laporan pisces.docx
-
Upload
helen-octa-lentaya -
Category
Documents
-
view
242 -
download
1
Transcript of laporan pisces.docx
8/11/2019 laporan pisces.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-piscesdocx 1/7
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vertebrata pertama yang ditemukan sebagai fosil adalah ikan tak
berahang, ostradermi. Beberapa terdapat dalam batu-batuan ordovisium.
Meskipun pada zaman silur mereka terdapat dalam jumlah yang lebih banyak.
Hewan ini adalah ikan pipih (15 sampai 30 cm) yang relative kecil., yang
mungkin hidup dengan menghisap zat-zat organic dari dasar sungai tempat
mereka hidup. Pertukaran gas terjadi pada pasangan-pasangan insang interna,
dengan tiapa insang ditunjang oleh satu lengkung tulang. Air masuk melalui
mulut, melalui insang dan keluar melalui serangkaian kantung insang yang
bermuara dipermukaan. Tidak terdapat pada sirip, ikan tersebut berenang dengan
gerakan undulasi (Radiopoetro 1996: 425).
Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau nama super
kelas, dan nama ini diambil dari kata atin icththyes juga berarti ikan, berasal dari
kata Yunani dan kata ini dipakai dalam ichtology yang berarti ilmu yang
mempelajari tentang ikan. Tempat hidup mereka bervariasi di perairan terbuka,
perairan asin, sungai alkalin, dan danau, serta perairan hangat yang suhunya
mencapai 12 derajat fahrenhait sampai 15 derajat fahrenhait. Tetapi Cyprinus
carpio dapat bertahan hidup pada suhu atau temperature yang lebih ekstrim
(Storer 1995: 369).
Ikan juga merupakan vertebrata aquatis yang bernapas dengan insang
(beberapa jenis ikan bernapas melalui alat tambahan berupa modifikasi
gelembung renang atau gelembung udara). Ikan mempunyai otak yang terbagi
8/11/2019 laporan pisces.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-piscesdocx 2/7
menjadi region-region, otak dibungkus dalam cranium (tulang kepala) yang
berupa kartilago (tulang rawan) atau tulang menulang. Ada sepasang mata,
kecuali ikan-ikan siklostomata, mulut ikan itu disokong oleh rahang (aganatha-
ikan tak berahang). Telinganya hanya terdiri dari telinga dalam, yang berupa
saluran-saluran semisirkuler, sebagai organ keseimbangan (equilibrium).
Jantungnya berkembang dengan baik, sirkulasi mneyangkut aliran seluruh darah
dari jantung melalui insang, lalu bagian-bagian tubuh lainnya (Slamet 1999: 70).
Alat pernapasan pada pisces ummnya dilakukan oleh brasia atau insang,
dimana cela-celanya digunakan untuk menyaring kotoran-kotoran yang masuk
kedalam tubuh insang pada proses pernapasan sewaktu berenang. Pada beberapa
jenis ikan ada yang mengandung labirin. Labirin digunakan untuk membantu
menyaring kotoran yang masuk pada saat proses pernapasan selain itu juga labirin
ini berfungsi untuk membantu menghilangkan bau amis yang terdapat pada ikan
yang sudah mati (Karmana 2000:201).
Bentuk tubuh pisces ada bermacam-macam, tetapi sebagian besar
berbentuk gelendong pipih, ukuran tinggi tubuhnya lebih daripada lebarnya.
Badan membentang dari akhir operculum, sampai anus dan sisanya adalah ekor.
Mulut terdapat di ujung moncong, yang mempunyai rahang bergerigi baik setelah
dorsal moncong terdapat fovea nasalis (lubang hidung sebelah luar, yang bagian
dalam disebut sacci olfactorius) (Saanin 2001: 203).
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengenal, mengidentifikasi, serta
mempelajari beberapa system tubuh dari beberapa anggota kelas pisces.
8/11/2019 laporan pisces.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-piscesdocx 3/7
II TINJAUAN PUSTAKA
Ikan sudah menjelajahi lautan selama hampir 500 juta tahun. Lain dari
sekarang, ikan purba tak punya sisik, sirip dan rahang bawah. Sungai, danau, dan
laut penuh dengan berbagai jenis ikan, mulai dari hiu, paus yang sangat besar,
hingga ikan goby kerdil. Diantaranya terdapat ribuan jenis iakn, seperti ikan air
tawar, yang lainnya di air asin. Ada yang hidup di dekat permukaan, ada pual
yang jauh di kedalaman air (Dorling 2002: 113).
Pisces termasuk kedalam golongan hewan vertebrata yang berdarah dingin
(poikiloterm). Ikan-ikan yang hidup pada saat sekarang ini tidak digolongkan
dalam satu kelas, melainkan tiga kelas. Hal ini berarti bahwa ahli taksonomi
berpendapat antara keduanya seperti kakap pada kelas Osteichytes dan hiu dari
kelas Chondrichytes sama pentingnya perbedaan antara ular dari kelas reptilian
dan kelinci dari kelas mamalia (Sastrodinoto 1994: 146).
Umumya ikan bersosok garis lurus yang sangat cocokm untuk berenang di
air. Lapisan sisik yang licin dan berlendir melindungi ikan dari parasit dan
membantunya melejit cepat di air sehingga mudah berenang. Sirip ekor berfungsi
sebagai pendorong maju dan sirip-sirip lain sebagai kemudi. Diantara ribuan jenis
ikan, ada beberapa jenis yang luar biasa. Ikan penempel tidak berahang, ikan
peloncat lumpur dapat meloncat diatas permukaan lumpur, dan ikan lele bias
merayap di darat dan tidak bersisik sama sekali (Dorling 2002: 113).
Karakteristik ikan diantaranya ialah kulit yang mengandung banyak
glandulae mucosae (kelanjar lendir) dan biasanya tertutup squama (sisik),
mulutnya terdapat pada ujung muka yang berupa celah muut (rima oris),
8/11/2019 laporan pisces.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-piscesdocx 4/7
hidungnya masih berupa fovea nasalis (cekung hidung) terdapat sepasang di
dorsal hidung atau mulut dan belum mempunyai hubungan dengan rongga mulut,
matanya relative besar dan tidak mempunyai kelopak mata (palpebrae),
pernapasannya dilakukaan dengan branchia (insang), jantungnya terdiri dari dua
ruang yaitu satu atrium dengan sinus venosus dan satu venrikal dengan bulbus
arteriosus, bersifat poikilotermal (berdarah dingin) artinya suhu tubuh ikan itu
bervariasi dengan lingkunganya, pada umumnya bersifat ovivar (Surtati 2002: 54).
System kardiovaskular pada ikan terdiri atas jantung, arteri dan arteriol,
kapiler-kapiler, venulae dan venae dan darah. Jantung atau cor terdapat didalam
cavum percardi. Ia terdiri dari sinus venosus, atrium, ventrikulus, dan bulbus
arteriosus merupakan pangkal dari aorta ventralis. Aorta ventralis pergi ke cranial
dan memberi cabang-cabang ialah 4 pasang afferentiae branchiales, masing-
masing berjalan pada arcus branchialis. Satu afferentia branchialis member
cabang-cabang yang masing-masing berjalan didalam lamelle
(Radiopoetro 1996: 438).
Subphylum vertebrata terdiri dari tujuh kelas, yaitu Agnatha vertebrata
yang tidak berahang, Chondrichiyes (Ikan bertulang rawan), Osteichytes (Ikan
bertulang sejati), Amphibia (hidup di dua alam), reptilia (binatang merayap), aves
(burung), dan mamalia (hewan menyusui). Pada kelas osteichtyes rangka tersusun
atas tulang sejati, jantung hanya terdiri dari satu serambi dan satu bilik, celah
insang tertutup oleh sirip yang umumnya terbentuk melalui proses penulangan
(osifikasi). Sisik ini sekaligus sebagai rangka luar, tubuh terdiri atas kepala,
badan, dan ekor, bernapas dengan insang, poikiloterm yang artinya berdarah
dingin, alat gerak berupa sirip (Saanin 2001: 202).
8/11/2019 laporan pisces.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-piscesdocx 5/7
Osteichtyes dapat dibagi kedalam beberapa ordo, yaitu ganoidea, yaitu
ikan bertulang rawan dan juga bertulang sejati. Sisik terdiri dari lima lapis yang
tertutup oleh zat genoin yang mengkilat. Contohnya ialah ikan steur (dari Rusia),
ikan Buaya (dari Amerika Selatan), ikan Semuk rumbai-rumbai dari sungai nil.
Kemudian ordo dipnoi, selain dengan insang ikan ini dapat bernapas dengan alat
yang disebut pulmosis. Pulmosis berasal dari tonjolan kearah belakang dari
saluran pencernaan, contohnya ikan paru-paru Afrika dan ikan paru-paru Amerika.
Ordo teleostei, ikan bergolongan sejati, memiliki tulang sejati umumnya memiliki
tipe sisik yang sikloid dan stenoid. Contohnya adalah Cyprinus carpio (ikan mas).
Susunan tubuh ikan mas bagian luar terdiri dari beberapa bagian, yaitu organon
visus, fovea nasalis, celah insang, apraratus opprecularis, memrana tyfani, dan linea
tateralis, serta celah muiut (Slamet 1999: 69).
Pada badan terdapat gurat sisi (linea lateralis) dan bagian tiga lubang keluar
serta anggota gerak bebas yang serupa sirip tubuh ikan terdiri dari sisik ( squama)
yang terjadi karena proses penulangan dan dianggap sebagai rangka luar
(exoskeleton). Pada Cyprinus carpio tipe sisiknya adalah sikloid. Untuk sirip yang
merupakan anggota gerak bebas terdiri atas pinnae thoracalis, pinnae abdominalis,
pinnae annalis, dan pinnae caudalis serta pinnae dorsalis (Saanin 2001: 203).
Gurat sisi pada ikan berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air,
sehingga ikan mengenal kedudukannya, dan untuk mengetahui kalau tubuh ikan akan
mendekati atau menjauhi benda keras. Untuk bagian pencernaan pada pisces terdiri
dari mulut, farink, esofagus, ventrikulus, dan intestinum. Sedangkan untuk kelenjar
pencernaan adalah hepar dan pankreas. Jantungnya terdiri dari 2 ruangan, insang
tertutup (Karmana 2000: 200)
8/11/2019 laporan pisces.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-piscesdocx 6/7
III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada Kamis, tanggal 27 Maret 2014, pukul
13.00 – 15.00 Bertempat dilaboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah alat tulis, baki bedah, gunting bedah dan
kertas catatan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah beberapa jenis ikan
antara lain Anabas testudiantes, Cyprinus carpio, Clarias battracus,
Colosomma macropoma, Heleostoma temickii, Ophiocheppalus striatus,
Oreochormis niloticus,Pangasius pangsius, dan Trichogaster pectoralis).
3.3 Cara Kerja
Disiapkan ikan yang akan diamati dan letakkan di atas baki. Amati
morfologi yang menjadi ciri khas dari masing-masing ikan seperti jenis sisik,
jumlah sirip dan jenis sirip. Salah satu jenis ikan dapat dibedah dan diamati
anatomi serta system tubuhnya. Gambar dalam kertas kerja.
8/11/2019 laporan pisces.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-piscesdocx 7/7
DAFTAR PUSTAKA
Dorling. 2002. Enslikopedia populer . Jakarta: PT. Icchtiar Baru. vii + 124 hlm.
Karmana, W. 2000. Teknik Budidaya Ikan Mas. Jakarta: Erlangga. xi + 202 hlm.
Radiopoetro. 1997. Zoologi. Jakarta : Erlangga. v + 254 hlm.
Saanin, Hasanudin. 2001. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bandung: Bina
Cipta. vii + 209 hlm.
Sastrodinoto, Soenarjo. 1999. Biologi Umum I . Jakarta: Gramedia. iii + 138 hlm.
Slamet, A. 1999. Penuntun Kuliah Zoologi Vertebrata. Inderalaya: Universitas
Sriwijaya. xii + 121 hlm.
Storer & Bakken. 1995. General Biology. USA: Mc Graw-Hill Book Company.
xiii + 925 hlm.
Surtati. 2002. Pisces. Jakarta: PT. Gramedia. vi + 326 hlm.