Laporan Praktikum Respirasi Jangkrik

6
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM RESPIRASI PADA SERANGGA Disusun oleh : Abiyya Farah Putri

description

Laporan Praktikum Respirasi Jangkrik Kelas XI

Transcript of Laporan Praktikum Respirasi Jangkrik

Page 1: Laporan Praktikum Respirasi Jangkrik

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

RESPIRASI PADA SERANGGA

Disusun oleh :

Abiyya Farah Putri

XI IA 2

Page 2: Laporan Praktikum Respirasi Jangkrik

Tujuan : Menghitung penggunaan oksigen untuk respirasi jangkrik.

Alat dan Bahan:

1. Respirometer a. Kristal KOH2. Pipet b. Vaseline3. Gelas Kimia c. Eosin4. Kapas d. Jangkrik

Cara kerja:

1. Ambil eosin menggunakan pipet, lalu teteskan di gelas kimia secukupnya. 2. Ambil kapas, lalu tuangkan Kristal KOH keatas kapas menggunakan sendok.3. Letakkan kapas yang berisi Kristal KOH kedalam tabung respirometer. Lalu

letakkan satu jangkrik kedalam tabung respirometer tersebut.4. Tutup tabung tersebut, dan oleskan Vaseline agar tidak ada celah yang

terbuka. Kemudian pasangkan tabung respirometer pada respirometer.5. Teteskan eosin menggunakan pipet ke ujung tabung respirometer.6. Bandingkan pergerakkan eosin per setengah menit.7. Ulangi proses diatas, tapi kali ini menggunakan dua jangkrik.

Hasil kerja

Waktu Satu jangkrik Dua jangkrik

Detik pertama 0,28 0,28

30 detik 0,31 0,34

60 detik 0,35 0,38

90 detik 0,38 0,41

120 detik 0,40 0,45

150 detik 0,40 0,48

180 detik 0,45 0,52

210 detik 0,47 0,56

240 detik 0,49 0,59

270 detik 0,52 0,62

300 detik 0,53 0,65

330 detik 0,55 0,67

Rata-rata 0,024 0,035

Page 3: Laporan Praktikum Respirasi Jangkrik

Analisis Data

RESPIRASI

Respirasi artinya melakukan pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O2) ke dalam

paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) serta uap air

(H2O) yang disebut proses ekspirasi. Sedangkan respirasi adalah seluruh proses sejak

pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi.

Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi. Alat-alat pernafasan dapat

berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran

gas O2 dan gas CO2.

Respirasi dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu :

1.      Respirasi Aerob (Oksidasi)

Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi umumnya

sebagai berikut:

C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675 kalori

Pada umumnya dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini.

2.      Respirasi Anaerob

Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen. Reaksi umumnya

sebagai berikut:

C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + 28 Kalori

Untuk mengukur kecepatan respirasi pada serangga dilakukan dengan mengukur

oksigen yang diperlukan dalam pernafasannya. Kecepatan respirasi dinyatakan dengan

banyaknya oksigen yang diperlukan serangga/ jangkrik pada waktu tertentu.

Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh

per satuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena

respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada

adanya oksigen (Tobin, 2005). Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur

banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini

memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah

yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya. Akan tetapi, laju

metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen.

SISTEM PERNAPASAN SERANGGA

Trakea adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya.

Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang

disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak

Page 4: Laporan Praktikum Respirasi Jangkrik

berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel mempunyai katup yang dikontrol oleh otot

sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur.

Serangga kecil hampir secara eksklusif pada difusi pasif dan aktivitas fisik untuk

pergerakan gas dalam sistem trakea. Namun, serangga yang lebih besar mungkin memerlukan

ventilasi aktif dari sistem trakea (terutama ketika aktif atau di bawah tekanan panas). Mereka

melakukannya dengan membuka dan menutup beberapa spiracles serangga lain saat

menggunakan otot perut untuk bergantian memperluas dan tubuh kontrak volume. Meskipun

gerakan-gerakan berdenyut ini menyiram udara dari satu ujung tubuh yang lain melalui trakea

longitudinal batang, difusi masih penting untuk mendistribusikan oksigen ke sel-sel

individual melalui jaringan yang lebih kecil tabung trakea.

KOH DALAM RESPIRASI SERANGGA

KOH memiliki sifat higroskopis yang mampu menyerap uap air (H2O) di udara.

Selain itu KOH juga merupakan basa kuat sementara CO2 adalah oksida asam sehingga KOH

juga dapat menyerap CO2 dari udara dengan reaksi:

2KOH + CO2 -> K2CO3 + H2O

Kesimpulan

1. Pada proses respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan sejumlah

energi

2. Eosin dalam tabung bergerak karena jangkrik berusaha menghirup oksigen (O2) dari

luar melalui tabung respirometer, sehingga setiap jangkrik memperoleh oksigen, eosin

akan bergerak.

3. Fungsi KOH dalam praktikum ini adalah KOH dapat mengikat CO2, sehingga

pqergerakan dari eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen.

4. Faktor-faktor yang mempengarui respirasi adalah suhu tubuh jangkrik, suhu dalam

respirometer dan kondisi fisiknya.

5. Keberhasilan percobaan/eksperimen ini tergantung tergantung pada bocor tidaknya

alat. Pengolesan vaselin harus teliti

6. Jangkrik menggunakan trakea untuk sistem pernapasannya.

7. Jumlah jangkrik mempengaruhi pergerakan eosin. Lebih banyak jangkrik akan

mempercepat pergerakan eosin, karena oksigen yang dibutuhkan lebih banyak.