Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

13
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI SEL Mitosis Akar Bawang 2 Oktober 2015 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6 Widia Ningrum (11140161000008) Mudasir Ahmad (11140161000017) Stifani Martha (11140161000018) Asri Atimalka (11140161000028) Alifania Alghariza (11140161000031) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

description

original

Transcript of Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

Page 1: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI SEL

Mitosis Akar Bawang

2 Oktober 2015

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

Widia Ningrum (11140161000008)

Mudasir Ahmad (11140161000017)

Stifani Martha (11140161000018)

Asri Atimalka (11140161000028)

Alifania Alghariza (11140161000031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

A. JUDUL

Mitosis Akar Bawang

B. TUJUAN

1. Membuat bagan tahapan penyediaan squash ujung akar dengan acetocarmine untuk

memperlihatkan proses mitosis.

2. Menjelaskan setiap fase yang terjadi pada proses mitosis.

C. TANGGAL

2 Oktober 2015

D. DASAR TEORI

Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya pertukaran

atau pemerolehan informasi hereditas baru. Sebagian besar sel yang membentuk tubuh

organisme eukarriota multiseluler juga bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yang

dikenal sebagai mitosis. Selama pembelahan mitosis, sel akan tumbuh, menduplikasi

genomnya, memisahkan kromosom yang telah berduplikasi ke kutub-kutub sel yang

berlawanan, dan membagi sitoplasma sehingga terbentuklah sel anakan (William D. Stanfield

dkk, 2003).

Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan

pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-

tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase,

anafase, dan telofase. Pada sel paling banyak dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar.

Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua

buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk duplikasi teratur (dalam fase S) dan

pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya, mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang

disebut dengan sitokenesis dimana sel akan terpisah menjadi dua (Kimball, 1999).

Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan

yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel

induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase,

metafase, anafase dan telofase, seperti tampak pada gambar berikut :

Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang

kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara

individual karena belum terkondensas (Campbell, 2010:248).

Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal,

terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom

terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya

dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell, 2010:

248).

Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan

mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat

tebal (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

Page 3: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

Metafase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar

20 menit (Campbell, 2008: 249).

Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini

adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh

mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer

mikrotubula bertumpu(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya

beberapa menit (Campbell, 2008: 249).

Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju

kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat

yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi

kromosom baru.

Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada

masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan

kromosom(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan

sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana di tiap kutub sel terbentuk stel

kromosom yang identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk

lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal

sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya

dinding pemisah di tengah- tengah sel(Campbell, 2010: 249).

Telofase adalah fase finisiong, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan

telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara

sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar

terpisah(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

Sel tumbuhan di definisikan sebagai unit dasar yang universal dari suatu struktur

organik. Struktur yang membedakan sel tumbuhan denfan sel yang lain adalah keberadaan

dinding sel yang merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan dengan membran sel

(Hartanto Nugroho, 2010).

Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak,

tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis

(Susetyoadi, 2004).

Page 4: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

E. ALAT DAN BAHAN

Alat Gambar

Mikroskop

Kaca Objek

Pinset

Penjepit

Page 5: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

Pipet Tetes

Pembakar (Lilin)

Bahan Gambar

Larutan Acetocarmine

Akar Bawang Bombay

Page 6: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

F. LANGKAH KERJA

No Gambar Keterangan

1

Ujung akar yang panjangnya 3-4 cm dipotong dan

letakkan pada kaca objek. Dan berikan sampel asam

asetat 1M .

2

Kemudian asam asetat diganti dengan larutan

acetocarmine.

3

Lalu sampel dipanaskan di atas nyala lilin kira-kira

60 derajat Celcius (jangan sampai mendidih). Lalu

tutup dengan kaca penutup dann squash secara

perlahan.

4

Sediaan diperiksa dengan mikroskop dengan

perbesaran lemah (10x10) dan dilanjutkan dengan

perbesaran kuat (10x45)

Page 7: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

5

Hasil pengamatan dipoto dan dicatat di lembar kerja

G. DATA PENGAMATAN

No. Fase Pembelahan Gambar Praktikum Gambar Pustaka

1. Profase

2. Metafase

3. Anafase

4. Telofase

(Dok. Pribadi, 2015)

(Dok. Pribadi, 2015)

(Anonim, 2010)

(Anonim, 2010)

(Gonzales, 2013)

(Anonim, 2010)

(Dok. Pribadi, 2015)

(Dok. Pribadi, 2015)

Page 8: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

H. PERTANYAAN DAN TUGAS

1. Gambarkan dan tentukan tahapan – tahapan mitosis yang dapat Saudara amati: profase,

metafase, anafase dan telofase seperti pada gambar di muka!

Jawab:

Berdasarkan hasil pengamatan kami, proses dominan yang terjadi pada mitosis akar bawang

bombay adalah pada fase profase.

2. Pada umumnya sel – sel yang Saudara amati ada dalam fase mana?

Jawab:

Umumnya berada pada fase profase.

3. Jelaskan apa yang terjadi pada tahapan profase, metafase, anafase dan telofase!

Jawab:

Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase

dan telofase, seperti tampak pada gambar berikut :

Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang

kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara

individual karena belum terkondensas (Campbell, 2010:248).

Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal,

terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom

terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya

dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell, 2010:

248).

Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan

mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat

tebal (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

Metafase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar

20 menit (Campbell, 2008: 249).

Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini

adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh

mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer

mikrotubula bertumpu (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya

beberapa menit (Campbell, 2008: 249).

Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju

kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat

yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi

kromosom baru.

Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada

masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom

(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

Page 9: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan

sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana di tiap kutub sel terbentuk stel

kromosom yang identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk

lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal

sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya

dinding pemisah di tengah- tengah sel(Campbell, 2010: 249).

Telofase adalah fase finisiong, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan

telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara

sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar

terpisah (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

4. Mengapa terjadi proses mitosis?

Jawab:

Karena pada dasarnya makhluk hidup itu tumbuh dan berkembang. Dalam hal ini,

pertumbuhan dapat diukur dari jumlah sel yang dimiliki. Pertambahan jumlah sel disebabkan

oleh proses pembelahan sel (somatik) yang disebut mitosis dengan prinsip mewariskan semua

sifat induk kepada kedua sel anak karena mitosis menghasilkan sel anak yang identik,

regenerasi sel dan perbaikan sel.

5. Mengapa ujung akar bawang digunakan untuk mempelajari mitosis?

Jawab:

Karena akar merupakan salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya adalah sel-sel somatik,

khusus pada ujung akar terdiri dari sel-sel yang bersifat maristematik yaitu sel-sel selalu aktif

membelah sehingga diharapkan fase-fase mitosis dapat diamati secara lengkap.

6. Apa yang membedakan antara pembelahan mitosis pada sel tumbuhan dan sel hewan?

Jawab:

Perbedaan pada pembelahan mitosis sel tumbuhan dan hewan adalah pada tahap sitokinesis

berlangsung. Pada sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin

kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Pada sel tumbuhan,

sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-tengah sel.

7. Di bagian manakah pada tumbuhan akan Anda temukan banyak sel yang akan melakukan

proses mitosis?

Jawab:

Proses mitosis banyak ditemukan pada bagian-bagian jaringan sel somatik yang bersifat

meristematik atau aktif membelah yaitu ujung akar dan ujung batang.

Page 10: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

I. PEMBAHASAN

dalam praktikum ini kami mengamati pembelahan mitosis yang terjadi pada akar bawang

bombay (allium cepa L), akar bawang bombay kami pilih selain karena bentuknya yang

lebih besar, juga sel somatis pada akarnya yang aktif membelah. Sebelum pengamatan

kami lakukan, kami terlebih dahulu melakukan beberapa perlakuan pada spesimen.

Pertama kami melakukan perendaman pada bagian bawah bawang bombay, sebelum itu

kami melakukan pemotongan pada sisa-sisa akar yang ada. Perendaman kami lakukan

selama 4 hari, hal itu kami lakukan agar dapat menumbuhkan akar yang baru yang mana

akar yang beru itu lebih aktif membelah dibandingkan dengan akar yang sebelumnya.

Selanjutnya kami melakukan pemotongan pada akar baru tersebut sepanjang 4 cm, bagian

yang kami pakai adalah bagian pada tudung (ujung akar) yang mana pada bagian terbut

sel-sel somatis pada akar akan aktif membelah. Setelah kami potong bagian ujung akar

sepanjang 4 cm kami meletakannya kepada kaca alroji yang telah berisi larutan asam

asetat 1M dan kami biarkan selama 30 menit, penggunaan asam asetat ini dimaksudkan

untuk melunakan dinding sel sehingga mudah untuk dilakukan squash juga sebagai sarana

mempermudah jalan masuknya pewarna kedalm sel, selain asam asetat sebagai

penggantinya dapat dingunakan larutan HCl, asam asetat juga berfungsi untuk

menghentikan aktivitas seluler dan mengawetkan proses yang terjadi ketika ujung akar

tersebut dipotong. Dengan demikian proses mitosis yang mungkin terjadi pada waktu

pemotongan dapat dijebak dalam keadaan terfiksatif sehingga pada saat pengamatan di

bawah mikroskop akan dapat menunjukkan aktivitas sel-sel meristem ujung akar.

Perendaman dengan asam asetat ini juga sebagai sarana untuk memperjelas batas tudung

dengan sel-sel diatasnya, karena tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan

dengan daerah di atasanya.

Ketika waktu perendaman telah selesai kami segera menggantinya dengan larutan

acetocarmin. Larutan acetocarmin ini di gunakan untuk memberikan pigmen kepada

benang-benang kromatin, agar terlihat berbeda dengan sitoplasma dengan begitu proses

pembelahan mitosis lebih mudah diamati. Yang selanjutnya kami melakukan pembakaran

pada suhu 60 °C, pembakaran ini dimaksudkan agar pigmen acetocarmin menyerap dan

masuk kedalam sel.

Page 11: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

Setelah dipanaskan akar dipindahkan kepada kaca obyek dengan acetocarmin padanya

yang dimaksudkan untuk memperjelas pigmen warna pada benang kromatin. Selanjutnya

potong kembali menjadi bagian yang lebih kecil lagi untuk mempermudah dalam proses

squash. Tetapi kami memotong akar dahulu sebelum meletakannya pada kaca obyek yang

diatasnya sudah di tetesi acetocarmin.

Selajutnya kami tutup kaca obyek dengan kaca penutup menggunakan metode squash.

Caranya dengan meletakan salahsatu sisi kaca penutup pada kaca obyek dengan

kemiringan 45°, lalu turunkan sisi yang berlawanan secara perlahan, setelah kaca penutup

menyentuh bagian akar tekan kaca penutup satu arah hingga bagian akar tersebut menjadi

pipih, dengan cara menekan dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari. penekan pada

satu arah tersebut dimaksudkan untuk tidak mengacaukan struktur sel yang akan di amati.

Setelah melakukan semua proses tersebut kami melakukan pengamatan dengan

menggunakan mikroskop dengan perbesaran lemah, lalu bertahap hingga perbesaran kuat.

Pada proses pengamatan kami tidak menemukan bagian sel yang melakukan pembelahan,

baik interfase, profase, metafase, anafase, telofase. Pada tampak mikroskop hanya terlihat

bagian seperti dinding sel yang berbentuk garis lurus bukan berupa gumpalan benang.

Secara teori fase yang pertama yaitu interfase yaitu fase dimana sel mempersiapkan diri

dengan melakukan gap pertama (G1), sintesis (S), dan gap kedua (G2), fase ini merupan

fase terlama dalam dalam daur hidupnya, hal ini terlihat dalam tampilan diagram dibawah

ini:

(Tedi Mulyadi, 2015)

Page 12: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

Pada gambar pustaka ditampilkan fase-fase dari proses mitosis dari mulai profase hingga

telofase, profase adalah fase yang dimana terbentuknya kromosom dan anakan

kromosom (kromatid), lalu fase selanjutnya adalah metafase yang dimana

kromosomkromosom menempatkan diri pada bidang equator, lalu anafase yang dimana

kromosom tertarik kepada bidang equator berlawanan, yang terakhir adalah telofase dan

sitokinesis yang dimana sel terbelah menjadi dua bagian dan memisah. Tetapi semua itu

tidak terlihat pada praktikum kali ini yang disebabkan olehkesalahan-kesalah yang di

lakukan oleh praktikan.

Kamipun menduga ada beberapa hal yang membuat kami gagal melihat proses

pembelahan yang terjadi pada akar bawang. Yang pertama ialah pemilihan bagian akar

yang tidak tepat, karena bagian yang paling cocok adalah ±2 cm dari bagian tudung akar,

karena pada bagian tersebut aktivitas pembelahan sel intensitasnya lebih tinggi

dibandingkam pada bagian akar lainnya. Yang kedua ialah proses pemanasan dengan

suhu yang terlalu tinggi dan terlalu lama, yang menyebabkan sel pada akar bawang

menjadi gosong. Yang ketiga adalah kesalahan pada proses squash daripada obyek yang

akan di amati, kesalahan ini akan menyebabkan obyek pada kaca obyek menjadi rusak

sehingga tidak dapat di amati. Yang terakhir adalah kekeliruan dalam menggunakan

mikroskop, kesalahan ini biasanya terjadi pada pengaturan tata letak kaca obyek yang

kurang tepat, juga tata letak mikroskop serta pengaturan intensitas cahaya dan pada

pengaturan fokus pada pemutar kasar dan halus. Tetapi kami tertolong dengan

pengamatan yang dilakukan oleh laboran, dari pengamatan tersebut terdapat tampilan

profase yang terlihat tidak terlalu jelas.

Page 13: Laporan Praktikum Mitosis Kelompok 6

J. KESIMPULAN

Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Fase yang kami amati umumnya berada dalam fase profase.

2. Hasil percobaan kami kurang memuaskan karena ada beberapa kesalahan, yaitu dari

akar dengan pembakaran yang melebihi batas suhu dan teknik squash yang kurang

baik.

K. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece. Biologi jilid 1 edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga. 2010.

Elrod, Susan and Wiliam Stainsfield. Genetika Edisi Ke Empat. Jakarta: Erlangga. 2007.

Gonzales,A.M.2013. BOTANICA.Argentina:Universidad nacional del nordeste.

http://www.biologia.edu.ar/botanica/tema9/9-2mitosis.htm Diakses pada tanggal 14 Oktober pukul

01:45 WIB. 2015.

Kimball. Biologi. Jakarta: Erlangga. 1999.

Nugroho, L. Hartanto, Dkk. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya. 2010.

Setjo, Susetyoadi. Anatomi Tumbuihan. Malang: JICA. 2004.

Stansfield, William D, dkk. Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta: Erlangga.

http://www.biologi.unnes.ac.id/web_bio. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015, pukul 20.30 WIB.

2015.

http://www.sridianti.com/pengertian-interfase.html. Diakses pada tanggal 14 Oktober pukul 01:30

WIB. 2015.