Laporan Praktikum BK Karir Di SMK Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja
-
Upload
anggisisantun -
Category
Documents
-
view
285 -
download
3
Transcript of Laporan Praktikum BK Karir Di SMK Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja
LAPORAN PRAKTIKUM BK KARIR
“SMK KESEHATAN BHAKTIYASA SINGARAJA”
Dosen Pembimbing : Kadek Suranata, S.Pd, M.Pd., Kons
OLEH
1. NI LUH SRI YUDAYANTI 1011011072 IVB2. Ni KADEK AYU TRISNAYANI 1011011073 IVB3. NI WAYAN RUMIANI 1011011117 IVB
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2012
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji kita panjatkan syukur kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa karena berkat rahmat-NYAlah laporan ini kami dapat selesaikan
tepat pada waktunya sesuai dengan yang diharapkan.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktikum BK Karir dalam
rangka menempuh Ujian Akhir Semester. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, dalam
menyelesaikan laporan ini kami banyak mendapatkan masukan dan saran dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kadek Suranata, S.Pd, M.Pd., Kons, selaku dosen pembimbing mata
kuliah Praktikum BK Karir.
2. Drs. Made Wastu Muliadi, selaku Kepala SMK Kesehatan Bhaktiyasa
Singaraja.
3. Ni Dsk Nym Pramita Sani, S.Pd, selaku guru bk di SMK Kesehatan
Bhaktiyasa Singaraja.
4. Seluruh siswa siswi dan beserta staf guru maupun pegawai yang ada
di SMK Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja.
Kami menyadari bahwa yang disajikan dalam laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Akhir kata kami
mohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat kekurangan-kekurangan atau
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan laporan ini.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Negara, Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Masalah-masalah tentang karir yang terjadi Di SMK Kesehatan Bhaktiyasa
Singaraja terhadap siswa sasaran layanan
1.2 Latar belakang perlunya layanan bk karir yang dilakukan di SMK
Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja
1.3 Manfaat yang diperoleh dengan diadakannya bimbingan karir di SMK
Kesehatan Bhaktiyasa
1.4 Pendekatan/Model/Layanan yang dipergunakan
BAB II TEORI YANG MELANDASI DAN PERANGKAT YANG DIGUNAKAN...............................................................................................
2.1 Teori yang digunakan, konsep, dan langkah-langkahnya
2.2 Instrument yang digunakan dalam kegiatan layanan
2.3 RPBK yang digunakan serta perangkat media yang menyertainya
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................
3.1 Hasil-hasil yang dicapai
3.2 Kelemahan dan kelebihan kegiatan layanan yang sudah dilakukan
BAB III PENUTUP.............................................................................................
4.1 Simpulan
4.2 Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Masalah-masalah tentang karir yang terjadi Di SMK Kesehatan
Bhaktiyasa Singaraja terhadap siswa sasaran layanan
Bimbingan karir merupakan salah satu layanan bimbingan konseling yang
sangat penting, yang diberikan disekolah-sekolah, yaitu pada siswa SMP, SMA
maupun SMK yang akan menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. Bimbingan
karir juga memberikan bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu
(siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya,
memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan
bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil
suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan
keadaan dirinya. Dalam menentukan karir yang ditempuh, banyak timbul
masalah-masalah, baik dari dalam diri siswa itu sendiri, maupun dari luar diri
siswa itu sendiri. Masalah-masalah karir yang biasanya dihadapi oleh siswa yaitu :
Siswa kurang memahami cara memilih program studi yang cocok dengan
kemampuan dan minat, Siswa tidak memiliki informasi tentang dunia kerja yang
cukup, Siswa masih bingung untuk memilih pekerjaan, Siswa masih kurang
mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat, Siswa
merasa cemas untuk mendapat pekerjaan setelah tamat sekolah, Siswa belum
memiliki pilihan perguruan tinggi atau lanjutan pendidikan tertentu, bila setelah
tamat tidak masuk dunia kerja, Siswa belum memiliki gambaran tentang
karakteristik, persyaratan, kemampuan, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam
pekerjaan, serta prospek pekerjaan untuk masa depan kariernya. Istilah karir
menunjuk mencakup pada sifat developmental dari pengambilan keputusan
sebagai suatu proses yang berlangsung seumur hidup. Konsep karir mencakup
rentang waktu yang lebih panjang daripada pilihan okupasional (occupational
choice). Konsep karir menjangkau aktivitas pravokasional seperti pilihan sekolah
dan jurusan.
Masalah-masalah tentang karir yang terjadi Di SMK Kesehatan Bhaktiyasa
Singaraja terhadap siswa sasaran layanan yaitu SMK Kesehatan Bhaktiyasa
Singaraja, merupakan SMK Kesehatan yang baru berdiri pada tahun 2010, dengan
kepala sekolahnya yaitu Drs. Made Wastu Muliadi. Jumlah siswa angkatan
pertama 17 orang siswa, 4 orang siswa keluar disebabkan karena masalah tidak
dapat mengikuti pelajaran yang diberikan, masalah ekonomi (keterbatasan biaya
dan memutuskan untuk bekerja). Kemudian pada tahun 2012, yaitu angkatan
kedua jumlah siswa yang masuk 21 orang siswa, dan tidak ada siswa yang keluar.
Dari hasil observasi yang dilakukan, masalah-masalah karir yang dialami
oleh siswa sasaran layanan yaitu tidak ada masalah yang cukup berat dalam
pengembangan karirnya. Sebab seperti yang diketahui, SMK Kesehatan
Bhaktiyasa baru berdiri, dan hanya memiliki jumlah siswa yang relatif sedikit.
Masalah yang dialami siswa pada umumnya yaitu keterbatasan ekonomi orang tua
siswa (ketidakmampuan siswa dalam membeli buku pelajaran atau siswa ingin
terus melanjutkan sekolah disana, tapi karena melihat kondisi orang tua yang
sudah tidak mampu atau memungkinkan kembali untuk melanjutkan sekolah
maka mereka memutuskan untuk berhenti sekolah dan memilih bekerja) dan
ketidakmampuan siswa dalam menangkap pelajaran atau materi tentang dasar-
dasar kesehatan yang diberikan oleh guru maupun dosen pengajar dari luar (hal
tersebut mengakibatkan siswa berhenti dari SMK Kesehatan dan memilih pindah
dan mencari sekolah yang bisa dimengerti pelajarannya sesuai dengan
kemampuannya). Tapi tidak semua siswa mengalami hal tersebut, buktinya
dengan angkatan yang kedua tidak ada siswa yang keluar. Maka dari itulah,
bimbingan karir di SMK Kesehatan Bhaktiyasa sangat diperlukan. Agar siswa-
siswanya dapat memperhitungan keputusan apa yang akan diambil dalam
menentukan karirnya.
1.2 Latar belakang perlunya layanan bk karir yang dilakukan di SMK
Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja
Manusia dalam kehidupannya pasti mendambakan suatu kebahagiaan.
Dalam meraih kebahagiaan itu, berbagai macama hal dilakukan agar dapat meraih
kesuksesan, baik dalam bidang pekerjaan, belajar, berkeluarga, maupun
bermasyarakat. Berbagai macam bidang pekerjaan digeluti agar dapat meraih
suatu kesuksesan, seperti bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, kesenian, olah
raga, pertanian, kehutanan, perhubungan, teknologi, telekomunikasi, dan lain
sebagainya. Dalam meraih kesuksesan yang mereka harapkan, seseorang akan
bekerja denga keras dan mempersiapkan dirinya dengan belajar dan berlatih
secara tekun dibidang pekerjaan yang mereka pilih. Seseorang akan berusaha
untuk memahami bakat, minat, kepribadian, dan peluang-peluang pekerjaan yang
ada di lingkungan sekitarnya, kemudian mereka akan mengembangkan semua itu
agar sesuai dengan dirinya dan dapat menunjang pekerjaannya.
Agar seseorang dapat meraih pekerjaan yang mereka harapkan dengan
sukses, diperlukan suatu pengorbanan dan perjuangan. Dengan ketekunan dan
kesungguhan, mereka akan dapat meraih kesuksesan sesuai dengan harapan yang
mereka miliki dan sesuai dengan minat, bakat, kepribadian, dan peluang-peluang
pekerjaannya. Dalam mencapai kesuksesan tersebut, pendidikan sangat berperan
penting dalam hal itu. Di dunia pendidikan, seperti yang sudah kita pelajari dan
kita ketahui, bimbingan karir merupakan salah satu layanan dri program
bimbingan dan konseling. Secara umum bimbingan dan konseling merupakan
suatu bagian dari keseluruhan program pendidikan di sekolah, yang ditujukan
untuk membantu dan memfasilitasi peserta didik (siswa) agar mencapai
perkembangan diri secara optimal.
Dalam dunia pendidikan, ada dua jenjang sekolah yang dapat dipilih oleh
siswa sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki setelah tamat dari SMP.
Pertama SMA (Sekolah Menengah Atas), proses pendidikannya mengarah ke hal
yang lebih umum dan dengan materi yang diberikan bersifat umum juga. Dalam
hal praktek, SMA hanya menyediakan sedikit jam praktek dan biasanya dibarengi
dengan teori. Kedua SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), proses pendidikannya
lebih mengkhusus ke salah satu bidang tertentu sesuai dengan jurusan yang
dipilihnya, materi yang diberikan juga mengkhusus, dan di SMK lebih
menekankan dalam bidang prakteknya. Di SMK, peserta didik sudah siap untuk
terjun dalam dunia kerja, karena dengan lebih mengkhususkan pada praktek jadi
peserta didik sudah terlatih untuk bekerja sesuai dengan jrusan yang mereka
tekuni. Karena adanya hal yang membedakan antara SMA dan SMK, tentu proses
pemberian layanan bimbingan karir berbeda pula. Tujuan bimbingan karir di
SMK yaitu membantu memfasilitasi peserta didik (siswa) agar dapat memiliki
kemampuan dalam : 1) Memahami dan menilai dirinya, terutama potensi dasar
(bakat, minat, sikap, kecakapan, dan cita-cita) yang terkait dengan dunia kerja
yang akan digelutinya. Keberhasilan dan kesuksesan suatu karir ditentukan
bagaimana cara individu menilai dan memahami segala potensi yang dimilikinya.
Sehingga setiap peserta didik, perlu diarahkan untuk melihat potensi dasar yang
dimiliki, dalam menentukan jurusan atau arah karirnya. 2) Menyadari dan
memahami nilai-nilai yang ada pada diri dan masyarakatnya, sehingga
menumbuhkan sikap positif terhadap dunia kerja. 3) Mengetahui lingkungan
pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dirinya serta memahami jenis-jenis
pendidikan dan/atau pelatihan yang diperlukan untuk mengembangkan karier
dalam bidang pekerjaan tertentu. 4) Menemukan dan dapat mengatasi hambatan-
hambatan yang disebabkan oleh dirinya dan lingkungannya. 5) Merencanakan
masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-
peran yang sesuai dengan minat, bakat, dan potensi dirinya. 6) Membentuk pola
karir (kecenderungan dalam menentukan arah karirnya).
Dengan melihat latar belakang perlunya layanan bk karier di sekolah,
maka dalam observasi yang dilakukan di SMK Kesehatan Bhaktiyasa diperlukan
adanya layanan bimbingan karir yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.
Sehingga mereka dapat menentukan arah karir mereka selanjutnya, melanjutkan
ke Perguruan Tinggi/Poltek, atau langsung bekerja.
1.3 Manfaat yang diperoleh dengan diadakannya bimbingan karir di
SMK Kesehatan Bhaktiyasa
Manfaat yang dieperoleh dengan diadakannya bimbingan karir di SMK
Kesehatan Bhaktiyasa yaitu :
1. Bagi sekolah, yaitu dapat dijadikan masukan dalam bimbingan dan
konseling khususnya dalam bidang layanan bimbingan karir. Sehingga
diketahui manfaat bimbingan karir dalam menentukan arah dan
mengarahkan karir siswa sesuai bakat, minat dan kemampuan siswa
yang dimilikinya.
2. Bagi siswa, dapat dijadikan pedoman dan menambah pengetahuan
mengenai bimbingan karir serta memudahkan dirinya memutuskan
karir yang dipilihnya.
3. Bagi guru pembimbing, dapat menambah ilmu pengetahuan tentang
hubungan bimbingan karir terhadap pemilihan karir siswa dalam
menentukan arah pilihan karirnya.
1.4 Pendekatan/Model/Layanan yang dipergunakan
Pendekatan/model/layanan yang dipergunakan dalam pemberian informasi
karir di kelas X keperawatan SMK Kesehatan Bhaktiyasa adalah
pendekatan/model klasikal. Karena dengan mempergunakan pendekatan/model
klasikal, dengan mudah kita dapat mengetahui peserta didik mana yang belum
bisa menentukan arah karirnya kedepan, atau pada saat tamat SMP salah memilih
sekolah lanjutan (tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki). Pemberian informasi
kepada seluruh siswa dikelas secara bersama-sama. Dengan pemberian informasi
secara bersama-sama, maka dengan mudah kita dapat mensosialisasikan tentang
perkembangan karir yang akan ditempuh oleh peserta didik.
BAB II
TEORI YANG MELANDASI
DAN PERANGKAT YANG DIGUNAKAN
2.1 Teori yang digunakan, konsep, dan langkah-langkahnya
Teori yang dipergunakan
Teori yang dipergunakan dalam mengetahui perkembangan karir
siswa di SMK Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja yaitu Teori perkembanagn karir
(development career choice theory) Ginzberg. Teori perkembangan karir
Ginzberg merupakan suatu teori yang mempelajari tentang pengaruh
perkembangan terhadap pemilihan karir. Pokok yang dijadikan dasar bagi
Ginzberg dalam membangun teorinya adalah didasari atas pendekatan psikologis
atas tugas-tugas perkembangan yang dilalui manusia. Teori perkembangan karir
(development career choice theory) dari Eli Ginzberg et. al. yang mengatakan
bahwa anak dan remaja melewati tiga tahap pemilihan karir: fantasi, tentative dan
relistis (Ginzberg, 1972 ; Ginzberg dkk., 1951). Saat ditanya “mau jadi apa kalau
sudah besar”, anak kecil mungkin menjawab “dokter” “pahlawan”, “guru”,
“bintang film”, “bintang olahraga” atau sejumlah pekerjaan lainnya. Pada saat
masih kecil, masa depan terkesan dapat memberikan jutaan kesempatan. Ginzberg
berargumentasi bahwa hingga usia 11 tahun seorang anak masih dalam tahap
fantasi dari pemilihan karir. Dari umur 11 hingga 17 tahun, remaja ada dalam
tahap tentative dari perkembangan karir, sebuah transisi dari tahap pengambilan
keputusan realistis dari masa dewasa muda. Ginzberg percaya bahwa kemajuan
remaja terlihat mulai dari mengevaluasi minat mereka (11 hingga 12 tahun) lalu
mengevaluasi kemampuan mereka (13 hingga 14 tahun) sampai mengevaluasi
nilai mereka (15 hingga 16 tahun). Pemikiran berubah dari yang kurang subyektif
hingga pemilihan karir yang lebih realistis pada usia 17 dan 18 tahun. Ginzberg
menyebut usia 17 dan 18 tahun hingga awal 20-an sebagai tahap realistis dalam
pemilihan karir. Selama masa ini, tiap orang secara ekstentif mencoba karir yang
mungkin, lalu memfokuskan diri pada satu bidang, dan akhirnya memilih
pekerjaan tertentu dalam karir tersebut (seperti menjadi dokter umum, atau ahli
bedah ottopedik, dalam karir kedokteran).
Konsep perkembangan dan pemilihan pekerjaan atau karier oleh
Ginzberg dikelompokkan dalam tiga unsur yaitu: proses, irreversibilitas,
kompromi, dan optimisasi. Dari unsur proses yang berpendapat bahwa pilihan
terhadap pekerjaan itu merupakan suatu proses, sedangkan unsur irreversibilitas
merujuk pada pernyataan bahwa pilihan pekerjaan itu tidak dapat diubah,
dibatalkan, atau dibalikkan. Sedang kompromi menyatakan bahwa pilihan
pekerjaan merupakan kompromi dari faktor-faktor yang ada, antara kepentingan
subyek dengan kepentingan nilai, minat, dan kemampuan. Setelah direvisi pada
tahun 1970, proses yang semula berakhir pada awal masa dewasa atau akhir masa
remaja, kemudian dirumuskan bahwa tidak demikian halnya tetapi berlangsung
terus menerus. Mengenai irreversibilitas, adanya pembatasan pilihan tidak mesti
berarti bahwa pilihan itu bersifat menentukan. Apa yang terjadi sebelum orang
berumur 20 tahun mempengaruhi kariernya. Tersedianya kesempatan bisa saja
menyebabkan orang berubah dalam pilihan pekerjaannya. Konsep kompromi juga
mengalami revisi sebagai hasil temuan-temuan riset. Konsep dasar tentang
kompromi tetap, yaitu bahwa dalam pemilihan pekerjaan ada unsur kompromi.
Hanya saja, hal itu bukan peristiwa sekali saja. Konsep optimalisasi yang
merupakan penyempurnaan teorinya berarti bahwa setiap orang berusaha mencari
kecocokan yang paling baik antara minatnya yang terus mengalami
perubahan,tujuan-tujuannya, dan keadaan yang juga terus berubah. Kompromi
bersifat dinamis dam berlangsung seumur hidup. Sedangkan optimisasi yang
merupakan penyempurnaan teori (individu yang mencari kecocokan kerja).
Proses Pemilihan Karir dan Langkah-langkahnya
Menurut Ginzberg, Ginzburg, Axelrad, dan Herna (1951), perkembangan
dalam pemilihan pekerjaan mencakup tiga tahapan utama yaitu :
1. Masa fantasy
Masa ini berlangsung pada individu dengan tahap usia sampai kira-kira 10
tahun atau 12 tahun (masa sekolah dasar). Pada masa ini, proses pemilihan
pekerjaan masih bersifat sembarangan atau asal pilih, tanpa didasarkan pada
pertimbangan yang masak (rasional dan objektif) mengenai kenyataan yang ada
dan hanya berdasarkan pada kesan dan khayalan belaka. Pilihan pekerjaan pada
masa ini hanya didasari atas kesan yang dapat melahirkan kesenangan semata, dan
diperolehnya dari/mengenai orang-orang yang bekerja atau lingkungan
kerjanya.Anak seperti ini percaya bahwa dia bisa menjadi apa saja berdasarkan
kesan yang timbul pada orang-orang yang bekerja disekitarnya.
Menurut Ginzberg, kegiatan bermain pada masa fantasi secara bertahap
menjadi berorientasi kerja dan merefleksikan preferensi awal untuk jenis aktifitas
tertentu. Berbagai peran okupasional tercermin dalam kegiatan bermain, yang
menghasilkan pertimbangan nilai dalam dunia kerja.Atau dengan kata lain selama
periode fantasi, kegiatan bermain secara bertahap menjadi berorientasi kerja dan
merefleksikan preferensi awal untuk jenis aktivitas tertentu. Umpamanya anak
umur lima tahun ingin menjadi tentara karena kegagahannya atau menjadi dokter
karena dokter itu bermobil mewah dan penghasilannya besar dari praktek swasta.
Anak seperti ini percaya bahwa ia bisa menjadi apa saja dan ini berdasarkan kesan
yang diperolehnya mengenai orang-orang yang bekerja atau keadaan lingkungan
kerjanya.
2. Masa tentatif
Pada masa tentatif, pilihan karir anak mengalami perkembangan. Mula-mula
pertimbangan karier itu hanya berdasarkan kesenangan, ketertarikan, dan minat
saja tanpa pertimbangan apapun sedangkan faktor-faktor lainnya tidak
dipertimbangkan. Menyadari bahwa minatnya berubah-ubah maka anak mulai
memikirkan dan bertanya kepada dirinya sendiri apakah dia memliki kemampuan
(kapasitas) melakukan pekerjaan yang dia inginkan, dan apakah pekerjaan itu
cocok dengan minatnya. Tahap berikutnya, waktu anak bertambah besar anak
menyadari bahwa didalam suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang itu
mengandung sebuah kandungan nilai yaitu nilai pribadi dan nilai kemasyarakatan,
bahwa kegiatan yang satu lebih mempunyai nilai daripada kegiatan lainnya.
Masa tentatif berlangsung mencakup anak usia lebih kurang 11 tahun
sampai 18 tahun atau pada masa anak bersekolah di SMP dan SMA. Pada masa
ini, pilihan pekerjaan seseorang mengalami perkembangan. Masa ini oleh
Ginzberg diklasifikasikan manjadi 4 (empat) tahap yaitu :
a) Tahap minat, terjadi pada usia 11-12 tahun. Individu membuat
keputusan yang lebih definitif tentang suka atau tidak suka. Individu
cenderung melakukan pekerjaan/kegiatan hanya yang sesuai minat dan
kesukaan mereka saja. Pertimbangan karierpun juga didasari atas
kesenangan, ketertarikan atau minat individu terhadap objek karier,
tanpa mempertimbangkan banyak faktor. Akan tetapi, setelah
menyadari bahwa minatnya berubah-ubah (sebagai reaksi
perkembangan dan interaksi lingkungannya), maka individu akan
menanyakan kepada dirinya tentang kemampuan yang dimilikinya
untuk melakukan suatu pekerjaan. Keadaan ini disebut sebagai tahap
kapasitas.
b) Tahap kapasitas yaitu individu menjadi sadar akan kemampuan
sendiri yang terkait dengan aspirasi vokasional. Tahap ini berlangsung
antara pada usia 13-14 tahun yakni masa dimana individu mulai
melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada kemampuannya
masing-masing. Orientasi pilihan pekerjaan juga pada masa ini
berbentuk upaya mencocokkan kemampuan yang dimiliki dengan minat
dan kesukaannya.
c) Tahap nilai yaitu masa terbentuknya persepsi yang lebih jelas tentang
gaya-gaya okupasional. Tahap ini berlangsung pada usia 15-16 tahun
yaitu tahap dimana minat dan kapasitas itu akan diinterpretasikan secara
sederhana oleh individu yang mulai menyadari bahwa terdapat suatu
kandungan nilai-nilai tertentu dari suatu jenis pekerjaan, baik
kandungan nilai yang bersifat pribadi maupun serangkaian nilai yang
bersifat kamasyarakatan. Kesadaran akan serangkaian kandungan nilai
ini pula yang membuat individu dapat mendiferensiasikan nilai suatu
pekerjaan dengan pekerjaan lainnya.
d) Tahap transisi, berlangsung pada usia 17-18 tahun. Pada usia ini
individu menyadari keputusannya tentang pilihan karir serta tanggung
jawab yang menyertai karir tersebut. Individu akan memadukan
orientasi-orientasi pilihan yang dimiliki sebelumnya (minat, kapasitas,
dan nilai) untuk dapat direalisasikan dalam kehidupannya. Tahap ini
dikenal juga dengan tahap pengenalan secara gradual terhadap
persyaratan kerja, pengenalan minat, kemampuan, imbalan kerja, nilai,
dan perspektif waktu. Keputusan yang menjadi pilihan itu sudah
merupakan bentuk tanggung jawab dan konsekuensi pola karier yang
dipilih.
3. Masa realistik
Pada tahap realistik anak melakukan eksplorasi dengan memberikan
penilaian ataspengalaman-pengalaman kerjanya dala kaitan dengan tuntutan
sebenarnya, sebagai syarat untuk bisa memasuki lapangan pekerjaan atau kalau
tidak bekerja, untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Masa ini mencakup anak
usia 18-24 tahun atau pada masa perkuliahan atau mulai bekerja. Pada masa ini,
okupasi terhadap pekerjaan telah mengalami perkembangan yang lebih realistis.
Orientasi minat, kapasitas, dan nilai yang dimiliki individu terhadap pekerjaan
akan direfleksikan dan diintegrasikan secara runtut dan terstruktur dalam frame
vokasional (kristalisasi pola-pola okupasi) untuk memilih jenis pekerjaan dan atau
memilih perguruan tinggi yang sesuai dengan arah tentatif mereka (spesifikasi).
Masa ini pun dibedakan menjadi 3(tiga) tahap yaitu :
a) Tahap eksplorasi, yakni tahap dimana individu akan melakukan
eksplorasi (menerapkan pilihan-pilihan yang dipikirkan pada masa
tentatif akhir dan belum berani mengambil keputusan) dengan
memberikan penilaian atas pengalaman atau kegiatan yang
berhubungan dengan pekerjaan dalam keterkaitannya terhadap tuntutan
kerja yang sebenarnya. Penilaian ini pada hakikatnya berfungsi sebagai
acuan dan atau syarat untuk bisa memasuki lapangan pekerjaan atau
untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tahap ini berpusat
pada saat masuk ke perguruan tinggi. Pada tahap ini, individu
mempersempit pilihan karir menjadi dua atau tiga kemungkinan tetapi
pada umumnya masih belum menentu.
b) Tahap kristalisasi, yakni tahap dimana penilaian yang dilakukan
individu terhadap pengalaman atau kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan pekerjaan baik yang berhasil ataupun yang gagal
akan mengental dalam bentuk pola-pola vokasional yang jelas. Pada
tahap ini, individu akan mengambil keputusan pokok dengan
mengawinkan faktor-faktor internal dan eksternal dirinya untuk sampai
pada spesifikasi pekerjaan tertentu, termasuk tekanan keadaan yang ikut
memaksa pengambilan keputusan itu. Tahap kristalisasi terjadi saat
komitmen pada satu bidang karir tertentu sudah terbentuk. Jika ada
perubahan arah, itu disebut “pseudo-crystallization”.
c) Tahap spesifikasi, yaitu tahap pilihan pekerjaan yang spesifik atau
khusus. Pada tahap ini, semua segmen dalam orientasi karier yang
dimulai dari orientasi minat, kapasitas, dan nilai, sampai tahap
eksplorasi dan kristalisasi telah dijadikan pertimbangan (kompromi)
yang matang (determinasi tugas-tugas perkembangan yang optimal)
dalam memilih arah dan tujuan karier dimasa yang akan datang. Tahap
spesifikasi terjadi bila individu sudah memilih suatu pekerjaan atau
pelatihan profesi untuk karir tertentu.
Berdasarkan atas tahap-tahap tersebut, setelah anak melakukan eksplorasi
dan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal, selanjutnya anak memasuki
fase kristaliasi dengan mengambil keputusan, dan selanjutnya mengambil
keputusan yang lebih spesifik. Berdasarkan teori perkembangan karir Ginzberg,
maka semakin dewasa, proses pemilihan pekerjaan semakin meningkat ke arah
yang lebih realistik. Dari berbagai tahapan yang ada, dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa pelaksanaan pemilihan pekerjaan yang terjadi pada individu
merupakan suatu pola pilihan karir yang bertahap dan runtut, yang dinilai
subjektif oleh individu dalam sosiokulturalnya sejak masa kanak-kanak hingga
awal masa dewasanya. Artinya, pada saat keputusan vokasional tentatif dibuat,
pilihan-pilihan yang lain akan dicoret. Sehingga individu yang berhasil dalam
karier/pekerjaan (memiliki kepuasan kerja) adalah individu yang mampu
mengidentifikasi, mengarah, dan mengakomodir semua orientasi minat, kapasitas,
dan nilai kedalam proses kompilasi yang tepat dan dinamis. Kelompok Ginzberg
mengakui adanya variasi individual dalam proses pembuatan keputusan karir.
Pola individual perkembangan karir yang tidak sesuai dengan sebayanya disebut
“menyimpang”. Terdapat dua penyebab utama penyimpangan itu, yaitu:
a. Keterampilan okupasional yang sudah berkembang dengan baik secara
dini sering menghasilkan pola karir yang dini pula yang menyimpang
dari perkembangan normal.
b. Timing untuk tahap perkembangan realistis itu mungkin secara signifikan
lebih lambat datangnya sebagai akibat dari variabel-variabel tertentu
seperti instabilitas emosi, berbagai masalah pribadi, dan kekayaan
finansial.
Ginzberg menyimpulkan bahwa pengambilan keputusan dalam pilihan
karier itu berlangsung sepanjang hayat, sebagai refleksi dari perubahan minat dan
tujuan-tujuan, serta keadaan atau tekanan yang berlangsung dalam kehidupan
seseorang. Konsep ini sebagai reaksi edukatif Ginzberg atas kelemaham awal
tentang batasan umur masa realistis dari teori yang dibangunnya. Sehingga diakhir
pendapatnya, Ginzberg (Munandir, 1996:92) menyatakan bahwa “pemilihan
pekerjaan merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung seumur
hidup bagi mereka yang mencari kepuasan dari pekerjaannya. Keadaan ini
mengharuskan mereka berulang-ulang melakukan penilaian kembali, dengan
maksud mereka dapat lebih mencocokkan tujuan-tujuan karier yang terus
berubah-ubah dengan kenyataan dunia kerja”. (Ginzberg, 1984,180).
Implikasi Teori Ginzberg dalam Bimbingan Konseling
Berdasarkan atas teori yang dikemukakan oleh Ginzberg, hendaknya dapat
dijadikan acuan oleh guru pembimbing dalam memfasilitasi perkembangan siswa
di sekolah. Bersumber pada pengorganisasian bimbingan konseling di sekolah
sebagai sistem yang memberikan pelayanan bimbingan karir kepada peserta didik,
maka implikasi teori ini dapat berupa yaitu :
Informasi karir atau pekerjaan oleh guru pembimbing, akan lebih
memungkinkan siswa untuk dapat mengenal berbagai jenis pekerjaan dan
pola karier yang dapat mereka pilih setelah menyelesaikan pendidikannya.
Layanan seperti ini juga ditengarai dapat membantu siswa dalam mengenal
secara seksama arah minat dan kemampuan (potensi diri) untuk difantasi
dan ditentasikan hingga sampai pada kemampuan untuk merealisasikan
orientasi-orientasi itu dimasa yang akan datang. Informasi karier seperti ini
oleh Munandir (1996:250) dapat berkenaan dengan informasi jenis-jenis
pekerjaan dan informasi jenis-jenis pendidikan. Bentuk lain materi layanan
informasi karier yang juga dapat diberikan guru pembimbing adalah
dengan penyediaan berbagai sumber informasi pekerjaan, jabatan dan
karier, penyediaan papan media bimbingan, dan penyediaan sumber-
sumber informasi jabatan (Ketut, 1984 : 238-239).
Pengenalan terhadap minat, kapasitas, yang dimiliki siswa dan perangkat
nilai yang dianutnya akan sangat diperlukan oleh guru pembimbing dalam
upaya mengembangkan, membina, dan mengarahkan siswa pada pola-pola
vokasional dan atau pemilihan pendidikan yang tepat dan selaras dengan
kondisi dan pilihan karier tersebut.
Aplikasi konseling karier dengan pola pendekatan konseling behavioral
yang muatannya berupa analisis, eksplorasi kondisi yang sesuai mengenai
individu, keterampilan yang dimilikinya, minat, keinginan, dan nilai
kemasyarakatan, tekanan, dan arah kecenderungan dunia kerjanya, akan
sangat membantu individu dalam mencapai kecocokan dan kepuasan kerja.
Dalam kegiatan konseling karier, penjelasan yang diberikan mengenai
informasi pekerjaan ini bertujuan untuk mengukuhkan pilihan karier yang
telah diambil individu dan membantu individu kalau ia mengalami
ketidakpastian antara dua pilihan yang sama-sama menarik. Informasi
karier juga bermaksud memberikan dasar pengujian pilihan yang tepat,
dan bertujuan memotivasi individu yaitu dengan cara melibatkan individu
secara aktif dalam proses pengambilan keputusan.
Perkembangan karier merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses
perkembangan orang muda dan pilihan yang menyangkut jabatan dimasa
depan dan berlangsung selaras dengan perkembangan karier. Kalau proses
perkembangan orang muda tidak berjalan sebagaimana mestinya, laju
perkembangan karier juga tidak akan berjalan lancar dan banyak pilihan
karier akan menunjukkan kekurangan yang berat. Karena itu, bimbingan
karier harus direncanakan dan dikelola dengan maksud menunjang
perkembangan karier orang muda, sesuai dengan tahap perkembangan
diberbagai jenjang pendidikan disekolah. Secara ideal, bimbingan
diberikan sebagai bagian integral dari pendidikan karier atau pendidikan
jabatan (career education). Sifat bimbingan yang diutamakan dalam
bimbingan karier adalah sikap perseveratif (developmental) dan sifat
pencegahan (preventive), lebih-lebih dalam bimbingan karier yang
diberikan secara kelompok. Sifat korektif (remedial) dapat muncul dalam
konseling karier (career counseling) secara individual sesuai dengan kasus
konkret yang dihadapi, misalnya gambaran diri yang kurang bulat,
informasi jabatan yang tidak diolah secara tepat dan pilihan yang kurang
matang.
Pilihan jabatan tidak dibuat sekali saja dan tidak definitive dengan sekali
memilih saja. Orang muda membuat suatu rangakain pilihan yang
berkesimanbungan dan bertahap, dari pilihan yang masih bersifat agak
luas dengan memilih bidang jabatan sampai jabatan tertentu dibidang itu.
Pilihan-pilihan itu dibuat dalam lingkup lingkungan sosial, budaya, dan
ekonomi tertentu, namun kontinuitas dan keterpaduan diantara seluruh
pilihan berakar dalam gambaran diri atau kosep diri yang semakin
berkembang. Gambaran diri merupakan garis dasar yang menyambung
dan memadukan semua pilihan yang dibuat. Karena itu, bimbingan karier
harus menunjang usaha orang muda untuk mengenal dirinya sendiri
dengan lebih baik. Pemahaman diri ini menjadi benang merah dalam
menyusun rencana masa depan dan semua pilihan yang dibuat mendapat
maknanya sebagai implementasi konkret dari konsep diri dalam berbagai
aspeknya.
Konseling karier yang berlangsung dalam pertemuan pribadi antar
konselor dan konseli dan kerap terfokuskan pada permasalahan mengenai
pilihan program studi dan/ atau pilihan jabatan, akan berlangsung lebih
lancar bilamana orang muda telah disiapkan melaui bimbingan karier
secara kelompok untuk menghadapi saat-saat harus dibuat suatu pilihan
diantara beberapa alternatif. Persiapan ini meliputi aneka topik bimbingan
kelompok seperti pemahaman diri, pengolahan informasi pendidikan
(educational information), pengolahan informasi tentang dunia kerja
(vocational information), pengolahan informasi pendidikan dan pekerjaan
dalam keterpaduan satu sama lain (career information), pendalaman nilai-
nilai kehidupan (values) yang terkandung dalam bidang kehidupan bekerja
dan memegang jabatan, serta cara yang tepat dalam mengambil suatu
keputusan dengan memilih diantar berbagai alternatif (decision making
skills). Dengan demikian, konseling karier tidak akan menjadi kursus kilat
yang memadatkan program bimbingan karier dalam satu-dua wacana, yang
mungkin membingungkan konseli karena dalam waktu singkat harus
diperoleh informasi tentang lingkungan dan diri sendiri, harus ditemukan
beberapa alternatif pilihan, serta harus dipelajari cara yang tepat untuk
mengambil suaru keputusan secara tanggung jawab. Demikian pula,
konselor tidak akan berhadapan dengan konseli yang kurang mengerti
akan kompleksitas pilihan karier serta kurang paham akan segala faktor
internal dan eksternal yang perlu dipertimbangkan.
2.2 Instrument yang digunakan dalam kegiatan layanan
Pemberian informasi karir pada siswa kelas X Keperawatan di SMK
Kesehatan Bhaktiyasa dalam pemilihan karirnya, menggunakan instrument yaitu
kuesioner penelusuran arah karir. Tujuan dari penggunaan kuesioner penelusuran
arah karir yaitu agar kita dengan mudah mengetahui kemana arah karir siswa, apa
sudah sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki atau belum. Adapun
instrumentnya adalah sebagai berikut :
KUESIONER PENELUSURAN ARAH KARIR
SMK KESEHATAN BHAKTIYASA
1. Nama : .............................................................................2. Kelas : .............................................................................3. Jurusan : .............................................................................4. Sekolah : .............................................................................
PetunjukDi bawah ini kami sajikan beberapa soal. Soal-soal di bawah ini bukanlah
soal ujian sehingga apapun jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran anda. Dalam menjawab soal ini, tidak ada jawaban benar atau salah. Silakan anda jawab semua pertanyaan sesuai keadaan anda yang sebenarnya pada tempat yang disediakan. Jawaban anda akan membantu kami dalam mengidentifikasi arah karir anda sehingga kami mempermudah anda dalam memberikan layanan kepada anda.
1. Apakah jurusan yang sekarang anda tekuni sudah sesuai dengan minat dan bakat anda? Jika “Sesuai” berikan alasan dan jika “Tidak sesuai ” berikan alasan!....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Apakah anda merasa senang dan nyaman dengan jurusan yang anda pilih? Jika “Ya” berikan alasan dan jika “Tidak” berikan alasan!....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Siapa sajakah yang ikut menentukan pilihan jurusan anda? Sebutkan!....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Apakah anda sudah mempunyai bayangan dengan karir yang anda tuju setelah anda lulus dari sekolah ini? Coba sampaikan secara singkat!
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
............................................................................
5. Setelah anda lulus dari sekolah ini, kemanakah tujuan anda selanjutnya:Pilih salah satu dengan memberi tanda centang () pada pilihan yang tersedia!( ) Bekerja( ) Kuliah( ) Menikah( ) Kursus( ) Kuliah sambil bekerja( ) Lain-lain ................(sebutkan)* Jawab soal di bawah ini sesuai dengan pilihan anda di atas!
a. Jika anda ingin bekerja, kemana sajakah anda ingin bekerja? Sebutkan!...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Jika anda ingin kuliah, ke Perguruan tinggi mana anda ingin melanjutkan studi? (Centang salah satu dan isi nama perguruan tinggi yang anda tuju!)( ) Politeknik (....................................................................)( ) Institut (.........................................................................)( ) Universitas (..................................................................)( ) Sekolah Tinggi (............................................................)( ) Akademi (......................................................................)
c. Jika anda ingin kursus, lembaga kursus apa yang ingin anda tekuni?...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
6. Data atau informasi apa yang belum anda ketahui terkait pilihan karir anda (sesuai soal no.5 di atas)....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7. Kritik, saran, masukan anda terhadap pemberi layanan!
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
............................................................................
Singaraja, Mei 2012Pengisi angket,
(.........................................................)
2.3 RPBK yang digunakan serta perangkat media yang menyertainya
Dengan melihat kebutuhan siswa yang ada di SMK Kesehatan Bhaktiyasa
khususnya kelas X dalam pemilihan karir kedepannya seperti apa dan bagaimana,
maka dari itu dapat dirancang RPBK (Rencana Pembelajaran Bimbingan dan
Konseling) sebagai berikut :
RPBK
(RENCANA PEMBELAJARAN BIMBINGAN DAN KONSELING)
A. Identitas
1. Sekolah : SMK Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja
2. Kelas/Smt : X (sepuluh) / 2 (genap)
3. Jurusan/Bidang : Keperawatan
4. Bidang Bimbingan : Bidang Karir
5. Jenis Layanan : Klasikal
6. Topik Layanan : Memberikan informasi tentang perkembangan
karir serta peluang pekerjaan di dalam
dunia kerja.
7. Waktu Pelaksanaan : 3 x 25 menit
B. Tujuan Kegiatan :
1. Siswa dapat memiliki pemahaman tentang
informasi perkembangan karir serta peluang
pekerjaan didalam dunia kerja setelah lulus
dari SMK Kesehatan.
2. Membantu siswa agar dapat mengenal
berbagai jenis karir yang ada di masyarakat
sesuai dengan bidang atau jurusannya.
3. Memberikan informasi kepada siswa tentang
jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta
peluang pekerjaan didalam dunia kerja sesuai
dengan karir yang akan dikembangkannya.
4. Siswa dapat mulai mempersiapkan diri tentang
perkembangan karirnya kedepan.
C. Materi
Politeknik, Institut, Universitas, Akademi, atau Sekolah Tinggi
Politeknik, Institut, Universitas, Akademi, atau Sekolah Tinggi
merupakan suatu jenjang pendidikan yang akan ditempuh oleh siswa setelah lulus
dari SMA/SMK. Berbagai macam Politeknik, Institut, Universitas, Akademi, atau
Sekolah Tinggi yang ada di Indonesia menjadi pilihan tersendiri bagi siswa sesuai
dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Dalam
perkembangan karir kedepannya, siswa harus diberikan informasi dari sekarang
agar mampu menentukan arah dan tujuan kedepannya mau kemana, dan mau jadi
apa.
Di dalam melakukan observasi di SMK Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja,
dalam memberikan informasi tentang Politeknik, Institut, Universitas, Akademi,
atau Sekolah Tinggi yang akan ditempuh pada jenjang berikutnya dan apa saja
potensi-potensi unggulan dari pilihan Politeknik, Institut, Universitas, Akademi,
atau Sekolah Tinggi yang telah di informasikan, ada beberapa pilihan Politeknik,
Institut, Universitas, Akademi, atau Sekolah Tinggi yang telah diinformasikan.
Adapun Politeknik, Institut, Universitas, Akademi, atau Sekolah Tinggi yaitu
sebagai berikut :
UNDIKSHA (Universitas Pendidikan Ganesha)
UGM (Universitas Gajah Mada)
UI (Universitas Negeri Surabaya)
STIKES BALI
POLTEKES Denpasar
STIKES Singaraja
Akademi Kebidanan Kartini Denpasar
Akademi Kebidanan Singaraja
Dan lain sebagainya
Peluang Dunia Kerja
Pekerjaan merupakan suatu hal yang di idam-idamkan oleh semua orang.
Berbagai pekerjaan digeluti sesuai dengan bakat dan minat dari masing-masing
orang. Dalam mendapatkan pekerjaan yang baik dan sesuai dengan minat setiap
orang, pekerjaan yang baik akan diperoleh apabila dari sejak awal kita mulai
menanamkan pemahaman tentang informasi tentang karir itu. Agar semua orang
terutama siswa mulai dari sekarang mampu melihat kearah mana tujuan karirnya
berjalan. Menurut pendapat Ginzberg (Munandir, 1996:2) “pemilihan pekerjaan
merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung seumur hidup bagi
mereka yang mencari kepuasan dari pekerjaannya. Keadaan ini mengharuskan
mereka berulang-ulang melakukan penilaian kembali, dengan maksud mereka
dapat lebih mencocokkan tujuan-tujuan karier yang terus berubah-ubah dengan
kenyataan dunia kerja”.
Peluang pekerjaan yang dapat dijalankan setelah siswa lulus dari SMK
Kesehatan yaitu, siswa harus menempuh jenjang Politeknik, Institut, Universitas,
Akademi, atau Sekolah Tinggi terlebih dahulu, karena setelah lulus dari SMK
Kesehatan tidak bisa langsung bekerja di RS, Puskesmas atau di dunia kesehatan.
Hal tersebut dikarenakan, siswa belum memiliki keterampilan yang khusus hanya
baru belajar dasar saja dari kesehatan. Jadi agar mendapatkan ilmu kesehatan yang
lebih mendalam, siswa harus menempuh jenjang yang lebih tinggi seperti ke
Politeknik, Institut, Universitas, Akademi, atau Sekolah Tinggi. Sehingga dengan
menempuh jenjang Politeknik, Institut, Universitas, Akademi, atau Sekolah
Tinggi siswa nantinya akan memiliki kemampuan yang mendalam, tidak hanya
ilmu tapi juga praktiknya. Dan akan siap bekerja sesuai dengan potensi atau karir
yang sudah diinginkannya.
D. Metode/Pendekatan/Teori/Model :
1. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, dan Diskusi
2. Teori : Perkembangan Karir (Ginzberg)
E. Langkah Kegiatan Layanan
TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU
Pembukaan 1. Menyampaikan salam panganjali “Om
Swastyastu”.
2. Mengecek kehadiran siswa dengan
melakukan presensi.
3. Memberikan apersepsi
4. Menyampaikan tujuan dan kegiatan
yang akan dilaksanakan yaitu
memberikan informasi kepada siswa
dengan tema “Perkembangan Karir serta
Peluang Pekerjaan di dalam dunia
kerja”
5’
Kegiatan Inti
Penutup
1. Menjelaskan perkembangan karir serta
peluang pekerjaan di dalam dunia kerja
di masa depan.
2. Memberikan informasi tentang berbagai
macam PT/POLTEK yang dapat
ditempuh setelah lulus dari SMK
Kesehatan.
3. Menjelaskan prospek kedepan setelah
lulus SMK Kesehatan
4. Melakukan tanya jawab
1. Menyimpulkan hasil layanan
2. Evaluasi
3. Refleksi hasil (Setiap siswa menuliskan
di angket yang telah disediakan untuk
mengetahui hasil pelaksanaan layanan)
30’
10’
F. Media/alat/sumber Informasi :
Media : brosur, website
Nara Sumber :.......................
G. Evaluasi
1. Evaluasi Hasil : a. Laiseg : Siswa dapat memahami tentang
bimbingan karir yang diberikan.
b. Laijapen : Siswa dapat meningkatkan
pengetahuan tentang dunia karir
pada umumnya.
c. Laijapang : Siswa dapat meningkatkan
keterampilan dasar dan berpikir agar
mampu melaksanakan keputusan
tentang karir yang sesuai dengan
dirinya.
2. Evaluasi Proses : Proses kegiatan dilaksanakan dengan mengadakan
pengamatan (observasi) langsung ke lapangan atau
sekolah tujuan. Dalam proses kegiatan pemberian
layanan aspek yang diamati yaitu partisipasi siswa
dan antusias siswa selama kegiatan berlangsung.
Mengetahui, Singaraja, Mei 2012
SMK Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja Guru BK
Drs. Made Wastu Muliadi Ni Dsk Nym Pramita Sani, S.Pd
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil-hasil yang dicapai
Setelah pemberian layanan informasi tentang pemilihan karir secara
klasikal dengan menyebarkan kuesioner penelusuran arah karir, didapatkan hasil
seperti berikut :
Hasil pemilihan karir kelas X Keperawatan
SMK Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja
Sebelum memberikan layanan
No Nama Pilihan KarirPoliteknik Institut Universitas Akademi Sekolah Tinggi
1 Putu Winda Satuti Poltekes (Gizi)2 Luh Eni Sukiasih IHD (Filsafat)3 Kadek Widiarini UNUD (Kesling)4 Kadek Wina Apriani Akbid Singaraja5 Sa'adah Tudarini Akbid Kartini
6 Komang Wili PurnamiStikes Bali (Keperawatan)
7 I Km Bgs Darma PutraPoltekes (Perawat)
8 Putu Angga ArtawanPoltekes (Perawat)
9 Gede Dediy Satia. A Poltekes (Gizi)
10 Ketut JuliyantiniUndiksha (Biologi)
11 KT. Arya TrismahendraPOLTEKES (Perawat)
12 Made BudayasaStikes Bali (Keperawatan)
13 Ni Made Dewi IndrayaniUndiksha (Analisis Kimia)
14 Nyimas Raden A.R.YStikes Bali (Keperawatan)
15 Ni Komang Sri Wedari Akbid Kartini
16 IGA.Anggi YuanitaStikes Bali (Keperawatan)
17 Ni Putu Ayu WijayantiPoltekes (Perawat)
18 Made Winda Akbid Singaraja
19 Nabila Kharisma PutriStikes Bali (Keperawatan)
20 Parhani Rani FarisUndiksha (Sejarah)
21 Kadek Suryani UNUD (Kesling)
Dari hasil pemilihan karir seperti yang dilihat, ada beberapa siswa yang
memilih perguruan tinggi lanjutan tidak sesuai dengan jurusannya sekarang. Dari
wawancara yang dilakukan dengan siswa yang bersangkutan, mereka mengatakan
kalau pemilihan karir tersebut hanya sementara. Mungkin akan berubah setelah
menginjak kelas XI atau kelas XII. Karena baru kelas X, jadi menurut mereka
tidak terlalu memikirkan ke arah yang lebih jauh.
Setelah diadakan wawancara dengan beberapa siswa tersebut, kemudian
diadakan pemberian informasi tentang karir dengan memberikan informasi lewat
brosur, diskusi dan tanya jawab. Sehingga informasi yang mereka dapatkan
tentang karir lebih lengkap dan terperinci. Dan karir yang akan mereka pilih
kedepannya akan sesuai dengan jurusan mereka sekarang. Kemudian diadakan
penyebaran kuesioner yang kedua pada siswa, dari hasil kuesioner yang kedua
diperoleh suatu perubahan dari hasil kuesioner yang pertama yaitu sebagai
berikut :
Setelah memberikan layanan
No Nama Pilihan KarirPoliteknik Institut Universitas Akademi Sekolah Tinggi
1 Putu Winda Satuti Poltekes (Gizi)
2 Luh Eni SukiasihStikes Banyuangi
3 Kadek Widiarini UNUD (Kesling)4 Kadek Wina Apriani Akbid Singaraja5 Sa'adah Tudarini Akbid Kartini
6 Komang Wili PurnamiStikes Bali (Keperawatan)
7 I Km Bgs Darma PutraPoltekes (Perawat)
8 Putu Angga ArtawanPoltekes (Perawat)
9 Gede Dediy Satia. A Poltekes (Gizi)
10 Ketut JuliyantiniUndiksha (Biologi)
11 KT. Arya TrismahendraPoltekes (Perawat)
12 Made BudayasaStikes Bali (Keperawatan)
13 Ni Made Dewi IndrayaniStikes Yogyakarta
14 Nyimas Raden A.R.YStikes Bali (Keperawatan)
15 Ni Komang Sri Wedari Akbid Kartini
16 IGA.Anggi YuanitaStikes Bali (Keperawatan)
17 Ni Putu Ayu WijayantiPoltekes (Perawat)
18 Made Winda Akbid Singaraja
19 Nabila Kharisma PutriStikes Bali (Keperawatan)
20 Parhani Rani FarisAkademi Singaraja
21 Kadek Suryani UNUD (Kesling)
Contoh kuesioner yang sudah diisi oleh siswa (dilampirkan)
Kesan-kesan dari siswa, kepala sekolah, dan guru bimbingan konseling
Kesan-kesan yang disampaikan oleh siswa kelas X Jurusan Keperawatan
setelah diberikan informasi tentang karir yaitu siswa merasa senang menerima
informasi yang diberikan tentang karir mereka kedepannya. Sehingga apa yang
menjadi pilihan awal siswa mengambil jurusan keperawatan dapat mendukung
pilihan karir kedepannya untuk melanjutkan studi. Siswa juga tahu tentang
tuntutan-tuntutan dunia kerja dan kelanjutan studi sehingga mereka dapat
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menghadapi tuntutan-tuntutan
yang ada dalam dunia kerja.
Kemudian kesan-kesan yang disampaikan oleh Kepala SMK Kesehatan
Bhaktiyasa tentang pemberian layanan informasi karir pada siswa-siswanya yaitu
sangat bermanfaat dan bagus diberikan bagi siswa-siswanya, agar siswa-siswanya
tahu dan dapat menentukan karir mereka kedepannya. Serta dikembangkan sesuai
dengan jurusannya sekarang.
Selanjutnya yang terakhir kesan-kesan yang disampaikan oleh guru
pembimbing atau guru bimbingan konseling tentang pemberian informasi karir
pada siswanya yaitu sangat bermanfaat dan antusias dengan pemberian layanan
informasi tersebut. Agar siswa-siswanya tahu dan paham bagaimana
mengembangkan karir kedepannya sesuai dengan jurusannya sekarang. Juga dapat
membantu guru pembimbing dalam memberikan informasi bagi siswanya.
3.2 Kelemahan dan kelebihan kegiatan layanan yang sudah dilakukan
Kelemahan kegiatan layanan yang diberikan
Kegiatan layanan informasi yang diberikan kepada siswa kelas X Jurusan
Keperawatan di SMK Bhaktiyasa Singaraja, memiliki beberapa kelemahan
diataranya adalah:
a. Kurangnya materi informasi yang diberikan.
Dalam pemberian informasi materi-materi yang disampaikan sangatlah
minim, ini dikarenakan kurangnya pengetahuan serta sumber-sumber materi
terkait. Sehingga siswa ada merasa kurang dengan informasi yang diberikan
b. Kurangnya media yang digunakan dalam pemberian informasi
Media yang digunakan dalam pemberian informasi sangatlah kurang
karena hanya menggunakan brosur saja, jadi materi yang disampaikan dirasa
belum jelas oleh siswa.
Kelebihan kegiatan layanan yang diberikan
Selain kelemahan, terdapat juga kelebihan dalam pemberian informasi
yang diberikan kepada siswa kelas X Jurusan Keperawatan di SMK Bhaktiyasa
Singaraja, yaitu siswa menjadi sedikit lebih tahu beberapa persyaratan-persyaratan
kerja serta studi lanjut yang dapat memacu diri siswa untuk lebih meningkatkan
prestasi agar nantinya dapat memenuhi kriteria-kriteria yang diharapkan di dunia
kerja maupun studi lanjut. Selain itu juga informasi yang diberikan dapat sedikit
memperjelas jalan kemana siswa harus melangkah serta memantapkan dirinya
untuk mencapai cita-citanya sesuai dengan pilihan awal dari siswa tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Simpulan yang dapat disampaikan dari laporan yang telah dibuat yaitu
Bimbingan karir merupakan salah satu layanan bimbingan konseling yang sangat
penting, yang diberikan disekolah-sekolah, yaitu pada siswa SMP, SMA maupun
SMK yang akan menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. Bimbingan karir juga
memberikan bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja),
agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan
mengenal dunia kerja merencanakan masa depan dengan bentuk kehidupan yang
diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa
keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya.
Dengan pemberian layanan bimbingan karir, siswa akan lebih terarah
dalam menentukan arah karir kedepannya. Setelah diadakannya pemberian
layanan di kelas X Jurusan Keperawatan SMK Kesehatan Bhaktiyasa Singaraja,
siswa dapat menentukan dan merencanakan karirnya mulai dari sekarang agar
sesuai dengan jurusannya sekarang. Dan siswa tidak mengalami kebingungan lagi.
4.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dari laporan yang telah dibuat yaitu dalam
menentukan karir kedepannya siswa diharapakan memilihnya jurusan sesuai
dengan minat dan bakat yang dimiliki. Agar karir kedepannya dapat berjalan
dengan baik dan sukses sesuai yang diharapkan dan dicita-citakan. Bagi guru
pembimbing, harus memperhatikan potensi, minat, dan bakat yang dimiliki oleh
peserta didiknya. Agar peserta didiknya tahu arah karir kedepannya.
Lampiran Kuesioner
Lampiran Foto
Gambar 01. Wawancara siswa
Gambar 02. Foto bersama guru BK