laporan sedimentasi

download laporan sedimentasi

of 11

description

Laporan Sedimentasi kel 5

Transcript of laporan sedimentasi

LABORATORIUM PENGENDALIAN LIMBAH INDUSTRISEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016

MODUL : Sedimentasi

PEMBIMBING : Dwi Nirwantoro Nur, Ir., MT.

Tanggal Praktikum : 28 September 2015Tanggal PenyerahanLaporan: 16 Oktober 2015

Oleh:Kelompok: 5Nama: 1. Ai Tresna Sulistian1314110302. Dian Novita1314110553. Try Nuryana1314110574. Wulan Yuviana131411058Kelas:3B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIAJURUSAN TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG2015BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangAir merupakan salah satu bahan pokok, yang mutlak di butuhkan oleh manusia sepanjang masa, baik langsung maupun tidak langsung. Apabila tidak diperhatikan maka air dari sumber, seperti air permukaan dan air tanah ataupun air hujan mungkin dapat mengganggu kesehatan manusia. Untuk mencegah timbulnya gangguan ataupun penyakit yang disebabkan melalui air, maka air yang dipergunakan terutama untuk diminum harus mengalami proses penjernihan air agar memenuhi syarat- syarat kesehatan.Pencemaran air saat ini sudah semakin tinggi baik karena limbah industry, limbah domestic maupun bencana alam. Oleh karena itu diperlukan proses pengolahan air, salah satunya adalah proses pengendapan (sedimentasi) untuk memisahkan partikel dari cairannya. Guna mempercepat proses pengendapan, pada percobaan ini dilakukan proses koagulasi dan flokulasi.Presipitasi secara kimia ini mampu mengolah air limbah menjadi relative jernih karena dapat memisahkan partikel tersuspensi maupun koloid. Presipitasi secara kimia mampu memberikan efisiensi pemisahan total padatan tersuspensi sekitar 80-90%, penghilangan BOD 40-70%, penghilangan COD 30-60% dan penghilangan mikroba/bakteri sebesar 80-90%.

1.2 Tujuan Praktikum Menentukan efisiensi dari bak sedimentasi selama 20 menit setiap laju alir yang berbeda. Mengetahui pengaruh laju alir terhadap efisiensi sedimentasi Mengetahui pengaruh waktu pengendapan terhadap efisiensi sedimentasi

BAB 2LANDASAN TEORI2.1Kekeruhan (Turbidity)Perbedaan nilai kekeruhan influen dan efluen dapat diukur dengan alat turbidimeter. Turbidimetermerupakan salah satu alat yang berfungsi untuk mengetahui/mengukur tingkat kekeruhan air. Korelasi antara kekeruhan dan laju sedimentasi merupakan korelasi negatif dimana kekeruhan yang semakin tinggi diikuti oleh laju sedimentasi di perairan yang rendah. Kekeruhan terjadi akibat partikel sedimen yang melayang di kolom air yang disebabkan oleh ukuran partikel yang terlalu kecil. Menurut Wibisono (2005), ukuran partikel yang kecil dan halus akan susah mengendap oleh karena itu semakin tinggi kekeruhan akan menyebabkan rendahnya laju sedimentasi yang terjadi di suatu perairan.2.2 Koagulasi-FlokulasiKoagulasi atau flokulasi adalah proses penggumpalan pertikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi menajdi partikel yang lebih besar sehingga dapat diendapkan dengan penambahan koagulan. Partikel-partikel tersebut kemudian dihilangkan melalui proses sedimentasi. Kegunaan koagulasi atau flokulasi yakni memudahkan partikel-partikel tersuspensi yang tidak dapat mengendap secara gravitasi dan sangat lembut (koloidal) di dalam air menjadi partikel yang dapat mengendap. Hal ini karena partikel tersebut lebih berat dan lebih besar melalui proses fisika-kimia dengan penambahan koagulan, sehingga dapat dihilangkan dengan proses sedimentasi.Proses koagulasi atau flokulasi adalah penambahan koagulan yang akan mengakibatkan partikel-partikel yang tidak dapat mengendap saling mendekat dan membentuk flok-flok mikro (ukurannya lebih besar dari koloid asalnya). Ikatan partikel-partikel ini sangat lemah dan tidak nampak dengan mata biasa serta tetap tidak dapat mengendap. Pengadukan pelan-pelan akan menyebabkan flok-flok mikro mengumpul dan membentuk flok yang lebih besar dan relatif lebih berat yang akhirnya dapat dengan mudah diendapkan atau disaring.Pemilihan zat koagulan harus berdasarkan pertimbangan, antara lain: jumlah dan kualitas air yang akan diolah, kekeruhan air baku serta system pembuangan lumpur endapan. Beberapa bahan koagulan yang sering digunakan yaitu :1) Tawas/Aluminium Sulfat/Alum Al2(SO4)3.18 H2O2) Ammonia Alum3) Natrium Aluminat4) Fero Sulfat5) Feri Sulfat6) Chlorinated Copperas7) Fero Chlorida8) Feri Chlorida9) Poli Aluminium Chlorida (PAC)

Efisiensi pemisahan lumpur berkaitan langsung dengan kecepatan pengendapannya, dan tidak ada hubungannya dengan kedalaman tangki.Dari kenyataan ini bisa disimpulkan bahwa tangki sedimentasi harusnya dibuat sedangkal mungkin untuk menaikan efisiensi pemisahan.Dari hal tersebut dikembangkanlah pengendapan dengan bentuk plat yang disusun berlapis lapis dengan jarak tertentu. Dengan sistim ini waktu pengendapan dapat direduksi secara drastis.2.3SedimentasiSedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam limbah cairoleh gaya gravitasi, pada umumnya proses sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Sedimentasi bisa dilakukan pada awalmaupun padaakhir dari unitsistempengolahan.2.3.3 Clarifier LamellaClarifier Lamella adalah tangki yang berfungsi untuk memisahkan lumpur dengan air hasil pengolahan melalui plate lamella. Lamella plate ini disusun secara vertikal dengan sisi kemiringan 30 derajat. Aliran masuk terdapat di sisi kiri dan kanan Lamella Plate. Aliran keluar terdiri dari dua, yaitu aliran slurry dan aliran air murni. Aliran slurry terdapat di bawah (sedimentasi),sedangkan aliran air murni terdapat di bagian atas lamella plate.

BAB 3METODOLOGI PERCOBAAN3.1Alat dan Bahan AlatNamaSpesifikasiJumlah

Tangki penampung air-1

Tangki Koagulasi + Pengaduk-1

Tangki Flokulasi + Pengaduk-1

Bak sedimentasi-1

Turbidity meter-1

pH meter-1

Ember-4

Gelas Ukur500 ml1

Gelas Kimia500 ml1

Gelas Kimia25 ml1

Spatula-1

Stopwatch-1

BahanNamaSpesifikasiJumlah

Air Keran-160 L

Benzonit-16 gram

Tawas1%300 ml

Aquaclean0.1%100 ml

3.2Langkah Kerjaa) Membuat Air Baku

Air keran80 LBenzonit 8 grPENGADUKANAir baku

b) Proses Sedimentasi

Mengecek nilai kekeruhanSEDIMENTASIAquaclean 50 mL

Air BakuQ = 2 L/menit KOAGULASITawas 150 mL

FLOKULASI

Mengambil sampel setiap 4 menit sebanyak 5 kali

*) Percobaan diulangi dari pembuatan air baku untuk laju alir 4 L/menit

BAB 4PENGOLAHAN DATA4.1 Data Pengamatan Air Baku: 80 L Benzoat: 8 gram Tawas 1%: 150 ml Aquaclean 0.1%: 50 mlRUN 1RUN 2

Laju Alir (Q): 2 L/menitLaju Alir (Q): 4 L/menit

pH awal: 6pH awal: 7.07

pH + koagulan: 6.25pH + koagulan: 7.11

pH + flokulan: 6.32pH + flokulan: 7.15

Kekeruhan awal: 86.00 NTUKekeruhan awal: 101.7 NTU

a. RUN 1NoWaktu (menit)Kekeruhan (NTU)

1430.91

2816.85

31216.12

41615.54

52013.37

b. RUN 2NoWaktu (menit)Kekeruhan (NTU)

1442.81

2838.77

31227.75

41625.95

52023.37

4.2Hasil PengamatanLaju Alir Waktu (menit)Efisiensi Sedimentasi (%)

2 L/menit464.06

880.41

1280.59

1681.93

2084.45

4 L/menit457.91

861.88

1272.71

1674.48

2077.02

Kurva 4.2 efisiensi sedimentasi terhadap waktuBAB 5

BAB 6 KESIMPULANDari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :a. Efisiensi sedimentasi yang diperoleh setelah 20 menit untuk laju alir 2 L/menit sebesar 84.45 %. Dan efisiensi sedimentasi untuk laju alir 4 L/menit sebesar 77.02 %.a. Semakin tinggi laju alir, maka efisiensinya semakin rendahb. Semakin lama waktu pengendapan, efisiensi sedimentasinya semakin tinggi

LAMPIRAN a. Menghitung Efisiensi Sedimentasi RUN 1 : Laju alir 2 L/menit Waktu 4 menit

Waktu 8 menit

Waktu 12 menit

Waktu 16 menit

Waktu 20 menit

RUN 2 : Laju alir 4 L/menit Waktu 4 menit

Waktu 8 menit

Waktu 12 menit

Waktu 16 menit

Waktu 20 menit