Laporan Praktikum Putri

11
LAPORAN PRAKTIKUM ALAT RADIOLOGI LANJUT MODUL IV SIMULASI CARA KERJA COLLIMATOR PADA ALAT RONTGEN OLEH DESAK PUTRI PUSPITA INDRIANI 10210017 A21 LABORATORIUM ALAT RADIOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

description

laporan praktikum Radiologi

Transcript of Laporan Praktikum Putri

LAPORAN PRAKTIKUMALAT RADIOLOGI LANJUTMODUL IVSIMULASI CARA KERJA COLLIMATORPADA ALAT RONTGEN

OLEHDESAK PUTRI PUSPITA INDRIANI10210017A21

LABORATORIUM ALAT RADIOLOGIPROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA2012MODUL 4SIMULASI FUNGSI KERJA COLLIMATOR PADA ALAT RONTGEN

I. Tujuan Praktikum Memahami alur kerja Colimator Dapat melakukan simulasi proses kerja Colimator Dapat melakukan troubleshooting bila dalam proses pengerjaan simulasi terdapat kejanggalan

II. Alat dan Bahan Steker Relay Fitting lampu Lampu pijar Terminal MCB TDR Trafo step down Buzzer Kabel secukupnya Tang potong Tang capit buaya Obeng besar Testpen Multimeter digital Jala-jala PLN

III. Teori singkatCollimator adalah penghalang sinar radiasi dan berfungsi memfokuskan sinar-x yang ditembakkan oleh x-ray tube pada satu slice (potongan) saja. Penggunaan X-ray dan kolimator sering terlihat pada alat CT scan, dimana pada CT scan Colimator pada computer tomography terdiri dari dua buah yaitu :1. Colimator pada x ray tube yang berfungsi :- Mengurangi dosis radiasi- Pembatas luas lapangan penyinaran- Memperkuat berkas radiasi2. Colimator pada detector yang berfungsi :- Penyearah radiasi menuju ke detecto- Pengontrol radiasi hambur- Menentukan ketebalan pada slice thickness / voxel

Diagram Blok scanner (pemroses citra) CT ScanSumber sinar-x (x-ray tube dalam gambar di atas) menembakkan sinar-x ke arah pasien. Collimator adalah penghalang sinar radiasi dan berfungsi memfokuskan sinar-x yang ditembakkan oleh x-ray tube pada satu slice (potongan) saja. Detektor radiasi biasanya berupa detektor ionisasi gas. Jika tabung pada detektor ditembus oleh radias maka akan terjadi ionisasi gas-gas di dalamnya. Ionisasi tersebut menimbulkan arus listrik pada keluaran detektor yang sebanding dengan intensitas sinar radiasi yang mengenai receiver detektor. Keluaran detektor kemudian dikirim ke bagian akuisisi data yang berfungsi mengubah besaran-besaran listrik dari detektor menjadi sinyal analog yang kemudian akan melalui konversi Analog-to-Digital. Hasil pengkonversian A/D itu dikirim ke bagian komputer dan kendali untuk di-compile oleh komputer.IV. Langkah Percobaan1. Mempelajari dan mencermati diagram simulasi proses Collimator

Diagram Elektrik2. Merangkai alat dan bahan sesuai dengan diagram elektrik3. Mengamati hal yang terjadi saat saklar dalam posisi hubung buka dan hubung tutup.

V. Hasil Percobaan

Wiring diagramA. Kondisi MCB hubung bukaPada saat kondisi MCB hubung buka, dan phase serta ground telah dihubungkan ke sumber tegangan AC 220 volt, lampu 1 dan 2 tidak menyala B. Kondisi MCB hubung tutupPada saat kondisi MCB hubung tutup, dan phase serta ground telah dihubungkan ke sumber tegangan AC 220 volt, Lampu 1 dan 2 tetap belum menyala, tapi timer 1 bekerja dan mulai perhitungan mundurC. Kondisi Waktu Timer 1 HabisSetelah waktu timer 1 habis, lampu 1 dan lampu 2 menyala, timer 2 pun mulai bekerja melakukan perhitungan mundurD. Kondisi Waktu Timer 2 HabisSetelah waktu timer 2 habis, lampu 1 dan lampu 2 padam, buzzer akan berbunyi dan timer 3 mulai perhitungan waktuE. Kondisi Waktu Timer 3 HabisSetelah waktu timer 3 habis, buzzer akan berhenti berbunyi.

VI. PembahasanA. Kondisi MCB Hubung Buka

Posisi MCB Hubung Buka

Pada kondisi rangkaian simulasi telah terangkai dan diatur settingan timer serta dihubungkan ke sumber tegangan AC 220V, namun MCB pada posisi hubung buka, yang terjadi adalah lampu 1 dan 2 tidak menyala, begitu pula semua Timer dan Relay belum ada supply dan belum ada arus dan tegangan yang standby.

B. Kondisi MCB Hubung Tutup

Posisi MCB Hubung Tutup Sebelum Waktu Timer 1 HabisPada kondisi simulasi telah terangkai dan telah dilakukan setting timer juga dihubungkan ke sumber tegangan AC 220V, serta MCB telah dihubung tutup, yang terjadi adalah Timer 1 mendapat supply dan Timer 1 mulai melakukan perhitungan mundur. Disaat bersamaan arus dan tegangan standby pada kontaktor nomor 8 Timer 1, juga standby pada kontaktor nomor 8 Timer 2, Kontaktor NO relay 2 dan kontaktor nomor 8 Timer 3. Pada kontaktor nomor 8 Timer 2, arus dan tegangan dapat mengalir melalui kontaktor NC Timer 2 dan standby pada kontaktor NO relay 1. Sedangkan pada kontaktor nomor 8 timer 3, arus dan tegangan dapat mengalir melalui kontaktor NC Timer 3 dan standby pada kontaktor NO Relay 3.

C. Kondisi Waktu Timer 1 Habis

Posisi MCB Hubung Tutup Setelah Waktu Timer 1HabisSetelah waktu timer 1 habis, kontaktor timer akan berubah posisi, dari NC menjadi NO dan NO menjadi NC, sehingga melewatkan arus dan tegangan yang tadinya standby pada kontaktor nomor 8 Timer 1 yang akhirnya dapat menyuplai Timer 2 dan Relay 1. Timer 2 memulai perhitungan mundur. Relay 1 dapat supplai dan kontaktor NO relay 1 berubah jadi Kontaktor NC, sehingga arus dan tegangan yang sebelumnya standby pada kontaktor NO relay 1 dapat mengalir melewati kontaktor NC relay 1 dan menyuplai relay 2. Setelah relay 2 dapat supplai, kontaktor NO relay 2 berubah jadi kontaktor NC, sehingga arus dan tegangan yang standby pada kontaktor NO relay 2 dapat mengalir melalui kontaktor NC relay 2 dan menyuplai lampu 1 dan lampu 2, sehingga lampu 1 dan lampu 2 dapat menyala.

D. Kondisi Waktu Timer 2 Habis

Posisi MCB Hubung Tutup Setelah Waktu Timer 2 Habis

Setelah waktu Timer 2 habis, kontaktor Timer 2 berubah posisi dari posisi NO menjadi NC dan dari posisi NC menjadi NO, sehingga arus dan tegangan yang sebelumnya mengalir melalui kontaktor NC Timer 2, menuju Kontaktor NC relay 1 dan menyuplai Relay 2, terputus karena kontaktor NC Timer 2 berubah menjadi NO. Relay 2 pun tidak mendapat supply dan kontaktor NC relay 2 berubah jadi NO, Lampu 1 dan Lampu 2 menjadi padam. Disaat bersamaan, karena kontaktor Timer 2 berubah posisi dari NO menjadi NC, arus dan tegangan dapat mengalir menyuplai Timer 3 dan relay 3. Timer 3 pun mulai melakukan perhitungan mundur. Karena Relay 3 dapat supply, kontaktor Relay 3 berubah posisi dari NO menjadi NC, sehingga arus dan tegangan yang sebelumnya standby pada kontaktor NO relay 3 dapat mengalir melalui kontaktor NC relay 3 dan menyuplai trafo stepdown yang akan menghidupkan buzzer, buzzer pun berbunyi.

E. Kondisi Waktu Timer 3 HabisSetelah waktu Timer 3 habis, kontaktor timer 3 berubah posisi, dari posisi NO menjadi NC dan dari posisi NC menjadi NO, sehingga arus dan tegangan yang sebelumnya menyuplai trafo stepdown melalui kontaktor NC relay 3, terputus. Akibatnya trafo stepdown tidak mendapat supply dan buzzer berhenti berbunyi.

Posisi MCB Hubung Tutup Setelah Waktu Timer 3 Habis

VII. Kesimpulan dan Saran

A. KesimpulanDari percobaan dan pengamatan hasil percobaan, didapatkan hasil bahwa proses bekerja Colimator dapat di analogikan seperti simulasi penyalaan 2 lampu dengan menggunakan 3 relay dan 3 TDR, yang mana dengan mengkombinasikan TDR dan Relay dapat melakukan seting waktu penggunaan collimator yang dianalogikan dengan penyalaan lampu.

B. SaranSebelum melakukan percobaan, sebaiknya praktikan memperhatikan dan mengerti diagram elektrik sebagai pedoman dalam melakukan simulasi di atas. Alat dan bahan sebaiknya diperhatikan agar tidak terjadi kekurangan yang akan mengganggu proses perangkaian simulasi. Sebelum alat yang telah dirakit dihubungkan ke sumber tegangan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing praktikum dan asisten lab. Bila rangkaian simulasi telah dihubungkan ke sumber tegangan dan MCB dalam posisi on, TDR, Relay dan lampu tidak bekerja, dapat dilakukan troubleshooting dengan mengurut apakah tegangan dan arus telah menyuplai beban-beban dan pada sambungan-sambungan pengkabelan.