LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

13
LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 2 “PEMBIBITAN TANAMAN PANILI” Dosen pembimbing : Ir. Titin Fatimah. MP Oleh : Andre Ariesta Pratama NIM. A3 211 618 JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PRKEBUNAN

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

LAPORAN PRAKTIKUM

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT 2

“PEMBIBITAN TANAMAN PANILI”

Dosen pembimbing :

Ir. Titin Fatimah. MP

Oleh :

Andre Ariesta PratamaNIM. A3 211 618

JURUSAN PRODUKSI PERTANIANPROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PRKEBUNAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER2012

BAB I. PENDAHULUAN

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

1.1 Latar Belakang

Tanaman vanili umumnya dikembangkan secara vegetatif yaitu dengan cara stek, sedangkan perbanyakan dengan biji (generatif) sudah sangat jarang dilakukan.

Untuk mendapatkan stek vanili yang baik perlu dipenuhi beberapa syarat seperti berikut :

1. Stek vanili diambil dari batang yang sehat dan pertumbuhannya subur serta menpunyai tunas ujung yang kuat.

2. Batang yang akan diambil steknya berumur kurang dari satu tahun dan belum pernah berbuah serta beruku rapat.

3. Stek berupa sulur batang muda dan dipotong lebih kurang 1 meter yang terdiri dari 7 sampai dengan 9 ruas.

Setek yang diambil hendaknya diambil dari tanaman induk yang subur, sehat,

berdaun lebar, ruas-ruas batang rapat, lingkar batang besar dan belum pernah

berbunga dan berbuah.

Ada dua cara penyemaian setek lada. Pertama setek disemaikan wadah

terlebih dahulu, setelah itu dipindahkan ke dalam polibag. Cara ke dua setek langsung

ditanam dipolibag. Setek bisa diambil dari kebun induk maupun kebun produksi.

Pengambilan setek sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan. Ukuran

setek 2-7 ruas, semakain panjang setek yang ditanam, semakin cepat berbunga. Setek

dengan panjang 3-5m, rata-rata 1-2 tahun berbunga. Setek dengan panjang 30cm akan

bebungan setelah 3-4 tahun.

Pengmbilan setek sebaiknya pada pertengahan musim hujan, dan 6 minggu

sebelum sulur diambil untuk benih, 20cm bagian pucuknya dibuang/dipotong untuk

mengaktifkan tunas tidur. Sulur dipotong-potong menjadi 2 buku dengan menyisakan

satu daun pada buku teratas dan akar lekat dibuang. Setek dicuci dengan air yang

mengalir dengan tujuan untuk menghilangkan kendir yang terdapat pada ujung-ujung

setek dan kotoran yang menempel.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

1.2 Tujuan Diadakannya Praktikum

1. Menjelaskan cara-cara perbanyakan tanaman panili

2. Menjelaskan langkah-langkah membuat setek tanaman panili

1.3 Manfaat Diadakannya Praktikum

1. Dapat mengetahui cara-cara perbanyakan tanaman panili melalui setek

2. Dpat mengetahui langkah-langkahdalam membuat setek panili

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

BAB II. METODOLOGI

2.1 Waktu dan tempat

Hari : Rabu Tanggal : 10 Oktober 2012 Tempat : saung (kebun koleksi politeknik negeri jember )

2.2 Alat dan bahan

Alat yang digunakan : pisau okulasi, ayakan, gembor, cangkul, gergaji, tang, roll meter, palu

Bahan yang digunakan : polibag, setek panili, pupuk kandang, dithane M-45, furadan,bambu, paku

2.3 Prosedur pelaksanaaan

Pengisian polibagPolibag diisi dengan media yang berkomposisi pupuk kandang : tanah :pasir dengan perbandingan 1:2 bagian bawah

Penanaman setekSetek dipotong masing-masing satu ruas, 2-3 ruas selanjutnya dicelupkan kedalam larutan dhitane M-45 dan dioles dengan pasta Rootone F. selanjutnya polibag ditugal tepat ditengah sebagai tempat penanaman setek lalu disiram

Pemeliharaan bibitPemeliharaan meliputi penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan dan penyiraman sesuai perlakuan.

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil pengamatan

3.3.1 Pembuatan atap bibit panili stek 2 ruas:

1.Tanggal 01 Oktober 2012

Sebelum kita melakukan penanaman pada tanaman panili dengan menggunakan stek

batang, kita perlu membut rumah atap pada tempat penyemaian. Tujuan pembuatan

atap agar melindugi stek dari terpaan air hujan deras, dan terik matahari. Adapun alat

dan bahan yang di butuhkan :

1. Alat : gergaji, palu, parang, tang, meteran, linggis dan kawat.

2. Bahan : bambu, klaras dan paku.

Mengukur bedengan :

P = 160 cm

L = 310 cm

Tutup klaras 18 buah

2.tanggal 22 Oktober 2012 Pembuatan sungkup stek panili :

Sungkup merupakan untuk menciptakan iklim mikro dan Di dalam rumah atap

dibangun kerangka sungkup dari bambu yang dibuat melengkung membentuk

setengah lingkaran. Tujuan pemasangan sungkup melindugi stek dari terpaan air

hujan deras, dan terik matahari, serta hewan. Menjaga kelembaban dalam sungkup

tetap tinggi, tutup dengan sungkup transparan setelah 1 minggu disungkup setiap 2

hari sekali, dibuka kemudian ditutup kembali sampai pertumbuhan pertunasan bibit

lada merata.

adapun alat dan bahan yang di butuhkan :

1. Alat : rol meter, gergaji, tang, dan parang.

2. Bahan : plastic dan bambu

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

Pengukuran bahan yang di butuhkan :

1. Bambu : panjang 277 cm, lebar 80 cm, panjang lenkungan 120 cm, dan plastic

5 m.

3. Tanggal 12 November 2012 pemeliharaan tanaman lada ke-1 :

a. Penyiangan

b. Penggemburan

c. Pemupukan dengan menggunakan ZPT Atonik dosis 0.2%/liter.

d. Penyiraman.

4. Tanggal 3 Desember 2012 pemeliharaan tanaman lada ke-2 :

a. Penyiangan

b. Penggemburan

c. Pemupukan dengan menggunakan ZPT Athonik dengan dosis 0.2%/ liter.

d. Pengendalian hama penyakit dengan menggunakan insektisida Fastak

dengan dosis 2cc/liter.

e. Penyiraman

5. Tanggal 12 Desember 2012 penyemprotan dithane 2gr/liter hal ini di karenakan

pada tanaman bibit tunas yang tumbuh berwarna coklat kemudian patah dengan

sendirinya, di karenakan pada batnag tersebut terdapat jamur jadi perlu di semprot

dengan dithane.

6. Tanggal 17 desember 2012 pembuatan tajar pada bibit stek lada karena tunas yang

tumbuh cukup tinggi dan pembukaan sunggkup supaya tanaman lada terlatih

terkena sinar matahari.

7. Tanggal 19 Desember 2012 pemeliharaan

a. penyiangan

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

b. pengendalian hama penyakit dengan menggunakan insektisida Fastak

dengan konsentrasi 0.2% dengan dosis 2cc/liter. sebelum di lakukan

pengendalian hama dan penyakit bibit stek lada di pindahkan ketempat

yang terkena sinar matahari langsung, hal ini dilakukan supaya tanaman

lada pada saat penanaman langsung tidak mati karena peka terhadap sinar

matahari langsung.

3.3.2 Table pengamatan tanaman lada :

1. Tanggal 31 Oktober 2012 :

Tanaman

ke

Presentase

hidup

Jumlah

tunas

Panjang

tunas

Jumlah

ruas

1

4/4 x 100%

=100%

- - -

2 - - -

3 - - -

4 - - -

2. Tanggal 12 November 2012 :

Tanaman

ke

Presentase

hidup

Jumlah

tunas

Panjang

tunas (cm)

Jumlah

ruas

1

4/4 x 100%

=100%

- - -

2 - - -

3 - - -

4 - - -

3. Tanggal 28 November 2012 :

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

Tanaman

ke

Presentase

hidup

Jumlah

tunas

Panjang

tunas(cm)

Jumlah

ruas

1

4/4 x 100%

=100%

- - -

2 - - -

3 - - -

4 - - -

4. Tanggal 12 Desember 2012 :

Tanaman ke

Presentase hidup

Jumlah tunas

Panjang tunas (cm)

Jumlah ruas

1

4/4 x 100%

=100%

- - -

2 - - -

3 - - -

4 - - -

5. Tanggal 26 Desember 2012 :

Tanaman ke

Presentase hidup

Jumlah tunas

Panjang tunas (cm)

Jumlah ruas

1

4/4 x 100%

=100%

- - -

2 - - -

3 - - -

4 - - -

3.2 Pembahasan

Pembibitan tanaman dipanili dengan persemaian untuk perakaran yang sangat

menentukan keberhasilan usaha dalam penyetekan. Dalam pemeliharaan tanaman

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

panili tidak membutuhkan perawatan yang rumit. Perawatan yang dibutuhkan dalam

pembibitan tanaman panili di antaranya :Penyiraman, pengendalian hama dan

penyakit, pengendalian gulma dan pemberian tajar.

Presntase hidup tanaman panili dalam polibag menunjukkan keadaan yang

normal. Perlakuan bibit dalam pemeliharaan setiap minggu dengan cara dan metode

secara benar dapat mengoptimalkan pertumbuhan bibit semai pda tanaman panili.

Pemberian sungkup plastik pada tempat bedengan bertujuan agar suhu pada

tanaman panili tetap terjaga karena pada fase pembibitan tanaman panili rentan

terhadap sinar matahari langsung dan kekurangan air.

Untuk memperoleh pertumbuhan yang baik, tanaman panili membutuhkan

unsu-unsur hara seperti NO3, H2SO4, K, Ca, Mg dan unsure mikro yang relative

tinggi. Pengguanaan pupuk yang tidak menyebabkan kerusakan pada tanah ataupun

hilangnya unsure-unsur hara dalam tanah, maka cara yang tepat adalah aplikasi pupuk

lewat daun. Cara pemupukan melalui daun di anggap menguntungkan karena factor-

fakktor tanah yang dapat menghambat tersedianya unsure hara seperti pencucian,

fixasi, pH dan sebagainya dpat dihindari.

BAB IV. KESIMPULAN

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM PEMBIBITAN PANILI.docx

Dari hasil rangkaian kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan dapat

disimpulkan bahwa :

1. Perbanyakan tanaman panili dengan setek 2 ruas dapat dlikakukan dalam

polibag dan suhu kelembapan dalam sungkup harus dijaga

2. Setek dengan 2 ruas tanaman panili ditanaman secara miring dan akar pada

ruas dibenamkan dalam tanah