BAB II LANDASAN TEORI -...

43
23 BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Balap Sepeda a. Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda dunia, Leonardo da Vinci pada abad 15. Tetapi orang pertama yang merancang sepeda adalah Baron Van Daris pada tahun 1818. Kemudian di kembangkan berturut- turut diantaranya oleh, Kirk Patrick Macmillan dari Scotlandia dan ernest michux dari Perancis. Pengembanganya tidak hanya sampai di situ, tetapi terus mengalami perkembangan sampai banyak variasinya. (Husni Agusta, Lukman Hakim dan M. AR. Gayo, 1996) Menurut Husni Agusta (1996:34) “Olahraga balap sepeda adalah upaya untuk menempuh jarak tertentu dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Dapat dilakukan di lapangan terbuka ataupun tertutup, baik perorangan maupun beregu”. Balap sepeda sebagai salah satu olahraga telah di kenal lebih dari seratus tahun yang lalu. Hari kelahiranya secara tepat bisa dikatakan 31 mei 1868, ketika lomba velocipede pertama di organisir oleh Oliver bersaudara, manager pabrik Michaux, yang pertama kali mengenalkan pedal pada poros sepeda depan sepeda. Lomba tersebut di selenggarakan di St Cloud Park dekat kota Paris, yang di menangkan oleh James moor, orang inggris yang tinggal di Perancis. Kemudian tahun 1891 lomba balap sepeda dengan ban angin diadakan. Jarak perlombaan diperpanjang dari paris ke Bordeaux (530 km, 360 mil), dimenangkan oleh G. Mills. Pada tahun yang sama diadakan lomba dari Paris ke Brest dan kembali ke Paris (1200 km, 750 mil), dimenangkan oleh warga Perancis, Charles Terront. Balap sepeda merupakan olahraga terkendali dan juaranya secara luas dikenal sebagai bintang. Pada jaman moderen, kontes klasik dimulai Tour De France (1903) atas inisiatif Henry Desgrange. Perlombaan dalam tingkatan

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI -...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

23

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Balap Sepeda

a. Sejarah Balap Sepeda

Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda dunia,

Leonardo da Vinci pada abad 15. Tetapi orang pertama yang merancang sepeda

adalah Baron Van Daris pada tahun 1818. Kemudian di kembangkan berturut-

turut diantaranya oleh, Kirk Patrick Macmillan dari Scotlandia dan ernest

michux dari Perancis. Pengembanganya tidak hanya sampai di situ, tetapi terus

mengalami perkembangan sampai banyak variasinya. (Husni Agusta, Lukman

Hakim dan M. AR. Gayo, 1996)

Menurut Husni Agusta (1996:34) “Olahraga balap sepeda adalah upaya

untuk menempuh jarak tertentu dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Dapat

dilakukan di lapangan terbuka ataupun tertutup, baik perorangan maupun

beregu”.

Balap sepeda sebagai salah satu olahraga telah di kenal lebih dari seratus

tahun yang lalu. Hari kelahiranya secara tepat bisa dikatakan 31 mei 1868,

ketika lomba velocipede pertama di organisir oleh Oliver bersaudara, manager

pabrik Michaux, yang pertama kali mengenalkan pedal pada poros sepeda depan

sepeda. Lomba tersebut di selenggarakan di St Cloud Park dekat kota Paris,

yang di menangkan oleh James moor, orang inggris yang tinggal di Perancis.

Kemudian tahun 1891 lomba balap sepeda dengan ban angin diadakan. Jarak

perlombaan diperpanjang dari paris ke Bordeaux (530 km, 360 mil),

dimenangkan oleh G. Mills. Pada tahun yang sama diadakan lomba dari Paris ke

Brest dan kembali ke Paris (1200 km, 750 mil), dimenangkan oleh warga

Perancis, Charles Terront.

Balap sepeda merupakan olahraga terkendali dan juaranya secara luas

dikenal sebagai bintang. Pada jaman moderen, kontes klasik dimulai Tour De

France (1903) atas inisiatif Henry Desgrange. Perlombaan dalam tingkatan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

24

tersebut menempuh berbagai jarak yang bervariasi antara 4000-4800 km (2500

mil), terdiri dari jalan raya, jalan desa, pegunungan di seluruh Perancis dan

kelima negara tentangganya. Di Amerika serikat, balap sepeda merupakan

olahraga perguruan tinggi yang penting, antara tahun 1875 dan 1902. Pada tahun

1900 didirikan Union Cycliste Internationale (UCI), yang menentukan peraturan

dan standar untuk peserta, memeriksa rekor kecepatan, dan mengontrol event

amatir serta profesional. UCI juga mengatur komprtisi dalam pertandingan

Olimpiade. Anggota utama Olimpiade adalah Amerika serikat, Swiss, Perancis,

dan Belgia (R.M Ismunandar, 1996).

Tahun 1965 dua organisasi yang lain didirikan, yaitu The Federation

Internationale de Cyclisme Professiona dan Federation internationale Amateur

de Cyclisme. Pemisahan profesional dan amatir oleh International Olympic

Committee, sehingga balap sepeda telah diikutsertakan dalam pesta Olimpiade

sejak munculya di Athena tahun 1896. Kontes sepeda amatir lainya berlangsung

pada Fun American Games British and Commonwealth Games, Asian Games

dan Maccabiah Games. (Husni Agusta, Lukman Hakim dan M. AR. Gayo,

1996).

b. Perkembangan Balap Sepeda di Indonesia

Balap sepeda sebetulnya dikenal di Indonesia, jauh sebelum Perang

Dunia II. Meskipun masih dibiayai oleh kaum pengusaha seperti perusahaan

Tropical, Triumph, Hima, Mansonia dan lain-lain. Mereka dapat dikategorikan

sebagai pembalap sepeda profesional. Padahal waktu itu masih jaman penjajahan

Belanda. Memang perkembangan olahraga Balap Sepeda cukup

menguntungkan. Pada masa itu, khususnya kota Semarang menjadi pusat

kegiatan Balap Sepeda. Oleh arsitek Ooiman dan Van Leuwen didirikanlah

sebuah velodrome. Velodromen dalam bahasa Belanda disebut Wielerband, atau

“Pias” dalam bahasa Indonesia.

Beda halnya pada jaman Jepang kegiatan Balap Sepeda dapat dikatakan

terhenti. Baru ketika kemerdekaan diproklamasikan, para penggemar Balap

Sepeda kembali mencoba mempopulerkan. Meski belum terorganisir dalam

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

25

suatu wadah, tetapi secara perorangan kegiata olahraga balap sepeda namoak

berkembang kembali. Sebagai contoh terbukti ketika PON II/1951 berlangusng

di Jakarta, Balap Sepeda termasuk cabang olahraga yang diperlombakan.

Beberapa tahun kemudian berdirilah organisasi resmi balap sepeda, pada

tanggal 20 mei 1956, dengan nama ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia).

Organisasi ini terbentuk setelah dilakukan sidang oleh berbagai organisasi balap

sepeda, seperti dari Semarang, Solo, Surabaya, Bnadung, Medan dan dari

Manado. Karena perkembanganya, balap sepeda kini menjadi cabang olahraga

tetap dalam kegiatan PON. Dan tidak dalam PON saj, tetapi telah banyak pula

turnamen-turnamen balap sepeda yang ada sampai saat ini, setiap perlombaan

yang diselenggarakan saat ini selalu dipenuhi oleh para atlet nasional dari

berbagai daerah di Indonesia. Bakan bukan hanya turnamen dalam negri,

terutama di kawasan Asia. (Husni Agusta, Lukman Hakim dan M. AR. Gayo,

1996).

c. ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia)

Ikatan Sport Sepeda Indonesia atau disingkat ISSI baru didirikan tepat

pada hari peringatan Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 mei 1956 di kota

Semarang. Sebelum itu di tahun 1951, beberapa daerah sudah memiliki

perkumpulan-perkumpulan balap sepeda, seperti : Yogyakarta, Solo, Surabaya,

Semarang, Jakarta, Medan, Manado dan Bandung. Terbentuklah perkumpulan-

perkumpulan balap sepeda, yaitu :

1. ISSS : Ikatan Sport Sepeda Semarang

2. PBSD : Persatuan Balap Sepeda Djakarta

3. ISSJ : Ikatan Sport Sepeda Jogjakarta

4. IPSS : Ikatan Pembalap Sepeda Solo

5. PSBS : Perkumpulan Sepeda Balap Surabaya

6. PBMS : Perkumpulan Balap Sepeda Medan dan Sekitarnya

7. Super Jet : Perkumpulan Balap Sepeda dari Bandung

8. PSBM : Perkumpulan Sepeda Balap Manado.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

26

Jawa Tengah yang sejak semula memang menjadi pusat kegiatan olahraga

Balap Sepeda di tanah air, terutama di kota Semarang dengan Ikatan Sport Sepeda

Indonesia. Hal ini bertitik tolak atas keinginan untuk mempersatukan perkumpulan

yang ada di seluruh Indonesia, agar pembinaan Balap Sepeda secara nasional dapat

lebih mudah dilakukan. Gerakan ini didahului dengan lahirnya ROSBADT(

Rombongan Sepeda Balap Djawa Tengah). Impian dan harapan mereka menjadi

kenyataan, ketika menjelang bulan mei 1956 di kota Semarang terbentuklah Panitia

Penyelenggara Kongres dan Kejuaraan Nasional yang pertama kali. Kegiatan ini

mendapat dukungan dai pejabat, baik di kalangan sipil maupun di kalangan militer,

yang sanggup berperan serta dalam Kongres maupun kejurnas ISSI.

Pada tanggal 20 Mei 1956, selama empat hari penuh diadakan sidang yang

dihadiri oleh organisasi-organisasi Balap Sepeda dari Semarang, Jakarta, Solo,

Surabaya, Bandung, Medan dan Manado yang menetapkan Ikatan Sport Sepeda

Indonesia (ISSI) merupakan organisasi pusat dari seluruh perkumpulan Balap

Sepeda di Indonesia, yang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

serta Amatirisme.

Dalam berdirinya, ISSI mempunyai maksud dan tujuan yang ingiin di capai,

yaitu :

a) Menjunjung tinggi kebesaran, kehormatan serta martabat Bangsa dan

Negara Republik Indonesia melalui prestasi olahraga sepeda.

b) Melalui pengembangan olahraga sepeda ikut membentuk manusia

Indonesia seutuhnya dengan meningkatkan kualitas manusia yang

sehat jasmani dan rohani serta memupuk disiplin dan jiwa sportifitas

yang tinggi.

c) Meningkatkan mutu dan prestasi olahraga sepeda yang meliputi

unsur-unsur pengurus, pelatih, wasit, atlet, sarana dan prasarana

dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju,

moderen dan mutakhir.

d) Memupuk dan membina persahabatan serta persaudaraan seluruh

unsur terkait dalam olahraga sepeda, mulai dari klub/perkumpulan,

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

27

pengurus tingkat kabupaten/kota, propinsi, nasional sampai tingkat

internasional.

e) Menciptakan situasi dan kodisi yang kondusif untuk pertumbuhan

dan pengembangan olahraga sepeda di seluruh Tanah Air.

Susunan organisasi ISSI terbentuk piramida mulai dari Pengurus Besar,

pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan PBS/Klub. Tingkat Pusat disebut

Pengurus Besar merupakan pimpinan eksekutif ISSI yang dibentuk dan disusun

oleh Musyawarah Nasional (MUNAS), atau dari formatur yang dipilih dan

diangkat oleh MUNAS serta bertanggung jawab kepada MUNAS. Masa bakti

Pengurus Besar adalah 4 tahun, dihitung sejak MUNAS membentuk dan

menyusunya ditutup. Pengurus Daerah dibentuk dan disusun oleh daerah, atau

oleh formatur yang dipilih dan diangkat oleh MUSDA. Pengurus Daerah diberi

tugas dan tanggung jawab untuk mengurus rumah tangganya sendiri

diwilayahnya. Pengurus Cabang dibentuk dan disusun oleh Musyawarah

Cabang, atau formatur yang dipilih dan diangkat oleh MUSCAB. Pengurus

perkumpulan (Persatuan Balap Sepeda) dibentuk dan disusun oleh Musyawarah

dari beberapa orang pemerhati, pencipta, pembina dan pelatih olahraga sepeda,

atau oleh formatur yang dipilih dan diangkat oleh Musyawarah Perkumpulan.

Susunan Pengurus Besar, terdiri dari :

1) Dewan Pembina

2) Ketua Kehormatan

3) Pengurus Harian

a. Ketua Umum

b. Ketua Bidang sesuai kebutuhan

c. Sekertaris Jendral

d. Bendahara

e. Komisi-komisi sesuai kebutuhan

d. Kompetisi Balap Sepeda

Federasi nasional di setiap negara mengorganisir kompetisi sepeda,

sesuai peraturan internasional. Balap sepeda dapat diikuti oleh berbagai jenjang

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

28

usia, termasuk anak-anak dengan jenis sepeda yng khusus. Sampai dengan

oraang lanjut usia dalam kelas veteran. Bahkan kini sudah pula dikenal apa yang

disebut dengan “reli sepeda hias”. Tetapi balap yangsebenarnya diikuti oleh usia

antara 15 sampai 50 tahun. Secara uas dipakai kategori umur dalam permainan

amatir, untuk senior (di tas 20 tahun), yunior (18-20 tahun), yunior lebih muda

(16-17 tahun), remaja (14-15 tahun), benyamin (12-13 tahun).

Menurut R.M Ismunandar (1996) Kompetisi biasanya digolongkan sebagai

balap “road”, balap “track”, dan ada juga cyclecross.

Balap “road”, berlangsung dari kota ke kota, untuk :

1. Jarak jauh : 120-180 km.

2. Jarak dekat : 50-60 km.

3. Kriteria : ± 45 km

4. Tour dengan stage atau etape, meliputi daerah, pulau, dan sebaagainya

Balap “track” , diselenggarakan pada permukaan oval dan simetris dengan dua

bagian khusus. Balap track meliputi :

1. Sprint : 200 m.

2. Time Trial : 1000-4000 m.

3. Time Persuit : 4000 m.

4. Laps Race : 50 putaran.

5. Koppel Race : 2-3 jam mengitari track.

6. Tandem Race : 10 putaran.

7. Steyeren : 50 putaran.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

29

2. Struktur dan komponen Sepeda

Gambar 2.1 Struktur sepeda balap atau (road bike)

Gambar 2.2 Struktur sepeda gunung (muontaint bike)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

30

Informasi diatas memang tidak lengkap dan ada beberapa nama lain yang tidak

disebutkan. Beberapa komponen sepeda MTB belum disebutkan. Seperti komponen rem

Disc Break, Cassette sama artinya seperti Sproket.

Berikut keterangan istilah dalam struktur sepeda

Nama asing Persamaan

Handlebar Stang sepeda

Grip Pegangan pada stang sepeda, berbentuk seperti karet atau

bahan lain dipasang di ujung sisi stang

Headset dan Stem Headset :Tiang penahan bagian stang sepeda dari garpu

sampai ke frame dan kemudi sepeda. Dibuat dalam 1 set.

Stem : penghubung tiang garpu depan ke stang sepeda,

dijepit dengan headset. Stem berfungsi untuk menahan

garpu depan sepeda modern agar tetap terikat ke rangka

frame sepeda.

V-brake Rem konvensional dengan karet, menjepit bagian velg

(RIM) untuk pengereman.

Disk Brake Mechanic Rem dengan rotor, mengunakan sistem kabel. Velg ban

tidak dijepit oleh rem, tapi di jepit di piring rotor Disk

brake

Disk Brake Hydrolic Sama seperti Disk Brake Mechanic. Kabel rem

digantikan dengan minyak oli dengan sistem tekanan

Hidrolik. Rem dengan tekanan oli, lebih nyaman

dibandingkan rem Mekanik.

Masuk kategori rem sepeda premium. Memiliki

kelebihan lebih ringan ketika melakukan pengereman

pada jari tangan. Tapi butuh perawatan

Kebutuhan minyak rem yang berbeda antara mineral oil

dan DOT.

Minyak DOT atau Minerail

Oil

Rem Hidrolik memerlukan cairain seperti minyak rem.

Beberapa produsen mengunakan minyak Mineral Oil.

Lebih ramah, tidak merusak cat frame. Tapi memiliki

kelemahan terhadap panas. Ketika caliper atau bagian

penjepit terlalu panas, membuat cairan minyak rem

memuai. Kondisi ekstrem dapat membayakan

pengendara karena rem terasa tidak terlalu mengigit.

Minyak DOT. Adalah minyak sintetis. Digunakan

sebagai minyak yang lebih tahan panas. Ada beberapa

tingkat minyak DOT tergantung saran dari produsen.

Sifat minyak sintentis ini dapat merusak cat bila terjadi

kebocoran.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

31

Rim Velg roda, dibagi antara velg biasa dan tubeless. Rim

adalah ring bagian roda yang menahan ban.

Hub Hub, gear, bagian tengah roda yang menyambung ke

badan sepeda dan garpu depan. Dibagi QR dan TA, QR

atau Quick Release sebagai standar lama. TA atau

ThruAxle adalah hub model baru yang lebih kuat dan

lebih aman.

Spoke Jari jari sepeda

Nipples Baut untuk jari jari dipasang dan di ikat ke velg roda

Rigid Fork Garpu depan tanpa pegas

Suspension Fork Garpu depan dengan pegas, memiliki sistem dari

kombinasi Angin, Oli dan Per. Dibagi dengan Front

suspension (garpu depan pegas) dan Rear Suspension

Shock (pegas suspensi bagian belakang)

Ukuran panjang Fork atau garpu sepeda dibagi dalam

beberapa kategori dan panjang. Dari 100mm, 120mm,

140mm, 160mm.

Diatas 160mm mengunakan Double Crown untuk sepeda

Downhill. Tiang fork terus naik sampai atas frame dan di

jepit dengan 2 sisi.pada rangka sepeda.

Rear Shock Rear Shock adalah suspensi dibagian belakang sepeda.

Bentuknya dapat berupa per, atau pegas angin. Teknolgoi

Rear Shock sudah dikembangkan dengan dual chamber

atau dua tabung untuk ke stabilan suspensi sepeda

gunung

Crank Gigi depan terhubung ke pedal sepeda. Dibagi antara

single ring, double ring dan triple ring.

Bottom Bracket Silinder untuk penahan gigi depan (crank). Jenis bearing

pada sepeda baru. Sepeda lama hanya mengunakan ball

bearing yang menyatu dengan crank.

Ukuran BB atau Bottom Bracket memiliki beberapa

standar

Chain Rantai sepeda Tergantung ukuran dari 6, 7 speed, 8,

speed, dan 9 speed. Terakhir dikembangkan 10 speed

seperti shimano Dynasis. Mulai 9 speed ke 10 speed

tidak kompatibel. Rantai dan komponen sudah berbeda.

Rantai 10 speed memiliki sisi rantai lebih tipis

Satu lagi terbaru dari SRAM dengan 11 speed,

mengunakan 1 crank gigi depan dan 1 cassette gear

dibelakang ukuran besar yang disebut doom.

Groupset 11 speed SRAM juga berbeda dengan 10 speed.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

32

Khususnya bagian HUB roda belakang harus khusus

dirancang 11 speed karena lebih lebar

Seat post Batang atau tiang penahan sadel / tempat duduk sepeda.

Seatpost biasa hanya diturun naiknya manual.

Adjustable Seat Post Seatpost mengunakan pegas, bisa

diturun naikan dengan sebuah tuas atau di remote ke

stang. Tujuannya untuk memudahkan penguna untuk

menurun naikan seatpost lebih cepat. Tetapi relatif lebih

berat dibanding seatpost statik

Saddle Sadel atau tempat duduk sepeda

Cassette / sprocket Gigi belakang sepeda, Dibuat berbeda beda antara 7-8

speed. 9 speed, 10 speed dan terakhir 11 speed. Jumlah

speed adalah jumlah ring gigi yang ada.

FD / RD / Rear Mechanic Alat pemindah gigi bagian belakang atau depan. Di tahun

2014 mulai dikembangkan sistem shifter elektronik

Hanger Penghubung RD dan bagian frame sepeda. Berguna

untuk mengantung RD dibagian gigi belakang. Hanger

umumnya dibuat mudah patah, karena di disain untuk

rusak bila terkena benda keras seperti batu.

Beberapa disain sepeda tidak mengunakan pengaman

Hanger.

Clampset Penahan seatpost, penjepit tiang bangku sepeda untuk

menurun dan menaikan bangku. Ada yang dibuat

permanen dengan baut, umumnya dibuat seperti tuas agar

mudah dibuka.

Wheelset Roda sepeda termasuk bagian hub, velg dan jari jari.

Biasanya dirancang menjadi satu unit dan dibuat oleh

pabrikan. Wheelset memiliki keuntungan dengan disain

lebih ringan, kelemahan bila rusak di hub atau penyok

akan sulit diperbaiki. Karena harus menganti semua roda

dalam satu unit.

Tube / Tire Ban luar

Inner Tube Ban dalam

Tubeless Ban sepeda tanpa ban dalam seperti roda tubeless

kendaraan, hanya ban luar saja. Memerlukan Velg khusus

untuk ban Tubeless dan pentil tubeless. Velg atau RIM

ban tubeless, tidak memiliki lubang celah jari jari

dibagian dalam, umumnya dibuat dari pabrikan langsung

secara lengkap dalam bentuk roda.

Quick Release Kunci bagian roda, agar mudah di lepas pasang. Biasanya

di singkat QR

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

33

Rotor Besi cakram sepeda jenis disc brake. Dibagi dari ukuran

6, 7 dan 8 inch. Semakin besar ukuran Rotor akan

semakin kuat rem mencengkram. Tetapi rotor besar

umumnya berdampak panas berlebihan bila melakukan

pengereman terlalu lama.

Presta atau Schrader Jenis pentil ban sepeda, Presta ukuran kecil dan Schrader

untuk ukuran besar seperti pentil motor

Brake Pad Kanvas Rem untuk rem jenis Disc Brake penjepit

cakram

Thru-axle Seperti Quick Release, tetapi berbentuk slot yang

dimasukan di bagian garpu depan sepeda tipe True-Axle.

Biasanya lebih handal dan lebih menjamin agar roda

depan tidak mudah lepas.

Rim tape Pelindung ban dalam biasanya untuk ban dengan jari jari

konvensional. Seperti pita yang dililitkan pada velg/rim

sepeda. Melindungi bagian ban dalam agar tidak tersobek

oleh lubang jari jari.

Rim Tape tidak dibutuhkan bila mengunakan velg atau

RIM tipe tubeless.

Frame Frame adalah rangka sepeda.

Bagian depan. Dibagi dari Top Tube atau bagian

atas. Down Tube bagian bawah

Bagian belakang. Bagian bawah frame sepeda

disebut Chainstay dan bagian atas di sebut

Seatstay

3. Pengertian dan Fungsi Manajemen

Kata manajemen berasal dri bahasa Perancis kuno management yang

memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki

definisi yang mapan dan diterrima secara universal. MaryParker Follet

misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan

melalui orang lain, atau dapat diartikan bahwa seorang manajer bertugas

mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen sebagai suatu seni memiliki ciri-ciri bahwa kesuksesn dalam

mencapai tujuan sangat dipengaruhi dan didukung oleh sifat-sifat dan bakat para

manajer dalam proses pencapaian tujuan yang seringkali melibatkan unsur

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

34

naluri, perasaan dan intelektual dalam pelaksanaan faktor yang cukup

menentukan keberhasilanya adalah kekuatan pribadi kreatif yang dimiliki.

Ditinjau dari manajemen sebagai proses kegiatan yaitu management is

adistinct process consitingof planing, organizing, actuating, controlling,

utilizing, in each both science and art and follow in order to a complish

predetermined objectives. Dapat diartikan bahwa manajemen adalah proses yang

khas terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasisan, pelaksanaan dan

pengendalian dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan ilmu

pengetahuan dan keahlian yang di ikuti secara berurutan dalam usaha mencapai

sasaran dan tujuan yang telah di tetapkan. Definisi Ricky W Griffin tentang

manajemen adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapi tujuan secara

efektif dan efisien.

Kutipan mengenai pendapat para ahli tentang manajemen yang dirangkap

oleh T. Hari Handoko (2008 : 8-11), yaitu :

1. Mary Parker Follet : manajemen adalah seni dalam

menyelesaiakan pekerjaan melalui orang lain.

2. Stoner : manajemen addalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para

anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi

lainya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.

3. Luther Gulich : manajemen adalah suatu bidang ilmu

pengetahuan yang berusaha secara sistematik untuk memahami

mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk mencapai

tujuan dan membuat sistem kerja sama lebih bermanfaat bagi

kemanusiaan.

Dari berbagai pengertian di atas maka manajemen dapat disimpulkan

bahwa manajemen adalah kemapuan untuk bertindak melalui kegiatan orang lain

dalam rangka untuk mencapai tujuan. Dari berbagai batasan manajemen tersebut

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

35

diata dari satu dan lainya tidak sama, tetapi mempunyai unsur-unsur yang sama,

yaitu :

1. Adanya tujuan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan itu telah ditetapkan oleh orang lain.

3. Diperlukan bimbingan dan pengawalan.

Seorang ahli dari Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20,

kala itu ia menyebutkan ada lima fungsi dari manajemen, kelima fungsi tersebut

adalah :

1) Perencanaan (planing)

Perencanaan diakukan untuk menentukan tujuan organisasi

secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.

Manajer mengevaluasi bebagai rencana alternatif sbelum

mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang

dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan

organisasi.

2) Pengorganisasian (organizing)

Dilakukan dengan tujuan membagi suatu keguatan besar menjadi

kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah

manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang

yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah

dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan

cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan , bagaimana

tugas-tugas tersbut dikelompokan, siapa yang bertugas

bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana

keputusan harus diambil.

3) Pengarahan (directing)

Pengarahan merupakan aktivitas dalam manajemen yang

berhubungan dengan pemberian bimbingan, saran-saran,

motivasi, penugasan, perintah-perintah atau instruksi kepada

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

36

bawahan untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai tujuan

yang telah di tentukan.

4) Penyusunan Personalia (staffing)

Penyusunan personalia merupakan aktivitas kepegawaian yang di

tunjukan untuk memperoleh tenaga kerja yang cukup dan dalam

jumlah yang tepat. Fungsi staffing berkenaan denganpenarikan,

pelatihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian

orientasi pada karyawan pada lingkungan kerjanya.

5) Pengawasan (controling)

Agar organisasi bergerak ke arah tujuan yang diharapkan maka di

perlukan pengendalian secara periodik dan terus menerus oleh

seorang pemimpin. Pengendalian merupakan serangkaian

pengawasan agar pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana yang

telah di tentukan.

Manajemen erat hubunganya dengan organisasi. Demikian pula dengan

organisasi olahraga yang dalam pelaksanaanya harus sesuai dengan rencana

yang telah ditentukan dan disepakati bersama, baik anggota maupun pengurus

dalam keorganisasian harus berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga.

4. Manajemen Olahraga

Manajemen olaharaga telah ada kira-kira sejak zaman yunani kuno, yaitu

kurang lebih pada duabelas abad sebelum masehi. Dengan diadakannya berbagai

macam pesta olahraga yang ditonton oleh rakyat. Manajemen olahraga pada

zaman modern perkembangannya tidak secepat perkembangan manajemen di

bidang industry atau ekonomi. Seiring dengan berkembangnya olahraga menjadi

disiplin ilmu tersendiri, sebagaimana manajemen juga telah menjadi disipllin

ilmu yang juga dipelajari diperguruan tinggi, maka manajemen olahraga

merupakan bidang ilmu tersendiri dan menjadi cabang ilmu yang banyak

ditekuni oleh para pakar ataupun praktisi olahraga.

Harsuki (2003 : 117) menyebutkan bahwa “manajemen olahraga adalah

perpaduan antara ilmu manajemen dan ilmu olahraga”. Istilah manajemen

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

37

diartikan sebagai “suatu kemampuan untuk memperoleh suatu hasil, dalam

rangka pencapaian tujuan dengan melalui kegiatan orang lain”.

Argasasmita (Harsuki, 2003 : 167) meneyebutkan bahwa “tugas-tugas

manajemen secara fundamental diorientasikan pada tugas dan pelaksanaan

planning, organizing, coordinating, dan controlling”. Harsuki (2003)

menyebutkan beberapa fungsi organik manajemen yang dikutip dari beberapa

ahli. Terry membagi fungsi manajemen menjadi planning, organizing,

actuating, controlling. Gullick membagi fungsi manajemen menjadi planning,

organizing, staffing, directing, coordinating, reporting and budgeting. Koontz

membagi fungsi manajemen menjadi planning, organizing, staffing, directing

dan evaluating.

Du Brin, Ireland dan Williams (Bucher dan Krotee, 1994 : 4)

menyampaikan bahwa : Define management as the coordinated and integrated

prosess utilizing an organization’s resources (e.g human, financial, physical,

information, technical) to achieve specific objectives through the functions of

planning organizing, staffing, leading and controlling.

Menurut pakar olahraga, manajemen olahraga di Indonesia pada

dasarnya dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu manajemen olahraga

pemerintah dan manajemen olahraga non-pemerintah (swasta). Manajemen

olahraga pemerintah adalah kegiatan manajemen yang saat ini dilaksanakan oleh

direktorat Jenderal Olahraga Departemen Pendidikan Nasional denganseluruh

jajarannya baik di pusat maupun didaerah. Sedangkan manajemen olahraga

swasta adalah manajemen yang dilakukan dalam institusi olahraga non-

pemerintah seperti KONI dengan seluruh anggotanya, yaitu induk organisasi

cabang olahraga serta perkumpulan-perkumpulan olahraga yang menjadi

anggota organisasi induk olahraga tersebut.

Menurut Harsuki (2003 : 119) manajemenn olahraga dibagi dalam tiga

bagiaan besar yaitu : (1) management event (peristiwa), (2) manajemen

lembaga/institusi permanen, (3) manajemen fasilitas olahraga.

Yang dimaksud dengan manajemen event adalah manajemen yang

dilaksanakan dalam berbagai macam event atau peristiwa pesta olahraga seperti

porseni, porda, pon, sea games, asian games, olimpiade dan event lainnya.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

38

Sedangkan yang dimaksud dengan manajemen lembaga permanen adalah

kegiatan manajemen yang dilaksanakan di lembaga permanen seperti kantor

olahraga pemerintah, koni, induk organisasi olahraga dan perkumpulan atau

klub-klub olahraga. Manajemen fasilitas adalah manajemen yang dilaksanakan

dalam mengelola fasilitas-fasilitas olahraga seperti kolam renang, fitness center,

stadion olahraga dan gedung-gedung olahraga.

Hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen olahraga adalah pendapat

E. Burke yang dikutip oleh Argasasmita yang mengatakan bahwa nilai suatu

organisasi tergantung dari orang-orang yang mengatur dan menyusunnya. Suatu

organisasi yang menganggap remeh Sumber Daya Manusianya, maka organisasi

tersebut, tidak akan mendapatkan hasil yang terbaik (Harsuki, 2003 : 166).

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa untuk mencapai tujuan

yang diharapkan dari sebuah organisasi atau klub olahraga, maka peran sumber

daya manusia atau orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan klub sangat

penting. Unsur-unsur tersebut harus bersatu dalam sebuah sistem, bahu

membahu bekerja sama untuk mencapai tujuan klub.

5. Organisasi

a. Pengertian Organisasi

Organisasi merupakan bentuk kerja sama antara manusia yang terikat

antara satu ketentuan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Prof. Dr. SP

Siagian M.P.A dan A.P Pandjaitan (1992:1). Mengemukakan organisasi adalah “

setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama secara

formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah di tentukan.

Dalam ikatan nama terdapat seorang/atau beberapa orang yang disebut tasan.

Dan seseorang atau beberapa orang yang disebut bawahan“. Sedangkan menurut

Prof. Dr. Prajuri Atmosudirjo dalam A.P Pandjaitan (1992) organisasi adalah

“struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antar

sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk

bersama-sama mencapai satu tujuan tertentu”.

Organisasi merupakan suatu sistem yang saling berpengaruh antar orang

dalam kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi bukan

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

39

hanya bertalian dengan angka bangunan semata, akan tetapi dengan badan

seluruhnya serta fungsi yang berhubungan denganya. Pengorganisasian adalah

menciptakan hubungan antara aktivitas yang akan dikerjakan, personal yang

akan melakukanya dan faktor fisik yang dibutuhkan. Tujuan dari

pengorganisasian adalah membagi tugas atau pekerjaan yang akan dilaksanakan,

menentukan, menata dan menyeimbangkan otoritas dan tanggung jawab (J.S

Husdarta, 2009).

Pada prinsipnya organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan bersama. Banyak

para ahli mengemukakan batasan-batasan mengenai pengertian tentang

oerganisasi tersebut :

1) Organisasi menurut Prajudi Atmosudirjo yang dikutip dalam A.P

Pandjaitan (1992 : 1) bahwa “Organisasi adalah struktur tata

hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang

bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai satu

tujuan tertentu”.

2) Organisasi menurut S.P Siagian yang dikutip A.P Pandjaitan (1992 :

1) bahwa “Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan dua orang

atau lebih yang bekerja sama secara formal terikat dalam rangka

pencapaian satu tujuan yang telah di tentukan”.

3) Organisasi menurut A.P Pandjaitan (1992 : 1) bahwa “organisasi

adalah suatu himpunan interaksi manusia yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama, yang terikat dalam suatu ketentuan yang

telah di setujui bersama”.

Istilah organisasi memiliki dua arti namun, arti yang pertama mengacu

pada suatu lembag atau kelompok fungsional sebagai contoh adalah perusahaan,

rumah sakit, klub atau badan pemerintahan. Arti yang kedua mengacu pada

proses pengorganisasian yaitu pengaturan pekerjaan dan pengaloksian pekerjaan

diantara anggota organisasi sehingga tujuan dapat dicapai secara efisien.

b. Jenis Organisasi

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

40

Berdasarkan tujuanya organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa

macam. Jenis organisasi yang dapat dilihat dari aktivitas dan tujuan yang

dilakukan. Sehingga dengan demikaian organisasi tersebut dapat diketahui status

organisasi. Bergerak dalam suatu bidang tertentu dan berjalan dengan baik maka

akan memberi gambaran yang jelas tentang jenis organisasi tersebut.

Menurut Soedarno (1991 : 9) jenis organisasi dapat dibedakan menjadi

tiga jenis, yaitu :

1) Organisasi Formal

Yaitu jika tujuanya dinyatakan lebih formal secara tertulis

berdasarkan peraturan atau hukum yang berlaku, menetapkan pola

kegiatan dengan menekankan kepada koordinasi dan hirarkis

kewenangan. Termasuk golongan ini adalah perusahaan, sekolah,

organisasi politik massa.

2) Organisasi Sosial

Yaitu organisasi yang dibentuk berdasarkan tujuan yang tidak

dinyatakan secara formal tetapi secara implisit dengan pola kerja

yang longgar dan bahkan tidak ada kewenangan yang hirarkis.

Termasuk dalam golongan ini misalnya perkumpulan sahabat untuk

mengisi waktu senggang, reuni dan lain-lain.

3) Organisasi Informal

Yaitu organisasi yang dibentuk dalam bentuk formal, tetapi tidak

termasuk dalam struktur, ini timbul secara spontan dan didorong oleh

kebutuhan akan pergaulan, persahabatan, kegiatan hobi dan rekreasi

diantara karyawan.

Jenis organisasi formal mempunyai kedudukan lebih baik dan lebih kuat

dibandingkan dengan organisasi sosial dan informal. Apabila dijabarkan secara

luas organisasi formal memuat hal-hal mengenai tujuan yang jelas secara

tertulis, koordinasi dan hirarkis kewenangan, dimana hal tersebut kesemuanya

dibutuhkan bagi keberadaan sebuah organisasi.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

41

c. Organisasi Olahraga

Jenis organisasi lainya yang sering kita jumpai didalam masyarakat salah

satunya adalah organisasi olahraga. Organisasi olahraga tidaklah berbeda dengan

organisasi pada umumnya. Perbedaanya hanya terletak pada kegiatan atau

aktivitas yang dijalankan dalam suatu organisasi dan tujuan dari organisasi

olahraga tersebut. organissasi olahraga merupakan usaha dari sekelompok orang

yang bergerak di bidang olahraga tertentu dan saling kerjasama untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan, yaitu prestasi maksimal.

Menurut J.S. Husdarta (2009), kegiatan olahraga termasuk juga penjas

yang mengandung misi untuk mencapai tujuan pendidikan, memerlukan

manajemen yang baik. Kegiatan olahraga semakin berkembang dalam corak

yang semakin beragam. Aneka motif mulai tumbuh sesuai pula dengan

kebutuhan manusia dalam kaitanya dengan olahraga. Ada motif yang bertujuan

hanya untuk memenuhi dorongan berafiliasi atau memperoleh pergaulan yang

luas, dan ada pula motif untuk memperoleh kekuasaan, dan masih banyak motif

lainya. Keseluruhan kegiatan yang semakin kompleks itu, memerlukan

manajemen. Karena dalam kegiatan itu terdapat sejumlah faktor yang harus

dikelola.

Olahraga yang baik harus memenuhi syarat-syarat khusus sebagai

organisasi olahraga. Sehingga dapat terwujud organisasi olahraga yang sehat,

baik dan berjalan dengan lancar. Di Indonesia ada lebih dari 30 cabang

organisasi olahraga dari beberapa macam cabang satu dengan yang lain berbeda-

beda sehingga diperlukan wadah untuk menampung aspirasi setiap organisasi,

dan sebagai induk organisasi olahraga adalah Komite Olahraga Nasional atau

sering disebut KONI pusat, ini membawahi dan mengkoordinir semuaa

organisasi-organisasi olahraga di indonesia. Kalau sudah ada induk organisasi

maka akan terjalin kerjasama yang baik antar organisasi olahraga baik di tingkat

daerah maupun pusat.

Olahraga balap sepeda merupakan salah satu olahraga yang berkembang

di Indonesia. Olahraga sepeda dijalankan dan dikelola oleh satu organisasi

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

42

tersendiri yaitu PB ISSI (Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesa). Di

dalam struktur kepengurusan PB ISSI membawahi dan mengawasi ISSI tingkat

provinsi serta daerah, dan struktur selanjutnya ISSI cabang kota membawahi dan

mengelola klub-klub atau perkumpulan balap sepeda yang ada di wilayahnya.

Keberadaan PB ISSI di dalam keorganisasian olahraga di Indonesia posisinya

berada di bawah naungan dan pengawasan KONI Pusat bersama PB olahraga

lainya.

d. Struktur dan Bagan Organisasi

Dalam senuah organisasi harus dibentuk struktur organisasi setelah

terbentuk lalu dimasukan kedalam bagan organisasi untuk mengetahui tugas dan

tanggung jawab setiap orang dan juga memperjelas jabatan setiap kegiatan. Ada

beberapa ahli yang mengemukakan tentang hal di atas:

1.) Delton E.Mc Ferland : struktur organisasi adalah pola jaringan

berhubungan antar bermacam-macam jabatan dan para pemegang

jabatan.

2.) Richard A. Johnson, Fermout E. Kast dan J.E Rousseuzweig :

struktur organisasi adalah hubungan antar macam-macam fungsi atau

aktifitas di dalam organisasi.

3.) John Pfiffiner dan Owen Lane : struktur organisasi adalah hubungan

antara pegaeai dan aktifitas mereka satu sama lain serta terhadap

keseluruhan, dimana bagian-bagianya adalah tugas-tugas, pekerjaan-

pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok

pegawai yang melaksanakanya.

Tiga bahasan tentang organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa

struktur organisasi adalah kerangka atar hubungan satu-satuan organisasi yang

dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang yang masing-masing

mempunyai peran dalam satuan yang utuh.

Di dalam sebuah organisasi terdapat beberapa undur atau unit pejabat

yng menduduki satu bidang tertentu . unsur-unsur organisasi tersebut

mempunyai tugas tertentu sesuai dengan jabatanya dan saling berhubungan satu

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

43

sama lainya. Pada prinsipnya kegiatan yang dilakukan oleh setiap unsur

organisasi bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan

memajukan organisasi, sehingga organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan

baik.

Unsur-unsur organisasi tersebut adalah :

1.) Pengurus

Pengurus merupakan orang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab

cukup besar dalam organisasi. Pengurus merupakan orang yang memegang

kendali jalanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi.

Maju dan mundurnya suatu organisasi tergantung dari suatu aktivitas para

pengurusnya. Pengurus dalam suatu organisasi, biasanya dipegang oleh

seorang pejabat tertentu. Pejabat yang bertindak menjadi pengurus dalam

organisasi dapat di susun dengan format sebagai berikut :

a. Ketua Umum

b. Wakil Ketua Umum

c. Sekertaris

d. Bendahara

e. Seksi-seksi

f. Penasehat

2.) Anggota

Selain pengurus unsur yang tidak kalah pentingnya dalam organisasi adalah

anggota. Keterlibatan seorang anggota di dalam suatu organisasi sangat

dipelukan, meskipun keberadaan anggota di dalam suatu organisasi tidak

begitu aktif bila dibandingkan dengan keterlibatan seorang pengurus.

Kewajiban pokok seorang anggota dalam organisasi adalah mentati segala

aturan yang telah di tetapkan.

3.) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Anggaran dasar merupakan landasan poko k dan sebagai dasar pelaksanaan

kegiatan yang memuat aturan-aturan yang berlaku sesuai dengan ketentuan

dalam organisasi. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga keduanya

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

44

merupakan dasar dan petunjuk baginpelaksaan kegiatan yang di arahkan

kepada pencapaian tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.

4.) Rencana Kerja

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu dibuat adanya rencana

kerja. Dalam rencana kerja tersebut memuat kegiatan-kegitan yang akan

dilaksanakan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Agar

rencana kerja dapat terlaksana dengan aik, maka diperlukan kerjasama yang

baik antara unsur-unsur yang terlibat di dalam organisasi.

5.) Anggaran Belanja

Anggaran belanja merupakan salah satu bentuk dari berbagai rencana kerja

yang telah disusun dalam organisasi. Anggaran belanja yang telah dibuat

hendaknya bersifat realistis, luwes dan kontinyu. Anggaran yang harus

dibuat harus mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi

dapat berubah sesuai dengan keadaan, serta jangan sampai anggaran belanja

yang dibuat tidak sesuai dengan perhitungan yang telah di rencanakan.

6. Rekrutmen

Olahraga prestasi tinggi memerlukan profil biologis khusus dengan ciri

-ciri kemampuan biomotorik dan ciri -ciri psikologis yang baik. Bompa

mengemukakan dalam (Diknas;2003) beberapa kriteria utama

mengidentifikasi bakat yaitu; (1) Kesehatan, (2) Kualitas biomotorik, dan (3)

Keturunan, (4) Fasilitas olahraga dan iklim, dan (5) Ketersediaan ahli.

Teknik Pemanduan Baka t Olahraga, (Jakarta;Dirjen Olahraga Depdiknas

2003).

Harre, Ed. dalam (Diknas;2003) mengemukakan bahwa tujuan dari

tahap penyaringan dan pemilihan adalah untuk menemukan dari sejumlah besar

anak yang berkaitan dengan faktor -faktor prestasi utama. h. 10 Penentuan faktor-

faktor prestasi utama ini sangat penting bagi pengembangan lebih lanjut.

Faktor -faktor ini merupakan indikator tingkat prestasi tertentu dan tingkat

kecendrungan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk menentukan faktor -

faktor prestasi yang dapat diketahui dengan pasti tanpa terlalu banyak bekerja

dan dapat diperoleh informasi yang diperlukan.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

45

Anwar Pasau dalam (Diknas;2003) mengemukakan kriteria penilaian

untuk pemilihan atlet berbakat, yaitu:

1) Aspek biologis

Potensi/kemampuan dasar tubuh (Fundamental Motor Skill) Fungsi organ-

organ tubuh Postur dan struktur tubuh

2) Aspek psikologis

a. Intelektual/kecerdasan/IQ

b. Motivasi

c. Kepribadian

d. Kerja

e. Persarafan

3) Umur

Umur secara kronologis (Chonologis age) Umur dari segi psikologis

(Psychologis age)

a. Keturunan

b. Aspek lingkungan (Environment). Diknas, h. 10

Beberapa pertimbangan penting untuk menjaring atlet berbakat yaitu:

a. Memiliki fisik yang sehat, tidak cacat tubuh, diharapkan postur tubuh

yang sesuai dengan cabang olahraga yang diminati.

b. Memiliki fungsi organ-organ tubuh, kekuatan, kecepatan, kelentukan,

daya tahan, koordinasi, kelincahan dan power yang sesuai kebutuhan

cabang olahraga.

c. Memiliki gerak dasar yang baik.

d. Memiliki intelegensi dan emosional yang baik

e. Memiliki intregritas yang tinggi

f. Memiliki karakteristik bawaan sejak lahir yang dapat mendukung

pencapaian prestasi yang prima. Antara lain watak kompetitif tinggi,

kemauan keras, pemberani dan semangat tinggi. Parameter Test

SMP/SMA Negeri Ragunan , (Jakarta: Deputi Prestasi dan IPTEK

Olahraga, Kemenegpora 2006). h. 6 .

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

46

Perekrutan adalah kegiatan yang diarahkan bagaimana mendapatkan

jumlah dan jenis. Yang dilihat dalam penelitian ini adalah diadopsi dari

prekrutmen pegawai. Pegawai yang tepat yang diperlukan oleh suatu

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Pusat pembinaan dan latihan olahraga pelajar (PPLP) dalam hal ini

untuk menentukan dan pengambilan calon atletnya dilakukan beberapa tes

parameter yang dikeluarkan oleh Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan

IPTEK Olahraga Kementerian Negara dan Pemuda Olahraga.

1) Kriteria bagi atlet yang akan di tes

a. Harus sehat fisik dan men tal berdasarkan pemeriksaan dokter.

b. Satu hari sebelum pelaksanaan tes, atlet yang bersangkutan cukup istirahat

dan cukup tidur.

c. Makan terakhir 2 jam sebelum tes mulai dilaksanakan.

d. Atlet diharuskan berpakaian dan bersepatu olahraga pada saat menjalani

tes.

e. Sebelum memulai aktivitas tes, atlet melakukan pemanasan selama kurang-

lebih 15 menit.

f. Atlet diharuskan untuk menjalankan tes dengan sungguh -sungguh

2) Kriteria bagi pelaksana tes

a. Mengetahui jenis-jenis alat ukur yang akan digunakan.

b. Memahami prosedur pelaksanaan pengukuran.

c. Dapat mengoperasikan dengan benar berbagai peralatan yang akan

digunakan dalam pengukuran.

3) Kriteria sarana dan prasarana pelaksanaan tes

a. Alat tes yang digunakan telah ditera atau memenuhi standar.

b. Tempat pelaksanaan tes harus aman dan nyaman bagi atlet.

c. Tersedia peralatan medic untuk kepentingan PPPK.

d. Tersedia formulir -formulir yang dibutuhkan untuk merekam hasil tes.

Panduan Penetapan Parameter Tes Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Pelajar dan Sekolah Khusus Olahragawan (Jakarta: Kemegpora, 2005).

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

47

Jenis pengukuran yang disusun dalam Panduan Penetapan Parameter Tes

terdiri atas alat ukur yang digunakan untuk mengukur :

1) Tinggi dan berat badan

2) Ketebalan lemak;

3) Volume paru-paru;

4) Kapasitas paru maksimal;

5) Fleksibilitas togok;

6) Keseimbangan statis;

7) Daya tahan otot perut;

8) Daya tahan tubuh bagian atas;

9) Daya ledak otot tungkai;

10) Kekuatan peras otot tangan;

11) Kekuatan ekstensor otot punggung;

12) Kekuatan ekstensor otot tungkai;

13) Kekuatan menarik otot bahu;

14) Kekuatan mendorong otot bahu;

15) Kekuatan otot perut;

16) Kekuatan otot lengan;

17) Kecepatan lari;

18) Kelincahan;

19) Daya tahan anaerobik;

20) Kapasitas aerobik;

21) Kapasitas aerobik maksimal;

22) Kesegaran jasmani.

Perekrutan dapat disimpulkan bahwa perekrutan adalah sebagai

sebuah proses pencarian bakat untuk menemukan dari sejumlah besar dan

jenis anak yang berkaitan dengan faktor -faktor prestasi utama yang

diinginkan.

7. Program Latihan

a. Pengertian Latihan

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

48

Banyak orang merasa berlatih tetapi itu sebenarnya hanya perasaan

mereka saja. Pada umumnya yyang bersangkutan kurang memahami pengertian

tentang latihan yang sebenarnya. A. Hamidsyah Noer (1996 : 6) mengemukakan

pendapatnya tentang pengertian latihan yaitu “Suatu proses yang sitematis dari

latihan atau bekerja yang dilaksanakan berulang-ulang secara kontinyu yang

semakin harisemakin bertambah beban latihanya guna mencapai tujuan”.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Soeharso (1992 : 2) yang

mengemukakan tentang pengertian latihan berdasarkan ciri-ciri pelatih yang

baik, maka latihan dapat diartikan sebagai “Proses yang sitematis dari berlatih

yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah beban

latihan serta intensitas latihanya”. Di dalam latihan terdapat proses yang

sistematis, dilakukan berulang-ulang dan ajeg dengan selalu meningkatkan

beban latihan untuk mencapai tujuan. Tujuan pokok dari latihan adalah

pencapaian prestasi yang maksimal.

Dari berbagai pengertian latihan diatas, diperoleh unsur-unsur latihan

antara lain :

1.) Sistematis, yaitu berencna, menurut jadwal, menurut pola dan sistem

tertentu, metodis, dari yang sederhana ke yang lebih rumit.

2.) Berulang-ulang, yaitu setiap teknik haruslah diulang sesering

mungkin, dimaksudkan agar gerakan-gerakan yang semula sukar

dilakukan menjadi mudah, dan otomatis pelaksaanya menjadi hemat

energi.

3.) Kian hari bertambah beban, yaitu setiap kali, setiap periodi, segra

setelah tiba saatnya beban latihan ditambah. Jika beban tidak

bertambah prestasi pun sulit meningkat.

Menurut Soedjarwo (1993 : 23) tujuan pokok dari latihan adalah prestasi

maksimal di samping kesehatan serta kesegaran jasmani bagi atlet. Sesuai

dengan tujun maka urutan pelaksanaan atau aspek dalam latihan adalah sebagai

berikut :

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

49

1.) Pembentukan Kondisi Fisik (phisycal build up)

Unsur-unsur yang harus dibentuk dan dikembangkn meiputi

kekuatan, kecpatan, daya tahan, kelincahan, kelentukan, ketepatan,

keseimbangan dan koordinasi.

2.) Pembentukan Teknik (technical build up)

Pembentukan teknik adalah latihan yang khusus yang di maksudkan

untuk membentik dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik

dan neomuscular. Pembentukan teknik harus dimulai dari teknik-

teknik dasar ke teknik yang lebih tinggi yang akhirnya menuju

gerakan-gerakan yang otomatis.

3.) Pembentukan Taktik (tactical build up)

Pembentukan taktik meliputi pertahanan maupun penyerangan

termasuk didalamnya penyusunan strategi, sistem, pola dan tipe.

4.) Pembentukan Mental (mental build up)

Pembentukan menta untuk bertanding denga unsur psikologis sesuai

cabang olahraga yang di geluti.

5.) Pembentukan Kematangan Juara

Dengan bekal fisik, teknik, taktik yang didukung dengan mental

bertanding merupakan keselarasan yang matang antara tindakan dan

proses mental bertanding tersebut. latihan dengan jalan mengadakan

berbagai pertandingan dengan berbagai versi.

b. Pengertian Program Latihan

Program latihan merupakan bahan atau kegiatan yang harus dilakukan

dalam latihan. Dalam menentukan program latihan harus menngacu pada

beberapa faktor yang mendukung keberhasilan latihan. Penerapan program

latihan yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan pemainya akan

meningkatkan kualitas pemain secara maksimal. Untuk menghasilkan latihan

yang baik, peranan seorang pelatih mempunyai arti yang penting dalam

menentukan program latihan. Dalam menentukan program latihan harus

mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Tujuan pokok dari program latihan

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

50

adalah untuk meningkatkan kemampuan pemain dan mencapai prestasi yang

maksimal.

Mempersiapkan seorang atlet untuk menghadapi pertandingan hingga

mencapai tingkat prestasi tinggi atau maksimal, diperlukan waktu yang cukup

lama serta penyusunan program latihan yang seksama, teratur, sistematis,

bertahapkan serta terus-menerus sepanjang tahuntanpa selingan berhenti

sedikitpun. Latihan yang dilakukan isidentil, atau hanya selama enam bulan saja,

bahkan kurang setiap tahunya tidak akan ada artinya sama sekali. Bahkan

mungkin dapat merusak perkembangan atlet di kemudian harinya.

Menurut Iwan Setiawan seperti yang dikutip oleh Hadisasmita dan

Syarifudin (1996 : 141), untuk menyusun program latihan yang teratur perlu

diperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :

a. Kemampuan atlet, baik fisik maupun mental.

b. Waktu pelaksanaan program latihan untuk mengembangan tenaga

atau kekuatan, daya tahan, kecepatan, fleksibility dan lain-lain untuk

dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

c. Cabang olahraga yang akan disiapkan.

d. Standar tingkat nasional atau internasional.

e. Keadaan tempat : tradisi, iklim dan lain-lain.

f. Faktor latihan : prestasi, volume, itensitas.

g. Jadwal perlombaan dan uji coba.

h. Periodisasi latihan.

Penyusunan program latihan harus memperhitungkan periodisasi latihan.

Dimana dalam pembagian waktu latihan harus tepat sasaranya. Sehingga dalam

periode latihan yang satu dengan periode yang lain dapat berjalan sesuai dengan

rencana. Dengan memperhatikan periode latihan dan musim latihan, maka dalam

menentukan tahap-tahap lebih cermat, tepat dan menyasar, sehingga kemampuan

pemain akan meningkat lebih baik dan prestasi maksimal dapat dicapai.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

51

Dalam penyusunan program latihan harus direncanakan dan

diperhitungkan dengan matang, sehingga pada waktu yag telah ditetapkan

prestasi yang diharapkan dapat diraihnya. Untuk membina atlet agar dapat

meeningkatkan prestasi yang setinggi-tingginya, diperlukan waktu yang lama.

Oleh karena itu, latihan-latihan tersebut dilaksanakan secara bertahap yang

terdiri dari program jangka panjang dan jangka tahunan ( Yusuf Hadisasmita dan

Aip Syarifudin, 1996).

Menurut Soedjarwo (1993 : 81) penyusunan program latihan dapat

dibagi menjadi :

1. Program Jangka Panjang.

Program jangka panjang berhubungan dengan program latihan untuk

sasaran dua tahun keatas, misal untuk PON atau Olimpiade.

2. Program Jangka Menengah.

Program jangka menengah adalah program latihan yang disusun

untuk jangka waktu satu tahun.

3. Program Jangka Pendek.

Program jangka pendek merupakan penyusunan program latihan

kurang dari satu tahun.

c. Periodisasi Latihan

Tuntutan latihan adalah mencapai prestasi semaksimal mungkin. Latihan

yang sudah terprogram akan memerlukan waktu yang panjang, maka dibuatlah

jadwal latihan. Jadwal latihan perlu dibagi-bagi menjadi beberpa tahapan dan

tahapan pembagian dalam program latihan ini disebut periodisasi latihan.

Yusuf Hadisasmita dan Aip Syaifudin (1996 : 128) menyatakan bahwa

“Periodisasi latihan adalah suatu proses pembagian latihan dari rencana latihan

tahunan ke dalam tahapan yang lebih kecil”.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

52

Pembagian wktu harus latihan tepat sasaranya, sehingga antar periode

latihan yang satu dengan periode latihan yang lain dapat berjalan sesuai rencana.

Menurut Sudjarwo (1993 : 82) bahwa periodisasi latihan dapat dijabarkan

sebagai berikut :

1. Latihan dibagi menjadi tiga periode yaitu

a. Periode Persiapan (preparation period)

b. Periode Pertandingan (competition period)

c. Periode peralihan (trasation period)

2. Dilihat dari musim latihan dibagi menjadi :

1) Preliminary season

2) Early season

3) Mid season

4) Late season

5) Post season

Dengan memperhatikan periodisasi latihan dan musim latihan, maka

dalam menentukan tahap-tahap latihan harus lebih cermat, tepat dan tertuju,

sehingga kemampuan atlet akan meningkat lebih baik dan prestasi maksimal

dapat dicapai.

d. Prinsip-Prinsip Latihan

Latihan adalah merupakan suatu proses yang dilakukan secara berulang-

uklnag dengan meningkatkan pemberian beban latihan. Itulah sebabnya

pemberian beban latihan harus memenuhi prinsip-prinsip yang sesuai dengan

tujuan latihan. Prinsip-prinsip latihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan

prestasi seorang atlet. Tanpa hal ini seorang atlet atau peatih tidak mungkin

dapat berhasil dalam latihanya.

Latihan yang baik harus menganut beberapa prinsip latihan, sehingga

dalam memberi atau meningkatkan beban latuhan yang tidak menganut prinsip

latihan yang tepat maka dapat merusak kondisi atletnya. Hal yang demilian

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

53

harus dihindari serta dalam memberi beban harus di sesuaikan dengan

kemampuan masing-masing atlet.

Sudjarwo (1995) menyarankan agar seluruh program latihan sebaiknya

menerapkan prinsip-prinsip latihan sebagai berikut :

1. Prinsip Individu

Pemberian latihan harus selalu mengingat kemapuan dan kondisi

individu masing-masing atlet. Faktor-faktor individu yang harus

mendapat perhatian misalnya, tingkat ketangkasan atlet, umur atau

lamanya berlatih harus dibedakan, kesehatan dan kesegaran

jasmaninya, psikologis atau mentalnya.

2. Prinsip Penambahan Beban (Overload Prnciple)

Penambahan beban latihan harus dilakukan tahap demi tahap secara

teratur dan ajeg. Beban latihan berat yang diberikan secara terus

menerus justru akan menghentikan kenaikan prestasi. Sebaiknya

setelah tiga kali latihan beban latihan ditingkatkan itupun tergantung

dari atletnya.

3. Prinsip Interval

Latihan interval merupakan serentetan latihan yang diselingi dengan

istirahat tertentu. Prinsip interval ini dapat digunakan untuk suatu

rencana latihan harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

4. Prinsip Penekanan Beban (Stress)

Pemberian beban latihan pada suatu saat harus dilaksanakan dengan

tekanan yang berat. Penekanan beban latihan tersebut harus sampai

menimbulkan kelelahan secara sungguh-sungguh. Beban berat ini

diberikan guna meningkatkan kemampuan organisme, kekuatan

mental yang sangat diperlukan untuk menghadapi pertandingan.

5. Prinsip Makanan Baik (Nutrition)

Kalori yang masuk harus sesuai dengan kalori yang dikeluarkan

untuk latihan. Untuk seorang atlet diperlukan 25%-35% lemak, 15%

putih telur, 50-60 hidrat arang dan vitamin serta mineral lainya.

6. Prinsip Latihan Sepanjang Tahun

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

54

Suatu latihan harus dilakukan secara sistematis yang dilaksanakan

sepanjang tahun tanpa berseling.

Sedangkan menurut Bompa yang dikutip Yusuf Hadisasmita dan Aip

Syarifudin (1993 : 140) menyarankan agar dalam latihan sebaiknya menerapkan

prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Prinsip Beban lebih (overload)

Prinsip beban berlebih adalah prinsip latihan yang menekankan pada

pembebanan latihan yang lebih berat dari pada yang mampu dilkukan

oleh atlet. Seorang atlet harus berlatih dengan beban yang lebih berat

atau berlatih dengan beban diatas ambang rangsang, namun beban

tersebut harus sesuai dengan kemampuan atlet.

2. Prinsip Perkembangan Multilateral

Prinsip ini sebaiknya diterapkan pada atlet-etlet muda, pada

permulaan belajar mereka harus dilibatkan dalam beragam kegiatan

agar dengan demikian mereka memiliki dasar-dasar yang lebih kokoh

untuk menunjang ketrampilan spesialisasinya kelak.

3. Prinsip Itensitas Latihan

Perubahan fisiologis dan psikologis yang positif hanyalah mungkin

apabila atlet dilatih atau berlatih suatu program latihan yang intensif,

dimana pelatih secara progresif menmbahkan beban kerja, jumlah

pengulangan gerakan (repetition) sertakadar itensitas dari repetisi

tersebut.

Ada beberapa teori yang dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk

menentukan kadar itensitas latihanya, salah satunya teori Katch dan

Mc Ardlev(1993) sebagai berikut :

a. Menghitung Denyut Nadi Maksimal (DNM) dengan rumus

{DNM = 220 – umur}.

b. Menetukan takaran itensitas latihanya, yaitu 80% - 90% dari

DNM.

c. Lamanya berkatih dalam ambang rangsang atau training zone,

untuk atlet sebaiknya 45-120 menit.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

55

4. Prinsip Kulaitas Latihan

Latihan dikatakan berkualiatas apabila latihan dan dril-dril yang

diberikan memang benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan

kebutuhan atlet, koreksi-koreksi yang tepat dan konstruktif sering

diberikan, pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke detail

gerakan dan setiap kesalahan segera diberikan, prinsip-prinsip

overload diterapkan, baik dalam aspek fisik maupun mental.

5. Prinsip Berfikir Positif

Jika ingin berprestasi, atlet harus berani sakit dalam berlatih. Pelatih

harus tau bagaimana hati atlet, apa yang mereka katakan kepada

dirinya sendiri. Dan pelatih harus mempengaruhi kata hatinya,

melatih atlet untuk selalu berfikir positif dan optimis, mengubah

sikap bawah sadar yang negatif menjadi positif.

6. Variasi Dalam Latihan

Latihan yang dilakukan biasanya banyak menuntut waktu, pikiran,

tenaga. Karena itu bukan mustahil jika latihan yang intensif dan terus

menerus kadang-kadang menimbulkan rasa bosan pada atlet. Jika

sudah bosan, maka gairah pada atlet dan motivasinya untuk berlatih

biasanya menurun bahkan hilang sama sekali. Karena itu perlu

dilakukan usaha-usaha untuk mencegah timbulnya kebosanan

berlatih, misalnya dengan cara merencanakan dan menyelenggarakan

variasi-variasi dalam latihan.

7. Prinsip Individualisasi

Setiap individu berbeda dari segi fisik maupun mental, maka setiap

individu akan memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap suatu

beban latihan yang diberikan oleh pelatih. Latihan merupakan suatu

beban latihan diberikan pelatih . latihan merupkan suatu persoalan

pribadi bagi setiap atlet dan tidak bisa disama ratakan bagi semua

atlet. Latihan harus direncanakan dan disesuaikan bagi setiap

individu atlet agar dapat menghasilkan prestasi yang baik.

8. Penetapan Sasaran (goal setting)

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

56

Seringkali suatu tim atau atlet tidak berlatih dengan sungguh-

sungguh, atau kurangnya motivasi untuk berlatih karena tidak ada

tujuan atau sasaran yang jelas untuk apa atlet berlatih. Karena itu

menetapkan sasaran latihan untuk atlet sangat penting.

9. Prinsip Perbaikan Kesalahan

Kalau atlet sering melakukan kesalahan gerak, maka pada waktu

memperbaiki kesalahan tersebut pelatih harus menekankan pada

penyebab terjadinya kesalahan.

8. Srana dan Prasarana

a. Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana yang mendukung sangat diperlukan

untuk memperlancar dalam melakukan kegiatan. Karena setiap cabang

olahraga memang memerlukan dan harus mempunyai sarana dan prasarana

sendiri. Demikian dalam olahraga Balap Sepeda sarana dan prasarana sangat

dibutuhkan. Dalam berolahraga tidak cukup hanya mengandalkan kesiapan

fisik yang baik saja, tetapi juga perlu didukung sarana dan prasarana yang

memungkinkan olahraga tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Terutama

untuk mencapai prestasi maksimal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) prasarana, sarana

dan alat adalah sebagai berikut :

1. Prasarana adalah segala hal yang merupakan penunjang

terselenggarakanya suatu proses atau usaha.

2. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat

untuk mencapai tujuan.

3. Alat-alat olahraga atau suplies biasanya dipakai dalam waktu

relatif pendek. Misalnya bola, raket, jaring bola basket, jaring

tenis, pemukul bola dan lain-lain.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas atau

prasarana merupakan bentuk permanen yang berupa bangunan atau tempat,

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

57

baik yang berada di luar maupun di dalam ruangan yang digunakan untuk

aktivitas olahraga. Sarana adalah suatu benda yang digunakan dalam latihan

atau bertanding dimana dalam latihan atau pertandinganbenda atau alat

tersebut tidak dapat dipindah-pindahkan. Sedangkan alat olahraga adalah

suatu benda yang digunakan dalam berolahraga, mudah untuk dipindah-

pindahkan dan digunakan dalam waktu relatif singkat.

b. Sarana dan Prasarana Balap Sepeda

Sedangkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam balap sepeda

adalah lintasan (jalan raya dan velodrome), mess atlet, kesekertariatan,

poliklinik, transportasi dan prasarana lain yang mendukung. Mengenai

sarana dan prasarana yang digunakan untuk perlombaan balap sepeda

menurut Edmund R. Burke, PhD (1992 :21) yaitu :

1) Ruas Jalan dan Velodrome

Dapat berupa jalan raya (lomba road race), lintasan

oval/velodrome (lomba track), dan lintasan tanah/ perbukitan

(lomba cross country/downhill).

2) Sepeda

Sepeda yang digunakan dalam balap sepeda (road and track)

dirancang untuk dapat memperoleh kecepatan dan bobot ringan,

sedangkan untuk balap cross country dibutuhkan sepeda yang

mempunyai kekuatan dan kenyamanan..

3) Jersey/Baju

Dalam balapsepeda memerlukan pakaian yang khusus dirancang

untuk dapat meningkatkan prestasi. Penggunaaan pakaian yang

ketat, halus dan licin tanpa kerutan dapat mengurangi tarikan

aerodinamis secara efisien.

4) Helm dan Kacamata

Seperti hal nya pakaian, helem dapat menurunkan tarikan

aerodinamis pengendara sambil menyediakan perlindungan dan

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

58

pendinginan yang memadai pada kepala. Sedangkan kacamata

digunakan untuk melindungi mata baik dari panas dan pantulan

sinar matahari serta debu/benda kecil yang bisa masuk ke dalam

mata.

5) Sepatu dan Pedal

Sepatu harus memiliki permukaan yang sehalus mungkin. Pedal

harus memiliki bagian depan yang kecil dan garis depan yang

halus agar praktis digunakan.

6) Mess Atlet

Mess atlet merupakan rumah/kamar yang disediakan untuk para

pelatih, atlet untuk beristirahat atau melakukan kegiatan diluar

jadwal latihan atau pertandingan, dengan adanya mess para

pelatih dan atlet dapat beristirahat dengan tenang dan mess juga

memudahkan untuk memudahkan koordinasi satu sama lain.

7) Kesekertariatan

Kesekeretariatan merupakan tempat yang sangat penting bagi

organisasi karena tempat itu digunakan untuk melakukan rapat-

rapat, menyimpan dokumen atau membahas rencana kegiatan,

latihan dan sebagainya.

9. Sumber Dana

Olahraga merupakan bagian dari proses dan pencapaian tujuan

pembangunan nasional sehingga keberadaan dan peran olahraga dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, harus di tempatkan

pada kedudukan yang jelas dalam sistem hukum nasional berdasarkan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Permasalahan olahraga nasional semakin komplek dan berkaitan erat dengan

ekonomi dan tuntutan perubahan global, sehingga sudah satnya Indonesia

memperhatikan semua aspek yang terkait antara lain kemampuan anggaran

untuk mendukung penyelenggaraan keolahragaan nasional untuk mencapai

prestasi yang mampu bersaing pada masa kini dan masa yang akan datang.

Atas dasar inilah perlu diatur dalam peraturan pemerintah tentang pendanaan

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

59

keolahragaan sebagai landasan yuridis bagi penyelenggaraan keolahragaan

di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di dalam peraturan pemerintah ini diatur prinsip-prinsip pendanaan

seperti prinsip kecukupan serta prinsip berkelanjutan sumber daya dan

alokasi pendanaan, lingkup kegiatan pendanaan, serta penanggung jawaban

pendanaan penyelenggaraan keolahragaan. Keterbatasan sumber pendanaan

atau anggaran merupakan permasalahan khusus dalam penyelenggaraan

keolahragaan. Hal ini makin di rasakan dengan perkembangan olahraga

moderen yang menuntut pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan

keolahragaan yang perlu didukung oleh anggaran yang memadai. Untuk itu

perlu pengaturan tentang pengelolaan dan pertanggung jaaban pendanan

keolahragaan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Selain itu sumber daya dan dana

dari masyarakat dan dunia usaha perlu dioptimalkan, antara lain melalui

peran serta masyarakat dalam pendanaan dana, pengadaan atau pemeliharaan

sarana dan prasarana, dan industri olahraga, guna mendukung pendanaan

keolahragaan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2007

tentang pendanaan keolahragaan memutuskan/menetapkan bahwa dalam

peraturan pemerintah ini yang dimaksud dengan :

a.) Pendanaan keolahragaan adalah penyediaan sumber daya

keunagan yang diperlukan untuk ppenyelenggaraan

keolahragaan.

b.) Pemerintah adalah pemerintah pusat.

c.) Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, dan pemerintah

kabupaten/kota.

Menurut UU no.3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional

mengatakan pendanaan keolahragaan menjadi tanggung jawab bersama antara

pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Pemerintah daerah wajib

mengalokasikan anggaran keolahragaan melalui Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah. Sumber

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

60

pendanaan keolahragaan ditentukan dengan prinsip kecukuppan dan

berkelanjutan, sesuai dengan prioritas rencana pembangunan keolahragaan.

Sumber Pendanaan dari Pemerintah berasal dari :

a.) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

b.) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Sumber pendanaan keolahragaan dari masyarakat dapat diperoleh dari:

a.) Kegiatan sponsorship keolahragaan.

b.) Penggalangan dana.

c.) Kopensasi alih status dan transfer olahragawan.

d.) Uang pembinaan dari olahragawan profesional.

e.) Kerjasama yang saling menguntungkan.

f.) Sumbangan lain yang tidak mengikat.

g.) Sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundangan.

Menurut UU no.3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional

mengatakan, pendanaan keolahragaan dapat juga bersumber dari industri

olahraga yang meliputi antara lain :

a.) Tiket penyelenggaraan pertandingan/kompetisi.

b.) Penyewaan prasarana olahraga.

c.) Penjualan produk sarana olahraga.

d.) Sport labelling.

e.) Iklan.

f.) Promosi,eksibisi, dan festifal olahraga.

g.) Keagenan

h.) Layanan informasi dan konsultasi keolahragaan.

Dana yang diperoleh dari sumber pendanaan hanya dapat dialokasikan

untuk penyelenggaraan keolahragaan yang meliputi :

a.) Olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi.

b.) Pembinaan dan pengembangan olahraga.

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

61

c.) Pengelolaan olahraga.

d.) Pekan dan kejuaraan olahraga.

e.) Pembinaan dan pengembangan pelaku olahraga.

f.) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga.

g.) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.

h.) Pemberdayaan peran serta masyarakat dalam kegiatan keolahragaan.

i.) Pengembangan kerjasama dan informasi olahraga.

j.) Pembinaan dan pengembangan industri olahraga.

k.) Standarisasi, akreditasi dan sertifikasi.

l.) Pencegahan dan pengawasan doping

m.) Pemberian penghargaan.

n.) Pelaksanaan pengawasan

o.) Pengembangan, pengawasan serta pengelolaan olahraga profesional.

Peraturan pemerintah ini mengamanatkan bahwa pemerintah dapat

membentuk Badan Usaha Milik Negara yang berkaitan dengan kegiatan

keolahragaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

kemapuan politik dalam peraturan pemerintah mengenai hal tersebut

merupakan dorongan bagi usaha kemandirian dalam pendanaan

keolahragaan sehingga dapat mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara dan atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Bahkan,

penyelenggaraan keolahragaan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan

pemerintah daerah dapat meningkatkan pendapatan negara atau pendapatan

asli daerah. Dengan demikiaan diharapkan upaya peningkatan prestasi

olahraga dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa pada tingkat

nasional dan internasional sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan

nasional yang berkelanjutan.

10. Pestasi

Dalam setiap cabang olahraga prestasi yang maksimal merupakan

tujuan utama yang harus dicapai oleh setiap klub atau atlet. Kenyataan

menunjukan bahwa prestasi yang dicapai oleh klub akan mengharumkan

nama klub itu sendiri serta para atlet yang ada di dalamnya dan juga pelatih

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

62

yang menanganinya. Untuk mencapai hal tersebut bukan suatu pekerjaan

mudah, karena memerlukan waktu yang lama, sumber dana yang besar serta

sarana dan prasarana yang memadai.

Puncak prestasi olahragawan diraih dalam waktu relatif lama, kurang

lebih 10 tahun, sehingga puncak prestasi olahraga tersebut hanya bisa diraih

oleh seorang atlet yang berlatih sejak dini. Untuk membentuk atlet

berprestasi di perlukan institusi keolahragaan yang di kelola secara efektif

dan efisien. PPLP sebagai institusi keolahragaan yang bertanggung jawab

membina olahragawan pelajar, harus bertindak efektif dan efisien pula.

(Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, 2006 : 29)

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pencapaian prestasi maksimal

dalam olahraga antara lain, atlet pelatih dan lain-lain. Faktor atlet menjadi

faktor utama dalam pencapaian prestasi maksimal karena atlet sebagai

pelaku utama dalam suatu pertandingan. Begitu pula dalam olahraga Balap

Sepeda secara menyeluruh. Tugas dan tanggung jawab seorang pelatih dalam

sebuah klub balap sepeda sangatlah dominan. Untuk dapat mencapai tujuan

maksimal seorang pelatih haruslah kompeten dengan membekali diri dengan

hal-hal yang berhubungan dengan tugasnya.

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

63

B. Penelitian yang Relevan

Dalam penulisan proposal tesis ini, penulis menggunakan penelitian

yang sudah ada sebagai bahan untuk mendapatkan gambaran penelitian ini.

Penelitian tersebut berjudul : (1) “Profil Pusat Pendidikan dan Latihan

Pelajar Balap Sepeda Jawa Tengah Tahun 2008” yang disusun oleh Agus

Dwwi Purnomo, Program sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Tahun 2008. (2) “Analisis Manajemen Pusat Pendidikan dan Latihan

Pelajar (PPLP) pencak silat di Jawa Tengah” disusun oleh Mohammad Ali

Mashar dari Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Tahun 2012.

C. Kerangka Berfikir

Gambar 2.4 Bagan kerangka berfikir

Keterangan :

Balap Sepeda

ISSI PPLP Balap Sepeda Jawa

Tengah

Struktur Organisasi

Rekrutmen Pelatih dan

Atlet

Sarana dan prasarana

Sumber dana

Pelaksanaan latihan

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

64

Balap sepeda merupakan olahraga yang cukup dikenal masyarakat

dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Munculnya klub-klub sepeda

di berbagai daerah memberi sumbangan tersendiri bagi perkembangan

olahraga balapsepeda khususnya di Jawa Tengah dan Indonesia. Namun

perkembangan olahraga ini mengalami banyak kendala dan Indonesia belum

bisa menorehkan prestasi yang gemilang di kejuaraan tingkat dunia. Untuk

itu di dirikanlah suatu wadah yang diharapkan dapat menghasilkan atlet-etlet

berkualitas dan mampu mengharumkan nama Bangsa dan Negara di tingkat

dunia. Wadah tersebut bernama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar

(PPLP) dan salah satunya adlah PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah.

Perkembangan suatu olahraga dibutuhkan pembinaan dan pelatihan

yang baik dan teratur. Dalam pelaksanaan pembinaan kegiatan olahraga di

Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar perlu dukungan dari berbagai unsur.

Karena suatu Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar akan dapat berprestasi,

jika unsur-unsur pendukung tersebut dapat berjalan dengan baik. Unsur-

unsur pendukung tersebut diantaranya adalah organisasi, metode pembinaan,

metode latihan, sarana dan prasarana, sumber dana, dan pelatih yang

dimiliki.

Orientasi olahraga adalah suatu wadah yang bertujuan untuk

mencapai prstasi yang maksimal. Diperlukan kepengurusan yang baik,

kerjasama, serta rencana dan program kerja yang jelas di dalamnya.

Metode pembinaan dan metode latihan yang baik akan menghasilkan

prestasi yang baik pula. Di sini peran seorang pelatih sangat menentukan,

oleh karenanya pelatih harus benar-benar jeli di dalam mengamati

perkembangan para atletnya.

Kualitas atlet harus didukung prasarana dan sarana yang baik.

Prasarana dan sarana yang berkualitas merupakan tuntutan yang harus

dipenuhi guna menunjang kegiatan latiihan. Tanpa adanya prasarana dan

sarana yang baik maka akan terhambat segala kegiatan pembinaan dan

latihan yang dilakukan.

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121408063_bab2.pdf · Sejarah Balap Sepeda Sepeda berasal dari sket yang dilukis oleh pelukis legenda

65

Kaitanya dengan penelitian ini akan mengetahui perkembangan

prestasi PPLP Balap Sepeda Jawa Tengah. Dalam hal ini PPLP Balap

Sepeda Jawa Tengahdapat diketahui melalui keadaan organisasi, metode

pembinaan, metode latihan, prasarana dan sarana serta atlet dan pelatih yang

dimiliki. Unsur-unsur tersebut tidak dapat terlepas dari suatu kegiatan

olahraga. Kegiatan olahraga dapat berjalan dengan baik jika unsur unsur

tersebut berfungsi dengan baik dan dapat saling menjalin kerjasama antara

satu dengan yang lainya. Jika keadaan unsur-unsur pendukung kegiatan

olahraga baik maka suatu Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar dapat

berkembang dengan baik, sehingga dapat menghasilkan suatu atlet yang

berkualitas dan mampu berprestasi lebih tinggi. Namun sebaliknya, jika

unsur-unsur pendukung kegiatan olahraga dalam kondisi yang tidak baik

maka suatu Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar tidak dapat berkembang

dan tujuan organisasi tidak akan tercapai.