Laporan praktikum alat antropometri

14
I. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap- tiap alat pengukuran antropometri. Mahasiswa mengetahui cara kerja dan mampu menggunakan tiap-tiap alat pengukuran antropometri. II. Dasar Teori Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos adalah tubuh dan metros adalah ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh. Pengertian dari sudut pandang gizi, telah banyak diungkapkan oleh para ahli. Jelliffe (1966) mengungkan bahwa: “nutrisional Anthropometry is measurement of the variations of the physical dimensions and the gross composition of the human body at different age levels and degree of nutrisions.” Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energy. Gangguan ini biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Penilaian status gizi diklasifikasikan dalam dua jenis penilaian, yaitu penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dilakukan dengan: a. Antropometri

description

Laporan praktikum alat antropometri / Gizi Klinik

Transcript of Laporan praktikum alat antropometri

Page 1: Laporan praktikum alat antropometri

I. Tujuan Instruksional Khusus

Mahasiswa mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat pengukuran

antropometri.

Mahasiswa mengetahui cara kerja dan mampu menggunakan tiap-tiap alat

pengukuran antropometri.

II. Dasar Teori

Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos adalah tubuh

dan metros adalah ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh. Pengertian

dari sudut pandang gizi, telah banyak diungkapkan oleh para ahli. Jelliffe (1966)

mengungkan bahwa:

“nutrisional Anthropometry is measurement of the variations of the physical

dimensions and the gross composition of the human body at different age levels and

degree of nutrisions.”

            Antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari

berbagai ketidakseimbangan antara asupan protein dan energy. Gangguan ini

biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jringan tubuh seperti

lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

Penilaian status gizi diklasifikasikan dalam dua jenis penilaian, yaitu penilaian

status gizi secara langsung dan penilaian status gizi tidak langsung. Penilaian status

gizi secara langsung dilakukan dengan:

a. Antropometri

Antropometri adalah ukuran tubuh manusia. Sedangkan antropometri gizi

adalah berhubungandengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh,

komposisi tubuh, tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum

digunakan untuk melihat keseimbangan asupan protein dan energi.

b. Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode untuk menilai status gizi berdasarkan

atas perubahan-perubahan yang terjadi dihubungkan dengan ketidakcukupan zat

Page 2: Laporan praktikum alat antropometri

gizi, seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau organ yang dekat dengan

permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

c. Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang

diuji secara laboratorisyang dilakukan pada berbagai macam jaringan. Jaringan

tubuh yang digunakan antara lain darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan

tubuh seperti hati dan otot.

d. Biofisik

Penilaian status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi

dengan melibatkemamapuan fungsi dan melihat perubahan struktur dari

jaringan.

Penilaian status gizi secara tidak Iangsung dapat dilakukan dengan:

a. Survey Konsumsi Makanan

Survey konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara

tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat dan gizi yang dikonsumsi.

Kesalahan dalam survey makanan bisa disebabkan oleh perkiraan yang tidak

tepat dalam menentukan jumlah makanan yang dikonsumsi balita,

kecenderungan untuk mengurangi makanan yang banyak dikonsumsi dan

menambah makanan yang sedikit dikonsumsi ( The FlatSlope Syndrome ),

membesar-besarkan konsumsi makanan yang bernilai sosial tinggi, keinginan

melaporkan konsumsi vitamin dan mineral tambahan kesalahan dalam mencatat

(food record).

b. Statistik Vital

Yaitu dengan menganalisis data beberapa statistik kesebatan seperti angka

kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian karena penyebab

tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.

c. Faktor Ekologi

Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi antara

beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang

Page 3: Laporan praktikum alat antropometri

tersedia sangat tergantung dan keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan

lain-lain.

Metode penilaian status gizi yang sering dilakukan adalah metode

antropometri, klinis, biokimia dan survey konsumsi makan, karena metode-metode

tersebut relative mudah dilakukan.

Alat-alat yang digunakan pada metode antopometri, antara lain bathroom

scale, healt smic, digital scale, dacin, timbangan bayi, microtoise, pita LILA, pita

ukur, pengukur komposisi tubuh.

Alat yang digunakan pada metode klinis antara lain thermometer,

tensimeterdan stetoscop. Sedangkan alat yang digunakan pada metode biokimia salah

satunya adalah tabung sahli.

III. Alat dan Bahan

1. Panduan praktikum atau BKPM (Buku nKegiatan Praktik Mahasiswa)

2. Alat – alat

Bathroom scale

Healt smic

Digital scale

Dacin

Timbangan bayi

Microtoise

Pita LILA

Pita ukur

Pengukuran komposisi tubuh

Pengukuran tekanan darah

Tabung sahli

Form recall 1x24 jam

Form FFQ (Food Frequency Questionnaire)

3. Kertas HVS

Page 4: Laporan praktikum alat antropometri

4. Seperangkat alat tulis kantor

IV. Prosedur Kerja

1. Persiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.

2. Presentasi alat oleh dosen atau teknisi, meliputi nama alat, fungsi, dan cara

kerja tiap-tiap alat.

3. Pembuatan laporan praktikum

V. Lembar Kerja

Page 5: Laporan praktikum alat antropometri

No Nama Alat Gambar Fungsi Cara Kerja

1 Bathroom scale Untuk

menimbang berat

badan .

Langkah 1 Letakkan pada

lantai yang datar.

Langkah 2 Pastikan jarum

menunjuk angka nol.

Langkah 3 Lepaskan

benda pada tubuh yang dapat

membiaskan angka berat

badan.

Langkah 4 Persilahkan

responden untuk naik.

Langkah 5 Pastikan

responden tegak lurus

menghadap ke depan.

Langkah 6 Pembaca

berada tepat di depan

responden untuk membaca

hasilnya.

2 Healt smic Untuk

menimbang berat

badab dan

mengukur tinggi

badan.

Langkah 1 pastikan

skalan 0

Langkah 2 responden naik

keatas healt smickl untuk

menimbang berat badan dan

mengukur tinggi badan.

3 Digital scale Untuk

menimbang berat

badan.

Langkah 1 Letakkan pada

lantai datar.

Langkah 2 Tekan tombol

on off.

Langkah 3 Lepaskan

benda pada tubuh yang dapat

membiaskan angka berat

badan

Langkah 4 Persilahkan

responden untuk naik.

Langkah 5 Catat angka

berat badan responden.

4 Dacin Untuk

menimbang berad

badan balita.

Langkah 1 gantungkan

dacin pada dahan pohon,

palang rumah atau penyangga

Page 6: Laporan praktikum alat antropometri

kaki 3

Langkah 2 periksa apakah

dacin sudah tergantung kuat.

Langkah 3 Sebelum

dipakai letakkan bandul geser

pada angka 0 (nol). Batang

dacin dikaitkan dengan tali

pengaman.

Langkah 4 Pasang celana

timbang, kotak timbang atau

sarung timbang yang kosong

pada dacin. 

Langkah 5 Seimbangkan

dacin yang sudah dibebani

celana timbang, sarung

timbang, atau kotak

timbangan dengan cara

memasukkan pasir ke dalam

kantong plastic.

Langkah 6 Catat hasil

penimbangan diatas dengan

secarik kertas

5 Timbangan bayi Untuk

menimbang berat

badan bayi.

Langkak 1 Letakkan

timbangan bayi pada tempat

yang datar.

Langkah 2 Tekan tombol

on/off.

Langkah 3 Reset agar

menunjukkan angka nol.

Langkah 4 Letakkan bayi

pada timbangan.

Langkah 5 Lihat angka

yang muncul, catat lalu

angkat bayi dari dacin.

6 Microtoise Di pergunakan

untuk mengukur

tinggi badan anak

yang sudah bisa

berdiri

Langkah 1 Letakkan

bagian atas pada dinding

yang rata, tarik ke bawah

sampai menunjukkan angka

nol.

Page 7: Laporan praktikum alat antropometri

Langkah 2 Lepaskan

benda pada tubuh yang dapat

membuat tinggi badan bias.

Langkah 3 Persilahkan

responden berdiri tegak lurus

sejajar dinding.

Langkah 4 Lihat angka

yang berada lurus pada garis

merah dan pastikan pengukur

tindak lebih rendah posisi

badannya dari yang di ukur.

Langkah 5 Lalu catat

hasilnya.

7 Pita LILA Untuk mengukur

lingkar lengan

atas wanita usia

subur dan bayi

Langkah 1 Untuk

mengukur lingkar lengan kita

harus memastikan untuk

menggunakan lengan yang

tidak sering di gunakan untuk

beraktifitas.

Langkah 2 Kemudian

tekuk lengan responden.

Langklah 3 Ukur

memanjang lengan mulai dari

tulang lengan atas sampai

sikut, kemudian di bagi 2 lalu

ukur lengan pada titik dari

hasil yang telah di bagi 2

tersebut

Langkah 4 Kemudian catat

hasilnya.

8 Pita ukur Untuk mengukur

lingkar kepala,

lengan, pinggul,

dada pada bayi

Langkah 1 Rentangkan

pita ukur.

Langkah 2 Ukur lingkar

bagian tubuh yang diinginkan

dengan cara meingkarkannya

Langkah 3 Usahakan agar

kondisi bayi tetap nyaman

saat melakukan pengukuran.

Langkah 4 Kemudian lihat

Page 8: Laporan praktikum alat antropometri

angkanya dan catat.

9 Pengukur

kompisisi tubuh

Untuk

mengetahui massa

lemak, air, kalori

dan tulang pada

tubuh

Langkah 1 Tekan tombl

on.

Langkah 2 Posisi badan

harus tegak lurus.

Langkah 3 Pilih tmbol

sesuai dengan bagian yang

ingin diketahui.

Langkah 3 Kemudian lihat

angka yang tertera pada alat

pengukur komposisi tubuh.

Langkah 4 Lalu catat

hasilnya

10 Pengukur

tekanan darah

Untuk mengukur

tekanan darah.

Langkah 1 Respoonden

yang akan diukur takanan

darahnya berbaring atau

duduk, lalu responden harus

memakai kantong karet yang

terbungkus kain (cuff) pada

lengan atas.

Langkah 2 Stetoskop

ditempatkan pada lipatan siku

bagian dalam.

Langkah 3 Katong karet

kemudian dikembangkan

dengan cara menempatkan

udara kedalamnya.

Langkah 4 Kantong karet

yang membesar akan

menekan pembuluh darah

lengan sehingga aliran darah

terhenti sementara.

Langkah 5 Udara

kemudian dikeluarkan secara

perlahan dengan memutar

sumbat udara.

11 Tabung sahli Untuk menguji

kadar hemoglobin

darah (kurang

langkah 1 Untuk

mengukur kadar hemoglobin

darah siapkan sampel darah.

Page 9: Laporan praktikum alat antropometri

valid karena tidak

bisa mengetahui

angkanya

Langkah 2 Kemudian

diletakkan pada tabung yang

telah disediakan.

Langkah 3 Lalu uji

menggunakan tabung sahli.

V. Kesimpulan

Penilaian status gizi diklasifikasikan dalam dua jenis penilaian, yaitu

penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi tidak

langsung.

Penilaian status gizi secara langsung dilakukan dengan : antropometri,

klinis, biokimia, dan biofisik.

Penilaian status gizi secara tidak langsung : survey konsumsi makanan,

statistik vital, dan faktor ekologi

Daftra Pustaka

Ermawati, D., Arum, P. 2014. BKPM Penilaian Status Gizi. Jember : Politeknik

Page 10: Laporan praktikum alat antropometri

Negeri Jember.Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC