Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi...

13
PERCOBAAN 04 KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS : ISOLASI KURKUMIN DARI KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN PEMISAHAN ZAT (KI- 2051) Tanggal Praktikum : 02 Oktober 2014 Tanggal Pengumpulan: 9 Oktober 2014 Disusun oleh : Ahdina Karima 10414015 Kelompok 02 Asisten: Nadya P. N. 10511008 LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

Transcript of Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi...

Page 1: Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi Kurkumin dari Kunyit

PERCOBAAN 04

KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS :

ISOLASI KURKUMIN DARI KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN

PEMISAHAN ZAT

(KI- 2051)

Tanggal Praktikum : 02 Oktober 2014

Tanggal Pengumpulan: 9 Oktober 2014

Disusun oleh :

Ahdina Karima

10414015

Kelompok 02

Asisten:

Nadya P. N.

10511008

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2015

Page 2: Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi Kurkumin dari Kunyit

KROMATOGRAFI KOLOM DAN KROMATOGRAFI LAPIS

TIPIS: ISOLASI KURKUMIN DARI KUNYIT (curcuma longa l)

DAN PEMISAHAN ZAT PEWARNA MAKANAN

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :

a. Menentukan nilai Rf kurkumin hasil isolasi

b. Menentukan nilai Rf zat pewarna coklat pada makanan

II. TEORI DASAR

Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas

perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut

diantara 2 fase (fase diam dan fase gerak/cair/gas). Metode kromatografi

adalah pemisahan dua atau lebih senyawa berdasarkan perbedaan

migrasi dan distribusi senyawa dalam dua fase gerak. Adapun teknik

kromatografi yang diguankan dalam percobaan in adalah Kromatografi

Kolom dan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (Nugroho, 2012).

Kromatografi kolom merupakan metode kromatografi klasik yang masih banyak

digunakan. Kromatografi kolom digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa dalam

jumlah yang banyak berdasarkan adsorpsi dan partisi. Kemasan adsorben yang sering

digunakan adalah silika gel G-60, kieselgur, Al2O3, dan Diaion (Conners,2000 ).

Kromatografi Lapis Tipis Preparatif merupakan proses isolasi yang terjadi berdasarkan

perbedaaan daya serap dan daya partisi serta kelarutan dari komponen-komponen kimia yang

akan bergerak mengikuti kepolaran eluen, oleh karena daya serap adsorben terhadap

komponen kimia tidak sama, maka komponen bergerak dengan kecepatan yang berbeda

sehingga hal inilah yang menyebabkan pemisahan (Hostettmann, 1995).

Page 3: Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi Kurkumin dari Kunyit

Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan jenis temu-temuan yang mengandung

kurkuminoid, yang terdiri atas senyawa kurkumin dan turunannya yang meliputi

desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin. Kurkuminoid merupakan bahan aktif dalam

rimpang kunyit yang mempunyai aktivitas biologis berspektrum luas, yang salah satunya

antihepatotoksik (Sujatno, 1997). Manfaat rimpang kunyit sebagai obat tradisional antara

lain untuk obat gatal, kesemutan, gusi bengkak, luka, sesak napas, sakit perut, bisul, kudis,

encok, sakit kuning, memperbaiki pencernaan, antidiare, penawar racun, dan sebagainya

(Rukmana, 1999).

III. DATA PENGAMATAN

a. Isolasi Kurkumin

Jarak migrasi eluen: 3,5 cm

KLT biasa (data dari kelompok 01, karena ekstrak padat kelompok 02

sudah terbuang sebelum dilakukan uji KLT biasa)

Zat Jarak migrasi (cm)

demetoksi kurkumin (kuning) 1

bisdemetoksi kurkumin (jingga) 1,6

kurkumin (jingga tua) 2,2

KLT preparatif

Zat Jarak migrasi (cm)

Gambar 1 desmetoksikurkuminGambar 1 desmetoksikurkuminGambar 2 Kunyit

Page 4: Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi Kurkumin dari Kunyit

Kurkumin (jingga tua) 2,4

b. Pemisahan Zat Pewarna Makanan

Jarak migrasi eluen: 3,5 cm

Zat Jarak migrasi (cm)

Zat Pewarna Coklat:

Fraksi merah

Fraksi biru

Fraksi kuning

1,5

1,65

1,45

Fraksi merah 1,45

Fraksi biru 1,4

IV. PENGOLAHAN DATA

a. Isolasi Kurkumin

KLT biasa (data dari kelompok 01, karena ekstrak padat kelompok 02

sudah terbuang sebelum dilakukan uji KLT biasa)

Zat Rf

demetoksi kurkumin (kuning) 0,28

bisdemetoksi kurkumin (jingga) 0,457

kurkumin (jingga tua) 0,628

Fraksi kuning

Rf = Jarak tempuhsampelJarak tempuh pelarut

= 1

3,5

= 0,28

Fraksi jingga

Rf = Jarak tempuhsampelJarak tempuh pelarut

= 1,63,5

= 0,457

Fraksi jingga tua

Rf = Jarak tempuhsampelJarak tempuh pelarut

= 2,23,5

= 0,628

Page 5: Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi Kurkumin dari Kunyit

KLT preparatif

Zat Rf

Kurkumin 0,685

Rf = Jarak tempuhsampelJarak tempuh pelarut

= 2,43,5

= 0,685

b. Pemisahan Zat Pewarna Makanan

Zat Rf

Zat Pewarna Coklat:

Fraksi merah

Fraksi biru

Fraksi kuning

0,428

0,471

0,414

Fraksi merah 0,414

Fraksi biru 0,4

Zat Pewarna Coklat:

Fraksi merah

Rf = Jarak tempuhsampelJarak tempuh pelarut

Rf = 1,53,5

Rf = 0,428

Fraksi biru

Rf = Jarak tempuhsampelJarak tempuh pelarut

Rf = 1,653,5

Fraksi kuning

Rf = Jarak tempuhsampelJarak tempuh pelarut

Rf = 1,453,5

Rf = 0,414

Page 6: Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi Kurkumin dari Kunyit

Rf = 0,471

Fraksi merah

Rf = Jarak tempuhsampelJarak tempuh pelarut

Rf = 1,453,5

Rf = 0,414

Fraksi Biru

Rf = Jarak tempuhsampelJarak tempuh pelarut

Rf = 1,43,5

Rf = 0,4

V.PEMBAHASAN

Langkah pertama dalam percobaan isolasi kurkumin dari kunyit

adalah melarutkan 20 gram bubuk kunyit kering dalam 50 mL

diklorometana. Dalam hal ini diklorometana berfungsi sebagai pelarut

organik nonpolar yang baik dan mudah menguap. Sifat diklorometana

yang nonpolar akan mudah berinteraksi dengan senyawa kurkumin yang

juga termasuk senyawa nonpolar. Selanjutnya, larutan direfluks selama 1

jam, proses refluks ini bertujuan untuk mengekstraksi kurkumin dengan

memekatkan larutan rimpang kunyit-diklorometana serta menguapkan

senyawa diklorometana. Suhu refluks jangan terlalu tinggi agar semua

senyawa kurkumin dapat terekstrak sempurna. Selanjutnya refluktan

(campuran pekat) di saring dengan penyaring vakum lalu ambil filtrat

berupa larutan kuning. Kemudian larutan dipekatkan melalui distilasi

penangas air 50 oC, diperoleh distilat berupa diklorometana dan residu

berupa kurkumin. Residu kemerah-merahan yang didapat kemudian

dicampurkan dengan 20 ml n-heksana dan diaduk merata. N-heksana

berfungsi untuk menggumpalkan campuran menjadi padat, memisahkan

dari pelarut dan kemudian disaring lagi dengan penyaring vakum.

Penyaringan dimaksudkan agar diperoleh kurkumin murni berupa padatan

yang tertinggal (residu) pada saringan vakum. Selanjutnya padatan

dianalisis dengan kromatografi lapis tipis menggunakan eluen CH2Cl2 :

Page 7: Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi Kurkumin dari Kunyit

MeOH = 97:3, akan memunculkan 3 komponen utama. 3 komponen utama

yang didapat, timbul warna (Rf) adalah kuning (0,28), jingga (0,457) dan

jingga tua (0,628). Zat yang memiliki kepolaran tinggi akan tertahan lebih

lama pada fasa diam, hal ini ditunjukkan oleh senyawa demetoksi

kurkumin yang berwarna kuning. Kepolaran lebih rendah diikuti oleh

bisdemetoksi kurkumin (warna jingga) dan jarak terjauh diperoleh oleh

kurkumin ditunjukkan warna jingga tua.

Gambar 3 Struktur Kurkumin (1), Demetoksikurkumin (2), Bisdemetoksikurkumin (3)

Selanjutnya dilakukan KLT preparatif, dengan menyiapkan kaca

berukuran 7x5 cm yang dilapisi silika gel. 0.1 gram ekstrak kasar (residu

vakum) dilarutkan dengan sesedikit mungkin pelarut CH2Cl2 : MeOH =

99:1. Setelah itu diteteskan perlahan, secara menyebar dengan

menggunakan pipet tetes sampai terserap pada pelat silika KLT preparatif.

Setelah noda kering, dilakukan elusi dengan eluen CH2Cl2 : MeOH = 97:3

untuk melihat pergerakan sampel. CH2Cl2 : MeOH = 97:3 berfungsi sebagai

fasa gerak yang merupakan senyawa polar, fasa diam dalam hal ini adalah

silika gel yang merupakan senyawa polar. Langkah selanjutnya sampel

beserta KLT preparatif dilihat dibawah sinar lampu UV, untuk

memunculkan dengan jelas pita komponen warna utama. Akhirnya, hanya

Page 8: Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi Kurkumin dari Kunyit

diperoleh satu noda jingga 2,4 cm, hal ini menunjukan bahwa senyawa

hasil isolasi benar-benar murni senyawa kurkumin

Percobaan selanjutnya dalah pemisahan zat pewarna makanan

(pewarna coklat) menggunakan kromatografi kolom. Sebesar 0.5 gram zat

pewarna makanan dilarutkan dalam sedikit air atau etanol:air = 1:2.

Kromatografi kolom dapat dibuat dengan cara syringe plastik ditambah 1.5

– 2 gram silika gel, sebelum ditambahkan silika gel, diberi kapas atau tisu

yang di gumpalkan didasar syringe (output point). Setelah itu digunakan

pelarut larutan NaCl 1% untuk membasahi dan mengembangkan silika gel

dalam kolom.

Setelah semua siap, 10 tetes sampel larutan pewarna coklat

diteteskan ke dalam kolom. Lalu ditambahkan pelarut NaCl 1% lagi sampai

penuh. Penambahan pelarut terus dilakukan sampai terlihat pita-pita

berwarna. Tiap pita yang keluar dengan warna berbeda disimpan dalam

tabung reaksi yang berbeda. Setelah pita pertama keluar, pelarut NaCl 1%

diganti dengan etanol:air 1:4 dan terakhir aqua dm. Penggantian pelarut

tiap pergantian pita warna yang muncul adalah agar warna yang akan

dikeluarkan dapat keluar dan tidak tercampur kembali dengan warna

sebelumnya. Larutan pertama adalah warna kuning, warna ini memiliki

sifat lebih polar dari warna berikutnya, oleh karena itu diperlukan senyawa

nonpolar sebagai pelarut untuk mengeluarkan warna itu. Maka digunakan

NaCl 1% (memiliki kepolaran dibawah air). Pelarut selanjutnya diganti

dengan pelarut yang lebih polar yaitu etanol:air = 1:4 agar warna yang

memiliki sifat nonpolar dapat keluar. Jika pelarut tidak diganti maka dapat

dipastikan warna yang keluar akan bercampur dengan warna yang

diatasnya dan warna akan menjadi seperti warna awal sebelum dipisahkan

karena saling melarutkan polar-polar dan nonpolar-nonpolar.

Setelah didapat hasil pemisahan warna, warna-warna sebelum dan

sesudah kromatografi kolom di uji pada KLT. Eluen yang digunakan

sebagai pelarut adalah butanol:etanol:ammonia 2% = 3:1:2. Didapat 3

warna penyusun warna utama, yaitu biru dengan jarak 1,65 cm, merah

Page 9: Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi Kurkumin dari Kunyit

dengan jarak 1,5 cm dan kuning dengan jarak 1,45 cm. Dari hasil ini dapat

diketahui bahwa biru menempati posisi teratas dalam pemisahan warna,

hal ini menunjukkan sifat warna biru, dengan Rf= 0,471, lebih nonpolar

daripada fraksi warna lainnya. Sedangkan kuning merupakan zat yang

paling polar dengan Rf= 0,414 dan merah berada diantara kedua sifat biru

dan kuning dengan Rf = 0,428.

Telah diketahui Rfref dari pada KLT zat pewarna makanan, yaitu warna

biru= 0,4, dan merah= 0,414. Terdapat perbedaan yang signifikan antara

Rf hasil percobaan dengan Rf referensi. Penyebabnya karena kepolaran

senyawa-senyawa yang diisolasi dari kunyit memilliki kepolaran lebih

tinggi dibandingkan isolasi referensi. Kepolaran yang lebih tinggi ini

disebabkan karena pelarut yang digunakan dalam pemisahan warna pada

kromatografi kolom terlalu banyak, sehingga meningkatkan kepolaran

senyawa-senyawa pewarna tersebut. Pelarut setelah tetesan pertama

keluar dan yang terakhir digunakan pada pemisahan adalah etanol:air =

1:4 dan aqua dm. Kedua pelarut ini memiliki polaritas yang lebih tinggi

dibandingkan zat pewarna setelah warna pertama keluar. Dengan

penambahan tiap tetes pelarut pada pewarna, menyebabkan kepolaran zat

pewarna tersebut meningkat. Sehingga dapat dipastikan hasil dari KLT

akan diperoleh jarak yang cenderung lebih dekat dibandingkan jarak

pewarna yang murni terhadap batas bawah KLT karena kepolarannya yang

rendah (yang sesuai referensi).

VI. KESIMPULAN

Kesimpulan berdasarkan analisis yang diperoleh dari percobaan ini

yakni:

a. Nilai Rf kurkumin hasil isolasi adalah 0.685

b. Nilai Rf zat pewarna coklat pada makanan adalah:

Merah : 0,428

Kuning: 0,414

Biru : 0,471

Page 10: Laporan Praktikum Kimia Organik Modul 04 KROMATOGRAFI KOLOM &KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS: Isolasi Kurkumin dari Kunyit

VII. DAFTAR PUSTAKA

Conners, A.K. 2000 ”Pharmaceutical Analysis” Solvent Extraction. New york: Joh Willey & Sons

Hartono, Nurwati, I., Ikasari, F., Wiryanto. 2005. Pengaruh Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) terhadap Peningkatan Kadar SGOT dan SGPT Tikus Putih (Rattus norvegicus) Akibat Pemberian Asetaminofen. Jurnal Biofarmasi. 3(2):57-60

Hostettmann K., Hostettmann, M., Marston A. 1995. Cara Kromatografi Preparatif. Bandung: Penerbit ITB

Nugroho, Hanung. 2012. “Analisis dengan Instrumen dalam Teknik Kimia (ADIN)”. Yogyakarta : Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Rukmana, R. 1999. Kunyit. Cetakan pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Sujatno, M. 1997. Efek attapulgit, ekstrak daun Psidium guajava, dan ekstrak akar Curcuma domestica terhadap diare akut nonspesifik. Majalah Kedokteran Indonesia 46 (4): 199-200.