LAPORAN PERMANGANAT
-
Upload
ajeng-rizki-fauzi -
Category
Documents
-
view
271 -
download
3
description
Transcript of LAPORAN PERMANGANAT
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama Pengujian/Analisis/Materi : Permanganat
Mata Kuliah : Praktikum Kesehatan Lingkungan
Semester : VI (enam)
PJMK / Dosen Praktikum : Budiyono, SKM, M.Kes
Asisten Praktikum : Muhammad Hidayatullah
Disusun oleh
Ajeng Rizki Fauzi 25010110120034
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Praktikum Kesehatan Lingkungan
2. Materi : Permanganat
3. Penyusun
Nama : Ajeng Rizki Fauzi NIM: 25010110120034
4. Lokasi Kegiatan : Laboratorium Terpadu Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro
ii
Semarang, 19 April 2013
Praktikan,
Ajeng Rizki Fauzi
25010110120034
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................i
Halaman Pengesahan...........................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
Daftar Tabel.........................................................................................................iv
Daftar Gambar.....................................................................................................v
Daftar Lampiran...................................................................................................vi
Bab I. Pendahuluan
A. Tujuan Praktikum……………………………………………………….1
B. Manfaat Praktikum……………………………………………………...1
Bab II. Metode Praktikum
A. Alat dan Bahan………………………………………………………….2
B. Skema Kerja…………………………………………………………….3
Bab. III Hasil Pengamatan dan Perhitungan
A. Hasil Pengamatan……………………………………………………….5
B. Perhitungan…………………………………………………………….. 6
Bab IV. Pembahasan............................................................................................7
Bab V. Penutup
A. Kesimpulan………………………………..............................................13
B. Saran……………………………………………………………………13
Daftar Pustaka
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skema kerja penetapan kenormalan larutan baku KMnO4........................3
Tabel 2.2 Skema kerja pengujian sampel..................................................................4
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.Warna merah muda pada aquades setelah di titrasi
dengan larutan KMnO4............................................................................5
Gambar 3.2.Warna merah muda pada air sampel setelah di titrasi dengan
larutan KMnO4.........................................................................................5
Gambar 4.1 Proses titrasi air suling dengan KMnO4………………………………………………. 8
Gambar 4.2 Sampel air menjadi merah muda setelah penambahan larutan
KMnO4 dan H2SO4 8 N............................................................................9
Gambar 4.3 Pemanasan pada sampel air hingga mencapai suhu 950C......................9
Gambar 4.4 Proses titrasi air sampel dengan KMnO4...............................................10
v
DAFTAR LAMPIRAN
Laporan Sementara
vi
I. PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
Untuk memperoleh nilai pemanganat dalam sampel air Sungai Banjir Kanal
Timur yang mempunyai kadar khlorida kurang dari 300 mg/l dengan metode
oksidasi dalam suasana asam.
B. Manfaat Praktikum
Dapat mengetahui adanya bahan-bahan biologis dalam sampel air Sungai
Banjir Kanal Timur dengan indikator pemanganat.
1
II. METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan:
a. Buret
b. Corong
c. Erlenmeyer
d. Beakerglass
e. Gelas ukur
f. Termometer
g. Pemanas
h. Pipet ukur
i. Pipet tetes
2. Bahan yang digunakan:
a. Larutan KMnO4 0,01 N
1) 15 ml untuk titrasi aquades
2) 12,3 ml untuk titrasi air sampel
b. 20 ml larutan Asam Oksalat 0,01 N
c. 5 ml larutan H2SO4 6 N
d. 5 ml larutan H2SO4 8 N
e. Aquadest 200 ml
f. 100 ml sampel air
2
B. Skema kerja praktikum
1. Penetapan kemormalan larutan baku KMnO4
Tabel 2.1 Skema kerja penetapan kenormalan larutan baku KMnO4
200 ml Aquades dimasukkan secara duplo ke dalam erlenmayer, lalu
panaskan sampai 700C
Air didinginkan hingga hangat kemudian ditambahkan 5 ml H2SO4 6
N ke dalam air Aquades
Setelah itu ditambah 10 ml larutan baku asam oksalat 0,01 N
Kemudian dititrasi dengan larutan KMnO4 sampai timbul warna
muda, ternyata perubahan warna dengan titrasi 15 ml
3
2. Pengujian Sampel
Tabel 2.2 Skema kerja pengujian sampel
100 ml Sampel air dimasukkan ke dalam Erlenmeyer kemudian
ditambahkan 13 tetes larutan KMnO4 sampai timbul warna merah
muda
Setelah itu ditambahkan 5 ml H2SO4 8 N
Kemudian dipanaskan pada pemanas dengan suhu 95°C dan
larutan berubah tidak berwarna, setelah itu dinginkan sejenak
sampai hangat
10 ml larutan baku asam oksalat 0,01 N ditambahkan ke dalam
larutan tersebut
Kemudian dititrasi dengan larutan KMnO4 sehingga berubah
warna merah muda. Larutan KMnO4 yang dibutuhkan sebanyak
12,3 ml.
Dilakukan 3 kali pengulangan
III. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4
A. Hasil Pengamatan
1. Penetapan Kenormalan Larutan Baku KMnO4
Dari percobaan yang telah dilakukan, warna air suling menjadi merah
muda setelah dititrasi dengan larutan KMnO4 sebanyak 15 ml.
Gambar 3.1. Warna merah muda pada aquades setelah dititrasi dengan
larutan KMnO4
2. Pengujian Contoh
Dari percobaan yang telah dilakukan, warna sampel air menjadi merah
muda setelah di titrasi dengan larutan KMnO4 sebanyak 12,3 ml.
Gambar 3.2. Warna merah muda pada air sampel setelah dititrasi dengan
larutan KMnO4
B. Hasil Perhitungan
1. Penetapan Kenormalan Larutan Baku KMnO4
5
N KMnO4 =
2. Nilai Permanganat Sampel air Banjir Kanal Timur
Rata-rata titrasi =
= 12,3 ml
Mg/lt KMnO4 = {[(10 + A )B- (0.1)] x 316} x P
= {[(10 + 12,3) 0,0067 - (0.1)] x 316} x 1
= {[(22,3 x 0,0067 – (0.1)] x 316} x 1
= {[0,14941 – 0,1] x 316} x 1
= [0,04941 x 316] x 1
= 15,61356 mg/lt
6
IV. PEMBAHASAN
Bilangan permanganat adalah jumlah mg KMnO4 yang diperlukan untuk
mengoksidasi zat organik yang terkandung di dalam satu liter contoh air dengan
pendidihan selama 10 menit. Penentuan zat organik dengan cara oksidasi dapat
dilakukan dalam suasana asam atau basa.1
Praktikum permanganat dilakukan untuk mengetahui kadar permanganat
dari sampel air Sungai Banjir Kanal Timur, Semarang. Pengambilan sampel
dilakukan pada pagi hari. Tempat yang digunakan untuk wadah sampel yaitu
botol air mineral 1,5 liter. Cara pengambilan sampel yaitu dengan cara
memasukkan botol ke dalam air sehingga air masuk ke dalam botol air mineral
dan dilanjutkan dengan penutupan botol yang dilakukan di dalam air. Hal ini
bertujuan agar sampel yang diambil tidak terkontaminasi udara luar dan tidak
mengandung udara yang dapat membuat gelembung-gelembung udara.
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro. Hal pertama yang dilakukan adalah
menetapkan kenormalan larutan baku KMnO4 dengan menggunakan sampel air
suling (aquadest). Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah aquadest 200
ml dimasukkan ke dalam Erlenmeyer kemudian dipanaskan sampai suhu 70oC.
Setelah larutan dingin, ditambahkan larutan H2SO4 6 N sebanyak 5 ml dan juga
10 ml larutan baku asam oksalat 0,01 N. Kemudian dititrasi dengan larutan
KMnO4 sampai timbul warna merah muda, warna berubah dari jernih ke merah
7
muda membutuhkan 15 ml KMnO4. Setelah itu, dihitung kenormalan dari
KMnO4. Ditemukan nilai sebesar . Nilai ini akan digunakan untuk
mencari nilai permanganat dalam sampel air.
Gambar 4.1 Proses titrasi air suling dengan KMnO4
Langkah selanjutnya yaitu pengujian sampel air. Dalam praktikum ini,
sampel air yang digunakan yaitu air yang berasal dari sungai Banjir Kanal Timur.
Seperti telah dipaparkan pada PP No. 20 Tahun 1990, air sungai itu dikategorikan
sebagai golongan B. Alasannya yaitu air sungai banjir kanal timur dapat dijadikan
air baku air minum dengan pengolahan. Pengujian sampel digunakan air
sebanyak 100 ml yang dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Kemudian ditetesi
dengan KMnO4 yang bertindak sebagai titran sampai berwarna merah muda dan
dibutuhkan 6 tetes KMnO4 lalu ditambahkan 5 ml H2SO4.
8
Gambar 4.2. Sampel air menjadi merah muda setelah penambahan larutan
KMnO4 dan H2SO4 8 N
Larutan tersebut kemudian dipanaskan sampai suhu 95oC. Setelah
dipanaskan ternyata larutan berubah dari merah muda menjadi jernih.
Gambar 4.3. Pemanasan pada sampel air hingga mencapai suhu 950C
Larutan didinginkan, lalu ditambahkan 10 ml larutan baku asam oksalat
0,01 N kemudian dititrasi dengan KMnO4 sampai berwarna merah muda tetap.
Saat dititrasi dibutuhkan pemakaian 12,3 ml, 13,1 ml dan 11,6 ml KMnO4
sehingga jika dihitung rata-ratanya menjadi 12,3 ml.
9
Gambar 4.4. Proses titrasi air sampel dengan KMnO4
Kemudian nilai permanganat dalam sampel air Sungai Banjir Kanal Timur
dihitung. Dengan menggunakan nilai kenormalan yang tadi sudah dihitung yaitu
, diperoleh nilai permanganat dalam sampel adalah 15,61356 mg/lt.
Standar maksimum KMnO4 yang diperbolehkan untuk air baku air minum
adalah 10 mg/I (PP No. 20 tahun 1990).2 Berdasarkan PERMENKES RI No. 492
2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum menyatakan bahwa baku mutu
standar KMnO4 yang diperbolehkan untuk air minum ialah 10 mg/lt.3
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa kadar permanganat dalam air
sungai Banjir Kanal Timur telah melewati baku mutu standar. Hal ini
menunjukkan bahwa sumber air dimana sampel diambil yaitu sungai Banjir Kanal
Timur tidak dapat dijadikan sebagai air baku untuk air minum karena dapat
membahayakan kesehatan akibat banyaknya pembusukan oleh bakteri dengan
oksigen terlarut. Nilai Permanganat (kadar zat organik) yang berlebihan dalam air
10
minum tidak diperbolehkan karena selain menimbulkan warna, bau dan rasa yang
tidak diinginkan, juga bisa bersifat toksik bagi kesehatan, baik secara langsung
maupun bersenyawa dengan zat lain yang ada.
Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada
buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir
titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah
larutan berwarna merah rosa. Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada
larutan seperti H2C2O4 Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4
yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan
reaksi antara MnO4- dengan Mn2+.
Pemberian KMnO4 yang terlalu lambat pada sampel yang telah ditambahkan
H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena
membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air. Hal ini dapat
menyebabkan pengurangan jumlah KMnO4 yang diperlukan untuk titrasi yang
pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi.
Tingginya nilai angka permanganat identik dengan tingginya pula
kandungan zat organik di dalam air. Hal tersebut akan berpengaruh pada jenis dan
kadar desinfektan yang digunakan dalam unit pengolahan. Semakin tinggi nilai
angka permanganat, terdapat kecenderungan kadar desinfektan yang digunakan
dalam unit pengolahan akan semakin meningkat.
Tingginya kadar permanganat dalam air dapat memicu timbulnya berbagai
penyakit pada manusia jika dikonsumsi dalam jumlah besar, seperti menyebabkan
11
kerusakan pada ginjal, hati,kulit, sistem saraf pusat (CNS) dan memberikan efek
toksik pada manusia sehingga berbahaya jika terjadi kontak kulit(dalam paparan
jumlah tinggi) dan dari kontak mata (korosif) bahkan jika dikonsumsi dalam
jumlah yang amat besar dapat memicu timbulnya penyakit “manganism” yaitu
sejenis penyakit Parkinson, gangguan tulang, osteoporosis, gangguan
kardiovaskuler, hati, reproduksi, neurological symptoms dan memicu epilepsi.4
Kalium Permanganat memiliki efek mutagenik, yaitu efek mutagenik untuk
bakteri dan/ atau ragi (zat organik), dapat mengoksidasi zat-zat organik yang
merupakan makanan bagi mikroorganisme air, dan mengurangi pencemaran air
oleh zat organik dan mikroorganisme patogen dalam air.5
12
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan untuk mengetahui nilai permanganat
pada sampel air, diperoleh hasil yaitu:
1. Penetapan Kenormalan Larutan Baku KMnO4
Pada penetapan kenormalan larutan baku KMnO4 diperoleh normalitas
KMnO4 yaitu
2. Pengujian sampel air
Dari pengujian kadar permanganat pada sampel air diperoleh nilai
permanganat pada Sungai Banjir Kanal Timur yaitu 15,61356 mg/lt. Hal
ini menunjukkan bahwa sumber air dimana sampel diambil yaitu Sungai
Banjir Kanal Timur tidak dapat dijadikan sebagai air baku untuk air
minum karena dapat membahayakan kesehatan akibat banyaknya
pembusukan oleh bakteri dengan oksigen terlarut.
B. Saran
1. Berhati-hati dalam melakukan praktikum sehingga meminimalisir
terjadinya kecelakaan kerja yang bisa membahayakan keselamatan
praktikan.
2. Ketelitian saat titrasi diperlukan agar hasil yang diperoleh akurat
13
DAFTAR PUSTAKA
1Anonim. 2010. Penetapan Kadar Zat Organik (Bilangan Permanganat).
http://www.sodiycxacun.web.id/2009/10/penetapan-kadar-zat-organik-
bilangan_09.html. Diakses pada 18 April 2013.
2PERMENKES RI No. 492 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
3Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air.
4Nitami, Ayu, dkk. 2011. Laporan Praktikum Kimia Lingkungan Modul IV Angka
Permanganat (Titrimetri).
http://www.scribd.com/doc/90799067/LAPORAN-PERMANGANAT.
Diakses pada 15 April 2013
5Joko, Santoso. 1996. Pengaruh Kalium Permanganat (Kmn 04) Terhadap Kimia
Buah Mangga Bapang (Mangifero Indica L. Varbapang) Selama
Penyimpanan. eprints.undip.ac.id/29761/. Diakses pada 15 April 2013
14