LAPORAN PPL 2-Muhariyadi Tri Yuli S-3401410031
-
Upload
muhariyadiss -
Category
Documents
-
view
161 -
download
0
description
Transcript of LAPORAN PPL 2-Muhariyadi Tri Yuli S-3401410031
-
i
LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II
DI SMA TARUNA NUSANTARA
KABUPATEN MAGELANG
Oleh:
Nama : Muhariyadi Tri Yuli S
NIM : 3401410031
Prodi : Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
-
ii
PENGESAHAN
Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL Unnes.
Hari : Selasa
Tanggal : 8 Oktober 2013
Disahkan oleh :
Koordinator
Dosen pembimbing A.n Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara
Wakil Kepala Sekolah Pendidikan
Dr. Subiyantoro,M.Hum. Drs. YB. Suparmono, M.Si. NIP 19680213 199203 1 002 NIP 19580123 198103 1 004
Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes
Ttd.
Drs. Masugiono, M.Pd
NIP. 19520721 198012 1 001
-
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan
karunianya yang diberikan kepada mahasiswa praktikan, sehingga mahasiswa
praktikan dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) dengan
baik dan lancar. Tulisan ini merupakan laporan hasil Praktik Pengalaman
Lapangan II (PPL II) yang berorientasi pada praktik belajar mengajar di kelas.
Dalam pelaksanaan, praktikan memperoleh bantuan, bimbingan, dan pengarahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu praktikan mengucapkan kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Fatkhur Rohman M. Hum., selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang (Unnes),
2. Bapak Drs. Masugino, M.Pd,selaku Koordinator PPL Unnes,
3. Bapak Bambang Sumaryanto, S.E., M.M., selaku Kepala Sekolah SMA Taruna
Nusantara yang telah memberi izin dalam pelaksanaan PPL,
4. Bapak Dr. Subyantoro, M.Hum, selaku Koor Dosen Pembimbing PPL Unnes,
5. Bapak Drs. Endang Sutisna, selaku Koordinator Guru Pamong SMA Taruna
Nusantara Magelang
6. Bapak Kuncoro Bayu Prasetyo, S.Ant., M.A., selaku dosen Pembimbing PPL
Jurusan Sosiologi & Antropologi Unnes,
7. Bapak Bambang Edy S, S.Sos, selaku Guru Pamong Mata Pelajaran Sosiologi,
8. Ayah dan Ibu yang selalu selalu mencurahkan perhatian dan doanya.
9. Pamong P3 dan Pamong Administrasi, serta seluruh staf karyawan SMA
Taruna Nusantara,
10. Siswa-siswi SMA Taruna Nusantara,
11. Rekan-rekan PPL semuanya, terima kasih atas kerjasamanya,
12. Semua pihak yang telah membantu selama pelaksanaan PPL ini berlangsung.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi seluruh civitas akademika, khususnya
bagi calon guru yang ingin terus maju dan berkarya. Akantetapi, praktikan juga
menyadari bahwa laporan ini masih belum dapat dikatakan sempurna. Sehingga
kritik dan saran yang membangun sangat dinantikan.
Magelang, 8 Oktober 2013
Praktikan
-
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 1
C. Manfaat ....................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 3
A. Pengertian PPL ........................................................................... 3
B. Dasar .......................................................................................... 3
C. Kurikulum .................................................................................. 4
BAB III PELAKSANAAN .................................................................. 7
A. Waktu dan Tempat ...................................................................... 7
B. Tahapan Kegiatan ...................................................................... 7
C. Materi kegiatan .......................................................................... 9
D. Proses Pembimbingan ................................................................ 10
E. Hal-hal yang mendukung dan menghambat selama PPL ............. 11
BAB IV PENUTUP ............................................................................. 12
A. Simpulan ..................................................................................... 12
B. Saran .......................................................................................... 12
Refleksi Diri ........................................................................................ 13
Lampiran ............................................................................................ 16
-
v
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan Taruna Nusantara
2. Jadwal Kegiatan Praktikan
3. Jadwal Mengajar Mahasiswa PPL Mata Pelajaran Sosiologi
4. Perangkat Pembelajaran
a. Silabus
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c. Soal Ulangan
5. Dokumentasi
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan dalam upaya mencapai tujuannya selalu berusaha
memiliki tenaga pendidik yang kompeten dan professional, dimaksudkan agar
pendidikan yang diberikan berjalan dengan efisien dan efektif. Sejalan dengan hal
tersebut Universitas Negeri Semarang (Unnes) didirikan guna mempersiapkan
seorang tenaga pendidik yang berkompeten dan professional diberbagai bidang
ilmu pendidikan. Sehingga untuk menghasilkan lulusan yang diharapkan,
mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang mengambil program kependidikan
wajib melaksanakan pelatihan yang disebut Praktik Pengalaman Lapangan.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan serangkaian kegiatan
kurikuler yang wajib ditempuh oleh mahasiswa program kependidikan, agar
mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan
lainnya. Pelaksanaan PPL tersebut dilakukan di sekolah yang telah bekerja sama
dengan Unnes. PPL dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu PPL I yang merupakan
observasi sekolah dan PPL II merupakan pembelajaran mandiri di kelas.
SMA Taruna Nusantara merupakan salah satu sekolah kerja sama dalam
pelksanaan PPL Kerjasama antara Unnes dengan SMA Taruna Nusantara
merupakan kerjasama yang ketiga kalinya dan mendapat apresiasi yang baik.
SMA yang bercirikan kenusantaraan dan merupakan sekolah boarding school
membuat praktikan dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak dibanding
sekolah lain sehingga akan menjadi bekal yang sangat besar dalam membentuk
pendidik profesional dan kompeten dalam membangun kecerdasan kehidupan
bangsa.
B. Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membentuk mahasiswa peserta
didik praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai
dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
-
2
kompetensi sosial hal itu seperti yang dituangkan dalam Peraturan Rektor
Universitas Negeri Semarang No. 22 tahun 2008 BAB I Pasal 3. Selain itu Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk mengenalkan kondisi dan situasi
sekolah agar mahasiswa praktikan terbiasa dan dapat beradaptasi dengan
lingkungan sekolah.
C. Manfaat PPL
Pelaksanaan PPL diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak dan kepada semua komponen yang terkait, yaitu mahasiswa (praktikan),
sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
1. Manfaat bagi mahasiswa praktikan
- Mendapatkan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama
perkuliahan melaui proses belajar mengajar di kelas.
- Mengetahui dan memahami secara langsung proses kegiatan belajar
mengajar dan kegiatan lainnya di sekolah latihan.
- Mengetahui dan menerapkan secara langsung proses pembuatan perangkat
pembelajaran yang dibimbing langsung oleh guru pamong.
- Mendewasakan pola pikir dan meningkatkan daya nalar mahasiswa
praktikan dalam memecahkan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
2. Manfaat bagi sekolah
- Meningkatkan kualitas pendidik.
- Meningkatkan keprofesionalan pendidik.
- Mendapat masukan dan saran yang dapat membangun sekolah ke arah
yang lebih baik.
3. Manfaat bagi Unnes
- Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian.
- Memperluas dan meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan sekolah
yang terkait.
- Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL, sehingga
kurikulum, metode, dan pengelolaan proses belajar mengajar di instansi
atau sekolah dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di lapangan.
-
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian PPL
Praktik Pengalaman lapangan (PPL) adalah kegiatan intrakurikuler yang
wajib diikuti oleh mahasiswa Unnes yang menempuh program studi
kependidikan. PPL meliputi serangkaian kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan dan berlaku di sekolah latihan,
yang merupakan sebagai latihan untuk menerapkan teori yang diperoleh pada
semester-semester sebelumnya. Sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
agar mereka memeroleh pengalaman dan keterampilan dalam penyelenggaraan
dan pengajaran di sekolah maupun di luar sekolah.
PPL sebagai salah satu bentuk kuliah Praktik Pengajaran dilaksanakan
dalam 2 tahap yaitu:
1. PPL I, dilaksanakan minimal pada semester VII dengan materi PPL
mencakup observasi fisik sekolah dan observasi tentang tugas-tugas di
sekolah.
2. PPL II, dilaksanakan pada semester VII atau mahasiswa yang telah
mengambil SKS minimal 110, tanpa nilai E dan telah mengikuti kuliah
Dasar Proses Pembelajaran/SBM.
Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian
integral dari kurikulum pendidikan tenaga kependidikan, dengan berdasarkan
kompetensi yang termasuk dalam program kurikulum Unnes. Oleh karena itu
Praktik Pengalaman Lapangan wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Unnes yang
mengambil program studi pendidikan. PPL berfungsi membekali mahasiswa
praktikan agar mereka memiliki kompetensi profesional, kompetensi personal,
dan kompetensi kemasyarakatan.
B. Dasar Praktik Pengalaman Lapangan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini mempunyai dasar
hukum, sebagai landasan pelaksanaannya, yaitu:
-
4
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara RI Tahun 2003 No. 78, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4301).
2. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI
Tahun 2005 No. 157, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4586).
3. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara RI Tahun 1999 No. 115, Tambahan Lembaran Negara
RI No. 3859).
4. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 No. 41, Tambahan Lembaran
Negara RI No. 4496).
5. Keputusan Presiden
a. No. 271 Tahun 1965 tentang pengesahan pendirian IKIP Semarang.
b. No. 124/M Tahun 1999 tentang perubahan-perubahan Institut Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung dan Medan menjadi
Universitas.
c. No. 132/M Tahun 2006 tentang pengangkatan Rektor Universitas
Negeri Semarang.
6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unnes
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional:
a. No. 234/U/2000 tentang Pedoman Pendidrian Perguruan Tinggi.
b. No. 225/O/2000 tentang Status Universitas Negeri Semarang.
c. No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar.
d. No. 045/U/2002 tentang kurikulum inti.
e. No. 201/O/2003 tentang Perubahan Kepmendikbud.
f. No. 278/O/1999 tentang organisasi dan Tata Kerja Unnes.
8. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang:
a. No. 46/O/2001 tentang Jurusan dan Program Studi di Lingkungan
Fakultas serta Program Studi pada Program Pascasarjana Unnes
b. No. 162/O/2004 tentang penyelenggaraan Pendidikan di Unnes.
-
5
c. No. 35/O/2006 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi
Mahasiswa Program Kependidikan Unnes
d. No. 163/O/2004 tentang Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Unnes
C. Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran
Secara empiris dapat diketahui bahwa keberhasilan pembangunan
pendidikan yang bermutu dipengaruhi oleh ketersediaan berbagai komponen
pendukungnya. Salah satu di antaranya yaitu kurikulum yang dikembangkan dan
digunakan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta perkembangan berbagai tantangan dan
tuntutan kompetensi yang diperlukan dalam pembangunan peradaban manusia
Indonesia yang dicita-citakan pada masa mendatang.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum dirancang oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Kurikulum antara lain berisi landasan yang dipakai sebagai acuan dan
pedoman dalam pengembangan kurikulum, tujuan pendidikan nasional, tujuan
pendidikan menengah dan tujuan pada pendidikan pada Sekolah Menengah Atas.
Adapun untuk tujuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah itu sendiri
dan Sekolah Menengah Atas adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
-
6
budaya, dan alam sekitar. Tujuan pendidikan pada Sekolah Menengah
Atas mengacu pada tujuan pendidikan menengah dan mengutamakan
penyiapan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
pendidikan tinggi.
Kurikulum yang saat ini diterapkan di Sekolah Menengah adalah
kurikulum yang memperhatikan kompetensi yang dimiliki peserta didik. Saat ini
penerapan kurikulum di Sekolah Menengah Atas pada tahun ajaran 2013/2014
diterapkan secara berjenjang yaitu kurikulum KTSP yang diterapkan di kelas XI
dan XII dan Kurikulum 2013 diterapkan dikelas X.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sendiri merupakan suatu
kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran,
yaitu sekolah dan satuan pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud
reformasi pendidikan yang memberikan otonomi pada sekolah dan satuan
pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan,
dan kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan
pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru
dan staf sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait,
dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya
kurikulum.
Kurikulum 2013 diterapkan secara bertahap dan berjenjang. Artinya
Kurikulum 2013 pada tahun pertama hanya diterapkan di beberapa sekolah model
terlebih dahulu. Selain itu, Kurikulum ini juga hanya diterapkan di kelas X
jenjang SMA pada tahun pertama. Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis
kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum
dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian
kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan
hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum
dartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen
kurikulum oleh seluruh peserta didik.
-
7
BAB III
PELAKSANAAN
A. Waktu
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II di SMA Taruna Nusantara
dilaksanakan mulai tanggal 24 Agustus dan berakhir pada tanggal 19 Oktober
2013.
B. Tempat
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II dilaksanakan di SMA Taruna
Nusantara yang berada di Jalan Raya Purworejo, Km.5, Kab. Magelang.
C. Tahapan Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Praktik Pengalaman Lapangan terdapat
beberapa tahap. Tahap kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Penerjunan ke sekolah
Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
ditentukan oleh UPT PPL Unnes, yaitu mulai tanggal 29 Juli 2013 dan berakhir
pada tanggal 19 Oktober 2013. Adapun penyerahan mahasiswa PPL kepada pihak
Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara yaitu oleh dosen koordinator PPL di
SMA Taruna Nusantara yaitu dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Agustus 2013
yang bertempat di wisma tamu SMA Taruna Nusantara.
2. Pengamatan atau pengajaran model (teaching models)
Pelaksanaan pelatihan pengajaran terhadap praktikan dilaksanakan pada
minggu pertama pelaksanaan PPL II. diawali dengan pengajaran model oleh
pamong selama beberapa hari dibeberapa kelas yang mempunyai karakter peserta
didik yang berbeda-beda. Dalam pengajaran model, praktikan menyaksikan
bagaimana pamong menyampaikan materi dalam proses kegiatan belajar
mengajar, bagaimana pamong mengelola kondisi kelas, dan bagaimana pamong
menghadapi perilaku peserta didik yang menyimpang.
Dalam pelaksanaan pelatihan pengajaran ini, praktikan mempelajari
bagaimana cara pamong melakukan pembelajaran dan memperhatikan situasi
-
8
kelas dan peserta didik sebagai pedoman dalam pelaksanaan praktik mengajar
pada saat PPL II.
3. Micro teaching
Pelatihan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diminggu
pertama setelah praktikan melakukan pengamatan kegiatan belajar mengajar di
kelas pamong. Micro teaching dilakukan sebelum melakukan pembelajarn riil di
kelas, hal ini dimaksudkan agar praktikan lebih siap ketika melakukan praktek
langsung di kelas. Dalam micro teaching praktikan diamati dan dibimbing oleh
pamong.
4. Pengajaran terbimbing
Pelatihan pengajaran terhadap praktikan di SMA Taruna Nusantara
diawali dengan pengajaran terbimbing dan diamati oleh pamong selama beberapa
kali pertemuan. Dalam pengajaran terbimbing, praktikan sudah mendapat tugas
mengajar dengan pamong mengawasi dari belakang dan sesekali
mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar. Selesai pengajaran terbimbing,
Praktikan mendapat suatu pengarahan dari guru pamong tentang hal-hal yang
perlu diperbaiki dalam pembelajaran berikutnya. Dalam pengajaran model,
praktikan menyaksikan bagaimana guru pamong menyampaikan materi dalam
proses kegiatan belajar mengajar, bagaimana guru pamong mengelola kondisi
kelas, dan bagaimana guru pamong menghadapi perilaku peserta didik yang
menyimpang.
Dalam pelaksanaan pelatihan pengajaran ini, praktikan mempelajari
bagaimana cara guru pamong melakukan pembelajaran dan memperhatikan situasi
kelas dan peserta didik sebagai pedoman dalam pelaksanaan praktik mengajar
pada saat PPL II. Hal ini menjadi masukan bagi guru praktikan agar dalam
pengajaran berikutnya akan lebih baik.
5. Pengajaran mandiri
Selama pengajaran mandiri, guru pamong hanya memantau dari belakang
dan sesekali mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar. Melalui pengajaran
mandiri, praktikan mengeluarkan kemampuannya menjadi guru yang professional
sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan efektif
-
9
mencapai kompetensi yang telah direncanakan dalam perangkat pembelajaran. Di
SMA Taruna Nusantara praktikan melaksanakan latihan mengajar di beberapa
kelas.(Adapun jadwal kegiatan terlampir).
Selain belajar mengelola pembelajaran di kelas, praktikan juga belajar
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) dan media pembelajaran
secara lengkap. Hal ini dilakukan agar praktikan belajar disiplin dalam merancang
suatu pembelajaran.
6. Pelaksanaan ujian praktik mengajar
Pelaksanaan ujian mengajar dilaksanakan setelah mahasiswa praktikan
dianggap telah benar-benar mandiri dalam pelaksanaan ujian praktik mengajar
masing-masing pamong berbeda-beda, bergantung pada kesepakatan antara guru
pamong dengan praktikan. Penilaian ini diantaranya penilaian persiapan
pengajaran, proses belajar mengajar, dan komunikasi dengan siswa di kelas.
7. Penyusunan laporan
Setelah melalui berbagai kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL),
baik terbimbing maupun mandiri, maka pada minggu terakhir pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa menyusun laporan. Dilkukan di minggu
terakhir pelaksanaan PPL II
8. Penarikan PPL
Penarikan akan dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2013 yang
menandai berakhirnya pelaksanaan PPL II. Penarikan dilaksanakan di Wisma
Tamu SMA Taruna Nusantara.
D. Materi Kegiatan
Materi kegiatan dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II antara lain:
1. Latihan membuat RPP dan media pembelajaran yang dibimbing oleh guru
pamong masing-masing.
2. Melakukan micro teaching di lab IPS yang dibimbing oleh pamong.
3. Melakukan latihan pengajaran di dalam kelas sesuai dengan bidang studi
masing-masing yang dibimbing oleh guru pamong masing-masing.
4. Membuat soal pilihan ganda sebagai bahan evaluasi siswa.
-
10
5. Memberikan Special Treatment atau pembelajaran tambahan bagi siswa
saat menjelang ulangan harian.
E. Proses Pembimbingan
1) Bimbingan dengan Guru Pamong
Selain bimbingan dan arahan mengajar di kelas, guru pamong juga
memberikan arahan pada praktikan untuk belajar membuat a) Bahan untuk
mengajar; b)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; c) Analisis Soal; d) Kisi-
kisi Soal; e) Soal ulangan Harian; f) Hal-hal lain yang berhubungan dengan
tugas keguruan.
2) Bimbingan dengan Dosen Pembimbing
Hal-hal yang dikoordinasikan antara lain, a) Materi yang diajarkan; b)
Sistem pengajaran yang baik; c) Kesulitan-kesulitan selama PPL di sekolah
latihan; d) Masalah-masalah yang menghambat selama PPL di sekolah
latihan; e) Informasi-informasi terbaru baik dari sekolah latihan maupun
UPT; dan f) Pelaksanaan ujian praktik mengajar.
F. Hal-Hal Yang Mendukung dan Menghambat Selama Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
1. Hal-hal yang mendukung:
a. Sarana prasarana yang memadai antara lain disediakannya ruang khusus
bagi mahasiswa PPL
b. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah pamong serta karyawan yang
telah menyediakan waktu bagi mahasiswa PPL dalam menggali
informasi.
c. Keterbukaan dari pihak sekolah dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pihak praktikan.
d. Guru pamong dan guru koordinator yang selalu bersedia membimbing
mahasiswa PPL dalam menjalankan tugas-tugas PPL II ini.
e. Siswa SMA Taruna Nusantara yang bersikap ramah sehingga
membantu mahasiswa PPL dalam latihan pengajaran keaantusiasan
-
11
yang tinggi dalam kegiatan belajar mengajar sehingga praktikan
termotivasi untuk dapat mengajar dengan baik dan benar.
2. Hal-hal yang menghambat:
a. Keminiman pengetahuan dan wawasan praktikan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan Praktik Pengalaman Lapangan ini.
b. Keterbatasan pengalaman mahasiswa PPL dalam membuat perangkat
pembelajaran dan penguasaan materi.
c. Keterbatasan siswa dalam mengakses informasi secara up date sehingga
menyulitakn praktikan dalam memberikan materi secara aplikatif
-
12
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Program pengalaman Lapangan (PPL) II memiliki perana yang sangat
besar dalam pencapaian lulusan yang berkualitas dan berkompeten bagi setiap
mahasiswa program pendidikan, yaitu sebagai tambahan wawasan mengenai
aktualisasi kurikulum dan perangkat yang menyertainya pada sekolah. Dengan
adanya PPL II mahasiswa praktikan akan terbuka pandangannya tentang kondisi
realitas sekolah di masyarakat yang pada nantinya akan digeluti ketika menjadi
seorang guru. Dilihat dari kondisi maupun keadaan sekolah, SMA Taruna
Nusantara sudah baik dan sangat memberikan pengalaman serta pendidikan yang
lebih kepada mahasiswa praktikan dimana hal tersebut merupakan bekal yang
bermanfaat bagi para calon tenaga pendidik.
B. Saran
Berakhirnya pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) di
SMA Taruna Nusantara meninggalkan banyak manfaat dan kenangan manis yang
tidak akan praktikan lupakan. Namun perkenankan praktikan memberikan saran
demi meningkatkan kelancaran pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2
(PPL II) dimasa yang akan datang, yaitu :
1. Bagi Sekolah latihan
Pelaksanaan proses pembelajaran di SMA Taruna Nusantara harus lebih
ditingkatkan dalam berbagai hal, misalnya kedisiplinan peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Bagi Mahasiswa Praktikan
a. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II ini menuntut praktikan
untuk lebih aktif dan kreatif dalam pengguanaan metode dan model
pembelajaran yang sesuai pada saat pelaksanaan proses pembelajaran.
-
13
b. Praktikan diharapkan untuk lebih bisa menguasai kelas dan
membimbing, serta memberikan motivasi kepada peserta didik saat
proses pembelajaran berlangsung.
c. Praktikan harus mampu menggunakan sarana prasarana yang ada di
sekolah latihan dan harus lebih kreatif dalam membimbing peserta
didik untuk memahami setiap materi yang diajarkan.
3. Bagi Pihak UPT PPL Unnes
Pihak UPT PPL Unnes harus lebih memperhatikan masalah jadwal dan
waktu pelaksanaan PPL dengan kegiatan lainnya.
-
14
Refleksi Diri Mahasiswa
Rasa bangga yang sangat besar ketika saya dapat belajar dan berproses
bersama dengan para pendidik dan siswa di sekolah yang yang sangat terkemuka
ini yaitu SMA Taruna Nusantara. Jargon a wonderful mulcultural school memang
terasa sangat cocok diberikan. Pasalnya hampir seluruh kebudayaan Indonesia
terdapat di sekolah ini. Sikap multikultural yang ditumbuhkan kesemua civitas
akademika menambah kentara bahwa mereka hidup secara harmonis. Layaknya
pelangi dilangit, yang indah dan menenangkan karena warnanya yang beragam
dan satu padu, inilah SMA Taruna Nusantara.
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Sosiologi Proses pembelajaran sosiologi di tingkat SMA itu memiliki kelemahan
namun juga mempunyai banyak kekuatan. Sebagai suatu ilmu yang mengkaji
tentang masyarakat, sosiologi tentunya menjadi salah satu mata pelajaran yang
mempunyai daya tarik tersendiri. Karena hampir seluruh objek kajian sossiologi
adalah masyarakat sehingga sebagai anggota dari masyarakat tentunya peserta
didik akan lebih mudah mencari contoh-contoh realitas sosial yang ada dalam
masyarakat. Jadi tidak hanya mengandalkan transfer of knowledge yang diberikan
oleh guru saja, selain itu peserta didik juga dapat berfikir bagaimana menjadi
bagian dari masyarakat yang baik dan dapat menciptakan keteraturan berdasarkan
ilmu pengetahuan yang telah dipelajari melalui Sosiologi. Hal ini tentunya sangat
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari terlebih untuk warga SMA Taruna
Nusantara yang peserta didiknya merupakan peserta dari berbagai daerah di
Nusantara. Sehingga bermanfaat untuk saling mengenal dan berinteraksiterhadap
siswa lain yang cenderung heterogen dalam upaya mengintegrasikan masyarakat.
Sedangkan untuk kelemahannya, sosiologi merupakan salah satu ilmu yang tidak
hanya membutuhkan hafalan tetapi juga membutuhkan pemahaman, namun
kebanyakan siswa cenderung hanya mengandalkan hafalan sehingga siswa kurang
menguasai materi yang diajarkan. Peserta didik kebanyakan menganggap bahwa
ilmu-ilmu sosial adalah ilmu yang sangat sulit untuk menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sealain itu, buku panduan yang digunakan siswa dalam
belajar yang cenderung sulit dipahami menjadi kendala bagi siswa untuk
memahami konsep-konsep yang disajikan.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran Ketersediaan sarana dan prasarana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di
SMA Taruna Nusantara Magelang sangat baik dan dapat menunjang pembelajaran
secara optimal dalam prosesnya. Dengan diterapkannya sistem moving class
mempermudah guru dalam mempersiapkan dan mendesain kelas sesuai dengan
bidang studi masing-masing sehingga peserta didik akan lebih mudah menerima
ilmu yang akan disampaikan oleh pamong. Di SMA Taruna Nusantara Magelang
terdapat peralatan pembelajaran yang lengkap seperti laptop, perpustakaan, ruang
baca bersama, buku pegangan siswa dan pamong, ruang area hotspot, serta
seperangkat LCD di tiap - tiap ruang kelas yang tentunya sangat mendukung
kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Sosiologi. Selain itu juga terdapat ruang
-
15
laboratorium IPS yang dapat dimanfaatkan oleh pamong dan praktikan dalam
kegiatan belajar mengajar, sehingga peserta didik akan lebih tertarik untuk
memahami materi yang diajarkan dan memotivasi peserta didik untuk berprestasi.
Namun, hanya saja fasilitas yang tersedia tersebut saat ini beberapa diantaranya
dalam keadaan yang kurang baik terutama seperangkat LCD yang berada di
beberapa kelas tidak dapat digunakan. Hal ini tentunya menyulitkan pamong dan
praktikan apabila akan memanfaatkan media tersebut untuk kegiatan belajar
mengajar di kelas.
3. Kualitas Pamong dan Dosen Pembimbing Guru pamong mata pelajaran sosiologi di SMA Taruna Nusantara
Magelang adalah Bapak Bambang Edy Suparyanto, S.Sos dengan basik ilmu
murni yang memiliki kemampuan yang baik dalam melaksanakan pengajaran
Sosiologi. Hal ini dapat praktikan ketahui dari observasi di kelas-kelas yang
diampu beliau selama kurang lebih 1 minggu. Sebagai salah satu guru senior di
SMA Taruna Nusantara Magelang beliau tentunya sangat berpengalaman dalam
membimbing baik itu kepada peserta didik maupun kepada para praktikan. Dosen
pembimbing praktikan sosiologi di SMA Taruna Nusantara adalah bapak Kuncoro
Bayu Prasetya, M.A. Beliau merupakan salah satu dosen berkompeten di jurusan
Sosiologi dan Antropologi yang mempunyai kompetensi di bidang pendidikan
sehingga kapabilitas beliau sebagai pembimbing dan evaluator tidak perlu
diragukan lagi. Beliau juga sangat ramah dalam membimbing mahasiswa
praktikan sehingga beliau tidak hanya sebagai dosen pamong secara akademik
saja, akan tetapi juga mampu untuk menjadi motivator bagi mahasiswa praktikan.
4. Kualitas Pembelajaran di SMA Taruna Nusantara Magelang Kualitas pembelajaran di SMA Taruna Nusantara Magelang sudah sangat
baik, akan tetapi masih perlu suatu proses peningkatan lagi agar dapat
menghasilkan output yang lebih berkualitas. Dengan adanya pamong yang
profesional dalam memberikan materi maka kualitas pembelajaran akan menjadi
lebih baik. Peserta didik perlu diarahkan dan dimotivasi untuk selalu
berkonsentrasi belajar di dalam kelas, sebab banyak peserta didik yang tertidur
ketika mengikuti pelajaran khususnya adalah kelas X yang masih padat kegiatan.
Kedisiplinan di SMA Taruna Nusantara ini sangat tinggi sebab sistem
pendidikannya didasarkan pada tripusat pendidikan. Hal ini dapat dijumpai ketika
persiapan pembelajaran diawali dengan laporan dan diakhiri dengan laporan pula,
serta sikap siswa yang dilatih untuk selalu siap sedia. Selain itu dalam
pembelajaran di sekolah, budaya terimakasih juga diterapkan kepada setiap
siswanya seperti berterimaksih pada saat jam pelajaran selesai.
5. Kemampuan Diri Praktikan Berkat bentuk penugasan, bantuan, dan bimbingan dari pamong mata
pelajaran sosiologi dan pamong dari mimbar sosial-humaniora guru praktikan
dapat menambah pengalaman dalam bidang kependidikan dan kepengajaran,
sehingga diharapkan dapat membantu dan memberikan nilai positif dalam
pelaksanaan PPL II nantinya di SMA Taruna Nusanatara Magelang.
-
16
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL Dengan dilaksanakannya PPL, praktikan lebih mengetahui bagaimana
kegiatan belajar mengajar di sekolah dan memperoleh pengetahuan mengenai
tugas-tugas yang dilaksanakan warga sekolah dari sekolah yang mengadopsi
sistem pembelajaran militer yang mengedepankan kesiapaan dan kedisiplinan.
Praktikan menjadi mengetahui segala sesuatu yang harus dipersiapkan oleh
seorang pamong untuk mengajar seperti perangkat pembelajaran dan sebagainya
yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
pamong. Selain itu, praktikan juga dibimbing oleh pamong dalam menyusun
media dengan menggunakan kurikulum 2013 yang tentunya masih asing bagi
praktikan.
7. Saran pengembangan bagi SMA Taruna Nusantara dan UNNES. Proses pembelajaran Sosiologi di SMA akan berlangsung dengan baik dan
efektif apabila dalam penyampaian materinya dikemas secara aplikatif dan sesuai
dengan fenomena sosial yang sedang beredar. Sarana dan prasarana yang terdapat
di SMA Taruna Nusantara sudah cukup baik untuk mendukung kegiatan belajar
mengajar yang ada di SMA Taruna Nusantara. Namun, ada hal yang perlu
diperhatikan diimana SMA Taruna Nusantara yang merupakan sekolah asrama
yang diberlakukan pembatasan konsumsi media informasi kepada sisiwa cukup
menghambat proses pembelajaran sosiologi di kelas. Selain itu kegiatan siswa
yang bisa dikatakan sangatlah padat membuat pamong atau guru harus bekerja
ekstra dalam memberikan materi. Meskipun hal tersebut dilakukan guna
membentuk kepribadian siswa yang taat, disiplin dan bertanggung jawab, namun
efek sampingnya adalah siswa mengalami kelelahan dan itu sangat mengganggu
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga tak jarang siswa
mengantuk dan bahkan tertidur dalam kelas saat pembelajaran berlangsung.
Bagi pihak Unnes, sebaiknya pemilihan dosen pembimbing diberikan
kepada dosen yang memiliki waktu luang untuk membimbing mahasiswa
praktikan. Karena praktikan masih sangat butuh waktu untuk melakukan
bimbingan dengan dosen pembimbing. Praktikan juga menyarankan PPL akan
lebih baik jika diberikan bimbingan yang khusus dan lebih intens bagi para
praktikan yang di tempatkan di sekolah unggulan seperti SMA Taruna Nusantara
ini sehingga acara dan kegiatan yang akan dilakukan di sekolah latihan juga akan
terprogram dengan baik.
Magelang,8 Oktober 2013
Mengetahui,
Guru pamong Praktikan
Bambang Edy S, S.Sos Muhariyadi Tri Yuli S
-
1
LAMPIRAN 1
MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 4 11 18 25 MINGGU 1 8 15 22 29
SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 5 12 19 26 SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 6 13 20 27 SELASA 3 10 17 24
RABU 3 10 17 24 31 RABU 7 14 21 28 RABU 4 11 18 25
KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 1 8 15 22 29 KAMIS 5 12 19 26
JUMAT 5 12 19 26 JUMAT 2 9 16 23 30 JUMAT 6 13 20 27SABTU 6 13 20 27 SABTU 3 10 17 24 31 SABTU 7 14 21 28
1 - 7 Juli : Libur akhir TP.2011/2012 1-7 Agst : Libur sebelum Idhul Fitri 1434 H 12 - 18 Sept : Ulangan Harian 1 SMT 1
9-10 Juli : Perkiraan libur awal puasa 8-9 Agst : Idul Fitri 1334 H 21-22 Sept : Naik Tidar / Ziarah / Persami Kls X
13 juli : Bukadik T.P 2013/2014 10-15 Agst : Libur sesudah Idhul Fitri 1434 H
14 Juli : HUT SMA TN 17 Agst : HUT RI ke - 68
15 Juli : Pembukaan PDK dan MOS ( Intern )
31 juli : Libur sebelum Idul fitri 1434 H
MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 3 10 17 24 MINGGU 1 8 15 22 29
SENIN 7 14 21 28 SENIN 4 11 18 25 SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 5 12 19 26 SELASA 3 10 17 24 31
RABU 2 9 16 23 30 RABU 6 13 20 27 RABU 4 11 18 25
KAMIS 3 10 17 24 31 KAMIS 7 14 21 28 KAMIS 5 12 19 26
JUMAT 4 11 18 25 JUMAT 1 8 15 22 29 JUMAT 6 13 20 27
SABTU 5 12 19 26 SABTU 2 9 16 23 30 SABTU 7 14 21 28
15 Okt : Hari Raya Idhul Adha 1434 H 2 Nop : Penutupan PDK 7-14 Des : Ulangan Akhir Semester Gasal
17-23 Okt : Ulangan Mid Semester 1 5 Nop : Tahun Baru Hijriyah 1435 H 21 Des : Penyerahan Raport Semester 1
26-27 Okt : RPS / PKT / Pembaretan 8-10 Nop : PANDATARA 23-31Des : Libur Natal dan Tahun Baru
31 Okt : Penerimaan Raport Mid SMT 1 10 Nop : Lomba MSI
MINGGU 5 12 19 26 MINGGU 2 9 16 23 MINGGU 2 9 16 23 30
SENIN 6 13 20 27 SENIN 3 10 17 24 SENIN 3 10 17 24 31
SELASA 7 14 21 28 SELASA 4 11 18 25 SELASA 4 11 18 25
RABU 1 8 15 22 29 RABU 5 12 19 26 RABU 5 12 19 26
KAMIS 2 9 16 23 30 KAMIS 6 13 20 27 KAMIS 6 13 20 27JUMAT 3 10 17 24 31 JUMAT 7 14 21 28 JUMAT 7 14 21 28
SABTU 4 11 18 25 SABTU 1 8 15 22 SABTU 1/8 15 22 29
1-Jan : Tahun Baru 10-15 Feb : Ulangan Harian 1 Semester 2 1 Maret : Ujian Praktek
2-4 jan : Libur Tahun Baru 26-28 Feb : Ujian Praktek 3-8 Maret : UCO ( Ujicoba Ujian )
6-Jan : Permulaan Semester Genap 13 Maret : Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936
14-Jan : Maulid Nabi Muhammad SAW 17-22 Mar : Ujian Sekolah / Karwis Kl.X /
31-Jan : Tahun Baru Imlek 2565 Karwis Kls XI
MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 4 11 18 25 MINGGU 1 8 15 22 29
SENIN 7 14 21 28 SENIN 5 12 19 26 SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 6 13 20 27 SELASA 3 10 17 24
RABU 2 9 16 23 30 RABU 7 14 21 28 RABU 4 11 18 25
KAMIS 3 10 17 24 KAMIS 1 8 15 22 29 KAMIS 5 12 19 26
JUMAT 4 11 18 25 JUMAT 2 9 16 23 30 JUMAT 6 13 20 27
SABTU 5 12 19 26 SABTU 3 10 17 24 31 SABTU 7 14 21 28
5-11 April : Ulangan Mid Semester 2 14 Mei : Hari Raya Waisak Tahun 2558 2-9 juni : Ulangan Kenaikan Kelas X dan XI
14-17 April : UN / Cuti Kls X / Hulubalang Kls XI 27 Mei : Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 20 Juni : Penyerahan Raport Semester 2
18 - April. : Wafat Isa Al-Masih 29 Mei : Kenaikan Isa Al Masih 21 Juni : Prasetya Alumni / Tupdik
19-21 April : LKPL Kls XII 23-30 Juni : Libur Akhir TP.2013/2014
26 April : Penyerahan Rapor Mid SMT 2
MINGGU 6 13 20 27 kesiswaan
SENIN 7 14 21 28 pendidikan
SELASA 1 8 15 22 29 libur rutin
RABU 2 9 16 23 30 penerimaan raport
KAMIS 3 10 17 24 31
JUMAT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
1-7 Juli, : Libur Akhir TP.2013/2014
12 Juli, : Pembukaan Pendidikan TP.2014/2015
14 Juli, : Ulang Tahun SMA TN ke-24
JULI 2013 AGUSTUS 2013 SEPTEMBER 2013
KALENDER PENDIDIKAN SMA TARUNA NUSANTARA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
OKTOBER 2013 NOPEMBER 2013 DESEMBER 2013
JANUARI 2014 FEBRUARI 2014 MARET 2014
BAMBANG SUMARYANTO, S.E., M.M.
APRIL 2014 MEI 2014 JUNI 2014
JULI 2014
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS TARUNA NUSANTARA
-
2
LAMPIRAN 2
JADWAL KEGIATAN DAN MENGAJAR MAHASISWA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
DI SMA TARUNA NUSANTARA MAGELANG
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2013
No
.
Hari, Tanggal Waktu Deskripsi Kegiatan dan
Materi Pembelajaran
Pengawas/pamong
sosiologi
Keterangan
1. Sabtu, 24 Agustus 2013 07.00-10.00 Memberikan tugas mandiri pemikiran tokoh Sosiologi
(X.1 dan X.2)
- Ruang LAB IPS
10.15-13.45 Memberikan tugas mandiri
Perubahan Sosial Budaya
(XII.IS.3 dan XII.IS.1)
- Ruang B 11 dan B 9
2 Minggu, 25 Agustus
2013
07.00-12.00
WIB
Senam pagi dan gerak jalan
santai memperingati HUT
RI
Lingkungan Sekolah
3 Senin, 26 Agustus 2013 07.00-08.00
WIB
Upacara Bendera Lapangan upacara
SMA Taruna Nusantara
08.00-13.00 Memberikan tugas mandiri
Peran Sosiologi dalam
Fenomena Sosial Budaya
(SOS A dan SOS B)
Ruang LAB IPS
4 Selasa, 27 Agustus
2013
07.00-selesai Menyusun perangkat
pembelajaran
Ruang LAB IPS
5 Rabu, 28 Agustus 2013 07.00-10.00
WIB
Upacara Penghormatan
Terakhir untuk Bu Ismu
-
3
6 Kamis, 29 Agustus
2013
07.00-08.30
WIB
Memberikan tugas tentang
Teori Evolusioner
(XII.IS.2)
Ruang B 10
08.30-13.45 Memberikan tugas Dampak
Perubahan Sosial
(XII.IS.3 dan XII.IS.1)
Ruang B11 dan B 9
7 Jumat, 30 Agustus 2013
10.15-11.45 Memberikan tugas Peran
Sosiologi dalam Fenomena
Sosial Budaya
(X.1)
Ruang LAB IPS
8 Sabtu, 31 Agustus 2013 07.00-10.00 Memberikan tugas Peran
Sosiologi dalam Fenomena
Sosial Budaya
(X.1 dan X.2)
Ruang LAB IPS
10.15-13.45
Memberikan tugas tentang
Teori Evolusioner
(XII.IS.3 dan XII.IS.1)
Ruang B 11 dan B 9
9 Senin, 2 September
2013
07.00-07.30
WIB
Upacara
08.00-13.45
WIB
Membuat RPP 2013
Ruang Lab IPS
10 Selasa, 3 September
2013
07.00-10.00
WIB
Piket Tatap Muka Ruang Piket
11 Rabu, 4 September
2013
12.15-13.45
WIB
Pengamatan Pembelajaran
Sosiologi kelas XII IS 2
Bambang Edy S,
S.Sos
Ruang B10
-
4
12 Rabu, 11 September
2013
07.30-selesai
WIB
Mempersiapkan
Kelengkapan UH 1
Ruang Piket
13 Kamis, 12 September
2013
07.00-07.30
WIB
Apel pagi
Pamong pengawas
UH
08.00-11.30
WIB
Mengawasi UH
Pamong pengawas
UH
14 Jumat, 13 September
2013
07.00-11.00
WIB
Mengawasi UH
Pamong pengawas
UH
15 Sabtu, 14 September
2013
07.30 -11.30
WIB
Mengawasi UH
Pamong pengawas
UH
16 Senin, 16 September
2013
08.00-12.00
WIB
Mengawasi UH Pamong pengawas
UH
17 Selasa, 17 September
2013
07.30-11.30
WIB
Mengawasi UH
Pamong pengawas
UH
18 Rabu, 18 September
2013
07.30-11.00
WIB
Mengawasi UH
Pamong pengawas
UH
19 Kamis, 19 September
2013
08.00-12,30
WIB
Apel pagi
Mengawasi UH
Pamong pengawas
UH
20 Jumat, 20 September
2013
07.00- selesai
WIB
Koordinasi terkait
pembeljaran mandiri dan
Micro Teaching
Bambang Edy S,
S.Sos
Ruang Lab IPS
21 Sabtu, 21 September
2013
10.15-13.45
WIB
Melakukan pembahasan
soal UH 1 di kelas XII.IS.3
dan XII.IS.1
Ruang B 11 dan B 9
-
5
12.15-13.45
WIB
Melakukan pembelaran
mandiri di kelas XI IS 1
materi konflik sosial
Hanif Irawan, S.Pd Ruang A 9
21 Senin 23 September s/d
Kamis, 3 Oktober 2013
Mengajar mandiri materi
(detail dilampiran jadwal
mengajar mandiri)
Bambang Edy S,
S.Sos
22 Rabu 25 September
2013
12.15-13.45
WIB
Pelaksanaan ujian praktik
mengajar
Bambang Edy S,
S.Sos
Kuncoro Bayu
Prasetyo, S.Ant., M.A
Ruang Lab IPS
22 Jumat, 4 Oktober 2013 s/d Senin, 7 Oktober
2013
Menyusun Laporan PPL II
dan Media Pembelajarn
Bambang Edy S,
S.Sos
Mengetahui, Mahasiswa Praktikan
Pamong Sosiologi
Bambang Edy S, S.Sos Muhariyadi Tri Yuli S
-
6
LAMPIRAN 3
JADWAL MENGAJAR MAHASISWA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
DI SMA TARUNA NUSANTARA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
Minggu Pertama Mengajar
No.
Hari,
Tanggal Waktu Kelas Materi
Pengawas/ Pamong
sosiologi Praktikan Ket
1. Senin 2-4 (07.45-10.00) SOS A A Bambang Edy S Tiwi P 1
23 Sep 2013 5-7 (10.15-12.15 SOS B A Bambang Edy S Tutur P 1
2 Rabu 1-3 (07.00-09.15) SOS E A Bambang Edy S Muhar P 1
25 Sep 2013 4-6 (10.15-11.45) SOS F A Bambang Edy S Ninan P 1
7-8 (12.15-13.45) XII IS
2 B Bambang Edy S Muhar P 1
Tutur P 1
3 Kamis 1-2 (07.20-08.40) XII IS
2 B Bambang Edy S Ninan P 2
26 Sep 2013 Tiwi
3-4 (08.40-10.00) XII IS
3 B
Bambang Edy S Tutur P1
Muhar
XII IS
1 B
Bambang Edy S Muhar P1
Tutur
4 Jumat 5-6 (09.55-11.15) X 1 A Bambang Edy S Ninan P1
27 sep 2013
5 Sabtu 1 (07.00) X 1 A Bambang Edy S Ninan P1
2-4 (07.45-10.00) X2 A Bambang Edy S Muhar P1
28 sep 2013 1-3 (07.00 -09.15) SOS C A Hanif Irawan Tiwi P1
4-6 (10.00-11.45) SOS D A Hanif Irawan Tutur P1
Minggu Kedua Mengajar
No.
Hari,
Tanggal Waktu Kelas Materi
Pengawas/ Pamong
Sosiologi Mahasiswa Ket
1. Senin 2-3 (07.45-09.15) XI IS 2 C Hanif Irawan Ninan P1
30 Sep 2013 7-8 (12.15-13.45) XI IS 3 C Hanif Irawan Tiwi P1
2 Kamis 5-6 (10.15-11.45) XI IS 1 C Hanif Irawan Muhar P1
3 Okt 2013 3-4 (08.40-10.00) XI IS 2 C Hanif Irawan Tutur P1
KETERANGAN
MATERI A : INTERAKSI SOSIAL
MATERI B : MODERNISASI DAN GLOBALISASI
MATERI C : KONFLIK SOSIAL
-
7
LAMPIRAN 4
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS TARUNA NUSANTARA
SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI KELAS X KURIKULUM 2013
(PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)
Satuan Pendidikan :SMA/MA
Kelas : X
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
1.1 Memperdalam nilai agama yang
dianutnya dan menghormati agama
lain
2.1 Mensyukuri keberadaan diri dan
keberagaman sosial sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Kuasa
2.2 Merespon secara positif berbagai
gejala sosial di lingkungan sekitar
-
8
3.1 Mendeskripsikan fungsi Sosiologi
dalam mengkaji berbagai gejala sosial
yang terjadi di masyarakat
4.1 Melakukan kajian, diskusi dan
menyimpulkan fungsi Sosiologi
dalam memahami berbagai gejala
sosial yang terjadi di masyarakat
1. Fungsi Sosiologi
dalam
mengenali
gejala sosial di
masyarakat
Mengamati:
Mengamati gejala sosial di masyarakat
dari berbagai sumber sebagai rasa ingin
tahu atas kebesaran Tuhan
Menanya:
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang apa dan bagaimana fungsi
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dalam
mengkaji gejala sosial untuk membangun
kesadaran dalam hidup bermasyarakat
Mengeksperimenkan/Mengeksplorasika
n:
Mengidentifikasi gejala sosial berdasarkan
dan sesuai bentuk dan jenisnya dari hasil
pengamatan dan penggalian informasi
berbagai sumber
Mengasosiasikan:
Mengaitkan fungsi Sosiologi dengan gejala
sosial di masyarakat yang diperoleh
melalui penggalian informasi dari berbagai
sumber
Merumuskan kesimpulan dari hasil
pengamatan dan diskusi mengenai fungsi
Sosiologi dalam mengkaji gejala sosial di
masyarakat
Mengomunikasikan:
Tes:
Melakukan tes untuk
mengetahui
pemahaman siswa
tentang fungsi
Sosiologi dalam
mengenali gejala
sosial
Tugas:
Membuat kesimpulan
tentang fungsi
Sosiologi dengan
rumusan kata-kata
sendiri dan menyebut
sumber-sumber
bacaan yang
digunakan
8 minggu x
3 JP
Buku teks pelajaran,
buku referensi yang
relevan, majalah, jurnal,
koran, hasil penelitian,
gambar, diagram,
grafik, peta, audio-
visual, dan masyarakat
di lingkungan setempat
-
9
Mempresentasikan hasil kesimpulan yang
diperoleh dari pengamatan dan diskusi
mengenai fungsi sosiologi dalam mengkaji
gejala sosial di masyarakat
3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar
Sosiologi untuk memahami hubungan
sosial antar individu, antara individu
dan kelompok serta antar kelompok
4.2 Melakukan kajian, diskusi, dan
menyimpulkan konsep-konsep dasar
Sosiologi untuk memahami hubungan
sosial antar individu, antara individu
dan kelompok serta antar kelompok
1. Individu, kelompok dan
hubungan
sosial
Mengamati:
Mengamati berbagai bentuk hubungan
sosial antar individu dan antar kelompok di
dalam masyarakat sebagai rasa ingin tahu
atas kebesaran Tuhan
Mengkaji hubungan sosial antar individu
untuk memahami pembentukan kelompok
sosial di masyarakat
Menanya:
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis
dan mendiskusikan hasil pengamatan dan
kajian tentang berbagai bentuk hubungan
sosial antar individu dan antar kelompok
serta proses pembentukan kelompok
dengan rumusan pertanyaan yang sudah
dikembangkan
Mengeksperimenkan/Mengeksplorasika
n:
Melakukan wawancara kepada individu
atau kelompok yang ada di sekolah dan
lingkungan sekitar terkait hubungan sosial
antar individu dan antar kelompok
Tes:
Melakukan tes untuk
mengetahui
pemahaman siswa
tentang konsep dasar
Sosiologi, yaitu
individu, kelompok,
dan hubungan sosial
Tugas:
Membuat kesimpulan
dari hasil kajian
tentang konsep dasar
individu, kelompok,
dan hubungan sosial
dengan rumusan kata-
kata sendiri dan
menyebut sumber-
sumber bacaan yang
digunakan
Observasi:
Penilaian tentang
perilaku saling
menghormati,
tanggung
9 minggu x
3 JP
Buku teks pelajaran,
buku referensi yang
relevan, majalah, jurnal,
koran, hasil penelitian,
gambar, diagram,
grafik, peta, audio-
visual, dan masyarakat
di lingkungan setempat
-
10
Mengasosiasikan:
Menganalisis hasil wawancara mengenai
hubungan sosial antar individu dan antar
kelompok dengan menggunakan konsep-
konsep dasar Sosiologi
Menemukan konsep dasar Sosiologi
berdasarkan hasil pengamatan dan analisis
tentang hubungan sosial
Menyimpulkan hasil temuan mengenai
konsep dasar Sosiologi sebagai dasar untuk
memahami hubungan sosial antar individu,
antara individu dan kelompok serta antar
kelompok
Mengomunikasikan:
Memaparkan hasil pengamatan tentang
hubungan sosial dan mendiskusikannya
untuk mendalami konsep dasar Sosiologi
jawab,disiplin,
toleransi, jujur,
kerjasama, gotong
royong, cinta damai,
responsif dan pro aktif
serta kinerja siswa
selama melakukan
kegiatan baik kegiatan
klasikal, mandiri,
atau kelompok yang
mengikuti prosedur
atau aturan sesuai
dengan yang
ditetapkan dan/atau
disepakati bersama.
Portofolio:
Menilai proses dan
hasil kerja siswa
berupa rangkaian
proses sehingga
terlihat kemajuan
aspek tertentu mulai
dari tahap awal
sampai tahap akhir
dalam memahami
hubungan sosial antar
individu, antara
individu dan
kelompok serta antar
kelompok
Sikap:
-
11
Menilai tanggapan
dan pandangan siswa
terhadap bentuk
hubungan sosial di
masyarakat melalui
berbagai instrumen
3.3 Menganalisis berbagai gejala sosial
dengan menggunakan konsep-konsep
dasar Sosiologi untuk memahami
hubungan sosial di masyarakat
4.3 Melakukan kajian, diskusi dan
mengaitkan konsep-konsep dasar
Sosiologi untuk mengenali berbagai
gejala sosial dalam memahami
hubungan sosial di masyarakat
2. Ragam gejala sosial dalam
masyarakat
Mengamati:
Mengamati ragam gejala sosial di
masyarakat sekitar sebagai bentuk rasa
ingin tahu atas penciptaan dan kebesaran
Tuhan yang tercermin dan terwujud dalam
kehidupan sosial
Menanya:
Mengajukan berbagai pertanyaan terkait
hasil pengamatan dan mencermati berbagai
gejala sosial dalam memahami hubungan
sosial di masyarakat
Mendiskusikan berbagai pertanyaan
dengan mengaitkan kecenderungan gejala
sosial di masyarakat sebagai akibat dari
hubungan sosial
Mengeksperimenkan/Mengeksplorasika
n:
Melakukan survey di masyarakat setempat
tentang berbagai gejala sosial melalui
observasi, wawancara, partisipasi dan
kajian dokumen dan pustaka dengan
Tes:
Melakukan tes untuk
mengetahui
pemahaman siswa
terhadap konsep dasar
Sosiologi dalam
mengenali berbagai
gejala sosial di
masyarakat
Tugas:
Membuat kesimpulan
dengan mengaitkan
konsep dasar
Sosiologi dalam
mengenali berbagai
gejala sosial untuk
memahami hubungan
sosial dan menyebut
sumber-sumber
bacaan yang
digunakan
Proyek:
9 minggu x
3 JP
Buku teks pelajaran,
buku referensi yang
relevan, majalah, jurnal,
koran, hasil penelitian,
gambar, diagram,
grafik, peta, audio-
visual, dan masyarakat
di lingkungan setempat
-
12
menggunakan panduan yang telah
dipersiapkan sebelumnya
Mengasosiasikan:
Menganalisis data dari hasil survey
mengenai ragam gejala sosial di
masyarakat dengan mengaitkan konsep
dasar Sosiologi untuk memahami
hubungan sosial dalam kehidupan
kelompok dan masyarakat
Menentukan sikap dalam mengkritisi
berbagai gejala sosial dan mengajukan
pendapat dan atau jalan keluar atas
berbagai gejala sosial yang ada sebagai
bentuk tanggungjawab sosial dalam
kehidupan kelompok dan masyarakat
Mengomunikasikan:
Mengomunikasikan pendapat secara
individu dan kelompok berdasarkan hasil
survey mengenai berbagai gejala sosial
terkait hubungan sosial dan pembentukan
kelompok di masyarakat
Merencanakan,
melaksanakan, dan
membuat laporan serta
mempresentasikan
hasil survey tentang
keragaman gejala
sosial di masyarakat
Sikap:
Menilai tanggapan
dan pandangan siswa
terhadap adanya
keragaman gejala
sosial di masyarakat
melalui berbagai
instrumen
3.4 Menerapkanmetode-
metodepenelitiansosial untuk
memahami berbagai gejala sosial
4.4 Menyusunrancangan,
melaksanakandan menyusun laporan
penelitian sederhana serta
mengomunikasikannya dalam bentuk
tulisan, lisan dan audio-visual
3. Metode Penelitian
Sosial
Mengamati:
Melakukan kajian pustaka tentang
metode-metode penelitian sosial sebagai
persiapan untuk merancang penelitian
sederhana mengenai berbagai gejala sosial
yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat
Tes:
Melakukan tes untuk
mengetahui
pemahaman siswa
terhadap metode
penelitian sosial
9 minggu x
3 JP
Buku teks pelajaran,
buku referensi yang
relevan, majalah, jurnal,
koran, hasil penelitian,
gambar, diagram,
grafik, peta, audio-
visual, dan masyarakat
di lingkungan setempat
-
13
Menanya:
Merumuskan pertanyaan terkait metode
penelitian sosial yang akan digunakan
dalam penelitian sederhana tentang
berbagai gejala sosial di masyarakat
Mengeksperimenkan/Mengeksplorasika
n:
Menyusun rancangan penelitian sederhana
tentang berbagai gejala sosial terkait
dengan hubungan sosial dan pembentukan
kelompok dengan mengikuti langkah-
langkah penelitian, yaitu penetapan topik,
latar belakang, permasalahan, tujuan,
metode, dan instrumen penelitian
(pedoman wawancara dan pedoman
observasi).
Melakukan penelitian sederhana dengan
menggunakan teknik wawancara,
observasi, dan kajian dokumen atau kajian
pustaka tentang ragam gejala sosial dalam
masyarakat
Mengasosiasikan:
Mengolah data, menganalisis dan
menyimpulkan hasil penelitian tentang
berbagai gejala sosial di masyarakat
Menyusun laporan hasil penelitian dengan
mengikuti sistimatika penulisan ilmiah
Portofolio:
Menilai proses dan
hasil kerja siswa
berupa rangkaian
proses sehingga
terlihat kemajuan
aspek tertentu mulai
dari tahap awal
sampai tahap akhir
dalam menunjukkan
sikap ilmiah
Proyek:
Merencanakan,
melaksanakan, dan
membuat laporan serta
mempresentasikan
hasil penelitian sosial
sederhana tentang
keragaman gejala
sosial terkait
hubungan sosial antar
individu, antara
individu dan
kelompok serta antar
kelompok di
masyarakat
Sikap:
Menilai tanggapan
dan pandangan siswa
terhadap pentingnya
-
14
Mengomunikasikan:
Menyajikan hasil laporan dalam berbagai
bentuk, seperti tulisan/artikel, foto,
gambar, tabel, grafik, dan audio-visual
dengan tampilan yang menarik dan mudah
dibaca.
penelitian sosial
dalam masyarakat
melalui berbagai
instrumen
-
15
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS TARUNA NUSANTARA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Taruna Nusantara
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas/Semester : X / I
Materi pokok : Individu, kelompok dan hubungan sosial
Pertemuan ke- :
Alokasi Waktu : 3 pertemuan (3 x 45 Menit)
A. Kompetensi Dasar
1.1 Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain
2.1 Mensyukuri keberadaan diri dan keberagaman sosial sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Kuasa
2.2 Merespon secara positif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar.
3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial
antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok
4.2 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi
untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan
kelompok serta antar kelompok.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Saling menghargai dan menghormati antar umat beragama untuk persatuan
Bangsa.
2.1 Memiliki kesadaran terhadap keberadaan diri sebagai makhluk sosial yang
tinggal di tengah keberagaman masyarakat.
2.2 Mengidentifikasi serta menunjukkan respon yang positif terhadap gejala
sosial yang terjadi di lingkungan sekitar.
3.2.1 Mendekripsikan pengertian individu, kelompok dan interaksi.
-
16
3.2.2 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial dalam masyarakat
sebagai upaya menciptakan hubungan yang harmonis.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui membaca buku, diskusi dan pengamatan lingkungan siswa memiliki
sikap patuh terhadap agama yang dianutnya dan menghormati agama lain.
Melalui ceramah dengan PPT, membaca buku teks dan diskusi siswa mampu
mendeskripsikan pengertian individu, kelompok dan interaksi sosial.
Melalui diskusi kelompok siswa mampu mengidentifikasi berbagai bentuk
interaksi sosial guna membina hubungan yang baik di dalam kehidupan
bermasyarakat demi terciptanya masyarakat yang harmonis.
D. Materi Ajar
1. Individu dan kelompok
2. Interaksi Sosial
Faktor Interaksi Sosial
Syarat-Syarat Interaksi Sosial
- Kontak
- Komunikasi
3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Proses asosiatif (Association Process)
Proses disasosiatif (Disassociation Process)
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific learning
Model : STAD ( Student Team Achievement Division)
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
-
17
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan Memberikan salam.
Mempersilakan salah satu siswa memimpin laporan dan
Doa.
Menanyakan kehadiran siswa yang tidak hadir.
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar.
Mengapersepsi siswa materi sebelumnya (perubahan sosial
budaya).
Menyampaikan tujuan pembelajaran guna memotivasi
siswa.
10 menit
Inti Menanya
Pamong menanyakan tentang pemahaman awal siswa
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan individu,
kelompok dan interaksi sosial.
Pamong menayangkan gambar dengan power point,
kemudian menanyakan maksud dari gambar.
Mengamati
Pamong mengarahkan siswa untuk mengamati gejala-gejala
sosial yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan materi
interaksi sosial.
Mengeksperimenkan / Mengeksplorasi
Pamong menjelaskan tentang pengertian individu,
kelompok dan interaksi sosial.
Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok yang beranggotakan 5-
6 siswa untuk menganalisis bentuk proses interaksi
100
menit
-
18
(asosiatif dan disosiatif).
Setiap siswa menulis di buku catatan masing-masing.
Mengasosiasikan
Masing-masing kelompok diarahkan untuk menganalisis
masing-masing bentuk interaksi sosial serta aplikasinya di
masyarakat.
Mengomunikasikan
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
pekerjaanya di depan kelas supaya hasil diskusi dapat dikaji
ulang lebih luas dan terbuka oleh kelompok lain.
Penutup Klarifikasi/kesimpulan terhadap materi dibantu oleh guru
menyimpulkan materi interaksi sosial.
Pamong memberi evaluasi secara umum terhadap
keseluruhan siswa dikelas untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Siswa melakukan refleksi dengan cara memberi evaluasi
terhadap hasil diskusi kelompok melalui kuis.
Siswa diberi tugas tentang kasus-kasus yang berkaitan
dengan bentuk-bentuk interaksi sosial dalam bentuk artikel
analisis kasus (tugas kelompok dikumpulkan 1 minggu yang
akan datang)
Siswa diarahkan untuk mengahiri kelas dengan laporan.
Mengucapkan salam untuk mengakhiri kelas.
25 menit
G. Sumber dan Media Belajar :
Buku sumber Sejarah SMA X
- Muin, I. 2013. Sosiologi : untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Erlangga
- Maryati, K dan Suryawati, J. 2012. SOSIOLOGI untuk SMA/MA kelas X .
-
19
Jakarta :Esis
Media Belajar
- White board
- Power point
- Video pembelajaran
- Kartu kuis
H. Penilaian Hasil Belajar
Non Tes
1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)
2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)
3. Membuat artikel tentang analisis kasus-kasus yang berkaitan dengan
bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi di masyarakat. ( artikel ditulis
dalam kertas folio bergaris dan ditulis tangan)
Magelang, 17 September 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Mapel,
( ) ( )
NIP. NIP.
-
20
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN
PERUMAHAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS TARUNA NUSANTARA
ULANGAN HARIAN 1 SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas : X (sepuluh)
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada
huruf A, B, C, D, atau E!
1. Hubungan antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi, sebagai(yang
merupakan) bentuk pelaksanaan kedudukan manusia sebagai makhluk sosial
dalam konteks sosiologi disebut...
a. kontak
b. interaksi sosial
c. komunikasi
d. interelasi
e. sosialisasi->tindakan sosial
2. Tindakan meniru seluruh sikap, tindakan, tingkah laku seseorang secara
berlebihan adalah...
a. motivasi
b. imitasi
c. identifikasi
d. sugesti
e. simpati
3. Seorang anak kecil berlari sambil meniru gerakan ayahnya ketika mengendarai
mobil dalam sosiologi disebut...
a. Motivasi
b. Imitasi
c. Identifikasi
-
21
d. Sugesti
e. simpati
4. Bersedia mengikuti kemauan orang lain dengan pertimbangan sikap kritis dan
rasional adalah salah satu bentuk...
a. Motivasi
b. Imitasi
c. Identifikasi
d. Sugesti
e. simpati
5. Untuk soal no 5 perhatikan matrik (aktifitas)dibawah ini.
1. Berjabat tangan
2. Menitipkan pesan ke orang lain
3. Menatap mata audien saat berbicara
4. Menepuk bahu
5. Membaca surat
Berdasarkan matrik diatas manakah yang termasuk bentuk dari kontak primer...
a. A,B dan C
b. A,B dan E
c. A,D dan C
d. A,B dan D
e. A,D dan E (1, 4, dan 5)
6. Komunikasi bisa berlangsung bengan baik apabila memenuhi komponen...
a. Sender, receiver,dan message
b. Sender, reply, message dan feedback
c. Sender,repeter, message dan feedback
d. Sender, receiver, message dan feedback
e. Sender, receiver, message dan feedball
7. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri dari interaksi sosial adalah
a. Adanya Komunikasi
b. Jumlah pelaku dua orang atau lebih
c. Adanya suatu dimensi kewilayahan,
-
22
d. Adanya tujuan yang hendak dicapai
e. Adanya dimensi waktu
8. Orang yang menyampaikan pesan perasaan atau pikiran kepada pihak lain disebut...
a. sender
b. receiver
c. repeater (symbol)
d. message
e. feedback
9. Sesuatu yang disampaikan oleh komunikator yang dapat berupa informasi, instruksi atau perasaan merupakan....
a. sender
b. receiver
c. repeater
d. message
e. feedback
10. Kotak yang bertanda tanya pada gambar di bawah merupakan komponen...
Pada bagan alur komunikasi berikut ini, tanda kotak ini merupakan salah satu
unsur komunikasi yaitu...
a. sender,
b. receiver
c. repeater
d. message
e. feedback
?
-
23
11. pada pernyataan dibawah ini manakah yang bukan faktor-faktor interaksi sosial tersebut....
a. Imitasi
b. Sugesti
c. Identifikasi
d. Empati
e. Kontravensi
12. Seorang anak dipeluk ibunya saat ia menangis. Hal itu termasuk dalam faktor interaksi yang disebut...
a. Imitasi
b. Sugesti
c. Identifikasi
d. Empati
e. Simpati
13. Pernyataan dibawah ini manakah yang termsuk jenis perilaku identifikai....
a. seorang anak yang mengidolakan ayahnya yang memebuatnya igin mejadi sepertinya
b. seorang anak menirukan gaya superhero
c. ibu berobat ke dukun karena ia percaya akan sembuh jika ia ke dukun
d. ayah memberikan dorongan anaknya agar menjadi juara
e. merasa kasihan ketika melihat bencana alam
14. Dorongan yang diberikan seorang ibu agar anaknya semangat belajar untuk mendapatkan nilai baik, hal demikian dinamakan....
a. Imitasi
b. motivasi
c. Identifikasi
d. Empati
e. Simpati
15. Bentuk interaksi sosial menurut Gillin dibagi menjadi dua macam proses yaitu...
a. proses assosiatif dan proses dissosiatif
b. proses assosiatif dan proses issosiatif
c. proses monossosiatif dan proses dissosiatif
-
24
d. proses monossosiatif dan proses issosiatif
e. proses dissosiatif dan proses issosiatif
Untuk soal nomor 15 dan 16 perhatikan data dibawah ini :
A. Cooperation
B. Akomodasi
C. Konflik
D. Asimilasi
E. Pertikaian
F. Akulturasi
G. Competition
H. Contravention
16. Berdasarkan daftar diatas, manakah yang termasuk dalam jenis interaksi sosial yang bersifat menyatukan..
a. A,B,C dan D
b. A,B,D dan E
c. A,B,D dan F
d. A,C,D dan F
e. A,B,C dan F
17. Pada poin G dan H termasuk dalam jenis interaksi sosial yang bersifat..
a. Asosiatif
b. Dissosiatif
c. Monosiatif
d. Issosiatif
e. Menyatukan
18. Dari beberapa istilah dibawah ini manakah yang sesuai dengan pengertiannya?
A Kerjasama Proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia
yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk
mengatasi ketegangan
B Akomodasi Usaha bersama antar individu atau antar kelompok guna
mencapai tujuan bersama
C Asimilasi Usaha untuk mengurangi perbedaan antar individu
atau kelompok guna mencapai suatu kesepakatan
atau tujuan bersama
-
25
D Akulturasi Proses dimana individu atau kelompok menentang pihak
lain secara sembunyi-sembunyi
D Kontravensi Proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur
kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu
kelompok tanpa menghilangkan kebudayaan asal
19. Berdasarkan pelaksanaannya menurut James Thompson dan Wiliam J.McEwen kerja sama dibagi menjadi lima bentuk, yaitu...
a. gotong royong, koalisi, bergainig, joint venture, kooptasi
b. gotong royong, koalisi, bergaining, joint-venture, koordinasi
c. gotong royong, konsoliasi, bargaining, joint-venture, kooptasi
d. gotong royong, konsiliasi, bergaining, joint-venture, kooptasi
e. gotong royong, koalisi, bargaining, joint-venture, koordinasi
20. Dibawah ini manakah yang bukan merupakan bentuk dari akomodasi..
a. arbitrasi
b. adjudikasi
c. Kooptasi
d. Koersi
e. segregasi
21. Proses dimana akomodasi dilakukan oleh suatu lembaga pengadilan disebut ...
a. koersi
b. arbitrasi
c. adjudikasi
d. mediasi
e. kompromi
22. Gejala sosial dibawah ini manakah yang termasuk bentuk akulturasi?
a. Meniru sikap dan tindakan orang lain
b. Gotong royong dalam pembuatan jembatan desa
c. Membantu korban bencana alam
d. Bentuk gereja blenduk di semarang bentuk perpaduan antara unsur islam dan kristen
e. Menghancurkan pihak lawan secara sengaja
Untuk soal no 23 dan 24 perhatikan penyataan dibawah ini.
A. Toleransi antarkelompok yang berbeda kebudayaan.
B. Kesediaan menghormati dan menghargai orang lain
-
26
C. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru.
D. Perkawianan dengan perbedaan kebudayaan
E. Perasaan kebudayaan sendiri lebih tinggi dibanding kebudayaan lainnya.
23. Berdasarkan pernyataan diatas, manakah yang merupakan faktor pendorong terjadinya asimilasi?
a. A, B, dan E
b. A,B dan D
c. A, C, dan E
d. B, C, dan D
e. C, D, dan E
24. Sedangkan faktor penghambat asimilasi terdapat di poin?
a. A dan B
b. A dan C
c. B dan C
d. D dan E
e. C dan D
25. Proses interaksi dimana terdapat dua individu atau lebih yang saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenanagan disebut...
a. kontravensi
b. Persaingan
c. Pertikaian
d. Konflik
e. Kekerasan
26. Lantaran tidak suka dengan yuli, siska menyebarkan gosip ke teman-temannya. Hal tersebut merupakan contoh dari....
a. Kontravensi
b. Persaingan
c. Pertikaian
d. Konflik
e. Kekerasan
27. Manakah yang termasuk kontravensi taktis?
a. Penolakan
b. Desas-desus
-
27
c. Provokasi
d. Penghasutan
e. penyagkalan
28. Proses sosial dimana seorang individu atau kelopok berusaha memenuhi kebuatuhannya dengan jalan menentang pihak lain lewat ancaman disebut...
a. konflik
b. kontravensi
c. Pertikaian
d. Perselisihan
e. Kekerasan
29. Fenomena krisis Suriah, perebutan jalur gaza merupakan contoh proses interaksi sosial yang disebut...
a. Konflik
b. Persaingan
c. Pertikaian
d. Gencatan senjata
e. kontravensi
30. Manakah yang bukan merupakan penyebab terjadinya konflik secara umum..
a. Perbedaan Individu
b. Perbedaan latar belakang budaya
c. Perbedaan kepentingan
d. Perubahan sosial budaya
e. Persamaan kepentingan
-
28
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Gambar 1. Proses KBM dengan kelas
XII IS 2
Gambar 3. Presentasi kelas pada KBM
kelas X peminatan Sosiologi
Gambar 2. Proses diskusi kelas pada
pembelajaran
Gambar 4. Proes tanya jawab pada
KBM