PROGRAM TAHUNAN LAYANAN BK KOMPREHENSIF …eprints.uny.ac.id/48014/7/PROGRAM TAHUNAN LAYANAN BK...

23
PROGRAM TAHUNAN LAYANAN BK KOMPREHENSIF SMA N I BANGUNTAPAN TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

Transcript of PROGRAM TAHUNAN LAYANAN BK KOMPREHENSIF …eprints.uny.ac.id/48014/7/PROGRAM TAHUNAN LAYANAN BK...

PROGRAM TAHUNAN

LAYANAN BK KOMPREHENSIF

SMA N I BANGUNTAPAN

TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Halaman Pengesahan

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

A. Rasional

B. Visi dan misi bimbingan dan konseling

C. Tujuan Bimbingan dan Konseling

BAB II Pelaksanaan Program Pengembangan Diri

A. Pengembangan diri melalui Bimbingan Konseling

1. Tugas – tugas Perkembangan siswa SMA

2. Bidang Pelayanan Konseling

3. Fungsi Konseling

4. Prinsip dan Asas Konseling

5. Jenis Layanan Konseling

6. Kegiatan Pendukung

7. Pengelompokan Kegiatan

8. Penilaian Kegiatan

9. Sarana prasarana Pelayanan bimbingan konseling

B. Pelaksanaan Program Pengembangan diri melalui

Ekstrakurikuler

1. Struktur Kegiatan Ekstra Kurikuler

a. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler

b. Paradigma, Visi dan Misi

c. Fungsi kegiatan Ekstrakurikuler

d. Pirisip kegiatan Ekstrakurikuler

e. Jenis kegiatan Ekstrakurikuler

f. Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler

2. Perencanaan Kegiatan

3. Pelaksanaan Kegiatan

4. Penilaian Kegiatan

5. Pelaksana Kegiatan

6. Pengawasan Kegiatan

BAB III Penutup

Lampiran-lampiran :

a. Matrik Program tahunan,

b. Matrik Program semester.

c. Satuan Layanan bimbingan dan konseling

d. DLL sesuai kebutuhan.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah

pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa

pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun

kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap

peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan

pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 5 s.d. Pasal 18 tentang Standar Isi

untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang

memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap

satuan pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau

tenaga kependidikan.

Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah

pengembangan profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.

Pemahaman tentang Bimbingan dan Konseling ( BK ) sebagai

suatu sistem dan kerangka kelembagaan tidak dapat dilepaskan dari

pandangan umum bahwa layanan BK merupakan bagian integral dari

sistem pendidikan.

Tujuan Bk di SMA N 1 BANGUNTAPAN bersifat kompatibel

dengan tujuan pendidikan, untuk pengembangan potensi-potensi yang

ada disekolah, yang melibatkan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,

Guru, Pegawai, Dewan Sekolah dan pihak-pihak terkait dan

dikembangkan melalui proses perencanaan, pelakanaan, evaluasi dan

pelaporan. serta ditopang oleh anggaran dana yang cukup.

Dalam pendidikan ada standar dan kompetensi tertentu yang harus

dicapai oleh siswa, maka segala aktivitas dan proses dalam layanan BK di

SMA N 1 BANGUNTAPAN diarahkan pada upaya membantu siswa

dalam pencapaian standar kompetensi sesuai tugas perkembangan

siswa.

Program BK SMA N 1 BANGUNTAPAN bersifat pengembangan

yakni meskipun seorang konselor dimungkinkan mengatasi problem dan

kebutuhan psikologis yang bersifat krisis dan klinis, pada dasarnya fokus

layanan BK lebih diarahkan pada usaha memfasilitasi pengalaman-

pengalaman belajar tertentu yang membantu siswa untuk tumbuh dan

berkembang dan menjadi pribadi yang mandiri.

Program BK SMA N I BANGUNTAPAN bersifat komprehansif

bersandar pada asumsi bahwa tanggung jawab kegiatan bimbingan

melibatkan seluruh personalia yang ada disekolah dengan sentral

koordinasi dan tanggung jawab ada ditangan konselor yang bersertifikasi.

Konselor tidak hanya menyediakan layanan langsung untuk siswa,

melainkan juga bekerja secara konsultatif dengan tim bimbingan yang

lain, staff personil sekolah bahkan orang tua dan masyarakat.

Program BK SMA N 1 BANGUNTAPAN dikembangkan melalui

serangkaian sistematis sejak dari perencanaan,desain, implementasi,

evaluasi yang berkelanjutan dan ditopang dengan kepemimpinan yang

kokoh sehingga dapat menjamin akuntabilitas dan pencapaian kinerja

program yang optimal.

Program layanan Bimbingan dan Konseling SMA N I

BANGUNTAPAN merupakan suatu sistematika dan prosedur kerja yang

memuat arah, sasaran tujuan serta ruang lingkup pelaksanaan. Program

pelaksanaan Bimbingan dan Konseling SMA N I BANGUNTAPAN

disusun sebagai upaya memperjelas dan mempermudah dalam

pencapaian tujuan yang telah menjadi keputusan atau kesepakatan

bersama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada umumnya.

Adapun yang melatarbelakangi penyusunan program kerja

pelayanan Bimbingn dan Konseling SMA N 1 BANGUNTAPAN ini antara

lain:

1. Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendidikan

2. Tuntutan KTSP

3. Program sekolah

4. Analisa kebutuhan nyata siswa

5. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

B. Visi dan Misi Bimbingan Konseling

a. Visi

Visi pelayanan konseling SMA N I BANGUNTAPAN adalah

terwujudnya kehidupan siswa yang membahagiakan melalui peran

guru BK sehingga peserta didik berkembang secara optimal, mandiri

dan bahagia.

b. Misi

BK SMA N 1 BANGUNTAPAN memfasilitasi pengembangan

peserta didik melalui pembentukan perilaku afektif-normatif dalam

kehidupan keseharian dan masa depan

1) BK SMA N 1 BANGUNTAPAN memfasilitasi pengembangan

potensi dan kompetensi siswa baik bakat, minat maupun cita-cita di

dalam lingkungan sekola, keluarga dan masyarakat.

2) BK SMA N 1 BANGUNTAPAN memfasilitasi pengentasan

masalah siswa baik pribadi, sosial, balajar maupun karir dengan

mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari (KES)

C. Tujuan Bimbingan dan Konseling SMA N 1 BANGUNTAPAN :

1. Tujuan bimbingan dan konseling disekolah secara umum adalah :

a. Membantu fungsi dan peran kepala sekolah, staf guru, staf tata

usaha, dalam pelayanan siswa baik secara kelompok maupun

secara pribadi, sehingga pelaksanaan KBM berjalan aman, tertib

dan lancar.

b. Memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi siswa

secara optimal.

2. Tujuan bimbingan dan konseling disekolah secara khusus adalah :

”Tercapainya perkembangan siswa sesuai dengan kompetensi dasar

yang dimiliki dengan mengembangkan tugas perkembangan.”

BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI

A. PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI DENGAN

BIMBINGAN KONSELING

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan

memberikan kesempatan yang bertujuan memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik, kondisi

dan ciri khas satuan pendidikan. Kegiatan pengembangan diri merupakan

kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi:Bimbingan Konseling dan kegiatan

ekstrakurikuler.

Bimbingan Konseling bertujuan membantu diri siswa dalam upaya

menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa

depan, serta mengembangkan semua potensi yang ada dalam diri siswa

melalui bimbingan pribadi, belajar, sosial dan karir.

1. Sembilan Tugas – tugas Perkembangan siswa SMA

Arah pelayanan konseling dalam mencapai visi dan misi di

atas didasarkan pada pemenuhan tugas-tugas perkembangan peserta

didik SMA, yaitu:

a. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta

kematangan dalam perannya sebagai pria atau wanita.

c. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.

d. Mengembangkan penguasaan ilmu, tehnologi, dan kesenian sesuai

dengan program kurikulum, persiapan kerir dan melanjutkan

pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat

yang lebih luas.

e. Mencapai kematangan dalam pilihan karir.

f. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan

mendiri secara emosional, sosial, intelektiual dan ekonomi.

g. Mencapai kematangan gambaran sikap tentang kehidupan

berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

h. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual

serta apresiasi.

i. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai .

2. Bidang Pelayanan Konseling

a. Bidang Belajar

Standar Kompetansi yang akan dicapai melalui Layanan Bimbingan

Konseling Bidang Belajar di SMA N 1 BANGUNTAPAN adalah

agar siswa mampu menggembangkan diri, sikap dan kebiasaan

belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan

serta menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang

lebih tinggi. Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai

dengan layanan BK bidang belajar adalah :

1) Siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan

efisien baik dalam mencari informasi maupun sumber belajar

lainnya.

2) Siswa mampu mengembangkan

ketrampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas dan menjalani

program penilaian hasil belajar.

3) Siswa mengetahui informasi tentang

Perguruan Tinggi.

4) Siswa mampu bersaing dan diterima di

Perguruan Tinggi sesuai bakat dan minatnya.

b. Bidang Karir

Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan

Bimbingan Konseling Bidang Karir di SMA N 1 BANGUNTAPAN

adalah agar siswa mampu merencanakan dan mengembangkan

masa depan karir yang sukses.

Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan Layanan

BK bidang Karir adalah :

1) Siswa memiliki orientasi serta informasi karir pada umumnya

dan khususnya karir yang hendak dikembangkan.

2) Siswa memiliki orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan

usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

hidup.

3) Siswa memahami kecenderungan karir yang akan

dikembangkan sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang

dimiliki siswa.

c. Bidang Pribadi.

Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan

Bimbingan Konseling Bidang Pribadi di SMA N 1

BANGUNTAPAN adalah agar siswa dapat mewujudkan

pemahaman diri sebagai pribadi yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta memiliki potensi bakat dan

minat yang mantap dan mandiri.

Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan

BK bidang pribadi adalah :

1) Siswa memiliki sikap dan kebiasaan yang mantap dalam

beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Siswa memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan dapat

mengembangkannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan

produktif dimasa depan.

3) Siswa dapat mengambil dan melaksanakan keputusan.

d. Bidang Sosial

Standar Kompetensi yang akan dicapai melalui Layanan

Bimbingan Konseling Bidang Sosial di SMA N 1 BANGUNTAPAN

adalah agar siswa memiliki kemampuan dalam mengenal dan

berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi

pekerti luhur, tanggungjawab kemasyarakatan dan kenegaraan.

Sedangkan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dengan layanan

BK bidang Sosial adalah :

1) Agar siswa mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun

tulisan dan bertanggungjawab dalam menerima dan

menyampaikan pendapat.

2) Agar siswa siswa dapat bertingkah laku dengan menjunjung

tinggi tata krama , sopan santun serta nilai-nilai agama , moral,

adat istiadat,hukum dan kebiasaan yang berlaku.

3) Agar siswa dapat memahami kondisi lingkungan sekoalh dan

masyarakat secara dinamis dan bertanggungjawab.

4) Agar siswa memiliki orientasi hidup berkeluarga dan

bermasyarakat yang baik.

3. Fungsi Konseling

a. Pemahaman, yaitu BK di SMA N 1 BANGUNTAPAN berfungsi

untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.

b. Pencegahan, yaitu BK di SMA N 1 BANGUNTAPAN berfungsi

untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau

menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat

menghambat perkembangan dirinya.

c. Pengentasan, yaitu BK di SMA N 1 BANGUNTAPAN berfungsi

untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang

dialaminya.

d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu BK di SMA 1 SMA N 1

BANGUNTAPAN berfungsi untuk membantu peserta didik

memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan

kondisi positif yang dimilikinya.

e. Advokasi, yaitu BK di SMA N 1 BANGUNTAPAN berfungsi untuk

membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau

kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

4. Prinsip dan Asas Konseling

a. Prinsip-prinsip konseling di SMA N 1 BANGUNTAPAN sesuai

pedoman dari ABKIN yaitu berkenaan dengan sasaran layanan,

permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan,

serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.

b. Asas-asas konseling tersebut adalah meliputi asas kerahasiaan,

kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian,

kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan

kasus, dan tut wuri handayani.

5. Komponen Program Bimbingan Konseling

Program BK SMA N 1 BANGUNTAPAN mengandung empat

komponen pelayanan yaitu :

a. Pelayanan Dasar bimbingan

b. Pelayanan Responsif

c. Pelayanan perencanaan individual

d. Dukungan sistem

a. Pelayanan dasar, meliputi :

1) Pelayanan Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta

didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan

sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk

menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar

peran peserta didik di lingkungan yang baru. Materi yang

disampaikan al:

a) Orientasi Belajar di Kelas X

b) Orientasi Program Sekolah

c) Orientasi bagi siswa Mutasi Masuk

d) Orientasi Masuk PTN/PTS untuk kelas XII

2) Pelayanan Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta

didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial,

belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.

Materi yang disampaikan:

a) Tatatertib Sekolah

b) Analisa Presensi siswa

c) Informasi tentang Penjurusan

d) Informasi Perguruan Tinggi

e) Informasi penilaian UNAS

3) Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu

peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang

tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi,

program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.

Materi yang disampaikan al:

a) Penyaluran Beasiswa

b) Penjurusan

c) Kelanjutan Study

d) Pembentukan Kelompok Belajar

e) Kegiatan Ekstra Kurikuler

4) Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta

didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan

sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan

keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika

kelompok.

Materi yang disampaikan al:

a) Penyesuaian diri dengan lingkungan.

b) Pemantauan prestasi Akademik

c) Perkembangan Remaja/ KRR (Kesehatan Reproduksi

Remaja).

5) Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data

tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi

berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

a) Data Pribadi ( Kartu Pribadi )

b) Angket Kebutuhan Siswa

c) Angket Sosiometri

d) Angket Kelanjutan Study

e) Tes Potensi Akademik

b. Pelayanan responsif

1) Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta

didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi

melalui dinamika kelompok.

Materi yang disampaikan al:

a) Pembinaan siswa terlambat

b) Pembinaan bagi siswa yang nilai akademik rendah (di

bawah KKM ).

2) Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan

atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman,

dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani

kondisi dan atau masalah peserta didik.

Materi yang disampaikan al :

a) Penjurusan di SMA

b) Perguruan Tinggi

c) Cara Konsentrasi Belajar

d) Penyesuaian dengan lingkungan

3) Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik

menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan

antar mereka.

Materi yang disampaikan :

Membina Hubungan Sosial yang Harmonis Antar Warga

Sekolah

4) Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta

didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan

atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah,

keluarga, dan masyarakat.

Materi yang disampaikan :

Membiasakan Diri Dengan Kebiasaan Yang Baik,

Baik di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Maupun Masyarakat.

5) Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta

didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. Mencakup

masalah:

a. Pribadi

b. Belajar

c. Sosial

d. Karir

6) Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan

dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan

secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan

bersifat rahasia.

Meliputi al :

a) Data Nilai Akademik Siswa

b) Data pilihan jurusan

c) Data hasil tes Bakat minat ( Lembaga Psikologi )

d) Data kelanjutan Studi

e) Data kelebihan dan kelemahan siswa.

7) Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan

peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh

pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan

komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang

bersifat terbatas dan tertutup.

Dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang cukup kompleks,

dan memerlukan masukan data dari beberapa pihak.

8) Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data,

kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah

peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau

keluarganya.

Pemahan terhadap keadaan keluarga, sebagai data

pendukung penyelesaian masalah siswa.

9) Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai

bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam

pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar,

dan karir/jabatan.

a) Brosur-brosur PT

b) Passinggrade PTN

c) Cara belajar efektif

10) Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan

penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai

keahlian dan kewenangannya.

a) Permasalahan Kesehatan jasmani ke dokter.

b) Permasalahan kesehatan jiwa ke Psikiater.

c. Pelayanan perencanaan individual.

Pelayanan perencanaan individual untuk membantu peserta

didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya berdasarkan

data atau informasi yang diperoleh baik pencapaian tugas-tugas

perkembangan dalam aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.

Pelayanan perencanaan individual dapat juga melalui pelayanan

penempatan (penjurusan dan penyaluran), untuk membantu

peserta didik menempatkan posisi yang sesuai dengan bakat dan

minat.

Materi yang disampaikan al :

1) Penempatan ke Jurusan IPA/IPS.

2) Penyaluran ke PTN /PTS.

d. Dukungan sistem.

Pengembangan profesi dan menejemen program

merupakan pendukung terciptanya, terselenggaranya dan

tercapainya tujuan pelaksanaan program Bimbingan konseling.

Pengembangan profesi dapat melalui in-service training, aktif

dalam organisasi profesi, aktif dalam kegiatan ilmiah atau

melanjutkan studi keprogram yang lebih tinggi. Manajemen

program yang bermutu dalam arti dilakukan secara jelas,

sistematis dan terarah diperlukan sekali dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling agar mendapatkan hasil yang optimal.

Kegiatan tersebut antara lain :

1) Musyawarah Guru Bimbingan Konseling ( MGBK )

2) Mengikuti Seminar-Seminar

3) Menghadiri Sosialisasi di Perguruan Tinggi

4) Mengikuti Pelatihan-Pelatihan.

7. Pengelompokan Kegiatan

a. Individual, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingang

Konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.

b. Kelompok, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan

Konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana

dinamika kelompok.

c. Klasikal, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan

Konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.

d. Lapangan, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan Bimbingan

Konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik

melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.

e. Pendekatan Khusus, yaitu pengelompokan kegiatan Layanan

Bimbingan Konseling yang melayani kepentingan peserta didik

melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan

kemudahan.

8. Penilaian Kegiatan

a. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:

1) Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap

jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk

mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.

2) Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam

waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah

satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling

diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan

terhadap peserta didik.

3) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam

waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester)

setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung

konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak

layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap

peserta didik.

b. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui

analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum

di dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas

dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.

1) Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan

dalam LAPELPROG

2) Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam

satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara

kualitatif. Laporan dituliskan dalam kolom pengembangan diri

pada laporan hasil belajar. Hasil penilaian yang dituliskan

adalah ketercapaian anak dalam mencapai tugas

perkembangan

9. Sarana prasarana Pelayanan bimbingan konseling

Dalam pelaksanaan penggunaan sarana dan prasana yang ada

dipakai secara bersama antara petugas yang ada. Adapun secara

umum sarana tersebut cukup memadai, yaitu:

1) Ruang bimbingan dan konseling yang representatif

2) Perangkat administrasi yang memadai

3) Ruang bimbingan kelompok yang dilengkapi dengan audio visual

yang memadai

B. Pelaksanaan Program Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstra

Kurikuler

1. Struktur Kegiatan Ekstra Kurikuler

a. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata

pelajaran dan pelayanan konseling. Kegiatan ekstra kurikuler untuk

membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan,

potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara

khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga

kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah

SMA N 1 BANGUNTAPAN.

b. Paradigma, Visi dan Misi

1) Paradigma

Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pengembangan fisik,

psikologis dan sosial dalam bingkai budaya guna

mengembangkan potensi, bakat, dan minat peserta didik.

Artinya, pengembangan berdasarkan kaidah-kaidah fisiologis,

psikologis, sosiologis, dan keilmuan, serta teknologi pendidikan

yang dikemas dalam kaji-terapan program kegiatan yang

diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.

2) Visi

Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi,

bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian

dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri,

keluarga dan masyarakat.

3) Misi

a) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh

peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan

minat mereka.

b) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan

peserta didik mengekspresikan diri secara bebas melalui

kegiatan mandiri dan atau kelompok.

c. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler

1) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik

sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.

2) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial

peserta didik.

3) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk

mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan

menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses

perkembangan.

4) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk

mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

d. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler

1) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai

dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.

2) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai

dengan keinginan dan diikuti secara sukarela oleh peserta didik.

3) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang

menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

4) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam

suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.

5) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang

membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik

dan berhasil.

6) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang

dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

e. Jenis kegiatan Ekstra Kurikuler

1) Pramuka

2) Komputer Akuntansi

3) K I R

4) Sepak Bola

5) Pencinta Alam

6) P M R

7) Paduan Suara

8) Baca Tulis Al-Qur’n

9) Karate

10) Aeromodeling

11) Kerajinan dan Ketrampilan

12) Basket

13) E C ( English Club )

14) Tari.

Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang

bertujuan memberikan kesempatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat

setiap peserta didik, kondisi dan ciri khas satuan pendidikan. Untuk

mencapai tujuan tersebut selain dengan memberikan layanan

Bimbingan Konseling kepada seluruh siswa asuh juga melalui

program ekstrakurikuler. Program eksrakurikuler di SMA N 1

BANGUNTAPAN antara lain :

1) Pramuka

Kegiatan Pramuka dilaksanakan untuk siswa kelas X setiap

jumat sore,bertempat di halaman sekolah. Tujuan kegiatan ini

adalah pembentukan kepribadian yang kuat, meningkatkan

iman dan takwa kepada Tuhan YME, nasionalisme, jiwa sosial,

kekeluargaan, kerjasama dan semangat tolong menolong

2) PMR

Palang Merah Remaja merupakan kegiatan yang dilaksanakan

sore hari, merupakan pelatihan agar siswa mempunyai

keterampilan untuk menangani pada pertolongan pertama

keadaan darurat

3) Olah Raga

Ekstrakurikuler olah raga dilaksanakan sore hari meliputi :

sepak bola, bola basket, dan bela diri(Karate),Pencinta alam.

Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan minat dan bakat

siswa, diharapkan siswa mendapat prestasi juara pada event

kejuaraan oleh raga baik tingkat kabupaten, provinsi dan

nasional.

4) KIR( Karya Ilmiah Remaja).

Kegiatan ini dikhususkan untuk kelas XI IPA. Dengan tujuan

mendorong para siswa mengembangkan kemampuannya

sesuai dengan kompetensi masing-masing.

5) Komputer Akuntansi

Kegiatan Komputer Akuntansi diwajibkan untuk siswa kelas XI

IPS. Bertujuan agar siswa mempunyai keterampilan komputer

khususnya dibidang akuntansi.

6) English Club.

Kegiatan englis club untuk memfasilitasi siswa dalam

pengembangan bakat dalam bidang penguasaan bahasa

internasional agar mampu bersaing didunia internasional.

7) Baca Tulis Al-Qur’an

Kegiatan ini untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan

diri dalam bidang baca tulis Al-Qur’an.

8) Aeromodeling.

Aeromodeling adalah kegiatan memodifikasi pesawat dalam

bentuk kecil, dengan kegiatan ini bertujuan siswa mampu

mengembangkan ilmu fisika dalam bentuk yang nyata.

9) Seni

Meliputi : Peduan Suara,Tari, Kerajinan dan Ketrampilan.

Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu mengembangkan

bakatnya di bidang seni.

f. Bentuk Kegiatan

1) Individual, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti

peserta didik secara perorangan.

2) Kelompok, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti

oleh kelompok-kelompok peserta didik.

3) Klasikal, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti

peserta didik dalam satu kelas.

4) Gabungan, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti

peserta didik antarkelas/antarsekolah/madrasah.

5) Lapangan, yaitu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti

seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar

kelas atau kegiatan lapangan.

2. Perencanaan Kegiatan

Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis

kegiatan yang memuat unsur-unsur:

a. Sasaran kegiatan

b. Substansi kegiatan

c. Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta

keorganisasiannya

d. Waktu dan tempat

e. Sarana

3. Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat

rutin, spontan dan keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh

guru, konselor dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah.

b. Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai

dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan

pelaksana sebagaimana telah direncanakan.

4. Penilaian Kegiatan

Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan

dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku

kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.

5. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan ekstra kurikuler adalah pendidik dan atau tenaga

kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada

substansi kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.

6. Pengawasan Kegiatan

a. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah dipantau,

dievaluasi, dan dibina melalui kegiatan pengawasan.

b. Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara:

1) interen, oleh kepala sekolah/madrasah.

2) eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki

kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.

c. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti

untuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

ekstra kurikuler di sekolah/madrasah.

BAB III

PENUTUP

Program bimbingan dan konseling sudah disusun dan dapat berjalan

sesuai dengan rencan bimbingan dan konseling baik meliputi prgram

mingguan, bulanan, semester maupun tahunan.

Pengorganisasian bimbingan konseling sudah berjalan lancar sesuai

dengan yang telah direncanakan atau digariskan dalam struktur oganisasi

bimbingan dan konseling. Setiap personil telah dapat melaksanakan tugas

dan fungsinya mulai dari kepala dinas pendidikan, kepala sekolah sampai

dengan guru mata pelajaran, guru BK dan wali kelas.

Demikianlah program ini kami susun, semoga dengan adanya program

ini pelayanan bimbingan dan konseling dapat lebih terarah dan terlaksana

dengan sebaik-baiknya.