Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

74
LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN DI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA KOTA MOJOKERTO DAN SENTRA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERPADU REPOEBLIK TELO KAPUBATEN PASURUAN PROPINSI JAWA TIMUR Disusun Oleh: Disusun Oleh: Kelompok 29 1. Anggarda Paramitha H0813013 2. Aulia Dyas Puspa H0813027 3. Fira Septiani H0813069 4. Limas Tyas Pertiwi H0813101 5. Ria Farikhah Al Khurmain H0813153 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

description

manajemen pemasaran

Transcript of Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

Page 1: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

i

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN

DI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA KOTA MOJOKERTO DAN

SENTRA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERPADU REPOEBLIK TELO

KAPUBATEN PASURUAN

PROPINSI JAWA TIMUR

Disusun Oleh:

Disusun Oleh:

Kelompok 29

1. Anggarda Paramitha H0813013

2. Aulia Dyas Puspa H0813027

3. Fira Septiani H0813069

4. Limas Tyas Pertiwi H0813101

5. Ria Farikhah Al Khurmain H0813153

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

ii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN

DI PT. YAKULT INDONESIA PERSADA KOTA MOJOKERTO DAN

SENTRA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERPADU REPOEBLIK TELO

KAPUBATEN PASURUAN

PROPINSI JAWA TIMUR

Disusun dan Diajukan Oleh:

1. Anggarda Paramitha H0813013

2. Aulia Dyas Puspa H0813027

3. Fira Septiani H0813069

4. Limas Tyas Pertiwi H0813101

5. Ria Farikhah Al Khurmain H0813153

dan Dinyatakan telah memenuhi syarat

Surakarta, Desember 2015

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Nuning Setyowati, S.P., M.Sc.

NIP. 198203252005012001

Dosen Penguji

Ir. Bambang Sarosa, M.S.

NIP. 195202061981031004

Page 3: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

iii

INTISARI

Kelompok 29. Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran di PT.

Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 24

November 2015 bertempat di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan.Tujuan diadakan

Praktikum Manajemen Pemasaran adalah agar mahasiswa mengetahui penerapan,

hambatan dan cara mengatasi hambatan untuk segmentasi dan targeting,

positioning dan diferensiasi, bauran pemasaran (marketing mix), strategi produk

dan distribusi, serta strategi promosi dan komunikasi pada PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Pasuruan.

Segmentasi pasar yang dikelompokkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto adalah semua kalangan. Target pasar dari PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto adalah wilayah Indonesia bagian Barat dan Tengah.

Segmentasi dan target pasar yang diterapkan oleh Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah berdasarkan demografis,

geografis, dan psikografis.

Positioning yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto adalah

memproduksi produk minuman fermentasi probiotik guna membantu menjaga

kesehatan. PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto tidak melakukan diferensiasi

produk. Positioning Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan adalah menjadi pelopor dari produk aneka olahan yang berbahan dasar

telo. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

melakukan diferensiasi produk dengan memproduksi bakpao telo, bakpia telo,

brownis telo, bakmi telo, ice cream telo, dodol telo, dan jus telo.

Bauran pemasaran yang diterapkan di PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto adalah mempertahankan kualitas produk minuman probiotik dengan

harga Rp 1.500, per botol. Lokasi kantor cabang tersebar di Jawa, Bali, Sumatera,

Kalimantan, NTB, Sulawesi yang dipromosikan melalui iklan di media elektronik

maupun media massa lainnya. Bauran pemasaran yang diterapkan pada Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah melakukan

diversifikasi produk olahan telo dan harga Rp 4.000,00 untuk bakpao telo dan Rp

15.000,00 per kotak bakpia telo dengan lokasi yang terletak di perbatasan Kota

Malang dan Kabupaten Pasuruan serta memperkenalkan produk di outlet-outlet

sebagai upaya promosi produk.

Strategi produk pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto adalah

mengutamakan keamanan kualitas produk. Strategi distribusinya dengan Direct

Sales dan Yakult Lady. Strategi produk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan adalah diversifikasi produk olahan telo dan distribusi

dengan membuka toko minimarket di dekat pabrik yang menjual produknya.

Strategi promosi PT. Yakult Indonesia Persada adalah menggunakan iklan

di media elektronik dan media massa. Strategi komunikasi dengan adanya Direct

Sales dan Yakult Lady. Strategi promosi dan komunikasi Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah melalui website, media sosial

serta menyebar leaflet.

Page 4: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas Laporan Manajemen Pemasaran ini.

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Pemasaran. Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah

mendukung dan membimbing dalam penyusunan laporan ini, maka laporan ini

tidak akan selesai. Oleh Karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan

banyak terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dosen Manajemen Pemasaran yang telah membimbing dan mengarahkan kami

dalam kuliah.

3. Segenap Co-Assisten yang telah membimbing kami baik dalam praktikum

maupun dalam penyusunan laporan ini.

4. Orang tua yang telah mendukung terselesaikannya laporan ini.

5. Teman-teman semua yang turut membantu penyusunan laporan ini.

Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih

jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dan

semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Desember 2015

Penulis

Page 5: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii

INTISARI................. .................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv

DAFTAR ISI ............ .................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ............ ..................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Permasalahan.................................................................................................... 2

C. Tujuan dan Kegunaan Praktikum ..................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ........................................ 6

A. Landasan Teori ................................................................................................. 6

B. Alur Pelaksanaan Praktikum ............................................................................ 18

III.HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 21

A. Kondisi-Kondisi Umum Perusahaan ................................................................ 21

1. Kondisi UmumPT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ........................... 21

2. Kondisi UmumSentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan .............................................................................................. 24

B. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian ......................................... 27

1. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto ....................................................................................... 27

2. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ................... 29

C. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian................................................ 32

1. Positioning dan Diferensiasi Produk PertanianPT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto ....................................................................................... 32

2. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ............................................. 34

D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian .................................... 36

Page 6: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

vi

1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)Produk PertanianPT. Yakult

Indonesia Persada Mojokerto ...................................................................... 36

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)Produk PertanianSentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ................... 42

E. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian............................................. 45

1. Strategi Produk dan Distribusi Produk PertanianPT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto ....................................................................................... 46

2. Strategi Produk dan Distribusi Produk PertanianSentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ............................................. 49

F. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian ....................................... 52

1. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk PertanianPT. Yakult

Indonesia Persada Mojokerto ...................................................................... 52

2. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk PertanianSentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ................... 54

IV. PENUTUP ............................................................................................................. 58

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 58

B. Saran ................................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Alur Pelaksanaan Praktikum..................................................19

Page 8: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak

dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu

memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan

kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan

konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan

produk yang berkualitas untuk konsumen. Guna mencapai strategi pemasaran yang

tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari

faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran

merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan

pembeliansuatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan

olehkonsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak

kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akansia-sia.

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lamaberkembang,

bahkan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangatmempengaruhi

keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan dalampasar. Oleh karena itu

diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikanpengaruh untuk menentukan

berhasil atau tidaknya dalam memasarkanproduknya. Apabila strategi pemasaran

yang dilaksanakan perusahaantersebut mampu memasarkan produknya dengan

baik, hal ini akanberpengaruh terhadap penjualan perusahaan.Peranan pemasaran

saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasahingga tangan konsumen

tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebutdapat memberikan kepuasan

kepada pelanggan dengan menghasilkan laba.Sasaran dari pemasaran adalah

menarik pelanggan baru dengan menjanjikannilai superior, menetapkan harga

menarik, mendistribusikan produk denganmudah, mempromosikan secara efektif

serta mempertahankan pelangganyang sudah ada dengan tetap memegang prisip

kepuasan pelanggan.

1

1

Page 9: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

2

Suatu pemasaran diperlukan manajemen untukmengatur agar pemasaran

berjalan dengan baik. Manajemen pemasaranadalah suatu usaha untuk

merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiridari kegiatan

mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinir) sertamengawasi atau

mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasiagar tercapai tujuan

organisasi secara efesien dan efektif. Manajemen pemasaran harus memperhatikan

beberapa aspek penting meliputi strategi pemasaran dan berbagai rencana untuk

menghadapi hambatan yang akan terjadi.

Praktikum Manajemen Pemasaran bertujuan untuk mengetahui

secaralangsung bagaimana penerapan manajemen pemasaran di suatu perusahaan.

Pemilihan lokasi praktikum Manajemen Pemasaran berada di PT. Yakult

Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan karena kedua perusahaan tersebut memiliki kredibilitas

yang baik dalam bidang pemasaran yang meliputi segmentasi dan targeting pasar,

positioning dan diferensiasi, bauran pemasaran (marketing mix), penentuan strategi

produk dan distribusi produk, penentuan promosi dan komunikasi dari produk.

B. Permasalahan

Sebagian besar badan usaha mengalami hambatan dalam proses pemasaran

produknya, hal ini berkaitan erat dengan manajemen pemasaran. Manajemen

pemasaran dalam suatu perusahaan perlu diperhatikan sebagai usaha peningkatan

distribusi atau penjualan produk serta tercapainya kepuasan pelanggan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, ada permasalahan yang akan dikaji dalam PT.

Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan yaitu:

1. Bagaimana penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk

segmentasi dan targeting pasar produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan?

Page 10: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

3

2. Bagaimana penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk

positioning dan diferensiasi produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan?

3. Bagaimana penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk bauran

pemasaran (marketing mix) produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan?

4. Bagaimana penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk strategi

produk dan distribusi produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan?

5. Bagaimana penerapan, hambatan, dan cara mengatasi hambatan untuk strategi

promosi dan komunikasi produk yang terjadi dalam PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan?

C. Tujuan dan Kegunaan Praktikum

1. Tujuan Praktikum

Tujuan dari dilaksanakannya Praktikum Manajemen Pemasaran adalah

sebagai berikut :

a. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan, hambatan, dan cara mengatasi

hambatan untuk segmentasi dan targeting pasar produk yang terjadi dalam

PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan.

b. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan, hambatan, dan cara mengatasi

hambatan untuk positioning dan diferensiasi produk yang terjadi dalam PT.

Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan.

Page 11: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

4

c. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan, hambatan, dan cara mengatasi

hambatan untuk bauran pemasaran (marketing mix) produk yang terjadi

dalam PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan.

d. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan, hambatan, dan cara mengatasi

hambatan untuk strategi produk dan distribusi produk yang terjadi dalam PT.

Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan.

e. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan, hambatan, dan cara mengatasi

hambatan untuk strategi promosi dan komunikasi produk yang terjadi dalam

PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan.

2. Kegunaan Praktikum

Kegunaan dari dilaksankannya Praktikum Manajemen Produksi dan

Operasi adalah sebagai berikut :

a. Bagi perusahaan, diharapakan dengan adanya praktikum ini dapat

memberikan informasi mengenai pentingnya manajemen pemasaranyang

efektif dan efisien untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan produk

pertanian lainnya.

b. Bagi mahasiswa, diharapkan dengan mengikutinya praktikum ini dapat

memberikan kontribusi yang nyata mengenai permasalahan manajemen

pemasaran produk pertanian. Selain itu praktikum ini juga merupakan

pelengkap mata kuliah Manajemen Pemasaran yang dilaksanakan pada

Program Sarjana Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret.

c. Bagi pembaca, diharapkan hasil praktikum ini mampu memberikan

informasi tambahan mengenai masalah manajemen pemasaranproduk

pertanian dalam sebuah perusahaan.

Page 12: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

5

d. Bagi pihak lain, diharapkan praktikum Manajemen Pemasaran ini dapat

memberikan pengetahuan tentang manajemen pemasaran yang lebih luas

pada umumnya dan strategi pemasaran untuk persaingan perusahaan produk

pertanian pada khususnya.

Page 13: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

6

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Landasan Teori

1. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu kegiatan manajemen yang

berdasarkan pada fungsi intinya adalah berusaha untuk mengidentifikasi atas

apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara untuk

mewujudkan permintaan tersebut. Fungsi-fungsi manajemen adalah

serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan pada

fungsi masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam

pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri dari empat fungsi

yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pengimplementasian (directing), dan pengawasan/pengendalian (controlling)

(Sule dan Saefullah, 2005).

Proses manajemen pemasaran merupakan proses perencanaan aktivitas

pemasaran, pengarahan implementasi rencana-rencana tersebut, dan

pengelolaan rancana-rencana tersebut. Perencanaan, implementasi dan

pengelolaan merupakan tugas-tugas dasar seorang manajer, tetapi di sini lebih

ditekankan pada arti dari tugas-tugas tersebut bagi manajer pemasaran. Seluruh

aktivitas dari perencanaan, implementasi, dan pengelolaan tersebut saling

berkaitan, untuk menunjukkan bahwa proses manajemen pemasaran

berlangsung terus-menerus. Manajer menentukan panduan untuk implementasi

dan menentukan hasil yang diharapkan. Penggunaan hasil yang diharapkan

ini berguna bagi tugas pengawasan untuk menentukan apakah segala

sesuatu berjalan dengan baik kaitannya dengan mengelola pemasaran

(Cannon et al., 2008).

Sistem pemasaran merupakan tahap akhir dari pencapaian manajemen

suatu industri melakukan penetrasi ke wilayah konsumen agar dapat mengerti

produk apasaja yang mereka butuhkan, dan untuk mewujudkan itu. Sistem

5

6

Page 14: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

7

pemasaran perlumelakukan integrasi secara vertikal. Hal ini tidak hanya berarti

bahwa perusahaanberubah secara ruang lingkup usaha karena melayani lebih

banyak konsumen, akantetapi juga berubah secara perilaku, jauh dari perilaku

persaingan atau permusuhandalam berhubungan dengan para pelaku yang ada

di dalam rantai pasokan akantetapi lebih memilih pola-pola kerjasama yang

saling menguntungkan dan memilikipola fisik untuk maju bersama

(Khaswarina, 2014).

Pemilihan pelanggan untuk menjadi target dan strategi positioning

untuk setiap perubahan target dalam pengembangan strategi pemasaran untuk

tahap realisasi. Tahap ini mempertimbangkan bagaimana merancang

organisasi pemasaran dan menerapkan dan mengelola strategi. Strategi

pemasaran adalah proses yang berkelanjutan membuat keputusan,

menerapkannya, dan memperkirakan efektivitas strategi dari waktu ke waktu

(Cravens dan Piercy, 2013).

Pada dasarnya manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan

menyangkut perencanaan pelaksanaan, peorganisasian, pengendalian atau

pengawasan dari kegiatan pemasaran untuk membentuk atau memelihara

keuntungan yang diperoleh, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka

waktu panjang. Perkembangan teknologi yang ada di masyarakat, maka

pengertian “marketing”, atau pemasaran yang lebih populer adalah atas dasar

sistem pertukaran, artinya memperoleh barang dan jasa dengan jalan membayar

dengan alat tukar (uang, cek, dan sebagainya).Fungsi pertukaran dalam

pemasaran produk-produk pertanian meliputi kegiatan yang menyangkut

pengalihan hal pemilikan dalam sistem pemasaran. Fungsi pertukaran ini terdiri

dari fungsi penjualan dan pembelian. Fungsi fisik meliputi kegiatan-kegiatan

yang secara langsung diberlakukan terhadap komoditi pertanian, sehingga

komoditi-komoditi pertanian tersebut mengalami tambahan guna tempat dan

guna waktu (Soekartawi, 2003).

Page 15: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

8

2. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian

Segmentasi pasar merupakan elemen penting dari pemasaran dinegara-

negara industri. Barang tidak bisa lagi diproduksi dan dijual tanpa

mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan mengenali keanekaragaman

kebutuhan tersebut. Pada awal abad ini, pembangunan industri diberbagai

sektor strategi ekonomi yang disebabkan produksi massal dan pemasaran.

Strategi mereka berorientasi pada manufaktur, fokus pada pengurangan biaya

produksi dari pada kepuasan konsumen. Namun, proses produksi menjadi lebih

fleksibel dan kemakmuran konsumen menyebabkan diversifikasi permintaan,

perusahaan yang mengidentifikasi kebutuhan khusus dari kelompok pelanggan

mampu mengembangkan penawaran yang tepat untuk satu atau lebih sub-pasar

dan dengan demikian diperolehlah keunggulan kompetitif (Wedel, 2000).

Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan variabel-variabel di bawah ini:

a. Segmentasi geografis (geographic segmentation)

Segmentasi geografis adalah segmentasi yang membagi pasar menjadi unit

geografis yang berbeda-beda seperti negara, daerah otonomi, kota, iklim,

atau kawasan pemukiman.

b. Segmentasi demografis (demographic segmentation)

Segmentasi demografis adalah segmentasi yang membagi pasar menjadi

berbagai kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, siklus

hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan

kebangsaan. Faktor-faktor demografis paling sering dipakai sebagai dasar

untuk mensegmentasi kelompok konsumen. Salah satu alasannya adalah

kebutuhan, keinginan dan tingkat penggunaan konsumen berhubungan erat

dengan variabel demografis. Alasan yang lainnya adalah bahwa variabel

demografis lebih mudah diukur jika dibandingkan dengan jenis variabel

lainnya.

Page 16: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

9

c. Segmentasi perilaku (behavioral segmentation)

Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pengetahuan, sikap,

tingkat penggunaan atas sebuha produk atau jasa, serta manfaat yang dicari

oleh konsumen dalam membeli sebuah produk atau jasa.

d. Segmentasi psikografis (psychographic segmentation)

Segmentasi ini membagi konsumen menjadi kelompok yang berbeda-beda

berdasarkan karakteristik gaya hidup dan kepribadian konsumen.

(Wijaya, 2006).

Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dulu

harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokkan konsumen

(pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap

kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai.

Segmentasi pasar dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari kesempatan

segmen pasar yang dihadapi perusahaan, menilai segmen pasar, dan

memutuskan berapa banyak dari segmen pasar yang ada tersebut yang akan

dilayani oleh perusahaan. Penentuan target pasar sangat penting karena

perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di

pasar. Pembeli yang ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang

beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi bagian

pasar mana yang akan dilayaninya sebagai target pasar (Fitrianindita, 2010).

Untuk melakukan evaluasi target pasar diperlukan informasi dan analisis

data yang berkenaan dengan :

a. Produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan

Perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat untuk setiap

target pasar dengan mempertimbangkan apakah produk tersebut masih

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target pasar. Strategi bauran

pemasaran yang dijalankan diarahkan pada target pasar dengan penyesuai

harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, dan promosi yang tepat pola

guna menjangkau target pasar.

Page 17: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

10

b. Kepuasan konsumen yang menjadi target pasar.

Kepuasan konsumen dapat diukur dari suara konsumen, kritik, saran,

atau keluhan terhadap strategi pemasaran produk perusahaan. Makin

kooperatif konsumen, makin puas pula konsumen terhadap strategi

pemasaran produk perusahaan.

c. Laba perusahaan

Pencapaian tingkat laba ditentukan oleh pencapaian tingkat penjualan

yang direncanakan dan harga penjualan yang ditetapkan. Makin tinggi

tingkat berarti makin berhasil strategi perusahaan tersebut

(Kotler et al., 2009).

Segmentasi pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai proses untuk

membagi suatu populasi individu ke dalam kelompok atau segmen yang lebih

kecil yang berbeda karakteristiknya satu dengan yang lain. Segmen-segmen

yang terbentuk tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan target

pasar. Secara garis besar ada dua metode yang lazim dipakai dalam riset-riset

segmentasi dewasa ini, yaitu metode interdependensi dan metode dependensi.

Dalam metode interdependensi, segmentasi hanya dibentuk oleh variabel-

variabel bebas. Dalam metode ini, variabel-variabel bebas tidak dikaitkan

dengan variabel terikat yang harus dijelaskan atau diprediksikan. Metode

interdependensi, dalam metode dependensi, segmen-segmen dihasilkan karena

ada hubungan antara variabel terikat (dependent variable) dengan sejumlah

variabel bebas (independent variable) (Kunto, 2006).

3. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan

agar mendapatkan tempat khusus dalam pikiran masyarakat. Tujuannya adalah

menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat

potensial bagi perusahaan. Positioning merek yang baik membantu memandu

strategi pemasaran dengan cara memperjelas esensi merek, tujuan apa yang

Page 18: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

11

dapat diraih pelanggan dengan bantuan merek dan bagaimana merek

menjalankannya secara unik. Semua orang dalam organisasi harus memahami

positioning merek dan menggunakannya sebagai konteks untuk membuat

keputusan (Kotler, 2009).

Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan

bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.

Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa

yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi

perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan

memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau

mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat

dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian

mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri

(Wearning, 2012).

Posisi produk atau product positioning adalah cara produk didefinisikan

oleh konsumen atas atribut penting atau tempat yang diduduki produk di

pikiran konsumen disbanding produk saingan. Dari definisi diatas mengandung

pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri.

Untuk mencapai produk positioning yang kuat suatu perusahaan perlu

melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas,

saluran distribusi atau sasaran konsumennya (Ginting, 2011).

Strategi pemasaran sangat diwarnai oleh strategi diferensiasi produk.

Strategi diferensiasi produk yaitu melalui pengembangan karakteristik

diferensiasi yang disajikan melalui perubahan model yang demikian cepat

dan bervariasi. Pendekatan didalam mendiferensiasi produk dapat mengambil

bentuk seperti desain, image merek, teknologi, bentuk atau wujud kemasan,

dan dimensi-dimensi lain yang terpusat pada terciptanya berbagai point of

differentiation (Sutrasmawati, 2008).

Page 19: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

12

Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk menjadi

menarik. Diferensiasi ini memerlukan penilitian pasar yang cukup serius agar

bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan tentang produk desain.

Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk,

antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk

meskipun itu diperlukan.Tujuan diferensiasi produk merupakan elemen

dimana pelaku pasar berusaha membedakan produk mereka dengan produk

pesaing suatu bentuk persaingan bukan harga. Manfaat dari diferensiasi

produk yaitu untuk melakukan modifikasi yang substansi terhadap produk

yang dihasilkan selama ini (Sahetapy, 2013).

4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian

Bauran pemasaran adalah suatu perangkat yang terdiri dari produk, harga,

promosi dan distribusi yang didalamnya akan menentukan tiongkat

keberhasilan pemasaran. Semua itu ditujukan untuk mendapatkan respon yang

diinginkan dari pasar sasaran. Loyalitas pelanggan adalah hasil yang didapat

dari satu organisasi yang menciptakanmanfaat kepada pelanggannya, sehingga

mereka akan tetap melakukan pembelian dan bahkan meningkatkan pembelian

dari organisasi tersebut (Selang, 2013).

Bauran Pemasaran adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikan oleh

perusahaan, yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi. Produk

sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan,

akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau

keinginan. Harga adalah rencana pemasaran yang harus mencakup

pertimbangan harga. Tempat meliputi masalah pemasaran seperti jenis

penyaluran, paparan, transportasi, distribusi dan lokasi. Promosi adalah

cara khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan

masyarakat yang digunakan perusahaan untuk tujuan iklan dan pemasarannya

(Tambajong, 2013).

Page 20: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

13

Kebanyakan orang menganggap bahwa produk adalah barang yang

dikenal sehari-hari. Barang memang produk, akan tetapi produk lebih luas

daripada sekedar barang. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

ke dalam pasar untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan. Sesorang akan

memilih produk yang dapat memberikan kepuasan total optimal. Kepuasan

adalah pernyataan perasaan setelah membandingkan harapan terhadap produk

sebelum membeli dan kenyataan yang dialami setelah menggunakan atau

mengonsumsi produk (Simamora, 2004).

Strategi harga ditentukan berdasarkan permintaan pasar dan biaya

produksi produk tersebut. Beberapa pertimbangan khusus juga terkadang akan

mempengaruhi harga produk. Misalnya, harga “perkenalan” bisa digunakan

untuk menarik konsumen supaya bersedia mencoba produk baru. Beberapa

perusahaan memasuki pasar dengan menawarkan harga murah pada produknya

dan menjaga harga produk tersebut tetap murah. Ada pula perusahaan yang

memasuki perusahaan dengan harga mahal pada produknya dan menurunkan

harga produk tersebut seiring berjalannya waktu (Gitman et al., 2008).

Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya.

Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan

untuk mendorong konsumen membeli produk yang di tawarkan. Promosi juga

dikatakan sebagai proses berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian

kegiatan perusahaan yang selanjutnya. Karena itu promosi dipandang sebagai

arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan

seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran dalam pemasaran.

Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya adalah periklanan, personal selling,

promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan

publisitas (Fuad et al, 2000).

5. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian

Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab suatu perusahaan

berusaha untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhanan keinginan konsumen

Page 21: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

14

dengan produk yangdihasilkannya. Produk adalah barang atau jasa yang

dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen guna memenuhi kebutuhan dan

memberikan persaingannya. Produk atau jasa itu sendiri, baik penamaannya,

pengemasannya, penetapan harga dan distribusinya, semua tercermin dalam

kegiatan periklanan yang sering kali disebut sebagai darah kehidupan bagi

suatu organisasi (Assaury, 2004).

Perusahaan mengembangkan strategi-strategi mengenai item barang

dalam lini produknya dengan membuat sejumlah keputusan mengenai atribut

produk, pemerekan, pengemasan, pelabelan, dan jasa pendukung produk.

Keputusan atribut produk di sini meliputi kualitas, fitur, gaya, dan desain yang

ingin ditawarkan oleh perusahaan. Sehingga para konsumen mempunyai

ketertarikan untuk menggunakan atau membeli produk perusahaan tersebut.

Selain itu, atribut produk berguna untuk membedakan dengan produk lain yang

mempunyai kategori sama atau produk sejenis. Memberikan kesan emosional

yang mendalam apabila seorang konsumen menggunakan produk tersebut dan

para konsumen tersebut mempunyai kesadaran akan merek dari suatu produk

yang sudah tertanam di dalam benak mereka (Mulyadi, 2015).

Program distribusi dan penjualan dapat didefinisikan sebagai program

yang terdiri atas berbagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan

mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,

sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga,

tempat, dan saat dibutuhkan). Distribusi berkenaan dengan penentuan dan

pengelolaan saluran distribusi yang digunakan oleh produsen atau penyedia jasa

untuk memasarkan barang dan jasanya, sehingga produk tersebut dapat sampai

di tangan konsumen sasaran dalam jumlah dan jenis yang dibutuhkan, pada saat

diperlukan, dan di tempat sesuai yang dijanjikan. Secara garis besar kebijakan

strategik dan taktikal dalam manajemen distribusi dapat diklasifikasikan ke

dalam enam kategori: struktur saluran distribusi, cakupan distribusi, saluran

Page 22: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

15

distribusi ganda, modifikasi saluran distribusi, pengendalian saluran distribusi,

dan manajemen konflik dalam saluran distribusi (Tjiptono et al., 2008).

Saluran distribusi menghubungkan pemasok danprodusen dengan

pengguna akhir barang atau jasa.Strategi distribusi berkenaan dengan

bagaimanasebuah perusahaan menjangkau pasar sasarannya.Saluran distribusi

yang efektif dan efisien memberikankeunggulan strategis yang penting bagi

paraanggota organisasi atas saluran-saluran pesaing. Suatujaringan distribusi

yang baik menciptakan keunggulanbersaing yang kuat bagi organisasi. Kendati

sebagianprodusen mendistribusikan sendiri produk-produknyasecara langsung

kepada konsumen atau penggunaakhir dengan menggunakan perantara

pemasaranyang melakukan semua atau sebagian fungsi distribusi.Sebuah

strategi distribusi yang baik mensyaratkananalisis penetrasi dari alternatif yang

adauntuk memilih jaringan saluran yang paling sesuai. Keputusan mengenai

salurandistribusi merupakan hal yang penting bagi organisasidengan rentang

industri yang luas (Susanti, 2008).

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

terhadap suatu produk, seperti produk, harga, promosi, dan distribusi. Distribusi

adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang dari produsen ke perantara dan

akhirnya sampai pada pemakai. Distribusi merupakan masalah lain yang akan

dihadapi perusahaan pada saat produk selesai diproses. Distribusi ini

menyangkut cara penyampaian produk ke tangan konsumen. Manajemen

pemasaran mempunyai peranan dalam mengevaluasi penampilan para penyalur.

Bila perusahaan merencanakan suatu pasar tertentu, yang pertama

kali dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di sana,

atau berapa banyak yang bersedia untuk menjadi penyalur di daerah itu

(Hariadi, 2012).

6. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian

Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen

pemasaran, dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut, karena promosi dapat

Page 23: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

16

menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Promosi dapat

membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki

hubungan pertukaran dengan lainnya. Promosi berarti aktvitas yang bertujuan

untuk menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membeli

produk tersebut (Kotler dan Amstrong, 2008).

Bauran promosi (promotion mix) menggambarkan cara-cara kreatif yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk atau jasa.

Faktor-faktor yang menyusun bauran promosi adalah jenis dasar produk,

strategi promosi yang digunakan perusahaan, tahap kesiapan pembeli, tahap

siklus hidup produk dan peringkat pasar perusahaan. Bauran promosi sebagai

media komunikasi pemasaran memiliki lima kegiatan utama yaitu sebagai

berikut.

a. Periklanan (Advertising), periklanan adalah semua bentuk penyajian

nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh

sponsor yang dibayar.

b. Promosi Penjualan (Sales Promotion), promosi penjualan adalah variasi

insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu

produk atau jasa.

c. Hubungan masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity),

hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program

guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra

produk.

d. Penjualan Persoanal (Personal Selling), penjualan pribadi atau tatap muka

adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa

pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.

e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing), Komnikasi secara langsung yang

digunakan dari mail, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk mendapatkan

tanggapan langsung dari konsumen secara jelas

(Kotler, 2000).

Page 24: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

17

Strategi promosi dengan mengutamakan penjualan yang dilakukan secara

pribadi atau lebih dikenal dengan istilah ‘Personal Selling’. Kegiatan promosi

tersebut dapat dikatakan sebagai ujung tombak dari kegiatan promosi. Personal

selling adalah kegiatan promosi yang mengharuskan berhadapan dengan

konsumen dengan secara langsung. Promosi yang dilakukan dengan

mengedepankan kualitas promosi penjualan. Promosi penjualan

mengedepankan aspek penambahan intensitas terhadap strategi dalam

pemasaran produk. Penambahan intensitas meliputi berbagai aspek manajemen

pemasaran, meliputi peningkatan kualitas produk, kualitas pelayanan distribusi,

menambah kualitas pelayanan agar menjadi lebih baik dan masih banyak aspek

lainnya yang dapat ditingkatkan demi tercapainya kepuasan pelanggan atas

produk yang telah dipasarkan (Gamaliel, 2004).

Penerapan komunikasi bisnis sangat penting khususnya dalam

penyampaian pesan-pesan komunikasi yang dihadapkan pada berbagai

persoalan, semisal perbedaan persepsi, perbedaan budaya, dan keterbatasan

media yang digunakan. Komunikasi pemasaran dapat dinyatakan sebagai

kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada

konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar

komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan

pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki.

Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan pemasaran dengan menggunakan

teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada

orang banyak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadi peningkatan

pendapatan atas penggunaanjasa dan produk yang ditawarkan

(Kennedy dan Soemanegara, 2009).

Periklanan merupakan salah satu media promosi dalam memasarkan

produk yang ditujukan pada konsumen agar bereaksi mengkonsumsi produk

yang ditawarkan. Strategi yang sering dilakukan produsen dalam memasarkan

produknya melalui media adalah membidik segmen pasar tertentu. Menghadapi

Page 25: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

18

pasar bebas di era global tentunya strategi ini sangat efisien dan tepat, karena

sesuai faktor pasar, seperti geografis, demografis, psikologis, dan behavioristik.

Bila informasi yang disampaikan jelas sesuai dengan segmen tentunya akan

mendapat tanggapan positif di pihak konsumen yang akhirnya membeli produk

yang ditawarkan (Pujiyanto, 2003).

B. Alur Pelaksanaan Praktikum

Alur pelaksanaan praktikum Manjemen Pemasaran yaitu diawali dengan

pelaksanaan asistensi praktikum Manajemen Pemasaran yang dilakukan pada Hari

Selasa Tanggal 10 November 2015 bertempat di aula Fakultas Pertanian UNS.

Kegiatan selanjutnya adalah konsultasi pertanyaan dan pengumpulan draft satu

dengan tenggang waktu 16 November – 19 November 2015. Pelaksanaan

praktikum Manajemen Pemasaran sendiri dilakukan pada 24 November 2015 yang

bertempat di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan, kedua perusahaan tersebut sama-

sama berlokasikan di propinsi Jawa Timur. PT. Yakult Indonesia Persada terletak

di Kota Mojokerto, sedangkan untuk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo terletak di Kabupaten Pasuruan. Pada praktikum tersebut

dilakukan sesi tanya jawab dengan kedua wakil perusahaan atau PR dari

perusahaan tersebut seputar lima bidang kajian yang akan dibahas di dalam

laporan praktikum. Bidang kajian tersebut diantaranya adalah: Segmentasi dan

Targeting Pasar Produk Pertanian, Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian,

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian, Strategi Produk dan

Distribusi Produk Pertanian dan Strategi Promosi dan Komunikasi Produk

Pertanian.

Untuk lebih jelasnya, alur pelaksanaan praktikum Manajemen Pemasaran

dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Page 26: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

19

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Praktikum Manajemen Pemasaran

Berdasarkan bagan kerangka praktikum di atas maka dapat dijelaskan bahwa

dalam praktikum manajemen pemasaran akan dipelajari ebberapa bidang kajian

yaitu :

1. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian

Segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar sasaran yang menjadi

peluang perusahaan pertanian. Target pasar yang digunakan untuk memilih

beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran suatu

perusahaan pertanian.

2. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian

Positioning digunakan untuk merancang penawaran dan citra dari perusahaan

terhadap pesaingnya maupun konsumennya sehingga menempati posisi

Praktikum Manajemen Pemasaran

Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan

Pemasaran

Manajemen Pemasaran

PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto

Positioning dan

Diferensiasi

Produk Pertanian

Segmentasi dan

Targeting Pasar

Produk Pertanian

Strategi Promosi dan

Komunikasi Produk

Pertanian

Bauran

Pemasaran

(Marketing Mix)

Produk Pertanian

Strategi Produk

dan Distribusi

Produk

Pertanian

Page 27: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

20

kompetitif. Diferensiasi digunakan untuk membedakan penawaran perusahaan

terhadap pesaingnya baik dalam hal produk maupun pelayanannya.

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian

Bauran produk digunakan untuk ekspansi dan kontraksi yang meliputi 4P yaitu

product, place, price dan promotion. Marketing mix berkaitan dengan

penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk disertai

strategi pendukung lain berupa strategi harga, promosi, serta strategi saluran

distribusi pada segmen tertentu yang merupakan sasaran pasarnya.

4. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian

Analisis ini digunakan untuk mengetahui daur hidup produk dan produk line

dari perusahaan pertanian. Daur hidup produk adalah tahapan yang dilalui

produk dari awal sampai akhir produk tersebut. Produk lini adalah sekumpulan

produk dalam kelas produk yang berhubungan erat baik dalam saluran

distribusi yang diinginkan, jenis produk, amupun kisaran harga yang sama atau

hampir sama.

5. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian

Analisis ini digunakan untuk mengetahui bauran komunikasi yang terdiri dari

iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Dalam kegiatan ini

juga untuk mengetahui komunikasi yang feektif dengan cara:

a. Mengidentifikasi target yang telah ditentukan

b. Menentukan tujuan komunikasi yang akan dilakukan

c. Memilih saluran komunikasi yang sesuai

d. Membuat anggaran total yang akan dikeluarkan

e. Menetapkan bauran promosi

f. Mengkaji hasil promosi yang telah dilakukan

Page 28: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

21

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi-kondisi umum wilayah

1. Kondisi-Kondisi Umum di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

PT.Yakult Indonesia Persada merupakan perusahaan manufaktur yang

bergerak dalam bidang produksi susu fermentasi. Perusahaan ini didirikan pada

tanggal 2 Februari 1990. Pabrik Yakult mulai berproduksi pada bulan Januari

tahun 1991 dengan menggunakan dana Penanaman Modal Asing 100% dari

Yakult Jepang. Awalnya pabrik Yakult berada di Jakarta. Akan tetapi karena

jumlah air bersih semakin sulit di Jakarta maka pabrik ini dipindahkan ke

Sukabumi sebagai pabrik 1 dan mendirikan lagi pabrik 2 di Mojokerto. Pabrik

ke 2 yang telah dikunjungi dalam praktikum manajemen pemasaran ini

diresmikan pada tanggal 21 April 2014 yang beralamat di Ngoro Industri

Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur, Telp/Fax : (0321) -6815692/Fax.

(0321) – 6815588. Luas Bangunan pabrik 2 ini ±9458,78 m2 dengan kapasitas

produksi 1.200.000 botol/hari. Kapasitas produksi yang dilakukan tergantung

permintaan pasar. Alasan pembangunan pabrik 2 Perusahaan Yakult yaitu agar

dapat memasarkan produk Yakult ke penjuru Indonesia terutama Indonesia

Bagian Timur.

Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara

memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat

hidup Lactobacillus casei Shirota strain. Penemu susu fermentasi ini adalah

ahli mikrobiologi Jepang bernama Dr.Minoru Shirota. Beliau berasal dari

Kyoto Imperial University-Jepang. Pada Tahun 1921 Dr.Minoru Shirota

meneliti bakteri baik dan berguna yang kemudian dinamakan L.casei Shirota

strain. Bakteri ini berhasil dikembangbiakan pada tahun 1930. Pengenalan

bakteri ini dilakukan pada tahun 1935. Pusat penelitian susu fermentasi ini

berada di Yakult Central Institut yang didirikan tahun 1967. Tiga ratus tenaga

ahli melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi

21

Page 29: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

22

manusia. Setelah berhasil dikulturkan, bakteri bermanfaat Lactobacillus casei

Shirota strain ini, digunakan untuk meningkatkan kesehatan kita melalui

produk Yakult.

Yakult hadir untuk “Meningkatkan kesehatan setiap orang yang

memerlukannya dengan biaya terjangkau”. Dasar pemikiran ini bersama dengan

prinsip “Mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati“ dan “Usus yang

sehat menyebabkan panjang umur“ adalah falsafah pendiri Yakult, Dr. Minoru

Shirota. Walaupun waktu berlalu dan banyak perubahan dalam masyarakat,

kami di Yakult tetap memegang teguh tiga falsafah yang disebut Shirota-ism

ini. Bahkan falsafah ini selalu menjadi dasar bagi kekuatan seluruh aktifitas

Yakult yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan umat manusia.

Pada penerapannya Shirota-ism, dimulai dari Jepang Yakult terus

menyebarluaskan manfaat Yakult ke seluruh dunia. Bakteri Lactobacillus casei

Shirota strain ini memberikan manfaat untuk membantu meningkatkan

kesehatan kita dengan cara mengaktifkan sel-sel kekebalan, meningkatkan

jumlah bakteri berguna, dan mengurangi jumlah bakteri yang merugikan. Diluar

Jepang Yakult mulai diproduksi dan dipasarkan di Taiwan pada tahun 1964,

kemudian diikuti dangan hal yang sama di Negara-negara lainnya di Asia,

Australia dan Eropa. Sampai saat ini jaringan global Yakult berkembang

meliputi 27 negara dan dikomsumsi sebanyak 25 juta botol setiap hari. Manfaat

Yakult adalah terletak pada bakterinya yang mampu hidup sampai usus kita

karena itu bakteri ini dapat memberikan manfaat seperti:

a. Mencegah gangguan pencernaan

b. Meningkatkan daya tahan tubuh

c. Meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus

d. Mengurangi racun dalam usus

e. Membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus

Yakult mempunyai tagline, “Cintai Ususmu Minum Yakut Tiap Hari”.

Yakult memiih tagline ini tentu saja sangat berarti. Cintai usus adalah cara baru

Page 30: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

23

untuk peduli terhadap diri sendiri. Usus adalah organ tubuh yang penting agar

tubuh menjadi bugar, kuat, dan segar. Jika usus kita baik maka kitapun bisa

hidup dengan baik pula. Keistimewaan Yakult diantaranya: tanpa menggunakan

bahan pengawet, tanpa zat pewarna, hanya memiliki satu rasa dan satu warna,

dibuat secara higienis, ISO 22000 (tahun 2005), ISO 9001 (tahun 2008), serta

mendapatkan pengakuan dari badan POM MUI yang diperbarui setiap 2 tahun

sekali.

Yakult merupakan pelopor minuman probiotik yaitu pada tahun 1930.

Probiotik adalah bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh. Yakult

memfokuskan diri sebagai minuman kesehatan sehingga sangat memperhatikan

kualitas produknya. Masa kadaluarsa Yakult hanya 40 hari sejak diproses dari

pabrik. Hal ini membuat produk yanga da di pasar adalah produk yang segar

dan baik. Yakult hanya bisa disimpan dalam suhu 00 – 100 Celcius.

Tujuan PT. Yakult Indonesia Persada meraih profit dan benefit

perusahaan dengan menjadi pelopor probiotik minuman sehat untuk keluarga

dengan mengoptimumkan untuk pemeliharaan usus, melalui tenaga kerja dan

karyawan yang memiliki komitmen terhadap perusahaan dan lingkungan. Hal

ini ditekankan pada visi PT. Yakult Indonesia Persada sendiri yaitu

mengekplorasi kemungkinan pemanfaatan bakteri berguna untuk meningkatkan

kesehatan manusia.Visi ini kemudian diwujudkan dalam misi Perusahaan yang

diterapkan sebagai pelopor prebiotik minuman Yakult yang sehat yang

membantu dalam menjaga usus.

Melalui penggalian terhadap ilmu pengetahuan, Yakult terus berusaha

menemukan cara baru untuk membuat hidup kita lebih sehat dan berkualitas.

Untuk mendukung aktifitas ini pada tahun 1967 telah didirikan lembaga pusat

Yakult untuk penelitian mikrobiologi (Yakult Central Institute for

Microbiological Research) di Tokyo. Institut ini telah menghasilkan sejumlah

penelitian dengan hasil yang memuaskan. Beberapa penelitian juga telah

Page 31: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

24

disebarluaskan kepada masyarakat. Untuk usaha-usaha tersebut, institut ini

telah mendapatkan sejumlah penghargaan.

Di institut ini, berlandaskan falsafah Shirota-ism, para peneliti mengabdi

untuk mengekplorasi kemungkinan pemanfaatan bakteri berguna untuk

meningkatkan kesehatan manusia. Inilah visi Yakult terhadap “life science“.

Penelelitian yang dilakukan di Yakult Central Institute meliputi :

a. Penelitian dan pengembangan produk-produk makanan.

b. Penelitian dan pengembangan produk kosmetik.

c. Penelitian dan pengembangan produk farmasi.

d. Penelitian bakteri usus.

e. Penelitian dan pemberdayaan bahan-bahan bioaktif.

f. Penelitian bioteknologi.

g. Test keamanan untuk produk dan bahan baku.

2. Kondisi-Kondisi Umum di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

terletak di Kabupaten Pasuruan, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten

Malang dan Kabupaten Pasuruan. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan ini terletak di Jl. Raya Purwodadi No. 1 Kabupaten

Pasuruan, Jawa Timur. Lokasi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan ini berudara relatif sejuk karena berada pada dataran

tinggi. Pemilik Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan adalah Bapak Unggul Abinowo. Sejarah Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini berawal dari minat Bapak

Unggul Abinowo terhadap dunia pertanian sudah ada sejak dia duduk di

kelas 2 sekolah menengah atas. Pengaruh ayahnya, Prof. Dr. Ir. Moeljadi

Banoewidjojo (profesor bidang pertanian) sangat kuat bagi minat Unggul di

bidang pertanian. Usahanya terus berkembang saat Unggul menjadi mahasiswa

Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya tahun 1980-an. Saat menjadi

Page 32: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

25

mahasiswa, Unggul mulai merintis usaha budi daya pertanian di Desa Parerejo,

Kabupaten Pasuruan. Beragam tanaman pangan dan hortikultura yang

dibudidayakan, seperti padi, jagung, ubi jalar, jeruk, tomat, melon, dan sayur-

sayuran.

Secara kelembagaan formal, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan berdiri tanggal 16 April 1999 yang diresmikan oleh

Menteri Pemuda dan Olahraga dan ditandai dengan peresmian Terminal

Agribisnis di Desa Simping, Kabupaten Pasuruan. Sebelum diresmikan,

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan pernah

menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) oleh Menteri

Pertanian tahun 1998. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan kembali terpilih sebagai P4S pada tahun 2003. Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan seperti namanya

mencoba untuk mengembangkan bisnisnya secara terpadu. Hal ini tercermin

dari visi yang diemban, yaitu “Menjadi industri terkemuka di bidang agribisnis

dengan model usaha pertanian terpadu yang eisien, tangguh, modern,

berkelanjutan, dan berdimensi kerakyatan”. Visi ini kemudian diwujudkan

dalam misi “Pemberdayaan segenap potensi sumber daya alam dan manusia”.

Visi dan misi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan kemudian diturunkan dalam 6 tujuan utama, yaitu:

a. Menghasilkan produk agribisnis yang mempunyai daya saing tinggi;

b. Menyejahterakan petani;

c. Menyejahterakan UKM;

d. Melatih dan mencetak petani yang handal;

e. Rebuilding imageproduk lokal; dan

f. Berperan serta dalam pengembangan ekonomi daerah.

Sejak tahun 2000, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan mempunyai struktur organisasi seperti saat ini, yaitu yang

terbagai dalam 6 divisi. Divisi-divisi tersebut antara lain:

Page 33: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

26

a. Divisi data dan informasi

b. Divisi pendidikan dan latihan

c. Divisi teknologi tepat guna

d. Divisi kajian strategi pembangunan desa

e. Divisi investasi dan pembiayaan

f. Divisi terminal agribisnis

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

mempunyai 3 prinsip strategi bisnis.

a. Kompetisi. Menciptakan produk-produk yang kompetitif dan diminati

konsumen.

b. Koneksi. Memperluas jaringan dengan pihak luar yang memiliki

kesepahaman dalam pembangunan pertanian.

c. Kolaborasi. Melaksanakan kerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki

visi dan misi sama untuk mencapai tujuan bersama.

Salah satu pengembangan produk pertanian berbasis agribisnis ini terletak

pada lokasi yang merupakan tempat yang sangat strategis untuk pusat

pengembangan agribisnis karena tempat tersebut merupakan jalan lintas dari

Malang menuju Surabaya dan Pasuruan sehingga sangat banyak pengunjung

yang mampir untuk mengunjungi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan dan menikmati produk dari Repoeblik Telo sambil

beristirahat. Namun tidak sedikit pengunjung yang sengaja datang untuk

berbelanja dan menikmati produk-produk Repoeblik Telo. Selain itu tempat

Repoeblik Telo sangat sejuk dan terdapat pemandangan yang indah karena

merupakan daerah sekitar pegunungan dan terletak dipedesaan sehingga sangat

tenang untuk beristirahat serta berwisata.

Lebih detail mengenai kolaborasi, Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan mengembangkan kerja sama dalam 3

aspek, yaitu riset dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta

Page 34: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

27

kualitas pasar dan pertumbuhan pasar. Adapun aktor-aktor untuk setiap bidang

kerja sama adalah sebagai berikut.

a. Riset dan pengembangan: universitas, lembaga penelitian, dan

pengembangan.

b. Pendidikan dan pelatihan: kelompok tani, UKM, bank, sekolah, lembaga

pemerintah.

c. Kualitas pasar dan pertumbuhan pasar: sertiikasi mutu (HACPP dan

halal), ITF-net, SIRIM Malaysia, UKM, bank.

B. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian

Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-

segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan

adanya kesamaan perilaku pembeli. Segmentasi pasar dibedakan menjadi empat,

yaitu segmentasi geografis yang membagi pasar pada segmen yang sama

berdasarkan kedekatan atau kondisi geografis, segmentasi demografis yang

membagi pasar berdasarkan karakteristik domografis (usia, jenis kelamin,

penghasilan, pendidikan, dll), segmentasi prikografis yang membagi pasar

berdasarkan kelas sosial, sikap, dan gaya hidup.

Targeting adalah proses mengevaluasi dan membandingkan berbagai

segmen pasar dan memilih satu/lebih diantarnya sebagai pasar sasaran yang dinilai

berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif dan efisien.

1. Segmentasi & Targeting Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto

a. Penerapan Segmentasi & Targeting Pasar Produk Pertanian di PT. Yakult

Indonesia Persada Mojokerto

Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-

kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat

dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu

produk.Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan wawancara dengan PT.

Yakult Indonesia Persada di Mojokerto, segmentasi yang telah dilakukan

Page 35: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

28

oleh PT. Yakult Indonesia Persada adalah berdasarkandemografis, geografis

dan psikografis.

Segmentasi demografis adalah segmentasi yang menyangkut usia, jenis

kelamin, pekerjaan, penghasilan, agama, ras, kewarganegaraan, pendidikan,

dll. PT Yakult Indonesia Persada melakukan segmentasi di segala umur dan

kalangan baik anak-anak, remaja, maupun orangtua serta cocok untuk jenis

kelamin laki-laki maupun perempuan. Alasannya karena berbagai manfaat

dari produk Yakult yang baik untuk semua usia, diantaranya mencegah

gangguan pencernaan, mengurangi racun dalam usus, meningkatkan daya

tahan tubuh, konsumen ingin mendapatkan kesehatan dari produk Yakult

tersebut, dengan mengkonsumsi Yakult setiap hari, itu artinya sekurang-

kurangnya 6,5 Milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup ke

dalam usus.

Sedangkan segmentasi geografis terbagi atas wilayah, ukuran kota,

kepadatan penduduk, iklim, dan keadaan topografis. PT. Yakult Indonesia

Persada memasarkan produknya di daerah kota besar atau kota industri

daripada daerah pedesaan ataupun pegunungan. Alasannya karena pada

daerah kota banyak pencemaran zat-zat kimia pada makanan, sehingga

Yakult dianggap cocok untuk menetralisir racun yang ada di tubuh. Selain

itu, konsumen di daerah kota ingin mendapatkan produk yang enak, mudah

didapat dan menyehatkan. Yakult tidak memilih segmentasi masyarakat di

pedesaan dan pegunungan karena masyarakat disana cenderung

mengonsumsi obat-obatan yang menggunakan bahan-bahan rempah atau

obat tradisional.

Selanjutnya yakni segmentasi psikografis merupakan segmentasi yang

menyangkut tentang gaya hidup (life style) maupun kepribadian konsumen

itu sendiri. Produk Yakult yang diproduksi oleh PT. Yakult Indonesia

Persada dibuat mengikuti gaya hidup masyarakat dengan pengelompokan

pelanggan. Apakah modern ataukah tradisional dengan melihat aktivitas,

Page 36: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

29

kesenangan, sosial dan lingkungan dimana pelanggan tersebut berada.

Konsumen yang memiliki lifestyle simpel dan serba cepat akan memilih

produk ini karena produk Yakult lebih efektif dikonsumsi karena

kemasannya yang terbuat dari botol plastik yang ringan, aman, mudah

dibawa dan tidak ribet karena sekali pakai. Alasan lain ialah karenaharganya

yang terjangkau, kemasannya higienis dan mencukupi kebutuhan. Selain itu,

Yakult dapat dikonsumsi dimana saja dan kapan saja karena kemasannya

yang praktis.

Target pemasaranproduk Yakult adalah untuk seluruh wilayah

Indonesia dengan daerah distribusi tersebar di Pulau Jawa, Madura, Bali,

Lombok, Sumatera, Batam, Bangka, Kalimantan dan Sulawesi. PT. Yakult

Indonesia Persada lebih memfokuskan pemasaran` dengan spesialisasi

produk. Memilih kelompok konsumen yang akan dilayani dalam penjualan

sebagai sasaran dalam mengevaluasi daya tarik tiap segmen pasar.

b. Hambatan & Cara Mengatasi Hambatan Segmentasi & Targeting Pasar

Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

Sejauh ini tidak ada hambatan yang dihadapi oleh PT. Yakult

Indonesia Persada Mojokerto dalam segmentasi dan targeting pasar dari

produknya. Hal ini dikarenakan PT. Yakult Indonesia Persada merupakan

pelopor minuman probiotik sejak tahun 1930 dan di Indonesia sejak tahun

1990. Sebagai perusahaan pelopor minuman probiotik mudah bagi Yakult

untuk mendapat hati di masyarakat dan dikonsumsi oleh semua kalangan.

Dengan manajemen yang baik Perusahaan yang sudah puluhan tahun

tersebut telah mampu berdiri kokoh dan tidak menghadapi permasalahan

segmentasi maupun targeting pasar.

2. Segmentasi & Targeting Pasar Produk Pertanian di Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

a. Penerapan Segmentasi & Targeting Pasar Produk Pertanian di Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

Page 37: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

30

Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok-

kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat

dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu

produk.Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan wawancara dengan

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan,

segmentasi yang telah dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah berdasarkan demografis, geografis

dan psikografis. Berdasarkan demografis dilihat dari umur dan pendapatan

atau penghasilan konsumen. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan melakukan segmentasi berdasarkan umur yaitu

terdapat golongan para pemuda (SD, SMP, SMA dan Mahasiswa), anak-

anak dan juga orang tua. Sedangkan untuk segmentasi berdasarkan pada

pendapatan disesuaikan dengan masing-masing pendapatan dari segmen

yang akan dituju oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan.

Karakter konsumen Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan relatif homogen. Mayoritas konsumen cluster 1

adalah berusia 17-30 tahun, mayoritas konsumen cluster 2 adalah berusia 41-

50 tahun dan mayoritas konsumen cluster 3 adalah berusia 31-40 tahun.

Mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 2 bekerja sebagai wiraswasta dan

konsumen pada cluster 3 bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Tingkat

pendidikan mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 3 adalah sarjana (S1) dan

konsumen pada cluster 2 adalah SLTA. Tingkat pendapatan konsumen pada

ketiga cluster adalah diatas Rp 2.000.000/bulan. Secara geografi, konsumen

dari ketiga cluster adalah masyarakat perkotaan. Hal ini terlihat dari

pengunjung yang datang ke toko mayoritas adalah penduduk dari luar kota

yang sengaja mampir untuk membeli oleh-oleh.

Berdasarkan karakteristik psikografi, konsumen Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan merupakan masyarakat

Page 38: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

31

menengah ke atas yang menyukai bakpao telo karena keunikan dan nilai

gizinya. Masyarakat menegah ke atas mulai sadar akan pentingnya

mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan gizi yg dibutuhkan

tubuh. Perilaku konsumen dari ketiga cluster adalah konsumen

mengkonsumsi bakpao telo setiap saat dengan frekuensi kunjungan dan

konsumsi bakpao telo relatif tinggi. Konsumen memberikan respon positif

terhadap keberadaan bakpao telo sebagai makanan alternatif dengan

menempatkan faktor harga dalam pengambilan keputusan pembelian.

b. Hambatan & Cara Mengatasi Hambatan Segmentasi & Targeting Pasar

Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan

Hambatan yang dihadapi dalam penentuan segmentasi pasar di Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah hampir

sebagian besar masyarakat ketika dilihat dari segi marketing masih

digolongkan irasional karena membeli dengan tidak sesuai rasional nalar.

Strategi yang diambil perusahaan pun juga harus irasional sesuai dengan

masyarakat dengan strategi produk. Adanya perbedaan penggolongan pasar

menurut pendapatan yaitu segmen tradisional dan modern membuat

perbedaan harga di setiap kalangan segmen pasar. Hal yang nantinya

membuat perusahaan harus mampu menutup adanya kegiatan produksi yaitu

dengan cara melakukan subsidi harga. Diharapkan dengan adanya perbedaan

harga dan adanya subsidi harga tersebut akan tetap banyak barang yang

terjual meskipun harganya lebih murah, sehingga perusahaan juga akan tetap

dapat meningkatkan volume penjualan dan juga peningkatan keuntungan

terkait dengan meningkatnya permintaan konsumen atau pelanggan

Page 39: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

32

C. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar

mendapatkan tempat khusus dalam pikiran masyarakat. Tujuannya adalah

menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat

potensial bagi perusahaan. Positioning merek yang baik membantu memandu

strategi pemasaran dengan cara memperjelas esensi merek, tujuan apa yang dapat

diraih pelanggan dengan bantuan merek dan bagaimana merek menjalankannya

secara unik. Semua orang dalam organisasi harus memahami positioning merek

dan menggunakannya sebagai konteks untuk membuat keputusan (Kotler, 2009).

Strategi diferensiasi produk yaitu melalui pengembangan karakteristik

diferensiasi yang disajikan melalui perubahan model yang demikian cepat

dan bervariasi. Pendekatan didalam mendiferensiasi produk dapat mengambil

bentuk seperti desain, image merek, teknologi, bentuk atau wujud kemasan,

dan dimensidimensi lain yang terpusat pada terciptanya berbagai point of

differentiation (Sutrasmawati, 2008).

1. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto

a. Penerapan Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di PT. Yakult

Indonesia Persada Mojokerto

PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto merupakan salahsatu dari

perusahaan yang berkembang cukup besar di Negara Indonesia. Hal tersebut

terbukti dengan adanya beberapa pabrik produksi yang terletak di beberapa

tempat. PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto pun juga menerapkan

positioning pada produknya. Positioning tersebut merupakan merupakan

strategi perusahaan agar produknya mendapat citra yang baik di masyarakat.

Positioning yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

adalah perusahan tersebut memproduksi produk prebiotik yang baik

dikonsumsi guna membantu menjaga kesehatan. PT. Yakult Indonesia

Persada menciptakan produk yang diberi nama Yakult yang merupakan

Page 40: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

33

minuman fermentasi yang menyehatkan. Dimana apabila dikonsumsi secara

teratur yaitu 2 botol dalam satu hari maka diharapkan mampu menjaga

kesehatan usus dari konsumen.

Pada umumnya, suatu perusahaan melakukan differensiasi guna

menambah variasi produk yang diciptakan oleh perusahaan agar konsumen

tidak bosan dengan produk yang sudah ada. Namun pada nyatanya

perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada tidak melakukan differensiasi

terhadap produknya. Hal tersebut dapat dilihat dari jenis produk yang

dikeluarkan oleh pihak PT. Yakult Indonesia Persada yaitu hanya berupa

minuman fermentasi Yakult saja. Langkah tersebut diambil oleh perusahaan

karena perusahaan ingin memfokuskan pada produksi Yakult dimana

diharapkan Yakult mampu menjadi minuman fermentasi prebiotik utama

yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, dengan tidak adanya

differensiasi produk maupun differensiasi rasa dari Yakult tersebut

diharapkan mampu menjadikan masyarakat lebih mengingat akan produk

Yakult itu sendiri.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi

Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

Penerapan dari adanya positioning maupun differensiasi produk pada

suatu perusahaan tentu saja tidak dapat berjalan begitu saja. Dalam

Hambatan yang ada pada penerapan positioning maupun differensiasi

produk pada PT. Yakult Indonesia Persada adalah munculnya beberapa

brand-brand yang juga ikut dalam membuat produk fermentasi prebiotik

yang dikatakan mampu menjaga usus. Hal tersebut tentu menjadikan Yakult

bukan lagi satu-satunya produk yang mampu menjadi pejaga usus

konsumen.

Hambatan yang terjadi pada sektor differensiasi pada produk PT.

Yakult Indonesia Persada Mojokerto ini adalah saat dimana perusahaan

tersebut hanya mengeluarkan satu tipe produk, dimana produk tersebut

Page 41: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

34

adalah produk minuman fermentasi yang berupa prebiotik yang menjaga

usus. Selain itu, Yakult di Indonesia hanya dibuat dalam satu varian saja.

Tidak seperti produk competitor yang membuat banyak varian rasa dalam

produknya. PT.Yakult Indonesia Persada Mojokerto tidak menerapkan

differensiasipada produk yang dikeluarkan.

Suatu perusahaan tentu sudah mengetahui hambatan apa saja yang

akan dialami oleh perusahaan tersebut apabila perusahaan ingin tetap

beroperasi. Untuk terus beroperasi tersebut perusahaan tentu saja harus

memiliki cara dan langkah yang diambil guna mengatasi hambatan yang ada.

Begitu pula dengan PT.Yakult Indonesia Persada Mojokerto, dimana

perusahaan tersebut memiliki langkah tersendiri untuk mengatasi hambatan

yang dihadapi dalam kajian positioning dan differensiasi produk.

Untuk tetap memegang kepercayaan konsumen di Indonesia maka

perusahaan menerapkan langkah untuk menjaga kualitas dari produk Yakult

itu sendiri. Kualitas dari suatu produk dan konsistensi dari suatu produk

adalah penting. Maka oleh karena itu PT.Yakult Persada Indonesia

Mojokerto menjaga kualitas dan konsistensi dari produk Yakult yang

diterima di tangan konsumen pada tiap botolnya adalah sama. Sehingga

perusahaan tetap mendapatkan predikat sebagai perusahaan yang memiliki

produk fermentasi prebiotik yang mampu menjaga kesehatan usus apabila

dikonsumsi secara rutin.

2. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

a. Penerapan Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian di Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

Positioning produk yang ada di Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini adalah menjadi pelopor dari produk

aneka olahan yang berbahan dasar telo agar diminati oleh masyarakat luas.

Hal tersebut diambil karena pada awal mulanya makanan berbahan dasar

Page 42: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

35

Telo sangat minim diminati oleh masyarakat luas karena image yang didapat

dari Telo itu sendiri. Telo dianggap sebagai makanan yang dikonsumsi oleh

masayarakat menengah ke bawah dan dianggap masih menjadi makanan

tradisional. Namun dengan adanya Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini mejadikan bahan baku telo itu sendiri

menajdi banyak produk olahan makanan sehingga menimbulkan citra yang

berbeda. Dengan demikian, citra itu sendiri berubah dari yang awalnya

merupakan makanan tradisional menjadi makanan modern yang dapat

dinikmati berbagai kalangan.

Keunggulan dari produk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan dibandingkan dengan para pesaingnya yaitu Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dengan

berbagai olahan produk telo muncul terlebih dahulu dibanding pesaingnya,

sehingga masyarakat lebih banyak membeli produk Olahan Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan daripada para

pesaingnya. Kualitas produk olahan yang baik, ragam olahan, serta nilai gizi

dari produk juga menjadi salah satu alasan mengapa usaha pengembangan

produk telo di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo ini

semakin berkembang hingga saat ini.

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

ini juga melakukan diferensiasi produk untuk menyenangkan konsumen dan

agar konsumen tidak bosan dengan produk-produkyang dibuat. Diferensiasi

yang dilakukan yaitu tidak hanya memproduksi bakpao telo yang menjadi

asal mula produksi untuk olahan telo tapi juga mengembangkan usahanya

dengan memproduksi olahan lainnya seperti Bakpia telo, Brownis telo,

Bakmi telo, Ice cream telo, dodol telo dan jus telo.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi

Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan

Page 43: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

36

Perusahaan yang akan terus berkembang tentunya akan mengalami

hambatan pula dalam prosesnya. Begitupula dengan Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan yang juga mengalami

hambatan dalam beroperasi baik dalam positioning maupun dalam

differensiasi produknya. Dalam positioning, kendala yang dihadapi adalah

pada tahap awal pengenalan produk, perusahaan harus berani untuk

berinvestasi cukup besar terlebih dulu yang dipergunakan untuk promosi

misal sampel gratis kepada masyarakat. Selain itu untuk mengatasi masalah

pengenalan produk pada tahap awal, meskipun promosi secara aktif jarang

dilakukan, tetapi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan ini sering bekerjasama dengan stasiun TV, sehingga informasi

tentang produk bisa tersebar luas.

Adapun hambatan yang terjadi dalam proses differensiasi prosuk

adalah saat perusahaan terus dituntut untuk menemukan jenis olahan

makanan baru yang berbahan dasar Telo dalam p-engembangannya. Karena

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dituntut

oleh masyarakat untuk terus mengembangkan produk dan olahan yang terus

diperbarui setiap saat. Dengan demikian, perusahaan tersebut mau tidak mau

harus menemukan solusi dan langkah untuk menghentikan hambatan.

Langkah dari solusi tersebut adalah dengan cara melakukan riset dan

penelitian tentang permintaan pasar dan apa saja yang diharapkan oleh pasar

terhadap produk olahannya. Dengan demikian perusahaan berharap mampu

memenuhi permintaan yang disesuaikan oleh pasar.

D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)Produk Pertanian

Bauran pemasran (Marketing Mix) merupakankegiatan pemasaran yang

terpadu dan saling menunjang satu sama lain. Bauran pemasaran meliputi empat

aspek yaitu produk, hargaa, tempat, dan promosi.

1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto

Page 44: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

37

a. Penerapan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian di PT.

Yakult Indonesia Persada Mojokerto

1) Produk (Product)

Yakult adalah minuman susu fermentasi yang mengandung bakteri

baik Lactobacillus casei Shirota strain. Satu botol Yakult mengandung

6,5 milyar bakteri yang dapat bertahan hidup hingga ke dalam usus.

Bakteri tersebut mermanfaat untuk menekan pertumbuhan bakteri

merugikan yang ada di dalam usus. Manfaat Lactobacillus casei Shirota

sebagai prebiotik di antaranya:

a) Menjaga keseimbangan mikroorganisme baik di dalam usus

b) Menekan pertumbuhan bakteri merugikan

c) Mengurangi racun dalam tubuh

d) Mencegah gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare

e) Meningkatkan kualitas kekebalan tubuh

Komposisi Yakult cukup sederhana dan aman karena hanya terdiri

dari bakteri Lactobacillus casei Shirota hidup, susu bubuk skim, glukosa

dan sukrosa, perisa Yakult serta air. PT. Yakult Indonesia Persada

memiliki lisensi produksi langsung dari perusahaan Yakult yang ada di

Jepang. Produk Yakult telah diproduksi dan dijual di 33 negara di dunia.

Dengan pencapaian tersebut, tentu kualitas produk Yakult selalu dijaga.

Setiap tahap dalam produksi Yakult selalu menggunakan standar

internasional secara ketat. Yakult juga sangat memperhatikan higienitas

proses produksi.

Seluruh pabrik Yakult yang tersebar di berbagai negara

menggunakan peralatan produksi dari bahan stainless steel kualitas

terbaik. Untuk menjamin produk aman dan kualitas baik, manajemen

keamanan produk pangan Yakult sesuai standar ISO 22000:2005.Untuk

menjamin proses produksi dan penanganan produk Yakult yang higienis,

Yakult menerapkan standar prosesdur operasi. Contohnya, pintu masuk

Page 45: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

38

karyawan dilengkapi dengan pembersih sepatu otomatis. Selain itu, pintu-

pintu di ruang produksi hanya dapat dibuka apabila karyawan telah

membersihkan kedua tangannya. Sebelum masuk ruang produksi,

karyawan harus melalui shower yang untuk membersihkan pakaian.

2) Harga (Price)

Yakult adalah produk minuman ringan susu fermentasi yang

memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia. Sebagai produk minuman

kesehatan, susu fermentasi memiliki nilai lebih di mata masyarakat

karena memiliki fungsi kesehatan di samping fungsinya sebagai minuman

ringan. Yakult menetapkan harga yang sesuai untuk kedua fungsinya.

Meski rasanya relatif enak dan disukai masyarakat, namun Yakult

tidak menjual dalam volume yang banyak pada setiap unit produk. Hal ini

salah satu sebabnya adalah produk fermentasi umumnya memiliki rasa

asam yang dapat menyebabkan rasa jenuh apabila dikonsumsi dalam

volume yang banyak dalam satu waktu. Asam yang terlalu banyak juga

dapat berakibat kurang nyaman untuk lambung. Padahal produk susu

fermentasi harus segera dikonsumsi setelah kemasannya dibuka agar

kualitasnya terjaga. Oleh karena itu, Yakult hanya memproduksi dalam

kemasan 65 ml agar langsung habis dalam satu kali minum. Meski begitu,

produk Yakult tetap aman dikonsumsi beberapa kali dalam satu hari.

Dengan volume yang sedikit tersebut, Yakult menetapkan harga

yang sesuai dengan daya beli masyarakat yaitu sebesar Rp 1.500,00 untuk

setiap botol dan Rp 7.500,00 untuk kemasan sekunder yang terdiri dari 5

botol. Harga tersebut adalah harga pada gerai tertentu dan harga pada

Lady Yakult. Supermarket, minimarket, atau toko lain mungkin menjual

dengan harga yang lebih mahal. Dengan harga tersebut Yakult masih

menjadi market leader produk susu fermentasi di Indonesia. Harga Yakult

menyesuaikan harga bahan baku dan kondisi ekonomi di Indonesia dan

dunia. Rata-rata harga Yakult mengalami kenaikan setiap dua tahun.

Page 46: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

39

3) Tempat (Place)

Kantor pusat PT. Yakult Indonesia Persada berada di PP Plaza,

Lantai 7, Jalan T.B. Simatupang 57 Jakarta. Saat ini PT. Yakult Indonesia

Persada memiliki dua pabrik yaitu di Kawasan Industri Indolakto yang

beralamat di Desa Pasawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan Ngoro

Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur. Pabrik Sukabumi

berkapasitas produksi 3.600.000 botol setiap hari dan Pabrik Ngoro

Mojokerto berkapasitas 1.800.000 botol setiap hari. Kantor cabang Yakult

sudah berdiri di lebih dari 40 kota di Indonesia yang berada di pulau

Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan dan

Sulawesi.

Yakult merupakan produk minuman susu fermentasi yang tidak

mampu bertahan lama yaitu hanya 40 hari setelah diproduksi, sehingga

perlu strategi dalam distribusi agar cepat namun tetap efisien. Hal ini

yang mendorong PT. Yakult Indonesia Persada untuk mendirikan banyak

cabang sebagai upaya untuk memperluas pasarnya. Hampir setiap tahun

sejak berdiri pada tahun 1990, Yakult membuka kantor cabang baru.

Kantor tersebut berfungsi sebagai terminal distribusi di setiap kota.

Penyimpaan Yakult memerlukan penanganan khusus yaitu harus selau

dalam suhu kurang dari 10 derajat celcius dan tidak boleh terkena sinar

matahari langsung untuk menjaga kualitas. Oleh karena itu Yakult

mendirikan kantor distribusi di setiap kota untuk menyimpan Yakult

sementara sebelum didistribusikan ke supermarket, minimarket, toko,

kantin, dan gerai lainnya.

Penempatan pabrik yang berada di ujung Timur dan Barat Pulau

Jawa merupakan upaya untuk mempersingkat proses distribusi Yakult ke

seluruh Indonesia. Yakult yang diproduksi di Pabrik Sukabumi

didistribusikan ke Indonesia bagian Barat seperti Jawa Barat, Jakarta,

Page 47: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

40

Banten dan Sumatera sedangkan Yakult yang diproduksi di Mojokerto

didistribusikan ke Tengah dan Timur pulau Jawa yaitu Jawa Tengah,

Jawa Timur, dan Indonesia bagian tengah yaitu Kalimantan, Bali, Nusa

Tenggara, dan Sulawesi. Distribusi Yakult belum sampai ke Indonesia

Timur seperti Maluku dan Papua karena akses yang terlalu jauh sehingga

membutuhkan waktu yang lama.

Kedua Pabrik Yakult menggunakan bahan baku produksi yang

sebagian besar berasal dari Jepang. Untuk mempermudah akses bahan

baku, Pabrik Yakult tidak berada jauh dari pelabuhan. Pabrik Sukabumi

berada di Jawa Barat, tidak begitu jauh dari Banten sedangkan Pabrik

Ngoro berada di Jawa Timur, tidak jauh dari Surabaya.

4) Promosi (Promotion)

Strategi PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dalam melakukan

promosi sedikit berbeda dari produk minuman ringan lain yang ada di

Indonesia. Yakult tidak banyak menampilkan iklan di media seperti

televisi atau surat kabar. Sebagai minuman kesehatan, Yakult melakukan

propaganda kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan

usus. Yakult memiliki kalimat propaganda yaitu “Cintai Ususmu, Yakult

Setiap Hari”. Slogan ini bukan hanya sebagai kalimat promosi namun

juga diharapkan menjadi pengingat agar masyarakat peduli terhadap

kesehatan usus. Propaganda dilakukan dalam beberapa teknik yaitu film

showing dan kunjungan pabrik.

Film showing dilakukan di dalam instansi seperti di sekolah-sekolah

dan di dalam mobil Yakult yang mampu menampung 6-10 orang dewasa.

Mobil Yakult berkeliling kota dan desa untuk menjangkau masyarakat

lebih luas. Melalui film showing, Yakult menampilkan film edukasi

kesehatan kepada masyarakat kemudian menjelaskan manfaat Yakult

untuk menjaga kesehatan. Selain itu, Yakult juga menerima kunjungan

pabrik dari kelompok yang ingin mengetahui proses produksi Yakult

Page 48: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

41

dengan syarat yang sangat mudah yaitu membuat surat permohonan

kunjungan dan tidak membawa anak di bawah usia SMP. Yakult tidak

memungut biaya apapun dari pengunjung, bahkan pengunjung

memperoleh souvenir, snack dan Yakult.

Selain melalui film showing dan kunjungan, di dalam website

Yakult juga tersedia materi tentang kesehatan pencernaan. Dalam website

tersebut dijelaskan secara sederhana mengenai peran bakteri

Lactobacillus casei Shirota dalam mengendalikan populasi bakteri jahat

sehingga kesehatan usus terjaga. Secara keseluruhan, Yakult mengemas

kegiatan promosinya dengan edukasi tentang kesehatan usus untuk

menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kebutuhannya terhadap

Yakult.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk

Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

Hambatan yang dialami oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

dalam bauran pemasarannya adalah umur produk yang tidak lebih dari 40

hari setelah produksi. Produk fermentasi sangat cepat kadaluwarsa. Selain

itu, bakteri Lactobacillus casei Shirota tidak mampu bertahan hidup jika

berada pada suhu lebih dari 10 derajar celcius dan terpapar sinar matahari

langsung. Untuk mengatasi hambatan tersebut, PT. Yakult Indonesia Persada

menekan jangka waktu distribusi dengan menyediakan banyak armada dan

memberdayakan ibu-ibu rumah tangga. Setiap armada yang berupa mobil

pengangkut dilengkapi dengan fasilitas pendingin sehingga suhunya tidak

lebih dari 10 derajat celcius. Lady Yakult juga diberikan box kecil yang

mampu menjaga suhu Yakult agar tetap rendah. PT. Yakult Indonesia

Persada juga medirikan kantor cabang di lebih dari 40 kota di Indonesia

untuk mempermudah distribusi dan penyimpanan sementara.

Page 49: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

42

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian di Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

a. PenerapanBauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian di Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

1) Produk (Product)

Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan adalah turunan dari bahan baku telo atau ubi

jalar. Latar belakang usaha ini adalah mengembangkan ubi jalar sebagai

bahan pangan yang dapat diterima masyarakat luas. Untuk menwujudkan

hal tersebut, Repoeblik Telo menciptakan berbagai inovasi resep pangan

berbahan dasar telo dari mulai bakpao, bakpa, keripik, mie, es krim, jus,

brownies, dan makanan lainnya yang hampir semuanya adalah roti atau

kue. Dari sekian jenis olahan telo, yang menjadi icon dan paling digemari

pengunjung sebagai oleh-oleh yaitu telo yang diolah menjadi Bakpao dan

Bakpia. Ada cukup banyak variasi rasa yang tersedia, seperti rasa cokelat,

keju, kacang tanah, daging, strawberry, nanas dan tak ketinggalan juga

rasa kacang hijau.

Telo atau ubi jalar menjadi identitas dari Repoeblik Telo. Meski

banyak produk sejenis yang sebenarnya sudah banyak beredar di pasaran,

namun belum banyak yang menggunakan bahan baku telo. Bahkan di

Jawa Tengah dan Jawa Timur, Repoeblik Telo menjadi market leader

produk olahan telo. Sengaja brand dan kemasan produk menonjolkan telo

sebagai identitas Repoeblik Telo. Warna kemasan didominasi warna ungu

yang juga menjadi ciri khas Repoeblik Telo, diambil dari warna telo

ungu.

Dengan identitas telo tersebut, Repoeblik Telo mampu menciptakan

pangsa pasar baru dengan produk yang sudah ada. Produk Repoeblik Telo

menjadi oleh-oleh khas Kota Malang dan sekitarnya. Konsumen produk

Page 50: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

43

telo tidak lagi terbatas pada kalangan tradisional namun juga meluas ke

seluruh kalangan.

2) Harga (Price)

Harga yang ditetapkan Repoeblik Telo tidak jauh berbeda dengan

produk dengan jenis yang sama yang sudah beredar di pasaran. Misalnya

bakpao, dijual dengan harga Rp 4.000,00 hingga Rp 5.000,00 per buah

dan bakpia dijual dengan harga Rp 15.000,00 per kotak dengan isi 9 buah.

Beberapa produk memang dijual lebih mahal karena dikategorikan dalam

produk yang memiliki nilai prestige seperti cookies dan brownies.

Masyarakat yang menjadi konsumen banyak berasal dari luar

daerah yang merupakan wisatawan di Kota Malang dan sekitarnya.

Wisatawan sudah pasti membeli oleh-oleh ketika mengunjungi suatu

tempat untuk dibawa pulang dan diberikan ke sanak saudara. Wisatawan

cenderung tidak berpikir terlalu panjang untuk membeli oleh-oleh dengan

harga tersebut karena harga tersebut cukup terjangkau dalam kelasnya

sebagai produk oleh-oleh.

3) Tempat (Place)

Lokasi produksi dan penjualan Produk Repoeblik Telo tidak terlalu

jauh. Lahan produksi ubi jalar juga tidak jauh dari lokasi produksi. Hal ini

untuk selain untuk memudahkan pengangkutan juga untuk menekan

biaya, baik biaya pengangkutan bahan baku maupun pengangkutan

produk jadi. Lokasi tersebut berada di perbatasan Kota Malang dan

Kabupaten Pasuruan. Kota Malang dan Surabaya merupakan Kota dengan

potensi wisata yang cukup besar. Lokasi Repoeblik Telo dapat dikatakan

sangat strategis karena dekat dengan kedua kota tersebut. Meski

Repoeblik Telo memiliki resortdan pusat oleh-oleh sendiri di Jl. Raya

Punten, Kecamatan Batu, Kota Batu, distribusi produk Repoeblik Telo

sudah mencapai berbagai daerah di Jawa Timur, meliputi pusat oleh-oleh,

minimarket dan toko-toko.

Page 51: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

44

4) Promosi (Promotion)

Promosi yang dilakukan oleh Repoeblik Telo masih dengan

menegenalkan produk itu sendiri di outlet-outlet. Karena beberapa produk

olahan telo masih jarang ditemui, Repoeblik Telo dapat dikatakan

menjadi market leader produk tersebut, terutama di Jawa Timur. Dengan

produk Repoeblik Telo yang masih terbilang unik tersebut, masyarakat

lebih mudah tertarik untuk membeli karena penasaran. Repoeblik Telo

juga mengemas produknya dengan identitas yang juga menjadi brand

Repoeblik Telo yaitu selalu dengan warna ungu.Repoeblik Telo juga

menjual beberapa aksesoris seperti pakaian dan pernak-pernik Repoeblik

Telo untuk mengenalkan brandnya. Melalui branding dan distribusi yang

semakin meluas, pasar produk Repoeblik Telo juga semakin meluas

dengan sendirinya. Sebagai penunjang, Repoeblik Telo menyediakan

website dan media sosial untuk memudahkan masyarakat yang ingin

mengetahui lebih lanjut tentang produk dan perusahaan Repoeblik Telo.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk

Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan

Hambatan yang dialami oleh Repoeblik Telo dalam bauran pemasaran

adalah produk yang belum banyak dikenal dan masih mengandung citra telo

yang memiliki kesan makanan kampung sehingga sebagian orang tidak

tertarik. Selain itu, produksi produk olahan telo juga masih terbatas karena

bahan baku yang mulai sulit diperoleh kecuali dengan budidaya sendiri.

Solusi dari hambatan tersebut adalah terus berinovasi dengan produk olahan

yang modern dan umum di semua kalangan agar produk telo dapat diterima.

Untuk mengatasi kekurangan bahan baku, Repoeblik Telo mengelola kebun

telo sendiri dan membeli telo dari petani-petani lokal. Presentase bahan baku

yang dari kebun sendiri kurang lebih 75 % dari total seluruh bahan.

Page 52: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

45

E. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian

Strategi pengembangan produk merupakanupaya perusahaan untuk dapat

menciptakan produk-produk baru, serta memperbaiki atau memodifikasi produk-

produk yang sudah ada agar dapat selalu memenuhi permintaan pasar dan selera

konsumen. Adapun potensi keuntungan maupun risiko dari aktifitas

pengembangan produk dalam strategi pengembangan produk dan banyak faktor

yang menyebabkan suatu organisasi atau perusahaan mempertimbangkan

melakukan pengembangan produk baru. Hampir semua perusahaan menemukan

bahwa pendekatan strategi manajerial pada aktifitas pengembangan produk baru

akan meningkatkan peluang keberhasilan dan juga meminimasi biaya dan risiko.

Kegiatan pengembangan produk tidak dapat dipisahkan dari konsep daur

hidup produk. Setiap produk mengalami suatu siklus hidup mulai dari saat

dirancang, diproduksi, diterjunkan ke pasar, melewati tahap perkenalan, tahap

puncak, tahap kematangan atau kejenuhan. Ada empat macam pendekatan yang

dapat digunakan dalam menetapkan strategi pengembangan produk yaitu dengan

modifikasi bauran produk, perluasan lini produk, penambahan citra dan manfaat

produk, dan diversifikasi produk.

Berdasarkan dari uraian teori yang ada untuk penerapan strategi

pengembangan produk di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto menggunakan

pendekatan strategi pengembangan produk yang berbeda dengan strategi yang

diterapkan pada Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan. Pada penerapan strategi produk masing-masing perusahaan memiliki

indikator berbeda untuk dipertimbangkan sebagai dasar untuk pengambilan

keputusan. PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto merupakan perusahaan yang

memproduksi minuman probiotik yang mengutamakan pada kualitas dan

kemanfaatan pada produknya. Hal tersebut tentu berbeda dengan Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan yang memfokuskan

pada diversifikasi produk.

Page 53: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

46

Distribusi adalah suatu proses yang menunjukkan penyaluran barang yang

dibuat dari produsen agar sampai kepada para konsumen yang tersebar luas.

Distribusi juga memiliki pengertian sebagai kegiatan ekonomi yang menjembatani

suatu produksi dan konsumsi suatu barang agar barang dan jasa yang ditawarkan

akan sampai tepat kepada para konsumen sehingga kegunaan yang didapat dari

barang dan jasa tersebut akan semakin maksimal setelah di konsumsi. Sumber

penghasilan perusahaan adalah hasil penjualan produk, sehingga perlu adanya

strategi distribusi dalam bisnis yang tepat sehingga strategi distribusi yang tepat

akan memberikan keuntungan yang signifikan untuk perusahaan.

Strategi distribusi dalam bisnis sebenarnya ada beberapa macam sistem

distribusi yang bisa digunakan oleh perusahaan.Pemilihan sistem tersebut pastinya

juga harus disesuaikan dengan produk yang dijual oleh perusahaan. Perlu

diketahui bahwa ada beberapa faktor yang pastinya juga sangat menentukan

optimalisasi sistem distribusi yang dipilih, diantaranya adalah karakteristik produk,

tingkat standarisasi, dan lain-lain. Strategi distribusi pada PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto tidak hanya sekadar mengirimkan atau menyalurkan produk

hingga ke konsumen melainkan terdapat pengawasan khusus agar produk tetap

terjamin kualitasnya. Pada Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan menerapkan strategis distribusi yang berbeda karena pertimbangan

dari segi produk dan efisiensi biaya yang dikeluarkan. Adapun dalam strategi

pengembangan produk dan distribusi dari masing-masing perusahaan memiliki

hambatan dan kendala yang berbeda. Adanya hambatan tersebut maka diperlukan

beberapa solusi yang dapat digunakan untuk dapat memperlancar kegiatan

pemasaran oleh perusahaan tersebut.

1. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto

a. Penerapan Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di PT. Yakult

Indonesia Persada Mojokerto

Page 54: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

47

Produk yang diproduksi oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

merupakan produk minuman probiotik. Yakult merupakan minuman susu

fermentasi yang mengandung bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain

yang dapat mencapai usus dalam keadaan hidup. Satu botol Yakult

mengandung lebih dari 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain

yang dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat di dalam pencernaan.

Strategi produk yang diterapkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto ialah dengan mempertahankan kualitas dan nilai kemanfaatan

produk karena produk tersebut merupakan produk minuman untuk

kesehatan. Manfaat dari minuman Yakult adalah untuk menjaga

keseimbangan mikroordanisme baik di dalam usus dengan menekan

pertumbuhan bakteri merugikan sehingga dapat mengurangi racun dalam

tubuh dan mencegah terjadinya gangguan pencernaan, dengan demikian

dapat meningkatkan kualitas dari kekebalan tubuh. Harga yang diterapkan

untuk produk Yakult relatif murah dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat.

Strategi produk pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto telah

dijelaskan bahwa dengan mengutamakan keamanan kualitas produknya, oleh

sebab itu produk yang dibuat menggunakan bahan baku yang tidak

berbahaya dan tanpa pengawet. Produk Yakult menggunakan bahan baku

yang aman bagi kesehatan, yaitu bakteri Lactobacillus casei Shirota strain

hidup, susu bubuk skim, glukosa dan sukrosa, perisa Yakult serta air. Proses

produksi Yakult menggunakan sistem yang otomatis dan terjamin tingkat

kehigenisannya sehingga tidak merusak dari kandungan bahan baku utama

produk tersebut. Penyimpanan produk yang siap dalam kemasan harus

disimpan pada suhu 00-100C untuk menjaga agar bakteri Lactobacillus casei

Shirota strain tetap hidup dan dapat bertahan 40 hari setelah produksi.

Penerapan strategi distribusi pada PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto tidak hanya menyalurkan produk dari pabrik ke tangan

Page 55: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

48

konsumen, tetapi adapun kewajiban untuk menjelaskan manfaat produk serta

pengawasan langsung dari penanganan produk sejak selesai diproduksi

hingga sampai ke tangan pelanggan. PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto menggunakan dua sistem distrbusi sebagai strateginya yaitu

dengan Direct Sales dan Yakult Lady. Direct Sales merupakan sistem

distribusi dengan menggunakan mobil box yang dilengkapi pendingin

didalamnya untuk menjaga kestabilan suhu Yakult sehingga bakteri tidak

mati atau rusak. Mobil tersebut mengirimkan atau mendistribusikan produk

minuman Yakult ke Supermarket, Minimarket, hingga toko kelontong yang

menjadi pasarnya. Sistem distribusi tersebut berbeda dengan Yakult Lady

yang merupakan agen untuk mendistribusikan Yakult pada tingkat rumah

tangga maupun di tempat umum seperti, kantor, rumah sakit, maupun

sekolah. Agen yang menjadi Yakultg Lady merupakan ibu-ibu rumah tangga

yang diberdayakan oleh pihak PT. Yakult Indonesia Persada dengan

pelatihan dan diberi fasilitas seragam dan sepeda untuk mobilisasi dalam

mendistribusikan Yakult. Agen Yakult Lady tidak hanya menjajakan produk

Yakult, namun juga berkewajiban untuk menjelaskan berbagai manfaat dan

kandungan yang ada dalam produk minuman Yakult.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Strategi Produk dan Distribusi

Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

Penerapan dari strategi produk dan distribusi pada PT. Yakult

Indonesia Persada Mojokerto tentu memiliki kendala atau hambatan dalam

impementasinya. Pada strategi produk terdapat hambatan atau kendala yang

dialami yaitu karena produk minuman Yakult merupakan minuman

kesehatan yang memfokuskan pada perbanyakan konsumsi bakteri

Lactobacillus casei Shirota strain sehingga tidak dapat menciptakan produk

baru maupun diversifikasi produk seperti menambah varian rasa terhadap

minuman Yakult karena dapat mengubah komposisi dari produk itu sendiri

yang dapat berpengaruh terhadap kualitas produk. Cara untuk mengatasi

Page 56: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

49

hambatan tersebut ialah dengan tetap fokus pada produk minuman probiotik

Yakult. Penanganan dan pengawasan pada proses produksi minuman Yakult

harus tetap menjadi faktor utama yang diperhatikan sehingga hasil dari

produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tidak

hanya dilihat dari proses produksinya, namun juga cara penyimpanan yang

sesuai dengan standar sehingga produk tidak rusak dan tidak mengurangi

kualitas dari minuman Yakult karena produk tersebut ditujukan untuk

kemanfaatannya bagi kesehatan konsumen sehingga dari awal proses

produksi hingga penyimpanan sampai ke tangan konsumen, produk harus

tetap dalam keadaan higenis dan terjaga dalam suhu rendah 00-100C.

Hambatan lain yang dihadapi oleh PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto ialah pada masalah strategi distribusi. Hambatan pada strategi

distribusi ialah umur produk yang relatif singkat yaitu 40 hari setelah prduksi

dengan penyimpanan yang benar. Adanya keterbatasan umur produk

membuat proses distribusi harus dilakukan dengan cepat dan aman sampai

ke agen berikutnya maupun ke tangan konsumen. Adapun hambatan lain

yaitu distribusi oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto yang belum

bisa mencapai wilayah Indonesia bagian timur dikarenakan hambatan yang

sama yaitu umur produk yang relatif singkat. Letak pabrik PT. Yakult

Indonesia Persada Mojokerto terlalu jauh dengan wilayah Indonesia bagian

timur sehingga untuk proses distribusi akan membutuhkan biaya yang besar

dan waktu pendistribusian yang relatif lebih lama. Hal tersebut tidak efisien

dan terdapat resiko kerusakan produk karena proses distribusi yang terlalu

panjang. Cara untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan

membuka cabang baru pabrik PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto di

wilayah Indonesia bagian timur yang strategis sehingga dapat mencapai

pasar sasaran secara efisien dan dapat mengurangi resiko kerusakan produk.

2. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

Page 57: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

50

a. Penerapan Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

Produk di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan merupakan produk-produk olahan dari hasil pertanian umbi-

umbian yang mengunggulkan pada produk olahan telo atau ubi jalar. Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan menerapkan

strategi produk dengan pendekatan diversifikasi produk. Alasan dari

penerapan tersebut ialah karena semakin berkurangnya konsumen pangan

sehat seperti ubi jalar karena image ubi jalar dan bahan pangan umbi lain

yang terkesan tidak modern. Hal tersebut memotivasi Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan untuk melakukan diversifikasi

pangan berbahan dasar ubi jalar. Berbagai varian produk dari ubi jalar yang

diproduksi oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan antara lain bakpao, bakpia, ice cream, mie, dan masih banyak lagi

produk lainnya. Produk dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan dibandrol dengan harga yang ekonomis dan dapat

dinikmati oleh berbagai kalangan. Adanya varian produk dan rasa akan

memberikan kesempatan konsumen untuk memilih produk sesuai selera. Hal

tersebut tentu akan menambah peminat dan konsumen ubi jalar yang

memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Penerapan strategi distribusi pada Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dengan membuka toko atau mirip dengan

minimarket di dekat pabrik Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan sehingga produk yang dipasarkan masih fresh dari

pabrik dan dapat menekan biaya distribusi. Toko tersebut didesain seperti

toko pusat oleh-oleh yang berisi berbagai varian produk hasil dari olahan

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. Selain

menggunakan cara tersebut untuk distribusi, pihak Sentra Pengembangan

Page 58: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

51

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan juga mengirim produknya ke

berbagai daerah di Jawa Timur.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Strategi Produk dan Distribusi Produk

Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan

Hambatan strategi produk yang dihadapi oleh Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah beberapa produk yang

kurang awet atau tahan lama karena proses pengolahan dan bahan yang

digunakan tidak mengandung bahan pengawet. Hal tersebut merupakan

kendala bagi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan karena produk harus segera dikonsumsi sebelum rusak atau basi,

terutama untuk produk olahan makanan basah seperti kelepon, bakpao,

bakpia. Berbeda dengan produk olahan yang kering, maka akan bertahan

cukup lama seperti mie, telobar atau keripik. Cara mengatasi hambatan

tersebut ialah dengan merencanakan atau memprediksi permintaan pasar

sehingga produk yang diproduksi tidak berlebihan, tapi juga tidak kurang.

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

juga memiliki hambatan pada strategi distribusinya karena beberapa produk

unggulan tidak tahan lama, sehingga untuk didistribusikan ke wilayah yang

lebih jauh akan menimbulkan kerusakan terhadap produk. Cara mengatasi

kendala tersebut bisa dilakukan dengan menambah agen pemasaran di

berbagai wilayah sehingga proses distribusi dapat dilakukan secara efisien.

Pendistribusian ke wilayah yang relatif jauh dari pabrik dapat dilakukan

untuk produk yang memiliki potensi dapat bertahan lama, sedangkan produk

unggulan seperti bakpao dan bakpia bisa didistribusikan dengan membuka

cabang pabrik untuk proses produksinya yang dekat dengan konsumen

sasaran. Sistem distribusi tersebut merupakan salah satu upaya agar

konsumen dapat mengenal berbagai produk olahan ubi jalar dan umbi lain

yang diproduksi oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Page 59: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

52

Telo Pasuruan sehingga dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan

konsumsi terhadap pangan lokal.

F. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian

Promosi adalah aspek pemasaran umum bahwa managemen promosi

berhubungan dengan ekplisitas.Komunikasi pemasaran sebagai kontinum dari

mulai tahap perancangan (design) produk, distribusi, sampai ke kegiatan promosi

(melalui iklan, pemasaran langsung dan tahap pembelian dan penggunaan di

kalangan konsumen. Pada saat ini pemasaran adalah komunikasi (marketing

communication) dan komunikasi adalah pemasaran. Keduanya tidak dapat

dipisahkan. Dalam mengembangkan program komunikasi dan promosi total yang

efektif.

1. Promosi dan Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian di PT Yakult Indonesia

Persada Mojokerto

a. Penerapan Promosi dan Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian di PT.

Yakult Indonesia Persada Mojokerto

Yakult Mengiklankan produknya menggunakan media elektronik

seperti TV, radio dan media cetak seperti majalah dan koran, serta internet

dengan situs resminya yaitu www.Yakult.co.id , serta melalui berbagai media

sosial seperti facebook, twitter, dan kaskus. Namun, tentu saja masyarakat

paling mengingat produk Yakult berkat iklannya di TV. Yakult mempunyai

tagline, “Cintai Ususmu Minum Yakut Tiap Hari”. Ketika masyarakat

mendengar tagline ini di TV, tagline tersebut langsung memberikan

masyarakat pesan dan kesan jika meminum Yakult setiap hari akan membuat

usus kita sehat dan membuat Yakult menjadi produk yang wajib dikonsumsi

oleh masyarakat setiap hari.

Sistem promosi PT Yakult Persada terdiri dari 2 jenis :

1) Sistem Direct Sales. Sistem ini digunakan untuk mendistribusikan Yakult

ke toko-toko, supermarket, koperasi, kantin dan lain-lain. Distribusi

Page 60: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

53

dilakukan menggunakan mobil berpendingin. Sampai Mei 2007, PT.

Yakult Indonesia Persada mempunyai 37 ( tigapuluh tujuh ) cabang atau

TKU ( tempat kegiatan usaha ) yang melayani outlet-outlet yang tersebar

di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan & Sulawesi.

2) Sistem Yakult Lady.Melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu-ibu

rumah tangga kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka.

Ketika melayani masyarakat, Yakult Ladyjuga melakukan propaganda

yang berisi tentang penjelasan mengenai manfaat Yakult. Saat ini PT.

Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100 Yakult Lady yang

tersebar di 93 center-center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,

Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang,

Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.Yakult juga pernah

memberikan promo harga di warung dan supermarket dengan ‘beli 5

gratis 1 “. Yakult Lady pun akan memberikan kita harga yang lebih

murah dibandingkan dengan harga di warung ketika mereka berkunjung

ke rumah-rumah warga.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Promosi dan Komunikasi

Pemasaran Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

Pelanggan atau konsumen merupakan basis utama setiap usaha bisnis

yang dijalankan. Suatu perusahaan harus tetap menjaga hubungan yang baik

dengan masyarakat atau konsumennya. Dalam melakukan stategi promosi,

PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto mengalami hambatan, yaitu

kurangnya kesadaran sebagian masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat.

Hal ini menyebabkan produk Yakult tidak mampu menjangkau segmen

masyarakat tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, PT. Yakult Indonesia

Persada Mojokerto melakukan periklanan dengan memberikan pemahaman-

pemahaman akan pentingnya pola hidup sehat dengan mengkonsumsi

yogurt, sehingga masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya peran yogurt

dalam menjaga kesehatan pencernaan.

Page 61: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

54

2. Promosi dan Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian di Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

a. Penerapan Promosi dan Komunikasi Pemasaran Produk Pertanian di Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Strategi pengembanga yang digunakan oleh Repoeblik Telo melalui

Repoeblik Telo adalah konsep pertanian terpadu dalam mengembangkan

usaha yang bergerak dari hulu hingga hilir. Dalam menjalankan kegiatan

agribisnisnya, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan memiliki 6 divisi utama, yaitu: terminal agribisnis, pendidikan dan

pelatihan, data dan informasi, pusat kajian pembangunan desa, teknologi

tepat guna dan investasi serta pembiayaan. Salah satu divisi yaitu terminal

agribisnis memiliki tujuan menampung semua produk pertanian yang

dihasilkan dari petani yang kemudian diolah dan dikemas sedemikian rupa

sehingga mampu meningkatkan nilai jual serta nilai tambah produk.

Produk utama yang dijual melalui Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah makanan dari ubi jalar atau telo.

Selain itu Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan juga menjual produk-produk dari padi, jeruk, jambu, buah naga,

dll. Kegiatan promosi merupakan kegiatan terpenting untuk mengenalkan

produk-produk yang dimiliki oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan kepada konsumen. Kegiatan promosi yang

dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan yaitu pada awalnya dari mulut kemulut, kemudian selanjutnya

dengan menggunakan media sosial seperti web, facebook dan twitter. Selain

itu cara promosi lainya yaitu dengan menggunakan pamflet yang diberikan

kepada pengunjung yang datang. Pada saat ini produk yang dihasilkan

sudah terkenal di Jawa Timur dan kota-kota lainnya.

Page 62: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

55

Semua kegiatan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan bermuara pada pembentukan pasar. Setelah mengetahui

permintaan pasar atau mengetahui keinginan konsumen para petani mulai

berproduksi dengan berpegang pada informasi pasar. Strategi bisnis yang

dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan adalah: kompetisi (meningkatkan daya saing dengan pemahaman

kebutuhan pasar, peluang bisnis, dan kompetitor); koneksi (membentuk

hubungan jaringan pengembangan brand dan persepsi atau image

perusahaan); dan kolaborasi (menjalin kolaborasi dengan relasi yang

seimbang untuk memenangkan kompetisi.

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

dalam menjalankan strategi bisnisnya harus menjalin komunikasi yang baik

dengan konsumen maupun semua relasinya. Kegiatan komunikasi yang baik

akan berpengaruh pada setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan, baik

itu menyangkut komunikasi internal maupun dengan publik. Adapun bentuk

komunikasi Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan dengan konsumen adalah melalui media sosial seperti web,

facebook, twitter dan email. Selain itu Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan memiliki program yang berkaitan dengan

konsumen dan masyarakat seperti kegiatan pelatihan, komunitas, serta

kegiatan lainnya. Adanya kegiatan atau program tersebut maka konsumen

dan masyarakat akan lebih mengenal produk-produk yang dimiliki oleh

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. Selain

itu program-program yang dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dapat meningkatkan hubungan

kemasyarakatan yang baik. Sedangkan bentuk komunikasi Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dengan

relasinya terlihat dari bentuk kerjasama yang terjalin seperti dengan

Universitas, Lembaga Riset dan Pelatihan untuk melakukan riset dan

Page 63: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

56

pengembangan produk dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo. Selain itu melakukan kerjasama dengan Kelompok Tani,

UMKM, Bank, Sekolah dan Lembaga Pemerintah untuk kegiatan pendidikan

dan pelatihan. Adanya kerjasama tersebut membuat nama Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan lebih dikenal

oleh masyarakat luas dan minat konsumen terhadap produk Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan akan semakin

meningkat.

b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Promosi dan Komunikasi

Pemasaran Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Teradu

Repoeblik Telo.

Pelanggan atau konsumen merupakan basis utama setiap usaha bisnis

yang dijalankan. Suatu perusahaan harus tetap menjaga hubungan yang baik

dengan masyarakat atau konsumennya. Kegiatan promosi dan komunikasi

pemasaran pada Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan mengalami beberapa hambatan. Hambatan tersebut seperti promosi

yang terbatas dan pada daerah tertentu saja. Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan tidak menggunakan promosi

melalui periklanan sehingga produk yang dihasilkan tidak dikenal di seluruh

Indonesia hanya terbatas di Jawa saja. Menghadapi promosi yang terbatas

tersebut Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

memilih untuk menggunakan sosial media sebagai media promosi. Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan menggunakan

web, faebook, twitter dan email untuk memperkenalkan Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dan produk

yang dihasilkan kepada masyarakat. Melalui media sosial tersebut

diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat mengakses dengan mudah

informasi mengenai Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan dan produk-produknya. Hambatan lainnya yaitu dengan

Page 64: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

57

adanya keluhan dari konsumen. Mengatasi keluhan konsumen tersebut maka

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

memiliki pelayanan konsumen (customer care) untuk melayani keluhan dari

konsumen atau masyarakat.

Page 65: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

58

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan masing-

masing bidang kajian pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan:

1. Kondisi umum PT. Yakult Inodnesia Persada yang merupakan perusahaan

manufaktur bergerak dalam bidang produksi susu fermentasi. Perusahaan ini

didirikan pada tanggal 2 Februari 1990. Pabrik Yakult mulai berproduksi pada

bulan Januari tahun 1991 dengan menggunakan dana Penanaman Modal Asing

100% dari Yakult Jepang. Awalnya pabrik Yakult berada di Jakarta. Akan

tetapi karena jumlah air bersih semakin sulit di Jakarta maka pabrik ini

dipindahkan ke Sukabumi sebagai pabrik 1 dan mendirikan lagi pabrik 2 di

Mojokerto. Pabrik ke 2 yang telah dikunjungi dalam praktikum manajemen

pemasaran ini diresmikan pada tanggal 21 April 2014 yang beralamat di Ngoro

Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur, Telp/Fax : (0321) -

6815692/Fax. (0321) – 6815588. Luas Bangunan pabrik 2 ini ±9458,78 m2

dengan kapasitas produksi 1.200.000 botol/hari. Kapasitas produksi yang

dilakukan tergantung permintaan pasar. Alasan pembangunan pabrik 2

Perusahaan Yakult yaitu agar dapat memasarkan produk Yakult ke penjuru

Indonesia terutama Indonesia Bagian Timur.

Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

terletak di Kabupaten Pasuruan, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten

Malang dan Kabupaten Pasuruan. SPAT Repoeblik Telo ini terletak di Jl. Raya

Purwodadi No. 1 Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Lokasi Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini berudara

relatif sejuk karena berada pada dataran tinggi. Pemilik Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah Bapak Unggul Abinowo.

Visi ini kemudian diwujudkan dalam misi “Pemberdayaan segenap potensi

58

Page 66: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

59

sumber daya alam dan manusia. Sejak tahun 2000, Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan mempunyai struktur organisasi

seperti saat ini, yaitu yang terbagai dalam 6 divisi. Divisi-divisi tersebut adalah

Divisi data dan informasi, Divisi pendidikan dan latihan, Divisi teknologi tepat

guna, Divisi kajian strategi pembangunan desa, Divisi investasi dan

pembiayaan dan Divisi terminal agribisnis.

2. Segmentasi pasar yang dikelompokkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto yaitu pasar yang dituju untuk menyerap produk Yakult sendiri

adalah semua kalangan. Diketahui bahwa Yakult merupakan minuman

kesehatan bagi keluarga, jadi mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

orang tua menjadi kelompok-kelompok yang dituju. Selain itu PT. Yakult

mengelompokkan pasar dari wilayah pasar, untuk mengefisienkan umur produk

yang pendek. Target pasar dari PT. Yakult sendiri adalah kelompok pasar yang

berada di wilayah dekat dengan pabrik. Jadi Target pasar dari PT. Yakult

Mojokerto hanya di sekitar wilayah Indonesia bagian Barat dan Tengah.

Segmentasi yang diterapkan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis

Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah berdasarkan demografis, geografis

dan psikografis. Berdasarkan demografis dilihat dari umur dan pendapatan atau

penghasilan konsumen. Berdasarkan geografis, Karakter konsumen Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan relatif homogen.

Mayoritas konsumen cluster 1 adalah berusia 17-30 tahun, mayoritas konsumen

cluster 2 adalah berusia 41-50 tahun dan mayoritas konsumen cluster 3 adalah

berusia 31-40 tahun. Mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 2 bekerja sebagai

wiraswasta dan konsumen pada cluster 3 bekerja sebagai pegawai negeri sipil.

Tingkat pendidikan mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 3 adalah sarjana

(S1) dan konsumen pada cluster 2 adalah SLTA. Berdasarkan karakteristik

psikografi, konsumen Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan merupakan masyarakat menengah ke atas yang menyukai

bakpao telo karena keunikan dan nilai gizinya.

Page 67: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

60

3. Positioning produk yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

yaitu membuat produk probiotik yang aman dan sehat untuk dikonsumsi

masyarakat. Produk yang dihasilkan oleh PT. Yakult Indonesia Persadas angat

khas karena hanya memproduksi satu jenis output berupa susu probiotik yang

menyehatkan bagi tubuh terutama dalam hal baik bagi pencernaan manusia.

Diferensiasi yang dilakukan oleh PT. Yakult Indonesia Persada ialah dengan

mengembangkan produk susu probiotik yang aman, enak, segar, dan

menyehatkan sesuai dengan permintaan pasar dan kebutuhan konsumen

terutama bagi kesehatan. Berawal dari hanya bagaimana memasarkan produk

probiotik dengan kemasan yang telah menyesuaikan dosis kebutuhan manusia

pada umumnya. Kemudian pembuatan dari susu dan kemasan botolnya dibuat

dari bahan-bahan yang baik dan aman serta sehat dan higienis.

Positioning dan Diferensiasi produk di Sentra Pengembangan

Agribisnisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini sudah cukup bagus . Hal ini

dapat dilihat dari produk-produk dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan sangat diminati oleh masyarakat. Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini mengambil

dan memilih brand “telo”. Setiap mendengar nama telo, dalam benak orang

pasti sudah membayangkan makanan tradisional asli dan khas di Indonesia.

Selain mencerminkan produk asli Indonesia, telo juga memiliki value yang

tinggi dari kandungan gizinya. Keunggulan dari produk Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dibandingkan dengan para

pesaingnya yaitu Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo

Pasuruan dengan berbagai olahan produk telo muncul terlebih dahulu dibanding

pesaingnya, sehingga masyarakat lebih banyak membeli produk Olahan Sentra

Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan daripada para

pesaingnya. Kualitas produk olahan yang baik, ragam olahan, serta nilai gizi

dari produk juga menjadi salah satu alasan mengapa usaha pengembangan

produk telo di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo ini

Page 68: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

61

semakin berkembang. Diferensiasi yang dilakukan yaitu tidak hanya

memproduksi bakpao telo yang menjadi asal mula produksi untuk olahan telo

tapi juga mengembangkan usahanya dengan memproduksi olahan lainnya

seperti Bakpia telo, Brownis telo, Bakmi telo, Ice cream telo, dodol telo dan jus

telo. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

sendiri menghadapi kendala baik dalam positioning maupun dalam diferensiasi

produk. Dalam positioning, kendala yang dihadapi adalah pada tahap awal

pengenalan produk, perusahaan harus berani untuk berinvestasi cukup besar

terlebih dulu yang dipergunakan untuk promosi misal sampel gratis kepada

masyarakat.

4. Bauran Pemasaran Yakult adalah minuman susu fermentasi yang mengandung

bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain. Satu botol Yakult mengandung

6,5 milyar bakteriyang dapat bertahan hidup hingga ke dalam usus. Harga

penetapan produk Yakult diukur berdasarkan manfaatnya dan sesuai dengan

daya beli masyarakat yaitu sebesar Rp 1.500,00 untuk setiap botol dan Rp

7.500,00 untuk kemasan sekunder yang terdiri dari 5 botol.Kantor pusat PT.

Yakult Indonesia Persada berada di PP Plaza, Lantai 7, Jalan T.B. Simatupang

57 Jakarta.Kantor cabang Yakult sudah berdiri di lebih dari 40 kota di

Indonesia yang berada di pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat,

Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.Sebagai minuman kesehatan, Yakult

melakukan propaganda kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga

kesehatan usus. Yakult memiliki kalimat propaganda yaitu “Cintai Ususmu,

Yakult Setiap Hari”.

Produk Repoeblik Telo adalah turunan dari bahan baku telo atau ubi jalar.

Latar belakang usaha ini adalah mengembangkan ubi jalar sebagai bahan

pangan yang dapat diterima masyarakat luas. Harga yang ditetapkan Repoeblik

Telo tidak jauh berbeda dengan produk dengan jenis yang sama yang sudah

beredar di pasaran.Misalnya bakpao, dijual dengan harga Rp 4.000,00 hingga

Rp 5.000,00 per buah dan bakpia dijual dengan harga Rp 15.000,00 per kotak

Page 69: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

62

dengan isi 9 buah. Lokasi produksi dan penjualan Produk Repoeblik Telo tidak

terlalu jauh. Lahan produksi ubi jalar juga tidak jauh dari lokasi produksi. Hal

ini untuk selain untuk memudahkan pengangkutan juga untuk menekan biaya,

baik biaya pengangkutan bahan baku maupun pengangkutan produk jadi.

Promosi yang dilakukan oleh Repoeblik Telo masih dengan menegenalkan

produk itu sendiri di outlet-outlet.

5. Yakult harus selalu disimpan didalam pendingin (dibawah 10oC) karena

penyimpanan didalam pendingin akan menjaga bakteri Yakult tetap non aktif,

sehingga berkenaan dengan hal tersebut untuk menjaga mutu produk, distribusi

Yakult ditangani langsung oleh staff perusahaan. PT. Yakult Indonesia Persada

mempunyai 2 sistem pemasaran yang dilakukan guna menarik konsumen,

yaitu:Sistem Direct Sales yaitu sistem ini digunakan untuk mendistribusikan

Yakult ke toko-toko, supermarket, kantin, dan lain-lain. Distribusi dilakukan

menggunakan mobil pendingin. Sampai Mei 2007, PT. Yakult Indonesia

Persada mempunyai 37 cabang atau TKU (Tempat Kegiatan Usaha) yang

melayani outlet-outlet tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan

Sulawesi. Yang ke 2 Sistem Yakult Lady, melalui sistem ini Yakult

didistribusikan oleh ibu-ibu rumah tangga kepada masyarakat di lingkungan

tempat tinggal mereka.

Strategi pengembangan yang dilakukan oleh Sentra Pengembangan

Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah konsep pertanian terpadu

dalam mengembangkan usaha yang bergerak dari hulu hingga hilir. Pemilihan

produk telo yang menjadi unggulan perusahaan tersebut pada awalnya

didasarkan pada kecintaan pemilik perusahaan terhadap produk lokal Indonesia

yang pada kenyataannya memiliki nilai jual yang rendah ditingkat petani,

sehingga perusahaan mencoba menambah nilai jual produk pertanian lokal

dengan mengolah dan mengemasnya sedemikian rupa agar dapat meningkatkan

nilai jual ditingkat petani dan akhirnya dapat meninngkatkan pendapatan petani.

Page 70: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

63

6. Strategi promosi yang diterapkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

berfokus untuk pemasaran yang lebih luas di Indonesia bagian timur. PT.

Yakult sendiri dalam melakukan promosi produknya telah menerapkan sistem

iklan khususnya pada televisi dan media masa lainnya. Sistem periklanan

produk Yakult sendiri selalu mempunyai ciri khas dengan berbau unsur

kesehatan dengan tidak lupa membubuhkan taglinenya “cintai ususmu, minum

Yakult tiap hari”. Promosi yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada

Mojokerto tidak hanya sampai disitu saja, perusahaan ini juga melakukan

pendekatan yang lebih intens kepada konsumen melalui promosi yang diadakan

di instansi, kampus dan sekolah-sekolah secara langsung.

Promosi yang diterapkan oleh Repoeblik Telo masih berfokus di Jawa

Timur, khususnya di Kota wisata dan jalur yang potensial untuk membeli oleh-

oleh seperti Malang, Lawang, Pandean, dan Pasuruan sendiri. Repoeblik Telo

mendirikan café dan pusat oleh-oleh di pinggir Jalan Raya Purwodadi No. 1,

Simping, Purwodadi, Pasuruan. Tidak jauh dari lokasi tersebut, terdapat

terminal Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu yang merupakan tempat

produksi produk Repoeblik Telo. Tempat-tempat tersebut bukan hanya sebagai

pusat pengembangan dan pusat penjualan produk Repoeblik Telo, namun juga

merupakan media promosi utama.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk kedua perusahaan sebagai berikut:

1. PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto

a. Distribusi pemasaran produk dapat ditingkatkan lebih lanjut agar dapat

mencapai harapan perusahaan produk Yakult samapi ke Indonesia bagian

timur

b. Pemasaran produk menggunakan direct sales dan lady Yakult lebih

diperbanyak dan diperluas

Page 71: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

64

2. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan

a. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan lebih

mengembangkan produknya dalam bentuk yang lebih disukai oleh

masyarakat

b. Pemasaran Produk dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik

Telo Pasuruan lebih diperluas lagi, sehingga konsumen mendapatkan produk

tersebut dengan lebih mudah

c. Promosi yang dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

Repoeblik Telo Pasuruan lebih ditambah lagi sehingga produk menjadi lebih

familiar di masyarakat sebagai konsumen

Page 72: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

DAFTAR PUSTAKA

Assaury, Masri. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. BPFE. Yogyakarta.

Cannon, Joseph P., Perreault, William D., dan McCarthy, E. Jerome. 2008.

Pemasaran Dasar Pendekatan Manajerial Global. Penerbit Salemba

Empat. Jakarta.

Cravens, David W. Dan Piercy, Nigel F. 2013. Strategic Marketing. Mc Graw

Hill. New York..

Fitrianindita, Wiriza. 2010. Analisis Efisiensi Pemasaran Kedelai (Glycine

Max.L. Merrill) di Desa Nglaban, Kec. Loceret, Kab. Nganjuk). Program

Studi Agribisnis Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.

Fuad, M., H., Cristine, Nurlela, Sugiarto, dan F., Paulus Y.E. 2000.Pengantar

Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Gamaliel, Fredrich S. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Keberhasilan Kinerja Selling-In Terhadap Peningkatan Kinerja. Jurnal

Sains Pemasaran Indonesia. Vol.3 (2): 195-206.

Ginting, Nembah F. Hartimbul, 2011. Manajemen Pemasaran. Yrama

Widya.Bandung.

Gitman, Lawrence. 2008.Principles of Manajerial Finance. Pearson Addison

Wesley. United States.

Hariadi, Doni. 2012. Pengaruh Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Projektor Microvision.

Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol.1 (8): 1-21.

Kennedy, J.E. dan Soemonegara, Dermawan. 2009. Marketing Communication:

Taktik dan Strategi. PT Bhuna Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Jakarta

Khaswarina, Shorea. 2014. Analisis Saluran Pemasaran Produk Susu Bubuk

Kedelai. Pekbis Jurnal. Vol.6 (3): 208-217.

Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi

dan KontrolEdisi Kesembilan Jilid Satu. PT Prenhallindo. Jakarta

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi

Keduabelas Jilid Satu. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi tiga

belas Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi tiga

belas Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Erlangga. Jakarta.

Kunto, Yohanes Sondang dan Hasana, Siti Nurul. 2006.Analisis Chaid sebagai

Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar (Studi Kasus pada Koperasi

Syari’ah Al-Hidayah). Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1 No. 2

Oktober 2014: 88-98.

Page 73: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

Mulyadi. 2015. Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek dan Kualitas Produk

terhadap Minat Beli. Journal of Management. Vol.1 (1): 1-7.

Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan.

NIRMANA. Vol.5(1): 96 – 109.

Sahetapy, Jeofer Pratama. 2013. Diferensiasi Produk, Strategi Merek,

Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembeli Meubel UD Sinar Sakti

Manado. Jurnal EMBA. Vol.1 (3): 412-413.

Selang. 2013. Bauran Pemasaran(Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap

Loyalitas Knsumen pada Freshmart Bahu Mall Manado. Jurnal EMBA.

Vol.1 (3): 71-80.

Simamora, Henry. 2004.Manajemen Sumberdaya Manusia. Penerbit STIE YKPN.

Yogyakarta.

Soekartawi. 2003. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian.

Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sule, Erni Trisnawati dan Saefullah, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen.

Prenada Media Group. Jakarta.

Susanti, C. Esti. 2008. Upaya Peningkatan Strategi Marketing Mix Pangan

Berbasis Bahan Lokal melalui Analisis Sikap Konsumen dengan Model

Fishbein di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.3 (1): 1-7

Sutrasmawati, Endang. 2008. Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan

Kinerja Pemasaran melalui Competitive Advantage. Jurnal Bisnis dan

Ekonomi (JBE). Vol.15 (2): 91 – 97.

Tambajong. 2013. Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Penjualan Sepeda

Motor Yamaha di PT Sarana Niaga Megah Kerta Manado. Jurnal EMBA.

Vol.1 (3): 1291-1301.

Tjiptono, F., Chandra, G., dan Adriana, D. 2008. Pemasaran Strategik. Penerbit

ANDI. Yogyakarta.

Wedel, Michel and Wagner Kamakura. 2000. Market Segmentation: Conceptual

and Methodological Foundations, Second Edition. Boston: Kluwer

Academic Publisher.

Wearning. 2012. Positioning Pemasaran. http://wearning.wordpress.com

/category/positioning-pemasaran/. Diakses 17 November 2015.

Wijaya, Serli dan Chandra, Gunawan Adi. 2006. Analisa Segmentasi, Penentuan

Target dan Posisi Pasar pada Restoran Steak dan Grill di Surabaya.Jurnal

Manajemen Perhotelan Vol. 2 No. 2 September 2013 Hal: 76-85

Page 74: Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran Kelompok 29

Suasana Praktikum Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu

di PT Yakult Indonesia Persada Mojokerto Repoeblik Telo di Pasuruan

Foto kelompok di Foto Kelompok

di PT Yakult Indonesia Persada Mojokerto di SPAT Repoeblik Telo di Pasuruan

Produk Bakpao Telo dari Produk Yakult di Negara Lain

SPAT Repoeblik Telo di Pasuruan