laporan sithopilus
description
Transcript of laporan sithopilus
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyimpanan beras di gudang dalam jangka waktu yang relatif lama mengakibatkan
serangan hama pasca panen selama penyimpanan. Serangan hama pasca panen dapat
menimbulkan banyak permasalahan diantaranya menurunkan kualitas bahan simpanan
secara fisik, menyebabkan susut berat, perubahan kadar air serta menurunkan kandungan
vitamin B dan dapat meningkatkan serat kasar, selulosa, hemiselulosa, dan lignin
(Ekawati, 2008). Di Indonesia, kehilangan hasil akibat serangan hama gudang
diperkirakan mencapai 26-29% (Semple 1985 dalam Ekawati, 2008).
Hama merupakan hewan atau organisme yang aktivitasnya dapat menurunkan dan
merusak kualitas juga kuantitas produk pertanian. Hama berdasarkan tempat
penyerangannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu hama lapang dan hama gudang/hama pasca
panen. Hama lapang adalah hama yang menyerang produk pertanian pada saat masih di
lapang. Hama gudang adalah hama yang merusak produk pertanian saat berada di gudang
atau pada masa penyimpanan. Menurut (Kertasapoetra, 1991), hama pasca panen
merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan
produksi. Hasil panen yang disimpan khususnya biji-bijian setiap saat dapat diserang oleh
berbagai hama gudang yang dapat merugikan.
Benih memegang peranan penting dalam budidaya tanaman. Kualitas benih yang baik
merupakan syarat penting untuk mendapatkan produksi yang tinggi dan menguntungkan.
Salah satu karakter mutu adalah tidak terdapatnya patogen terbawa benih, yang salah
satunya adalah virus dan cendawan.
Sitophilus oryzae bersifat polifag dapat menyerang berbagai jenis biji-bijian seperti
beras, jagung dan kacang tanah. Selama ini Sitophilus oryzae secara umum masih
dianggap sebagai hama terbatas pada produk pertanian tertentu(beras). Dengan demikian
kehadirannya pada produk lain terkadang masih diabaikan. Secara pasti
preferensi Sitophilus oryzae pada beberapa jenis biji-bijian belum diketahui.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktikum ini yaitu mengetahui perkembangan populasi dari Sitophilus
oryzae terhadap penyimpanan beras.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2013, bertempat Laboratorium
Entomologi, Gedung Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran.
2.2 Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu : Beras, Sitophilus oryzae ,
botol, kain jaring, karet, pinset dan label
2.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan yaitu :
1. Mengambil 2 botol yang sudah berisi beras dengan masing-masing berat 25 gr
2. Menginfestasikan sebanyak 75 Sitophilus oryzae ke dalam masing-masing botol
tersebut dengan menggunakan pinset.
3. Kemudian botol di tutup dengan menggunakan kain jaring dan diikat dengan
karet.
4. Beri label kelompok dan amati.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Gambar 1. Sitophilus oryzae yang telah di infes sebanyak 75.
Gambar 2. Kotoran Sitophilus oryzae
Pada botol ke 1 Sitophilus oryzae : Pada Botol ke 2 Sitophilus oryzae :
Hidup : 64 Sitophilus oryzae Hidup : 77 Sitophilus oryzae
Mati : 17 Sitophilus oryzae Mati : 6 Sitophilus oryzae
Dengan Berat Kotoran : 0,09 gr Dengan Berat Kotoran : 0,07 gr
3.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat bahwa populasi Sitophilus oryzae
meningkat, karena terjadinya penambahan populasi Sitophilus oryzae dari yang awal
infes hanya 75 Sitophilus oryzae bertambah menjadi 81 dan 83 meskipun terdapat yang
mati.
Jumlah populasi akhir yang terdapat pada beras menunjukan bahwa Sitophilus oryzae
mampu berkembang biak dengan baik pada jenis beras ini. Preferensi makan kumbang
ini bisa dikatakan lebih tinggi pada beras karena pertumbuhan populasi pada beras ini
relatif tinggi. Harahap (2006) menyatakan bahwa pada kondisi yang menguntungkan,
yaitu tersedianya makanan dan faktor lingkungan yang mendukung, populasi serangga
hama gudang akan segera meningkat dengan cepat setelah infestasi. Menurut Ryoo et.al
(1992) dalam Tandiabang et al. 1996, jenis makanan/jenis varietas sangat berpengaruh
terhadap perilaku serangga dalam memilih makanan dan meletakkan telur.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sitophilus oryzae dapat berkembang dengan cepat karena kondisi yang
menguntungkan, yaitu tersedianya makanan dan faktor lingkungan yang
mendukung, populasi serangga hama gudang akan segera meningkat dengan cepat
setelah infestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Jayanti M. Pasaribu. Pertumbuhan Populasi Sitophilus Zeamais Motsch. (Coleoptera:
Curculionidae) Pada Empat Kultivar Beras. 2009.
Http://Repository.Ipb.Ac.Id/Bitstream/Handle/123456789/19332/A09mjp.Pdf. Di Akses
Kurniawan D. Preferensi Sitophilus Oryzae Terhadap Beberapa Jenis Beras Serta Evaluasi
Kesehatan Benih Jagung Dan Kedelai Terhadap Patogen Benih. 2012.
http://blog.ub.ac.id/dodikkurniawan/2013/02/18/preferensi-sitophilus-oryzae-terhadap-
beberapa-jenis-beras-serta-evaluasi-kesehatan-benih-jagung-dan-kedelai-terhadap-patogen-
benih/. Diakses tanggal 26 Juni 2013