laporan perubahan entalpi reaksi kimia

4
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi Judul : Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi Tujuan : untuk mengetahui perubahan entalpi antara larutam natrium hidroksida (NaOH) dengan larutan asam klorida (HCl) Teori : Penentuan ∆H Reaksi berdasarkan Eksperimen (Kalorimeter) Penentuan kalor reaksi secara kalorimetris merupakan penentuan yang didasarkan atau diukur dari perubahan suhu larutan dan kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor, yaitu jumlah kalor yang diberikan sama dengan jumlah kalor yang diserap. Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi (tidak ada pertukaran materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter). Dengan demikian, semua kalor yang dibebaskan oleh reaksi yang terjadi dalam kalorimeter, kita dapat menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus : Q larutan = m×c×∆T Q Kalorimeter = C×∆T keterangan : q = jumlah kalor m = massa air (larutan) di dalam kalorimeter c = kalor jenis air (larutan) di dalam kalorimeter C = kapasitas kalor dari kalorimeter ∆T = kenaikan suhu larutan (kalorimeter)

Transcript of laporan perubahan entalpi reaksi kimia

Page 1: laporan perubahan entalpi reaksi kimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIAPenentuan Perubahan Entalpi Reaksi

Judul : Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi

Tujuan : untuk mengetahui perubahan entalpi antara  larutam natrium  hidroksida

(NaOH)  dengan larutan asam klorida (HCl)

Teori :

Penentuan ∆H Reaksi berdasarkan Eksperimen (Kalorimeter)

          Penentuan kalor reaksi secara kalorimetris merupakan penentuan yang didasarkan atau

diukur dari perubahan suhu larutan dan kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor, yaitu

jumlah kalor yang diberikan sama dengan jumlah kalor yang diserap.

         Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi (tidak ada pertukaran materi maupun energi

dengan lingkungan di luar kalorimeter). Dengan demikian, semua kalor yang dibebaskan oleh

reaksi yang terjadi dalam kalorimeter, kita dapat menentukan jumlah kalor yang diserap oleh

air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus :

Qlarutan = m×c×∆T

QKalorimeter = C×∆T

keterangan :

q = jumlah kalor

m = massa air (larutan) di dalam

kalorimeter

c = kalor jenis air (larutan) di dalam

kalorimeter

C = kapasitas kalor dari kalorimeter

∆T = kenaikan suhu larutan (kalorimeter)

Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor

reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh larutan dan kalorimeter,

tetapi tandanya berbeda :

qreaksi = -(qlarutan + qkalorimeter)

        Kalorimeter yang sering digunakan adalah kalorimeter bom . Kalorimeter bom terdiri

dari sebuah bom (wadah tempatberlangsungnya reaksi pembakaran,biasanya terbuat dari

berlangsungnya reaksi pembakaran, biasanya terbuat dari bahan stainless steel) dan sejumlah

air yang dibatasi dengan wadah kedap panas.

          Jadi kalor reaksi sama dengan kalor yang diserap atau dilepaskan larutan,

sedangkan kalor yang diserap atau dilepaskan larutan, sedangkan kalor yang

diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan.

Page 2: laporan perubahan entalpi reaksi kimia

qreaksi = -qlarutan

Alat dan bahan :

Larutan NaOH

Larutan HCl

Bejana plastik

Gelas Ukur Kaca

Gelas Ukur Plastik

Thermometer

Cara kerja :

1.     Masukkan 50 cm3 larutan NaOH 1 M ke dalam bejana plastik dan 50 cm3 larutan

HCl 1 M ke dalam silinder ukur.

2.     Ukur suhu kedua larutan itu. Thermometer harus dibersihkan dan dikeringkan

sebelum dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain.  Jika suhu kedua larutan

berbeda tentukan suhu rata-rata (suhu awal).

3.     Tuangkan HCl kedalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH, aduk dengan

thermometer dan perhatikan suhu yang ditunjukkan oleh thermometer itu. Suhu akan

naik kemudian menjadi tetap dan selanjutnya turun. Catatlah suhu yang tetap itu (suhu

akhir)

Hasil Pengamatan :

a. Suhu Larutan NaOH 1 M = 310

b. Suhu Larutan HCl 1 M = 320

c. Suhu rata rata = 31+32

2=31.5°

d. Suhu rata-rata akhir = 370

e. Kenaikan Suhu = 37 – 31.5 = 5.5 0

Analisis data/ pertanyaan :

1. Hitunglah Qlarutan = m×c×∆T

2. Hitunglah Qreaksi = - Qlarutan

3. Hitunglah jumlah mol NaOH dalam 20 ml larutan NaOH I M dan jumlah mol HCl

dalam 20ml larutan HCl 1 M.

4. Hitunglah Qreaksi pada pembentukan 1 mol H2O (jika NaOH dan HCl yang bereaksi masing-

masing 1 mol).

5. Tulis persamaan termokimia untuk reaksi ini (ΔHreaksi = qreaksi pada pembentukan 1 mol

H2O).

Page 3: laporan perubahan entalpi reaksi kimia

6. Carilah data kalor reaksi netralisasi asam-basa dari literature, kemudian bandingkan dengan

hasil yang anda peroleh dari kegiatan ini. Jika terdapat penyimpangan yang berarti, cobalah

kemukakan penyebabnya.

7. Tariklah kesimpulan dari kegiatan ini..

Jawaban

1. Q larutan = m x c x ΔT

= (20+20) x 4,2 J g-1 K-1 x 5,5

= 924 Joule

2. Q reaksi = - Qlarutan

= -924 Joule

3. Jumlah mol HCL

N = V x M

= 20 x 1

= 20 mMol = 20x10-3 mol

Jumlah mol NaOH

N = V x M

= 20 x 1

= 20 mMol = 20x10-3 mol

4. ∆ H= 1

20 x 10−3 x (-924)

= - 46.200 Joule

5. HCL(aq)+NaOH(aq) NaCl(aq)+H2O(l) ΔH = - 46.200 Joule

6. Data kalor reaksi netralisasi asam basa dari literature adalah:

NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ∆H = -890.4 kJ/mol

Sementara data kalor reaksi kami adalah :

HCL(aq)+NaOH(aq) NaCl(aq)+H2O(l) ΔH = - 46,2 kJ/mol

Hal ini disebabkan karena Perbedaan ketinggian tempat suatu daerah.

7. Kesimpulan :

Dari reaksi tersebut larutan Natrium Hidroksida (NaOH) dan Asam Klorida (HCL) terjadi reaksi

eksoterm, yaitu reaksi yang membebaskan kalor. Hal tersebut ditandai dengan adanya kenaikan

suhu larutan.