LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewProses kering pada pembuatan logam zirkon dari pasir zirkon dilakukan...
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM - Web viewProses kering pada pembuatan logam zirkon dari pasir zirkon dilakukan...
LAPORANPRAKTIKUM PROSES KIMIA
PEMBUATAN ZIRKON KARBIDADARI PASIR ZIRKON PADA SUHU 18000C DENGAN
MENGGUNAKAN BUSUR LISTRIK
Disusun oleh :
Nama : Dewi Ramandhanni Kusumawati NIM : 010800214Kelompok : VTeman Kerja : 1. Sri Nuryani
2. Taufik Juliade HermawanAsisten : Ir. Budi Sulistyo
PROGRAM STUDI TEKNOKIMIAJURUSAN TEKNOKIMIA NUKLIR
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIRYOGYAKARTA
2011
PEMBUATAN ZIRKON KARBIDA
DARI PASIR ZIRKON PADA SUHU 18000C DENGAN
MENGGUNAKAN BUSUR LISTRIK
I. TUJUAN
1. Mencari hubungan waktu pemanasan terhadap zirkon karbida yang dihasilkan
(variasi waktu pemanasan).
2. Mencari hubungan perbandingan massa pasir zirkon dengan banyaknya karbon
yang ditambahkan terhadap pembentukan zirkon karbida (variasi massa karbon).
3. Menentukan kondisi optimum waktu pemanasan terhadap zirkon karbida yang
dihasilkan.
4. Menentukan kondisi optimum perbandingan massa pasir zirkon dengan
banyaknya karbon yang ditambahkan terhadap pembentukan zirkon karbida.
II. DASAR TEORI
Proses kering pada pembuatan logam zirkon dari pasir zirkon dilakukan
mempunyai tujuan untuk memperoleh proses yang singkat dan konversi proses yang
tinggi. Pada proses kering di sini ada tiga macam yaitu : proses karbida, proses
karbonitrit, dan proses klorinasi langsung. Pada proses karbida dan karbonitril
konversi reaksinya mencapai 95% sedangkan pada proses klorinasi langsung hanya
maksimum 43%. Pada proses klorinasi langsung suhunya lebih rendah dan limbah
maupun polusinya lebih sedikit dibanding dengan proses karbida dan proses
karbonitrit.
Reaksi proses tersebut adalah sebagai berikut :
ZrSiO4(s) + 4 C(s) → ZrC(s) + SiO(g)↑ + 3 CO(g)
Pasir zirkon digambarkan sebagai senyawa yang mempunyai rumus ZrSiO4
atau (ZrO2 dan SiO2) ikatan oksidasi kedua senyawa tersebut sangat kuat, maka
memerlukan cara dan kondisi yang sangat khusus. Caranya pertama pasir ditambah
dengan menambahkan karbon, dicampur kemudian dipanaskan pada suhu tinggi
dengan maksud untuk memecah ikatan antara ZrO2 dan SiO2 berubah menjadi
senyawa ZrC dan SiO, senyawa SiO menguap dan menyublim pada suhu 200oC
menjadi SiO2, sehingga antara Zr dan Si bisa pisah. Pada percobaan ini dilakukan
dengan cara sebagai berikut bahan pasir zirkon dicampur bahan karbon dengan
perbandingan tertentu, kemudian dipanaskan pada suhu 1800oC, sehingga diperoleh
ZrC berupa padat sedangkan SiO berupa gas berwarna putih menyublim menjadi
padat, gas CO diserap dengan larutan soda kostik.
Pasir Zirkon
(a) (b)
Gambar 1. (a) Pasir Zirkon, (b) Struktur Pasir Zirkon
● Formula: ZrO2. SiO2
● Pasir zirkon ada yang tidak berwarna dan ada yang berwarna. Warna alami dari
zirkon bervariasi, antara kuning-keemasan, merah, coklat, hijau, dan tidak berwarna.
● Sumber dari Zirkonium murni menunjukan penyerapan neutron yang rendah,
kekuatan tinggi pada temperatur yang tinggi, dan tahan terhadap korosi kimia, selain
untuk cetakan pasir dapat juga digunakan untuk reaktor nuklir dan radiometric
dating.
Keunggulan pasir Zirkon
● Ekspansi thermal rendah
● Konduktivitas panas tinggi
Toksisitas rendah
● Densitas lebih tinggi daripada pasir silika
Kelemahan pasir Zirkon
● Mahal
● Deposit pasir Zirkon sangat terbatas
Dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata
Pada percobaan ini alat pemanas yang digunakan adalah busur listrik dengan
menggunakan elektrode grafit, dengan ukuran diameter 5 mm, dan tinggi 10 cm,
tegangan listrik 25 V serta arus 80 A. Variabel proses yang berpengaruh adalah kadar
zirkon dalam pasir, jenis karbon, perbandingan pasir dan karbon. Variabel operasi
adalah suhu pemanasan, waktu pemanasan, ini tergantung tegangan listrik dan besar
arus, jenis elektrode.
III. ALAT DAN BAHAN
A. Bahan penelitian
1. Pasir zirkon dari pulau bangka dengan kadar 40% berat.
2. Serbuk karbon dari petroleum coke atau calsine coke, serbuk grafit.
B. Alat penelitian
1. Serangkaian alat pemanas busur listrik yang dapat mencapai suhu 1800oC.
2. Neraca analitik
3. Sendok sungu
4. Spatula
5. Gelas beker
6. Gelas arloji
7. Cawan grafit
8. Krus tang
9. Tissue
KETERANGAN :BlowerSaluran gasSublimatorElektrodaPenggerak elektrodePenyekatTutup keramikKrus grafitBatu tahan apiKatub negatifVoltmeterAmperemeterTransformatorPengatur tegangan transformator
1
2
3
4
56
7
89
10
11 1213
14
Berikut ini adalah skema gambar alat yang seharusnya digunakan dalam
percobaan ini:
Gambar 2. Alat Pemanas Busur Listrik
IV. CARA KERJA
1. Variasi Waktu Pemanasan
a. Pasir zirkon dan serbuk karbon ditimbang dengan perbandingan (75%:25%)
sebanyak ± 8 gram (pasir zirkon = ± 6 gr dan karbon = ± 2 gr).
b. Campuran a dicampur sampai homogen kemudian dimasukkan ke dalam
cawan grafit.
c. Cawan grafit disambungkan dengan kabel listrik pada katup nol, sedangkan
elektrode disambungkan ke tegangan positif.
d. Tegangan listrik dari transformator diset pada skala 25 volt dan pada arus 80
ampere.
e. Jarak antara kedua elektrode diatur sedemikian rupa sehingga ada loncatan
arus listrik yang dapat menimbulkan api atau panas, kira-kira pada suhu
sekitar 1800oC.
f. Pemanasan dilakukan selama 2 menit.
g. Alat dimatikan, dan setelah dingin bahan diambil dan ditimbang.
h. Percobaan diulangi dengan lama pemanasan selama 10 dan 15 menit.
2. Variasi Massa Karbon
a. Pasir zirkon ditimbang sebanyak ±6 gram, dan serbuk karbon sebanyak ±1,5
gram.
b. Campuran a dicampur sampai homogen kemudian dimasukkan ke dalam
cawan grafit.
c. Cawan grafit disambungkan dengan kabel listrik pada katup nol, sedangkan
elektrode disambungkan ke tegangan positif.
d. Tegangan listrik dari transformator diset pada skala 25 volt dan pada arus 80
ampere.
e. Jarak antara kedua elektrode diatur sedemikian rupa sehingga ada loncatan
arus listrik yang dapat menimbulkan api atau panas, kira-kira pada sekitar
1800oC.
f. Pemanasan dilakukan dengan waktu optimum selama 15 menit (dibuat
tetap).
g. Alat dimatikan, dan setelah dingin bahan diambil dan ditimbang.
h. Diulangi percobaan dengan berat karbon ±2 gram dan ±2,5 gram.
V. DATA HASIL PERCOBAAN
a. Variasi Waktu Pemanasan
- Berat sample : 8 gram
- Berat pasir zirkon : 75 % (±6 gram)
- Berat karbon : 25% (±2 gram)
- Tegangan listrik : 25 volt
- Arus listrik : 80 Ampere
- Suhu pemanasan : 1800 oC
Massa (gram)Waktu Pemanasan (menit)
2 10 15
Hasil ZrC 4,8178 4,5393 2,936
Hasil SiO 0,3704 0,3717 0,3820
Keterangan massa pasir zirkon dan karbon :
Untuk pemanasan 2 menit
Zr = 6,0017 gram ≈ 6 gram
C = 2,0004 gram ≈ 2 gram
Untuk pemanasan 10 menit
Zr = 6,0077 gram ≈ 6 gram
C = 2,0001 gram ≈ 2 gram
Untuk pemanasan 15 menit
Zr = 6,0019 gram ≈ 6 gram
C = 2,0012 gram ≈ 2 gram
b. Variasi Massa Karbon
- Waktu : 15 menit
- Berat karbon : divariasi
- Tegangan listrik : 25 volt
- Arus listrik : 80 ampere
- Suhu pemanasan : 1800 oC
Perbandingan MassaMassa Karbon (gram)
1,5 2,0 2,5
ZrC (gram) 5,2365 2,936 4,3622
SiO (gram) 0,195 0,3820 0,2297
VI. PERHITUNGAN
a. Variasi waktu pemanasan
1. Berat atom unsur
Ar Zr = 91,22 gr/mol
Ar Si = 28,09 gr/mol
Ar O = 16 gr/mol
Ar C = 12,01 gr/mol
2. Berat atom senyawa
BM ZrSiO4 = 183,31 gr/mol
BM C = 12,01 gr/mol
BM ZrC = 103,23 gr/mol
BM SiO = 44,09 gr/mol
BM CO = 28,01 gr/mol
3. Molaritas mula-mula Senyawa
Mol ZrSiO4 =
Berat ZrSiO4 ( gram)BM ZrSiO4 ( gr /mol )
=
6 gr183 ,31 gr /mol
= 0,0327 mol
Mol C =
Berat C (gram )Ar C ( gr /mol )
=
2 gr12 , 01 gr /mol
= 0,1665 mol
4. Molaritas akhir
Untuk menentukan molaritas akhir reaksi dapat digunakan model perhitungan
sebagaimana tertuang dalam tabel berikut ini :
ZrSiO4(s) + 4 C(s) → ZrC(s) + SiO(g) + 3 CO(g)
ZrSiO4(s) 4 C(s) ZrC(s) SiO(g) 3CO(g)
Mol mula-mula 0,0327 0,1665 - - -
Mol reaksi 0,0327 0,1308 0,0327 0,0327 0,0981
Mol akhir - 0,0357 0,0327 0,0327 0,0981
5. Berat senyawa akhir setelah reaksi
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui jumlah ZrC dan SiO setelah reaksi,
yaitu sebagai berikut
a. Berat ZrC teoritis = mol ZrC x BM ZrC
= 0,0327 mol x 103,23 gr/mol
= 3,3756 gr
b. Berat SiO = mol SiO x BM SiO
= 0,0327 mol x 44,09 gr/mol
= 1,4417 gr
c. Berat CO = mol CO x BM CO
= 0,0981 mol x 28,01 gr/mol
= 2,7478 gr
d. Berat C = mol C x BM C
= 0,0357 mol X 12,01 gr/mol
= 0,4287 gr
6. Perbandingan antara ZrC hasil perhitungan (teoritis) dengan hasil percobaan
Tabel Perbandingan ZrC yang diperoleh secara teoritis dengan praktek
Berat akhir
(teoritis)
Waktu
pemanasan
(menit)
Berat akhir
(praktek)
Efisiensi
(%)
ZrC(s) 3,3756
2 4,8178 142,7210 4,5393 134,4715 2,9360 86,97
SiO(g) 1,4417
2 0,3704 25,6910 0,3717 25,7815 0,3820 26,50
b. Variasi Massa Karbon
1. Berat senyawa mula-mula
Berat ZrSiO4 = 6 gram
Berat C
a. 1,5 gram
b. 2,0 gram
c. 2,5 gram
2. Molaritas mula-mula Senyawa
Mol ZrSiO4 =
Berat ZrSiO4 ( gram)BM ZrSiO4 ( gr /mol )
6 gr183 , 31 gr /mol = 0,0327 mol
Mol C =
Berat C (gram )Ar C ( gr /mol )
a.
1,5 gr12 , 01 gr /mol = 0,1249 mol
b.
2 gr12 , 01 gr /mol
= 0,1665 mol
c.
2,5 gr12 , 01 gr /mol
= 0,2082 mol
3. Molaritas akhir
Untuk menentukan molaritas akhir reaksi dapat digunakan model perhitungan
sebagaimana tertuang dalam tabel berikut ini :
ZrSiO4(s) 4 C(s) ZrC(s) SiO(g) 3CO(g)
Mol mula-mula 0,0327 0,1249 - - -
Mol reaksi 0,0327 0,1308 0,0327 0,0327 0,0981
Mol akhir - -0,0059 0,0327 0,0327 0,0981
ZrSiO4(s) 4 C(s) ZrC(s) SiO(g) 3CO(g)
Mol mula-mula 0,0327 0,1665 - - -
Mol reaksi 0,0327 0,1308 0,0327 0,0327 0,0981
Mol akhir - 0,0357 0,0327 0,0327 0,0981
ZrSiO4(s) 4 C(s) ZrC(s) SiO(g) 3CO(g)
Mol mula-mula 0,0327 0,2082 - - -
Mol reaksi 0,0327 0,1308 0,0327 0,0327 0,0981
Mol akhir - 0,0774 0,0327 0,0327 0,0981
b. Berat senyawa akhir setelah reaksi
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui jumlah ZrC dan SiO setelah reaksi,
yaitu sebagai berikut:
1. Berat ZrC teoritis = mol ZrC x BM ZrC
= 0,0327 mol x 103,23 gr/mol
= 3,3756 gr
2. Berat SiO = mol SiO x BM SiO
= 0,0327 mol x 44,09 gr/mol
= 1,4417 gr
d. Berat CO = mol CO x BM CO
= 0,0981 mol x 28,01 gr/mol
= 2,7478 gr
e. Berat C = mol C x BM C
= -0,0059 mol X 12,01 gr/mol
= -0,0708 gr
Dengan cara yang sama, maka akan didapatkan hasil perhitungan untuk variasi
berat C sebagaimana berikut :
Berat karbon (gr) ZrC SiO CO C
1,53,3756 1,4417 2,7478 -0,0709
2,03,3756 1,4417 2,7478 0,4288
2,53,3756 1,4417 2,7478 0,9296
c. Perbandingan antara ZrC dan SiO hasil perhitungan (teoritis) dengan hasil
percobaan
Tabel Perbandingan ZrC dan SiO yang diperoleh secara teoritis dengan praktek
Berat karbon
(gr)
Berat akhir
(teoritis)
Berat akhir
(praktek)
Efisiensi
(%)
ZrC(s)
1,5 3,3756 5,2365 155,132,0 3,3756 2,9360 86,9772,5 3,3756 4,3622 129,23
SiO(g)
1,5 1,4417 0,1950 13,5262,0 1,4417 0,3820 26,4962,5 1,4417 0,2297 15,933
VII. PEMBAHASAN
Pada Industri Nuklir, Zirkonium dipakai sebagai bahan kelongsong untuk
menahan produk fisi serta menyatukan bahan bakar yang berbentuk pellet menjadi
satu kesatuan elemen bahan bakar (Sudaryo,2010). Logam zirkonium digunakan pula
dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak menyerap neutron
(http://id.wikipedia.org/wiki/Zirkonium).
Dalam percobaan ini, dilakukan pembuatan zirkon karbida (yang merupakan
logam zirkon) dari pasir zirkon dengan menggunakan salah satu proses dari proses
kering, yaitu proses karbida. Pasir Zirkon merupakan senyawa yang memiliki rumus
ZrSiO4 yang memiliki ikatan oksidasi yang sangat kuat sehingga diperlukan cara dan
kondisi khusus untuk memecah ikatannya. Pada proses karbida dalam percobaan ini,
filosofinya adalah pasir zirkon dicampur dengan sejumlah karbon dan dipanaskan
pada suhu 18000C, dimana karbon ini dapat berfungsi sebagai reduktor untuk
mereduksi senyawa ZrSiO4 menjadi senyawa ZrC dan SiO. ZrC yang diperoleh
nantinya berupa padatan yang ditimbang bobotnya serta SiO yang diperoleh berupa
gas berwarna putih yang menyublim menjadi padat berupa senyawa SiO2 sehingga
dapat ditimbang pula bobotnya. Campuran karbon yang digunakan disini merupakan
bubuk grafit yang memiliki kadar C tinggi. Bubuk grafit yang digunakan disini dipilih
yang berasal dari minyak bumi dikarenakan kandungan Boronnya kecil (dalam
aplikasinya, boron memiliki daya absorbsi neutron yang tinggi sehingga harus
dihindari jumlahnya). Dalam pembuatan zirkon karbida dari pasir zirkon ini , tentunya
memiliki beberapa variabel yang berpengaruh (variabel operasi dan variabel proses),
yang masing-masing akan diambil satu untuk diamati. Diantaranya untuk variabel
operasi, yang akan diamati disini adalah waktu pemanasan yang divariasi (variasi
waktu pemanasan). Sedangkan untuk variabel proses yang akan diamati disini adalah
perbandingan pasir zirkon dan karbon melalui banyaknya karbon yang dicampurkan
ke dalam pasir zirkon yang jumlahnya tetap (variasi massa karbon).
Untuk variasi waktu pemanasan, perbandingan pasir zirkon dan karbon dibuat
tetap 75%:25% dalam 8 gram campurannya dengan variasi waktu pemanasan 2 menit,
10 menit, dan 15 menit. Dalam pencatatan waktu pemanasan ini dimulai ketika cawan
karbon yang digunakan sebagai wadah campuran pasir zirkon dan bubuk grafit
tersebut berwarna merah kekuningan dan besi pengungkung SiO berwarna merah,
dimana warna tersebut dihasilkan dari pemanasan oleh lecutan busur listrik.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, untuk variasi waktu pemanasan ini diperoleh
grafik sebagai berikut:
0 2 4 6 8 10 12 14 160
1
2
3
4
5
6
Grafik Hubungan Waktu Pemanasan VS Berat ZrC
Waktu Pemanasan (menit)
Bera
t ZrC
(gra
m)
0 2 4 6 8 10 12 14 160.3640.3660.3680.37
0.3720.3740.3760.3780.38
0.3820.384
Grafik Hubungan Waktu Pemanasan VS Berat SiO2
Waktu Pemanasan (menit)
Bera
t SiO
2 (g
ram
)
Secara teori, semakin lama waktu pemanasan, maka ZrSiO4 seluruhnya akan
habis membentuk ZrC dan SiO. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat dilihat
pada grafik tersebut bahwa semakin lama waktu pemanasan maka ZrC yang terbentuk
semakin sedikit sedangkan SiO2 yang terbentuk semakin banyak. Pada waktu
pemanasan 15 menit untuk suhu pemanasan 18000C ini dianggap optimum karena
berdasarkan data yang diperoleh, effisiensi ZrC yang paling mendekati 100% adalah
pada waktu pemanasan 15 menit dan effisiensi untuk SiO2 yang dapat terperangkap
paling besar adalah pada waktu pemanasan 15 menit meskipun effisiensinya jauh dari
100%. Pada waktu pemanasan sekitar 15 menit ini, effisiensi dari sublimasi SiO
menjadi SiO2 ini sangat kecil (sekitar 1/5 dari yang seharusnya terbentuk secara
perhitungan stoikiometri) dikarenakan adanya SiO yang lepas ke udara akibat tempat
pengungkung yang tidak rapat, selain itu disebabkan karena sulitnya mengambil SiO2
yang telah terbentuk karena alat yang digunakan terbatas (hanya skala percobaan atau
simulasi bukan skala analisis yang notabene memerlukan perhitungan kuantitatif yang
rinci sehingga alat yang digunakanpun hanya seadanya).
Untuk percobaan dengan variasi massa karbon (1,5 gram; 2 gram; dan 2,5
gram) dengan massa pasir zirkon tetap diperoleh grafik sebagai berikut.
1.4 1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.60
1
2
3
4
5
6
Grafik Hubungan Jumlah Karbon Yang Dicampurkan VS Berat ZrC Yang Dihasilkan
Jumlah Karbon Yang Ditambahkan (gram)
Bera
t ZrC
Yan
g Di
hasil
kan
(gra
m)
1.4 1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.60
0.050.1
0.150.2
0.250.3
0.350.4
0.45
Grafik Hubungan Jumlah Karbon Yang Dicampurkan VS Berat SiO2 Yang Di-
hasilkan
Jumlah Karbon Yang Ditambahkan (gram)
Bera
t SiO
2 Ya
ng D
ihas
ilkan
(gra
m)
Berdasarkan grafik tersebut, pada grafik hubungan jumlah karbon yang
ditambahkan vs berat ZrC yang dihasilkan terlihat kurva berbentuk kawah pada
penambahan massa karbon (serbuk grafit) sebanyak 2 gram dan pada grafik hubungan
jumlah karbon yang ditambahkan vs berat SiO2 yang dihasilkan terlihat kurva
berbentuk bukit pada penambahan massa karbon (serbuk grafit) sebanyak 2 gram. Jika
dihubungkan dengan effisiensi pembentukannya (pada point perhitungan), maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa pada pembuatan ZrC pada variasi massa karbon ini dengan
massa karbon 2 gram adalah yang optimum dikarenakan effisiensi pembentukan ZrC
yang paling mendekati 100% adalah pada massa karbon 2 gram sedangkan effisiensi
SiO2 yang paling besar juga terletak pada penambahan karbon sebanyak 2 gram
meskipun nilainya jauh dari 100%, namun yang paling mendekati adalah pada
penambahan karbon sebanyak 2 gram. Hal ini dimungkinkan sama dengan kasus yang
terjadi pada percobaan dengan variasi waktu pemanasan.
Untuk analisa kasus pada variasi waktu pemanasan, jumlah ZrC pada
pemanasan 2 menit dan 10 menit memiliki selisih lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah ZrC yang dihasilkan pada waktu 15 menit yang terjadi penurunan tajam (dapat
dilihat pada point data percobaan). Hal ini dimungkinkan karena proses pemanasan
busur listrik yang tidak sempurna (kadangkala tidak timbul busur listrik atau mati
namun waktu yang tercatat pada stopwatch tetap berjalan sehingga mempengaruhi
keakuratan data pengambilan waktu) pada pencatatan data 10 menit, jadi
kemungkinan data yang diambil pada waktu pemanasan 10 menit tersebut sebenarnya
kurang dari 10 menit. Untuk analisa kasus pada variasi massa karbon, pada
penambahan massa karbon sebanyak 1,5 gram, rekasi terhadap pembentukan ZrC
berlangsung tidak sempurna dengan kata lain bahwa banyaknya karbon yang
ditambahkan kurang dapat mereduksi pasir zirkon. Hal ini dapat terlihat pada point
perhitungan dalam mencari molaritas akhir dan berat senyawa akhir setelah reaksi
dimana C tidak habis bereaksi yang ditandai dengan tanda minus yang notabene
menunjukkan bahwa jumlah C yang ditambahkan kurang sehingga pada penambahan
C sebanyak 1,5 gram dikatakan belum mencapai kondisi optimum. Sedangkan untuk
penambahan massa C sebanyak 2,5 gram dikatakan melebihi batas optimum karena
jumlah mol C di akhir reaksi pada point perhitungan dalam mencari molaritas akhir,
jumlah mol C yang tidak habis lebih besar daripada jumlah mol C pada saat
penambahan massa C sebanyak 2 gram sehingga yang diambil sebagai yang optimum
disini adalah pada penambahan C sebanyak 2 gram. Merajuk kembali pada data
percobaan variasi massa karbon, analisis keanehan data yang diperoleh pada massa
ZrC untuk penambahan massa C sebanyak 2,5 gram lebih besar bobotnya
dibandingkan massa ZrC untuk penambahan massa sebanyak 2 gram. Hal ini
dikarenakan adanya C yang tidak habis bereaksi seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya sehingga pada saat penimbangan, yang mempengaruhi penimbangan ini
adalah bahwa hasil yang ditimbang tersebut bukanlah ZrC yang terbentuk secara
sempurna melainkan masih ada kandungan serbuk karbon yang tidak habis bereaksi.
Sedangkan berat ZrC pada penambahan massa karbon sebanyak 1,5 gram, hasil yang
ditimbang bukanlah ZrC yang sepenuhnya (ZrC yang terbentuk tidak sempurna) akan
tetapi masih tercampur dengan pasir zirkon dikarenakan massa C sebanyak 1,5 gram
tidak cukup (jumlahnya kurang) untuk mereduksi pasir zirkon.
VIII. KESIMPULAN
a. Hubungan waktu pemanasan terhadap zirkon karbida yang dihasilkan (variasi
waktu pemanasan) diperoleh melalui pembuatan grafik hubungan waktu
pemanasan vs berat ZrC, dimana waktu pemanasan optimumnya ditunjukkan oleh
grafik yang menurun.
b. Hubungan perbandingan massa pasir zirkon dengan banyaknya karbon yang
ditambahkan terhadap pembentukan zirkon karbida (variasi massa karbon)
diperoleh melalui pembuatan grafik jumlah karbon yang dicampurkan vs berat
ZrC yang dihasilkan dan diperoleh banyak karbon optimum ditunjukkan pada
grafik yang berbentuk kawah.
c. Kondisi optimum waktu pemanasan terhadap zirkon karbida yang dihasilkan
dalam percobaan ini berada pada pemanasan selama 15 menit.
d. Kondisi optimum perbandingan massa pasir zirkon dengan banyaknya karbon
yang ditambahkan terhadap pembentukan zirkon karbida dalam percobaan ini
adalah 75%:25% (6 gram pasir zircon : 2 gram karbon).
IX. DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyo,Budi.Ir.2010.Petunjuk Praktikum Proses Kimia.Yogyakarta: PTAPB-
BATAN.
Sudaryo,Ir.2010.Modul Proses Kimia Bahan Nuklir.Yogyakarta: STTN-BATAN
http://en.wikipedia.org/wiki/Zirkonium%28IV%29_silicate
http://id.wikipedia.org/wiki/Zirkonium
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&sl=auto&tl=id&u=http://
reade.com/products/29-minerals-and-ores-powder/836-zirkon-flour-zirkon-
sand-zirkonium-silicate-zirkonium-orthosilicate-zrsio4-hyacinth-silicic-acid-
zirkonium-4-salt-zirkon-zirkonium-silicon-oxide-cas-10101-52-7
Yogyakarta, 4 April 2011
Asisten, Praktikan,
Ir. Budi Sulistyo Dewi Ramandhanni Kusumawati
X. LAMPIRAN
Gb. Pasir Zirkon Gb. Serbuk Grafit
Gb.Pencampuran Pasir Zirkon Gb.Rangkaian Percobaan
dan Serbuk Grafit
Gb.Proses Pemanasan dengan Gb.Patokan Warna Karbon Saat
Busur Listrik Dimulai Pencatatan Waktu
Gb.SiO2 yang Terbentuk Gb. SiO2 yang Terbentuk
Gb. SiO2 yang Terkumpul Gb. ZrC (belum murni) yang
Terkumpul