Laporan Praktikum ZNSO4

10
Laporan Praktikum Kimia Analitik PENETAPAN KADAR ZnSO 4 Disusun Oleh : Purbowo Adi Nugroho P01734111062 Reguler/III KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Transcript of Laporan Praktikum ZNSO4

Page 1: Laporan Praktikum ZNSO4

Laporan Praktikum

Kimia Analitik

PENETAPAN KADAR ZnSO4

Disusun Oleh :

Purbowo Adi Nugroho

P01734111062

Reguler/III

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2012

Page 2: Laporan Praktikum ZNSO4

A. HARI,TANGGAL PRAKTIKUM

Sabtu, 15 Desember 2012

B. TUJUAN

Didapatkan kadar ZnSO4 dengan metode kompleksometri

C. DASAR TEORI

Titrasi kompleksometri merupakan titrasi yang berdasarkan atas

pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang

sukar mengion).Salah satu cara penetapan kadar suatu ion logam

berdasarkan terbentuknya suatu senyawa kompleks antar ion logam

dengan senyawa pembentuk kompleks ialah dengan kompleksometri.

Senyawa pembentuk kompleks sebagai donor elektron sedangkan ion

logam yang bertindak sebagai akseptor elektron. Dalam larutan alkali,

pembentukan kompleks lebih efisien dan lebih stabil. Namun, jika terlalu

alkali, perlu diwaspadai akan terbentuknya endapan logam teroksidasi.

Kompleksometri dapat melibatkan reaksi pembentukan kompleks,

atau reaksi ligan (dimana ligan pada ion pusat atau logam digantikan

oleh ligan lain).Ada beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi

kompleks diantaranya kestabilan ion kompleks dan kereaktifan ligan.

Kestabilan ion logam dicirikan oleh harga ketetapan ketakstabilan

kompleks. Salah satu reagen yang sangat serbaguna sebagai zat

pengompleks adalah EDTA atau bentuk garamnya serta tersedianya

berbagai jenis indikator ion logam yang efektif pada pH tertentu.

Reagen yang digunakan adalah EDTA dan EBT.

a. EDTA

EDTA adalah reagensia yang sangat reaktif karena ia berkompleks

dengan banyak sekali kation di -,tri -,tetra valen.EDTA sebagai asam

memiliki valensi 4 dengan harga pKa yaitu 2;2,7;6,2;10,3.Dari harga

pKa ini maka pembentukan kompleks dapat berjalan pada suasana

asam,netral,atau alkalis.Jika sebagai garam natrium,EDTA dengan

rumus Na2H2C10H12O8N2.2H2O (BME 372,25)

Page 3: Laporan Praktikum ZNSO4

b. INDIKATOR EBT

Indikator yang dibutuhkan dalam titrasi kompleksometri adalah

indicator ion logam.Pada prinsipnya indicator ion logambereaksi

membuat senyawa kompleks dengan ion logam membentuk

kompleks yang berwarna lain dengan warna indicator dalam bentuk

bebas.Indikator yang dipakai contohnya adalah EBT Eriocrom Black

T = Hitam Solokrom.EBT merupakan indicator yang sesuai untuk

titrasi Zn dengan EDTA dalam buffer amoniak pH 9.EBT tidak stabil

dalam larutan dan larutannya harus dibuat baru agar memperoleh

perubahan warna yang benar.

Reaksi antara ion Mg2+ dengan EDTA tanpa adanya penambahan

indikator adalah :

Mg2+ + H2Y2- MgY2- + 2H+

Jika sebelum titrasi ditambahkan indikator maka indicator akan

membentuk kompleks dengan Mg2+ (berwarna merah) kemudian

Mg2+ dalam komplek akan bereaksi dengan EDTA yang

ditambahkan.Jika semua Mg2+ sudah bereaksi dengan EDTA maka

warna merah akan hilang selanjutnya kelebihan sedikit EDTA akan

menyebabkan terjadinya titik akhir titrasi yaitu terbentuknya warna

biru.

Mg Ind- + H2Y2- MgY2- + H Ind2- + H+

(merah) (tak berwarna) (biru)

D. ALAT DAN BAHAN

Alat

a. Buret

b. Ketas timbang

c. Statif

d. Erlenmeyer

e. Gelas kimia

f. Labu ukur

g. Pipet volume 25 ml

h. Tissue

i. Botol semprot

j. Gelas ukur

k. Neraca analitik

l. Corong

m. Pipet ukur

Page 4: Laporan Praktikum ZNSO4

Bahan dan Reagen

a. Akuades

b. Larutan buffer phosphate pH 10

c. EBT

d. EDTA

e. ZnSO4.7H2O

E. CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan

2. Dibilas alat gelas yang akan digunakan dengan akuades sebanyak 3 kali

3. Ditimbang 0,2875 gram dan dilarutkan dalam labu ukur 100 ml

4. Dibilas buret dengan EDTA sebanyak 1 kali

5. Diisi buret dengan EDTA dan dihilangkan gelembung pada kran,

dikeringkan bagian atas dalam buret.

6. Dipipet 25 ml ZnSO4 dimasukkan dalam labu Erlenmeyer

7. Diambil akuades 20 ml dengan gelas ukur dan dimasukkan dalam labu

Erlenmeyer

8. Dipipet 2 ml buffer ph 10 di lemari asam dan dimasukkan dalam labu

Erlenmeyer

9. Ditambahkan sepucuk pisau 50 mg EBT ke dalam labu Erlenmeyer

10.Dicatat volum awal buret kemudian dititrasi dengan EDTA sampai terjadi

perubahan warna merah anggur menjadi biru kemudian titrasi dihentikan

11.Dicatat volum akhir titrasi

F. PENGAMATAN

1. Penetapan kadar

Perubahan warna yang diamati adalah dari warna merah anggur

menjadi biru murni

G. DATA

Page 5: Laporan Praktikum ZNSO4

M= gram

BM ×V1000

0,01= gram

287,54×1001000

gram=0,2875

Penimbangan ZnSO4 :

Kertas timbang + zat = gram

kertas timbang + sisa = gram

Berat Zat = gram

Volum titrasi :

Titrasi V awal (ml) V akhir (ml) V titrasi (ml)

1

2

3

a. Kadar ZnSO4

% ZnSO 4=ml EDTA×M EDTA×BE×100%×

V LabuV pipet

mg sampel

¿ ❑

=❑

Page 6: Laporan Praktikum ZNSO4

% ZnSO 4=ml EDTA×M EDTA×BE×100%×

V LabuV pipet

mg sampel

=❑

=❑

% ZnSO 4=ml EDTA×M EDTA×BE×100%×

V LabuV pipet

mg sampel

=❑

=❑

kadar rata−rata=3

Page 7: Laporan Praktikum ZNSO4

=

Kadar Kadar rata-rata Selisih

Rata – rata selisih

BTR= kadar selisih rata−ratakadarrata−rata x 1000

= x 1000

=

H. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum didapatkan BTR dan kadar Zn dalam

sampel adalah % .

I. DAFTAR PUSTAKA

Vogel. 1994. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.

EGC : Jakarta .

RA,Day,Underwood.1992.Analisa Kuantitatif.Jakarta:Erlangga.

Page 8: Laporan Praktikum ZNSO4

Yogyakarta,15 Desember 2012

Pembimbing Praktikan

Sujono,SKM.M,Sc Pubowo Adi Nugoho