LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)
-
Upload
afriza-syawal -
Category
Documents
-
view
64 -
download
0
description
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM Analitical Hierarchy 2 (Autosaved)
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING
MODUL 1
ANALITICAL HIERARCHY PROSES (AHP)
Kelompok : Tgl. Praktikum :
Nama : 1. Hari Praktikum :
2. Dikumpul tgl :
Kelas : Yogyakarta, 15 April 2013
Asisten
(Lalu Reza Prayoga SM)
Asisten :
Kriteria Penilaian
Format Laporan :
Isi :
Analisa :
TOTAL :
LABORATORIUM DATA MINING
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan praktikum analisis keputusan
dan data mining dari hasil pengamatan kami dengan lancar. Dalam menyelesaikan
laporan ini kami mengucapkan terima kasih kepada asisten pembimbing yang telah
membimbing kami untuk menyusun laporan praktikum ini.
Laporan praktikum ini membahas tentang masalah yang tejadi pada bidang
pendidikan, yaitu pada permasalahan mengenai beragam penyebab siswa tidak masuk
sekolah. Dalam penyususan laporan praktikum ini, praktikan menyadari segala
kekurangannya, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi
perbaikan laporan praktikum analisis keputusan dan data mining ini.
Yogyakarta, 15 April 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Deskripsi Permasalahan
1.2.Rumusan Masalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Deduktif
2.2. Kajian Induktif
BAB III METODE PENELTIAN
3.1. Objek Penelitian
3.2. Metode Pengumpulan Data
3.3. Jenis Data
3.4. Alur Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kriteria dan Sub-kriteria Model AHP
4.2. Alternatif Solusi
4.3. Model Struktur AHP
4.4. Perbandingan Berpasangan
4.4.1. Perbandingan Berpasangan Kriteria
4.4.2. Perbandingan Berpasangan sub-kriteria
4.4.3. Perbandingan Berpasangan sub-sub-kriteria
4.4.4. Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Keuangan
4.4.5. Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Kualitas
4.4.6. Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Teknis
4.4.7. Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Sistem Komunikasi
4.4.8. Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Kapasitas dan Fasilitas
Produksi
4.5. Uji Konsistensi
4.5.1. Uji konsistensi Kriteria
4.5.2. Uji Konsistensi Sub-kriteria Keuangan
4.5.3. Uji Konsistensi Sub-kriteria Kualitas
4.5.4. Uji Konsistensi Sub-kriteria Teknis
4.5.5. Uji Konsistensi Sub-kriteria Regulasi Produk
4.5.6. Uji Konsistensi Sub-sub-kriteria Ketepatan Pengiriman
4.6. Analisis Hasil
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
5.2. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Permasalahan
Toko bangunan terdiri dari dua kata yaitu “toko” dan “bangunan”. Dalam kamus
bahasa indonesia, toko sendiri memiliki arti bangunan permanen tempat menjual
barang-barang atau bisa disebut juga sebagai penyalur toko yang menyalurkan atau
memasarkan produk. Oleh karena itu, toko bangunan adalah bangunan permanen
tempat menjual barang-barang bangunan dan sebagai penyalur untuk menyalurkan
atau memasarkan produk dari supplier. Setiap orang membutuhkan toko bangunan
untuk membangun suatu rumah atau gedung, karena komponen-komponen dari rumah
maupun gedung tersebut terdapat pada toko bangunan. Selain itu, toko bangunan
dapat digunakan untuk mempromosikan produk-produk baru yang diproduksi oleh
distributor dengan mengirimkan hasil produksinya ke toko bangunan tersebut.
Ada berbagai macam produk pada toko bangunan tersebut seperti cat, besi
pondasi, kayu, semen, pipa pralon, alat ukur, dan lain sebagainya. Produk tersebut pun
dikirim oleh supplier yang beragam pula. Semisal dari bagian catnya, cat pada toko
bangunan tidak hanya 1 merek saja tetapi dari berbagai merek yang
mendistribusikannya pada toko bangunan tersebut. Toko bangunan pun banyak sekali
tersebar di Indonesia khususnya di DIY. Penyedia bahan bangunan atau bisa disebut
toko bangunan tersebut sangat banyak di DIY hingga jarak antara toko bangunan satu
dengan toko bangunan lainnya tidak terpaut jauh.
Salah satu toko bangunan yang berada di DIY tepatnya di Sleman yaitu Pratama
Toko Besi. Toko tersebut menjual lebih dari satu jenis bahan bangunan dan lebih dari
satu merek dari setiap jenis bahan bangunan tersebut. Supplier pada toko bangunan
tersebut juga dari berbagai tempat dan berbagai merek pula. Awalnya Pratama Toko
Besi mendapatkan supplier dari memasarkan tokonya ke berbagai distributor dan
distributor dari segala tempat pun memasarkan hasil produksinya ke Pratama Toko
Besi. Hingga saat ini masih ada distributor yang memasarkan hasil produksinya ke
tempat tersebut. Toko besi tersebut selalu ingin memuaskan pelanggan-pelanggannya.
Oleh karena itu, pemilik toko tersebut selalu menjaga stok barangnya sesuai yang
diinginkan pelanggannya.
Akan tetapi, terkadang barang kiriman dari supplier terkadang lama sampai ke
toko besi Pratama tersebut. Sehingga terkadang bilang konsumen lain ingin membeli
produk tersebut, produk tersebut masih kosong karena pengiriman berlangsung lebih
lama. Pemilik toko tersebut sedikit kewalahan apabila konsumen membeli barang
yang ternyata stok nya masih kosong karena produk tersebut belum sampai pada toko
besi Pratama. Terlebih lagi, penyediaan barang dari supplier pun terkadang kosong
atau abis. Sehingga, pemilik toko tersebut harus menunggu lebih lama lagi hingga stok
tersebut ada.
Selain itu, pemilik toko besi Pratama sudah membuat komitmen kepada
distributor yang sesuai dengan yang diinginkan pemilik toko tersebut. Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System) yang digunakan pada Pratama Toko
Besi masih menggunakan sistem manual yaitu analisa secara biasa dan tidak
terkomputerisasi. Metode sederhana tidak dilengkapi dengan kemampuan untuk
mengurangi dan menambah model yang diperlukan untuk masalah yang lebih
komplek, sehingga kemungkinan kesalahan dalam pemilihan prioritas sangat tinggi.
Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah
yang dialami pemilik toko tersebut. Peneliti menggunakan metode AHP (Analytical
Hierarchy Process) karena metode ini salah satu metode yang dapat melakukan
penilaian criteria majemuk dan detail dengan suatu kerangka berfikir yang
komprehensif pertimbangan proses hirarki yang kemudian dilakukam perhitungan
bobot untuk masing-masing criteria dalam menentukan proiritas pengajuan sertifikasi
sesuai dengan kuota (Rochmasari et al., 2010).
1.2 Rumusan Masalah
Dari pengambilan data yang dilakukan, rumusan masalah yang diperoleh adalah:
a. Apa masalah yang biasanya terjadi pada penyediaan toko bangunan ?
b. Apa saja criteria untuk menentukan alternative pada permasalahan tersebut ?
c. Berapa nilai kepentingan pada tiap-tiap criteria maupun alternatif yang
menyangkut tentang permasalah tersebut ?
d. Apakah alternative terbaik untuk permasalahan tersebut ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Deduktif
Metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) ini pertama kali dikemukan oleh
Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School of Business pada tahun 1970. Sehingga
berdasarkan penemuan Saaty (1970), AHP merupakan suatu metode yang digunakan
dalam proses pengambilan keputusan suatu masalah-masalah kompleks seperti
permasalahan perencanaan, penentuan alternatif, penyusunan prioritas, pemilihan
kebijaksanaan, alokasi sumber, penentuan kebutuhan, peramalan kebutuhan,
perencanaan performance, optimasi, dan pemecahan konflik.
Dalam penelitian Wirdianto (2008) ada beberapa keuntungan yang diperoleh
dengan menggunakan AHP dalam memecahkan suatu persoalan yang kompleks,
yaitu : (Marimin, 2004) :
1. Kesatuan (Unity)
2. Kompleksitas (Complexity)
3. Saling Ketergantungan (Inter Dependence)
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
5. Pengukuran (Measurement)
6. Konsistensi (Consistency)
7. Sintesis (Synthesis)
8. Tawar-menawar (Trade Off)
9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)
10. Pengulangan Proses (Process Repetition)
2.2 Kajian Induktif
Untuk mencapai stok penyediaan yang tepat waktu merupakan hal yang
kompleks, oleh karena itu diperlukan suatu metode yang tepat untuk penyelesaiannya.
Salah satu metode yang digunakan untuk memilih supplier adalah Analytical
Hierarchy Process (AHP).
BAB III
METODE PENELITIAN
2.3 Objek Penelitian
Nama Operator : Suhartono
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Karyawan
Alamat penelitian: Jl. Pl. Tentara Pelajar km. 8, Mudal Sariharjo, Ngaglik.
Objek penelitan ini adalah toko besi yang bernana Pratama Toko Besi yang
terletak di daerah Ngaglik. Objek yang diwawancari merupakan karyawan yang
berpengalaman (expert) pada bidang tersebut. Pekerjaan yang dilakukan pekerja
tersebut adalah pada bagian pengiriman barang, pelayanan, dan pemesanan barang.
2.4 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara terhadap pekerja toko besi Pratama untuk
mengetahui permasalahan yang ada pada toko besi tersebut.
b. Observasi langsung
Peneliti melaukan observasi pada tempat secara langsung dan mengambil
gambar sebagai dokumentasi dengan pekerja tersebut.
c. Kuesioner
Peneliti memberikan kuesioner kepada pekerja sebagai penilaian untuk
mendapatkan informasi yang relevan.
2.5 Jenis Data
a. Primer
Metode pengumpulan data dapat diperoleh secarang langsung dengan cara
melakukan wawancara pada Pratama Toko Besi. Metode yang digunakan oleh
peneliti yaitu metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yaitu berupa model
pendukung keputusan yang mengurai masalah multi factor atau multi criteria
yang kompleks menjadi satu hirarki.
b. Sekunder
Metode pengumpulan data secara sekunder ini menggunakan literature
berdasarkan dari modul praktikum 1 dan jurnal.
2.6 Alur Penelitian
Gambar 3.1 Flowchart penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Kriteria dan Sub-kriteria Model AHP
Menurut Wirdianto (2008), susunan hirarki dimulai dengan goal/sasaran, lalu
kriteria level pertama, dilanjutkan dengan sub-kriteria dan sub-sub-kriteria.
Permasalahan pada penelitian ini adalah penyediaan barang yang tidak tepat waktu.
Goal/sasaran dalam penelitian ini adalah menentukan kriteria stok penyediaan barang
tepat waktu.
Berdasarkan Nugroho (2012) dalam Weber (1991) dan Tas (2012), Pemilihan
kriteria dan sub-kriteria supplier yang digunakan pada pemodelan kasus adalah
sebagai berikut :
a. Kriteria Keuangan
Sub-kriteria harga produk
Sub-kriteria biaya Transportasi
Sub-kriteria pajak
b. Kriteria Teknis
Sub-kriteria kemudahan teknologi
Sub-kriteria fasilitas produk
Sub-kriteria kehandalan produk
c. Kriteria Regulasi Produk
Sub-kriteria ketepatan pengiriman
Sub-kriteria klaim garansi
Sub-kriteria pengembalian produk
Menurut Harianto (2012), terdapat pemilihan kriteria, sub-kriteria dan sub-sub-
kriteria yaitu sebagai berikut :
a. KriteriaKualitas
Sub-kriteria kesesuaiaan barang dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan
Sub-kriteria penyediaan barang tanpa cacat
Sub-kriteria kualitas dan konsisten
b. Sub-kriteria Ketepatan Pengiriman
o Pengiriman barang sesuai tanggal yang disepakati
o Penanganan sistem transportasi
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dickson dalam Pujawan (2005), Kriteria-
kriteria lainnya yang mempengaruhi permasalahan tersebut yaitu :
c. Sistem Komunikasi
d. Kapasitas dan Fasilitas Produksi
1.2 Alternatif Solusi
Setelah menentukan kriteria, sub-kriteria, dan sub-sub-kriteria maka dapat
mengetahui alternatif-alternatif menyangkut permasalahan tersebut, yaitu :
a. Ganti supplier
b. Menambah supplier baru
c. Tetap pada supplier yang lama
1.3 Model Struktur AHP
Gambar 4.1 model struktur AHP
1.4 Perbandingan Berpasangan
4.4.1 Perbandingan berpasangan kriteria
Tabel 4.2 Perbandingan Berpasangan Kriteria
Kriteria Keuangan Kualitas Teknis Regulasi
Produk
Sistem
Komunikas
Kapasitas
dan
Fasilitas
Produksi
Keuangan 1 1/5 1/3 1/7 1 1
Kualitas 5 1 5 1/2 2 7
Teknis 3 1/5 1 1/3 2 1
Regulasi
Produk7 2 3 1 5 3
Sistem
Komunikas1 ½ ½ 1/5 1 1
Kapasitas
dan
Fasilitas
Produksi
1 1/7 1 1/3 1 1
Jumlah 18,00 4,04 10,83 2,51 12,00 14,00
4.4.2 Perbandingan berpasangan sub-kriteria
Tabel 4.3 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria Keuangan
sub-Kriteria
Keuangan
Harga
Produk
Biaya
Transportasi
Pajak
Harga Produk 1 3 5
Biaya
Transportasi1/3 1 3
Pajak 1/5 1/3 1
Jumlah 1,53 4,33 9,00
Tabel 4.3 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria Kualitas
sub-Kriteria kualitas
kesesuaian barang
dengan spesifikasi
yang sudah
ditetapkan
Penyedia
barang
tanpa cacat
kualitas
yang
konsisten
kesesuaian barang dengan
spesifikasi yang sudah
ditetapkan
1 5 3
Penyedia barang tanpa cacat 1/``5 1 1/4
kualitas yang konsisten 1/3 4 1
Jumlah 1,53 10,00 4,25
Tabel 4.4 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria Teknis
sub-Kriteria teknis Kemudahan
Teknologi
Fasilitas
Produk
Kehandalan
Produk
Kemudahan
Teknologi1 1/3 1
Fasilitas Produk 3 1 2
Kehandalan Produk 1 ½ 1
Jumlah 5,00 1,83 4,00
Tabel 4.5 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria Regulasi Produk
sub-Kriteria
regulasi produk
Ketepatan
Pengiriman
Klaim
Garansi
Pengembalian
Produk
Ketepatan
Pengiriman1 1 4
Klaim Garansi 1 1 2
Pengembalian
Produk¼ ½ 1
Jumlah 2,25 2,50 7,00
4.4.3 Perbandingan berpasangan sub-sub-kriteria
Tabel 4.6 Perbandingan Berpasangan Sub-Sub-Kriteria Ketepatan Pengiriman
sub-sub-kriteria
ketepatan pengiriman
Pengiriman barang sesuai
dengan tanggal yang
disepakati
Penanganan
sistem
transportasi
Pengiriman barang
sesuai dengan tanggal
yang disepakati
1 1/3
Penanganan sistem
transportasi3 1
Jumlah 4,00 1,33
4.4.4 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Keuangan
Tabel 4.7 Perbandingan Berpasangan Alternatif Harga Produk
Harga ProdukGanti
Supplier
Menambah
Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier yang
Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti Supplier 1 1/5 2 0,58
0,082385
Menambah
Supplier Baru5 1 4 2,03
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1/2 1/4 1 0,39
Total 6,50 1,45 7,00 3,00
Tabel 4.8 Perbandingan Berpasangan Alternatif Biaya Transportasi
Biaya
Transportasi
Ganti
Supplier
Menamba
h Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier yang
Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti Supplier 1 1/4 1/2 0,43
0
Menambah
Supplier Baru4 1 2 1,71
Tetap pada
Supplier yang
Lama
2 1/2 1 0,86
Total 7,00 1,75 3,50 3,00
Tabel 4.9 Perbandingan Berpasangan Alternatif Pajak
Pajak Ganti Menamba Tetap pada Total CR
Supplierh Supplier
Baru
Supplier
yang Lama
Weight
Matrix
Ganti Supplier 1 1/3 2 0,72
0,015808
Menambah
Supplier Baru3 1 4 1,87
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1/2 1/4 1 0,41
Total 4,50 1,58 7,00 3,00
4.4.5 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Kualitas
Tabel 4.10 Perbandingan Berpasangan Alternatif Kesesuaian Barang Dengan
Spesifikasi Yang Sudah Ditetapkan
Kesesuaian
Barang dengan
Spesifikasi yang
Sudah Ditetapkan
Ganti
Supplier
Menambah
Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti Supplier 1 1/4 2 0,56
0,001709
Menambah
Supplier Baru4 1 7 2,15
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1/2 1/7 1 0,29
Total 5,50 1,39 10,00 3,00
Tabel 4.11 Perbandingan Berpasangan Alternatif Penyediaan Barang tanpa Cacat
Penyediaan
Barang tanpa
Cacat
Ganti
Supplier
Menambah
Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti Supplier 1 1/2 2 0,83 0,004774742
Menambah
Supplier Baru2 1 5 1,78
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1/2 1/5 1 0,39
Total 3,50 1,70 8,00 3,00
Tabel 4.12 Perbandingan Berpasangan Alternatif Kualitas yang Konsisten
Kualitas yang
Konsisten
Ganti
Supplie
r
Menamba
h Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti Supplier 1 1/7 1/2 0,28
0,01224188
8
Menambah
Supplier Baru7 1 5 2,21
Tetap pada
Supplier yang
Lama
2 1/5 1 0,50
Total 10,00 1,34 6,50 3,00
4.4.6 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Teknis
Tabel 4.13 Perbandingan Berpasangan Alternatif Kemudahan Teknologi
Kemudahan
Teknologi
Ganti
Supplier
Menambah
Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti
Supplier1 1/2 1 0,72
0,015791886
Menambah
Supplier Baru2 1 3 1,65
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1 1/3 1 0,63
Total 4,00 1,83 5,00 3,00
Tabel 4.14 Perbandingan Berpasangan Alternatif Fasilitas Produk
Fasilitas
Produk
Ganti
Supplie
r
Menamba
h Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti Supplier 1 1/4 1 0,56
0,04646655
5
Menambah
Supplier Baru4 1 2 1,74
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1 1/2 1 0,70
Total 6,00 1,75 4,00 3,00
Tabel 4.15 Perbandingan Berpasangan Alternatif Kehandalan Produk
Kehandalan
Produk
Ganti
Supplier
Menambah
Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti
Supplier1 1/4 1/2 0,41
0,01580798
Menambah
Supplier Baru4 1 3 1,87
Tetap pada
Supplier yang
Lama
2 1/3 1 0,72
Total 7,00 1,58 4,50 3,00
Tabel 4.16 Perbandingan Berpasangan Alternatif Ketepatan Pengiriman Barang
Sesuai Tanggal yang Disepakati
Pengiriman
Barang Sesuai
Ganti
Supplier
Menambah
Supplier
Tetap pada
Supplier
Total
Weight
CR
Tanggal yang
DisepakatiBaru yang Lama Matrix
Ganti
Supplier1 1/3 2 0,67
0,00000000
Menambah
Supplier Baru3 1 6 2,00
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1/2 1/6 1 0,33
Total 4,50 1,50 9,00 3,00
Tabel 4.17 Perbandingan Berpasangan Alternatif Ketepatan Pengiriman pada
Penanganan Sistem Transportasi
Penanganan
Sistem
Transportasi
Ganti
Supplie
r
Menambah
Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti Supplier 1 1/3 2 0,69
0,00318678
Menambah
Supplier Baru3 1 5 1,94
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1/2 1/5 1 0,37
Total 4,50 1,53 8,00 3,00
Tabel 4.18 Perbandingan Berpasangan Alternatif Klaim Garansi
Klaim GaransiGanti
Supplier
Menambah
Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti Supplier 1 1/3 2 0,65 0,002277746
Menambah
Supplier Baru
3 1 7 2,04
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1/2 1/7 1 0,31
Total 4,50 1,48 10,00 3,00
Tabel 4.19 Perbandingan Berpasangan Pengembalian Produk
Pengembalian
Produk
Ganti
Supplie
r
Menambah
Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti
Supplier1 1/3 2 0,72
0,0158079804
Menambah
Supplier Baru3 1 4 1,87
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1/2 1/4 1 0,41
Total 4,50 1,58 7,00 3,00
4.4.7 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Sistem Komunikasi
Tabel 4.20 Perbandingan Berpasangan Sistem Komunikasi
Sistem
Komunikasi
Ganti
Supplier
Menambah
Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti Supplier 1 1/2 1/3 0,47
0,094201721
Menambah
Supplier Baru2 1 1/4 0,67
Tetap pada
Supplier yang
Lama
3 4 1 1,86
Total 6,00 5,50 1,58 3,00
4.4.8 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif Kapasitas dan Fasilitas Produksi
Tabel 4.21 Perbandingan Berpasangan Kapasitas dan Fasilitas Produksi
Kapasitas dan
Fasilitas
Produksi
Ganti
Supplier
Menambah
Supplier
Baru
Tetap pada
Supplier
yang Lama
Total
Weight
Matrix
CR
Ganti Supplier 1 1/2 3 0,93
0,00318628
3
Menambah
Supplier Baru2 1 5 1,74
Tetap pada
Supplier yang
Lama
1/3 1/5 1 0,33
Total 3,33 1,70 9,00 3,00
1.5 Uji Konsistensi
4.5.1 Uji konsistensi Kriteria
1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.
kriteria [1,00 0,20 0,33 0,14 1,00 1,005,00 1,00 5,00 0,50 2,00 7,003,007,001,001,00
0,202,000,500,14
1,003,000,501,00
0,331,000,200,33
2,005,001,001,00
1,003,001,001,00
]X [0,0580,3090,1130,3650,0770,078
]=[0,3652,0490,7022,3460,4970,492
]2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.
D=0,365 2,049 0,702 2,346 0,497 0,4920,058 0,309 0,113 0,365 0,077 0,078
=6,296 6,638 6,201 6,428 6,485 6,271
3) Menghitung λmaks
λ maks=6,296+¿6,638+¿6,201+¿6,428+¿6,485+¿6,2716
=6,387
4) Menghitung indeks konsistensi
CI=( λ maks−N )
( N−1 )=6,387−6,00
5=0,0773
5) Rasio konsistensi
Rasio konsistensi=CIRI
=0,07731,24
=0,06234
4.5.2 Uji konsentrasi sub-kriteria keuangan
1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.
kriteria [ 1 3 50,33 1 30,2 0,33 1]X [0,633
0,2600,106 ]=[1,946
0,7900,320]
2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.
D=1,946 0,790 0,3200,633 0,260 0,106
=3,072 3,033 3,011
3) Menghitung λmaks
λ maks=3,072+¿3,033+¿3,0113
=3,039
4) Menghitung indeks konsistensi
CI=( λ maks−N )
( N−1 )=3,039−3
2=0,019
5) Rasio konsistensi
Rasio konsistensi=CIRI
=0,0190,58
=0,03
4.5.3 Uji konsentrasi sub-kriteria kualitas
1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.
kriteria [ 1 5 30,2 1 0,25
0,33 4 1 ]X [0,6190,0960,284 ]=[1,954
0,2910,876]
2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.
D=1,954 0,291 0,8760,619 0,096 0,284
=3,155 3,022 3,083
3) Menghitung λmaks
λ maks=3,155+¿3,022+¿3,0833
=3,087
4) Menghitung indeks konsistensi
CI=( λ maks−N )
( N−1 )=3,087−3
2=0,0433
5) Rasio konsistensi
Rasio konsistensi=CIRI
=0,04330,58
=0,0747
6) Uji konsentrasi sub-kriteria teknis
1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.
kriteria [1 0,33 13 1 21 0,5 1]X [ 0,211
0,5480,241]=[0,634
1,6620,726 ]
2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.
D=0,634 1,662 0,7260,211 0,548 0,241
=3,012 3,030 3,013
3) Menghitung λmaks
λ maks=3,012+¿3,030+¿3,0133
=3,018
4) Menghitung indeks konsistensi
CI=( λ maks−N )
( N−1 )=3,018−3
2=0,009159
5) Rasio konsistensi
Rasio konsistensi=CIRI
=0,0091590,58
=0,015792
4.5.4 Uji konsentrasi sub-kriteria regulasi produk
1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.
kriteria [ 1 1 41 1 2
0,25 0,5 1 ]X [0,4720,3770,151 ]=[1,454
1,1510,458]
2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.
D=1,454 1,151 0,4580,472 0,377 0,151
=3,081 3,056 3,024
3) Menghitung λmaks
λ maks=3,081+¿3,056+¿3,0243
=3,054
4) Menghitung indeks konsistensi
CI=( λ maks−N )
( N−1 )=3,054−3
2=0,0268
5) Rasio konsistensi
Rasio konsistensi=CIRI
=0,02680,58
=0,04637
4.5.5 Uji konsistensi sub-sub-kriteria ketepatan pengiriman
1) Mengalikan matriks dengan prioritas bersesuaian.
kriteria [1 0,333 1 ] X [0,25
0,75]=[0,51,5]
2) Membagi hasil dari perhitungan diatas dengan priority weight.
D= 0,5 1,50,25 0,75
=2 2
3) Menghitung λmaks
λ maks=2+22
=2
4) Menghitung indeks konsistensi
CI=( λ maks−N )
( N−1 )=2−2
1=0
5) Rasio konsistensi
Rasio konsistensi=CIRI
= 00,58
=0
1.6 Analisis Hasil
Tabel 4.22 Data pengambilan keputusan
Atribute Atribute weight
Alternatif
Ganti S
upplier
Menam
bah S
upplier Baru
Tetap pada S
upplier
Keuangan 0,058
Harga Produk
0,633 0,19 0,676 0,13
Biaya Transportasi
0,260 0,14 0,571 0,28
Pajak 0,106 0,24 0,623 0,13
Kualitas 0,309
kesesuaian barang dengan
spesifikasi yang sudah ditetapkan
0,619 0,19 0,715 0,09
Penyedia barang
tanpa cacat0,096 0,28 0,595 0,12
kualitas yang
konsisten0,284 0,09 0,737 0,17
Teknis 0,113
Kemudahan Teknologi
0,211 0,24 0,548 0,21
Fasilitas Produk
0,548 0,18 0,579 0,23
Kehandalan Produk
0,241 0,13 0,623 0,23
Regulasi Produk
0,365
Ketepatan Pengiriman
0,47
Pengiriman barang
sesuai dengan tanggal yang
disepakati
0,25 0,22 0,666 0,11
Penanganan sistem
transportasi
0,75 0,22 0,648 0,12
Klaim Garansi
0,377 0,26 0,681 0,10
Pengembalian Produk
0,151 0,24 0,623 0,14
Sistem Komunikasi
0,076 0,15 0,224 0,62
Kapasitas dan
Fasilitas Produksi
0,078 0,31 0,581 0,11
Alt. Weight 0,20 0,625 0,17
Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan kriteria, maka
alternatif terbaik adalah menambah supplier baru.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.7 Kesimpulan
1.8 Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN