LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...

28
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN EKONOMI SYARIAH STRATEGI PENINGKATAN KUANTITAS PENJUALAN PRODUK SAYURAN ORGANIK DALAM PERSAINGAN PASAR (STUDI KASUS KWT SRIKANDI DESA KEPUHREJO) = Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh: KHOIRUN NISA NIM. 12402173564 Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Ali Maulidi., AC, MA. NIP. 197205012009011005 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG 2020

Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...

  • LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

    JURUSAN EKONOMI SYARIAH

    STRATEGI PENINGKATAN KUANTITAS PENJUALAN

    PRODUK SAYURAN ORGANIK DALAM PERSAINGAN

    PASAR (STUDI KASUS KWT SRIKANDI DESA KEPUHREJO)

    =

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

    Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Oleh:

    KHOIRUN NISA

    NIM. 12402173564

    Dosen Pembimbing Lapangan

    Dr. Ali Maulidi., AC, MA.

    NIP. 197205012009011005

    JURUSAN EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

    2020

  • i

    HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

    Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan

    disahkan pada:

    Hari : Selasa

    Tanggal : 10 November 2020

    Di : Tulungagung

    Judul Laporan: Strategi Peningkatan Kuantitas Penjualan Produk Sayuran Organik

    Dalam Persaingan Pasar (Studi Kasus KWT Srikandi Desa

    Kepuhrejo)

    MENYETUJUI

    Dosen Pembimbing Lapangan

    Dr. Ali Maulidi, AC, MA.

    NIP. 197205012009011005

    Mengesahkan

    a.n Dekan

    Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Siswahyudianto, S. Pd. I, M.M.

    NIDN. 2015068402

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur selalu terpanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

    karena atas berkat limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya penyusun bisa

    menyelesaikan tugas akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berjudul

    “Strategi Peningkatan Kuantitas Penjualan Produk Sayuran Organik Dalam

    Persaingan Pasar (Studi Kasus KWT Srikandi Desa Kepuhrejo)” tepat pada

    waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi

    Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju

    zaman Islamiyah.

    Atas terselesaikannya tugas akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih

    kepada:

    1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag., selaku rektor Institut Agama Islam Negeri

    Tulungagung.

    2. Dr. Dede Nurrohman, M. Ag., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam IAIN Tulungagung.

    3. Siswahyudianto, S. Pd. I., M. M., selaku kepala Laboratorium Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.

    4. Dr. Ali Maulidi, AC, MA., selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah

    memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulisan laporan ini

    dapat selesai.

    5. Ibu Indriati selaku ketua Kelompok Wanita Tani Srikandi.

    6. Serta seluruh pihak yang turut serta dalam menyumbangkan pemikiran dan

    penyemangat akan terselesaikannya laporan ini.

    Penulis meyakini bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata

    sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun guna

    memperbaiki laporan berikutnya. Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat

    bermanfaat bagi semua pihak.

    Tulungagung, November 2020

    Khoirun Nisa

    NIM. 12402173564

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Dasar Pemikiran.............................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

    C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2

    D. Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 2

    E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................................... 3

    BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK

    A. Profil Lembaga ............................................................................................... 4

    B. Pelaksanaan Praktek ....................................................................................... 6

    C. Permasalahan di Lapangan ............................................................................. 6

    D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga .................................................................... 7

    BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS

    A. Strategi Pemasaran Produk KWT Srikandi .................................................... 8

    B. Kendala dan Solusi Meningkatkan Penjualan Produk Sayuran KWT

    Srikandi ......................................................................................................... 14

    BAB IV PENUTUP

    A. Kesimpulan ................................................................................................... 15

    B. Saran ............................................................................................................. 15

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Dasar Pemikiran

    Peran pertanian untuk negara yang sebagian besar penduduknya adalah

    petani amatlah besar. Terutama untuk negara agraris yang memiliki kekayaan

    alam melimpah seperti Indonesia. Tidak hanya petani laki-laki, petani wanita

    juga memiliki peran yang hampir sama dengan petani laki-laki, bahkan

    mereka terlibat langsung dalam semua tahap kegiatan, mulai dari pengolahan

    lahan sampai dengan pemasaran hasil, khususnya kegiatan panen, pasca

    panen dan pemasaranya.

    Upaya Kementrian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP)

    untuk memenuhi kebutuhan pangan memiliki program yang dinamakan

    Pekarangan Pangan Lestari (P2L) melalui Kelompok Wanita Tani (KWT).

    Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan suatu wadah yang memberikan

    kesempatan bagi kaum perempuan untuk ikut andil dalam memajukan sektor

    pertanian. Kelompok Wanita Tani (KWT) dibentuk sebagai upaya pelibatan

    kaum perempuan secara langsung dalam usaha-usaha peningkatan

    penghasilan keluarga. Salah satu wujud terbentuknya KWT yaitu tercermin

    dari salah satu kelompok yang bernama KWT Srikandi yang ada di Desa

    Kepuhrejo Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung.

    KWT Srikandi merupakan salah satu kelompok yang melakukan

    program pemerintah melalui P2L yang mengelola lahan tidur menjadi lahan

    produktif yang dapat memberikan dampak ekonomi bagi anggota kelompok.

    Hasil dari P2L KWT Srikandi berupa sayur-sayuran organik seperti

    kangkung, labu, sawi, kacang panjang dan sayuran lainnya. Seiring

    berkembangnya program P2L yang dilakukan oleh KWT Srikandi, kelompok

    tersebut juga berinovasi dengan mengolah sayuran hasil panen di lahan P2L

    menjadi makanan yang lebih bernilai ekonomi tinggi.

    Dengan adanya hasil panen dan inovasi produk dari olahan sayuran

    organik yang dihasilkan, tentu tidak terlepas dari hanya sekedar produksi dan

    produksi. Tentu saja setiap hasil dari lahan P2L dan hasil olahan makanan

  • 2

    perlu dipasarkan dengan strategi pemasaran yang baik agar dapat berimbas

    pada penambahan pendapatan anggota. Salah satu cara peningkatan kuantitas

    penjualan produk yaitu dengan strategi pemasaran yang diterapkan harus

    sesuai kondisi pasar dan dengan teknik pemasaran yang baik agar produk

    yang dihasilkan dapat dikenal oleh masyarakat dan dapat bersaing dengan

    pelaku usaha yang memiliki usaha sejenis. Berdasar uraian diatas, maka

    penulis mengambil judul penelitian “Strategi Peningkatan Kuantitas

    Penjualan Produk Sayuran Organik Dalam Persaingan Pasar (Studi Kasus

    KWT Srikandi Desa Kepuhrejo)”.

    B. Rumusan Masalah

    Dari uraian dasar pemikiran di atas, dapat diambil rumusan masalah

    yaitu:

    1. Bagaimana cara peningkatan penjualan sayuran organik KWT Srikandi

    dalam memasarkan sayuran organik maupun produk sayuran organik?

    2. Apa kendala dan solusi dalam peningkatan kuantitas penjualan sayuran

    organik dan produk sayuran organik?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penyusunan laporan penelitian ini dengan judul

    “Strategi Peningkatan Kuantitas Penjualan Produk Sayuran Organik

    Dalam Persaingan Pasar (Studi Kasus KWT Srikandi Desa Kepuhrejo)”

    yaitu:

    a. Untuk mengetahui cara peningkatan penjualan sayuran organik KWT

    Srikandi dalam memasarkan sayuran organik maupun produk yang

    dihasilkan dari sayuran organik.

    b. Untuk mengetahui kendala dan solusi dalam peningkatan kuantitas

    penjualan sayuran organik dan produk sayuran organik.

    D. Kegunaan Penelitian

    a. Kegunaan Teoritis

  • 3

    Laporan hasil Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini

    diharapkan mampu memberikan tambahan informasi bagi berbagai

    pihak dalam menerapkan strategi pemasaran guna peningkatan

    penjualan di dalam persaingan pasar.

    b. Kegunaan Praktis

    1) Bagi Lembaga

    Laporan ini diharapkan mampu menjadi pedoman dalam

    pengembangan penerapan strategi penjualan yang efektif dan efisien

    terhadap produk sayuran organik KWT Srikandi agar kedepannya

    menjadi lebih baik.

    2) Bagi Mahasiswa

    Dengan adanya laporan Praktek Pengalaman Lapangan ini

    dapat menambah wawasan serta pengetahuan dalam strategi

    pemasaran produk yang diterapkan oleh KWT Srikandi dalam

    memasarkan produknya secara nyata dan bukan hanya teori saja.

    3) Bagi Peserta Praktek Pengalaman Lapangan Selanjutnya

    Diharapkan dengan adanya laporan Praktek Pengalaman

    Lapangan (PPL) dapat memberikan manfaat sebagai salah satu

    sumber rujukan bagi peneliti selanjutnya dengan topik atau tema

    yang serupa.

    E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam IAIN Tulungagung Gelombang III dilaksanakan mulai tanggal 5

    Oktober sampai dengan 6 November 2020.

    Adapun tempat pelaksanaan PPL yaitu green house Kelompok

    Wanita Tani (KWT) Srikandi yang beralamat di Desa Kepuhrejo

    Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung.

  • 4

    BAB II

    PELAKSANAAN PRAKTEK

    A. Profil Lembaga

    1. Sejarah Berdirinya Kelompok Wanita Tani Srikandi

    Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi berdiri pada tanggal 14

    September 2019. KWT Srikandi beralamat di Desa Kepuhrejo Kecamatan

    Ngantru Kabupaten Tulungagung. Awal mula berdirinya KWT Srikandi

    berdasar atas keinginan para istri petani yang ada di Desa Kepuhrejo untuk

    membantu perekonomian keluarga serta ingin meningkatkan kemampuan

    dan wawasan khususnya dalam bidang pertanian. Adapun tujuan

    dibentuknya KWT Srikandi yaitu:

    a. Meningkatkan rasa persatuan serta toleransi antar anggota kelompok.

    b. Membantu meningkatkan perekonomian keluarga.

    c. Terbentuknya kesetaraan gender dalam beraktivitas khususnya

    dalam hal pertanian.

    d. Meningkatkan kemampuan istri petani dalam pengelolaan lahan

    pertanian.

    Pada awalnya KWT Srikandi dibentuk dengan hanya memiliki 19

    anggota dengan susunan organisasi yang sangat sederhana. Kegiatan KWT

    Srikandi pada awalnya hanya mengikuti pelatihan-pelatihan pertanian

    yang diadakan oleh dinas terkait, namun saat ini KWT Srikandi juga

    memiliki kegiatan pengelolaan lahan tidur menjadi lahan produktif atau

    P2L (Pekarangan Pangan Lestari).

    Fokus kegiatan KWT Srikandi saat ini yaitu program Pekarangan

    Pangan Lestari (P2L) yang dilaksanakan dalam rangka mendukung

    program pemerintah sebagai salah satu penanganan daerah prioritas

    intervensi stunting dan penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan

    serta pemanfaatan lahan kosong yang tidak produktif menjadi lahan

    produktif sebagai salah satu sumber ekonomi dan dapat memenuhi sumber

    pangan yang bergizi.

  • 5

    Saat ini KWT Srikandi beranggotakan 21 orang. Untuk

    meningkatkan kinerja kelompok, KWT Srikandi tentunya memiliki

    kegiatan rutin setiap bulan pada tanggal 10 guna membahas perkembangan

    kelompok. Atas kerja keras seluruh anggota dalam memajukan kelompok

    tersebut dengan pengelolaan lahan yang baik, kegiatan P2L KWT Srikandi

    mendapat banyak perhatian dari dinas terkait sehingga bisa memperoleh

    penghargaan sebagai Kelompok Wanita Tani (KWT) terbaik se-Jawa

    Timur.

    2. Lokasi Lembaga

    Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi berada di Desa Kepuhrejo

    Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung. Lokasi KWT Srikandi

    tepatnya green house yang digunakan dalam fokus penelitian di Desa

    Kepuhrejo RT 04/ RW 01 Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung.

    Adapun batas dari lokasi lembaga yaitu:

    a. Sebelah Barat : Desa Mojoagung

    b. Sebelah Selatan: Desa Pulerejo dan Desa Ngantru

    c. Sebelah Timur : Desa Pojok

    d. Sebelah Utara : Desa Pojok

    3. Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi

    KRPL KWT Srikandi

    Desa Kepuhrejo

    No Nama Jabatan Alamat

    1. Indriati Ketua Desa Kepuhrejo

    2. Neneng Indrawati Sekretaris Desa Kepuhrejo

    3. Siti Khoriah Bendahara Desa Kepuhrejo

    4. Sriwati Seksi Budaya Desa Kepuhrejo

    5. Winarti Pembibitan Desa Kepuhrejo

    6. Istikaroh POPT Desa Kepuhrejo

    7. Undi Fatmasari Informasi Desa Kepuhrejo

  • 6

    8. Mudawamah Pemasaran Desa Kepuhrejo

    9. Yuliati Penanggung Jawab Desa Kepuhrejo

    10. Nurul Huda Mustofa, SP Koordinator Pakel

    11. Etty Penyuluh Pendamping Kedungwaru

    12. Mesiyah Anggota Desa Kepuhrejo

    13. Mery Handayani Anggota Desa Kepuhrejo

    14. Suyati Anggota Desa Kepuhrejo

    15. Ita Wati Anggota Desa Kepuhrejo

    16. Tri Eko Wati Anggota Desa Kepuhrejo

    17. Endang Anggota Desa Kepuhrejo

    18. Siti Khoirun Nikmah Anggota Desa Kepuhrejo

    19. Supinah Anggota Desa Kepuhrejo

    20. Jariyah Anggota Desa Kepuhrejo

    21. Miftakhur R. Anggota Desa Kepuhrejo

    B. Pelaksanaan Praktek

    Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Institut Agama Islam Negeri

    Tulungagung yang penulis jalani berada di Kelompok Wanita Tani (KWT)

    Srikandi dengan fokus penelitian di green house yang beralamat di Desa

    Kepuhrejo Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung. Pelaksanaan PPL

    dilakukan di lembaga/ instandi yang ada daerah tempat tinggal masing-

    masing akibat dari adanya covid-19. Pelaksanaan PPL dilakukan dari tanggal

    5 Oktober sampai dengan 6 November 2020 dengan kurun waktu kurang

    lebih 33 hari. Kegiatan yang penulis lakukan selama pelaksanaan PPL yaitu

    observasi ke lokasi lembaga, wawancara dengan ketua KWT Srikandi,

    mengamati kegiatan yang ada di green house berupa perawatan tanaman,

    pembibitan dan pemasaran poduk.

    C. Permasalahan di Lapangan

    Selama melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang

    didominasi oleh kegiatan observasi lembaga, penulis menemukan

    permasalahan yang dihadapi oleh KWT Srikandi yaitu ketersediaan lahan

    P2L (Pekarangan Pangan Lestari) yang terbatas untuk penanaman sayuran

  • 7

    organik, dimana kuantitas hasil panen sayuran tidak sebanding dengan

    permintaan terhadap sayuran organik yang tinggi.

    Selain sayuran organik, KWT Srikandi juga melakukan inovasi produk

    olahan dari sayuran organik berupa abon pepaya, pudding sawi, mie sawi, stik

    sawi dan lain sebagainya. Dengan inovasi yang cukup bagus dan kreatif tidak

    dibarengi dengan promosi yang maksimal, sehingga produk olahan tersebut

    tidak terlalu dikenal oleh masyarakat luas. Seharusnya KWT Srikandi harus

    lebih gencar melakukan promosi baik pada sayuran organik maupun produk

    olahan sayuran organik agar produknya bisa bersaing dipasaran.

    D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga

    Tanggapan dari KWT Srikandi atas permasalahan yang ada yaitu

    dengan memaksimalkan lahan yang ada, selain itu menggunakan polibag

    untuk penanaman sayuran agar kuantitas penjualan sayuran meningkat dan

    dapat memenuhi permintan konsumen. KWT Srikandi juga berusaha

    memaksimalkan kegiatan promosi online baik di media sosial seperti

    facebook dan whatsapp agar banyak masyarakat yang tau kegiatan dan

    produk yang dihasilkan oleh KWT Srikandi. Selain online, secara offline

    KWT Srikandi menerapkan promosi seperti mengikuti kegiatan pameran

    produk yang diadakan oleh dinas pertanian maupun dinas-dinas terkait

    lainnya, menambah relasi penjualan seperti menitipkan sayuran organik

    maupun produk sayuran organik ke pasar-pasar, toko kelontong yang menjual

    sayuran, ethek, bahkan minimarket maupun swalayan.

  • 8

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A. Strategi Pemasaran Produk KWT Srikandi

    Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

    berkembang, tujuan hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan

    meningkatkan tingkat keuntungan/ laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat

    dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan

    penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha

    mengusai pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran

    perusahaan melakukan strategi yang mantap untuk dapat menggunakan

    kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau

    kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus

    ditingkatkan. Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran,

    kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran

    perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan

    serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi

    lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.1

    Dalam kasus produk KWT Srikandi berupa kebutuhan sehari-hari

    (sayur-sayuran organik) strategi pemasaran sudah cukup bagus dimana

    strategi pemasaran selain offline juga memanfaatkan media online seperti

    facebook dan whatsapp. Adanya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

    melalui sayuran sehat dan olahan sayuran sehat, mendorong KWT Srikandi

    lebih memperluas pasar hingga keluar daerah.

    Selain itu, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh KWT

    Srikandi dalam memasarkan produknya yaitu dengan strategi bauran

    pemasaran (marketing mix) dengan menyasar seluruh segmentasi pasar yang

    ada. Strategi baruan pemasaran tersebut adalah:

    1. Product (Produk)

    Produk adalah barang yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan untuk

    diperjual belikan. Secara sederhana produk adalah segala sesuatu yang

    1 Sofyan Assauri, Manajemen Pemasran, (Depok : PT RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 167-170

  • 9

    dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.2

    Pelanggan memuaskan kebutuhan dan keinginannnya lewat produk. Istilah

    lain dari produk adalah penawaran atau pemecahan. Produk dapat

    dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu barang fisik, jasa, dan gagasan. Di

    dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur yang

    paling penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.

    Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan

    menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan

    cara penyalurannya. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup

    keputusan tentang acuan/bauran produk (product mix), merek dagang

    (brand), cara pembugkus/kemasan produk (product packaging), tingkat

    mutu/kualitas dari produk, dan pelayanan (service) yang diberikan. Tujuan

    utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang

    dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi

    persaingan.3

    Produk yang ditawarkan oleh KWT Srikandi sangat beragam

    meliputi sayuran organik (seperti kangkung, daun bawang, selada, labu,

    kacang panjang, sawi dan sayuran lainnya). Guna memenuhi permintaan

    pelanggan, produk sayuran organik KWT Srikandi selalu berganti jenis

    sayuran yang ditanam. Selain itu, KWT Srikandi juga berinovasi dengan

    sayuran organik dan menghasilkan beberapa produk olahan seperti abon

    pepaya, pudding sawi, mie sawi, stik sawi dan lain sebagainya.

    2. Price (Harga)

    Harga di sini adalah pengganti nilai produk (product value). Nilai

    bukan sekedar biaya produksi ditambah laba yang diinginkan.4 Pada setiap

    produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran dapat menentukan

    harga pokok dan harga jual suatu produk. Faktor-faktor yang perlu

    dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya,

    keuntungan, harga yang diterapkan oleh pesaing dan perubahan keinginan

    2 Bilson Simamora, Memenangkan Pasar, (Jakarta: Gramedia, 2001), hlm. 139 3 Ibid., hlm. 140 4 Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogjakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 5

  • 10

    pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut mark-up (berapa tingkat

    presentase kenaikan harga atau tingkat keuntungan yang diinginkan), mark

    down (berapa tingkat persentase penurunan harga), potongan harga

    termasuk berbagai macam bentuk dan besaran presentasenya, bundling

    (penjulan produk secara paket). Tujuan dari penetapan harga adalah:5

    a. Untuk bertahan hidup

    b. Memaksimalkan laba

    c. Memperbesar market-share

    d. Mutu produk

    e. Persaingan

    Adapun strategi harga yang diterapkan oleh KWT Srikandi terhadap

    produk yang dihasilkan ialah:

    a. Harga disesuaikan oleh harga bahan baku dan kualitas produk

    Penetapan harga pada sayuran organik yang ditawarkan oleh

    KWT Srikandi dilatarbelakangi oleh harga bibit dan biaya perawatan

    sayuran. Selain itu, produk olahan dari sayuran organik KWT Srikandi

    disesuaikan dengan harga bahan baku pembuatan serta kualitas produk

    olahan, hal itu dikarenakan olahan makanan tersebut tergolong

    makanan sehat yang tidak mengandung bahan kimia. Namun, pada

    umumnya harga tidak terlalu berubah secara tajam karena bahan baku

    sayuran yang digunakan untuk produk olahan berasal dari lahan P2L

    yang diolah sendiri oleh KWT Srikandi.

    b. Memberikan harga yang sama pada setiap konsumen

    Konsumen KWT Srikandi khusus sayuran organik pada

    umumnya di Desa Kepuhrejo dan Desa Pojok. Dalam hal harga, KWT

    Srikandi memberikan harga yang sama terhadap setiap konsumennya,

    bahkan anggota kelompok juga harus membayar dengan harga yang

    sama ketika ingin membeli sayuran.

    c. Mengikuti harga pasar

    Meskipun sayuran KWT Srikandi tergolong organik, selain sehat

    sayuran yang dihasilkan juga sangat terjamin kualitasnya. Dari segi

    5 Daryanto, Pendidikan Kewirausahaan, (Yogjakarta: Gava Media, 2012), hlm. 80

  • 11

    harga, sayuran yang dihasilkan oleh KWT Srikandi mengikuti harga

    pasar sesuai dengan penawaran dan permintaan yang ada. Hal tersebut

    juga dilakukan agar sayuran yang dihasilkan oleh KWT Srikandi dapat

    bersaing dengan sayuran non organik yang ada di pasar.

    3. Place (Lokasi)

    Lokasi berarti dimana perusahaan/ lembaga harus bermarkas dan

    melakukan operasi. Ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi

    yaitu sebagai berikut:6

    a. Pelanggan mendatangi perusahaan, bila keadaannya seperti ini, maka

    lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat

    yang dekat dengan pelanggan sehingga mudah dijangkau.

    b. Pemberi jasa mendatangi pelanggan, dalam hal ini lokasi tidak terlalu

    penting, tapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus

    tetap berkualitas.

    c. Pemberi jasa dan pelanggan tidak bertemu secara langsung, berarti

    service provider dan pelanggan berinteraksi melalui saran tertentu,

    seperti telepon, komputer, dan surat. Dalam hal ini, lokasi menjadi

    sangat tidak penting selama berkomunikasi kedua belah pihak dapat

    terlaksana.

    Dalam kasus KWT Srikandi, lokasi P2L yang menjadi fokus

    kegiatan saat ini sangat strategis dan mudah dijangkau apabila pelanggan/

    konsumen ingin membeli sayuran organik maupun produk olahan sayuran

    organik. Selain itu, jika pelanggan yang berasal dari luar daerah dan

    membutuhkan pengiriman, akses yang ditempuh juga sangat mudah

    sehingga lokasi yang dipilih oleh KWT Srikandi sudah sangat tepat.

    4. Promotion (Promosi)

    Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberi tahukan

    dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat

    mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.

    6 Ririn Tri Ratnasari, Manajemen Pemasaran Jasa, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 21-22

  • 12

    Adapun kegiatan dalam aktivitas promosi adalah periklanan, personal

    selling, promosi penjualan, dan publisitas.7 Pemasaran perlu lebih dari

    sekedar pengembangan produk, penetapan harga dan membuat produk

    yang ditawarkan dapat dijangkau oleh konsumen. Pemberian informasi

    mengenai produk atau jasa yang ditawarkan tersebut melalui kegiatan

    promosi.

    Menurut kotler dan Amstrong sebagaimana dikutip oleh Susatyo

    variable-variabel yang ada di dalam promosi ada lima yaitu:8

    a. Periklanan (advertising). Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor

    untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk

    gagasan, barang, atau jasa.

    b. Penjualan personal (personal selling). Presentasi pribadi oleh para

    wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan

    membangun hubungan dengan pelanggan.

    c. Promosi penjualan (sales promotion). Insentif jangka pendek untuk

    mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

    d. Hubungan masyarakat (public relation). Membangun hubungan baik

    dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra

    perusahaan yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita

    dan peristiwa yang dapat merugikan.

    e. Pemasaran langsung (direct marketing). Komunikasi langsung dengan

    pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan

    langsung. Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan

    perusahaan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk

    kepada konsumen sehingga dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik

    untuk melakukan pembelian.

    KWT Srikandi memiliki bagian pemasaran yang bertanggung jawab

    terhadap proses pemasaran sayuran organik maupun produk olahan

    sayuran organik, namun seluruh anggota ikut andil dalam menyukseskan

    pemasaran tersebut. Promosi yang dilakukan oleh KWT Srikandi yaitu

    7 M.Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 15 8 Susatyo Herlambang, Basic Marketing (Dasar-dasar Pemasaran), (Yogjakarta: Gosyen

    Publishing 2014), hlm. 53-55

  • 13

    personal selling, public relation dan direct marketing. Promosi yang

    dilakukan dapat berupa offline maupun online.

    5. Segmentasi

    Segmentasi adalah proses mengindentifikasikan kelompok-

    kelompok pembeli yang membutuhkan produk dan bauran pemasaran

    tertentu sekaligus kemampuan membelinya.9 Dalam segmentasi pasar juga

    beberapa metode berdasarkan karakteristik konsumen sebagai berikut :

    a. Segmentasi geografis. Segmentasi geografik membagi pasar menjadi

    beberapa unit secara geografik seperti Negara, regional, propinsi, kota,

    wilayah kecamatan, wilayah kelurahan dan komplek perumahan.

    Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi di semua

    wilayah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan

    psikologis konsumen.

    b. Segmentasi demografis. Segmentasi pasar demografik membagi pasar

    menjadi kelompok berdasarkan pada variable seperti jenis kelamin,

    umur, status perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan,

    jabatan, lokasi geografis, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan,

    agama, rasa tau kebangsaan.

    c. Segmentasi psikologis. Segmentasi psikologis yaitu upaya membagi

    pembeli menjadi berbagai kelompok-kelompok yang berbeda

    berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian.

    d. Segmentasi perilaku. Segmentasi prilaku yaitu upaya membagi pasar

    kedalam kelompok yang didasrkan pengetahuan, sikap, penggunaan,

    atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk.

    Segmentasi pasar KWT Srikandi meliputi seluruh segmen, karena

    produk yang dijual oleh KWT Srikandi berupa sayur-sayuran sehat dengan

    harga terjangkau yang dibutuhkan oleh semua orang guna memenuhi

    kebutuhan sehari-hari.

    9 M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 101

  • 14

    B. Kendala dan Solusi Meningkatkan Penjualan Produk Sayuran KWT

    Srikandi

    Setiap usaha atau pengembangan bisnis tentu memiliki kendala yang

    dihadapi. Salah satu kendala yang dihadapai adalah dari segi pemasaran yaitu

    bagaimana agar produk yang dihasilkan terjual dengan kuantitas yang tinggi.

    1. Produk

    KWT Srikandi merupakan kelompok wanita tani yang saat ini

    berfokus pada program P2L (Pekarangan Pangan Lestari) yang mengelola

    tanah tidak produktif menjadi lahan produktif dengan menanami berbagai

    jenis sayuran organik. Selain itu, KWT Srikandi juga berinovasi dalam

    mengolah sayuran organik menjadi olahan makanan sehingga bernilai

    ekonomi yang lebih tinggi. Kendala dalam hal produk yaitu pembuatan

    produk olahan makanan KWT Srikandi masih manual, belum memiliki

    mesin yang bisa digunakan untuk mengolah secara maksimal agar

    kuantitas produk semakin banyak. Selain itu, produk olahan yang

    dihasilkan belum terlalu dikenal masyarakat banyak, sehingga penjualan

    belum terlalu tinggi.

    2. Promosi

    Pemasaran yang bisa menarik minat konsumen tidak terlepas dari

    promosi yang dilakukan, tetapi promosi juga belum tentu bisa menjangkau

    seluruh sasaran konsumen yang ada. KWT Srikandi dalam melakukan

    promosi sudah cukup baik meliputi promosi online maupun offline, namun

    karena anggota seluruhnya merupakan ibu-ibu rumah tangga yang kurang

    mengenal teknologi, promosi yang dilakukan secara online kurang

    maksimal sehingga jangkauan pasar kurang luas yang menjadikan produk

    kurang dikenal masyarakat.

    Adapun solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala diatas yaitu:

    1. Pengajuan pengadaan mesin untuk mengolah produk makanan dari

    sayuran organik ke dinas terkait.

    2. Melakukan promosi yang intens/ rutin secara online maupun online.

    3. Mengikutkan anggota jika ada pelatihan pemasaran yang diadakan oleh

    dinas-dinas terkait maupun oleh pihak swasta.

  • 15

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan

    Strategi Peningkatan Kuantitas Penjualan Produk Sayuran Organik Dalam

    Persaingan Pasar (Studi Kasus KWT Srikandi Desa Kepuhrejo), maka dapat

    disimpulkan bahwa:

    1. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh KWT Srikandi dalam

    peningkatan kuantitas penjualan yaitu:

    a. Produk : Melakukan diversifikasi sayuran organik yang ditanam dan

    berinovasi membuat olahan dari sayuran organik.

    b. Harga : Harga yang diberlakukan terhadap produk mengikuti harga

    pasar, memberikan harga yang sama pada setiap konsumen, harga

    disesuaikan oleh harga bahan baku dan kualitas produk

    c. Lokasi : Pemilihan tempat kegiatan KWT Srikandi sangat strategis dan

    mudah dijangkau oleh pelanggan.

    d. Promosi : Selain dengan sistem offline, KWT Srikandi juga

    menerapkan promosi melalui media online seperti facebook dan

    whatsapp.

    e. Segmentasi pasar : Menyasar keseluruhan segmen pasar yang ada.

    2. Kendala peningkatan penjualan produk KWT Srikandi terletak pada lahan

    yang digunakan untuk menanam sayuran terbatas dan promosi yang

    dilakukan untuk peningkatan penjualan kuantitas produk belum maksimal.

    3. Solusi untuk peningkatan penjualan yaitu pengadaan mesin olah makanan,

    promosi yang rutin baik online maupun offline dan mengikuti pameran

    produk yang ada.

    B. Saran

    Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil observasi dan

    kesimpulan agar dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait

    yaitu:

  • 16

    1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL

    Sebagai pihak pengelola yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam diharapkan memberikan perhatian lebih kepada peserta PPL

    dalam melaksanakan program PPL. Selain itu, diharapkan kedepannya

    pihak pengelola PPL dapat bekerjasama dengan pihak lembaga tempat

    PPL untuk penelitian selanjutnya maupun program lain.

    2. Untuk Lembaga (KWT Srikandi)

    Bagi KWT Srikandi untuk lebih meningkatkan strategi promosi

    yang efektif dan efisien agar produk yang dihasilkan lebih banyak

    dikenal oleh masyarakat dan kuantitas penjualan meningkat.

    3. Untuk Peserta PPL Selanjutnya

    Diharapkan untuk peserta PPL selanjutnya untuk mengkaji lebih

    dalam penerapan strategi pemasaran yang efektif di KWT Srikandi

    maupun di lembaga lain untuk membantu meneliti agar dijadikan tolak

    ukur peningkatan kuantitas penjualan yang maksimal.

  • 17

    DAFTAR PUSTAKA

    Amir, M. Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

    Assauri, Sofyan. 2013. Manajemen Pemasran. Depok : PT RajaGrafindo Persada.

    Daryanto. 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogjakarta: Gava Media.

    Herlambang, Susatyo. 2014. Basic Marketing (Dasar-dasar Pemasaran).

    Yogjakarta: Gosyen Publishing.

    Rianto, M. Nur. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung:

    Alfabeta.

    Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar. Jakarta: Gramedia.

    Wahjono, Sentot Imam. 2010. Manajemen Pemasaran Bank. Yogjakarta: Graha

    Ilmu.

  • 18

    LAMPIRAN

    1. Berita Acara Individual

    BERITA ACARA HARIAN PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    IAIN TULUNGAGUNG

    GELOMBANG III TAHUN 2020

    Pada tanggal 5 Oktober sampai dengan tanggal 6 November 2020,

    bertempat di Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi telah dilaksanakan PPL

    Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

    Tulungagung gelombang III tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas

    sebagai berikut:

    Nama : Khoirun Nisa

    Nim : 12402173564

    Jurusan : Ekonomi Syariah

    No. Hari/Tanggal Jam Keterangan

    1. Senin, 5 Oktober 2020 08.00 Mengkonfirmasi pihak lembaga

    untuk melakukan observasi pada

    hari Kamis 8 Oktober 2020.

    2. Selasa, 6 Oktober 2020 07.00 Menyusun pertanyaan

    wawancara

    3. Rabu, 7 Oktober 2020 19.00 Menyusun pertanyaan

    wawancara

    4. Kamis, 8 Oktober 2020 16.00 Observasi lembaga ke green

    house KWT Srikandi

    5. Jum’at, 9 Oktober 2020 16.30 Observasi lembaga ke green

    house KWT Srikandi

    6. Sabtu, 10 Oktober 2020 17.00 Observasi kegiatan KWT

  • 19

    Srikandi

    7. Minggu, 11 Oktober 2020 08.00 Mencatat temuan hasil observasi

    kegiatan KWT Srikandi

    8. Senin, 12 Oktober 2020 09.00 Menylesaikan catatan temuan

    hasil observasi kegiatan KWT

    Srikandi

    9. Selasa, 13 Oktober 2020 16.00 Observasi kegiatan KWT

    Srikandi

    10. Rabu, 14 Oktober 2020 16.00 Observasi kegiatan KWT

    Srikandi

    11. Kamis, 15 Oktober 2020 08.30 Mereview hasil observasi

    kegiatan KWT Srikandi

    12. Jum’at, 16 Oktober 2020 - Libur kegiatan

    13. Sabtu, 17 Oktober 2020 19.00 Memperbaiki pertanyaan

    wawancara untuk diajukan ke

    ketua KWT Srikandi

    14. Minggu, 18 Oktober 2020 07.00 Memperbaiki pertanyaan

    wawancara untuk diajukan ke

    ketua KWT Srikandi

    15. Senin, 19 Oktober 2020 16.30 Observasi kegiatan KWT

    Srikandi

    16. Selasa, 20 Oktober 2020 17.00 Observasi kegiatan KWT

    Srikandi

    17. Rabu, 21 Oktober 2020 09.00 Mereview hasil temuan

    observasi di KWT Srikandi

    18. Kamis, 22 Oktober 2020 07.00 Melanjutkan review hasil

    temuan observasi di KWT

    Srikandi

    19. Jum’at, 23 Oktober 2020 - Libur kegiatan

    20. Sabtu, 24 Oktober 2020 16.00 Observasi kegiatan lembaga

    KWT Srikandi

    21. Minggu, 25 Oktober 2020 08.00 Konfirmasi akan melakukan

  • 20

    wawancara kepada ketua KWT

    Srikandi

    22. Senin, 26 Oktober 2020 16.30 Melakukan wawancara ketua

    KWT Srikandi

    23. Selasa, 27 Oktober 2020 10.00 Mereview hasil wawancara

    ketua Srikandi

    24. Rabu, 28 Oktober 2020 09.00 Mereview hasil wawancara

    ketua KWT Srikandi

    25. Kamis, 29 Oktober 2020 16.30 Menentukan judul laporan untuk

    diajukan ke DPL

    26. Jum’at, 30 Oktober 2020 09.00 Membuat resume materi

    pembekalan PPL

    27. Sabtu, 31 Oktober 2020 19.00 Membuat resume materi

    pembekalan PPL

    28. Minggu, 1 November 2020 08.00 Membuat resume materi

    pembekalan PPL

    29. Senin, 2 November 2020 10.55 Konsultasi judul laporan ke

    DPL

    30. Selasa, 3 November 2020 08.00 Menyusun laporan PPL

    31. Rabu, 4 November 2020 07.00 Menyusun laporan PPL

    32. Kamis, 5 November 2020 09.30 Menyusun laporan PPL

    33. Jum’at, 6 November 2020 07.00 Menyelesaikan laporan PPL

    Tulungagung, 10 November 2020

    Khoirun Nisa

    NIM. 12402173564

  • 21

    BERITA ACARA KONSULTASI

    Nama : Khoirun Nisa

    NIM : 12402173564

    DPL : Dr. Ali Maulidi, AC, MA.

    Tempat PPL : Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi

    Judul Laporan: Strategi Peningkatan Kuantitas Penjualan Produk Sayuran Organik

    Dalam Persaingan Pasar (Studi Kasus KWT Srikandi Desa

    Kepuhrejo)

    No Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf

    1. Mengajukan judul laporan

    PPL “Strategi Peningkatan

    Kuantitas Penjualan Produk

    Sayuran Organik Dalam

    Persaingan Pasar (Studi Kasus

    KWT Srikandi Desa

    Kepuhrejo)”

    Acc judul

    laporan

    2. Konsultasi laporan PPL Tambah rumusan

    masalah dan

    perbaiki tujuan

    Tulungagung, 10 November 2020

    Dr. Ali Maulidi, AC, MA.

    NIP. 197205012009011005

  • 22

    2. Foto Kegiatan PPL

    Lokasi kegiatan PPL

    Membantu kegiatan memanen sayuran

  • 23

    Wawancara Ketua KWT Srikandi Foto bersama Ketua dan konsumen

    KWT Srikandi

    Proses pembibitan sayuran

  • 24

    Proses perawatan sayuran Proses memanen sayuran