Laporan Praktikum Fisika Dasar

12
Laporan Praktikum Fisika Dasar Nama/NPM : Galuh Intan Prawesti Fak/Prog. Studi : Tehnik Kimia Group & Kawan Kerja : Giovani Anggasta No & Nama Percobaan : 3 & Jembatan Wheatstone Minggu Percobaan : 29 Desember2011 Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

description

Jembatan Wheatstone

Transcript of Laporan Praktikum Fisika Dasar

  • Laporan Praktikum Fisika Dasar

    Nama/NPM : Galuh Intan Prawesti

    Fak/Prog. Studi : Tehnik Kimia

    Group & Kawan Kerja : Giovani Anggasta

    No & Nama Percobaan : 3 & Jembatan Wheatstone

    Minggu Percobaan : 29 Desember2011

    Laboratorium Fisika Dasar

    UPP IPD

    Universitas Indonesia

  • Tujuan Percobaan :

    Mempelajari cara mengukur besar hambatan dengan menggunakan rangkaian

    jembatan Wheatstone

    Mengukur besar hambatan dari rangkaian hambatan seri dan parallel

    Menentukan besar hambat jenis suatu kawat penghantar

    Peralatan yang digunakan :

    1 Kawat geser 1 m

    1 Resistor 100 , 1K

    1 Galvanometer

    1 Catu daya DC

  • 1 Hambatan standar

    1 Set kabel koneksi

    1 Kawat penghantar

    Prosedur Percobaan :

    A. Mengukur Besar Hambatan Tunggal dan Dalam Rangkaian Seri dan Pararel

    1. Periksa rangkaian yang digunakan seperti pada gambar 1 ! Pastikan koneksi

    dalam keadaan baik !

    2. Tentukan nilai hambatan geser (R) sebesar 100 dan pilih salah satu nilai Rx yang

    akan diukur ! Catat gelang warna pada hambatan tersebut !

    3. Nyalakan rangkaian dan atur kawat geser sehingga galvanometer menunjukkan

    angka nol ! Catat panjang l1 dan l2 !

    4. Ubah nilai hambatan geser sebesar 200, 300, hingga 700 dan catat perubahan

    l1 dan l2 !

  • 5. Ganti hambatan Rx (Rx2) yang lain dan lakukan langkah nomor 2 s/d 5 !

    6. Susun kedua hambatan Rx yang sudah diukur dalam rangkaian seri dan rangkaian

    pararel ! Ukurlah besar hambatan rangkaian dengan metode diatas !

    B. Menentukan Hambat Jenis Kawat Penghantar

    1. Berdasarkan gambar 1, ganti kotak Rx dengan kawat penghantar !

    2. Catat panjang dan diameter kawat penghantar yang akan diukur !

    3. Carilah besar hambatan dari kawat penghantar dengan menggunakan metode

    percobaan A ! Pilih terlebih dahulu besar hambatan R pada kotak hambatan

    standar (misalkan R = 1 ) !

    4. Ukurlah hambatan kawat penghantar untuk panjang kawat yang berbeda-beda

    (minimal 5 panjang kawat) !

    Pertanyaan

    1. Terangkan bagaimana mengukur besar hambatan selain dengan metode jembatan

    Wheatstone!

    2. Berdasarkan rangkaian jembatan pada gambar 1, buktikan persamaan (1) !

    3. Bagaimana mencari besar hambatan jenis kawat penghantar seperti yang

    diperoleh dari persamaan (2) ?

    4. terangkan apa syarat agar besar R1 dan R2 sebanding dengan panjang l1 dan l2 dari

    kawat penghantar ?

    5. Bagaimanakah hasil pengukuran jika kawat geser yang digunakan tidak homogen ?

    6. Apakah satuan SI dari hambatan ?

    7. Apakah perbedaan antara hambatan dan konduktivitas suatu bahan ?

    8. Buat perkiraan bagan data pengamatan !

    Jawaban

    1. Dengan menggunakan teori hubungan antara resitivitas terhadap besar hambatan

    (jika hambatan berupa suatu penghantar), yang mana harus diketahui luas dari lebar

    penghantar dan panjang penghantar serta harus diketahui juga hambatan jenis dari

    bahan penghantar. Namun bila besar hambatan merupakan suatu komponen listrik (

    R ), dapat diketahui dengan cara mengukur besar arus yang mengalir dan besar beda

  • potensial pada ke-2 ujung penghantar, lalu gunakan hukum Ohm yang mana didapat

    besar hambatan berbanding lurus dengan besar beda potensial dan berbanding

    terbalik terhadap besar arus listrik yang mengalir.

    2. Jembatan Wheatstone adalah rangkaian yang terdiri dari empat buah

    hambatan, dimana R1, R2 dan R3 merupakan hambatan yang sudah diketahui dan R4

    merupakan hambatan yang akan dicari besarnya. Pada keadaan setimbang,

    galvanometer akan menunjukan angka nol. Karena tidak ada arus yang mengalir

    melalui galvanometer tersebut. Dalam keadaan ini berlaku hubungan :

    Rx = R

    Rangkaian tersebuat dapat juga diganti dengan menggunakan kawat homogen. Yang

    panjang kawatnya sebanding dengan nilai hambatannya. Sehingga galvanometer

    dapat menunjukan harga nol apabila terjadi persamaan berikut :

    Rx = R

    = R

    3. R =

    =

    4. Agar panjang kawat sebanding dengan nilai hambatannya maka digunakan kawat L1

    dan L2 yang bersifat homogen.

    5. Jika kawat geser yang digunakan tidak homogen maka galvanometer tidak akan

    menunjukan harga nol. Karena persamaan Rx = R

    tidak berlaku pada kawat yang

    tidak homogen.

    6. Ohm ()

    7. Hambatan listrik merupakan sifat suatu benda atau bahan untuk menentang atau

    menahan aliran arus listrik.Pada dasarnya nilai hambatan suatu bahan konduktor

    bergantung pada panjang,luas penampang dan hambatan jenis bahan tersebut.

    Sedangkan konduktivitas suatu bahan merupakan sifat khas bahan yang tidak

  • dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk bahan,tetapi dipengaruhi oleh perubahan

    suhu.Pada umumnya makin tinggi suhu makin besar pula hambatan suatu bahan.

    8. Konduktivitas suatu bahan dapat dicari dengan rumus :

    Besaran ini didefinisikan sebagai panas, Q, yang dihantarkan selama waktu t melaui

    ketebalan L, dengan arah normal ke permukaan dengan luas A yang disebabkan oleh

    perbedaansuhu T dalam kondisi tunak dan jika perpindahan panas hanya

    tergantung dengan perbedaan suhu tersebut.

    9. Bagan pengamatan :

    Siapkan alat-alat yang akan digunakan

    Rangkai jembatan wheatstone

    Hidupkan power supply

    Hasil

    Rubah RX dari RX1 sampai RX5

    Rubah Rx dari 3,3, 4,7 , 5,1 , 8,2, 10 , 1 , 2

    Catat L1 dan L2 yang didapat pada percobaan

    Letakkan kontak geser pada jembatan wheatstone

    Geser kawat sampai jarum galvanometer kembali ke nol

  • Data Percobaan

    Rx L1 (cm) L2 (cm) R standar ()

    3.3 63 37 51

    4.7 72 28 56

    5.1 48 52 134

    8.2 69 31 120

    10 65 35 253

    1 68 32 47

    2 84 16 67

    Grafik antara R dan L1/L2

    Rx sebenarnya = 3.3

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    3.3 4.7 5.1 8.2 10 1 2

    Grafik R dan L1/L2

    R dan L1/L2

    R ()

  • Rx = 86.83

    Rx sebenarnya = 4.7

    Rx = 144

    Rx sebenarnya = 5.1

    Rx = 123

    Rx sebenarnya = 8.2

    Rx = 267

    Rx sebenarnya = 10

  • Rx = 469.85

    Rx sebenarnya = 1

    Rx = 99.87

    Rx sebenarnya = 2

    Rx = 351.75

  • Perbandingan Rx percobaan dengan Rx nilai sebenarnya

    Rx Rx sebenarnya Kesalahan percobaan

    86.83 3.3 |

    |x 100 % = 2531 % 144 4.7 |

    |x 100 % = 2963 %

    123 5.1 |

    |x 100 % = 2311 % 267 8.2 |

    |x 100 % = 3156 %

    469.85 10 |

    |x 100 % = 4598 % 99.87 1 |

    |x 100 % = 9887 %

    351.75 2 |

    |x 100 % = 17487 %

    Analisa Percobaan

    Jembatan Wheatstone adalah sebuah rangkaian jembatan dengan nilai R, R1, dan R2 yang sudah

    diketahui, sedangkan Rx adalah hambatan yang besarnya tidak diketahui.

    Pada percobaan praktikum tentang jembatan wheatstone, yang dicari yaitu panjang kawat geser

    dan besar hambatan. Dan didapatlah L1/L2 = 63/37 pada R standar 51 , L1/L2 = 72/28 pada R standar

    56 , L1/L2 = 48/52 pada R standar 134 , L1/L2 = 69/31 pada R standar 120 , L1/L2 = 65/35 pada R

    standar 253 , L1/L2 = 68/32 pada R standar 47 , L1/L2 = 84/16 pada R standar 67 .

    Setelah panjang kawat geser dan besar hambatan didapat, selanjutnya mencari Rx sebenarnya

    dengan gelang warna. Tapi karena pada alat percobaan yang digunakan besar hambatan yang

    sebenarnya telah diketahui maka yang dipergunakan adalah besar hambatannya saja tanpa perlu

    mencari kembali dengan gelang warna.

    Hambatan yang sebenarnya pada alat percobaan yaitu 3.3, 4.7, 5.1, 8.2, 10, 1, 2.

    Hambatan standar dibandingkan dengan hambatan yang sebenarnya untuk mengetahui

    kesalahan percobaan. Dan ternyata kesalahan percobaan sangat tinggi, lebih dari 1000 %. Hal ini dapat

  • terjadi dan disebabkan oleh kesalahan penglihatan pengamat dalam menentukan panjang kawat geser

    (L1&L2), ketidakakuratan galvanometer dalam menunjuk nilai 0, dan ketidaktelitian dalam mencatat

    hasil pengamatan.

    Kesimpulan

    Adapun kesimpulan yang diperoleh dala praktikum ini adalah:

    Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan dari suatu komponen elektronik

    (misalnya resistor) dengan arus yang melewatinya.

    Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut

    Rx = R

    = R

    Dalam melakukan percobaan praktikum terdapat beberapa kesalahan yang biasanya terjadi,

    yakni ketidaktelitian pengamat dalam melakukan dan mengamati percobaan, dan

    ketidakakuratan alat karena sudah terlalu sering dipakai atau sudah lama.

    Resistor adalah suatu komponen dengan bahan konduktor yang dibuat sedemikian sehingga

    mempunyai hambatan tertentu

    Galvanometer adalah alat ukur yang memiliki kepekaan tinggi oleh karena itu galvanometer

    dipakai pengukuran dengan tegangan kecil.

    Metode jembatan Wheatstone dapat diaplikasikan dalam analisis praktis masalah kelistrikan,

    yang dalam praktikum ini digunakan untuk mencari hambatan dengan menggeser kawat geser

    homogen.

  • Daftar Pustaka

    Modul praktikum Fisika Dasar

    http://attarisk.files.wordpress.com/2008/02/jembatan-wheatstone-l3.doc

    http://lfd.fmipa.itb.ac.id/artikel/modul_interaktif/modul_2_f/teori.html

    http://blog.ub.ac.id/fyrman/2011/12/23/laporan-praktikum-fisika-jembatan-wheatstone/

    http://www.mediabali.net/listrik_dinamis/jembatan_wheatstone.html

    http://laporanperikananbrawijaya.blogspot.com/2011/04/laporan-praktikum-fisika-dasar.html