Laporan Praktikum LDR

9
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktikum Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat: 1. Memahami karakteristik sensor cahaya (LDR : Light Dependent Resistor) 2. Mempelajari cara kerja sensor cahaya (LDR : Light Dependent Resistor) 3. Menjalankan rangkaian sensor cahaya (LDR : Light Dependent Resistor) 1.2 Landasan Teori LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya tergantung pada intensitas cahaya. LDR dibuat dari bahan Cadium Sulfida yang peka terhadap cahaya. LDR akan mempunyai hambatan yang sangat besar saat tidak ada cahaya yang mengenainya (gelap). Dalam kondisi ini hambatan LDR mampu mencapai 1 M ohm, akan tetapi pada saat LDR mendapat cahaya hambatan LDR akan turun menjadi beberapa puluh ohm saja.

description

laporan praktikum LDR

Transcript of Laporan Praktikum LDR

Page 1: Laporan Praktikum LDR

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat:

1. Memahami karakteristik sensor cahaya (LDR : Light Dependent Resistor)

2. Mempelajari cara kerja sensor cahaya (LDR : Light Dependent Resistor)

3. Menjalankan rangkaian sensor cahaya (LDR : Light Dependent Resistor)

1.2 Landasan Teori

LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang

resistansinya tergantung pada intensitas cahaya. LDR dibuat dari bahan Cadium

Sulfida yang peka terhadap cahaya. LDR akan mempunyai hambatan yang sangat

besar saat tidak ada cahaya yang mengenainya (gelap). Dalam kondisi ini

hambatan LDR mampu mencapai 1 M ohm, akan tetapi pada saat LDR mendapat

cahaya hambatan LDR akan turun menjadi beberapa puluh ohm saja.

Page 2: Laporan Praktikum LDR

BAB 2. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan

1. LDR

2. Resistor 2k2 Ohm

3. Catu daya

4. LED

5. AVO meter

6. Sumber Cahaya

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

2.2 Gambar Rangkaian

Gambar 2.1 Rangkaian percobaan sensor cahaya (LDR)

2.3 Prosedur Praktikum

1. Buatlah rangkaian seperti gambar rangkaian.

2. Sinari sensor dengan cahaya dari sumber cahaya.

3. Catat tegangan pada voltmeter untuk berbagai intensitas cahaya serta tanpa

cahaya.

4. Ulangi percobaan dengan mengganti voltmeter dengan LED.

+5 V

R

LDR

LED

0 V

Page 3: Laporan Praktikum LDR

3.1 Pembahasan

Pada praktikum kali ini, kami telah melakukan perbocaan tentang sensor

cahaya (LDR) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan

terhadap rangkaian komponennya. LDR (Light Dependent Resistor) merupakan

salah satu jenis komponen elektronika yang hampir sama dengan jenis

resistor yang dapat berubah-ubah nilai hambatannya atau resistensinya akibat

pengaruh itensitas cahaya yang diterima. LDR dibuat dari bahan Cadium Sulfida

yang peka terhadap cahaya. LDR akan mempunyai hambatan yang sangat besar

saat tidak ada cahaya yang mengenainya (gelap). Dalam kondisi ini hambatan

LDR mampu mencapai 1M ohm, akan tetapi pada saat LDR mendapat cahaya

hambatan LDR akan turun menjadi beberapa puluh ohm saja.

Sebuah LDR terdiri dari sebuah piringan bahan semikonduktor dengan dua

buah elektroda pada permukaannya. Dalam gelap atau dibawah cahaya yang

redup, bahan piringannya hanya mengandung electron bebas yang relatif kecil.

Hanya tersedia sedikit elektron untuk mengalirkan muatan listrik. Hal ini berarti

bahwa, sifat konduktor yang buruk untuk arus listrik. Dengan kata lain, nilai

tahanan bahan sangat tinggi. Juga dalam praktikum ini, kita dapat melakukan

pengamatan tentang nilai hambatan pada LDR. Sebelum kita bahas lebih jauh,

kita dapat mengetahui apa yang dimaksud sensor LDR.

Dalam percobaan ini, kami memerlukan beberapa alat dan bahan untuk

membuat rangkaian LDR. Alat dan bahan yang digunakan antara lain LDR yang

digunakan sebagai sensor cahaya, kemudian resistor 2k2 Ohm yang digunakan

sebagai hambatan agar arus yang mengalir ke beban atau led tidak berlebihan,

selanjutnya LED yang digunakan sebagai indikator, kemudian power supply yang

digunakan sebagai penyuplay tegangan agar rangkaian dapat bekerja, selanjutnya

AVO meter yang digunakan untuk mengukur tegangan pada LDR, LED dan

resistor, kemudian kabel jumper yang digunakan untuk menghubungkan semua

rangkaian, selanjutnya project board yang digunakan untuk tempat merangkai

rangkaian sekaligus menghubungkan beberapa rangkaian dan yang terakhir

sumber cahaya termasuk korek, senter, dan lampu.

Page 4: Laporan Praktikum LDR

Setelah alat dan bahan sudah terpenuhi, selanjutnya kita rangkai sesuai

gambar rangkaian yang telah disediakan. Pertama kita rangkai resistor, LED,

LDR, secara seri pada project board, kemudian hubungkan kaki negatif pada LED

dengan kutub positif power supply dengan menggunakan kabel jumper, pada kaki

LDR dihubungkan dengan kaki negatif power supply.

Jika semua komponen sudah dirangkai, selanjutnya kita operasikan sesuai

prosedur. Pertama – tama kita atur tegangan keluaran pada power supply sebesar 5

V, setelah itu kita ukur tegangan masing – masing komponen (LDR, LED, dan

resistor) dengan menggunakan AVO meter sesuai prosedur, setelah itu kita

mengambil data pada kondisi lampu ruangan mati, lampu ruangan menyala, LDR

disinar cahaya senter, LDR disinari lilin, dan LDR ditutupi tangan.

Pada percobaan pertama yaitu pada saat lampu ruangan mati dimana kondisi

LED dalam keadaan mati, kemudian tegangan pada LED sebesar 0,45 V,

tegangan pada LDR sebesar 4,13, tegangan pada resistor sebesar 0 V. Pada

percobaan kedua yaitu pada saat lampu ruangan menyala, dimana kondisi LED

dalam keadaan menyala, kemudian tegangan pada LED sebesar 1,59 V, tegangan

pada LDR sebesar 3,59 V tegangan pada resistor sebesar 0,04 V. Pada percobaan

ketiga yaitu pada saat sensor LDR disinari cahaya senter, dimana kondisi LED

dalam keadaan menyala, kemudian tegangan pada LED sebesar 1,78 V, tegangan

pada LDR sebesar 2,7 V tegangan pada resistor sebesar 1,7 V. Pada percobaan

keempat yaitu pada saat sensor LDR disinari cahaya lilin, dimana kondisi LED

dalam keadaan menyala, kemudian tegangan pada LED sebesar 1,6 V, tegangan

pada LDR sebesar 3,6 V tegangan pada resistor sebesar 0,2 V. Pada percobaan

kelima yaitu pada saat sensor LDR tertutup tangan, dimana kondisi LED dalam

keadaan mati, kemudian tegangan pada LED sebesar 0,25 V, tegangan pada LDR

sebesar 3,71 V tegangan pada resistor sebesar 0 V.

Dari percobaan yang telah kita lakukan, dapat kita lihat bahwa ketika LDR

menerima cahaya maka LED akan menyala, sebaliknya ketika LDR tidak

memperoleh cahaya maka LED mati. Selain itu semakin tinggi intensitas cahaya

yang diterima maka tegangan pada LDR akan semakin kecil dan cahaya LED

akan semakin terang, sebaliknya semakin kecil intensitas cahaya yang diterima

Page 5: Laporan Praktikum LDR

LDR, tegangan pada LDR akan semakin besar dan cahaya LED akan semakin

redup. Dengan demikan bahwa yang mempengaruhi tegangan pada masing –

masing komponen adalah besar intensitas cahaya yang menyinari LDR.

Page 6: Laporan Praktikum LDR

BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan diantaranya:

1. Besar intensitas cahaya mempengaruhi tegangan LDR.

2. Ketika LDR menerima cahaya lampu LED akan menyala .

3. Semakin besar cahaya yang diterima LDR maka tegangan LDR akan

semakin kecil seperti pada saat lampu ruangan mati besar tegangan LDR

sebesar 4,13 V, kemudian pada saat lampu ruangan menyala besar tegangan

pada LDR sebesar 3,59 V.

4. Semakin besar cahaya yang diterima LDR maka tegangan pada LED akan

semakin besar seperti pada saat lampu ruangan mati besar tegangan LED

sebesar 0,45 V, kemudian pada saat lampu ruangan menyala besar tegangan

pada LED sebesar 1,59 V.

5. Saat LDR disinari lilin nyala LED lebih redup dari pada saat LDR disinari

senter, karena intensitas cahaya pada saat disinari lilin lebih kecil darii pada

disinari senter.

6. Semakin besar tegangan pada LDR maka semakin kecil tegangan pada LED