Makalah PBPAM (Sedimentasi)

15
MAKALAH PBPAM SEDIMENTASI Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah PBPAM Disusun Oleh : Muhamad Hibban 21080111140100 PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

description

Tugas Pak Jun

Transcript of Makalah PBPAM (Sedimentasi)

Page 1: Makalah PBPAM (Sedimentasi)

MAKALAH PBPAM

SEDIMENTASIDiajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah PBPAM

Disusun Oleh :

Muhamad Hibban 21080111140100

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Makalah PBPAM (Sedimentasi)

BAB I

PENDAHULUAN

Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satupun

makhluk hidup yang berada di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air.

Air di alam yang dapat dikonsumsi manusia secara umum bersumber dari air

permukaan, air tanah dan air hujan. Air hujan dan air tanah dapat langsung

digunakan oleh manusia dengan kriteria tertentu. Sedangkan untuk air

permukaan, yaitu air hujan yang telah terendap di permukaan bumi selama

beberapa lama, tidak dapat dikonsumsi langsung karena rentan terhadap

penyakit yang dapat disebarkan melalui air (water borne desease) serta dapat

menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit perut.

Di Indonesia air baku yang banyak digunakan adalah air permukaan

yaitu air sungai. Namun keadaan sungai di Indonesia yang fluktuatif

menyebabkan air baku yang berasal dari air sungai terkadang memiliki

konsetrasi suspended solid (SS) yang tinggi yang menyebakan penurunan

kualitas dari air baku tersebut untuk dapat di konsumsi manusia.

Aktivitas manusia sehari-hari juga berperan dalam penurunan kualitas air

permukaan. Perilaku yang tidak sadar lingkungan, seperti membuang sampah

dan limbah domestik ke sungai, menyebabkan kualitas air baku tidak layak

untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik kebutuhan mandi, cuci, kakus, dan

terutama makan dan minum.

Hal ini secara hukum telah direfleksikan dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tanggal 6 Juni 1990 tentang

Kualitas Air Golongan A, yang antara lain menyebutkan beberapa karakteristik

air permukaan, seperti tingkat kekeruhannya tinggi karena kandungan zat padat

dalam air banyak. Jika di konsumsi secara langsung dapat menyebabkan

gangguan kesehatan, sehingga perlu diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi

oleh manusia. Contoh pengolahan air untuk parameter kekeruhan adalah

dengan sedimentasi.

Page 3: Makalah PBPAM (Sedimentasi)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Sumber : ecopowerbooster.blogspot.com

Gambar 2.1 Air

Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari hari dan akan

menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya air

bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air

minum,  dimana persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas

air yang meliputi kualita fisik, kimia, biologis dan radiologis. Sehingga apabila

dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping. (PP No. 16 Tahun 2005)

Sumber : pustaka.pu.go.id

Gambar 2.2 Air Minum

Air Minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan

atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung diminum. (PP No. 16 Tahun 2005)

Page 4: Makalah PBPAM (Sedimentasi)

Sumber : warasfarm.wordpress.com

Gambar 2.3 Air hujan

Air hujan adalah air yang berasal dari peristiwa hujan atau titik-titik air yang

karena beratnya jatuh ke bumi. (Handayani, 2010)

Sumber : www.belantaraindonesia.org

Gambar 2.4 Air permukaan

Air permukaan adalah suatu campuran dari limpasan air permukaan (surface

runoff) dan air tanah (groundwater). (Handayani, 2010)

Page 5: Makalah PBPAM (Sedimentasi)

Sumber : www.sindotrijaya.com

Gambar 2.5 Air tanah

Air tanah adalah sebagian dari air hujan yang mengalami perkolasi

kedalaman bumi untuk membentuk cadangan dalam tanah yang dinamakan

aquifers (water-bearing soil formations). (Handayani, 2010)

Sumber : fenirinef.blogspot.com

Gambar 2.6 Pengolahan Air Minum

Pengolahan air adalah suatu pekerjaan atau usaha mengurangi konsentrasi

masing-masing polutan dalam air, sehingga aman untuk digunakan.

(Hadiwidodo & Wiharyanto, 2005)

Page 6: Makalah PBPAM (Sedimentasi)

2.2 Sedimentasi

Sedimentasi adalah pemisahan padatan dan cairan dengan menggunakan

pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan pertikel tersuspensi yang

terdapat dalam cairan tersebut. (Reynold, 1982)

Pada pengolahan air minum, aplikasi utama sedimentasi adalah :

1. Pengendapan awal dari air permukaan sebelum pengolahan oleh unit saringan

pasir cepat.

2. Pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi, khususnya sebelum disaring

dengan filter pasir cepat.

3. Pengendapan flok hasil penurunan kesadahan menggunakan soda-kapur.

4. Pengendapan lumpur pada penyisihan besi dan mangan.

Pengendapan yang terjadi pada bak sedimentasi bisa dibagi menjadi empat

klas/tipe yang didasarkan pada konsentrasi partikel dan kemampuan partikel

untuk berinteraksi, yaitu ;

1. Klas/Tipe I, Free Setling :

Pengendapan dari partikel-partikel diskrit yang bukan merupakan flok pada

suatu suspense. Partikel terendapkan sebagai unit terpisah dan tidak terlihat

flokulasi atau interaksi antara partikel-partikel tersebut. Contoh pengendapan

kelas/tipe I adalah prasedimentasi dan pengendapan pasir pada grit chamber.

2. Klas/Tipe II, Flocculent Settling :

Pengendapan dari partikel-partikel yang berupa flok pada suatu suspense.

Partikel-partikel tersebut akan membentuk flok selama pengendapan terjadi,

sehingga ukurannya akan membesar dan mengendap dengan laju yang lebih

cepat. Contoh pengendapan tipe II adalah pengendapan primer pada air

buangan dan pengendapan pada air yang telah memalului proses koagulasi

dan flokulasi.

3. Klas/Tipe III, Zone/Hindered Settling :

Pengendapan dari partikel dengan konsentrasi sedang, dimana partikel-

partikel tersebut sangat berdekatan sehingga gaya antar partikel mencegah

pengendapan dari partikel di sekelilingnya. Partikel-partikel tersebut berada

Page 7: Makalah PBPAM (Sedimentasi)

pada posisi yang tetap satu sama lain dan semua mengendap dalam satu zona.

Pada bagian atas dari massa yang mengendap akan terdapat batasan yang

jelas antara paddatan dan cairan.

4. Klas/Tipe IV, Compression Settling :

Pengendapan dari partikel yang memiliki konsentrasi tinggi dimana partikel-

partikel bersentuhan satu sama lain dan pengendapan bisa terjadi hanya

dengan melakukan kompresi terhadap massa tersebut.

Sumber : Masduqi & Assomadi, 2012

Gambar 2.7 Empat klas/tipe sedimantasi

Dalam proses pengolahan air dengan sistem lengkap, pengendapan umumnya

difokuskan pada pengendapan klas/tipe 1 dan klas/tipe 2.

Menurut Darmasetiawan (2004), secara umum ada beberapa hal yang perlu

direncanakan dalam sistem bak sedimentasi, yaitu :

1. Perencanaan bidang pengendapan

2. Perencanaan inlet dan outlet

3. Perencanaan ruang lumpur

Untuk perencanaan bidang pengendapan, ada dua jenis bak pengendapan

yang dikenal, yaitu:

1. Bak pengendap dengan aliran batch

2. Bak pengendap dengan aliran kontinu, meliputi :

Page 8: Makalah PBPAM (Sedimentasi)

a. Bak pengendap dengan aliran horizontal

b. Bak dengan plat settler

c. Bak pengendap dengan aliran ke atas

Beberapa parameter penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bak

pengendap adalah waktu pengendapan dan karakteristik aliran, yang ditunjukkan

dalam bilangan Reynold dan bilangan Fraude.

Page 9: Makalah PBPAM (Sedimentasi)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Sedimentasi adalah pemisahan padatan dan cairan dengan menggunakan

pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan pertikel tersuspensi yang

terdapat dalam cairan tersebut.

2. Aplikasi utama sedimentasi pada pengolahan air minum adalah :

Pengendapan awal dari air permukaan sebelum pengolahan oleh unit

saringan pasir cepat.

Pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi, khususnya sebelum

disaring dengan filter pasir cepat.

Pengendapan flok hasil penurunan kesadahan menggunakan soda-

kapur.

3. Klasifikasi sedimentasi didasarkan pada konsentrasi partikel dan

kemampuan partikel untuk berinteraksi adalah :

Klas/Tipe I, Free Settling

Klas/Tipe II, Flocculent Settling

Klas/Tipe III, Zone/Hindered Settling

Klas/Tipe IV, Compression Settling

4. Dalam proses pengolahan air dengan sistem lengkap, pengendapan

umumnya difokuskan pada pengendapan klas/tipe 1 dan klas/tipe 2.

5. Beberapa hal yang perlu direncanakan dalam sistem bak sedimentasi,

yaitu:

Perencanaan bidang pengendapan

Perencanaan inlet dan outlet

Perencanaan ruang lumpur

6. Jenis bak pengendapan untuk perencanaan bidang pengendapan adalah :

Bak pengendap dengan aliran batch

Bak pengendap dengan aliran kontinu

Page 10: Makalah PBPAM (Sedimentasi)

DAFTAR PUSTAKA

Darmasetiawan, Martin. 2004. Teori Dan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air.

Jakarta : Ekamitra Engineering

Hadiwidodo, Mochtar & Wiharyanto Oktiawan. 2005. Bahan Ajar Satuan Operasi.

Semarang : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, UNDIP

Handayani, Dwi Siwi. 2010. Sistem Penyediaan Air Minum Volume 1. Semarang :

Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, UNDIP

Masduqi, Ali & Abdu F Assomadi. 2012. Operasi Dan Proses Pengolahan Air.

Surabaya : ITS Press

Nasrullah & Wiharyanto Oktiawan. 2005. Bahan Ajar Perencanaan Bangunan

Pengolahan Air Minum. Semarang : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas

Teknik, UNDIP