LAPORAN TAHUNAN 2015 OK -...

59
Laporan Tahunan 2015 Page 1 IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam Penyelenggaraan karantina pertanian di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun 2015 telah berhasil melakukan pencegahan masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang berbahaya seperti Rabies dan Nematoda Systa Kuning (NSK). Sebagai pendukung terhadap suksesnya pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK telah terimplementasi dalam program dan kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi. Dalam rangka menjalankan tupoksinya, tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah melakukan tindakan karantina pertanian antara lain : Tindakan Karantina Hewan berupa pemeriksaan Hewan : Domestik Masuk, Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi Hewan, BAH, HBAH, dan Benda lain antar area dalam tahun anggaran 2015 adalah sebanyak 3.740 kali berupa Hewan dengan volume 12.219.888 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) Volume 4.423.903 Kg dengan frekuensi 2.844 kali, 2.573 lembar dengan frekuensi 793 kali dan 4.133.450 butir dengan frekuensi 1.372 kali, berupa Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 72.200 Kg dengan frekuensi 238 kali dan Benda lain sebanyak 5.492.7030 kg dengan frekuensi 85 kali, 141 kemasan dengan frekuensi 16 kali, 2.604 collie dengan frekuensi sebanyak 116 kali. Domestik Keluar :Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa Hama Penyakit hewan karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok sebanyak 1.419 kali berupa Hewan dengan volume 3.226.733 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH), 38.435 kg dengan frekuensi 1.233 kali, 3.400 lbr dengan frekuensi 9 kali, sedangkan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 692 kg dengan frekuensi 35 dan Benda lain sebanyak 3.769.700 kg dengan frekuensi 767 kali, dan 4 Colli dengan frekuensi 4 kali .Impor :Nihil. Ekspor ; Nihil. Tindakan pemeriksaan terhadap komoditas tumbuhan dan produknya Domestik Masuk, volume 7.686.537 kg, 800 M3 dan 53.811 batang hasil tanaman Hidup dan 29.410 kg benih tanaman, dan 78.434 batang bibit tanaman dengan frekuensi sebanyak 1.612 kali. Domestik Keluar : volume 79.926.361 Kg, dan 109.050 batang hasil tanaman , 81.755 Kg benih tanaman, serta 180.890 batang bibit tanaman dan benda lain sebanyak 26 kg dengan frekuensi sebanyak 7.291

Transcript of LAPORAN TAHUNAN 2015 OK -...

Page 1: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 1

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam Penyelenggaraan karantina pertanian di Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram tahun 2015 telah berhasil melakukan pencegahan masuk dan tersebarnya

Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina (OPTK) yang berbahaya seperti Rabies dan Nematoda Systa Kuning

(NSK). Sebagai pendukung terhadap suksesnya pencegahan masuk dan

tersebarnya HPHK/OPTK telah terimplementasi dalam program dan kegiatan Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Dalam rangka menjalankan tupoksinya, tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas

I Mataram telah melakukan tindakan karantina pertanian antara lain : Tindakan

Karantina Hewan berupa pemeriksaan Hewan : Domestik Masuk, Pelaksanaan

tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi Hewan, BAH, HBAH, dan

Benda lain antar area dalam tahun anggaran 2015 adalah sebanyak 3.740 kali

berupa Hewan dengan volume 12.219.888 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH)

Volume 4.423.903 Kg dengan frekuensi 2.844 kali, 2.573 lembar dengan frekuensi

793 kali dan 4.133.450 butir dengan frekuensi 1.372 kali, berupa Hasil Bahan Asal

Hewan (HBAH) sebanyak 72.200 Kg dengan frekuensi 238 kali dan Benda lain

sebanyak 5.492.7030 kg dengan frekuensi 85 kali, 141 kemasan dengan frekuensi

16 kali, 2.604 collie dengan frekuensi sebanyak 116 kali. Domestik Keluar

:Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa Hama

Penyakit hewan karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok sebanyak

1.419 kali berupa Hewan dengan volume 3.226.733 Ekor, Bahan Asal Hewan

(BAH), 38.435 kg dengan frekuensi 1.233 kali, 3.400 lbr dengan frekuensi 9 kali,

sedangkan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 692 kg dengan frekuensi

35 dan Benda lain sebanyak 3.769.700 kg dengan frekuensi 767 kali, dan 4 Colli

dengan frekuensi 4 kali .Impor :Nihil. Ekspor ; Nihil.

Tindakan pemeriksaan terhadap komoditas tumbuhan dan produknya

Domestik Masuk, volume 7.686.537 kg, 800 M3 dan 53.811 batang hasil tanaman

Hidup dan 29.410 kg benih tanaman, dan 78.434 batang bibit tanaman dengan

frekuensi sebanyak 1.612 kali. Domestik Keluar : volume 79.926.361 Kg, dan

109.050 batang hasil tanaman , 81.755 Kg benih tanaman, serta 180.890 batang

bibit tanaman dan benda lain sebanyak 26 kg dengan frekuensi sebanyak 7.291

Page 2: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 2

kali. Impor Nihil. Ekspor ; dilakukan sebanyak 74 kali dengan volume sebanyak

369.650 Kg

Dalam rangka melaksanakan tupoksi tersebut, petugas karantina melakukan

tindakan karantina terhadap media pembawa HPHK, OPTK yang dilalulintaskan baik

masuk maupun keluar dari Pulau Lombok (antar area maupun ekspor/impor) di

tempat pemasukan/pengeluaran (Pelabuhan Laut dan Penyeberangan Lembar,

Bandara Internasional Lombok dan Pelabuhan Penyeberangan Kayangan, namun

dalam hal-hal tertentu tindakan karantina dapat dilaksanakan diluar tempat

pemasukan/ pengeluaran (Pelabuhan Laut) yaitu di dalam instalasi maupun diluar

instalasi karantina karena :

1. Tidak tersedianya tempat, waktu dan fasilitas memadai untuk pelaksanaan

tindakan karantina di tempat pemasukan/pengeluaran.

2. Kondisi alat angkut (Truck) yang membawa media pembawa telah tertutup rapat

dengan terpal. Bila dilaksanakan tindakan karantina di pelabuhan akan

mengakibatkan terjadinya stagnasi lalulintas alat angkut dan berdampak

terganggunya arus penyeberangan.

3. Untuk komoditas tertentu seperti daging, DOC dan Tumbuhan/Hasil Tumbuhan

memerlukan pemeriksaan cepat dengan kondisi lingkungan sesuai.

Pemeriksaan karantina ditempat pemasukan/pengeluaran yang mengakibatkan

terjadinya stagnasi lalulintas alat angkut akan berdampak terjadinya kerusakan

komoditas tersebut.

Peningkatan kualitas pelayanan karantina kepada pengguna jasa

memberikan jaminan bahwa komoditas yang diperiksa sehat dan layak dikonsumsi

dengan pemberian Sertifikat Kesehatan Hewan, Phytosanitary Certificate, Sertifikat

Sanitasi dan Sertifikat Pelepasan. Bila kondisi seperti ini tercapai, tentu komoditas

yang ada mampu bersaing di pasaran Domestik maupun Internasional yang pada

akhirnya pencapaian peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat pelaku

usaha agribisnis dapat terwujud.

Page 3: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan Tahunan ini merupakan laporan yang rutin dibuat setiap tahun oleh

Unit Pelaksana Teknis Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan teknis operasional perkarantinaan dan

non teknis (administrasi) selama setahun. Kegiatanperkarantinaanmeliputi

pemeriksaan, pengasingan,pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan,

pemusnahan danpembebasan. Pemberian sertifikasi merupakan salah satu

bentukfinal dari kegiatan perkarantinaansedangkan kegiatan non teknis(administrasi)

sebagai kegiatan penunjang meliputi pengelolaankeuangan, kepegawaian, IT,

kehumasan, pengadaan barang /jasa, perlengkapan dan rumah tangga.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram merupakan Unit Pelaksana Teknis

dari Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian merupakan hasil integrasi

2 (dua) Unit Pelaksana Teknis yaitu Balai Karantina Hewan Kelas II Lembar dan

Stasiun Karantina Tumbuhan Kelas I Lembar. Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram terbentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor :

22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 03 April 2008 dengan melaksanakan kegiatan

operasional perkarantinaan di Pulau Lombok dengan mengkoordinir Wilayah Kerja

Pelabuhan Laut Lembar, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Labuhan Lombok, Labuan

Haji, Tanjung Luar, serta Wilayah Kerja Kantor Pos Besar Mataram.

Memahami Pulau Lombok memiliki garis pantai yang panjang, luas serta

merupakan transportasi lintasBali, Sumbawa, Flores-NTT maka Karantina

Pertanianmemegang peran sangat strategis sebagai benteng terdepan Karantina

Pertanian dalam melindungi pulau Lombok dari resiko

masuknya HPHK/OPTK dari Luar Negeri ke Indonesia, mencegah tersebarnya

HPHK/OPTK dari satu area ke area lain di Indonesia serta mencegah keluarnya

HPHK/OPTK dari Indonesia ke Luar Negeri.

Dalam pembangunan bidang pertanian di Pulau Lombok, peran institusi yang

menanganiaspek-aspek lalulintas pertanian dan kesehatan hewan menjadi sangat

penting. Karantina Pertaniansebagai salah satu institusi yang menjalankan mata

rantai aspek-aspek tersebut bertugas untuk mencegah masuk-keluar dan

Page 4: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 4

tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK) juga memiliki peran yang sangat penting dalam

menjaga pulau Lombok dari ancaman HPHK dan OPTK tersebut. Hal ini penting

dilaksanakan karena :

a. Mendukung Program PIJAR yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi NTB

b. Pulau Lombok merupakan salah satu sumber ternak potong dan bibit untuk

memenuhi kebutuhan daerah lainnya di Indonesia.

c. Pulau Lombok masih dinyatakan bebas dari beberapa penyakit hewan yang

membahayakan seperti : Rabies, Penyakit Mulut dan Kuku, Brucellosis dan

Septicemia Epizootica dan beberapa penyakit tumbuhan seperti penyakit

Nematoda Sista Kuning pada kentang. Dengan keberadaan Pulau Lombok

diantara Pulau Bali dan Pulau Flores yang terjangkit penyakit Rabies dan

Septicemia Epizootica maka Pulau Lombok berpotensi tertular/ masuk dan

tersebarnya HPHK dan OPTK yang membahayakan.

d. Kemajuan di bidang perhubungan dan pariwisata mengakibatkan kebutuhan

terhadap Hewan,Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewandan produk

pertanian lainnya menjadi meningkat seiring pemenuhan kebutuhan hotel

dan restoran yang ada.

e. Kejadian penyakit Rabies di Pulau Bali mulai Oktober 2008dan di Pulau

Flores mulai tahun 1997 serta penyakit Anthraks di Kabupaten Bima

(NTB)memerlukan perhatian dan kewaspadaan tersendiri karena Pulau

Lombok merupakan jalur transportasi darat yang vital menghubungkan

pulau-pulau tersebut.

1.2. Maksud Dan Tujuan

Laporan Tahunan ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran terhadap

pelaksanaan kegiatan perkarantinaan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

dari Januari sampai dengan Desember 2015baik yang menyangkut teknis maupun

non teknis, permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pelaksanaannya,

perkembangan dari kegiatan yang telah dilakukan serta solusi/saran yang

ditawarkan sehingga dapat dijadikan bahan untuk menentukan kebijakan

selanjutnya.

Page 5: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 5

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI, VISI, MISI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

2.1. Struktur Organisasi

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram terbentuk berdasarkan Peraturan

Menteri Pertanian RI No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian mempunyai

wilayah operasional di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan wilayah kerja

sebagai berikut :

a) Pelabuhan Laut/Penyebrangan Lembar.

b) Pelabuhan Laut Labuhan Lombok/Kayangan.

c) Labuhan Haji

d) Tanjung Luar

e) Bandara Internasional Lombok dan

f) Kantor Pos Besar Mataram.

g) Pelabuhan Pemenang

Adapun bagan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

RI No.22/Permentan/OT.140/4/2008 dapat dilihat pada lampiran 1.

2.2. Visi dan Misi

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam melaksanakan kegiatan

penyelenggaraan perkarantinaan , mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

2.2.1. Visi

“ Terwujudnya Karantina Pertanian yang tangguh, dan terpercaya”

Tangguh : Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai benteng

terdepan harus mampu melindungi wilayah ini dari ancaman HPHK

dan OPTK dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain dalam

negeri, pelaksanaan karantina harus jelas, tegas dan konsisten,

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Prefesional : Memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi pada tugas pokok dan

fungsi, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram didukung oleh sumberdaya manusia yang

Page 6: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 6

kreatif dan tanggap terhadap tuntutan publik, efisien dan efektif serta

ilmiah dalam pelaksanaan kegiatan.

Terpercaya : Jujur dan bertanggungjawab, transparan dan konsisten dalam

pelaksanaan tugas,

2.2.2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

mengemban misi :

1. Melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumber daya hayati hewan dan

tumbuhan.

2. Mendukung keberhasilan program agribisisnis dan ketahanan pangan

nasional

3. Mengembankan dan meningkatkan teknologi perkarantinaan nasional dalam

rangka meningkatkan daya saing melalui standar sertifikasi karantina

internasional.

4. Memfasilitasi kelancaran perdagangan/pemasaran agribisnis

5. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melului sumberDaya manusia yang

profesional.

6. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan perkarantinaan.

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi

2.3.1. Tugas Pokok

Tugas pokok :Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan

tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

2.3.2. Fungsi

1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan

2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa

hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan Organisme pengganggu

tumbuhan karantina (OPTK)

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK

4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK

5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati

Page 7: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 7

6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan

7. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional, pengawasan keamanan

hayati hewani dan nabati

8. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina

hewan dan tumbuhan.

9. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan, dan

keamanan hayati hewani dan nabati.

Page 8: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 8

BAB III

CAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN OPERASIONAL

KARANTINA HEWAN

3.1. Pemeriksaan dan Pembebasan

3.1.1 Impor

Dalam tahun anggaran 2015, tidak ada komoditi Hewan, BAH, HBAH, dan

Benda lain yang di impor, sehingga tidak ada tindakan karantina terhadap impor.

3.1.2 Ekspor

Dalam tahun anggaran 2015, tidak ada komoditi Hewan, BAH, HBAH, dan

Benda lain yang di ekspor, sehingga tidak ada tindakan karantina terhadap ekspor.

3.1.3 Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk

Pelaksanaan tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi Hewan,

BAH, HBAH, dan Benda lain antar area dalam tahun anggaran 2015 adalah

sebanyak 3.740 kali berupa Hewan dengan volume 12.219.888 Ekor, Bahan Asal

Hewan (BAH) Volume 4.423.903 Kg dengan frekuensi 2.844 kali, 2.573 lembar

dengan frekuensi 793 kali dan 4.133.450 butir dengan frekuensi 1.372 kali, berupa

Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 72.200 Kg dengan frekuensi 238 kali

dan Benda lain sebanyak 5.492.7030 kg dengan frekuensi 85 kali, 141 kemasan

dengan frekuensi 16 kali, 2.604 collie dengan frekuensi sebanyak 116 kali. Jenis

media pembawa HPHK yang dimasukkan ke pulau Lombok antara lain : Hewan

terdiri dari Sapi potong, ayam ras afkir, ayam bangkok, DOC, DOD, Kerbau potong,

anjing, Kuda Potong, Kuda Kesayangan, Kambing, tikus putih dan Kelinci, Bahan

Asal Hewan (BAH) terdiri dari Daging ayam beku, Daging Kambing beku, daging

sapi, daging kerbau, daging sapi beku, jeroan kerbau, jeroan sapi, Kulit sapi, kulit

kerbau, kulit sapi, madu dan susu , telur konsumsi, tulang kerbau, tulang sapi dan

sarang burung walet, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) terdiri dari Butter, daging

ayam olahan, daging sapi olahan, dan es cream, Benda Lain terdiri dari pakan

ternak, semen, Vaksin, prebiotik dan ulat Hongkong. Sedangkan daerah asal dari

media pembawa HPHK tersebut berasal dari, Sulawesi, sumbawa, Bima , Dompu,

Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta.

Page 9: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

Berikut Data Domestik Masuk Tahun

No Keterangan

1 Hewan

2Bahan asalhewan

3 HBAH

4 Benda Lain

Grafik Domestik Masuk Tahun

Ekor Kg lbr

Hewan Bahan asal hewan

17.258.998

190.752 -

12.219.888

4.423.903

2.573

Masuk Tahun 2014 dan 2015

2014 2015 Satuan

17.258.998 12.219.888 Ekor

190.752 4.423.903

0 2.573

3.037.083 4.133.450 butir

22.983 72.200

4.829.610 5.492.703

0 0 tabung

2.166 2.604 Collie

Grafik Domestik Masuk Tahun 2014 dan 2015

butir Kg Kg tabung Collie

Bahan asal hewan HBAH Benda Lain

3.037.083

22.983

4.829.610

- 2.1662.573

4.133.450

72.200

5.492.703

-2.604

Domestik Masuk

Tahun 2014 Tahun 2015

Page 9

Satuan

Ekor

Kg

lbr

butir

Kg

Kg

tabung

Collie

2.604

Page 10: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 10

3.1.4 Pengeluaran Antar Area / Domestik Keluar

Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa

Hama Penyakit hewan karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau Lombok

sebanyak 1.419 kali berupa Hewan dengan volume 3.226.733 Ekor, Bahan Asal

Hewan (BAH), 38.435 kg dengan frekuensi 1.233 kali, 3.400 lbr dengan frekuensi 9

kali, sedangkan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 692 kg dengan

frekuensi 35 dan Benda lain sebanyak 3.769.700 kg dengan frekuensi 767 kali, dan

4 Colli dengan frekuensi 4 kali.

Media pembawa yang dikeluarkan dari pulau Lombok antara lain, berupa

hewan terdiri dari anjing, ayam, ayam aduan,ayam petelur, ayam bangkok, ayam

potong, bebek, Kambing PE, Kambing bibit,kucing, kuda poni, burung, DOC, sapi

bibit, sapi potong dan babi. Bahan Asal Hewan terdiri dari kulit kambing, sarang

burung, madu, telur tetas dan telur serangga. Sedangkan tujuan pengeluarannya

adalah Sumbawa, Jawa Timur, Bima, riau, Kupang, Ujung Pandang, Balik Papan,

Pontianak, samarinda, Papua, sorong, Jogyakarta, Jakarta, Barito kuala, Gorontalo,

dan Manokwari.

Data Domestik Keluar Tahun 2014 dan Tahun 2015 :

No Keterangan Satuan 2014 2015

1 Hewan ekor 1.297.635 3.226.733

2 Bahan asal hewan

Kg 24.540 38.435

lbr 3.650 3.400

butir 0 1.640.640

collie 0 0

3 HBAH kg 178 692

4 Benda Lain

kg 2.201.351 3.769.700

tabung 1 0

collie 0 4

Page 11: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

Grafik Domestik Keluar Tahun

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindakan karantina terhadap

pengeluaran media pembawa antar area disajikan dalam

3.2. Perlakuan

Dalam anggaran tahun 2015, terdapat tindakan perla

komoditas yang dilalulintaskan yaitu pada kegiatan domestik masuk : Hewan

11.547.976 ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) 3.581.728 Kg dan 2.537 lembar, Hasil

Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 1.351.733 kg, Benda Lain sebanyak

Kegiatan domestik keluar : Hewan

416.834 kg dan 3.400 lembar

kg, Benda Lain sebanyak 0 kg

3.3. Pengasingan dan Pengamatan

Dalam tahun anggaran

Domestik Masuk nihil, terhadap Domestik keluar sebanyak terhadap 200 ekor

Hewan dengan frekuensi sebanyak 1 kali

3.4. Penahanan

Dalam tahun anggaran

mengalami penurunan dibandingkan tahun

dilakukan terhadap : Daging, madu,

1.297.635

24.540

3.650

3.226.733

38.435

3.400

1.640.640

ekor Kg lbr

Hewan Bahan asal hewan

Tahun 2014 dan 2015

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindakan karantina terhadap

pengeluaran media pembawa antar area disajikan dalam lampiran 2

Dalam anggaran tahun 2015, terdapat tindakan perla

lalulintaskan yaitu pada kegiatan domestik masuk : Hewan

11.547.976 ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) 3.581.728 Kg dan 2.537 lembar, Hasil

Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 1.351.733 kg, Benda Lain sebanyak

Kegiatan domestik keluar : Hewan 3.877.584 ekor, Bahan Asal Hewan (BAH)

3.400 lembar, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 3.337.000

0 kg.

Pengasingan dan Pengamatan

Dalam tahun anggaran 2015, telah dilakukan pengasingan dan pengamatan :

, terhadap Domestik keluar sebanyak terhadap 200 ekor

Hewan dengan frekuensi sebanyak 1 kali.

Dalam tahun anggaran 2015 terjadi 166 kali tindakan karantina penahanan,

dibandingkan tahun 2014 sebanyak 252

Daging, madu, Ayam , Burung, dan tulang Sapi

178

2.201.351

1

3.400

1.640.640

692

3.769.700

4

butir collie kg kg tabung collie

Bahan asal hewan HBAH Benda Lain

Page 11

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindakan karantina terhadap pemasukan dan

lampiran 2.

Dalam anggaran tahun 2015, terdapat tindakan perlakuan terhadap

lalulintaskan yaitu pada kegiatan domestik masuk : Hewan

11.547.976 ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) 3.581.728 Kg dan 2.537 lembar, Hasil

Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 1.351.733 kg, Benda Lain sebanyak 158 kg,

r, Bahan Asal Hewan (BAH)

, Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak 3.337.000

, telah dilakukan pengasingan dan pengamatan :

, terhadap Domestik keluar sebanyak terhadap 200 ekor

kali tindakan karantina penahanan,

kali. Penahanan

Sapi.

Tahun2013

Tahun2014

Page 12: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 12

3.5. Penolakan

Tindakan penolakan dilakukan 12 kali berupa burung.

3.6. Pemusnahan

Pada tahun 2015 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

dilakukan tindakan pemusnahan sebanyak 73 kali, mengalami penurunan

dibandingkan tahun 2014.

Data penahanan, penolakan dan pemusnahan terlampir pada lampiran 3.

3.7. Intersepsi HPHK

Pemeriksaan laboratorium dalam rangka memantau hama penyakit hewan

karantina dilakukan terhadap komoditi karantina yang dilalulintaskan masuk maupun

keluar tidak dijumpai penyakit karantina yang membahayakan. Pada pemeriksaan

mikroskopis terhadap Hewan, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan, Benda

lain yang masuk telah dilakukan beberapa pengujian antara lain untuk

contoh/sampel yang berupa serum darah telah dilakukan uji serologi AI, terhadap

komoditi telur dilakukan uji mutu, untuk bahan asal hewan yang berupa daging

telah dilakukan uji organoleptik, PH daging, pemeriksaan awal kebusukan daging,

Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi penyakit Surra, Bacillus antraxis dan

Trypanosoma Sp pada komoditas hewan ternak ( bibit, potong) yang akan

dikeluarkan dari Lombok hasilnya negatif, terhadap sapi dan kerbau bibit yang akan

dikeluarkan, dilakukan pemeriksaan Brucellosis dengan uji RBPT cukup satu kali

oleh Dinas Peternakan Propinsi NTB sesuai Surat dari Dinas Peternakan Propinsi

NTB No.524.3/5708/Keswan tanggal 3 Oktober 2008 mengingat pulau Lombok sejak

tahun 2002 telah dideklarasikan bebas Brucellosis oleh Menteri Pertanian RI.

Intersepsi terhadap komoditas karantina berupa hewan yang dilalulintaskan masuk

antar area dilaksanakan intersepsi terhadap DOC berasal dari Bali dan dari Jawa.

Terhadap Bahan asal hewan dilakukan intersepsi masing masing untuk telur ayam

yang berasal dari Bali dan Jawa, daging ayam berasal dari Jawa dan Bali , daging

sapi dari jawa , daging kambing berasal dari Jawa dan untuk Hasil bahan asal

hewan dilakukan pemeriksaan laboratorium antara lain daging ayam olahan ,daging

sapi olahan.

Intersepsi dilakukan terhadap media pembawa HPHK yang akan dikeluarkan

dari pulau Lombok ke daerah lain terdiri dari sapi bibit tujuan Papua, Kalsel, Kalbar,

Page 13: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 13

Kaltim, Jambi dan Gorontalo, sapi potong tujuan Bogor, Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan, dan Kambing tujuan pulau Jawa. Data intersepsi terlampir di

lampiran 4.

3.8. Penggunaan Formulir

Formulir dokumen karantina hewan yang digunakan selama tahun 2015 di

lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram untuk sertifikasi komoditas yang

masuk/keluar pulau Lombok , terdiri dari formulir utama (KH – 9 s/d KH – 12)

formulir yang dikirim Badan Karantina Pertanian Jakarta sesuai dengan kebutuhan.

Dokumen penunjang (KH-1 s/d KH-8c) yang pengadaannya dilakukan di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Pencatatan dan pelaporan penggunaan

formulir telah dilakukan dengan baik. Hanya pemakaian form segel Karantina

Pertanian (KP – 1) belum dipakai dalam pelaksaan tindak karantina.

Dan untuk perincian penggunaan formulir (KH) karantina hewan dapat dilihat

pada lampiran 5.

3.9. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar Penyakit Hewan Karantina

3.9.1 Sasaran

Sasaran dari pemantauan ini adalah untuk memperoleh informasi status dan

situasi HPHK di Pulau Lombok, memetakan status dan situasi HPHK dan

tersusunnya peta status dan situasi HPHK di Pulau Lombok..

3.9.2 Hasil Pemetaan

Hasil pengumpulan informasi yang dilakukan kepada seluruh Dinas Myang

membidangi kesehatan hewan di Pulau Lombok, BBV denpasar, Universitas

Udayana dan Universitas Mataram , dapat disimpulkan bahwa : Hama Penyakit

Hewan Karantina yang terdapat dipulau lombok Tahun 2015 adalah

Scabies/Demodecosis, New Castle Desease (ND), Contagious Ecthyma (ORF),

Surra, Malignant Catarrhal fever (MCF) dan Canine Parvovirus

3.10. Laboratorium Karantina Hewan

Dalam Tahun Anggaran 2015 Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram telah melaksanakan pengujian sebanyak 3.609 sampel

dengan frekuensi intersepsi sebanyak 270 kali.

Page 14: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Hewan Per Bulan Tahun

Bulan Jan Feb Maret

Frekwensi 58 10 20

Grafik Pengujian Laboratorium Karantina Hewan

Dalam tahun 2015 juga Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram mendapatkan sertifikat akreditasi SNI I

;2008 (ISO/IEC 17025 ;2005) dari

Lingkup Pengujian HA-HI AI pada U

sertifikat LP-901-IDN tanggal 22 April 2015, berlaku hingga 21 April 2019.

3.11. Kegiatan Pengambilan dan Pengiriman Sampel HPHK

Pengambilan sampel dilaksanakan oleh petugas laboratorium di cold storage,

gudang penyimpanan dan kandang. Sampel diambil berupa ulas darah, sampel

pakan, sampel daging ayam beku, sampel daging sapi beku, sampel daging

kambing, sampel telur, sampel serum a

HA-HI AI, uji residu antibiotika, isolasi dan identifikasi

sp., isolasi dan identifikasi cendawan dan kapang dan uji cepat (

3.12. Pembuatan dan pengelolaan Koleksi HPHK

Koleksi Laboratorium Karantina Hewan berupa koleksi preparat ulas darah

dari hewan yang terindikasi menderita sakit (

1

10

100 58

1020

Jan Feb

Juli Agust

Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Hewan Per Bulan Tahun

Maret April Mei Juni Juli Agust Sept.

20 23 21 29 9 24 21

Pengujian Laboratorium Karantina Hewan

Dalam tahun 2015 juga Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram mendapatkan sertifikat akreditasi SNI I

ISO/IEC 17025 ;2005) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN)

HI AI pada Unggas, burung dan bebek, dengan nomor

IDN tanggal 22 April 2015, berlaku hingga 21 April 2019.

Kegiatan Pengambilan dan Pengiriman Sampel HPHK-PSAH

Pengambilan sampel dilaksanakan oleh petugas laboratorium di cold storage,

gudang penyimpanan dan kandang. Sampel diambil berupa ulas darah, sampel

pakan, sampel daging ayam beku, sampel daging sapi beku, sampel daging

kambing, sampel telur, sampel serum ayam. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji

HI AI, uji residu antibiotika, isolasi dan identifikasi E.coli, colliform, Salmonella

., isolasi dan identifikasi cendawan dan kapang dan uji cepat (rapid test

Pembuatan dan pengelolaan Koleksi HPHK-PSAH

Koleksi Laboratorium Karantina Hewan berupa koleksi preparat ulas darah

dari hewan yang terindikasi menderita sakit (Trypanosoma sp., Babesia sp., Theleria

23 2129

9

24 21 2714 14

Frekwensi

Feb Maret April Mei Juni

Agust Sept. Okt. Nop. Des

Page 14

Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Hewan Per Bulan Tahun 2015

Sept. Okt. Nop. Des

21 27 14 14

Dalam tahun 2015 juga Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram mendapatkan sertifikat akreditasi SNI ISO/IEC 17025

Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Ruang

nggas, burung dan bebek, dengan nomor

IDN tanggal 22 April 2015, berlaku hingga 21 April 2019.

PSAH

Pengambilan sampel dilaksanakan oleh petugas laboratorium di cold storage,

gudang penyimpanan dan kandang. Sampel diambil berupa ulas darah, sampel

pakan, sampel daging ayam beku, sampel daging sapi beku, sampel daging

yam. Jenis pengujian yang dilakukan yaitu uji

E.coli, colliform, Salmonella

rapid test) AI.

Koleksi Laboratorium Karantina Hewan berupa koleksi preparat ulas darah

Trypanosoma sp., Babesia sp., Theleria

Page 15: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 15

sp.), koleksi foto cendawan/kapang dari hasil monitoring komoditi pakan hewan

(Aspergillus sp., Aspergillus flavus, Aspergillus niger), koleksi preparat eksternal

(Pthyarus pubis, Linognatus sp., Cytodectes sp.), koleksi parasit internal (Ascaris

sp., Taenia sp., Entamoeba sp.).

Sedangkan pengelolaan koleksi terdiri dari perawatan koleksi berupa

penggantian wadah, penggantian cairan alkohol, pelabelan, penataan dan

pendataan ulang koleksi.

Page 16: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 16

BAB IV

CAPAIAN KEGIATAN OPERASIONAL

KARANTINA TUMBUHAN

4.1. Pemeriksaan dan Pembebasan

4.1.1 Impor

Dalam tahun anggaran 2015 Import Nihil.

4.1.2. Ekspor

Kegiatan tindakan karantina tumbuhan terhadap ekspor tanaman/bahan

tanaman di dalam wilayah Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam tahun

anggaran 2015 dilakukan sebanyak 74 kali dengan volume sebanyak 369.650 Kg

,dan 0 Batang meningkat dibandingkan dengan ekspor pada tahun 2014 sebanyak

20 kali dengan volume sebanyak 19.081 Kg

Data Hasil Pelaksanaan Kegiatan Tindakan karantina Tumbuan Ekspor Tahun 2015

No. KomuditasNegaraTujuan

PelabuhanPengeluaran

Jumlah Sat. Frek.

1BUAHMELON

HONGKONGMATARAM

4.950 KILOGRAM 6

SINGAPORE 7.700 KILOGRAM 11

2BUAHMANGGIS

THAILANDMATARAM

340.800 KILOGRAM 51

HONGKONG 160.000 KILOGRAM 2

3DAUNASHITABA

MALAYSIA MATARAM 180 KILOGRAM 2

4BUAHSALAK

SINGAPORE MATARAM 10 KILOGRAM 1

5BUBUKKELADITIKUS

MALAYSIA MATARAM 10 KILOGRAM 1

J U M L A H……….. 369.650 KILOGRAM 74

Komoditi yang diekspor tersebut adalah buah melon dengan negara tujuan

Hongkong, Singapura, buah manggis negara tujuan Thailand Hongkong, Buah Salak

Negara tujuan Singapore, Daun Ashitaba negara tujuan Malaysia dan Bubuk Keladi

Tikus dengan tujuan Malaysia. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, sampai

Page 17: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

dengan tahun 2015 tidak terjadi keluhan ataupun permasalahan di negara tujuan

berkaitan dengan Phytosanitary Certificate yang diterbitkan oleh Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram.

4.1.3 Pemasukan Antar Area / Domestik Masuk

Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan tanaman/hasil

tanaman antar area dalam tahun anggaran 2014 adalah sebanyak 1.462 kali dengan

volume 7.683.537 kg dan 53.811

tanaman dan 78.343 batang bibit tanaman. Jika dibandingkan dengan data tahun

2014, terjadi peningkatan domestik masuk. Berikut data Domas tahun 2014 dan

tahun 2015 :

Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan

No Keterangan

1 Hasil Tanaman

2Benih dan Bibit

Tanaman

Grafik Perkembangan Domestik Masuk tahun 2014 dan 2014 sebagai Berikut :

Kg Btg

Hasil Tanaman

6.412.090

10.192

53.811

dengan tahun 2015 tidak terjadi keluhan ataupun permasalahan di negara tujuan

berkaitan dengan Phytosanitary Certificate yang diterbitkan oleh Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram.

Area / Domestik Masuk

tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan tanaman/hasil

tanaman antar area dalam tahun anggaran 2014 adalah sebanyak 1.462 kali dengan

kg dan 53.811 batang hasil tanaman, 2.884.7871

dan 78.343 batang bibit tanaman. Jika dibandingkan dengan data tahun

2014, terjadi peningkatan domestik masuk. Berikut data Domas tahun 2014 dan

Data Domestik Masuk Karantina Tumbuhan Tahun 2014 dan 2015 :

2014 2015

6.412.090 7.683.537 kg

10.192 53.811 Btg

178.051 2.884.7871 Kg

32.653 78.343 Btg

Grafik Perkembangan Domestik Masuk tahun 2014 dan 2014 sebagai Berikut :

Kg Btg

Benih dan Bibit Tanaman

178.051 32.65353.811

2.884.787

78.343

Tahun 2014

Tahun 2015

Page 17

dengan tahun 2015 tidak terjadi keluhan ataupun permasalahan di negara tujuan

berkaitan dengan Phytosanitary Certificate yang diterbitkan oleh Balai Karantina

tindakan karantina tumbuhan untuk pemasukan tanaman/hasil

tanaman antar area dalam tahun anggaran 2014 adalah sebanyak 1.462 kali dengan

2.884.7871 kg benih

dan 78.343 batang bibit tanaman. Jika dibandingkan dengan data tahun

2014, terjadi peningkatan domestik masuk. Berikut data Domas tahun 2014 dan

2014 dan 2015 :

7.683.537 kg

53.811 Btg

2.884.7871 Kg

78.343 Btg

Grafik Perkembangan Domestik Masuk tahun 2014 dan 2014 sebagai Berikut :

Page 18: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 18

Jenis media pembawa organisme pengganggu tumbuhan yang dimasukkan

ke pulau Lombok antara lain, buah-buahan seperti : strawbery, jeruk, dukuh, pir,

anggur, buah rambutan, kemudian tepung terigu, tepung tapioka, buah anggur,

bawang putih, buah apel, buah salak, sayuran segar, , tomat, wortel, kentang,

kedelai, bawang merah, sayran kubis, beras, kacang hijau, bibit durian, bibit kakao,

kayu sengon, bunga mawar, brocolli, benih kacang panjang, benih padi, buah jeruk,

jahe, bibit kelengkeng dan wijen, bunga potong segar, kelapa tempurung, pandan,

paprika, petai, kemiri, ubi jalar dan lain-lain.

Sedangkan daerah asal dari media pembawa organisme pengganggu

tumbuhan tersebut diantaranya adalah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Makasar,

Palembang,sumbawa,bima,dompu,Jakarta,sumba, dan Medan.

4.1.4. Pengeluaran Antar Area / Domestik Keluar

Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa

organisme penggaggu tumbuhan karantina yang dikeluarkan dari Pulau Lombok

sebanyak 3.617 kali dengan volume 79.926.361Kg dan 109.050 batang hasil

tanaman, 81.755 Kg benih tanaman, serta 180.890 batang bibit tanaman.

Berikut Data Domestik Keluar Tahun 2014 dan 2015 :

No Keterangan 2014 2015

1 Hasil Tanaman

50.781.915 Kg 79.926.361Kg

110.062 Btg 109.050 Btg

2 Benih dan Bibit Tanaman

45.361 Kg 81.755 Kg

243.212 Btg 180.890 Btg

Page 19: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

Grafik Domestik Keluar Tahun 2014 dan 2014 :

Media pembawa yang dikeluarkan dari pulau Lombok antara lain, bawang

merah, bawang putih, bawang bombai, kedelai, paprika, buah melon, sayuran segar,

adenium, bibit gaharu, bibit tanaman hias, bibit kelapa, kacang tanah, bibit mangga,

mangga, sayuran kangkung, tembaka

Sedangkan tujuan pengeluarannya adalah, Sumba, Flores, Kupang (Nusa

Tenggara Timur), Jawa Timur, Bali, Jakar

Pangkal Pinang, Palembang dan Tangerang

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindakan karantina terhadap pemasukan

media pembawa antar area di

.

4.2. Perlakuan

Dalam tahun anggaran tahun 201

terhadap komoditas yang di lalulintaskan baik impor, ekspor, maupun antar area.

4.3. Pengasingan dan Pengamatan

Dalam tahun anggaran 201

dan pengamatan.

4.4. Penahanan

Dalam tahun anggaran 201

Penahanan dilakukan terhadap bibit tanaman hias dan getah pinus, benih dari

Kg Btg

Hasil Tanaman

50.781.915

110.062

79.926.361

109.050

omestik Keluar Tahun 2014 dan 2014 :

Media pembawa yang dikeluarkan dari pulau Lombok antara lain, bawang

merah, bawang putih, bawang bombai, kedelai, paprika, buah melon, sayuran segar,

bibit tanaman hias, bibit kelapa, kacang tanah, bibit mangga,

mangga, sayuran kangkung, tembakau kering, bibit kelengkeng, cab

Sedangkan tujuan pengeluarannya adalah, Sumba, Flores, Kupang (Nusa

Tenggara Timur), Jawa Timur, Bali, Jakarta, Batam, Jawa Barat, Klaten, Balikpapan,

Pangkal Pinang, Palembang dan Tangerang.

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindakan karantina terhadap pemasukan

media pembawa antar area di lampiran 6.

Dalam tahun anggaran tahun 2015, tidak terdapat kegiatan perlakuan

terhadap komoditas yang di lalulintaskan baik impor, ekspor, maupun antar area.

Pengasingan dan Pengamatan

Dalam tahun anggaran 2015, tidak ada komoditi yang dilakukan pengasingan

anggaran 2015 terjadi 36 kali tindakan karantina penahanan.

Penahanan dilakukan terhadap bibit tanaman hias dan getah pinus, benih dari

Kg Btg

Benih dan Bibit Tanaman

45.361243.212

109.050

81.755

180.890

Page 19

Media pembawa yang dikeluarkan dari pulau Lombok antara lain, bawang

merah, bawang putih, bawang bombai, kedelai, paprika, buah melon, sayuran segar,

bibit tanaman hias, bibit kelapa, kacang tanah, bibit mangga,

u kering, bibit kelengkeng, cabai dan lain-lain.

Sedangkan tujuan pengeluarannya adalah, Sumba, Flores, Kupang (Nusa

ta, Batam, Jawa Barat, Klaten, Balikpapan,

Data hasil pelaksanaan kegiatan tindakan karantina terhadap pemasukan

terdapat kegiatan perlakuan

terhadap komoditas yang di lalulintaskan baik impor, ekspor, maupun antar area.

, tidak ada komoditi yang dilakukan pengasingan

terjadi 36 kali tindakan karantina penahanan.

Penahanan dilakukan terhadap bibit tanaman hias dan getah pinus, benih dari

Page 20: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 20

Slovakia, Korea Selatan dan malaysia karena tidak dilengkapi dengan surat ijin

Pemasukan dari Menteri Pertanian dan surat kesehatan tanaman (Phytosanitary

certifacate).

4.5. Penolakan

Tidak terdapat Tindakan karantina penolakan terhadap Media Pembawa

OPT/OPTK selama tahun 2015.

4.6. Pemusnahan

Pada tahun 2015 di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

dilakukan tindakan pemusnahan sebanyak 99 kali karena tidak memenuhi

persyaratan karantina baik dari aspek adminitrasi maupun teknis. Data penahanan,

penolakan dan pemusnahan terlampir di lampiran 7.

4.7. Intersepsi OPT / OPTK

Hasil intersepsi organisme pengganggu tumbuhan di Laboratorium Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram bredasarkan media pembawa yg

dilalulintaskan selama tahun 2014 ditemukan 24 (dua puluh empat) jenis organisme

pengganggu tumbuhan. Intersepsi OPT umumnya dari kelompok cendawan.

Cendawan yang ditemukan antara lain : Aspergillus flavus; Aspergillus fumigatus;

Aspergillus herbariorum; Aspergillus niger; Cercospora sojae ; Cercospora kikuchii;

Cladosporium cladosporoides; Doratomyces sp.; Fusarium oxysporum; Fusarium

solani; Helicotylenchus sp.; Humicolo fuscoatra; Hyalodendron sp.; Monilia sp.;

Penicillium expasum; Penicillium funiculosum; Penicillium notatum; Penicillium sp.;

Phaecilomyces farinosus; Phomopsis sojae; Rhizopus oligosporus; Rhizopus

oryzae; Rhizopus stolonifer; Tilletia foetida.

Hasil intersepsi organisme pengganggu tumbuhan di Laboratorium Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram bredasarkan hasil pemantauan dan monitoring

dapat dilihat pada table daftar hasil pemantauan dan monitoring.

Data hasil pelaksanaan kegiatan intersepsi organisme pengganggu tumbuhan

dan organisme pengganggu tumbuhan karantina disajikan dalam lampiran 8.

Page 21: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 21

4.8. Penggunaan Formulir

Pelaksanaan kegiatan tindakan karantina tumbuhan di Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram ditandai dengan dilakukannya sertifikasi atas

tanaman/hasil tanaman yang akan dilalulintaskan baik ke maupun dari dalam

wilayah Pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Data penggunaan formulir Karantina Tumbuhan dapat dilihat pada lampiran 9.

4.9. Pemantauan Daerah Sebar OPT /OPTK

4.9.1 Sasaran Pemantauan

Berdasarkan kebijakan Badan Karantina Pertanian pelaksanaan Pemantauan

OPT/OPTK Tahun Anggaran 2015, sasaran pemantauan secara umum mengacu

kepada Peraturan Menteri Pertanian No. 93/Permentan/OT.140/ 12/2011 tentang

Jenis-jenis OPTK. Secara khusus yang menjadi sasaran pemantauan adalah

tanaman unggulan daerah dan jenis-jenis OPTK yang kemungkinan terbawa melalui

produk pertanian impor maupun antar area melalui benih/

non benih impor.

Sasaran pemantauan OPTK tahun 2015 secara umum adalah OPTK kategori

A1 maupun A2 seperti tercantum dalam Permentan Nomor 93/PERMENTAN/

OT.140/12/2011 sedangkan secara khusus berdasarkan:

1. OPTK pada padi, jagung dan kedelai yang merupakan arahan untuk

mendukung swasembada pangan serta komoditi impor strategis di Pulau

Lombok.

2. OPT dan OPTK pada komoditi ekspor Pulau Lombok.

3. Hasil pemantauan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yaitu OPTK A1

dan A2 yang ditemukan pada tahun 2012, 2013 dan 2014 yang perlu

diverivikasi ulang dalam rangka penetapan daerah sebar.

4. Surat Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati No.

366/KT.210/L.3/9/2013 tentang Temuan OPTK Papayae Ring Spot Virus

(PRsV) yang termasuk OPTK A1 yang telah ditemukan di Provinsi Aceh

Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara menghimbau untuk dilakukan

pemantauan lebih lanjut.

5. Lampiran Surat Kepala Badan Karantina Pertanian No.596/KT.110/L/01/2014

tentang pelaksanaan Pemantauan OPTK Tahun Anggaran 2014, menyatakan

Page 22: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 22

bahwa UPT Karantina Pertanian agar melakukan verifikasi ulang terhadap

temuan OPTK A1 dan/atau A2 yang pernah ditemukan di wilayah pemantauan

masing-masing, sekaligus memantau keberadaan OPTK yang telah ditemukan

oleh UPT atau instansi lain.

6. Rekapitulasi hasil temuan OPTK tahun 2014 berdasarkan seminar nasional

pemantauan di Medan tanggal 26 September 2014.

Pemantauan OPTK dilakukan diseluruh wilayah Pulau Lombok, yaitu :

Kabupaten Lombok

Timur

: Kecamatan Sembalun, Suela, Terara, Sikur, Masbagik,

Selong, Sakra, Wanasaba, Aikmel, Labuhan Haji.

Kabupaten Lombok

Tengah

: Kecamatan. Batukliang, Batukliang Utara, Kopang,

Praya Barat, Praya Barat Daya, Jonggat.

Kabupaten Lombok

Barat

: Kecamatan Narmada, Gerung, Kediri, Lembar, Labuapi,

Senggigi, Batu Layar, Gunung Sari, Sekotong.

Kabupaten Lombok

Utara

: Kecamatan Bayan, Kayangan, Gangga, Tanjung,

Pemenang.

Kota Mataram : Kecamatan Ampenan, Sekarbela, Cakranegara,

Selaparang, Mataram.

4.9.2 Hasil Pemantauan

Berdasarkan hasil pemantauan OPTK di seluruh wilayah Pulau Lombok

(4 Kabupaten dan 1 Kota) yang dilanjutkan dengan identifikasi di Laboratorium

Karantina Tumbuhan dan hasil uji konfirmasi atau uji rujukan di Balai Besar Uji

Standar Karantina Pertanian, didapat temuan OPTK sasaran sesuai keputusan

Menteri Pertanian No.93/Permentan/OT.140/12/2011 sebanyak 15 OPTK yaitu 4

OPTK Kategori A1 dan 10 OPTK Kategori A2 serta 1 usulan OPTK A1 dan 1 usulan

OPTK A2 (berdasarkan target arahan dari Badan Karantina Pertanian) dengan

perincian sebagai berikut :

Daftar OPTK Hasil Temuan Pemantauan OPTK Tahun 2015Kelompok Temuan Jenis OPTK

Serangga

1. Bactrocera occipitalis OPTK A2

2.Bactrocera musae OPTK A2

3.Paraeucosmetus pallicornis OPTK A2

Page 23: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 23

4.Paracoccus marginatus OPTK A2

5. Alaerodicus dugesii Usulan OPTK A2

Tungau

1. Raoiella indica OPTK A1

2. Eutetranychus orientalis OPTK A1

3. Brevipalpus californicus OPTK A1

4. Panonychus citri OPTK A2

5. Calacarus carinatus OPTK A2

Cendawan

1. Phakopsora vitis OPTK A2

2. Uromycladium terpperianum OPTK A2

3. Pseudoperonospora cubensis OPTK A2

4. Helminthosporium solani OPTK A2

5. Penicillium expansum Usulan OPTK A1

Bakteri 1. Pantoea stewartii OPTK A1

Berikut ini adalah Lokasi Daerah Sebar ditemukannya Organisme Pengganggu

Tanaman Karantina (OPTK) berdasarkan hasil pemantauan daerah sebar

OPT/OPTK di wilayah Pulau Lombok ditemukan 16 jenis OPTK yaitu :

1. Bactrocera occipitalis

Tanaman Inang : belimbing, jambu biji, jeruk mandarin, mangga, dan sawo.

Daerah Temuan di Pulau Lombok: Kabupaten Lombok Utara yaitu

Kecamatan. Kayangan Desa Sesait, Desa Santong, Desa Temposodo,

Desa Selengen; Kecamatan. Bayan Desa Mumbul Sari, Desa Akar-Akar,

Desa Anyar; Kecamatan. Pemenang Desa Pusuk, Desa Bentek, Desa

Sumur Mual; Kecamatan. Tanjung Desa Sigar Penjalin; Kecamatan.

Gangga Desa Gangga. Kabupaten Lombok Timur Kecamatan. Pringgabaya

Desa Seruni Mumbul, Desa Pohgading; Kecamatan. Aik Mel Desa Kembang

Kerang; Kecamatan. Wanasaba Desa Otak Rangrang; Kecamatan. Suela

Desa Lemor, Desa Sapit; Kecamatan. Sembalun Desa Pusuk, Desa

Sembalun Bumbung. Kabupaten Lombok Barat: Kecamatan. Kuripan Desa

Kuripan Utara, Desa Jagaraga; Kecamatan. Gunung Sari Desa Dasan

Geria, Desa Taman Sari; Kecamatan. Batu Layar Desa Batu Layar;

Kecamatan. Labuapi Desa Kuranji; Kecamatan. Lembar Desa Bakong

Dasan, Desa Dasan Tereng; Kecamatan. Gerung Desa Balekedit,

Page 24: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 24

Kecamatan. Kediri Desa Kuripan Barat; Kabupaten Lombok Tengah:

Kecamatan. Pujut Desa Teruwai, Desa BIL/Tanaq Awu; Kecamatan. Praya

Desa Batu Nyala; Kecamatan. Pringgarata Desa Pemepek, Desa Jurang

Sate; Kecamatan. Batukliang DesaMantang, Desa Subhanala; Kecamatan.

Kopang Desa Waja Geseng. Kota Mataram: Kecamatan. Ampenan Desa

Pejarakan, Desa Tinggar, Desa Dayan Peken; Desa Kekalik; Kecamatan.

Sekarbela Desa Loang Baloq.

2. Bactrocera musae

Tanaman Inang : Musa spp. (pisang) ,Carica papaya (pepaya), Psidium

guajava (jambu biji).

Daerah temuan di Pulau Lombok : Kabupaten Lombok Utara yaitu

Kecamatan Kayangan Desa Pakmayon, Desa Sesait, Desa Santong;

Kecamatan Bayan Desa Anyar; Kecamatan Pemenang Desa Bentek, Desa

Sumur Mual; Kecamatan Tanjung Desa Sigar Penjalin; Kecamatan Gangga

Desa Genggelang, Desa Gangga. Kabupaten Lombok Timur yaitu

Kecamatan Pringgabaya Desa Pringga, Desa Pohgading; Kecamatan Aik

Mel Desa Kembang Kerang; Kecamatan Wanasaba Desa Otak Rangrang;

Kecamatan Suela Desa Lemor, Desa Sapit; Kecamatan Sembalun Desa

Pusuk, Desa Sembalun Bumbung. Kabupaten Lombok Barat yaitu

Kecamatan Narmada Desa Narmada, Desa Selat; Kecamatan Lingsar Desa

Karang Bayan; Kecamatan Gunungsari Desa Dasan Geria, Desa Taman

Sari; Kecamatan Labuapi Desa Kuranji. Kota Mataram Kecamatan

Sekarbela Desa Batu Ringgit, Kecamatan Ampenan Desa Kekalik;

Kecamatan Cakranegara Desa Selagalas.

3. Paraecosmetus pallicornis

Tanaman Inang : Oryza sativa (padi)

Daerah temuan di Pulau Lombok : Kabupaten Lombok Utara Kecamatan

Kayangan, Desa Sesait; Kecamatan Pemenang Desa Bentek. Kabupaten

Lombok Timur Kecamatan Pringgabaya Desa Kerumut, Desa Poh gading;

Kecamatan Aik Mel Desa Kembang Kerang; Kecamatan Wanasaba Desa

Otak Rangrang,. Kabupaten Lombok Barat Kecamatan Gunung Sari Desa

Mambalan, Ds kekeri Buwuh; Kecamatan Lingsar Desa Sigerongan,

Kecamatan Gerung Desa Taman Ayu.

Page 25: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 25

4. Paracoccus marginatus

Tanaman Inang : Carica papaya (papaya).

Daerah temuan di Pulau Lombok : Kabupaten Lombok Utara yaitu di Desa

Pemenang Kecamatan bentek, Kabupaten Lombok Barat yaitu di Desa

Kuripan Kecamatan Kuripan Utara. P. marginatus hasil pemantauan ini

diperoleh pada daun dan buah pepaya.

5. Raoiella indica

Tanaman Inang :Cocos nucifera (kelapa)

Daerah temuan di Pulau Lombok :Raoiella indica ditemukan di Kabupaten

Lombok Utara Kecamatan Kayangan Desa Sesait, Desa Selengen;

Kecamatan Bayan Desa Sukadana; Kecamatan Pemenang Desa Bentek,

Desa Sumur Mual; Kecamatan Tanjung Desa Lading-lading. Kabupaten

Lombok Timur Kecamatan Sambelia Desa Labuhan Pandan. Kabupaten

Lombok Tengah Kecamatan Pujut Desa Awang. Raoiella indica hasil

pemantauan ini diperoleh dari bagian bawah permukaan daun kelapa yang

terserang, terutama pada tanaman muda.

6. Eutetranychus orientalis Klein

Tanaman Inang: Pepaya

Daerah temuan di Pulau Lombok : Kabupaten Lombok Timur,

Kecamatan.Sembalun, Desa Sajang.

7. Brevipalpus californicus

Tanaman Inang : Jeruk

Daerah Temuan di Pulau Lombok : Kabupaten Lombok Barat, Kecamatan

Lembar, Desa Bakong Dasan dan Desa Jembatan Kembar.

8. Panonychus citri McGregor; (Prostigmata: Tetranychidae)

Tanaman Inang : : (P) : Citrus deliciosa ,Citrus limon (lemon), Citrus x

paradisi (jeruk bali, pommelo), Citrus reticulata (jeruk keprok, mandarin),

Citrus sinensis (jeruk manis, navel orange), belimbing.

Daerah temuan di Pulau Lombok : Panonychus citri ditemukan di

Kabupaten Lombok Timur yaitu di Kecamatan Sembalun Desa Sembalun

Bumbung dan Kabupaten Lombok Barat yaitu di Desa Lembar Kecamatan

Jembatan Kembar.

Page 26: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 26

9. Calacarus carinatus (Green) ( Prostigmata: Eriophyidae)

Tanaman Inang : (P) : Camellia japonica, Capsicum spp., Viburnum spp.,

Camellia sinensis (teh, tea), Carica papayae (Pepaya).

Daerah temuan di Pulau Lombok : Kabupaten Lombok Barat, Kecamatan

Lembar, Desa Jembatan Kembar.

10.Phakopsora vitis

Tanaman Inang: Vitis vinifera (anggur).

Daerah temuan di Pulau Lombok : Kabupaten Lombok Timur yaitu di Desa

Labuhan Pandan Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Tengah yaitu di

Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Barat yaitu di

Desa Sesela Kecamatan Gunung Sari, Desa Tanak Tepong Peresak

Kecamatan Narmada, Kota Mataram yaitu di Kelurahan Ampenan Utara

Kecamatan Ampenan.

11.Uromycladium tepperianum (Sacc.) McAlpine

Tanaman Inang: Sengon

Daerah temuan di Pulau Lombok : Uromycladium tepperianum di Pulau

Lombok ditemukan di Kabupaten Lombok Tengah yaitu di Desa Tanak

Bengan Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Barat yaitu di Desa

Tanak Tepong Peresak Kecamatan Narmada, Desa Bakong Liwat

Kecamatan Lembar.

12.Pseudoperonospora cubensis

Tanaman Inang: Cucumis sativus (mentimun, cucumber),Cucumis melo

(melun, melon),Citrullus lanatus semangka, watermelon) dan cucurbitaceae

lainnya

Daerah Temuan : Kabupaten Lombok Tengah Kecamatan Praya Timur

Desa ganti dan Kabupaten Lombok Barat Kecamatan Gerung Desa Bakong

dan Kecamatan Kediri Desa Ombe.

13.Helminthosporium solani

Tanaman Inang: (P): Solanum tuberosum (kentang, potato)

Daerah Temuan di Pulau Lombok : di Kota Mataram yaitu di Kelurahan

Abian Tubuh Kecamatan Cakranegara, dimana ekosistemnya adalah pasar.

Page 27: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 27

14.Penicillium expansum

Tanaman Inang : Apel, pir (hasil temuan pemantauan)

Daerah Temuan di Pulau Lombok :

Penicillium expansum telah ditemukan di Kota Mataram yaitu di Kelurahan

Abian Tubuh Kecamatan Cakranegara, Kelurahan Bertais Kecamatan

Sandubaya dimana ekosistemnya adalah pasar.

15.Pantoea stewartii subsp. Stewartii

Tanaman Inang : Zea mays (Jagung)

Daerah Temuan di Pulau Lombok :

Pantoea stewartii telah ditemukan di Kabupaten Lombok Timur yaitu di Desa

Pringgabaya Kecamatan Pringgabaya, Desa Poh Gading Kecamatan

Pringabaya, Kabupaten Lombok Tengah yaitu di Desa Kopang Kecamatan

Kopang dan Desa Bebuak Kecamatan Kopang.

16.Alaerodicus dugesii

Tanaman Inang : Persea americana (alpokat) , Sechium edule (Labu siam).

Daerah temuan di Pulau Lombok : Kabupaten Lombok Timur Kecamatan

Aikmel Desa Lenek.

4.10. Laboratorium

Pemeriksaan media pembawa yang memerlukan pengujian laboratorium

selama bulan Januari s.d Desember tahun 2015 adalah sebanyak 386 kali

pengujian. Pengujian yang dilakukan terdiri dari pengujian dengan target nematoda,

cendawan, bakteri, virus dan serangga. Jumlah pengujian tiap bulan bervariasi.

Metode uji yang digunakan disesuaikan dengan target OPTK.

Page 28: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan dan eplaq system tahun 2015

Grafik Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan

Interpretasi Data dan Grafik:

Frekwensi pengujian tahun 2015 bervariasi setiap bulannya berkisar dari 4 (empat)

sampai dengan 94 (enam belas) setiap bulan. Kegiatan pengujian tertinggi pada

bulan Agustus dan Oktober 2015.

1

2

4

8

16

32

64

128

3

5 64 4

7

Bulan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per BulanTahun 2014 dan Tahun 2015

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan dan eplaq system tahun 2015

Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan

Tahun 2014 dan Tahun 2015

Interpretasi Data dan Grafik:

Frekwensi pengujian tahun 2015 bervariasi setiap bulannya berkisar dari 4 (empat)

sampai dengan 94 (enam belas) setiap bulan. Kegiatan pengujian tertinggi pada

bulan Agustus dan Oktober 2015.

23

2 23

6

2

1615

2720

44

94

39

94

Tahun 2014 Tahun 2015

BulanFrekuensi

2014 2015

3 4

5 4

6 7

2 15

3 27

2 20

2 44

3 94

September 6 39

2 94

November 16 12

Desember 2 26

Page 28

Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan dan eplaq system tahun 2015

Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Per Bulan

Frekwensi pengujian tahun 2015 bervariasi setiap bulannya berkisar dari 4 (empat)

sampai dengan 94 (enam belas) setiap bulan. Kegiatan pengujian tertinggi pada

2

12

26

Page 29: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

Data Frekwensi Pengujian Laborat

Golongan Target Uji

Nematoda

SeranggaCendawanBakteriVirusTungau

Sumber: Laporan pengujian laboratorium Karantina Tumbuhan dan eplaq system tahun 2015

Grafik Persentase Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai Target

Interpretasi Data dan Grafik:

Berdasarkan target permintaan pengujian, untuk tahun 2015

adalah pengujian Serangga sebesar 50,00% sedangkan terendah Tungau dan

Nematoda masing – masing sebesar 4,15%. Hal ini dikarenakan pemasukan

komoditas yang paling dominan adalah kedelai dimana target OPTKnya adalah

cendawan.

Dalam tahun 2015 juga Laboratorium Karantina

Pertanian Kelas I Mataram mendapatkan sertifikat akreditasi SNI I

;2008 (ISO/IEC 17025 ;2005) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN)

16

Nematoda

Data Frekwensi Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai GolonganTarget Pengujian Tahun 2015

Golongan Target Uji Frekwensi Persentase

16 4.15%

193 50%110 28.50%15 3.89%36 9.33%16 4.15%

laboratorium Karantina Tumbuhan dan eplaq system tahun 2015

Grafik Persentase Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai TargetPengujian Tahun 2015

Interpretasi Data dan Grafik:

Berdasarkan target permintaan pengujian, untuk tahun 2015 persentase tertinggi

adalah pengujian Serangga sebesar 50,00% sedangkan terendah Tungau dan

masing sebesar 4,15%. Hal ini dikarenakan pemasukan

komoditas yang paling dominan adalah kedelai dimana target OPTKnya adalah

n 2015 juga Laboratorium Karantina Tumbuhan

Pertanian Kelas I Mataram mendapatkan sertifikat akreditasi SNI I

ISO/IEC 17025 ;2005) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN)

193

110

1536

16

Serangga Cendawan Bakteri Virus Tungau

Page 29

orium Karantina Tumbuhan Sesuai Golongan

Persentase

4.15%

50%28.50%3.89%9.33%4.15%

laboratorium Karantina Tumbuhan dan eplaq system tahun 2015

Grafik Persentase Pengujian Laboratorium Karantina Tumbuhan Sesuai Target

persentase tertinggi

adalah pengujian Serangga sebesar 50,00% sedangkan terendah Tungau dan

masing sebesar 4,15%. Hal ini dikarenakan pemasukan

komoditas yang paling dominan adalah kedelai dimana target OPTKnya adalah

Tumbuhan Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram mendapatkan sertifikat akreditasi SNI ISO/IEC 17025

ISO/IEC 17025 ;2005) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Ruang

Tungau

Page 30: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 30

Lingkup Pengujian identifikasi morfologi Helminthosporium solani, nomor sertifikat

LP-901-IDN tanggal 22 April 2015, berlaku hingga 21 April 2019.

4.11. Kegiatan Monitoring dan Pengambilan Sampel

Kegiatan monitoring bertujuan untuk melakukan pengambilan sampel dalam

rangka peningkatan kompetensi personel laboratorium. Kegiatan monitoring berupa

pengambilan sampel kentang, serangga hama gudang dan lalat buah, dimana

merupakan target ruang lingkup pengujian akreditasi laboratorium tumbuhan sesuai

SNI ISO/IEC 17025:2008. Hasil kegiatan monitoring/pengambilan sampel telah

dirangkum dalam hasil pengujian laboratorium

4.12. Koleksi OPT/OPTK

Kegiatan koleksi yang dilakukan yaitu melaksanakan pembuatan dan

pengelolaan koleksi OPT/OPTK, berupa herbarium (kering, basah), koleksi kultur

dan serangga. Kegiatan koleksi ini berdasarkan hasil intersepsi teknik operasional

karantina, pemantauan daerah sebar OPT/OPTK di Pulau Lombok serta

monotoring/pengambilan sampel tahun 2015. Data koleksi pada lampiran 10.

Page 31: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 31

BAB V

PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

Dengan semakin meningkatnya perkembangan kehidupan masyarakat, tentu

mempunyai konsekwensi logis terhadap perkembangan dan peningkatan arus

lalulintas alat angkut udara, laut maupun darat. Kondisi seperti itu tidak dipungkiri

membuat terjadinya peningkatan arus bongkar muat barang dan manusia. Bila

fungsi pengawasan tidak mendapat penanganan yang serius oleh petugas karantina

di pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan Pemerintah, maka akan

memiliki potensi besar beresiko masuk dan tersebarnya HPHK (Hama dan Penyakit

Hewan Karantina) / OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) serta

terjadinya perdagangan satwa-satwa dilindungi. Kekayaan alam dan kelestarian

sumber daya alam yang tidak terjaga dan terawasi dengan baik dapat beresiko

menimbulkan kerugian ekonomi yang besar dan berpengaruh terhadap kondisi

sosial masyarakat secara luas dan nyata.

Operasional pengawasan sebagai implementasi pelaksanaan fungsi

perkarantinaan dilaksanakan berdasarkan pada peraturan perkarantinaan antara

lain Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan; Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan;

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan dan

peraturan-peraturan lain yang relevan.

Sebagai institusi pemerintah yang bertanggungjawab langsung kepada Badan

Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Republik Indonesia, Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram diberikan mandat dan tanggungjawab strategis sebagai

instansi pelaksana fungsi pengawasan perkarantinaan lalulintas komoditas

pertanian dipintu-pintu pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan

Pemerintah di Pulau Lombok. Serangkaian tugas pokok tersebut dilakukan oleh

petugas karantina didalam upaya memberikan perlindungan pada sumber daya alam

hayati/hewani melalui tindakan mencegah masuk dan tersebarnya HPHK (Hama dan

Penyakit Hewan Karantina) serta OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina) dari Luar Negeri ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia; antar

area/antar pulau di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia serta mencegah

keluarnya HPHK (Hama dan Penyakit Hewan Karantina) dan OPTK (Organisme

Page 32: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 32

Pengganggu Tumbuhan Karantina) dari wilayah Negara Republik Indonesia ke Luar

Negeri.

Kegiatan pengawasan terkait pencegahan masuk dan tersebarnya MPHPHK

serta MPOTK dilakukan di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah

ditetapkan Pemerintah. Tetapi resiko pelanggaran lalulintas bongkar muat barang

serta manusia yang berdampak masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK bisa saja

terjadi dengan alat angkut perairan melalui tempat-tempat pemasukan/pengeluaran

yang belum ditetapkan disepanjang pantai Pulau Lombok. Pengawasan pada tempat

yang belum ditetapkan perlu mendapat perhatian dari semua pihak termasuk

instansi teknis terkait.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam mengemban

tanggungjawab fungsi pengawasan, berupaya melakukan pengawasan di tempat-

tempat pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan melalui kegiatan Patroli

secara reguler dengan tujuan untuk memberi keyakinan bahwa tempat

pemasukan/pengeluaran yang belum ditetapkan tidak dipergunakan sebagai tempat

bongkar muat media pembawa yang beresiko mengancam kelestarian sumberdaya

alam hayati/hewani di Pulau Lombok melalui masuk dan tersebarnya penyakit

hewan/tumbuhan karantina. Pelaksanaan koordinasi dengan Instansi terkait dan

Pemerintah Daerah terus diupayakan meningkatkan fungsi pengawasan agar

program pemerintah khususnya program Pemerintah Daerah dibidang peternakan

dan pertanian dapat berjalan dengan optimal.

Selain fungsi pengawasan untuk pelaksanaan perkarantinaan, fungsi

pengawasan juga mempunyai peran luas dan melekat pada semua aspek kegiatan

untuk mencapai tujuan organisasi.

Dalam pencapaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

melaksanakan berbagai kegiatan yang berdaya guna dengan penerapan SMM

(Sistem Managemen Mutu) Pelayanan 9001 : 2008, SMM Laboratorium 17025 :

2008, Standar Pelayanan Publik (SPP) serta penerapan SPIP (Sistem Pengendalian

Internal Pemerintah) sebagai alat kontrol dan evaluasi.

Page 33: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 33

Dalam meningkatkan peran pengawasan dan penindakan ada 3 (tiga)

kegiatan pokok yang diupayakan dilakukan seperti :

5.1. Pre-emptif

a. Sosialisasi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan mendorong

peran serta masyarakat akan pentingnya pelaksanaan perkarantinaan dalam rangka

mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan/tumbuhan karantina

ke Pulau Lombok terutama penyakit Rabies dan Nematoda Sista Kuning pada

kentang.

Penyakit Rabies, salah satu penyakit hewan yang disebabkan oleh virus,

bersifat akut, menyerang susunan syaraf pusat dan dapat bersifat zoonosis. Anjing,

kucing, kera dan hewan sebangsanya sangat berpotensi sebagai hewan pembawa

rabies (HPR) kepada manusia lewat gigitan atau jilatan pada kulit terluka. Penyakit

ini juga merupakan penyakit yang sangat ditakuti para wisatawan setelah penyakit

malaria karena dapat menyebabkan kematian pada manusia yang tertular.

Menyebabkan tingkat keamanan dan kenyamanan masyarakat terganggu dengan

kerugian ekonomi yang sangat besar untuk program pemberantasannya.

Nematoda Sista Kuning (NSK) merupakan nematoda parasit tanaman dan

penyakit pada tanaman kentang, mempunyai kemampuan beradaptasi dengan

lingkungan. Penyakit NSK ini dapat menyebabkan produksi kentang petani turun

hingga 70% dan sangat sulit dikendalikan sehingga menimbulkan kerugian ekonomi

yang sangat besar untuk program eradikasinya.

Nusa Tenggara Barat sampai saat masih bebas dari penyakit Rabies dan

NSK untuk itu terus diupayakan dapat dipertahankan melalui kegiatan sosialisasi

Karantina Pertanian dengan melibatkan Instansi terkait, masyarakat pendidikan,

masyarakat umum dan media masa dalam bentuk kegiatan pameran, pembuatan

banner, pemasangan baligho serta penyebarluasan brosur, leaflet dan sticker.

Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk meyakinkan bahwa masyarakat memahami

pelaksanaan perkarantinaan dan perlunya dilakukan upaya pencegahan penyakit

hewan/tumbuhan karantina. Untuk pemasangan baligho, ditempatkan dilokasi-lokasi

strategis seprti di Jalan Raya Bandara Internasional Lombok, Jalan Raya Lembar

dan beberapa titik di kantor wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram.

Page 34: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 34

Sosialisasi telah dilakukan diberbagai tempat seperti di wilayah kerja

Labuhan Lombok yang merupakan tempat pemasukan/pengeluaran yang

berbatasan dengan P. Sumbaw, yang mengambil tempat di Pelabuhan Ikan (Tempat

Pelelangan Ikan) Lombok Timur, di Wilayah Kerja Pelabuhan Penyeberangan

Lembar yang merupakan tempat pemasukan/pengeluaran yang berbatasan dengan

P. Bali mengambil tempat di Desa Sekotong Tengah Kecamatan Sekotong Lombok

Barat dan di Kabupaten Lombok Utara yang merupakan tempat/pelabuhan transit

kapal wisata dari Bali dengan tujuan Gili Terawangan mengambil tempat di Desa

Malaka Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Pelaksanaan sosialisasi

juga dilakukan di BNP2TKI untuk memberikan pemahaman tentang perkarantinaan

kepada para TKI yang akan bekerja di luar negeri. Terkait kewaspadaan Rabies,

telah dipasang baligho di pelabuhan Kayangan, Lombok Timur dan dipelabuhan

Lembar, Lombok Barat yang pada prinsipnya mengajak peran masyarakat dalam

mengantisipasi masuknya Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing, kucing, kera

dan hewan sebangsanya ke Pulau Lombok.

b. Pameran

Kegiatan pameran merupakan salah satu kegiatan penting yang bertujuan

untuk menyebarluaskan informasi dan telah dilaksanakan dalam rangka Festifal dan

Pekan Holtikultura Nasional di Lombok Barat, dan Hari Pangan Sedunia ke 35 di

Kabupaten Lombok Tengah.

5.2. Kegiatan Preventif

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya meminimalisir terjadinya pelanggaran

tindakan perkarantinaan. Peluang dan kesempatan masyarakat untuk melakukan

tindakan pelanggaran perkarantinaan diupayakan ditekan seminimal mungkin

melalui pengawasan Tim Terpadu (Karantina dan KP3) di Pelabuhan Penyebrangan

Lembar, Pelabuhan Penyebrangan Labuhan Lombok, dan Pelabuhan Penyebrangan

Pemenang, serta kegiatan patroli secara reguler yang intensitasnya perlu

ditingkatkan di tempat-tempat pemasukan/pengeluaran ditetapkan maupun yang

belum ditetapkan. Kegiatan ini tidak dapat terlepas dari pelaksanaan koordinasi

dengan berbagai instansi terkait di pelabuhan/bandara dan Pemerintah Daerah.

Page 35: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 35

5.3. Kegiatan Refresif

Komitmen pelaksanaan penegakan hukum oleh aparatur karantina dilakukan

dengan meningkatkan kwalitas SDM melalui pelatihan PPNS sebagai jaminan dalam

penegakan hukum serta melaksanakan rapat koordinasi dengan Korwas PPNS

sebagai langkah pelaksanaan bimbingan teknis.

Kegiatan penegakan hukum terkait tindakan pelanggaran di bidang Karantina

Pertanian diupayakan secara terus menerus dilakukan sehingga adanya kesadaran

pengguna jasa untuk patuh terhadap peraturan perkarantinaan. Data PPNS,

POLSUS dan Intelejen Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram di lampiran 11.

5.4. Tindakan Pelanggaran dan Analisa Data

A. Tindakan Pelanggaran

FREKWENSI LALULINTAS, PENAHANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHAN MEDIA PEMBAWAORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA (MPOPTK)

NO TAHUNLALIN(kali)

PENAHANAN(kali)

%PENOLAKAN

(kali)%

PEMUSNAHAN(kali)

%

1 2013 4.321 36 0,9 58 1,4 89 2,1

2 2014 5.405 92 1,7 50 0,1 88 1,7

3 2015 8.960 100 1,1 - - 95 1,0

FREKWENSI LALULINTAS, PENAHANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHAN MEDIA PEMBAWA HAMA DANPENYAKIT HEWAN KARANTINA (MPHPHK)

NO TAHUNLALIN(kali)

PENAHANAN(kali)

%PENOLAKAN

(kali)%

PEMUSNAHAN(kali)

%

1 2013 8.700 97 1,2 18 0,2 86 1

2 2014 9.436 166 1,8 9 0,1 31 0,4

3 2015 12.347 252 2,0 12 0,1 73 0,6

Page 36: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

B. FREKWENSI LALULINTAS MPOPTK DAN

C. FREKWENSI TINDAKAN PENAMPOPTK

(kali)

MPOPTK

5405

8960

LALU LINTAS MEDIA PEMBAWA

Tahun 2014

PENAHANAN

92100

PENAHANAN, PENOLAKAN DANPENAHANAN MPOPTK

Tahun 2014

FREKWENSI LALULINTAS MPOPTK DAN MPHPHK

FREKWENSI TINDAKAN PENAHANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHAN

(kali)

MPHPHK

94368960

12347

LALU LINTAS MEDIA PEMBAWA

Tahun 2014 Tahun 2015

PENOLAKAN PEMUSNAHAN

50

88

0

95

PENAHANAN, PENOLAKAN DANPENAHANAN MPOPTK

Tahun 2014 Tahun 2015

Page 36

HANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHAN

Page 37: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

D. FREKWENSI TINDAKAN PENAHANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHANMPHPHK

Analisa Data :

Dari data kegiatan karantina tumbuhan menunjukkan bahwa pada tahun 2015

terjadi peningkatan frekwensi kegiatan lalulintas MPOPTK 39,68 % dibanding tahun

2014. Untuk kegiatan penahanan MPOPTK pada tahun 2015 terjadi penurunan

0,6% dibandingkan tahun 2014,

Nihil, terjadi penurunan 0,1% dibandingkan tahun 2014 dan kegiatan pemusnahan

MPOPTK pada tahun 2015 terjadi penurunan 0,7% dibandingkan tahun 2014.

Frekwensi kegiatan penahanan dan pemusnahan MPOPTK cenderung t

terjadi di Wilayah Kerja Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) dibandingkan

Wilayah Kerja yang lain seperti : Wilayah Kerja Lembar, Wilayah Kerja Labuhan

Lombok, Wilayah Kerja Pemenang. Frekwensi penahanan MPOPTK pada tahun

2015 terjadi disebabkan pemasukan benih, bibit, buah, sayur segar, hortikultura dari

luar negeri (Malaysia) yang dibawa oleh para TKI tanpa dilengkapi dokumen

persyaratan karantina yang dipersyaratkan. Sosialisasi telah dilakukan di BNP2TKI

dan penyebarluasan informasi pada berba

banyaknya TKI yang datang dan pergi dari Nusa Tenggara Barat maka lalulintas

MPOPTK dari luar negeri terus terjadi dengan alasan sebagai oleh

keluarga.

PENAHANAN

166

252

PENAHANAN, PENOLAKAN, DANPEMUSNAHAN MPHPHK

Tahun 2014

FREKWENSI TINDAKAN PENAHANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHAN

Dari data kegiatan karantina tumbuhan menunjukkan bahwa pada tahun 2015

terjadi peningkatan frekwensi kegiatan lalulintas MPOPTK 39,68 % dibanding tahun

2014. Untuk kegiatan penahanan MPOPTK pada tahun 2015 terjadi penurunan

0,6% dibandingkan tahun 2014, kegiatan penolakan MPOPTK pada tahun 2015

Nihil, terjadi penurunan 0,1% dibandingkan tahun 2014 dan kegiatan pemusnahan

MPOPTK pada tahun 2015 terjadi penurunan 0,7% dibandingkan tahun 2014.

Frekwensi kegiatan penahanan dan pemusnahan MPOPTK cenderung t

terjadi di Wilayah Kerja Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) dibandingkan

Wilayah Kerja yang lain seperti : Wilayah Kerja Lembar, Wilayah Kerja Labuhan

Lombok, Wilayah Kerja Pemenang. Frekwensi penahanan MPOPTK pada tahun

pemasukan benih, bibit, buah, sayur segar, hortikultura dari

luar negeri (Malaysia) yang dibawa oleh para TKI tanpa dilengkapi dokumen

persyaratan karantina yang dipersyaratkan. Sosialisasi telah dilakukan di BNP2TKI

dan penyebarluasan informasi pada berbagai kesempatan, namun karena

banyaknya TKI yang datang dan pergi dari Nusa Tenggara Barat maka lalulintas

MPOPTK dari luar negeri terus terjadi dengan alasan sebagai oleh

PENOLAKAN PEMUSNAHAN

93112

73

PENAHANAN, PENOLAKAN, DANPEMUSNAHAN MPHPHK

Tahun 2014 Tahun 2015

Page 37

FREKWENSI TINDAKAN PENAHANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHAN

Dari data kegiatan karantina tumbuhan menunjukkan bahwa pada tahun 2015

terjadi peningkatan frekwensi kegiatan lalulintas MPOPTK 39,68 % dibanding tahun

2014. Untuk kegiatan penahanan MPOPTK pada tahun 2015 terjadi penurunan

kegiatan penolakan MPOPTK pada tahun 2015

Nihil, terjadi penurunan 0,1% dibandingkan tahun 2014 dan kegiatan pemusnahan

MPOPTK pada tahun 2015 terjadi penurunan 0,7% dibandingkan tahun 2014.

Frekwensi kegiatan penahanan dan pemusnahan MPOPTK cenderung tinggi

terjadi di Wilayah Kerja Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) dibandingkan

Wilayah Kerja yang lain seperti : Wilayah Kerja Lembar, Wilayah Kerja Labuhan

Lombok, Wilayah Kerja Pemenang. Frekwensi penahanan MPOPTK pada tahun

pemasukan benih, bibit, buah, sayur segar, hortikultura dari

luar negeri (Malaysia) yang dibawa oleh para TKI tanpa dilengkapi dokumen

persyaratan karantina yang dipersyaratkan. Sosialisasi telah dilakukan di BNP2TKI

gai kesempatan, namun karena

banyaknya TKI yang datang dan pergi dari Nusa Tenggara Barat maka lalulintas

MPOPTK dari luar negeri terus terjadi dengan alasan sebagai oleh-oleh untuk

Page 38: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 38

Sedangkan dari data kegiatan karantina hewan, menunjukkan bahwa

frekwensi kegiatan lalulintas MPHPHK pada tahun 2015 terjadi peningkatan 23,58%

dibanding tahun 2014. Untuk kegiatan penahanan MPHPHK pada tahun 2015

menunjukkan terjadinya peningkatan 0,2 % dibandingkan tahun 2014 dan kegiatan

penolakan MPHPHK pada tahun 2015 menunjukkan angka yang stagnan pada

0,1% dibandingkan tahun 2014 dan kegiatan pemusnahan MPHPHK pada tahun

2015 menunjukkan peningkatan 0,2% dibandingkan tahun 2014.

Kegiatan penahanan MPHPHK pada tahun 2015 mengalami peningkatan

0,2% dibandingkan tahun 2014. Kegiatan penahanan MPHPHK cenderung tinggi

terjadi di Wilayah Kerja Bandar Udara Internasional Lombok (BIL) dibandingkan

Wilayah Kerja yang lain seperti : Wilayah Kerja Lembar, Wilayah Kerja Labuhan

Lombok, Wilayah Kerja Pemenang. Hal ini disebabkan karena banyaknya TKI

bekerja di Luar Negeri (Malaysia) yang mempunyai tingkat pemahaman tentang

perkarantinaan jauh dari harapan kita sehingga perlu terus diupayakan memberikan

pemahaman mengenai perkarantinaan. Mereka cenderung membawa komoditas

hewan seperti burung dari Luar Negeri tanpa disertai dokumen persyaratan

karantina.

Page 39: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 39

BAB VI

CAPAIAN PENGELOLAAN KETATAUSAHAAN

6.1. PENGELOLAAN KEUANGAN

6.1.1 Keuangan

Dalam tahun anggaran 2015 anggaran belanja yang dialokasikan untuk

penyelenggaraan Karantina Pertanian di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

sebesar Rp. 15.357.596.000,- Terdiri dari :

Belanja Pegawai ............................................... Rp. 5.319.149.000,-

Belanja Barang ................................................. Rp. 6.614.422.000,-

Belanja Modal .................................................. Rp. 3.424.025.000,-

Dari dana tersebut telah terealisasi sebesar Rp. 14.984.505.993,- atau

mencapai 97,57 %. Yang terdiri dari :

Belanja Pegawai ..............................................Rp. 5.295.426.628,-

Belanja Barang ................................................ Rp. 6.293.390.365,-

Belanja modal ................................................. Rp. 3.395.689.000,-

Berikut Rincian Anggaran dan realisasi Belanja TA 2015

Dari Anggaran tahun 2015 tersebut masih tersisa sebesar Rp. 373.090.007,-

(tiga ratus tujuh puluh tiga juta Sembilan puluh ribu tujuh rupiah). Yang terdiri dari :

Belanja Pegawai .............................................. Rp. 23.722.372,-

Belanja barang ................................................ Rp. 321.031.635,-

Belanja Modal .................................................. Rp. 28.336.000,-

Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi %

Belanja Pegawai 5.319.149.000 5.295.426.628 99,55

Belanja Barang 6.614.422.000 . 6.293.390.365 95,15

Belanja Modal 3.424.025.000 3.395.689.000 99,17

Total Belanja Kotor 15.357.596.000 14.984.505.993 97.57

Pengembalian Belanja

Belanja Netto 14.984.505.993

Page 40: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

Capaian persentase realisasi anggaran tahun

% dari realisasi anggaran tahun

Berikut data Perbandingan realisasi anggaran Tahun Anggaran

Tahun Anggaran 2014.

Grafik realisasi anggaran per Jenis Belanja tahun

Laporan Keuangan tahun 2015

6.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan Negara Bukan pajak yang diterima tahun

penerimaan fungsional berupa jasa karantina sebesar

ratus dua juta delapan ratus dua puluh enam ribu delapan puluh rupiah) dari target

realisasi sebesar Rp. 311.000.000,

396.921.602 (Tiga ratus Sembilan puluh enam juta Sembilan ratus du

ribu enam ratus dua rupiah)

juta rupiah) atau mencapai 130

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

3500000

4000000

4500000

5000000

BelanjaPegawai

An

ggar

an

Uraian Jenis Belanja

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

Jumlah

Persentase Capaian

Realisasi

Capaian persentase realisasi anggaran tahun 2015 meningkat sebesar

% dari realisasi anggaran tahun 2014.

Berikut data Perbandingan realisasi anggaran Tahun Anggaran

Grafik realisasi anggaran per Jenis Belanja tahun 2015 dan

2015 Lampiran 12.

Penerimaan Negara Bukan Pajak

Penerimaan Negara Bukan pajak yang diterima tahun

penerimaan fungsional berupa jasa karantina sebesar Rp. 402.826.080,

ratus dua juta delapan ratus dua puluh enam ribu delapan puluh rupiah) dari target

realisasi sebesar Rp. 311.000.000,- atau mencapai 129 % dari target capaian.

(Tiga ratus Sembilan puluh enam juta Sembilan ratus du

ribu enam ratus dua rupiah) dari target sebesar Rp. 306.000.000,-

atau mencapai 130%.

BelanjaPegawai

BelanjaModal

Realisasi TA 2013

Realisasi TA 2012

Realisasi TA 2014 Realisasi TA 201

3.927.736.888 5.295.426.628

4.565.882.537 . 6.293.390.365

2.731.802.680 3.395.689.000

10.250.544.196 14.984.505.993

96,51 % 97.57

Page 40

meningkat sebesar 1.06

Berikut data Perbandingan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2015 dan

dan 2014

Penerimaan Negara Bukan pajak yang diterima tahun 2015 adalah

Rp. 402.826.080,- (empat

ratus dua juta delapan ratus dua puluh enam ribu delapan puluh rupiah) dari target

atau mencapai 129 % dari target capaian. Rp.

(Tiga ratus Sembilan puluh enam juta Sembilan ratus dua puluh satu

(Tiga ratus enam

2015

5.295.426.628

6.293.390.365

3.395.689.000

14.984.505.993

97.57 %

Page 41: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015

Bila dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun

396.921.602 (Tiga ratus Sembilan puluh enam juta Sembilan ratus

ribu enam ratus dua rupiah)

sebesar 101 %, hal ini terjadi karena terjadi

komoditas pertanian. Rekapitulasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) selama

tahun 2014 dan tahun 2015

DATA REALISASI PNBP TAHUN

No Bulan

1. Januari2. Pebruari3. Maret4. April5. Mei6. Juni7. Juli8. Agustus9. September10. Oktober11. Nopember12. Desember

JUMLAH

Bila dibandingkan dengan realisasi PNBP tahun 2014

(Tiga ratus Sembilan puluh enam juta Sembilan ratus

ribu enam ratus dua rupiah) maka PNBP pada tahun 2015 mengalami

%, hal ini terjadi karena terjadi peningkatan frekuensi lalulintas

. Rekapitulasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) selama

2015 secara rinci dapat dilihat pada lampiran

DATA REALISASI PNBP TAHUN 2014- 2015

20142015

36.250.55224.771.39522.599.79122.463.61731.804.94938.59385223.888.89231.088.15245.729.09040.120.37835.396.51244.214.422396.921.602 402,826,080

Grafik PNBP 2014-2015

PNBP 2014-2015

Tahun 2014 Tahun 2015

Page 41

2014 sebesar Rp.

(Tiga ratus Sembilan puluh enam juta Sembilan ratus dua puluh satu

mengalami kenaikan

frekuensi lalulintas

. Rekapitulasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) selama

lampiran 13.

40,612,36518,862,56732,549,47432,427,66226,272,06928,718,06527,026,01532,761,35049,188,09231,662,58641,306,71141,439,124

402,826,080

Page 42: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 42

6.2 Perlengkapan

6.2.1 Sarana Dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram meliputi :

A. Sarana Tidak Bergerak

1. Tanah

a. Tanah di Lembar seluas 10.010 M2 dipergunakan untuk Kantor,

Laboratorium, Gedung Serba Guna, Gudang, Musolla, Kandang, Incenerator

dan Pos Jaga Keamanan. Sertifikat tanah berstatus Hak Milik dengan nomor

7573306 tanggal 29 Oktober 1982, tanah seluas 407 M2 dan 1.000 M2 belum

ada bangunan dan sudah bersertifikat .

b. Tanah di Mataram seluas 530 M2 dipergunakan untuk Kantor Induk Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram sudah bersertifikat, tanah seluas 500

M2 di Selaparang sertifikat berstatus Hak Milik dengan No. : AT.916693

tanggal 17 September 2004 dipergunakan untuk Kantor Wilker Bandara

Selaparang dan tanah rumah dinas seluas 452 M2.

c. Tanah di Lombok Timur seluas 2.934 M2 dipergunakan untuk bangunan Pos

Jaga telah berstatus hak milik dengan sertifikat No. A.1511835 tanggal 4 Mei

1985.

2. Bangunan

Kantor induk Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram 1 unit, 3 unit di

Wilker Labuhan Lombok, Lombok Timur, 4 unit di Wilker Pelabuhan Lembar berikut

Laboratorium, Gedung kantor Balai (baru), Kandang, Incenerator, Gudang, Pos Jaga

dan Screen House, 1 unit di eks Bandara Selaparang, 1 unit Rumah Dinas, 2 unit

gedung baru di Wilker Bandara Internasional Lombok dan 2 unit Rumah Jaga plus

MCK serta 1 unit gedung laboratorium dan tempat parkir.

2. Sarana Bergerak

Untuk menunjang kelancaran tugas pokok dan fungsi Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram ditunjang dengan 7 (tujuh) unit kendaraan roda empat

dan 30 (tiga puluh) unit kendaraan roda dua serta sarana dan prasarana bergerak

lainnya.

Page 43: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 43

Untuk lebih jelasnya daftar inventaris barang-barang milik kekayaan Negara tahun

2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dapat dilihat pada Lampiran 14.

6.3 Sumber Daya Manusia

6.3.1 Keadaan Pegawai

Keadaan pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sampai dengan

tanggal 31 Desember 2015 seluruhnya berjumlah 122( seratus dua puluh dua )

orang yang terdiri dari 5 orang pejabat struktural, 69 orang pejabat fungsional

khusus, 20 orang tenaga fungsional umum dan dibantu 29 orang tenaga harian

lepas.

Sedangkan ditinjau dari ruang gaji / golongan saat ini terdiri dari 2 orang

golongan IV/b, 3 orang golongan IV/a; 6 orang golongan III/d; 10 orang golongan

III/c; 17 orang golongan III/b; 9 orang golongan III/a; 20 orang golongan II/d; 11

orang golongan II/c; 0 orang golongan II/b dan 14 orang golongan II/a; dan 1 orang

golongan I/c. Data pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dapat dilihat

pada lampiran 15.

6.3.2 Mutasi Alih Tugas

Dalam tahun anggaran 2015, Pegawai Negeri Sipil Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram yang mutasi alih tugas sebanyak 1 (satu) orang terdiri dari : Mutasi

keluar 1 (satu) orang ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang. Data mutasi di

lampiran 16.

6.3.3 Pendidikan dan Pelatihan

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

khususnya pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tiap tahunnya selalu

diikutkan dalam pelatihan-pelatihan baik yang dilakukan oleh Badan Karantina

Pertanian atau instansi lain.

Untuk tahun 2015 kegiatan pelatihan yang diadakan secara internal adalah

pelaksanaan inhouse training untuk tenaga laboratorium, kegiatan ini diikuti oleh 20

orang peserta dari laboratorium karantina hewan dan laboratorium karantina

tumbuhan.

Page 44: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 44

6.3.4 Kenaikan Pangkat

Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yang mendapat kenaikan

pangkat tahun 2015 sebanyak 10 orang terdiri dari kenaikan pangkat fungsional 2

orang dan kenaikan pangkat struktural 8 orang untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada lampiran 17.

6.3.5 Kenaikan Gaji Berkala

Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram yang mendapatkan

kenaikan gaji berkala tahun 2015 sebanyak 33 orang untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran 18.

6.4. Upaya-Upaya Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Dan Sumber

Daya Manusia

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan kegiatan

perkarantinaan dan Kualitas Sumber Daya Manusia di lingkup Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram, telah dilakukan beberapa upaya berikut ini :

a. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2008

Kondisi dan dinamika lingkungan yang cenderung terus meningkat dengan

sangat cepat dan pesat di bidang ilmu pengetahuan teknologi transportasi dan

komunikasi membawa pengaruh meningkatnya volume dan frekuensi lalu lintas

manusia, barang, jasa, hewan dan produknya baik antar pulau di dalam suatu

negara maupun antar negara yang kemudian pada gilirannya dapat

menyebabkan ancaman terhadap resiko masuk dan menyebarnya hama

penyakit yang melampaui batas negara.

Oleh karena itu penyelenggaraan Karantina Pertanian adalah upaya pencegahan

masuk dan tersebarnya hama dan penyakit hewan dan tumbuhan dari luar

negeri, dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari

dalam wilayah Negara Republik Indonesia, perlu meningkatkan perannya sejalan

dengan perkembangan tersebut diatas dan prospek karantina kedepan yang

semakin strategis. Kondisi faktual ini secara sistematis perlu ditindaklanjuti

dengan menetapkan kebijakan yang programnya antara lain adalah peningkatan

kualitas sumber daya manusia karantina, peningkatan sarana dan prasarana,

Page 45: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 45

serta penyelenggaraan pelayanan karantina dengan sistem manajemen mutu

yang berstandar internasional mengacu pada ISO 9001.

Penyelenggaraan pelayanan Karantina dengan sistem manajemen mutu sudah

merupakan tuntutan global yang perlu diterapkan sebagai wujud clean

governance dan good governance service. Upaya penyelenggaraan karantina

melalui clean governance dan good governance service dilaksanakan dimulai

penyiapan sarana prasarana baik hardware maupun software yang memadai dan

diikuti dengan penyiapan sumberdaya manusia yang kompeten memiliki

integritas dan profesional yang handal menjadi fokus dalam kebijakan dan

penerapannya.

Implementasi dari SMM ISO 9001:2008 tersebut diatas diselaraskan dengan

peraturan perundangan Karantina Hewan dan Tumbuhan agar sejalan dengan

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram.

Tahun 2015 Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah mendapatkan

sertifikat akreditasi SMM ISO 9001:2008.

b. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO 17025 : 2008

Sesuai Undang-Undang No. 16 tahun 1992, pelaksanaan tindakan karantina

hewan dan tumbuhan adalah tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan

tersebarnya hama penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan dari

luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya dari

dalam wilayah Negara Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Perundangan

yang berlaku. Tindakan Karantina dilakukan dengan melaksanakan 8 (delapan)

butir kegiatan meliputi Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan,

Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan di tempat-tempat

pemasukan dan pengeluaran.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram (BKP Kelas I Mataram) merupakan

Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian. Berdasarkan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.14/4/2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, tugas

pokok BKP Kelas I Mataram adalah melaksanakan kegiatan operasional

perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati,

Page 46: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 46

hewani dan nabati. Untuk memenuhi hal tersebut, BKP Kelas I Mataram dituntut

untuk mempunyai laboratorium pengujian yang dapat diandalkan.

Salah satu hal penting dalam meningkatkan mutu pengujian laboratorium adalah

mengatur segala kegiatan yang berlaku dalam suatu laboratorium baik dalam

aspek sistem mutu, administrasi maupun aspek teknis laboratorium. Dalam hal

ini dirasa perlu untuk ditetapkan suatu sistem manajemen laboratorium yang

berisikan persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian yang diatur

dalam Standar Nasional Indonesia ISO/IEC 17025:2008 sesuai dengan lingkup

pengujian. Sertifikat ISO terlampir di lampiran 19

6.5. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Pelaksanaan SPI lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

dimaksudkan untuk peningkatan kinerja yang efektif, efisien, ekonomis dan tertib;

pengelolaan keuangan Balai Karantina Pertanian yang transparan, dan akuntabel;

mendorong ketaatan peraturan perundangan dan pengamanan aset negara.

Dalam pelaksanaan SPI, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

membentuk Tim Satlak SPI dan tim tersebut telah merancang dan melaksanakan

program yang direncanakan selama tahun 2015. Adapun program yang telah

dilaksanakan oleh tim Satlak PI Balai Karantina Pertanian Kelas I Matarama antara

lain :

Jawaban dan Tindak Lanjut LHP tahun 2014

Pelaksanaan kegiatan audit internal

Perumusan sistem pengendalian intern kegiatan di Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram.

Kegiatan SPI selama tahun 2015, cukup efektif dalam melakukan

pemantauan kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing penanggungjawab

dan pelaksana kegiatan, yaitu dengan adanya kegiatan audit internal, dapat lebih

awal terdeteksi kekurangan atau ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya

dilaksanakan dengan kondisi riel pelaksanaan kegiatan. Sehingga dengan adanya

hasil audit SPI dapat segera diperbaiki dalam waktu yang relatif lebih cepat oleh

penanggungjawab dan pelaksana kegiatan.

Page 47: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 47

6.6. Pembinaan Mental Pegawai

Dalam aspek manajemen sumber daya manusia, kualitas SDM dapat terjadi

peningkatan yang signifikan ketika tersentuh dalam beberapa hal, diantaranya

sebagai berikut : aspek ruhiyah (moral, etika, kedekatan dengan Tuhannya), aspek

jasadiyah (fisik, kesehatan fisik), Aspek sosial ( Lingkungan kerja yang kondusif),

dan aspek ekonomi (kesejahteraan pegawai terpenuhi). Menyadari hal tersebut,

Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram melakukan kegiatan pembinaan mental

dengan berbagai bentuk kegiatan sebagai berikut :

1. Pembinaan Rohani

Kegiatan pembinaan rohani ini dilaksanakan dalam bentuk kajian

keagamaan dengan mengundang narasumber dari tokoh agama dengan

memanfaatkan momentum hari besar agama, pemberian nasehat oleh

pimpinan disetiap apel pagi, jum`at pagi dan upacara bendera disetiap

bulannya, serta renungan-renungan lain yang disampaikan oleh pegawai

yang diminta oleh kepala Balai untuk menyampaikannya. Hal ini dilakukan

agar stamina mental, komitmen kebaikan, dan kekuatan moral pegawai tetap

terjaga, sehingga secara kualitas, SDM BKP Kelas I Mataram tetap terjaga

dan Prima.

2. Pembinaan Fisik

Kegiatan pembinaan fisik di Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

secara rutin dilakukan dalam bentuk olahraga bersama setiap hari jumat

pagi, olahraga bersama ini dapat berupa senam pagi, jalan santai, serta

diselingi juga dengan olahraga lain seperti bulutangkis, voly ball, sepak

takraw. Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam bentuk lomba antar wilker

yang memanfaatkan momentum Bulan Bakti Karantina Pertanian, hal ini

dilakukan selain untuk menjaga kesehatan fisik juga untuk menjaga

kekompakan dan persaudaraan diantara sesama pegawai Balai Karantina

Pertanian Kelas I Mataram.

3. Pembinaan Kerjasama team (Team Work) dan kedisiplinan

Kegiatan pembinaan kerjasama team dan kedisiplinan dilaksanakan dalam

bentuk kegiatan outbond training dengan menghadirkan trainer profesional,

pada tahun 2015, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram telah

melaksanakan 3 ( tiga) kali kegiatan Pembinaan Mental Pegawai antara lain

kegiatan outbond dilaksanakan 2 ( kali ) yaitu : dilaksanakan pada Agustus

Page 48: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 48

dan Oktober yanng menghadirkan team Outbond dari BKSDA yang bertugas

pada wilayah taman Suranadi setempat. Kegiatan Outbond tersebut

dilaksanakan di Lesehan Taufik II Suranadi Kabupaten Lombok Barat –

Nusa Tenggara Barat. sedangkan pada bulan Desember 2015 kegiatan

pembinaan mental pegawai melalui kerjasama team yang menghadirkan

Narasumber dari BKD Prov NTB ( Drs. Samsul Bukhari,M.Kes.Psi ) yang

dilaksanakan di Hotel Lombok Raya – Kota Mataram NTB. kegiatan ini

dihadiri oleh seluruh pegawai kecuali petugas piket, dan kegiatan tersebut

menitik beratkan pada kerjasama team, bertanggungjawab terhadap tugas

yang dibebankan dan kejujuran dalam melaksanakannya ( kegiatan tersebut

dibuatkan dalam bentuk laporan ).

4. Pembinaan Disiplin Pegawai

Pembinaan disiplin pegawai di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram, dilakukan secara terus menerus baik melalui arahan-arahan

pimpinan dan juga melalui sarana-sarana seperti :

- Penggunaan Finger Print/absensi manual

- Pencatatan buku keluar-masuk pada saat jam kerja

- Kegiatan apel pagi setiap senin dan upacara bendera setiap tanggal 17

setiap bulan serta kegiatan Senam pagi bersama yang dilaksanakan

setiap hari jumat.

6.7. Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT)

Page 49: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 49

Salah satu wujud penyelenggaraan negara yang terbuka adalah di

implemetasikannya “keterbukaan informasi publik” melalui penggunaan hak publik

untuk memperoleh informasi yang berdasar dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Hak atas informasi menjadi sangat penting dalam upaya menjadikan proses

keterbukaan penyelenggara Negara untuk terbuka kepada publik sehingga apa yang

dilakukan oleh penyelenggara atas kerja-kerja penyelenggaraan Negara dapat

diterima dan dipertanggungjawabkan kepada publik.

Mulai 1 Mei 2010, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai

Keterbukaan Informasi Publik akan efektif diberlakukan. Undang-Undang ini berlaku

setelah pemerintah diberikan kesempatan untuk mempersiapkan segala piranti

pelaksanaan selama dua tahun ini.

Organisasi pemerintah yang berbasis kepada Teknologi Informasi menjadi hal

yang sangat penting dalam abad ke dua puluh satu di era milenium ketiga ini.

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,

termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data

dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi

yang relevan, akurat dan tepat waktu. Kekuatan suatu organisasi pemerintahan akan

sangat tergantung kepada informasi atau pengetahuan yang dimilikinya, informasi

akan menjadi perekat unsur-unsur yang ada dalam suatu organisasi.

Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam kerangka

mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak diperlukan.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mendesaign aplikasi Elektronik

Sistem Komunikasi Internal berbasis website. Dengan adanya aplikasi ESKI,

informasi, komunikasi, dan transaksi antara pegawai dapat dilakukan via internet.

Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya, komunikasi

dalam sistem administrasi berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu.

Artinya, pelayanan pemerintah pada masyarakat menjadi sangat cepat, service dan

informasi dapat disediakan 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi

dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan mobile dimanapun tanpa harus hadir secara

langsung. Fungsi ini disebut sebagai fungsi pelayanan pemberian informasi secara

G2C (Government to Citizen). Fungsi lainnya adalah G2B (Government to

Business), dan G2G (Government to Government).

Page 50: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 50

Pada perkembangannya fungsi website diharapkan tidak hanya berfungsi

sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat

dinamis, sehingga fungsi dan peran website menjadi dua arah dan timbul efek timbal

balik. Seperti telah di jelaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government, yang mana

berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi

dalam proses pemerintahan yang diyakini akan meningkatkan efesiensi, efekstifitas,

transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Dengan

terwujudnya aplikasi aplikasi Elektronik Sistem Komunikasi Internal berbasis website

yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh aliran informasi yang optimal.

Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan aplikasi aplikasi Elektronik Sistem

Komunikasi Internal berbasis website tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi

dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan.

Kementerian Pertanian khususnya Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

sebagai lembaga pemerintah juga memanfaatkan teknologi informasi berbasis

website sebagai sarana menginformasikan kebijakan-kebijakan yang ada di

keluarkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram. Oleh karena itu untuk

meningkatkan keterbukaan informasi publik maka perlu adanya pembuatan aplikasi

Sistem Implementasi Manajemen berbasis website Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram.

APLIKASI ELEKTRONIK SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS

WEBSITE

1. E-LABORATORIUM (E-LAB)

http://eplaqsystem.karantina.pertanian.go.id/elab.php

Layanan e-Lab diperuntukkan bagi laboratorium rujukan yang ditunjuk untuk

melakukan pengujian PSAT oleh Badan Karantina Pertanian, hasil dari

pemeriksaan lab tersebut wajib dilaporkan secara online kepada Unit Pelaksana

Teknis yang memberi rekomendasi

Page 51: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 51

2. E-Cert Tumbuhan (Electronic System For Plant Quarantine)

https://eplaqsystem.karantina.pertanian.go.id/1/index.php

System ini memberikan kemudahan2 bagi pengguna baik internal Badan

Karantina Pertanian maupun Pengguna Jasa Karantina dimanapun berada.

3. E-QVET (Electronic System For Animal Quarantine)

https://eqvet.karantina.pertanian.go.id/home/

Monitoring data opersional karantina hewan

4. PPK ONLINE KARANTINA TUMBUHAN

https://ppkonline.karantina.pertanian.go.id/

PPK Online Aplikasi ini memudahkan para pengguna jasa untuk mendaftarkan

komoditi karantina Hewan dan tumbuhan yang akan dilalulintaskan untuk

disertifikasi serta dapat berkomunikasi langsung dengan petugas karantina secara

langsung melalui internet. Aplikasi PPK Online dan petunjuknya dapat di unduh

pada website Badan Karantina Pertanian.

5. PRIOR NOTICE (PSAT)

https://notice.karantina.pertanian.go.id/

Page 52: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 52

Layanan Prior Notice diperuntukkan bagi pengguna jasa karantina yang akan

melaksanakan pemasukan Pangan Segar Asal Tumbuhan, Prior Notice wajib diisi

oleh produsen di negara asal komoditas.

6. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

lpse.ntbprov.go.id/eproc/

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) merupakan unit kerja

penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang/jasa yang di dirikan oleh

Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah untuk

memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan

barang/jasa pemerintah secara elektronik. Terhadap ULP/Pejabat Pengadaan

pada Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN dan Pemerintah Daerah

yang tidak membentuk LPSE,dapat melaksanakan pengadaan secara elektronik

dengan menjadi pengguna dari LPSE terdekat

7. SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN (SAPK)

sapk.bkn.go.id

Prosedur Penetapan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil, Kenaikan Pangkat,

Pemberhentian dan Pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dan Perpindahan

Antar Instansi Berbasis Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian secara On-Line

(SAPK-OnLine)

Page 53: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 53

8. ELEKTRONIK SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL (ESKI)

eski.bkpmataram.org

Komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor

atau organisasi. Sistem komunikasi internal adalah segenap kegiatan komunikasi

yang secara khusus diarahkan pengerjaannya kepada pegawai dalam lingkungan

organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram berbasis website. Beberapa

Elektronik Sistem Komunikasi Internal Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

diantaranya Elektronik Sistem Pengendalian Internal Karantina (ESPIK),

Elekstronik Sistem Komunikasi Internal (ESKI), Laporan Penerima Negara Bukan

Pajak (PNBP), Informasi Keluar Masuk Komoditas Pertanian (IPORT), Elektronik

Short Message Services (ESMS), Elektronik Mata Anggaran Keuangan (EMAK).

a. Elektronik Sistem Pengendalian Internal Karantina (ESPIK)

Laporan Pengeloaan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari

setiap wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram Berbasis Website.

b. Elekstronik Sistem Komunikasi Internal (ESKI)

Laporan catatan kinerja harian, bulanan dan tahunan secara

elektronik pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram

berbasis website

c. Laporan Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP)

Pengeloaan Penerimaan Negara Bukan Pajak di setiap

wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I

Mataram Berbasis Website.

Page 54: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 54

d. Informasi Keluar Masuk Komoditas Pertanian (IPORT)

Laporan Informasi arus komoditas domestik masuk dan

domestik keluar barang di setiap wilayah kerja lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram Berbasis Website.

e. Elektronik Short Message Services (ESMS)

Laporan layanan pesan singkat terhadap tarif jasa karantina

pertanian dan sebagai salah satu layanan pengaduan serta

informasi kepegawaaian lingkup Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram berbasis website.

f. Elektronik Mata Anggaran Keuangan (EMAK)

Laporan pengelolaan mata anggaran keuangan lingkup Balai

Karantina Pertanian Kelas I Mataram berbasis website.

9. Survei Indeks Kepuasan Masyarakat

http://bkpmataram.org/main/indeks-kepuasan-masyarakat/

Pemerintah dan dunia usaha sangat membutuhkan informasi unit pelayanan

instansi pemerintah secara rutin. Untuk itu Pemerintah berupaya menyajikan

indeks kepuasan masyarakat secara rutin, yang diharapkan mampu memberikan

gambaran mengenai kualitas pelayanan di instansi pemerintah kepada

masyarakat. Indeks tersebut diperoleh berdasarkan pendapat masyarakat, yang

dikumpulkan melalui survei kepuasan masyarakat terhadap unit pelayanan publik.

Survei ini menanyakan pendapat masyarakat, mengenai pelayanan instansi

pemerintah atas penyelenggaraan pelayanan. Pertanyaan sengaja dirancang

Page 55: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 55

sesederhana mungkin, untuk tidak mengambil waktu Bapak/Ibu/Saudara yang

sangat berharga.

Pendapat Bapak/Ibu/Saudara akan sangat membantu keberhasilan survei ini

sebagai dasar penyusunan indeks kepuasan masyarakat dalam upaya

peningkatan mutu pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat.

Jawaban hanya dipergunakan untuk kepentingan survei.

10. E-Sipmen

https://eplaqsystem.karantina.pertanian.go.id/sipmen/

System Penerbitan Surat Ijin Pemasukan (SIPMEN) online yang terintegrasi di

lingkup Kementerian Pertanian.

11. E-FC

https://efc.karantina.pertanian.go.id/

Fumigasi Sertifikat

12. E-Legislasi

http://karantina.pertanian.go.id/hukum/index.php

Page 56: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 56

13. SABMN Online

http://sislap.karantina.pertanian.go.id/bmn/

Sistem monitoring aset barantan

14. Radio Barantan

Page 57: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 57

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari rangkaian kegiatanyang dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian

Kelas I Mataram selama tahun 2015, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Data Operasional Karantina Hewan :

- Domestik Masuk, Frekuensi sebanyak 3.740 kali berupa Hewan dengan

volume 12.219.888 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH) Volume 4.423.903 Kg

dengan frekuensi 2.844 kali, 2.573 lembar dengan frekuensi 793 kali dan

4.133.450 butir dengan frekuensi 1.372 kali, berupa Hasil Bahan Asal Hewan

(HBAH) sebanyak 72.200 Kg dengan frekuensi 238 kali dan Benda lain

sebanyak 5.492.7030 kg dengan frekuensi 85 kali, 141 kemasan dengan

frekuensi 16 kali, 2.604 collie dengan frekuensi sebanyak 116 kali

- Domestik Keluar : sebanyak 1.419 kali berupa Hewan dengan volume

3.226.733 Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH), 38.435 kg dengan frekuensi

1.233 kali, 3.400 lbr dengan frekuensi 9 kali, sedangkan Hasil Bahan Asal

Hewan (HBAH) sebanyak 692 kg dengan frekuensi 35 dan Benda lain

sebanyak 3.769.700 kg dengan frekuensi 767 kali, dan 4 Colli dengan

frekuensi 4 kali

- Impor : Nihil.

- Ekspor ; Nihil

2. Data Operasional Karantina Tumbuhan :

- Domestik Masuk, , volume 7.686.537 kg, 800 M3 dan 53.811 batang hasil

tanaman Hidup dan 29.410 kg benih tanaman, dan 78.434 batang bibit

tanaman dengan frekuensi sebanyak 1.612 kali.

- Domestik Keluar : volume 79.926.361 Kg, dan 109.050 batang hasil

tanaman , 81.755 Kg benih tanaman, serta 180.890 batang bibit tanaman

dan benda lain sebanyak 26 kg dengan frekuensi sebanyak 7.291 kali.

- Impor Nihil.

- Ekspor ; dilakukan sebanyak 74 kali dengan volume sebanyak 369.650 Kg

Page 58: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 58

3. Terjadinya peningkatan disiplin PNS dan peningkatan tata kelola perkantoran

dengan diterapkannya SMM ISO 9001 : 2008., serta sertifikasi Laboratorium

SMM ISO 17025

4. Nusa Tenggara Barat khususnya pulau Lombok Masih bebas Rabies

5. Pelaksanaan tindakan penyidikan terhadap pelanggaran peraturan perundang-

undangan karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati

hewani/nabati dapat berjalan secara optimal.

6. Meningkatnya kerjasama antara struktural, fungsional, PPNS maupun dengan

instansi terkait untuk mendukung peningkatan kinerja pelaksanaan operasional

perkarantinaan di lapangan.

7. Terjadinya tindakan Pelanggaran terhadap peraturan karantina selama tahun

2015, disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :

a. Ketidaktahuan pemilik tentang peraturan karantina.

b. Adanya unsur kesengajaan.

c. Modus menggunakan alat transportasi berupa perahu nelayan dan berlabuh

di tempat nelayan.

d. Modus oleh-oleh dari TKI yang datang dari Malaysia

7.2. Saran

Adapun saran-saran sebagai bahan masukan bagi perbaikan pada kegiatan

dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencegah masuknya hama penyakit hewan karantina dan optimalisasi

pengawasan terhadap komoditi karantina hewan perlu adanya penambahan dan

peningkatan sumber daya manusia.

2. Perlunya komitmen seluruh pegawai dalam penerapan peraturan

perkarantinaan.

3. Tertibnya sistem pengarsipan dokumen pelaksanaan tindakan karantina serta

sistem/alur pelaporan ke Unit Pelaksana Teknis.

4. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/bandara.

5. Meningkatkan kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang

peraturan karantina kepada masyarakat dan stakeholder.

6. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait di pelabuhan/bandara.

Page 59: LAPORAN TAHUNAN 2015 OK - mataram.karantina.pertanian.go.idmataram.karantina.pertanian.go.id/wp-content/...Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai upaya pencapaian visi dan misi.

Laporan Tahunan 2015 Page 59

7. Meningkatkan dan memperketat pengawasan MPHPHK/MPOTK melalui

pengawasan terpadu dan patroli.

8. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM mengenai peraturan perkarantinaan

dan penegakan hukum.