LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

22
BAB I DASAR TEORI Pemeriksaan tanda vital adalah merupakan suatau cara untuk mendektesi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya kegiatan organ-organ di dalam tubuh. Pada prinsipnya pemeriksaan tanda vital tidak selalu sama antara pasien satu dengan yang lainya. Tingkat frekuensi pengukuran akan lebih sering atau lebih ketat pada pasien dengan kegawat daruratan di banding dengan pasien yang tidak mengalami kegawat daruratan/kritis. Pengukuran tanda-tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan sebagian besar fungsi dasar tubuh. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin oleh tenaga medis professional dan prnyrdia perawatan sebelum merawat seorang penderita. Tanda-tanda vital utama meliputi empat tanda utama, yaitu : 1. Tekanan darah 2. Denyut nadi (kecepatan, irama, kualitas) 3. Pernafasan (kecepatan, kedalaman dan irama) 4. Suhu tubuh 5. Berat Badan (BB) serta Tinggi Badan (TB) 1. Pemeriksaan tekanan darah Tekanan darah adalah gaya yang diterima per satuan luas dinding pembuluh darah yang diberikan oleh cairan darah. Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Dalam

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

BAB I DASAR TEORI

Pemeriksaan tanda vital adalah merupakan suatau cara untuk mendektesi adanya

perubahan sistem tubuh. Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi tubuh.

Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi adanya kegiatan organ-

organ di dalam tubuh. Pada prinsipnya pemeriksaan tanda vital tidak selalu sama antara

pasien satu dengan yang lainya. Tingkat frekuensi pengukuran akan lebih sering atau lebih

ketat pada pasien dengan kegawat daruratan di banding dengan pasien yang tidak mengalami

kegawat daruratan/kritis.

Pengukuran tanda-tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan sebagian besar

fungsi dasar tubuh. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin oleh tenaga medis

professional dan prnyrdia perawatan sebelum merawat seorang penderita. Tanda-tanda vital

utama meliputi empat tanda utama, yaitu :

1. Tekanan darah

2. Denyut nadi (kecepatan, irama, kualitas)

3. Pernafasan (kecepatan, kedalaman dan irama)

4. Suhu tubuh

5. Berat Badan (BB) serta Tinggi Badan (TB)

1.      Pemeriksaan tekanan darah

Tekanan darah adalah gaya yang diterima per satuan luas dinding pembuluh darah yang

diberikan oleh cairan darah. Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system

kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Dalam pemeriksaan tekanan darah ada 2

metode yaitu: metode langsung dan tak langsung.

Metode langsung yaitu:

memasukkan kanula atau jarum langsung ke dalam pembuluh darah yang dihubungkan ke

manometer. Metode ini adalah metode paling tepat dan akurat tetapi pasien tidak nyaman dan

memerlukan metode khusus.

Metode tidak langsung:

Adalah metode yang menggunakan manset yang disambungkan ke sfigmanometer.

Mekanisme metode ini adalah dengan mendengarkan bunyi koroktoff  pada dinding arteri

brakhialis dengan menggunakan stetoskop. Bunyi koroktoff sendiri adalah bunyi gelombang

sel-sel darah yang dikontrasikan (saat sistolik) oleh jantung dan mengenai dinding arteri

maka timbul bunyi “ dug..dug”

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

2.      Pemeriksaan denyut nadi

Nilai denyut nadi merupakkan indicator untuk menilai system kardiovaskuler, denyut nadi

dapat diperiksa dengan mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis ataupun nadi

perifer yang lain.

Nilai normal nadi adalah : 60-100 x/menit

3.      Pemeriksaan Frekuensi Pernapasan

Seseorang dikatakan bernapas bila menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon

dioksida (CO2) melalui sistim pernapasan. Bernapas dapat dalam dan dapat pula dangkal.

Pernapasan yang dalam akan mempunyai volume udara yang besar, baik pada waktu tarik

napas/ inspirasi/ inhalasi atau pada waktu mengeluarkan napas/ ekspirasi/ekshalasi.

Sedangkan pada pernapasan dangkal maka volume udara akan mengecil. Jumlah respirasi

normal pada orang dewasa adalah 15-20x/menit ketika istirahat.

4.      Suhu Tubuh

Suhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas dari

tubuh ke lingkungan. Secara normal suhu tubuh manusia adalah 36.5 derajat C - 37.2 derajat

celcius.

Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

-         Melalui oral/mulut

Yaitu dengan menggunakann termometer/klasik atau termometer modern. Suhu oral 36.8

+ 0,35 derajat celcius

-         Melalui rektal/anus

Menggunakan thermometer air raksa digital. Pengukuran suhu normal anus adalah 37.2

+0.3 derajat celcius.

-         Menggunakan aksial/ketiak

Suhu normalnya adalah 0.6 derajat celcius di bawah suhu tubuh melalui mulut

-         Melalui telinga

Menggunakan termometer khusus yang bisa mencatat suhu tubuh dengan cepat melui

silinder telinga dengan dengan cara ini dapat menunjukkan temperatur inti tubuh

5.      Berat dan Tinggi Badan

A. Berat dan Tinggi Badan

Pengukuran fisik tinggi badan dan berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh

informasi tambahan yang menegakkan diagnosis, terutama dalam memperoleh informasi

tambahan yang menegakkan diagnosis, terutamaa yang berkaitan dengan hormonal

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

metabolic. Pemeriksaan TB harus dilakukan dengan posisi berdiri. Berat badan sering kali

diperbandingkan dengan berat badan ideal.

a. Berat badan ideal wanita

BBideal max wanita = Tinggi Badan (TB) – 110

BBideal min wanita = BBideal max – (BBideal max x 10%)

b. Berat badan ideal pria

BBideal max pria = Tinggi badan (TB) – 110

BBideal min pria = BBideal max – (BBideal max x 10%)

Selain itu, pengukuran TB dan BB dapat juga digunakan untuk mengetahui indeks

Massa Tubuh = IMT (Body Mass Index = BM) yang dapat digunakan untuk memprediksi

kesehatan penderita.

IMT/BMI = BB(kg) / TB2 (m2) ; perhitungan dirujuk pada klasifikasi IMT

Klasifikasi IMT/BMI (Classification od Overweight and Obesity by BMI, Waist

Circumference, and Associated Risk, WHO, 1997) :

BB sangat kurus (kurus beresiko) = IMT < 18,5 kg/m2

BB kurang (kurus) = IMT < 18,5 kg/m2

BB normal = 18,5 - 24,9 kg/m2

BB berlebih (agak gemuk) = 25,0 - 29,9 kg/m2

Obesitas klas 1 (gemuk) = 30,0 - 34,9 kg/m2

Obesitas klas 2 (sangat gemuk) = 35,0 - 39,9 kg/m2

Ekstrem Obes / Obesitas klas 3 (amat sangat gemuk) = > 40,0 kg/m2

BAB II

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

HASIL PERCOBAAN

HASIL PENGUKURAN

2.1 Pengukuran Tekanan Darah

Orang

Parameter

Sphygmomanometer Arenoid Digital

I II III Rerata I II IIIRerata I II III

Rerata

Ke-1Tangan Kanan

110/70

98/58

98/58

102/62

110/60

105/65

98/58

164/60

157/130

112/65

157/130

142/108

Tangan Kiri

110/70

110/70

110/70

107/67

110/60

98/60

98/58

99/59

134/72

110/56

109/65

119/64

Ke-2Tangan Kanan

90/48

80/40

90/50

87/46

110/65

109/63

105/60

108/63

109/58

105/54

101/52

105/55

Tangan Kiri

90/50

80/45

87/50

86/48

109/65

163/61

100/62

107/63

103/58

93/50

102/48

99/52

2.2 Pengukuran Sikap Tubuh

OrangParameter

Berbaring Duduk Berdiri

I II III Rerata I II III Rerata I II III Rerata

Ke-1Tangan Kanan

123/64

113/66

105/66 117/60

153/132

109/64

96/62 120/86

110/71

103/69

101/75 105/71

Tangan Kiri

164/63

109/37

94/58 122/45

107/65

112/65

106/65 108/65

111/69

105/74

102/73 105/72

Ke-2Tangan Kanan

111/68

115/67

118/68 115/68

157/130

95/67

137/130 115/108

105/76

105/75

108/78 104/75

Tangan Kiri

122/68

122/50

114/68 119/69

139/72

110/56

109/65 98/61

111/76

115/76

117/76 114/76

2.3 Pengaruh Latihan

Orang ParameterNadi (kali/mnt)

Sistole (kali/mnt)

Diastole (kali/mnt)

Ke-13 menit pertama 72 123 796 menit 78 127 869 menit 77 113 7611 menit 77 109 74Sebelum latihan 73 103 66Setelah latihan 97 139 83

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

Ke-23 menit pertama 95 129 566 menit 75 117 519 menit 63 98 5011 menit 62 92 53Sebelum

latihan62 92 53

Setelah

latihan

2.4 Pengaruh Stress : Cold Pressure Test

Orang ParameterSistole (mmhg)

Diastole (mmhg)

Ke-1 Pra-Stress 114 6030 detik 132 7060 detik 137 73

2.5 Pengukuran Denyut Nadi

Orang CobaJenis Kelamin

Denyut Nadi (pada tiga tempat arteri)A. Radialis A.Branchialis A. Karotis

Lia P 87 61 63Rahajeng P 74 64 64Canggih L 74 79 70Fahmi L 81 72 65

2.6 Pengukuran Frekuensi Nafas

Orang coba Jenis Kelamin Frekuensi Nafas

Fahmi L 21

Canggih L 19

Ajeng P 20

Annora P 12

2.7 Pengukuran Suhu Tubuh

Orang coba lokasi Suhu tubuh

Ke Imulut 36,0

ketiak 36,1

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

Ke 2 mulut 36,7

ketiak 36,0

2.8 Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan

Orang coba

Jeniskelami

n

Berat badan dan

tinggi badan

BB ideal (minimal dan

maksimal)

IMT (Indeks Massa Tubuh)

Klasifikasi

Lia P45153

42,5743 19,23

normal

Ajeng P 50 155 21,35 normalFahmi L 60 174 18,5

normal

Salma P 60 163 16,22 kurus

PERTANYAAN PERCOBAAN TEKANAN DARAH

1.     Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter konvensional

dan digital? Ya

2.      Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan pada tangan kanan dan kiri? Ya

3.      Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter

konvensional dan digital? Ya

4.      Apakah ada perbedaan hasil pengukuran A. Radialis, A. Karotis dan A. Bacialis? Ya

5.      Apakah ada perbedaan tekanan darah yang diukur dengan perbedaan posisi? Jelaskan

mengapa? Ya, karena adanya perbedaan gaya gravitasi, pada pengukuran tekanan darah

yang dilakukan dalam keadadan berdiri, tubuh mengalami pengaruh gaya gravitasi

sehingga terjadi penurunan sedikit pada tekanan darah, sedangkan pada posisi duduk

tekanan darah cenderung stabil.

6.      Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah?

Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :

- Faktor Fisiologis :

a.       Kelenturan dinding arteri

b.      Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi tekanan darah.

c.       Kekuatan gerak jantung

d.      Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi terhadap aliran.

e.       Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah meningkat

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

f.       Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka makin tinggi

tekanan darah.

- Faktor Patologis:

a.       Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun dan

berusaha menstabilankan tekanan darah 

b.      Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh aliran yang 

lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)

c.       Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin –vasokontriksi perifer

d.      Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah (berkurangnya

elastisitas pembuluh darah )

e.       Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah karena

komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih untuk

pembakaran

f.       Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur emosi akan

menset baroresepsor untuk menaikan tekanan darah

7.      Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi jika pada penderita

tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital lebih dahulu?

Jika tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital lebih dahulu kemungkinannya adalah

pasien mengalami hipertensi yang pada keadaan tekanan darah darah lebih tinggi gigi

tidak boleh dicabut karena Saat tekanan darah sedang tinggi, maka tekanan yang

dihasilkan di pembuluh darah juga besar. Jika dilakukan cabut gigi, maka bisa

menyebabkan pendarahan atau darah susah sekali dihentikan.

PERTANYAAN PERCOBAAN DENYUT NADI

1.      Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus memeriksa denyut nadi sebelum melakukan

tindakan operatif? Karena pada saat anestesi denyut nadi pasien harus normal dan dengan

melakukan pemeriksaan denyut nadi terlebih dulu dapat mengetahui apakah normal atau

tidak. Sebab pada pasien yang memiliki deyut nadi tinggi dapat menyebabkan bekuan

darah yang sudah terbentuk terdorong sehingga terjadi perdarahan.

2.      Faktor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi?

Jenis kelamin, Jenis aktifitas, usia, berat badan, keadaan emosi atau psikis

3.      Apakah ada perbedaan pengukuran denyut nadi pada berbagai posisi tubuh? Jelaskan

mengapa! Ada karena adanya perbedaan gaya gravitasi.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

pada sat berbaring denyut nadinya akan lebih rendah dibandingkan saat duduk atau

berdiri, karena efek gravitasi tubuh akan berkurang yang membuat darah lebih banyak

mengalir kembali ke jantung. Yang berarti denyut nadi yang diperlukan lebih sedikit.

Sedangkan pada posisi berdiri, denyut nadinya akan meningkat karena darah yang

kembali ke jantung lebih sedikit sehingga menyebabkan peningkatan detak jantung.

Pada posisi duduk denyut nadi cenderung stabil karena jumlah darah yang tersedia bagi

jantunguntuk dipompa menjadi meningkat.

4.      Mengapa saat bekerja denyut nadi meningkat?

Karena saat bekerja otot bekontraksi, sehingga otot perlu suplai oksigen lebih banyak.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, jantung memompa darah lebih cepat agar aliran

darah ke otot meningkat sehingga denyut nadi dan tekanan darah juga meningkat.

5.      Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal?

Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada saat

melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal digunakan

rumus 220-umur. Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda

tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau

setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen

yang diperlukan oleh tubuh saat itu. 

PERTANYAAN PERCOBAAN SUHU TUBUH

1.      Mengapa pengukuran suhu tubuh di ketiak berbeda? Berapa perbedaannnya? Jelaskan!

Angka pada termometer pada pengukuran suhu tubuh di ketiak lebih rendah sekitar 0,3

derajat celcius. Hal tersebut dikarenakan kelembapan di daerah ketiak lebih tinggi

sehingga menurunkan suhu tubuh inti.

2.      Kapan harus melakukan pengukuran suhu tubuh di rongga mulut atau pengukuran di

bagian tubuh yang lain? Ketika ingin mengetahui suhu internal dan permukaan.

PERTANYAAN PENGUKURAN TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN

1.      Apakah pengukuran berat badan dan tinggi badan diperlukan di bidang kedokteran gigi?

Jelaskan untuk apa?

Iya, karena dari tinggi badan dan berat badan diperlukan dalam memperoleh informasi

tambahan yang menegakkan diagnosis terutama yang berkaitan dengan hormonal

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

metabolic. Selain itu, pengukuran TB dan BB juga dapat digunakan untuk mengetahui

Indeks Massa Tubuh yang dapat digunakan untuk memprediksi kesehatan penderita.

2.      Apakah akibat jika seseorang termasuk kurus beresiko dan apa pula akibat bagi yang

terlalu gemuk? Jelaskan!

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami oleh mereka yang

memiliki IMT kurang dari 18, yaitu:

a.       Osteoporosis

Osteoporosis adalah penipisan jaringan tulang atau hilangnya kepadatan tulang seiring

dengan waktu. Osteoporosis terjadi apabila tubuh tidak mampu membentuk jaringan

tulang baru, atau jaringan tulang yang telah ada diserap terlalu banyak oleh tubuh, atau

keduanya.

Kepadatan tulang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti, faktor bawaan, jenis kelamin,

ras, aktifitas fisik, kondisi kesehatan secara keseluruhan dan asupan makanan dan gizi.

Dalam pembentukan tulang, kalsium dan fosfor merupakan mineral penting yang sangat

dibutuhkan oleh tubuh. Sumber kalsium dan fosfor banyak terdapat pada susu dan

berbagai produk olahan susu seperti mentega, keju, es krim dan sebagainya, telur, ikan,

sayuran dan kacang-kacangan.

Berat badan yang rendah menyebabkan tekanan yang diterima oleh tulang juga kecil,

padahal, tekanan pada tulang berfungsi meningkatkan kepadatan tulang.

Osteoporosis ini dapat mengancam baik pada pria maupun wanita. Sehingga hanya

dengan jatuh saja atau kecelakaan, bisa menyebabkan luka yang fatal atau bahkan

kematian. Untuk mencegah terjadinya osteoporosis, maka orang yang memiliki IMT

kurang dari 17, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menambah berat badannya

dengan aman.

b.      Masalah reproduksi

Keadaan sangat kurus pada wanita, menjadi salah satu penyebab beberapa masalah

reproduksi pada wanita. Yang pertama, siklus menstruasi akan berhenti atau menjadi

tidak teratur pada wanita yang terlalu kurus. Bukan hanya itu, wanita yang terlalu kurus,

juga akan mengalami kesulitan saat akan konsepsi (terjadinya pembuahan), mereka juga

sulit untuk mempertahankan kehamilannya. Menurut hasil studi, 72 persen dari wanita

hamil yang underweight, akan mengalami keguguran dalam semester pertama.

Pria yang terlalu kurus memiliki resiko untuk mengalami disfungsi seksual menetap

sebanyak 22 kali lebih tinggi daripada orang dengan berat badan normal. Masalah-

masalah seperti disfungsi ereksi, sakit saat berhubungan seksual atau ketidakmampuan

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

untuk ejakulasi. Menurut penelitian juga terdapat hubungan antara berat badan pria dan

kesehatan spermanya.

c.       Anemia

Kebanyakan orang yang terlalu kurus sering mengalami kelelahan sepanjang waktu.

Kekurangan energi dan fatigue atau kelemahan adalah meripakan gejala khas anemia.

Anemia adalah penyakit yang terjadi saat tubuh mengalami kekurangan sel darah merah.

Sel darah merah bertanggung jawab untuk transportasi oksigen menuju organ. Apabila

sel darah merah kurang, maka oksigen yang diangkut menuju organ tubuh juga tidak

memadai. Sehingga organ tubuh mengalami kekurangan oksigen, dan muncullah gejala

anemia. Gejala lain dari anemia adalah, pucat, pusing, detak jantung tidak teratur, nafas

pendek. Anemia disebabkan karena kekurangan zat besi, vitamin B-12 dan asam folat.

Hal ini menjadi salah satu alasan lagi bagi penderita anoreksia untuk mengkonsumsi

cukup makanan yang bergizi.

d.      Rendahnya sistem imun

Sistem imun tubuh membutuhkan cukup sumber energi untuk dapat berfungsi dengan

baik. Dan energi tersebut didapatkan dari makanan yang masuk ke tubuh kita. Bagi

penderita anoreksia, karena energi yang masuk sedikit, maka sel-sel tubuh kurang

maksimal dalam menghasilkan sistem imun. Sehingga orang yang terlalu kurus gampang

terserang penyakit flu, bahkan dapat menjadi lebih parah, seperti kanker, yang dimulai

dengan aktivitas sel yang abnormal.

e.       Penyakit Jantung dan Diabetes

Pada penelitian, disebutkan bahwa orang yang memiliki gen kurus, memiliki

kecenderungan untuk menyimpan lemak ditempat yang dalam, seperti disekitar jantung

dan hati, daripada dibawah kulit. Dan studi menyatakan bahwa hal itu beresiko lebih

tinggi untuk terjadinya diabetes dan serangan jantung dikemudian hari.

Akibat dari obesitas :

         Penyakit jantung dan strok

Mereka dengan IMT paling sedikit 30 mempunyai 50-100% peningkatan risiko kematian

dibandingkan mereka dengan IMT 20-25.  Obesitas tipe buah apel mempunyai risiko

hampir 3 kali untuk menderita penyakit jantung dibandingkan dengan BB normal.

Meningkatnya lemak pada daerah perut secara spesifik dihubungkan dengan kekakuan

pembuluh darah aorta, yaitu pembuluh darah arteri utama yang memberikan darah ke

organ-organ tubuh.

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

         Tekanan darah tinggi

Hubungan antara obesitas dan hipertensi adalah kompleks dan mungkin menggambarkan

interaksi faktor genetik, demografi dan biologik. Berbagai penelitian telah melaporkan

bahwa penurunan BB bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah.

         Gagal jantung 

Suatu penelitian tahun 2002 melaporkan bahwa obesitas mungkin bertanggung jawab

terhadap 11% gagal jantung pada pria dan 14 % pada wanita. Mekanismenya belum

jelas.

   Gangguan lemak darah (Dislipidemia)

Efek obesitas pada kadar kolesterol adalah kompleks. Walaupun obesitas tidak

mempunyai hubungan yang kuat dengan kadar kolesterol, tetapi  kadar trigliserida (TG)

biasanya tinggi sedang kolesterol baik (HDL) cenderung menurun yang keduanya

menyebabkan penyakit jantung.

  Resistensi insulin dan DM tipe2

Kebanyakan penderita DM tipe 2 adalah obesitas dan pada kenyataannya 

memberikan kesan yang kuat bahwa penurunan BB dapat menjadi kunci di dalam

mengontrol terhadap DM tipe 2, yang mempunyai kelainan berupa ketidakmampuan

menggunakan insulin di dalam metabolisme glukosa.

Keadaan ini sering disebut dengan resistensi insulin dan juga dihubungkan dengan

hipertensi dan kelainan pembekuan darah. Walaupun mekanisme yang tepat hubungan

antara obesitas dan DM tipe 2 sama sekali belum jelas, tetapi sel2 lemak dapat

melepaskan zat2 kimia tertentu yang menghambat kepekaan tubuh terhadap insulin.

Sindroma metabolik (sindroma X)

Terdiri dari obesitas yang ditandai dengan penumpukan lemak pada daerah perut,

gangguan kolesterol, hipertensi, dan resistensi insulin. Tampaknya faktor genetik

berperanan, walaupun obesitas dan makan yang cepat memegang peranan penting di

dalam perkembangan sindroma ini. Sindroma metabolik secara signifikan dihubungkan

dengan penyakit jantung dan angka kematian yang lebih tinggi.

Kanker

Obesitas dihubungkan dengan jenis kanker tertentu, dan beberapa ahli percaya bahwa

kontrol BB yang efektif bagi anak2 dan dewasa dapat mengurangi kejadian kanker 30-40

%. Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker dalam hubungannya dengan kadar

hormon yang tinggi yang disebut growth factor, yang mana dapat merangsang

pertumbuhan sel yang menyebabkan kanker.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

BAB III. PEMBAHASAN

3.1 Pengukuran Tekanan Darah

Pada praktikum ini, tekanan darah diukur dengan metode tidak langsung dan

langsung. Pada percobaan kali ini pengukuran tekanan darah dilakukan dengan cara tak

langsung menggunakan sphygmomanometer dan tensimeter digital. Disini terlihat perbedaan

hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan dengan menggunakan tangan kanan dan

tangan kiri bila diukur dengan menggunakan tensimeter arenoid dan sphygmomanometer.

Namun pengukuran dengan menggunakan tensimeter digital tidak menunjukkan perbedaan

yang begitu mencolok. Rerata tekanan darah orang pertama di tangan kanan adalah 102/62,

sedangkan pada tangan kiri adalah 107/67. Tekanan darah orang kedua setelah dirata-rata

adalah 87/48 pada tangan kanan dan 86/48 pada tangan kiri.

Pengukuran tekanan darah dalam praktikum ini dilakuakan dengan berbagai posisi

berdiri, berbaring dan duduk. Posisi tubuh menentukan dengan hasil pengukuran nantinya,

hal ini disebabkan karena adanya perbedaan gaya gravitasi, pada pengukuran tekanan darah

yang dilakukan dalam keadadan berdiri, tubuh mengalami pengaruh gaya gravitasi sehingga

terjadi penurunan sedikit pada tekanan darah, sedangkan pada posisi duduk tekanan darah

cenderung stabil.

Factor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu posisi tubuh, aktivitas fisik,

temperature, usia, jenis kelamin, dan usia. Adapun bidang Kedokteran Gigi, kemungkinan

yang akan terjadi jika pada penderita penderita tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital

lebih dahulu adalah pasienakan mengalami hipertensi yang pada keadaan tekanan darah

darah lebih tinggi gigi tidak boleh dicabut karena Saat tekanan darah sedang tinggi, maka

tekanan yang dihasilkan di pembuluh darah juga besar. Jika dilakukan cabut gigi, maka bisa

menyebabkan pendarahan atau darah susah sekali dihentikan.

3.2 Pengukuran Denyut Nadi

Pada praktikum ini pengukuran denyut nadi dilakuakn dengan beberapa posisi tubuh,

yaituPengukuran ini dilakukan pada posisi berdiri, berbaring dan duduk. Pengukuran

denyut nadi lazimnya dilakukan pada A. Radialis dekat pergelangan tangan, A.

Brachialis dan A. Carotis tepat dibawah angulus mandibular. Dari hasil pengukuran

terlihat perbedaan yang jelas antara jumlah denyut nadi per menit pada posisi berbaring,

duduk dan berdiri. Hal ini terjadi karena pengaruh gaya gravitasi, pada saat berbaring

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

denyut nadinya akan lebih rendah dibandingkan saat duduk atau berdiri, karena efek

gravitasi tubuh akan berkurang yang membuat darah lebih banyak mengalir kembali ke

jantung. Yang berarti denyut nadi yang diperlukan lebih sedikit. Sedangkan pada posisi

berdiri, denyut nadinya akan meningkat karena darah yang kembali ke jantung lebih

sedikit sehingga menyebabkan peningkatan detak jantung. Pada posisi duduk denyut nadi

cenderung stabil karena jumlah darah yang tersedia bagi jantunguntuk dipompa menjadi

meningkat. Pengukuran denyut nadi di bidang kedokteran gigi penting karena pada saat

anestesi denyut nadi pasien harus normal dan dengan melakukan pemeriksaan denyut

nadi terlebih dulu dapat mengetahui apakah normal atau tidak. Sebab pada pasien yang

memiliki deyut nadi tinggi dapat menyebabkan bekuan darah yang sudah terbentuk

terdorong sehingga terjadi perdarahan.

Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada saat

melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal digunakan

rumus 220-umur. Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda

tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau

setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen

yang diperlukan oleh tubuh saat itu. 

3.4 Pengukuran Suhu Tubuh

Suhu tubuh pada orang coba yang diukur secara oral dan aksial ditunjukkan hasil

yang berbeda dengan perbedaan yang relatif kecil yaitu 0.1 pada orang pertama dan 0,7 pada

orang kedua. Secara teori perbedaan suhu antara aksial dengan oral berbeda 0,6oC (1oF).

Namun pada praktikum yang kami lakukan menunjukkan hasil yang berbeda tidak sesuai

dengan teori yang ada, yaitu diukur melalui oral sebesar 36,7oC sedangkan suhu tubuh yang

diukur melalui aksial sebesar 36,0oC. Perbedaan hanya selisih 0,7oC.

3.5 Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan

. Pengukuran fisik Tinggi Badan dan Berat Badan sagat diperlukan dalam

memperoleh informasi yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan

hormonal metabolic. Pengukuran ini diperlukan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh

(IMT) yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien. Selain itu, melalui IMT dapat

diketahui pula pengklasifikasian IMT pasien. Apakah pasien termasuk berat badan normal,

berat badan kurang, obesitas kelas 1, dan sebagainya. Indikator berat badan dan tinggi badan

(wasting status) adalah merupakan indikator yang terbaik digunakan untuk menggambarkan

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

status gizi saat ini. Lebih sensitif serta spesifik sebagai indikator defisit massa tubuh yang

dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang cukup lama sebagai akibat

kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi. Dalam hubungannya dengan bidang

kedokteran gigi, penyakit infeksi ini dapat berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut.

Selain itu, pengukuran tinggi badan dan berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh

informasi tambahan yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan hormon

metabolik. Salah satu contoh hormon metabolik adalah hormon yang mengatur metabolisme

kalsium yang juga berkaitan dengan gigi.

 BAB IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dari praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa, Pengukuran

tekanan darah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan digital,

sphygmomanometer, arenoid. Yang dapat dilakukan d arteri brachialis, karotis, dan fascialis .

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu, aktivitas fisik, jenis kelamin, suhu

dan usia. Semakin berat aktivitas tubuh , semakin cepat curah jantung karena adanya

vasodilatasi di otot rangka dan jantung serta vasokontriksi di arteriol pada organ-organ

tersebut dan menyebabkan aliran darah ke saluran pencernaan dan ginjal

berkurang.berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah setelah exercise lebih tinggi

dibandingkan saat berdiri, tekanan darah saat berdiri lebih tinggi daripada saat duduk, saat

duduk tekanan darah lebih tinggi dari pada berbaring. Pernafasan normal pada orang dewasa

adalah 15-20 kali/menit saat istirahat; untuk suhu tubuh normal adalah 36.5-37.2 derajat

celcius yang dapat dilakukan dengan melalui oral, rektal, aksial, dan telinga; sedangkan pada

TB-BB untuk mengetahui indeks masa tubuhnya adalah BB/TB2 dengan BB normalnya

adalah 18.5-24.9 kg/m2

BAB V. DAFTAR PUSTAKA

Guyton,Arthur C dan Hall, John E.2007.Buku ajar Fisiologi Kedokteran. EGC: Jakarta

Ganong, WF .2005. Review of Medical Physiology. 22nd Edtion., Appleton & Lange A Simon

& Schuster Co., Los Altos, California.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI vital sign fitriliaaa.docx

Guyton AC, and JE Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th Edition. Philadelphia:

Elsevier Saunders.

http://anchaphysio.blogspot.com/