Laporan Praktikum Hpge Hengky Fernando
-
Upload
hengky-fernando -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of Laporan Praktikum Hpge Hengky Fernando
-
7/26/2019 Laporan Praktikum Hpge Hengky Fernando
1/7
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ALAT DETEKSI DAN PENGUKURAN
RADIASI
DISUSUN OLEH :
NAMA : Hengky Fernando
NIM : 011400385
KELOMPOK : B2
REKAN KERJA : - Naufal Alif S
- Nisa Akmalia Thori
PROGRAM STUDI : D-IV TEKNOKIMIA NUKLIR
JURUSAN : TEKNOKIMIA NUKLIR
ACARA : HPGE
PEMBIMBING : Maria Christina Prihatiningsih
TANGGAL PRAKTIKUM : 17 November 2015
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2015
-
7/26/2019 Laporan Praktikum Hpge Hengky Fernando
2/7
HPGE
I. TUJUAN
1.
Menentukan FWHM proses pencacahan
2.
Menentukan Resolusi detektor
3.
Menentukan peak to compton
4. Menentukan efisiensi detektor
II.
DASAR TEORI
Detektor HPGe adalah salah satu detektor semikonduktor yang digunakan untuk
keperluan spektroskopi gamma resolusi tinggi, yang mempunyai resolusi berkisar 2 keV.
Detektor ini tidak hanya memiliki resolusi yang sangat baik untuk dapat memisahkan energi
akan tetapi juga memiliki tingkat kelinieran yang baik dalam hubungan antara energi dari
radiasi sinar gamma dengan tinggi pulsa. Oleh karena itu disamping memberikan ketelitianyang baik dalam penentuan energi radiasi juga dapat digunakan untuk menentukan
radioaktivitas suatu sample. Dalam analisa kualitatif atau identifikasi suatu radionuklida, ada
beberapa parameter yang sangat berguna untuk dipakai dalam penentuan tersebut :
a. Energi
b.
Probabilitas dari emisi atau cacahan
c.
Cara peluruhan (decay mode)
d.
Waktu Paruh
Beberapa parameter yang merupakan karakteristik detektor semikonduktor Ge yang
perlu kita amati dalam rangka melakukan suatu kegiatan pengujian dan sumber radiasi yang
digunakan sebagai sumber standar adalah Co-60, Parameter tersebut antara lain :
Resolusi energi dari detector HPGe pada range besar yaitu ditunjukkan dengan
mengukur nikai FWHM pada puncak energi dari 60Co pada 1332.5 keV.
Peak to Compton (PC) ratio adalah nila perbandingan antara cacahan pada puncak
energi dari 60Co yang terhitung pada 1332.5 keV dengan rentang penghitungan energi
(10401096) keV
-
7/26/2019 Laporan Praktikum Hpge Hengky Fernando
3/7
Efisiensi elatif dapat didefinisikan sebagai efisiensi peak absolut (ab) dari detektor
HPGe dan merupakan percabangan (ab) dari detektor NaI(Tl) dengan ukuran kristal inchi
pada energi 1332.5 keV dari 60Co dan nilai dari abdari NaI(Tl) adalah Nilai effisiensi relatif
diukur melalui sumber standar 60Co, dengan jarak antara detektor HPGe dan sumber adalah
25 cm. Untuk mengukur aktivitas dari sampel, kita membutuhkan data effisiensi energi dari
sampel. Sebelum kita mengukur aktivitas dari sampel, kita harus melakukan kalibrasi
effisiensi. Sama dengan kalibrasi energi, dalam hal ini kita harus mengetahui besarnya energi
dan peak area dari energi tersebut lalu kemudian kita buat kurva effisiensi. Seperti yang kita
ketahui bahwa nilai effisiensi dari detektor bergantung pada besaran energi dari radiasi sinar
gamma dan geometri (ukuran dan jarak dari sumber ke detektor). Jadi, ukuran dan jarak
sample harus sama dengan sumber standar yang kita gunakan dalam melakukan kalibrasi
effisiensi.
Persamaan yang kita gunakan untuk menghitung efisiensi sistem adalah sebagaI berikut :
Dimana : : nilai efisiensi sistem
Area : jumlah cacahan pada daerah energi tertentu
Lt : live time / waktu pengukuran (detik)
P : prosentase probabilitas pancaran radiasi pada energi tertentu (%)
III. ALAT DAN BAHAN
3.1. ALAT
1. Accuspec
2. Detektor CdTe & Preamp Model XR-100T-CdTe
3. Power Supply & Amplifier Model PX2T
3.2. BAHAN
1. Sumber radioaktif
IV. LANGKAH KERJA
1.
Detektor HPGe dinyalakan
2.
Sumber standar Co-60 diletakkan dengan jarak di depan jendela
detektor HPGe
3.
Accuspec, modul power supply dan amplifier model PX2T dihidupkan
4. Keluaran amplifier dengan CRO diamati, kemudian tinggi pulsa diatur sesuai
kebutuhan dengan memutar knop gain
5. Waktu cacah (livetime preset atau realtime preset) diatur
6. Accuspec dijalankan dengan mengaktifkan akuisisi, ditunggu beberapa saat
hingga proses selesai
7. Hasil cacahan dicatat
-
7/26/2019 Laporan Praktikum Hpge Hengky Fernando
4/7
V. DATA PERCOBAAN
Cacah latar Count
1173,47 0
Co-60
Aktivitas : 1Ci
Tanggal : November 2011
Waktu paruh : 5,27 tahun
FWHM E Nett Gross E1 E2
Puncak 1 1,77 1173,44 1165 21914 1170,17 1176,72
Puncak 2 1,66 1332,75 964 963 1330,45 1335,16
Compton Count
1040,43 0
1045,15 0
1050,80 1
1055,52 1
1060,23 0
1065,89 1
1070,60 1
1075,32 2
1080,03 01085,69 3
1090,40 1
1095,12 4
1896,06 1
VI. PERHITUNGAN
FWHM Puncak 1 = 1,77
FWHM Puncak 2 = 1,66
a. Resolusi
Resolusi puncak 1
-
7/26/2019 Laporan Praktikum Hpge Hengky Fernando
5/7
Resolusi puncak 2
b. Peak to compton
Peak to compton puncak 1 (Co-60)
Peak to compton puncak 2 (Co-60)
c.
Efisiensi detektor
Sumber standar = Co-60
Ao = 1Ci
dps
Tanggal pembuatan = November 2011= November 2011-November 2015
= 4 tahun
Cacah puncak 1 = 1165 cacahan
= 1165 cacahan/60 detik
= 19,416 cps
Cacah puncak 2 = 963 cacahan
= 963 cacahan/60 detik= 16,05 cps
-
7/26/2019 Laporan Praktikum Hpge Hengky Fernando
6/7
Efisiensi puncak 1
Efisiensi puncak 2
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini bertujuan untuk menentukan FWHM, Resolusi, peak to compton
dan efisiensi. Pada dasarnya, bahan semikonduktor tidak dapat meneruskan arus listrik. Hal
ini disebabkan semua electron berada di pita valensi sedangkan pita konduksi kosong.
Perbedaan tingkat energy antara pita valensi dan pita konduksi pada bahan semikonduktor ( 50 keV sedangkan detector semikonduktor untuk radiasi sinar gamma biasanya
mempunyai resolusi 2 keV. Jadi terlihat bahwa detector semikonduktor jauh lebih teliti untuk
membedakan energy radiasi. Detektor semikonduktor ini bekerja layaknya ruang ionisasi zat
padat (solid state ionizing chamber), muatan yang di bawa didalam detector semikonduktor
bukanlah electron dan ion seperti di gas counter.,tetapi electron dan hole. Sekarang ini
sebagian besar semikonduktor yang berhasil-bagus terbuat dari silicon dan germanium.
Keuntungan dari detektor semikonduktor antara lain adalah resolusi energi yang tinggi serta
tegangan operasi yang relatif rendah. Detektor HPGe sangat baik apabila digunakan untuk
memisahkan peak energi karena keunggulan dalam resolusi.Detektor ini bekerja dengan suhu yang rendah menggunakan nitrogen cair sebagai
pendingin. Hal itu bertujuan untuk menjaga kemurnian dari germanium yang sangat sensitif
terhadap temperatur.
Perbandingan peak to Compton adalah parameter pragmatic yang menyediakan
perbandingan relatif antara kemampuan dua detector yang berbeda untuk mendeteksi puncak
berintensitas rendah pada kontinum yang disebabkan oleh hamburan Compton. Termasuk
efek dari resolusi energi dan efesiensi puncak energi penuh dari detector. Detektor HPGe
dengan volume yang lebih besar mempunyai peluang yang lebih tinggi untuk deteksi sinar
gamma akan berada di puncak energi, daripada kontinum Compton, hal ini meningkatkan
perbandingan peak to Compton. Berdasarkan perhitungan, didapatkan perbandingan peak to
-
7/26/2019 Laporan Praktikum Hpge Hengky Fernando
7/7
Comptonyang cukup tinggi, dimana berdasarkan teori hal ini menunjukkan bahwa detector
HPGe dapat menghasilkan puncak yang tinggi sehingga tidak tercampur dengan Compton
Proses konversi partikel energi ke dalam sinyal mengikuti sebuah hukum
kemungkinan pasti yang bergantung pada jenis detektor. Penghitungan resolusi dalam
detektor diberikan sebagai total lebar dari puncak pada setengah maksimum distribusi sebuahlevel, hal ini dinamakan dengan full width at half maximum (fwhm). Pada praktikum ini,
besarnya nilai resolusi energi puncak 1 dari detektor HPGe adalah 0,56 % dan besarnya nilai
effisiensi dari detektor HPGe adalah sebesar 0,89 %. Besarnya nilai resolusi puncak 2 energi
dari detektor HPGe adalah 0,35 % untuk energi dan besarnya nilai effisiensi dari detektor
HPGe adalah sebesar 0,73 %.
Detektor ini dapat memisahkan masing-masing spektrum energi dengan sangat baik,
itu karena faktor resolusi dari detektor ini yang cukup tinggi. Sehingga penggunaan detektor
ini sangat baik digunakan untuk analisa kuantitatif daripada digunakan untuk analisa
kualitatif.
VIII. KESIMPULAN
1. Resolusi pada puncak 1 adalah 0,56% dan puncak 2 adalah 0,35%.
2. Perbandingan peak to compton puncak 1 adalah 83,21 dan pada puncak 2 adalah
68,79.
3. Efisiensi puncak 1 adalah 0,89% dan puncak 2 adalah 0,73%.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Prihatiningsih, Maria Christina. 2015. Petunjuk Praktikum ADPR. Yogyakarta : STTN-
BATAN
http://dokumen.tips/documents/hpge-susi1.html.Diakses pada tanggal 24 Desember
2015
Yogyakarta, 26 Desember 2015
Asisten
Maria Christina Prihatiningsih, S.ST, M. Eng
Praktikan
Hengky Fernando
http://dokumen.tips/documents/hpge-susi1.htmlhttp://dokumen.tips/documents/hpge-susi1.htmlhttp://dokumen.tips/documents/hpge-susi1.html