IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan...

39
Materi 01 Standar Kompetensi 1. Memahami dasar-dasar penggunaan Internet/ Intranet Kompetensi Dasar 1.1 Menjelaskan pengertian dasar internet IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP Pengertian IP Address Adalah dan Kelas IP Address Pengertian IP Address Adalah sebuah alamat sebuah host yang terhubung dalam jaringan internet. bisa juga dalam jaringan Local Area Network (LAN). IP Address ada dua macam yaitu IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6). IP versi 4 (IPv4) yang terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia, contoh nya yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6. IP versi 6 (IPv6) yang terdiri dari 128-bit, IP ini 4x dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan 4x dari 4.294.967.296, melainkan 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456, wahh, ini angka apaan ? Organisasi yang mengatur alokasi IP address adalah IANA ( Internet Assigned Number Authority ), sehingga IANA lah yang mengatur penetapan parameter protokol internet negara-negara di dunia. Kelas IP Address KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127. KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191 KELAS C , pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223 KELAS D , IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 239.255.255.255 KELAS E, memiliki range dari 240.0.0.0 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.

Transcript of IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan...

Page 1: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Materi 01 Standar Kompetensi

1. Memahami dasar-dasar penggunaan Internet/ Intranet Kompetensi Dasar

1.1 Menjelaskan pengertian dasar internet

IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP

Pengertian IP Address Adalah dan Kelas IP Address

Pengertian IP Address Adalah sebuah alamat sebuah host yang terhubung dalam jaringan internet. bisa juga dalam jaringan

Local Area Network (LAN). IP Address ada dua macam yaitu IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6

(IPv6).

IP versi 4 (IPv4) yang terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host

di seluruh dunia, contoh nya yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka

4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.

IP versi 6 (IPv6) yang terdiri dari 128-bit, IP ini 4x dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa

ditampung bukan 4x dari 4.294.967.296, melainkan 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya

340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456, wahh, ini angka apaan ?

Organisasi yang mengatur alokasi IP address adalah IANA ( Internet Assigned Number

Authority ), sehingga IANA lah yang mengatur penetapan parameter protokol internet

negara-negara di dunia.

Kelas IP Address

KELAS A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host

Id, kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 127.

KELAS B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah

host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191

KELAS C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host

Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223

KELAS D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara

bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 –

239.255.255.255

KELAS E, memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk

eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.

Page 2: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Alamat IP

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner

antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host

dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan

128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada

jaringan Internet berbasis TCP/IP.

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:

IP versi 4 (IPv4) IP versi 6 (IPv6)

== Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat

IP versi 6.

Kriteria Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 6

Panjang alamat 32 bit 128 bit Jumlah total host (teoritis)

232=±4 miliar host 2128

Menggunakan kelas alamat

Ya, kelas A, B, C, D, dan E. Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat.

Tidak

Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4 Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8

Alamat broadcast Ada Tidak ada Alamat yang belum ditentukan

0.0.0.0 ::

Alamat loopback 127.0.0.1 ::1 Alamat IP publik Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas

Internet (IANA) Alamat IPv6 unicast global

Alamat IP pribadi Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet

Alamat IPv6 unicast site-local (FEC0::/48)

Konfigurasi alamat otomatis

Ya (APIPA) Alamat IPv6 unicast link-local (FE80::/64)

Representasi tekstual

Dotted decimal format notation Colon hexadecimal format notation

Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks Resolusi alamat DNS

A Resource Record (Single A) AAAA Resource Record (Quad A)

Sumber

InfoKomputer.com Wikipedia

Page 3: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Subnet mask

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada

angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID,

menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah

address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network

identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang

didefinisikan, adalah sebagai berikut:

Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.

Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah

subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu

subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas)

ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet

atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Daftar isi

1 Representasi Subnet Mask

o 1.1 Desimal Bertitik

o 1.2 Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask

o 1.3 Menentukan alamat Network Identifier

2 Tabel Pembuatan subnet

o 2.1 Subnetting Alamat IP kelas A

o 2.2 Subnetting Alamat IP kelas B

o 2.3 Subnetting Alamat IP kelas C

3 Variable-length Subnetting

Representasi Subnet Mask

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni:

Notasi Desimal Bertitik

Notasi Panjang Prefiks Jaringan

Desimal Bertitik

Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal

notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier

dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik.

Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask

bukanlah sebuah alamat IP.

Page 4: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam

jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini

menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik.

Formatnya adalah:

<alamat IP www.xxx.yyy.zzz>, <subnet mask www.xxx.yyy.zzz>

Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask (desimal)

Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0

Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0

Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh administrator

jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting). Sebagai

contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telah

dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang

digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier

yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya

(255.255.255.0) yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier.

Network identifier yang telah di-subnet-kan tersebut serta subnet mask yang digunakannya

selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai berikut:

138.96.58.0, 255.255.255.0

Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask

Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan

dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan

sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai

sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di

dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless

Inter-Domain Routing (CIDR) yang didefinisikan di dalam RFC 1519. Formatnya adalah

sebagai berikut:

/<jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>

Kelas

alamat Subnet mask (biner)

Subnet mask

(desimal)

Prefix

Length

Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 /8

Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16

Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask

255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.

Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network

identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus

menggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang sama

pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan

kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier

Page 5: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga

138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP

yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254.

Menentukan alamat Network Identifier

Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah

subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi matematika,

yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND comparison). Di dalam

sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya

ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan

mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang

diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai yang

diperbandingkan bernilai 0.

Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-

bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical

AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang

disebut dengan network identifier.

Contoh:

Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)

Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)

------------------------------------------------------------------

Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)

Tabel Pembuatan subnet

Subnetting Alamat IP kelas A

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network

identifier kelas A.

Jumlah subnet

(segmen jaringan) Jumlah subnet bit

Subnet mask

(notasi desimal bertitik/

notasi panjang prefiks)

Jumlah host tiap subnet

1-2 1 255.128.0.0 atau /9 8388606

3-4 2 255.192.0.0 atau /10 4194302

5-8 3 255.224.0.0 atau /11 2097150

9-16 4 255.240.0.0 atau /12 1048574

17-32 5 255.248.0.0 atau /13 524286

33-64 6 255.252.0.0 atau /14 262142

65-128 7 255.254.0.0 atau /15 131070

129-256 8 255.255.0.0 atau /16 65534

257-512 9 255.255.128.0 atau /17 32766

513-1024 10 255.255.192.0 atau /18 16382

Page 6: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

1025-2048 11 255.255.224.0 atau /19 8190

2049-4096 12 255.255.240.0 atau /20 4094

4097-8192 13 255.255.248.0 atau /21 2046

8193-16384 14 255.255.252.0 atau /22 1022

16385-32768 15 255.255.254.0 atau /23 510

32769-65536 16 255.255.255.0 atau /24 254

65537-131072 17 255.255.255.128 atau /25 126

131073-262144 18 255.255.255.192 atau /26 62

262145-524288 19 255.255.255.224 atau /27 30

524289-1048576 20 255.255.255.240 atau /28 14

1048577-2097152 21 255.255.255.248 atau /29 6

2097153-4194304 22 255.255.255.252 atau /30 2

Subnetting Alamat IP kelas B

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network

identifier kelas B.

Jumlah subnet/

segmen jaringan Jumlah subnet bit

Subnet mask

(notasi desimal bertitik/

notasi panjang prefiks)

Jumlah host tiap subnet

1-2 1 255.255.128.0 atau /17 32766

3-4 2 255.255.192.0 atau /18 16382

5-8 3 255.255.224.0 atau /19 8190

9-16 4 255.255.240.0 atau /20 4094

17-32 5 255.255.248.0 atau /21 2046

33-64 6 255.255.252.0 atau /22 1022

65-128 7 255.255.254.0 atau /23 510

129-256 8 255.255.255.0 atau /24 254

257-512 9 255.255.255.128 atau /25 126

513-1024 10 255.255.255.192 atau /26 62

1025-2048 11 255.255.255.224 atau /27 30

2049-4096 12 255.255.255.240 atau /28 14

4097-8192 13 255.255.255.248 atau /29 6

8193-16384 14 255.255.255.252 atau /30 2

Page 7: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Subnetting Alamat IP kelas C

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network

identifier kelas C.

Jumlah

subnet

(segmen

jaringan)

Jumlah subnet bit

Subnet

mas1265132185131813k

(notasi desimal bertitik/

notasi panjang prefiks)

Jumlah

host tiap

subnet

0-1 0 255.255.255.0 atau /24 254

1-2 1 255.255.255.128 atau /25 126

3-4 2 255.255.255.192 atau /26 62

5-8 3 255.255.255.224 atau /27 30

9-16 4 255.255.255.240 atau /28 14

17-32 5 255.255.255.248 atau /29 6

Artikel bertopik jaringan komputer ini

adalah sebuah rintisan. Anda dapat

membantu Wikipedia dengan

mengembangkannya.

Variable-length Subnetting

Bahasan di atas merupakan sebuah contoh dari subnetting yang memiliki panjang tetap (fixed

length subnetting), yang akan menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang

sama. Meskipun demikian, dalam kenyataannya segmen jaringan tidaklah seperti itu.

Beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih banyak alamat IP dibandingkan lainnya, dan

beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih sedikit alamat IP.

Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang

sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen-segmen jaringan tersebut

memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat.

Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen

jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan penggunaan

ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk

beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang

sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting. Subjaringan-

subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang disebut sebagai

Variable-length Subnet Mask (VLSM).

Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-subnet

tersebut berurutan (kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama yang

dapat saling berhubungan satu sama lainnya), rute yang ditujukan ke subnet-subnet tersebut

dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.

Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet yang

dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan dengan

subnet lainnya, meski berada dalam network identifer asli yang sama. Kehati-hatian tersebut

Page 8: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang akan menentukan

berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam setiap

segmennya.

Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara

rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali.

Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting

pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.

Tentu saja, teknik ini pun membutuhkan protokol routing baru. Protokol-protokol routing

yang mendukung variable-length subnetting adalah Routing Information Protocol (RIP) versi

2 (RIPv2), Open Shortest Path First (OSPF), dan Border Gateway Protocol (BGP versi 4

(BGPv4). Protokol RIP versi 1 yang lama, tidak mendukungya, sehingga jika ada sebuah

router yang hanya mendukung protokol tersebut, maka router tersebut tidak dapat melakukan

routing terhadap subnet yang dibagi dengan menggunakan teknik variable-length subnet

mask.

33-64 6 255.255.255.252 atau /30 2

Kategori:

Arsitektur Internet

Pengalamatan jaringan

Sumber

Wikipedia

Page 9: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Gateway

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan

komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi

yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan

komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang

utama.

Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula

pemula menyamakan "gateway" dengan "router" yang sebetulnya tidak benar.

Kadangkala, kata "gateway" digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang

menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini

muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya

terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.

Gateway Jaringan Komputer

GATEWAY….

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan

komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi

yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan

komputer lain yang protokolnya berbeda.

Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi

atau jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang

berbeda-beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga

pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.

Page 10: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama. Dalam pengertian teknis, istilah ini

mengacu pada pengaturan hardware maupun software yang menerjemahkan antara dua

protokol yang berbeda. Pengertian yang lebih umum untuk istilah ini adalah sebuah

mekanisme yang menyediakan akses ke sebuah sistem lain yang tehubung dalam sebuah

network. Host yang digunakan untuk mengalihkan lalu lintas jaringan dari satu jaringan ke

jaringan lain, juga digunakan untuk melewatkan lalu lintas jaringan dari satu protokol ke

protokol lain. Dipergunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan komputer yang

arsitekturnya sama sekali berbeda. Jadi gateway lebih kompleks daripada bridge. Gateway

dapat diaplikasikan antara lain untuk menghubungkan IBM SNA dengan digital DNA, LAN

(Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network). Salah satu fungsi poko gateway

adalah melakukan protocol converting, agar dua arsitektur jaringan komputer yang berbeda

dapat berkomunikasi.

Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula

pemula menyamakan ―gateway‖ dengan ―router‖ yang sebetulnya tidak benar.

Kadangkala, kata ―gateway‖ digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang

menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini

muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya

terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.

Gateway juga bisa diartikan sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network

interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa

ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus

dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing

daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga

biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di

produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network

Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan

menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon

tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.

Karena gateway/router mengatur lalu lintas paket data antar jaringan, maka di dalamnya bisa

dipasangi mekanisme pembatasan atau pengamanan (filtering) paket-paket data. Mekanisme

ini disebut Firewall.

Fungsi Gateway

Fungsi Gateway

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan

komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi

yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan

komputer lain yang protokolnya berbeda.

Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi

atau jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang

berbeda-beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga

pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.

Page 11: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Host yang digunakan untuk mengalihkan lalu lintas jaringan dari satu jaringan ke jaringan

lain, juga digunakan untuk melewatkan lalu lintas jaringan dari satu protokol ke protokol lain.

Dipergunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan komputer yang arsitekturnya sama

sekali berbeda. Jadi gateway lebih kompleks daripada bridge.

Gateway dapat diaplikasikan antara lain untuk menghubungkan IBM SNA dengan digital

DNA, LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network). Salah satu fungsi

poko gateway adalah melakukan protocol converting, agar dua arsitektur jaringan komputer

yang berbeda dapat berkomunikasi.

Gateway juga bisa diartikan sebagai komputer yang memiliki minimal 2 buah network

interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa

ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus

dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing

daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga

biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di

produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network

Operating System plus routing daemon. Misalkan PC yang dipasang Unix FreeBSD dan

menjalankan program Routed atau Gated. Namun dalam pemakaian Natd, routing daemon

tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja.

Cara Setting IP Address Dalam Komputer Jaringan Gateway

CaraSetting Mikrotik RouterOS PPPoE Client Sebagai Gateway Telkom Speedy.

Dengan jaringan komputer yang baik tentu jaringan internet pasti lebih kenceng.

Setup modem adsl anda sebagai bridge protocol mode.

Settingnya dapat anda temukan dari manual masing-masing modem Biasanya setting bridging

protocol pada beberapa modem, ada pada menu Advance setup > WAN.

Kemudian lakukan save/reboot.

Selesai setting modem sebagai bridging (password dan user ID tidak tersimpan dimodem).

Bagi yang ingin mengganti IP address default modem bisa di konfigurasi terlebih dahulu

melalui PC client.

Caranya : Masuk ke ke modem melalui browser dan masuk ke menu (biasanya) Advance

Setup > LAN IP Address Contoh 192.168.1.1 lakukan save/reboot. (sekarang IP modemnya

adalah 192.168.1.1) Kemudian lakukan pengubahan IP juga pada komputer client (tempat

anda melakukan setup modem) menjadi (misalnya) 192.168.1.2 selesai.

Buka browser dan coba ketik IP modem (192.168.1.1 ). Berhasil?

Kita lanjut ke CPU Mikrotik RouterOS nya. Tentukan IP Address masing-masing LAN card

Page 12: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

anda.

(dibutuhkan minimal 2 LAN Card pada komputer yang akan dipasangi mikrotik) Card LAN

yang akan ke modem 192.168.1.2 (PUBLIK) Card LAN yang akan dimasukkan ke

hub/switch untuk jaringan lokal 192.168.10.254 (LAN).

Semua perintah yang kita ketikkan disini berbasis text (text mode) dan dilakukan di mesin

mikrotiknya Agar tidak bingung, Lakukan perintah untuk memberi nama masing2 Card

Ethernet tadi. Memberi nama pada masing2 Card Jaringan

>interface ethernet set ether1 name=PUBLIK

>interface ethernet set ether2 name=LAN

Setting IP Address untuk masing2 Card Lan tadi

/ip address add address=192.168.1.2/24 interface=PUBLIK

/ip address add address=192.168.10.254/24 interface=LAN

Memasukkan entry PPPoE Client. Perintah ini sudah bisa dilakukan lewat klien dan

menggunakan Winbox/ gui)

/interface pppoe-client add name=pppoe-user-telkom user=telkom password=123@telkom

interface=PUBLIK service-name=Internet disabled=no

(username dan password cuman perumpamaan)

Gateway — Routingnya dan masquerading

/ip route add gateway= 125.167.122.1 (IP Gateway Telkom bukan IP yang static kita) IP

gateway diatas belum tentu sama, lihat terlebih dahulu ip pppoe client anda.

Jika anda belum yakin 100% ip client anda dan gateway nya, lakukan login dan dialing

melalui modem anda terlebih dahulu bukan pada mode bridging seperti diatas.

Pada menu Device Info akan tampil informasi Default Gateway dan IP client pppoe anda.

Selanjutnya Masquerading, untuk penerusan perintah dari routing yang diteruskan ke NAT

Firewall mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terkoneksi

/ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=internet Setting DNS

dengan perintah di terminal winbox.

/ip dns set primary-dns=202.134.1.10

/ip dns set primary-dns=203.130.206.250

/ip dns allow-remote-request=yes Selesai..

tahap routing sudah terlaksanakan. Coba lakukan ping ke mikrotik dan gateway nya.

Jika anda ingin sharing ke komputer client jangan lupa masukkan ip gateway pada settingan

Network Connection (windows) sesuai dengan IP LAN (192.168.10.254) pada mikrotik anda.

Banyak sekali settingan mikrotik yang dapat anda pelajari dari berbagai sumber.

Jika terkesan terlalu rumit dengan sistem pengetikan anda bisa melakukannya dengan winbox

mode, setiap tutorial yang anda butuhkan pun dapat anda copy dan paste ke winbox nya

mikrotik.

Setting Web Proxy Transparant /ip web-proxy set enabled=yes port=8080

hostname=dipanegara.

proxy transpa rent-proxy=yes

/ip firewall nat add in-interface=lokal dst-port=80 protocol=tcp action=redirect to-ports=8080

chain=dstnat dst-address=!192.168.10.254/24 (portnyas bisa kita tentukan sendiri misalnya

3128 dll)

Jangan lupa untuk menset IP gateway client anda ke 192.168.10.254 agar terkoneksi ke

server mikrotik

Demikian tutorial singkat jaringan komputer mikrotik sebagai gateway koneksi ke speedy

dgn metode Bridging.

JIka terjadi masalah, biasanya ada pada setting gateway, untuk itu bisa dicoba menambahkan

perintah pada :

/interface pppoe-client add name=pppoe-user-telkom user=telkom

Page 13: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

[email protected] interface=public service-name=internet disabled=no add-default-

route=yes

sumber: wahyuheri.wordpress.com

Dengan cara setting jaringan komputer gateway speedy diatas bisa mempercepat kecepatan

download kita

Cara setting DNS Server dalam komputer jaringan

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan

komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi

yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan

komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang

utama.

Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula

pemula menyamakan ―gateway‖ dengan ―router‖ yang sebetulnya tidak benar.

Kadangkala, kata ―gateway‖ digunakan untuk mendeskripkan perangkat yang

menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini

muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya

terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.

Page 14: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

MENGGUNAKAN GATEWAY PADA JARINGAN KOMPUTER

A. KEUNTUNGAN

1. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersamasama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.

2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan dimesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat uang, Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.

4. Hardware sharing, Bagi pakai hardware secara bersama-sama. Dengan adanyafasilitas jaringan kemudian menggunakan alat yang bernama printer server. maka sebuah printer laser berwarna yang mahal sekali harganya dapat dipakai secara bersama-sama oleh 10 orang pegawai. Begitu pula halnya dengan scanner, Plotter, dan alat-alat lainnya.

5. Keamanan dan pengaturan data, komputer dalam sebuah lingkungan bisnis, dengan adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk mengorganisasi data-data kantor yang paling penting. Dari pada setiap departemen menjadi terpisah-pisah dan data-datanya tercecer dimana-mana. Data penting tersebut dapat di manage dalam sebuah server back end untuk kemudian di replikasi atau dibackup sesuai kebijakan perusahaan. Begitu pula seorang admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut agar dapat diakses atau di edit oleh orang-orang yang berhak saja.

6. Ke-stabilan dan Peningkatan performa komputasi, Dalam kondisi tertentu, sebuah jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhan dari aplikasi bisnis, dengan cara penugasan komputasi yang di distribusikan kepada beberapa komputer yang ada dalam jaringan.

B. KERUGIAN

1. Biaya yang tinggi kemudian semakin tinggi lagi. pembangunan jaringan meliputi berbagai aspek: pembelian hardware, software, biaya untuk konsultasi perencanaan jaringan, kemudian biaya untuk jasa pembangunan jaringan itu sendiri. Infestasi yang tinggi ini tentunya untuk perusahaan yang besar dengan kebutuhan akan jaringan yang tinggi. Sedangkan untuk pengguna rumahan biaya ini relatif kecil dan dapat ditekan. Tetapi dari awal juga network harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya overhead yang semakin membengkak karena misi untuk pemenuhan kebutuhan akan jaringan komputer ini.

2. Manajemen Perangkat keras Dan Administrasi sistem : Di suatu organisasi perusahaan yang telah memiliki sistem, administrasi ini dirasakan merupakan hal yang kecil, paling tidak apabila dibandingkan dengan besarnya biaya pekerjaan dan biaya yang dikeluarkan pada tahap implementasi. Akan tetapi hal ini merupakan tahapan yang paling penting. Karena Kesalahan pada point ini dapat mengakibatkan peninjauan ulang bahkan konstruksi ulang jaringan. Manajemen pemeliharaan ini bersifat berkelanjutan dan memerlukan seorang IT

Page 15: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

profesional, yang telah mengerti benar akan tugasnya. Atau paling tidak telah mengikuti training dan pelatihan jaringan yang bersifat khusus untuk kebutuhan kantornya.

3. Sharing file yang tidak diinginkan : With the good comes the bad, ini selalu merupakan hal yang umum berlaku (ambigu), kemudahan sharing file dalam jaringan yang ditujukan untuk dipakai oleh orang-orang tertentu, seringkali mengakibatkan bocornya sharing folder dan dapat dibaca pula oleh orang lain yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi apabila tidak diatur oleh administrator jaringan.

4. Aplikasi virus dan metode hacking : hal-hal ini selalu menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang, mengakibatkan network down dan berhentinya pekerjaan. Permasalahan ini bersifat klasik karena system yang direncanakan secara tidak baik. Masalah ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab keamanan jaringan.

Page 16: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

DNS (Domain Name System)

Pengertian DNS

(Domain Name System ; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang

nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed

database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat

IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange

server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google

Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi

alamat internet.

DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras

komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti

pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk

menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal

(URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah

DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan

www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP

124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).

Sejarah DNS

Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS.TXT dari SRI

(sekarang SIR International) yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya.

Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru

dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1

komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi.

Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan

sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan

unlimited database size, dan performace yang baik.

Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan

883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi

DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah

memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Keungulan DNS

1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP

address sebuah computer cukup host name (nama Komputer).

2. Konsisten, IP address sebuah computer bisa berubah tapi host name tidak berubah.

3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet

maupun di Intranet.

Page 17: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Kekurangan DNS

1. DNS tidak mudah untuk di implementasikan.

2. Tidak konsisten.

3. Tidak bisa membuat banyak nama domain.

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan

Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara

umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain,

akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk

mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang

digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

FUNGSI DNS

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan) Client

DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers Resolvers atau

client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries Name server akan memproses

dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan

mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan Proses

tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara

memetakan nama komputer (host) ke IP address.

Struktur DNS

1. Root-Level Domains

Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang

disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di

ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (―.‖).

2. (Top Level Internet Domain, TLD)

merupakan rujukan kepada huruf-huruf terakhir setelah tanda titik dalam sebuah nama

domain. TLD dibagi menjadi 2, yaitu:

generic Top Level Domain (gTLD)

Dipergunakan oleh macam-macam organisasi, sebagai contoh, .com untuk organisasi

komersial, .org untuk organisasi nonkomersial, edu untuk lembaga pendidikan Amerika, dll.

Domain ini terdiri dari 3 huruf atau lebih. Sebagian besar gTLD tersedia untuk dapat

digunakan secara luas, tetapi untuk alasan historis, .mil (militer Amerika Serikat) dan .gov

(Pemerintahan Federal Amerika Serikat) dibatasi dan hanya dapat digunakan oleh kedua

otoritas tersebut. Domain-domain dalam gTLD disubklasifikasikan ke dalam ranah yang

disponsori (sponsored top-level domains (sTLD)), misalnya .aero, .coop dan .museum, dan

ranah yang tidak disponsori (unsponsored top-level domains (uTLD)), misalnya .biz, .info,

.name and .pro.

Page 18: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

country code Top Level Domain (ccTLD)

Dipergunakan untuk kode negara atau wilayah dependensi. Terdiri dari 2 huruf, misalnya .jp

untuk Jepang, .id untuk Indonesia, uk untuk Inggris, sg untuk Singapura.

3. Second-Level Domains

dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain

Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan

subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer

(host) seperti client1.training.bujangan.com. Second level di Indonesia antara lain go.id untuk

lembaga pemerintahan Indonesia ; mil.id untuk lembaga militer Indonesia ; sch.id untuk

lembaga pendidikan tingkat sekolah.

Struktur domain .id di bawah secong level domain diantaranya :

.ac : akademik

.co : company

.or : organisasi

.net : network

.go : government

.mil : military

.sch : school

.web : website

.war.net.id : khusus warnet

4. Host Name

Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain

name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com,

dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.

Keberadaan DNS ini bersifat terdistribusi di seluruh dunia. Dengan pendistribusian ini maka

masing-masing organisasi bertanggung jawab atas database yang berisi informasi mengenai

jaringannya sendiri. Misalnya, DNS Server UNM hanya bertanggung jawab atas unm.ac.id.

Bagaimana DNS Bekerja?

Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:

DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu

host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk

resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS. Pada komputer Client, sebuah program

aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah

program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver

menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.

Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP

Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server

root server.

Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang

diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.

Page 19: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Jika permintaan tidak ada pada database, name server akan menghubungi server root dan

server lainnya dengan cara sebagai berikut :

Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada

web browser, maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS

Server local atau DNS Server Internet Service Provider.

Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP

Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.

Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain

neon.cs.virginia.edu. Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan

memberikan IP Address server virginia.edu.

Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang IP Address

neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban

berupa IP Address server cs.virginia.edu

Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang IP Address

neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP

Address domain neon.cs.virginia.edu.

Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain

neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server

cs.virginia.edu.

IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server

Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat

pencarian nama domain yang telah dikenalnya.

Prinsip Kerja DNS

Resolvers mengirimkan queries ke name server

Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya. Jika

ditemukan maka akan diberitahukan ke revolvers dan jika tidak maka akan

mengirimkan failure message.

Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP Addressyang

diberikan name server.

Resolvers akan menjawab pertanyaan dengan dua cara yaitu : Melihat isi cache nya

sendiri (apabila pertanyaan tersebut pernah ditanyakan dan jawabannya disimpan

dalam cashe miliknya). kemudian Bertanya/query kepada dns server local serta

menginterpretasikan hasilnya.

Komponen DNS

Ada 3 bagian yang mendukung kinerja system DNS:

DNS resolver, merupakan sebuah program DNS client yang dijalankan pada

komputer user dan menghasilkan DNS request untuk keperluan program aplikasi.

Resolver adalah bagian dari program aplikasi yang berfungsi untuk menjawab

pertanyaan program aplikasi tentang domain.

Recursive DNS server, yang akan meneruskan pencarian DNS melalui respons

(balasan) query dari resolver, dan mengembalikan jawaban ke resolver.

Page 20: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Authoritative DNS server, adalah bagian yang menangani jawaban-jawaban keluar ke

query dari recursor, pada tiap-tiap bagian jawaban, atau bagian dari

penunjukan/penyerahan (contohnya, penyerahan ke authoritative DNS server yang

lain).

DNS Server terdiri atas 3 jenis, yaitu:

Cache, jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya

mencari jawaban dari beberapa dns server dan menyimpan hasil di dalam cache-nya

untuk keperluan mendatang.

Primary (master), adalah dns server yang memegang daftar lengkap dari sebuah

domain yang dikelolanya. Misalnya server admin.wordpress.com memegang otoritas

penuh atas domain wordpress.com.

secondary (slave), adalah backup dari primary server, apabila primary server crash

atau untuk mempermudah pendelegasiannya. Secondary server juga memuat daftar

lengkap dari sebuah domain, sama seperti primary (misalnya:

mufari.wordpress.com).

sebuah contoh kasus, misalnya seorang pengguna yang berada dalam jaringan atau network

tertentu, dengan menggunakan browser Internet Explorer atau browser lain mengakses

situs http://nazcules.blogspot.com/

Maka hal yang terjadi adalah:

Browser pertama sekali akan bertanya kepada resolver di komputer tersebut berapa IP

address dari http://nazcules.blogspot.com/

Resolvers akan mencari jawaban dengan melihat isi dari cache (mungkin situs

tersebut pernah diakses sebelumnya).

Apabila situs tersebut pernah diakses sebelumnya, maka informasi mengenai alamat

IP telah ada dalam cache dan resolver akan segera memberitahu jawabannya ke

browser. Namun bila jawabannya belum ada dalam cache, maka resolver akan

mengontak DNS server lokal yang menjadi defaultnya (DNS Server Amikom) dan

memberi jawabannya ke browser, untuk segera menampilkan informasi yang

tersedia.

Dalam kasus yang berbeda, jika name server tidak mengetahui jawabannya (atau name server

tidak outoritative untuk zona tersebut), maka name server lain yang lebih autoritative yaitu

Root DNS. Root DNS pasti mempunyai database yang dimaksud dan memberikannya kepada

DNS server lokal. Root DNS memuat seluruh daftar nama yang ada di dunia, dan Root DNS

server ini tidak hanya terdiri atas satu server saja, melainkan sekitar 13 server yang

diletakkan di seluruh dunia.

Masalah Seputar DNS

Ada beberapa hal yang timbul seputar DNS, diantaranya:

sistem tabel dapat digunakan untuk jumlah mesin yang tidak terlalu banyak.

Internet berkembang. Jumlah host bertambah. Tabel bertambah besar dan repot.

Perebutan nama yang ―favorit‖ seperti :

Page 21: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

o nama fungsi : sever, router,

o Nama tokoh idola : seperti tokoh kartun, artis, penguasa, pengarang, science

fiction,

o Nama lokasi : kota, negara, .. .

Penerapan DNS lainnya

Sistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi

beberapa fungsi lainnya: Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-

banding-satu. Banyak nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan

pengasuhan maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani

beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP: ini akan

membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load distribution), juga

membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik lainnya secara mudah.

Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Contoh:, agen

pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS untuk mencari tujuan

pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang menginformasikan pemetaan

exchange disediakan melalui rekod MX (MX record) yang meningkatkan lapisan tambahan

untuk toleransi kesalahan dan penyebaran beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat

IP.

Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi menggunakan

keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT. Menyediakan keluwesan untuk

kegagalan komputer, beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain.

Tepatnya, tigabelas server akar (root servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS

maupun sistem operasi memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki,

secara angka, semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak

server akar menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda

dapat berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area

geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di luar

Amerika Serikat.

Jenis-jenis catatan DNS

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai

berikut:

A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk

IPv4).

AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP

128-bit (untuk IPv6).

CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain.

Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti

aslinya.

[MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke

dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.

PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik

untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain

in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS

(reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan /

Page 22: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi

sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya:

referrals.icann.org.

NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu

daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod

NS.

SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang

mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.

SRV record adalah catatan lokasi secara umum.

Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan

DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.

Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC

memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS

memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known

service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.

Perangkat lunak DNS

Beberapa jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:

BIND (Berkeley Internet Name Domain)

djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS)

MaraDNS

QIP (Lucent Technologies)

NSD (Name Server Daemon)

Unbound

PowerDNS

Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)

DJBNS (Daniel J BernstreinÂ’s Domain Name System) merupakan salah satu

software DNS (Domain Name Server) yang digunakan sebagai alternatif pengganti

BIND (Berkeley Internet Name Domain) dimana konsep yang dijalankan berbeda

namun memiliki fungsi yang sama. Data-data yang diperlukan dikumpulkan dengan

melakukan pengujian atau penelitian laboratorium. Data tersebut dianalisis dengan

membandingkan penggunaan BIND dengan DJBDNS. Dimana BIND memiliki

kelemahan dari segi keamanan karena bersifat open source dan tidak bisa

memonitoring aktfitas kegiatan servis DNS yang dilakukan sedangkan pada DJBDNS

tidak bersifat open source dan bisa memonitoring aktifitas kegiatan servis DNS.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa DJBDNS lebih mudah

digunakan dalam pembuatan DNS dan lebih banyak memiliki fasilitas-fasilitas dari

pada BIND, serta dari segi keamanannya juga. Penulis menyarankan agar

menggunakan DJBDNS sebagai tools pendukung dalam pembuatan DNS.

Page 23: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

DNS adalah Domain Name Server

DNS adalah Domain Name Server,yaitu server yang digunakan untuk mengetahui IP Address

suatu hostlewat host name-nya. Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu sama

lain dengan mengenali IP Address-nya. Namun bagi manusia tidak mungkin menghafalkan IP

address tersebut, manusia lebih mudah menghapalkan kata-kata seperti http://nstars.net,

www.google.com, atau http://ultramelta.tk/. Jadi ,DNS berfungsi untuk mengkonversi nama

yang bisa terbaca oleh manusia ke dalam IP address host yang bersangkutan untuk dihubungi.

ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan

tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih

untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber

universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan

fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna

mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat

IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:

1. DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang

membuat permintaan DNS dari program aplikasi.

2. Recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan

permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver

3. Authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor,

baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan:

mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

cara kerja DNS:

Ketika kita merequest suatu alamat, misalnya http://nstars.net dari host kita (124.195.3.23),

maka host kita akan mengontak name server lokal untuk menanyakan dimanakah

http://nstars.netcom berada. Name server ITS (124.195.3.2) akan mencari request tersebutdi

databasen lokal. Karena tidak ada, maka name server akan mengontakroot DNS servernya,

siapa yang memegang domain untuk .com.

Beberapa daftar Top Level Domain (TLD) yang ada sekarang adalah: com, net, org, biz, info,

name, museum, dan tv. Sedangkan Country Code Top Level Domain (ccTLD) adalah: us, uk,

fr, es, de, it, jp, ie, dll.

Page 24: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Root server akan memberitahu IP address dari server DNS dariwww.friendster.com.

Kemudian DNS server lokal akan mengontak server DNSyang mengelola

www.friendster.com. Kemudian DNS server tersebut akanmemberitahu IP address dari

www.friendster.com. baru host nirmaladewimerequest www.friendster.com dengan IP

address tersebut.

Page 25: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Sistem Penamaan Domain

Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) adalah

sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam

bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan:

Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server

transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain.

Menurut browser Google Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama

situs web menjadi alamat internet.

DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras

komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti

pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk

menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal

(URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah

DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan

www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP

124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).

Daftar isi

1 Sejarah singkat DNS

2 Teori bekerja DNS

o 2.1 Para Pemain Inti

o 2.2 Pengertian beberapa bagian dari nama domain

o 2.3 Sebuah contoh dari teori rekursif DNS

o 2.4 Pengertian pendaftaran domain dan glue records

3 DNS dalam praktik

o 3.1 Caching dan masa hidup (caching and time to live)

o 3.2 Waktu propagasi (propagation time)

o 3.3 DNS di dunia nyata

o 3.4 Penerapan DNS lainnya

4 Jenis-jenis catatan DNS

5 Nama domain yang diinternasionalkan

6 Perangkat lunak DNS

7 Pengguna legal dari domain

o 7.1 Pendaftar (registrant)

o 7.2 Kontak Administratif (Administrative Contact)

o 7.3 Kontak Teknis (Technical Contact)

o 7.4 Kontak Pembayaran (Billing Contact)

o 7.5 Server Nama (Name Servers)

8 Politik

9 Lihat pula

10 Referensi

11 Pranala luar dan dokumentasi

Page 26: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Sejarah singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang

lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu,

seluruh komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang

SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini

masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya dengan baik secara baku

maupun melalui cara konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama

host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem

tersebut di atas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat

sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer

tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.

Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan:

sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan

mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.

Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan

883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi

DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah

memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Teori bekerja DNS

Para Pemain Inti

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:

DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang

membuat permintaan DNS dari program aplikasi.

recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan

permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;

dan ...

authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari

recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi

(misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

Pengertian beberapa bagian dari nama domain

Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label),

dipisahkan dengan titik.

Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi

(misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).

Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari

domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif,

bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan

Page 27: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada

praktiknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat

dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level,

dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama

domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktik, beberapa

pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.

Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama

host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk

informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem

yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki

nama host "www".

DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki

satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan

informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya.

Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika

mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).

Sebuah contoh dari teori rekursif DNS

Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang

memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke

DNS recursor lokal.

Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root

nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan

melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan

akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.

Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut -

misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dari

www.wikipedia.org?"

Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat

IP dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1

memiliki informasi tentang domain org."

Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1)

pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dari

www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya

tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server

207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org."

Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang

menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.

Proses ini menggunakan pencarian rekursif (recursion / recursive searching).

Pengertian pendaftaran domain dan glue records

Membaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana caranya DNS server

204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada

awal proses, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root

Page 28: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut,

server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang

jarang.

Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum

mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bagian dari proses pendaftaran sebuah

nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan

server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar

wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan

zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server

dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar

domain yang ada, mencari wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung

dengan domain tersebut.

Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal

ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server

nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona

induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record.

DNS dalam praktik

Ketika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah nama

domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang disebutkan dalam teori

di atas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia

nyata".

Caching dan masa hidup (caching and time to live)

Karena jumlah permintaan yang besar dari sistem seperti DNS, perancang DNS

menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing

server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien)

menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu

tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan

jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang mendefinisikan

periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada

jawaban yang disimpan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator

mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi

server DNS untuk informasi yang sama.

Waktu propagasi (propagation time)

Satu akibat penting dari arsitektur tersebar dan cache adalah perubahan kepada suatu DNS

terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan

menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host

www.wikipedia.org, kemudian mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk

12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa ada (paling tidak) satu individu yang

menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi

server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode antara pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini

disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode

Page 29: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

waktu yang berawal antara saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berakhir sesudah waktu

maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada

pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan

melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini.

DNS di dunia nyata

Di dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan

dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer,

Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan

lain-lain). Ketika user melakukan aktivitas yang meminta pencarian DNS (umumnya, nyaris

semua aktivitas yang menggunakan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke

DNS Resolver yang ada di dalam sistem operasi.

DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki isi pencarian terakhir.

Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan menggunakan

nilai yang ada di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak

memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk

kebanyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan

komputer tersebut biasanya akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata

alamat server secara manual atau menggunakan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut.

Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk

menggunakan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti

Google Public DNS ataupun OpenDNS[1]

, maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server

yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti proses yang disebutkan di Teori

DNS, baik mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan

kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan

hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software

yang meminta pencarian DNS tersebut.

Sebagai bagian akhir dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki

DNS cache mereka sendiri, tujuannya adalah untuk mengurangi penggunaan referensi DNS

resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang

menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa

yang singkat dalam hitungan 1 menit.

Penerapan DNS lainnya

Sistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi

beberapa fungsi lainnya:

Nama host dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-banding-satu. Banyak

nama host yang diwakili melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan pengasuhan

maya (virtual hosting), hal ini memungkinkan satu komputer untuk malayani

beberapa situs web. Selain itu, sebuah nama host dapat mewakili beberapa alamat IP:

ini akan membantu toleransi kesalahan (fault tolerance dan penyebaran beban (load

distribution), juga membantu suatu situs berpindah dari satu lokasi fisik ke lokasi fisik

lainnya secara mudah.

Ada cukup banyak kegunaan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP.

Contoh:, agen pemindahan surat Mail transfer agents(MTA) menggunakan DNS

Page 30: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

untuk mencari tujuan pengiriman E-mail untuk alamat tertentu. Domain yang

menginformasikan pemetaan exchange disediakan melalui rekod MX (MX record)

yang meningkatkan lapisan tambahan untuk toleransi kesalahan dan penyebaran

beban selain dari fungsi pemetaan nama ke alamat IP.

Kerangka Peraturan Pengiriman (Sender Policy Framework) secara kontroversi

menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.

Menyediakan keluwesan untuk kegagalan komputer, beberapa server DNS

memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya, tigabelas server akar (root

servers) digunakan oleh seluruh dunia. Program DNS maupun sistem operasi

memiliki alamat IP dari seluruh server ini. Amerika Serikat memiliki, secara angka,

semua kecuali tiga dari server akar tersebut. Namun, dikarenakan banyak server akar

menerapkan anycast, yang memungkinkan beberapa komputer yang berbeda dapat

berbagi alamat IP yang sama untuk mengirimkan satu jenis services melalui area

geografis yang luas, banyak server yang secara fisik (bukan sekedar angka) terletak di

luar Amerika Serikat.

DNS menggunakan TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS.

Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh

jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data

jawaban melebihi 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer

Jenis-jenis catatan DNS

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:

A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit

(untuk IPv4).

AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP

128-bit (untuk IPv6).

CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain.

Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti

aslinya.

[MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke

dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.

PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik

untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain

in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS

(reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan /

penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi

sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya:

referrals.icann.org.

NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu

daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod

NS.

SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS

yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.

SRV record adalah catatan lokasi secara umum.

Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam

catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.

Page 31: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC

memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS

memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known

service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.

Nama domain yang diinternasionalkan

Nama domain harus menggunakan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah

beberapa bahasa untuk menggunakan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah

menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke

karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk masalah ini, dan

beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini.

Perangkat lunak DNS

Beberapa jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:

BIND (Berkeley Internet Name Domain)

djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS)

MaraDNS

QIP (Lucent Technologies)

NSD (Name Server Daemon)

Unbound

PowerDNS

Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)

Utiliti berorientasi DNS termasuk:

dig (domain information groper)

Pengguna legal dari domain

Pendaftar (registrant)

Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information

Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian besar dari NIC

di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna

legal menggunakan nama domain tersebut. Jadi sejenis perjanjian sewa-menyewa terjadi,

bergantung kepada syarat dan ketentuan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan

penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenal sebagai "pendaftar" (registrants) atau

sebagai "pemegang domain" (domain holders)

ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat

menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan mencari melalui basis data WHOIS

yang disimpan oleh beberpa pendaftar domain.

Page 32: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain

memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC

Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID.

Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, menggunakan model pendaftar-

pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang

informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat mencari detail

WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berlaku, dan lain sebagainya) melalui

pendaftar.

Sejak sekitar 2001, kebanyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi

metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan

pendaftar itu saja.

Kontak Administratif (Administrative Contact)

Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama

domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup

(diantaranya):

keharusan untuk mengikuti syarat dari pendaftar domain dengan tujuan memiliki hak

untuk menggunakan nama domain

otorisasi untuk melakukan pemutakhiran ke alamat fisik, alamat surel dan nomor

telepon dan lain sebagainya via WHOIS

Kontak Teknis (Technical Contact)

Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak

fungsi kontak teknis termasuk:

memastikan bahwa konfigurasi dari nama domain mengikuti syarat dari pendaftar

domain

pemutakhiran zona domain

menyediakan fungsi 24x7 untuk ke server nama (yang membuat nama domain bisa

diakses)

Kontak Pembayaran (Billing Contact)

Tidak perlu dijelaskan, pihak ini adalah yang menerima tagihan dari NIC.

Server Nama (Name Servers)

Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama

domain.

Politik

Banyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk

mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan

Page 34: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Pengertian dan Fungsi DHCP

Pengertian dan Fungsi DHCP

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan

nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut

sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP

Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara

manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada

DHCP Server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke

DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor

IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server

meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut

dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika

tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi

TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai

dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan

kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang

membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya.

Jangka waktu disebut leased period.

* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat

―menyewakan‖ alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang

memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000

Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang

memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar

sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional,

Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

server adalh sebuah komputer yang sebagai induk dari semua komputer itu yang

berkumpulan atau yang masuk dalm jaringan…bila server itu mati kita tidak bisa share

dengan orang banyak……..karena server sebgai induk dari semuanya.

*Fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer

yang melakukan request.

DCHP adalah kepanjangan dari Dynamic Configuration Host Protocol. DHCP adalah

protocol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan

pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan local yang tidak menggunakan

DCHP harus memberikan alamat IP kepada semua computer secara manual.

Jika DCHP dipasang di jaringan local, maka semua computer yang tersambung di jaringan

akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dan server DHCP. Selain alamat IP, banyak

parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS

server.

DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet

Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protocol Bootsrapt Protocol

(BOOTP).

Page 35: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Cara Kerja DHCP Karena DHCP merupakan sebuah protocol yang menggunakan arsitektur client/server maka

dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakti DHCP Server dan DHCP Client.

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat

"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang

memintanya. Beberapa system operasi jaringan seperti Windows NT Server,

Windows 200 Server, Windows 2003 Server atau GNU/Linux memiliki layanan

seperti ini.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP

yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian

besar system operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 200

Profesional, Windows XP, Windows Vista atau GNU/Linux) memiliki perangkat

lunak seperti ini.

Kepanjangan DHCP adalah Dynamic Host Configuration Protocol

Fungsi DHCP adalah memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang

melakukan request.

fungsi dhcp server dan ftp server

pungsi dhcp server, hari ini saya akan sedikit berbagi kepada para

sahabat walaupun sudah ada yang tau. dan saya ingin berusaha belajar konsisten

memfokuskan diri pada pembahasan jaringan. dan juga blog ini terganggu karena admin akan

menghadapi UN. langsung aja kita bahas

dhcp server kepanjangan dari dynamic host configuration server bertugas untuk memberikan

ip address configuration dns, gateway, dan lain lain

untuk komputer client yang terhubung secara otomatis alamat ini diperoleh dari sebuah pool

yang sudah di tentukan sebelumnya. bersamaan dengan itu, server memberikan semacam

lease kepada setiap pc yang terhubung di dalamnya tersimpan nama pc dan alamat ip. bila

komputer yang sama terhubung atau login ke jaringan alamat ip yang diberikan juga sama

seperti sebelumnya.

masa berlaku lease inibisa di atur dalam jangka waktu tertentu atau sampa max 8 hari. bila pc

tersebut tida login dalam waktuini lease akan segera di hapus dan alamat ip tersebut

digunakan untuk pc lain.

Page 36: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

kita bahas FTP server

FTP server adalah singkatan dari file transfer protokol yang berfungsi untuk tukar menukar

file dalam suatu jaringan yang menggunakan tcp/ip bukan udp

ftp server adalah komputer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tukar menukar file.

jika terhubung ke ftp server client dapat mengubah mendownload merename mendelete dan

lainnya.

keamanan FTP server

ftp server sebenarnya tida aman untuk mentransfer file. karena file di kirim tanpa melalui

enkripsi

terlebih dahulu FTP server biasanya menggunakan port 20 dan port 21 dan berjalan

exclusively melalui tcp bukan udp.

biasanya port 21 ada command port dan port 20 adalah data port pada ftp server terdapat dua

mode koneksi yaitu mode passive dan mode aktif

contoh aplikasi FTP server.

proftpd

vsftpd

wuftpd

IIS

contoh aplikasi FTP client

cutFTP, wget

WsFTP

GetRIGHT

AbsoluteFTP

Page 37: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

DHCP Server, DHCP Client dan DHCP Relay

DHCP SERVER

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang

secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor

IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.

Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat

konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

DHCP CLIENT

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-

Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database

DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke

DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet

mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat

menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client

tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan

server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat

ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Fungsi DHCP : Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara

otomatis kepada komputer yang melakukan request.

Page 38: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

DHCP RELAY

DHCP Relay adalah proxy yang mampu menerima dan mengirim ulang permintaan DHCP ke DHCP server

yang sebenarnya. Pada jaringan besar umumnya terdiri dari banyak segmen (umumnya VLAN) dan ratusan atau

bahkan ribuan komputer. Tentu sulit sekali untuk me-manage IP untuk sekian banyaknya PC itu.

Kelebihan DHCP

1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server

2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk

melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks. 3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa

dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off). 4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server. 5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.

Pengertian DHCP Server dan fungsi DHCP Server

Pengertian DHCP Server

DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol adalah sebuah layanan yang

secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. komputer yang

memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang

melakukan request disebut DHCP Client. fungsi DHCP Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP

ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.

Description: Pengertian DHCP Server dan fungsi DHCP Server 4,9.5

Page 39: IP Address, subnet mask, gateway, DNS dan DHCP · dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. ... Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat

Sumber

Internet

Google, yahoo, bing

Setting DNS di Windows

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas