, economic growth is expected to be more solid. Of course there is always a risk in every economic development, where the main risk in this case is the budget deficit and the weakening of the Rupiah. To anticipate this, the Company will always strive to implement the right strategy to maintain the Company's performance, among others by keeping efficient, accelerating the sale of the remaining condotel units and villas, and accelerating the handover of the completed units.

In terms of corporate governance, the Company continues to commit to improve the competence of the Board of Directors and all staff through training and implementation of the Code of Conduct and Board of Commissioners and the Board of Directors and the Code of Conduct in every aspect of the business.

In 2017, the Company's Shareholders replaced some members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Board of Directors from the previous 5 (five) to 3 (three) member, while members of the Board of Commissioners still 3 (three) member, but there was a change in the position of President Commissioner. All turns and rotations aim to merely improve the Company's performance in the years to come in the era of "disruptive technology" in connection with the era of digitalization and internetization.

The Board of Directors of the Company expects the support of Shareholders and Board of Commissioners and all other stakeholders to ensure that the Company's expansion plan in the coming years is up and running, so that the Company can still make profits and provide optimum benefits for its shareholders,


Presiden Direktur | President Director

Atas nama Dewan Direksi

Dodi Prawira Amtar

8 Profil Perusahaan | Company Profile

Company ProfileProfil Perusahaan

Data Perusahaan | Company Information

Nama PerusahaanCompany Name

Tanggal PendirianDate Established

Dasar HukumLegal Basis

Modal DasarAuthorized Capital

Modal Ditempatkan & DisetorPaid-in Capital

AlamatAddress

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk

11 Juli 2001

Akta Pendirian No. 3 tanggal 11 Juli 2001 dibuat oleh Evi Susanti Panjaitan, SH., Notaris di Tabanan, BaliDeed of Establishment Number 3 dated July 11th, 2001 prepared and presented before Evi Susanti Panjaitan, SH., Notary in Tabanan, Bali

Rp 154.343.750.000,-

Rp 61.162.218.750,-

Kantor Pusat | Head OfficeJl. Raya Petitenget No. 469Kerobokan, Seminyak, Bali 80361Phone : (+62) 361 4736 656Fax : (+62) 361 4736 658Email : [email protected] : www.islandconcepts.com

Kantor Korespondensi | Correspondence OfficePermata Senayan B20-21, Jl. Tentara PelajarKebayoran Baru, Jakarta 12210Phone : (+62) 21 5794 4305Fax : (+62) 21 5794 4306

Profil Perusahaan | Company Profile 9


Riwayat Singkat Perusahaan | Company Milestones

2001Pendirian Perseroan

2003Perseroan mengembangkan usaha dalam pembangunan, penjualan dan penyewaan properti, yang dimulai dengan pembangunan 10 unit vila di Seminyak, Bali.

2005Perseroan terdaftar pada Bursa Efek Surabaya.

2007Perseroan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, sebagai dampak peleburan Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta.

2008Perseroan melaksanakan Pemecahan Nilai Nominal Saham yang semula Rp 112,25 per saham menjadi Rp 56,125 per saham sehingga jumlah saham yang diterbitkan semula 125.000.000 saham menjadi 250.000.000 saham.

2011Perseroan mendapatkan pernyataan efektif di bulan Juli untuk penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi sehingga Perseroan menjadi pemegang saham & pengendali atas 50% kepemilikan di PT Patra Supplies & Services.

2013Perseroan mendapatkan pernyataan efektif di bulan Desember untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) berupa penambahan modal dengan HMETD.

2014Perseroan berhasil melaksanakan PUT I dengan dana yang diperoleh sebesar Rp 108,975 milyar, dimana sebagian dana PUT I dipergunakan untuk mengakuisisi 75% saham PT Bhumi Lestari Makmur.

Company establishment.

Expanded the business in property development & agency, start with developed 10 unit villas in Seminyak, Bali.

Listed on Surabaya Stock Exchange.

Listed on Indonesian Stock Exchange, as a result of the merger between Surabaya and Jakarta Stock Exchange.

Conducted Stock Split from IDR 112.25 per share to IDR 56.125 per share, bring the total number of shares issued from original stock 125,000,000 to 250,000,000 shares.

Obtained an affective statement in July to the merger with PT Gama Wahyu Abadi so that the Company became the controlling shareholder of 50% ownership in PT Patra Supplies & Services.

Obtained an effective statement in December to perform the 1st Right Issue (1st RI) in the form of capital increase with pre-emptive rights.

Successfully implement 1st RI with funds obtained IDR 108.975 billion, of which some of the funds used to acquire a 75% stake in PT Bhumi Lestari Makmur.



Peristiwa Penting 2017 | 2017 Event Highlights

MARETPada tanggal 10 Maret 2017, PT Island Concepts Indonesia Tbk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang bertempat di Hotel Century Park, Jakarta.

MEIPada tanggal 26 Mei 2017, PT Island Concepts Indonesia Tbk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang bertempat di Financial Club, Jakarta.

AGUSTUSPada bulan Agustus 2017, proyek condotel Springhill yang dikelola oleh Royal Tulip resmi beroperasi setelah sebelumnya soft opening pada bulan Juli 2017.

DESEMBERPada tanggal 8 Desember 2017, ICON mengadakan Public Expose Tahun 2017 yang bertempat di Financial Club, Jakarta.

MARCHOn March 10th 2017, PT Island Concepts Indonesia Tbk held an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) at Century Park Hotel, Jakarta.

MAYOn May 26th 2017, PT Island Concepts Indonesia Tbk held an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) at Financial Club, Jakarta.

AUGUSTIn August 2017, the Springhill condotel project managed by Royal Tulip officially operated after a soft opening in July 2017.

DECEMBEROn December 8th 2017, ICON held Public Expose 2017 at Financial Club, Jakarta.



Visi – Misi | Vision - Mission

Struktur Organisasi | Organization Structure

VisiMenjadi perusahaan Property Development, Jasa Akmodasi dan Jasa Katering yang terkemuka di Indonesia, yang memberikan manfaat optimal bagi para pemangku kepentingan.

Misi• Menyediakan produk-produk properti kelas atas di Pulau

Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.• Menyediakan jasa akomodasi dengan standar Internasional

di Pulau Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya.• Menyediakan jasa katering bagi perusahaan minyak, gas

dan tambang yang beroperasi di daerah sulit dijangkau, baik di darat maupun laut (on/off shore).

• Senantiasa berperan aktif dalam pembangunan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga budaya dan lingkungan dimana perusahaan beroperasi.

VisionTo become the foremost company in Property Development, Accommodation Services, and Catering Services in Indonesia, that gives optimal benefit to its stakeholders.

Mission• To provide upscale property products on the island of Bali in

particular and Indonesia in general.• To provide accommodation services at an international

standard on the island of Bali in particular and Indonesia in general.

• To provide catering services for oil, gas and mining compa-nies operating in remote areas, both on land and sea (on / off shore).

• To always play an active role in national economic develop-ment, while maintaining the culture and environment where the company operates.

Dewan KomisarisPutu Agung Prianta - President Commissioner

Rifwaldi Rivai Muhammad Noer - Independent CommissionerSuardi Latief - Commissioner

Dodi Prawira AmtarPresident Director

Business Development

Investment

Dodi Prawira Amtar

Yusea Eka PrasetyaCorporate Secretary

Adi PriyonoInternal Audit

Finance & Accounting

HRD & GA

TriyonoFinance & Accounting Director

Marketing & Sales

Operational Villa

Graham James BristowOperational Villa Director

Audit Committee (AC)Rifwaldi Rivai Muhammad Noer - Chairman of AC

Cynthia Afriani - Member of ACVita Diani Satiadhi - Member of AC



Board of CommissionerDewan Komisaris

2001 – present : Commissioner, PT Trust Securities2006 – 2014 : Chairman, PT Patra Supplies & Services2010 – present : President Director, PT Jimbaran Hijau2011 – 2017 : Director of the Company2017 – present : Chairman of the Company

Warga Negara Indonesia, lahir di Denpasar tahun 1974. Beliau lulusan Master of Arts di bidang Keuangan Internasional dari University of North London, (London Metropolitan) UK, dan Bachelor of Engineering (Honours) pada bidang Teknik Sipil dari University College of London, UK. Bertindak sebagai Presiden Komisaris Perseroan. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan Dr. Ir. Frans Bambang Siswanto, MM., yang merupakan pemegang saham utama Perseroan.

Indonesian citizen, born in Denpasar in 1974. He is a graduate of Master of Arts in International Finance from the University of North London, (London Metropolitan) UK, and a Bachelor of Engineering (Honours) inCivil Engineering from the University College of London, UK. He acts as President Commissioner of the Company. He has affiliated relationship with Dr. Ir. Frans Bambang Siswanto, MM., a major shareholder of the Company.

Putu Agung Prianta Presiden Komisaris | Chairman

Warga Negara Indonesia, lahir di Bukit Tinggi tahun 1965. Beliau meraih Sarjana Hukum lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1989 dan juga memperoleh gelar Magister Manajemen pada tahun 1998. Beliau juga mempunyai ijin praktek sebagai Advokat dan merupakan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Persatuan Advokat Indonesia (PERADI) periode 2015-2020 dan juga memiliki ijin serta terdaftar sebagai Konsultan Hukum Pasar Modal (STTD) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Anggota dari Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM). Beliau juga seorang Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM serta anggota dari Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI). Bertindak sebagai Komisaris Independen Perseroan. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham utama.

Indonesian citizen, born in Bukit Tinggi in 1965. He earned a Bachelor of Law as a graduate of the Faculty of Law, University of Indonesia in 1989 and also earned a Master of Management degree in 1998. He also has a license to practice as an Advocate and a Deputy of General Secretary of the Indonesian Advocates Association (PERADI) period 2015-2020 and is also approved and registered as a Capital Market Legal Consultant (STTD) with the Financial Services Authority (FSA) and a Member of the Association of Capital Market Legal Consultants (HKHPM). He is also a curator and administrator who is registered with

Rifwaldi Rivai Muhammad Noer Komisaris Independen | Independent Commissioner

1

1



the Ministry of Justice and Human Rights as well as member of the Association of Indonesian Receivers and Administrators (AKPI). He acts as Independent Commissioner of the Company. He has no affiliation relationship with other members of the Board of Commissioners and major shareholders.

1990 – 2000 : Corporate Lawyer, PT. Bank Duta Tbk.2000 – 2010 : Founder, RICH & RISJAD Law Firm2007 – present : Member of the Audit Committee, PT. Bank Yudha Bhakti2010 – 2013 : Founder, PRISMA & Co Law Firm2011 – present : Independent Commissioner of the Company2013 – present : Managing Partner, RIVAI & Co Law Firm2016 – present : Director, PT. RIZ Konsultama Indonesia

Warga Negara Indonesia, lahir di Batusangkar tahun 1951. Beliau bertugas selama lebih dari 30 tahun di Kepolisian Negara Republik Indonesia sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Divisi di PT ASABRI (Persero) pada tahun 2010 sampai dengan saat ini. Bertindak sebagai Komisaris Perseroan.

Indonesian citizen, born in Batusangkar in 1951. He served for more than 30 years in the State Police of the Republic of Indonesia before finally served as Head of Finance Division at PT ASABRI (Persero) in 2010 until today. He acts as Commissioner of the Company.

Suardi Latief Komisaris | Commissioner

1978 : Paur Bagian Coklit, Jawatan Keuangan Kepolisian Negara Republik Indonesia

1984 : Kaur Sil Pekas 01, Keuangan Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia

1985 : Kasi Lapku Garbia, Jawatan Keuangan Kepolisian Negara Republik Indonesia

1987 : Pekas 05 KU Mabes II, Dinas Keuangan Kepolisian Negara Republik Indonesia

1992 : Kasi Bia Subdis Garbia, Dinas Keuangan Kepolisian Negara Republik Indonesia

1996 : Pekas 01 KU Mabes I, Dinas Keuangan Kepolisian Negara Republik Indonesia

1998 : Kabag Binnis, Dinas Keuangan Kepolisian Negara Republik Indonesia

1999 : Kepala Keuangan, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan

2000 – 2009 : Kasubdis Garbia, Dinas Keuangan Kepolisian Negara Republik Indonesia

2010 – present : Kadiv Kasyar, PT ASABRI (Persero)2017 – present : Commissioner, PT Island Concepts Indonesia Tbk

2 3

3



Board of DirectorDewan Direksi

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1962. Beliau meraih gelar Master of Science di bidang Keuangan dan Manajemen pada tahun 1993 dari State University of New York (SUNY), Stony Brook, New York USA, serta gelar Sarjana Teknik Elektro dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Bertindak sebagai Presiden Direktur Perseroan.

Indonesian citizen, born in Jakarta in 1962. He holds a Master of Science in Finance and Management in 1993 from the State University of New York (SUNY), Stony Brook, New York, USA, as well as a Bachelor's degree in Electrical Engineering from the Faculty of Engineering, University of Indonesia. He acts as a President Director of the Company.

1987 – 1988 : Proyek Listrik Pedesaan Departemen Koperasi Republik Indonesia

1988 – 1990 : Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (LMFE - UI)

1993 : Credit Analyst, Bank Bumi Daya Perwakilan New York, AS

1994 – 1995 : Consultant, LMFE - UI1997 – present : Lecturer Master Management Program, Universitas

Sahid – Jakarta

Dodi Prawira AmtarPresiden Direktur | President Director

Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang tahun 1969. Beliau lulusan Magister Management di bidang Keuangan dari University Gadjah Mada di Jogjakarta. Bertindak sebagai Direktur Independen yang menangani keuangan, pengembangan Sumber Daya Manusia dan GA Perseroan. Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris dan pemegang saham utama.

Indonesian citizen, born in Palembang in 1969. He received Master of Management in Finance from the University of Gadjah Mada Jogjakarta. He acts as an Independent Director overseeing the Company’s Financial, Human Resources Development and General Affair. He has no

Triyono Direktur Independen | Independent Director

1995 – 2005 : Research Manager, Underwriting & Corporate Finance Manager,

Director andPresident Director, PT. Bapindo Bumi Sekuritas

2006 – 2008 : Senior Advisor, PT Trust Securities2008 –present : President Director of the Company2010 – 2014 : President Director, PT Patra Supplies & Services2014 –present : President Commissioner, PT Patra Supplies &

Services

1

1

2



affiliation relationship with other members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners and major shareholders.

1996 – 1997 : Manager Bisdev, PT. Beringin Mitra Investindo (Johor Corporation)

1997 – 1999 : Director, PT. Arya Shinta Sekuritas (Johor Corporation)

1999 – 2000 : Head of Sales, PT. Puridana Sekurindo2000 – 2004 : Vice President Corporate Finance, PT. Danawitta

Securities2006 – 2012 : Senior Vice President, PT. Henan Putihrai Asset

Management2012 – 2013 : GM Business Development, PT Jimbaran Hijau2013 – 2016 : President Director, PT. Trust Securities2016 – present : Commissioner, PT. Trust Securities2016 – present : Director of the Company

1966 – 1975 : Operator, HB Transport Holdings Limited1975 – 1979 : Machine Operator, Taupo Topdressers, New Zealand1980 – 1990 : Operations Director, Vector Co. Ltd., New Zealand1991 – 1996 : Director, Omni Group Limited, Australia1996 – 2002 : Operations Director, Liberty One Ltd., Australia1998 –present : Director, Island Regency Group Ltd.2002 –present : Director of the Company

Australian citizen, born in Hastings, New Zealand in 1947. He is a graduate of Bachelor of Commerce degree from Massey University in New Zealand in 1969. Acts as a Director overseeing the Company's villa operational.

2 3

Warga Negara Australia, lahir di Hastings, Selandia Baru tahun 1947. Beliau lulusan Bachelor of Commerce dari Massey University, di New Zealand tahun 1969. Bertindak sebagai Direktur yang menangani operasional villa Perseroan.

Graham James BristowDirektur | Director

3



Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun buku 2017:Changes in the Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors in the fiscal year 2017:

Sebelum | Before Sesudah | AfterDewan Komisaris | Board of Commissioners :1. Prof. Dr. Ir. A. Sulistyawati, MS., MM., MMis., DTh., PhD. (Presiden Komisaris | Chairwoman)2. Rifwaldi Rivai Muhammad Noer. (Komisaris Independen | Independent Commissioner)3. Igor Manindjo, Ak., MCom. (Hons) (Komisaris | Commissioner)

1. Putu Agung Prianta (Presiden Komisaris | Chairman)2. Rifwaldi Rivai Muhammad Noer (Komisaris Independen | Independent Commissioner)3. Suardi Latief (Komisaris | Commissioner)

Direksi | Board of Directors :1. Dodi Prawira Amtar (Presiden Direktur | President Director)2. Putu Agung Prianta (Direktur | Director)3. Graham James Bristow (Direktur | Director)4. Edi Timbul Hardiyanto (Direktur | Director)5. Triyono (Direktur | Director)

1. Dodi Prawira Amtar (Presiden Direktur | President Director)2. Graham James Bristow (Direktur | Director)3. Triyono (Direktur Independen | Independent Director)

Sumber Daya Manusia | Human ResourcesKekuatan inti ICON berasal dari kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di setiap unit usaha, yang senantiasa berkembang. Kemampuan setiap individu harus bersinergi dan sejalan dengan tujuan bisnis, serta sesuai dengan target Perusahaan. Maka itu, ICON menempatkan SDMnya sebagai mitra strategis serta menjadikannya asset yang bernilai tinggi.

Per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah karyawan di Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing sebanyak 80 dan 71 orang karyawan tetap (tidak diaudit).

ICON’s core strength comes from the competence of its Human Resources at all its business units, which are constantly evolving. Each individual’s ability must be in synergy and in line with the Company’s business objectives, and in accordance with its targets. Therefore, ICON places its Human Capital as a strategic partner and valuable asset to the Company

As of December 31, 2017 and 2016, the Company and Subsidiaries respectively have 80 and 71 permanent employees (unaudited).

Pemegang Saham | Shareholders

Struktur Kepemilikan Pemegang Saham

25%

36,10%

13,16%

7,88%

7,05%

5,71%

5,02%

Dr. Ir. Frans Bambang Siswanto, MM

PT Trust Penata Propertindo

PT Anugerah Griya Persada

PT Mahardika Agung Lestari

Island Regency Group

PT ASABRI (Persero)

Publik (<5%)



Jumlah total saham per 31 Desember 2017 | Number of shares as December 31st 20171,089,750,000 shares

Kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris atau Direksi | Share ownership by Board of Commissioner or Director

Graham James Bristow: 13.159.500 shares (1,21%)

Pemegang saham utama dan pengendali | Major & controlling shareholderDr. Ir. Frans Bambang Siswanto, MM.

Anak Perusahaan | Subsidiaries

PT PATRA SUPPLIES & SERVICES(“PSS”)

Catering & Facility Management

PT BHUMI LESTARI MAKMUR(“BLM’)

Property Developer

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA TBK(“ICON”)



PT Patra Supplies and ServicesKepemilikan 50%, bidang usaha jasa katering dan pengelolaan fasilitas.

PSS, salah satu anak perusahaan ICON, telah mendukung sektor industri MIGAS dan Pertambangan Umum sejak 1976 melalui jasa katering dan jasa terkait lainnya. Mulai 2004 PSS memperluas kegiatan usahanya ke Jasa Manajemen dan Pemeliharaan Fasilitas. Pada saat ini PSS merupakan kontributor terbesar dari pendapatan Perseroan.

Kantor Pusat | Head Office :Cilandak Commercial Estate # 204 WJl. Raya KKO CilandakJakarta Selatan 12560Tel. 62 21 78843534Fax. 62 21 78843514Website : www.patrass.comEmail : [email protected]

50% ownership, line of business is catering and facilities management services.

PT Patra Supplies And Services (PSS), one of the subsidiaries of ICON, has supported the industry sectors of MIGAS and General Mining since 1976 with catering services and related services. As from 2004 PSS expanded its business activities to Facilities Management and Maintenance.Currently PSS is the major contributor to the revenues of the Company.



PT Bhumi Lestari MakmurKepemilikan 75%, bidang usaha pembangunan properti.

Saat ini asset tanah yang dimilik Anak Perusahaan baru Perseroan, BLM mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi fasilitas hunian, tempat komersial dan hiburan. Dengan pembangunan dan pengolahan yang terencana dan terukur akan menjanjikan keuntungan yang signifikan.

Kantor Pemasaran | Marketing Office - JakartaJl. Benyamin Suaeb Blok D7Kemayoran, Jakarta 14410Tel. 62 21 654 9999Website : www.royaltulipspringhillresort.com

Kantor Pemasaran | Marketing Office - BaliJl. Karang Mas SejahteraJimbaran, Bali

75% ownership, line of business is property development.

Currently the land asset owned by new Subsidiary Company, PT Bumi Lestari Makmur has a great potential to be developed into residential, commercial and entertainment facilities. With planned and measured development and management significant benefits are promised.



Pencatatan Saham di Bursa | Official Listing on Stock Exchange■ Penawaran Umum Perdana Saham | Initial Public Offering 8 Juli 2005 di Bursa Efek Surabaya dengan total saham

yang dicatatkan 125.000.000.July 8th 2005 at Surabaya Stock Exchange with total share listed 125,000,000.

■ Pemecahan Nilai Nominal Saham | Stock Split 10 Desember 2008 di Bursa Efek Indonesia dengan total

saham yang dicatatkan 250.000.000.December 10th 2008 at Indonesia Stock Exchange with total share listed 250,000,000.

■ Penggabungan Usaha | Merger 19 Juli 2011 di Bursa Efek Indonesia dengan total saham

yang dicatatkan 726.500.000.July 19th 2011 at Indonesia Stock Exchange with total share listed 726,500,000.

■ Penawaran Umum Terbatas I 1st Right Issue 11 Desember 2013 di Bursa Efek Indonesia dengan total

saham yang dicatatkan 1.089.750.000.December 11th 2013 at Indonesia Stock Exchange with total share listed 1,089,750,000.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal | Capital Market Supporting Institution & Professional

Notaris Publik | Public NotaryDR. Yurisa Martanti, SH., MH.Jl. Matahari I, Blok I-3 No. 43

Malaka Asri, Duren SawitJakarta

Biro Administrasi Efek | Share Administration BureauPT SHARESTAR INDONESIA

Citra Graha Building 7th floorJl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 35 - 36

Jakarta

Akuntan Publik | Public AccountantJimmy Budhi dan RekanIntiland Tower 11th floor

Jl. Jend. Sudirman, Kav. 32Jakarta

Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Analysis and Discussion 21

Management Analysis and DiscussionAnalisis dan Pembahasan Manajemen


22 Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Analysis and Discussion

Prospek perekonomian Indonesia pada 2018 masih belum optimistik dengan mempertimbangkan faktor global dan domestik. Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi global 2018 diproyeksikan sebesar 3,7% atau menguat dari 3,6% pada tahun 2017. Sedangkan menurut BI, membaiknya ekonomi global akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada level 5,3% dibanding 5,1% pada tahun sebelumnya. Namun demikian, beberapa faktor global seperti karena meningkatnya upaya-upaya proteksionisme perdagangan pemerintah AS, dapat mengganggu prospek berlangsungnya pemulihan ekonomi secara global dan dapat berdampak kepada ekonomi Indonesia. Penurunan tingkat pajak korporasi di AS memberi dorongan tambahan terhadap penguatan USD sehingga hal ini juga berpeluang mengurangi capital inflow ke dalam negeri dan menekan nilai tukar rupiah. Selanjutnya, faktor global diatas dan ditambah dengan faktor domestik dengan masuknya Tahun Politik Pilkada dapat menimbulkan ketidakpastian dalam perekonomian nasional. Ditengah ketidakpastian tersebut, masih terdapat peluang usaha dari masifnya proyek infrastruktur dan kenaikan belanja modal pemerintah. Disamping itu, naiknya peringkat surat utang Indonesia oleh Standard & Poor menjadi BBB / Outlook Stabil dan harapan terhadap relaksasi LTV (Loan-to-Value Ratio) yang berbeda bagi setiap regional, juga memberikan sedikit sentimen positif terhadap prospek ekonomi Indonesia di tahun 2018.

The outlook for the Indonesian economy in 2018 is still not optimistic considering global and domestic factors. According to the IMF, global economic growth in 2018 is projected at 3.7% or up from 3.6% in 2017. Meanwhile, according to BI, the improvement in the global economy will affect domestic economic growth at 5.3% compared to 5.1% the previous year. Nevertheless, some global factors such as rising US government trade protectionism efforts could disrupt the prospects for a global economic recovery and could have an impact on the Indonesian economy. A decrease in corporate tax rates in the US gives an additional boost to the strengthening of the USD so it is also likely to reduce capital inflow into the country and depress the rupiah. Furthermore, the above global factors and coupled with domestic factors with the entry of the Pilkada Political Year may create uncertainty in the national economy. Amidst this uncertainty, there are still business opportunities from massive infrastructure projects and an increase in government capital expenditures. Additionally, Standard & Poor's rise in Indonesia's debt rating to BBB / Outlook Stable and expectations for different LTL (Loan-to-Value Ratio) relaxation for each region also positively positive sentiment towards Indonesia's economic outlook in 2018.

Tinjauan Ekonomi Global dan Prospek Ekonomi Indonesia 2018 | Global Economic Outlook and Prospects for Indonesian Economy 2018



Kegiatan usaha Perseroan diklasifikasikan ke dalam 3 bidang usaha, yaitu:■ Pengembangan dan penjualan properti yang dilakukan oleh

anak perusahaan PT Bhumi Lestari Makmur (BLM);■ Jasa katering dan pemeliharaan fasilitas untuk perusahaan

minyak dan pertambangan yang berlokasi di remote area & off-shore, yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Patra Supplies and Services (PSS);

■ Jasa penyewaan villa di Seminyak, Bali yang dilakukan oleh Perseroan.

PSSPer Desember 2017, PSS memiliki 19 kontrak yang terdiri dari 9 kontrak berjalan, 7 kontrak baru dan 3 kontrak perpanjangan. Adapun klien yang ditangani untuk masing-masing jenis layanan adalah sebagai berikut:a. Jasa katering: Conoco Philips, Talisman, BISM, Petrochina,

PT. Swadaya Sarana Berlian, PHE, Teras, Mond’or Oil Tungkal Ltd

b. Jasa manajemen fasilitas: Best Fitness, PT SCG Pipe & Precast Ind., HM. Sampoerna, Commonwealth, Plaza Asia, BAT (British American Tobacco).

The Company's business activities are classified into 3 business areas:■ Development and sale of property conducted by a subsidiary

of PT Bhumi Lestari Makmur (BLM);■ Catering services and maintenance facilities for oil and

mining companies located in remote areas & off-shore, conducted by a subsidiary of PT Patra Supplies and Services (PSS);

■ Villa rental services in Seminyak, Bali conducted by the Company.

As of December 2017, PSS has 19 contracts consisting of 9 current contracts, 7 new contracts and 3 renewal contracts. The clients handled for each type of service are as follows:

a. Catering services: Conoco Philips, Talisman, BISM, Petrochina, PT. Swadaya Sarana Berlian, PHE, Terrace, Mond'or Oil Tungkal Ltd

b. Facilities management services: Best Fitness, PT SCG Pipe & Precast Ind., HM. Sampoerna, Commonwealth, Plaza Asia, BAT (British American Tobacco).

Tinjauan Operasi per Segmen Usaha | Overview of Operations by Segment



BLMBLM, anak perusahan Perseroan yang diakuisisi tahun 2014, bergerak dibidang pengembangan properti. Saat ini BLM sedang mengembangkan 113 unit vila dan 132 unit kondotel (2 tower) di atas lahan 5,3 hektar dengan target market golongan menengah keatas. Per akhir Desember 2017, jumlah penjualan villa telah mencapai sekitar 80,5% dari total unit vila, sedangkan jumlah penjualan kondotel mencapai sekitar 25% dari total unit kondotel. Progres pembangunan vila mencapai sekitar 87%, sedangkan kondotel telah selesai dan beroperasi sejak bulan Agustus 2017.

Bali Island VillasPerseroan mengelola penyewaan vila sebanyak 10 unit di Seminyak, Bali dengan nama Bali Island Villas, yang lokasinya berdekatan dengan Potato Head. Vila yang disewakan berukuran 250 m2 per unit, dengan dilengkapi private pool. Tingkat okupansi tahun 2017 mencapai 88,3%.

BLM, a subsidiary of the Company acquired in 2014, is engaged in property development. Currently BLM is developing 113 villa units and 132 condotel units (2 towers) on 5.3 hectares of land with the target market of middle and upper class. At the end of December 2017, villa sales amounted to about 80.5% of the total villa units. While the number of condotel sales reached about 25% of the total condotel unit. The progress of villa construction reaches about 87%, while the condotel has been completed and operated since August 2017.

The Company manages 10 villa rentals in Seminyak, Bali under the name Bali Island Villas, which is located adjacent to Potato Head. Villa for rent is 250 m2 per unit, with private pool. Occupancy rate in 2017 reached 88.3%.

Dari sisi aset, total aset Perseroan mengalami penurunan dari Rp 468,5 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 417,6 milyar di tahun 2017 atau turun sebesar 10,9%. Aset lancar juga mengalami penurunan dari Rp 421,7 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 372,3 milyar di tahun 2017 atau turun sebesar 11,7%. Penurunan tersebut disebabkan terutama karena adanya penurunan piutang usaha pihak ketiga.

Aset tidak lancar menurun tipis Rp 46,8 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 45,4 milyar di tahun 2017 atau turun sebesar 3.0%. Penurunan tersebut dikarenakan penurunan nilai hak sewa tanah dan bangunan serta deposito marjin.

Per Desember 2017, total jumlah liabilitas Perseroan tercatat sebesar Rp 244,1 milyar. Ini berarti mengalami penurunan dari Rp 309,7 milyar di Desember 2016 atau turun sebesar 21,2%. Penurunan tersebut akibat adanya penurunan jumlah uang muka pelanggan dan penurunan utang bank jangka panjang.

Liabilitas jangka pendek menurun dari Rp 270,9 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 231,3 milyar di tahun 2017 atau turun sebesar 14,6% yang terutama disebabkan oleh penurunan jumlah uang muka pelanggan.

Liabilitas jangka panjang mengalami penurunan dari Rp 38,8 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 12,9 milyar di tahun 2017 atau turun sebesar 66,8%. Penurunan ini disebabkan karena adanya pelunasan sebagian besar utang Bank ICBC Indonesia.

Ekuitas Perseroan mengalami kenaikan sebesar 8,5% dari Rp 158,8 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 173,5 milyar di tahun 2017. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya laba komprehensif Perseroan.

Pendapatan Perseroan menurun sebesar 21,3% dari Rp 181,2 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 142,6 milyar di tahun 2017. Hal ini dikarenakan penurunan pendapatan dari kedua anak perusahaan BLM dan PSS sebesar masing-masing 19,2% dan 24,6%.

In terms of assets, the Company's total assets decreased from Rp 468.5 billion in 2016 to Rp 417.6 billion in 2017 or decreased by 10.9%. Current assets also decreased from Rp 421.7 billion in 2016 to Rp 372.3 billion in 2017 or decreased by 11.7%. The decrease was mainly due to a decrease in third party trade receivables.

Non-current assets decreased slightly by Rp 46.8 billion in 2016 to Rp45.4 billion in 2017 or decreased by 3.0%. The decrease is due to the decline in the value of land and building lease rights and margin deposits.

As of December 2017, the total amount of the Company's liabilities was recorded at Rp 244.1 billion. This means a decrease from Rp 309.7 billion in December 2016 or decreased by 21.2%. The decline was due to a decrease in the amount of customer advances and long-term bank debt decline.

Short-term liabilities decreased from Rp 270.9 billion in 2016 to Rp 231.3 billion in 2017 or decreased by 14.6% mainly due to lower customer down payments.

Long-term liabilities decreased from Rp 38.8 billion in 2016 to Rp 12.9 billion in 2017 or decreased by 66.8%. The decrease was due to the repayment of most of the Bank ICBC Indonesia's debt.

The Company's equity increased by 8.5% from Rp 158.8 billion in 2016 to Rp 173.5 billion in 2017. This was mainly due to the increase in the Company's comprehensive profit.

The Company's revenues decreased by 21.3% from Rp 181,2 billion in 2016 became Rp 142,6 billion in 2017. This is due to a decrease in revenue from both the BLM and PSS subsidiaries amounted to respectively 19.2% and 24.6%.

Analisis Kinerja Keuangan | Financial Performance Analisys



Detil kontribusi pendapatan Perseroan adalah:■ Sebesar 50,8% atau Rp 72,5 milyar bersumber dari BLM.■ Sebesar 45,8% atau Rp 65,3 milyar dikontribusikan dari

bisnis katering dan jasa pemeliharaan (PSS).■ Sisanya sebesar 3,4% atau Rp 4,9 milyar diperoleh dari jasa

akomodasi vila di Seminyak, Bali.

Beban usaha Perseroan turun dari Rp 135,8 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 86,5 milyar di tahun 2017, atau turun sebesar 36,3%. Penurunan tersebut terutama diakibatkan oleh penurunan beban pokok pendapatan pada bisnis katering (PSS) dari sebelumnya Rp 39,9 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 28,2 di tahun 2017 atau turun sebesar 29,3%, dan penurunan beban pokok pendapatan dari unit usaha penjualan perumahan (BLM) yang sebelumnya Rp 53,9 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 26,2 milyar di tahun 2017 atau sebesar 51,4%.

Laba usaha Perseroan meningkat dari Rp12,8 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 22,2 milyar di tahun 2017 atau naik sebesar 42,3%. Kenaikan ini merupakan kontribusi atas penjualan properti dari BLM sebesar Rp 41,1 milyar. Sementara itu dari PSS dan villa memberikan kontribusi laba usaha negatif masing-masing sebesar minus Rp 5,1 milyar dan Rp 8,5 milyar.

Laba komprehensif Perseroan naik sebesar 229,5% dari Rp 4,5 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 14,7 milyar di tahun 2017. Sedangkan laba komprehensif neto yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk mengalami peningkatan dari Rp 2,9 milyar di tahun 2016 menjadi Rp 10,3 milyar di tahun 2017, atau naik sebesar 71,9%.

Dari sisi arus kas Perseroan, kas dan setara kas pada akhir tahun 2017 mengalami penurunan menjadi Rp 15,8 milyar dari Rp 20,1 milyar di akhir tahun 2016, atau sebesar 21,4%. Penurunan tersebut terutama karena adanya penurunan penerimaan dari pelanggan dan pembayaran utang bank.Kas dari aktifitas operasi dari minus Rp 43,9 milyar pada akhir tahun 2016 menjadi Rp 19,7 milyar di tahun 2017.Sedangkan kas yang digunakan untuk aktifitas investasi tercatat dari posisi akhir tahun 2016 sebesar minus Rp 30,6 milyar menjadi Rp 1,6 milyar pada akhir tahun 2017.Kas dari aktifitas pendanaan dari Rp 51,5 milyar pada akhir tahun 2016 menjadi minus Rp 22,2 milyar di tahun 2017.

Dari sisi rasio keuangan, rasio lancar mengalami kenaikan dari 1,56X pada tahun 2016 menjadi 1,61X pada tahun 2017. Perbandingan liabilitas terhadap ekuitas mengalami perbaikan dari 1,95X pada tahun 2016 menjadi 1,41X di tahun 2017. Perbandingan liabilitas terhadap jumlah aset juga mengalami perbaikan dari 0,66X pada tahun 2016 menjadi 0,58X.

Rata-rata umur piutang usaha Perseroan pada tahun 2017 sebesar 63 hari dibanding tahun 2016 sebesar 135 hari. Hal ini terjadi karena kontribusi pendapatan PSS terhadap Perseroan mengalami penurunan yang cukup signifikan, dimana piutang usaha PSS memiliki rata-rata umur kolektibilitas yang lebih panjang. Dengan demikian secara keseluruhan berdampak pada rata-rata umur piutang usaha Perseroan yang mengalami penurunan cukup besar.

Details of the Company's revenue contribution are as follows:■ Approximately 50.8% or Rp 72.5 billion came from BLM.■ About 45.8% or Rp 65.3 billion contributed from catering

business and maintenance services (PSS).■ The rest of 3.4% or Rp 4.9 billion obtained from villa

accommodation services in Seminyak, Bali.

The Company's operating expenses decreased from Rp 135.8 billion in 2016 to Rp 86.5 billion in 2017, or decreased by 36.3%. The decrease was mainly due to the decrease in cost of goods sold in the catering business (PSS) from Rp 39.9 billion in 2016 to Rp 28.2 in 2017 or decreased by 29.3%, and decreased cost of revenues from housing sales (BLM), which was previously Rp 53.9 billion in 2016 to Rp26.2 billion in 2017, or 51.4%.

The Company's operating income increased from Rp 12.8 billion in 2016 to Rp 22.2 billion in 2017, an increase of 42.3%. The increase is contributed to the sale of property from BLM amounting to Rp 41.1 billion. Meanwhile, PSS and villa contributed negative operating profit of minus Rp 5.1 billion and Rp 8.5 billion, respectively.

The Company's comprehensive income increased by 229.5% from Rp 4.5 billion in 2016 to Rp 14.7 billion in 2017. While the net comprehensive income attributable to the owners of the Parent Company increased from Rp 2.9 billion in 2016 to Rp 10, 3 billion in 2017, an increase of 71.9%.

In terms of the Company's cash flow, cash and cash equivalents at end-2017 decreased to Rp 15.8 billion from Rp 20.1 billion at the end of 2016, or 21.4%. The decline was mainly due to decreased receipts from customers and repayment of bank debt.Cash from operating activities from minus Rp 43, 9 billion at the end of 2016 to Rp 19, 7 billion in 2017.While the cash used for investment activity was recorded from the position end of 2016 amounted to minus Rp 30, 6 billion to Rp 1, 6 billion by the end of 2017.Cash from financing activities from Rp 51.5 billion at the end of 2016 to minus Rp 22.2 billion in 2017.

In terms of financial ratios, the current ratio has increased from 1.56X in 2016 to 1.61X in 2017. The ratio of liabilities to equity has improved from 1.95X in 2016 to 1.41X in 2017. Comparison of liabilities to total assets also improved from 0.66X in 2016 to 0.58X.

The average age of accounts receivable of the Company in 2017 is 63 days compared to 2016 of 135 days. This is because PSS revenue contribution to the Company has decreased significantly, where PSS business receivables have a longer average collectibility lifetime. Thus, the overall impact on the average age of accounts receivable of the Company which decreased significantly.



Struktur permodalan Perseroan pada tahun 2017 dan 2016, masing-masing terdiri atas:■ Modal sendiri sebesar Rp 173,5 milyar & Rp 158,8 milyar;■ Utang bank jangka pendek sebesar Rp 25 milyar & Rp

25 milyar;■ Utang bank jangka panjang sebesar Rp 5,6 milyar & Rp

31,1 milyar.

Manajemen berpendapat bahwa struktur permodalan Perseroan saat ini masih perlu diperkuat agar Perseroan dapat dengan leluasa melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2015, BLM menjalin kesepakatan kerjasama dengan PT Jimbaran Hijau (JH) untuk mengembangkan kawasan produktif yang berlokasi di prime area di kawasan Jimbaran, Bali. Kesepakatan antara BLM dan JH tersebut ditandatangani pada tanggal 24 Juni 2015 dengan obyek kerjasama berupa lahan seluas 1 Ha. Atas kesepakatan ini, BLM melakukan pembayaran uang jaminan sebesar Rp 60 billion.

Pada tanggal 24 Juni 2016, kesepakatan tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2017. Pada perpanjangan kesepakatan tersebut, dilakukan penyesuaian/perubahan rencana dari yang sebelumnya untuk pengembangan area perkantoran dan komersial, menjadi pengembangan area residensial dan penyesuaian luasan lahan dari sebelumnya seluas 1 Ha menjadi 3,5 Ha. Atas perubahan tersebut, BLM dan JH menandatangani kesepakatan baru dan menambah dana komitmen sebesar Rp 30 milyar. Dengan adanya penambahan tersebut jumlah dana komitmen kerjasama pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp 90 milyar. Kesepakatan tersebut berakhir sampai dengan 20 Desember 2018.

The Company's capital structure in 2017 and 2016, each consisting of:■ Own capital of Rp 173.5 billion & Rp 158.8 billion;■ Short-term bank debt of Rp 25 billion & Rp 25 billion;■ Long term bank debt of Rp 5.6 billion & Rp 31.1 billion.

Management believes that the Company's current capital structure still needs to be strengthened so that the Company can freely implement the established work program.

In 2015, BLM entered into an agreement with PT Jimbaran Hijau (JH) to develop a productive area located in prime area in Jimbaran area, Bali. Agreement between BLM and JH is signed on June 24, 2015 with the object of cooperation in the form of land area of 1 Ha. Upon this agreement, BLM made a payment of security deposit amounting to Rp 60 billion.

On June 24, 2016, the agreement was extended until December 31, 2017. On the extension of the agreement, adjustments / changes to the previous plan for the development of office and commercial areas, the residential area development and the adjustment of the land area from the previous 1 Ha 3.5 Ha. Upon these changes, BLM and JH signed a new agreement and added a commitment fund of Rp 30 billion. With the addition of these funds, the commitment amount of cooperation on December 31, 2016 becomes Rp 90 billion. The agreement will expire on December 20, 2018.

Manajemen memproyeksikan bahwa Pendapatan Perseroan tahun 2018 akan meningkat sekitar 22% menjadi Rp 175 milyar dibanding pencapaian tahun sebelumnya, dengan kontribusi dari masing-masing lini usaha sebagai berikut:■ Penjualan properti sebesar 57,1%■ Katering dan manajemen fasilitas sebesar 40,0%■ Penyewaan villa sebesar 2,9%.

Sedangkan Laba Usaha Perseroan diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 66% menjadi Rp 45,7 milyar.

Sejak tahun 2016, struktur kontribusi pendapatan Perseroan telah mengalami perubahan dimana BLM sudah menjadi kontributor utama.

Terkait dengan pengembangan Beach Club seperti yang telah direncanakan dalam prospektus PUT I, maka Perseroan hingga saat ini masih terus melakukan penjajakan terhadap beberapa calon partner yang berminat dalam pengembangan usaha Beach Club. Selain daripada itu, Perseroan juga telah menyelesaikan gambar perencanaan dan saat ini sedang dalam tahap konsultasi perijinan.

Management projects that the Company's revenue in 2018 will increase by approximately 22% to Rp 175 billion compared to previous year's achievements, with contributions from each of the following business lines:■ Property sales of 57.1%■ Catering and facility management of 40.0%■ Villa rental of 2.9%.

The Company's operating profit is estimated to increase by 66% to Rp 45.7 billion.

Since 2016, the revenue contribution structure of the Company has changed where BLM has become a major contributor.

With regard to the development of Beach Club as planned in the PUT I prospectus, the Company is continuing to explore several potential partners who are interested in the Beach Club business development. In addition, the Company has also completed the drawings of the planning and is currently in the licensing consultation phase.

Strategi Bisnis | Business Strategy



Strategi usaha Perseroan untuk 2018 terhadap masing-masing segmen usaha adalah sebagai berikut:

PropertiBLM telah menyelesaikan pembangunan 2 blok kondotel dan lebih dari 80% unit villa, dimana hingga akhir tahun 2017 masih tersisa 99 unit kondotel dan 22 unit villa yang belum terjual. Maka pada tahun 2018 ini, Perseroan akan berkonsentrasi untuk menghabiskan sisa persediaan villa dan kondotel dengan lebih menekankan kepada metode pemasaran dari ‘mulut-ke-mulut’ mengingat sebagian besar unit villa sudah terjual dan lokasi proyek akan mulai ramai seiring dengan mulai berkembangnya pariwisata dan ekonomi di daerah tersebut.

Jasa Katering dan Manajemen FasilitasSeiring pulihnya sektor industri migas dan dengan adanya beberapa tender baru yang sudah berjalan, Perseroan optimis hal tersebut akan dapat membantu PSS dalam mencapai target pendapatan 2018 yang telah disepakati. Sebagaimana diketahui, Perseroan melalui entitas anak PSS, memberikan jasa katering dan pemeliharaan fasilitas bagi perusahaan-perusahaan migas nasional yang beroperasi di daerah terpencil (remote area) dan laut lepas (off-shore).

The Company's business strategy for 2018 for each business segment is as follows:

PropertyBLM has completed the construction of 2 condotel blocks and more than 80% villa units, which until the end of 2017 still remain 99 condotel units and 22 villa units not yet sold. So in 2018, the Company will concentrate on spending the remaining inventory of villas and condotel with more emphasis on the method of marketing of 'mouth-to-mouth' considering most of the villa units have been sold and the location of the project will start to crowded along with the start of the development of tourism and economy in the area.

Catering Services and Facilities ManagementWith the recovery of oil and gas industry sector and with several new tenders running, the Company is optimistic that it will be able to assist PSS in achieving the agreed 2018 revenue target. As is known, the Company through its subsidiary PSS, provides catering services and maintenance facilities for national oil and gas companies operating in remote areas and off-shore.

Terkait struktur modal, sampai saat ini manajemen Perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan penambahan modal baru.

Sedangkan untuk kebijakan dividen, manajemen Perseroan akan tetap mengacu pada Anggaran Dasar Perseroan dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan.Pada tahun buku 2017, Perseroan belum dapat memberikan dividen.

Related to the capital structure, until now the management of the Company has no plan to make additional new capital.

As for dividend policy, the management of the Company will continue to refer to the Company's Articles of Association with due regard to the Company's financial position or level of health.In fiscal year 2017, the Company has not been able to provide dividends.

Struktur Modal dan Kebijakan Dividen | Capital Structure and Dividend Policy

Sehubungan dengan dana yang diperoleh dari PUT I, rencana penggunaan dana PUT I sesuai prospektus, adalah sebagai berikut:a. Rp 60 milyar untuk mengakuisisi BLM yang berusaha di

bidang pengembangan properti vila dan kondotel di Jimbaran, Bali;

b. Rp 22 milyar untuk menyewa tanah seluas 2,2 hektar selama 20 tahun di Jimbaran, Bali;

c. Rp 20 milyar untuk pembangunan Beach Club;d. Rp 4,1 milyar untuk modal kerja Perseroan.

Rencana penggunaan dana PUT I Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir sesuai dengan RUPS Luar Biasa pada tanggal 10 Maret 2017, sehingga realisasi penggunaan dana PUT I per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

In relation to the funds obtained from the First Rights Offering, the plan to use the fund of PUT I according to the prospectus is as follows:a. Rp 60 billion to acquire BLM which seeks in the development

of villa and condotel property in Jimbaran, Bali;b. Rp 22 billion to lease 2.2 hectares of land for 20 years in

Jimbaran, Bali;c. Rp 20 billion for Beach Club development;d. Rp 4.1 billion for working capital of the Company.

The plan to use the Company's LPO I has been amended several times and lastly in accordance with the Extraordinary General Meeting of Shareholders on March 10, 2017, so that the realization of the use of PUT I funds as of December 31, 2017 is as follows:

Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas I | Realization of 1st Right Issue Funds



a. Rp 60 milyar untuk mengakuisisi BLM yang berusaha di bidang pengembangan properti vila dan kondotel di Jimbaran, Bali sudah terealisasi.

b. Rp 22 milyar untuk menyewa tanah seluas 2,2 hektar selama 20 tahun di Jimbaran, Bali sudah terealisasi.

c. Rp 6,1 milyar untuk menyewa tanah dan bangunan di Seminyak selama 5 tahun sudah terealisasi.

d. Rp 6,1 milyar untuk biaya persiapan pembangunan Beach Club sudah terealisasi.

e. Rp 12,1 milyar untuk modal kerja Perseroan terealisasi sebesar Rp 7,5 milyar dan sisanya sebesar Rp 4,6 milyar.

a. Rp 60 billion to acquire BLM, which is trying to develop property of villa and condotel in Jimbaran, Bali has been realized.

b. Rp 22 billion to rent a 2.2 hectare land for 20 years in Jimbaran, Bali has been realized.

c. Rp 6.1 billion to rent land and buildings in Seminyak for 5 years has been realized.

d. Rp 6.1 billion for the cost of construction of the Beach Club has been realized.

e. Rp 12.1 billion for the Company's working capital was Rp 7.5 billion realized and the remaining Rp 4.6 billion.

Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance 29


30 Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance

ICON telah menjadikan dan menerapkan GCG sebagai bagian dari strategi Perseroan untuk menciptakan keunggulan bagi ICON dalam memenangkan persaingan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Sebagai perusahaan publik, ICON menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) di lingkungan Perseroan maupun anak perusahaan. Pelaksanaan GCG di ICON dilandaskan pada UU Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang diterbitkan KNKG, peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Peraturan Bursa. Bagi ICON, GCG bukan hanya merupakan rambu-rambu yang harus dipatuhi, namun juga bagian dari budaya perusahaan serta salah satu penunjang untuk kemajuan bisnis yang berkesinambungan.

Memahami pentingnya pelaksanaan GCG, maka Dewan Komisaris dan Direksi ICON telah menjadikan GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perseroan melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, serta kesetaraan dan kewajaran. Penerapan prinsip-prinsip GCG mampu menciptakan keunggulan bagi ICON dalam menghadapi persaingan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Penerapan kelima prinsip GCG tersebut dapat dilihat dalam berbagai bidang kegiatan ICON, antara lain:

a. KeterbukaanICON memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada publik dan pemegang saham, sesuai peraturan OJK maupun inisiatif sendiri. Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) yang antara lain mencakup Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit, serta Laporan Tahunan. Informasi juga diberikan melalui paparan publik, media cetak, media elektronik, dan forum investor.

b. AkuntabilitasICON memiliki sistem pengelolaan perusahaan yang mendukung terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menegakkan prinsip akuntabilitas, antara lain pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai rencana anggaran tahunan dan evaluasi bersama atas kinerja keuangan Perseroan, penyampaian laporan keuangan pada RUPS Tahunan, pembentukan Audit Internal serta penunjukan auditor eksternal.

c. PertanggungjawabanICON senantiasa mengutamakan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), ICON terlibat langsung dalam berbagai kegiatan sosial yang terpusat pada pengembangan masyarakat, olah raga, pendidikan, kesehatandan pelestarian lingkungan.

d. KemandirianDewan Komisaris dan Direksi ICON memiliki pendapat yang

ICON has established and implemented GCG as part of the Company's strategy to create excellence for ICON in winning competition and providing added value to our stakeholders.

As a public company, ICON recognizes the importance of implementing Good Corporate Governance (GCG) within the Company and its subsidiaries. GCG implementation at ICON is based on the provision in the Law No. 40/2007 on Limited lIability Companies, Guidelines for Good Corporate Governance in Indonesia issued by National Committee of Governance Policy (KNKG), regulations of Financial Services Authority, and regulations of Indonesian Stock Exchange. For ICON, GCG is not only a signpost that must be obeyed, but also part of corporate culture and one of the supporters for sustainable business progress.

Understanding the importance of GCG implementation, the Board of Commissioners and Board of Directors of ICON has made GCG a part of the management of the Company through the implementation of a system that reflects the principles of information disclosure, accountability, responsibility, independence, equity and fairness. Implementation of GCG principles creates excellence for ICON in the face of competition and adds value to the stakeholders.

The implementation of the five principles of GCG can be seen in various fields of ICON activities, which are:

a. TransparencyICON provides the widest possible information to the public and shareholders, in accordance with OJK rules and own initiatives. Reports are periodically and timely in two languages (English and Indonesian) which include, among others, the Quarterly Financial Report, Semester Financial Report, Annual Financial Reports audited, and Annual Reports. Information is also provided through public exposure, print media, electronic media, and investor forums.

b. AccountabilityICON has a corporate management system that supports the clarity of function, implementation and accountability of corporate organs. The steps taken to enforce accountability principles include the reporting of the Board of Directors to the Board of Commissioners regarding the annual budget plan and joint evaluation of the Company's financial performance, the submission of financial statements at the Annual General Meeting of Shareholders, the establishment of Internal Audit and the appointment of an external auditor.

c. ResponsibilityICON always prioritizes compliance with applicable legislation and sound corporate principles. Through its Corporate Social Responsibility (CSR) program, ICON is directly involved in various social activities centered on community development, sports, education, health and environmental conservation.

d. IndependenceThe Board of Commissioners and Board of Directors of ICON


Komitmen ICON dalam menegakkan GCG di lingkungan Perseroan antara lain ditunjukkan dengan menyusun Panduan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG Charter), Pedoman Perilaku (Code of Conduct), serta membentuk satuan kerja audit internal dan komite-komite yang bekerja dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan GCG, ICON memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, best practice, dan budaya perusahaan. Agar penerapan GCG dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan dukungan dari seluruh unsur di dalam Perseroan, ICON menetapkan tahapan-tahapan penerapan GCG, mulai dari tahap persiapan, implementasi hingga evaluasi.

• Panduan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Sebagai wujud komitmen bersama atas penerapan GCG,

ICON menyusun Panduan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (GCG Charter). Panduan ini merupakan landasan bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan organ lain terkait proses GCG dalam menyusun berbagai kebijakan yang menjiwai praktik bisnis perusahaan tanpa mengabaikan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.

Panduan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan ICON mencakup berbagai aspek, antara lain kebijakan Tata Kelola Perusahaan, pedoman Tata Kelola bagi organ-organ Perseroan, prinsip-prinsip dan tujuan, struktur pengelolaan Perseroan, serta kebijakan transparansi.

• Peraturan Perusahaan Peraturan Perusahaan ICON telah disahkan oleh Pemerintah

Daerah Kabupatan Badung Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Nomor 81 tahun 2016 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Island Concepts Indonesia Tbk tertanggal 2 Mei 2016 yang berlaku sejak tanggal 2 Mei 2016 sampai dengan 1 Mei 2018. Secara umum, Peraturan Perusahaan ini memuat: 1. Hak dan kewajiban karyawan 2. Hak dan kewajiban Perusahaan, 3. Syarat Kerja, 4. Tata tertib perusahaan dan 5. Jangka waktu berlakunya. Peraturan Perusahaan ini bertujuan membina hubungan serasi, selaras, dan seimbang dalam usaha meningkatkan efisiensi, produktivitas dan prestasi kerja yang optimal.

• Pedoman Perilaku Pedoman Perilaku ICON mewajibkan seluruh manajemen

dan staf untuk memahami Pedoman Perilaku ini sebagai dasar penerapan perilaku yang mengatur hubungan antara karyawan dengan perusahaan, sesama karyawan,

ICON's commitment in upholding GCG within the Company is demonstrated, among other things, by drawing up the GCG Charter, Code of Conduct, and establishing internal audit work units and committees working under the supervision of the Board of Commissioners. In the implementation of GCG, ICON observes the prevailing laws, best practices, and corporate culture. In order for GCG implementation to run smoothly and get support from all elements within the Company, ICON sets out the stages of GCG implementation, from the preparatory phase, implementation to evaluation.

• Code of Corporate Governance As a form of mutual commitment to the implementation of

GCG, ICON prepares the GCG Charter. This guide is the foundation for Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors and other organs related to the GCG process in formulating policies that inspire the company's business practices without compromising legislation and ethical values.

ICON's Corporate Governance Implementation Guidelines cover various aspects, including Corporate Governance policies, Corporate Governance guidelines for the Company's organizations, principles and objectives, the Company's management structure, and transparency policies.

• Company Regulation ICON Company Regulation has been approved by the Local

Government of Badung Regency of the Social Service and Labor Office No. 81 of 2016 concerning Ratification of PT Island Concepts Indonesia Tbk Regulation dated 2 May 2016 valid from May 2, 2016 to May 1, 2018. In general, Company Regulation includes 1. Rights and obligations of employees, 2. Right and obligations of the Company, 3. Employment Conditions, 4. Corporate Rules, 5. Validity period. This Company Regulation aimed at fostering harmonious, harmonious, and balanced relationships in an effort to improve efficiency, productivity and optimal performance.

• Code of Conduct ICON's Code of Conduct requires all management and staff

to understand the Code of Conduct as the basis for the adoption of behaviors that govern relationships between employees and companies, fellow employees, consumers,

Penerapan GCG | Implementation of GCG

independen dalam setiap keputusan yang diambil, namun dimungkinkan untuk mendapatkan saran dari konsultan independen, hukum, sumber daya manusia dan Komite-komite untuk menunjang kelancaran tugasnya.

e. Kewajaran dan KesetaraanICON menerapkan perlakuan yang setara baik kepada publik, otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, maupun para pemangku kepentingan. Hubungan dengan karyawan dijaga dengan memperhatikan hak dan kewajibannya secara adil dan wajar.

shall have independent opinion in every decision taken, but it may be possible to obtain advice from independent consultants, law, human resources and the Committees to support the smooth running of their duties.

e. Fairness and EquitabilityICON applies equitable treatment to the public, capital market authorities, capital market communities, as well as stakeholders. Relationships with employees are maintained with due regard to their rights and obligations fairly and reasonably.



konsumen, pemasok, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat.

- Hubungan Karyawan dengan Perusahaan, mengatur mengenai status kepegawaian, kerahasiaan karyawan, disiplin waktu kerja, penampilan dan cara berpakaian, bebas narkoba dan alkohol di tempat kerja, menghindari benturan kepentingan, investasi pribadi karyawan di Perseroan, penyampaian informasi kepada publik dan hubungan dengan media, kegiatan di luar Perseroan, kegiatan dan kontribusi politik dan keagamaan, penanganan dan pengamanan informasi, pelaporan informasi, perlindungan terhadap hak cipta karyawan, keselamatan dan kesehatan kerja, serta pelaporan atas potensi pelanggaran maupun yang nyata.

- Hubungan Sesama Karyawan, mengatur perlakuan dan pengambilan keputusan yang adil, lingkungan kerja yang bebas dari pelecehan dan kerjasama antar karyawan.

- Hubungan dengan Konsumen, mengatur pelayanan kepada konsumen serta penerimaan dan pemberian hadiah dan hiburan.

- Hubungan dengan Pemasok, mengatur penggunaan jasa pihak ketiga atau agen, perlakuan terhadap pemasok dan larangan penerimaan kompensasi (suap),

suppliers, shareholders, government and society.

- Employee Relations with Company, regulating employment status, employee confidentiality, work time discipline, appearance and dressing, drug-free and alcohol in the workplace, avoiding conflicts of interest, personal investment of employees in the Company, public information and media relations, Activities and political and religious contributions, information handling and safeguards, information reporting, employee copyright protection, occupational safety and health, and reporting of potential or actual violations.

- Employee Relations, regulating fair treatment and decision making, a work environment free from harassment and cooperation among employees.

- Relationship with Consumers, arranging services to consumers as well as receiving and giving gifts and entertainment.

- Supplier Relations, governs the use of third party services or agents, the treatment of suppliers and the prohibition of receipt of compensation (bribery), as well




serta kepatuhan pemasok terhadap Pedoman Perilaku.

- Hubungan dengan Pemegang Saham, mengatur perlindungan dan penggunaan yang tepat atas asset Perseroan, serta keakuratan pembukuan dan laporan Perseroan.

- Hubungan dengan Pemerintah, mengatur kepatuhan terhadap ketentuan/peraturan terkait, serta pembayaran pajak dan retribusi.

- Hubungan dengan Masyarakat mengatur pelayanan masyarakat, pemberian donasi, dan kesadaran akan kelestarian lingkungan alam.

- Untuk mendukung implementasi Pedoman Perilaku, ICON memberikan perlindungan terhadap saksi pelapor (whistler blower policy). Penanganan terhadap tindak penyimpangan Pedoman Perilaku dilakukan melalui penyelidikan yang mendalam dan didasari fakta-fakta, sedangkan keputusannya dibuat dan diberikan berdasarkan pertimbangan akibat tindakan dan derajat kesengajaan dan motif tindakan.

- Berdasarkan pertimbangan yang cermat dan obyektif, Direksi atau Dewan Komisaris memutuskan jenis sanksi yang disesuaikan dengan bobot penyimpangan dan

as supplier compliance with the Code of Conduct.

- Relationship with Shareholders, regulating the appropriate protection and use of Company assets, as well as the accuracy of the Company's books and reports.

- Relations with the Government, regulate compliance with relevant regulations / regulations, as well as payments of taxes and user charges.

- Community relationships govern public services, donations, and awareness of the preservation of the natural environment.

- To support the implementation of the Code of Conduct, ICON provides protection against whistler blower policy. The handling of irregularities in the Code of Conduct is conducted through in-depth and fact-based investigations, whereas decisions are made and given on the basis of consideration of the actions and degrees of intent and motive of action.

- Based on careful and objective considerations, the Board of Directors or the Board of Commissioners decides the type of sanction that is adjusted to the weight of the organization's deviations and hierarchies


hirarki organisasi (pangkat atau jabatan karyawan). Sanksi kepada karyawan dapat berbentuk teguran lisan, Surat Peringatan (I, II, III), tidak diberikan kenaikan gaji, pangkat atau bonus, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Khusus untuk PHK, setelah mendapatkan persetujuan CEO/Direksi, dilanjutkan dengan pengajuan permohonan ijin sesuai UU RI tentang Ketenagakerjaan.

• Standar Prosedur Operasional ICON memiliki Standar Prosedur Operasional yang

memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional di lingkungan ICON berjalan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Standar ini juga berfungsi sebagai salah satu acuan dalam proses audit yang dilakukan terhadap Perseroan.

(rank or rank). Sanctions to employees may take the form of oral warning, Warning Letter (I, II, III), no salary, rank or bonus increase, until termination of employment (PHK). Especially for layoffs, after obtaining approval of CEO / Board of Directors, followed by submission of permit application pursuant to UU RI concerning Manpower.

• Standard Operating Procedure ICON has a Standard Operating Procedure guaranteeing that

all operational activities in ICON run according to the directives that have been set. This standard also functions as one of the bases in the audit process of the Company.


Struktur Tata Kelola ICON terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Audit Internal, komite-komite yang membantu Dewan Komisaris, serta Sekretaris Perusahaan.

ICON Governance Structure comprises General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, Internal Audit, committees assisting Board of Commissioners, and Corporate Secretary.

Struktur Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance Structure

RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi. Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Selama tahun 2017, ICON menyelenggarakan 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk tahun buku 2017 sebagai berikut:

a. RUPS Luar Biasa (RUPSLB), 10 Maret 2017 Jadwal RUPSLB diumumkan pada tanggal 1 Februari 2017

dan pemanggilan dilakukan pada tanggal 16 Februari 2017, keduanya diumumkan pada Harian Kontan.

RUPSLB dihadiri oleh 851.652.035 saham atau 78,15% dari total saham berhak suara sah yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan dihadiri oleh 1 (satu) orang Dewan Komisaris dan 4 (empat) orang Direksi Perusahaan.

Risalah RUPSLB dirilis tanggal 7 April 2017 dan diumumkan pada tanggal 14 Maret 2017 di Harian Kontan. Hasil keputusan RUPSLB adalah sebagai berikut:

Agenda 1 Menyetujui dan mengesahkan perubahan penggunaan dana

PUT I, yaitu sisa dana yang belum digunakan untuk Pembangunan Beach Club akan digunakan sepenuhnya sebagai modal kerja Perseroan.

Disetujui oleh 100% saham dengan hak suara yang sah dan

GMS is the organ of the company that holds the highest authority and authority. The power of the GMS includes appointing and dismissing members of the Board of Commissioners and Board of Directors, evaluating the performance of the Board of Commissioners and the Board of Directors, approving the amendments of the Articles of Association, approving the annual report and determining the form and amount of remuneration of members of the Board of Commissioners and Board of Directors.

During 2017, ICON held 2 (two) General Meeting of Shareholders (GMS) for Financial Year of 2017 as follows:

a. Extraordinary GMS (EGMS), March 10th 2017 The EGMS schedule was announced on February 1st, 2017

and the calling was made on February 16th, 2017, both announced at Kontan Daily.

EGMS was attended by 851,652,035 shares or 78.15% of the total valid voting shares issued by the Company and attended by 1 (one) member of Board of Commissioners and 4 (four) Directors of the Company.

The minutes of the EGMS were released on April 7th, 2017 and announced on March 14th, 2017 in Kontan Daily. The result of the EGMS decision is as follows:

Agenda 1 To approve and legitimize the change of utilization of PUT I

funds, the remaining funds for the Beach Club Development shall be fully utilized as working capital of the Company.

Approved by 100% of shares with valid voting rights and

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) | General Meeting of Shareholders (GMS)



hadir dalam Rapat.

Agenda 2 Menyetujui dan mengesahkan perubahan susunan Dewan

Komisaris dan Direksi Perseroan, sehingga menjadi sebagai berikut:

• Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Putu Agung Prianta Komisaris Independen : Rifwaldi Rivai M. Noer Komisaris : Igor Manindjo

• Direksi Presiden Direktur : Dodi Prawira Amtar Direktur : Triyono Direktur : Graham James Bristow Direktur : Edi Timbul Hardiyanto

Disetujui oleh 100% saham dengan hak suara yang sah dan hadir dalam Rapat.

b. RUPS Tahunan (RUPST), 26 Mei 2017 Jadwal RUPST diumumkan pada tanggal 19 April 2017 dan

pemanggilan dilakukan pada tanggal 4 Mei 2017, keduanya diumumkan pada Harian Kontan.

RUPST dihadiri oleh 763.810.041 saham atau 70,09% dari total saham berhak suara sah yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan dihadiri oleh 1 (satu) orang Dewan Komisaris dan 2 (dua) orang Direksi Perusahaan.

Risalah RUPST dirilis tanggal 3 Juli 2017 dan diumumkan pada tanggal 30 Mei 2017 di Harian Kontan. Hasil keputusan RUPST adalah sebagai berikut:

Agenda 1 a. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan 2016 dan

Laporan Keuangan Tahunan Konsolidasian Perseroan tahun buku 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan sebagaimana dimuat dalam laporannya tertanggal 29 Maret 2017 dengan pendapat bahwa “Laporan Keuangan Konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.”

b. Memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (“volledig acquit et décharge”) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku 2016, sejauh tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam laporan tahunan Perseroan tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2016.


present at the Meeting.

Agenda 2 To approve and legitimize the changes in the composition of

the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company, thus being as follows:

• Board of Commissioners President Commissioner: Putu Agung Prianta Independent Commissioner: Rifwaldi Rivai M. Noer Commissioner: Igor Manindjo

• Board of Directors President Director: Dodi Prawira Amtar Director: Triyono Director: Graham James Bristow Director: Edi Timbul Hardiyanto

Approved by 100% of shares with valid voting rights and present at the Meeting.

b. Annual GMS (AGMS), May 26th 2017 The AGMS schedule was announced on April 19th, 2017 and

the calling was made on May 4th, 2017, both announced on Kontan Daily.

The AGMS was attended by 763,810,041 shares or 70.09% of the total valid voting shares issued by the Company and was attended by 1 (one) member of the Board of Commissioners and 2 (two) Directors of the Company.

The minutes of the AGMS were released on July 3rd, 2017 and announced on May 30th, 2017 in Kontan Daily. The resolution of AGMS is as follows:

Agenda 1 a. Accept and approve the 2016 Annual Report and the

Company's 2016 Consolidated Annual Financial Report audited by Public Accounting Firm Jimmy Budhi & Partners as published in its report dated March 29, 2017 with the opinion that "The Consolidated Financial Statements present fairly, in all material respects, consolidated financial position of PT Island Concepts Indonesia Tbk. and its subsidiaries as of December 31, 2016, and its financial performance and its consolidated cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards."

b. Providing exemption and full volledig acquit et décharge to the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company for the management and supervision made in the fiscal year 2016, insofar as such stewardship and supervisory actions are reflected in the Company's annual report for the year ending 31 December 2016.



Agenda 2 Menerima dan menyetujui untuk menetapkan penggunaan

Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tidak membagikan deviden kepada pemegang saham yang seluruhnya akan digunakan sebagai Laba Ditahan untuk kegiatan Perseroan.


Agenda 3 a. Menerima dan menyetujui untuk Menunjuk Kantor

Akuntan Publik JIMMY BUDHI & Rekan untuk melaksanakan audit atas buku-buku Perseroan Tahun Buku 2017 dan memberikan kuasa dan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan biaya jasa dan persyaratan-persyaratan lain yang diperlukan sehubungan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik tersebut.

b. Menerima dan menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik pengganti yang telah memperoleh pengakuan dan terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan audit atas buku-buku Perseroan Tahun Buku 2017 dan memberikan kuasa dan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk

Agenda 2 Accept and agree to determine the use of the Company's

Net Income for the fiscal year ending December 31, 2016 by not distributing dividends to shareholders wholly to be used as Retained Profit for the Company's activities.


Agenda 3 a. Accept and approve to Appoint Public Accountant Office

of JIMMY BUDHI & Partners to audit the Company's books of Fiscal Year 2017 and authorize and authorize the Board of Directors to determine the service fee and other requirements required in connection with the appointment of the Public Accounting Firm.

b. Accept and approve to authorize the Board of Commissioners of the Company to appoint a Reputed Successful Public Accounting Firm registered with the Financial Services Authority (OJK) to audit the Company's Book of Fiscal Year 2017 and authorize and authorize the Board of Directors of the Company to determine service fees and other requirements required in



menetapkan biaya jasa dan persyaratan-persyaratan lain yang diperlukan sehubungan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik tersebut, dalam hal terdapat penggantian Kantor Akuntan Publik.


Agenda 4 a. Menerima dan menyetujui seluruh kegiatan dan

tindakan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sejak bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Mei 2017.

b. Menerima dan menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat seluruh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan mengangkat kembali anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta mengangkat Kombes Pol Purn SUARDI LATIEF, Sarjana Ekonomi.


connection with the appointment of the Public Accounting Firm, in the case of a replacement of the Public Accounting Firm.


Agenda 4 a. Accept and approve all activities and actions of the

Board of Commissioners and Board of Directors of the Company from June 2016 until May 2017.

b. Accept and agree to dismiss the entire Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company and reappoint members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company and appoint Pol Kombes Purn SUARDI LATIEF, Bachelor of Economics.


Dewan Komisaris bertanggungjawab mengawasi manajemen operasional ICON yang dilaksanakan oleh Direksi, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, Keputusan RUPS Perseroan, peraturan serta undang-undang

The Board of Commissioners is responsible for overseeing the management of ICON operations carried out by the Board of Directors, in accordance with the provisions set forth in the Articles of Association, the resolutions of the Company's General

2. Dewan Komisaris | Board of Commissioner




Dewan Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan Perseroan melalui pengelolaan risiko dan pelaksanaan GCG pada seluruh jenjang organisasi. Tanggungjawab Direksi juga mencakup penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal, dan pengambilan tindakan berdasarkan temuan-temuan Audit Internal sesuai dengan arahan Dewan Komisaris. Direksi wajib menyusun strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan anggaran serta pelaksanaan praktek

The Board of Directors is responsible for managing the Company through risk management and GCG implementation at all levels of the organization. The responsibilities of the Board of Directors also include the implementation of the internal control structure, the implementation of the internal audit function, and the taking of action based on the findings of Internal Audit in accordance with the direction of the Board of Commissioners. The Board of Directors shall formulate business strategies, including work

3. Direksi | Board of Director

yang berlaku, serta memberikan nasihat kepada Direksi apabila diperlukan.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah:

a. Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab atas pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi;

b. Dalam keadaan tertentu Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan lainnya;

c. Wajib melaksanakan tugas dengan itikad baik, pernuh tanggung jawab, dan kehati-hatian;

d. Wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk Komite Lainnya;

e. Wajib mengevaluasi kinerja komite yang berada dibawahnya;

f. Ketentuan mengenai pertanggungjawaban Direksi yg tanggung renteng terhadap suatu kerugian Emiten atau Perushaaan Publik serta pengecualian terhadap tanggung jawab tsb juga mutatis mutandis berlaku bagi Dewan Komisaris;

g. Berwenang memberhentikan sementara anggota Direksi;

h. Dapat melakukan tindakan kepengurusan dalam keadaan tertentu dan jangka waktu tertentu.

Dewan Komisaris berperan penting dalam melaksanakan prinsip-prinsip GCG melalui fungsi pengawasan yang dilakukan. Melalui laporan Direksi dan komite-komite, Dewan Komisaris memantau dan mengevaluasi pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perseroan. Selama tahun 2016, Dewan Komisaris tidak menemukan pelanggaran hukum dan peraturan di sektor keuangan dan properti.

Dewan Komisaris ICON terdiri dari 3 (tiga) anggota, yaitu: 1 (satu) Presiden Komisaris, 1 (satu) Komisaris, dan 1 (satu) Komisaris Independen yang diangkat oleh RUPS, dengan masa jabatan masing-masing 5 (lima) tahun per periode dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS.

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:(1) Putu Agung Prianta, Presiden Komisaris(2) Rifwaldi Rifai M. Noer, Komisaris Independen(3) Suardi Latief, Komisaris

Selama tahun 2017, Dewan Komisaris menyelenggarakan 3 (tiga) kali rapat Dewan Komisaris dan 3 (tiga) kali rapat gabungan dengan Direksi, dimana tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris tidak kurang dari 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota Dewan Komisaris.

Meeting of Shareholders, prevailing laws and regulations, and advising the Board of Directors where appropriate.

The duties and responsibilities of the Board of Commissioners are:a. The Board of Commissioners is responsible for overseeing

and providing advice to the Board of Directors;b. In certain circumstances the Board of Commissioners shall

convene the Annual and other GMS;c. Compulsory duty in good faith, responsibility, and caution;

d. Must establish an Audit Committee and may form another Committee;

e. Obligatory to evaluate the performance of the committees under it;

f. Provisions concerning the responsibility of the Board of Directors liabilities to a loss of Issuer or Public Company and the exemption of such liability shall also apply mutatis mutandis to the Board of Commissioners;

g. Authority to temporarily suspend members of the Board of Directors;

h. Able to perform stewardship actions in certain circumstances and a certain period of time.

The Board of Commissioners has a key role in implementing GCG principles through its supervisory function. Based on the reports from the Board of Directors and committees, they monitor and evaluate the implementation of the Company’s strategic policies. Throughout 2016, the Board of Commissioners did not find any violation to the law and regulations in finance and property sector.

The Board of Commissioners of ICON consists of 3 (three) members, namely: 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Commissioner and 1 (one) Independent Commissioner appointed by the GMS with 5 (five) Period and may be re-appointed in accordance with the resolution of the GMS.

The composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2017 is as follows:(1) Putu Agung Prianta, President Commissioner(2) Rifwaldi Rifai M. Noer, Independent Commissioner(3) Suardi Latief, Commissioner

During the year 2017, the Board of Commissioners held 3 (three) meetings of the Board of Commissioners and 3 (three) joint meetings with the Board of Directors, where the attendance of members of the Board of Commissioners is not less than 2/3 (two thirds) of the members of the Board of Commissioners.



akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik. Selain itu, Direksi juga wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

Tugas, tanggung jawab dan wewenang Direksi adalah:

a. menjalankan kepengurusan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan anggaran dasar;

b. wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar;

c. wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian;

d. dapat membentuk Komite guna mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, dan wajib melakukan evaluasi atas kinerja komite tsb setiap akhir tahun buku;

e. Tiap Direksi tanggung jawab tanggung renteng atas kerugian, kecuali:

- Kerugian yg bukan atas kesalahan atau kelalainnya; - telah beritikad baik penuh tanggung jawab, dan

kehati-hatian dalam kepengurusan; - tidak ada benturan kepentingan (langsung/tidak

langsung) atas tindakan pengurusan yang menyebabkan kerugian; dan

- telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tsb.

f. Direksi berwenang mewakili Emiten atau Perusahaan Publik di dalam dan diluar pengadilan;

g. Yang menggugurkan kewenangan di atas adalah jika: - terdapat perkara di pengadilan antara Emiten atau

Perusahaan Publik dengan anggota Direksi yang bersangkutan; dan

- Direktur ybs mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik.

Direksi ICON terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu 1 (satu) Presiden Direktur dan 2 (dua) Direktur, yang masing-masing berperan dan bertangungjawab atas Operasional, Keuangan, Investasi dan Pengembangan Usaha. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia.

Susunan Direksi per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:(1) Dodi Prawira Amtar, Presiden Direktur(2) Triyono, Direktur(3) Graham James Bristow, Direktur

Sepanjang tahun 2017, Direksi menyelenggarakan 6 (enam) kali rapat dan 3 (tiga) kali rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dimana tingkat kehadiran anggota Direksi tidak kurang dari 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota Direksi.

Para pemegang saham menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi pada RUPS Tahunan. Kinerja Direksi, baik secara perorangan maupun keseluruhan, dievaluasi oleh Dewan

plans and budgets and the implementation of accounting and bookkeeping practices in accordance with the provisions of public companies. In addition, the Board of Directors shall also be responsible for carrying out its duties to shareholders through the GMS.

The duties, responsibilities and authorities of the Board of Directors are:a. perform the management of the Issuer or Public Company in

accordance with the articles of association;b. shall convene an Annual General Meeting of Shareholders

and other GMS as stipulated in laws and by laws;

c. shall perform their duties and responsibilities in good faith, with full responsibility and prudence;

d. may establish a Committee to support the effectiveness of the performance of its duties and responsibilities, and shall evaluate the performance of the committee at the end of each financial year;

e. Each Board of Directors shall be liable for damages, except: - non-faulty or misdirected losses; - have good intentions full of responsibility, and prudence

in stewardship; - there is no conflict of interest (direct / indirect) on the act

of causing the loss; and - has taken action to prevent the occurrence or continuation

of such loss.

f. The Board of Directors is authorized to represent the Issuer or Public Company inside and outside the court;

g. The abrogation of authority above is if: - there is a case in court between the Issuer or Public

Company with the member of the Board of Directors concerned; and

- Directors who have interests that conflict with the interests of Issuers or Public Companies.

The Board of Directors of ICON consists of 3 (three) persons, namely 1 (one) President Director and 2 (two) Directors, each of which plays and is responsible for Operations, Finance, Invest-ment and Business Development. All members of the Board of Directors are domiciled in Indonesia.

The composition of the Board of Directors as of December 31, 2017 is as follows:(1) Dodi Prawira Amtar, President Director(2) Triyono, Director(3) Graham James Bristow, Director

Throughout the year 2017, the Board of Directors held 6 (six) meetings and 3 (three) joint meetings with the Board of Commissioners, where the attendance of members of the Board of Directors is not less than 2/3 (two thirds) of the members of the Board of Directors.

Shareholders assess the performance of the Board of Commissioners and the Board of Directors at the Annual GMS. The performance of the Board of Directors, whether individually


Komisaris melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi.

Dalam kapasitas Komite Nominasi dan Remunerasi, Dewan Komisaris telah menjalankan prosedur penetapan remunerasi anggota Direksi dan telah dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris.

or in whole, is evaluated by the Board of Commissioners through joint meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

In the capacity of the Nomination and Remuneration Committee, the Board of Commissioners has implemented the procedures for determining the remuneration of members of the Board of Directors and has been stated in the Decision Letter of the Board of Commissioners.


Perseroan telah memiliki Komite Audit maupun Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Auditsebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.1.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-643/BU2012 Tanggal 7 November 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit tanggal 7 Desember 2012. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan Tanggal 30 September 2013, masa jabatan Komite Audit Perseroan adalah 5 tahun. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01-24/ICON/IX/2014 tanggal 24 September 2014 tentang Perubahan Anggota Komite Audit Perseroan, susunan anggota Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

The Company already has the Audit Committee as well as the Implementation Guidelines of the Audit Committee as referred to in Bapepam-LK Regulation no. IX.1.5 Attachment of Chairman Decision of Bapepam & LK no. Kep-643 / BU2012 dated November 7, 2012 on the Formation and Implementation Guidelines of the Audit Committee dated December 7, 2012. Based on the Letter of Decision of the Board of Commissioners of the Company dated 30 September 2013, the Company's Audit Committee's term is 5 years. Based on the Decision Letter of the Board of Commissioners no. 01-24 / ICON / IX / 2014 dated September 24, 2014 regarding the Amendment of Members of the Audit Committee of the Company, the composition of the Audit Committee of the Company is as follows:

4. Komite Audit (KA) | Audit Committee (AC)


1. Rifwaldi Rivai M. Noer - Ketua KA | Head of AC (profil dapat dilihat pada Komisaris Independen)

2. Cynthia Afriani – Anggota KA | Member of AC Warga Negara Indonesia, mendapatkan gelar Master of

Science (1999) dan Ph.D (2006) dari Graduate School of Management, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI).; dan Sarjana Manajemen (1996) dari Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Beliau adalah Kepala Manajemen Research Centre di Graduate School of Management FEUI dari 2008 hingga 2009. Saat ini, beliau seorang peneliti di FEUI dan anggota Senat Akademik Universitas Indonesia. Beliau juga dosen di Sarjana serta Master di FEUI. Daerahnya kepentingan termasuk investasi di pasar modal, keuangan perusahaan, dan tata kelola perusahaan. Beliau telah menulis sejumlah artikel dan makalah dan telah disajikan karya penelitiannya dalam konferensi / seminar internasional serta nasional.

3. Vita Diani Satiadhi - Anggota KA | Member of AC Warga Negara Indonesia, meraih gelar sarjana S1 dari

Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP) jurusan Administrasi Niaga Universitas Indonesia tahun 1990 dan juga Magister Manajemen Keuangan pada tahun 1998. Beliau menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) sejak 2011 hingga saat ini dan Direktur PT. Cita Negeri Amanah, afiliasi IICD, sejak 2017.

(profiles can be seen in the Independent Commissioner)

Indonesian citizen, earned her Master of Science (1999) and Ph.D (2006) from Graduate School of Management, Faculty of Economics University of Indonesia (FEUI); and Bachelor of Management (1996) from Extension Program of Faculty of Economics University of Indonesia (FEUI). She was a Head of Management Research Centre at Graduate School of Management FEUI from 2008 until 2009. Currently, she is a research fellow at FEUI and member of Academic Senate, University of Indonesia. She is also a lecturer at Bachelor Degree as well as Master Degree at FEUI. Her area of interest includes investment in capital market, corporate finance, and corporate governance. She has authored a number of articles and papers and has presented her research works in international as well as national conference/seminars.

Indonesian citizen, holds a bachelor's degree from Faculty of Social & Political Science (FISIP) majoring in Business Administration University of Indonesia in 1990 and also Master of Financial Management in 1998. She currently serves as Executive Director of Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) since 2011 and Director of PT. Cita Negeri Amanah, an affiliation of IICD since 2017. She




Beliau pernah bekerja di industri perbankan, Hongkong & Shanghai Banking Corporation (HSBC) sejak 1990-1995 dengan posisi terakhir di divisi Treasury. Beliau juga memiliki pengalaman di Pasar Modal (1996-2001) sebagai underwiter dengan membawa beberapa perusahaan Indonesia dalam melaksanakan Initial Public Offering (IPO). Beliau pernah menjadi Konsultan Senior untuk beberapa institusi terkemuka, seperti: Bank of Tokyo Mitsubishi, PT Mitsubishi-UFJ (MU) Research & Consulting Indonesia, JICA dan Asian Development Bank. Ahli dalam Good Corporate Governance (GCG), Finance dan Business Process Re-engineering.

Perseroan memiliki Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Presiden Komisaris dan Ketua Komite Audit pada tanggal 30 September 2013.

KA bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas laporan yang diberikan oleh Direksi, melakukan identifikasi aspek-aspek yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris serta melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan tugas-tugas Dewan Komisaris, seperti diuraikan sebagai berikut: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan

dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya;

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundangan-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundangan-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal;

d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan implementasi manajemen risiko oleh Direksi;

e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten atau perusahaan publik; dan

f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

g. Mengembangkan dan melaksanakan pola Audit Internal dan rencana tahunan.

h. Pengujian dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan system manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan

i. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan & akuntansi, operasional, sumber daya manusia, penjualan & pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya membentuk bisnis Perseroan.

j. Untuk menguji kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan operasi Perseroan dan daftar dari sekuritas di Bursa Efek Indonesia.

k. Memberikan saran untuk peningkatan dan informasi yang obyektif tentang pelaksanaan kegiatan di semua tingkat manajemen.

l. Membuat laporan audit dan menyampaikan laporan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris.

m. Mengawasi, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perubahan, perbaikan yang telah diusulkan.

n. Mengembangkan program untuk mengevaluasi kualitas kegiatan Audit Internal yang dilakukan.

has worked in banking industry, Hongkong & Shanghai Banking Corporation (HSBC) since 1990-1995 with the last position in the Treasury division. She also has experiences in the Capital Market (1996-2001) as an underwriter by bringing several Indonesian companies in conducting Initial Public Offering (IPO). She has been a Senior Consultant for several leading institutions, such as Bank of Tokyo Mitsubishi, PT Mitsubishi-UFJ (MU) Research & Consulting Indonesia, JICA, and Asian Development Bank. Her experts are in Good Corporate Governance (GCG), Finance and Business Process Re-engineering.

The Company has an Audit Committee Charter approved by the President Commissioner and the Chairman of the Audit Committee as of September 30, 2013.

KA is responsible to provide recommendations to the Board of Commissioners on reports submitted by the Board of Directors, to identify aspects that require attention from the Board of Commissioners and to carry out other tasks related to the duties of the Board of Commissioners, as described below:

a. Reviewing the financial information that will be issued by the company such as financial statements, projections, and other financial information;

b. Reviewing the Company's compliance with laws and regulations in the Capital Market and other laws and regulations related to the Company's activities;

c. Reviewing the conduct of the audit by the Internal Auditor;

d. Report to the Board of Commissioners various risks faced by the Company and implementation of risk management by the Board of Directors;

e. Reviewing and reporting to the Board of Commissioners on complaints relating to issuers or public companies; and

f. Maintain the confidentiality of Company documents, data and information.

g. Develop and implement internal audit patterns and annual plans.

h. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management system in accordance with Company policy

i. Conduct checks and assessments of efficiency and effectiveness in finance & accounting, operations, human resources, sales & marketing, information technology and other activities to shape the Company's business.

j. To test compliance with laws and regulations related to the Company's operations and list of securities in the Indonesia Stock Exchange.

k. Provide suggestions for upgrading and objective information on the implementation of activities at all levels of management.

l. Create an audit report and submit a report to the President Director and the Board of Commissioners.

m. Supervise, analyze and report on the implementation of follow-up changes, improvements that have been proposed.

n. Develop a program to evaluate the quality of Internal Audit activities undertaken.



o. Melakukan pemeriksaan khusus kapan dan dimana saja diperlukan.

Sepanjang tahun 2017, KA telah melakukan 3 (tiga) kali rapat dan dihadiri tidak kurang dari 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota KA.

o. Conduct special inspections when and where needed.

Throughout the year 2017, KA has conducted 3 (three) meetings and attended not less than 2/3 (two thirds) the number of railway members.

Struktur dan peranan Komite Nominasi dan Remunerasi hingga tahun 2016 masih belum dibentuk oleh Perusahaan. Sesuai Peraturan OJK No. 34/2014, Perusahaan tetap menerapkan prosedur Nominasi dan Remunerasi yang dijalankan oleh Dewan Komisaris.

The structure and role of the Nomination and Remuneration Committee until 2016 has not yet been established by the Company. As per OJK Regulation no. 34/2014, the Company continues to apply the Nomination and Remuneration procedures run by the Board of Commissioners.

5. Komite Nominasi & Remunerasi | Nomination & Remuneration Committee

Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Selama tahun 2015, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Yusea Eka Prasetya.

Yusea Eka Prasetya bergabung dengan Perusahaan sejak Februari 2014. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Kepala Cabang di PT Jimbaran Hijau sejak tahun 2009 hingga 2017 dan Direktur di PT Jimbaran Hilltown sejak tahun 2015 hingga saat ini.

Tugas dan tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-

peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap

informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan;

c. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;

d. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat.

The Corporate Secretary is appointed and directly responsible to the Director of the Company. During 2015, the Corporate Secretary is held by Yusea Eka Prasetya.

Yusea Eka Prasetya joined the Company in February 2014. Prior to that, he served as Branch Head at PT Jimbaran Hijau since 2009 until 2017 and Director of PT Jimbaran Hilltown since 2015 until now.

The duties and responsibilities of the Corporate Secretary are as follows:a. Following the development of the Capital Market, in particular

the regulations applicable in the Capital Market;b. Providing services to the public for any information required

by investors relating to the condition of the Company;

c. Providing input to the Board of Directors of the Company to comply with the provisions of Law No. 8 of 1995 concerning the Capital Market and its implementing regulations;

d. As a liaison or contact person between the Company and OJK and the public.

6. Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary

Pengendalian Internal atas pelaporan keuangan adalah suatu proses yang dirancang di bawah pengawasan Presiden Direktur dan Direktur Keuangan dan dilakukan oleh Direksi, manajemen, dan personil lainnya untuk memberikan keyakinan mengenai keandalan pelaporan keuangan dan penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk keperluan eksternal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Sesuai dengan Peraturan Bapepam & LK No. IX.1.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal dengan dasar hukum penunjukkan Surat Keputusan Pengangkatan Auditor Internal PT. Island Concepts Indonesia Tbk tanggal 21 Desember 2017, dimana Unit Audit Internal Perseroan dipimpin oleh Kepala Unit Audit Internal yaitu Bapak Adi Priyono.

Internal control over financial reporting is a process designed under the supervision of the President Director and the Director of Finance and is conducted by the Board of Directors, management and other personnel to provide confidence in the reliability of financial reporting and the preparation of consolidated financial statements for external purposes in accordance with generally accepted accounting principles .

In accordance with Bapepam & LK Regulation no. IX.1.7 on the Establishment and Guidelines for the Formation of the Charter of the Internal Audit Unit, the Company has established an Internal Audit Unit based on the law of appointment of the Letter of Decision of Appointment of Internal Auditor of PT. Island Concepts Indonesia Tbk dated December 21st 2017, where the Company's Internal Audit Unit is headed by Adi Priyono as Head of Internal Audit Unit.

7. Unit Audit Internal | Internal Audit Unit



Berdasarkan kebijakan Perusahaan, seluruh karyawan dari semua tingkatan, bekerja sesuai etika tertinggi dan berkarya untuk kepentingan perusahaan, karyawan, dan masyarakat sekitar. Kode etik ini mencakup diantaranya hubungan dengan pihak eksternal, konflik kepentingan, serta penyebaran informasi kepada publik.

Budaya Perusahaan menjadi acuan bagi Perusahaan baik dalam menjalankan bisnis maupun dalam mengelola Perusahaan, yang meliputi:i. Menjadi perusahaan yang jujur dan menjadi panutan

dengan cara menjalankan bisnis yang sehat, kuat dan adil.ii. Menjalankan atau mengelola bisnis Perusahaan dengan

memperhatikan prinsip etika bisnis dan Peraturan perundangan yang berlaku.

iii. Menjalankan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik dan peduli kepada masyarakat, budaya dan lingkungan hidup.

Based on Company policy, all employees at all levels work the highest ethics and work for the benefit of the company, employees, and the surrounding community. This code of conduct includes relationships with external parties, conflicts of interest, and dissemination of information to the public.

Corporate culture is a reference for the Company both in running the business and in managing the Company, which includes:i. Become an honest company and be a role model by running

a healthy business, strong and fair.ii. Running or managing the Company's business with due

regard to business ethics principles and applicable laws and regulations.

iii. Carry out the principles of good corporate governance and care for the community, culture and environment.

10. Kode Etik & Budaya Perusahaan | The Code of Ethics & Corporate Culture

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 26 Mei 2017 yang memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk mengaudit laporan keuangan Perusahaan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Based on the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders dated May 26th 2017 authorizing the Board of Commissioners to appoint a Public Accounting Firm registered with the Financial Services Authority to audit the financial statements of the Company for the financial year ended on

11. Akuntan Publik | Public Accountant

Selama 2017, ICON maupun anak perusahaannya tidak menghadapi perkara-perkara penting.

During 2017, ICON and its subsidiaries did not face any significant issues.

8. Perkara Penting | Important Matters

Direksi sebagai Organ Perusahan yang bertanggungjawab atas pengurusan Perusahaan wajib memastikan bahwa fungsi pengendalian internal dan manajemen risiko diterapkan semua aspek perusahaan. Sistem pengendalian internal ini dilakukan melalui Divisi Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Untuk memantau terlaksananya system pengendalian internal maka Direksi melakukan review atas implementasi sistem pengendalian internal yang dilakukan Divisi Audit Internal.

Divisi Risk Management berfungsi sebagai penyusun dan reviewer setiap kebijakan investasi Perseroan, serta memberikan persetujuan dan arahan proses pengelolaan dan penanganan risiko. Divisi ini juga merupakan sarana untuk mengidentifikasi sumber dari risiko dan ketidakpastian serta memperkirakan dampak yang ditimbulkannya. Manajemen Risiko yang efektif merupakan usaha untuk meminimalisasi risiko tersebut serta merupakan salah satu bagian dari implementasi tata kelola perusahaan yang baik.

Pada saat ini, manajemen Perseroan sedang memperbaharui Surat Keputusan mengenai Kebijakan Manajemen Risiko sehingga nantinya setiap kebijakan investasi yang bersifat material dan strategis dapat terintegrasi pada satu pintu, serta menimbulkan kesadaran mengenai pentingnya konsep manajamen risiko yang berkelanjutan.

The Board of Directors as the Company Organs responsible for the maintenance of the Company shall ensure that internal control and risk management functions are applied to all aspects of the Company. This internal control system is conducted through the Internal Audit Division which is directly responsible to the President Director. To monitor the implementation of the internal control system, the Board of Directors reviews the internal control system implementation conducted by the Internal Audit Division.

Risk Management Division serves as a compiler and reviewer of each investment policy of the Company, and provides approval and direction of risk management and handling process. This division is also a means to identify the source of risk and uncertainty and estimate the impact it generates. Effective Risk Management is an effort to minimize these risks and is one part of the implementation of good corporate governance.

Currently, the Company's management is updating its Decree on Risk Management Policy so that any material and strategic investment policies can be integrated on one door and awareness of the importance of sustainable risk management concept.

9. Sistem Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko | Internal Control and Risk Management


Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi | Statement of Board of Commissioner and Board of Director 45

maka Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi & Rekan, untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

31 December 2017, the BoC has appointed Public Accounting Firm Jimmy Budhi & Associate, to audit the Company's consoli-dated financial statements for the year ended 31 December 2017.

A form of awareness to the community and the environment is the Company's commitment and responsibility. The focus of the Company to develop the business is directly proportional to the concern for the economic growth of the community by contributing to improve the quality of life. The Company always ensures its business continuity not only covers the economic aspects, but also includes social aspects and environmental conservation that bring benefits both to the Company and to the wider community stakeholders.

Along with the 2017 Earth Day celebrations, the Company contributed through sponsorship support in the event of "Jimbafest 2017" held by PT Jimbaran Hijau with all stakeholders in Jimbaran area, where one of them is a subsidiary of PT Bhumi Lestari Makmur.

The company also realizes the key to running the company well must be accompanied by good industrial relations between the company and all the Human Resources (HR) in it. To that end, the Company strives to fulfill its obligations, including:

a. Fulfill the rights and obligations of employees and workers in accordance with applicable laws and regulations;

b. Providing health and safety assurance as a top priority;

c. Fulfill any obligations of the Company to employees & employees in accordance with the agreed Agreement;

d. Implement employee & performance-based employee payroll system;

e. Improving the competence and knowledge of employees & workers through training programs;

f. Provide labor and employment guarantee facility; and

g. Ensure freedom of association and right of opinion.

The construction project of villa and condotel in Jimbaran conducted by the subsidiary of PT Bhumi Lestari Makmur also contributed to empower local communities by recruiting workers from the community around the project site.

Wujud kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan menjadi komitmen dan tanggung jawab Perusahaan. Fokus Perusahaan untuk mengembangkan bisnis berbanding lurus dengan kepedulian terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan turut meningkatkan kualitas hidup. Perusahaan senantiasa memastikan kelangsungan bisnisnya tidak hanya mencakup aspek-aspek perekonomian, tetapi juga mencakup aspek sosial dan pelestarian lingkungan hidup yang membawa manfaat baik bagi Perusahaan maupun bagi para pemangku kepentingan masyarakat luas.

Bersamaan dengan perayaan Hari Bumi 2017, Perusahaan turut berkontribusi melalui dukungan sponsorship sebesar dalam acara “Jimbafest 2017” yang diadakan oleh PT Jimbaran Hijau bersama segenap pemangku kepentingan di kawasan Jimbaran, dimana salah satunya adalah anak perusahaan PT Bhumi Lestari Makmur.

Perusahaan juga menyadari kunci untuk menjalankan perusahaan dengan baik harus diiringi dengan hubungan industrial yang baik antara perusahaan dan seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) didalamnya. Untuk itu, Perusahaan berusaha memenuhi kewajibannya, antara lain:a. Memenuhi hak serta kewajiban karyawan dan pekerja

sesuai dengan perundangundangan dan peraturan perusahaan yang berlaku;

b. Memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja sebagai prioritas utama;

c. Memenuhi setiap kewajiban Perusahaan kepada karyawan & pekerja sesuai dengan Perjanjian yang telah disepakati;

d. Menerapkan sistem penggajian karyawan & pekerja berbasis kinerja;

e. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuan karyawan & pekerja melalui program pelatihan;

f. Memberikan fasilitas jaminan ketenagakerjaan dan kesehatan kerja; dan

g. Menjamin kebebasan berserikat dan hak menyatakan pendapat.

Proyek pembangunan villa dan kondotel di Jimbaran yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Bhumi Lestari Makmur, juga turut berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat lokal dengan merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar lokasi proyek.

12. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Island Concepts Indonesia Tbk 2017 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We the undersigned hereby declare that all information in the annual report of PT Island Concepts Indonesia Tbk 2017 have been completely and are fully responsible for the accuracy of the content of the Company's Annual Report.

This statement was made in good faith.

DEWAN KOMISARISBOARD of COMMISSIONERS

DIREKSIBOARD of DIRECTORS

Putu Agung PriantaPresiden Komisaris | Chairman

Dodi Prawira AmtarPresiden Direktur | President Director

Rifwaldi Rivai M. NoerKomisaris Independen | Independent Commissioner

TriyonoDirektur Independen | Independent Director

Suardi LatiefKomisaris | Commissioner

Graham James BristowDirektur Operasional | Operational Director

SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSITENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2017PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk




Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun 2017 | Consolidated Financial Statement for the year 2017

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk.DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 1 JANUARI 2016/31 DESEMBER 2015DAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying consolidated notes to the financial statement form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.

1

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

AS OF DECEMBER 31, 2017 AND 2016 (Figures are expressed in Rupiah, unless otherwise

stated)

Catatan

2017 2016

ASET

ASSETS

ASET LANCAR

CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 2e,2f,4,33,37

15.894.823.256

20.060.472.639

Cash and cash equivalents Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan

nilai sebesar Rp10.815.720.887, Rp11.116.061.683 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 2f,5,33,37

24.473.260.163

66.904.741.160

Trade receivables – third parties – net of allowance for doubtful accounts of Rp10,815,720,887 and Rp11,116,061,683 as of December 31, 2017 and 2016, respectively

Piutang lain-lain 2f,37

Other receivables

Pihak ketiga 6

1.260.683.028 3.196.705.565 Third parties

Pihak berelasi 2d,31a

9.653.509.938 16.563.389.663 Related parties

Persediaan 2g,2k,7

196.558.894.905 194.922.694.385 Inventories

Uang muka pembelian 9

10.789.858.388 10.094.106.360 Advances for purchase

Biaya dibayar dimuka - yang akan terealisasi dalam waktu satu tahun 2h,8

3.387.998.992

3.689.245.554

Prepaid expenses – to be realized within one year

Pajak dibayar dimuka 2n,30a

20.245.673.572 16.269.187.360 Prepaid taxes

Uang muka komitmen 2d,31b

90.000.000.000 90.000.000.000 Commitment advances

Jumlah Aset Lancar

372.264.702.242

421.700.542.686

Jumlah Aset Lancar

ASET TIDAK LANCAR

NON-CURRENT ASSETS

Aset keuangan tersedia untuk dijual 2f,10

239.000.000 239.000.000 Available for sale financial assets

Investasi pada entitas asosiasi 2i,11

126.024.089 162.824.967 Investments in associates Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp17.889.451.062 dan Rp18.790.359.500 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 2j,2k,12

9.328.705.932

9.264.658.214

Fixed assets – net of accumulated depreciation of Rp17,889,451,062 and Rp18,790,359,500 as of Decemeber 31, 2017 and 2016

Taksiran tagihan pajak penghasilan 2n,30e

4.508.652.313 3.248.178.277 Estimated claim for tax refund

Aset tidak lancar lainnya - setelah dikurangi bagian yang akan terealisasi dalam waktu satu tahun 2c,2e,2f,13,33,37

22.665.791.872

27.449.452.137 Other non-current assets – net of current

realization within one year

Aset pajak tangguhan 2n,30d

8.487.897.675 6.457.223.261 Deferred tax assets Jumlah Aset Tidak Lancar

45.356.071.881

46.821.336.856 Total Non-current Assets

JUMLAH ASET

417.620.774.123

468.521.879.542

TOTAL ASSETS




2

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016



CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

AS OF DECEMBER 31, 2017 AND 2016 (Figures are expressed in Rupiah, unless otherwise

stated)

Catatan

2017 2016

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK

CURRENT LIABILITIES

Utang bank jangka pendek 2c,2f,14,33,37

- 3.000.000.000 Short term bank loans

Utang usaha - pihak ketiga 2c,2f,15,33,37

8.548.884.270 9.697.160.017 Trade payables – third parties

Utang lain-lain Pihak ketiga

2f,37 16

34.027.023.504

4.937.489.877 Other payables

Third parties

Pihak berelasi 2d,31c

370.000.000 945.000.000 Related parties Biaya masih harus dibayar 17

42.876.544.025 67.144.988.183 Accrued expenses

Utang pajak 2n,30b

24.105.588.814 20.138.091.592 Taxes payable Pendapatan diterima di muka yang akan direalisasi dalam waktu satu tahun 2d,18,31c

57.350.020

57.350.020

Unearned revenue - to be realized within a year

Uang muka pelanggan 19

96.235.537.606 139.680.557.524 Advances from customers

Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank

2c,2f,37 20,33

25.000.000.000

25.000.000.000

Long-term payables – net of current maturities Bank loans

Utang pembiayaan konsumen 21

43.016.913 315.125.116 Consumer finance payable

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

231.263.945.152

270.915.762.329

Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG

NON-CURRENT LIABILITIES

Utang jangka panjang - pihak berelasi 2d,2f,31c,37

4.484.928.499 4.505.552.498 Long-term payables – related parties

Pendapatan diterima di muka setelah dikurangi bagian yang terealisasi dalam waktu satu tahun 2d,18,31c

783.783.598

841.133.618 Unearned revenue – net of current

maturities Liabilitas imbalan kerja 2m,29

2.006.942.160 2.324.292.426 Liabilities for post-employment benefits

Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2f,37

Long-term payables - net of current maturities

Utang bank 20,33 5.578.431.373 31.107.843.137 Bank loans Utang pembiayaan konsumen 3d,21

- 43.016.913 Consumer finance payable

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

12.854.085.630

38.821.838.592 Total Non-current Liabilities JUMLAH LIABILITAS

244.118.030.782

309.737.600.921

TOTAL LIABILITIES

EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

EQUITY

Equity attributable to owners of the parent entity

Modal saham - nilai nominal Rp56,125 per saham Modal dasar - 2.750.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.089.750.000 saham 1e,23

61.162.218.750

61.162.218.750

Capital stock - Rp56,125 per share Authorized capital - 2,750,000,000 shares Issued and fully paid - 1,089,750,000 shares

Tambahan modal disetor 2q,24 57.610.525.455 57.610.525.455

Additional paid-in capital Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti – saling hapus pajak

1.997.400.041

2.247.940.539

Remeasurement of defined benefit liability – net of tax

Saldo laba (defisit) 6.868.582.585 (3.423.470.399) Retained earnings (Deficit)

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

127.638.726.831

117.597.214.345 Total Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

Kepentingan non-pengendali 2b,22 45.864.016.510 41.187.064.276 Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS

173.502.743.341

158.784.278.621

TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

417.620.774.123

468.521.879.542

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY




3

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIVE LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016



CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND

OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017 AND 2016 (Figures are expressed in Rupiah, unless otherwise

stated)

Catatan

2017 2016

PENDAPATAN USAHA 2l,25

142.593.033.645

181.200.809.144 REVENUE

BEBAN POKOK PENDAPATAN 2l,26

(86.538.585.983)

(135.794.779.380)

COSTS OF REVENUE

LABA BRUTO

56.054.447.662

45.406.029.764

GROSS PROFIT

Beban umum dan administrasi 2l,27

(37.572.379.264) (38.548.102.582) General and administrative expenses Pendapatan lainnya 2l,28

3.690.558.032 5.889.245.667 Other income

LABA USAHA

22.172.626.430

12.747.172.849

OPERATING INCOME

Beban keuangan 2l,28

(6.257.315.534)

(8.952.764.370)

Financial charges

Pendapatan keuangan 2l,28 1.229.089.588 3.266.390.786 Financial income

Bagian atas rugi entitas anak 1g,39 (5.246.610.176) - Share in net loss of subsidiary

Laba pelepasan entitas anak 1g 5.246.610.176 - Gain in disposal of subsidiary

Bagian atas rugi entitas asosiasi 2i,11 (36.800.879) (161.823.131) Share in net losses of associates

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

17.107.599.605

6.898.976.134

INCOME BEFORE INCOME

TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2n

INCOME TAX BENEFIT

(EXPENSE) Kini 30c

(3.828.569.229) (4.747.313.511) Current

Tangguhan 30d

1.882.864.396 2.208.512.745 Deferred

Jumlah beban pajak penghasilan

(1.945.704.833)

(2.538.800.766) Total income tax expense

LABA TAHUN BERJALAN

15.161.894.772

4.360.175.368 NET INCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan (kerugian) aktuarial kumulatif imbalan kerja 2m,29

(591.240.070)

141.678.790

OTHER COMPREHENSIVE

INCOME Items that will not be reclassified

subsequentlyto profit or loss Gain (loss) accumulated actuary post employee benefits

Pajak penghasilan tangguhan terkait 2n,30d

147.810.018 (35.419.698) Corporate incame taxes

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NETO

(443.430.052)

106.259.092

TOTAL OTHER

COMPREHENSIVE INCOME JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

14.718.464.720

4.466.434.460

TOTAL INCOME FOR THE

YEAR AFTER

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk

10.292.052.984

2.849.714.482

Profit for the year attributable to: Owners of the Parent Entity

Kepentingan non-pengendali

4.869.841.788 1.510.460.886 Non-controlling interests

15.161.894.772

4.360.175.368




4

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIVE LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016



STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016

(Figures are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan

2017 2016

Laba komprehesif neto yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk

10.041.512.482

2.892.697.698 Total comprehensive income attributable to :

Owner of the Parent Entity

Kepentingan non-pengendali

4.676.952.238

1.573.736.762

Non-controlling interests

14.718.464.720

4.466.434.460

Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 2q,32

9,44

2,62 Earnings per shares attributable to :

Owners of the Parent Entity




5

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016


PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY



Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Total Equity Attributable to Owners of the Parent Entity

Modal saham/ Share capital

Tambahan modal disetor/

Additional paid-up capital

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti – saling hapus pajak/ Remeasurement of defined

benefit liability – net of tax

Saldo Laba (defisit)*)/

Retained Earnings (Deficit)

Jumlah/ Total

Kepentingan non-pengendali/Non-

controlling interests

Jumlah Ekuitas/

Total Equity

Saldo per 1 Januari 2016 61.162.218.750 57.610.525.455

2.204.957.323

(6.273.184.881) 114.704.516.647 42.022.732.864 156.727.249.511

Balance as of January 2016

Laba tahun berjalan - -

-

2.849.714.482 2.849.714.482 1.510.460.886 4.360.175.368

Income for the year

Penghasilan komprehensif lain - -

42.983.216

- 42.983.216 63.275.876 106.259.092 Other comprehensive income Bagian kepentingan non- pengendali atas dividen entitas anak - -

-

- - (2.409.405.350) (2.409.405.350)

Non-controlling interest share in dividends declared by subsidiary

Saldo per 31 Desember 2016 61.162.218.750 57.610.525.455

2.247.940.539

(3.423.470.399) 117.597.214.345 41.187.064.276 158.784.278.621

Balance as of December 31, 2016

Laba tahun berjalan - -

-

10.292.052.984 10.292.052.984 4.869.841.788 15.161.894.772

Income for the year

Penghasilan komprehensif lain - -

(250.540.498)

- (250.540.498) (192.889.554) (443.430.052) Other comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2017 61.162.218.750 57.610.525.455

1.997.400.041

6.868.582.585 127.638.726.831 45.864.016.510 173.502.743.341

Balance as of December 31, 2017




6

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016



CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017 AND 2016 (Figures are expressed in Rupiah, unless otherwise

stated)

2017 2016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 141.534.444.282 193.772.382.091 Cash receipts from customers Penerimaan bunga dan lainnya 1.229.089.588 3.266.390.786 Cash rceipts from interest income and others Pembayaran kepada pemasok (74.458.560.686) (173.653.761.915) Cash payments to suppliers Pembayaran kepada karyawan (37.279.192.195) (49.996.547.940) Cash payments to employees Pembayaran pajak penghasilan (5.098.032.255) (8.387.651.053) Income taxes paid Pembayaran bunga (6.257.315.534) (8.952.764.370) Interest paid

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi

19.670.433.200

(43.951.952.401)

Net Cash Provided from (Used for) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

CASH FLOWS FROM INVESTING

ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 303.275.839 63.431.404 Proceeds from disposal of fixed assets Perolehan aset tetap (1.924.202.383) (684.160.341) Cash payments for acquisition of fixed assets Pembayaran uang muka komitmen kerjasama - (30.000.000.000) Cash payment for commitment advance

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(1.620.926.544)

(30.620.728.937) Net Cash Used for Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCING

ACTIVITIES Pembayaran utang bank (28.529.411.764) (18.892.156.863) Cash payment for bank loans Penerimaan utang bank - 78.000.000.000 Proceeds from from bank loans Penurunan (kenaikan) piutang lain-lain - pihak berelasi

6.909.879.725 (11.841.851.404) Decrease (increase) in other receivables – related parties

Kenaikan (penurunan) utang lain-lain - pihak berelasi

(595.624.000) 6.691.152.870 Increase (decrease) in other payables – related parties

Pembayaran dividen - (2.409.405.351) Dividends paid

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

(22.215.156.039)

51.547.739.252

Net Cash Provided from (Used for) Financing Activities

PENURUNAN KAS DAN SETARA KAS

(4.165.649.383)

(23.024.942.086) NET DECREASE IN CASH

AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

20.060.472.639

43.085.414.725

CASH AND CASH EQUIVALENTS

AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

15.894.823.256

20.060.472.639

CASH AND CASH EQUIVALENTS

AT THE END OF YEAR


PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk.AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS



7

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Island Concepts Indonesia Tbk. (“Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta No. 3 tanggal 11 Juli 2001 dari Evi Susanti Panjaitan S.H., Notaris di Tabanan, Bali. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002 dari Notaris yang sama. Kedua Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 23 April 2003 dalam Surat Keputusan No.C-08791 HT.01.01.TH.2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 Tambahan No. 9004 tanggal 10 September 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir adalah dengan Akta Notaris No. 27tanggal 18 November 2014 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, notaris di Jakarta, yang antara lain dilakukan sehubungan dengan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dan perubahan susunan pengurus Perusahaan. Akta Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No.AHU-66908.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 19 Desember 2014.

PT Island Concepts Tbk (the "Company") was established on July 11, 2011 based on Notarial Deed No. 3 of Evi Susanti Panjaitan, notary in Tabanan, Bali. This notarial deed had been amended through Notarial Deed No.14 dated September 12, 2002 with the same notary. Both Deeds were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-08791 HT 01.01.TH.2003 dated April 23, 2003 and published State Gazette of the Republic of Indonesia No. 73 Supplement No. 9004 dated September 10, 2004. The Company’s Articles of Association have been amended several times and the most recent amendment pertained to the change change of use of the proceeds of the Rights Issue I (PUT I) and the change of the Company's management structure by Notarial Deed No. 25 dated November 18, 2014 of Yurisa Martanti, S.H., MH, notary in Jakarta. These amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights through his Decree No.AHU-66908.AH.01.02.Tahun 2013 dated December 19, 2014.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang jasa akomodasi, katering dan konsultasi. Saat ini kegiatan usaha Perusahaan adalah bergerak dalam bidang penyewaan villa dan akomodasi. Perusahaan memiliki entitas-entitas anak yang bergerak dibidang penyediaan jasa katering, jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan, dan jasa real estat.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in accomodation services, cateering services and consultancy. Currently, the Company is engaged in the field of Villa rental and accomodations. The Company has several subsidiaries engaged in cateering services, maintenance facilities and real estate.

Kantor Perusahaan terletak di Jl. Raya Petitenget

No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada April 2005. Lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan adalah di Bali Island Villas, Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.

The Company is located at Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali. The Company commenced its commercial operations in April, 2005. The Company’s main location of the operational activities is in Bali Island Villas, Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.


PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016






8

1. U M U M (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan

Karyawan b. Board of Commissioners, Directors, Audite Comittee and

Employee.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Desember 2017, berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 26 Mei 2017 dari Dr. Yurisa Martanti, S.H., MH notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2017 was based on Notarial Deed No. 17 dated May 26, 2017 of Dr. Yurisa Martanti, S.H., MH, notary in Jakarta, was as follows :

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Putu Agung Prianta President Commissioner Komisaris Independen : R. Rivai M. Noer Independent Commissioner Komisaris : H. Suardi Latief Commissioner

Dewan Direktur Board of Directors Presiden Direktur : Dodi Prawira Amtar President Director Direktur : Graham James Bristow Director Direktur Independen : Triyono Independent Director

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan pada 31 Desember 2016, berdasarkan Akta No. 8 tanggal 23 September 2016 dari Dr. Yurisa Martanti, S.H., MH notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2016 was based on Notarial Deed No. 8 dated September 23, 2016 of Dr. Yurisa Martanti, S.H., MH, notary in Jakarta, was as follows :

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : A.Sulistyawati : President Commissioner Komisaris Independen : R. Rivai M. Noer : Independent Commissioner Komisaris : Igor Manindjo : Commissioner

Dewan Direktur Board of Directors Presiden Direktur : Dodi Prawira Amtar : President Director Direktur : Putu Agung Prianta : Director Direktur : Graham James Bristow : Director Direktur : Edi Timbul Hardiyanto : Director Direktur : Triyono : Director

Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan

pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

The composition of Audit Committe and Corporate Secretary as of December 31, 2017 and 2016 was as folows :

Ketua : R. Rivai M. Noer : Chairman Anggota : Dr. Cynthia Afriani S.E., M.E. : Member Anggota : Vita Diani Satiadhi : Member Sekretaris Perusahaan : Yusea Eka Prasetya : Corporate Secretary








9


b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan

Karyawan (Lanjutan) b. Board of Commissioners, Directors, Audite Comittee and

Employee (Continued). Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi

seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (namun tidak termasuk Komisaris Independen). Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan.

The key management personnel of the Company consist of all members of the Board of Commissioners and Directors (exclude Independent Commissioner). The key management has the authority and responsibility to plan, lead and control the Company's activities.

Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan

kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The total renumenation of the Company’s and Subsidiaries’ Board of Commissioners and Directors Company as of December 31, 2017 and 2016 were a follow :

2017 2016

Dewan Komisaris 2.019.888.268 1.149.898.198 Board of Commissioners Direksi 3.571.326.269 3.314.616.531 Board of Directors

Jumlah 5.591.214.537

4.464.514.729

Total

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,

Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing mempunyai 80 dan 71 orang karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2017 and 2016, the Company and its Subsidiaries had 80 and 71 employees, respectively (unaudited).

c. Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan c. The Company’s Initial Public Offering

Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan

memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 sehubungan dengan penawaran umum perdana saham Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp112,50 per saham dan harga penawaran Rp112,50 per saham. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).

On December 22, 2004, the Company obtained an effective

notice from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency in his letter No. 1303/III/PMA/2004 for the the Company's initial public offering of 125,000,000 shares with par value of Rp112.50 per share at an offering price of Rp112.50 per share. All shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange).








10


c. Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan

(Lanjutan) c. The Company’s Initial Public Offering (Continued)

Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal

14 Mei 2008 yang dituangkan dalam akta notaris No. 55 oleh Evi Susanti Panjaitan, S.H. menyetujui pemecahan modal dasar Perusahaan dari 500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp112,25 menjadi 1.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp56,125 per lembar saham. Setelah pemecahan tersebut, saham yang ditempatkan dan disetor Perusahaan bertambah dari 125.000.000 lembar saham menjadi 250.000.000 lembar saham.

The General Meeting of Shareholders on May 14, 2008 which was notarized by Evi Susanti Panjaitan, S.H., based on notarial deed No. 55, approved the split of the Company's authorized capital stock from 500,000,000 shares with par value of Rp112.25 per share to 1,000,000,000 shares with par value of Rp56,125 per share. The Company's issued and paid-up shares after the split increased from 125,000,000 shares to 250,000,000 shares.

d. Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi ke

dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk. d. Merger of PT. Gama Wahyu Abadi into PT. Island

Concepts Indonesia Tbk.

Berdasarkan Akta No. 52 tanggal 20 Juni 2011 M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi (GWA) melakukan penggabungan usaha dimana GWA secara hukum terlikuidasi setelah efektifnya penggabungan tersebut.

Based on Deed No. 52 dated June 20, 2011 by M. Nova Faisal S.H., M.Kn., the Company and PT Gama Wahyu Abadi (GWA) merged its businesses wherein GWA was legally liquidated after the effectiveness of the merger.

Pada tanggal 16 Juni 2011, Perusahaan menerima

surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.S-6710/BL/2011 tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha.

On June 16, 2011, the Company received a letter from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) No.S-6710/BL/2011 regarding the effective notification of the Merger Statement.

Perubahan anggaran dasar Perusahaan berkaitan

dengan penggabungan usaha, sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011.

Changes in the Company's articles of association with regards to merger, as set forth in Deed No. 53 dated June 20, 2011 by Nova Faisal, S.H., M.Kn. has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decree No.AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 dated July 19, 2011.

Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D-

VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan menyatakan bahwa nilai pasar wajar 100% saham Perusahaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp8.047.047.000 atau sebesar Rp32,19 per saham.

Based on stock valuation report No. 041D-VAL-VI/2011 dated June 10, 2011 by KJPP Rengganis, Hamid & Rekan, state that the fair market value of the Company's 100% shares as of December 31, 2010 amounted to Rp8,047,047,000 or equivalent of Rp32.19 per share.








11



dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Lanjutan)

d. Merger of PT. Gama Wahyu Abadi into PT. Island Concepts Indonesia Tbk. (Continued)

Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E-

VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis, Hamid & Rekan menyatakan bahwa nilai pasar wajar 100% saham GWA pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp15.337.092.000 atau sebesar Rp153.370,92 per saham.

Based on stock valuation report No. 041E-VAL-VI / 2011 dated June 10, 2011by KJPP Rengganis, Hamid & Rekan, state that the fair market value of GWA’s 100% shares as of December 31, 2010 amounted to Rp15,337,092,000 or equivalent of Rp153,370.92 per share.

Sebelum penggabungan usaha, Perusahaan

menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp56,125 per saham dan mengkonversi saham GWA, dimana setiap pemegang 1 (satu) saham GWA dengan nilai nominal Rp100.000 per saham mendapatkan 4.765 saham baru dengan nilai nominal Rp56,125 per saham, sehingga jumlah saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan penggabungan usaha dengan GWA sebanyak 476.500.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp26.743.562.500. Setelah penggabungan usaha, saham yang ditempatkan dan disetor mengalami kenaikan dari 250.000.000 lembar saham menjadi 726.500.000 lembar saham.

Prior to the merger, the Company issued new shares with par value of Rp56.125 per share and converted GWA shares, whereby each holder of 1 (one) GWA share with par value of Rp100,000 per share obtained 4,765 new shares with par value of Rp56.125 per share, thus as result, the number of new shares issued in connection with the merger of GWA was 476,500,000 shares with a nominal value of Rp26,743,562,500. After the merger, the issued and paid-up capital increased from 250,000,000 shares to 726,500,000 shares.

Susunan pemegang saham Perusahaan sebelum

dan setelah penggabungan usaha adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders before and after the merger was as follows:

Pemegang Saham

Perusahaan Sebelum Penggabungan Usaha/

Company’s Sharheolder Before the Merger

Pemegang Saham GWA Sebelum Penggabungan Usaha/

GWA’s Shareholders Before the Merger

Pemegang Saham Perusahaan Setelah

Penggabungan Usaha/ Company’s Sharheolder After

the Merger

Jumlah Saham/ Total Shares

%

Jumlah Saham

Sebelum Konversi/ Total Shares

Before Conversion

%

Jumlah Saham

Setelah Konversi/ Total Shares

After Conversion


%

Island Regency Grup Ltd.

56.562.000 22,62 - - - 56.562.000 7,79

Island Regency Club Inc.

48.500.000 19,40 - - - 48.500.000 6,68

Graham James Bristow

32.000.000 12,80 - - - 32.000.000 4,40








12



dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Lanjutan)

d. Merger of PT. Gama Wahyu Abadi into PT. Island Concepts Indonesia Tbk.(Continued)

Pemegang Saham

Perusahaan Sebelum Penggabungan Usaha/

Company’s Sharheolder Before the Merger

Pemegang Saham GWA Sebelum Penggabungan Usaha/

GWA’s Shareholders Before the Merger

Pemegang Saham Perusahaan Setelah

Penggabungan Usaha/ Company’s Sharheolder After

the Merger


%

Jumlah Saham

Sebelum Konversi/ Total Shares

Before Conversion

%

Jumlah Saham

Setelah Konversi/ Total Shares

After Conversion


%

Francis Street Pty. Ltd.

16.500.000 6,60 - - - 16.500.000 2,27

Masyarakat 96.438.000 38,58 - - - 96.438.000 13,27

Ir. Frans Bambang Siswanto

-

-

99.999

99,99

476.495.235

476.496.235

65,58

Octavianus Kuntjoro - - 1 0,01 4.765 4.765 0,01

Jumlah / Total 250.000.000 100,00 100.000 100,00 476.500.000 726.500.000 100,00

e. Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) e. Limited Public Offering I (“PUT I”)

Berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal

11 Desember 2013 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-66908.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan melakukan penambahan modal dasar dari 1.000.000.000 (satu milyar) saham menjadi 2.750.000.000 (dua milyar tujuh ratus lima puluh juta) saham. Selanjutnya, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) kepada para Pemegang Saham Perusahaan dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 363.250.000 (tiga ratus enam puluh tiga juta dua ratus lima puluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp56,125 (lima puluh enam koma seratus dua puluh lima Rupiah) yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp300 (tiga ratus Rupiah) setiap saham, sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor menjadi sebanyak-banyaknya Rp108.975.000.000 (seratus delapan milyar sembilan ratus tujuh puluh lima juta Rupiah).

Based on Notarial Deed. 20 dated December 11, 2013 by Yurisa Martanti, S.H., MH, notary in Jakarta, which has been approved by the Minister of Justice and Human Rights through his Decision Letter no. AHU-66908.AH.01.02.Tahun 2013 dated December 19, 2013, the Company increased its authorized capital from 1,000,000,000 (one billion) shares to 2,750,000,000 (two billion seven hundred and fifty million) shares. Subsequently, the Company conducted a Limited Public Offering I ("PUT I") to the Company's Shareholders through the Issuance of Pre-emptive Rights (HMETD) totaling as much as 363,250,000 (three hundred sixty three million two hundred fifty thousand) shares with a nominal value of Rp56,125 (fifty six point one hundred twenty five Rupiah) shares offered at an exercise price of Rp300 (three hundred Rupiah) per share, thus, the total issued and paid up capital became Rp108,975,000,000 (one hundred and eight billion nine hundred seventy five million Rupiah).








13


e. Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) (Lanjutan) e. Limited Public Offering I (“PUT I”) (Continued)

Pada tanggal 11 Desember 2013, PUT I

dinyatakan efektif oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui suratnya No.S-423/D/04/2013. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, jumlah saham yang telah dipesan sehubungan dengan PUT I sebanyak 272.500 (dua ratus tujuh puluh dua ribu lima ratus) saham, sehingga pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebanyak 726.772.500 (tujuh ratus dua puluh enam juta tujuh ratus tujuh puluh dua ribu lima ratus) saham. Pada tanggal 10 Pebruari 2014 (tanggal penjatahan pemesanan saham), saham yang ditawarkan dalam PUT I seluruhnya telah diambil oleh para pemegang saham sehingga jumlah saham Perusahaan setelah PUT I menjadi 1.089.750.000 (satu milyar delapan puluh embilan juta tujuh ratus lima puluh ribu) saham atau setara dengan Rp61.162.218.750 (enam puluh satu milyar seratus enam puluh dua juta dua ratus delapan belas ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah).

On December 11, 2013, PUT I was declared effective by the Chairman of the Board of Commissioner of the Financial Services Authority (OJK) through his letter No.S-423/D/04/2013. As of December 31, 2013, the number of shares subscribed in connection with PUT I was 272,500 (two hundred and seventy-two thousand five hundred) shares, thus, the number of issued and fully paid up shares became 726,772,500 (seven hundred twenty-six million seven hundred seventy-two thousand five hundred) shares. On February 10, 2014 (the allotment date of share subscription), the shares offered in PUT I have all been subscribed by the shareholders so the total number of shares of the Company after PUT I became 1,089,750,000 (one billion eighty nine million seven hundred fifty thousand) or equivalent to Rp61,162,218,750 (sixty one billion one hundred sixty two million two hundred eighteen thousand seven hundred and fifty Rupiah).

f. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian f. Completion of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan

Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 29 Maret 2018. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of the Company and its Subsidiaries for the year ended December 31, 2017 have been completed and approved by the Company's Board of Directors for issue on March, 29 2018. The Company's Directors are responsible for the preparation of these consolidated financial statements.








14


g. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan g. Consolidated Subsidiaries

Pada tanggal 31 Desember 2017 and 2016,

Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung pada Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”):

As of December 31, 2017 and 2016, the Company has direct share ownerships in the following Subsidiaries (together with the Company hereinafter referred to as the “Group”):

Entitas Anak/ Subsidiaries

Jenis Usaha/ Scope of Business

Domisili dan

Tahun Operasi

Komersial/ Domicile and

Year of Commercial Operation

Persentase Kepemilikan Efektif dan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/

Effective percentage of ownerships and total assets before elimination

31 Desember / December 31

2017 (%)

2016 (%)

PT Patra Supplies and Services (PSS)

Jasa Katering dan Jasa

Pemeliharaan Fasilitas

Perkotaan/ Catering Services

and Urban Facility Maintenance

Services

Jakarta 1976

50% 57.726.826.957

50% 67.662.875.331

PT Bhumi Lestari Makmur (BLM)

Real estat/ Real estate

Bali 2008

75% 321.600.778.355

75% 353.455.237.851

Pada tanggal 29 September 2016, BLM mendirikan

PT Pesona Bali Raya Abadi (“PBRA”) berdasarkan Akta No. 803 dari Imron, S.H., M.Kn. notaris di Bekasi. Pendirian tersebut telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-00106.AH.02.01.Tahun 2014. BLM memiliki 99% kepemilikan saham PBRA yang penyetorannya, sebesar Rp 198.000.000 baru dilakukan BLM pada bulan Februari 2017.

On September 29, 2016, BLM established PT Pesona Bali Raya Abadi ("PBRA") pursuant to Deed No. 803 by Imron, S.H., M.Kn., notary in Bekasi. The establishment has been approved by the Minister of Justice and Human Rights based on his Decision Letter no. AHU-00106.AH.02.01.Tahun 2014. BLM owns 99% share ownership in PBRA with equivalent of Rp 198,000,000 which was deposited by BLM in February 2017.

Sehubungan dengan rencana BLM untuk

mengalihkan kepemilikan di PBRA pada tahun yang sama, BLM tidak mengkonsolidasikan laporan keuangan PBRA untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, namun memutuskan untuk mengakui rugi bersih investasi di PBRA sebesar Rp5.246.610.176 dengan menggunakan metode ekuitas.

In connection with BLM’s plan to transfer ownership in PBRA in the same year, BLM did not consolidate the financial statements of PBRA for the year ended December 31, 2017, but decided to recognize the share in net loss of PBRA amounted to Rp5,246,610,176 using equity method equity.








15


g. Entitas Anak yang Dikonsolidasikan g. Consolidated Subsidiaries

Berdasarkan Akta Jual beli Saham No.218 tanggal

23 Desember 2017 dan No.33 tanggal 18 Januari 2018 dari Notaris Yulia, SH, BLM keseluruhan saham di PBRA, yaitu sebanyak 100.000 saham atau setara dengan Rp198.000.000 kepada PT Duta Dharma Realty, yang merupakan pihak berelasi dari PT Nuansa Hijau Lestari. BLM mengakui keuntungan pelepasan PBRA pada tahun berjalan sebagai berikut:

Based on the Deed of Shares Sale and Purchase No.218 dated December 23, 2017 and No.33 dated January 18, 2018 of Notary Yulia, SH, BLM's total shares in PBRA of 100,000 shares or equivalent to Rp198,000,000 was transferred to PT Duta Dharma Realty, a related party from PT Nuansa Hijau Lestari. BLM recognized gain in disposal of PBRA during the current year as follows:

2017

Jumlah Aset 11.112.003.134 Total Assets Jumlah Liabilitas (16.211.609.373) Total Liabilities

Aset Bersih ( Catatan 39)

(5.099.606.239)

Net Assets (Note 39)

Presentasi kepelimikan saham BLM (99%)

(5.048.610.176)

Ownership interests of BLM (99%)

Nilai Pelepasan (198.000.000) Proceeds of Sale

Laba pelepasan entitas anak

(5.246.610.176)

Gain in disposal of subsidiary

Akuisisi Entitas Anak Acquisition of a Subsidiary

Perusahaan memiliki PSS melalui penggabungan

usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi (Catatan 1d).

The Company owns PSS through a merger with PT. Gama Wahyu Abadi (Note 1d).

Pada tanggal 28 Februari 2014, Perusahaan

mengakuisisi saham yang diterbitkan oleh BLM sebanyak 60.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per saham atau setara dengan 75% kepemilikan saham di BLM.

On February 28, 2014, the Company acquired 60,000 shares issued by BLM with a nominal value of Rp1,000,000 per share or equivalent to 75% ownership in BLM.

Harga perolehan akuisisi melalui pembayaran kas

60.000.000.000 Acquisition cost through cash payments

Aset bersih yang diperoleh (57.693.273.790) Net assets acquired

Goodwill

2.306.726.210

Goodwill

Goodwill tercatat pada aset tidak lancar lainnya

(Catatan 13). Goodwill is recorded as other non-current assets (Note 13).








16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING AND FINANCIAL REPORTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Basis of Consolidated Financial Statements Preparation

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan

disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi (PSAK dan ISAK)yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which includes Statements and Interpretations (PSAK and ISAK) issued by the Indonesian Accounting Standards Board of Financial Accounting Standards and the Rules and Guidelines for the Presentation and Disclosure of Financial Statements by the Financial Service Authority (OJK).

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian

ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The measurement basis for these consolidated financial statements is the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the basis of other measurement, as described in the accounting policies of each account. These consolidated financial statements have been prepared using the accrual method, except for the statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan

menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (“Rp”) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.

The currency of reporting used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah ("Rp") which is the functional currency of the Group.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis b. Principles of Consolidation and Business Combination Prinsip Konsolidasi Consolidation Principles

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan

keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Grup menerapkan PSAK No. 65 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah hak suara suatu entitas, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its Subsidiaries. The Group applies PSAK No. 65 (Revised 2013), "Consolidated Financial Statements". The consolidated financial statements incorporate all Subsidiaries controlled by the Company. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through the Subsidiary more than half of the voting rights of an entity, unless it can be clearly indicated that the ownership is not followed by control.








17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN PELAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING AND FINANCIAL REPORTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis

(Lanjutan) b. Principles of Consolidation and Business Combination

Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) Consolidation Principles (Continued) Pengendalian juga ada ketika Perusahaan yang

mempunyai setengah atau kurang, hak suara suatu entitas juga memiliki:

Control also exists when the Company owns half or less, the voting rights of an entity also have:

a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara

sesuai perjanjian dengan investor lain; a. powers exceeding half of the voting rights in accordance with

agreements with other investors; b. kekuasaan untuk mengatur kebijakan

keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

b. the power to regulate the financial and operating policies of the entity under the articles of association or agreement;

c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau

c. the power to designate or replace most of the board of directors and board of commissioners or equivalent regulating organs and control the entity through such councils or organs; or

d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau badan tersebut.

d. the power to cast a majority vote in meetings of boards of directors and commissioners or equivalent governing bodies and controlling entities through boards of directors and board of commissioners or bodies.

Entitas Anak dikonsolidasikan secara penuh sejak

tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, which is the date the Company obtained control, until the date the Company ceses to lost control.

Kepentingan non-pengendali mencerminkan

bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Non-controlling interests represent the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries that are not attributable directly or indirectly to the Company, which are presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and within equity in the consolidated statements of financial position, separately from equity attributable to the parent entity.








18





(Continued) Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) Consolidation Principles (Continued)

Kepentingan non-pengendali atas total laba rugi

komprehensif entitas anak diidentifikasi sesuai proporsinya dan disajikan sebagai bagian dari total laba komprehensif yang diatribusikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kepentingan non-pengendali atas aset neto entitas anak diidentifikasi pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The non-controlling interest in the subsidiaries' total comprehensive income is recognized in proportion and presented as part of the total comprehensive income attributable to the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. Non-controlling interest in the subsidiaries' net assets are identified on the date the business combination is subsequently adjusted to the proportionate change in the equity of the subsidiary and presented as part of equity in the consolidated statements of financial position.

Transaksi dengan kepentingan non-pengendali

yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada kepentingan non-pengendali juga dicatat di ekuitas.

Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.

Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak. Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.

When the Group losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary. The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for an investment in an associate, or a jointly controlled entity.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material

antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi. All significant intercompany transactions and balances have

been eliminated.








19





(Continued) Kombinasi Bisnis Business Combinations

Grup menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010),

“Kombinasi Bisnis”. Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur kepentingan non-pengendali pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi.

The Group applies PSAK No. 22 (Revised 2010), "Business Combination". Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any non-controlling interest in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition related costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup

mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions at acquisition date.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan

secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.

If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak

pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.








20





(Continued) Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Business Combinations (Continued)

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur

pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk kepentingan non-pengendali atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada

jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau Entitas Anak yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of the impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Company and/or its subsidiaries’ cash generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquired are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK

dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.

c. Penjabaran Mata Uang Asing c. Foreign Currency Translation

Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata

uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam periode berjalan yang menggunakan mata uang yang bukan rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang yang bukan rupiah tersebut disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada setiap akhir periode pelaporan. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi.

The bookkeeping of the Group is maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving other currencies are recorded in rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. Monetary assets and liabilities denominated in other currencies are adjusted to rupiah to reflect the Bank Indonesia middle rates of exchange prevailing at the end of the reporting period. The resulting gains or losses are recognized in profit or loss.








21



c. Penjabaran Mata Uang Asing (Lanjutan) c. Foreign Currency Translation (Continued)

Kurs mata uang asing pada tanggal 31 Desember

2017 dan 2016 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:

2017 2016

Dolar Amerika Serikat 13.548 13.436 United States Dollar Dolar Australia 10.557 9.724 Australian Dollar

d. Transaksi Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Grup menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2015),

“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan transaksi dan saldo-saldo pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak (sebagai entitas pelapor), yang meliputi::

The Group adopts PSAK No.7 (Revised 2015), "Related Parties Disclosures", this PSAK requires disclosure of related party transactions and balances, including commitments in the consolidated financial statements. Related party is a person or an entity related to the Company and the Subsidiaries (as reporting entity) which consist of::

(a) Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

(a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

i) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor; (i) has control or joint control over the reporting entity;

ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

(ii) has significant influence over the reporting entity; or

iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor

jika memenuhi salah satu hal berikut: (b) An entity is related to a reporting entity if any of the

following conditions applies: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

(i) The entity and the reporting entity are members of the same business group (i.e. parent entity, subsidiary and the fellow subsidiary is related to the others);

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a business group of which the other entity is members);

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

(iii) Both entities are joint ventures of the same third party;.








22



d. Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan) d. Transaction Related Party (Continued)

(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari

entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga

(iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

(v) The entity is a post-employment benefits plan for the benefits of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau

(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(vii) A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi

telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.

e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalents

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah

semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments

Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014):

“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

The Group applies PSAK No .50 (Revised 2014): “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014): “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and PSAK No. 60 (Revised 2014): “Financial Instruments: Disclosures”.








23



f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

Aset Keuangan (Lanjutan) Financial Assets (Continued)

Pengakuan Awal Initial Recognition

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55

(Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets classified at fair value through profit or loss (FVTPL), loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments or available-for-sale (AFS) financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at the end of each reporting period. .

Semua aset keuangan diakui pada awalnya sebesar

nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali dalam hal aset keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

All financial assets are recognized initially at fair value plus directly attributable transaction costs, except in the case of financial assets which are recorded at fair value through profit or loss

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang

memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau konvensi di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal penyelesaian, yaitu tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the settlement date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 Grup

tidak memiliki instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL, investasi HTM atau aset keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.

As of December 31, 2017 and 2016, the Group has no financial instruments designated as FVTPL, HTM investments, AFS financial assets or derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.








24




Aset Keuangan (Lanjutan) Financial Assets (Continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent Measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai acuan nilai di pasar aktif. Akun ini muncul ketika Grup menyediakan uang, barang atau jasa secara langsung kepada debitur dengan tidak berniat menjual piutang. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat sebesar nilai perolehannya atau biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR) dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas akuisisi dan termasuk biaya yang merupakan bagian integral dari EIR dan biaya transaksi. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika jatuh tempo dalam waktu dua belas (12) bulan dari akhir periode pelaporan, jika tidak, diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They arise when the Group provides money, goods or services directly to a debtor with no intention of selling the receivables. After initial recognition, loans and receivables are carried at cost or amortized cost using the effective interest rate (EIR) method less any allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and includes fees that are an integral part of the EIR and transaction costs. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. Loans and receivables are included in current assets if maturity is within twelve (12) months from the end of the reporting period; otherwise, these are classified as non-current assets.


pinjaman yang diberikan dan piutang Grup mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain.

As of December 31, 2017 and 2016, the Group’s loans and receivables include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other assets.








25




Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Pengakuan Awal Initial Recognition

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55

(Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan FVTPL, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi kewajiban keuangan tersebut pada awal pengakuan dan, jika diperbolehkan dan sesuai, melakukan evaluasi ulang terhadap penunjukan tersebut pada setiap tanggal pelaporan.

Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2014) are classified as financial liabilities at FVTPL, financial liabilities measured at amortised cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates such designation at every reporting date.

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar

nilai wajar, dan dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value, and in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Seluruh liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31

Desember 2017 dan 2016 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi. Grup tidak memiliki kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.

As of December 31, 2017 and 2016, the Group’s financial liabilities are all classified as financial liabilities measured at amortised cost. The Group has no financial liabilities classified as at FVTPL or derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent Measurement

Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya

Perolehan yang Diamortisasi berkaitan dengan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau derivatif yang ditujukan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif atau ditetapkan sebagai FVTPL pada awal kewajiban. Akun-akun ini mencakup kewajiban keuangan yang timbul dari operasi (misalnya, utang dan akrual) atau pinjaman.

Financial Liabilities Measured at Amortised Cost pertains to financial liabilities that are neither held for trading nor derivative designated as hedging instruments in an effective hedge or designated as at FVTPL upon the inception of the liability. These include financial liabilities arising from operations (e.g., payables and accruals) or borrowings.








26




Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Financial Liabilities (Continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) Subsequent Measurement (Continued)

Liabilitas keuangan selanjutnya dicatat pada biaya

perolehan yang diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak penerapan metode amortisasi EIR atau akresi atas premi, diskonto, dan setiap biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

These financial liabilities are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the EIR method of amortization or accretion for any related premium, discount, and any directly attributable transaction cost.


liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, utang bank dan utang pembiayaan konsumen.

As of December 31, 2017 and 2016, the Group’s financial liabilities include trade payables, other payable, bank loans, and consumer finance payable.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang

diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan keuangan ditentukan dengan mengacu pada harga pasar saham yang tercatat, tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat, termasuk penggunaan transaksi pasar wajar kini (arm’s length market transaction); mengacu kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas atau jumlah dari semua pembayaran kas masa depan atau penerimaan, didiskontokan dengan menggunakan harga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama; atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each financial reporting date is determined by reference to the quoted market prices, without any deduction for transaction costs. For financial instruments not traded in an active market, fair value is determined using appropriate valuation techniques, which may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities; or other valuation models.








27




Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan) Fair Value of Financial Instruments (Continued)

Instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar

diukur berdasarkan hirarki berikut: Financial instruments recognized at fair value are measured

based on the following hierarchy:

Tingkat 1 – Harga dikutip di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik

Level 1 - Quoted prices in active markets for identical asset or liability

Tingkat 2 – Harga dikutip dari sumber selain harga dikutip yang termasuk dalam Tingkat 1 untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (seperti harga) atau tidak langsung (berasal dari harga)

Level 2 - Those involving inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices)

Tingkat 3 – Harga dikutip untuk aset atau kewajiban yang tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diamati)

Level 3 - Those with inputs for asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs)

Saling Hapus Dari Instrumen Keuangan Offsetting Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling

hapus dan dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dengan nilai bersihnya jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk saling menghapuskan jumlah diakui dan ada intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Grup mengevaluasi pada setiap tanggal pelaporan

apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Sebuah aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi penurunan nilai jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset (“kerugian” yang terjadi) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.








28




Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) Impairment of Financial Assets (Continued)

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi

bahwa debitur atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan yang signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, adanya kemungkinan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan ketika data yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan, seperti biaya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtor or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as charges in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

Nilai tercatat atas aset keuangan berkurang melalui

penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan tunjangan yang terkait, dihapuskan bila tidak ada prospek yang realistis di masa depan dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Grup. Jika pada tahun berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals have been realized or have been transferred to the Group. If in subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income








29




Penghentian Pengakuan Pada Instrumen

Keuangan Derecognition of Financial Instruments

Aset Keuangan Financial Assets

Aset keuangan (atau mana yang berlaku, bagian

dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya bila: (1) hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan telah kadaluwarsa; atau (2) Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan kepada pihak ketiga di bawahperjanjian“pass-through”; dan (a) Grup telah mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (b) secara substansial Grup tidak mengalihkan atau memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mengalihkan pengendalian atas aset keuangan tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial

asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without materialdelay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada

saat kewajiban dibawah perjanjian tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh kewajiban lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketentuan kewajiban keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.








30



g. Persediaan g. Inventories

1. Persediaan Barang Konsumsi dan Bukan

Barang Konsumsi 1. Consumable and Non-consumable Inventories.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih

rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak, kecuali untuk persediaan perkebunan, yang menggunakan FIFO (First In First Out) dikurangi penyisihan karena penurunan nilai, keusangan, dan slow moving. Penyisihan karena keusangan dan slow moving ditentukan berdasarkan estimasi pemakaian masing-masing jenis persediaan di masa mendatang.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and selling expenses. Cost is determined based on the moving average method, except for plantation inventory, which is using FIFO (First In First Out) less any allowance for impairment and obsolescence and slow moving. Provision for obsolete and slow moving inventories is determined based on estimated usage of each type of inventory in the future.

2. Persediaan Real Estat 2. Real Estate Inventories

Persediaan real estat, yang terdiri dari

persediaan vila dan resort yang siap dijual dan yang sedang dalam pembangunan, serta tanah yang sedang dikembangkan, dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya dan nilai realisasi bersih (nilai terendah antara biaya atau nilai realisasi bersih).

Real estate inventories consist of villas and resorts ready for sale and under construction, and land under development are stated at the lower of cost and net realizable value (the lower of cost or net realizable value).

Biaya tanah yang sedang dikembangkan

meliputi biaya pengembangan dan pematangan tanah, kapitalisasi beban keuangan atas pinjaman bank dan fasilitas kredit lainnya yang diperoleh untuk membiayai pembangunan proyek dan pembelian, serta biaya pengembangan lainnya yang langsung atau tidak langsung dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat. Jumlah biaya tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke persediaan vila dan resor pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan dengan menggunakan metode luas area. Biaya persediaan vila dan resort mencakup juga biaya aktual konstruksi.

The cost of land under development consists of the cost of land development, capitalized borrowing costs from bank loans and other credit facilities obtained to finance the project and purchase development, and other development costs directly or indirectly attributable to real estate development activities. The total costs land under development is transferred to villas and resort inventories ready for sale when the land development is completed based on the area of saleable lots. The costs of villas and resort inventories includes also the actual costs of construction.








31



g. Persediaan (Lanjutan) g. Inventories (Continued)

2. Persediaan Real Estat (Lanjutan) 3. Real Estate Inventories (Continued)

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah

yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan berdasarkan luas area yang dapat dijual.

The cost of land development, including the cost of land used for roads and amenities and other non-saleable areas, is allocated proportionally based on saleable area of land.

Biaya perolehan bangunan yang

sedangdikonstruksi termasuk biaya konstruksi dipindahkan ke persediaan vila dan resor yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.

Constructed cost of construction including construction cost is transferred to villas and resorts inventories ready for sale when completed and when it is ready for sale using the specific identification method.

Cadangan kerugian penurunan nilai

persediaandibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Selisih lebih nilai tercatat persediaan atas estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable value) diakui sebagai “Penyisihan Penurunan Persediaan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Provision for impairment losses is determined to adjust inventory value to net realizable value. The excess of the carrying amount of inventories over the estimated recoverable value is recognized as “Provision for Decrease of Inventories” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan yangterjadi

atas proyek yang sudah selesai dan secara substansial siap untuk digunakansesuai tujuannya dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya.

Periodic maintenance and repair costs of the completed projects and substantially ready for its intended use shall be charged to expense as incurred.

Estimasi dan alokasi biaya harus dikajikembali

pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi.

Cost estimates and allocation are reviewed at the end of every reporting period until the project is substantiallycompleted. If there are any substantial changes from the estimates, the costs are revised and reallocated.

h. Biaya Dibayar Dimuka h. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat

masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over the period benefited using the straight-line method.








32



i. Investasi pada Entitas Asosisasi i. Investments in Associates

Entitas asosiasi adalah suatu entitas yang bukan

merupakan entitas anak ataupun pengendalian bersama entitas, tetapi Grup memiliki pengaruh signifikan atas entitas tersebut. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.

An associate is an entity which is neither a subsidiary nor an interest in joint venture, but the Group has significant influence over that entity. An investment in associate is accounted for using the equity method.

Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi

paska akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya paska akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.

The Group's share of the profit or loss of the associate after the acquisition is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and adjustments to the carrying amount may also be necessary for changes in the Group’s proportionate interest in the associate arising from changes in the associate’s other comprehensive income. Dividend distributions received from the associate reduce the carrying amount of the investment. If the losses of the associate equal to or exceed its investment, including the non-collateral receivable, the Group ceases the recognition of its share of losses, unless the Group has guaranteed the obligation of the associate.

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan

apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas laba/(rugi) bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.

At each reporting date, the Group determines whether there is objective evidence that there has been impairment in investments in the associate. If so, the Group calculates the amount of the impairment loss between the difference of the recoverable amount and the carrying amount of the investment in the associate and recognizes the difference in "share in net income/(loss) of the associate" in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of impairment of the transferred asset. The accounting policies of the associate are adjusted when necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.








33



j. Aset Tetap j. Fixed Assets


“Aset Tetap”. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

The Group applies PSAK No. 16 (Revised 2011), "Fixed Assets". Fixed assets, except land, are stated at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment value Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value, if any.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan metode biaya.

The initial cost of fixed assets consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the fixed assets to its working condition and location for its intended use. After initial measurement, fixed assets are measured using the cost method.

Penyusutan aset tetap Grup dihitung dengan

menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan umur manfaat aset tetap sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets of the Group are computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:

Umur

Manfaat/Estimated Life

Tarif Penyusutan/Depreciation

Rates

Bangunan dan prasarana 20 - 25 4% - 5% Land and building Taman dan infrastruktur 2 50% Parks and infrastructure Peralatan kantor 2 - 5 25% - 50% Office squipment Perabot kantor 4 - 5 20% - 25% Office furniture Kendaraan 4 - 5 20% - 25% Vehicles

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan

dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying values of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya

inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.








34



j. Aset Tetap (Lanjutan) j. Fixed Assets (Continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau saat dimana tidak ada lagi manfaat ekonomis masa depan yang dapat diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Fixed assets sold or disposed of, are de-recognixed and the accumulated depreciation and impairment in value related to fixed assets.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian

pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

Any gains or losses arising from the derecognition of fixed assets are calculated as the proceeds on the disposal of fixed assets less the carrying values of the fixed assets and recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income in the year when the fixed asssets are derecognized. .

Nilai residu, umur manfaat, dan metode

penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil penelaahan berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The asset’s residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.

k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan k. Impairment of Non-Financial Assets


“Penurunan Nilai Aset”. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau jika pengujian tersebut menyimpulkan bahwa penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group applies PSAK No. 48 (Revised 2014), "Impairment of Assets". The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.

The recoverable amount of an asset is the higher of the asset’s fair value less costs to sell and its value in use. Where the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income as “impairment losses”.








35



k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan) k. Impairment of Non-Financial Assets (Continued)

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaian yang sesuai digunakan Grup untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda (multiple valuation) atau indikator nilai wajar yang tersedia. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. If no such transactions can be identified, the Group uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by multiple valuation or other available fair value indicators. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed in profit or loss to the extent that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Pemulihan rugi penurunan nilai untuk asset nonkeuangan selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang disajikan pada jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik lagi.

Reversal on impairment loss for non-financial assets other than goodwill would be recognized if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognized on profit or loss, except for assets that presented using the revaluation model in accordance with other PSAK. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.








36



l. Pengakuan Pendapatan dan Beban l. Revenue and Expense Recognition Pengakuan Pendapatan Revenue Recognation


“Pendapatan”. Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan manfaat tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan spesifik juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

The Group applies PSAK No. 23 (Revised 2010), "Revenue". Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured

1. Pendapatan Jasa dan Sewa Pelayanan 1. Service Revenue and Rental Services

Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa

kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dan pendapatan diterima dimuka akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan.

Service revenue is recognized when services are rendered to customers. Advances received from customers and income received upfront will be recognized as income when the services are rendered.

Pendapatan sewa diakui sejalan dengan

berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan.

Rental income is recognized over time or during the rental period or use of the assets.

Pendapatan bunga dan beban bunga dari

instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in profit or loss on accrual basis using the effective interest rate method.

2. Pendapatan dari Penjualan Real Estat 2. Revenue from Sale of Real Estate

Pendapatan dari penjualan bangunan vila,

rumah, rukan dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) bila memenuhi semua kriteria berikut:

Revenues from sales of villa, house, house and other similar buildings including land are recognized based on the full accrual method when all of the following criteria are met:

a. Pengikatan jual beli telah telah

ditandatangani dan kedua belah pihak telah memenuhi persyaratan yang tercantum dalam pengikatan tersebut:

a. Sales contract or agreement has been signed and both partis parties have fulfilled the terms and conditions;

b. Harga jual akan tertagih, di mana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

b. The selling price is collectible, wherein the total payments made by the buyer is at least 20% of the total agreed selling price, and the amount paid cannot be refunded by the buyer;








37



l. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) l. Revenue and Expense Recognition (Continued)

2. Pendapatan dari Penjualan Real Estat (Lanjutan)

2. Revenue from Sale of Real Estate (Continued)

c. Tagihan penjual terhadap pembeli pada

masa yang akan datang bebas dari subordinasi; dan

c. The seller’s receivable is not subject to future subordination; and

d. Penjual telah mengalihkan kepada

pembeli seluruh risiko dan manfaat pemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan dan penjual selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aset (property) tersebut. Dalam hal ini, pembangunan aset tersebut telah selesai dan siap digunakan.

d. The seller has transferred to the buyer the usual risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and does not have a substantial continuing involvement with the property. In this case, the construction of the asset has been completed and is ready for use.

Pendapatan atas penjualan unit bangunan

condotel, kondominium, apartemen, dan bangunan sejenis lainnya, yang belum selesai pembangunannya, diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

Revenues from the sale of condotel units, condominiums, apartments and other buildings pf similar type, not yet completed, are recognized using the percentage of completion method if all of the following criteria are met:

a. Proses konstruksi telah melampaui tahap

awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi;

a. The construction process has already commenced, that is, the building foundation has been completed and all of the requirements to commence construction have been fulfilled;

b. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan

b. The total payments made by the buyer is at least 20% of the total agreed selling price, and that amount is not refundable; and

c. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.

c. The amount of revenue and cost of the property can be reliably estimated

Dengan metode persentase penyelesaian,

jumlah pendapatan dan beban yang diakui untuk setiap periode akuntansi harus sesuai dengan tingkat atau persentase penyelesaian dari aset tersebut.

Under the percentage-of-completion method, the amount of revenues and expenses recognized for each accounting period are determined in accordance with the level or percentage of completion of the property.








38



l. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) l. Revenue and Expense Recognition (Continued)

Tingkat atau persentase penyelesaian

pengembangan real estat ditentukan berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan sampai dengan tanggal tertentu dibandingkan dengan total biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan real estat tersebut.

The level or percentage of completion of a real estate development is determined in proportion to the costs incurred up to a certain date relative to the total estimated development costs of the real estate projects.

Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh atau metode persentase penyelesaian, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode uang muka (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode terpenuhi.

If a real estate transaction does not meet the revenue recognition criteria by the full accrual method or the percentage method of completion, the recognition of the sale is deferred and the transaction is recognized using the deposit method until all the criteria are met.

Pengakuan Beban Expense Recognation

Beban pokok tanah yang dijual ditentukan berdasarkan biaya perolehan tanah ditambah taksiran biaya lain untuk pengembangan dan pematangannya. Beban pokok rumah hunian yang dijual meliputi biaya aktual pembangunan yang terjadi dan taksiran biaya untuk menyelesaikan pembangunan. Taksiran biaya disajikan sebagai “Taksiran Biaya untuk Pembangunan” dalam akun “Beban Akrual”. Selisih antara jumlah taksiran biaya dengan biaya aktual pembangunan atau pengembangan dibebankan pada “Beban Pokok Penjualan” tahun berjalan.

Cost of land sold is determined based on acquisition cost of the land plus other estimated expenditures for its improvement and development. The cost of the residential house sold is determined based on the actual cost of construction incurred and the estimated cost to complete the construction. The estimated cost is presented as "Estimated Cost for Development" in the "Accrued Expense" account. The difference between the estimated cost amount and the actual cost of development or development is charged to the "Costs of Revenue" of the current year.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan

menggunakan dasar akrual. Expenses are recognized when incurred based an accrual

basis.

m. Imbalan Kerja m. Employee Benefits

Perusahaan dan PSS menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) untuk menentukan kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang”) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK No. 24 Revisi, biaya imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”.

The Company and PSS adopted PSAK No. 24 (Revised 2013) to determine their employee benefits obligation under Labor Law No. 13/2003 (the "Law") dated March 25, 2003. Under Revised PSAK No. 24, the cost of employee benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method.








39



m. Imbalan Kerja (Lanjutan) m. Employee Benefits (Continued)

Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmenatas penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effect of curtailment or settlement (if any) are charged directly to the current consolidated statements of profit or loss and other comprehensice income.

Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan

dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi akturial diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from actuarial adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized in other comprehensive income and presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income

Keuntungan dan kerugian aktuaria tidak

reklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Actuarial gains and losses are not reclassified to profit or loss

in subsequent periods. n. Perpajakan n. Taxation

Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

The Company calculates income tax under PSAK No. 46, "Accounting for Income Tax". Current tax expense is determined based on the taxable income for the year, calculated using the prevailing tax rate.

Pajak Penghasilan Tidak Final Non-Final Income Tax Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas

konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang perbedaan temporer tersebut besar kemungkinannya untuk dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan. Aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinannya jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapat dipakai. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.

Deferred tax liabilities are recognized for all deductible temporary differences insofar as such temporary differences are likely to be utilized to reduce future taxable income. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and the carry forward benefit of any unused tax losses. Deferred tax assets are recognized and reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and the carry forward benefit of unused tax losses can be utilized. Amendment to tax obligation is recorded when an assessment (SKP) is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.








40



n. Perpajakan (Lanjutan) n. Taxation (Continued)

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif

pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.

Penghasilan (beban) pajak penghasilan merupakan

jumlah agregat (i) pajak kini (current tax) dan (ii) pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Akun ini disajikan dengan merinci unsur-unsur beban pajak kini dan penghasilan (beban) pajak tangguhan.

Income (expense) of income tax represents the aggregate amount (i) current tax and (ii) deferred tax which are included in the consolidated statements of comprehensive income. This account is presented by detailing the elements of current tax expense and deferred tax income (expense).

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas neraca.

All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements with their tax bases are recognized as deferred income tax using the liability method.

Beban pajak kini merupakan perhitungan

kewajiban pajak penghasilan badan Perusahaan pada satu tahun fiskal sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, dengan memperhitungkan (a) penghasilan neto komersial, (b) penghasilan yang dikenakan PPh final dan yang tidak termasuk obyek pajak, (c) penyesuaian fiskal positif dan negatif, dan (d) pengurangan penghasilan neto.

Current tax expense is the computation of corporate income tax liabilities in one fiscal year in accordance with prevailing Indonesian tax regulations, taking into account (a) commercial net income, (b) income subject to final and non-taxable income taxes, (c) positive and negative fiscal adjustmenets, and (d) reduction in net income.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di

laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial positions, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.








41



n. Perpajakan (Lanjutan) n. Taxation (Continued)

Pajak Penghasilan Final Final Income Tax Penghasilan yang telah dikenakan pajak

penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

Income already subjected to final income tax, the tax expense is recognized proportionately to the recognized income recognized during the year. The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statement of profit and loss and other comprehensive income is recognized either as prepaid taxes and taxes payable. If the recorded value of an asset or liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset or deferred tax liability.

o. Pengampunan Pajak o. Tax Amnesty

Pada tanggal 19 September 2016, Dewan Standar

Akuntansi Keuangan Indonesia (DSAK IAI) menerbitkan PSAK 70,”Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”, yang berisi pedoman pencatatan harta dan liabilitas yang diungkapkan oleh wajib pajak yang mengikuti program pengampunan Pajak berdasarkan Undang-undang No. 11 tahun 2016.

On September 19, 2016, the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK IAI) issued PSAK 70, "Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities", that states guidelines for recording assets and liabilities disclosed by the taxpayer following the Tax Amnesty Program under Law No. 11 Year 2016.

Pada tahun 2016, Entitas anak (BLM) mengikuti

program pengampunan pajak dan menerapkan PSAK 70 secara retrospektif dan menyajikan kembali laporan keuangan untuk tahun-tahun sebelumnya. Pada saat diterbitkannya Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP), Entitas Anak melakukan penyesuaian dengan melakukan pencatatan transaksi yang terkait dengan aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku atas aset dan liabilitas yang bersangkutan.

In 2016, the Subsidiary (BLM) participated in the tax amnesty program and applied PSAK 70 retrospectively and restated the financial statements for prior years. At the date of issuance of Tax Amnesty Certificate (SKPP), the Subsidiary booked the adjustments by recording transactions related to tax amnesty assets and liabilities in accordance with the accounting principles applicable to the assets and liabilities.

Uang Tebusan (jumlah pajak yang harus

dibayarkan sesuai dengan aturan Pengampunan Pajak) dibebankan pada laporan laba rugi pada periode saat SKPP diterima.

The Ransom money (the amount of tax paid in accordance with the Tax Amnesty Law) is charged directly to the profit or loss in the period when the SKPP was received.

Sesudah pengukuran awal, Entitas anak mengukur

kembali aset dan liabilitas yang dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi yang relevan.

After initial measurement, the Subsidiary measures the assets and liabilities recorded in accordance with the relevant accounting principles.








42



p. Informasi Segmen p. Segment Information


“Segmen Operasi”. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

The Group applies PSAK No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments". This PSAK requires disclosures that enable users of financial statements to evaluate the nature and financial impact of the business activities in which the entity engages and the economic environment in which it operates.

Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang

terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan

merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi.

The number of each segment item reported is a measure reported to the operational decision maker for the purposes of making decision about allocating resources to the segment and assessing its performance. In this case, the operational decision maker who make strategic decisions are the Directors.

Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas

segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar kelompok usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intragroup transactions are eliminated as part of the consolidation process.

q. Laba (Rugi) per Saham Dasar q. Basic Earnings (Loss) per Share

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”,

laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan.

In accordance with PSAK No. 56, "Earnings per Share", basic earnings per share are computed by dividing the profit attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

r. Biaya Emisi Saham r. Stock Issuance Cost

Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan

Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas saham Perusahaan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam ekuitas.

Costs incurred in connection with the Initial Public Offering and Rights Issue of the Company’s shares are classified as part of “Additional Paid-in Capital” in equity.








43



s. Transaksi sewa s. Lease transactions

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau

mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan asset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan

setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

A reassessment is made after the inception of the lease only if one of the following applies:

a) terjadi perubahan dalam hal kontrak, selain

pembaharuan atau perpanjangan kontrak; a) there is a change in contractual terms, other than a

renewal or extension of the arrangement;

b) opsi perpanjangan dilaksanakan atau ekstensi diberikan, kecuali jangka waktu pembaharuan atau perpanjangan awalnya termasuk dalam masa sewa

b) a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;

c) terjadi perubahan dalam penentuan apakah

pemenuhan tergantung pada aset tertentu; dan

d) there is a change in the determination of whether fulfillment is dependent on a specific asset; and

d) ada perubahan yang mendasar terhadap aset d) there is a substantial change to the asset.

Ketika pengkajian kembali dilakukan, akuntansi

sewa harus dimulai atau dihentikan sejak tanggal perubahan dalam menimbulkan penilaian ulang untuk skenario (a), (c) atau (d) di atas, dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan jangka waktu skenario (b).

Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gives rise to the reassessment for scenarios (a), (c) or (d) above, and at the date of renewal or extension period for scenario (b).

Perlakuan Akuntansi Sebagai Lessee Accounting Treatment As a Lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara

substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

The finance lease, which transfers substantially all the risks and rewards of ownership of an asset to the Group, is capitalized at the inception of the lease at the fair value of the rental asset or at the present value of the minimum lease payments, if the present value is less than the fair value. Lease payments are segregated between the part of the settlement of the liability resulting in a constant periodic interest rate on the balance of the liability. Finance charges are charged to the consolidated statements of income and other comprehensive income of the current year.








44



s. Transaksi sewa (Lanjutan) s. Lease transactions (Continued)

Perlakuan Akuntansi Sebagai Lessee (Lanjutan) Accounting Treatment As a Lessee (Continued)

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur

manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Leased assets are depreciated over their estimated useful life. In the absence of reasonable assurance that the Group will acquire ownership of the asset at the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the estimated useful life of the asset or lease term, whichever is shorter. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of income and other consolidated comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.

Sewa Pembiayaan Finance Lease Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan

apabila sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Aset sewa pembiayaan disajikan dalam akun investasi sewa neto pembiayaan.

Leases are classified as finance leases when the lease transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of an asset. The finance lease assets are presented in the finance lease investment account.

Investasi sewa neto pembiayaan terdiri dari jumlah

piutang sewa ditambah nilai residu yang dijamin (harga opsi) yang akan diterima pada skhir masa sewa, dikurangi penghasilan pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai.

The net finance lease investment consists of the amount of the rent receivable plus the guaranteed residual value (option price) to be received on the lease term, less deferred financing income, deposit and allowance for impairment losses.

Selisih antara piutang sewa pembiayaan ditambah

nilai residu yang dijaminkan dengan biaya perolehan aset sewaan dicatat sebagai penghasilan pembiayaan tangguhan dan dialokasikan sebagai pendapatan selama masa sewa berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala yang tetap dari investasi sewa neto pembiayaan.

The difference between finance lease receivables plus residual values which are pledged as collateral to the acquisition cost of the leased assets are recorded as deferred financing income and are allocated as income over the lease period based on a regular periodic rate of return on the net finance lease investment.

Pada awal masa sewa, apabila aset sewaan memiliki

nilai residu pada akhir periode sewa, lessee diwajibkan untuk memberikan simpanan jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai aset sewa pada akhir masa sewaan, bila hak opsi dilaksanakan lessee. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee.

At the beginning of the lease term, if the leased asset has residual value at the end of the lease period, the lessee is required to provide a guarantee deposit that will be calculated with the value of the leased asset at the end of the lease term, if the lessee's option is exercised. If the option right is not exercised, the deposit will be returned to the lessee.








45



s. Transaksi sewa (Lanjutan) s. Lease transactions (Continued)

Sewa Pembiayaan (Lanjutan) Finance Lease (Continued) Apabila aset sewaan dijual kepada lessee sebelum

masa sewa berakhir, maka perbedaan harga jual dengan investasi neto pembiayaan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada saat terjadinya.

If the leased asset is sold to the lessee before the lease term expires, the difference between the sale price and the net investment of the financing shall be recorded as gain or loss upon receipt.

Sewa Operasi Operating Lease Sewa dimana perusahaan tetap mempertahankan

secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu. Aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat distribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan dan diakui ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

Leases where the company retains substantially all the risks and rewards incidental to ownership. Assets are classified as operating leases. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized as an expense over the lease term on the same basis as operating rental income..

Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya

Recovery of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. After such recovery, depreciation of the asset is adjusted in the future period to allocate the carrying amount of the revised asset, less the residual value, on a systematic basis for the remaining useful lives

t. Distribusi Dividen t. Dividend Distibution

Distribusi dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dalam periode saat dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Grup.

Dividend distribution to the Group’s shareholders is recognized as a liability in the consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.

u. Provisi u. Provision


“Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

The Group applies PSAK No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". This revised PSAK is applied prospectively and establishes recognition and measurement of estimated liabilities, contingent liabilities and contingent assets and ensures that adequate information has been disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount associated with the information.








46



u. Provisi (Lanjutan) u. Provision (Continued)

Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini

(baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode

pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

v. Kontinjensi v. Contingencies

Aset dan liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam

laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, jika terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.

Contingent assets and liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. Contingent liabilities are disclosed in the consolidated financial statements, unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are disclosed in the consolidated financial statements where an inflow of economic benefits is probable.

w. Peristiwa setelah Tanggal Pelaporan Keuangan w. Events after the Financial Reporting Date

Peristiwa sesudah akhir tahun yang menyediakan

informasi tambahan tentang posisi Perusahaan pada tanggal pelaporan keuangan (adjusting events) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa paska akhir tahun yang bukan merupakan adjusting events diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan apabila material

Post year-end events that provide additional information about the Group’s position at the financial reporting date (adjusting events) are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.








47



x. Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)

x. Changes to Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISAK”)

Standar baru, revisi dan interpretasi yang diterbitkan dan efektif untuk tahun laporan keuangan yang dimulai 1 Januari 2017 yang tidak memiliki dampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The new standards, revisions and interpretations issued and effective for consolidated financial statements beginning on January 1, 2017 that do not have a material impact on the Group’s consolidated financial statements are the following:

- PSAK 1 (Amandemen 2015), “Penyajian

Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”

- PSAK 1 (2015 Amendment),”Presentation of Financial Statements on Disclosure Initiatives”

- PSAK 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim”

- PSAK 3 (2016 Adjustment), "Interim Financial Report"

- PSAK 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”

- PSAK 24 (2015 Amendment),”Employee Benefits”

- ISAK 31,”Interpretasi atas Ruang Lingkup - ISAK 31, "Interpretation of the Scope - PSAK 13 “Properti Investasi” - PSAK 13 “Investment Property” - PSAK 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak

Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang di Dihentikan”

- PSAK 58 (Adjustment 2016), "Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations"

- PSAK 60 (Penyesuaian 2016),”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

- PSAK 60 (Adjustment 2016), "Financial Instruments: Disclosures"

Berikut ini adalah standar akuntansi yang telah

diterbitkan, namun belum berlaku efektif pada tahun 2017:

The following are accounting standards that have been issued, but not yet effective in 2017:

- PSAK 2 (Amandemen 2016),”Laporan Arus

Kas tentang Prakarsa Pengungkapan”- PSAK 16 (Amandemen) “Aset tetap“

- PSAK 2 (2016 Amendment), "Cash Flow Statement of Disclosure Initiative" - PSAK 16 (Amendment) "Property, Plant and Equipment"

- PSAK 16 (Amandemen 2015),”Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif”

- PSAK 16 (2015 Amendment), "Property Assets on Agriculture: Productive Plants"

- PSAK 46 (Amandemen 2016),”Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum Direalisasi”

- PSAK 46 (2016 Amendment), "Income Tax on Deferred Tax Assets Recognition for Unrealized Losses"

- PSAK 69,”Agrikultur” - PSAK 69,”Agriculture”








48

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN

3. MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND ASSUMPTIONS

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup yang

dijelaskan dalam Catatan 2, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group's accounting policies described in Note 2, Directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amount of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. The actual results may differ from those estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara

berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat

oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments, estimates and assumptions were made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Menentukan apakah pengaruh signifikan atau

pengendalian pada perusahaan investee

a. Determination if significant influence or control exists in an investee company

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2f. Menentukan apakah pengaruh signifikan atau pengendalian pada perusahaan investee.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2f. Determine whether significant influence or control on the investee company.

Menentukan apakah Grup mempunyai pengaruh

signifikan terhadap investee membutuhkan pertimbangan yang signifikan. Umumnya, kepemilikan saham sebesar 20% sampai 50% hak suara investee dianggap Grup memiliki pengaruh yang signifikan. Pengendalian juga dianggap ada apabila entitas induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas kecuali, dalam keadaan luar biasa, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

Determining whether the Group has significant influence only in an investee requires significant judgment. Generally, a shareholding of 20% to 50% of the voting rights of an investee is presumed to give the Group significant influence. Control is presumed to exist when the parent entity owns directly or indirectly through a subsidiary, more than half the voting power of an entity except unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control.








49

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan)

3. MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND ASSUMPTIONS (Continued)

a. Menentukan apakah pengaruh signifikan atau

pengendalian pada perusahaan investee (Lanjutan)

a. Determination if significant influence or control exists in an investee company (Continued)

Manajemen entitas induk telah menetapkan

bahwa, meskipun hanya memiliki 50% kepemilikan di beberapa entitas anak, Grup memiliki pengendalian untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan mengendalikan entitas melalui direksi. Selanjutnya, manajemen juga telah memutuskan bahwa, walaupun memiliki lebih dari 50% kepemilikan di entitas investee tertentu, Grup tidak memiliki pengendalian berdasarkan perjanjian.

Management of the parent entity has determined that, despite only having 50% ownership in some of its subsidiaries, the Group has control to cast the majority votes at meetings of their board of directors and control of the entity is by those board of directors. Furthermore, the management has determined that, despite having more than 50% ownership in some of its investee companies, the Group has no control by virtue of agreements.

b. Menentukan apakah akuisisi merupakan kombinasi

bisnis

b. Determininig whether the acquisition constitutes a business combination

Pertimbangan signifikan diperlukan dalam

menentukan apakah akuisisi suatu entitas merupakan kombinasi bisnis. Grup menilai apakah entitas yang diambil alih memenuhi definisi bisnis sebagaimana diatur dalam PSAK No 22, "Kombinasi Bisnis". Jika entitas yang diakuisisi termasuk dalam definisi yang ditentukan sebagai bisnis, maka akuisisi dicatat sebagai kombinasi bisnis. Apabila entitas yang diambil alih tidak termasuk dalam definisi yang ditentukan sebagai bisnis, maka akuisisi diperlakukan sebagai akuisisi aset.

Significant judgment is required in determining whether the acquisition of an entity constitutes a business combination. The Group assesses whether the entity acquired meets the definition of a business as set out in PSAK No. 22, “Business Combination”. If the entity acquired falls within the prescribed definition of a business, it is accounted for as a business combination. Where the entity acquired does not fall within the prescribed definition of a business, it is treated as an assets acquisition.

c. Alokasi harga beli dalam suatu kombinasi bisnis c. Purchase price allocation in a business combination

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan

estimasi dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari asset dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat mempengaruhi kinerja keuangan Grup secara material.

Accounting of acquisition requires extensive use of accounting estimates and judgments to allocate the purchase price to the fair market values of the acquiree’s identifiable assets and liabilities at the acquisition date. Any excess in the purchase price over the estimated fair market values of the net assets acquired is recorded as goodwill in the consolidated financial statements. Thus, the numerous judgments made in estimating the fair market value to be assigned to the acquiree’s assets and liabilities can materially affect the Group’s financial performance..








50



d. Menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan d. Determining fair value of financial instruments

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan

tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila. Grup menggunakan metodologi penilaianyang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup.

The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss.

e. Menentukan mata uang fungsional e. Determining the functional currency

Mata uang fungsional dari masing-masing entitas

dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi. Grup mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan mata uang fungsionalnya seperti matauang yang mempengaruhi pendapatan, biaya dan aktivitas pendanaan serta mata uang yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.

The functional currency of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. The Group considers some factors in determining its functional currency, among others, the currency that mainly influences the revenue, cost and financing activities, and the currency in which receipts from operating activities are usually retained..

f. Menilai jumlah terpulihkan dari aset keuangan f. Assess the recoverable amount of the financial asset

Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui

bahwa beberapa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain debtors are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the debtors and the debtor’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for debtor against amounts due to reduce its loans and receivables that the Group expects to collect.

Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan

disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang (Catatan 5 dan 6).

These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the allowance for impairment (Notes 5and 6).








51



g. Memperkirakan penyisihan penurunan nilai pasar

dan keusangan persediaan g. Estimating allowance for decline in market value and

obsolescence of inventories Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan

persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi (Catatan 7).

Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to the physical conditions of inventories, their market selling prices, and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated (Note 7).

h. Menentukan penyusutan aset tetap dan umur

manfaat aset tetap g. Determining depreciation method and useful life of fixed assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus, metode saldo menurun ganda dan unit produksi berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap 2 tahun sampai dengan 25 tahun (Catatan 2j). Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets are depreciated using the straight-line method, the double declining balance method and the unit of production based on the estimated useful lives of these fixed assets. Management properly estimates the economic useful lives of these fixed assets to be within 2-years up to 25-years (Note 2j). These are common life expectancies applied in the industriesy where the Group conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful life and the residual value of these assets, and therefore future depreciation costs could be revised.

i. Menilai penurunan nilai aset non-keuangan

tertentu i. Assessing impairment of certain non-financial assets

PSAK No. 48 (Revisi 2014) mensyaratkan bahwa

penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset nonkeuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali.

PSAK No. 48 (Revised 2014) requires that an impairment review be performed on certain non-financial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable.

Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila

nilai tercatat aset non-keuangan melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan atas aset-aset tersebut membutuhkan estimasi atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan lanjutan dan disposisi akhir dari aset tersebut.

An impairment loss is recognized whenever the carrying amount of a non-financial asset exceeds its recoverable amount. Determining the recoverable amount of such assets requires the estimation of cash flows expected to be generate from the continued use and ultimate disposition of such assets.








52



i. Menilai penurunan nilai aset non-keuangan

tertentu (Lanjutan) i. Assessing impairment of certain non-financial assets

(Continued) Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Grup

menilai bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai pada akun investasi pada entitas asosiasi, aset tetap dan aset tidak lancar lainnya.

As of December 31, 2017 and 2016, the Group assess that there is no indication of impairment in investment in associates, fixed assets and other non-current assets.

j. Mengevaluasi perjanjian sewa j. Evaluating lease agreement

Grup menandatangani perjanjian sewa sebagai

lessee. Manajemen melakukan penilaian dalam menentukan apakah semua risiko signifikan dan manfaat kepemilikan aset sewaan dialihkan kepada Grup. Sewa guna usaha dimana Grup memperoleh seluruh risiko signifikan dan manfaat kepemilikan aset sewaan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, jika sebaliknya maka diklasifikasikan sebagai sewa operasi (Catatan 21).

The Group has entered into lease agreements as lessee. The management exercise judgments in determining whether all significant risks and rewards of ownership of the leased property are transferred to the Group. Leases wherein the Group acquires all significant risks and rewards of the leased property is accounted for as finance leases, otherwise it is accounted for as operating lease (Note 21).

k. Imbalan Kerja k. Employment Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan

Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan paska kerja dan beban imbalan pasca-kerja bersih.

The determination of the Company’s and its Subsidiary’s obligations and cost for post-employment benefits depends on its selection of certain assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s and its Subsidiary’s assumptions are recognized immediately in profit or loss as and when they occur. While the Company and its Subsidiary believe that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s and its Subsidiary’s actual experiences or significant changes in the Company’s and its Subsidiary’s assumptions may materially affect its post- employment benefits obligation and net employee benefits expense.

l. Pajak Penghasilan l. Income tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam

menentukan liabilitas atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant estimate is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.








53



m. Aset pajak tangguhan m. Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh

perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the future taxable profits together with future tax planning strategies.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Akun ini terdiri dari:

2017 2016

Kas Cash on hand Rupiah 156.800.237 405.301.193 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 288.165.452 3.505.385.220 United States Dollar

444.965.689 3.910.686.413

Bank - Rupiah

Bank –Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

1.791.262.497 344.690.300 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Central Asia Tbk. 1.211.182.506 676.932.433. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 881.407.418 2.929.017.349 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank ICBC Indonesia 682.955.001 924.900.364 PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 100.766.170 7.401.605 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk 57.424.177 432.088.133 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk. 47.772.809 54.893.911 PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Bank OCBC NISP 29.523.999 30.096.432 PT Bank OCBC NISP PT Bank UOB Indonesia 20.395.855 29.354.891 PT Bank UOB Indonesia PT Bank MNC Internasional Tbk 13.419.424 - PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Bank Negara Indonesa Tbk. 2.346.547 2.721.547 PT Bank Bank Negara Indonesa Tbk. PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. - 13.682.937 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk.

4.838.456.403 5.445.779.902

Bank - Dolar Amerika Serikat Bank - United States Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 279.494.969 1.199.333.234 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 222.143.053 249.126.110 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 67.349.953 140.583.883 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank UOB Indonesia 44.884.659 44.759.616 PT Bank UOB Indonesia PT Bank Maybank Indonesia Tbk. 9.350.423 10.151.570 PT Bank Maybank Indonesia Tbk.

623.223.057 1.643.954.413

Bank - Dolar Australia Bank – Australian Dollar

PT Bank Central Asia Tbk. 147.351.616 - PT Bank Central Asia Tbk.








54

4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

2017 2016

Deposito berjangka – Rupiah Time deposits – Rupiah PT Bank Victoria International Tbk. 4.453.826.491 7.563.776.491 PT Bank Victoria International Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 2.000.000.000 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

6.453.826.491 7.563.776.491

Deposito berjangka - Dolar Amerika Serikat Time deposits - United States Dollar PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 3.387.000.000 1.496.275.420 PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Jumlah

15.894.823.256

20.060.472.639

Total

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 seluruh kas di bank dan setara kas ditempatkan pada pihak ketiga dan tidak ada yang dijaminkan.

As of December 31, 2017 and 2016, all cash in banks and cash equivalents were placed in third party banks and not used as collateral.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 setara kas terdiri dari deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat yang memiliki jangka waktu kurang dari tiga bulan sejak tanggal penempatan dengan suku bunga tahunan sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, cash equivalents denominated in Rupiah and United States Dollar with maturities of less than three months from the date of placement had contractual annual interest rates as follows:

2017 2016

Rupiah 3,75% – 7% 6,25% - 9,25% Indonesina Rupiah Dolar Amerika Serikat 1,1% 2,25% United States Dollar

5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA 5. TRADE RECEIVABLE – THIRD PARTIES

Akun ini terdiri dari: This account consist of :

a. Berdasarkan Segmen Usaha a. By business segment

2017 2016

Pendapatan katering dan akomodasi 27.875.791.226 37.130.484.738 Catering and accommodation income Pendapatan villa 4.260.875.716 4.215.018.692 Income from villa Penjualan perumahan dan kondotel 3.152.314.098 36.675.299.413 Sales of houses and land and condotel

Jumlah

35.288.981.040

78.020.802.843

Sub-total

Dikurangi penyisihan penurunan nilai

(10.815.720.877)

(11.116.061.683) Less allowance for doubtful accounts

Jumlah

24.473.260.163

66.904.741.160 Total








55

5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLE – THIRD PARTIES (Continued)

b. Berdasarkan Mata Uang By Functional Currency

2017 2016

Rupiah 22.242.667.131 66.249.675.306 Rupiah Dolar Amerika Serikat 13.046.313.909 11.771.127.537 United States Dollars

Jumlah

35.288.981.040

78.020.802.843

Sub-total


(10.815.720.877)

(11.116.061.683) Dikurangi penyisihan penurunan nilai

Jumlah 24.473.260.163

66.904.741.160

Total

c. Berdasarkan umur c. By Age

Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The aging analysis of trade receivables from the date of invoice is as follows:

2017 2016

Belum jatuh tempo 18.466.881.813 56.322.970.104 Not past due: 1 hari sampai 30 hari 2.025.905.143 2.629.160.244 1 - 30 days 31 hari sampai 60 hari 1.325.569.052 4.678.754.284 31 - 60 days 61 hari sampai 90 hari 1.256.997.336 988.100.517 61 - 90 days 91 hari sampai 120 hari 1.397.906.819 2.779.989.330 91 - 120 days Lebih dari 120 hari 10.815.720.877 10.621.828.364 Over 120 days

Jumlah piutang usaha

35.288.981.040

78.020.802.843

Total trade receivables


(10.815.720.877)

(11.116.061.683) Less allowance for doubtful accounts

Jumlah 24.473.260.163

66.904.741.160

Total

Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:

Movements of allowance for impairment of receivables are as follows:

2017 2016

Saldo awal tahun 11.116.061.683 10.411.321.230 Beginning balance Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan (Catatan 27)

49.518.459

879.613.732

Changes during the year Additional allowance (Note 27)

Pemulihan atas penyisihan penurunan nilai

(349.859.265)

(174.873.279)

Recovery of allowance for impairment

Jumlah

10.815.720.877

11.116.061.683

Total








56

5. PIUTANG USAHA – PIHAK KETIGA (Lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLE – THIRD PARTIES (Continued)

c. Berdasarkan umur (Lanjutan) c. By Age ( Continued )

Grup melakukan pembentukan penyisihan penurunan nilai berdasarkan pengalaman gagal bayar debitur dimasa yang lalu dan indikasi penurunan nilai lainnya yang dapat mengakibatkan gagal bayar debitur dimasa yang akan datang. Faktor-faktor yang dinilai antara lain kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan wanprestasi serta tunggakan pembayaran. Penyisihan atas penurunan nilai dibuat berdasarkan jumlah yang kemungkinan tidak dapat terpulihkan.

The Group provides allowance for impairment based on past debtor's default experience and other indication of impairment that may result in default of future debtors. Factors assessed include significant financial difficulties of the debtor, the possibility of the debtor experiencing bankruptcy or restructuring the finances and default and arrears in payment. Allowance for impairment is made on the amounts that are not likely to be recoverable.

Piutang usaha yang diturunkan nilainya terutama terkait dengan pelanggan yang secara tidak terduga mengalami situasi ekonomi yang sulit. Sebagian piutang ini diharapkan dapat dipulihkan. Piutang usaha lainnya pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 tidak memiliki sejarah gagal bayar dan tidak memiliki indikasi penurunan nilai.

Impaired accounts receivables primarily related to customers that unexpectedly experienced difficult financial situations. Most of these receivables are expected to be recoverable. Other receivables as of December 31, 2017 and 2016 did not have default history of payment and do not have any indication of impairment.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari.

Based on the review of the status of the individual receivable accounts as of December 31, 2017 and 2016, the Group's management believes that the allowance for impairment is sufficient to cover potentially uncollectible receivables in later dates.

Piutang usaha PSS, entitas anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 14).

Trade receivables of PSS, subsidiary, are pledged as collateral for credit facilities obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Note 14).








57

6. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 6. OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES

Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other receivables are as follows:

2017 2016

PT Karya Bintang Bali 3.654.211.653 2.294.022.889 PT Karya Bintang Bali PT Taman Merah Bali 728.429.453 719.503.275 PT Taman Merah Bali PT Duta Darma Realty 198.000.000 - PT Duta Darma Realty Pendapatan bunga deposito - 40.605.121 Interest income on deposits Piutang karyawan 362.037.829 284.681.655 Employee’s receivable Lain-lain 79.708.906 28.824.000 Others

5.022.387.841 3.367.636.940

Dikurangi penyisihan penurunan nilai (3.761.704.813) (170.931.375) Less allowance for doubtful accounts

Jumlah

1.260.683.028

3.196.705.565

Total

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, piutang dari

PT Karya Bintang Bali (KBB) merupakan piutang sehubungan dengan sewa lahan oleh KBB kepada Perusahaan (Catatan 34a dan 34b).

As of December 31, 2017 and 2016, receivables from PT Karya Bintang Bali (KBB) represent receivables related to the land lease by KBB to the Company (Notes 34a and 34b).

Perusahaan melakukan penyisihan atas piutang dari

KBB untuk mengantisipasi kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut. Namun demikian berdasarkan perjanjian antara Perusahan dengan KBB, piutang tersebut dijamin oleh Tuan Graham James Bristow.

The Company provides allowance for receivables from KBB to anticipate the possibility of uncollectible receivables. However, based on the agreement between the Company and KBB, the receivables are guaranteed by Mr. Graham James Bristow.

Pada 2 Januari 2011 Perusahaan dan PT Taman Merah

Bali (TMB) melakukan perjanjian, dimana Perusahaan memberikan pinjaman jangka panjang sebesar Rp1.167.742.197 kepada TMB untuk keperluan modal kerja. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2014 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 6% per tahun. Pada 1 Januari 2015, Perusahaan dan TMB memperbaharui perjanjian dengan tingkat suku bunga sebesar 5% per tahun.

On January 2, 2011 the Company and PT Taman Merah Bali (TMB) entered into an agreement, whereby the Company provided long-term loan to TMB amounted to Rp1,167,742,197 for working capital purposes. The loan will mature on January 1, 2014 and bears interest at 6% per annum. On January 1, 2015, the Company and TMB renewed the agreement with an interest rate of 5% per annum.

Piutang kepada karyawan merupakan fasilitas pinjaman

yang diberikan kepada karyawan. Pinjaman ini dilunasi karyawan melalui pemotongan gaji setiap bulan.

Receivables to employees represent loan facilities granted to employees. This kind of loan is repaid by employees through monthly salary deductions

Piutang pendapatan bunga deposito merupakan akrual

atas pendapatan bunga deposito yang belum diterima sampai dengan periode pelaporan di Perusahaan dan entitas anak BLM.

Interest income on deposit represents accrued interest income on time deposit of the Company and BLM, subsidiary.

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan

nilai piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari.

Management believes that the allowance for impairment is adequate to cover the potentially uncollectible receivables in the later dates.








58

6. PIUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA (Lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLE – THIRD PARTIES (Continued)

Pada Desember 2017, setelah transaksi penjualan

PBRA ke PT Duta Dharma Realty, PBRA menjadi pihak ketiga. Saldo sebesar Rp198.000.000 adalah uang muka modal kerja PBRA yang diberikan oleh BLM. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan ditagih sesuai permintaan.

In December 2017, the outstanding balance of Rp198,000,000 pertained to the proceeds of sale of PBRA by BLM to PT Duta Dharma Realty. This balance is non-interest bearing and payable on demand by PT Duta Dharma Realty. After the sale of PBRA, this company became a third party.

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Rincian persediaan adalah sebagai berikut: The details of inventories are as follows:

2017 2016

Katering dan villa Catering and villas Barang konsumsi 2.547.831.090 2.054.554.502 Consumable goods Bukan barang konsumsi 252.562.980 392.432.810 Non-consumable goods Pembangunan perumahan House and land and condotel construction Bangunan dalam konstruksi 180.762.024.125 176.737.879.770 Building under construction Tanah sedang dikembangkan 13.685.185.099 16.426.535.692 Land under development

Jumlah persediaan

197.247.603.294

195.611.402.774 Total inventories

Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan

(688.708.389) (688.708.389) Less allowance for decline in value of inventories

Jumlah - bersih

196.558.894.905

194.922.694.385

Total - net

Mutasi persediaan bangunan dalam konstruksi adalah

sebagai berikut: The movements in building under construction inventories are as follows:

2017 2016

Saldo awal 176.737.879.770 164.149.059.934 Beginning balance Penambahan 37.841.413.579 61.211.281.914 Additional Pengurangan (33.817.269.224) (48.622.462.078) Deduction

Jumlah

180.762.024.125

176.737.879.770

Total

Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar

adalah sebagai berikut: Movements in the allowance for decline in value of inventories are as

follows:

2017 2016

Saldo awal tahun 688.708.389 688.708.389 Beginning balance Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan

-

-

Changes during the year Additional allowance

Jumlah

688.708.389

688.708.389

Total








59

7. PERSEDIAAN (Lanjutan) 7. INVENTORIES (Continued)

Grup melakukan pembentukan cadangan penurunan

nilai atas persediaan usang (obsolete) dan tidak lancar (slow moving). Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat persediaan usang dan tidak lancar.

The Group recorded allowance for impairment for decline in value of inventories for obsolete and slow moving inventories. Based on the review of the inventories as of December 31, 2017 and 2016, the Company and Subsidiaries' management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses on inventories.

Persediaan PSS dan BLM, diasuransikan terhadap

setiap risiko kebakaran atau pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp151.045.000.000 pada tanggal 31 Desember 2017 dan Rp4.035.000.000 untuk PSS pada tanggal 31 Desember 2016.

Inventories of PSS and BLM are covered by insurance against any risk of fire or theft with total sum insured of Rp151,045,000,000 as of December 31, 2017 and Rp4,035,000,000 for PSS’ inventories as of December 31, 2016.

Manajemen PSS dan BLM berpendapat bahwa jumlah

pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

PSS’ and BLM’s management are of the opinion that the amount of insurance coverage are sufficient to cover possible losses on the insured inventories.

Persediaan milik Perusahaan tidak diasuransikan

terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul. The Company's inventories are not insured against any risk of loss

that may arise. Persediaan milik PSS dijadikan jaminan atas fasilitas

kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 14).

Inventories owned by PSS are pledged as collateral for credit facilities obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Note 14).

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, bangunan

dalam konstruksi dan tanah sedang dikembangkan merupakan nilai tercatat atas proyek pembangunan Springhill Villas & Resort di Jimbaran Hijau, Bali.

As of December 31, 2017 and 2016, house and land and condotel construction represents the carrying value of the Springhill Villas & Resort project in Jimbaran Hijau, Bali.

8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 8. PREPAID EXPENSES

Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut: The details of prepaid expenses are as follows:

2017 2016

Sewa tanah dan bangunan dibayar dimuka (Catatan 13)

2.404.583.334

2.542.833.334 Prepaid rent for land and building (Note 13)

Asuransi 212.925.407 92.715.732 Insurance Sewa kantor 623.287.072 755.549.384 Rent office Lain-lain 147.203.179 298.147.104 Others

Jumlah

3.387.998.992

3.689.245.554 Total








60

9. UANG MUKA PEMBELIAN 9. ADVANCES

Rincian uang muka pembelian adalah sebagai berikut: The details of advances are as follows:

2017 2016

Uang muka kepada kontraktor 10.789.858.388 9.925.810.135 Advances to contractors Lain-lain - 168.296.225 Others

Jumlah

10.789.858.388

10.094.106.360 Total

10. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL 10. AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS

31 Desember 2017/December 31, 2017

Nama Perusahaan/ Company

Persentase Kepemilikan/

Percentage of Ownership

Saldo Pada Awal Tahun/

Beginning Balance

Penambahan/ Additional

Pengurangan/ Deduction

Cadangan Penurunan

Nilai/ Allowance for Impairment

Saldo Pada

Akhir Tahun/ Ending Balance

PT Pesona Icon Jimbaran

19,60%

49.000.000

-

- -

49.000.000

PT Patra Mitra Bandara

19%

190.000.000

-

-

-

190.000.000

Jumlah

239.000.000

-

- -

239.000.000


Nama Perusahaan/ Company




Beginning Balance


Pengurangan/ Deduction

Cadangan Penurunan

Nilai/ Allowance for Impairment

Saldo Pada


PT Pesona Icon Jimbaran

19,60%

-

49.000.000

- -

49.000.000

PT Patra Mitra Bandara

19%

190.000.000

-

-

-

190.000.000

Jumlah

190.000.000

49.000.000

- -

239.000.000

Pada tanggal 29 September 2016, Perusahaan

mendirikan PT Pesona Icon Jimbaran (“PIJ”) berdasarkan Akta No. 09 dari Dr. Yurisa Martanti, S.H., M.H., notaris di Jakarta, dimana Perusahaan memiliki kepemilikan saham sebanyak 49 saham yang setara dengan 19,60% di dalam PIJ dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham atau setara dengan Rp49.000.000. Pendirian tersebut telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-0131108.AHA.01.11.Tahun 2016.

On September 29, 2016, the Company established PT Pesona Icon Jimbaran ("PIJ") pursuant to Deed No. 09 from Dr. Yurisa Martanti, S.H., M.H., notary in Jakarta, whereby the Company has 49 share ownership equivalent to 19.60% in PIJ with a par value of Rp1,000,000 per share or equivalent to Rp49,000,000. The establishment has been approved by the Minister of Law and Human Rights based on his Decision Letter No.AHU-0131108.AHA.01.11.Tahun 2016.








61

10. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan)

10. AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS (Continued)

Pada tanggal 25 Oktober 2013, PSS melakukan

investasi dalam bentuk saham pada PT Patra Mitra Bandara (PMB) sebanyak 300 saham yang setara dengan 30% kepemilikan, dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham, atau sejumlah Rp300.000.000. Berdasarkan Akta Notaris No. 66 tanggal 31 Desember 2013 dari Yurisa Martanti, S.H., M.H., notaris di Jakarta, PSS mengalihkan sebagian saham atas PMB kepada Ir. Pratomo Danar Riyadi sebanyak 110 saham atau sebesar Rp110.000.000, sehingga kepemilikan saham PSS di PMB menjadi 190 saham yang setara dengan 19% kepemilikan. Karena investasi dilakukan pada PMB yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa, maka nilai perolehannya dianggap sebagai nilai wajarnya. Pada bulan Maret 2018, PMB tela dijual (Catatan 38).

On October 25, 2013, PSS invested for 30% ownership in PT Patra Mitra Bandara (PMB) of 300 shares with par value of Rp1,000,000 per share, or equivalent of Rp300,000,000. Based on Notarial Deed. 66 dated December 31, 2013 by Yurisa Martanti, S.H., M.H., notary in Jakarta, PSS transferred 110 shares of PMB or equivalent of Rp110.000.000 to Ir. Pratomo Danar Riyadi, thus, the share ownership of PSS in PMB became 190 shares or equivalent of 19% ownership. Since the investment is made on PMB whose shares are not traded on the stock, the acquisition value is considered fair value. In March 2018, PMB was sold (Note 38).

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat

penurunan nilai atas penyertaan saham pada investasi, sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk penyertaan saham yang tidak dapat dipulihkan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

Management believes that there is no impairment in value of investments in shares of investment, therefore no provision for impairment is recorded as of December 31, 2017 and 2016.

Aset keuangan tersedia untuk dijual tersebut tidak

digunakan sebagai jaminan baik kepada pihak ketiga maupun pihak berelasi.

Available-for-sale financial assets are not used as collaterals to third parties or related parties.

11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES


Nama Entitas Asosiasi/ Name Entity Asociation

Bidang Usaha/business

fields


Percentage Ownerships


Beginning Balance


Bagian atas Hasil Bersih

Entitas Asosiasi/

Share in Net Result of Associates

Saldo Pada

Akhir Tahun/ Ending balance

PT Papua Supplies and Services

Jasa catering/

Cathering services

30%

401.797.606

-

(10.105.128)

391.692.478

PT Patra CRI

Jasa catering/ Cathering services

50%

(238.972.639) -

(26.695.751)

(265.668.390)

162.824.967 -

(36.800.879) 126.024.089








62

11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan) 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (Continued)


Nama Entitas Asosiasi

Bidang Usaha/

business fields


Percentage Ownerships


Beginning Balance


Bagian atas Hasil Bersih

Entitas Asosiasi/

Share in Net Result of Associates

Saldo Pada


PT Papua Supplies and Services

Jasa

katering

30%

420.271.864

-

(18.474.258)

401.797.606

PT Patra CRI Jasa

katering

50%

(95.623.766) -

(143.348.873)

(238.972.639)

324.648.098

(161.823.131)

162.824.967

Aset, liabilitas dan hasil usaha dari entitas asosiasi

adalah sebagai berikut: The assets, liabilities and results of operations of the associates are

as follows:

2017

Jumlah Aset/ Total Assets

Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities

Pendapatan/

Income

Laba (Rugi) Bersih/

Net Profit (Loss)

PT Papua Supplies and Services 2.605.262.139 2.638.945.899 - (33.683.760) PT Patra CRI 312.665.596 417.470.340 - (53.391.501)

2016

Jumlah Aset/ Total Assets

Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities

Pendapatan/

Income

Laba (Rugi) Bersih/

Net Profit (Loss)

PT Papua Supplies and Services 2.638.945.899 1.299.620.546 - (61.580.859) PT Patra CRI 2.439.732.414 3.549.872.274 993.895.966 (286.697.745)

PT Papua Supplies And Services (“Papua SS”) PT Papua Supplies And Services (“Papua SS”)

Berdasarkan akta No. 18 tanggal 22 Nopember 2012

dari Yurisa Martanti, S.H., M.H., notaris di Jakarta, mengenai Keputusan para Pemegang Saham PT Papua Supplies and Services (Papua SS), Entitas Anak melakukan investasi dalam bentuk saham pada Papua SS sebanyak 825 saham atau 30% kepemilikan, yaitu sebesar Rp825.000.000.

Based on notarial deed. 18 dated November 22, 2012 of Yurisa Martanti, SH, MH, notary public in Jakarta, regarding the Decision of the Shareholders of PT Papua Supplies and Services (Papua SS), the Subsidiary invests 825 shares in Papua SS with 30% ownership or equivalent to Rp825,000,000.

PT Patra CRI (“PCRI”) PT Patra CRI (“PCRI”)

Pada tanggal 19 November 2013, PSS dan PT Culture

Royale Indonesia (“Cultureroyale”) mendirikan PT Patra CRI (“PCRI”) berdasarkan Akta No. 55 dari Ilmiawan Dekrit S. S.H., Notaris di Jakarta, dimana PSS dan Cultureroyal, masing-masing memiliki kepemilikan saham sebesar 50% di dalam PCRI. Pendirian tersebut telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-06414 .AH.01.01.Tahun 2014. Pada tanggal yang sama, PSS menyetujui untuk menyerahkan hak kontrol dan manajemen PCRI sepenuhnya kepada Cultureroyale.

On November 19, 2013, PSS and PT Culture Royale Indonesia ("Cultureroyale") established PT Patra CRI ("PCRI") pursuant to Deed No. 55 of Ilmiawan Dekrit S. S.H., notary in Jakarta, wherein PSS and Cultureroyal, each has 50% interest in PCRI. The establishment has been approved by the Minister of Justice and Human Rights based on his Decision Letter no. AHU-06414 .AH.01.01.Tahun 2014. On the same date, PSS agreed to fully surrender its control and management rights from PCRI to Cultureroyale.








63

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

1 Januari

2017/ January 1, 2017

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

31 Desember 2017/

December 31, 2017

Nilai tercatat

Carrying amount

Bangunan dan prasarana 11.139.362.912

541.880.000

-

- 11.681.242.912

Buildings and infrastructure

Taman dan infrastruktur 7.866.100 -

-

- 7.866.100 Parks and infrastructure Peralatan kantor 2.243.844.965 193.303.100

-

- 2.437.148.065 Office equipment

Perabot kantor 9.074.749.366 939.019.283

1.527.127.323

- 8.486.641.326 Office furniture Kendaraan 5.589.194.371 250.000.000

1.233.935.780

- 4.605.258.591 Vehicle

Jumlah 28.055.017.714 1.924.202.383

2.761.063.103

- 27.218.156.994 Total

Akumulasi penyusutan

Accumulated Depreciation


479.442.709

-

- 5.587.698.858



-


-


Perabot kantor 7.351.942.857 686.264.860

1.482.088.084

120.000.000 6.556.119.633 Office furniture Kendaraan 4.353.370.362 495.239.167

1.233.935.780

(120.000.000) 3.614.673.749 Vehicle

Jumlah 18.790.359.500 1.815.115.426

2.716.023.864

- 17.889.451.062 Total

Nilai tercatat 9.264.658.214

9.328.705.932 Carrying amount

1 Januari

2016/ January 1, 2016

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

31 Desember 2016/

December 31, 2016

Nilai tercatat

Carrying amount


-

-

- 11.139.362.912



-


5.100.000


Perabot kantor 8.901.303.916 477.563.562

304.118.112

- 9.074.749.366 Office furniture Kendaraan 5.589.194.371 -

-

- 5.589.194.371 Vehicle

Jumlah 27.680.075.485 684.160.341

309.218.112

- 28.055.017.714 Total

Akumulasi penyusutan

Accumulated Depreciation


422.996.876

-

- 5.108.256.149



-


1.275.000


Perabot kantor 6.847.817.190 808.069.602

303.943.935

- 7.351.942.857 Office furniture Kendaraan 3.791.275.833 562.094.529

-

- 4.353.370.362 Vehicle

Jumlah 17.197.792.130 1.897.786.304

305.218.935

- 18.790.359.500 Total

Nilai tercatat 10.482.283.355

9.264.658.214 Carrying amount








64

12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. FIXED ASSETS (Continued)

Seluruh aset tetap digunakan untuk menunjang aktivitas

operasi dan merupakan aset tetap pemilikan langsung. All fixed assets are used to support operating activities and

direct ownership.

Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: The details of disposal of fixed assets are as follows:

2017 2016

Harga penjualan 303.275.839 63.431.404 Selling price Nilai tercatat (45.039.239) 3.999.177 Carrying amount

Laba penjualan aset tetap (Catatan 28)

258.236.600

59.432.227 Gain on sale of fixed assets (Note 28)

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Allocation of depreciation expenses for the years ended December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 2016

Beban pokok pendapatan (Catatan 26) 636.123.167 509.851.737 Cost of revenues (Note 26) Beban umum dan administrasi (Catatan 27) 1.178.992.259 1.387.934.567 General and administrative expenses (Note 27)

Jumlah

1.815.115.426

1.897.786.304

Total

Nilai wajar bangunan dan prasarana yang dimiliki oleh

PSS pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 sesuai dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp2.791.834.000.

The fair value of buildings and infrastructure owned by PSS as of December 31, 2017 and 2016 in accordance with the Selling Value of the Tax Object (NJOP) amounted to Rp2,791,834,000.

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar

aset tetap diluar bangunan dan prasarana dengan nilai tercatatnya.

There is no significant difference between the fair value of fixed assets outside buildings and infrastructure with their carrying values.

Aset tetap berupa bangunan dan kendaraan digunakan

sebagai jaminan atas fasilitas utang bank yang diperoleh PSS dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 14).

Fixed assets in the form of buildings and vehicles are used as collateral for bank credit facilities obtained by PSS from PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Note 14).

Aset tetap tertentu milik Perusahaan dan PSS telah

diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp7.280.000.000 dan Rp24.356.647.750 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Menurut pendapat manajemen, asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya.

Certain fixed assets of the Company and PSS are insured for Rp7,280,000,000 and Rp24,356,647,750 as of December 31, 2017 and 2016, respectively. Management believes that such insurance is adequate to cover possible losses from theft, damage and others.

Grup tidak mengakui adanya penurunan nilai aset dan berkeyakinan bahwa jumlah terpulihkan asset tetap lebih tinggi dari nilai tercatat.

The Grup did not recognize any impairment on fixed assets and believes that the recoverable amounts of fixed assets are higher than carrying values.








65

13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 13. OTHER NON-CURRENT ASSET

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2017 2016

Deposito marjin - pihak ketiga Margin deposits – third parties Rupiah Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 1.982.464.542 3.485.073.985 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Dolar Amerika Serikat United States Dollars PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 42.991.056 42.635.653 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Deposito berjangka-Rupiah - pihak ketiga Time deposit - Rupiah – third parties PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 147.420.000 685.447.283 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Jaminan - pihak ketiga Deposits – third parties Sewa kantor dan gudang 581.955.500 275.956.754 Office rent and warehouse Lain-lain 119.545.638 83.490.000 Others Goodwill 2.306.726.210 2.306.726.210 Goodwill Sewa tanah dan bangunan dibayar dimuka 17.484.688.926 20.570.122.252 Prepaid rent for land and buildings

Jumlah

22.665.791.872

27.449.452.137

Total

Rincian sewa tanah dan bangunan dibayar dimuka adalah

sebagai berikut: Details of prepaid rent for land and building are as follows:

2017 2016

Sewa tanah dan bangunan dibayar dimuka Prepaid rent for land and building PT Jimbaran Hijau 17.783.333.333 18.883.333.333 PT Jimbaran Hijau I Gusti Putu Adi 2.058.333.334 4.170.833.334 I Gusti Putu Adi David John Kit 4.583.334 12.833.333 David John Kit I Nengah Nadra 43.022.259 45.955.586 I Nengah Nadra

Jumlah

19.889.272.260

23.112.955.586 Total

Dikurangi bagian sewa dibayar dimuka yang akan terealisasi dalam waktu satu tahun (Catatan 8)

(2.404.583.334)

(2.542.833.334) Less part of prepaid rent that will be realized

within a year (Notes 8)

Bagian sewa dibayar dimuka yang akan terealisasi lebih dari satu tahun

17.484.688.926

20.570.122.252 Prepaid rent that will be realized for more than one year

Deposito marjin timbul sehubungan dengan jaminan

sebesar 30% atas setiap pinjaman PSS yang berasal dari fasilitas Open Account Financing (OAF) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 14).

Margin deposit represents guarantee of 30% for every loan obtained by PSS from the Open Account Financing facility (OAF) of PT Bank Danamon Indonesia Tbk.. (Note 14).

Pada tanggal 1 Oktober 2014 dan 2 Oktober 2014, PSS

menempatkan deposito berjangka masing-masing sebesar Rp147.420.000 dan Rp468.895.400 di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai jaminan atas penerbitan bank garansi (back to back) efektif sampai dengan 31 Desember 2016. Bank garansi BRI sebesar Rp147.420.000 dan Rp468.895.400 adalah permintaan dari pelanggan PSS masing-masing oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java and JOB Pertamina-Talisman (Ogan Komering) Ltd. (JOB Pertamina-Talisman).

On October 1, 2014 and October 2, 2014, PSS placed time deposits amounted to Rp147,420,000 and Rp468,895,400, respectively, at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) as collateral for the issuance of bank guarantees (back to back) which is effective until December 31, 2016. These BRI bank guarantees of Rp147,420,000 and Rp468,895,400, were required by PSS’ customers, PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java and JOB Pertamina-Talisman (Ogan Komering) Ltd, respectively.








66

13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan) 13. OTHER NON-CURRENT ASSET (Continued)

Selama tahun 2017 proyek kerjasama atas JOB

Pertamina-Talisman telah berakhir sementara bank garansi telah dicairkan pada bulan November 2017.

During 2017, agreement with JOB Pertamina-Talisman (Ogan Komering) Ltd was over, thus, bank guatantee was withdrawn in November 2017.

Suku bunga tahunan deposito adalah sebagai berikut: The range of annual interest rates on deposits are as follows:

2017 2016

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 4,25% 4,25 - 6% PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Pada tanggal 16 Februari 2010, Perusahaan

mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Nengah Nadra untuk hak sewa tanah seluas 28 m2 di Jalan Hotel Puri Ratih Kerobokan, Kuta, Bali sebagai lahan parkir selama 22 tahun 6 bulan dengan biaya Rp66.000.000.

On February 16, 2010, the Company entered into a lease agreement with I Nengah Nadra for a 28 m2 lease on Jalan Puri Ratih Kerobokan, Kuta, Bali as a parking lot for 22 years and 6 months at a cost of Rp66,000,000.

Pada tanggal 24 April 2014, Perusahaan dan I Gusti

Putu Adi menandatangani perjanjian sewa tanah dan bangunan milik I Gusti Putu Adi selama 5 tahun sejak Juli 2014.

On April 24, 2014, the Company and I Gusti Putu Adi entered into a land and building lease agreement for 5 years from July 2014.

Pada tanggal 24 Nopember 2014 kedua belah pihak

setuju untuk mengubah perjanjian sewa tanah dan bangunan tersebut untuk memulai periode sewa menjadi sejak Desember 2014, dengan harga sebesar Rp6.500.000.000. Perubahan ini dinotariskan pada tanggal 28 Nopember 2014, dengan akta notaris No. 45.

On November 24, 2014, both parties agreed to amend the land and building lease agreement for the commencement date of the rental period to become December 2014 at a price of Rp6,500,000,000. This amendment was notarized on November 28, 2014, by notarial deed No. 45.

Berdasarkan Perjanjian Sewa Tanah tertanggal

11 Pebruari 2014, Perusahaan dan PT Jimbaran Hijau (JH) menyepakati, bahwa Perusahaan akan menyewa lahan seluas 22.000 m2 milik JH yang akan digunakan oleh Perusahaan untuk pembangunan beach club (secara bertahap) yang terdiri dari café resto, Spa dan fitness, retail, dining resto dan fasilitas publik yang akan dikelola sendiri atau secara bersama-sama dengan pihak lainnya untuk tujuan komersial. Jangka waktu perjanjian adalah 20 tahun efektif terhitung sejak saat diserahkannya obyek sewa oleh JH kepada Perusahaan, yaitu sejak tanggal penandatangan perjanjian ini sampai tanggal 10 Pebruari 2034 dengan harga sewa sebesar Rp22.000.000.000 termasuk Pajak Pertambahan Nilai. Harga sewa adalah tetap dan tidak dapat diubah. Perusahaan melakukan pembayaran atas transaksi tersebut pada tanggal 5 Maret 2014.

Based on the Land Rental Agreement dated February 11, 2014 entered by the Company and PT Jimbaran Hijau (JH) wherein the Company would lease a land area of 22,000 m2 belonging to JH to be used by the Company for the construction of a beach club (gradually) which includes coffee shop, spa and fitness, retail, dining restaurant and public facilities that will be managed solely or jointly with other parties for commercial purposes. The term of the agreement is for 20 years effective from the date of signature until February 10, 2034 at a rental price of Rp22,000,000,000 including Value Added Tax. Rental rates are fixed and no modification. The Company made payment for the transaction on March 5, 2014.








67

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM BANK LOAN

Akun ini terdiri dari: This account consist of:

2017 2016

Jenis Fasilitas Facilities type Open Account Financing (OAF) Open Account Financing (OAF) Rupiah - 3.000.000.000 Rupiah

Jumlah

-

3.000.000.000

Total

PSS memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank

Danamon Indonesia Tbk. (Bank) berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Perjanjian Kredit) No. B002/COM 11/0910 tanggal 1 September 2010 untuk pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. Perjanjian Kredit telah dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., M.H., notaris di Jakarta. Perubahan terakhir atas Perjanjian Kredit telah disetujui oleh Bank pada tanggal 12 September 2017 sehubungan dengan persetujuan penurunan plafond fasilitas Omnibus Trade Line dan perpanjangan fasilitas kredit.

PSS obtained credit facilities from PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank) based on Term Loan Line Facility Agreement (Credit Agreement) no. B002 / COM 11/0910 dated September 1, 2010 for short-term and long-term loans. The Credit Agreement was notarized by deed no. 18 dated September 15, 2010 by Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., M.H., notary in Jakarta. The latest amendment to the Credit Agreement was approved by the Bank on September 12, 2017 in connection with the approval of the decrease of Omnibus Trade Line credit facility and extension of the maturity date.

Yang terdiri dari: Consists of:

a. Jenis Fasilitas : Omnibus Trade Line a. Type of facilities : Omnibus Trade Line Jumlah Fasilitas : Rp28.000.000.000 dari semula

Rp34.000.000.000 Total facilities: Rp28,000,000,000 from Rp34,000,000,000

Jangka waktu : 12 bulan terhitung sejak tanggal 13 September 2017 sampai dengan 13 September 2018

Period : 12 months from September 13, 2017 until September 13, 2018

Jangka waktu : 13 September 2018 Period : September 13, 2018 b.OAF Seller Plafon : Rp14.000.000.000 dari semula

Rp19.000.000.000, maksimum pencairan 80% dari nilai invoice (“Uncommited/ Revolving”). Di freeze sebesar Rp4.000.000.000 sehingga maksimum pemakaian PSF PO dan OAF Seller adalah sebesar Rp 10.000.000.000.

b. OAF Seller Plafon : Rp14,000,000,000 from Rp19,000,000,000, the maximum disbursements of 80% of the value of the invoice ("Uncommited/ Revolving"). Freeze amounted to Rp4,000,000,000, the maximum using PSF PO and Rp10,000,000,000, the maximum using OAF Seller

Tujuan penggunaan : Modal kerja Purpose : Working capital Bunga : 11% diubah menjadi 11,25%

per tahun untuk Rupiah. Tingkat suku bunga direview oleh Bank setiap saat dari waktu ke waktu sesuai kondisi pasar.

Interest: 11% amended to 11.25% per year for Rupiah. The interest rate is subject for review by the Bank anytime based on market conditions.








68

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOAN (Continued)

c. Bank garansi c. Bank Guarantee Jumlah : Rp28.000.000.000 dari semula

Rp34.000.000.000 Total Amount : Rp28,000,000,000 from

Rp34,000,000,000 Tenor maksimal : 12 bulan Maximum Tenor : 12 Months Tujuan penggunaan : Modal kerja Purpose : Working capital Komisi penerbitan : 1% per tahun equivalent

Rp250.000 The publishing

commission : 1% per year equivalent Rp250,000 Jenis fasilitas : Kredit Rekening Koran

(“Uncommitted/Revolving”). Pemberian fasilitas kredit oleh

bank kepada debitur akan dilaksanakan melalui rekening koran dan pembayaran kembali yang menimbulkan rekening bersaldo kredit atau nihil, tidak mengakibatkanberakhirnya/gugurnya perjanjian ini.

Facilitie type : Account Loans ("Uncommitted / Revolving"). Credit facilities will be provided by the bank to the debtor through current account and repayments in full resulting in credit or zero balance will not cancel this agreement.

Jumlah fasilitas : Rp2.000.000.000 Total facilities : Rp2,000,000,000 Jangka waktu : 13 September 2017 sampai

dengan 13 September 2018 Terms : September 13, 2017 until September

13, 2018 Tujuan penggunaan : Modal kerja Purpose : Working capital Bunga : 11,25% per tahun. Tingkat

suku bunga direviu oleh Bank setiap saat dari waktu ke waktu sesuai kondisi pasar

Interest : 11.25% per year. The interest rate is subject for review by the Bank anytime based on market conditions.

Perjanjian Kredit yang terdiri dari fasilitas jangka pendek dan jangka panjang dijamin sebagai berikut:

The Credit Agreement consisting of short-term and long-term credit facilities was secured by the following:

: - 1 bidang hak atas tanah dan bangunan dengan Hak Guna Bangunan No. 638/ Kelurahan Damai di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur, Kelurahan Damai yang terdaftar atas nama PSS;

Collateral : 1 piece of land and buildings with Hak Guna Bangunan No. 638/Damai Village at Jalan Sudirman No. 645, East Kalimantan Province, City of Balikpapan, East Balikpapan District, Damai Village, registered under the name of PSS;

- Jaminan fidusia berupa piutang dengan total nilai penjaminan Rp25.000.000.000;

- Fiduciary collateral in the form of receivables and inventories with a total amount of Rp25,000,000,000;

- Jaminan fidusia berupa piutang atas nama PSS dengan total nilai penjaminan USD2.000.000

- Fiduciary collateral in the form of PSS receivables with a total amount of USD2,000,000








69

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOAN (Continued)

c. Bank garansi (Lanjutan) c. Bank Guarantee (Continued)

- Margin Deposits sebesar

20% dari setiap pencairan Omnibus Line;

- Margin deposits of 20% of each withdrawal of Omnibus Line;

- Margin Deposits sebesar 10% dari setiap pembukaan Bid Bond, dan 30% untuk pembukaan performance bond, advance bond dan payment bond atas nama PSS;

- Margin deposits of 10% of each opening of Bid Bond, and 30% of each opening performance bond, advace bond and payment bond on behalf of PSS;

Pada 31 Desember 2017, PSS tidak menggunakan

fasilitas pinjaman. As of December 31, 2017, PSS did not avail any credit facilities.

Pada 31 Desember 2016, PSS memiliki utang sebesar

Rp3.000.000.000 yang telah dibayar pada 11 Januari 2017.

As of December 31, 2016, PSS has outstanding bank loan of Rp3,000,000,000 which was paid on January, 11 2017.

15. UTANG USAHA – PIHAK KETIGA 15. TRADE PAYABLES – THIRD PARTIES

a. Berdasarkan segmen a. Based on Segment

2017 2016

Pemasok Suppliers Katering dan akomodasi 8.488.325.349 9.595.754.973 Catering and accommodation Villa 60.558.921 101.405.044 Villa

Jumlah

8.548.884.270

9.697.160.017

Total

b. Berdasarkan mata uang b. Based on Funtional Currency

2017 2016

Rupiah 8.516.920.745 9.666.497.735 Rupiah Dolar AS 31.963.525 30.662.282 United States Dollars

Jumlah

8.548.884.270

9.697.160.017

Total

c. Berdasarkan umur c. Based on Age

2017 2016

Sampai dengan 30 hari 60.558.921 2.277.830.436 Up to 30 days 31 hari sampai 60 hari - - 31 up to 60 days 61 hari sampai 90 hari - - 61 up to 90 days Lebih dari 90 hari 8.488.325.349 7.419.329.581 More than 90 days

Jumlah 8.548.884.270

9.697.160.017

Total

Atas utang usaha ini, Grup tidak dikenakan bunga dan tidak ada aset yang dijadikan jaminan.

With respect to this trade payables, the Group are not subject to interest and no assets are pledged as collateral.








70

16. UTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA 16. OTHER PAYABLES – THIRD PARTIES

2017 2016

PT Nuansa Hijau Lestari 33.830.196.420 4.675.570.527 PT Nuansa Hijau Lestari Ratna Astiti - 190.000.000 Ratna Astiti Lain-lain 196.827.084 71.919.350 Others

Jumlah

34.027.023.504

4.937.489.877

Total

PT Patra Supplies and Services (“PSS”) PT Patra Supplies and Services (“PSS”)

Berdasarkan Perjanjian Utang tanggal 25 Oktober

2013, PSS memperoleh pinjaman jangka pendek dari Ibu Ratna Astiti sebesar Rp300.000.000 sehubungan dengan penyertaan saham pada PT Patra Mitra Bandara (Catatan 10). Pada tanggal 31 Desember 2013 PSS telah melakukan pembayaran sebesar Rp110.000.000, sehingga saldo utang kepada Ibu Ratna Astiti sebesar Rp190.000.000.

Based on Debt Agreement dated October 25, 2013, PSS obtained a short-term loan from Mrs. Ratna Astiti amounted to Rp300,000,000 in connection with the investment in PT Patra Mitra Bandara (Note 10). As of December 31, 2013 PSS made a payment amounted to Rp110,000,000, thus, the outstanding balance of the debt amounted to Rp190,00,.000.

Pada Desember 2014, PSS dan Ibu Ratna Astiti

memperbaharui perjanjian menjadi pinjaman tanpa bunga, tetapi dapat ditarik kapan saja.

In December 2014, PSS and Mrs. Ratna Astiti amended the agreement to be non-interest bearing but payable on demand.

PT Bhumi Lestari Makmur (“BLM”) PT Bhumi Lestari Makmur (“BLM”)

BLM memperoleh pinjaman dari PT Nuansa Hijau

Lestari (NHL), selaku pemegang saham BLM, untuk kepentingan modal kerja. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan harus dilunasi setiap saat NHL meminta BLM untuk melakukan pembayaran.

BLM obtained a loan from PT Nuansa Hijau Lestari (NHL), as BLM shareholders, for working capital purposes. This loan is non-interest bearing and payable on demand by BLM to NHL.

BLM memberikan pinjaman kepada PBRA, selaku

entitas anak untuk kepentingan modal kerja Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan harus dilunasi setiap saat BLM meminta PBRA untuk melakukan pembayaran.

BLM provides loan to PBRA, as a shareholder to PBRA for working capital purposes This loan is non-interest bearing and payable on demand by PBRA to BLM.

Berdasarkan perjanjian pengalihan hak atas piutang

antara BLM dan NHL tanggal 23 Desember 2017, BLM mengalihkan hak tagih atas piutang BLM dari PBRA kepada NHL, sehingga penerimaan pelunasan dari PBRA akan diterima oleh NHL. BLM dan NHL melakukan saling hapus (offsetting) antara BLM dari PBRA dengan utang BLM kepada NHL. Saldo utang BLM kepada NHL pada tanggal 31 Desember sesudah saling hapus tersebut 2017 menjadi sebesar Rp33.830.196.420.

On December 23, 2017, BLM and NHL entered into transfer of rights agreement for the receivables of BLM to PBRA. This agreement states that BLM transferred its right to the outstanding receivables from PBRA to NHL and PBRA acknowledge the transfer, thus, PBRA has outstanding payable to NHL. BLM and NHL performed offsetting for the outstanding payable of BLM to NHL and receivable of BLM from PBRA. As a result, the outstanding payable of BLM to NHL amounted to Rp33,830,196,420 as of December 31, 2017.








71

17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES


2017 2016

Kontraktor 35.463.982.005 59.754.044.750 Contractors Tunjangan bonus dan cuti 2.134.711.322 2.734.508.358 Bonuses and leave Bunga 2.779.059.977 2.531.337.534 Interests Jasa professional 316.666.664 375.000.000 Professional fees Jamsostek 10.804.025 222.190.423 Jamsostek Lain-lain 2.171.320.032 1.527.907.118 Others

Jumlah

42.876.544.025

67.144.988.183

Total

Biaya masih harus dibayar atas kontraktor merupakan

biaya atas proyek jasa pemeliharan di PSS dan proyek dalam pembangunan di BLM.

Accrued expenses to the contractors represent costs for maintenance services projects in PSS and BLM’s project development.

18. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 18. UNEARNED REVENUE

Akun ini merupakan nilai pendapatan diterima di muka

Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: This account represents the Company's unearned revenue with details as

follows:

2017 2016

Graham James Bristow 841.133.618 898.483.638 Graham James Bristow Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun (57.350.020)

(57.350.020)

Less part that will be realized within a year

Jumlah 783.783.598

841.133.618

Total

Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H.,

No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan menyewakan Villa No. 10, Villas Bali Island, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Bali kepada Tuan Graham James Bristow, Direktur Perusahaan, sebesar Rp1.266.479.600 untuk jangka waktu 22 tahun 1 bulan terhitung sejak tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032.

Based on the notarial deed of Evi Susanti Panjaitan, S.H., no. 65 dated July 29, 2010, the Company leased Villa no. 10, Bali Island Villas, Jalan Raya Petitenget No. 10 469, Kerobokan, Kuta, Bali to Mr. Graham James Bristow, Director of the Company, amounted to Rp1,266,479,600 for a period of 22 years and 1 month commencing from July 21, 2010 to August 21, 2032.

19. UANG MUKA PELANGGAN 19. ADVANCES FROM CUSTOMER


2017 2016

Penjualan perumahan 90.678.730.390 139.205.495.387 Sale of house and land and condotel Jaminan penghuni vila 345.391.248 348.290.897 Deposit guarantee from villa resident Lain-lain 5.211.415.968 126.771.240 Others

Jumlah

96.235.537.606

139.680.557.524

Total








72

19. UANG MUKA PELANGGAN (Lanjutan) 19. ADVANCES FROM CUSTOMER (Continued)

Termasuk uang muka pelanggan - lain-lain sebesar

Rp5.084.644.728 berkaitan dengan uang muka yang dibayarkan oleh pihak ketiga untuk proyek.

Advances from customers - others amounted to Rp5,084,644,728 pertained to advances paid by third parties for the project.

Uang muka penjualan perumahan merupakan uang

muka di entitas anak BLM atas penjualan bangunan yang diterima akan tetapi belum memenuhi syarat pengakuan penjualan.

Advances from customes for the sale of house and land and condotel represent advances recorded by BLM, subsidiary for the sale of house and land and condotel but not yet qualified for revenue recognition.

2017 2016

Landed house 90.366.110.589 101.086.364.270 House and land Condotel 312.619.801 38.119.131.117 Condotel

Jumlah

90.678.730.390

139.205.495.387

Total

Rincian uang muka penjualan perumahan berdasarkan

persentase terhadap harga jual adalah sebagai berikut: Details of down payment on sales of house and land and condotel by

percentage of the selling price are as follows:

2017 2016

50% - 99% 85.232.592.427 94.570.018.777 50% - 99% 20% - 49% 3.867.154.946 25.616.799.082 20% - 49% ≤ 20% 1.578.983.017 19.018.677.528 ≤ 20%

Jumlah

90.678.730.390

139.205.495.387

Total

Jumlah uang muka diterima dari pihak berelasi adalah

sebesar 2% dan 3% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 (Catatan 31).

The amount of advances received from related parties amounted to 2% and 3% of total liabilities as of December 31, 2017 and 2016 (Note 31).

20. UTANG BANK JANGKA PANJANG 20. LONG-TERM BANK LOAN

Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang dengan

rincian sebagai berikut: This account represents long-term loan with the following details:

2017 2016

PT Bank ICBC Indonesia

30.578.431.373

56.107.843.137 PT Bank ICBC Indonesia Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun

(25.000.000.000)

(25.000.000.000)

Less protion that will mature within a year

Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun

5.578.431.373

31.107.843.137 Net of current maturities








73

20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan) 20. LONG-TERM BANK LOAN (Continued)

Pinjaman PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia Loan Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.151 tanggal

25 November 2015 dari Irawan Soerodjo, S.H., Msi, notaris di Jakarta, BLM memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank ICBC Indonesia berupa fasilitas pinjaman tetap installment (PTI) yang seluruhnya tidak melebihi Rp75.000.000.000 untuk pembiayaan kontruksi condotel dan vila (Springhill Villas & Resort project in Jimbaran Hijau, Bali.). Jangka waktu fasilitas kredit selama 3 tahun dan dapat ditarik secara bertahap selama jangka waktu penarikan yaitu 6 (enam) bulan terhitung dari tanggal perjanjian kredit dengan tingkat bunga sebesar 12,5% per tahun.

Based on the Deed of Credit Agreement No.151 dated November 25, 2015 of Irawan Soerodjo, SH, Msi, notary in Jakarta, BLM obtained a credit facility from PT Bank ICBC Indonesia in the form of fixed installment loan facility with maximum limit of Rp75,000,000,000 to finance villa and condotel construction (Springhill Villas & Resort project in Jimbaran Hijau, Bali). The term of this credit facility is for 3 years and can be gradually withdrawn within 6 (six) months (withdrawal date) from the date of the credit agreement and with the interest rate of 12.5% per year.

Seluruh fasilitas tersebut telah diterima pencairannya

pada tahun 2016. The full credit facility was disbursed in 2016

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan sebidang tanah

dengan Hak Guna Bangunan No.177/Jimbaran seluas 53.150 m2 atas nama BLM yang terletak di Jimbaran, Bali.

This credit facility is secured by a land plot of Hak77a Bangunan No.177 / Jimbaran covering an area of 53,150 m2 on behalf of BLM located in Jimbaran, Bali.

21. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 21. CONSUMER FINANCE PAYABLE

PSS terikat dengan beberapa perjanjian pembiayaan

konsumen selama 36 bulan yang tidak dapat dibatalkan untuk perolehan kendaraan dengan menggunakan mata uang Rupiah.

PSS entered into several non-cancellable consumer financing agreements for a period of 36 months for the acquisition of vehicles.

2017 2016

PT Astra Sedaya Finance 43.016.913 301.026.945 PT Astra Sedaya Finance PT Toyota Astra Finance - 57.115.084 PT Toyota Astra Finance

43.016.913 358.142.029

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun

(43.016.913)

(315.125.116)

Less part that will mature within a year

Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun

-

43.016.913 Net of current maturities

Utang pembiayaan konsumen dijamin dengan aset

tetap yang yang dibiayai dan ditambah syarat bahwa PSS tidak diperbolehkan untuk menjual atau memindahkan hak atas aset tetap tersebut ke pihak-pihak lain sebelum kewajibannya dilunasi.

The consumer debts are secured by fixed assets being financed and prohibit PSS to sell or transfer the rights of the asset to other parties until the debts are fully settled.








74

21. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan) 21. CONSUMER FINANCE PAYABLE (Continued)

Pembayaran minimum utang pembiayaan konsumen di

masa mendatang adalah sebagai berikut: Minimum future payments of consumer debt financing are as follows:

2017 2016

Pembayaran minimum utang pembiayaan konsumen di masa mendatang

44.372.885

377.265.642

Minimum payment of debt financing consumers in the future

Dikurangi beban bunga (1.355.972) (19.123.613) Less interest expense

Jumlah Utang Pembiayaan Konsumen – Bersih

43.016.913

358.142.029 Net consumer finance payable

Jatuh tempo dalam tahun: Due date per year: 2017 - 315.125.116 2017 2018 43.016.913 43.016.913 2018

Jumlah Utang Pembiayaan Konsumen

43.016.913

358.142.029

Total Consumer Finance Payable

22. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 22. NON CONTROLLING INTEREST

Rincian proporsi kepentingan non-pengendali atas aset

bersih dan laba bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Details of non-controlling interests of net assets and net income of the Subsidiaries as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017

Entitas Anak/

Subsidiaries

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Additional

Penerimaan Deviden/

Divident Income

Saldo Laba/

Balance

Saldo Akhir/ Ending Balance

PSS 20.566.082.642 - - (1.909.784.280) 18.656.298.362 BLM 20.620.981.634 - - 6.586.736.514 27.207.718.148

41.187.064.276

-

-

4.676.952.238

45.864.016.510

2016

Entitas Anak/

Subsidiaries

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Additional

Penerimaan Deviden/

Divident Income

Saldo Laba/

Balance


PSS 24.942.398.828 - (2.409.405.350) (1.966.910.836) 20.566.082.642 BLM 17.080.334.036 - - 3.540.647.598 20.620.981.634

42.022.732.864

- (2.409.405.350)

1.573.736.762

41.187.064.276








75

23. MODAL SAHAM 23. CAPITAL STOCK

Sebagai akibat dari penggabungan usaha antara

Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi (GWA), persentase kepemilikan para pemegang saham Perusahaan dan GWA terdilusi secara proporsional sesuai dengan besarnya kepemilikan masing-masing Pemegang saham berdasarkan faktor konversi, yaitu setiap 1 (satu) saham GWA ditukar dengan 4.765 saham baru Perusahaan dengan nilai nominal Rp56,125 (Catatan 1d).

As a result of the merger between the Company and PT Gama Wahyu Abadi (GWA), the percentage of ownership of the Company's shareholders and GWA is diluted proportionately in accordance with the respective ownership of each Shareholder based on the conversion factor, i.e every 1 (one) GWA share is exchanged for 4,765 new shares of the Company with par value of Rp56,125 (Note 1d)

Berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 11 Desember

2013 dari Yurisa Martanti, S.H., M.H., Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-66908.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan telah melakukan penambahan modal dasarnya dari 1.000.000.000 (satu milyar) saham menjadi 2.750.000.000 (dua milyar tujuh ratus lima puluh juta) saham dan penambahan modal ditempatkan dan disetor melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT I) sebanyak-banyaknya 363.250.000 saham dengan nilai nominal Rp56,125 (lima puluh enam koma seratus dua puluh lima Rupiah) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp300 (tiga ratus Rupiah) setiap saham, sehingga menjadi sebanyak-banyaknya Rp108.975.000.000 (seratus delapan milyar sembilan ratus tujuh puluh lima juta Rupiah). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, jumlah saham yang telah dipesan sehubungan dengan PUT I sebanyak 272.500 (dua ratus tujuh puluh dua ribu lima ratus) saham, sehingga pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan adalah sebanyak 726.772.500 (tujuh ratus dua puluh enam juta tujuh ratus tujuh puluh dua ribu lima ratus) saham.

Based on Notarial Deed. 20 dated December 11, 2013 by Yurisa Martanti, S.H., M.H., notary in Jakarta, which has been approved by the Minister of Law and Human Rights through his Decision Letter No. AHU-66908.AH.01.02.Tahun 2013 dated December 19, 2013, the Company increased its authorized capital from 1,000,000,000 (one billion) shares to 2,750,000,000 (two billion seven hundred and fifty million) shares and increase its issued and paid up capital through Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (“PUT I”) as much as 363,250,000 shares at par value of Rp56,125 (fifty six point one hundred twenty five Rupiah) at an exercise price of Rp 300 (three hundred Rupiah) per share, at maximum of Rp108,975,000,000 (one hundred eight billion nine hundred seventy five million Rupiah). As of December 31, 2013, the number of shares subscribed in connection with PUT I was 272,500 (two hundred and seventy two thousand five hundred) shares, thus, as of December 31, 2013 the total number of issued and fully paid up shares of the Company became 726,772,500 ( seven hundred twenty six million seven hundred seventy two thousand five hundred) shares.

Pada tanggal 10 Pebruari 2014 (tanggal penjatahan

pemesanan saham hasil pelaksanaan) saham yang ditawarkan dalam PUT I seluruhnya telah diambil oleh para pemegang saham sehingga jumlah saham Perusahaan setelah PUT I menjadi 1.089.750.000 (satu milyar delapan puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu) saham atau setara dengan Rp61.162.218.750 (enam puluh satu milyar seratus enam puluh dua juta dua ratus delapan belas ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah).

On February 10, 2014 (the allotment date of share subscription), the shares offered in PUT I have all been subscribed by the shareholders so the total number of the Company's shares after PUT I became 1,089,750,000 (one billion eighty nine million seven hundred and fifty thousand) shares or equivalent to Rp61,162,218,750 (sixty one billion one hundred sixty two million two hundred eighteen thousand seven hundred and fifty Rupiah).


PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk.AND SUBSIDIARIES




76

23. MODAL SAHAM (Lanjutan) 23. CAPITAL STOCK (Continued) Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase

kepemilikannya adalah sebagai berikut: The details of the Company's shareholders and their percentage of

ownership are as follows:

31 Desember 2017 / December 31, 2017

Saham/Shares



Jumlah Nominal/ Amount

Ir. Frans Bambang Siswanto 393.361.735 36,10% 22.077.427.377 Ir. Frans Bambang Siswanto PT Trust Penata Propertindo 143.437.624 13,16% 8.050.436.647 PT Trust Penata Propertindo PT Anugerah Griya Persada 85.895.000 7,88% 4.820.856.875 PT Anugerah Griya Persada PT Mahardika Agung Lestari 76.871.066 7,05% 4.314.388.579 PT Mahardika Agung Lestari Island Regency Group 62.187.000 5,71% 3.490.245.375 Island Regency Group PT Asabri (Persero) 54.669.376 5,02% 3.068.318.728 PT Asabri (Persero)Masayarakat 273.328.199 25,08% 15.340.545.169 Public Jumlah

1.089.750.000

100%

61.162.218.750

Total

31 Desember 2016 / December 31, 2016

Saham/Shares



Jumlah Nominal/ Amount

Ir. Frans Bambang Siswanto 393.361.735 36,10% 22.077.427.377 Ir. Frans Bambang Siswanto PT Asabri (Persero) 198.107.000 18,18% 11.118.755.375 PT Asabri (Persero) PT Anugerah Griya Persada 85.895.000 7,88% 4.820.856.875 PT Anugerah Griya Persada Island Regency Group 62.187.000 5,71% 3.490.245.375 Island Regency Group Masayarakat 350.199.265 32,14% 19.654.933.748 Public Jumlah

1.089.750.000

100%

61.162.218.750

Total

Termasuk didalam masyarakat pada tanggal

31 Desember 2017 dan 2016 adalah direksi Perusahaan dengan kepemilikan saham dibawah 5%.

Directors of the Company with ownership interest below 5% was included in Public as of December 31, 2017 and 2016.

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL-PAID-IN CAPITAL


2017 2016 Agio saham 88.587.593.751 88.587.593.751 Share premiumBiaya emisi efek ekuitas (7.064.974.029) (7.064.974.029) Share issuance costsSelisih kurs setoran modal (2.272.200.000) (2.272.200.000) Difference in foreign exchange rateSelisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (21.639.894.267) (21.639.894.267)

Difference in value of restructuring transactionwith entities under common control

Tambahan modal disetor – neto

57.610.525.455

57.610.525.455

Additional paid in capital – Net

Biaya emisi saham merupakan biaya sehubungan

dengan Penawaran Umum Saham Perdana dan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada para pemegang saham dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Share issuance costs are related to the Initial Public Offering and Limited Public Offering I (PUT I) to shareholders through Issuance of Pre-emptive Rights (HMETD).








77

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR (Lanjutan) 24. ADDITIONAL-PAID-IN CAPITAL (Continued)

Selisih kurs setoran modal merupakan perbedaan

antara setoran modal yang diterima Perusahaan yang menggunakan kurs aktual dengan kurs setoran modal yang digunakan dalam anggaran dasar Perusahaan.

The difference between the Rupiah par value stated in the Company's Articles of Association and the actual Rupiah equivalent of the foreign currency amount received for the subscription.

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali merupakan selisih antara harga akuisisi atau harga pengalihan saham Entitas Anak dengan nilai buku saham sehubungan dengan akuisisi atau pengalihan saham yang dilakukan dari/kepada entitas sepengendali.

Difference in Value of Restructuring Transactions with Entities Under Common Control represents the difference between the acquisition price or the transfer price of a Subsidiary's share with the book value of shares in connection with the acquisition or transfer of shares conducted from / to entities under common control

Akun biaya emisi saham, selisih kurs setoran modal dan

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali telah direklasifikasi akibat penerapan PSAK.

Share issuance costs, difference in foreign exchange rate and the Difference in Value of Restructuring Transactions with Entities under Common Control have been reclassified as a result of the adoption of PSAK.

25. PENDAPATAN USAHA 25. REVENUE


2017 2016

Katering dan Akomodasi Catering and Accomodation Jasa katering 48.053.488.061 69.437.647.011 Catering services Cleaning services 6.425.201.633 8.750.433.079 Cleaning services Jasa akomodasi 1.597.814.552 3.622.686.297 Accomodation services Maintenance 1.615.447.276 1.540.330.117 Maintenance Lain-lain 7.570.116.067 3.297.448.308 Others

65.262.067.589

86.648.544.812

Villa Villa Kamar 3.868.613.873 3.635.366.488 Room Makanan dan minuman 664.706.816 529.589.939 Food and beverage Spa 296.493.224 218.876.448 Spa Binatu 46.388.039 12.101.965 Binatu

4.876.201.952

4.395.934.840

Penjualan Perumahan Sales of House and Land and Condotel Penjualan perumahan dan condotel 72.454.764.104 90.156.329.492 Housing and condotel sales

Jumlah

142.593.033.645

181.200.809.144

Total

Seluruh pendapatan merupakan pendapatan dari pihak

ketiga. All revenue was income from third parties.








78

25. PENDAPATAN USAHA (Lanjutan) 25. REVENUE (Continued)

Rincian dari pelanggan dengan jumlah penjualan lebih

dari 10% dari jumlah penjualan adalah sebagai berikut: Details of customers representing more than 10% of total sales are as

follows:

2017 2016

Jumlah/ Amount

Persentase/ Percentage

Jumlah/ Amount

Persentase/ Percentage

Petrochina International Bermuda., Ltd. 22.233.723.890 34% 38.089.068.337 19,9%

Jumlah / Total 22.233.723.890

38.089.068.337

26. BEBAN POKOK PENDAPATAN 26. COSTS OF REVENUE


2017 2016

Katering dan akomodasi Catering and accommodation Makanan 26.077.917.726 38.608.763.707 Foods Pemeliharaan 2.164.055.246 1.306.780.130 Maintenance

28.241.972.972 39.915.543.837

Villa Villa Makanan dan minuman 389.720.121 360.368.806 Foods and beverages SPA 12.499.923 11.100.555 SPA Binatu 5.624.799 6.614.280 Binatu

407.844.843

378.083.641

Penjualan perumahan Sales of House and Land and Condotel Penjualan perumahan 26.199.270.349 53.889.899.216 Housing and condotel sales

Beban Langsung Direct expenses Gaji dan tunjangan 21.092.101.552 30.500.244.685 Salaries and allowance Air dan listrik 1.284.049.617 911.723.747 Water and electricity Transportasi dan perjalanan 826.914.955 1.191.298.766 Transport and travel Pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan 798.883.351 602.053.616 Maintenance, cleaning and repair Pengangkutan, penanganan dan pengemasan 695.288.874 1.994.001.987 Transportation, handling and packaging Tunjangan bonus dan cuti 637.853.539 2.857.407.878 Bonus, allowances and leave Penyusutan (Catatan 12) 636.123.167 509.851.737 Decpreciation (Note 12) Seragam 631.058.160 161.290.364 Uniform Penggantian persediaan non-consumables 571.783.708 411.454.502 Replacement of non-consumables inventories Sewa 444.215.525 463.191.103 Rent Kesehatan 387.694.400 154.677.035 Medical Penyisihan imbalan pasca-kerja (Catatan 29) 328.032.418 41.151.326 Provision for employee benefit (Notes 29) Iklan dan pemasaran 186.630.226 325.436.850 Advertising and marketing Asuransi 166.375.707 258.501.671 Insurance Perlengkapan tamu, kamar dan dapur 136.655.003 145.912.931 Guest equipment, rooms and kitchens Binatu 103.313.759 87.790.277 Laundry Jasa komisi keagenan 82.439.114 274.965.978 Agent commission fee Telekomunikasi 58.720.012 92.844.341 Telecommunication Film dan video 33.000.000 33.000.000 Film and video








79

26. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan) 26. COSTS OF REVENUE (Continued)

2017 2016

Cetakan dan alat tulis 7.201.902 127.194.134 Printing and stationeries Pelatihan - 50.675.385 Training Lain-lain (masing-masing dibawah Rp20 juta) 2.581.162.830 416.584.373 Others (each below Rp20 million)

31.689.497.819

41.611.252.686

Jumlah

86.538.585.983

135.794.779.380

Total

Tidak terdapat pembelian dari satu pihak yang melebihi

10% dari penjualan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

No purchases from one supplier that exceeds 10% of total reenue for the year ended December 31, 2017 and 2016.

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES


2017 2016

Gaji dan tunjangan 13.062.277.985 14.915.438.841 Salaries and allowance Iklan dan pemasaran 3.879.934.761 2.286.558.899 Advertising and marketing Penyisihan piutang usaha (Catatan 5 dan 6) 3.590.773.438 879.613.732 Provision for doubtful accounts (Notes 5 and 6) Sewa 3.029.385.665 1.373.188.442 Rent Jasa profesional 1.723.163.587 4.099.089.886 Professional fees Transportasi dan perjalanan 1.220.819.726 1.196.516.428 Transport and travel Penyusutan (Catatan 12) 1.178.992.259 1.387.934.567 Depreciation (Note 12) Tunjangan bonus, cuti dan pengobatan 864.981.767 418.959.376 Bonuses, leave and medical Asuransi 713.643.922 424.028.158 Insurance Administrasi bursa 420.276.257 867.432.002 IDX administrative fees Penyisihan imbalan pasca-kerja (Catatan 29) 385.354.601 885.370.719 Provision of employee benefit (Note 29) Pemeliharaan, kebersihan dan perbaikan 321.410.610 288.802.287 Maintenance, cleaning and repair Sumbangan 302.858.300 166.475.000 Donation Beban kendaraan 257.354.111 287.483.778 Vehicle expenses Telekomunikasi 246.831.930 207.653.146 Telecomunication Administrasi bank 208.954.875 624.403.232 Bank administration Air dan listrik 147.629.785 621.302.655 Water and electricity Perijinan 121.696.435 220.449.497 Licenses Cetakan dan alat tulis 106.930.598 242.601.633 Printing and stationeries Pelatihan 22.142.206 141.006.685 Training Seragam - 25.052.757 Uniform Pengangkutan, penanganan dan pengemasan - 23.537.000 Transportation, handling and packaging Lain-lain (masing-masing dibawah Rp20 juta) 5.766.966.446 6.965.203.862 Others (each below Rp20 million)

Jumlah 37.572.379.264

38.548.102.582

Total








80

28. PENDAPATAN LAINNYA, BEBAN KEUANGAN DAN PENDAPATAN KEUANGAN

28. OTHER INCOME, FINANCIAL CHARGES AND FINANCIAL INCOME

2017 2016

Pendapatan lainnya

Other income

Sewa - 2.179.633.500 Rent Laba penjualan aset tetap (Catatan 12) 258.236.600 59.432.227 Gain in disposal of fixed assets (Notes 12) Pendapatan lain-lain 3.432.321.432 3.650.179.940 Other income

3.690.558.032

5.889.245.667

Beban keuangan Financial charges Bunga pinjaman (6.001.480.072) (7.653.041.244) Interest expense Rugi selisih kurs (255.835.462) (1.299.723.126) Foreign exchange loss

(6.257.315.534)

(8.952.764.370)

Pendapatan keuangan Finance income

Pendapatan bunga deposito dan jasa giro 1.227.450.386 3.266.390.786 Interest income on time deposits and current

account Laba selisih kurs 1.639.202 - Foreign exchange gain

1.229.089.588

3.266.390.786

29. LIABILITAS IMBALAN KERJA 29. LIABILITIES FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Perusahaan

dan PSS mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sigma Prima Solusindo. Dalam perhitungannya, aktuaris menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, the Company and PSS recorded estimated post-employment benefit obligation for employees based on independent actuary calculations performed by PT Sigma Prima Solusindo. In its calculations, the actuary used the "Projected Unit Credit" method with the following actuarial assumptions:

2017 2016

Perusahaan Company Tingkat diskonto per tahun 7,06% 8,32% Discount rate per year

Tingkat kenaikan gaji tahunan

8%

8% Rate of annual salary increase

Tingkat mortalitas

Tabel Mortalita Indonesia II –

2011


2011 Mortality rate

Usia pensiun 55 55 Normal pension age








81

29. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 29. LIABILITIES FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 jumlah karyawan Perusahaan yang diikutsertakan dalam program ini masing-masing sebanyak 6 dan 7 orang karyawan tetap.

As of December 31, 2017 and 2016, the Company enrolled 6 and 7 employees, respectively, in the program.

2017 2016

Entitas Anak Subsidiary Tingkat diskonto per tahun 6,76% 8,08% Discount rate Tingkat kenaikan gaji tahunan 8% 8% Rate of annual salary increase

Tingkat mortalitas


2011


2011 Mortality rate Usia pensiun 55 55 Normal pension age

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 jumlah

karyawan Entitas Anak yang diikutsertakan dalam program ini masing-masing sebanyak 71 dan 40 orang karyawan tetap.

As of December 31, 2017 and 2016, the Subsidiary enrolled 71 and 40 employees, respectively, in the program.

Rekonsiliasi jumlah liabilitas imbalan kerja pada laporan

posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: The reconciliation of the total employee benefits liability to the

consolidated statements of financial position is as follows:

2017 2016

Nilai kini liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai

(5.707.649.560)

(4.633.550.084)

The present value of unfunded employee benefits liability

Nilai wajar aset program 3.700.707.400 2.309.257.658 Fair value of plan assets

Jumlah liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian

(2.006.942.160)

(2.324.292.426)

Amount of liabilities in the consolidated statements of financial position

Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

Movements in the employee benefits liability are as follows:

2016 2015

Saldo awal tahun (2.324.292.426) (2.986.232.433) Beginning of the year Beban penyisihan imbalan kerja tahun

berjalan (713.387.019) (926.522.045) Provision for employee benefits for the current

year Pembayaran pesangon 47.727.900 1.611.480.985 Severance payment Penarikan dana dari aset program - (1.595.633.605) Withdrawal of funds from program assets Iuran yang dibayarkan 1.574.249.455 1.430.935.882 Fees paid Keuntungan (kerugian) aktuarial yang diakui

pada pendapatan komprehensif lainnya

(591.240.070)

141.678.790 Actuarial gains (losses) recognized on other

comprehensive income

Saldo akhir tahun

(2.006.942.160)

(2.324.292.426)

Year end balance








82


Rincian beban penyisihan imbalan kerja yang diakui

pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of provision for employee benefits recognized in the consolidated statements of income and other comprehensive income are as follows:

2017 2016

Beban jasa kini 699.377.905 761.913.191 Current expenses Beban bunga 375.103.985 420.178.378 Interest expense Imbal hasil ekspektasi aset program (361.094.871) (255.569.524) The expected return on plan assets

Jumlah beban tahun berjalan

713.387.019

926.522.045

Total current year expenses

Analisa sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi

utama terhadap liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut::

The sensitivities of the overall long-term employee benefit liabilities to the changes in the weighted principal assumptions as of December 31, 2017 are as follows:

Perusahaan The Company

Perubahan Asumsi/ Changes in Assumption

Kenaikan Asumsi/ Increase in

Assumptions

Penurunan Asumsi/ Decrease in

Assumptions

Tingkat diskonto 1% (45.975.884) 53.456.339 Discount rate Tingkat kenaikan gaji 1% 52.431.801 (45.999.794) Rate of salary increase

Entitas Anak Subsidiary

Perubahan

Asumsi/ Changes in Assumption


Assumptions


Assumptions

Tingkat diskonto 1% (263.226.812) 298.397.855 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji 1% 288.014.693 (259.148.201) Tingkat kenaikan gaji

Analisa sensitivitas dari perubahan asumsi-asumsi

utama terhadap liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut::

The sensitivities of the overall long-term employee benefit liabilities to the changes in the weighted principal assumptions as of December 31, 2016 are as follows:


Perubahan Asumsi/ Changes in Assumption


Assumptions


Assumptions









83


Entitas Anak Subsidiary

Perubahan

Asumsi/ Changes in Assumption


Assumptions


Assumptions


30. PERPAJAKAN 30. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid Taxes

2017 2016

Entitas anak Subsidiaries Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4 ayat 2 1.399.562.915 3.534.338.965 Article 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai 18.846.110.657 12.734.848.395 Value added tax

Jumlah

20.245.673.572

16.269.187.360

Total

b. Utang pajak Taxes Payable

2017 2016

Perusahaan Company Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4 ayat 2 747.642.804 1.220.264.679 Article 4 paragraph 2 Pasal 21 82.957.441 12.353.831 Article 21 21 Pasal 23 53.081.510 60.571.647 Article 23 Pajak Pertambahan Nilai 670.671.190 392.861.000 Value added tax Pajak pembangunan daerah 38.079.545 1.340.555.639 Local development tax

1.592.432.490

3.026.606.796

Entitas Anak Subsidiaries Pajak penghasilan Income taxes Pasal 21 87.706.298 56.087.084 Article 4 (2) Pasal 23 61.322.122 53.727.189 Article 21 Pasal 4 (2) 473.579.592 450.753.036 Articlel 23 Pajak Pertambahan Nilai 16.611.823.366 10.819.544.350 Value added Tax Pajak pembangunan daerah 5.278.724.946 5.731.373.137 Local development tax

22.513.156.324

17.111.484.796

Jumlah

24.105.588.814

20.138.091.592

Total








84

30. PERPAJAKAN 30. TAXATION

c. Pajak Kini c. Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and estimated taxable income (loss) for the years ended December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 2016

Laba sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian

17.107.599.605

6.898.976.134 Income before tax expense (benefit) per

consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income

Dikurangi Less Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak

(25.567.573.113)

(12.669.449.041) Income before income tax of Subsidiary

Rugi sebelum pajak penghasilan Perusahaan

(8.459.973.508)

(5.770.472.907) Loss before corporate income tax

Beda temporer: Temporary differences Penyisihan imbalan kerja 3.544.090 113.239.903 Provision of employee benefit Penyusutan dan laba penjualan aset tetap

(95.043.628) (100.278.407) Depreciation and gain on disposal of fixed asset

Penyisihan penurunan nilai piutang 3.640.292.031 879.613.732 Allowance for doubtful accounts Beda tetap: Permanent differences: Pemasaran 256.206.275 192.278.129 Marketing Jamuan dan sumbangan 176.669.705 201.358.636 Representation and donation Beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak

1.462.500.000

1.430.000.000 Expenses related to taxable income Pendapatan yang telah dikenakan pajak final

(1.456.813.963)

(2.315.914.757) Revenue that has been subject to final tax

Lain-lain 130.218.969 95.975.550 Other

Rugi fiskal Perusahaan tahun berjalan

(4.342.400.029)

(5.274.200.121) Fiscal loss of the year

Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya:

Accumulated fiscal loss in prior years:

2016 (5.274.200.121) 2016 2015 (3.406.450.583) (3.406.450.583) 2015 2010 - (2.699.533.400) 2010

Akumulasi rugi fiskal Perusahaan akhir tahun

(13.023.050.729)

(11.380.184.104) Accumulated fiscal loss at year end

Pajak kini Current tax Perusahaan Company Final (178.486.458) (194.712.500) Final Entitas Anak Subsidiaries Final (3.650.082.771) (4.552.601.011) Final

Jumlah pajak kini

(3.828.569.229)

(4.747.313.511) Total current tax








85

30. PERPAJAKAN (Lanjutan) 30. TAXATION (Continued)

c. Pajak Kini c. Current Tax

Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang

berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan dan Entitas Anak serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT tahunannya (self assessment system). Kantor Pelayanan Pajak dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 10 tahun. Berdasarkan UU No. 28 tahun 2007, terhitung sejak tahun pajak 2008, pihak Kantor Pelayanan Pajak dapat memeriksaperhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dianggap rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dipenuhi oleh Perusahaan dan Entitas Anak pada saat jatuh tempo.

Based on the applicable Tax Law in Indonesia, the calculations of the profit or loss and its reconciliation with tax calculations are prepared by the Company and its Subsidiaries as a taxpayer in its annual tax returns (self assessment system). According to Law 28 of 2007, the Tax Authorities may asses the Company’s and its Subsidiaries’ tax returns within a period of 5 years. If within that period no tax assesmentis conducted, the Company’s and its Subsidiaries’ tax returns are considered final. Other tax liabilities, if any, are settled by the Company and its Subsidiries on their due dates.

d. Pajak Tangguhan d. Deferred Taxes

Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember

2017 dan 2016 adalah sebagai berikut: Deferred tax assets as of December 31, 2017 and 2016 are

as follows:

2017

Saldo Awal/ Beginning Balance

Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Tahun

Berjalan/ Credited

(Charged) to the Current Year

Report

Dikreditkan (Dibebankan) ke

Pendapatan Komprehensif

Lain/ Credited

(Charged) to other comprehensive income


Perusahaan:

Company:

Penyisihan imbalan kerja 74.285.233 886.023

19.216.982

94.388.238

Provision for post -employment and benefit

payments Penyusutan aset tetap 282.217.167 (23.760.907)

- 258.456.260 Depreciation of fixed asset

Penyisihan penurunan nilai piutang 1.069.771.814 910.073.008

- 1.979.844.822

Allowance for doubtful accounts

1.426.274.214 887.198.124

19.216.982 2.332.689.320

Entitas Anak

Subsidiaries

Penyisihan imbalan kerja 506.722.709 (228.033.606)

128.593.036

407.282.139




Penyisihan penurunan nilai persedian 172.177.097 -

-

172.177.097

Allowance for impairment of inventories

Penyisihan penurunan nilai piutang 1.745.218.772 (87.464.816)

- 1.657.753.956


Kerugian fiskal 2.175.823.236 1.324.075.710

- 3.499.898.946 Fiscal loss

5.030.949.047

995.666.272

128.593.036 6.155.208.355

Jumlah aset pajak tangguhan 6.457.223.261

1.882.864.396

147.810.018

8.487.897.675 Deferred Tax Assets








86


d. Pajak Tangguhan (Lanjutan) d. Deferred Taxes (Continued)

2016

Saldo Awal/ Beginning Balance

Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Tahun

Berjalan/ Credited

(Charged) to the Current Year

Report

Dikreditkan (Dibebankan) ke

Pendapatan Komprehensif

Lain/ Credited

(Charged) to other comprehensive income


Perusahaan:

Company

Penyisihan imbalan kerja 39.211.038 28.309.975

6.764.220

74.285.233




Penyisihan penurunan nilai piutang 849.868.381 219.903.433

- 1.069.771.814


1.196.366.188 223.143.806

6.764.220 1.426.274.214

Entitas Anak

Subsidiaries

Penyisihan imbalan kerja 707.281.907 (158.375.280)

(42.183.918)

506.722.709




Penyisihan penurunan nilai persedian 172.177.097 -

-

172.177.097

Allowance for impairment of inventories

Penyisihan penurunan nilai piutang 1.752.961.927 (7.743.155)

- 1.745.218.772


Kerugian fiskal - 2.175.823.236

- 2.175.823.236 Fiscal loss

3.087.764.026

1.985.368.939

(42.183.918) 5.030.949.047

Jumlah aset pajak tangguhan 4.284.130.214

2.208.512.745

(35.419.698)

6.457.223.261 Deferred tax assets

e. Taksiran tagihan pajak penghasilan e. Estimated claim for income taxes

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, PSS

mempunyai taksiran tagihan pajak dengan rincian sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, PSS has estimated claim tax refund with details as follows:

2017 2016

Tahun pajak 2017 1.452.385.178 - Year 2017 Tahun pajak 2016 2.216.750.259 2.216.750.259 Year 2016 Tahun pajak 2015 110.080.717 1.031.428.018 Year 2015 Kebertaan hasil pemeriksaan Pajak Penghasilan Badan 2015

565.911.054

-

Objection with the result of fiscal year 2015 examination

Keberatan hasil pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai

163.525.105

-

Objection with the result of Value Added Tax examination

Jumlah

4.508.652.313

3.248.178.277

Total

Taksiran tagihan pajak tanggal 31 Desember 2017

dan 2016 merupakan kelebihan bayar PSS atas pajak penghasilan pasal 23 dan 25 dibayar di muka untuk tahun yang bersangkutan.

Estimated claim for tax refund as of December 31, 2017 and 2016 represents the overpayment of PSS for corporate income tax Article 23 and 25.








87


e. Taksiran tagihan pajak penghasilan (Lanjutan) e. Estimated claim for income taxes (Continued)

Surat Ketetapan Pajak Tax Assessments

Pajak Penghasilan Badan Tahun Fiskal 2015 Corporate Income Tax Fiscal Year 2015

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

(“SKPKB”) yang diterbitkan oleh Kantor Pajak pada tanggal 26 April 2017, Kantor Pajak mengoreksi penghasilan kena pajak PSS untuk tahun pajak 2015, dari laba kena pajak sebesar Rp10.271.606.492 menjadi laba kena pajak sebesar Rp16.112.200.062. Akibat koreksi tersebut, kelebihan pembayaran pajak yang dilaporkan PSS sebesar Rp1.031.427.894 dikoreksi menjadi kurang bayar sebesar Rp428.720.499 ditambah bunga sebesar Rp137.190.555 atau total sebesar Rp565.911.054. PSS melakukan pembayaran sebesar Rp565.911.054 pada tanggal 23 Mei 2017 dan diakui sebagai “Keberatan atas Hasil Pemeriksaan Tahun Pajak 2015”. PSS mengajukan keberatan pada 18 Juli 2017 atas kelebihan pembayaran pajak tahun fiskal 2015 sebesar Rp110.080.717.

Based on the underpayment tax assessment letter ("SKPKB") from the Tax Office dated April 26, 2017 for fiscal year 2015, the Tax Office corrected the taxable income for fiscal year 2015 from the taxable income of Rp10.271.606.492 became taxable income of Rp 16.112.200.062. As a result of this correction, the overpayment reported by PSS of Rp1.031.427.894 was corrected to be underpayment of Rp428.720.499 and subject for interest of Rp137.190.555 or with a total amount of Rp565.911.054. PSS paid the total amount of Rp565,911,054 on May 23, 2017 and recognize “Objection with the result of fiscal year 2015 examination”. PSS filed an objection on July 18, 2017 wherein the overpayment of PSS for fiscal year 2015 was revised to Rp110.080.717.

Pajak Pertambahan Nilai Value added Tax

Pada bulan April 2017, PSS menerima Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Pertambahan Nilai untuk masa Desember 2015 sebesar Rp163.525.105. Jumlah ini telah dibayar oleh PSS pada tanggal 23 Mei 2017 dan diakui sebagai “Keberatan atas Hasil Pemeriksaan PPN Tahun Pajak 2015”. PSS mengajukan keberatan pada 18 Juli 2017.

In April 2017, PSS received underpayment tax assessment letter ("SKPKB") of Value Added Taxes (VAT) for the period of December 2015 with amount of Rp163.525.105. This amount has paid by PSS on May 23, 2017 and recognize as “Objection with the result of VAT examination”. PSS filed an objection on July 18, 2017

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan

keuangan ini, PSS belum menerima putusan keberatan dari Kantor Pajak setempat.

Up to the date of completion of these consolidated financial statements, PSS did not receive any decision from the Tax Office for the appealed.








88

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Grup dalam kegiatan usaha normal melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan rincian sebagai berikut:

The Group in the normal course of business engages in transactions with related parties with details as follows:

Sifat hubungan dengan pihak berelasi: Nature of relationships with related parties:

Pihak-pihak berelasi/

Related Parties Hubungan/

Relationship Sifat Saldo Akun/Transaksi/

Nature of acccunt/Transaction

PT Papua Supplies and Services Entitas Asosiasi/Associates Piutang berbunga dan tidak berbunga/Interest and non-interest bearing receivables

PT Patra CRI Entitas Asosiasi/Associates Piutang lain-lain/Other receivables Ir. Frans Bambang Siswanto Pemegang Saham Perusahaan/

Shareholders Pinjaman berbunga/Interest bearing loan

PT Trust Indonesia Dimiliki oleh Pemegang Saham yang sama/Owned by the Same Shareholders

Pinjaman berbunga/ Interest bearing loan

PT Jimbaran Hijau Entitas Sepengendali/Entities Under Common Control

Piutang lain-lain, sewa diyar dimuka dan uang muka komitmen/Other receivables, prepaid rent and commitment advances

PT Karya Bintang Bali Entitas Sepengendali/ Entities Under Common Control

Pendapatan sewa/ Rental income

Octavianus Kuntjoro Direktur Entitas Anak/Director of Subsidiaries

Pinjaman berbunga/Interest bearing loan

Graham James Bristow Pemegang Saham dan Direktur Perusahaan/ Shareholders and Director

Pinjaman berbunga dan pendapatan jasa/Interest bearing loan and service fee

Putu Agung Prianta Presiden Komisaris/President Commissioner

Uang muka pelanggan/Advances from customer

Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase

terhadap jumlah aset dan liabilitas adalah sebagai berikut:

Outstanding balances of related parties and the percentage to total assets and liabilities are as follows

a. Piutang lain-lain – Berelasi a. Other Receivables –Related Parties

2017 2016

Perusahaan: The Company:

PT Trust Indonesia 2.103.312.643 2.803.312.643 PT Trust Indonesia

Graham James Bristow 55.000.000 - Graham James Bristow

Entitas anak: Subsidiaries:

PT Trust Indonesia 6.713.151.562 12.000.000.000 PT Trust Indonesia

PT Patra CRI 38.891.287 978.031.287 PT Patra CRI

PT Papua Supplies and Services 743.154.446 782.045.733 PT Papua Supplies and Services

Jumlah

9.653.509.938

16.563.389.663

Total

Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian

2,32%

3,54%

Percentage to consolidated total assets








89

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELAS (Lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

a. Piutang lain-lain – Berelasi (Lanjutan) a. Other Receivables –Related Parties (Continued)


Selama tahun 2016, Perusahan telah

menandatangani beberapa perjanjian pinjaman dengan PT Trust Indonesia, dimana Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman secara total sebesar Rp49.000.000.000 dengan tingkat bunga antara 4% sampai 10% per tahun dengan jangka waktu antara 80 hari sampai dengan 365 hari. Pada tanggal 2016, saldo outstanding piutang Perusahaan dari PT Trust Indonesia sebesar Rp2.803.312.643.

During 2016, the Company entered into several loan agreements with PT Trust Indonesia, whereby the Company provided a total loan facility of Rp49,000,000,000 with interest rates ranging from 4% to 10% per annum for a period between 80 days to 365 days. In 2016, the Company’s outstanding receivables from PT Trust Indonesia amounted to Rp2,803,312,643.

Berdasarkan perjanjian pinjaman antara

Perusahaan dengan PT Trust Indonesia tanggal 5 Juni 2017, dimana Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman secara total sebesar Rp10.000.000.000 dengan tingkat bunga 4% per tahun dan akan jatuh tempo paling lambat tanggal 28 Desember 2017. Selama tahun 2017 perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 28 Juni 2018. Pada tanggal 31 Desember 2017, saldo outstanding piutang Perusahaan dari PT Trust Indonesia sebesar Rp2.103.312.643.

Based on the loan agreement entered by the Company and PT Trust Indonesia on June 5, 2017, the Company provided a total loan facility of Rp10,000,000,000 with an interest rate of 4% per annum and will be due on December 28, 2017. During 2017, this loan agreement had beed extended until June 28, 2018. As of December 31, 2017, the Company’s outstanding receivables from PT Trust Indonesia amounted to Rp2. 103.312.643.

Entitas anak – PSS Subsidiary – PSS

Selama bulan November sampai dengan

Desember 2016, PSS dan PT Trust Indonesia menandatangani beberapa perjanjian pinjaman, dimana PSS memberikan pinjaman jangka pendek kepada PT Trust Indonesia dengan jumlah fasilitas sebesar Rp15.000.000.000, dengan tingkat suku bunga antara 5% - 13,24% per tahun dan jangka waktu antara 13 hari sampai dengan 117 hari. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo outstanding piutang PSS dari PT Trust Indonesia sebesar Rp12.000.000.000 dan PSS telah menerima pelunasan dari PT Trust Indonesia pada 23 Maret 2017.

During November to December 2016, PSS and PT Trust Indonesia entered into several loan agreements, whereby PSS granted short-term loans to PT Trust Indonesia for a total facility of Rp15,000,000,000, with interest rates ranging from 5% - 13.24% per annum and terms ranging from 13 days to 117 days. As of December 31, 2016, PSS’ outstanding receivables from PT Trust Indonesia amounted to Rp12,000,000,000 and PSS collected the full payment from PT Trust Indonesia on March 23, 2017.








90



a. Piutang lain-lain – Berelasi (Lanjutan) a. Other Receivables –Related Parties (Continued)

Selama bulan Februari sampai dengan November

2017, PSS dan PT Trust Indonesia menandatangani beberapa perjanjian pinjaman, dimana PSS memberikan pinjaman jangka pendek kepada PT Trust Indonesia dengan jumlah fasilitas sebesar Rp20.665.027.884, dengan tingkat suku bunga sebesar antara 5%-13,24% dan jangka waktu antara 14 hari sampai dengan satu tahun hari.. Pada tanggal 31 Desember 2017, saldo outstanding pinjaman ini sebesar Rp6.713.151.562. Pada Maret 2018, PSS menerima pembayaran dari PT Trust Indonesia sebesar Rp5.500.000.000.

During February to November 2017, PSS and PT Trust Indonesia entered into several loan agreements, whereby PSS granted short-term loans to PT Trust Indonesia for a total facility of Rp20,665,027,884, with interest rates ranging from 5% -13.24 % and terms ranging from 14 days to one year. On December 31, 2017, PSS’ outstanding receivavles from PT Trust Indonesia amounted to Rp6,713,151,562. In March 2018, PSS collected partial payment from PT Trust Indonesia of Rp5,500,000,000.

Berdasarkan perjanjian tanggal 24 Mei 2013 antara

PSS dengan PT Papua Supplies and Services (Papua SS), PSS memberikan pinjaman jangka pendek sebesar Rp523.655.012 kepada Papua SS untuk keperluan modal kerja. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak pencairan dan dikenakan tingkat bunga 10% per tahun. Pada 24 Mei 2014, PSS dan Papua SS memperbaharui perjanjian menjadi pinjaman tanpa bunga dan pelunasannya dapat dilakukan setiap saat jika PSS meminta.

On May 24, 2013, PSS and PT Papua Supplies and Services (Papua SS) enetered into agreement whereby the Company provides short-term loans to Papua SS for working capital purposes. The loan will mature within twelve (12) months after the disbursement and bears interest at 10% per year. On May 24, 2014, PSS and Papua SS amended the agreement to be non-interest bearing loan but payable on demand.

Piutang dari PT Patra CRI (“PCRI”) merupakan

pembayaran dimuka oleh PSS atas biaya PCRI, piutang ini tanpa bunga dan pelunasannya dapat dilakukan setiap saat jika PSS meminta.

Receivables from PT Patra CRI ("PCRI") represent advance payments of expenses made by PSS on behalf of PCRI, these receivables are non-interest bearing and payable on demand.

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat ditagih sehingga manajemen tidak membuat penurunan nilai atas piutang tersebut.

Management believes that all receivables are collectible, thus impairment in the value of the receivables is not necessary.

Entitas anak – BLM Subsidiary – BLM

b. Uang Muka Komitmen Kerjasama b. Commitment Advances for Collaboration

Akun ini merupakan dana komitmen dalam

bentuk uang jaminan sehubungan dengan kesepakatan kerjasama antara Entitas Anak, BLM dengan entitas sepengendali, PT Jimbaran Hijau (JH) untuk mengembangkan kawasan produktif yang berlokasi di prime area di kawasan Jimbaran, Bali.

This account represents commitment fund in the form of security deposit in connection with a joint venture agreement between BLM, subsidiary, and PT Jimbaran Hijau (JH), entity under common control, to develop a productive area located in the prime area of Jimbaran, Bali.








91



b. Uang Muka Komitmen Kerjasama (Lanjutan) b. Commitment Advances for Collaboration (Continued)

Kesepakatan antara BLM dan JH tersebut

ditandatangani pada tanggal 24 Juni 2015 dengan obyek kerjasama berupa lahan seluas 1 Ha. Diatas lahan tersebut akan dibangun kompleks perkantoran dan komersial. Apabila kesepakatan berlanjut dan perijinan telah lengkap maka BLM akan melanjutkan pembangunan kompleks tersebut dan nantinya dapat menyewakan unit-unit perkantoran dan komersial didalam kompleks tersebut kepada pihak ketiga yang selanjutnya dapat memberikan pendapatan sewa kepada BLM. Atas kesepakatan ini, BLM melakukan pembayaran uang jaminan sebesar Rp60.000.000.000.

This agreement was signed on June 24, 2015 by BLM and JH wherein the object of the collaboration is in the form of land area of 1 Ha. This land area will be developed to construct buidling offices and commercial complex. As the agreement is enforceable and the permit is complete, BLM will start the construction of the complex and will be able to lease offices and commercial units to third parties that will be source of rental income to BLM. Upon signing of this agreement, BLM deposit Rp60,000,000,000 as commitment advances.

Kesepakatan ini telah berakhir pada tanggal

24 Juni 2016, namun telah diperpanjang dengan kesepakatan baru bertanggal sama dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Berdasarkan perpanjangan kesepakatan ini, seiring dengan adanya perubahan situasi dan kondisi bisnis sektor properti, BLM dan JH merasa perlu untuk melakukan penyesuaian/perubahan strategi dari yang sebelumnya direncanakan untuk pengembangan area komersial, menjadi pengembangan area residensial. Secara bersama-sama BLM dan JH akan mengembangkan kawasan residensial seluas 3,5 Ha (Lot 1F). Terkait dengan kesepakatan baru tersebut, pada tanggal 20 Desember 2016, BLM dan JH menandatangani kesepakatan baru dan menambah dana komitmen sebesar Rp30.000.000.000. Dengan adanya penambahan tersebut jumlah dana komitmen kerjasama pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp90.000.000.000. Kesepakatan tersebut akan berakhir pada tanggal 20 Desember 2017.

This agreement was expired on June 24, 2016, however, it was extended by a new agreement dated the same and will expire on December 31, 2017. Based on the new and extended agreement, amendment was made to adopt the current situation and business conditions of the property sector, thus, BLM and JH made the necessary adjustment to the strategy from previously planned development of office and commercial complex to development of residential areas. Jointly, BLM and JH will develop a residential area of 3.5 Ha (Lot 1F). In connection with the new and extended agreement, another amendment was made on December 20, 2016, wherein, BLM and JH signed a new agreement and added a commitment advances of Rp30,000,000,000. As a result, as of December 31, 2016, the total commitment advances for the collaboration amounted to Rp90,000,000,000. This latest agreement will expire on December 20, 2017.

Pada tanggal 21 Desember 2017, BLM dan JH

melakukan perpanjangan atas kedua kesepahaman tersebut masing-masing akan yang berakhir pada 20 Desember 2018.

On December 21, 2017, BLM and JH extend the expiration of these two agreements until December 20, 2018.








92



c. Utang Lain-lain – Berelasi c. Other Payables – Related Parties

2017 2016

Jangka pendek Short Term Entitas Anak: Subsidiaries: PT Trust Indonesia 25.000.000 600.000.000 PT Trust Indonesia Tuan Octavianus Kuntjoro 345.000.000 345.000.000 Mr. Octavianus Kuntjoro

Jumlah 370.000.000 945.000.000 Total

Perusahaan: The Company: Pendapatan diterima dimuka (Catatan 18):

Unearned revenue (Note 18):

Sewa - Tuan Graham James Bristow 57.350.020 57.350.020 Rent - Mr. Graham James Bristow

57.350.020 57.350.020

Jumlah

427.350.020

1.002.350.020

Total

Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian

0,18%

0,32%

Percentage to total consolidated

liabilities

Perusahaan

The Company

Tuan Ir. Frans Bambang Siswanto 4.280.160.566 4.280.160.566 Mr. Ir. Frans Bambang Siswanto Tuan Graham James Bristow 204.767.933 225.391.932 Mr. Graham James Bristow

Jumlah 4.484.928.499 4.505.552.498 Total

Pendapatan diterima dimuka (Catatan 18)

Unearned revenue (Note 18)

Sewa – Graham James Bristow 783.783.598 841.133.618 Rent – Graham James Bristow

Jumlah

5.268.712.097

5.346.686.117

Total

Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian

2%

1,73%

Percentage to total consolidated

liabilities

Entitas Anak Subsidiaries

- Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 25

September 2012, PSS memperoleh pinjaman jangka pendek dari Tuan Octavianus Kuntjoro sebesar Rp625.000.000 dengan tingkat bunga 6% per tahun. Pada 1 Januari 2014, PSS dan Tuan Octavianus Kuntjoro memperbaharui perjanjian menjadi pinjaman tanpa bunga, tetapi dapat ditarik kapan saja.

- On September 25, 2012, PSS and Mr Octavianus

Kuntjoro entered into short-term loan agreement whereby the Company obtained a short-term loan and bears interest at 6% per annum. On January 1, 2014, PSS and Mr. Octavianus Kuntjoro amended the agreement to be non-interest bearing loan but payable on demand.








93



c. Utang Lain-lain – Berelasi (Lanjutan) c. Other Payables – Related Parties (Continued)

Jangka Panjang Long Term


- Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 26

Juli 2010 yang telah diperpanjang dengan perjanjian tanggal 26 Juli 2011 antara Perusahaan dengan Tuan Ir. Frans Bambang Siswanto, Perusahaan menerima pinjaman dengan bunga 6% per tahun untuk membiayai investasi pada Entitas Anak dengan jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 26 Juli 2014, perjanjian pinjaman ini telah diperpanjang selama 3 tahun.

- Based on the loan agreement dated July 26, 2010 which has been extended on July 26, 2011 between the Company and Mr. Ir. Frans Bambang Siswanto, the Company received a loan at 6% interest per annum to finance investment in Subsidiaries with a term of 3 years. On July 26, 2014, this loan agreement has been extended for another 3 years.

- Pada tanggal 2 Januari 2010 Perusahaan menerima pinjaman dari Tuan Graham James Bristow dengan bunga sebesar 6% per tahun. Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali terakhir dengan perjanjian tanggal 2 Januari 2016 selama 3 tahun.

- On January 2, 2010 the Company received a loan from Mr. Graham James Bristow with an interest rate of 6% per annum. This loan has been extended several times, and the latest extension was dted January 2, 2016 for 3 years.

d. Uang Muka Pelanggan - Berelasi d. Advances from customer – Related Parties

2017 2016

Tuan A H Marhendra 1.837.303.805 1.566.272.835 Mr. A H Marhendra Prof. Dr.Ir. Anastasia Sulistyawati - 3.241.329.205 Prof. Dr.Ir. Anastasia Sulistyawati Tuan Putu Agung Prianta - 3.140.420.333 Mr. Putu Agung Prianta

32. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 32. BASIC EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba bersih per saham dasar adalah sebagai

berikut: The calculation of basic earnings per share is as follows:

2017 2016

Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan 10.292.552.984

2.849.714.482

Profit attributable of basic stock to owners of the Company

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar 1.089.750.000

1.089.750.000 Weighted average number of ordinary shares

Laba per saham dasar 9,44

2,62

Basic earnings per share








94

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

2017 2016

Mata Uang Asing/ Foreign

Currencies

Ekuivalen Rupiah/ Rupiah

Equivalent

Mata Uang Asing/ Foreign

Currencies

Ekuivalen Rupiah/ Rupiah

Equivalent

Aset Assets Kas dan setara kas 647.056 8.766.311.918 494.613 6.645.615.051 Cash and cash equivalents Piutang usaha 962.970 13.046.313.909 876.089 11.771.127.537 Trade receivables Aset tidak lancar lainnya 3.173 42.991.056 3.173 42.635.653 Other non-current assets

Jumlah aset 1.613.199 21.855.616.883 1.373.875 18.459.378.241 Total assets

Liabilitas

Liabilities

Utang usaha 2.359 31.963.526 2.359 30.662.282 Trade payables

Jumlah liabilitas 2.359 31.963.526 2.359 62.357.806 Total liabilities

Jumlah asset - Bersih

1.610.840

21.823.653.357

1.371.516

18.397.020.435

Net Assets

34. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Berdasarkan perjanjian sewa tanggal 1 Desember

2014, Perusahaan menyewakan tanah dan bangunan kepada PT Karya Bintang Bali (KBB) sebesar Rp9.735.625.000 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Desember 2014. Pada tanggal 30 November 2017, Perusahan dan KBB sepakat untuk mengakhiri perjanjian sewa tersebut efektif sejak ditandatangani perjanjian tersebut.

a. Based on the lease agreement dated December 1, 2014, the Company leased the land and building to PT Karya Bintang Bali (KBB) amounted to Rp9,735,625,000 for a period of 5 (five) years from December 2014. On November 30, 2017, the Company and KBB agreed to terminate the lease agreement.

b. Pada tanggal 30 November 2017, Perusahaan,

KBB dan Tuan Graham Bristow melakukan Perjanjian Bagi Hasil dimana Perusahaan akan menerima 10% dari jumlah laba atau pendapatan dari KBB setiap bulan, telah dipotong pajak untuk penggunaan tanah yang disewa oleh Perusahaan. Para Pihak sepakat melakukan kegiatan usaha pengelolaan tempat hiburan bernama "Red Ruby"dengan bentuk kerjasama bagi hasil. Perjanjian ini efektif 1 Desember 2017 sampai dengan tanggal 30 Juni 2019 dan ini dapat diperpanjang dengan adanya kesepakatan tertulis dari Para Pihak 30 hari sebelum jangka waktu berakhir. Tuan Graham Bristow bertindak sebagai penjamin atas transaksi dimaksud.

b. On November 30, 2017, the Company, KBB and Mr. Graham Bristow entered into a Revenue Sharing Agreement whereby the Company will receive a 10% of the total profit or income from KBB for each month, subject to withholding taxes for land use leased by the Company. The Parties undertake to conduct business activities of the management of an entertainment venue called "Red Ruby" with the form of profit-sharing cooperation. This agreement is effective from December 1, 2017 up to June 30, 2019 and this can be extended by a written agreement of the Parties within 30 days before the expiry date. Mr. Graham Bristow acts as the guarantor of the transaction.

Selama tahun 2017, Perusahaan mencatat bagi

hasil sebesar Rp54.034.824 During 2017, the Company recorded a profit sharing of Rp54,034,824

c. PSS mengadakan perjanjian dengan konsumen-

konsumennya untuk memberikan jasa kontraktor katering, binatu, pemeliharaan rumah tinggal, akomodasi dan jasa terkait lainnya.

c. PSS entered into agreements with its customers to provide catering services, laundry, housekeeping, accommodation and other related services.








95

35. INFORMASI SEGMEN USAHA 35. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

Grup mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi 3

(tiga) segmen usaha utama yaitu katering dan jasa pemeliharaan, jasa akomodasi (Vila) dan penjualan perumahan.

The Group classify their business activities into 3 (three) main business segments, namely catering and maintenance services, accommodation services (Villa) and sales of house and land and condotel.

Bidang usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah

sebagai berikut: The Company's and Subsidiaries' business activities are as follows:

Perusahaan/Company Bidang Usaha/ Business Line

PT Island Concepts Indonesia Tbk., Entitas Induk/Parent Company

Jasa akomodasi (Vila) / Accomodation services (Villa)

PT Patra Supplies and Services, Entitas Anak/Subsidiaries Katering dan jasa pemeliharaan fasilitas / Catering and maintenance facilities

PT Bhumi Lestari Makmur, Entitas Anak/Subsidiaries Penjualan perumahan / Sales of house and land and condotel

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

Following is the segment information based on business segments:

2017

Keterangan

Katering dan

jasa pemeliharaan/

Catering and maintenance

facilities

Vila/Villa

Penjualan perumahan/

Sales of house and land and condotel

Jumlah/ Total Eliminasi/ Elimination

Konsolidasi / Consolidated

Information

Pendapatan Usaha 65.262.067.589 4.876.201.952 72.454.764.104 142.593.033.645 - 142.593.033.645 Revenue Beban Pokok Pendapatan (56.161.732.042) (4.177.583.592) (26.199.270.349) (86.538.585.983) - (86.538.585.983) Costs of Revenu

Laba Bruto 9.100.335.547 698.618.360 46.255.493.755 56.054.447.662 - 56.054.447.662 Gross Profit Beban umum dan administrasi (15.246.098.636) (11.690.788.232) (10.635.492.396) (37.572.379.264) - (37.572.379.264)

General and administrative expenses

Pendapatan lainnya 1.020.400.031 2.484.790.113 5.431.978.074 8.937.168.218 - 8.937.168.218 Other income

Laba Usaha (5.125.363.058) (8.507.379.759) 41.051.979.433 27.419.236.616 - 27.419.236.616 Operating Income

Beban Keuangan (69.198.060) (269.115.954) (5.919.001.531) (6.257.315.545) - (6.257.315.545) Financial charges

Pendapatan keuangan 817.722.442 328.050.620 83.316.526 1.229.089.588 - 1.229.089.588 Financial income Bagian rugi entitas asosiasi (36.800.878) - (5.246.610.176) (5.283.411.054) - (5.283.411.054)

Share in net loss of associates

Laba Sebelum Pajak Penghasilan (4.413.639.554) (8.448.445.091) 29.969.684.252 17.107.599.605 - 17.107.599.605

Income Before Income Tax

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 968.321.707 708.711.665 (3.622.738.205) (1.945.704.833) - (1.945.704.833)

Income Tax Benefit (Expenses)

Laba Tahun Berjalan (3.445.317.847) (7.739.733.426) 26.346.946.047 15.161.894.772 - 15.161.894.772 Net Income of the Year Penghasilan Komprehensif Lain-Net (385.779.108) (57.650.944) - (443.430.052) - (443.430.052)

Other Comprehensive Income--Net

Laba Komprehensif Tahun Berjalan (3.831.096.955) (7.797.384.370) 26.346.946.047 14.718.464.720 - 14.718.464.720

Comprehensive Income for the Year








96

35. INFORMASI SEGMEN USAHA 35. BUSINESS SEGMENT INFORMATION 2016

Keterangan

Katering dan

jasa pemeliharaan/

Catering and maintenance

facilities

Vila/Villa

Penjualan perumahan/

Sales of house and land and condotel

Jumlah/ Total Eliminasi/ Elimination

Konsolidasi / Consolidated

Information

Pendapatan Usaha 86.648.544.812 4.395.934.840 90.156.329.492 181.200.809.144 - 181.200.809.144 Revenue Beban Pokok Pendapatan (78.044.221.328) (3.860.658.836) (53.889.899.216) (135.794.779.380) - (135.794.779.380) Costs of Revenu

Laba Bruto 8.604.323.484 535.276.004 36.266.430.276 45.406.029.764 - 45.406.029.764 Gross Profit Beban umum dan administrasi (15.738.209.053) (10.645.959.538) (12.163.933.991) (38.548.102.582) - (38.548.102.582)

General and administrative expenses

Pendapatan lainnya 2.246.555.438 4.328.137.692 (685.447.463) 5.889.245.667 - 5.889.245.667 Other income

Laba Usaha (4.887.330.131) (5.782.545.842) 23.417.048.822 12.747.172.849 - 12.747.172.849 Operating Income

Beban Keuangan (1.546.088.672) (356.716.823) (7.049.958.875) (8.952.764.370) - (8.952.764.370) Financial charges

Pendapatan keuangan 594.284.108 368.789.757 2.303.316.921 3.266.390.786 - 3.266.390.786 Financial income Bagian rugi entitas asosiasi (161.823.131) - - (161.823.131) - (161.823.131)

Share in net loss of associates

Laba Sebelum Pajak Penghasilan (6.000.957.826) (5.770.472.908) 18.670.406.867 6.898.976.134 - 6.898.976.134

Income Before Income Tax

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 1.940.584.401 28.431.307 (4.507.816.474) (2.538.800.766) - (2.538.800.766)

Income Tax Benefit (Expenses)

Laba Tahun Berjalan (4.060.373.425) (5.742.041.601) 14.162.590.393 4.360.175.368 - 4.360.175.368 Net Income of the Year Penghasilan Komprehensif Lain-Net 126.551.752 (20.292.660) - 106.259.092 - 106.259.092

Other Comprehensive Income--Net

Laba Komprehensif Tahun Berjalan (3.933.821.673) (5.762.334.261) 14.162.590.393 4.466.434.460 - 4.466.434.460

Comprehensive Income for the Year

36. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas,

piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya. Grup juga mempunyai liabilitas keuangan seperti utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan utang pembiayaan konsumen.

The Group's main financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current assets. The Grou also have financial liabilities such as bank loans, trade payables, other payables and consumer finance payable

Selama tahun 31 Desember 2017 dan 2016, kebijakan

Grup adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko bunga, risiko mata uang, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko harga.

During December 31, 2017 and 2016, the Group's policy is to not hedge their financial instruments. The main risks of financial instruments of the Group are interest, currency risk, credit risk, liquidity risk, operational risk and price risk.








97

36. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) 36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Interest rate risk on fair value and cash flow

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau

arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang pembiayaan konsumen. Utang bank dengan sukubunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Grup. Tidak terdapat utang bank Grup yang dikenakan suku bunga tetap.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument are affected as a result of changes in market interest rates. Exposure to the Group affected by interest rate risk is primarily related to bank loans and consumer finance payable. Outstanding bank loans bear fair interest rate risk to the Group. The Group has no outstanding bank loans that bear fixed interest rate.

Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal

lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga. At present, the Group has no formal hedging policy on interest rate

risk.

Risiko mata uang asing Foreign currency risk Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah. Grup dapat

menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena utang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uangasing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolak ukur harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.

The reporting currency of the Group is Rupiah. The Group may expose to foreign currency exchange risk due to bank loans, sales and purchases in foreign currency (mainly in US Dollars) or prices significantly influenced by changes in price benchmarks in foreign currencies. Currently, the Group has no formal policy of hedging transactions in foreign currency.

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari

kredit yang diberikan kepada pelanggan. The Group is exposed to credit risks derived from loans granted to

customers. Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan

produk dan jasa hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.

There is a policy to ensure the sale of products and services is only done to reliable customers with proven track record or good credit history. It is a policy of the Group that all customers should undertake credit verification procedures. In addition, the balance of trade receivable is monitored continuously to reduce the risk of bad debts.








98


Risiko kredit (Lanjutan) Credit risk (Continued)

Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai

dengan syarat pembayaran, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Grup, penyisihan spesifik dapat dibuat jika nilai piutang menurun karena dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua jasa kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make a payment in accordance with the terms of credit, the Group will contact the customer to follow up on the past due receivables. If the customer did not settle the outstanding past due receivables within a predetermined period of time, the Group will pursue legal proceedings. In accordance with the evaluation by the Group, a specific allowance can be made if the value of the receivables decreases as it is considered uncollectible. In order to minimize credit risk, the Group will terminate the distribution of all services to late and/or default customers.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, piutang

usaha masing masing sebesar Rp18.466.881.813 dan Rp56.322.970.104 belum jatuh tempo dan tidak akan mengalami penurunan nilai. Piutang tersebut akan jatuh tempo dalam 30 hari ke depan.

As of December 31, 2017 and 2016, trade receivables of Rp18,466,881,813 and Rp56,322,970,104, respectively are not yet due and not impaired. These receivables will mature within the next 30 days.


usaha masing masing sebesar Rp4.608.471.531 dan Rp8.296.015.045 telah lewat jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai.

As of December 31, 2017 and 2016, trade receivables of Rp4,608,471,531 and Rp8,296,015,045, respectively, are past due but not impaired.


usaha masing masing sebesar Rp14.786.048.082 dan Rp12.213.617.696 telah lewat jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan masing masing sebesar Rp10.815.720.877 dan Rp11.116.061.683.

As of December 31, 2017 and 2016, trade receivables of Rp14,786,048,082 and Rp12,213,617,696, respectively, are past due and provided impairment in value of Rp10,815,720,877 and Rp11,116,061,683, respectively.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Grup mengelola profit likuiditasnya untuk membiayai

belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.

The Group manage their liquidity profits to be able to finance capital expenditures and repay maturing debts by maintaining adequate cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of credit facilities.

Grup secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan

aktual serta terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.

The Group regularly evaluate their projected and actual cash flows information and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives.








99


Risiko Operasional Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang

diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Grup.

Operational risk is defined as the risk of loss caused by inadequate or failure of internal processes, human factors and systems or from external events. This risk is inherent in all business processes, operational activities, systems and services of the Group.

Risiko Harga Price Risk

Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan

sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Grup tidak menghadapi resiko harga.

Price risk is the fluctuation of the value of financial instruments as a result of changes in market prices. Currently, the Group is not at risk of price.

37. INSTRUMEN KEUANGAN 37. FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai

tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian.

The table below provides a comparison of the carrying amount with fair value of financial instruments of the Group recorded in the consolidated financial statements.

31 Desember 2017/December 31,2017

Pinjaman dan

piutang/Loans and receivables

Nilai wajar melalui laba

rugi/ Fair value through profit or

loss

Liabilitas pada biaya perolehan

diamortisasi/ Liabilities at amortized cost

Jumlah/Total

Aset Keuangan/Financial Assets

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents 15.894.823.256 -

-

15.894.823.256

Piutang usaha - pihak ketiga/Trade receivables - third parties

24.473.260.163 -

-

24.473.260.163

Piutang lain-lain/ Other receivables 10.914.192.966 -

-

10.914.192.966

Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya/Other non-current assets- net of current realization within one year

22.665.791.872

-

-

22.665.791.872

73.948.068.257 -

-

73.948.068.257

Liabilitas keuangan/Financial liabilities

Utang bank/Bank loans - -

30.578.431.373

30.578.431.373

Utang usaha - pihak ketiga/Trade payables – third parties

- -

8.548.884.270

8.569.436

Utang lain-lain/Other payables - -

34.397.023.504

34.397.023.504

Utang pembiayaan konsumen/Consumer finance payable

- -

43.083.960

43.083.960

- -

65.027.108.273

65.027.108.273








100

37. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 37. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

31 Desember 2016

Pinjaman dan

piutang/Loans and receivables

Nilai wajar melalui laba

rugi/ Fair value through profit or

loss

Liabilitas pada biaya perolehan

diamortisasi/ Liabilities at amortized cost

Jumlah/Total

Aset Keuangan/Financial Assets

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents 20.060.472.639 -

-

20.060.472.639

Piutang usaha - pihak ketiga/Trade receivables - third parties

66.904.741.160 -

-

66.904.741.160

Piutang lain-lain/ Other receivables 19.760.095.228 -

-

19.760.095.228

Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya/Other non-current assets- net of current realization within one year

4.213.156.921

-

-

4.213.156.921

110.938.465.948 -

-

110.938.465.948

Liabilitas keuangan/Financial liabilities

Utang bank/Bank loans - -

59.107.843.137

59.107.843.137

Utang usaha - pihak ketiga/Trade payables – third parties

- -

9.697.160.017

9.697.160.017

Utang lain-lain/Other payables - -

10.338.042.376

10.338.042.376

Utang pembiayaan konsumen/Consumer finance payable

- -

358.142.029

358.142.029

-

-

79.501.187.559

79.501.187.559

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk

estimasi nilai wajar: Below are the methods and assumptions used to estimate fair value:

Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang

lain-lain, utang bank, utang usaha dan utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

The fair value of cash and cash equivalents, trade receivable, other receivables, bank loans, trade payables and other payables approximate to their carrying amount due to short-term maturity of these financial instruments.

Nilai wajar dari piutang pihak berelasi, aset tidak lancar

lainnya dan utang jangka panjang dinilai menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar.

The fair value of related parties, other non-current assets and long-term payables are valued using cash flows discounted using the market interest rate.

38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL PELAPORAN 38. SUBSEQUENT EVENTS

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat

Umum Pemegang Saham luar biasa PSS pada Maret 2018 para pemegang saham PSS menyetujui penjualan saham PPS di PMB. PSS telah menerima pembayaran pada bulan Maret 2018.

Based on Circular Decree in Lieu of the Extraordinary General Shareholders Meeting of PSS in March 2018, PSS shareholders approved the sale of ownership in PMB. PSS received the payment in March 2018.








101

39. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ANAK

39. PRESENTATION OF FINANCIAL STATEMENTS OF SUBSIDIARY

Laporan posisi keuangan PT Pesona Bali Raya Abadi

(tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2017. The financial position report of PT Pesona Bali Raya Abadi

(unaudited) as of December 31, 2017

ASET ASSETS ASET LANCAR

CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 883.434.961 Cash and cash equivalents Piutang usaha 1.641.057.351 Trade receivables Persediaan 2.231.537.134 Inventories Biaya dibayar dimuka 188.578.048 Prepaid expenses Biaya pra operasional 1.547.722.199 Pre-operational expenses

Jumlah Aset Lancar

6.492.329.693 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR

NON–CURRENT ASSETS

Aset tetap 4.092.753.916 Fixed assets Aset lainnya 526.919.525,00 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar

4.619.673.441 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET

11.112.003.134

TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang lain-lain Pihak ketiga

4.138.684.847 Other payables

Third parties

Pihak berelasi 10.832.648.351 Related parties Biaya masih harus dibayar 699.961.222 Accrued expenses

Utang pajak 75.296.853 Taxes payable Uang muka pelanggan 465.018.100 Advances from customer

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

16.211.609.373 Total Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS

16.211.609.373

TOTAL LIABILITIES

EKUITAS

EQUITY Modal saham 200.000.000 Capital stock Laba tahun berjalan (5.299.606.239) Current profit

JUMLAH EKUITAS

(5.099.606.239)

TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

11.112.003.134 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

LAPORAN TAHUNAN 2017 - islandconcepts.com Report_2017.pdf · • Tinjauan Operasi per Segmen Usaha...

Documents

Transcript of LAPORAN TAHUNAN 2017 - islandconcepts.com Report_2017.pdf · • Tinjauan Operasi per Segmen Usaha...