LAPORAN PPL 2-Muhariyadi Tri Yuli S-3401410031

49
i LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA TARUNA NUSANTARA KABUPATEN MAGELANG Oleh: Nama : Muhariyadi Tri Yuli S NIM : 3401410031 Prodi : Pendidikan Sosiologi dan Antropologi FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

description

Laporan PPL di SMA TARUNA NUSANTARA

Transcript of LAPORAN PPL 2-Muhariyadi Tri Yuli S-3401410031

  • i

    LAPORAN

    PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II

    DI SMA TARUNA NUSANTARA

    KABUPATEN MAGELANG

    Oleh:

    Nama : Muhariyadi Tri Yuli S

    NIM : 3401410031

    Prodi : Pendidikan Sosiologi dan Antropologi

    FAKULTAS ILMU SOSIAL

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2013

  • ii

    PENGESAHAN

    Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL Unnes.

    Hari : Selasa

    Tanggal : 8 Oktober 2013

    Disahkan oleh :

    Koordinator

    Dosen pembimbing A.n Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara

    Wakil Kepala Sekolah Pendidikan

    Dr. Subiyantoro,M.Hum. Drs. YB. Suparmono, M.Si. NIP 19680213 199203 1 002 NIP 19580123 198103 1 004

    Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

    Ttd.

    Drs. Masugiono, M.Pd

    NIP. 19520721 198012 1 001

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan

    karunianya yang diberikan kepada mahasiswa praktikan, sehingga mahasiswa

    praktikan dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) dengan

    baik dan lancar. Tulisan ini merupakan laporan hasil Praktik Pengalaman

    Lapangan II (PPL II) yang berorientasi pada praktik belajar mengajar di kelas.

    Dalam pelaksanaan, praktikan memperoleh bantuan, bimbingan, dan pengarahan

    dari berbagai pihak. Oleh karena itu praktikan mengucapkan kasih kepada :

    1. Bapak Prof. Dr. Fatkhur Rohman M. Hum., selaku Rektor Universitas Negeri

    Semarang (Unnes),

    2. Bapak Drs. Masugino, M.Pd,selaku Koordinator PPL Unnes,

    3. Bapak Bambang Sumaryanto, S.E., M.M., selaku Kepala Sekolah SMA Taruna

    Nusantara yang telah memberi izin dalam pelaksanaan PPL,

    4. Bapak Dr. Subyantoro, M.Hum, selaku Koor Dosen Pembimbing PPL Unnes,

    5. Bapak Drs. Endang Sutisna, selaku Koordinator Guru Pamong SMA Taruna

    Nusantara Magelang

    6. Bapak Kuncoro Bayu Prasetyo, S.Ant., M.A., selaku dosen Pembimbing PPL

    Jurusan Sosiologi & Antropologi Unnes,

    7. Bapak Bambang Edy S, S.Sos, selaku Guru Pamong Mata Pelajaran Sosiologi,

    8. Ayah dan Ibu yang selalu selalu mencurahkan perhatian dan doanya.

    9. Pamong P3 dan Pamong Administrasi, serta seluruh staf karyawan SMA

    Taruna Nusantara,

    10. Siswa-siswi SMA Taruna Nusantara,

    11. Rekan-rekan PPL semuanya, terima kasih atas kerjasamanya,

    12. Semua pihak yang telah membantu selama pelaksanaan PPL ini berlangsung.

    Semoga laporan ini bermanfaat bagi seluruh civitas akademika, khususnya

    bagi calon guru yang ingin terus maju dan berkarya. Akantetapi, praktikan juga

    menyadari bahwa laporan ini masih belum dapat dikatakan sempurna. Sehingga

    kritik dan saran yang membangun sangat dinantikan.

    Magelang, 8 Oktober 2013

    Praktikan

  • iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. ii

    KATA PENGANTAR ......................................................................... iii

    DAFTAR ISI ....................................................................................... iv

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ v

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

    A. Latar Belakang ............................................................................ 1

    B. Tujuan ......................................................................................... 1

    C. Manfaat ....................................................................................... 2

    BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 3

    A. Pengertian PPL ........................................................................... 3

    B. Dasar .......................................................................................... 3

    C. Kurikulum .................................................................................. 4

    BAB III PELAKSANAAN .................................................................. 7

    A. Waktu dan Tempat ...................................................................... 7

    B. Tahapan Kegiatan ...................................................................... 7

    C. Materi kegiatan .......................................................................... 9

    D. Proses Pembimbingan ................................................................ 10

    E. Hal-hal yang mendukung dan menghambat selama PPL ............. 11

    BAB IV PENUTUP ............................................................................. 12

    A. Simpulan ..................................................................................... 12

    B. Saran .......................................................................................... 12

    Refleksi Diri ........................................................................................ 13

    Lampiran ............................................................................................ 16

  • v

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Kalender Pendidikan Taruna Nusantara

    2. Jadwal Kegiatan Praktikan

    3. Jadwal Mengajar Mahasiswa PPL Mata Pelajaran Sosiologi

    4. Perangkat Pembelajaran

    a. Silabus

    b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    c. Soal Ulangan

    5. Dokumentasi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Lembaga pendidikan dalam upaya mencapai tujuannya selalu berusaha

    memiliki tenaga pendidik yang kompeten dan professional, dimaksudkan agar

    pendidikan yang diberikan berjalan dengan efisien dan efektif. Sejalan dengan hal

    tersebut Universitas Negeri Semarang (Unnes) didirikan guna mempersiapkan

    seorang tenaga pendidik yang berkompeten dan professional diberbagai bidang

    ilmu pendidikan. Sehingga untuk menghasilkan lulusan yang diharapkan,

    mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang mengambil program kependidikan

    wajib melaksanakan pelatihan yang disebut Praktik Pengalaman Lapangan.

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan serangkaian kegiatan

    kurikuler yang wajib ditempuh oleh mahasiswa program kependidikan, agar

    mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam

    penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan

    lainnya. Pelaksanaan PPL tersebut dilakukan di sekolah yang telah bekerja sama

    dengan Unnes. PPL dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu PPL I yang merupakan

    observasi sekolah dan PPL II merupakan pembelajaran mandiri di kelas.

    SMA Taruna Nusantara merupakan salah satu sekolah kerja sama dalam

    pelksanaan PPL Kerjasama antara Unnes dengan SMA Taruna Nusantara

    merupakan kerjasama yang ketiga kalinya dan mendapat apresiasi yang baik.

    SMA yang bercirikan kenusantaraan dan merupakan sekolah boarding school

    membuat praktikan dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak dibanding

    sekolah lain sehingga akan menjadi bekal yang sangat besar dalam membentuk

    pendidik profesional dan kompeten dalam membangun kecerdasan kehidupan

    bangsa.

    B. Tujuan

    Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk mahasiswa peserta

    didik praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai

    dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi

    kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

  • 2

    kompetensi sosial hal itu seperti yang dituangkan dalam Peraturan Rektor

    Universitas Negeri Semarang No. 22 tahun 2008 BAB I Pasal 3. Selain itu Praktik

    Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk mengenalkan kondisi dan situasi

    sekolah agar mahasiswa praktikan terbiasa dan dapat beradaptasi dengan

    lingkungan sekolah.

    C. Manfaat PPL

    Pelaksanaan PPL diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua

    pihak dan kepada semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa (praktikan),

    sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

    1. Manfaat bagi mahasiswa praktikan

    - Mendapatkan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama

    perkuliahan melaui proses belajar mengajar di kelas.

    - Mengetahui dan memahami secara langsung proses kegiatan belajar

    mengajar dan kegiatan lainnya di sekolah latihan.

    - Mengetahui dan menerapkan secara langsung proses pembuatan perangkat

    pembelajaran yang dibimbing langsung oleh guru pamong.

    - Mendewasakan pola pikir dan meningkatkan daya nalar mahasiswa

    praktikan dalam memecahkan masalah pendidikan yang ada di sekolah.

    2. Manfaat bagi sekolah

    - Meningkatkan kualitas pendidik.

    - Meningkatkan keprofesionalan pendidik.

    - Mendapat masukan dan saran yang dapat membangun sekolah ke arah

    yang lebih baik.

    3. Manfaat bagi Unnes

    - Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai

    bahan pertimbangan penelitian.

    - Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan sekolah

    yang terkait.

    - Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL, sehingga

    kurikulum, metode, dan pengelolaan proses belajar mengajar di instansi

    atau sekolah dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di lapangan.

  • 3

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Pengertian PPL

    Praktik Pengalaman lapangan (PPL) adalah kegiatan intrakurikuler yang

    wajib diikuti oleh mahasiswa Unnes yang menempuh program studi

    kependidikan. PPL meliputi serangkaian kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler

    yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan dan berlaku di sekolah latihan,

    yang merupakan sebagai latihan untuk menerapkan teori yang diperoleh pada

    semester-semester sebelumnya. Sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan

    agar mereka memeroleh pengalaman dan keterampilan dalam penyelenggaraan

    dan pengajaran di sekolah maupun di luar sekolah.

    PPL sebagai salah satu bentuk kuliah Praktik Pengajaran dilaksanakan

    dalam 2 tahap yaitu:

    1. PPL I, dilaksanakan minimal pada semester VII dengan materi PPL

    mencakup observasi fisik sekolah dan observasi tentang tugas-tugas di

    sekolah.

    2. PPL II, dilaksanakan pada semester VII atau mahasiswa yang telah

    mengambil SKS minimal 110, tanpa nilai E dan telah mengikuti kuliah

    Dasar Proses Pembelajaran/SBM.

    Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian

    integral dari kurikulum pendidikan tenaga kependidikan, dengan berdasarkan

    kompetensi yang termasuk dalam program kurikulum Unnes. Oleh karena itu

    Praktik Pengalaman Lapangan wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Unnes yang

    mengambil program studi pendidikan. PPL berfungsi membekali mahasiswa

    praktikan agar mereka memiliki kompetensi profesional, kompetensi personal,

    dan kompetensi kemasyarakatan.

    B. Dasar Praktik Pengalaman Lapangan

    Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini mempunyai dasar

    hukum, sebagai landasan pelaksanaannya, yaitu:

  • 4

    1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran

    Negara RI Tahun 2003 No. 78, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4301).

    2. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI

    Tahun 2005 No. 157, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4586).

    3. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

    (Lembaran Negara RI Tahun 1999 No. 115, Tambahan Lembaran Negara

    RI No. 3859).

    4. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

    Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 No. 41, Tambahan Lembaran

    Negara RI No. 4496).

    5. Keputusan Presiden

    a. No. 271 Tahun 1965 tentang pengesahan pendirian IKIP Semarang.

    b. No. 124/M Tahun 1999 tentang perubahan-perubahan Institut Keguruan

    dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan Medan menjadi

    Universitas.

    c. No. 132/M Tahun 2006 tentang pengangkatan Rektor Universitas

    Negeri Semarang.

    6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.

    278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unnes

    7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional:

    a. No. 234/U/2000 tentang Pedoman Pendidrian Perguruan Tinggi.

    b. No. 225/O/2000 tentang Status Universitas Negeri Semarang.

    c. No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan

    Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar.

    d. No. 045/U/2002 tentang kurikulum inti.

    e. No. 201/O/2003 tentang Perubahan Kepmendikbud.

    f. No. 278/O/1999 tentang organisasi dan Tata Kerja Unnes.

    8. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang:

    a. No. 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan

    Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Unnes

    b. No. 162/O/2004 tentang penyelenggaraan Pendidikan di Unnes.

  • 5

    c. No. 35/O/2006 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi

    Mahasiswa Program Kependidikan Unnes

    d. No. 163/O/2004 tentang Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Unnes

    C. Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran

    Secara empiris dapat diketahui bahwa keberhasilan pembangunan

    pendidikan yang bermutu dipengaruhi oleh ketersediaan berbagai komponen

    pendukungnya. Salah satu di antaranya yaitu kurikulum yang dikembangkan dan

    digunakan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum harus

    dikembangkan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan ilmu

    pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perkembangan berbagai tantangan dan

    tuntutan kompetensi yang diperlukan dalam pembangunan peradaban manusia

    Indonesia yang dicita-citakan pada masa mendatang.

    Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

    tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

    penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

    tertentu. Tujuan tertentu tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta

    kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan

    peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum dirancang oleh satuan pendidikan untuk

    memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi

    yang ada di daerah.

    Kurikulum antara lain berisi landasan yang dipakai sebagai acuan dan

    pedoman dalam pengembangan kurikulum, tujuan pendidikan nasional, tujuan

    pendidikan menengah dan tujuan pada pendidikan pada Sekolah Menengah Atas.

    Adapun untuk tujuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah itu sendiri

    dan Sekolah Menengah Atas adalah :

    1. Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan

    pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan

    perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.

    2. Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat

    dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,

  • 6

    budaya, dan alam sekitar. Tujuan pendidikan pada Sekolah Menengah

    Atas mengacu pada tujuan pendidikan menengah dan mengutamakan

    penyiapan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang

    pendidikan tinggi.

    Kurikulum yang saat ini diterapkan di Sekolah Menengah adalah

    kurikulum yang memperhatikan kompetensi yang dimiliki peserta didik. Saat ini

    penerapan kurikulum di Sekolah Menengah Atas pada tahun ajaran 2013/2014

    diterapkan secara berjenjang yaitu kurikulum KTSP yang diterapkan di kelas XI

    dan XII dan Kurikulum 2013 diterapkan dikelas X.

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sendiri merupakan suatu

    kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran,

    yaitu sekolah dan satuan pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud

    reformasi pendidikan yang memberikan otonomi pada sekolah dan satuan

    pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan,

    dan kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan

    pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru

    dan staf sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait,

    dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya

    kurikulum.

    Kurikulum 2013 diterapkan secara bertahap dan berjenjang. Artinya

    Kurikulum 2013 pada tahun pertama hanya diterapkan di beberapa sekolah model

    terlebih dahulu. Selain itu, Kurikulum ini juga hanya diterapkan di kelas X

    jenjang SMA pada tahun pertama. Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis

    kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum

    dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian

    kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan

    hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum

    dartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen

    kurikulum oleh seluruh peserta didik.

  • 7

    BAB III

    PELAKSANAAN

    A. Waktu

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II di SMA Taruna Nusantara

    dilaksanakan mulai tanggal 24 Agustus dan berakhir pada tanggal 19 Oktober

    2013.

    B. Tempat

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II dilaksanakan di SMA Taruna

    Nusantara yang berada di Jalan Raya Purworejo, Km.5, Kab. Magelang.

    C. Tahapan Kegiatan

    Kegiatan yang dilaksanakan dalam Praktik Pengalaman Lapangan terdapat

    beberapa tahap. Tahap kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

    1. Penerjunan ke sekolah

    Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

    ditentukan oleh UPT PPL Unnes, yaitu mulai tanggal 29 Juli 2013 dan berakhir

    pada tanggal 19 Oktober 2013. Adapun penyerahan mahasiswa PPL kepada pihak

    Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara yaitu oleh dosen koordinator PPL di

    SMA Taruna Nusantara yaitu dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Agustus 2013

    yang bertempat di wisma tamu SMA Taruna Nusantara.

    2. Pengamatan atau pengajaran model (teaching models)

    Pelaksanaan pelatihan pengajaran terhadap praktikan dilaksanakan pada

    minggu pertama pelaksanaan PPL II. diawali dengan pengajaran model oleh

    pamong selama beberapa hari dibeberapa kelas yang mempunyai karakter peserta

    didik yang berbeda-beda. Dalam pengajaran model, praktikan menyaksikan

    bagaimana pamong menyampaikan materi dalam proses kegiatan belajar

    mengajar, bagaimana pamong mengelola kondisi kelas, dan bagaimana pamong

    menghadapi perilaku peserta didik yang menyimpang.

    Dalam pelaksanaan pelatihan pengajaran ini, praktikan mempelajari

    bagaimana cara pamong melakukan pembelajaran dan memperhatikan situasi

  • 8

    kelas dan peserta didik sebagai pedoman dalam pelaksanaan praktik mengajar

    pada saat PPL II.

    3. Micro teaching

    Pelatihan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diminggu

    pertama setelah praktikan melakukan pengamatan kegiatan belajar mengajar di

    kelas pamong. Micro teaching dilakukan sebelum melakukan pembelajarn riil di

    kelas, hal ini dimaksudkan agar praktikan lebih siap ketika melakukan praktek

    langsung di kelas. Dalam micro teaching praktikan diamati dan dibimbing oleh

    pamong.

    4. Pengajaran terbimbing

    Pelatihan pengajaran terhadap praktikan di SMA Taruna Nusantara

    diawali dengan pengajaran terbimbing dan diamati oleh pamong selama beberapa

    kali pertemuan. Dalam pengajaran terbimbing, praktikan sudah mendapat tugas

    mengajar dengan pamong mengawasi dari belakang dan sesekali

    mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar. Selesai pengajaran terbimbing,

    Praktikan mendapat suatu pengarahan dari guru pamong tentang hal-hal yang

    perlu diperbaiki dalam pembelajaran berikutnya. Dalam pengajaran model,

    praktikan menyaksikan bagaimana guru pamong menyampaikan materi dalam

    proses kegiatan belajar mengajar, bagaimana guru pamong mengelola kondisi

    kelas, dan bagaimana guru pamong menghadapi perilaku peserta didik yang

    menyimpang.

    Dalam pelaksanaan pelatihan pengajaran ini, praktikan mempelajari

    bagaimana cara guru pamong melakukan pembelajaran dan memperhatikan situasi

    kelas dan peserta didik sebagai pedoman dalam pelaksanaan praktik mengajar

    pada saat PPL II. Hal ini menjadi masukan bagi guru praktikan agar dalam

    pengajaran berikutnya akan lebih baik.

    5. Pengajaran mandiri

    Selama pengajaran mandiri, guru pamong hanya memantau dari belakang

    dan sesekali mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar. Melalui pengajaran

    mandiri, praktikan mengeluarkan kemampuannya menjadi guru yang professional

    sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan efektif

  • 9

    mencapai kompetensi yang telah direncanakan dalam perangkat pembelajaran. Di

    SMA Taruna Nusantara praktikan melaksanakan latihan mengajar di beberapa

    kelas.(Adapun jadwal kegiatan terlampir).

    Selain belajar mengelola pembelajaran di kelas, praktikan juga belajar

    menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) dan media pembelajaran

    secara lengkap. Hal ini dilakukan agar praktikan belajar disiplin dalam merancang

    suatu pembelajaran.

    6. Pelaksanaan ujian praktik mengajar

    Pelaksanaan ujian mengajar dilaksanakan setelah mahasiswa praktikan

    dianggap telah benar-benar mandiri dalam pelaksanaan ujian praktik mengajar

    masing-masing pamong berbeda-beda, bergantung pada kesepakatan antara guru

    pamong dengan praktikan. Penilaian ini diantaranya penilaian persiapan

    pengajaran, proses belajar mengajar, dan komunikasi dengan siswa di kelas.

    7. Penyusunan laporan

    Setelah melalui berbagai kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL),

    baik terbimbing maupun mandiri, maka pada minggu terakhir pelaksanaan Praktik

    Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa menyusun laporan. Dilkukan di minggu

    terakhir pelaksanaan PPL II

    8. Penarikan PPL

    Penarikan akan dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2013 yang

    menandai berakhirnya pelaksanaan PPL II. Penarikan dilaksanakan di Wisma

    Tamu SMA Taruna Nusantara.

    D. Materi Kegiatan

    Materi kegiatan dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II antara lain:

    1. Latihan membuat RPP dan media pembelajaran yang dibimbing oleh guru

    pamong masing-masing.

    2. Melakukan micro teaching di lab IPS yang dibimbing oleh pamong.

    3. Melakukan latihan pengajaran di dalam kelas sesuai dengan bidang studi

    masing-masing yang dibimbing oleh guru pamong masing-masing.

    4. Membuat soal pilihan ganda sebagai bahan evaluasi siswa.

  • 10

    5. Memberikan Special Treatment atau pembelajaran tambahan bagi siswa

    saat menjelang ulangan harian.

    E. Proses Pembimbingan

    1) Bimbingan dengan Guru Pamong

    Selain bimbingan dan arahan mengajar di kelas, guru pamong juga

    memberikan arahan pada praktikan untuk belajar membuat a) Bahan untuk

    mengajar; b)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; c) Analisis Soal; d) Kisi-

    kisi Soal; e) Soal ulangan Harian; f) Hal-hal lain yang berhubungan dengan

    tugas keguruan.

    2) Bimbingan dengan Dosen Pembimbing

    Hal-hal yang dikoordinasikan antara lain, a) Materi yang diajarkan; b)

    Sistem pengajaran yang baik; c) Kesulitan-kesulitan selama PPL di sekolah

    latihan; d) Masalah-masalah yang menghambat selama PPL di sekolah

    latihan; e) Informasi-informasi terbaru baik dari sekolah latihan maupun

    UPT; dan f) Pelaksanaan ujian praktik mengajar.

    F. Hal-Hal Yang Mendukung dan Menghambat Selama Pelaksanaan

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

    1. Hal-hal yang mendukung:

    a. Sarana prasarana yang memadai antara lain disediakannya ruang khusus

    bagi mahasiswa PPL

    b. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah pamong serta karyawan yang

    telah menyediakan waktu bagi mahasiswa PPL dalam menggali

    informasi.

    c. Keterbukaan dari pihak sekolah dalam memberikan informasi yang

    dibutuhkan oleh pihak praktikan.

    d. Guru pamong dan guru koordinator yang selalu bersedia membimbing

    mahasiswa PPL dalam menjalankan tugas-tugas PPL II ini.

    e. Siswa SMA Taruna Nusantara yang bersikap ramah sehingga

    membantu mahasiswa PPL dalam latihan pengajaran keaantusiasan

  • 11

    yang tinggi dalam kegiatan belajar mengajar sehingga praktikan

    termotivasi untuk dapat mengajar dengan baik dan benar.

    2. Hal-hal yang menghambat:

    a. Keminiman pengetahuan dan wawasan praktikan tentang segala sesuatu

    yang berhubungan dengan Praktik Pengalaman Lapangan ini.

    b. Keterbatasan pengalaman mahasiswa PPL dalam membuat perangkat

    pembelajaran dan penguasaan materi.

    c. Keterbatasan siswa dalam mengakses informasi secara up date sehingga

    menyulitakn praktikan dalam memberikan materi secara aplikatif

  • 12

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Program pengalaman Lapangan (PPL) II memiliki perana yang sangat

    besar dalam pencapaian lulusan yang berkualitas dan berkompeten bagi setiap

    mahasiswa program pendidikan, yaitu sebagai tambahan wawasan mengenai

    aktualisasi kurikulum dan perangkat yang menyertainya pada sekolah. Dengan

    adanya PPL II mahasiswa praktikan akan terbuka pandangannya tentang kondisi

    realitas sekolah di masyarakat yang pada nantinya akan digeluti ketika menjadi

    seorang guru. Dilihat dari kondisi maupun keadaan sekolah, SMA Taruna

    Nusantara sudah baik dan sangat memberikan pengalaman serta pendidikan yang

    lebih kepada mahasiswa praktikan dimana hal tersebut merupakan bekal yang

    bermanfaat bagi para calon tenaga pendidik.

    B. Saran

    Berakhirnya pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) di

    SMA Taruna Nusantara meninggalkan banyak manfaat dan kenangan manis yang

    tidak akan praktikan lupakan. Namun perkenankan praktikan memberikan saran

    demi meningkatkan kelancaran pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2

    (PPL II) dimasa yang akan datang, yaitu :

    1. Bagi Sekolah latihan

    Pelaksanaan proses pembelajaran di SMA Taruna Nusantara harus lebih

    ditingkatkan dalam berbagai hal, misalnya kedisiplinan peserta didik

    dalam mengikuti proses pembelajaran.

    2. Bagi Mahasiswa Praktikan

    a. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II ini menuntut praktikan

    untuk lebih aktif dan kreatif dalam pengguanaan metode dan model

    pembelajaran yang sesuai pada saat pelaksanaan proses pembelajaran.

  • 13

    b. Praktikan diharapkan untuk lebih bisa menguasai kelas dan

    membimbing, serta memberikan motivasi kepada peserta didik saat

    proses pembelajaran berlangsung.

    c. Praktikan harus mampu menggunakan sarana prasarana yang ada di

    sekolah latihan dan harus lebih kreatif dalam membimbing peserta

    didik untuk memahami setiap materi yang diajarkan.

    3. Bagi Pihak UPT PPL Unnes

    Pihak UPT PPL Unnes harus lebih memperhatikan masalah jadwal dan

    waktu pelaksanaan PPL dengan kegiatan lainnya.

  • 14

    Refleksi Diri Mahasiswa

    Rasa bangga yang sangat besar ketika saya dapat belajar dan berproses

    bersama dengan para pendidik dan siswa di sekolah yang yang sangat terkemuka

    ini yaitu SMA Taruna Nusantara. Jargon a wonderful mulcultural school memang

    terasa sangat cocok diberikan. Pasalnya hampir seluruh kebudayaan Indonesia

    terdapat di sekolah ini. Sikap multikultural yang ditumbuhkan kesemua civitas

    akademika menambah kentara bahwa mereka hidup secara harmonis. Layaknya

    pelangi dilangit, yang indah dan menenangkan karena warnanya yang beragam

    dan satu padu, inilah SMA Taruna Nusantara.

    1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Sosiologi Proses pembelajaran sosiologi di tingkat SMA itu memiliki kelemahan

    namun juga mempunyai banyak kekuatan. Sebagai suatu ilmu yang mengkaji

    tentang masyarakat, sosiologi tentunya menjadi salah satu mata pelajaran yang

    mempunyai daya tarik tersendiri. Karena hampir seluruh objek kajian sossiologi

    adalah masyarakat sehingga sebagai anggota dari masyarakat tentunya peserta

    didik akan lebih mudah mencari contoh-contoh realitas sosial yang ada dalam

    masyarakat. Jadi tidak hanya mengandalkan transfer of knowledge yang diberikan

    oleh guru saja, selain itu peserta didik juga dapat berfikir bagaimana menjadi

    bagian dari masyarakat yang baik dan dapat menciptakan keteraturan berdasarkan

    ilmu pengetahuan yang telah dipelajari melalui Sosiologi. Hal ini tentunya sangat

    bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari terlebih untuk warga SMA Taruna

    Nusantara yang peserta didiknya merupakan peserta dari berbagai daerah di

    Nusantara. Sehingga bermanfaat untuk saling mengenal dan berinteraksiterhadap

    siswa lain yang cenderung heterogen dalam upaya mengintegrasikan masyarakat.

    Sedangkan untuk kelemahannya, sosiologi merupakan salah satu ilmu yang tidak

    hanya membutuhkan hafalan tetapi juga membutuhkan pemahaman, namun

    kebanyakan siswa cenderung hanya mengandalkan hafalan sehingga siswa kurang

    menguasai materi yang diajarkan. Peserta didik kebanyakan menganggap bahwa

    ilmu-ilmu sosial adalah ilmu yang sangat sulit untuk menerapkannya dalam

    kehidupan sehari-hari. Sealain itu, buku panduan yang digunakan siswa dalam

    belajar yang cenderung sulit dipahami menjadi kendala bagi siswa untuk

    memahami konsep-konsep yang disajikan.

    2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran Ketersediaan sarana dan prasarana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di

    SMA Taruna Nusantara Magelang sangat baik dan dapat menunjang pembelajaran

    secara optimal dalam prosesnya. Dengan diterapkannya sistem moving class

    mempermudah guru dalam mempersiapkan dan mendesain kelas sesuai dengan

    bidang studi masing-masing sehingga peserta didik akan lebih mudah menerima

    ilmu yang akan disampaikan oleh pamong. Di SMA Taruna Nusantara Magelang

    terdapat peralatan pembelajaran yang lengkap seperti laptop, perpustakaan, ruang

    baca bersama, buku pegangan siswa dan pamong, ruang area hotspot, serta

    seperangkat LCD di tiap - tiap ruang kelas yang tentunya sangat mendukung

    kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Sosiologi. Selain itu juga terdapat ruang

  • 15

    laboratorium IPS yang dapat dimanfaatkan oleh pamong dan praktikan dalam

    kegiatan belajar mengajar, sehingga peserta didik akan lebih tertarik untuk

    memahami materi yang diajarkan dan memotivasi peserta didik untuk berprestasi.

    Namun, hanya saja fasilitas yang tersedia tersebut saat ini beberapa diantaranya

    dalam keadaan yang kurang baik terutama seperangkat LCD yang berada di

    beberapa kelas tidak dapat digunakan. Hal ini tentunya menyulitkan pamong dan

    praktikan apabila akan memanfaatkan media tersebut untuk kegiatan belajar

    mengajar di kelas.

    3. Kualitas Pamong dan Dosen Pembimbing Guru pamong mata pelajaran sosiologi di SMA Taruna Nusantara

    Magelang adalah Bapak Bambang Edy Suparyanto, S.Sos dengan basik ilmu

    murni yang memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan pengajaran

    Sosiologi. Hal ini dapat praktikan ketahui dari observasi di kelas-kelas yang

    diampu beliau selama kurang lebih 1 minggu. Sebagai salah satu guru senior di

    SMA Taruna Nusantara Magelang beliau tentunya sangat berpengalaman dalam

    membimbing baik itu kepada peserta didik maupun kepada para praktikan. Dosen

    pembimbing praktikan sosiologi di SMA Taruna Nusantara adalah bapak Kuncoro

    Bayu Prasetya, M.A. Beliau merupakan salah satu dosen berkompeten di jurusan

    Sosiologi dan Antropologi yang mempunyai kompetensi di bidang pendidikan

    sehingga kapabilitas beliau sebagai pembimbing dan evaluator tidak perlu

    diragukan lagi. Beliau juga sangat ramah dalam membimbing mahasiswa

    praktikan sehingga beliau tidak hanya sebagai dosen pamong secara akademik

    saja, akan tetapi juga mampu untuk menjadi motivator bagi mahasiswa praktikan.

    4. Kualitas Pembelajaran di SMA Taruna Nusantara Magelang Kualitas pembelajaran di SMA Taruna Nusantara Magelang sudah sangat

    baik, akan tetapi masih perlu suatu proses peningkatan lagi agar dapat

    menghasilkan output yang lebih berkualitas. Dengan adanya pamong yang

    profesional dalam memberikan materi maka kualitas pembelajaran akan menjadi

    lebih baik. Peserta didik perlu diarahkan dan dimotivasi untuk selalu

    berkonsentrasi belajar di dalam kelas, sebab banyak peserta didik yang tertidur

    ketika mengikuti pelajaran khususnya adalah kelas X yang masih padat kegiatan.

    Kedisiplinan di SMA Taruna Nusantara ini sangat tinggi sebab sistem

    pendidikannya didasarkan pada tripusat pendidikan. Hal ini dapat dijumpai ketika

    persiapan pembelajaran diawali dengan laporan dan diakhiri dengan laporan pula,

    serta sikap siswa yang dilatih untuk selalu siap sedia. Selain itu dalam

    pembelajaran di sekolah, budaya terimakasih juga diterapkan kepada setiap

    siswanya seperti berterimaksih pada saat jam pelajaran selesai.

    5. Kemampuan Diri Praktikan Berkat bentuk penugasan, bantuan, dan bimbingan dari pamong mata

    pelajaran sosiologi dan pamong dari mimbar sosial-humaniora guru praktikan

    dapat menambah pengalaman dalam bidang kependidikan dan kepengajaran,

    sehingga diharapkan dapat membantu dan memberikan nilai positif dalam

    pelaksanaan PPL II nantinya di SMA Taruna Nusanatara Magelang.

  • 16

    6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL Dengan dilaksanakannya PPL, praktikan lebih mengetahui bagaimana

    kegiatan belajar mengajar di sekolah dan memperoleh pengetahuan mengenai

    tugas-tugas yang dilaksanakan warga sekolah dari sekolah yang mengadopsi

    sistem pembelajaran militer yang mengedepankan kesiapaan dan kedisiplinan.

    Praktikan menjadi mengetahui segala sesuatu yang harus dipersiapkan oleh

    seorang pamong untuk mengajar seperti perangkat pembelajaran dan sebagainya

    yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh

    pamong. Selain itu, praktikan juga dibimbing oleh pamong dalam menyusun

    media dengan menggunakan kurikulum 2013 yang tentunya masih asing bagi

    praktikan.

    7. Saran pengembangan bagi SMA Taruna Nusantara dan UNNES. Proses pembelajaran Sosiologi di SMA akan berlangsung dengan baik dan

    efektif apabila dalam penyampaian materinya dikemas secara aplikatif dan sesuai

    dengan fenomena sosial yang sedang beredar. Sarana dan prasarana yang terdapat

    di SMA Taruna Nusantara sudah cukup baik untuk mendukung kegiatan belajar

    mengajar yang ada di SMA Taruna Nusantara. Namun, ada hal yang perlu

    diperhatikan diimana SMA Taruna Nusantara yang merupakan sekolah asrama

    yang diberlakukan pembatasan konsumsi media informasi kepada sisiwa cukup

    menghambat proses pembelajaran sosiologi di kelas. Selain itu kegiatan siswa

    yang bisa dikatakan sangatlah padat membuat pamong atau guru harus bekerja

    ekstra dalam memberikan materi. Meskipun hal tersebut dilakukan guna

    membentuk kepribadian siswa yang taat, disiplin dan bertanggung jawab, namun

    efek sampingnya adalah siswa mengalami kelelahan dan itu sangat mengganggu

    proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga tak jarang siswa

    mengantuk dan bahkan tertidur dalam kelas saat pembelajaran berlangsung.

    Bagi pihak Unnes, sebaiknya pemilihan dosen pembimbing diberikan

    kepada dosen yang memiliki waktu luang untuk membimbing mahasiswa

    praktikan. Karena praktikan masih sangat butuh waktu untuk melakukan

    bimbingan dengan dosen pembimbing. Praktikan juga menyarankan PPL akan

    lebih baik jika diberikan bimbingan yang khusus dan lebih intens bagi para

    praktikan yang di tempatkan di sekolah unggulan seperti SMA Taruna Nusantara

    ini sehingga acara dan kegiatan yang akan dilakukan di sekolah latihan juga akan

    terprogram dengan baik.

    Magelang,8 Oktober 2013

    Mengetahui,

    Guru pamong Praktikan

    Bambang Edy S, S.Sos Muhariyadi Tri Yuli S

  • 1

    LAMPIRAN 1

    MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 4 11 18 25 MINGGU 1 8 15 22 29

    SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 5 12 19 26 SENIN 2 9 16 23 30

    SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 6 13 20 27 SELASA 3 10 17 24

    RABU 3 10 17 24 31 RABU 7 14 21 28 RABU 4 11 18 25

    KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 1 8 15 22 29 KAMIS 5 12 19 26

    JUMAT 5 12 19 26 JUMAT 2 9 16 23 30 JUMAT 6 13 20 27SABTU 6 13 20 27 SABTU 3 10 17 24 31 SABTU 7 14 21 28

    1 - 7 Juli : Libur akhir TP.2011/2012 1-7 Agst : Libur sebelum Idhul Fitri 1434 H 12 - 18 Sept : Ulangan Harian 1 SMT 1

    9-10 Juli : Perkiraan libur awal puasa 8-9 Agst : Idul Fitri 1334 H 21-22 Sept : Naik Tidar / Ziarah / Persami Kls X

    13 juli : Bukadik T.P 2013/2014 10-15 Agst : Libur sesudah Idhul Fitri 1434 H

    14 Juli : HUT SMA TN 17 Agst : HUT RI ke - 68

    15 Juli : Pembukaan PDK dan MOS ( Intern )

    31 juli : Libur sebelum Idul fitri 1434 H

    MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 3 10 17 24 MINGGU 1 8 15 22 29

    SENIN 7 14 21 28 SENIN 4 11 18 25 SENIN 2 9 16 23 30

    SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 5 12 19 26 SELASA 3 10 17 24 31

    RABU 2 9 16 23 30 RABU 6 13 20 27 RABU 4 11 18 25

    KAMIS 3 10 17 24 31 KAMIS 7 14 21 28 KAMIS 5 12 19 26

    JUMAT 4 11 18 25 JUMAT 1 8 15 22 29 JUMAT 6 13 20 27

    SABTU 5 12 19 26 SABTU 2 9 16 23 30 SABTU 7 14 21 28

    15 Okt : Hari Raya Idhul Adha 1434 H 2 Nop : Penutupan PDK 7-14 Des : Ulangan Akhir Semester Gasal

    17-23 Okt : Ulangan Mid Semester 1 5 Nop : Tahun Baru Hijriyah 1435 H 21 Des : Penyerahan Raport Semester 1

    26-27 Okt : RPS / PKT / Pembaretan 8-10 Nop : PANDATARA 23-31Des : Libur Natal dan Tahun Baru

    31 Okt : Penerimaan Raport Mid SMT 1 10 Nop : Lomba MSI

    MINGGU 5 12 19 26 MINGGU 2 9 16 23 MINGGU 2 9 16 23 30

    SENIN 6 13 20 27 SENIN 3 10 17 24 SENIN 3 10 17 24 31

    SELASA 7 14 21 28 SELASA 4 11 18 25 SELASA 4 11 18 25

    RABU 1 8 15 22 29 RABU 5 12 19 26 RABU 5 12 19 26

    KAMIS 2 9 16 23 30 KAMIS 6 13 20 27 KAMIS 6 13 20 27JUMAT 3 10 17 24 31 JUMAT 7 14 21 28 JUMAT 7 14 21 28

    SABTU 4 11 18 25 SABTU 1 8 15 22 SABTU 1/8 15 22 29

    1-Jan : Tahun Baru 10-15 Feb : Ulangan Harian 1 Semester 2 1 Maret : Ujian Praktek

    2-4 jan : Libur Tahun Baru 26-28 Feb : Ujian Praktek 3-8 Maret : UCO ( Ujicoba Ujian )

    6-Jan : Permulaan Semester Genap 13 Maret : Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936

    14-Jan : Maulid Nabi Muhammad SAW 17-22 Mar : Ujian Sekolah / Karwis Kl.X /

    31-Jan : Tahun Baru Imlek 2565 Karwis Kls XI

    MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 4 11 18 25 MINGGU 1 8 15 22 29

    SENIN 7 14 21 28 SENIN 5 12 19 26 SENIN 2 9 16 23 30

    SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 6 13 20 27 SELASA 3 10 17 24

    RABU 2 9 16 23 30 RABU 7 14 21 28 RABU 4 11 18 25

    KAMIS 3 10 17 24 KAMIS 1 8 15 22 29 KAMIS 5 12 19 26

    JUMAT 4 11 18 25 JUMAT 2 9 16 23 30 JUMAT 6 13 20 27

    SABTU 5 12 19 26 SABTU 3 10 17 24 31 SABTU 7 14 21 28

    5-11 April : Ulangan Mid Semester 2 14 Mei : Hari Raya Waisak Tahun 2558 2-9 juni : Ulangan Kenaikan Kelas X dan XI

    14-17 April : UN / Cuti Kls X / Hulubalang Kls XI 27 Mei : Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 20 Juni : Penyerahan Raport Semester 2

    18 - April. : Wafat Isa Al-Masih 29 Mei : Kenaikan Isa Al Masih 21 Juni : Prasetya Alumni / Tupdik

    19-21 April : LKPL Kls XII 23-30 Juni : Libur Akhir TP.2013/2014

    26 April : Penyerahan Rapor Mid SMT 2

    MINGGU 6 13 20 27 kesiswaan

    SENIN 7 14 21 28 pendidikan

    SELASA 1 8 15 22 29 libur rutin

    RABU 2 9 16 23 30 penerimaan raport

    KAMIS 3 10 17 24 31

    JUMAT 4 11 18 25

    SABTU 5 12 19 26

    1-7 Juli, : Libur Akhir TP.2013/2014

    12 Juli, : Pembukaan Pendidikan TP.2014/2015

    14 Juli, : Ulang Tahun SMA TN ke-24

    JULI 2013 AGUSTUS 2013 SEPTEMBER 2013

    KALENDER PENDIDIKAN SMA TARUNA NUSANTARA

    TAHUN PELAJARAN 2013/2014

    OKTOBER 2013 NOPEMBER 2013 DESEMBER 2013

    JANUARI 2014 FEBRUARI 2014 MARET 2014

    BAMBANG SUMARYANTO, S.E., M.M.

    APRIL 2014 MEI 2014 JUNI 2014

    JULI 2014

    YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

    SEKOLAH MENENGAH ATAS TARUNA NUSANTARA

  • 2

    LAMPIRAN 2

    JADWAL KEGIATAN DAN MENGAJAR MAHASISWA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

    DI SMA TARUNA NUSANTARA MAGELANG

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    TAHUN 2013

    No

    .

    Hari, Tanggal Waktu Deskripsi Kegiatan dan

    Materi Pembelajaran

    Pengawas/pamong

    sosiologi

    Keterangan

    1. Sabtu, 24 Agustus 2013 07.00-10.00 Memberikan tugas mandiri pemikiran tokoh Sosiologi

    (X.1 dan X.2)

    - Ruang LAB IPS

    10.15-13.45 Memberikan tugas mandiri

    Perubahan Sosial Budaya

    (XII.IS.3 dan XII.IS.1)

    - Ruang B 11 dan B 9

    2 Minggu, 25 Agustus

    2013

    07.00-12.00

    WIB

    Senam pagi dan gerak jalan

    santai memperingati HUT

    RI

    Lingkungan Sekolah

    3 Senin, 26 Agustus 2013 07.00-08.00

    WIB

    Upacara Bendera Lapangan upacara

    SMA Taruna Nusantara

    08.00-13.00 Memberikan tugas mandiri

    Peran Sosiologi dalam

    Fenomena Sosial Budaya

    (SOS A dan SOS B)

    Ruang LAB IPS

    4 Selasa, 27 Agustus

    2013

    07.00-selesai Menyusun perangkat

    pembelajaran

    Ruang LAB IPS

    5 Rabu, 28 Agustus 2013 07.00-10.00

    WIB

    Upacara Penghormatan

    Terakhir untuk Bu Ismu

  • 3

    6 Kamis, 29 Agustus

    2013

    07.00-08.30

    WIB

    Memberikan tugas tentang

    Teori Evolusioner

    (XII.IS.2)

    Ruang B 10

    08.30-13.45 Memberikan tugas Dampak

    Perubahan Sosial

    (XII.IS.3 dan XII.IS.1)

    Ruang B11 dan B 9

    7 Jumat, 30 Agustus 2013

    10.15-11.45 Memberikan tugas Peran

    Sosiologi dalam Fenomena

    Sosial Budaya

    (X.1)

    Ruang LAB IPS

    8 Sabtu, 31 Agustus 2013 07.00-10.00 Memberikan tugas Peran

    Sosiologi dalam Fenomena

    Sosial Budaya

    (X.1 dan X.2)

    Ruang LAB IPS

    10.15-13.45

    Memberikan tugas tentang

    Teori Evolusioner

    (XII.IS.3 dan XII.IS.1)

    Ruang B 11 dan B 9

    9 Senin, 2 September

    2013

    07.00-07.30

    WIB

    Upacara

    08.00-13.45

    WIB

    Membuat RPP 2013

    Ruang Lab IPS

    10 Selasa, 3 September

    2013

    07.00-10.00

    WIB

    Piket Tatap Muka Ruang Piket

    11 Rabu, 4 September

    2013

    12.15-13.45

    WIB

    Pengamatan Pembelajaran

    Sosiologi kelas XII IS 2

    Bambang Edy S,

    S.Sos

    Ruang B10

  • 4

    12 Rabu, 11 September

    2013

    07.30-selesai

    WIB

    Mempersiapkan

    Kelengkapan UH 1

    Ruang Piket

    13 Kamis, 12 September

    2013

    07.00-07.30

    WIB

    Apel pagi

    Pamong pengawas

    UH

    08.00-11.30

    WIB

    Mengawasi UH

    Pamong pengawas

    UH

    14 Jumat, 13 September

    2013

    07.00-11.00

    WIB

    Mengawasi UH

    Pamong pengawas

    UH

    15 Sabtu, 14 September

    2013

    07.30 -11.30

    WIB

    Mengawasi UH

    Pamong pengawas

    UH

    16 Senin, 16 September

    2013

    08.00-12.00

    WIB

    Mengawasi UH Pamong pengawas

    UH

    17 Selasa, 17 September

    2013

    07.30-11.30

    WIB

    Mengawasi UH

    Pamong pengawas

    UH

    18 Rabu, 18 September

    2013

    07.30-11.00

    WIB

    Mengawasi UH

    Pamong pengawas

    UH

    19 Kamis, 19 September

    2013

    08.00-12,30

    WIB

    Apel pagi

    Mengawasi UH

    Pamong pengawas

    UH

    20 Jumat, 20 September

    2013

    07.00- selesai

    WIB

    Koordinasi terkait

    pembeljaran mandiri dan

    Micro Teaching

    Bambang Edy S,

    S.Sos

    Ruang Lab IPS

    21 Sabtu, 21 September

    2013

    10.15-13.45

    WIB

    Melakukan pembahasan

    soal UH 1 di kelas XII.IS.3

    dan XII.IS.1

    Ruang B 11 dan B 9

  • 5

    12.15-13.45

    WIB

    Melakukan pembelaran

    mandiri di kelas XI IS 1

    materi konflik sosial

    Hanif Irawan, S.Pd Ruang A 9

    21 Senin 23 September s/d

    Kamis, 3 Oktober 2013

    Mengajar mandiri materi

    (detail dilampiran jadwal

    mengajar mandiri)

    Bambang Edy S,

    S.Sos

    22 Rabu 25 September

    2013

    12.15-13.45

    WIB

    Pelaksanaan ujian praktik

    mengajar

    Bambang Edy S,

    S.Sos

    Kuncoro Bayu

    Prasetyo, S.Ant., M.A

    Ruang Lab IPS

    22 Jumat, 4 Oktober 2013 s/d Senin, 7 Oktober

    2013

    Menyusun Laporan PPL II

    dan Media Pembelajarn

    Bambang Edy S,

    S.Sos

    Mengetahui, Mahasiswa Praktikan

    Pamong Sosiologi

    Bambang Edy S, S.Sos Muhariyadi Tri Yuli S

  • 6

    LAMPIRAN 3

    JADWAL MENGAJAR MAHASISWA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

    DI SMA TARUNA NUSANTARA

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    TAHUN AJARAN 2013/2014

    Minggu Pertama Mengajar

    No.

    Hari,

    Tanggal Waktu Kelas Materi

    Pengawas/ Pamong

    sosiologi Praktikan Ket

    1. Senin 2-4 (07.45-10.00) SOS A A Bambang Edy S Tiwi P 1

    23 Sep 2013 5-7 (10.15-12.15 SOS B A Bambang Edy S Tutur P 1

    2 Rabu 1-3 (07.00-09.15) SOS E A Bambang Edy S Muhar P 1

    25 Sep 2013 4-6 (10.15-11.45) SOS F A Bambang Edy S Ninan P 1

    7-8 (12.15-13.45) XII IS

    2 B Bambang Edy S Muhar P 1

    Tutur P 1

    3 Kamis 1-2 (07.20-08.40) XII IS

    2 B Bambang Edy S Ninan P 2

    26 Sep 2013 Tiwi

    3-4 (08.40-10.00) XII IS

    3 B

    Bambang Edy S Tutur P1

    Muhar

    XII IS

    1 B

    Bambang Edy S Muhar P1

    Tutur

    4 Jumat 5-6 (09.55-11.15) X 1 A Bambang Edy S Ninan P1

    27 sep 2013

    5 Sabtu 1 (07.00) X 1 A Bambang Edy S Ninan P1

    2-4 (07.45-10.00) X2 A Bambang Edy S Muhar P1

    28 sep 2013 1-3 (07.00 -09.15) SOS C A Hanif Irawan Tiwi P1

    4-6 (10.00-11.45) SOS D A Hanif Irawan Tutur P1

    Minggu Kedua Mengajar

    No.

    Hari,

    Tanggal Waktu Kelas Materi

    Pengawas/ Pamong

    Sosiologi Mahasiswa Ket

    1. Senin 2-3 (07.45-09.15) XI IS 2 C Hanif Irawan Ninan P1

    30 Sep 2013 7-8 (12.15-13.45) XI IS 3 C Hanif Irawan Tiwi P1

    2 Kamis 5-6 (10.15-11.45) XI IS 1 C Hanif Irawan Muhar P1

    3 Okt 2013 3-4 (08.40-10.00) XI IS 2 C Hanif Irawan Tutur P1

    KETERANGAN

    MATERI A : INTERAKSI SOSIAL

    MATERI B : MODERNISASI DAN GLOBALISASI

    MATERI C : KONFLIK SOSIAL

  • 7

    LAMPIRAN 4

    YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

    SEKOLAH MENENGAH ATAS TARUNA NUSANTARA

    SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI KELAS X KURIKULUM 2013

    (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)

    Satuan Pendidikan :SMA/MA

    Kelas : X

    Kompetensi Inti :

    KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

    KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

    sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

    cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

    KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

    humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

    pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

    KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

    menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

    Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

    Waktu

    Sumber Belajar

    1.1 Memperdalam nilai agama yang

    dianutnya dan menghormati agama

    lain

    2.1 Mensyukuri keberadaan diri dan

    keberagaman sosial sebagai anugerah

    Tuhan Yang Maha Kuasa

    2.2 Merespon secara positif berbagai

    gejala sosial di lingkungan sekitar

  • 8

    3.1 Mendeskripsikan fungsi Sosiologi

    dalam mengkaji berbagai gejala sosial

    yang terjadi di masyarakat

    4.1 Melakukan kajian, diskusi dan

    menyimpulkan fungsi Sosiologi

    dalam memahami berbagai gejala

    sosial yang terjadi di masyarakat

    1. Fungsi Sosiologi

    dalam

    mengenali

    gejala sosial di

    masyarakat

    Mengamati:

    Mengamati gejala sosial di masyarakat

    dari berbagai sumber sebagai rasa ingin

    tahu atas kebesaran Tuhan

    Menanya:

    Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

    tentang apa dan bagaimana fungsi

    Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dalam

    mengkaji gejala sosial untuk membangun

    kesadaran dalam hidup bermasyarakat

    Mengeksperimenkan/Mengeksplorasika

    n:

    Mengidentifikasi gejala sosial berdasarkan

    dan sesuai bentuk dan jenisnya dari hasil

    pengamatan dan penggalian informasi

    berbagai sumber

    Mengasosiasikan:

    Mengaitkan fungsi Sosiologi dengan gejala

    sosial di masyarakat yang diperoleh

    melalui penggalian informasi dari berbagai

    sumber

    Merumuskan kesimpulan dari hasil

    pengamatan dan diskusi mengenai fungsi

    Sosiologi dalam mengkaji gejala sosial di

    masyarakat

    Mengomunikasikan:

    Tes:

    Melakukan tes untuk

    mengetahui

    pemahaman siswa

    tentang fungsi

    Sosiologi dalam

    mengenali gejala

    sosial

    Tugas:

    Membuat kesimpulan

    tentang fungsi

    Sosiologi dengan

    rumusan kata-kata

    sendiri dan menyebut

    sumber-sumber

    bacaan yang

    digunakan

    8 minggu x

    3 JP

    Buku teks pelajaran,

    buku referensi yang

    relevan, majalah, jurnal,

    koran, hasil penelitian,

    gambar, diagram,

    grafik, peta, audio-

    visual, dan masyarakat

    di lingkungan setempat

  • 9

    Mempresentasikan hasil kesimpulan yang

    diperoleh dari pengamatan dan diskusi

    mengenai fungsi sosiologi dalam mengkaji

    gejala sosial di masyarakat

    3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar

    Sosiologi untuk memahami hubungan

    sosial antar individu, antara individu

    dan kelompok serta antar kelompok

    4.2 Melakukan kajian, diskusi, dan

    menyimpulkan konsep-konsep dasar

    Sosiologi untuk memahami hubungan

    sosial antar individu, antara individu

    dan kelompok serta antar kelompok

    1. Individu, kelompok dan

    hubungan

    sosial

    Mengamati:

    Mengamati berbagai bentuk hubungan

    sosial antar individu dan antar kelompok di

    dalam masyarakat sebagai rasa ingin tahu

    atas kebesaran Tuhan

    Mengkaji hubungan sosial antar individu

    untuk memahami pembentukan kelompok

    sosial di masyarakat

    Menanya:

    Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis

    dan mendiskusikan hasil pengamatan dan

    kajian tentang berbagai bentuk hubungan

    sosial antar individu dan antar kelompok

    serta proses pembentukan kelompok

    dengan rumusan pertanyaan yang sudah

    dikembangkan

    Mengeksperimenkan/Mengeksplorasika

    n:

    Melakukan wawancara kepada individu

    atau kelompok yang ada di sekolah dan

    lingkungan sekitar terkait hubungan sosial

    antar individu dan antar kelompok

    Tes:

    Melakukan tes untuk

    mengetahui

    pemahaman siswa

    tentang konsep dasar

    Sosiologi, yaitu

    individu, kelompok,

    dan hubungan sosial

    Tugas:

    Membuat kesimpulan

    dari hasil kajian

    tentang konsep dasar

    individu, kelompok,

    dan hubungan sosial

    dengan rumusan kata-

    kata sendiri dan

    menyebut sumber-

    sumber bacaan yang

    digunakan

    Observasi:

    Penilaian tentang

    perilaku saling

    menghormati,

    tanggung

    9 minggu x

    3 JP

    Buku teks pelajaran,

    buku referensi yang

    relevan, majalah, jurnal,

    koran, hasil penelitian,

    gambar, diagram,

    grafik, peta, audio-

    visual, dan masyarakat

    di lingkungan setempat

  • 10

    Mengasosiasikan:

    Menganalisis hasil wawancara mengenai

    hubungan sosial antar individu dan antar

    kelompok dengan menggunakan konsep-

    konsep dasar Sosiologi

    Menemukan konsep dasar Sosiologi

    berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

    tentang hubungan sosial

    Menyimpulkan hasil temuan mengenai

    konsep dasar Sosiologi sebagai dasar untuk

    memahami hubungan sosial antar individu,

    antara individu dan kelompok serta antar

    kelompok

    Mengomunikasikan:

    Memaparkan hasil pengamatan tentang

    hubungan sosial dan mendiskusikannya

    untuk mendalami konsep dasar Sosiologi

    jawab,disiplin,

    toleransi, jujur,

    kerjasama, gotong

    royong, cinta damai,

    responsif dan pro aktif

    serta kinerja siswa

    selama melakukan

    kegiatan baik kegiatan

    klasikal, mandiri,

    atau kelompok yang

    mengikuti prosedur

    atau aturan sesuai

    dengan yang

    ditetapkan dan/atau

    disepakati bersama.

    Portofolio:

    Menilai proses dan

    hasil kerja siswa

    berupa rangkaian

    proses sehingga

    terlihat kemajuan

    aspek tertentu mulai

    dari tahap awal

    sampai tahap akhir

    dalam memahami

    hubungan sosial antar

    individu, antara

    individu dan

    kelompok serta antar

    kelompok

    Sikap:

  • 11

    Menilai tanggapan

    dan pandangan siswa

    terhadap bentuk

    hubungan sosial di

    masyarakat melalui

    berbagai instrumen

    3.3 Menganalisis berbagai gejala sosial

    dengan menggunakan konsep-konsep

    dasar Sosiologi untuk memahami

    hubungan sosial di masyarakat

    4.3 Melakukan kajian, diskusi dan

    mengaitkan konsep-konsep dasar

    Sosiologi untuk mengenali berbagai

    gejala sosial dalam memahami

    hubungan sosial di masyarakat

    2. Ragam gejala sosial dalam

    masyarakat

    Mengamati:

    Mengamati ragam gejala sosial di

    masyarakat sekitar sebagai bentuk rasa

    ingin tahu atas penciptaan dan kebesaran

    Tuhan yang tercermin dan terwujud dalam

    kehidupan sosial

    Menanya:

    Mengajukan berbagai pertanyaan terkait

    hasil pengamatan dan mencermati berbagai

    gejala sosial dalam memahami hubungan

    sosial di masyarakat

    Mendiskusikan berbagai pertanyaan

    dengan mengaitkan kecenderungan gejala

    sosial di masyarakat sebagai akibat dari

    hubungan sosial

    Mengeksperimenkan/Mengeksplorasika

    n:

    Melakukan survey di masyarakat setempat

    tentang berbagai gejala sosial melalui

    observasi, wawancara, partisipasi dan

    kajian dokumen dan pustaka dengan

    Tes:

    Melakukan tes untuk

    mengetahui

    pemahaman siswa

    terhadap konsep dasar

    Sosiologi dalam

    mengenali berbagai

    gejala sosial di

    masyarakat

    Tugas:

    Membuat kesimpulan

    dengan mengaitkan

    konsep dasar

    Sosiologi dalam

    mengenali berbagai

    gejala sosial untuk

    memahami hubungan

    sosial dan menyebut

    sumber-sumber

    bacaan yang

    digunakan

    Proyek:

    9 minggu x

    3 JP

    Buku teks pelajaran,

    buku referensi yang

    relevan, majalah, jurnal,

    koran, hasil penelitian,

    gambar, diagram,

    grafik, peta, audio-

    visual, dan masyarakat

    di lingkungan setempat

  • 12

    menggunakan panduan yang telah

    dipersiapkan sebelumnya

    Mengasosiasikan:

    Menganalisis data dari hasil survey

    mengenai ragam gejala sosial di

    masyarakat dengan mengaitkan konsep

    dasar Sosiologi untuk memahami

    hubungan sosial dalam kehidupan

    kelompok dan masyarakat

    Menentukan sikap dalam mengkritisi

    berbagai gejala sosial dan mengajukan

    pendapat dan atau jalan keluar atas

    berbagai gejala sosial yang ada sebagai

    bentuk tanggungjawab sosial dalam

    kehidupan kelompok dan masyarakat

    Mengomunikasikan:

    Mengomunikasikan pendapat secara

    individu dan kelompok berdasarkan hasil

    survey mengenai berbagai gejala sosial

    terkait hubungan sosial dan pembentukan

    kelompok di masyarakat

    Merencanakan,

    melaksanakan, dan

    membuat laporan serta

    mempresentasikan

    hasil survey tentang

    keragaman gejala

    sosial di masyarakat

    Sikap:

    Menilai tanggapan

    dan pandangan siswa

    terhadap adanya

    keragaman gejala

    sosial di masyarakat

    melalui berbagai

    instrumen

    3.4 Menerapkanmetode-

    metodepenelitiansosial untuk

    memahami berbagai gejala sosial

    4.4 Menyusunrancangan,

    melaksanakandan menyusun laporan

    penelitian sederhana serta

    mengomunikasikannya dalam bentuk

    tulisan, lisan dan audio-visual

    3. Metode Penelitian

    Sosial

    Mengamati:

    Melakukan kajian pustaka tentang

    metode-metode penelitian sosial sebagai

    persiapan untuk merancang penelitian

    sederhana mengenai berbagai gejala sosial

    yang terjadi dalam kehidupan di

    masyarakat

    Tes:

    Melakukan tes untuk

    mengetahui

    pemahaman siswa

    terhadap metode

    penelitian sosial

    9 minggu x

    3 JP

    Buku teks pelajaran,

    buku referensi yang

    relevan, majalah, jurnal,

    koran, hasil penelitian,

    gambar, diagram,

    grafik, peta, audio-

    visual, dan masyarakat

    di lingkungan setempat

  • 13

    Menanya:

    Merumuskan pertanyaan terkait metode

    penelitian sosial yang akan digunakan

    dalam penelitian sederhana tentang

    berbagai gejala sosial di masyarakat

    Mengeksperimenkan/Mengeksplorasika

    n:

    Menyusun rancangan penelitian sederhana

    tentang berbagai gejala sosial terkait

    dengan hubungan sosial dan pembentukan

    kelompok dengan mengikuti langkah-

    langkah penelitian, yaitu penetapan topik,

    latar belakang, permasalahan, tujuan,

    metode, dan instrumen penelitian

    (pedoman wawancara dan pedoman

    observasi).

    Melakukan penelitian sederhana dengan

    menggunakan teknik wawancara,

    observasi, dan kajian dokumen atau kajian

    pustaka tentang ragam gejala sosial dalam

    masyarakat

    Mengasosiasikan:

    Mengolah data, menganalisis dan

    menyimpulkan hasil penelitian tentang

    berbagai gejala sosial di masyarakat

    Menyusun laporan hasil penelitian dengan

    mengikuti sistimatika penulisan ilmiah

    Portofolio:

    Menilai proses dan

    hasil kerja siswa

    berupa rangkaian

    proses sehingga

    terlihat kemajuan

    aspek tertentu mulai

    dari tahap awal

    sampai tahap akhir

    dalam menunjukkan

    sikap ilmiah

    Proyek:

    Merencanakan,

    melaksanakan, dan

    membuat laporan serta

    mempresentasikan

    hasil penelitian sosial

    sederhana tentang

    keragaman gejala

    sosial terkait

    hubungan sosial antar

    individu, antara

    individu dan

    kelompok serta antar

    kelompok di

    masyarakat

    Sikap:

    Menilai tanggapan

    dan pandangan siswa

    terhadap pentingnya

  • 14

    Mengomunikasikan:

    Menyajikan hasil laporan dalam berbagai

    bentuk, seperti tulisan/artikel, foto,

    gambar, tabel, grafik, dan audio-visual

    dengan tampilan yang menarik dan mudah

    dibaca.

    penelitian sosial

    dalam masyarakat

    melalui berbagai

    instrumen

  • 15

    YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

    SEKOLAH MENENGAH ATAS TARUNA NUSANTARA

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    (RPP)

    Satuan Pendidikan : SMA Taruna Nusantara

    Mata Pelajaran : Sosiologi

    Kelas/Semester : X / I

    Materi pokok : Individu, kelompok dan hubungan sosial

    Pertemuan ke- :

    Alokasi Waktu : 3 pertemuan (3 x 45 Menit)

    A. Kompetensi Dasar

    1.1 Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain

    2.1 Mensyukuri keberadaan diri dan keberagaman sosial sebagai anugerah Tuhan

    Yang Maha Kuasa

    2.2 Merespon secara positif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar.

    3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial

    antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok

    4.2 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi

    untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan

    kelompok serta antar kelompok.

    B. Indikator Pencapaian Kompetensi

    1.1 Saling menghargai dan menghormati antar umat beragama untuk persatuan

    Bangsa.

    2.1 Memiliki kesadaran terhadap keberadaan diri sebagai makhluk sosial yang

    tinggal di tengah keberagaman masyarakat.

    2.2 Mengidentifikasi serta menunjukkan respon yang positif terhadap gejala

    sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.

    3.2.1 Mendekripsikan pengertian individu, kelompok dan interaksi.

  • 16

    3.2.2 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial dalam masyarakat

    sebagai upaya menciptakan hubungan yang harmonis.

    C. Tujuan Pembelajaran

    Melalui membaca buku, diskusi dan pengamatan lingkungan siswa memiliki

    sikap patuh terhadap agama yang dianutnya dan menghormati agama lain.

    Melalui ceramah dengan PPT, membaca buku teks dan diskusi siswa mampu

    mendeskripsikan pengertian individu, kelompok dan interaksi sosial.

    Melalui diskusi kelompok siswa mampu mengidentifikasi berbagai bentuk

    interaksi sosial guna membina hubungan yang baik di dalam kehidupan

    bermasyarakat demi terciptanya masyarakat yang harmonis.

    D. Materi Ajar

    1. Individu dan kelompok

    2. Interaksi Sosial

    Faktor Interaksi Sosial

    Syarat-Syarat Interaksi Sosial

    - Kontak

    - Komunikasi

    3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

    Proses asosiatif (Association Process)

    Proses disasosiatif (Disassociation Process)

    E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

    Pendekatan : Scientific learning

    Model : STAD ( Student Team Achievement Division)

    Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

  • 17

    F. Kegiatan Pembelajaran

    Kegiatan Deskripsi Alokasi

    waktu

    Pendahuluan Memberikan salam.

    Mempersilakan salah satu siswa memimpin laporan dan

    Doa.

    Menanyakan kehadiran siswa yang tidak hadir.

    Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk

    belajar.

    Mengapersepsi siswa materi sebelumnya (perubahan sosial

    budaya).

    Menyampaikan tujuan pembelajaran guna memotivasi

    siswa.

    10 menit

    Inti Menanya

    Pamong menanyakan tentang pemahaman awal siswa

    mengenai hal-hal yang berkaitan dengan individu,

    kelompok dan interaksi sosial.

    Pamong menayangkan gambar dengan power point,

    kemudian menanyakan maksud dari gambar.

    Mengamati

    Pamong mengarahkan siswa untuk mengamati gejala-gejala

    sosial yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan materi

    interaksi sosial.

    Mengeksperimenkan / Mengeksplorasi

    Pamong menjelaskan tentang pengertian individu,

    kelompok dan interaksi sosial.

    Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok yang beranggotakan 5-

    6 siswa untuk menganalisis bentuk proses interaksi

    100

    menit

  • 18

    (asosiatif dan disosiatif).

    Setiap siswa menulis di buku catatan masing-masing.

    Mengasosiasikan

    Masing-masing kelompok diarahkan untuk menganalisis

    masing-masing bentuk interaksi sosial serta aplikasinya di

    masyarakat.

    Mengomunikasikan

    Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

    pekerjaanya di depan kelas supaya hasil diskusi dapat dikaji

    ulang lebih luas dan terbuka oleh kelompok lain.

    Penutup Klarifikasi/kesimpulan terhadap materi dibantu oleh guru

    menyimpulkan materi interaksi sosial.

    Pamong memberi evaluasi secara umum terhadap

    keseluruhan siswa dikelas untuk mengukur ketercapaian

    tujuan pembelajaran.

    Siswa melakukan refleksi dengan cara memberi evaluasi

    terhadap hasil diskusi kelompok melalui kuis.

    Siswa diberi tugas tentang kasus-kasus yang berkaitan

    dengan bentuk-bentuk interaksi sosial dalam bentuk artikel

    analisis kasus (tugas kelompok dikumpulkan 1 minggu yang

    akan datang)

    Siswa diarahkan untuk mengahiri kelas dengan laporan.

    Mengucapkan salam untuk mengakhiri kelas.

    25 menit

    G. Sumber dan Media Belajar :

    Buku sumber Sejarah SMA X

    - Muin, I. 2013. Sosiologi : untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Erlangga

    - Maryati, K dan Suryawati, J. 2012. SOSIOLOGI untuk SMA/MA kelas X .

  • 19

    Jakarta :Esis

    Media Belajar

    - White board

    - Power point

    - Video pembelajaran

    - Kartu kuis

    H. Penilaian Hasil Belajar

    Non Tes

    1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)

    2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)

    3. Membuat artikel tentang analisis kasus-kasus yang berkaitan dengan

    bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi di masyarakat. ( artikel ditulis

    dalam kertas folio bergaris dan ditulis tangan)

    Magelang, 17 September 2013

    Mengetahui,

    Kepala Sekolah, Guru Mapel,

    ( ) ( )

    NIP. NIP.

  • 20

    YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN

    PERUMAHAN

    SEKOLAH MENENGAH ATAS TARUNA NUSANTARA

    ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER 1

    TAHUN PELAJARAN 2013/2014

    Mata Pelajaran : Sosiologi

    Kelas : X (sepuluh)

    Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada

    huruf A, B, C, D, atau E!

    1. Hubungan antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi, sebagai(yang

    merupakan) bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial

    dalam konteks sosiologi disebut...

    a. kontak

    b. interaksi sosial

    c. komunikasi

    d. interelasi

    e. sosialisasi->tindakan sosial

    2. Tindakan meniru seluruh sikap, tindakan, tingkah laku seseorang secara

    berlebihan adalah...

    a. motivasi

    b. imitasi

    c. identifikasi

    d. sugesti

    e. simpati

    3. Seorang anak kecil berlari sambil meniru gerakan ayahnya ketika mengendarai

    mobil dalam sosiologi disebut...

    a. Motivasi

    b. Imitasi

    c. Identifikasi

  • 21

    d. Sugesti

    e. simpati

    4. Bersedia mengikuti kemauan orang lain dengan pertimbangan sikap kritis dan

    rasional adalah salah satu bentuk...

    a. Motivasi

    b. Imitasi

    c. Identifikasi

    d. Sugesti

    e. simpati

    5. Untuk soal no 5 perhatikan matrik (aktifitas)dibawah ini.

    1. Berjabat tangan

    2. Menitipkan pesan ke orang lain

    3. Menatap mata audien saat berbicara

    4. Menepuk bahu

    5. Membaca surat

    Berdasarkan matrik diatas manakah yang termasuk bentuk dari kontak primer...

    a. A,B dan C

    b. A,B dan E

    c. A,D dan C

    d. A,B dan D

    e. A,D dan E (1, 4, dan 5)

    6. Komunikasi bisa berlangsung bengan baik apabila memenuhi komponen...

    a. Sender, receiver,dan message

    b. Sender, reply, message dan feedback

    c. Sender,repeter, message dan feedback

    d. Sender, receiver, message dan feedback

    e. Sender, receiver, message dan feedball

    7. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri dari interaksi sosial adalah

    a. Adanya Komunikasi

    b. Jumlah pelaku dua orang atau lebih

    c. Adanya suatu dimensi kewilayahan,

  • 22

    d. Adanya tujuan yang hendak dicapai

    e. Adanya dimensi waktu

    8. Orang yang menyampaikan pesan perasaan atau pikiran kepada pihak lain disebut...

    a. sender

    b. receiver

    c. repeater (symbol)

    d. message

    e. feedback

    9. Sesuatu yang disampaikan oleh komunikator yang dapat berupa informasi, instruksi atau perasaan merupakan....

    a. sender

    b. receiver

    c. repeater

    d. message

    e. feedback

    10. Kotak yang bertanda tanya pada gambar di bawah merupakan komponen...

    Pada bagan alur komunikasi berikut ini, tanda kotak ini merupakan salah satu

    unsur komunikasi yaitu...

    a. sender,

    b. receiver

    c. repeater

    d. message

    e. feedback

    ?

  • 23

    11. pada pernyataan dibawah ini manakah yang bukan faktor-faktor interaksi sosial tersebut....

    a. Imitasi

    b. Sugesti

    c. Identifikasi

    d. Empati

    e. Kontravensi

    12. Seorang anak dipeluk ibunya saat ia menangis. Hal itu termasuk dalam faktor interaksi yang disebut...

    a. Imitasi

    b. Sugesti

    c. Identifikasi

    d. Empati

    e. Simpati

    13. Pernyataan dibawah ini manakah yang termsuk jenis perilaku identifikai....

    a. seorang anak yang mengidolakan ayahnya yang memebuatnya igin mejadi sepertinya

    b. seorang anak menirukan gaya superhero

    c. ibu berobat ke dukun karena ia percaya akan sembuh jika ia ke dukun

    d. ayah memberikan dorongan anaknya agar menjadi juara

    e. merasa kasihan ketika melihat bencana alam

    14. Dorongan yang diberikan seorang ibu agar anaknya semangat belajar untuk mendapatkan nilai baik, hal demikian dinamakan....

    a. Imitasi

    b. motivasi

    c. Identifikasi

    d. Empati

    e. Simpati

    15. Bentuk interaksi sosial menurut Gillin dibagi menjadi dua macam proses yaitu...

    a. proses assosiatif dan proses dissosiatif

    b. proses assosiatif dan proses issosiatif

    c. proses monossosiatif dan proses dissosiatif

  • 24

    d. proses monossosiatif dan proses issosiatif

    e. proses dissosiatif dan proses issosiatif

    Untuk soal nomor 15 dan 16 perhatikan data dibawah ini :

    A. Cooperation

    B. Akomodasi

    C. Konflik

    D. Asimilasi

    E. Pertikaian

    F. Akulturasi

    G. Competition

    H. Contravention

    16. Berdasarkan daftar diatas, manakah yang termasuk dalam jenis interaksi sosial yang bersifat menyatukan..

    a. A,B,C dan D

    b. A,B,D dan E

    c. A,B,D dan F

    d. A,C,D dan F

    e. A,B,C dan F

    17. Pada poin G dan H termasuk dalam jenis interaksi sosial yang bersifat..

    a. Asosiatif

    b. Dissosiatif

    c. Monosiatif

    d. Issosiatif

    e. Menyatukan

    18. Dari beberapa istilah dibawah ini manakah yang sesuai dengan pengertiannya?

    A Kerjasama Proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia

    yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk

    mengatasi ketegangan

    B Akomodasi Usaha bersama antar individu atau antar kelompok guna

    mencapai tujuan bersama

    C Asimilasi Usaha untuk mengurangi perbedaan antar individu

    atau kelompok guna mencapai suatu kesepakatan

    atau tujuan bersama

  • 25

    D Akulturasi Proses dimana individu atau kelompok menentang pihak

    lain secara sembunyi-sembunyi

    D Kontravensi Proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur

    kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu

    kelompok tanpa menghilangkan kebudayaan asal

    19. Berdasarkan pelaksanaannya menurut James Thompson dan Wiliam J.McEwen kerja sama dibagi menjadi lima bentuk, yaitu...

    a. gotong royong, koalisi, bergainig, joint venture, kooptasi

    b. gotong royong, koalisi, bergaining, joint-venture, koordinasi

    c. gotong royong, konsoliasi, bargaining, joint-venture, kooptasi

    d. gotong royong, konsiliasi, bergaining, joint-venture, kooptasi

    e. gotong royong, koalisi, bargaining, joint-venture, koordinasi

    20. Dibawah ini manakah yang bukan merupakan bentuk dari akomodasi..

    a. arbitrasi

    b. adjudikasi

    c. Kooptasi

    d. Koersi

    e. segregasi

    21. Proses dimana akomodasi dilakukan oleh suatu lembaga pengadilan disebut ...

    a. koersi

    b. arbitrasi

    c. adjudikasi

    d. mediasi

    e. kompromi

    22. Gejala sosial dibawah ini manakah yang termasuk bentuk akulturasi?

    a. Meniru sikap dan tindakan orang lain

    b. Gotong royong dalam pembuatan jembatan desa

    c. Membantu korban bencana alam

    d. Bentuk gereja blenduk di semarang bentuk perpaduan antara unsur islam dan kristen

    e. Menghancurkan pihak lawan secara sengaja

    Untuk soal no 23 dan 24 perhatikan penyataan dibawah ini.

    A. Toleransi antarkelompok yang berbeda kebudayaan.

    B. Kesediaan menghormati dan menghargai orang lain

  • 26

    C. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru.

    D. Perkawianan dengan perbedaan kebudayaan

    E. Perasaan kebudayaan sendiri lebih tinggi dibanding kebudayaan lainnya.

    23. Berdasarkan pernyataan diatas, manakah yang merupakan faktor pendorong terjadinya asimilasi?

    a. A, B, dan E

    b. A,B dan D

    c. A, C, dan E

    d. B, C, dan D

    e. C, D, dan E

    24. Sedangkan faktor penghambat asimilasi terdapat di poin?

    a. A dan B

    b. A dan C

    c. B dan C

    d. D dan E

    e. C dan D

    25. Proses interaksi dimana terdapat dua individu atau lebih yang saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenanagan disebut...

    a. kontravensi

    b. Persaingan

    c. Pertikaian

    d. Konflik

    e. Kekerasan

    26. Lantaran tidak suka dengan yuli, siska menyebarkan gosip ke teman-temannya. Hal tersebut merupakan contoh dari....

    a. Kontravensi

    b. Persaingan

    c. Pertikaian

    d. Konflik

    e. Kekerasan

    27. Manakah yang termasuk kontravensi taktis?

    a. Penolakan

    b. Desas-desus

  • 27

    c. Provokasi

    d. Penghasutan

    e. penyagkalan

    28. Proses sosial dimana seorang individu atau kelopok berusaha memenuhi kebuatuhannya dengan jalan menentang pihak lain lewat ancaman disebut...

    a. konflik

    b. kontravensi

    c. Pertikaian

    d. Perselisihan

    e. Kekerasan

    29. Fenomena krisis Suriah, perebutan jalur gaza merupakan contoh proses interaksi sosial yang disebut...

    a. Konflik

    b. Persaingan

    c. Pertikaian

    d. Gencatan senjata

    e. kontravensi

    30. Manakah yang bukan merupakan penyebab terjadinya konflik secara umum..

    a. Perbedaan Individu

    b. Perbedaan latar belakang budaya

    c. Perbedaan kepentingan

    d. Perubahan sosial budaya

    e. Persamaan kepentingan

  • 28

    LAMPIRAN DOKUMENTASI

    Gambar 1. Proses KBM dengan kelas

    XII IS 2

    Gambar 3. Presentasi kelas pada KBM

    kelas X peminatan Sosiologi

    Gambar 2. Proses diskusi kelas pada

    pembelajaran

    Gambar 4. Proes tanya jawab pada

    KBM