Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

28
 LAPORAN PRAKTIK JARINGAN KOMPUTER KOMBINASI DHCP, DNS DAN WIRELESS Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Dr. Eko Marpanaji Disusun Oleh : 1. Aditio Agung Nugroho (11520241065) 2. R. Guruh Pamungkas (11520244003 ) 3. Annis Nuraini (11520244006) 4. Akhi Ha Runi N R (11520241064 ) 5. Romafit Muliawati (1152024106 2) Kelas /Sem. : F(2)/2 Prodi : P.T.INFORMATIKA Alamat Blog : http://soblog.weebly.com/ FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Karang Malang, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta 55281 2011 

Transcript of Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

Page 1: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

LAPORAN PRAKTIK JARINGAN KOMPUTER

KOMBINASI DHCP, DNS DAN WIRELESS

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Jaringan Komputer

Dosen Pengampu : Dr. Eko Marpanaji

Disusun Oleh :

1.  Aditio Agung Nugroho (11520241065)

2.  R. Guruh Pamungkas (11520244003)

3.  Annis Nuraini (11520244006)

4.  Akhi Ha Runi N R (11520241064)

5.  Romafit Muliawati (11520241062)

Kelas /Sem. : F(2)/2

Prodi : P.T.INFORMATIKA

Alamat Blog : http://soblog.weebly.com/ 

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Karang Malang, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta 55281

2011 

Page 2: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

LAPORAN PRAKTIK JARINGAN KOMPUTER

KOMBINASI DHCP, DNS DAN WIRELESS

A.  TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu :

1.  Membangun jaringan dengan mengkombinasikan DHCP, DNS dan Wireless.

2.  Memahami konsep DHCP, DNS dan Wireless.

3.  Membuat simulasi sistem DHCP, DNS dan Wireless pada Paket Tracert. 

B.  SKENARIO PRAKTIKUM

Praktikum dengan judul Kombinasi DHCP, DNS, dan Wireless ini dilaksankan

pada Kamis, 19 April 2012. Praktikum ini tidak jauh beda dengan praktikum-praktikum

sebelumnya. Mahasiswa mensimulasikan suatu jaringan menggunakan Cisco Packet

Tracer. Pada praktikum ini perangkat yang disimulasikan yaitu berupa PC, Laptop,

Server (untuk menyetting IP Address pada DHCP ataupun DNS), Switch (sebagai

penghubung antara PC dengan Server), dan Access Point (untuk menghubungkan

wireless pada laptop). Dalam penyettingan DHCP dan DNS, bisa dilakukan pada sebuah

Server saja, namun juga dilakukan pada Server yang berbeda (lebih dari satu Server)

sesuai dengan petunjuk atau langkah kerja pada Lab sheet.

Berikut adalah beberapa gambar hasil simulasi pada praktikum ini dengan

aplikasi Cisco Packet Tracer :

Page 3: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

Gambar Simulasi Packet Tracer pada Latihan

Gambar Simulasi Packet Tracer pada Bahan Diskusi

C.  DASAR TEORI

1.  DNS

Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS

files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini

dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS

files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di

 jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi.

Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan,

akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi

HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik.DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain

name ke IP address.

Cara Kerja DNS (Domain Name System) 

Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:

Page 4: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

 

DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client

mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah

satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.

1.  Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan

IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang

mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS

server, yang biasa disebut name server.

2.  Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server

mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan

query tersebut ke name server root server.3.  Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / 

server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS

server.

Jika permintaan tidak ada pada database, name server akan menghubungi

server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :

Page 5: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

 

1.  Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya

http://www.neon.cs.virginia.edu pada web browser, maka aplikasi http (resolver)

akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server

Internet Service Provider.

2.  Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak 

mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Addressserver edu.

3.  Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address

domain neon.cs.virginia.edu. Server edu tidak mengetahui IP Address domain

tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.

4.  Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang IP Address

neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan

 jawaban berupa IP Address server cs.virginia.edu.

5.  Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang IP

Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan

menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.

6.  Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain

neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server

cs.virginia.edu.

Page 6: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

7.  IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh

DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang

berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.

2.  DHCP

DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis

arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP

dalam satu  jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus

memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang

di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan

mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak 

parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan

DNS server.

Cara Kerja

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur

client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP

Server dan DHCP Client.

    DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat

“menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang

memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, 

Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan

seperti ini.

   DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien

DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP

Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, 

Windows 2000 Professional,  Windows XP,  Windows Vista, atau GNU/Linux) 

memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk 

didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien

kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukanoleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP

Page 7: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat

IP yang baru atau memperpanjangnya.

 DHCP Client  akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari

sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

1.  DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast

untuk mencari DHCP Server yang aktif.

2.  DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,

DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

3.  DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP

dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yangbersangkutan.

4.  DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan

mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan

sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui

basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding 

dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien

pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat.

Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada   DHCP server yang

sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat

(address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone,

sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data

alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya.

Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua   DHCP server tersebut

berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host  memiliki alamat yang

sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga

dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap

dari waktu ke waktu.

Page 8: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

DHCP Scope

 DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada  DHCP

client . Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan

menggunakan peralatan konfigurasi   DHCP server . Biasanya, sebuah alamat IP

disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang

umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang

telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server.

Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang

tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalamkonfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

DHCP Lease

 DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada

DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan

sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan

konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan  DHCP Manager atau

dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console

[MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

DHCP Options

  DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh

DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server

akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP

server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan

informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator.

DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien,   DHCP Scope tertentu,

atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

Kelebihan DHCP 

1.  Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.

Page 9: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

2.  DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.

DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP

yang kompleks.

3.  DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable,

artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut

tidak sedang menggunakannya (off).

4.  DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk 

 jangka waktu tertentu dari server.

5.  DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi

lainnya kepada client.

3.  Wireless, SSID, dan Channel

Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk menggantikan kabel yang

menghubungkan terminal komputer dengan jaringan, dengan begitu computer dapat

berpindah dengan bebas dan tetap dapat berkomunikasi dalam jaringan dengan

kecepatan transmisi yang memadai. Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan

kode 802.II b yang bertujuan untuk menyamakan semua teknologi nirkabel yang

digunakan dibidang computer dan untuk menjamin interoperabilitas antara semua

product – product yang menggunakan standar ini.

LAN (Local Area Network) yang biasa kita kenal merupakan suatu jaringan

yang menghubungkan (interkoneksi) suatu komunitas Data Terminal Equipment

(DTE) yang ditempatkan dalam suatu lokasi (gedung atau grup). Umumnya

menggunakan media transmisi berupa kabel baik kabel twisted pair maupun coaxial,

biasa juga disebut dengan wired LAN.

Di samping itu ada LAN yang dikembangkan dengan menggunakan medium

gelombang radio atau cahaya. Keuntungannya adalah biaya instalasi yang lebih murah

dibandingkan dengan wired LAN, karena tidak dibutuhkan instalasi kabel yang terlalu

besar khususnya untuk sub lokasi/sub grup yang agak jauh. Pertimbangan kedua

adalah karena wireless LAN ini cocok untuk unit-unit DTE yang portabel dan bersifat

mobil.

1.  Infrastructure wireless LAN

Page 10: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

Pada aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan

menghubungkannya ke suatu wired LAN , di mana suatu intermediate device yang

dikenal sebagai Portable Access unit (PAU) digunakan. Typical-nya daerah

cakupan PAU berkisar antara 50 hingga 100 m.

2.  Ad hoc wireless LAN

Pada Ad hoc wireless LAN suatu kumpulan komputer portabel berkomunikasi

satu dengan yang lainnya untuk membentuk self-contained LAN.

Ada dua jenis media yang biasa digunakan untuk wireless LAN, yaitu :

gelombang radio dan sinyal optis infra merah.

1.  Media Radio

Gelombang radio telah secara meluas banyak dipakai untuk berbagai aplikasi

(seperti TV, telepon selular, dls). Keunggulannya adalah karena gelombang radio

dapat merambat menembus objek seperti dinding dan pintu.

  Path loss

Semua receiver radio didesain untuk beroperasi pada SNR (perbandingan

antara daya signal dengan daya noise) yang telah ditentukan. Biaya yang

harus dikeluarkan dalam mengembangkan wireless LAN ini lebih banyak pada

interface radio yang sanggup menjamin SNR yang tinggi. Faktor-faktor yang

mempengaruhi SNR adalah noise receiver yang merupakan fungsi dari

temperatur ambient dan bandwidth dari sinyal yang diterima. Daya sinyal juga

merupakan fungsi dari jarak antara pemancar dan penerima. Kesemua faktor

ini membentuk suatu path loss channel radio untuk sistem wireless LAN.

  Interferensi Channel yang berdekatan

Karena menggunakan prinsip pemancaran gelombang radio, maka untuk 

transmiter yang memiliki frekuensi yang sama dan berada di satu gedung atau

ruang yang berdekatan dapat mengalami interferensi satu dengan yang

lainnya. Untuk sistem Ad hoc, channel yang berdekatan dapat disetup dengan

Page 11: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

frekuensi yang berbeda sebagai isolator, sementara untuk sistem infrastructure

dapat diterapkan three cell repeater yang masing-masing sel yang berdekatan

(3 sel) memiliki frekuensi berbeda dengan pola pengulangan.

  Multipath

Sinyal radio, seperti halnya sinyal optic dipengaruhi oleh multipath; yaitu

peristiwa di mana suatu ketika receiver menerima multiple signal yang berasal

dari transmitter yang sama, yang masing-masing sinyalnya diikuti oleh path

yang berbeda di antara receiver dan transmitter. Hal ini dikenal dengan

multipath dispersion yang dapat menimbulkan intersymbol interference (ISI).

2.  Media Inframerah

  Inframerah memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi dari pada gelombang

radio, yaitu di atas 1014

Hz. Inframerah yang digunakan umumnya dinyatakan

dalam panjang gelombang (biasanya dalam nanometer) bukan dalam

frekuensi. Inframerah yang biasa digunakan adalah yang memiliki panjang

gelombang 800 nm dan 1300nm. Keuntungan menggunakan inframerah

dibandingkan dengan gelombang radio adalah tidak diperlukan regulasi yang

sulit dalam penggunaannya. Untuk mereduksi efek noise pada sinyal infra

merah, digunakan bandpass filter.

  Device inframerah

Untuk aplikasi wireless LAN, mode operasional yang digunakan adalah untuk 

memodulasi intensitas output inframerah dari emitter dengan menggunakan

sinyal yang termodulasi secara elektris. Variasi intensitas sinyal inframerah

f2

f3f1

f2f1

f3

f2

f1

f3f2

f1

f1

f2

three cell adjacent

frequency

Page 12: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

yang diterima oleh detektor kemudian dikonversi menjadi sinyal elektris yang

ekuivalen. Mode operasi ini dikenal dengan Intensity Modulation with Direct 

 Detection (IMDD).

  Topologi

Link inframerah dapat digunakan sebagai salah satu dari dua mode : point to

point dan diffuse. Dalam mode point to point, emiter diarahkan langsung pada

detektor (photodiode). Mode operasi ini memberikan wireless link yang baik 

di antara dua bagian equipment, misalnya untuk meng-enable-kan komputerportabel untuk mendownload file ke komputer lain.

Berbagai standard protokol untuk LAN, yang mendeskripsikan layer fisik dan

link dalam konteks model referensi ISO diberikan oleh IEEE 802. Standar ini

menentukan keluarga protokol yang masing-masing berhubungan dengan suatu

metode MAC (Methode Access Control). Ada tiga stndar MAC bersama dengan

spesifikasi media fisik dicantumkan dalam dokumen standard ISO :

  IEEE 802.3 : CSMA/CD bus

  IEEE 802.4 : Token bus

  IEEE 802.5 : Token ring

  IEEE 802.11: Wireless

Untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana struktur protokol

dibentuk oleh keempat standard ini, perhatikanlah gambar berikut :

802.2

802.3 802.4 802.5 802.11

Network Layer

Transmission medium

Data

link layer

Physical layer

   I   S   O

   R   e   f   e   r   e   n   c   e   m   o   d   e   l

   I   E   E   E

   8   0   2

Logical link

layer

Medium Access

control

Physical

Page 13: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

SSID

SSID adalah sebuah nama network  yang dipakai oleh wireless LAN dan

merupakan karakter yang unik, case sensitive dan menggunakan alpha numeric 

dengan nilai karakter 2-32 karakter. SSID dikirimkan dalam beacon,  probe request ,

  probe response dan tipe-tipe frame yang lain. Client station harus dikonfigurasikan

dengan SSID yang cocok untuk bisa tergabung dengan sebuah jaringan.

Administrator akan mengkonfigurasikan SSID pada setiap access point . Point yang

terpenting adalah SSID harus benar-benar cocok antara Access point dengan Client. 

Untuk mengatur ke jaringan mana kita ingin bergabung.  Jadi, saat ada

komputer ingin mengakses Jaringan Wireless, komputer tersebut harus memilihWireless LAN mana yang ingin dikoneksikan. SSID dibutuhkan karena sering terjadi

di suatu lokasi terdapat beberapa HotSpot Wireless yang tumpang tindih 

Channel

Standar wireless kini tidak hanya 802.11a, 11b dan 11g. Standar-standar baru

berupa 802.11e dan 11i sedang digarap dan akan muncul dalam bentuk produk pada

akhir tahun depan. Standar-standar wireless terbaru ini ditujukan untuk meningkatkan

keamanan dan dukungan terhadap aplikasi-aplikasi yang membutuhkan bandwidth

yang tinggi. Standar 802.11e dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan untuk 

suara (voice calls), video beresolusi tinggi dan aplikasi-aplikasi lain yang banyak 

dibutuhkan, dengan tujuan untuk menghasilkan kualitas gambar dan suara yang sama

baiknya dengan yang tampak pada jaringan berkabel. Sementara standar 802.11i

difokuskan dalam hal sekuriti dengan menggunakan spesifikasi sekuriti yang

didasarkan pada   Advanced Encryption Standard , dengan tujuan menjadi solusi bagi

kelemahan dari Wireless Encryption Protocol yang digunakan pada spesifikasi asli

dari 802.11a, 11b dan 11g.

Kedua standar tersebut akan diselesaikan dan dipublikasikan pada musim

panas (sekitar Juni atau Juli) mendatang, demikian disampaikan IEEE dan Wi-Fi

Alliance pada konferensi Wi-Fi Planet Conference and Expo yang berlangsung

minggu ini di San Jose, Kalifornia, Amerika Serikat.

Page 14: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

802.11a 

Standard 802.11a, adalah model awal yang dibuat untuk umum. Mengunakan

kecepatan 54Mbps dan dapat mentranfer data double dari tipe g dengan kemampuan

bandwidth 72Mbps atau 108Mbps. Sayangnya sistem ini tidak terlalu standard, karena

masing masing vendor atau pabrikan memberikan standard tersendiri. 802.11a

mengunakan frekuensi tinggi pada 5Ghz sebenarnya sangat baik untuk kemampuan

tranfer data besar. Tetapi 802.11a memiliki kendala pada harga , komponen lebih

mahal ketika perangkat ini dibuat untuk publik dan jaraknya dengan frekuensi 5GHz

konon lebih sulit menembus ruang untuk kantor. Pemilihan 5Ghz cukup beralasan,

karena membuat pancaran signal frekuensi 802.11a jauh dari gangguan seperti oven

microwave atau cordless phone pada 2GHz, tetapi frekuensi tinggi juga memberikan

dampak pada daya jangkau relatif lebih pendek 

802.11b 

Sempat menjadi dominasi pemakaian tipe b. Standard 802.11b mengunakan

frekuensi 2.4GHz. Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih

bertahan sampai saat ini. Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti

gangguan pada Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi daya

 jangkaunya. Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi standard dengan

11Mbps atau rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat, mendouble (turbo mode)

kemampuan wireless selain lebih mahal tetapi tetap tidak mampu menandingi

kemampuan tipe a dan g.

802.11g 

Standard yang cukup kompatibel dengan tipe 802.11b dan memiliki kombinasi

kemampuan tipe a dan b. Mengunakan frekuensi 2.4GHz mampu mentransmisi

54Mbps bahkan dapat mencapai 108Mbps bila terdapat inisial G atau turbo. Untuk 

hardware pendukung, 802.11g paling banyak dibuat oleh vendor. Secara teoritis

mampu mentranfer data kurang lebih 20Mbit/s atau 4 kali lebih baik dari tipe b dan

sedikit lebih lambat dari tipe a.Karena mengunakan carrier seperti tipe b dengan

2.4Ghz, untuk menghadapi gangguan frekuensi maka ditempatkan sistem OFDM

Page 15: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

Secara teoritis perbandingan dapat dilihat pada tabel dibawah ini ( sumber

homenethelp.com) 

Technology  Kecepatan 

Ethernet 10/100 100Mbs

802.11b 11Mbps

802.11a 52/72 Mbps

PhoneLine 2.0 10Mbps

Gigabit Ethernet 1000Mbps

802.11g/turbo 22/54/108Mbps

Firewire 400MbpsBluetooth 1.5Mbps

HomeRF 2.0 10Mbps

PowerLine 14Mbps

Karena sistem WIFI mengunakan transmisi frekuensi secara bebas, maka

pancaran signal yang ditransmit pada unit WIFI dapat ditangkap oleh computer lain

sesama pemakai Wifi. Tentu kita tidak seseorang masuk kedalam jaringan Network 

tanpa ijin. Pada teknologi WIFI ditambahkan juga sistem pengaman misalnya WEP

(Wired Equivalent Privacy) untuk pengaman sehingga antar computer yang telah

memiliki otorisasi dapat saling berbicara.

D.  ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikkum kali ini yaitu :

1.  Software Paket Tracert 5.3 

2.  PC/Laptop

E.  LANGKAH KERJA

Langkah Kerja :

1.  Buka program Cisco Paket Tracer, kemudian buatlah rangkaian seperti gambar di

bawah ini:

Page 16: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

 

Gambar Rangkaian percobaan

2.  Mengatur atau setting IP Address pada Server dengan cara sebagai berikut :

a.    Double click computer server hingga muncul tampilan menu seperti pada

gambar di bawah ini :

Gambar Server 

Page 17: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

 

Gambar Menu Pengaturan pada Server 

b.  Kemudian pilih Config   FastEthernet  kemudian isikan IP Address :

192.168.20.254 dan Subnet Mask : 255.255.255.0 

Gambar Menu pengisian IP Address pada Server 

c.  Selesai dan server tersebut telah di atur (setting) IP Address 192.168.10.254

dengan netmask 255.255.255.0

3.  Membuat DNS Server

a. 

  Double click komputer server hingga muncul tampilan seperti pada gambarberikut ini :

Page 18: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

 Gambar Menu Pengaturan pada Server 

b.  Kemudian pilih Config DNS  isikan nama domain yang diinginkan pada

kolom Name 

c.  Kemudian isikan   IP Address server tersebut dalam kolom  Address seperti

terlihat pada gambar di berikut ini :

Gambar Menu pengisian IP Address

Page 19: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

d.  Kemudian untuk menambah konfigurasi klik tombol  Add   untuk menambahkan

konfigurasi DNS-nya. Jika sudah tersimpan akan muncul pada kolom di

bawahnya.

e.  Selesai dan server tersebut telah memiliki domain name uny.ac.id seperti terlihat

pada gambar di atas.

4.  Membuat DHCP Server

a.   Double click komputer server hingga muncul tampilan seperti gambar di bawah

ini :

Gambar Menu Pengaturan pada Server 

b.  Kemudian pilih Config DHCP   Default Gateway diisikan IP Address dari

server tersebut. Sedangkan pada   DNS Server diisikan   IP Address dari server

terbut juga. Kemudian klik tombol Save. 

Page 20: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

 

Gambar Menu pengisian Default Gateway dan DNS Server 

c.  Selesai dan server tersebut telah dikonfigurasi sebagai DHCP server.

5.  Mengatur Access Point  

Jika dalam suatu jaringan terdapat 2 buah access point  atau lebih maka harus

dibedakan channel yang digunakannya agar tidak terjadi interferensi gelombang

yang dipancarkan. Jika terjadi interferensi gelombang maka kekuatan sinyal yang

sampai ke client juga tidak akan sempurna 100%.

a.   Double click Access Point0  Kemudian pilih Config  kemudian pilih Port 1 

Page 21: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

Gambar Menu pada Access Point0

b.   Double click Access Point1  Kemudian pilih Config  kemudian pilih Port 1 

Gambar Menu pada Access Point1

c.  Selesai dan access point sudah bisa digunakan

6.  Mengatur pada laptop client  

a.    Double click laptop0, perhatikan kotak merah, laptop tersebut masih

menggunakan perangkat NIC untuk jaringan kabel belum menggunakan

Wireless.

Page 22: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

 

Gambar Menu Physic pada Laptop

b.  Maka matikan terlebih dahulu laptop tersebut dengan mengklik tombol power,

kemudian lepaskan NIC yang ada pada laptop tersebut dan gantikan dengan

module wireless yang ada di bagian bawah.

Gambar Mengganti NIC dengan module wireless

c.  Pemasangan wireless telah selesai, langkah selanjutnya yaitu mengkoneksikan

atau menyambungkan laptop tersebut ke Access point yang kita inginkan.

d.   Double click laptop kemudian masuk ke Desktop hingga muncul gambar seperti

di bawah ini :

Page 23: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

 

Gambar Menu Desktop

e.  Kemudian pilih PC Wireless, hingga muncul tampilan seperti di bawah ini :

Gambar Menu PC Wireless

f.  Setelah itu pilih Connect, jika masih belum muncul SSID dari AP yang kita buat

tadi disarankan untuk menekan tombol  Refresh untuk men-scan ulang

keberadaan AP di sekitar laptop tersebut. Jika sudah selesai maka akan muncul

seperti tampilan di bawah ini :

Page 24: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

 

Gambar Menu Access Point 

g.  Pilih salah satu AP kemudian klik tombol Connect untuk menyambung laptop ke

AP. Kemudian cek hasilnya, apakah laptop tersebut sudah tersambung ke AP

yang kita pilih.

Gambar laptop yang sudah terhubung dengan access point0

h.  Selesai

7.  Mengatur pada PC Client  

a.  Agar client  yang menggunakan PC dapat mengakses uny.ac.id maka di atur

DHCP pada konfigurasi IP Address. 

Page 25: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

 

Gambar IP Address DHCP

b.  Setelah semua dikonfigurasi, cek menggunakan browser untuk membuka

uny.ac.id

8.  Selesai

F.  PERMASALAHAN DAN TROUBLESHOOTING

1.  Terjadi kesalahan pengaturan DNS atau DHCP server yang menyebabkan setiap

node tidak bisa terhubung. Dalam pengaturan harus hati-hati dan jangan sampai ada

dobel ip address atau penulisan gateway yang salah.

2.  Selain konfigurasi DNS atau DHCP server, konfigurasi Access Point juga sering

mengalami masalah dikarenakan channel yang digunakan diatur sama padahal harus

berbeda agar tidak terjadi interferensi gelombang.

3.  Kemudian pemberian ip address secara otomatis oleh DHCP server, ketika

pengaturannya diubah, lupa untuk dimatikan dan di refresh kembali yang

menyebabkan pengiriman pesan tetap gagal.

4.  Pengecekan menggunakan pesan (tidak valid), sebaiknya menggunakan ping.

5.  Pengaturan Laptop Client, bagian NIC belum diganti dengan module wireless.

6.  Konfigurasi antara dua DHCP server berbenturan.

Page 26: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

G.  TUGAS DISKUSI

Pada gambar diatas terdapat 2 server yang masing  –  masing berfungsi sebagai

DNS Server dan DHCP Server, dengan dihubungkan 2 router antara network DNS

Server dan network DHCP Server. DHCP Server terhubung dengan 4 PC melalui LAN

dan 3 laptop menggunakan wireless. Pada gambar diatas seluruh PC dan Laptop pada

DHCP Server dengan network 192.168.11.0/24 dapat berkomunikasi dengan DNS Server

dan Web Servernya pada network 192.168.9.0/24. Hal tersebut karena kedua network 

sudah dirouting oleh kedua router menggunakan protocol dynamic routing RIPv2.

Langkah – langkah setting LAN:

1.  DHCP Server

a.  Set IP address sesuai network yang telah ditentukan

b.  Isi alamat gateway dengan alamat IP router 0 yang masih 1 network 

c.  Isi alamat DNS server dengan alamat server DNS

d. 

Aktifkan DHCP pada PC servere.  Masukkan range network IP address Client

f.  Set gateway dengan IP address router 0

g.  Set DNS server dengan alamat IP Server DNS

2.  DNS Server

a.  Set IP address sesuai network yang telah ditentukan

b.  Isi alamat gateway dengan alamat IP router 1 yang masih 1 network 

c.  Aktifkan DNS pada PC Server

d.  Masukkan alamat IP Server dan domain name yang akan digunakan

Page 27: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

e.  Set alamat gateway pada IP address dengan alamat IP router 1

3.  Router

a.  Pada router 0, set IP address kedua interface. masukkan kedua network pada dua

interface ke dynamic routing protocol RIPv2.

b.  Pada router 1, set IP address kedua interface. masukkan kedua network pada dua

interface ke dynamic routing protocol RIPv2.

4.  AP

a.  Setting masing - masing AP dengan SSID yang berbeda

b.  Setting channel masing – masing AP dengan channel yang memiliki jarak 

frekuensi terjauh antar AP. Contoh pada kasus diatas 3 AP, dapat disetting pada

channel 1,6,11

5.  PC dan Laptop

a.  Set IP addres pada laptop maupun PC menjadi dynamic. Sehingga akan

mendapatkan ip address secara otomatis dari DHCP Server

b.  Untuk laptop, ganti LAN hardware menjadi Wireless

c.  Kemudian sambungkan laptop ke salah satu Access Point yang sudah diaktifkan

atau disetting

H.  SIMPULAN

a.  Konsep DNS, DHCP, dan Wireless

DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah

domain name ke IP address. DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi

nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server

DNS. Jika permintaan tidak ada pada database, name server akan menghubungi

server root dan server lainnya.

DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis

arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP

dalam satu jaringan. DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan

terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah  DHCP Server  

tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk menggantikan kabel yang

menghubungkan terminal komputer dengan jaringan, dengan begitu computer dapat

berpindah dengan bebas dan tetap dapat berkomunikasi dalam jaringan dengan

kecepatan transmisi yang memadai.

Page 28: Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless

5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns

b.  Pembuatan wireless

  Mengatur atau setting IP Address pada Server.

  Membuat DNS Server

 Membuat DHCP Server

  Mengatur Access Point  

  Mengatur pada laptop client  

  Mengatur pada PC Client  

  Selesai

c.  Simulasi pada Paket Tracer

Daftar Pustaka

http://www.catatanteknisi.com/2011/01/pengertian-prinsip-cara-kerja-

dns.html#ixzz1t72dN2Q2