LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

37
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALITICAL HIERARCHY PROSES (AHP) Kelompok : Tgl. Praktikum : Nama : 1. Hari Praktikum : 2. Dikumpul tgl : Kelas : Yogyakarta, 15 April 2013 Asisten (Lalu Reza Prayoga SM) Asisten : Kriteria Penilaian Format Laporan : Isi : Analisa : TOTAL :

description

contoh laporan praktikum UII

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING

MODUL 1

ANALITICAL HIERARCHY PROSES (AHP)

Kelompok : Tgl. Praktikum :

Nama : 1. Hari Praktikum :

2. Dikumpul tgl :

Kelas : Yogyakarta, 15 April 2013

Asisten

(Lalu Reza Prayoga SM)

Asisten :

Kriteria Penilaian

Format Laporan :

Isi :

Analisa :

TOTAL :

LABORATORIUM DATA MINING

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2013

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan praktikum analisis keputusan

dan data mining dari hasil pengamatan kami dengan lancar. Dalam menyelesaikan

laporan ini kami mengucapkan terima kasih kepada asisten pembimbing yang telah

membimbing kami untuk menyusun laporan praktikum ini.

Laporan praktikum ini membahas tentang masalah yang tejadi pada bidang

pendidikan, yaitu pada permasalahan mengenai beragam penyebab siswa tidak masuk

sekolah. Dalam penyususan laporan praktikum ini, praktikan menyadari segala

kekurangannya, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi

perbaikan laporan praktikum analisis keputusan dan data mining ini.

Yogyakarta, 15 April 2013

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Deskripsi Permasalahan

1.2.Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Deduktif

2.2. Kajian Induktif

BAB III METODE PENELTIAN

3.1. Objek Penelitian

3.2. Metode Pengumpulan Data

3.3. Jenis Data

3.4. Alur Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kriteria dan Sub-kriteria Model AHP

4.2. Alternatif Solusi

4.3. Model Struktur AHP

4.4. Perbandingan Berpasangan

4.4.1. Perbandingan Berpasangan Kriteria

4.4.2. Perbandingan Berpasangan sub-kriteria

4.4.3. Perbandingan Berpasangan sub-sub-kriteria

4.4.4. Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Keuangan

4.4.5. Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Kualitas

4.4.6. Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Teknis

4.4.7. Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Sistem Komunikasi

4.4.8. Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Kapasitas dan Fasilitas

Produksi

4.5. Uji Konsistensi

4.5.1. Uji konsistensi Kriteria

4.5.2. Uji Konsistensi Sub-kriteria Keuangan

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

4.5.3. Uji Konsistensi Sub-kriteria Kualitas

4.5.4. Uji Konsistensi Sub-kriteria Teknis

4.5.5. Uji Konsistensi Sub-kriteria Regulasi Produk

4.5.6. Uji Konsistensi Sub-sub-kriteria Ketepatan Pengiriman

4.6. Analisis Hasil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

5.2. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Permasalahan

Toko bangunan terdiri dari dua kata yaitu “toko” dan “bangunan”. Dalam kamus

bahasa indonesia, toko sendiri memiliki arti bangunan permanen tempat menjual

barang-barang atau bisa disebut juga sebagai penyalur toko yang menyalurkan atau

memasarkan produk. Oleh karena itu, toko bangunan adalah bangunan permanen

tempat menjual barang-barang bangunan dan sebagai penyalur untuk menyalurkan

atau memasarkan produk dari supplier. Setiap orang membutuhkan toko bangunan

untuk membangun suatu rumah atau gedung, karena komponen-komponen dari rumah

maupun gedung tersebut terdapat pada toko bangunan. Selain itu, toko bangunan

dapat digunakan untuk mempromosikan produk-produk baru yang diproduksi oleh

distributor dengan mengirimkan hasil produksinya ke toko bangunan tersebut.

Ada berbagai macam produk pada toko bangunan tersebut seperti cat, besi

pondasi, kayu, semen, pipa pralon, alat ukur, dan lain sebagainya. Produk tersebut pun

dikirim oleh supplier yang beragam pula. Semisal dari bagian catnya, cat pada toko

bangunan tidak hanya 1 merek saja tetapi dari berbagai merek yang

mendistribusikannya pada toko bangunan tersebut. Toko bangunan pun banyak sekali

tersebar di Indonesia khususnya di DIY. Penyedia bahan bangunan atau bisa disebut

toko bangunan tersebut sangat banyak di DIY hingga jarak antara toko bangunan satu

dengan toko bangunan lainnya tidak terpaut jauh.

Salah satu toko bangunan yang berada di DIY tepatnya di Sleman yaitu Pratama

Toko Besi. Toko tersebut menjual lebih dari satu jenis bahan bangunan dan lebih dari

satu merek dari setiap jenis bahan bangunan tersebut. Supplier pada toko bangunan

tersebut juga dari berbagai tempat dan berbagai merek pula. Awalnya Pratama Toko

Besi mendapatkan supplier dari memasarkan tokonya ke berbagai distributor dan

distributor dari segala tempat pun memasarkan hasil produksinya ke Pratama Toko

Besi. Hingga saat ini masih ada distributor yang memasarkan hasil produksinya ke

tempat tersebut. Toko besi tersebut selalu ingin memuaskan pelanggan-pelanggannya.

Oleh karena itu, pemilik toko tersebut selalu menjaga stok barangnya sesuai yang

diinginkan pelanggannya.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Akan tetapi, terkadang barang kiriman dari supplier terkadang lama sampai ke

toko besi Pratama tersebut. Sehingga terkadang bilang konsumen lain ingin membeli

produk tersebut, produk tersebut masih kosong karena pengiriman berlangsung lebih

lama. Pemilik toko tersebut sedikit kewalahan apabila konsumen membeli barang

yang ternyata stok nya masih kosong karena produk tersebut belum sampai pada toko

besi Pratama. Terlebih lagi, penyediaan barang dari supplier pun terkadang kosong

atau abis. Sehingga, pemilik toko tersebut harus menunggu lebih lama lagi hingga stok

tersebut ada.

Selain itu, pemilik toko besi Pratama sudah membuat komitmen kepada

distributor yang sesuai dengan yang diinginkan pemilik toko tersebut. Sistem

Pendukung Keputusan (Decision Support System) yang digunakan pada Pratama Toko

Besi masih menggunakan sistem manual yaitu analisa secara biasa dan tidak

terkomputerisasi. Metode sederhana tidak dilengkapi dengan kemampuan untuk

mengurangi dan menambah model yang diperlukan untuk masalah yang lebih

komplek, sehingga kemungkinan kesalahan dalam pemilihan prioritas sangat tinggi.

Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah

yang dialami pemilik toko tersebut. Peneliti menggunakan metode AHP (Analytical

Hierarchy Process) karena metode ini salah satu metode yang dapat melakukan

penilaian criteria majemuk dan detail dengan suatu kerangka berfikir yang

komprehensif pertimbangan proses hirarki yang kemudian dilakukam perhitungan

bobot untuk masing-masing criteria dalam menentukan proiritas pengajuan sertifikasi

sesuai dengan kuota (Rochmasari et al., 2010).

1.2 Rumusan Masalah

Dari pengambilan data yang dilakukan, rumusan masalah yang diperoleh adalah:

a. Apa masalah yang biasanya terjadi pada penyediaan toko bangunan ?

b. Apa saja criteria untuk menentukan alternative pada permasalahan tersebut ?

c. Berapa nilai kepentingan pada tiap-tiap criteria maupun alternatif yang

menyangkut tentang permasalah tersebut ?

d. Apakah alternative terbaik untuk permasalahan tersebut ?

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Deduktif

Metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) ini pertama kali dikemukan oleh

Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School of Business pada tahun 1970. Sehingga

berdasarkan penemuan Saaty (1970), AHP merupakan suatu metode yang digunakan

dalam proses pengambilan keputusan suatu masalah-masalah kompleks seperti

permasalahan perencanaan, penentuan alternatif, penyusunan prioritas, pemilihan

kebijaksanaan, alokasi sumber, penentuan kebutuhan, peramalan kebutuhan,

perencanaan performance, optimasi, dan pemecahan konflik.

Dalam penelitian Wirdianto (2008) ada beberapa keuntungan yang diperoleh

dengan menggunakan AHP dalam memecahkan suatu persoalan yang kompleks,

yaitu : (Marimin, 2004) :

1. Kesatuan (Unity)

2. Kompleksitas (Complexity)

3. Saling Ketergantungan (Inter Dependence)

4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)

5. Pengukuran (Measurement)

6. Konsistensi (Consistency)

7. Sintesis (Synthesis)

8. Tawar-menawar (Trade Off)

9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)

10. Pengulangan Proses (Process Repetition)

2.2 Kajian Induktif

Untuk mencapai stok penyediaan yang tepat waktu merupakan hal yang

kompleks, oleh karena itu diperlukan suatu metode yang tepat untuk penyelesaiannya.

Salah satu metode yang digunakan untuk memilih supplier adalah Analytical

Hierarchy Process (AHP).

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

BAB III

METODE PENELITIAN

2.3 Objek Penelitian

Nama Operator : Suhartono

Umur : 35 tahun

Pekerjaan : Karyawan

Alamat penelitian: Jl. Pl. Tentara Pelajar km. 8, Mudal Sariharjo, Ngaglik.

Objek penelitan ini adalah toko besi yang bernana Pratama Toko Besi yang

terletak di daerah Ngaglik. Objek yang diwawancari merupakan karyawan yang

berpengalaman (expert) pada bidang tersebut. Pekerjaan yang dilakukan pekerja

tersebut adalah pada bagian pengiriman barang, pelayanan, dan pemesanan barang.

2.4 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara terhadap pekerja toko besi Pratama untuk

mengetahui permasalahan yang ada pada toko besi tersebut.

b. Observasi langsung

Peneliti melaukan observasi pada tempat secara langsung dan mengambil

gambar sebagai dokumentasi dengan pekerja tersebut.

c. Kuesioner

Peneliti memberikan kuesioner kepada pekerja sebagai penilaian untuk

mendapatkan informasi yang relevan.

2.5 Jenis Data

a. Primer

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secarang langsung dengan cara

melakukan wawancara pada Pratama Toko Besi. Metode yang digunakan oleh

peneliti yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yaitu berupa model

pendukung keputusan yang mengurai masalah multi factor atau multi criteria

yang kompleks menjadi satu hirarki.

b. Sekunder

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Metode pengumpulan data secara sekunder ini menggunakan literature

berdasarkan dari modul praktikum 1 dan jurnal.

2.6 Alur Penelitian

Gambar 3.1 Flowchart penelitian

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Kriteria dan Sub-kriteria Model AHP

Menurut Wirdianto (2008), susunan hirarki dimulai dengan goal/sasaran, lalu

kriteria level pertama, dilanjutkan dengan sub-kriteria dan sub-sub-kriteria.

Permasalahan pada penelitian ini adalah penyediaan barang yang tidak tepat waktu.

Goal/sasaran dalam penelitian ini adalah menentukan kriteria stok penyediaan barang

tepat waktu.

Berdasarkan Nugroho (2012) dalam Weber (1991) dan Tas (2012), Pemilihan

kriteria dan sub-kriteria supplier yang digunakan pada pemodelan kasus adalah

sebagai berikut :

a. Kriteria Keuangan

Sub-kriteria harga produk

Sub-kriteria biaya Transportasi

Sub-kriteria pajak

b. Kriteria Teknis

Sub-kriteria kemudahan teknologi

Sub-kriteria fasilitas produk

Sub-kriteria kehandalan produk

c. Kriteria Regulasi Produk

Sub-kriteria ketepatan pengiriman

Sub-kriteria klaim garansi

Sub-kriteria pengembalian produk

Menurut Harianto (2012), terdapat pemilihan kriteria, sub-kriteria dan sub-sub-

kriteria yaitu sebagai berikut :

a. KriteriaKualitas

Sub-kriteria kesesuaiaan barang dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan

Sub-kriteria penyediaan barang tanpa cacat

Sub-kriteria kualitas dan konsisten

b. Sub-kriteria Ketepatan Pengiriman

o Pengiriman barang sesuai tanggal yang disepakati

o Penanganan sistem transportasi

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dickson dalam Pujawan (2005), Kriteria-

kriteria lainnya yang mempengaruhi permasalahan tersebut yaitu :

c. Sistem Komunikasi

d. Kapasitas dan Fasilitas Produksi

1.2 Alternatif Solusi

Setelah menentukan kriteria, sub-kriteria, dan sub-sub-kriteria maka dapat

mengetahui alternatif-alternatif menyangkut permasalahan tersebut, yaitu :

a. Ganti supplier

b. Menambah supplier baru

c. Tetap pada supplier yang lama

1.3 Model Struktur AHP

Gambar 4.1 model struktur AHP

1.4 Perbandingan Berpasangan

4.4.1 Perbandingan berpasangan kriteria

Tabel 4.2 Perbandingan Berpasangan Kriteria

Kriteria Keuangan Kualitas Teknis Regulasi

Produk

Sistem

Komunikas

Kapasitas

dan

Fasilitas

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Produksi

Keuangan 1 1/5 1/3 1/7 1 1

Kualitas 5 1 5 1/2 2 7

Teknis 3 1/5 1 1/3 2 1

Regulasi

Produk7 2 3 1 5 3

Sistem

Komunikas1 ½ ½ 1/5 1 1

Kapasitas

dan

Fasilitas

Produksi

1 1/7 1 1/3 1 1

Jumlah 18,00 4,04 10,83 2,51 12,00 14,00

4.4.2 Perbandingan berpasangan sub-kriteria

Tabel 4.3 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria Keuangan

sub-Kriteria

Keuangan

Harga

Produk

Biaya

Transportasi

Pajak

Harga Produk 1 3 5

Biaya

Transportasi1/3 1 3

Pajak 1/5 1/3 1

Jumlah 1,53 4,33 9,00

Tabel 4.3 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria Kualitas

sub-Kriteria kualitas

kesesuaian barang

dengan spesifikasi

yang sudah

ditetapkan

Penyedia

barang

tanpa cacat

kualitas

yang

konsisten

kesesuaian barang dengan

spesifikasi yang sudah

ditetapkan

1 5 3

Penyedia barang tanpa cacat 1/``5 1 1/4

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

kualitas yang konsisten 1/3 4 1

Jumlah 1,53 10,00 4,25

Tabel 4.4 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria Teknis

sub-Kriteria teknis Kemudahan

Teknologi

Fasilitas

Produk

Kehandalan

Produk

Kemudahan

Teknologi1 1/3 1

Fasilitas Produk 3 1 2

Kehandalan Produk 1 ½ 1

Jumlah 5,00 1,83 4,00

Tabel 4.5 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria Regulasi Produk

sub-Kriteria

regulasi produk

Ketepatan

Pengiriman

Klaim

Garansi

Pengembalian

Produk

Ketepatan

Pengiriman1 1 4

Klaim Garansi 1 1 2

Pengembalian

Produk¼ ½ 1

Jumlah 2,25 2,50 7,00

4.4.3 Perbandingan berpasangan sub-sub-kriteria

Tabel 4.6 Perbandingan Berpasangan Sub-Sub-Kriteria Ketepatan Pengiriman

sub-sub-kriteria

ketepatan pengiriman

Pengiriman barang sesuai

dengan tanggal yang

disepakati

Penanganan

sistem

transportasi

Pengiriman barang

sesuai dengan tanggal

yang disepakati

1 1/3

Penanganan sistem

transportasi3 1

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Jumlah 4,00 1,33

4.4.4 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Keuangan

Tabel 4.7 Perbandingan Berpasangan Alternatif Harga Produk

Harga ProdukGanti

Supplier

Menambah

Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier yang

Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti Supplier 1 1/5 2 0,58

0,082385

Menambah

Supplier Baru5 1 4 2,03

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1/2 1/4 1 0,39

Total 6,50 1,45 7,00 3,00

Tabel 4.8 Perbandingan Berpasangan Alternatif Biaya Transportasi

Biaya

Transportasi

Ganti

Supplier

Menamba

h Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier yang

Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti Supplier 1 1/4 1/2 0,43

0

Menambah

Supplier Baru4 1 2 1,71

Tetap pada

Supplier yang

Lama

2 1/2 1 0,86

Total 7,00 1,75 3,50 3,00

Tabel 4.9 Perbandingan Berpasangan Alternatif Pajak

Pajak Ganti Menamba Tetap pada Total CR

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Supplierh Supplier

Baru

Supplier

yang Lama

Weight

Matrix

Ganti Supplier 1 1/3 2 0,72

0,015808

Menambah

Supplier Baru3 1 4 1,87

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1/2 1/4 1 0,41

Total 4,50 1,58 7,00 3,00

4.4.5 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Kualitas

Tabel 4.10 Perbandingan Berpasangan Alternatif Kesesuaian Barang Dengan

Spesifikasi Yang Sudah Ditetapkan

Kesesuaian

Barang dengan

Spesifikasi yang

Sudah Ditetapkan

Ganti

Supplier

Menambah

Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti Supplier 1 1/4 2 0,56

0,001709

Menambah

Supplier Baru4 1 7 2,15

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1/2 1/7 1 0,29

Total 5,50 1,39 10,00 3,00

Tabel 4.11 Perbandingan Berpasangan Alternatif Penyediaan Barang tanpa Cacat

Penyediaan

Barang tanpa

Cacat

Ganti

Supplier

Menambah

Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti Supplier 1 1/2 2 0,83 0,004774742

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Menambah

Supplier Baru2 1 5 1,78

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1/2 1/5 1 0,39

Total 3,50 1,70 8,00 3,00

Tabel 4.12 Perbandingan Berpasangan Alternatif Kualitas yang Konsisten

Kualitas yang

Konsisten

Ganti

Supplie

r

Menamba

h Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti Supplier 1 1/7 1/2 0,28

0,01224188

8

Menambah

Supplier Baru7 1 5 2,21

Tetap pada

Supplier yang

Lama

2 1/5 1 0,50

Total 10,00 1,34 6,50 3,00

4.4.6 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Teknis

Tabel 4.13 Perbandingan Berpasangan Alternatif Kemudahan Teknologi

Kemudahan

Teknologi

Ganti

Supplier

Menambah

Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti

Supplier1 1/2 1 0,72

0,015791886

Menambah

Supplier Baru2 1 3 1,65

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1 1/3 1 0,63

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Total 4,00 1,83 5,00 3,00

Tabel 4.14 Perbandingan Berpasangan Alternatif Fasilitas Produk

Fasilitas

Produk

Ganti

Supplie

r

Menamba

h Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti Supplier 1 1/4 1 0,56

0,04646655

5

Menambah

Supplier Baru4 1 2 1,74

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1 1/2 1 0,70

Total 6,00 1,75 4,00 3,00

Tabel 4.15 Perbandingan Berpasangan Alternatif Kehandalan Produk

Kehandalan

Produk

Ganti

Supplier

Menambah

Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti

Supplier1 1/4 1/2 0,41

0,01580798

Menambah

Supplier Baru4 1 3 1,87

Tetap pada

Supplier yang

Lama

2 1/3 1 0,72

Total 7,00 1,58 4,50 3,00

Tabel 4.16 Perbandingan Berpasangan Alternatif Ketepatan Pengiriman Barang

Sesuai Tanggal yang Disepakati

Pengiriman

Barang Sesuai

Ganti

Supplier

Menambah

Supplier

Tetap pada

Supplier

Total

Weight

CR

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Tanggal yang

DisepakatiBaru yang Lama Matrix

Ganti

Supplier1 1/3 2 0,67

0,00000000

Menambah

Supplier Baru3 1 6 2,00

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1/2 1/6 1 0,33

Total 4,50 1,50 9,00 3,00

Tabel 4.17 Perbandingan Berpasangan Alternatif Ketepatan Pengiriman pada

Penanganan Sistem Transportasi

Penanganan

Sistem

Transportasi

Ganti

Supplie

r

Menambah

Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti Supplier 1 1/3 2 0,69

0,00318678

Menambah

Supplier Baru3 1 5 1,94

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1/2 1/5 1 0,37

Total 4,50 1,53 8,00 3,00

Tabel 4.18 Perbandingan Berpasangan Alternatif Klaim Garansi

Klaim GaransiGanti

Supplier

Menambah

Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti Supplier 1 1/3 2 0,65 0,002277746

Menambah

Supplier Baru

3 1 7 2,04

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1/2 1/7 1 0,31

Total 4,50 1,48 10,00 3,00

Tabel 4.19 Perbandingan Berpasangan Pengembalian Produk

Pengembalian

Produk

Ganti

Supplie

r

Menambah

Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti

Supplier1 1/3 2 0,72

0,0158079804

Menambah

Supplier Baru3 1 4 1,87

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1/2 1/4 1 0,41

Total 4,50 1,58 7,00 3,00

4.4.7 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Sistem Komunikasi

Tabel 4.20 Perbandingan Berpasangan Sistem Komunikasi

Sistem

Komunikasi

Ganti

Supplier

Menambah

Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti Supplier 1 1/2 1/3 0,47

0,094201721

Menambah

Supplier Baru2 1 1/4 0,67

Tetap pada

Supplier yang

Lama

3 4 1 1,86

Total 6,00 5,50 1,58 3,00

4.4.8 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Kapasitas dan Fasilitas Produksi

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Tabel 4.21 Perbandingan Berpasangan Kapasitas dan Fasilitas Produksi

Kapasitas dan

Fasilitas

Produksi

Ganti

Supplier

Menambah

Supplier

Baru

Tetap pada

Supplier

yang Lama

Total

Weight

Matrix

CR

Ganti Supplier 1 1/2 3 0,93

0,00318628

3

Menambah

Supplier Baru2 1 5 1,74

Tetap pada

Supplier yang

Lama

1/3 1/5 1 0,33

Total 3,33 1,70 9,00 3,00

1.5 Uji Konsistensi

4.5.1 Uji konsistensi Kriteria

1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.

kriteria [1,00 0,20 0,33 0,14 1,00 1,005,00 1,00 5,00 0,50 2,00 7,003,007,001,001,00

0,202,000,500,14

1,003,000,501,00

0,331,000,200,33

2,005,001,001,00

1,003,001,001,00

]X [0,0580,3090,1130,3650,0770,078

]=[0,3652,0490,7022,3460,4970,492

]2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.

D=0,365 2,049 0,702 2,346 0,497 0,4920,058 0,309 0,113 0,365 0,077 0,078

=6,296 6,638 6,201 6,428 6,485 6,271

3) Menghitung λmaks

λ maks=6,296+¿6,638+¿6,201+¿6,428+¿6,485+¿6,2716

=6,387

4) Menghitung indeks konsistensi

CI=( λ maks−N )

( N−1 )=6,387−6,00

5=0,0773

5) Rasio konsistensi

Rasio konsistensi=CIRI

=0,07731,24

=0,06234

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

4.5.2 Uji konsentrasi sub-kriteria keuangan

1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.

kriteria [ 1 3 50,33 1 30,2 0,33 1]X [0,633

0,2600,106 ]=[1,946

0,7900,320]

2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.

D=1,946 0,790 0,3200,633 0,260 0,106

=3,072 3,033 3,011

3) Menghitung λmaks

λ maks=3,072+¿3,033+¿3,0113

=3,039

4) Menghitung indeks konsistensi

CI=( λ maks−N )

( N−1 )=3,039−3

2=0,019

5) Rasio konsistensi

Rasio konsistensi=CIRI

=0,0190,58

=0,03

4.5.3 Uji konsentrasi sub-kriteria kualitas

1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.

kriteria [ 1 5 30,2 1 0,25

0,33 4 1 ]X [0,6190,0960,284 ]=[1,954

0,2910,876]

2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.

D=1,954 0,291 0,8760,619 0,096 0,284

=3,155 3,022 3,083

3) Menghitung λmaks

λ maks=3,155+¿3,022+¿3,0833

=3,087

4) Menghitung indeks konsistensi

CI=( λ maks−N )

( N−1 )=3,087−3

2=0,0433

5) Rasio konsistensi

Rasio konsistensi=CIRI

=0,04330,58

=0,0747

6) Uji konsentrasi sub-kriteria teknis

1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

kriteria [1 0,33 13 1 21 0,5 1]X [ 0,211

0,5480,241]=[0,634

1,6620,726 ]

2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.

D=0,634 1,662 0,7260,211 0,548 0,241

=3,012 3,030 3,013

3) Menghitung λmaks

λ maks=3,012+¿3,030+¿3,0133

=3,018

4) Menghitung indeks konsistensi

CI=( λ maks−N )

( N−1 )=3,018−3

2=0,009159

5) Rasio konsistensi

Rasio konsistensi=CIRI

=0,0091590,58

=0,015792

4.5.4 Uji konsentrasi sub-kriteria regulasi produk

1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.

kriteria [ 1 1 41 1 2

0,25 0,5 1 ]X [0,4720,3770,151 ]=[1,454

1,1510,458]

2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.

D=1,454 1,151 0,4580,472 0,377 0,151

=3,081 3,056 3,024

3) Menghitung λmaks

λ maks=3,081+¿3,056+¿3,0243

=3,054

4) Menghitung indeks konsistensi

CI=( λ maks−N )

( N−1 )=3,054−3

2=0,0268

5) Rasio konsistensi

Rasio konsistensi=CIRI

=0,02680,58

=0,04637

4.5.5 Uji konsistensi sub-sub-kriteria ketepatan pengiriman

1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

kriteria [1 0,333 1 ] X [0,25

0,75]=[0,51,5]

2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.

D= 0,5 1,50,25 0,75

=2 2

3) Menghitung λmaks

λ maks=2+22

=2

4) Menghitung indeks konsistensi

CI=( λ maks−N )

( N−1 )=2−2

1=0

5) Rasio konsistensi

Rasio konsistensi=CIRI

= 00,58

=0

1.6 Analisis Hasil

Tabel 4.22 Data pengambilan keputusan

Atribute Atribute weight

Alternatif

Ganti S

upplier

Menam

bah S

upplier Baru

Tetap pada S

upplier

Keuangan 0,058

Harga Produk

0,633 0,19 0,676 0,13

Biaya Transportasi

0,260 0,14 0,571 0,28

Pajak 0,106 0,24 0,623 0,13

Kualitas 0,309

kesesuaian barang dengan

spesifikasi yang sudah ditetapkan

0,619 0,19 0,715 0,09

Penyedia barang

tanpa cacat0,096 0,28 0,595 0,12

kualitas yang

konsisten0,284 0,09 0,737 0,17

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

Teknis 0,113

Kemudahan Teknologi

0,211 0,24 0,548 0,21

Fasilitas Produk

0,548 0,18 0,579 0,23

Kehandalan Produk

0,241 0,13 0,623 0,23

Regulasi Produk

0,365

Ketepatan Pengiriman

0,47

Pengiriman barang

sesuai dengan tanggal yang

disepakati

0,25 0,22 0,666 0,11

Penanganan sistem

transportasi

0,75 0,22 0,648 0,12

Klaim Garansi

0,377 0,26 0,681 0,10

Pengembalian Produk

0,151 0,24 0,623 0,14

Sistem Komunikasi

0,076 0,15 0,224 0,62

Kapasitas dan

Fasilitas Produksi

0,078 0,31 0,581 0,11

Alt. Weight 0,20 0,625 0,17

Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kriteria, maka

alternatif terbaik adalah menambah supplier baru.

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.7 Kesimpulan

1.8 Rekomendasi

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

DAFTAR PUSTAKA

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)

LAMPIRAN