Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless
-
Upload
kelompokduajaringan -
Category
Documents
-
view
89 -
download
0
Transcript of Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
LAPORAN PRAKTIK JARINGAN KOMPUTER
KOMBINASI DHCP, DNS DAN WIRELESS
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Jaringan Komputer
Dosen Pengampu : Dr. Eko Marpanaji
Disusun Oleh :
1. Aditio Agung Nugroho (11520241065)
2. R. Guruh Pamungkas (11520244003)
3. Annis Nuraini (11520244006)
4. Akhi Ha Runi N R (11520241064)
5. Romafit Muliawati (11520241062)
Kelas /Sem. : F(2)/2
Prodi : P.T.INFORMATIKA
Alamat Blog : http://soblog.weebly.com/
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Karang Malang, Caturtunggal, Depok, Sleman Yogyakarta 55281
2011
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
LAPORAN PRAKTIK JARINGAN KOMPUTER
KOMBINASI DHCP, DNS DAN WIRELESS
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu :
1. Membangun jaringan dengan mengkombinasikan DHCP, DNS dan Wireless.
2. Memahami konsep DHCP, DNS dan Wireless.
3. Membuat simulasi sistem DHCP, DNS dan Wireless pada Paket Tracert.
B. SKENARIO PRAKTIKUM
Praktikum dengan judul Kombinasi DHCP, DNS, dan Wireless ini dilaksankan
pada Kamis, 19 April 2012. Praktikum ini tidak jauh beda dengan praktikum-praktikum
sebelumnya. Mahasiswa mensimulasikan suatu jaringan menggunakan Cisco Packet
Tracer. Pada praktikum ini perangkat yang disimulasikan yaitu berupa PC, Laptop,
Server (untuk menyetting IP Address pada DHCP ataupun DNS), Switch (sebagai
penghubung antara PC dengan Server), dan Access Point (untuk menghubungkan
wireless pada laptop). Dalam penyettingan DHCP dan DNS, bisa dilakukan pada sebuah
Server saja, namun juga dilakukan pada Server yang berbeda (lebih dari satu Server)
sesuai dengan petunjuk atau langkah kerja pada Lab sheet.
Berikut adalah beberapa gambar hasil simulasi pada praktikum ini dengan
aplikasi Cisco Packet Tracer :
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Gambar Simulasi Packet Tracer pada Latihan
Gambar Simulasi Packet Tracer pada Bahan Diskusi
C. DASAR TEORI
1. DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS
files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini
dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS
files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di
jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi.
Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan,
akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi
HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik.DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain
name ke IP address.
Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client
mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah
satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
1. Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan
IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang
mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS
server, yang biasa disebut name server.
2. Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server
mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan
query tersebut ke name server root server.3. Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website /
server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS
server.
Jika permintaan tidak ada pada database, name server akan menghubungi
server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
1. Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya
http://www.neon.cs.virginia.edu pada web browser, maka aplikasi http (resolver)
akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server
Internet Service Provider.
2. Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak
mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Addressserver edu.
3. Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address
domain neon.cs.virginia.edu. Server edu tidak mengetahui IP Address domain
tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
4. Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang IP Address
neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan
jawaban berupa IP Address server cs.virginia.edu.
5. Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang IP
Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan
menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
6. Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain
neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server
cs.virginia.edu.
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
7. IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh
DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang
berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.
2. DHCP
DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis
arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP
dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus
memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang
di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan
mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak
parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan
DNS server.
Cara Kerja
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur
client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP
Server dan DHCP Client.
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
“menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang
memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server,
Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan
seperti ini.
DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien
DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP
Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation,
Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux)
memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk
didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien
kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukanoleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat
IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari
sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast
untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client,
DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP
dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yangbersangkutan.
4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan
mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan
sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui
basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding
dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien
pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat.
Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang
sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat
(address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone,
sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data
alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya.
Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut
berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang
sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga
dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap
dari waktu ke waktu.
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP
client . Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan
menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server . Biasanya, sebuah alamat IP
disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang
umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang
telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server.
Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang
tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalamkonfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada
DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan
sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan
konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau
dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console
[MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh
DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server
akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP
server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan
informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator.
DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu,
atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Kelebihan DHCP
1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP
yang kompleks.
3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable,
artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut
tidak sedang menggunakannya (off).
4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk
jangka waktu tertentu dari server.
5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi
lainnya kepada client.
3. Wireless, SSID, dan Channel
Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk menggantikan kabel yang
menghubungkan terminal komputer dengan jaringan, dengan begitu computer dapat
berpindah dengan bebas dan tetap dapat berkomunikasi dalam jaringan dengan
kecepatan transmisi yang memadai. Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan
kode 802.II b yang bertujuan untuk menyamakan semua teknologi nirkabel yang
digunakan dibidang computer dan untuk menjamin interoperabilitas antara semua
product – product yang menggunakan standar ini.
LAN (Local Area Network) yang biasa kita kenal merupakan suatu jaringan
yang menghubungkan (interkoneksi) suatu komunitas Data Terminal Equipment
(DTE) yang ditempatkan dalam suatu lokasi (gedung atau grup). Umumnya
menggunakan media transmisi berupa kabel baik kabel twisted pair maupun coaxial,
biasa juga disebut dengan wired LAN.
Di samping itu ada LAN yang dikembangkan dengan menggunakan medium
gelombang radio atau cahaya. Keuntungannya adalah biaya instalasi yang lebih murah
dibandingkan dengan wired LAN, karena tidak dibutuhkan instalasi kabel yang terlalu
besar khususnya untuk sub lokasi/sub grup yang agak jauh. Pertimbangan kedua
adalah karena wireless LAN ini cocok untuk unit-unit DTE yang portabel dan bersifat
mobil.
1. Infrastructure wireless LAN
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Pada aplikasi ini, untuk mengakses suatu server adalah dengan
menghubungkannya ke suatu wired LAN , di mana suatu intermediate device yang
dikenal sebagai Portable Access unit (PAU) digunakan. Typical-nya daerah
cakupan PAU berkisar antara 50 hingga 100 m.
2. Ad hoc wireless LAN
Pada Ad hoc wireless LAN suatu kumpulan komputer portabel berkomunikasi
satu dengan yang lainnya untuk membentuk self-contained LAN.
Ada dua jenis media yang biasa digunakan untuk wireless LAN, yaitu :
gelombang radio dan sinyal optis infra merah.
1. Media Radio
Gelombang radio telah secara meluas banyak dipakai untuk berbagai aplikasi
(seperti TV, telepon selular, dls). Keunggulannya adalah karena gelombang radio
dapat merambat menembus objek seperti dinding dan pintu.
Path loss
Semua receiver radio didesain untuk beroperasi pada SNR (perbandingan
antara daya signal dengan daya noise) yang telah ditentukan. Biaya yang
harus dikeluarkan dalam mengembangkan wireless LAN ini lebih banyak pada
interface radio yang sanggup menjamin SNR yang tinggi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi SNR adalah noise receiver yang merupakan fungsi dari
temperatur ambient dan bandwidth dari sinyal yang diterima. Daya sinyal juga
merupakan fungsi dari jarak antara pemancar dan penerima. Kesemua faktor
ini membentuk suatu path loss channel radio untuk sistem wireless LAN.
Interferensi Channel yang berdekatan
Karena menggunakan prinsip pemancaran gelombang radio, maka untuk
transmiter yang memiliki frekuensi yang sama dan berada di satu gedung atau
ruang yang berdekatan dapat mengalami interferensi satu dengan yang
lainnya. Untuk sistem Ad hoc, channel yang berdekatan dapat disetup dengan
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
frekuensi yang berbeda sebagai isolator, sementara untuk sistem infrastructure
dapat diterapkan three cell repeater yang masing-masing sel yang berdekatan
(3 sel) memiliki frekuensi berbeda dengan pola pengulangan.
Multipath
Sinyal radio, seperti halnya sinyal optic dipengaruhi oleh multipath; yaitu
peristiwa di mana suatu ketika receiver menerima multiple signal yang berasal
dari transmitter yang sama, yang masing-masing sinyalnya diikuti oleh path
yang berbeda di antara receiver dan transmitter. Hal ini dikenal dengan
multipath dispersion yang dapat menimbulkan intersymbol interference (ISI).
2. Media Inframerah
Inframerah memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi dari pada gelombang
radio, yaitu di atas 1014
Hz. Inframerah yang digunakan umumnya dinyatakan
dalam panjang gelombang (biasanya dalam nanometer) bukan dalam
frekuensi. Inframerah yang biasa digunakan adalah yang memiliki panjang
gelombang 800 nm dan 1300nm. Keuntungan menggunakan inframerah
dibandingkan dengan gelombang radio adalah tidak diperlukan regulasi yang
sulit dalam penggunaannya. Untuk mereduksi efek noise pada sinyal infra
merah, digunakan bandpass filter.
Device inframerah
Untuk aplikasi wireless LAN, mode operasional yang digunakan adalah untuk
memodulasi intensitas output inframerah dari emitter dengan menggunakan
sinyal yang termodulasi secara elektris. Variasi intensitas sinyal inframerah
f2
f3f1
f2f1
f3
f2
f1
f3f2
f1
f1
f2
three cell adjacent
frequency
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
yang diterima oleh detektor kemudian dikonversi menjadi sinyal elektris yang
ekuivalen. Mode operasi ini dikenal dengan Intensity Modulation with Direct
Detection (IMDD).
Topologi
Link inframerah dapat digunakan sebagai salah satu dari dua mode : point to
point dan diffuse. Dalam mode point to point, emiter diarahkan langsung pada
detektor (photodiode). Mode operasi ini memberikan wireless link yang baik
di antara dua bagian equipment, misalnya untuk meng-enable-kan komputerportabel untuk mendownload file ke komputer lain.
Berbagai standard protokol untuk LAN, yang mendeskripsikan layer fisik dan
link dalam konteks model referensi ISO diberikan oleh IEEE 802. Standar ini
menentukan keluarga protokol yang masing-masing berhubungan dengan suatu
metode MAC (Methode Access Control). Ada tiga stndar MAC bersama dengan
spesifikasi media fisik dicantumkan dalam dokumen standard ISO :
IEEE 802.3 : CSMA/CD bus
IEEE 802.4 : Token bus
IEEE 802.5 : Token ring
IEEE 802.11: Wireless
Untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana struktur protokol
dibentuk oleh keempat standard ini, perhatikanlah gambar berikut :
802.2
802.3 802.4 802.5 802.11
Network Layer
Transmission medium
Data
link layer
Physical layer
I S O
R e f e r e n c e m o d e l
I E E E
8 0 2
Logical link
layer
Medium Access
control
Physical
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
SSID
SSID adalah sebuah nama network yang dipakai oleh wireless LAN dan
merupakan karakter yang unik, case sensitive dan menggunakan alpha numeric
dengan nilai karakter 2-32 karakter. SSID dikirimkan dalam beacon, probe request ,
probe response dan tipe-tipe frame yang lain. Client station harus dikonfigurasikan
dengan SSID yang cocok untuk bisa tergabung dengan sebuah jaringan.
Administrator akan mengkonfigurasikan SSID pada setiap access point . Point yang
terpenting adalah SSID harus benar-benar cocok antara Access point dengan Client.
Untuk mengatur ke jaringan mana kita ingin bergabung. Jadi, saat ada
komputer ingin mengakses Jaringan Wireless, komputer tersebut harus memilihWireless LAN mana yang ingin dikoneksikan. SSID dibutuhkan karena sering terjadi
di suatu lokasi terdapat beberapa HotSpot Wireless yang tumpang tindih
Channel
Standar wireless kini tidak hanya 802.11a, 11b dan 11g. Standar-standar baru
berupa 802.11e dan 11i sedang digarap dan akan muncul dalam bentuk produk pada
akhir tahun depan. Standar-standar wireless terbaru ini ditujukan untuk meningkatkan
keamanan dan dukungan terhadap aplikasi-aplikasi yang membutuhkan bandwidth
yang tinggi. Standar 802.11e dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan untuk
suara (voice calls), video beresolusi tinggi dan aplikasi-aplikasi lain yang banyak
dibutuhkan, dengan tujuan untuk menghasilkan kualitas gambar dan suara yang sama
baiknya dengan yang tampak pada jaringan berkabel. Sementara standar 802.11i
difokuskan dalam hal sekuriti dengan menggunakan spesifikasi sekuriti yang
didasarkan pada Advanced Encryption Standard , dengan tujuan menjadi solusi bagi
kelemahan dari Wireless Encryption Protocol yang digunakan pada spesifikasi asli
dari 802.11a, 11b dan 11g.
Kedua standar tersebut akan diselesaikan dan dipublikasikan pada musim
panas (sekitar Juni atau Juli) mendatang, demikian disampaikan IEEE dan Wi-Fi
Alliance pada konferensi Wi-Fi Planet Conference and Expo yang berlangsung
minggu ini di San Jose, Kalifornia, Amerika Serikat.
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
802.11a
Standard 802.11a, adalah model awal yang dibuat untuk umum. Mengunakan
kecepatan 54Mbps dan dapat mentranfer data double dari tipe g dengan kemampuan
bandwidth 72Mbps atau 108Mbps. Sayangnya sistem ini tidak terlalu standard, karena
masing masing vendor atau pabrikan memberikan standard tersendiri. 802.11a
mengunakan frekuensi tinggi pada 5Ghz sebenarnya sangat baik untuk kemampuan
tranfer data besar. Tetapi 802.11a memiliki kendala pada harga , komponen lebih
mahal ketika perangkat ini dibuat untuk publik dan jaraknya dengan frekuensi 5GHz
konon lebih sulit menembus ruang untuk kantor. Pemilihan 5Ghz cukup beralasan,
karena membuat pancaran signal frekuensi 802.11a jauh dari gangguan seperti oven
microwave atau cordless phone pada 2GHz, tetapi frekuensi tinggi juga memberikan
dampak pada daya jangkau relatif lebih pendek
802.11b
Sempat menjadi dominasi pemakaian tipe b. Standard 802.11b mengunakan
frekuensi 2.4GHz. Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih
bertahan sampai saat ini. Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti
gangguan pada Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi daya
jangkaunya. Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi standard dengan
11Mbps atau rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat, mendouble (turbo mode)
kemampuan wireless selain lebih mahal tetapi tetap tidak mampu menandingi
kemampuan tipe a dan g.
802.11g
Standard yang cukup kompatibel dengan tipe 802.11b dan memiliki kombinasi
kemampuan tipe a dan b. Mengunakan frekuensi 2.4GHz mampu mentransmisi
54Mbps bahkan dapat mencapai 108Mbps bila terdapat inisial G atau turbo. Untuk
hardware pendukung, 802.11g paling banyak dibuat oleh vendor. Secara teoritis
mampu mentranfer data kurang lebih 20Mbit/s atau 4 kali lebih baik dari tipe b dan
sedikit lebih lambat dari tipe a.Karena mengunakan carrier seperti tipe b dengan
2.4Ghz, untuk menghadapi gangguan frekuensi maka ditempatkan sistem OFDM
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Secara teoritis perbandingan dapat dilihat pada tabel dibawah ini ( sumber
homenethelp.com)
Technology Kecepatan
Ethernet 10/100 100Mbs
802.11b 11Mbps
802.11a 52/72 Mbps
PhoneLine 2.0 10Mbps
Gigabit Ethernet 1000Mbps
802.11g/turbo 22/54/108Mbps
Firewire 400MbpsBluetooth 1.5Mbps
HomeRF 2.0 10Mbps
PowerLine 14Mbps
Karena sistem WIFI mengunakan transmisi frekuensi secara bebas, maka
pancaran signal yang ditransmit pada unit WIFI dapat ditangkap oleh computer lain
sesama pemakai Wifi. Tentu kita tidak seseorang masuk kedalam jaringan Network
tanpa ijin. Pada teknologi WIFI ditambahkan juga sistem pengaman misalnya WEP
(Wired Equivalent Privacy) untuk pengaman sehingga antar computer yang telah
memiliki otorisasi dapat saling berbicara.
D. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikkum kali ini yaitu :
1. Software Paket Tracert 5.3
2. PC/Laptop
E. LANGKAH KERJA
Langkah Kerja :
1. Buka program Cisco Paket Tracer, kemudian buatlah rangkaian seperti gambar di
bawah ini:
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Gambar Rangkaian percobaan
2. Mengatur atau setting IP Address pada Server dengan cara sebagai berikut :
a. Double click computer server hingga muncul tampilan menu seperti pada
gambar di bawah ini :
Gambar Server
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Gambar Menu Pengaturan pada Server
b. Kemudian pilih Config FastEthernet kemudian isikan IP Address :
192.168.20.254 dan Subnet Mask : 255.255.255.0
Gambar Menu pengisian IP Address pada Server
c. Selesai dan server tersebut telah di atur (setting) IP Address 192.168.10.254
dengan netmask 255.255.255.0
3. Membuat DNS Server
a.
Double click komputer server hingga muncul tampilan seperti pada gambarberikut ini :
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Gambar Menu Pengaturan pada Server
b. Kemudian pilih Config DNS isikan nama domain yang diinginkan pada
kolom Name
c. Kemudian isikan IP Address server tersebut dalam kolom Address seperti
terlihat pada gambar di berikut ini :
Gambar Menu pengisian IP Address
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
d. Kemudian untuk menambah konfigurasi klik tombol Add untuk menambahkan
konfigurasi DNS-nya. Jika sudah tersimpan akan muncul pada kolom di
bawahnya.
e. Selesai dan server tersebut telah memiliki domain name uny.ac.id seperti terlihat
pada gambar di atas.
4. Membuat DHCP Server
a. Double click komputer server hingga muncul tampilan seperti gambar di bawah
ini :
Gambar Menu Pengaturan pada Server
b. Kemudian pilih Config DHCP Default Gateway diisikan IP Address dari
server tersebut. Sedangkan pada DNS Server diisikan IP Address dari server
terbut juga. Kemudian klik tombol Save.
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Gambar Menu pengisian Default Gateway dan DNS Server
c. Selesai dan server tersebut telah dikonfigurasi sebagai DHCP server.
5. Mengatur Access Point
Jika dalam suatu jaringan terdapat 2 buah access point atau lebih maka harus
dibedakan channel yang digunakannya agar tidak terjadi interferensi gelombang
yang dipancarkan. Jika terjadi interferensi gelombang maka kekuatan sinyal yang
sampai ke client juga tidak akan sempurna 100%.
a. Double click Access Point0 Kemudian pilih Config kemudian pilih Port 1
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Gambar Menu pada Access Point0
b. Double click Access Point1 Kemudian pilih Config kemudian pilih Port 1
Gambar Menu pada Access Point1
c. Selesai dan access point sudah bisa digunakan
6. Mengatur pada laptop client
a. Double click laptop0, perhatikan kotak merah, laptop tersebut masih
menggunakan perangkat NIC untuk jaringan kabel belum menggunakan
Wireless.
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Gambar Menu Physic pada Laptop
b. Maka matikan terlebih dahulu laptop tersebut dengan mengklik tombol power,
kemudian lepaskan NIC yang ada pada laptop tersebut dan gantikan dengan
module wireless yang ada di bagian bawah.
Gambar Mengganti NIC dengan module wireless
c. Pemasangan wireless telah selesai, langkah selanjutnya yaitu mengkoneksikan
atau menyambungkan laptop tersebut ke Access point yang kita inginkan.
d. Double click laptop kemudian masuk ke Desktop hingga muncul gambar seperti
di bawah ini :
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Gambar Menu Desktop
e. Kemudian pilih PC Wireless, hingga muncul tampilan seperti di bawah ini :
Gambar Menu PC Wireless
f. Setelah itu pilih Connect, jika masih belum muncul SSID dari AP yang kita buat
tadi disarankan untuk menekan tombol Refresh untuk men-scan ulang
keberadaan AP di sekitar laptop tersebut. Jika sudah selesai maka akan muncul
seperti tampilan di bawah ini :
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Gambar Menu Access Point
g. Pilih salah satu AP kemudian klik tombol Connect untuk menyambung laptop ke
AP. Kemudian cek hasilnya, apakah laptop tersebut sudah tersambung ke AP
yang kita pilih.
Gambar laptop yang sudah terhubung dengan access point0
h. Selesai
7. Mengatur pada PC Client
a. Agar client yang menggunakan PC dapat mengakses uny.ac.id maka di atur
DHCP pada konfigurasi IP Address.
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
Gambar IP Address DHCP
b. Setelah semua dikonfigurasi, cek menggunakan browser untuk membuka
uny.ac.id
8. Selesai
F. PERMASALAHAN DAN TROUBLESHOOTING
1. Terjadi kesalahan pengaturan DNS atau DHCP server yang menyebabkan setiap
node tidak bisa terhubung. Dalam pengaturan harus hati-hati dan jangan sampai ada
dobel ip address atau penulisan gateway yang salah.
2. Selain konfigurasi DNS atau DHCP server, konfigurasi Access Point juga sering
mengalami masalah dikarenakan channel yang digunakan diatur sama padahal harus
berbeda agar tidak terjadi interferensi gelombang.
3. Kemudian pemberian ip address secara otomatis oleh DHCP server, ketika
pengaturannya diubah, lupa untuk dimatikan dan di refresh kembali yang
menyebabkan pengiriman pesan tetap gagal.
4. Pengecekan menggunakan pesan (tidak valid), sebaiknya menggunakan ping.
5. Pengaturan Laptop Client, bagian NIC belum diganti dengan module wireless.
6. Konfigurasi antara dua DHCP server berbenturan.
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
G. TUGAS DISKUSI
Pada gambar diatas terdapat 2 server yang masing – masing berfungsi sebagai
DNS Server dan DHCP Server, dengan dihubungkan 2 router antara network DNS
Server dan network DHCP Server. DHCP Server terhubung dengan 4 PC melalui LAN
dan 3 laptop menggunakan wireless. Pada gambar diatas seluruh PC dan Laptop pada
DHCP Server dengan network 192.168.11.0/24 dapat berkomunikasi dengan DNS Server
dan Web Servernya pada network 192.168.9.0/24. Hal tersebut karena kedua network
sudah dirouting oleh kedua router menggunakan protocol dynamic routing RIPv2.
Langkah – langkah setting LAN:
1. DHCP Server
a. Set IP address sesuai network yang telah ditentukan
b. Isi alamat gateway dengan alamat IP router 0 yang masih 1 network
c. Isi alamat DNS server dengan alamat server DNS
d.
Aktifkan DHCP pada PC servere. Masukkan range network IP address Client
f. Set gateway dengan IP address router 0
g. Set DNS server dengan alamat IP Server DNS
2. DNS Server
a. Set IP address sesuai network yang telah ditentukan
b. Isi alamat gateway dengan alamat IP router 1 yang masih 1 network
c. Aktifkan DNS pada PC Server
d. Masukkan alamat IP Server dan domain name yang akan digunakan
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
e. Set alamat gateway pada IP address dengan alamat IP router 1
3. Router
a. Pada router 0, set IP address kedua interface. masukkan kedua network pada dua
interface ke dynamic routing protocol RIPv2.
b. Pada router 1, set IP address kedua interface. masukkan kedua network pada dua
interface ke dynamic routing protocol RIPv2.
4. AP
a. Setting masing - masing AP dengan SSID yang berbeda
b. Setting channel masing – masing AP dengan channel yang memiliki jarak
frekuensi terjauh antar AP. Contoh pada kasus diatas 3 AP, dapat disetting pada
channel 1,6,11
5. PC dan Laptop
a. Set IP addres pada laptop maupun PC menjadi dynamic. Sehingga akan
mendapatkan ip address secara otomatis dari DHCP Server
b. Untuk laptop, ganti LAN hardware menjadi Wireless
c. Kemudian sambungkan laptop ke salah satu Access Point yang sudah diaktifkan
atau disetting
H. SIMPULAN
a. Konsep DNS, DHCP, dan Wireless
DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah
domain name ke IP address. DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi
nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server
DNS. Jika permintaan tidak ada pada database, name server akan menghubungi
server root dan server lainnya.
DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis
arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP
dalam satu jaringan. DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan
terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server
tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk menggantikan kabel yang
menghubungkan terminal komputer dengan jaringan, dengan begitu computer dapat
berpindah dengan bebas dan tetap dapat berkomunikasi dalam jaringan dengan
kecepatan transmisi yang memadai.
5/16/2018 Laporan Praktik 8_F2_Aditio Agung Nugroho_Kombinasi DHCP, DNS Dan Wireless ...
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktik-8f2aditio-agung-nugrohokombinasi-dhcp-dns
b. Pembuatan wireless
Mengatur atau setting IP Address pada Server.
Membuat DNS Server
Membuat DHCP Server
Mengatur Access Point
Mengatur pada laptop client
Mengatur pada PC Client
Selesai
c. Simulasi pada Paket Tracer
Daftar Pustaka
http://www.catatanteknisi.com/2011/01/pengertian-prinsip-cara-kerja-
dns.html#ixzz1t72dN2Q2