Laporan Praktikum K-1

23
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI-2242 PERCOBAAN K-1 VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU Nama : Shieren NIM : 12512011 Kelompok : 2 Asisten / NIM : Nungky Anandhyta / 10510030 Vivi Fitriyanti / 10510037 Tanggal Percobaan : 30 September 2013 Tanggal Pengumpulan Laporan : 7 Oktober 2013 Laboratorium Kimia Fisik Program Studi Kimia

Transcript of Laporan Praktikum K-1

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIK KI-2242

PERCOBAAN K-1

VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

Nama : Shieren

NIM : 12512011

Kelompok : 2

Asisten / NIM : Nungky Anandhyta / 10510030

Vivi Fitriyanti / 10510037

Tanggal Percobaan : 30 September 2013

Tanggal Pengumpulan Laporan : 7 Oktober 2013

Laboratorium Kimia Fisik

Program Studi Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Bandung

2013

VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

Tujuan Percobaan

1. Menentukan viskositas toluena dan khloroform yang diukur pada suhu 30, 35, dan 40C

menggunakan metoda Oswald, dengan merujuk pada viskositas air (dari literatur) pada

suhu-suhu tersebut.

2. Menentukan tetapan A dan energi ambang aliran E pada persamaan = A eE

RT atau ln =

ERT

+ ln A.

3. Menentukan tetapan b pada persamaan = c

v−b atau v = b + c

❑ = b + c. Lalu

membandingkan tetapan ini dengan tetapan Van der Waals dari cairan yang

bersangkutan.

Teori Dasar

Setiap fluida, gas atau cairan, memiliki suatu sifat yang dikenal sebagai viskositas.

Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan suatu fluida terhadap deformasi atau perubahan

bentuk. Viskositas dapat juga didefinisikan sebagai tahanan yang dilakukan suatu lapisan fluida

terhadap suatu lapisan lainnya. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, kohesi/adhesi,

dan laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas zat cair cenderung menurun seiring

naiknya temperatur, hal ini disebabkan gaya-gaya kohesi pada zat cair yang dipanaskan akan

mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur. Makin kental suatu cairan,

makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Bila

viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akan

menurun jika temperatur dinaikkan. Viskositas seluruh fluida sangat bergantung pada suhu,

bertambah untuk gas, dan berkurang untuk cairan saat suhu meningkat.

Aliran dalam fluida dibedakan atas dua jenis, yaitu aliran turbulen dan aliran laminer.

Aliran turbulen adalah aliran di mana pergerakan dari partikel-partikel fluida sangat tidak

menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antarlapisan yang mengakibatkan

saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar.

Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi membangkitkan tegangan geser

yang merata di seluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian-kerugian aliran. Aliran turbulen

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut; terjadi lateral mixing, secara keseluruhan arah aliran tetap

sama, dan distribusi kecepatan lebih seragam.

rRdr

c + dcdr

dr

c

Aliran laminer adalah aliran non turbulen suatu cairan kental yang tidak bertekanan pada

lapisan di dekat suatu ujung yang gerakannya terarah, lancar, dan alirannya mulus serta semua

partikel cairan bergerak membentuk garis terpisah dan bebas (secara paralel). Dalam aliran

laminer ini viskositas berfungsi untuk meredam kecenderungan terjadinya gerakan relatif

antarlapisan. Aliran laminer ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut; terjadi pada kecepatan

rendah, fluida cenderung mengalir tanpa adanya pencampuran lateral, berlapis-lapis seperti

kartu, tidak ada arus tegak lurus arah aliran, dan tidak ada pusaran.

Pada aliran laminer, fluida dalam pipa dianggap terdiri atas lapisan molekul-molekul

yang bergerak satu di atas yang lainnya dengan kecepatan yang berbeda-beda. Profil kecepatan

berbagai lapisan ini berbentuk parabola dengan kecepatan paling tinggi terdapat pada lapisan di

bagian tengah pipa. (Gambar 1).

Gambar 1.

a. Profil kecepatan pada aliran laminer. b. Gradien kecepatan antara dua lapisan yang

berjarak dr

Suatu lapisan pada jarak r dari sumbu pipa bergerak dengan kecepatan tertentu c. Gaya f

yang diperlukan untuk mempertahankan beda kecepatan, dc, antara lapisan ini dan lapisan yang

berjarak dr di atasnya diungkapkan sebagai,

f =Adcdr

dengan A = luas penampang pipa, dan = koefisien viskositas. Berdasarkan persamaan tersebut,

satuan viskositas dalam SI adalah N

m2detik atau Pa detik, sedangkan dalam satuan cgs adalah

dyne

cm2detik atau Poise (P). Viskositas juga sering dinyatakan salam centiPoise (cP), di mana 1 cP

= 1

100P. Kebalikan dari koefisien viskositas disebut fluiditas, = 1

❑ , yang merupakan ukuran

kemudahan mengalir suatu fluida.

Salah satu cara untuk menentukan viskositas cairan adalah dengan metoda kapiler dari

Poiseuille. Pada metoda ini diukur waktu, t, yang diperlukan oleh volume tertentu cairan, V,

untuk mengalir melalui pipa kapiler di bawah pengaruh tekanan penggerak, P, yang tetap. Dalam

hal ini untuk cairan yang mengalir dengan aliran laminer, persamaan Poiseuille dinyatakan

sebagai,

m

n

A

B

¿ π R4 Pt8 VL

dengan R dan L masing-masing adalah jari-jari dan panjang pipa kapiler.

Metoda Oswald merupakan suatu variasi dari metoda Poiseuille. Prinsip dari metoda ini

adalah,

Gambar 2. Viskometer Oswald

Karena pada metoda ini selalu diperhatikan aliran cairan dari m ke n dan menggunakan

viskometer yang sama, maka viskositas suatu cairan dapat ditentukan dengan membandingkan

hasil pengukuran waktu, t, rapat massa, , cairan tersebut terhadap waktu, t o, dan rapat massa, ρo

, cairan pembanding yang telah diketahui viskositasnya pada suhu pengukuran. Perbandingan

viskositas kedua cairan dapat dinyatakan sebagai,

❑❑o

= t . ρto ρo

atau=❑ot . ρto ρo

Dari persamaan tersebut, viskositas cairan dapat dihitung dengan merujuk pada viskositas cairan

pembanding.

Viskositas cairan merupakan fungsi dari ukuran dan permukaan molekul, gaya tarik

antara molekul dan struktur cairan. Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam kedudukan

setimbang, maka sebelum suatu lapisan molekul dapat melewati lapisan molekul lainnya

diperlukan suatu energi tertentu. Sesuai dengan hukum distribusi Maxwell-Boltzmann, jumlah

molekul yang memiliki energi yang diperlukan untuk mengalir dihubungkan dengan faktor e−ERT .

Maka fluiditas sebanding dengan e−ERT dan viskositas sebanding dengan e

ERT . Secara kuantitatif

pengaruh suhu terhadap viskositas dinyatakan dengan persamaan empirik,

¿ A eE

RT atau ln ¿ ERT

+ ln A

dengan A = tetapan yang sangat bergantung pada massa molekul relatif dan volume molar

cairan, dan E = energi ambang per mol yang diperlukan untuk proses awal aliran.

Untuk cairan tak terasosiasi, Batschinski mengemukakan persamaan empirik yang

mengaitkan koefisien viskositas dengan volume jenis pada suhu yang sama sebagai,

¿ cv−b

atau v=b+ c❑=b+c

b dan c adalah tetapan yang bergantung pada jenis zat cair, dan v = volume jenis dalam cm3

g.

Ditemukan bahwa tetapan b praktis identik dengan tetapan Van der Waals cairan yang

bersangkutan.

Data Pengamatan

Truang = 25,2C

Wpikno kosong = 19,74 gram

Zat T (C) Wpikno+zat (gram)t (s)

t 1 t 2 t rata−rata

Air

30 44,26 30 30 30

35 44,24 28 27,8 27,9

40 44,29 26,8 26,6 26,7

Toluena

30 40,68 24,7 25 24,85

35 40,57 25 26 25,5

40 40,50 24,2 24,2 24,2

Khloroform

30 55,86 17,1 17 17,05

35 55,73 16,2 16,1 16,15

40 55,54 16,8 16,8 16,8

Pengolahan Data

1. Penentuan volume piknometer

V pikno = W pikno+air−W piknokosong

ρair

Pada T = 30C :

V pikno = 44,26−19,74

0.9956511

= 24,6271 mL

2. Penentuan ρ zat pada berbagai suhu

ρ zat = W pikno+ zat−W pikno kosong

V pikno

Pada T = 30C :

ρtoluena = 40,68−19,74

24,6271

= 0,85028 g

mL

ρkhloroform = 55,86−19,74

24,6271

= 1,46668 g

mL

3. Penentuan ❑zat

❑zat = t zat . ρzat

tair . ρair

❑air

Pada T = 30C :

❑toluena = 24,85 .0,8502830 . 0.9956511

797,5 Pa s

= 564,1448 . 10−6 kg

m. s

❑khloroform = 17,05 .1,4666830 . 0.9956511

797,5 Pa s

= 667,6702 . 10−6 kg

m. s

Zat T(C) Vpikno (mL) (g

mL¿ (10−6 kg

m. s¿

Air

30 24,6271 0.9956511 797,5

35 24,6470 0.9940359 719,4

40 24,7425 0.9922204 652,9

Toluena

30 24,6271 0,85028 564,1448

35 24,6470 0,84513 559,0207

40 24,7425 0,83904 551,3775

Khloroform

30 24,6271 1,46668 667,6702

35 24,6470 1,46022 611,7232

40 24,7425 1,44690 599,0665

4. Penentuan E dan A

Zat T(C)1T

(1K

¿ (10−6 kgm. s

¿ ln ❑

Air

30 3,3003 . 10−3 797,5 -7,1340

35 3,2468 . 10−3 719,4 -7,2371

40 3,1949 . 10−3 652,9 -7,3341

Toluena

30 3,3003 . 10−3 564,1448 -7,4802

35 3,2468 . 10−3 559,0207 -7,4893

40 3,1949 . 10−3 551,3775 -7,5031

Khloroform

30 3,3003 . 10−3 667,6702 -7,3117

35 3,2468 . 10−3 611,7232 -7,3992

40 3,1949 . 10−3 599,0665 -7,4201

Air

0.00318 0.0032 0.00322 0.00324 0.00326 0.00328 0.0033 0.00332-7.4

-7.35

-7.3

-7.25

-7.2

-7.15

-7.1

-7.05

-7

f(x) = 1898.62898454368 x − 13.4005478558082

Grafik ln terhadap 1/T dari Air

1/T (1/K)

ln

y = mx + c

= 1898,6x – 13,401

merupakan fungsi dari :

ln = ER

1T

+ ln A

maka : ln A = c = -13,401 maka A = e−13,401 = 1,51363 . 10−6

ER

= m E = m.R

E = 1898,6 . 8,314

= 15784,9604 J

Toluena

0.00318 0.0032 0.00322 0.00324 0.00326 0.00328 0.0033 0.00332-7.51

-7.505-7.5

-7.495-7.49

-7.485-7.48

-7.475-7.47

-7.465

f(x) = 217.025242093826 x − 8.19561996949269

Grafik ln terhadap 1/T dari Toluena

1/T (1/K)

ln

y = mx + c

= 217,03x – 8,1956

maka : ln A = c = -8,1956 maka A = e−8,1956 = 2,75865 . 10−4

ER

= m E = m.R

E = 217,03 . 8,314

= 1804,38742 J

Khloroform

0.00318 0.0032 0.00322 0.00324 0.00326 0.00328 0.0033 0.00332-7.44-7.42

-7.4-7.38-7.36-7.34-7.32

-7.3-7.28-7.26-7.24

f(x) = 1031.58112021467 x − 10.7268877577105

Grafik ln terhadap 1/T dari Khloroform

1/T (1/K)

ln

y = mx + c

= 1031,6x – 10,727

maka : ln A = c = -10,727 maka A = e−10,727 = 2,19444 . 10−5

ER

= m E = m.R

E = 1031,6 . 8,314

= 8576,7224 J

5. Penentuan tetapan Van der Waals

Zat T(C) ρ zat(g

mL)

(10−6 kgm. s

) 1❑

Air

30 0.9956511 1,00437 797,5 1253,91850

35 0.9940359 1,00600 719,4 1390,04726

40 0.9922204 1,00784 652,9 1531,62812

Toluena

30 0,85028 1,17608 564,1448 1772,59455

35 0,84513 1,18325 559,0207 1788,84252

40 0,83904 1,19184 551,3775 1813,63948

Khloroform

30 1,46668 0,68181 667,6702 1497,74544

35 1,46022 0,68483 611,7232 1634,72630

40 1,44690 0,69113 599,0665 1669,26376

Air

750 850 950 1050 1150 1250 1350 1450 1550 16501.002

1.003

1.004

1.005

1.006

1.007

1.008

1.009

f(x) = 1.24984087077331E-05 x + 0.988673907030084

Grafik 1/ terhadap 1/ dari Air

1/

1/

y = mx + c

= 1,2498 . 10−5 x + 0,9887

merupakan fungsi dari :

= m 1❑

+ b (b = tetapan Van der Waals)

maka : b = 0,9887

Toluena

1770 1775 1780 1785 1790 1795 1800 1805 1810 1815 18201.165

1.17

1.175

1.18

1.185

1.19

1.195

f(x) = 0.000380863855396229 x + 0.501332540705713

Grafik 1/ terhadap 1/ dari Toluena

1/

1/

y = 0,0004x + 0,5013

maka : b (tetapan Van der Waals) = 0,5013

Khloroform

1480 1500 1520 1540 1560 1580 1600 1620 1640 1660 16800.676

0.678

0.68

0.682

0.684

0.686

0.688

0.69

0.692

f(x) = 4.51607744054357E-05 x + 0.613639968776643

Grafik 1/ terhadap 1/ dari Khloroform

1/

1/

y = 4,5161 . 10−5 x + 0,6136

maka : b (tetapan Van der Waals) = 0,6136

Kesimpulan

Melalui percobaan yang dilakukan, telah ditentukan viskositas toluena dan khloroform

yang diukur pada suhu 30, 35, dan 40C menggunakan metoda Oswald, dengan merujuk pada

viskositas air (dari literatur) pada suhu-suhu tersebut, yaitu sebagai berikut:

Zat T(C) (10−6 kgm. s

¿

Air

30 797,5

35 719,4

40 652,9

Toluena

30 564,1448

35 559,0207

40 551,3775

Khloroform

30 667,6702

35 611,7232

40 599,0665

Melalui pengolahan data pengamatan dari percobaan, telah ditentukan tetapan A dan

energi ambang aliran E pada persamaan = A eE

RT atau ln = E

RT + ln A untuk masing-masing

cairan. Nilai A yang didapat untuk air, toluena, dan khloroform masing-masing adalah 1,51363 .

10−6; 2,75865 . 10−4; dan 2,19444 . 10−5. Nilai E yang didapat untuk air, toluena, dan khloroform

masing-masing adalah 15784,9604; 1804,38742; dan 8576,7224 J.

Melalui pengolahan data pengamatan dari percobaan, telah ditentukan pula tetapan b

pada persamaan = c

v−b atau v = b + c

❑ = b + c. Nilai tetapan b yang didapat untuk air,

toluena, dan khloroform masing-masing adalah 0,9887; 0,5013; dan 0,6136 L

mol. Nilai tetapan b

tersebut tidak sesuai dengan tetapan Van der Waals untuk masing-masing cairan berdasarkan

literatur. Berdasarkan literatur, nilai tetapan Van der Waals untuk air, toluena, dan khloroform

masing-masing adalah 0,03049; 0,1463; dan 0,6136.

Daftar Pustaka

Atkins, Peter dan Julio de Paula. 2010. Physical Chemistry: Ninth Edition. New York: W.H.

Freeman and Company. Page: 684-688.

Lide, David. R. 2005. CRC Handbook of Chemistry and Physics: 87th Edition. Internet Version.

Page: 6-3, 6-4.

http://en.wikipedia.org/wiki/Chloroform_(data_page). Waktu akses: 4 Oktober 2013 (23:11).

http://en.wikipedia.org/wiki/Toluene_(data_page). Waktu akses: 4 Oktober 2013 (23:55).

http://en.wikipedia.org/wiki/Water_(data_page). Waktu akses: 4 Oktober 2013 (22:30).

http://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_keadaan. Waktu akses: 1 Oktober 2013 (21:20).

http://phucky.wordpress.com/2010/12/01/pengaruh-viskositas-air-dan-temperatur-terhadap-

kecepatan-tetesan-minyak/. Waktu akses: 4 Oktober 2012 (22:38).

http://wiki.phy.queensu.ca/PHYS106/images/8/82/CRC.pdf. Waktu akses: 1 Oktober 2013

(22:57).

http://www.solvaychemicals.com/Chemicals%20Literature%20Documents/

Chlorinated_solvents/PCH-2930-0006-W-EN_WW_.pdf. Waktu akses: 5 Oktober 2013

(10:41).

Lampiran

Data air dalam berbagai suhu:

t/°C ρ/g cm–30.1 0.99984930.2 0.99985580.3 0.99986220.4 0.99986830.5 0.9998743

0.6 0.99988010.7 0.99988570.8 0.99989120.9 0.99989641.0 0.99990151.1 0.9999065

1.2 0.99991121.3 0.99991581.4 0.99992021.5 0.99992441.6 0.99992841.7 0.9999323

1.8 0.99993601.9 0.99993952.0 0.99994292.1 0.99994612.2 0.99994912.3 0.99995192.4 0.99995462.5 0.99995712.6 0.99995952.7 0.99996162.8 0.99996362.9 0.99996553.0 0.99996723.1 0.99996873.2 0.99997003.3 0.99997123.4 0.99997223.5 0.9999731t/°C ρ/g cm–33.6 0.99997383.7 0.99997433.8 0.99997473.9 0.99997494.0 0.99997504.1 0.99997484.2 0.99997464.3 0.99997424.4 0.99997364.5 0.99997284.6 0.99997194.7 0.99997094.8 0.99996964.9 0.99996835.0 0.99996685.1 0.99996515.2 0.99996325.3 0.99996125.4 0.99995915.5 0.99995685.6 0.99995445.7 0.99995185.8 0.99994905.9 0.99994616.0 0.99994306.1 0.99993986.2 0.99993656.3 0.99993306.4 0.99992936.5 0.99992556.6 0.99992166.7 0.99991756.8 0.99991326.9 0.99990887.0 0.9999043t/°C ρ/g cm–37.1 0.9998996

7.2 0.99989487.3 0.99988987.4 0.99988477.5 0.99987947.6 0.99987407.7 0.99986847.8 0.99986277.9 0.99985698.0 0.99985098.1 0.99984488.2 0.99983858.3 0.99983218.4 0.99982568.5 0.99981898.6 0.99981218.7 0.99980518.8 0.99979808.9 0.99979089.0 0.99978349.1 0.99977599.2 0.99976829.3 0.99976049.4 0.99975259.5 0.99974449.6 0.99973629.7 0.99972799.8 0.99971949.9 0.999710810.0 0.999702110.1 0.999693210.2 0.999684210.3 0.999675110.4 0.999665810.5 0.9996564t/°C ρ/g cm–310.6 0.999646810.7 0.999637210.8 0.999627410.9 0.999617411.0 0.999607411.1 0.999597211.2 0.999586911.3 0.999576411.4 0.999565811.5 0.999555111.6 0.999544311.7 0.999533311.8 0.999522211.9 0.999511012.0 0.999499612.1 0.999488212.2 0.999476612.3 0.999464812.4 0.999453012.5 0.999441012.6 0.9994289

12.7 0.999416712.8 0.999404312.9 0.999391813.0 0.999379213.1 0.999366513.2 0.999353613.3 0.999340713.4 0.999327613.5 0.999314313.6 0.999301013.7 0.999287513.8 0.999274013.9 0.999260214.0 0.999246414.1 0.999232514.2 0.999218414.3 0.999204214.4 0.999189914.5 0.999175514.6 0.999160914.7 0.999146314.8 0.999131514.9 0.999116615.0 0.999101615.1 0.999086415.2 0.999071215.3 0.999055815.4 0.999040315.5 0.999024715.6 0.999009015.7 0.998993215.8 0.998977215.9 0.998961216.0 0.9989450t/°C ρ/g cm–316.1 0.998928716.2 0.998912316.3 0.998895716.4 0.998879116.5 0.998862316.6 0.998845516.7 0.998828516.8 0.998811416.9 0.998794217.0 0.998776917.1 0.998759517.2 0.998741917.3 0.998724317.4 0.998706517.5 0.998688617.6 0.998670617.7 0.998652517.8 0.998634317.9 0.998616018.0 0.998597618.1 0.9985790

18.2 0.998560418.3 0.998541618.4 0.998522818.5 0.998503818.6 0.998484718.7 0.998465518.8 0.998446218.9 0.998426819.0 0.998407319.1 0.998387719.2 0.998368019.3 0.998348119.4 0.998328219.5 0.998308119.6 0.998288019.7 0.998267719.8 0.998247419.9 0.998226920.0 0.998206320.1 0.998185620.2 0.998164920.3 0.998144020.4 0.998123020.5 0.998101920.6 0.998080720.7 0.998059420.8 0.998038020.9 0.998016421.0 0.997994821.1 0.997973121.2 0.997951321.3 0.997929421.4 0.997907321.5 0.9978852t/°C ρ/g cm–321.6 0.997863021.7 0.997840621.8 0.997818221.9 0.997795722.0 0.997773022.1 0.997750322.2 0.997727522.3 0.997704522.4 0.997681522.5 0.997658422.6 0.997635122.7 0.997611822.8 0.997588322.9 0.997564823.0 0.997541223.1 0.997517423.2 0.997493623.3 0.997469723.4 0.997445623.5 0.997421523.6 0.9973973

23.7 0.997373023.8 0.997348523.9 0.997324024.0 0.997299424.1 0.997274724.2 0.997249924.3 0.997225024.4 0.997200024.5 0.997174924.6 0.997149724.7 0.997124424.8 0.997099024.9 0.997073525.0 0.997048025.1 0.997022325.2 0.996996525.3 0.996970725.4 0.996944725.5 0.996918625.6 0.996892525.7 0.996866325.8 0.996839925.9 0.996813526.0 0.996787026.1 0.996760426.2 0.996733726.3 0.996706926.4 0.996680026.5 0.996653026.6 0.996625926.7 0.996598726.8 0.996571426.9 0.996544127.0 0.9965166t/°C ρ/g cm–327.1 0.996489127.2 0.996461527.3 0.996433727.4 0.996405927.5 0.996378027.6 0.996350027.7 0.996321927.8 0.996293827.9 0.996265528.0 0.996237128.1 0.996208728.2 0.996180128.3 0.996151528.4 0.996122828.5 0.996094028.6 0.996065128.7 0.996036128.8 0.996007028.9 0.995977829.0 0.995948629.1 0.9959192

29.2 0.995889829.3 0.995860329.4 0.995830629.5 0.995800929.6 0.995771229.7 0.995741329.8 0.995711329.9 0.995681330.0 0.995651130.1 0.995620930.2 0.995590630.3 0.995560230.4 0.995529730.5 0.995499130.6 0.995468530.7 0.995437730.8 0.995406930.9 0.995376031.0 0.995345031.1 0.995313931.2 0.995282731.3 0.995251431.4 0.995220131.5 0.995188731.6 0.995157231.7 0.995125531.8 0.995093931.9 0.995062132.0 0.995030232.1 0.994998332.2 0.994966332.3 0.994934232.4 0.994902032.5 0.9948697t/°C ρ/g cm–332.6 0.994837332.7 0.994804932.8 0.994772432.9 0.994739733.0 0.994707133.1 0.994674333.2 0.994641433.3 0.994608533.4 0.994575533.5 0.994542333.6 0.994509233.7 0.994475933.8 0.994442533.9 0.994409134.0 0.994375634.1 0.994342034.2 0.994308334.3 0.994274534.4 0.994240734.5 0.994206834.6 0.9941728

34.7 0.994138734.8 0.994104534.9 0.994070335.0 0.994035935.1 0.994001535.2 0.993967135.3 0.993932535.4 0.993897835.5 0.993863135.6 0.993828335.7 0.993793435.8 0.993758535.9 0.993723436.0 0.993688336.1 0.993653136.2 0.993617836.3 0.993582536.4 0.993547036.5 0.993511536.6 0.993475936.7 0.993440336.8 0.993404536.9 0.993368737.0 0.993332837.1 0.993296837.2 0.993260737.3 0.993224637.4 0.993188437.5 0.993152137.6 0.993115737.7 0.993079337.8 0.993042837.9 0.993006238.0 0.9929695t/°C ρ/g cm–338.1 0.992932838.2 0.992896038.3 0.992859138.4 0.992822138.5 0.9927850

38.6 0.992747938.7 0.992710738.8 0.992673538.9 0.992636139.0 0.992598739.1 0.992561239.2 0.992523639.3 0.992486039.4 0.992448339.5 0.992410539.6 0.992372639.7 0.992334739.8 0.992296639.9 0.992258640.0 0.992220441.0 0.9918342.0 0.9914443.0 0.9910444.0 0.9906345.0 0.9902146.0 0.9897947.0 0.9893648.0 0.9889349.0 0.9884850.0 0.9880451.0 0.9875852.0 0.9871253.0 0.9866554.0 0.9861755.0 0.9856956.0 0.9852157.0 0.9847158.0 0.9842159.0 0.9837160.0 0.9832061.0 0.9826862.0 0.9821663.0 0.9816364.0 0.9810965.0 0.98055

66.0 0.9800067.0 0.9794568.0 0.9789069.0 0.9783370.0 0.9777671.0 0.9771972.0 0.9766173.0 0.9760374.0 0.9754475.0 0.97484t/°C ρ/g cm–376.0 0.9742477.0 0.9736478.0 0.9730379.0 0.9724180.0 0.9717981.0 0.9711682.0 0.9705383.0 0.96990

t/°C ρ/g cm–384.0 0.9692685.0 0.9686186.0 0.9679687.0 0.9673188.0 0.9666489.0 0.9659890.0 0.9653191.0 0.96463

t/°C ρ/g cm–392.0 0.9639693.0 0.9632794.0 0.9625895.0 0.9618996.0 0.9611997.0 0.9604998.0 0.9597899.0 0.9590799.974 0.95837

Data ❑air dalam berbagai suhu :

Data ❑toluenadalam berbagai suhu :

1.1813 mPa·s at –25°C

1.0787 mPa·s at –20°C

0.9888 mPa·s at –15°C

0.9095 mPa·s at –10°C

0.8393 mPa·s at –5°C

0.7770 mPa·s at 0°C

0.7214 mPa·s at 5°C

0.6717 mPa·s at 10°C

0.6270 mPa·s at 15°C

0.5867 mPa·s at 20°C

0.5503 mPa·s at 25°C

0.5173 mPa·s at 30°C

0.4873 mPa·s at 35°C

0.4599 mPa·s at 40°C

0.4349 mPa·s at 45°C

0.4120 mPa·s at 50°C

Data ❑khloroformdalam berbagai suhu :

Temperature (C) Dynamic Viscosity of Chloroform (mPa.s)

0 0,71

5 0,67

10 0,63

15 0,60

20 0,57

25 0,54

30 0,51

35 0,49

40 0,47

50 0,43

60 0,40

Jawaban pertanyaan:

1. Bilangan reynold digunakan untuk mengidentifikasikan jenis aliran yang berbeda,

misalnya laminer dan turbulen. Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak

berdimensi yang paling penting dalam mekanika fluida dan digunakan seperti halnya

dengan bilangan tak berdimensi lain, untuk memberikan kriteria untuk menentukan

dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip secara geometris, mungkin pada

fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak

berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis. Aliran laminer

terbentuk bila kecepatan aliran adalah rendah hingga bilangan Reynolds < 2000. Aliran

akan berubah dari laminer menjadi turbulen dalam rentang bilangan Reynolds > 3000.

pada rentang 2000<Re<3000, aliran sistem pertengahan terbentuk.

Rumus umum bilangan Reynolds adalah:

ℜ=ρ vs L❑

dengan: vs = kecepatan terminal fluida, L = panjang karakteristik wadah, = viskositas

fluida, dan ρ = kerapatan (densitas) fluida.

2. Viskometer Hoppler

Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan

sehingga gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah

menggelindingkan bola (yang terbuat dari kaca) melalui tabung gelas yang berisi zat cair

yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel.

Viskometer Cup dan Bob

Prinsip kerjanya, sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding

dalam dari cup dimana bob masuk persis di tengah-tengah. Kelemahan viskometer ini

adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di sepanjang

keliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan

konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini

disebut aliran sumbat.

Viskometer Cone dan Plate

Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan di tengah-tengah papan, kemudian

dinaikkan hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan

bermacam kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang semitransparan yang diam

dan kemudian kerucut yang berputar.