Laporan Praktikum Pengenalan Neraca di Laboratorium.docx

8
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN NERACA DI LABORATORIUM Oleh : Nama : Ernalia Rosita NRP : 133020175 Kelompok : G Meja : 11 ( Sebelas ) Tanggal Percobaan : 09 Oktober 2013 Asisten : Vanidya Afsarah Permadi LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

description

Laporan Praktikum Kimia Dasar tentang Pengenalan Neraca Di Laboratorium. Universitas Pasundan, 2013.

Transcript of Laporan Praktikum Pengenalan Neraca di Laboratorium.docx

Page 1: Laporan Praktikum Pengenalan Neraca di Laboratorium.docx

LAPORAN MINGGUANPRAKTIKUM KIMIA DASAR

PENGENALAN NERACA DI LABORATORIUM

Oleh :

Nama : Ernalia RositaNRP : 133020175Kelompok : GMeja : 11 ( Sebelas )Tanggal Percobaan : 09 Oktober 2013Asisten : Vanidya Afsarah Permadi

LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG2013

Page 2: Laporan Praktikum Pengenalan Neraca di Laboratorium.docx

Faksi = Freaksi

PENGENALAN NERACA DI LABORATORIUM

ERNALIA ROSITA

133020175

Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK

Neraca adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur suatu zat, benda, bahan, atau unsur dalam skala tertentu. Neraca digunakan untuk mengukur massa benda, bukan berat benda. Pada pelajaran fisika dijelaskan bahwa massa adalah jumlah molekul pada suatu benda, sedangkan berat adalah massa benda dikalikan dengan percepatan gravitasi yang dialami. Neraca terdiri dari dua jenis, yaitu neraca kasar dan neraca halus. Neraca kasar biasanya di gunakan dalam suatu perdagangan ataupun perindustrian. Neraca halus terdiri dari dua jenis, yaitu neraca rem dan neraca ayun. Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Tujuan percobaan dari pengenalan neraca adalah untuk mengenal macam-macam neraca yang ada di laboratorium dan agar dapat menggunakan neraca tersebut pada saat penimbangan ketika praktikum. Prinsip percobaan dari pengenalan neraca adalah berdasarkan atas keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada kedua lengan neraca dan merupakan aplikasi dari Hukum Newton II dan Hukum Newton III.Key words: Neraca, Macam neraca, Hukum Newton II, Hukum Newton III.

PENDAHULUAN

Menentukan massa suatu benda atau zat diperlukan ketelitian agar hasil yang di dapat lebih akurat. Neraca adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur suatu zat, benda, bahan, atau unsur dalam skala tertentu. Neraca digunakan untuk mengukur massa benda, bukan berat benda. Pada pelajaran fisika dijelaskan bahwa massa adalah jumlah molekul pada suatu benda, sedangkan berat adalah massa benda dikalikan dengan percepatan gravitasi yang dialami. Neraca terdiri dari dua jenis, yaitu neraca kasar dan neraca halus. Neraca kasar biasanya di gunakan dalam suatu perdagangan ataupun perindustrian. Neraca halus terdiri dari dua jenis, yaitu neraca rem dan neraca ayun. Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik.

Tujuan percobaan pengenalan neraca di laboratorium adalah untuk mengenal macam-macam neraca yang ada di laboratorium dan agar dapat menggunakan neraca tersebut pada saat penimbangan ketika praktikum.

Prinsip percobaan neraca di laboratorium adalah berdasarkan atas keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada kedua lengan neraca dengan persamaan:

1. Hukum Newton II, tentang keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada kedua lengan neraca dan merupakan aplikasi dari :

2. Hukum Newton III, tentang keseimbangan gaya-gaya dengan persamaan :

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengenalan Neraca di

Laboratorium

No. Neraca Hasil Pengamatan

1.

Triple Beam Alas : Gelas KimiaSampel : Garam KotorDik :W1 = 61,8 gramW2 = 74,6 gramDit : Ws...?Jawab : Ws = W2–W1

= 74,6 – 61,8 = 12,8 gram

2.

DigitalTertutup

Alas : KertasSampel : Garam KotorDik :W1 = 48,688 grW0= 0,822 grDit : Wzat...?Jawab: Wzat = W1-W0

=48,688–0,822 = 47,866 gramF = m.a

Page 3: Laporan Praktikum Pengenalan Neraca di Laboratorium.docx

(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013)

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan neraca di laboratorium, terdapat dua jenis neraca yang digunakan, yaitu neraca triple beam dan neraca digital tertutup. Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil penimbangan menggunakan neraca triple beam dengan alas gelas kimia dan sampel garam kotor sebesar Ws=12,8 gram, W1=61,8 gram dan W2=74,6 gram. Adapun hasil pengamatan menggunakan neraca digital tertutup dengan alas kertas dan sampel garam kotor sebesar Wzat=47,688 gram, W0=0,822 gram dan W1=48,688 gram.

Neraca triple beam memiliki tiga lengan. Lengan 1 untuk skala ratusan, lengan 2 untuk skala puluhan, dan lengan 3 untuk skala satuan. Lengan neraca dapat digeser-geser sebagai petunjuk hasil pengukuran.

Gambar 1. Neraca Triple Beam

Sedangkan pada neraca digital terbuka dan tertutup terdapat elevasi dan deviasi atau dilambangkan dengan huruf e dan d. Elevasi atau evelation dalam bahasa Inggris diartikan sebagai tingkat posisi maksimal, sedangkan deviasi merupakan kebalikannya, yaitu tingkat kekurangan miminal. Di neraca digital juga terdapat istilah waterpass, yang berarti level atau posisi dari suatu neraca tersebut pada saat digunakan. Semetara itu, perbedaan lain terdapat pada sumber energi. Neraca digital terbuka menggunakan baterai alkali sebagai sumber energinya, neraca tertutup menggunakan daya listrik dan neraca triple beam tidak menggunakan energi apapun karena bersifat manual. Perbedaan yang mencolok pada neraca digital terbuka dan tertutup adalah penutup neraca yang terbuat dari kaca. Neraca digital tertutup memiliki penutup kaca sedangkan neraca terbuka tidak.

Gambar 2. Neraca Digital Tertutup dan Neraca Digital Terbuka

Dari segi kegunaannya, setiap neraca mempunyai kegunaan masing-masing. Neraca digital terbuka digunakan untuk memperhitungkan benda yang massanya cukup besar. Neraca digital tertutup digunakan untuk memperhitungkan benda yang massanya sedikit. Sedangkan neraca triple beam digunakan untuk memperhitungkan benda yang massanya cukup besar dan biasanya digunakan dalam suatu perdagangan atau perindustrian karena termasuk dalam neraca kasar.

Neraca kasar adalah neraca yang biasanya digunakan dalam suatu perdangangan atau perindustrian karena dapat menimbang dalam jumlah besar. Sedangkan neraca halus adalah neraca yang biasanya menggunakan satuan miligram (mg) dan hanya dapat menimbang dalam jumlah sedikit tetapi memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Neraca halus terdiri dari dua jenis, yaitu neraca rem dan neraca ayun.

Gambar 3. Neraca AyunSetiap neraca memiliki berat beban maksimal

masing-masing. Neraca triple beam, neraca digital tebuka dan neraca digital tertutup mempunyai perbedaan dalam berat beban maksimal benda yang dapat ditimbang. Neraca triple beam mempunyai berat beban maksimal sebesar 610 gram dengan ketelitiannya mencapai 0,1 gram. Neraca digital terbuka mempunyai berat beban maksimal sebesar 5 kg dengan ketelitiannya mencapai 0,001 gram. Sedangkan neraca digital tertutup mempunyai berat beban maksimal sebesar 410 gram dengan ketelitiannya yang mencapai 0,001 gram.

Dalam penimbangan suatu benda menggunakan neraca, ada aturan umum yang berlaku. Adapun aturan umum saat penimbangan:

1. Neraca harus dalam keadaan siap pakai.2. Neraca harus dalam keadaan bersih. Jika

neraca dalam keadaan kotor, praktikan dianjurkan untuk membersihkannya terlebih dahulu agar hasil penimbangan yang dilakukan lebih akurat.

3. Anak timbangan harus dalam keadaan lengkap.

4. Mempersiapkan alat bantu penimbangan. Praktikan dianjurkan untuk memakai alas penimbangan.

Page 4: Laporan Praktikum Pengenalan Neraca di Laboratorium.docx

5. Memeriksa kedataran neraca dan kesetimbangan neraca. Dalam penggunaan neraca digital terbuka dan tertutup praktikan harus mengatur waterpass yang ada pada neraca.

6. Melakukan penimbangan dan memperhitungkan hasil penimbangan menggunakan neraca.

7. Menulis dan melaporkan hasil penimbangan menggunakan neraca.

8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula kemudian membersihkan kembali neraca sampai bersih dan siap pakai.Dalam penimbangan, praktikan harus

memperhatikan hal-hal yang berpengaruh saat penimbangan. Adapun hal-hal yang berpengaruh saat penimbangan adalah:

1. Waterpass, jika waterpass tidak benar maka berat pada piringan tidak akan stabil. Menggeser, memutar waterpass pun harus dilakukan secara hati-hati, karena semakin sering digeser dan diputar neraca akan semakin cepat rusak.

2. Meja timbang, gunakan meja timbang yang stabil, terbuat dari bahan yang kokoh dan padat. Hindarkan meja timbangan yang goyang dan menyebabkan getaran. Terbuat dari bahan anti magnetik, hindarkan dari bahan-bahan elektrostatis (plastik/gelas) dan jangan menempelkan langsung dengan dinding dan lantai yang dapat memberikan getaran.

3. Ruang kerja, bebas dari getaran dan bebas dari penyimpangan, tempatkan meja timbang dibagian sudut ruangan, itu adalah bagian yang paling sedikit efek getarannya, dan ruangannya seharusnya menggunakan pintu geser.

4. Suhu, jaga suhu ruangan tetap sekonstan mungkin. Hasil penimbangan dipengaruhi oleh fluktuatif suhu (typical drift: 1-2 ppm/oC. Jangan menimbang didekat sumber panas atau jendela.

5. Kelembaban, sebaiknya kelembaban relatif berkisar 45 dan 60%, jangan pernah mengoperasikan timbangan dibawah atau diatas kelembaban 20-80 persen.

6. Cahaya, jika memungkinkan, tempatkan timbangan jauh dari jendela. Cahaya matahari langsung dapat mempengaruhi hasil penimbangan.

7. Udara, jangan menempatkan timbangan langsung dibawah aliran udara AC atau

peralatan lainnya yang menyebabkan aliran udara. Tempatkan timbangan dengan jarak yang cukup dari sumber panas (radiator). Jangan menempatkan timbangan dekat pintu.

8. Tangan, usahakan untuk menggunakan tissue pada saat akan menempatkan benda ke timbangan, karena sentuhan tangan secara langsung dapat juga mempengaruhi hasil penimbangan dari lemak, keringat, ataupun zat lainnya yang akan menempel pada benda.Dalam melakukan penimbangan dengan

neraca, ada beberapa kesalahan yang dapat terjadi saat penimbangan. Kesalahan-kesalahan dalam penimbangan yang dapat terjadi diantaranya yaitu:

1. Alat yang digunakan kurang bersih. Seperti masih tertinggalnya debu, kotoran, sampel penimbangan, dll. Oleh karena itu, sebelum dan sesudah melakukan penimbangan pastikan alat-alat yang digunakan sudah benar-benar bersih.

2. Posisi mata pisau atau waterpass. Saat melakukan penimbangan dengan neraca triple beam terkadang posisi mata pisau tidak tepat sejajar diangka 0 (nol), sedangkan jika dengan neraca digital kesalahan yang terjadi yaitu waterpassnya tidak diset di angka 0 (nol).

3. Menutup kaca penutup pada neraca digital tertutup. Saat menggunakan neraca digital tertutup terkadang kesalahan lupa untuk menutup kaca penutup ini dapat terjadi. Jika praktikan lupa menutupnya, penimbangan akan menjadi kurang akurat atau kurang tepat.

KESIMPULAN

Berdasarkan pengenalan neraca di laboratorium dan percobaan penimbangan suatu sampel menggunakan neraca di laboratorium, praktikan mengenal dua jenis neraca yang digunakan. Neraca yang digunakan pada saat praktikum adalah neraca triple beam dan neraca digital tertutup. Praktikan mengetahui banyak hal mengenai neraca seperti tujuan percobaan, prinsip percobaan dan prinsip kerja, cara menghitung berat beban benda hasil penimbangan, kegunaan masing-masing neraca, cara penggunaan, ketelitian setiap neraca sampai hal-hal yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan pada saat penimbangan. Praktikan kini mampu menggunakan neraca serta berhasil mencapai tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengenal macam-macam neraca yang ada di laboratorium dan agar dapat menggunakan

Page 5: Laporan Praktikum Pengenalan Neraca di Laboratorium.docx

neraca tersebut pada saat penimbangan ketika praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia. 1993. Penuntun Dasar-Dasar Praktikum Kimia Departemen Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kartini, Nani. 1996. Sains Kimia. Bumi Aksara, Jakarta.

Magdalenis. 2012. Penimbangan (Neraca).

http://gamapenta.blogsot.com.

Diakses : 13 Oktober 2013.

Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan, Bandung.