LAPORAN PRAKTIKUM balap sepeda
-
Upload
septianawulandari -
Category
Documents
-
view
89 -
download
3
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM balap sepeda
LAPORAN PRAKTIKUM
KOMPUTASI
BALAP SEPEDA
Disusun Oleh :
Nama : Dwi Nova Siti H
NIM : 08306144007
PRODI : Fisika NR’08
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010
Laporan Praktikum
A. Judul Program
Balap Sepeda
B. Hari dan Tanggal
Selasa, 23 November 2010
C. Tujuan
1. Membuat program komputer untuk menyelesaikan masalah gerakan sepeda
yang dikendarai oleh seorang pembalap.
2. Membandingkan penyelesaian eksak untuk kecepatan sebagai fungsi waktu
tanpa ada pengaruh gesekan udara dengan hasil pendekatan numerik (metode
Euler).
3. Menyelidiki efek dari perubahan power / daya dari pembalap dan luas frontal
untuk kecepatan tinggi.
4. Menggenaralisasi model untuk mentreatmen gerak sepeda di permukaan yang
landai (daerah perbukitan) dengan sudut jalan turunan tertentu.
B. Dasar Teori
Kita tahu bahwa sepeda merupakan alat transportasi yang sangat efisien, dan
tentu saja kita semua pernah naik sepeda. Tujuan praktikum ini adalah memahami
faktor-faktor yang menentukan kecepatan sepeda dan memperkirakan kecepatannya
untuk kasus yang nyata. Kita akan mulai dengan mengabaikan gesekan, setelah itu
kita akan mengenakannya, tapi marilah kita mulai dengan kasus yang lebih sederhana.
Persamaan gerak yang kita gunakan untuk menjelaskan masalah ini adalah
hukum Newton kedua yang dapat dituliskan dalam bentuk
............................................................................................................
5.1
dimana v adalah kecepatan, m adalah massa gabungan sepeda dan pengendara, adalah
waktu, dan F adalah gaya pada sepeda yang dikerahkan oleh pengendara (dalam hal
ini kita mengasumsikan bahwa sepeda bergerak dalam permukaan datar. Kita tidak
akan membicarakan proses gaya F yang terjadi, karena hal ini akan sangat rumit
karena gaya yang dikerahkan oleh pengendara akan ditransmisikan ke roda melalui
rantai, gir dan sebagainya. Akan tetapi, ada cara lain untuk mengatasi masalah ini
yaitu dengan menghindari dari mana asal gaya pada sepeda. Pendekatan alternatif ini
melibatkan formulasi masalah dalam bentuk daya yang ditimbulkan oleh pengendara.
Pengkajian secara fisiologi dari ahli pengendara sepeda meunjukkan bahwa seorang
atlit dapat menghasilkan output daya sekitar 400 watts selama sekitar1 jam. Dengan
menggunakan ide kerja-energi maka kita dapat menuliskan ungkapan (5-1) menjadi
............................................................................................................ 5.2
dimana E merupakan energi total dari gabungan sepeda-pengendara dan P adalah
output daya dari pengendara. Diasumsikan bahwa sangat sedikit energi yang hilang
oleh karena gesekan di dalam sepeda sendiri. Kita akan menyertakan sumber gesekan
lain kelak. Untuk permukaan yang datar, maka seluruh energi adalah energi kinetik,
sehingga dan . Dengan memasukkan ungkapan-ungkapan
ini maka akan menghasilkan
.......................................................................................................... 5.3
Apabila P konstan, maka ungkapan (5-3) dapat diselesaikan dengan cara analitik. Jika
disusun kembali (5-3) maka diperoleh
........................................................................................ 5.4
dimana v0 adalah kecepatan sepeda saat t=0 . Dengan mengintegralkan kedua
ruas, kemudian menyatakannya dalam v maka diperoleh
............................................................................................. 5.5
Coba Anda perhatikan penyelesaian (5-5)di atas, jika Anda perhatikan maka
kecepatan pengendara sepeda ternyata terus menerus bertambah. Hal ini apakah
mungkin terjadi. Jawabnya tentunya tidak mungkin terjadi. Nah, kita akan mengoreksi
hasil ini dengan cara mengadirkan gesekan dengan udara. Untuk menyelesaiakn
masalah ini dengan metode numerik, marilah kita mendekati ungkapan beda hingga
pada (5-3) dengan Euler maju
........................................................................................... 5.6a
atau
......................................................................................... 5.6b
Gambar (-1) mengambarkan gerak sepeda tanpa kehadiran gesekan. Pada program
yang dibuat massa pengendara-sepeda diambil 70 kg. Kita dapat lihat bahwa pada
waktu kurang dari 3 menit kecepatan sepeda sudah mencapai 45 m/s atau kurang lebih
162 km/jam. This is imposible..!!! Mungkin ini hanya bisa dilakukan saat balapan
moto GP. Disamping itu, kecepatan tumbuh tanpa hingga. Hal ini membuat
permasalahan menjadi jelas.
Untuk sepeda yang bergerak lebih dari 5 atau 10 mph, maka energi yang
hilang karena ada gesekan hub dan ban sepeda diabaikan dibandingkan dengan
gesekan yang diakibatkan oleh resistansi udara gesekan udara (atmospheric drag).
Jadi, model realistik dari gerak sepeda hanya membutuhkan satu sumber gesekan saja.
Pada dasarnya, gaya ini dapat dituliskan dengan
.................................................................................... 5.7
Dari ungkapan (5-7), ketika sepeda bergerak sangat lambat maka suku pertama akan
mendominasi dan koefisien B1 dapat dihitung untuk objek dengan bentuk sederhana.
Namun untuk kecepatan cukup tinggi, maka suku kedualah yang akan mendominasi.
Kita tidak dapat menentukan B2 dengan pasti untuk objek sesederhana bola baseball,
apalagi untuk objek sepeda yang memiliki bentuk rumit. Tetapi, kita dapat melakukan
pendekatan B2 dengan cara sebagai berikut. Kita tahu bahwa ketika objek bergerak,
maka ada sebagian udara yang dipindahkan. Masa dari udara yang dipindahkan dalam
selang waktu dt adalah , yang mana adalah densitas udara,
sedangkan A adalah luas frontal dari objek. Udara diberikan kecepatan berorde v,
sehingga energi kinetiknya adalah . Ini juga berarti kerja yang
dilakukan oleh gaya gesek (gaya pada objek akibat gesekan udara) pada interval dt
sehingga . Dengan mensubstitusi beberapa ungkapan tadi maka
akan diperoleh
.............................................................................................. 5.8
dimana C dikenal dengan koefisien gesek. Dengan menggabungkannya dengan
ungkapan (5-6b) maka akan diperoleh
....................................................................... 5.9
C. Metode
Langkah menentukan program komputer untuk menyelesaikan masalah
gerakan sepeda
1) Includekan pustaka file yang akan digunakan.
2) Memberikan masukan berupa kecepatan awal, besarnya daya P, massa
benda, koefisien gesek C, densitas udara, luas frontal A, waktu akhir
pengamatan.
3) Inisialisasikan serta
4) Masukkan rumus yang digunakan
5) Tetapkan euler
6) Hasil yang diperoleh dideklarasikan dengan printf
7) Membuat grafik hubungan antara t dengan , t
dengan , t dengan dan t dengan menggunakan matlab
D. Data Hasil Percobaan
Percobaan nomor 1
//balap sepeda
#include<stdio.h>
#include<math.h>
main(){
float v, vo, v1, v2, t_awal, t_akhir, t, P, m, C, rho, A, h;
double i,n;
printf("masukkan kecepatan awal : ");scanf("%f",&vo);
printf("masukkan besarnya daya P : ");scanf("%f",&P);
printf("masukkan massa benda : ");scanf("%f",&m);
printf("masukkan koefisien gesek C : ");scanf("%f",&C);
printf("masukkan densitas udara : ");scanf("%f",&rho);
printf("masukkan luas frontal : ");scanf("%f",&A);
printf("masukkan waktu akhir pengamatan : ");scanf("%f",&t_akhir);
t_awal=0;
h=0.01;
n=round((t_akhir-t_awal)/h);
v1=vo;
v2=vo;
FILE*pf;
pf=fopen("balap sepeda vava.txt","w+");
for (i=1;i<=n;i++){
t=t_awal+i*h;
v1=v1+(P/(m*v1))*h; //tanpa gesekan
v2=v2+(P/(m*v2))*h-(C*rho*A*v2*v2/m)*h; //dengan gesekan
printf("%f %f %f\n",t,v1,v2);
fprintf(pf,"%f %f %f \n",t,v1,v2);
}
}
Hasilnya :
Grafik hubungan antara t dengan t dengan
Percobaan nomor 2
// Balap Sepeda
#include<stdio.h>
#include<math.h>
main(){
float h, t, v, vo, v2, t_awal, t_akhir, m, P1, C, rho, A, v1, P2, E1, E2, Eo;
double i,N;
printf("masukkan syarat awal vo : ");scanf("%f",&vo);
printf("masukkan syarat awal P1 : ");scanf("%f",&P1);
printf("masukkan syarat awal P2 : ");scanf("%f",&P2);
printf("masukkan t_awal : ");scanf("%f",&t_awal);
printf("masukkan t_akhir : ");scanf("%f",&t_akhir);
printf("masukkan massa pengendara m : ");scanf("%f",&m);
printf("masukkan koefisien gesek udara C : ");scanf("%f",&C);
printf("masukkan densitas udara : ");scanf("%f",&rho);
printf("masukkan luas permukaan A : ");scanf("%f",&A);
v1=v2=vo;
E1=E2=Eo;
h=0.01; //step size_ukuran langkah
N=round((t_akhir-t_awal)/h);
FILE*pf;
pf=fopen("balap sepeda vava.txt","w++");
for(i=1;i<=N;i++)
{
t=t_awal+i*h;
v1=v1+((P1/(m*v1))*h);
v2=v2+((P2/(m*v2))*h)-(C/m)*rho*A*v2*v2*h;
E1=0.5*m*v1*v1;
E2=0.5*m*v2*v2;
printf( "%f %f %f\n",t,E1,E2);
fprintf(pf,"%f %f %f\n",t,E1,E2);}
}
Hasil
Grafik hubungan antara t dengan dan t dengan
E. Daftar Pustaka
Harvey Gold,dkk.2006.An Introduction To Computer Simulation Methods.New York :
PearsonAddison Wesley
Supardi.2010.Panduan Praktikum Fisika Komputasi.Yogyakarta : FMIPA