LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi...

55
LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA Oleh: NAMA: TRI MULYADI NIM: 134130071 JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Transcript of LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi...

Page 1: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

LAPORAN RESMI

TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN

HORTIKULTURA

Oleh:

NAMA: TRI MULYADI

NIM: 134130071

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN”

YOGYAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Page 2: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA

TANAMAN HORTIKULTUR

Laporan ini di susun sebagai syarat untuk memenuhi nilai

praktikum mata kuliah dasar-dasar teknologi budidaya tanaman

jurusan agroteknologi

fakultas pertanian

Universitas Pembangunan Nasional ’’veteran’’ Yogyakarta.

Yogyakarta, 9 mei 2015

Dosen Pembimbing Asisten Pembimbing

Ir.Heti Herastuti,MP. Dhimas nur cahyo

Page 3: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat allah SWT, atas segala rahmat dan

petunjuk-nya yang telah di berikan kepada penulis, sehingga penulis mampu

menyelesaikan laporan ini. Laporan ini di susun guna memenuhi syarat nilai

praktikum mata kuliah dasar-dasar teknologi budidaya tanaman di universitas

pembangunan nasional ”veteran” yogyakarta tahun akademik 2013/2014.

Penulis berharap laporan ini dapat menjadi awal lembaran baru untuk

mencapai kunci kesuksesan, serta untuk mencapai ridhonya yang kita nanti-

nantikan. Selain itu penulis juga berharap laporan ini mampu menambah ilmu

pengetahuan atau wawasan penyusun pada khususnya dan pembaca pada

umumnya, meskipun penulis menyadari bahwa laporan ini hanyalah lembaran

kertas biasa dan beberapa tetesan tinta hitam di atasnya.

Keberhasilan dalam menulis laporan ini selain usaha dan kerja keras penulis,

juga tidak lepas dari bimbingan serta bentuan dari berbagai pihak baik langsung

maupun tidak langung, moril maupun materiil. Dan penulis menyadari bahwa

usaha dan kerja keras tidak akan berarti apapun tanpa adanya dukungan dari

semua pihak.

Dalam menyusun laporan ini penulis banyak mendapat arahan dan

bimbingan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusun proyek akhir ini

dapat berjalan dengan lancar. Maka pada kesempatan ini penulis banyak

mengucapkan terima kasih kepada :

Page 4: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

1. Ir.Heti Herastuti,MP. Selaku dosen pembimbing praktikum teknologi

budidaya tanaman hortikultura

2. Kepada semua asisten dosen yang selalu membimbing kami di waktu

praktikum. Terutama kepada mas dimas yang selalu memberikan

petunjuk serta pengarahan kepada penulis.

3. Terima kasih juga kepada temen-temen atas kerjasamanya dalam

praktikum di lapangan, tanpa kalian praktikum ini tidak akan pernah

ada. Terima kasih juga karena kalian selalu bertukar cerita dan

berbagi pengalaman yang sangat bermanfaat untuk kemajuan kita di

hari esok.

Tiada manusia yang luput dari kesalahan, maka penulis menyadari bahwa

laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kepada semua pihak untuk memberi kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 9 mei 2015

Tri mulyadi

NIM. 134130071

Page 5: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

1

BAB I

PERBANYAKAN CANGKOK TANAMAN HIAS AGLAONEMA

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Aglaonema termasuk salah satu jenis tanaman yang bias tumbuh di

susud-sudut ruangan yang gelap. Tanaman ini tumbuh baik di tempat yang

mendapatkan sinar matahari. Tetapi memiliki daya adaptasi yang baik

terhadap tempat yang kurang cahaya. Oleh karena itu, aglaonema sangat

cocok sebagai tanaman hias di dalam ruangan.

Berbagai ragam keindahan dan keunikan, flora Indonesia mempunyai

peluang untuk iberdayakan sebagai komoditas komersial yang penting dan

dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan petani

tanaman hias dan devisa negara.Potensi untuk mengembangkan usaha

Tanaman Hias sangatlah prospek dalam peluang pasar Internasional. Nilai

ekspor tanaman hias pada 2010 mencapai USD9,042 juta dengan volume

4.293 ton. Sementara itu untuk tahun 2009 mencapai USD7,717 juta dengan

volume 5.111 ton, dan 2008 mencapai USD6,717 juta dengan volume 3.225

ton. Berdasarkan data nilai ekspor tanaman hias nasional masih sangat kecil

dibandingkan nilai perdagangan tanaman hias dunia yang sudah lebih dari

US$ 90 miliar. Indonesia memiliki potensi yang cukup besar mengingat

keanekaragaman yang dimiliki. Dari jenis bunga anggrek saja sekitar 40%

dari 25.000 jenis anggrek di dunia terdapat di Indonesia. Selain itu

ditunjang oleh letak geografis Indonesia yang sangat mendukung pemasaran

tanaman hias ke pasar dunia seperti Singapura, Taiwan, Hongkong, Jepang

dan RRC (banyu banyu 2012).

2. Tujuan Praktikum

a. mempraktekkan perbanyakan cangkok tanaman aglaonema

b. mengkaji media cangkok tanaman hias

Page 6: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

2

3. waktu dan Tempat Praktikum

a. Waktu :

b. Tempat : kebun percobaan Wedomartani

B. TINJAUAN PUSTAKA

Aglaonema atau sri rejeki dijuluki dengan “ratu daun”. Nama

aglaonema berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “aglaos” dan

“nema/nematos” yang artinya terang/mengkilap. Tanaman ini masih satu

famili dengan talas-talasan (Aracaeae) serta kerabat dekat dengan

Spathipyllu dan Philodendron. Penyebaran utama di Asia Tenggara meliputi

Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, Brunai Darussalam,

dan Myanmar. Kemudian tanaman ini menyebar ke Cina,

Florida,danAmerika ( khoirullah, 2009 ).

Perbanyakan tanaman aglaonema dapat dilakukan dengan generative

dan vegetative. Perbanyakan generative dilakukan dengan menggunakan

biji. Sedangkan perbanyakan vegetative dilakukan dengan menggunakan

anakan, stek bonggol, stek tunas dn cangkokan serta kultur jaringan.

Perbanyakan dengan stek dilakukan dengan menggunakan batang

aglaonema yang berukuran 3-4 cm. tetapi stek itu memiliki kelemahan di

antara presentase hidupnya lemah hal ini di karenakan terpisah dari batang

induknya. Alternative lainnya menggunakan cangkok karena perbanyakan

dengan cara mencangkok batang yang di cangkok tidak terpisah dari batng

induknya sehingga presentase hidupnya lebih tinggi.

Keberhasilan pencangkokan di pengaruhi oleh media tanam yang

memenuhi persyaratan yaitu memiliki daya ikat air yang tinggi. Selain itu

media cangkok memiliki bobot ringan, dapat menyimpan air(kelembapan),

mudah di tembus akar cangkokan, banayk mengandung unsure hara, dan

mudah di dapat. Di Indonesiapada umumnya media cangkok menggunakn

mos, sabut kelapa, lumut dan lain sebagainya (capsulx 2010).

Page 7: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

3

Sejarah tanaman aglaonema di Indonesia tidak terlepas dari nama

penyilangan pertama aglaonema di Indonesia Gregorius Hambali yang

sangat dikenal dengan sebutan pak Gren di kalangan kolektor tanaman hias,

berkat ketekunan dan keterampilannya dari tahun ketahun pak Gren dapat

menghasilkan tanaman atau melahirkan berbagai varietas baru dari

tangannya.Orang yang memberikan nama aglaonema adalah Heinrich

Wilhelm Schott, ahli botani kelahiran Brunn, Morovia, Cekoslavakia,

sebenarnya aglaonema telah populer di Indonesia dan kian dikenal

masyarakat sejak lama, Aglaonema atau nama akrabnya sri rejeki harganya

kian menjulang tinggi ( Ika Kurniawati,2001 ).

C. ALAT,BAHAN DAN CARA KERJA

1. Alat

a. Gelas cangkok dari plastik

b. Cetok

c. Cutter

d. Staples

2. Bahan

a. Tanaman aglaonema yang sudah muncul batang

b. Sekam bakar

c. Cocopit

d. MAO

e. Kompos

3. Cara kerja

a. Menyiapkan tanaman aglaonema yang seudah muncul batangnya di

permukaan tanah

b. Menyiapkan cangkok cutter steril dan gelas cangkok

c. Menyobek salah satu penampang gelas plastic secara vertical dengan

pisau tajam sampai ke dasar pot

Page 8: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

4

d. Batang aglaonema di toreh sekitar 2 mm, pot yang di sobek di masikkan

ke batang aglaonema. Dua penampang pot yang semula di sobek di

satukan dengan stapler, agar media tanam dalam wadah tidak tumpah

e. Masukkan media tanam di gelas plastic yang sudah terpasang. Siram

media cngkok, jaga agar selalu lembab (tidak kering)

D. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1: Keberhasilan Cangkok Aglaonema.

Media

Cangkok

Keberhasilan

Cangkok

Jumlah

Akar

Akar

Terpanjang

(cm)

Persentase

Hidup

Soga Tidak 0 0

50% Sekam dan

Cocopeat Ya 5 16

E. PEMBAHASAN

Dari hasil perbandingan dan pengamatan di kebun percobaan

wedomartani dapat kita ketahui bahwa untuk media cangkok tanaman

aglonema yang menggunakan 2 media yakni soga di bandingkan dengan

campuran sekam dan cocopat dapat kita ketahui bahwa media yang baik

adalah media sekam di campur dengan cocopat karena jumlah pertumbuhan

akar dan akar terpanjang dimiliki oleh cangkok yang menggunakan media

sekam dan cocopat, sedangkan cangkok yang menggunakan media soga

tidak ada akar yang tumbuh. Hal ini disebabkan karena sekam dan

cocopeat lebih mendukung pertumbuhan dan perkembangan akar. Sekam

adalah gabah atau kulit padi yang tidak digunakan lagi, sekam berfungsi

untuk mengikat logam berat selain itu sekam juga berfungsi untuk

menggemburkan tanah sehingga akan mempermudah penyerapan unsure

hara. Selain itu sekam juga berfungsi memperbaiki sifat tanah dan

Page 9: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

5

membantu mengikat unsure nitrogen , fosfor, dan kalium (NPK). Selain

pencampuran sekam dengan cocopat atau sabut kelapa juga dapat

memperbaiki biopori bagi tanah sehingga akan memperbaiki sirkulasi

rongga-rongga udara pada tanah sabut kelapa juga memiliki kemampuan

menyimpan air 6 kali lebih baik daripada volumenya. Cocopat sendiri

merupakan limbah pengolahan sabut kelapa yang di ambil serat atau fiber.

Cocopeat merupakan butiran halus atau serbuk dari fiber kelapa, Adapun

kandungan unsur hara yang dimiliki sabut kelapa baik makro atau mikro

ternyata sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Kandungan unsur hara makro dan mikro yang terdapat pada sabut

kelapa antara lain (K) Kalium, (P) Fosfor, (Ca) Calsium, (Mg) Magnesium,

(Na) Natrium dan beberapa mineral lainnya . Namun dari sekian banyak

kandungan unsure hara yang dimiliki cocopeat, ternyata jumlah yang paling

berlimpah adalah unsur K (kalium). Seperti yang telah kita ketahui bahwa

kandungan (P) Fosfor dan (K) Kalium sangat dibutuhkan tanaman saat

proses pembentukan buah serta peningkatan rasa untuk segala jenis buah.

F. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan

bahwa cara perbanyakan cangkok tanaman Aglaonema yaitu dengan cara:

1. Menyiapkan tanaman Aglaonema yang sudah muncul batangnya di

permukaan tanah.

2. Menyiapkan peralatan cankok cutter steril dan gelas cangko.

3. Menyobek salah satu penampang gelas plastik secara vertikal dengan

pisau tajam sampai ke dasar pot.

4. Menoreh batang Aglaonema 2 mm, pot yang disobek dimasukkan ke

batang Aglaonema. Dua penampang pot yang semula disobek disatukan

dengan staples, agar media tanam dalam wadaah tidak tumpah.

5. Memasukkan media tanam di gelas plastik yang sudah terpasang.siram

media cangkok, jaga agar selalu lembab

Page 10: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

6

Untuk media cangkok yang baik yang adalah media tanam sekam

dan cocopeat.Karena dapat merangsang pertumbuhan akar dengan cepat

dan memiliki banyak kandungan unsure hara.

G. DAFTAR PUSTAKA

Banyu banyu 2012.Devinisi ilmiah aglonema.http:// banyu banyu.blogspot.

Com /2012/03/devinis-ilmiah-aglonema.html

Capsulx.2010. Penyebab kegagalan dan kerusakan perbanyakan

aglonema.http:// capsulx. Blogspot /2010/09/ penyebab-

kegagalan-dan-kerusakan-perbanyakan-aglonema.html

Ika k .2001.Perbanyakan aglonema di dataran tinggi. http:// ika k.blogspot

/2001/02/perbanyakan-aglonemadi-dataran-tinggi.html

Khoirullah 2009.Pengaruh media cangkok tanaman. http://khoirullah.

blogspot/2009/07/pengaruh-media-cangkok-tanaman.html

Page 11: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

7

BAB II

VELTIKULTUR SELADA

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Selada (Lactuca sativa L), satu-satunya jenis Lactuca yang

didomestikasi, merupakan tumbuhan asli lembah dari bagian timur laut

Tengah. Bukti lukisan pada pemakaman Mesir kuno menunjukkan bahwa

selada yang tidak membentuk "kepala" telah ditanam sejak 4500 SM.

Awalnya, tanaman ini mungkin digunakan sebagai obat, dan untuk

minyak-bijinya yang dapat dimakan. Beberapa raslocalselada, diketahui

digunakan untuk diambil minyak-bijinya. Tipe selada liar sering memiliki

daun dan batang yang berduri, tidak membentuk kepala dan daunnya

berasa pahit, serta mengandung banyak getah.

Pemuliaan tanaman ini mungkin ditekankan untuk memperoleh

tanaman yang tidak berduri, lambat berbunga, berbiji besar dan tidak

menyebar, tidak bergetah, dan tidak pahit.Aspek lain meliputi tunas liar

lebih sedikit, daun lebar dan besar, dan membentuk kepala. Selada yang

membentuk kepala adalah tanaman yang dibudidayakan agak lebih kini,

yang pertama kali dinamakan sebagai "seladakubis" padatahun 1543

(Arifin. 2010).

Selada belum banyak membudaya pengembangannya, tetapi

prospek ekonominya cukup cerah. Permintaan komoditas selada terus

meningkat, diantaranya dari pasar swalayan, restauran-restauran besar,

ataupun hotel-hotel berbintang lima. Selada berpotensi besar untuk

dikembangkan di Indonesia karena disamping kondisi iklimnya cocok

untuk tanaman selada, juga memberikan keuntungan yang memadai bagi

pembudidayanya. Seperti halnya sayuran daun lainnya selada umum

dimakan mentah sebagai lalapan dan dibuat salad atau disajikan dalam

berbagai masakan Eropa maupun Cina. Selain sebagai bahan sayuran

Page 12: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

8

yang cita rasanya khas, selada mengandung gizi cukup tinggi, terutama

sumber mineral ( Nabihatty s 2010).

2. Tujuan Praktikum

a. Mempraktekkan budidaya selada dengan system vertikultur

3. waktu dan Tempat Praktikum

a. Waktu :

b. Tempat : kebun percobaan Wedomartani

B. TINJAUAN PUSTAKA

Selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang berumur

semusim dan termasuk dalam famili compositae.Selada tumbuh baik di

dataran tinggi, pertumbuhan optimal di lahan subur.yang banyak

mengandung humus, pasir atau lumpur dengan pH tanah 5-6,5. Di dataran

rendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga.Waktu tanam terbaik pada

akhir musim hujan, walaupun demikian dapat juga ditanam pada musim

kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup.

Menurut jenisnya, selada ada yang dapat membuat krop dan ada yang

tidak. Jenis yang tidak membentuk krop daun-daunnya berbentuk ”rosete”.

Warna daun hijau terang sampai putih kekuningan.Selada jarang dibuat

sayur, biasanya hanya dibuat salad dan lalapan.

Pengembangannya dapat dilakukan di lahan pekarangan rumah, dan

tidak memerlukan tempat yang relatif luas.Sistem ini sangat cocok

dikembangkan diwilayah perkotaan yang rata-rata penduduknya hanya

memiliki luasan sisa lahan perumahan yang sempit.Asal syarat utama dari

kehidupan tanaman adalah sinar matahari tercukupi, hal tersebut bukan

menjadikan halangan untuk mencoba…satu hal lagi yang penting, sistem

penanaman vertikultur ini sangat fleksibel penempatannya, selain mudah

dan relatif murah (dibandingkan sistem tanam konvensional pada tanah)

juga dianggap ramah lingkungan.

Page 13: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

9

Veltikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara

vertical atau bertingkat, baik indoor maupun outdor.System budidaya

tanaman secara vertical ini merupakan konsep penghijaun yang cocok untuk

daerah perkotaan dan lahan terbatas.Vertikultur tidak hanya kebun vertiksl

namun dapat digunakan untuk menciptakan biodiversitas di perakkaran

yang sempit.Model, bahan, ukuranwadah vertikultur ya ng banyak, dapat di

sesuaikan dengan kondisi dan keinginan.Pada umumnya dalah berbentuk

segi panjang, atau miirip anak tangga, dengan beberapa unduk-unduk atau

sejumlah rak.Bahan dapat berupa bambo atau pipa paralon, kaleng bekas,

bahkan lembaran karung, karena salah satu filosofinya dari vertikultur

adalah pemanfaatan benda-benda bekas di sekitarnya.

Persyaratan vertikultur adlah kuat dan mudh dipindah-pindahkan.

Tanaman yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain, selada,

kangkung, bayam, pokcoy, caisin, katuk, kemangi, tomat, pare, pace,

kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya. Untuk

tujuan komersial, pengembanagan vertikultur ini perlu dipertimbnagkan

aspek ekonominya agar biaya produksinya jangan sampai melebihi

pendapatan dari hasil penjualan tanaman. Berbagai jenis vertikultur yang

pertama adalah vertikultur jenis berdiri dilahan. Jenis yang kedua adalah

jenis horizontal, yang umum di temui dalam bentuk rak-rak atau tangga

bertingkat. Selain itu ada pula jenis vertikultur yang menggantung. Jenis ini

umum dalam bentuk pot-pot atau wadah yang di ikat oleh tali atau kawat

dan di gantung (Arifin,dkk. 2010).

C. ALAT,BAHAN DAN CARA KERJA

1. Alat

a. Alat veltikultur

b. Cethok

c. Cangkul

d. Ember

Page 14: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

10

2. Bahan

a. Bibit selada

b. Pupuk kompos

3. Cara kerja

a. Campur tanah, pupuk kandang,dan sekam dengan perbandingan 1:1:1

b. Siapkan peralatan veltikultur yang akan digunakan

c. Isi peralatan veltikultur ddengan campuran media tanam yang sudah

di buat

d. Tanam setiap lubang wadah dengan bibit selada yang telah di

persiapkan

e. Siram media tanam menggunkan gembor

D. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1: Tinggi dan Jumlah Daun Selada Merah Vertikultur 3 Minggu

Setelah Tanam

No Tingkat Tinggi (cm) Jumlah Daun (helai)

1

1

11 3

2 15 5

3 18 6

4 13 5

5 14 5

6 13 4

7 15 5

8

2

14 7

9 14.5 6

10 17.5 6

11 22.5 5

12 14 3

13 11.5 6

Page 15: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

11

14 17.5 4

15

3

24.5 5

16 18 4

17 15.5 5

Rata-Rata 14,5 5

Tabel 2: Tinggi dan Jumlah Daun Selada Hijau Vertikultur 3 Minggu

Setelah Tanam

No Tingkat Tinggi (cm) Jumlah Daun (helai)

1

3

16 4

2 17 9

3 15 6

4 20 4

5

4

14.8 4

6 18.8 4

7 15 5

8 19.5 6

9 16.5 9

10 18 4

11 15.5 5

12

5

14.8 4

13 14.5 6

14 21 8

15 23 5

16 7.8 2

17 9 5

18 11.5 4

Rata-Rata 17,11 5

Page 16: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

12

Tabel 3: Tinggi dan Jumlah Daun Selada Merah Vertikultur 4 Minggu

Setelah Tanam

No Tingkat Tinggi (cm) Jumlah Daun (helai)

1

1

12.3 4

2 15.8 5

3 18.7 6

4 13.7 6

5 14.8 5

6 13.3 4

7 19.8 4

8

2

17.5 9

9 16 6

10 17.3 6

11 22.5 5

12 14.5 4

13 13.5 5

14 12.5 4

15

3

24.5 8

16 18 5

17 22.5 5

Rata-Rata 17 5

Page 17: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

13

Tabel 4: Tinggi dan Jumlah Daun Selada Hijau Vertikultur 4 Minggu

Setelah Tanam

No Tingkat Tinggi (cm) Jumlah Daun (helai)

1

3

20 5

2 17 8

3 17 7

4 29.5 6

5

4

18 6

6 23 6

7 18.5 9

8 20 7

9 21 7

10 20.5 5

11 17.5 7

12

5

8.5 3

13 0 0

14 20 8

15 22.3 8

16 5.5 2

17 12.5 4

18 15.5 3

Rata-Rata 17,33 6

Page 18: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

14

Tabel 5: Tinggi, Jumlah Daun, dan Berat Selada Merah Vertikultur 5

Minggu Setelah Tanam

No Tingkat Tinggi (cm) Jumlah Daun

(helai) Berat (gram)

1

1

19.5 8 11

2 15.5 7 4

3 17 6 5

4 13 9 5

5 14 5 3

6 14.5 5 3

7 18 7 6

8

2

20 9 6.4

9 15 6 2.8

10 19 9 5.8

11 26 6 5.2

12 19 5 4.5

13 17 6 2.8

14 20.5 6 4.1

15

3

17 6 5

16 19.5 8 8

17 16 6 4

Rata-Rata 17.67 7 5.03

Page 19: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

15

Tabel 6: Tinggi, Jumlah Daun, dan Berat Selada Hijau Vertikultur 5

Minggu Setelah Tanam

No Tingkat Tinggi (cm) Jumlah Daun

(helai) Berat (gram)

1

3

28.5 4 3

2 37 7 7

3 29 6 5

4 29.5 4 2

5

4

25 6 4

6 24 4 3

7 26 6 8

8 21 3 1

9 26.5 3 2

10 18.5 3 1

11 25.5 5 2

12

5

28 5 4

13 0 0 0

14 13.5 3 1

15 25 5 4

16 0 0 0

17 22.5 3 1

18 10.8 4 1

Rata-Rata 21.68 4 2.72

Page 20: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

16

E. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa untuk rata-

rata tinggi tanaman selada merah pada minggu ke-3 adalah 14,5 cm, selada

hujau 17,11 cm, jumlah daun selada merah adalah 5 helai, selda hijau

adalah 4 helai, pada minggu ke-4 mengalami peningkata menjadi, selada

merah memiliki tinggi tanaman 17 cm, selada hijau 17,33 cm, jumlah daun

selada merah 5 helai, selada hijau 6 helai dan pada minggu ke-5 tinggi

tanaman selada merah 17,67 cm, selada hijau 21,68 cm, jumlah daun

selada merah 7 helai, selada merah mengalami penurunan menjadi 4 helai,

dari data pertanaman vertikultur selada merah dan selada hijau mengalami

peningkatan dari minggu ke minggu.begitu juga jumlah daun pada selada

merah, namun pada selada hijau mengalami penyusutan kuantitas jumlah

daun, hal ini diduga karena adanya faktor biotik dan abiotik, faktor biotik

yaitu penyakit rhizoctonia solani penyakit ini menyebabkan busuk pada

batang tanaman selada dan kemudian daun tanaman akan rontok satu

prsatu penyebab dari penyakit ini adalah spora cendawan yang berada di

permukaan tanah menempel pada tanaman melalui perntara air, peralatan,

maupun manusia. Spora akan berkembang menjadi miselium yang

menyerang jaringan tanaman. Selain itu juga di sebabkan oleh hama

Lepidoptera yang memiliki alat mulut berupa penggigit-pengunyah yang

memakan bagian tanaman sehingga tidak dapat menyerap unsure hara

dengan sempurna. faktor abiotik yaitu faktor lingkungan, tanman selada

merupakan tanaman musiman yang membutuhkan lingkungan tempat

tumbuh beriklim sejuk dan dingin yakni pada temperature 15-200C

sedangkan di kebunpercobaan wedomartani suhu rata-rata adalah 29-350C.

Selain pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun, tanaman

selada juga di amati pada bobot rata-rata selada, untuk berat rata-rata

selada merah dengan berat 5,03 gram dan selada hijau dengan berat 2,72

gram. Jika di bandingkan berat selada merah dan hijau maka selada merah

memiliki kuantitas yang lebih baik di bandingakn dengan selada hijau.

Page 21: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

17

F. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan di atas dapat kita simpulkan bahwa untuk

vertikultur selada merah maupun selada hijau dapat kita gunakan cara di

bawah ini.

1. Campur tanah, pupuk kandang,dan sekam dengan perbandingan

2. Siapkan peralatan veltikultur yang akan digunakan

3. Isi peralatan veltikultur ddengan campuran media tanam yang sudah di

buat

4. Tanam setiap lubang wadah dengan bibit selada yang telah di

persiapkan

5. Siram media tanam menggunkan gembor

G. DAFTAR PUSTAKA

Nabihatty s 2010. Manfaat tanaman selada . http://nabihattys.

blogspot.com /2010/05/ manfaat-tanaman-selada.html

Arifin,dkk. 2010. Modul praktikum hortikultura. Fakultas Pertanian

UNIBRAW. Malang

Arifin. 2010. Klasifikasi pertanian organik. http://www. mbojo.

wordpress.com /2007/05/ 02 klasifikasi-pertanian-organik.html

Page 22: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

18

BAB III

BUDIDAYA MELON DAN SEMANGKA

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Melon merupakan tanaman semusim yang termasuk dalam family

cucurbiataceae.Buah melon memiliki nilai komersial yang tinggi di

Indonesia dengan kisaran pasar yang luas dan beragam, mulai dari pasar

tradisional hingga pasar modern, restoran dan hotel. Dengan rasa yang

manis dan segar melon dapat di konsumsi secara langsung maupun di olah

menjadi minuman dan makanan lain. Tanaman melon menghendaki

tingkat kelembaban udara 50-70%.Suhu yang cocok untuk usaha budidaya

melon berkisar 25-300Cdengan curah hujan 1500-2500 mm/tahun.Jenis

buah melon sangat beragam. Namun hanya ada 3 kultivar yang popular di

budidayakan, yakni reticalatus,inodorus dan cantalupensis (Sobir dan

Firmansyah. 2014).

Tanaman semangka adalah tanaman yang sangat popular di masyarakat

Indonesia.Di samping itu tanaman semangka juga tanaman yang sangat

bermanfaat untuk kesehatan karenba banyak mengandung air dan

serat.Syarat pertumbuhan tanaman semangka memerlukan curah hujan

ideal 40-50mm/bulan.Seluruh area pertanaman memerlukan sinar matahari

sejak terbit hingga tenggelam, suhu optimal+/- 2500C.Semangka cocok di

tanam di dataran rendah hingga ketinggian 600mdpl.Kondisi tanah cukup

gembur, kaya bahan organic, bukan tanah asam dan tanah

kebun/persawahan yang telah di keringkan. Cocok pada tanah berpasir

dengan keasaman pH 6-6,7 (Andreas 2013).

Page 23: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

19

2. Tujuan Praktikum

a. mempraktekan budidaya melon dan semangka

3. waktu dan Tempat Praktikum

a. Waktu :

b. Tempat : Kebun percobaan wedomartani

B. TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan

baik dalam skala besar maupun kecil. Budidaya skala kecil dapatdilakukan

di kebun maupun pekarangan rumah. Kegiatan yang pertama kali harus

dilakukan dalam budidaya tanaman hortikultura adalah mempersiapkan

media tanam yang sesuai bagi tanaman. Tanah merupakan media tanam yang

paling banyak dan paling baikdigunakan sebagai media tanam, karena

unsur-unsur hara banyak tersedia di dalam tanah.

Pembersihan tanah dari gulma dan benda-benda pengganggu lain serta

pengelolaan tanah harus dilakukan. Pembersihan gulma dilakukan agar

nantinya tidak mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya, sedangkan

pengolahan tanah penting dilakukan agar tanah menjadi gembur dan siap

sebagai media tanam. Persiapan media tanam dan pemilihan bibit unggul

perludilakukan dengan baik agar kualitas maupun kuantitas tanaman

sertaproduksinya maksimal. Teknik-teknik dalam budidaya tanaman

hortikultura memiliki cara khusus misalnya saja pembuatan bedengan atau

guludan untuk tempat tumbuh dan penggunaan ajir untuk beberapa jenis

tanaman hortikultura.

Semangka berasal dari daerah tropik dan subtropik Afrika. Tumbuh liar

di tepi jalan, padang belukar, pantai laut, atau ditanam di kebun dan

pekarangan sebagai tanaman buah. Semangka dapat ditemukan dari dataran

rendah sampai 1.000 m dpl. Terna semusim ini tumbuh menjalar di atas

tanah atau memanjat dengan sulur-sulur atau alat pembelit. Batang lunak,

Page 24: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

20

bersegi dan berambut, panjangnya 1,5-5 m. Sulur tumbuh dari ketiak daun,

bercabang 2-3. Daun letak berseling, bertangkai, helaian daun lebar dan

berbulu, berbagi menjari, dengan ujung runcing, panjang 3-25 cm, lebar 1,5-

15 cm, tepi bergelombang, kadang bergigi tidak teratur, permukaan bawah

berambut rapat pada tulangnya. Bunga uniseksual, keluar dari ketiak daun,

tunggal, biasanya bunga jantan lebih banyak, berbentuk lonceng lebar,

warnanya kuning, mekar pada pagi hari.

Buah berbentuk bola sampai bulat memanjang, besar bervariasi dengan

panjang 20--30 cm, diameter 15--20 cm, dengan berat mulai dari 4 kg

sampai 20 kg. Kulit buahnya tebal dan berdaging, licin, warnanya

bermacam-macam seperti hijau tua, kuning agak putih, atau hijau muda

bergaris-garis putih. Daging buah warnanya merah, merah muda (pink),

jingga (oranye), kuning, bahkan ada yang putih. Biji bentuk memanjang,

pipih, warnanya hitam, putih, kuning, atau cokelat kemerahan. Ada juga

yang tanpa biji (seedless) (Eddy m 2011).

Biji yang sudah diolah disebut kuaci. Cara membuatnya, kumpulkan

biji, lalu jemur dan sangrai. Setelah dingin, rendam dalam air garam

seharian, lalu jemur kembali di panas matahari. Semangka selain dimakan

sebagai buah segar juga dapat diminum sebagai jus. Buah semangka jangan

dimakan dengan gula aren karena dapat terbentuk racun, terutama sangat

mengganggu pada orang yang pencernaannya lemah. Racun ini dapat

menimbulkan kejang-kejang dan diare sampai menyebabkan kematian.

Perbanyakan dengan biji. Melon merupakan tanaman buah semusim yang

termasuk dalam family Cucurbitaceae. Buah melon banyak disukai karena

rasanya yang manis serta aroma yang khas. Buah yang masak dapat

langsung dikonsumsi segar atau diolah menjadi kue, puding, dan aneka

hidangan lain. Saat ini dikenal beberapa jenis melon dengan karakteristik

yang beragam baik yang hybrid maupun yang non hibrida.Agribisnis melon

menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika factor tanah yang semakin

keras, miskin unsure hara terutama unsur hara mikro dan hormone alami,

Page 25: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

21

factor iklim dan cuaca, factor hama dan penyakit tanaman serta factor

pemeliharaan tidak diperhatikan maka keuntungan akan menurun (Yudi

2010).

C. ALAT,BAHAN DAN CARA KERJA

1. Alat

a. Mulsa

b. Ajir

c. Tali rafia

d. Cethok

e. Cangkul

f. Ember

1. Bahan

a. Benih melon dan semangka

b. Pupuk kompos

3. Cara kerja

a. Mengecambahkan benih melon dan semangka dengan cara

merendam benih dalam air hangat selama 6 – 8 jam. Setelah

direndam benih dititiskan dan ditebarkan ke atas kain basah atau

kertas koran yang telah dibasahi. Dibirkan selama 1 - 2 hari hingga

benih berkecambah, menjaga kelembanan kain atau kertas koran,

bila terlihat erring percikan air secukupnya.

b. Menyiapkan polybag kecil atau baki persemaian, diisi dengan

media tanam berupa campuran tanah dengan kompos atau pupuk

kandang (perbandingan 1 : 1). Membenamkan biji melon sedalam 1

– 2 cm ke dalam media tanam tersebut. Menyirami secara teratur

tetapi jangan terlalu basah. Proses penyemaian biasanya

berlangsung hingga 10 – 14 hari atau ditandai dengan tumbuhnya 2

– 3 helai daun. Pada fase ini bibit sudah siap dipindahkan ke lokasi

penanaman.

Page 26: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

22

c. Lahan untuk budidaya melon dan semangka sebaiknya di bajak

terlebih dahulu untuk menghaluskan bongkahan tanah. Kemudian

bentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-50 cm,

panjang 10-15 meter dan jarak antar bedengan 50-60 cm.

d. Setelah di berikan pupuk dasar berupa pupuk komposatau pupuk

kandang sebanyak 15-20 ton/hektar. Tambahan juga ZA, KCL, dan

SP-36 masing-masing 375 kg, 375kg dan 250kg untuk setiap

hektarnya.

e. Selanjutnya menutup bedengan dengan plastic mulsa hitam perak,

warna hitam menghadap ke tanah dan warna perak ke bagian luar.

Buat lubang tanam di atas mulsa tersebut. Dalam setiap bedengan

terdapat 2 baris lubang tanam dengan jarak antar baris 60cm dan

jarak antar lubang dalam satu baris 50-60cm untuk melon dan jarak

antar baris untuk semangka 100cm. penutupan mulsa minimal

harus dilakukan 2 hari sebelum penanaman. Bibit di tanam

perlubangdan di siram.

f. Menancapkan ajir sepanjang 1,5 meter pada lubang tanam untuk

melon secara menyorong, ujung atasnya condong ke arah dalam

bedengan, sehingga ajir-ajir tersebut saling bersilangan,

membentuk huruf X. kemudian siapkan bilah bamboo yang lebih

panjang dan letakkan secara horizontal di antara silangan ajir-ajir

tersebut, ikat dengan tali raffia.

g. Pemupukan susulan di lakukan mulai tanaman berumur satu

minggu. Pupuk yan g di berikan berbentuk organik cair.

h. Melakukan penyerbukan buatan pada bunga betina, terutama bunga

yang ada pada cabang ke-9 hingga ke-13. Dalam satu pohon

setidaknya bisa di tumbuhkan 3-4 calon buah. Setelah buah

terbentuk hanya di pilih 1-2 buah saja.

i. Melakukan penyiangan untuk budidaya semangka dengan cara

mengatur cabang primer dan hanya di pelihara 2-3 cabang saja

Page 27: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

23

tanpa memotong cabang sekunder. Ujung cabang sekunder di

sisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas

yang ada buahnya di potong agar tidak mengganggu pertumbuhan

buah

j. Pada semangka pilih buah yang cukup besar bulat baik dan tidak

cacat, terletak antara 1-1,5meter dari perekaran tanaman. Sisakan

hanya 1-2 buah saja, lainnya di pangkas. Jika berat buah sudah

hampir 2 kg, bolak balik buah agar di dapat pencahayaan matahari

dan warna yang rata.

k. Memanen melon dilakukan setelah berumur 3 bulan. Cirri-ciri

mrlon siap panen antara lain serat jala pada permukaan kulit

tampak jelas dan kasar, permukaan kulit sekitar tangkai terlihat

retak-retak, warna kulit hijau kekuningan dan sudah mengeluarkan

aroma buah melon sebaiknya di petik pada tingkat kematangan

90% atau sekitar 3-7 hari sebelum matang penuh. Tangkai di

potong seperti huruf T, jadi yang di potong adalah yang mengarah

pada daun bukan pada buah. Pemanenan sebaiknya di lakukan pada

pagi hari sekitar pukul 8-11 dan dilakukan secara bertahap. Pilih

buah yang bener-bener siap di panen.

l. Memanen pada semangka dengan cirri dan umur panen sekitar 70-

100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: terjadi perubahan pada

warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut

bisa di petik(dipanen). Pemetikan buah dilakukan sebaiknya di

lakukan pada saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi kering

permukaan kulitnya, pemotongan buah semangka dilakukan besrta

dengan tangkainya.

Page 28: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

24

D. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1: Pengamatan Tinggi Tanaman Melon 5 Minggu Setelah Tanam

No

Tinggi

tanaman

(cm)

Jumlah

bunga

(buah)

No

Tinggi

tanaman

(cm)

Jumlah

bunga

(buah)

1 60 8 11 100 3

2 0 0 12 70 0

3 60 0 13 64 1

4 70 5 14 23 1

5 0 0 15 53 2

6 17 0 16 36 1

7 80 0 17 0 0

8 40 2 18 45 3

9 65 1 19 26 3

10 120 4 20 0 0

Rata-rata 46.45 2

Page 29: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

25

Tabel 2: Pengamatan Tinggi Tanaman Melon 7 Minggu Setelah Tanam

No

Tinggi

tanaman

(cm)

Jumlah

bunga

(buah)

No

Tinggi

tanaman

(cm)

Jumlah

bunga

(buah)

1 90 15 11 113 6

2 0 0 12 90 2

3 65 1 13 80 2

4 80 11 14 40 1

5 0 0 15 64 4

6 20 0 16 50 6

7 97 0 17 0 0

8 65 5 18 61 8

9 59 5 19 51 5

10 190 7 20 0 0

Rata-rata 60.75 4

E. PEMBAHASAN

Pada pengamatan budidaya melon dan semangka dengan jarak tanam

50x60cm dengan jumlah sampel pengamatan 20 tanaman dilakukan

pengamatan pada tinggi tanaman dan jumlah bunga, pengamatan dilakukan

setelah tanaman melon berumur 5 minggu setelah tanam dan 7 minggu

setelah tanam, pada pengamatan 4 minggu setelah tanam tanaman melon

memiliki tinggi rata-rata 46,45cm dengan rata-rata jumlah bunga 2 buah,

dan penagamatan pada minggu ke-7 di peroleh hasil rata-rata untuk tinggi

tanaman adalah 60,75 dan jumlah bunga 4 buah, dari hasil minggu ke-5 dan

ke-7 di peroleh hasil yang meningkat, ini membuktikan bahwa tanaman

melon dari penanama sampai pada minggu ke-7 memperoleh nutrisi yang

baik dan proses perkembangan dan pertumbuhan yang sempurna

Page 30: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

26

F. KESIMPULAN

Dari prktikum di lapangan maka dapat di simpulkan bahwa untuk

budidaya melon dan semangkan harus melakukan beberapa tahap

diantaranya

1. Mengecambahkan benih melon dan semangka dengan cara merendam

benih dalam air hangat selama 6 – 8 jam. Setelah direndam benih

dititiskan dan ditebarkan ke atas kain basah atau kertas koran yang

telah dibasahi. Dibirkan selama 1 - 2 hari hingga benih berkecambah,

menjaga kelembanan kain atau kertas koran, bila terlihat erring

percikan air secukupnya.

2. Menyiapkan polybag kecil atau baki persemaian, diisi dengan media

tanam berupa campuran tanah dengan kompos atau pupuk kandang

(perbandingan 1 : 1). Membenamkan biji melon sedalam 1 – 2 cm ke

dalam media tanam tersebut. Menyirami secara teratur tetapi jangan

terlalu basah. Proses penyemaian biasanya berlangsung hingga 10 – 14

hari atau ditandai dengan tumbuhnya 2 – 3 helai daun. Pada fase ini

bibit sudah siap dipindahkan ke lokasi penanaman.

3. Lahan untuk budidaya melon dan semangka sebaiknya di bajak terlebih

dahulu untuk menghaluskan bongkahan tanah. Kemudian bentuk

bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-50 cm, panjang 10-15

meter dan jarak antar bedengan 50-60 cm.

4. Setelah di berikan pupuk dasar berupa pupuk komposatau pupuk

kandang sebanyak 15-20 ton/hektar. Tambahan juga ZA, KCL, dan SP-

36 masing-masing 375 kg, 375kg dan 250kg untuk setiap hektarnya.

5. Selanjutnya menutup bedengan dengan plastic mulsa hitam perak,

warna hitam menghadap ke tanah dan warna perak ke bagian luar. Buat

lubang tanam di atas mulsa tersebut. Dalam setiap bedengan terdapat 2

baris lubang tanam dengan jarak antar baris 60cm dan jarak antar

lubang dalam satu baris 50-60cm untuk melon dan jarak antar baris

Page 31: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

27

untuk semangka 100cm. penutupan mulsa minimal harus dilakukan 2

hari sebelum penanaman. Bibit di tanam perlubangdan di siram.

6. Menancapkan ajir sepanjang 1,5 meter pada lubang tanam untuk melon

secara menyorong, ujung atasnya condong ke arah dalam bedengan,

sehingga ajir-ajir tersebut saling bersilangan, membentuk huruf X.

kemudian siapkan bilah bamboo yang lebih panjang dan letakkan

secara horizontal di antara silangan ajir-ajir tersebut, ikat dengan tali

raffia.

7. Pemupukan susulan di lakukan mulai tanaman berumur satu minggu.

Pupuk yan g di berikan berbentuk organik cair.

8. Melakukan penyerbukan buatan pada bunga betina, terutama bunga

yang ada pada cabang ke-9 hingga ke-13. Dalam satu pohon setidaknya

bisa di tumbuhkan 3-4 calon buah. Setelah buah terbentuk hanya di

pilih 1-2 buah saja.

9. Melakukan penyiangan untuk budidaya semangka dengan cara

mengatur cabang primer dan hanya di pelihara 2-3 cabang saja tanpa

memotong cabang sekunder. Ujung cabang sekunder di sisakan 2 helai

daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buahnya di

potong agar tidak mengganggu pertumbuhan buah

10. Pada semangka pilih buah yang cukup besar bulat baik dan tidak cacat,

terletak antara 1-1,5meter dari perekaran tanaman. Sisakan hanya 1-2

buah saja, lainnya di pangkas. Jika berat buah sudah hampir 2 kg,

bolak balik buah agar di dapat pencahayaan matahari dan warna yang

rata.

11. Memanen melon dilakukan setelah berumur 3 bulan. Cirri-ciri mrlon

siap panen antara lain serat jala pada permukaan kulit tampak jelas dan

kasar, permukaan kulit sekitar tangkai terlihat retak-retak, warna kulit

hijau kekuningan dan sudah mengeluarkan aroma buah melon

sebaiknya di petik pada tingkat kematangan 90% atau sekitar 3-7 hari

sebelum matang penuh. Tangkai di potong seperti huruf T, jadi yang di

Page 32: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

28

potong adalah yang mengarah pada daun bukan pada buah. Pemanenan

sebaiknya di lakukan pada pagi hari sekitar pukul 8-11 dan dilakukan

secara bertahap. Pilih buah yang bener-bener siap di panen

12. .Memanen pada semangka dengan cirri dan umur panen sekitar 70-100

hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: terjadi perubahan pada warna

buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa di

petik(dipanen). Pemetikan buah dilakukan sebaiknya di lakukan pada

saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi kering permukaan

kulitnya, pemotongan buah semangka dilakukan besrta dengan

tangkainya.

G. DAFTAR PUSTAKA

Sobir dan Firmansyah. 2014. Berkebun melon unggul.Penebar Swadaya,

Jakarta. http://cybex. deptan.go.id/penyuluhan/cara-memupuk-

tanaman-melon/.html

Yudi 2010.Kategori budidaya melon.https://yudicool. wordpress.

com/2010/01/category-budidaya-melon.html

Andreas 2013.Cara menanam semangka.http://dunia-buah-buahan.

blogspot.com /2013/05/cara-menanam-semangka.html

Eddy m 2011.Tentang buah semangka.https://eddym78. wordpress.com

/2011/04/03/13/tentang-buah-semangka.html

Page 33: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

29

BAB IV

BUDIDAYA BAWANG MERAH

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman

hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi.Namun pada

saat-saat tertentu sering mengalami banjir produksi sehingga harganya

anjlok.Diperparah lagi dengan kebijakan impor yang diterapkan

pemerintah yang seringkali memperparah kejatuhan harga bawang merah

di pasaran.

Beberapa waktu terakhir bawang merah menjadi perhatian

berkenaan dengan fluktuasi harga, pasokan dan permasalahan bawang

merah impor. Kebutuhan akan bawang merah setiap tahunnya terus

meningkat, dan diwaktu tertentu akan meningkat tajam. Untuk

memperpendek jalur distribusi, pemerintah mengembangkan komoditi

ini di luar wilayah produsen utama (Jawa dan Sumatera) diantaranya

Kalimantan, Sulawesi dan NTT.

Kalimantan selatan memiliki beragam tipologi lahan yang potensial

dan sesuai untuk pengembangan komoditi ini, diharapkan nantinya

komoditi ini mampu memberikan kontribusi yang tinggi terhadap

perkembangan ekonomi daerah dan sebagai sumber pendapatan serta

membuka kesempatan kerja (Maryani, A.D., L. Soesanto, & T. Agung

D.H. 2005).

Sosialisasi dan pemasyarakatan di Kalalimantan selatan dilakukan

diawal tahun 2012, pelaksanaan demplot di beberapa kabupaten yang

potensial dilaksanakan ditahun 2013. Untuk mencapai keberhasilan

pengembangang komoditi ini harus mengacu pada kondisi eksisting

daerah, sebagai bahan analisa untuk membuat “platform” pengembangan

yang terintegras, diantaranya:

Page 34: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

30

a) Ketersediaan benih, dari analisa usaha lebih dari 50% biaya

produksi diperuntukkan bagi benih, oleh karenanya diperlukan

produksi dan pengolahan benih sumber sendiri untuk mengurangi

ketergantungan benih dari P. Jawa. Jenis yang dipilih harus selektif,

pemilihan lahan mendekati dengan kondisi dari daerah varietas

asal.

b) Alih teknologi produksi.budidaya, Teknik dan teknologi budidaya

serta pasca panen bawang merah belum familiar bagi petani di

Kalsel.

c) Kondisi agroklimat dari segi morfologi dan fisiologi hasil panen

kemungkinan bisa terjadi sedikit perbedaan dari deskripsi uji

observasi, karena perbedaan mikroklimat.

d) Agro-ekologis. Suatu komodias tentunya mempunyai hama/OPT

spesifik, tentunya mempunyai dampak pada ekologi lingkungan.

Hama baru akan muncul dan kemungkinan bisa merubah

tatanan/komposisi serangan hama yang sudah periodik diketahui

petani lokal serta berpengaruh pada komoditas sayuran lain

(Anonim .2013).

2. Tujuan Praktikum

a. Mempraktekkan budidaya bawang merah

3. waktu dan Tempat Praktikum

c. Waktu :

d. Tempat : kebun percobaan Wedomartani

Page 35: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

31

B. TINJAUAN PUSTAKA

Bawang merah merupakan tanaman horltikultura musiman yang

memiliki nilai ekonomi tinggi. Budidaya bawang merah memiliki

penyinaran matahari lebih dari 12 jam sehari. Tanaman ini cocok di

budidayakan di dataran rendah dengan ketinggian 0 sampai 900 mdpl.Suhu

optimum untuk pertumbuhan tanaman bawang merah berkisar 25-320C.

Sedangkan keasaman tanah yang di kehendaki sekitar pH 5,6-7(Departemen

Pertanian. 2003).

Varietas benih untuk budidaya bawang merah cukup banyak.Ada benih

lokal hingga benih hibrida impor.Bentuk benih ada yang dari biji, ada juga

berupa umbi.Kebanyakan budidaya bawang merah di sentra-sentra produksi

menggunakan umbi sebagai benih.

Budidaya bawang merah memerlukan penyinaran matahari lebih dari 12

jam sehari. Tanaman ini cocok dibudidayakan di dataran rendah dengan

ketinggian 0 hingga 900 meter dari permukaan laut.Suhu optimum untuk

perkembangan tanaman bawang merah berkisar 25-32 derajat celcius.

Sedangkan keasaman tanah yang dikehendaki sekitar pH 5,6-7 (Anonim

.2013)

C. ALAT,BAHAN DAN CARA KERJA

1. Alat

a. Mulsa jerami

b. Plastic bibit

c. Cethok

d. Cangkul

e. Ember

2. Bahan

a. Benih bawang merah, umbi bawang merah

b. Pupuk kompos

Page 36: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

32

3. Cara kerja

a. Benih yang berasal dari biji di semai terlebih dahulu selama 14 hari,

sedangkan umbi yang sudah disimpan 2 bulan dapat di tanam

langsung dengan di potong ujungnya 0,5cm

b. Tanah di buat bedengan dengan lebar 1-1,2 meter, tinggi 20-30cm dan

panjang sesuai dengan kondisi kebun. Jarak antara bedengan

50cm,sekaligus di jadikan parit sedalam 50cm. cangkul bedengan

sedalam 20cm, gemburkan tanahnya. Bentuk permukaan atau bagian

atasnya bedengan rata, tidak melengkung.

c. Menaburkan pupuk kandang sebagai pupuk dasar 15-20 ton/ha,

biarkan selama 1 minggu sebelum ditanami.

d. Menanam bawang merah dengan jarak tanam 20x20cm, kemudian di

siram. Tutup lahan dengan mulsa jerami

e. Perawatan tiap hari di siram dan di siangi rumput yang tumbuh di

sekitarnya.

f. Pemupukan susulan di berikan setelah tanaman bawang merah

berumur 2 minggu. Jenis pupuk terdiri dari campuran urea, ZA dan

KCL yang di aduk rata. Komposisi masing-masing pupuk sebanyak

93kg, 200kg, dan 112kg untuk setiap hektarnya. Pemupukan susulan

selanjutnya di berikan pada minggu ke-5 dengan komposisi urea, ZA,

KCL sebanyak 47kg, 100kg, 56kg per hektar. Pemupukan di lakukan

dengan membuat garitan di samping tanaman.

g. Bawang merah di panen setelah 55-70 hari setelah tanam dengan ciri-

ciri bawang merah siap panen apabila 60-70% daun sudah mulai

rebah. Umbi bawang merah yang telah di panen harus di keringkan

terlebih dahulu. Penjemuran biasanya berlangsung hingga 7-14hari.

Pembalikan di lakukan setiap 2-3hari. Bawang merah yang telah

kering, kadar air85% siap untuk di simpan atau di pasarkan.

Page 37: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

33

D. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1: Bawang Merah 2 Minggu Setelah Tanam

No

Tinggi

Tanaman

(cm)

Jumlah

Daun

(helai)

No

Tinggi

Tanaman

(cm)

Jumlah

Daun

(helai)

1 19.5 12 11 20 10

2 21.5 13 12 22 11

3 22.5 13 13 24 11

4 23 9 14 21 13

5 20 13 15 25 15

6 20 10 16 22 10

7 20 10 17 25 13

8 22 11 18 22 10

9 25 11 19 20 12

10 20 8 20 21 10

Rata-Rata 21.77 11

Page 38: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

34

Tabel 2: Bawang Merah 3 Minggu Setelah Tanam

No

Tinggi

Tanaman

(cm)

Jumlah

Daun

(helai)

No

Tinggi

Tanaman

(cm)

Jumlah

Daun

(helai)

1 24 13 11 26 13

2 24 6 12 20 4

3 21 8 13 22 8

4 29 9 14 16 6

5 22 10 15 27 8

6 18 12 16 26 17

7 29 15 17 27 18

8 21 11 18 27 10

9 23 11 19 27 20

10 24 9 20 26 15

Rata-Rata 23.95 11

Page 39: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

35

Tabel 3: Bawang Merah 4 Minggu Setelah Tanam

No

Tinggi

Tanaman

(cm)

Jumlah

Daun

(helai)

No

Tinggi

Tanaman

(cm)

Jumlah

Daun

(helai)

1 26.5 17 11 29 25

2 27 20 12 30 25

3 24 13 13 30.5 15

4 27 15 14 30 30

5 25 12 15 28 20

6 30 18 16 30 27

7 17 2 17 26 10

8 24 9 18 20 10

9 19 9 19 28 16

10 30.5 10 20 25 15

Rata-Rata 26.32 16

E. PEMBAHASAN

Pengamatan pada budidaya bawang merah dengan jarak tanam

15x15cm dilakukan dengam menhitung rata-rata tinggi tanaman dan jumlah

daun,dengan waktu 2 minggu setelah tanam, 3 minggu setelah tanam dan 4

minggu setelah tanam, pada minggu ke-2 setelah tanam di peroleh hasil

rata-rata tinggi tanaman 21,77cm, dengan rata-rata jumlah daun 11 helai,

pada minggu ke-3 setelah tanam di peroleh hasi l23,95cm, dengan rata-rata

jumlah daun 11helai, dan pada minggu ke-4 di eroleh hasil rata tinggi

tanaman 26,32cm dan rata-rata jumlah daun 16 helai, pada minggu ke-2,3,4

pertumbuhan tinggi tanaman memiliki peningkatan yang signifikan tetapi

tidak pada jumlah daun untuk minggu ke-2 dan ke-3. Ada beberapa faktor

yang mempengaruhi hal ini terutama iklim, tanman bawang merah

merupakan tanaman musiman yang membutuhkan intensitas cahaya yang

optimal dan penuh, di daerah asalnya tanaman bawang membutuhkan

Page 40: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

36

pencahayaan lebih dari 12 jam perhari,hal ini lah yang mengakibatkann

tanaman bawang merah terhambat pertumbuhannya. Pada minggu ke-2 dan

ke-3 merupakan musim penghujan sehingga banyak awan yang

menghalangi proses fotosintesis dan respirasi, hal ini lah yang dapat

menghambat penyerapan unsure hara dan mengakitkan terganggunya

pertumbuhan pada jumlah daun.dan pada minggu ke-3 menuju minggu

minggu ke-4 merupakan waktu peralihan musim dari musim penghujan ke

musim kemarau.

F. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah di lakkan di lapangan dapat di

ketahui bahwa untuk membudidayakan bawang merah harus dilakukan

beberapa cara yaitu:

1. Benih yang berasal dari biji di semai terlebih dahulu selama 14 hari,

sedangkan umbi yang sudah disimpan 2 bulan dapat di tanam langsung

dengan di potong ujungnya 0,5cm

2. Tanah di buat bedengan dengan lebar 1-1,2 meter, tinggi 20-30cm dan

panjang sesuai dengan kondisi kebun. Jarak antara bedengan

50cm,sekaligus di jadikan parit sedalam 50cm. cangkul bedengan

sedalam 20cm, gemburkan tanahnya. Bentuk permukaan atau bagian

atasnya bedengan rata, tidak melengkung.

3. Menaburkan pupuk kandang sebagai pupuk dasar 15-20 ton/ha, biarkan

selama 1 minggu sebelum ditanami.

4. Menanam bawang merah dengan jarak tanam 20x20cm, kemudian di

siram. Tutup lahan dengan mulsa jerami

5. Perawatan tiap hari di siram dan di siangi rumput yang tumbuh di

sekitarnya.

6. Pemupukan susulan di berikan setelah tanaman bawang merah berumur 2

minggu. Jenis pupuk terdiri dari campuran urea, ZA dan KCL yang di

aduk rata. Komposisi masing-masing pupuk sebanyak 93kg, 200kg, dan

Page 41: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

37

112kg untuk setiap hektarnya. Pemupukan susulan selanjutnya di berikan

pada minggu ke-5 dengan komposisi urea, ZA, KCL sebanyak 47kg,

100kg, 56kg per hektar. Pemupukan di lakukan dengan membuat garitan

di samping tanaman.

7. Bawang merah di panen setelah 55-70 hari setelah tanam dengan ciri-ciri

bawang merah siap panen apabila 60-70% daun sudah mulai rebah.

Umbi bawang merah yang telah di panen harus di keringkan terlebih

dahulu. Penjemuran biasanya berlangsung hingga 7-14hari. Pembalikan

di lakukan setiap 2-3hari. Bawang merah yang telah kering, kadar

air85% siap untuk di simpan atau di pasarkan.

G.DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pertanian. 2003. Metode Pengamatan OPT Tanaman Sayuran.

Anonim.http://www.deptan.go.id

Maryani, A.D., L. Soesanto, & T. Agung D.H. 2005.Kajian ketahanan

terhadap penyakit trotol dan struktur anatomi daun dari lima

kultivar bawang merah (Allium ascalonicum

L.).http//maryaniADL/2003/05/06/kajian-ketahanan-terhadap-

penyakit-trotolan-dan-struktur-anatomi-daun-dari-lima-kultivar-

bawang-merah.html

Anonim .2013, Panduan Praktis Budidaya Bawang Merah. http://alam tani.

com budidaya bawang merah. html

Page 42: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

38

BAB V

OKULASI TANAMAN BUAH

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kebutuhan bibit unggul sangat diperlukan untuk mendapatkan bauh

yang berkualitas. Investasi dengan penggunaan bibit unggul diharapkan

akan menjanjikan hasil panen dikemudian hari yang memuaskan. Hal ini

mengingat bahwa investasi di bidang perkebunan memerlukan jangka

panjang maka perencanaan yang matang dengan menggunakan bibit

unggul tidak bisa ditawar lagi.Sampai saat ini sumber-sumber benih yang

telah bersertifikat masih didominasi oleh sumber benih kelas terendah

yaitu Tegakan Benih Teridentifikasi dan Tegakan Benih

Terseleksi.Kementerian pertanian menargetkan areal sumber benih

seluas 4.500 ha terkelola secara baik (Rukmini, N, 2011).

Pada kegiatan pemuliaan tanaman tingkat lanjut, pengembangan

klon sangat penting karena klon (clonal) yang dibangun menggunakan

klon akan menghasilkan keseragaman sifat-sifat yang diinginkan dan

dapat disesuaikan dengan keperluan industry (Baskorowati, 2012).

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan pada populasi pemuliaan

perlu dikembangkan pada tahap populasi perbanyakan.Terutama pada

tanaman nangka.Di Indonesia lebih dari 30 kultivar di Jawa terdapat

lebih dari 20 kultivar. Berdasarkan sosok pohon dan ukuran buah nangka

terbagi dua golongan yaitu:

a. Nangka buah besar: tinggi mencapai 20-30 m; diameter batang

mencapai 80 cm dan umur mulai berbuah sekitar 5-10 tahun.

b. Nangka buah kecil: tinggi mencapai 6-9 m; diameter batang

mencapai 15-25 cm dan umur mulai berbuah sekitar 18-24

bulan.

Page 43: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

39

Berdasarkan kondisi daging buah nangka dapat dibedakan menjadi

3 jenis, yaitu:

a. Nangka bubur: daging buah tipis, lunak agak berserat,

beraroma keras mudah lepas dari buah.

b. Nangka salak: daging buah tebal, agak kering aromanya

kurang keras. (nangka celeng dan nangka belulang).

c. Nangka cempedak: daging buah tipis, liat dan beraroma harum

spesifik.

Varietas-varietas unggul nangka yang ditanam di Indonesia yaitu:

nangka bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang,

nangka kandel, nangka kunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini,

dan nangka misin (Harry, N.R, 19940).

2. Tujuan Praktikum

a. Mempraktekkan cara perbanyakan okulasi pada tanaman buah

3. waktu dan Tempat Praktikum

a. Waktu :

b. Tempat : Kebun percobaan wedomartani

B. TINJAUAN PUSTAKA

Okulasi atau menempel termasuk dalam pengertian menyambung yaitu

menyambung atau menggabungkan dua sifat dari batang bawah dan sifat

dari btang atas atau mata tunas.Okulasi bertujuan menggabungkan

kelebihan sifat dari batang bawah di gabung dengan kebaikan batang atas

sehingga membentuk individu gabungan bersifat unggul. Tujuan lain dari

okulasi adalah menghasilkan klon agar cepat berbunga atau berbuah.

Banyak cara okulasi dapat di lakukan antara lain: cara segi 4 atau

candela, cara huruf T, cara huruf H dan cara forket. Okulasi cara forket

umumnya memperoleh hasil lebih baik di bandingkan dengan cara lain,

Page 44: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

40

karena cara forket cambium tidak rusak akibat tergores pisau. Berdasar

pengalaman kulit batang yang bergetah seprti duku, sawo dan nangka

tingkat keberhasilannya sangat rendah, maka untuk meningkatkan

keberhasilan okulasi perlu di tambah zat pengatur tumbuh pada pertemuan

antara batang bawah dengan mata tunas luka bekas sayatan.

C. ALAT,BAHAN DAN CARA KERJA

2. Alat

a. Tali pengikat

b. Plastik

c. Pisau okulasi

d. alkohol

2. Bahan

a. Bibit tanaman buah sebagai tanaman bawah (seedling).

b. Mata tunas sebagai entries.

4. Cara kerja

a. Membuka kulit sedling model forket dengan cara hati-hati sehingga

kambiun tetap utuh, di jaga jangan sampai terkontaminasi

mikrobia.

b. Mengambil entries dari pohon induk terpilih, ukuran entrien sesuai

dengan ukuran forket.

c. Menempelkan entries pada understm, kemudian di ikat rapat

menggunakan plastic khusus agar tidak kemasukan air atau kotoran

lain.

d. Pucuk tanaman batang bawah di lengkukkan atau di runduk

berlawanan dengan arah mata tunas, kemudian di ikat dengan tali

raffia agar tetap kondisi merunduk.

e. Setelah 4 minggu mata entries di amati dan di biarkan keluar tunas

daun, jika tunas daun keluar di luar entries, maka tunas tersebut

Page 45: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

41

segara di buang, yang di bolehkan tumbuh hanya tunas di mata

entries.

f. Mengamati entries berhasil bersambung dengan batang bawah,

keberhasilan okulasi di tandai warna entries tetap hijau setelah

umur 3 minggu dari pelaksanaan okulasi.

g. Setelah tunas mencapai berukuran 15cm, tunas pucuk batang

bawah di potong.

D. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1: Keberhasilan Okulasi Batang Buah Nangka

Sampel Keberhasilan Persentase Hidup

1 Gagal 0%

2 Gagal

E. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa persentase

hidup okulasi batang buah nangka dengan menggunakan metode jorket

adalah 0%. Hal ini di pengaruhi karena pada saat melakukan okulasi pisau

yang di gunakan kurang steril sehingga mengakibatkan infeksi yang

membuat kegagalan, selain itu juga karena bagian cambium batang

terkelupas sehinnga entres sulit untuk merekat, dan karena di pengaruhi

oleh faktor kurang kepiawaian/kemahiran dalam melakukan okulasi

tanaman yang mengakibatkan kulit tanaman terkelupas dan tidak bisa

melakukan pembelahan sel secara sempurna. serta saat melakukan okulasi

pada tanaman nangka juga tidak di berika zat pengatur tumbuh karena

tanaman nangka merupakan tanaman bergetah yang memiliki tingkat

keberhasilan sangat rendah sehingga di butuhkan ZPT pada pertemuan

antar batang bawah dengan mata tunas,

Page 46: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

42

F. KESIMPULAN

Untuk melakukan okulasi di perlukan beberapa tahap antara lain

yaitu:

1. Membuka kulit sedling model forket dengan cara hati-hati sehingga

kambiun tetap utuh, di jaga jangan sampai terkontaminasi mikrobia.

2. Mengambil entries dari pohon induk terpilih, ukuran entrien sesuai

dengan ukuran forket.

3. Menempelkan entries pada understm, kemudian di ikat rapat

menggunakan plastic khusus agar tidak kemasukan air atau kotoran

lain.

4. Pucuk tanaman batang bawah di lengkukkan atau di runduk

berlawanan dengan arah mata tunas, kemudian di ikat dengan tali

raffia agar tetap kondisi merunduk.

5. Setelah 4 minggu mata entries di amati dan di biarkan keluar tunas

daun, jika tunas daun keluar di luar entries, maka tunas tersebut segara

di buang, yang di bolehkan tumbuh hanya tunas di mata entries.

6. Mengamati entries berhasil bersambung dengan batang bawah,

keberhasilan okulasi di tandai warna entries tetap hijau setelah umur 3

minggu dari pelaksanaan okulasi.

7. Setelah tunas mencapai berukuran 15cm, tunas pucuk batang bawah di

potong.

Page 47: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

43

G. DAFTAR PUSTAKA

Harry, N.R, 1994. Nangka.Dalam Lembaran Informasi Prosea.No.7.

PROSEA Indonesia Yayasan PROSEA, Bogor.

Rukmini, N. 2011. Sertifikasi Sumber Benih-Mekanisme, Target dan

Rancangan Sumber Benih. Workshop Pembangunan Sumber

Benih. UPT Lingkup Badan Litbang Kehutanan. Balai Besar

Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.

Yogyakarta.

Baskorowati, L. 2012. Pengembangan Klon dan Hibridisasi dalam Bunga

Rampai Status Penelitian Pemuliaan Tanaman Hutan. Balai

Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Kementerian

Kehutanan. 2012. Yogyakarta.

Page 48: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

44

BAB VI

MUTU PRODUK

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan

pelanggan serta keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi

menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus

mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih rendah.

Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan

mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap

industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu

total (Nainggolan, M. 1996.).

1.1 Kebutuhan , Keinginan dan Permintaan

Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.

Kebutuhan manusia adalah keadaan dimana manusia merasa tidak

memiliki kepuasan dasar.Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat

atau pemasar, namun sudah ada dan terukir dalam hayati kondisi

manusia.keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan

tersebut. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial.

Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan sesuatu yang didukung

dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.

Keinginan menjadi permintaan bila didukung dengan daya beli.

Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa pemasar tidak menciptakan

kebutuhan; kebutuhan sudah ada sebelumnya. Pemasar mempengaruhi

keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok,

menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh pelanggan yang dituju.

Page 49: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

45

1.2 Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi

kebutuhan atau keinginan pelanggan.Pentingnya suatu produk fisik

bukan terletak pada kepelikannya tetapi pada jasa yang dapat

diberikannya.Oleh karena itu dalam membuat produk harus

memperhatikan produk fisik dan jasa yang diberikan produk tersebut.

1.3 Nilai, Biaya dan Kepuasan

Nilai adalah perkiraan pelanggan tentang kemampuan total suatu

produk untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap produk memiliki

kemampuan berbeda untuk memenuhi kebutuhan trsebut, tetapi

pelanggan akan memilih produk mana yang akan memberi kepuasan

total paling tinggi. Nilai setiap produksebenarnya tergantung dari

seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal, dalam ini

termasuk harga.

1.4 Pertukaran, Transaksi dan Hubungan

Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi

manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran.Pemasaran timbul

saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya

dengan pertukaran. Pertukaran adalah salah satu cara mendapatkan suatu

produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu

sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan bukan kejadian

sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila

mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan.Jika persetujuan

tercapai maka disebut transaksi.Transaksi merupakan pertukaran nilai

antara dua pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang

baik dan saling percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan

pemasok akan membangun suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang

kuat dengan mitranya. Sehingga transaksi tidak perlu dinegosiasikan

setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin.Hal ini dapat dicapai

Page 50: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

46

dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk, pelayanan dan

harga yang wajar secara kesinambungan.

1.5 Pasar

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki

kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam

pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu.Istilah pasar

untuk menunjukan pada sejumlah pembeli dan penjual melakukan

transaksi pada suatu produk.

1.6 Pemasaran dan Pemasar

Pemasaran adalah keinginan manusia dalam hubungannya dengan

pasar, pemasaran maksudnya bekerja dengan pasar untuk mewujudkan

transaksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang mencari sumberdaya dari

orang lain dan mau menawarkan sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau

satu pihak lebih aktif mencari pertukaran daripada pihak lain, maka

pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah calon

pembeli.Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep pemasaran

yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya (

Kotler, P. 1995.).

2. Tujuan Praktikum

a. Memisahkan antara produk buah atau sayur yang baik dan yang

jelek.

b. Mengelompokkan buah dan sayur berdasarkan pada ukuran.

3. waktu dan Tempat Praktikum

a. Waktu :

b. Tempat : Kebun percobaan wedomartani

Page 51: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

47

B. TINJAUAN PUSTAKA

Mutu adalah keseluruhan sifat dan kinerja yang benar yang menjadi

sasaran optimalisasi untuk menentukan apakah suatu produk barang atau

jasa memenuhi maksud penggunaannya atau tidak”.

Sementara ishikawa (1992) menekankan bahwa: “Penilaian mutu

harus berdasarkan sifat dan fungsi produk baik dari sisi produsen maupun

konsumen”. Sementara itu, David (1992) melihatnya dari perspektif yang

lebih luas dan mengkategorikan 5 (lima) definisi mutu sebagai berikut:

a. Definisi berdasarkan transenden; mutu tid ak dapat didefinisikan

secara persis; mutu merupakan suatu konsep yang dikenali secara

universal tentang keunggulan.

b. Definisi berdasarkan produk; mutu merupakan derajat atau kuantitas

atribut yang dimiliki produk.

c. Definisi berdasarkan pemakai; mutu memiliki arti sebagai derajat

(tingkatan) pemenuhan keinginan pelanggan oleh suatu produk.

d. Definisi berdasarkan manufaktur; mutu berarti pemenuhan spesifikasi

yang diperlukan/ diminta.

e. Definisi berdasarkan nilai; mutu mengacu pada penyediaan suatu

produk dengan mutu yang dapat diterima pada harga yang wajar.

Definisi mana pun yang disukai, uraian di atas mengisyaratkan bahwa

mutu produk memerlukan parameter.Komponen utama mutu adalah

efektivitas dan efisiensi. Karena itu memperhatikan bagaimana proses mutu

itu terbentuk merupakan hal yang sangat penting sebagaimana dinyatakan

oleh David (1992) bahwa:

“Karakteristik-karakteristik yang menekankan mutu, haruslah terlebih

dahulu diidentifikasi melalui riset pasar (pendekatan user-based terhadap

mutu); karakteristik tersebut kemudian harus dapat dijabarkan atas atribut-

atribut produk yang teridentifikasi (pendekatan product-based terhadap

mutu); dan proses manufaktur haruslah diorganisasikan untuk memastikan

bahwa produk yang bersangkutan dibuat sesuai dengan spesifikasi-

Page 52: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

48

spesifikasi tersebut (pendekatan manufac turing- based terhadap mutu). Ini

merupakan suatu proses dimana jika salah satu langkah tersebut diabaikan

tidak akan memberikan produk yang bermutu (Ishikawa, K. dan David, J.L.

1992).

C. ALAT,BAHAN DAN CARA KERJA

1. Alat

a. Alat tulis

b. Kamera

2. Bahan

a. Sayur

b. Buah

c. Bunga

3. Cara kerja

a. Melakukan sortasi yaitu memisahkan buah atau sayuran berdasarkan

kenampakan yang terlihat (baik buruknya). Misalkan adanya

serangan hama atau penyakit, tanda-tanda busuk, adanya kotoran

atau bercak pada kulit dsb. Kemudian mengemukakan alasan.

b. Melakukan gradding yaitu mengelompokkan produk buah atau

sayur tersebut berdasarkan ukuran (besar,sedang,kecil), tingkat

kemasakan dan sebagainya.

c. Mengambil kesimpulan dari prodek yang di amati.

Page 53: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

49

D. HASIL PENGAMATAN

Table 1: sortasi

SAYUR BAIK BURUK % baik % buruk

Hama Penyakit Memar

Buncis 30 - 21 - 58,82 41,17

Jambu 2 - - 3 40 60

Tomat 3 2 - 2 42,85 57,14

Terong 4 1 1 - 66,67 33,33

Table 2: granding

UKURAN SAYUR

Buncis Tomat Jambu Terong

Besar 17 3 - 2

Sedang 5 - 2 1

Kecil 8 - - 1

WARNA Buncis Tomat Jambu Terong

Hijau 30 - - -

Merah - 3 - -

Kuning - - 2 1

Ungu - - - 3

E. PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan di atas dapat kita ketahui bahwa untuk hasil

sortasi yang baik pada buah buncis adalah 30 buah, untuk buah jambu 2

bauh, untuk buah tomat 3 buah dan untuk buah terong 4 buah. Sedangkan

untuk kualitas yang buruk untuk buah buncis 21 di karenakan terkena

penyakit, untuk buah jambu 3 karena memar, untuk bauh tomat 4 yang

disebabkan hama berjumlah 2 buah dan 2 buah lainnya karena memar dan

untuk buah terong yang memiliki kualitas buruk berjumla 2 buah yang

Page 54: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

50

disebabkan hama 1 buah dan penyakit 1 buah. Jika di lihat dari hasil

jumlah baik dan buruk buah tersebut maka presentasinya mutu produknya

adalah: buah buncis memiliki presentasi baik 58.82% presentasi buruk

41.17%, buah jambu memiliki presentasi baik 40% presentasi buruk 60%,

buah tomat memiliki presentasi baik 42,85 % presentasi buruk 57,14% dan

untuk buah terong memiliki presentasi baik 66,67% presentasi buruk

33,33%.

Untuk pengamatan granding pada tanaman di bagi menjadi 2

pengamatan , pengamatan pada ukuran buah dan pengamatan pada warna

buah, ukuran dan warna pada masing-masing buah berbeda untuk ukuran

buah di bagi menjadi 3 kelompok yakni kelompok besar, sedang dan kecil,

sedangkan untuk warna buah di bedakan menjadi 4 kelompok warna yakni

warna hijau, merah, kuning, dan ungu. Pada pengukuran buah buncis yang

berjumlah 30 buah terbagi menjadi 17 buah yang berukuran besar, 5 buah

yang berukuran sedang dan 8 buah yang berukuran kecil, kemudian

tanaman tomat yang memiliki jumlah 3 buah hanya memiliki satu ukuran

yakni ukuran besar, sedangkan tanaman jambu yang memiliki jumlah 2

buah juga sama hanya memiliki satu ukuran yang sama yakni berukuran

sedang dan tanaman terong yang berjumlah 4 buah terbagi menjadi 2

berukuran besar, 1 berukuran kecil dan 1 berukuran sedang.

Sedangkan untuk warna buah pada buncis di peroleh hasil berwarna

hijau untuk semua buah, pada bauh omat di peroleh hasil warna merah

untuk semua buah, pada buah jambu di peroleh warna kuning untuk semua

bauh dan untuk buah terong di peroleh hasil 1 buah berwarna kunin dan 3

buah ungu.

Page 55: LAPORAN RESMI TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN · PDF fileSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 9 mei 2015 Tri mulyadi ... mengandung humus, pasir atau lumpur

51

F. KESIMPULAN

Untuk buah sayur yang memiliki kualitas baik pada buah buncis

berjumlah 30 buah, pada buah jambu berjulah 2 buah, pada buah tomat

berjumlah 3 buah dan pada buah terong berjumlah 4 buah.

Sedangkan untuk yang buruk pada buah buncis berjumlah 21 buah,

pada buah jambu berjumlah 3 bauh, pada buah tomat berjumlah 4 buah,

dan pada buah terong berjumlah 2 buah.

Pada saat melakukan granding proses pengelompokkan di bagi

menjadi tiga kelompok yakni buah yang berukuran besar, sedang, dan

kecil.

G. DAFTAR PUSTAKA

Ishikawa, K. dan David, J.L. 1992. Pengendalian Mutu terpadu. Penerbit

P.T.RemajaRosdakarya,Bandung.http//jurnaldanartikelmanajem

en.blogspot./2009/05/Pengendalin-mutu-terpadu.html

Nainggolan, M. 1996. Total Customer sutisfaction, P.T. Agro Manunggal

InternationalCorporateTrainingCentre,Jakarta.http//jurnaldanart

ikelmanajemen.blogspot. /2009/05/total-customer.html

Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran Analisa, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan,

PenerbitSalembaEmpat,Jakarta.http//jurnaldanartikelmanajeme

n.blogspot./2009/05/analisis-perencanaan-implementasi-

pengendalian.html