LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional ›...

159
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI JAWA TIMUR Februari 2020

Transcript of LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional ›...

Page 1: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

LAPORANPEREKONOMIANPROVINSI JAWA TIMUR

Februari2020

Page 2: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

Salinan Publikasi ini dapat diperoleh dengan menghubungi :

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur

Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan

Jl. Pahlawan No.105

Surabaya, 60175 Indonesia

(Telepon) 031-3520011 - 8098/8298

(Faksimili) 031-3520025

(Email) [email protected]

Publikasi ini dapat diakses secara online pada :

http://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/jatim/Default.aspx

Page 3: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

Visi, Misi dan Nilai Strategis

Bank Indonesia

Visi Bank Indonesia :

bank sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian

Indonesia dan terbaik di antara negara emerging markets

Misi Bank Indonesia :

1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter

dan bauran kebijakan Bank Indonesia.

2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial

Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan.

3. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan

sistem pembayaran Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta

mitra strategis lain.

4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal

dan reformasi struktural pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.

5. Memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pembiayaan ekonomi, termasuk

infrastruktur, melalui akselerasi pendalaman pasar keuangan.

6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di

tingkat daerah

7. Memperkuat peran internasional, organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan

sistem informasi Bank Indonesia.

Nilai Nilai Strategis :

Trust and Integrity Professionalism Excellence Public Interest Coordination and

Teamwork yang berdasarkan keluhuran nilai-nilai agama (religi)

Page 4: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

iv

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020 ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Laporan perekonomian triwulanan ini disusun untuk

memenuhi kebutuhan informasi stakeholders eksternal maupun internal yang berkaitan dengan

perkembangan ekonomi makro daerah, keuangan pemerintah, inflasi daerah, stabilitas keuangan dan

pengembangan akses UMKM, penyelenggaraan sistem pembayaran, ketenagakerjaan dan

kesejahteraan masyarakat, serta perkiraan pertumbuhan ekonomi dan inflasi Jawa Timur ke depan.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 mencapai 5,54% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar 5,32% (yoy) dan lebih tinggi dibandingkan nasional

(4,97%-yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan dikontribusi oleh kinerja positif investasi,

serta membaiknya ekspor luar negeri dan net ekspor antar daerah walaupun masih tumbuh negatif.

Sementara dari sisi penawaran, peningkatan kinerja lapangan usaha industri pengolahan dan

perdagangan besar dan eceran menjadi pendorong utama.

Inflasi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 mencapai 2,12% (yoy), turun dibandingkan triwulan III 2019

yang sebesar 2,45% (yoy), serta lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional (3,01%-yoy). Lebih lanjut,

kinerja stabilitas keuangan juga terpantau terjaga dengan pertumbuhan kredit sebesar 6,89% (yoy) dan

tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 3,01%.

Pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur diprakirakan stabil dibandingkan tahun 2019,

yaitu tumbuh di rentang 5,3% - 5,8% (yoy). Pendorong utama pertumbuhan tersebut diperkirakan

bersumber dari konsumsi pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi dan net

ekspor antar daerah. Inflasi diprakirakan berada dalam sasaran inflasi 3,0+1% (yoy) yakni di kisaran

2,80% - 3,30%, namun lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 seiring dengan potensi kenaikan

tekanan inflasi pangan dan harga yang diatur pemerintah.

Dalam penyusunan kajian ini, Bank Indonesia banyak memanfaatkan data dan informasi yang diperoleh

dari berbagai pihak, seperti BPS, perbankan dan instansi di lingkungan pemerintah daerah, BUMN

maupun swasta, serta pihak-pihak lainnya. Atas seluruh bantuan dan kerjasama tersebut, kami

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Harapan kami,

hubungan kemitraan yang terjalin baik selama ini dapat dijaga dan lebih ditingkatkan di masa yang

akan datang. Kami juga mengharapkan masukan dan saran untuk lebih meningkatkan kualitas kajian

agar dapat memberikan manfaat yang maksimal.

Semoga Tuhan Yang Maha Pemurah selalu memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita semua

dalam menjalankan tugas-tugas kita masing-masing untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi

Provinsi Jawa Timur, serta bangsa dan negara.

Surabaya, Februari 2020

Kepala Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Jawa Timur

ttd.

Difi Ahmad Johansyah

Direktur Eksekutif

Page 5: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iv

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... vii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................................... viii

RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................................................... xii

TABEL INDIKATOR EKONOMI ................................................................................................ xvi

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKROREGIONAL ...................................................................... 1

1.1. KONDISI UMUM PEREKONOMIAN JAWA TIMUR .......................................................... 2

1.2. PDRB SISI PERMINTAAN .............................................................................................. 5

1.2.1. Konsumsi ...................................................................................................................... 5

1.2.2. Investasi ........................................................................................................................ 9

1.2.3. Ekspor Impor ............................................................................................................ 11

1.3. PDRB SISI PENAWARAN .............................................................................................17

1.3.1. Industri Pengolahan ..................................................................................................... 18

1.3.2. Perdagangan Besar Dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor ............................. 21

1.3.3. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan ........................................................................... 23

1.3.4. Konstruksi ................................................................................................................... 25

1.3.5. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum ................................................................. 27

KEUANGAN PEMERINTAH .....................................................................................................40

2.1. GAMBARAN UMUM ..................................................................................................41

2.2. APBD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2019 ...............................................................41

2.2.1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Jawa Timur ................................... 42

2.2.2. Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Jawa Timur .......................................... 43

2.3. APBD 38 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2019 ........................................45

2.3.1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota ........................................ 45

2.3.2. Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota................................................ 47

2.4. APBN DI JAWA TIMUR ...............................................................................................49

2.4.1. Anggaran Belanja APBN di Jawa Timur Tahun 2019 .................................................... 50

2.4.2. Realisasi Belanja APBN di Jawa Timur Tahun 2019 ....................................................... 51

PERKEMBANGAN INFLASI ......................................................................................................53

3.1. KONDISI UMUM ........................................................................................................54

3.2. KINERJA INFLASI JAWA TIMUR ...................................................................................54

3.2.1. Perkembangan Inflasi Triwulan IV 2019 ....................................................................... 54

3.2.2. Analisis Inflasi Menurut Kelompok Barang dan Jasa ..................................................... 55

3.2.3. Analisis Inflasi Menurut Disagregasi Inflasi ................................................................... 58

3.2.4. Inflasi Jawa Timur di Sepanjang Tahun 2019 ............................................................... 58

3.3. ANALISIS INFLASI SPASIAL JAWA TIMUR ....................................................................60

3.4. AKTIVITAS PENGENDALIAN INFLASI DAERAH .............................................................64

3.5. TRACKING INFLASI TRIWULAN I 2020 ........................................................................65

STABILITAS KEUANGAN, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM ..........................67

4.1. KONDISI UMUM ........................................................................................................68

4.2. STABILITAS KEUANGAN DAERAH DI JAWA TIMUR......................................................68

4.2.1. Asesmen Sektor Korporasi ........................................................................................... 68

4.2.2. Asesmen Sektor Rumah Tangga .................................................................................. 76

Page 6: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

vi

4.3. KINERJA PERBANKAN ................................................................................................81

4.3.1. Asesmen Kinerja Perbankan ........................................................................................ 81

4.3.2. Risiko Perbankan ......................................................................................................... 90

4.4. PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM ....................................................92

4.4.1. Akses Keuangan kepada UMKM ................................................................................. 92

4.4.2. Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM .............................................................. 95

SISTEM PEMBAYARAN DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH .................................................. 100

5.1. KONDISI UMUM ...................................................................................................... 100

5.2. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN DI JAWA TIMUR ........................................ 100

5.2.1. Pengelolaan Uang Rupiah .......................................................................................... 100

5.2.2. Transaksi Sistem Pembayaran .................................................................................... 104

5.3. UPAYA MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN .......................................... 107

5.3.1. Penanganan Uang Palsu ............................................................................................ 107

5.3.2. Penyediaan Uang Rupiah ........................................................................................... 107

5.3.3. Layanan Keuangan Digital (LKD) ................................................................................ 108

KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ......................................................................... 110

6.1. Gambaran Umum .................................................................................................... 111

6.2. Ketenagakerjaan ..................................................................................................... 111

6.2.1. Perkembangan Ketenagakerjaan Jawa Timur ............................................................. 111

6.3. Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan ........................................................................ 114

6.3.1. Kesejahteraan Petani ................................................................................................. 114

6.3.2 Kesejahteraan Nelayan ............................................................................................... 116

6.4 Profil Kemiskinan Jawa Timur.................................................................................... 117

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH .................................................................................... 125

7.1. Prospek Ekonomi Jawa Timur Triwulan I 2020 .......................................................... 126

7.1.1. Sisi Permintaan .......................................................................................................... 126

7.1.2. Sisi Penawaran .......................................................................................................... 126

7.2. Prospek Ekonomi Jawa Timur Tahun 2020 ............................................................... 127

7.2.1. Sisi Permintaan .......................................................................................................... 127

7.2.2. Sisi Penawaran .......................................................................................................... 129

7.2. Prospek Inflasi Jawa Timur Triwulan II 2020 ............................................................. 130

7.3. Prospek Inflasi Jawa Timur Tahun 2020 .................................................................... 131

Page 7: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Sisi Permintaan ................................................................ 2 Tabel 1. 2 Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Sisi Penawaran ................................................................. 3

Tabel 2.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD Jawa Timur Tahun 2018 dan 2019 (Miliar Rp) .... 42 Tabel 2. 2 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Jawa Timur Tahun 2018 dan 2019, Miliar Rupiah .. 44 Tabel 2. 3 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2019 ................... 47 Tabel 2. 4 Anggaran dan Realisasi Belanja Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2018 dan 2019 .......... 49 Tabel 2. 5 Anggaran dan Realisasi Belanja APBN di Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 dan 2019 .......... 50

Tabel 3. 1 Inflasi Tw III 2019 dan Tw IV 2019 Jawa Timur (yoy) ........................................................... 60 Tabel 3. 2 Inflasi 8 kota di Jawa Timur per Kelompok Barang dan Jasa Tw IV 2019 (%yoy) ................. 60 Tabel 3. 3 Tingkat Harga dan Perubahan Harga (qtq) Cabai Merah dan Cabai Rawit .......................... 63 Tabel 3. 4 Tingkat Harga dan Perubahan Harga (qtq) Daging Ayam Ras dan Telur Ayam Ras .............. 64 Tabel 3. 5 Upaya Pengendalian Inflasi TPID di Jawa Timur ................................................................... 64

Tabel 4. 1 Indikator Kinerja Keuangan Korporasi ................................................................................. 71 Tabel 4. 2 Indikator Kinerja Keuangan Korporasi Sektoral ................................................................... 72 Tabel 4. 3 Harga Komoditas Internasional ........................................................................................... 73 Tabel 4. 4 Komposisi Konsumsi, Cicilan dan Tabungan Berdasarkan Pendapatan per Bulan ................ 77 Tabel 4. 5 Komposisi Debt Service Ratio (DSR) berdasarkan Tingkat Pendapatan per Bulan ................. 78 Tabel 4. 6 Komposisi Tabungan berdasarkan Tingkat Pendapatan per Bulan ....................................... 78 Tabel 4. 7 Perkembangan Kinerja dan Risiko Kredit Sektor RT ............................................................. 80 Tabel 4. 8 Klaster Ketahanan Pangan dan Klaster UMKM Bank Indonesia di Jawa Timur..................... 96

Tabel 5. 1 Wilayah Kerja Bank Indonesia di Jawa Timur..................................................................... 100 Tabel 5. 2 Perkembangan Inflow Outflow Jawa Timur (miliar rupiah) ............................................. 101

Tabel 6. 1 Kondisi Ketenagakerjaan Jawa Timur (juta orang) ............................................................. 111 Tabel 6. 2 Perbandingan Kinerja Lapangan Usaha dan Penyerapan Tenaga Kerja .............................. 114 Tabel 6. 3 Saldo Bersih Tertimbang (SBT) Penggunaan Tenaga Kerja Perusahaan di Jawa Timur ........ 114 Tabel 6. 4 NTP Subsektor Pertanian Jawa Timur ................................................................................ 115 Tabel 6. 5 Indeks Kedalaman & Keparahan Kemiskinan Jatim ........................................................... 118 Tabel 6. 6 Rasio Gini Jawa Timur ...................................................................................................... 118

Tabel 7. 1 Daftar Kabupaten/ Kota di Jawa Timur dalam Pilkada Serentak Tahun 2020 ..................... 128 Tabel 7. 2 Perkiraan Arah Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan 2020 (%yoy) ..................................... 128 Tabel 7. 3 Prospek Perekonomian Dunia World Economic Outlook ................................................ 128 Tabel 7. 4 Perkiraan Arah Pertumbuhan PDRB Sisi Penawaran 2020 (%yoy) ..................................... 130 Tabel 7. 5 Perkiraan El Nino dan La Nina Tahun 2020 ....................................................................... 130 Tabel 7. 6 Faktor Pendorong dan Penahan Inflasi Jawa Timur Triwulan II 2020 ................................ 130 Tabel 7. 7 Faktor Pendorong dan Penahan Inflasi Jawa Timur Tahun 2020 ...................................... 133

Page 8: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

viii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. 1 Perekonomian Jawa Timur, Jawa, Nasional .......................................................................... 2

Grafik 1. 2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Jawa .............................................................................. 2

Grafik 1. 3 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur (yoy) ............................................................................ 4

Grafik 1. 4 Kontribusi Pertumbuhan Sisi Permintaan Jawa Timur, 2013-2019 ....................................... 4

Grafik 1. 5 Kontribusi Pertumbuhan Sektor Utama Jawa Timur, 2013-2019 ......................................... 4

Grafik 1. 6 Pertumbuhan Konsumsi Swasta, Rumah Tangga dan LNPRT ............................................... 5

Grafik 1. 7 Tingkat Penghasilan dan Ketersediaan Lapangan Kerja di Jawa Timur ................................. 5

Grafik 1. 8 Sumber Pembiayaan Konsumsi Rumah Tangga ................................................................... 6

Grafik 1. 9 Pertumbuhan Konsumsi Swasta Kumulatif .......................................................................... 6

Grafik 1. 10 Perkembangan Realisasi APBD Belanja Operasi dan Transfer Provinsi Jawa Timur .............. 7

Grafik 1. 11 Perkembangan Realisasi APBN Belanja Operasi Berdasarkan Jenis Provinsi Jawa Timur ...... 7

Grafik 1. 12 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah Kumulatif ................................................................. 8

Grafik 1. 13 Pertumbuhan Investasi Jawa Timur.................................................................................... 9

Grafik 1. 14 Likert Scale dan Hasil SBT SKDU Investasi ......................................................................... 9

Grafik 1. 15 Konsumsi Semen dan Pertumbuhannya ......................................................................... 10

Grafik 1. 16 Pertumbuhan Impor Material Konstruksi ........................................................................ 10

Grafik 1. 17 Kredit Investasi Korporasi dan Pertumbuhannya .............................................................. 10

Grafik 1. 18 Pertumbuhan PMA dan PMDN Jawa Timur .................................................................... 10

Grafik 1. 19 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah Kumulatif ............................................................... 11

Grafik 1. 20 Pertumbuhan Net Ekspor DN Jawa Timur (yoy, triwulanan) ............................................. 12

Grafik 1. 21 Pertumbuhan Net Ekspor DN Jawa Timur (yoy, kumulatif) .............................................. 12

Grafik 1. 22 Pertumbuhan Ekspor Luar Negeri Jawa Timur ................................................................. 13

Grafik 1. 23 Pertumbuhan Nilai Ekspor Jawa Timur berdasarkan Lapangan Usaha .............................. 13

Grafik 1. 24 Pertumbuhan Ekspor LN Kumulatif ................................................................................. 14

Grafik 1. 25 Pangsa Komoditas Impor Berdasarkan Jenis Penggunaan ................................................ 16

Grafik 1. 26 Pertumbuhan Komoditas Impor Berdasarkan Jenis Penggunaan ...................................... 16

Grafik 1. 27 Pertumbuhan Impor LN Kumulatif ................................................................................... 16

Grafik 1. 28 Pertumbuhan Tiga Lapangan Usaha Utama ..................................................................... 17

Grafik 1. 29 Pertumbuhan Lapangan Usaha Pendukung - 1 ................................................................ 17

Grafik 1. 30 Pertumbuhan Lapangan Usaha Pendukung - 2 ................................................................ 18

Grafik 1. 31 Pertumbuhan Lapangan Usaha Pendukung - 3 ................................................................ 18

Grafik 1. 32 Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil (IMK) dan Indutri Besar Sedang (IBS) ............ 19

Grafik 1. 33 Pertumbuhan Ekspor Industri Makan Minum .................................................................. 19

Grafik 1. 34 Pertumbuhan Nilai Ekspor Industri Unggulan (ISIC 2 Digit) .............................................. 19

Grafik 1. 35 Kredit Industri Pengolahan .............................................................................................. 19

Grafik 1. 36 Pertumbuhan Lapangan Usaha Industri Pengolahan ........................................................ 20

Grafik 1. 37 Ekspor Industri Pengolahan ............................................................................................. 20

Grafik 1. 38 Perkembangan penjualan kendaran bermotor ................................................................. 21

Grafik 1. 39 Perkembangan indeks konsumsi barang tahan lama ...................................................... 21

Grafik 1. 40 Pertumbuhan Indeks Penjualan Riil .................................................................................. 22

Grafik 1. 41 Kredit Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran ................................................. 22

Grafik 1. 42 Perkembangan kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran .......................... 22

Grafik 1. 43 Indeks Keyakinan Konsumen Jawa Timur ........................................................................ 23

Grafik 1. 44 Indeks Keyakinan Konsumen Wilayah Sulampua ............................................................ 23

Grafik 1. 45 Kinerja Produksi Padi dan Jagung Jawa Timur ................................................................. 23

Grafik 1. 46 Kredit Pertanian .............................................................................................................. 24

Grafik 1. 47 Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha Pertanian Kumulatif 5 tahun terakhir ..................... 24

Grafik 1. 48 Pertumbuhan Ekspor Pertanian Kumulatif 5 tahun terakhir ............................................. 24

Grafik 1. 49 Pertumbuhan IHPR .......................................................................................................... 26

Grafik 1. 50 Impor Material Konstruksi ............................................................................................... 26

Grafik 1. 51 Kredit Konstruksi ............................................................................................................. 26

Grafik 1. 52 Konsumsi Semen dan Pertumbuhannya .......................................................................... 26

Grafik 1. 53 Pertumbuhan Lapangan Usaha Konstruksi (yoy, kumulatif) ............................................. 27

Grafik 1. 54 Pertumbuhan Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum ................... 28

Grafik 1. 55 Pertumbuhan Jumlah Wisman dan Lama Menginap ........................................................ 28

Page 9: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

ix

Grafik 1. 56 Pertumbuhan Jumlah Penumpang Pesawat Udara ........................................................... 28

Grafik 1. 57 Pertumbuhan Lapangan Usaha Akomodasi dan Makan Minum Tahunan (yoy, kumulatif) 28

Grafik 2.1 Perkembangan Anggaran Belanja dan Transfer Pemerintah di Provinsi Jawa Timur ............. 41

Grafik 2.2 Realisasi Anggaran Belanja dan Transfer Pemerintah di Provinsi Jawa Timur (Kumulatif) ..... 41

Grafik 2.3 Perkembangan Derajat Otonomi Fiskal APBD Provinsi Jawa Timur ...................................... 42

Grafik 2.4 Persentase Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur (triwulanan) .......................... 43

Grafik 2.5 Persentase Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur (Kumulatif) ........................... 43

Grafik 2.6 Persentase Realisasi Belanja dan Transfer Daerah Provinsi Jawa Timur (triwulanan) ............. 44

Grafik 2.7 Persentase Realisasi Belanja dan Transfer Daerah Provinsi Jawa Timur (Tahunan) ................ 44

Grafik 2.8 Perkembangan APBD Kabupaten/ Kota di Jawa Timur ........................................................ 45

Grafik 2.9 Proporsi Anggaran Pendapatan APBD Spasial Kabupaten/Kota di Jawa Timur .................... 45

Grafik 2.10 Proporsi Komponen Anggaran Pendapatan APBD Kabupaten/Kota di Jawa Timur ............ 45

Grafik 2.11 Derajat Otonomi Fiskal Kabupaten/Kota di Jawa Timur (berdasarkan anggaran) ............... 46

Grafik 2.12 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2019 ........................................ 47

Grafik 2.13 Proporsi Anggaran Belanja APBD Spasial Kabupaten/Kota di Jawa Timur ......................... 48

Grafik 2.14 Proporsi Komponen Anggaran Belanja APBD Kabupaten/Kota di Jawa Timur ................... 48

Grafik 2.15 Rasio Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2018 dan 2019 ........ 48

Grafik 2.16 Persentase Realisasi Belanja dan Transfer APBD Kab/Kota Jawa Timur Tahun 2019 .......... 49

Grafik 2.17 Pangsa Anggaran Belanja APBN Jawa Timur Menurut Jenis Belanja .................................. 50

Grafik 2.18 Pangsa Anggaran Belanja APBN Jawa Timur Menurut Fungsi ........................................... 50

Grafik 2.19 Persentase Realisasi Belanja APBN Jawa Timur Berdasarkan Jenis Belanja Per Triwulan ..... 51

Grafik 2.20 Pagu Anggaran Dana Desa Tahun 2018 dan 2019 di Jawa Timur..................................... 52

Grafik 2.21 Persentase Realisasi Penyaluran Dana Desa Triwulan III dan IV 2019 di Jawa Timur ........... 52

Grafik 3.1 Inflasi Jawa Timur dan Nasional ......................................................................................... 54

Grafik 3.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran......................................................................... 54

Grafik 3.3 Laju Inflasi Kumulatif Jawa Timur ....................................................................................... 55

Grafik 3.4 Inflasi Bahan Makanan ....................................................................................................... 55

Grafik 3.5 Inflasi Bahan Makanan Subkelompok Daging dan Hasil-Hasilnya ........................................ 55

Grafik 3.6 Inflasi Makanan Jadi, Minuman, Rokok ............................................................................. 56

Grafik 3.7 Sumbangan Inflasi .............................................................................................................. 56

Grafik 3.8 Inflasi Perumahan, Air, Listrik, Gas ...................................................................................... 57

Grafik 3.9 Inflasi Besi Beton dan Kontrak ............................................................................................ 57

Grafik 3.10 Inflasi Transpor, Angkutan Udara, .................................................................................... 58

Grafik 3.11 Harga BBM Nonsubsidi dan Minyak ................................................................................. 58

Grafik 3.12 Perbandingan Disagregasi Inflasi Jawa Timur & Rata-Ratanya (yoy) ................................... 58

Grafik 3.13 Disagregasi Inflasi Jawa Timur Tahunan (yoy) .................................................................. 58

Grafik 3.14 Perkembangan Inflasi per Kelompok ............................................................................... 59

Grafik 3.15 Disagregasi Inflasi Kabupaten/Kota di Jawa Timur ............................................................ 61

Grafik 3.16 Tingkat Harga Bawang Merah .......................................................................................... 61

Grafik 3.17 Perubahan Harga Bawang Merah (qtq) ............................................................................ 62

Grafik 3.18 Tingkat Harga Beras ......................................................................................................... 62

Grafik 3.19 Perubahan Harga Beras (qtq) ............................................................................................ 63

Grafik 3.20 Proyeksi Harga Minyak Dunia ........................................................................................... 66

Grafik 4.1 Komposisi Impor Jawa Timur .............................................................................................. 68

Grafik 4.2 Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................................................... 69

Grafik 4.3 Pertumbuhan Ekonomi Mitra Dagang Utama ..................................................................... 72

Grafik 4.4 Pertumbuhan Kredit Korporasi Sektor Utama Jawa Timur ................................................... 74

Grafik 4.5 Rasio NPL Kredit Korporasi Sektor Utama Jawa Timur ......................................................... 74

Grafik 4.6 Pertumbuhan KMK Kredit Korporasi .................................................................................. 74

Grafik 4.7 Rasio NPL KMK Kredit Korporasi......................................................................................... 74

Grafik 4.8 Pertumbuhan KI Kredit Korporasi ....................................................................................... 75

Grafik 4.9 Rasio NPL KI Kredit Korporasi ............................................................................................. 75

Grafik 4.10 Perkembangan DPK Korporasi .......................................................................................... 76

Grafik 4.11 Pangsa dan Suku Bunga DPK Korporasi ............................................................................ 76

Grafik 4.12 Indeks Penghasilan & Ketersediaan Tenaga Kerja Saat Ini ................................................. 76

Grafik 4.13 Ekspektasi Penghasilan dan Ketersediaan Lapangan Kerja 6 bulan y.a.d. .......................... 76

Page 10: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

x

Grafik 4.14 Alokasi Pengeluaran RT ................................................................................................... 77

Grafik 4.15 Komposisi DPK Sektor RT ................................................................................................ 79

Grafik 4.16 Pertumbuhan DPK Sektor RT ........................................................................................... 79

Grafik 4.17 Perkembangan Suku Bunga DPK RT ................................................................................ 79

Grafik 4.18 Proporsi Kredit Sektor RT Jawa Timur .............................................................................. 79

Grafik 4.19 Perkembangan Kinerja Kredit, NPL dan Suku Bunga Kredit Rumah Tangga ..................... 81

Grafik 4.20 Perkembangan kredit dan DPK perbankan di Jawa Timur ................................................ 81

Grafik 4.21 Posisi Penyaluran Kredit Perbankan Jawa Timur terhadap Nasional .................................. 82

Grafik 4.22 Posisi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Jawa Timur terhadap Nasional 82

Grafik 4.23 Pertumbuhan DPK di Jawa Timur & komponennya ......................................................... 82

Grafik 4.24 Posisi Penghimpunan DPK Perbankan di Jawa Timur berdasarkan kegiatan Bank ............ 83

Grafik 4.25 Pangsa DPK Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah .................................... 83

Grafik 4.26 Pertumbuhan dan Tingkat Suku Bunga DPK Konvensional dan Syariah ........................... 83

Grafik 4.27 Trend dan Normalitas Pertumbuhan DPK Perbankan di Jawa Timur ................................. 83

Grafik 4.28 Pertumbuhan Kredit di Jawa Timur dan komponennya ................................................... 84

Grafik 4.29 Penyaluran Kredit Modal Kerja secara Sektoral ................................................................ 84

Grafik 4.30 Perkembangan Suku Bunga Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan ................................. 84

Grafik 4.31 Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi Utama Jawa Timur ............................. 85

Grafik 4.32 Pertumbuhan Kredit Sub Sektor Konstruksi ..................................................................... 85

Grafik 4.33 Posisi Kredit Perbankan di Jawa Timur berdasarkan kegiatan Bank .................................. 86

Grafik 4.34 Pangsa Kredit Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah ................................. 86

Grafik 4.35 Pertumbuhan dan Tingkat Suku Bunga Kredit Konvensional dan Syariah ........................ 86

Grafik 4.36 Trend dan Normalitas Pertumbuhan Kredit Perbankan di Jawa Timur .............................. 86

Grafik 4.37 Proporsi Kredit Bank Umum Spasial Terbesar ................................................................... 87

Grafik 4.38 Pertumbuhan Kredit Bank Umum Spasial Terbesar .......................................................... 87

Grafik 4.39 Komposisi Kredit Jenis Penggunaan Perbankan Kab/Kota Jawa Timur ............................. 87

Grafik 4.40 NPL Bank Umum Kabupaten/Kota Jawa Timur ................................................................ 88

Grafik 4.41 Komposisi DPK Perbankan Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Timur................................ 88

Grafik 4.42 Proporsi Penghimpunan DPK Spasial Terbesar ................................................................. 89

Grafik 4.43 Pertumbuhan Penghimpunan DPK Spasial Terbesar ......................................................... 89

Grafik 4.44 Pertumbuhan DPK Perbankan Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Timur .......................... 89

Grafik 4.45 NPL Berdasarkan Jenis Kegiatan Bank .............................................................................. 90

Grafik 4.46 NPL Berdasarkan Sektor Ekonomi Utama ......................................................................... 90

Grafik 4.47 DPK Berdasarkan Jangka Waktu ...................................................................................... 91

Grafik 4.48 Loan to Deposit Ratio Perbankan Jawa Timur .................................................................. 91

Grafik 4.49 Suku Bunga Kredit, DPK dan Spread Perbankan .............................................................. 91

Grafik 4.50 Perkembangan Penyaluran Kredit UMKM Perbankan di Jawa Timur ................................ 92

Grafik 4.51 Share Kredit UMKM terhadap Total Kredit di Jawa Timur ................................................ 92

Grafik 4.52 Perkembangan Pangsa Kredit UMKM Sektoral ................................................................ 93

Grafik 4.53 Pertumbuhan Kredit UMKM secara Sektoral ................................................................... 93

Grafik 4.54 Perkembangan Suku Bunga Kredit dan DPK Perbankan .................................................. 93

Grafik 4.55 Proporsi Penyaluran Kredit UMKM terbesar di Kabupaten/Kota di Jawa Timur ................ 94

Grafik 4.56 Pertumbuhan Penyaluran Kredit UMKM 5 besar Kabupaten/Kota di Jawa Timur ............. 94

Grafik 4.57 Pertumbuhan Kredit UMKM Spasial Kabupaten/Kota di Jawa Timur ................................ 94

Grafik 4.58 NPL Kredit UMKM di Kabupaten/Kota di Jawa Timur....................................................... 95

Grafik 5.1 Pergerakan Inflow, Outflow, Netflow & Inflasi .................................................................. 101

Grafik 5.2 Rasio UTLE terhadap Inflow Jawa Timur ........................................................................... 102

Grafik 5.3 Statistik Uang Palsu yang Ditemukan ............................................................................... 103

Grafik 5.4 Pangsa Temuan Uang Palsu berdasarkan Wilayah Kerja Bank Indonesia ........................... 103

Grafik 5.5 Temuan Uang Palsu Per Pecahan ...................................................................................... 103

Grafik 5.6 Perkembangan RTGS Nasabah Provinsi Jawa Timur .......................................................... 104

Grafik 5.7 Perkembangan RTGS Nasabah Spasial .............................................................................. 104

Grafik 5.8 Perkembangan Kliring Jawa Timur .................................................................................... 105

Grafik 5.9 Transaksi Kliring Spasial Jawa Timur ................................................................................. 105

Grafik 5.10 Perkembangan Jumlah Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) .......................... 105

Grafik 5.11 Perkembangan Transaksi APMK dan Jumlah ATM .......................................................... 105

Grafik 5.12 Penggunaan ATM dan Kartu Debit ................................................................................. 106

Grafik 5.13 Penggunaan Kartu Kredit ............................................................................................... 106

Page 11: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xi

Grafik 5.14 Perkembangan Jenis Pembayaram Non-tunai pada e-commerce .................................... 106

Grafik 5.15 Perkembangan Jenis Pembayaran Non-tunai pada transportasi online ............................ 106

Grafik 5.14 Perkembangan Jenis Pembayaram Non-tunai pada e-commerce .................................... 106

Grafik 5.17 Nominal Transaksi Kas Keliling ....................................................................................... 107

Grafik 5.18 Nominal Transaksi Penukaran ......................................................................................... 107

Grafik 5.19 Aktivitas Kas Titipan Jawa Timur ..................................................................................... 108

Grafik 5.20 Jumlah Agen LKD & Pemegang UNIK ............................................................................. 108

Grafik 5.21 Jumlah Agen LKD Spasial Jawa Timur ............................................................................. 109

Grafik 5.22 Jumlah pemilik rekening U-NIK Spasial Jawa Timur........................................................ 109

Grafik 5.23 Frekwensi Transaksi di LKD ............................................................................................. 109

Grafik 5.24 Nominal Transaksi di LKD ............................................................................................... 109

Grafik 6.1 Jumlah Tenaga Kerja Sektor-sektor Utama ....................................................................... 112

Grafik 6.2 Share Tenaga Kerja Sektoral ............................................................................................. 112

Grafik 6.3 Penyerapan Tenaga Kerja Formal-Informal ....................................................................... 113

Grafik 6.4 Komposisi Tenaga Kerja Formal-Informal .......................................................................... 113

Grafik 6.5 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................................................... 113

Grafik 6.6 Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................................. 113

Grafik 6.7 Perbandingan Nilai Tukar Petani Provinsi di Jawa .............................................................. 115

Grafik 6.8 NTP Jawa Timur, Indeks yang Diterima (IT) dan Indeks Harga yang Dibayar (IB) ................ 115

Grafik 6.9 NTP Subsektor Pertanian Jawa Timur ................................................................................ 116

Grafik 6.10 NTP Subsektor Pertanian Jawa Timur .............................................................................. 116

Grafik 6.11 Perbandingan Nilai Tukar Nelayan (NTN) Provinsi di Jawa ............................................... 116

Grafik 6.12 NTN, IT dan IB Nelayan Jawa Timur ................................................................................ 116

Grafik 6.13 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi di Jawa ...................................................................... 117

Grafik 6.14 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Jawa ................................................................. 117

Grafik 6.15 Jumlah Penduduk Miskin Desa dan Kota ........................................................................ 117

Grafik 6.16 Persentase Penduduk Miskin Desa dan Kota .................................................................. 117

Grafik 6.17 Garis Kemiskinan Makanan dan Non Makanan Desa dan Kota....................................... 118

Page 12: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pertumbuhan ekonomi

Jawa Timur pada triwulan

IV 2019 sebesar 5,54% (yoy),

meningkat dibandingkan

triwulan III 2019 (5,32%,

yoy), dan lebih tinggi

dibandingkan Nasional

(4,97%).

Kenaikan pertumbuhan

disebabkan oleh kinerja

positif investasi serta masih

stabilnya konsumsi swasta.

Dari sisi penawaran

pendorong perekonomian

adalah lapangan usaha

industri pengolahan dan

perdagangan besar dan

eceran.

Secara kumulatif tahun

2019, pertumbuhan

ekonomi Jawa Timur

mencapai 5,52% (yoy),

sedikit meningkat

dibandingkan tahun 2018

yang sebesar 5,50%.

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 mencapai 5,54% (yoy),

lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar 5,32% (yoy) dan lebih

tinggi dibandingkan nasional (4,97%-yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan

pertumbuhan dikontribusi oleh kinerja positif investasi (dari 5,10% menjadi

5,38%), serta membaiknya ekspor luar negeri dan net ekspor antar daerah

walaupun masih tumbuh negatif. Peningkatan investasi, terjadi baik dari sisi

investasi bangunan maupun non bangunan. Lebih lanjut, realisasi PMA Jawa Timur

pada triwulan ini juga lebih baik, salah satunya karena realisasi pembangunan

proyek kilang minyak Tuban. Lebih lanjut, tingkat konsumsi swasta juga masih

stabil dan resilien sehingga mendorong terjaganya pertumbuhan ekonomi Jawa

Timur.

Sementara dari sisi penawaran, peningkatan kinerja lapangan usaha industri

pengolahan (dari 6,34% menjadi 6,97%) dan perdagangan besar dan eceran (dari

5,24% menjadi 5,90%) menjadi pendorong utama. Peningkatan kinerja industri

pengolahan lebih disebabkan oleh permintaan domestik dan terjadi pada kelompok

industri kecil mikro kecil khususnya industri pengolahan tembakau dan industri

makanan. Di sisi lain, peningkatan kinerja perdagangan besar dan eceran tercermin

dari membaiknya penjualan kendaraan bermotor seiring dengan meningkatnya

preferensi pembelian barang tahan lama oleh konsumen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2019 mencapai 5,52%

(yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 5,50% (yoy). Dari

sisi permintaan, masih kuatnya konsumsi swasta dan pemerintah seiring dengan

adanya pemilihan umum legislatif dan eksekutif di tahun 2109. Investasi juga masih

tumbuh positif didorong berlanjutnya pembangunan infrastruktur publik. Lebih

lanjut, penurunan impor di tengah stabilnya komponen perekonomian utama lain

juga menyebabkan kuatnya perekonomian Jawa Timur. Dari sisi penawaran,

positifnya kinerja lapangan usaha pertanian menjadi pendorong utama

perekonomian Jawa Timur tahun 2019. Kondisi iklim yang tidak seekstrim tahun

2018 menyebabkan produksi dan produktivitas pertanian menjadi lebih baik.

Kinerja ekonomi Jawa timur pada triwulan I 2020 diperkirakan masih tumbuh

positif, namun melambat dibandingkan triwulan IV 2019. Hal tersebut dari sisi

internal karena kembali normalnya konsumsi masyarakat seiring berakhirnya

momentum Natal dan Tahun Baru. Sementara itu, dari sisi eksternal adanya

sentimen negatif akibat outbreak COVID-19 diperkirakan akan menahan

perdagangan luar negeri Jawa Timur.

Inflasi Jawa Timur pada

akhir tahun 2019

mencapai 2,12% (yoy),

turun dibandingkan

triwulan III 2019 (2,45%)

dan lebih rendah

dibandingkan inflasi

Nasional (3,01%-yoy).

Asesmen Inflasi Daerah

Inflasi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 mencapai 2,12% (yoy), turun

dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar 2,45% (yoy), serta lebih rendah

dibandingkan inflasi Nasional (3,01%-yoy). Penurunan inflasi Jawa Timur tersebut

disebabkan terkendalinya inflasi pada seluruh kelompok, baik volatile food, core

inflation maupun administered prices. Rendahnya inflasi volatile food disebabkan

oleh melimpahnya pasokan komoditas daging ayam ras akibat berlebihnya impor

Grand Parent Stock (GPS). Penurunan tekanan inflasi sewa rumah akibat adanya

kepemilikan rumah dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)

menahan inflasi kelompok core inflation. Sementara itu, rendahnya inflasi

kelompok administered price terjadi karena penurunan harga Bahan Bakar Minyak

(BBM) seiring dengan tren penurunan harga minyak dunia.

Page 13: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xiii

Berdasarkan kelompok barang dan jasa, penurunan inflasi Kelompok Transpor,

Komunikasi dan Jasa Keuangan, kelompok Bahan Makanan, serta kelompok

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar menjadi penahan laju inflasi Jawa

Timur.

Pada triwulan I 2020, inflasi Jawa Timur diprakirakan berada pada sasaran inflasi

3,0%+1% namun lebih tinggi dibandingkan inflasi periode yang sama tahun

sebelumnya. Meningkatnya inflasi tersebut diprakirakan didorong oleh kelompok

bahan makanan serta barang konsumsi lainnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan

produksi holtikultura akibat perubahan cuaca, serta masih berlangsungnya masa

tanam padi masih pada triwulan I 2020 dan baru memasuki masa panen pada awal

April 2020. Sementara kelompok barang yang harganya diatur pemerintah menjadi

faktor penahan inflasi seiring dengan penurunan harga minyak dunia.

Anggaran Belanja dan

Transfer Pemerintah di

Jawa Timur tahun 2019

setelah perubahan

mencapai Rp225,75

triliun, dengan realisasi

tahun 2019 sebesar

80,38% terhadap pagu

anggaran.

Asesmen Keuangan Pemerintah Daerah

Anggaran belanja dan transfer pemerintah di Jawa Timur tahun 2019 meningkat

18,09% (yoy) dibandingkan tahun 2018 (Rp225,75 triliun). Berdasarkan nominal

dan pangsanya, APBD Kabupaten/Kota mendominasi anggaran pengeluaran

pemerintah di Jawa Timur (Rp122,00 triliun, pangsa 54,04%), diikuti dengan APBN

untuk Jawa Timur (Rp65,74 triliun, pangsa 29,12%), dan terendah adalah APBD

Provinsi Jawa Timur (Rp38,00 triliun, pangsa 16,83%).

Realisasi belanja dan transfer APBD Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 mencapai

89,48% dari pagu anggaran, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2018 yang

mencapai 92,28%. Rendahnya realisasi belanja tanah (38,35%) yang terkendala

masalah pembebasan lahan, serta belanja jalan, irigasi dan jaringan (76,10%)

seiring telah selesainya mayoritas proyek infrastruktur menjadi penyebab utamanya.

Meskipun persentase terhadap pagu anggaran lebih rendah, namun secara nominal

realisasi belanja tahun 2019 meningkat 10,84% dari tahun 2018.

Stabilitas keuangan Jawa

Timur masih terjaga

terutama ditopang oleh

kinerja korporasi yang

masih positif.

Intermediasi perbankan di

Jawa Timur pada triwulan

IV 2019 sedikit meningkat,

tercermin dari

peningkatan LDR

perbankan.

Dari sisi risiko, risiko

kredit perbankan sedikit

menurun, sedangkan

risiko likuiditas relatif

stabil.

Asesmen Stabilitas Keuangan Daerah dan Pengembangan UMKM

Stabilitas sistem keuangan Jawa Timur triwulan IV 2019 masih terjaga. Kinerja

sektor korporasi membaik dan sektor rumah tangga tumbuh namun melambat.

Terjaganya kinerja korporasi tercermin dari pertumbuhan kinerja industri

pengolahan yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya (6,9%),

penurunan kontraksi ekspor luar negeri (-2,8%), serta penyaluran kredit korporasi

yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (5,75%).

Kinerja sektor rumah tangga (RT) tumbuh namun sedikit melambat, tercermin dari

konsumsi RT yang tumbuh sementara likuiditas sektor RT di perbankan tumbuh

melambat. Konsumsi RT tumbuh (2,81%) didorong oleh peningkatan alokasi

konsumsi dalam pengeluaran RT (dari 65,88% menjadi 69,31%). Eksposur kredit

RT pada sektor perbankan melambat (dari 6,19% menjadi 5,70%), dipicu

perlambatan KPA dan KP Ruko/Rukan. Sementara itu, simpanan likuiditas sektor RT

pada perbankan mengalami perlambatan pertumbuhan (dari tumbuh 9,65%

menjadi 8,45%) mengindikasikan sektor RT menggunakan penghasilannya yang

disimpan di perbankan untuk membiayai peningkatan konsumsi.

Intermediasi perbankan di Jawa Timur pada triwulan IV 2019 membaik, didorong

oleh pertumbuhan penyaluran kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan DPK.

Loan to deposit ratio (LDR) perbankan di Jawa Timur pada triwulan IV 2019

mencapai 101,67%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar

98,91%. Meskipun LDR membaik, namun pertumbuhan kredit dan DPK perbankan

di Jawa Timur masih tetap stagnan. Kredit tumbuh 6,89% (yoy), relatif stagnan

dibandingkan triwulan III 2019 (6,93%) khususnya pada kredit modal kerja sektor

konstruksi dan listrik, gas, air. Meskipun masih stagnan, namun mulai terdapat

Page 14: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xiv

perlambatan undisbursed loan (dari 1,43%-yoy menjadi 0,41%-yoy) sehingga

mengindikasikan potensi pertumbuhan kredit ke depan. Risiko kredit sedikit

membaik tercermin dari penurunan rasio NPL (dari 3,34% menjadi 3,01%),

sedangkan risiko likuiditas cenderung stabil, tercermin dari berkurangnya dominasi

DPK berjangka waktu pendek.

Pada triwulan IV 2019,

pergerakan uang tunai

berada dalam posisi net

outflow sebesar Rp3,5

triliun.

Transaksi non tunai

(RTGS dan SKNBI) juga

meningkat seiring

dengan peningkatan

aktivitas ekonomi.

Asesmen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran

Pada triwulan IV 2019 pergerakan inflow (uang masuk) dan outflow (uang keluar)

di Jawa Timur dalam posisi net outflow sebesar Rp3,5 triliun. Hal ini sejalan dengan

meningkatnya konsumsi masyarakat pada periode perayaan Hari Raya Natal dan

Tahun Baru 2020.

Pada triwulan IV 2019, transaksi pembayaran melalui Sistem Bank Indonesia Real

Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-

BI) menunjukkan peningkatan sejalan dengan meningkatnya aktivitas siklus bisnis.

Layanan Pembayaran secara non tunai atas transaksi e-commerce juga meningkat,

sejalan meningkatnya preferensi masyarakat terhadap berbagai platform

pembayaran non tunai.

Pada triwulan IV 2019, jumlah agen LKD di Jawa Timur tercatat meningkat sebesar

47% menjadi 76.420 agen. Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya penetrasi

penggunaan smartphone di masyarakat, serta didorong oleh kebijakan Pemerintah

dalam meningkatkan inklusi keuangan Indonesia antara lain melalui program

Bantuan Sosial Non Tunai.

Dibandingkan Agustus

2018, kondisi

ketenagakerjaan

dan kesejahteraan

membaik, tercermin dari

turunnya jumlah

pengangguran di tengah

meningkatnya jumlah

Angkatan Kerja, serta

penurunan angka

kemiskinan.

Asesmen Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Masyarakat

Kondisi ketenagakerjaan masyarakat Jawa Timur sampai dengan triwulan IV 2019

relatif stabil, tercermin dari penurunan tingkat kemiskinan dan membaiknya

indikator tenaga kerja dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, terdapat penurunan kesejahteraan untuk petani dan nelayan

dibandingkan triwulan sebelumnya.

Kondisi ketenagakerjaan pada Agustus 2019 relatif membaik dibandingkan

Agustus 2018, tercermin dari peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) dari 69,37% menjadi 69,45%, penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

(dari 3,99% menjadi 3,92%) dan peningkatan tenaga kerja dengan lulusan SMA

dan SMK. Berdasarkan data SKDU Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, terdapat

peningkatan serapan tenaga kerja pada triwulan IV 2019 seiring dengan

peningkatan aktivitas ekonomi menjelang akhir tahun 2019.

Sementara itu, kesejahteraaan masyarakat pedesaan yang direpresentasikan

dengan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) menurun pada

triwulan IV 2019. Penurunan NTP (dari 110,0 menjadi 109,49) disebabkan oleh

subsektor pertanian rakyat, peternakan dan perikanan. Sementara penurunan NTN

(dari 128,52 menjadi 124,89) disebabkan oleh peningkatan indeks harga yang

dibayar nelayan, sedangkan indeks harga yang diterima justru turun.

Jumlah penduduk miskin Jawa Timur pada periode ini semakin berkurang. Tingkat

kemiskinan di Jawa Timur mencapai 10,22% turun dibandingkan periode yang

sama tahun sebelumnya yang sebesar 10,85%. Meskipun masih lebih tinggi

dibandingkan tingkat kemiskinan Nasional (9,22%), namun Jawa Timur mengalami

penurunan jumlah penduduk miskin yang tertinggi dibandingkan provinsi lain di

Jawa seiring dengan pelaksanaan berbagai program pengentasan kemiskinan oleh

pemerintah provinsi maupun Kabupaten/Kota Jawa Timur.

Page 15: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xv

Pertumbuhan ekonomi

2020 diperkirakan stabil

di kisaran 5,3%-5,8%.

Inflasi akhir tahun 2020

diperkirakan sejalan

dengan sasaran inflasi

3,5%+1%.

Prospek Ekonomi dan Inflasi Tahun 2020

Perekonomian Jawa Timur sepanjang tahun 2020 diperkirakan stabil dibandingkan

tahun 2019 yaitu tumbuh di kisaran 5,3% - 5,8% (yoy). Pendorong utama

pertumbuhan tersebut diperkirakan bersumber dari konsumsi pemerintah,

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi dan net ekspor antar

daerah. Konsumsi swasta juga diperkirakan masih tumbuh positif, namun relatif

stabil. Peningkatan konsumsi pemerintah dan investasi sejalan dengan

pembangunan infrastruktur untuk percepatan pelaksanaan Peraturan Presiden No.

80 tahun 2019. Walaupun terdapat berbagai potensi risiko global, namun masih

terdapat optimisme pertumbuhan ekspor luar negeri seiring prediksi kinerja positif

ekspor industri pengolahan kepada beberapa negara ASEAN dan Uni Eropa.

Sementara itu, inflasi tahun 2020 diprakirakan berada dalam sasaran inflasi

nasional 3,0+1% (yoy), yakni di kisaran 2,8% - 3,3%. Peningkatan inflasi tersebut

diprakirakan disebabkan oleh kelompok bahan makanan seiring dengan

terhambatnya pasokan bawang putih di awal tahun 2020, serta mundurnya panen

raya. Lebih lanjut, terdapat potensi kenaikan inflasi untuk harga komoditas yang

diatur pemerintah di tahun 2020 seiring kenaikan cukai rokok, serta rencana

penyesuaian tarif listrik.

Page 16: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xvi

TABEL INDIKATOR EKONOMI

A. PDRB

I II III IV Total I II III IV Total

PDRB Penawaran - Harga Konstan (Rp Milliar)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 40.734 42.869 44.877 35.381 163.861 40.789 44.111 45.657 35.108 165.665

Pertambangan dan Penggalian 19.902 20.408 20.720 21.527 82.557 20.348 20.772 21.017 21.634 83.771

Industri Pengolahan 112.266 114.482 120.519 119.640 466.908 120.441 122.296 128.155 127.983 498.875

Pengadaan Listrik dan Gas 1.151 1.101 1.122 1.125 4.499 1.103 1.124 1.157 1.176 4.561

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 371 377 383 385 1.515 391 395 400 402 1.588

Konstruksi 34.185 34.809 37.067 39.079 145.140 36.178 36.985 39.249 41.278 153.690

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 68.712 72.490 75.685 73.512 290.399 73.313 77.026 79.650 77.849 307.838

Transportasi dan Pergudangan 11.224 11.697 11.832 11.959 46.712 11.630 11.996 12.244 12.601 48.471

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 20.502 21.120 21.658 21.967 85.248 21.911 22.835 23.232 23.734 91.711

Informasi dan Komunikasi 21.622 22.821 22.972 23.002 90.416 23.005 24.342 24.791 24.932 97.071

Jasa Keuangan dan Asuransi 9.816 9.935 10.138 9.971 39.860 10.154 10.261 10.445 10.539 41.399

Real Estate 6.600 6.644 6.650 6.929 26.823 6.962 7.035 7.112 7.332 28.442

Jasa Perusahaan 3.004 3.065 3.074 3.165 12.309 3.193 3.281 3.282 3.373 13.128

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 7.957 8.398 8.356 9.019 33.730 8.367 8.819 8.657 9.141 34.984

Jasa Pendidikan 9.811 10.085 10.268 10.882 41.046 10.409 10.626 11.171 11.813 44.019

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2.534 2.585 2.645 2.722 10.486 2.733 2.774 2.869 2.902 11.278

Jasa lainnya 5.393 5.577 5.592 5.698 22.260 5.704 5.890 5.956 6.103 23.652

PDRB Permintaan - Harga Konstan (Rp Milliar)

Konsumsi RT 223.846 233.728 234.826 234.383 926.784 234.753 245.152 245.996 245.492 971.393

Konsumsi LNPRT 3.712 3.879 3.937 3.967 15.495 4.128 4.252 3.996 4.044 16.420

Konsumsi Pemerintah 12.838 17.181 19.477 21.456 70.952 13.455 18.281 20.267 22.235 74.238

Pembentukan Modal Tetap Bruto 102.208 105.717 111.382 112.615 431.922 106.031 111.393 117.064 118.671 453.159

Ekspor Luar Negeri 50.769 48.044 54.612 50.741 204.167 52.126 50.003 52.062 49.306 203.495

Impor Luar Negeri 62.918 67.353 74.829 74.399 279.498 61.537 64.725 62.345 66.286 254.892

Net Ekspor Antar Daerah 41.181 42.881 46.834 44.789 175.685 43.717 41.473 40.624 42.019 167.834

PDRB Penawaran - (%, yoy)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (2,24) (3,27) (3,42) 1,35 (2,09) 0,14 2,90 1,74 (0,77) 1,10

Pertambangan dan Penggalian 4,37 3,73 (0,73) 2,41 2,38 2,24 1,78 1,43 0,50 1,47

Industri Pengolahan 6,27 7,14 8,78 7,94 7,55 7,28 6,83 6,34 6,97 6,85

Pengadaan Listrik dan Gas 2,70 1,87 (4,65) (7,89) (2,19) (4,13) 2,07 3,13 4,59 1,38

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4,27 3,61 4,74 4,10 4,18 5,44 4,92 4,58 4,32 4,81

Konstruksi 7,82 6,37 6,09 6,29 6,61 5,83 6,25 5,89 5,63 5,89

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6,37 6,67 6,34 5,79 6,29 6,70 6,26 5,24 5,90 6,01

Transportasi dan Pergudangan 7,39 8,21 5,65 5,14 6,56 3,62 2,56 3,48 5,37 3,77

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,51 8,56 8,24 5,38 7,63 6,87 8,12 7,27 8,04 7,58

Informasi dan Komunikasi 6,76 7,01 6,84 6,39 6,75 6,40 6,67 7,92 8,39 7,36

Jasa Keuangan dan Asuransi 5,42 5,49 6,85 1,25 4,72 3,44 3,28 3,03 5,70 3,86

Real Estate 6,98 6,56 5,65 5,81 6,24 5,48 5,88 6,95 5,82 6,03

Jasa Perusahaan 6,85 7,52 7,53 6,72 7,15 6,29 7,04 6,75 6,55 6,66

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,59 8,36 0,50 3,70 4,20 5,15 5,01 3,60 1,35 3,72

Jasa Pendidikan 5,01 5,81 5,43 5,47 5,43 6,10 5,36 8,79 8,56 7,24

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,82 7,88 7,99 6,82 7,61 7,86 7,32 8,45 6,63 7,55

Jasa lainnya 5,21 5,32 4,32 5,09 4,98 5,77 5,61 6,51 7,11 6,26

PDRB Permintaan - (%, yoy)

Konsumsi RT 3,68 5,63 4,88 5,13 4,84 4,87 4,89 4,76 4,74 4,81

Konsumsi LNPRT 5,11 5,13 8,23 7,77 6,57 11,21 9,64 1,48 1,93 5,97

Konsumsi Pemerintah 5,94 4,64 4,48 5,20 5,00 4,81 6,40 4,05 3,63 4,63

Pembentukan Modal Tetap Bruto 5,79 5,71 6,50 6,25 6,08 3,74 5,37 5,10 5,38 4,92

Ekspor Luar Negeri 4,81 0,91 3,37 3,09 3,06 2,67 4,08 (4,67) (2,83) (0,33)

Impor Luar Negeri (4,61) 10,79 13,65 11,20 7,70 (2,20) (3,90) (16,68) (10,90) (8,80)

Net Ekspor Antar Daerah (0,91) 20,50 23,05 20,53 15,30 6,16 (3,28) (13,26) (6,18) (4,47)

Pertumbuhan PDRB (%; yoy) 5,42 5,55 5,37 5,65 5,50 5,55 5,69 5,32 5,54 5,52

2018INDIKATOR

2019

Page 17: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xvii

B. INFLASI

C. SISTEM PEMBAYARAN

I II III IV I II III IV I II III IV

INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK)

JAWA TIMUR 127,14 128,75 128,86 130,09 131,16 132,19 132,41 133,81 134,24 135,36 135,65 136,65

- Kota Surabaya 128,10 129,57 129,85 131,26 132,35 133,33 133,88 135,24 135,73 136,86 137,13 138,23

- Kota Malang 128,38 130,36 130,07 131,09 132,38 133,29 133,22 134,99 135,63 136,47 136,96 137,60

- Kota Kediri 124,41 126,06 126,09 126,77 127,41 127,92 128,17 129,27 129,56 130,20 130,12 131,63

- Kab. Jember 124,43 125,78 125,83 126,88 127,72 129,50 129,32 130,62 130,53 131,75 132,12 133,28

- Kab. Sumenep 124,44 125,94 125,89 127,19 128,12 129,56 129,41 130,78 130,62 132,14 132,00 133,45

- Kota Probolinggo 124,30 126,19 126,00 127,00 127,59 128,92 128,14 129,77 129,59 131,30 131,41 132,35

- Kota Madiun 125,38 127,53 127,70 128,61 129,76 131,14 131,09 132,09 132,59 134,24 134,26 135,00

- Kab. Banyuwangi 123,49 125,07 125,10 126,38 127,62 128,47 127,82 128,96 129,58 130,85 131,40 131,95

LAJU INFLASI TAHUNAN (% YOY)

JAWA TIMUR 3,85 4,66 3,84 4,04 3,16 2,67 2,75 2,86 2,35 2,40 2,45 2,12

- Kota Surabaya 4,43 4,91 3,98 4,37 3,32 2,90 3,10 3,03 2,55 2,65 2,43 2,21

- Kota Malang 3,79 4,99 3,80 3,75 3,12 2,25 2,42 2,98 2,46 2,39 2,81 1,93

- Kota Kediri 2,59 4,13 3,71 3,44 2,41 1,48 1,65 1,97 1,69 1,78 1,52 1,83

- Kab. Jember 2,84 3,99 3,67 3,52 2,64 2,96 2,77 2,95 2,20 1,74 2,17 2,04

- Kab. Sumenep 3,01 3,66 3,37 3,40 2,96 2,87 2,80 2,82 1,95 1,99 2,00 2,04

- Kota Probolinggo 2,27 3,48 3,02 3,18 2,65 2,16 1,70 2,18 1,57 1,85 2,55 1,99

- Kota Madiun 3,82 5,34 4,97 4,78 3,49 2,83 2,65 2,71 2,18 2,36 2,42 2,20

- Kab. Banyuwangi 1,90 2,96 2,68 3,17 3,34 2,72 2,17 2,04 1,54 1,85 2,62 2,32

DISAGREGASI INFLASI VOLATILE FOOD (% YOY)

JAWA TIMUR 0,57 0,17 -1,87 0,53 2,89 3,35 4,44 3,73 1,05 1,93 2,63 0,82

- Kota Surabaya 0,79 0,06 -2,15 0,94 3,41 3,82 5,94 4,81 1,56 2,09 1,45 2,35

- Kota Malang 2,74 2,73 -0,58 1,99 2,58 1,94 2,85 1,97 -0,73 2,14 5,73 3,19

- Kota Kediri -1,24 0,57 -1,31 -0,57 2,45 1,65 2,48 3,25 3,63 3,93 3,65 4,53

- Kab. Jember 0,42 0,74 -0,21 0,44 1,94 4,81 3,05 3,58 1,44 0,17 2,47 2,19

- Kab. Sumenep 0,41 -0,40 -1,73 -0,73 2,90 4,44 4,72 3,37 2,07 3,49 3,49 4,33

- Kota Probolinggo -2,16 -2,35 -2,44 -0,70 1,79 3,43 2,18 3,44 1,94 2,83 5,72 3,74

- Kota Madiun -0,41 0,57 1,05 1,96 6,12 5,47 4,26 3,41 1,07 1,84 3,23 2,50

- Kab. Banyuwangi -4,53 -6,63 -7,43 -7,11 -1,51 1,19 -1,23 -0,57 -2,15 -1,82 1,01 -0,12

DISAGREGASI INFLASI ADMINISTERED PRICE (% YOY)

JAWA TIMUR 6,51 12,36 11,43 10,69 5,16 2,69 2,41 3,29 3,20 2,18 1,91 0,06

- Kota Surabaya 6,91 11,66 10,17 10,38 4,28 2,56 2,48 3,18 3,01 2,37 1,98 0,39

- Kota Malang 5,44 11,58 11,71 8,24 5,18 2,66 0,82 3,15 5,16 2,23 2,96 1,09

- Kota Kediri 4,99 12,79 12,37 11,57 6,32 2,70 3,66 3,96 2,49 1,35 0,61 0,38

- Kab. Jember 4,64 11,84 12,74 12,36 6,71 3,39 3,84 3,75 1,93 1,42 0,29 0,26

- Kab. Sumenep 7,39 14,22 13,47 13,39 6,19 2,63 3,29 3,66 2,41 1,84 0,51 0,37

- Kota Probolinggo 5,19 12,88 11,49 11,42 5,96 2,55 2,53 3,00 1,69 1,23 0,71 -0,03

- Kota Madiun 7,63 14,60 13,54 13,07 6,59 3,54 3,31 3,34 1,70 1,45 1,77 1,87

- Kab. Banyuwangi 9,87 18,92 18,74 16,38 6,85 2,83 3,08 3,81 3,06 3,11 1,33 1,32

DISAGREGASI INFLASI CORE INFLATION (% YOY)

JAWA TIMUR 4,09 3,88 3,39 3,26 2,69 2,47 2,45 2,50 2,45 2,62 2,52 2,47

- Kota Surabaya 4,79 4,56 4,08 3,77 3,04 2,75 2,55 2,53 2,69 2,86 2,73 2,68

- Kota Malang 3,55 3,45 2,46 2,76 2,58 2,19 2,87 3,18 2,41 2,50 1,99 1,89

- Kota Kediri 2,95 2,66 2,62 2,21 1,23 1,03 0,81 1,02 0,91 1,34 1,23 1,53

- Kab. Jember 3,12 2,56 2,10 1,74 1,48 2,14 2,29 2,41 2,58 2,44 2,74 2,65

- Kab. Sumenep 2,87 2,57 2,75 2,49 2,11 2,37 1,97 2,39 1,79 1,47 1,88 1,65

- Kota Probolinggo 2,96 2,71 2,37 2,03 1,86 1,59 1,26 1,47 1,40 1,71 2,09 2,06

- Kota Madiun 3,85 4,00 3,57 3,16 1,88 1,92 2,04 2,32 2,64 2,80 2,42 2,23

- Kab. Banyuwangi 2,42 2,07 2,37 3,72 3,42 3,30 3,22 2,47 2,51 2,91 3,69 3,63

201920182017INDIKATOR

I II III IV I II III IV I II III IVInflow (Rp. Triliun) 23,92 17,25 35,53 21,74 26,70 29,14 28,94 21,66 27,85 33,25 26,21 26,34

Outflow (Rp. Triliun) 13,47 37,90 16,34 24,22 18,34 36,46 19,46 23,74 16,41 36,05 23,25 29,88

Volume Kliring (Juta Lembar) 2,24 2,00 2,10 2,17 2,06 1,91 2,05 1,78 1,50 1,44 1,58 1,46

Nominal Kliring (Rp. Triliun) 37,19 28,16 29,90 28,60 25,72 23,86 26,16 27,96 43,46 64,92 75,73 86,00

Volume RTGS 42.009 42.152 46.952 54.535 43.625 40.061 46.870 53.465 53.465 34.902 95.540 97.318

Nominal RTGS (Rp. Triliun) 118,91 126,52 138,27 158,22 122,49 73,01 85,36 96,67 96,67 80,83 213,57 253,10

2018INDIKATOR

2017 2019

Page 18: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xviii

D. PERBANKAN

D.1. Bank Umum

I II III IV I II III IV

Kinerja (Miliar Rp)

Total Asset 620.053 641.300 675.091 688.854 681.007 703.746 720.042 722.891

- Bank Pemerintah 310.502 327.567 349.142 360.060 350.714 368.856 378.923 383.455

- Bank Swasta 286.300 291.028 302.137 306.035 305.679 311.385 317.725 317.386

- Bank Asing 23.252 22.704 23.812 22.759 24.615 23.504 23.394 22.050

Dana Pihak Ketiga 502.698 514.149 533.014 542.050 544.931 562.370 579.670 580.848

- Giro 89.755 90.998 94.375 95.105 87.804 94.250 97.984 100.692

- Tabungan 207.853 215.440 220.494 229.446 224.521 231.845 237.550 249.020

- Deposito 205.090 207.711 218.145 217.499 232.606 236.275 244.136 231.136

Kredit Lokasi Bank (LB) 429.343 442.376 460.908 479.476 470.389 480.571 487.346 494.294

- Kredit Modal Kerja 240.688 248.833 260.770 276.677 262.968 269.634 272.996 276.346

- Kredit Investasi 64.471 67.994 71.005 70.072 73.647 75.322 76.531 77.689

- Kredit Konsumsi 124.184 125.550 129.132 132.727 133.774 135.616 137.820 140.260

Kredit Lokasi Proyek (LP) 499.829 517.305 536.208 552.504 552.864 566.741 573.346 590.553

- Kredit Modal Kerja 268.408 281.685 296.230 308.740 298.795 309.196 312.452 324.754

- Kredit Investasi 86.405 87.914 88.797 88.515 97.685 99.227 100.921 102.027

- Kredit Konsumsi 145.016 147.707 151.180 155.248 156.385 158.319 159.973 163.772

Kredit LB ke Sektor Ekonomi Utama 237.338 246.974 260.258 272.497 261.244 268.495 269.780 319.940

- Kredit Sektor Industri Pengolahan 109.221 115.878 123.050 132.321 119.142 121.647 123.311 168.773

- Kredit Sektor Perdagangan 114.410 117.705 122.159 125.327 126.249 127.928 128.567 132.291

- Kredit Sektor Pertanian 13.707 13.392 15.049 14.849 15.853 18.920 17.902 18.876

Pertumbuhan (%, YOY)

Total Asset 10,21 9,89 10,97 11,69 9,83 9,74 6,66 4,94

- Bank Pemerintah 12,53 12,61 15,43 16,72 12,95 12,60 8,53 6,50

- Bank Swasta 9,94 7,68 8,27 7,08 6,77 6,99 5,16 3,71

- Bank Asing -11,54 1,22 -11,18 1,27 5,86 3,52 -1,75 -3,11

Dana Pihak Ketiga 8,89 8,03 7,77 8,54 8,40 9,38 8,75 7,16

- Giro 10,70 13,33 8,85 15,17 -2,17 3,57 3,82 5,87

- Tabungan 9,77 11,08 10,71 6,48 8,02 7,61 7,74 8,53

- Deposito 7,25 3,00 4,51 8,04 13,42 13,75 11,91 6,27

Kredit Lokasi Bank (LB) 10,68 9,78 10,70 10,24 9,56 8,63 5,74 3,09

- Kredit Modal Kerja 10,55 9,14 9,75 10,33 9,26 8,36 4,69 -0,12

- Kredit Investasi 6,92 12,75 14,82 13,15 14,23 10,78 7,78 10,87

- Kredit Konsumsi 12,98 9,50 10,45 8,58 7,72 8,02 6,73 5,67

Kredit Lokasi Proyek (LP) 9,04 8,59 9,92 9,41 10,61 9,56 6,93 6,89

- Kredit Modal Kerja 9,16 9,51 11,75 10,92 11,32 9,77 5,48 5,19

- Kredit Investasi 4,02 4,65 3,73 5,47 13,05 12,87 13,65 15,26

- Kredit Konsumsi 12,04 9,28 10,24 8,78 7,84 7,18 5,82 5,49

Kredit LB ke Sektor Ekonomi Utama 7,37 7,52 9,18 9,54 10,07 8,71 3,66 17,41

- Kredit Sektor Industri Pengolahan 6,34 7,86 8,33 9,56 9,08 4,98 0,21 27,55

- Kredit Sektor Perdagangan 6,97 7,25 9,18 8,82 10,35 8,69 5,25 5,56

- Kredit Sektor Pertanian 20,25 7,02 16,53 15,78 15,65 41,28 18,96 27,12

Rasio Keuangan (%)

NPL Lokasi Bank 3,32 3,33 3,38 2,90 3,35 3,56 3,44 3,26

- NPL Kredit Modal Kerja 4,51 4,51 3,40 3,84 4,50 4,77 4,55 4,34

- NPL Kredit Investasi 2,63 2,49 7,91 2,13 2,52 2,69 2,79 2,59

- NPL Kredit Konsumsi 1,37 1,45 0,84 1,33 1,55 1,64 1,61 1,50

NPL Lokasi Proyek 3,38 3,47 3,37 2,92 2,85 3,49 3,34 3,01

LDR Lokasi Bank 85,41 86,04 86,47 88,46 86,32 85,45 84,07 85,10

LDR Lokasi Proyek 99,43 100,61 100,60 101,93 101,46 100,78 98,91 101,67

20192018INDIKATOR

Page 19: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xix

D.2. Bank Umum Syariah

I II III IV I II III IV

Kinerja (Miliar Rp)

Total Asset 32.115 33.328 34.640 36.992 37.547 38.400 41.415 42.820

Dana Pihak Ketiga 25.378 25.371 26.610 29.432 30.184 30.495 33.408 34.818

- Giro 2.386 2.422 2.853 3.201 2.808 2.906 3.013 2.726

- Tabungan 10.612 10.886 11.324 12.082 7.191 12.655 13.379 14.261

- Deposito 12.380 12.063 12.433 14.148 14.949 14.934 17.015 17.830

Pembiayaan Lokasi Bank (LB) 25.083 25.851 26.643 26.855 27.335 27.877 28.497 28.769

- Modal Kerja 11.109 11.110 11.294 10.723 10.707 10.864 11.075 10.939

- Investasi 4.289 4.619 4.706 4.860 4.993 4.964 4.849 4.840

- Konsumsi 9.685 10.122 10.643 11.272 11.636 12.049 12.574 12.990

Pembiayaan Lokasi Proyek (LP) 27.972 29.740 29.863 29.968 31.307 32.267 35.490 35.781

- Modal Kerja 11.067 12.184 12.356 11.820 11.823 12.443 13.577 13.456

- Investasi 5.873 6.128 5.608 5.709 6.755 6.706 8.309 8.272

- Konsumsi 11.033 11.428 11.899 12.438 12.729 13.118 13.603 14.053

Pembiayaan LB ke Sektor Ekonomi Utama 9.089 9.433 9.527 8.984 8.828 9.073 8.898 12.046

- Pembiayaan Sektor Industri Pengolahan 4.324 4.551 4.678 4.451 4.277 4.200 4.287 6.281

- Pembiayaan Sektor Perdagangan 4.232 4.213 4.164 4.064 4.071 4.179 4.120 4.563

- Pembiayaan Sektor Pertanian 533 670 685 470 481 694 491 1.201

Pertumbuhan (%, YOY)

Total Asset 18,40 22,80 18,43 14,42 16,91 15,22 19,56 15,75

Dana Pihak Ketiga 18,71 19,87 13,35 12,19 18,94 20,20 25,55 18,30

- Giro 36,61 34,96 30,19 24,02 17,70 19,98 5,60 -14,83

- Tabungan 10,22 15,77 10,52 11,98 -32,24 16,25 18,15 18,03

- Deposito 23,75 21,02 12,63 10,00 20,75 23,80 36,86 26,02

Pembiayaan Lokasi Bank (LB) 16,22 16,38 17,60 9,39 8,98 7,84 6,96 7,13

- Modal Kerja 20,20 13,40 13,54 0,21 -3,62 -2,21 -1,94 2,01

- Investasi 9,49 21,54 27,81 13,77 16,42 7,47 3,04 -0,41

- Konsumsi 14,98 17,51 17,91 17,71 20,14 19,04 18,14 15,25

Pembiayaan Lokasi Proyek (LP) 11,67 14,71 13,31 5,69 11,92 8,50 18,84 19,40

- Modal Kerja 8,13 12,23 14,55 2,39 6,83 2,12 9,88 13,84

- Investasi 12,81 17,06 6,54 -2,20 15,03 9,44 48,17 44,89

- Konsumsi 14,84 16,21 15,49 13,38 15,37 14,79 14,32 12,98

Pembiayaan ke Sektor Ekonomi Utama 33,38 31,00 29,82 6,45 -2,86 -3,82 -6,61 34,07

- Pembiayaan Sektor Industri Pengolahan 34,29 34,26 40,79 13,27 -1,08 -7,71 -8,37 41,14

- Pembiayaan Sektor Perdagangan 27,59 19,86 16,41 1,75 -3,80 -0,81 -1,06 12,28

- Pembiayaan Sektor Pertanian 92,02 125,62 56,07 -9,12 -9,89 3,65 -28,32 155,64

Rasio Keuangan (%)

Non Performance Financing (NPF) Lokasi Bank 4,53 4,16 4,97 3,92 4,75 5,07 4,95 3,31

- Modal Kerja 5,67 5,48 7,22 2,20 7,10 2,92 7,39 5,18

- Investasi 7,35 6,49 7,04 1,12 6,35 2,91 6,44 2,39

- Konsumsi 1,97 1,66 1,67 0,61 1,90 5,70 2,23 2,08

Non Performance Financing (NPF) Lokasi Proyek 4,08 5,63 4,52 4,89 7,30 6,88 5,11 3,71

Financing to Deposit Ratio (FDR) Lokasi Bank 98,84 101,89 100,12 91,25 90,56 91,42 85,30 82,63

Financing to Deposit Ratio (FDR) Lokasi Proyek 110,22 117,22 112,23 101,82 103,72 105,81 106,23 102,77

20192018INDIKATOR

Page 20: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xx

D.3. Bank Perkreditan Rakyat

I II III IV I II III IV

Kinerja (Juta Rp)

Total Asset 13.177 13.307 13.585 13.987 14.176 14.224 15.296

Dana Pihak Ketiga 8.558 8.663 8.896 9.288 9.338 9.351 9.786 10.218

- Tabungan 2.782 2.754 2.867 3.046 3.008 2.904 3.128 3.243

- Deposito 5.776 5.910 6.029 6.242 6.330 6.448 6.658 6.974

Kredit 9.338 9.740 9.693 9.789 10.104 10.494 13.063 13.237

- Modal Kerja 6.078 6.388 6.343 6.371 6.591 6.872 7.858 8.197

- Investasi 465 493 514 550 589 614 953 865

- Konsumsi 2.796 2.856 2.835 2.869 2.924 3.008 4.252 4.176

Kredit ke Sektor Ekonomi Utama 5.130 5.349 5.296 5.205 5.361 5.581 6.211 5.064

- Kredit Sektor Industri Pengolahan 179 194 196 204 200 218 256 322

- Kredit Sektor Perdagangan 3.141 3.277 3.288 3.266 3.357 3.447 4.000 3.165

- Kredit Sektor Pertanian 1.810 1.877 1.813 1.736 1.804 1.916 1.956 1.577

Pertumbuhan (%, YOY)

Total Asset 7,78 7,68 6,21 5,45 7,58 6,90 12,59 -100,00

Dana Pihak Ketiga 9,96 11,26 8,51 8,30 9,11 7,94 10,01 10,01

- Tabungan 14,14 15,44 11,58 11,92 8,12 5,45 9,12 6,48

- Deposito 8,05 9,42 7,11 6,61 9,59 9,11 10,43 11,73

Kredit 3,87 2,76 4,08 5,84 8,20 7,74 34,77 35,22

- Modal Kerja 3,52 2,33 3,94 5,44 8,44 7,58 23,88 28,66

- Investasi 27,18 26,59 20,85 22,83 26,72 24,61 85,29 57,35

- Konsumsi 1,53 0,31 1,84 3,97 4,60 5,32 49,97 45,57

Kredit ke Sektor Ekonomi Utama 2,43 1,32 3,47 1,61 4,50 4,35 17,28 -2,72

- Kredit Sektor Industri Pengolahan 12,26 14,72 15,30 19,99 11,66 12,32 31,06 58,38

- Kredit Sektor Perdagangan 3,98 2,04 5,08 3,11 6,88 5,19 21,64 -3,09

- Kredit Sektor Pertanian -0,98 -1,08 -0,39 -2,79 -0,35 2,05 7,88 -9,18

Rasio Keuangan (%)

NPL 7,56 8,16 8,10 7,33 7,96 8,36 7,69 8,21

- Modal Kerja 9,20 9,91 9,91 8,94 9,65 10,13 10,29 8,97

- Investasi 8,32 8,55 8,28 7,59 8,70 8,83 8,75 11,34

- Konsumsi 3,87 4,18 4,02 3,70 4,00 4,23 4,21 6,07

LDR 109,11 112,44 108,96 105,40 108,20 112,22 133,49 129,55

20192018INDIKATOR

Page 21: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

xxi

D.4. Bank Berkantor Pusat di Surabaya

Terdapat empat bank berkantor pusat di Surabaya, yaitu BPD Jawa Timur, Bank Maspion, Bank Prima Master

dan Bank Amar

I II III IV I II III IV

Kinerja (Miliar Rp)

Total Asset 72.385 80.284 85.266 89.644 84.719 96.293 99.607 99.352

Dana Pihak Ketiga 48.400 53.440 55.720 53.062 56.736 62.791 65.865 61.083

- Giro 17.743 19.935 19.471 19.313 20.351 23.017 23.864 23.968

- Tabungan 14.766 15.876 16.907 19.689 16.853 18.346 19.010 22.927

- Deposito 16.192 17.629 19.343 14.060 19.533 21.429 22.991 14.188

Kredit Lokasi Proyek (LP) 33.987 34.576 35.736 36.717 36.498 37.617 40.106 40.992

- Kredit Modal Kerja 9.280 9.816 10.331 10.148 9.780 10.610 11.447 11.584

- Kredit Investasi 2.447 2.440 2.482 3.049 3.321 3.546 3.627 4.081

- Kredit Konsumsi 22.260 22.320 22.924 23.519 23.397 23.461 25.031 25.327

Kredit LP ke Sektor Ekonomi Utama 7.684 7.820 7.902 8.265 8.279 8.673 8.804 9.100

- Kredit Sektor Pertanian 609 621 638 695 719 759 751 776

- Kredit Sektor Industri Pengolahan 1.734 1.716 1.702 1.796 1.830 1.915 1.929 2.078

- Kredit Sektor Perdagangan 5.341 5.483 5.562 5.774 5.730 5.999 6.124 6.245

Pertumbuhan (%, YOY)

Total Asset 11,92 20,22 9,65 40,37 17,04 19,94 16,82 10,83

Dana Pihak Ketiga 9,04 16,76 16,48 2,82 17,22 17,50 18,21 15,12

- Giro -6,53 25,83 17,98 2,18 14,70 15,46 22,56 24,10

- Tabungan 15,73 11,70 18,82 2,71 14,13 15,56 12,44 16,45

- Deposito 28,04 12,19 13,08 2,04 20,63 21,55 18,86 0,91

Kredit Lokasi Proyek (LP) 7,43 5,00 8,46 7,46 7,39 8,80 12,23 11,64

- Kredit Modal Kerja -0,08 -0,29 5,79 3,73 5,39 8,09 10,81 14,15

- Kredit Investasi 3,62 1,89 5,29 4,81 35,69 45,35 46,16 33,83

- Kredit Konsumsi 11,37 7,88 10,07 1,97 5,11 5,11 9,19 7,69

Kredit LP ke Sektor Ekonomi Utama -0,37 -2,03 2,31 3,25 7,74 10,90 11,42 10,09

- Kredit Sektor Industri Pengolahan -18,70 -21,53 -5,96 3,58 17,99 22,24 17,62 11,59

- Kredit Sektor Perdagangan -4,11 -11,80 -11,07 3,37 5,54 11,57 13,35 15,75

- Kredit Sektor Pertanian 3,60 4,53 8,39 3,44 7,28 9,41 10,11 8,15

Rasio Keuangan (%)

NPL 3,91 3,95 3,65 3,16 3,15 2,88 2,89 2,76

- Modal Kerja 11,82 11,38 10,19 9,09 9,05 7,63 7,23 6,55

- Investasi 3,57 3,89 3,78 2,90 2,90 2,59 4,62 4,62

- Konsumsi 0,65 0,68 0,69 0,64 0,72 0,77 0,61 0,72

LDR LP 70,22 64,70 64,13 69,19 64,33 59,91 60,89 67,11

20192018INDIKATOR

Page 22: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

PERKEMBANGANEKONOMI MAKRO REGIONALI

BAB

Page 23: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

2

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

1.1. KONDISI UMUM PEREKONOMIAN JAWA TIMUR

Kinerja ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 meningkat dibandingkan triwulan

sebelumnya. Dari sisi permintaan, akselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur didorong oleh

peningkatan pertumbuhan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

(LNPRT), kinerja positif investasi, serta perbaikan kinerja ekspor Luar Negeri (LN) dan net ekspor

antardaerah Dalam Negeri (DN). Sementara itu dari sisi penawaran, pertumbuhan berasal dari

sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta penyediaan akomodasi dan

makanan minuman. Akselerasi yang lebih tinggi tertahan oleh perlambatan konsumsi Rumah

Tangga (RT), konsumsi pemerintah, serta sektor pertanian dan konstruksi.

Kinerja Perekonomian Triwulan IV 2019

Perekonomian Jawa Timur pada triwulan IV 2019 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya

serta melampaui pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa dan Nasional. Pertumbuhan ekonomi Jawa

Timur pada triwulan IV 2019 mencapai 5,54% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh 5,32% (yoy). Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dibandingkan perekonomian Jawa dan nasional

yang masing-masing tumbuh 5,34% dan 4,97% (yoy). Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa,

perekonomian Jawa Timur pada periode ini menempati peringkat tertinggi keempat, lebih tinggi dari Jawa

Barat dan Jawa Tengah1. Dengan kinerja tersebut, kontribusi perekonomian Jawa Timur terhadap Nasional

sebesar 15,07%, terbesar kedua setelah DKI Jakarta yang mencapai 16,8%.

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.1 Perekonomian Jawa Timur, Jawa, Nasional

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Jawa

Tabel 1. 1 Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Sisi Permintaan

Sumber : BPS (diolah)

1 Kinerja ekonomi masing-masing provinsi di kawasan Jawa pada Triwulan IV 2019 dibandingkan Triwulan III 2019 sebagai berikut:

- DIY meningkat dari 5,66% (yoy) menjadi 6,16% (yoy), DKI Jakarta melambat dari 6,07% (yoy) menjadi 5,96% (yoy), Jawa Barat

melambat dari 5,14% (yoy) menjadi 4,11% (yoy), Banten meningkat dari 5,41% (yoy) menjadi 5,90% (yoy), Jawa Tengah

melambat dari 5,54% (yoy) menjadi 5,34% (yoy).

- Dengan dinamika tersebut, perekonomian Jawa turut tumbuh melambat dari 5,56% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi

5,34% (yoy) pada triwulan IV 2019, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Konsumsi RT 3.9 4.3 4.9 5.2 4.6 5.6 4.2 3.7 3.7 5.6 4.9 5.1 4.9 4.9 4.8 4.74

Konsumsi LNPRT 8.4 8.5 7.3 (0.1) 1.9 4.9 (0.1) 2.7 5.1 5.1 8.2 7.8 11.2 9.6 1.5 1.93

Konsumsi Pemerintah (2.1) 7.8 (3.6) (25.6) 4.4 (0.4) 5.2 5.0 5.9 4.6 4.5 5.2 4.8 6.4 4.1 3.63

PMTB 6.1 6.0 6.1 5.8 5.6 5.8 6.3 7.0 5.8 5.7 6.5 6.3 3.7 5.4 5.1 5.38

Perubahan Inventori (55.0) (58.7) (24.9) 43.6 5.2 3.5 (5.1) 20.5 (2.8) 3.4 1.8 3.9 (4.5) 8.0 0.8 0.48

Ekspor Luar Negeri 10.6 18.2 4.0 6.2 (13.1) (19.1) 14.0 2.4 4.9 0.7 3.0 1.2 4.3 5.3 (4.4) -2.83

Impor Luar Negeri (4.4) (7.9) 1.2 12.1 11.6 3.8 14.7 1.8 (4.7) 10.3 13.3 10.7 (0.8) (4.0) (17.3) -10.90

Net Ekspor Antar Daerah 7.4 (17.3) 21.3 58.8 71.2 64.3 21.7 12.4 (1.2) 20.2 23.4 22.5 6.3 (5.0) (15.0) -6.18

PDRB 5.58 5.81 5.64 5.27 5.37 5.05 5.64 5.76 5.42 5.55 5.37 5.65 5.55 5.69 5.32 5.54

Ket: Melambat Meningkat Stabil

2019Komponen

2016 2017 2018

Page 24: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

3

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tabel 1. 2 Pertumbuhan PDRB Jawa Timur Sisi Penawaran

Sumber : BPS (diolah)

Akselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 didorong oleh konsumsi LNPRT,

kinerja positif investasi, serta perbaikan kinerja ekspor luar negeri dan net ekspor antardaerah DN.

Dari sisi permintaan, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur antara lain : (1) peningkatan

konsumsi LNPRT sejalan dengan banyak diselenggarakannya kegiatan organisasi kemasyarakatan baik

yang bersifat sosial maupun keagamaan di akhir tahun, (2) peningkatan kinerja investasi yang ditopang

oleh kenaikan investasi bangunan dengan berlanjutnya pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional

(PSN) pemerintah serta beberapa proyek swasta, (3) perbaikan kinerja ekspor luar negeri yang didorong

oleh peningkatan ekspor komoditas pertanian, serta (4) perbaikan kinerja net ekspor antardaerah DN

akibat peningkatan permintaan mitra dagang domestik.

Dari sisi penawaran, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur antara lain : (1) akselerasi

kinerja lapangan usaha industri pengolahan seiring perbaikan kinerja ekspor dan net ekspor antardaerah

DN, (2) peningkatan kinerja sektor perdagangan yang didorong oleh peningkatan permintaan mitra

dagang domestik, (3) peningkatan kinerja sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman didorong

oleh momentum libur Natal dan Tahun Baru.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang lebih tinggi tertahan oleh perlambatan kinerja

konsumsi Rumah Tangga (RT), konsumsi pemerintah, serta sektor pertanian dan konstruksi.

Perlambatan konsumsi RT disebabkan oleh peningkatan preferensi konsumen RT untuk menabung yang

tercermin dari peningkatan dana pihak ketiga (DPK) RT, serta perlambatan kredit konsumsi RT. Lebih

lanjut, penurunan konsumsi pemerintah dipengaruhi oleh penurunan realisasi APBN dan APBD Provinsi

Jawa Timur 2019 seiring selesainya pembangunan beberapa proyek strategis. Dari sisi penawaran,

penurunan kinerja sektor pertanian akibat banjir pada beberapa sentra pertanian dan perlambatan

aktivitas konstruksi, menahan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang lebih tinggi.

Kinerja Perekonomian Kumulatif Tahun 2019

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2019 meningkat dibandingkan tahun

2018 dan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2019, perekonomian Jawa Timur

tumbuh sebesar 5,52% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan tahun 2018 (5,50%-yoy). Pertumbuhan

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.9 3.6 2.6 2.4 3.6 (0.8) 1.5 2.5 (2.2) (3.3) (3.4) 1.3 0.1 2.9 1.7 -0.77

Pertambangan dan Penggalian 10.8 9.7 17.1 18.7 13.0 8.5 4.5 4.9 4.4 3.7 (0.7) 2.4 2.2 1.8 1.4 0.50

Industri Pengolahan 4.8 3.8 4.5 4.7 4.8 4.6 6.7 6.6 6.3 7.1 8.8 7.9 7.3 6.8 6.3 6.97

Pengadaan Listrik dan Gas 0.1 (1.0) (0.6) 4.1 2.0 (4.8) 9.0 4.3 2.7 1.9 (4.6) (7.9) (4.1) 2.1 3.1 4.59

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang3.7 5.4 5.0 6.5 6.9 7.3 6.2 5.4 4.3 3.6 4.7 4.1 5.4 4.9 4.6 4.32

Konstruksi 7.8 6.9 4.3 3.6 6.6 7.3 7.7 6.1 7.8 6.4 6.1 6.3 5.8 6.3 5.9 5.63

Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor5.7 6.3 5.9 5.3 5.4 6.8 7.0 5.7 6.4 6.7 6.3 5.8 6.7 6.3 5.2 5.90

Transportasi dan Pergudangan 6.4 7.0 6.7 3.0 4.2 6.4 7.6 8.2 7.4 8.2 5.6 5.1 3.7 2.6 3.5 5.37

Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum10.1 9.0 8.9 6.2 8.1 9.6 5.0 9.0 8.5 8.6 8.2 5.4 6.9 8.1 7.3 8.04

Informasi dan Komunikasi 6.8 7.8 7.7 7.9 4.1 8.0 7.9 7.6 6.8 7.0 6.8 6.4 6.4 6.7 7.9 8.39

Jasa Keuangan dan Asuransi 6.9 11.6 6.0 3.9 2.9 2.3 1.4 3.2 5.42 5.5 6.9 1.3 3.4 3.3 3.0 5.70

Real Estate 5.0 6.4 5.1 4.3 3.1 3.1 3.2 6.2 7.0 6.6 5.6 5.8 5.5 5.9 7.0 5.82

Jasa Perusahaan 4.8 4.6 5.6 5.7 5.7 5.2 4.5 6.7 6.8 7.5 7.5 6.7 6.3 7.0 6.7 6.55

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib6.1 9.2 3.7 0.9 6.1 (0.0) 2.7 0.6 4.6 8.4 0.5 3.7 5.2 5.0 3.6 1.35

Jasa Pendidikan 7.6 7.5 5.1 4.0 3.9 4.5 3.5 4.0 5.0 5.8 5.4 5.5 6.1 5.4 8.8 8.56

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5.6 5.2 6.3 5.9 6.3 5.9 3.9 5.6 7.8 7.9 8.0 6.8 7.9 7.3 8.4 6.63

Jasa lainnya 4.3 3.9 5.5 5.3 4.2 5.0 4.1 4.6 5.2 5.3 4.3 5.1 5.8 5.6 6.5 7.11

PDRB 5.58 5.81 5.64 5.27 5.37 5.05 5.64 5.76 5.42 5.55 5.37 5.65 5.55 5.69 5.32 5.54

Ket: Melambat Meningkat Stabil

2019Komponen

2016 2017 2018

Page 25: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

4

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

perekonomian Jawa Timur tersebut menyamai pertumbuhan ekonomi Jawa yaitu 5,52% (yoy) serta

melampaui nasional (5,02%-yoy).

Dari sisi permintaan, pertumbuhan tahun 2019

didorong oleh konsumsi swasta serta konsumsi

pemerintah seiring adanya pemilihan umum

legislatif dan eksekutif yang mendorong

permintaan serta kegiatan keagamaan. Dari sisi

penawaran, peningkatan pertumbuhan ekonomi

Jawa Timur tahun 2019 didorong oleh sektor

pertanian serta peningkatan aktivitas industri

informasi dan komunikasi sebagai penunjang

peningkatan aktivitas konsumsi swasta. Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.3 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur (yoy)

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.4 Kontribusi Pertumbuhan Sisi Permintaan

Jawa Timur, 2013-2019

Sumber : BPS, (diolah)

Grafik 1.5 Kontribusi Pertumbuhan Sektor Utama Jawa

Timur, 2013-2019

Tracking Kinerja Perekonomian Triwulan I 2020

Kinerja ekonomi Jawa timur pada triwulan I 2020 diprakirakan melambat dibandingkan triwulan IV

2019, yaitu tumbuh di kisaran 5,06% - 5,56% (yoy) seiring berakhirnya Natal dan Tahun Baru serta

selesainya berbagai penyelenggaraan festival belanja akhir tahun yang mendorong konsumsi swasta.

Dari sisi permintaan, perlambatan kinerja ekonomi utamanya disebabkan oleh deselerasi konsumsi LNPRT,

serta perlambatan investasi karena baru dimulainya pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional

(PSN) pemerintah di tahun 2020 serta sentimen negatif akibat wabah Coronavirus yang membuat realisasi

PMA di Jatim terhambat. Namun, perlambatan lebih dalam tertahan oleh masih kuatnya konsumsi RT,

serta akselerasi konsumsi pemerintah yaitu percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi daerah dan

penguatan belanja pemerintah yang berkualitas sejak awal tahun 2020. Dari sisi penawaran, kinerja

industri pengolahan, perdagangan, dan penyediaan akomodasi makanan minuman diprakirakan

melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebagai dampak wabah Coronavirus (COVID-19) yang

menyebabkan terhambatnya impor bahan baku dan penjualan ekspor dari/ke Tiongkok, serta pembatasan

kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia.

Page 26: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

5

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

1.2. PDRB SISI PERMINTAAN

Akselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 didorong oleh konsumsi

LNPRT, kinerja positif investasi, serta perbaikan kinerja ekspor dan net ekspor antardaerah.

Akselerasi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tertahan oleh perlambatan konsumsi RT

penurunan konsumsi pemerintah, serta peningkatan impor LN.

1.2.1. Konsumsi

Kinerja konsumsi swasta sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang dipengaruhi oleh

penurunan konsumsi RT seiring terlambatnya impor barang konsumsi. Sementara itu, penurunan

konsumsi swasta yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan konsumsi LNPRT .

1.2.1.1. Konsumsi Swasta (Rumah Tangga & LNPRT)2

Kinerja Konsumsi Swasta Triwulan IV 2019

Perlambatan konsumsi swasta pada triwulan IV 2019 diindikasikan disebabkan oleh terbatasnya

pendapatan masyarakat. Konsumsi swasta pada triwulan ini hanya tumbuh 4,69% (yoy), sedikit

melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (4,70%-yoy). Belum cukup kuatnya konsumsi swasta Jawa

Timur dipengaruhi oleh pelemahan konsumsi RT yang tumbuh 4,74% (yoy), sedikit melambat

dibandingkan triwulan sebelumnya (4,76%-yoy). Perlambatan konsumsi swasta tersebut diindikasikan

disebabkan oleh terbatasnya pendapatan RT. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Jawa Timur,

menunjukkan adanya penurunan indeks penghasilan saat ini (dari 129,4 pada triwulan III 2019 menjadi

126,8 pada triwulan ini) dan indeks ketersediaan tenaga kerja (dari 119,4 menjadi 110,9). Penurunan

indeks tingkat penghasilan dan ketersediaan tenaga kerja tersebut sejalan pula dengan penurunan kinerja

lapangan usaha pertanian (dari 1,74% menjadi -0,77%, yoy) yang merupakan penyerap tenaga kerja

terbesar di Jawa Timur.

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.6 Pertumbuhan Konsumsi Swasta, Rumah

Tangga dan LNPRT

Sumber : SK Bank Indonesia (diolah)

Grafik 1.7 Tingkat Penghasilan dan Ketersediaan

Lapangan Kerja di Jawa Timur

Perlambatan konsumsi swasta yang lebih dalam tertahan oleh akselerasi konsumsi LNPRT dari 1,48% (yoy)

pada triwulan III 2019 menjadi 1,93% (yoy) pada triwulan ini seiring dengan banyak diselenggarakannya

kegiatan organisasi kemasyarakatan baik yang bersifat sosial maupun keagamaan di akhir tahun.3

2 Konsumsi swasta merupakan penjumlahan dari konsumsi rumah tangga dan konsumsi LNPRT.

3 Perekonomian Jawa Timur masih didominasi oleh konsumsi swasta dengan pangsa mencapai 59,7%. Secara rinci, pangsa konsumsi

rumah tangga dan konsumsi LNPRT terhadap PDRB Jawa Timur pada triwulan IV 2019 masing-masing 58,7% dan 1,0%.

Page 27: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

6

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Perlambatan konsumsi swasta diindikasikan juga

disebabkan preferensi sektor RT untuk

menabung. Total DPK tabungan RT pada triwulan

IV 2019 sebesar Rp424,8 triliun (tumbuh 8,70%-

yoy), meningkat dibandingkan triwulan

sebelumnya yaitu Rp414,3 trilliun (8,48%-yoy).

Hasil Survei Konsumen (SK) Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur juga

menunjukkan peningkatan indeks ekspektasi

tabungan masyarakat dari 129,59 pada triwulan III

2019 menjadi 130,72 pada triwulan ini.

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.8 Sumber Pembiayaan Konsumsi Rumah Tangga

Pembiayaan konsumsi pada periode laporan diindikasikan bersumber dari dana pribadi masyarakat. Hal ini

tercermin dari perlambatan penyaluran kredit konsumsi RT, dari tumbuh 6,19% (yoy) pada triwulan III

2019 menjadi tumbuh 5,70% (yoy) pada triwulan ini.

Kinerja Konsumsi Swasta Tahun 2019

Konsumsi swasta Jawa Timur sepanjang tahun

2019 masih positif, walaupun lebih rendah

dibandingkan tahun 2018. Konsumsi swasta

tumbuh 4,83% (yoy), terdeselerasi dibandingkan

tahun 2018 (4,87% yoy). Masih kuatnya konsumsi

swasta pada tahun 2019 didorong oleh

pelaksanaan Pilkada serentak pada tahun 2019,

serta membaiknya indikator ketenagakerjaan dan

kemiskinan di Jawa Timur. Sementara itu, penahan

pertumbuhan konsumsi swasta yang lebih tinggi

adalah konsumsi barang tahan lama masyarakat.

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.9 Pertumbuhan Konsumsi Swasta Kumulatif

Indeks pembelian barang tahan lama hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Jawa Timur menunjukkan

perlambatan dari 129,63 (tahun 2018) menjadi 128,22 (tahun 2019). Hal ini juga sejalan dengan

pertumbuhan penyaluran kredit sektor RT khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan

Bermotor (KKB) yang juga melambat.4

Tracking Kinerja Konsumsi Swasta Triwulan I 2020

Kinerja konsumsi swasta pada triwulan I 2020 diperkirakan sedikit meningkat, seiring ekspektasi

membaiknya ketersediaan lapangan kerja. Indeks ketersediaan lapangan kerja yang akan datang untuk

posisi triwulan I 2020, menunjukkan peningkatan (dari 124,9 menjadi 126,5). Hal ini sejalan dengan

ekspektasi dimulainya musim panen raya pada akhir triwulan I 2020 yang terus berlanjut sampai dengan

triwulan II 2020. Prakiraan peningkatan konsumsi swasta juga tercermin dari tingginya impor barang

konsumsi pada triwulan IV 2019 (tumbuh 17%, yoy) yang digunakan untuk memenuhi permintaan pada

triwulan I 2020. Hal ini mencerminkan optimisme pelaku usaha terhadap peningkatan konsumsi RT di

4 Pertumbuhan KPR pada tahun 2019 sebesar 8,00% (yoy) lebih rendah dibandingkan tahun 2018 (11,54%). Demikian pula dengan

pertumbuhan KKB yang melambat dari 12,01% (tahun 2018) menjadi 0,41% (tahun 2019).

Page 28: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

7

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Jawa Timur. Meskipun demikian, perlu diwaspadai adanya outbreak COVID-19 yang diperkirakan dapat

menahan konsumsi masyarakat khususnya konsumsi untuk aspek leisure.

1.2.1.2. Konsumsi Pemerintah

Kinerja Konsumsi Pemerintah Triwulan IV 2019

Deselerasi konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2019 disebabkan oleh perlambatan realisasi

belanja daerah dan transfer. Pada triwulan IV 2019, konsumsi pemerintah tumbuh 3,63% (yoy),

melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (4,05% yoy). Perlambatan tersebut, utamanya terjadi pada

APBN Provinsi Jawa Timur yang pada triwulan IV 2019 hanya terealisasi sebesar 33,85% dari pagu

anggaran, lebih rendah dibandingkan realisasi triwulan IV 2018 yang sebesar 34,11% dari pagu anggaran.

Secara nominal, realisasi APBN pada triwulan ini juga hanya tumbuh 8,87% (yoy), lebih rendah

dibandingkan pertumbuhan realisasi APBN pada triwulan sebelumnya (9,16%-yoy).

Sumber : BPKAD Jawa Timur

Grafik 1.10 Perkembangan Realisasi APBD Belanja

Operasi dan Transfer Provinsi Jawa Timur

Sumber : BPKAD Jawa Timur

Grafik 1.11 Perkembangan Realisasi APBN Belanja

Operasi Berdasarkan Jenis Provinsi Jawa Timur

Berdasarkan jenis belanja, lebih rendahnya pertumbuhan realisasi APBN Jawa Timur pada

triwulan ini terjadi pada belanja pegawai, belanja barang dan belanja bantuan sosial5.

Pertumbuhan realisasi belanja pegawai APBN Jawa Timur pada triwulan IV 2019 sebesar 7,93% (yoy)

lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 9,22% (yoy). Demikian pula dengan

belanja barang yang hanya tumbuh 7,19% (yoy) melambat dibandingkan triwulan III 2019 (19,59%-

yoy). Turunnya pertumbuhan realisasi belanja barang karena sebagian besar pengeluaran telah

direalisasikan pada triwulan sebelumnya untuk mendorong percepatan realisasi. Penyerapan realisasi

penyaluran bantuan sosial dalam bentuk dana desa sampai dengan triwulan IV 2019 juga menurun.

Rendahnya realisasi ini terjadi di seluruh provinsi di Jawa. Realisasi yang rendah disebabkan oleh

optimalisasi sisa dana periode sebelumnya di tengah kenaikan alokasi Dana Desa sebesar 17,31% pada

tahun 2019.

Secara keseluruhan, realisasi TKDD pada triwulan IV tahun 2019 juga lebih rendah. Turunnya

realisasi tersebut disebabkan penurunan realisasi Dana Alokasi Khusus Fisik dibandingkan triwulan IV

2018. Hal ini disebabkan adanya penambahan persyaratan penyaluran Realisasi DAK Fisik, yakni

laporan realisasi yang telah direview Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) Daerah. Disamping

5 Belanja pegawai, belanja barang dan belanja bantuan sosial pada triwulan IV 2019 (non kumulatif) terealisasi masing-masing

sebesar 26,73%, 29,69% dan 29,35% dari pagu anggaran. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan pencapaian pada

triwulan IV 2018 (non kumulatif) yang mampu terealisasi masing-masing sebesar 28,03%, 35,09% dan 36,27% dari pagu

anggaran.

Page 29: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

8

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

itu, penurunan realisasi didorong oleh tertundanya penyaluran Dana Bagi Hasil untuk penyelesaian

Kurang Bayar pada periode sebelumnya.

Kinerja Konsumsi Pemerintah Tahun 2019

Dengan pencapaian kinerja konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2019 tersebut, secara kumulatif

kinerja konsumsi pemerintah Jawa Timur tahun 2019 tumbuh melambat. Secara kumulatif kinerja

konsumsi pemerintah Jawa Timur tahun 2019 tumbuh sebesar 4,63% (yoy) lebih rendah dibandingkan

pertumbuhan tahun 2018 yang sebesar 5,00% (yoy).

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.12 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah

Kumulatif

Melambatnya kinerja konsumsi pemerintah

sepanjang tahun 2019 dipengaruhi oleh

penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019

yang membuat beberapa realisasi belanja

pemerintah menjadi tertunda. Penurunan yang

lebih tinggi tertahan oleh pembayaran gaji ke-13

bagi PNS, Pegawai Negeri Sipil (PNS), prajurit

Tentara Nasional Indonesia (TNI), anggota

kepolisian, pejabat negara, Gubernur, Walikota,

Bupati dan Wakil Bupati yang mendorong realisasi

belanja pegawai, serta masih berlangsungnya

pembangunan infrastruktur di Jawa Timur

sepanjang tahun 2019.

Berdasarkan jenis anggaran perlambatan konsumsi pemerintah juga tercermin dari realisasi anggaran

APBN maupun APBD di Jawa Timur di sepanjang tahun 2019. APBN di Jawa Timur terealisasi 92,31% dari

pagu anggaran, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2018 (92,57%). Demikian pula dengan APBD

Provinsi Jawa Timur yang hanya terealisasi 88,05% dari pagu anggaran di tahun 2019, juga lebih rendah

dibandingkan pencapaian tahun 2018 (93,22%).

Tracking Kinerja Konsumsi Pemerintah Triwulan I 2020

Kinerja konsumsi pemerintah Jawa Timur pada triwulan I 2020 diperkirakan masih tumbuh positif,

meningkat dibandingkan triwulan IV 2019. Beberapa faktor menjadi pendorong konsumsi pemerintah

pada triwulan I 2020, antara lain perubahan penyaluran Dana Desa (DD) dari pola 20% menjadi 40%

pada triwulan I 2020, peningkatan nilai Program Keluarga Harapan (PKH), serta naiknya nominal Bantuan

Pangan Nontunai (BPNT).

Adanya peningkatan alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di tahun 2020 sebagian besar

dipengaruhi oleh kenaikan DAU karena adanya penyesuaian bobot formula DAU DBH yang juga tercatat

meningkat karena adanya kenaikan target penerimaan pajak penghasilan (PPh) dan cukai hasil tembakau

(CHT). Secara spasial, peningkatan paling besar terjadi di Jawa Timur yang mencapai Rp114,56 Triliun dari

realisasi tahun 2019. Peningkatan alokasi di tahun 2020 menunjukkan potensi peningkatan ekonomi di

daerah serta diprediksi akan turut mendorong akselerasi konsumsi pemerintah pada triwulan I 2020.

Page 30: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

9

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

1.2.2. Investasi

Kinerja investasi pada triwulan IV 2019 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Peningkatan didorong oleh investasi bangunan sejalan dengan penguatan impor nonmigas (barang

modal) serta masuknya arus dana asing seiring pelonggaran kebijakan moneter.

Kinerja Investasi Triwulan IV 2019

Kinerja investasi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 sebesar 5,38% (yoy), terakselerasi dibandingkan

triwulan III 2019 yang sebesar 5,10% (yoy). Akselerasi investasi Jawa Timur disebabkan oleh

peningkatan investasi di sektor industri pengolahan, penyediaan akomodasi dan makan minum, dan

transportasi pergudangan. Peningkatan tersebut terjadi ditengah pelemahan perekonomian global6 dan

penurunan sektor pariwisata Jawa Timur pada triwulan IV 20197. Berdasarkan kelompok investor,

peningkatan investasi juga didorong oleh perbaikan kinerja realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada

periode laporan dibandingkan triwulan III 2019 (dari -43,55%-yoy menjadi -28,57%-yoy). Perbaikan

kinerja realisasi PMA tersebut sejalan dengan adanya pembangunan proyek yang melibatkan investor

asing diantaranya pembangunan kilang di Tuban dengan total nilai investasi Rp300 triliun.8

Peningkatan kinerja investasi juga terkonfirmasi dari peningkatan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) investasi

hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur. Kinerja

positif investasi tersebut terjadi pada sektor industri pengolahan (dari 2,29% pada triwulan III 2019

menjadi 3,30% pada triwulan IV 2019), penyediaan akomodasi makanan minuman (dari 0,73% menjadi

0,86%), dan sektor transportasi pergudangan (dari 0,03% menjadi 0,19%). Peningkatan investasi pada

sektor utama penopang perekonomian Jawa Timur tersebut sejalan dengan peningkatan kinerja

pertumbuhan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, penyediaan akomodasi makanan dan

minuman, serta transportasi pergudangan pada periode laporan yang terakselerasi dibandingkan triwulan

III 2019.9

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.13 Pertumbuhan Investasi Jawa Timur

Sumber : Diary Notes dan SKDU (diolah)

Grafik 1.14 Likert Scale dan Hasil SBT SKDU Investasi

Peningkatan investasi disebabkan oleh meningkatnya investasi bangunan. Meningkatnya investasi

bangunan tercermin dari konsumsi semen yang tumbuh 7,6% (yoy) pada periode laporan. Searah dengan

6 Kinerja ekonomi global tumbuh melambat menjadi 2,9% pada tahun 2019 (World Economic Outlook Update Januari 2020),

merupakan proyeksi pertumbuhan ekonomi terendah sejak global financial crisis tahun 2008-2009. Proyeksi tersebut lebih pesimis

dibandingkan proyeksi pada publikasi WEO sebelumnya yang mencapai 3%. Koreksi proyeksi pertumbuhan terdalam terjadi pada

perekonomian berkembang (dari 3,9% menjadi 3,7%) dan perekonomian maju (dari 1,8% menjadi 1,7%).

7 Wisatawan mancanegara yang melalui bandara juanda terkontraksi 24,3% (yoy) pada triwulan IV 2019.

8 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

9 Pertumbuhan ekonomi lapangan usaha perdagangan besar dan eceran menurun dari 6,26% (yoy) pada triwulan II 2019 menjadi

5,24% (yoy) pada triwulan IV 2019, sementara pertumbuhan ekonomi lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makanan

minuman menurun dari 8,12% (yoy) pada triwulan II 2019 menjadi 7,33% (yoy) pada triwulan IV 2019.

Page 31: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

10

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

perkembangan tersebut, komponen impor material konstruksi yaitu tanah lempung mengalami akselerasi

signifikan pada periode laporan yang mengindikasikan percepatan pembangunan fisik.10

Sumber : Asosiasi Semen Indonesia (diolah)

Grafik 1.15 Konsumsi Semen dan Pertumbuhannya

Sumber : Bea Cukai (diolah)

Grafik 1.16 Pertumbuhan Impor Material Konstruksi

Peningkatan realisasi investasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan aktivitas Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) di sepanjang triwulan IV 2019. Kinerja pertumbuhan PMDN pada

triwulan IV 2019 menunjukkan kontraksi dibandingkan triwulan III 2019. Realisasi PMDN Jatim pada

triwulan III 2019 sebesar 71,98% (yoy) menjadi terkontraksi sebesar 19,16% (yoy) pada triwulan IV 2019.

Perlambatan aktivitas PMDN diprakirakan dikontribusi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kapasitas

ekpansi korporasi yang sudah mulai terbatas di tengah gejolak perekonomian global yang semakin

meningkat.11

Hal tersebut juga tercermin dari perlambatan penyaluran Kredit Investasi (KI) Jawa Timur dari

11,54% (yoy) triwulan III 2019 menjadi 10,77% (yoy) di triwulan IV 2019.

Sumber : LBU (diolah)

Grafik 1.17 Kredit Investasi Korporasi dan

Pertumbuhannya

Sumber : BKPM (diolah)

Grafik 1.18 Pertumbuhan PMA dan PMDN Jawa Timur

Kinerja Investasi Tahun 2019

Kinerja investasi Jawa Timur di tahun 2019 melambat dibandingkan tahun 2018. Kinerja investasi

pada tahun 2019 sebesar 4,92% (yoy), melambat dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 6,08% (yoy).

10 Kinerja impor komoditas material konstruksi Jawa Timur pada periode laporan adalah sebagai berikut:

- Impor material semen dan plaster (SITC 661 Lime, Cement, and Fabricated Construction Materials) sedikit terakselerasi dari

kontraksi sebesar 2,8% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi terkontraksi sebesar 5,3% (yoy) pada triwulan IV 2019.

- Impor tanah lempung (SITC 662 Clay Construction Materials and Refractory Construction Materials) terkontraksi sebesar 46%

(yoy) pada triwulan III 2019 menjadi terakselerasi dan tumbuh 27,5% (yoy) pada triwulan IV 2019.

- Impor besi dan baja (SITC 67 Iron and Steel) tumbuh 27,2% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi terkontraksi 1,2% (yoy) pada

triwulan IV 2019.

11 Beberapa gejolak yang meningkatkan ketidakpastian perekonomian global sepanjang triwulan IV 2019 diantaranya ketidakpastian

perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok tetap tinggi seiring ditundanya pertemuan pada November 2019, pelemahan PDB Eropa,

Jepang, dan India, mundurnya tenggat waktu keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, serta potensi perlambatan ekonomi

global dan nilai perdagangan dunia yang makin dalam.

Page 32: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

11

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Perlambatan kinerja investasi dipengaruhi penurunan realisasi PMA yaitu dari terkontraksi sebesar 15,4%

(yoy) di tahun 2018 menjadi terkontraksi lebih dalam sebesar 17,8% (yoy) pada tahun 2019. Perlambatan

kinerja investasi yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan realisasi PMDN.

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.19 Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah

Kumulatif

Realisasi PMDN mengalami penguatan kinerja dari

terkontraksi sebesar 30,3% (yoy) pada tahun 2018

menjadi 36% (yoy) pada tahun 2019. Secara

nasional, total investasi Jatim tahun 2019

berkontribusi sebesar 7,22%, menduduki

peringkat keempat setelah Jawa Barat 16,98%,

DKI Jakarta 15,31%, dan Jawa Tengah 7,35%.

Investasi Jatim tahun 2019 didominasi oleh sektor

konstruksi sebesar Rp9,88 triliun. Disusul industri

makanan Rp9,5 triliun; listrik, gas, dan air Rp9,13

triliun, gudang dan telekomunikasi Rp6,56 triliun;

dan industri kimia dan farmasi Rp5,95 triliun.12

Tracking Kinerja Investasi Triwulan I 2020

Kinerja investasi pada Triwulan I 2020 diperkirakan sedikit melambat disebabkan oleh baru

dimulainya pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah di tahun 2020 serta

adanya sentimen negatif akibat wabah Coronavirus yang membuat realisasi PMA serta impor barang

modal di Jatim terhambat. Perlambatan kinerja investasi diperkirakan dipengaruhi oleh perlambatan

kinerja investasi non-bangunan seiring perlemahan kinerja industri pengolahan, sektor perdagangan, dan

sektor penyediaan akomodasi makanan minuman. Selain itu, perlambatan kinerja investasi juga

dipengaruhi oleh baru dimulainya pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah di

tahun 2020 serta adanya sentimen negatif akibat wabah Coronavirus yang membuat realisasi PMA di

Jatim terhambat. Proyeksi tersebut didukung oleh adanya perlambatan pertumbuhan Kredit Investasi (KI)

Jawa Timur di Januari 2020 (5,8%, yoy) dibandingkan triwulan IV 2019 yang mencapai 10,77% (yoy).

Selain itu, proyeksi tersebut juga didukung oleh liaison Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa

Timur yang menghasilkan Likert scale investasi pada triwulan I 2020 sebesar LS 0,68, lebih rendah

dibandingkan triwulan IV 2019 yang sebesar LS 0,74. Beberapa faktor yang mempengaruhi perlambatan

pertumbuhan investasi yakni adanya beberapa perusahaan yang baru selesai merealisasikan investasi

dalam jumlah yang signifikan pada triwulan IV 2019 serta memiliki kapasitas produksi yang belum

maksimal sehingga belum memiliki rencana investasi baru dalam beberapa triwulan ke depan.

1.2.3. Ekspor – Impor

Kinerja net ekspor antardaerah membaik pada triwulan IV 2019 seiring dengan peningkatan kinerja

mitra dagang utama domestik Provinsi Jawa Timur. Di sisi lain, ekspor luar negeri juga mengalami

perbaikan meskipun neraca perdagangan luar negeri Jawa Timur masih mencatat defisit sehingga

menahan laju pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV 2019.

12 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur

Page 33: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

12

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

1.2.3.1. Ekspor-Impor Antardaerah

Kinerja Ekspor Impor Antardaerah Triwulan IV 2019

Peningkatan pertumbuhan ekonomi mitra dagang domestik Jawa Timur disertai peningkatan

permintaan serta perbaikan kinerja beberapa industri strategis diperkirakan menjadi faktor utama

akselerasi net ekspor antardaerah Jawa Timur pada periode laporan. Net ekspor antardaerah Jawa

Timur terkontraksi 6,18% (yoy) pada triwulan IV 2019, membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang

juga terkontraksi sebesar 4,98% (yoy). Akselerasi net ekspor antar daerah tersebut didorong oleh :

­ akselerasi pertumbuhan ekonomi Sumatera (dari 4,50%-yoy pada triwulan III 2019 menjadi 4,61%-yoy

pada triwulan ini) dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Sulawesi, Maluku, dan Papua (5,21%-yoy

pada triwulan IV 2019) yang merupakan mitra dagang utama Jawa Timur,

­ peningkatan konsumsi rumah tangga wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (dari 5,10%-yoy pada

triwulan III 2019 menjadi 5,76%-yoy pada triwulan IV 2019) disertai peningkatan kinerja sektor

pertambangan dan perdagangan,

­ peningkatan kinerja industri pengolahan wilayah Kalimantan (khususnya industri pengolahan CPO dan

Alumina) dari 2,49% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi 2,71% (yoy) pada triwulan IV 2019, serta

­ peningkatan kinerja sektor pertambangan dan konstruksi wilayah Sumatera.

Sumber : LBU (diolah)

Grafik 1.20 Pertumbuhan Net Ekspor DN Jawa Timur

(yoy, triwulanan)

Sumber : BKPM (diolah)

Grafik 1.21 Pertumbuhan Net Ekspor DN Jawa Timur

(yoy, kumulatif)

Akselerasi kinerja perdagangan antardaerah turut tercermin dari perbaikan kinerja arus neto

bongkar-muat di Pelabuhan Tanjung Perak pada triwulan IV 2019. Walaupun masih mengalami net

bongkar, namun pada triwulan IV 2019 net bongkar di Tanjung Perak sebesar 461 ribu ton, lebih rendah

dibandingkan net bongkar triwulan sebelumnya (491 ribu ton). Hal tersebut didorong oleh arus bongkar

yang meningkat (dari 1.553 ribu ton menjadi 1.866 ribu ton) di tengah penguatan arus muat (dari 1.061

ribu ton menjadi 1.405 ribu ton). Lebih lanjut, berdasarkan data PT Pelindo III, komoditas ekspor

antardaerah terbesar Jawa Timur yang dimuat di Pelabuhan Tanjung Perak pada triwulan IV 2019 (posisi

September 2019) adalah pupuk, batu bara, CPO, mill scale (limbah industri baja), dan besi beton yang

mencatatkan peningkatan volume seiring peningkatan aktivitas lapangan usaha industri terkait di wilayah

KTI dan Sumatera.

Kinerja Ekspor Impor Antardaerah Tahun 2019

Pertumbuhan net ekspor antardaerah sepanjang tahun 2019 turun dibandingkan tahun 2018. Net

ekspor antar daerah turun cukup dalam dari 15,30% (yoy) pada tahun 2018 menjadi -4,47% (yoy) pada

tahun 2019. Kinerja net ekspor yang menurun tersebut sejalan dengan lebih tingginya selisih positif

Page 34: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

13

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

barang yang dibongkar (masuk, impor antar daerah dalam negeri) di Pelabuhan Tanjung Perak yang

mencapai 2.082 ton sepanjang tahun 2019, meningkat dibandingkan 1.977 ton sepanjang tahun 2018.13

Melambatnya permintaan domestik Kawasan Timur Indonesia (KTI) serta kontraksi ekonomi Papua seiring

melambatnya produksi sektor pertambangan akibat pengalihan fokus perusahaan pertambangan di Papua

dari penggalian open pit (yang telah habis) menjadi underground mining menekan kinerja ekspor

antardaerah DN Jawa Timur sepanjang tahun 2019.

Tracking Kinerja Ekspor Impor Antardaerah Triwulan I 2020

Kinerja net ekspor antardaerah di triwulan I 2020 diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan IV

2019 seiring peningkatan pertumbuhan ekonomi mitra dagang domestik Jawa Timur serta

perbaikan kinerja sektor industri strategis. Perekonomian Sulampua pada triwulan I 2020 diproyeksikan

mengalami akselerasi sebesar 5,67% (yoy) yang didorong oleh peningkatan konsumsi RT seiring perbaikan

kinerja sektor pertambangan dan perdagangan. Sementara itu, peningkatan konsumsi RT dan perbaikan

kinerja industri pengolahan juga diprediksi akan terjadi di Wilayah Sumatera dan Kalimantan pada triwulan

I 2020.

1.2.3.2. Ekspor-Impor Luar Negeri

Ekspor Luar Negeri

Kinerja Ekspor Triwulan IV 2019

Perbaikan kinerja ekspor Jawa Timur pada triwulan IV 2019 didorong oleh perbaikan kinerja ekspor

migas. Ekspor luar negeri Jawa Timur di triwulan IV 2019 mencapai Rp49,3 triliun (ADHK 2010) atau

terkontraksi 2,83% (yoy), sedikit membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 4,67%

(yoy).14

Secara nominal, nilai ekspor (FOB) Jawa Timur pada triwulan IV 2019 mencapai USD5,09 miliar

atau terkontraksi sebesar 1,73% (yoy). Nilai ekspor (FOB) nonmigas Jawa Timur pada triwulan IV 2019

mencapai USD4,83 miliar atau terkontraksi sebesar 0,9% (yoy) dan ekspor (FOB) migas Jawa Timur pada

triwulan IV 2019 mencapai USD266,5 juta atau terkontraksi 14,5% (yoy). Ekspor non migas mengalami

penurunan kinerja dibandingkan triwulan III 2019 yang tumbuh sebesar 1,4% (yoy) sedangkan ekspor

migas membaik dibandingkan triwulan III 2019 yang terkontraksi sebesar 50,5% (yoy).15

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.22 Pertumbuhan Ekspor Luar Negeri Jawa

Timur

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.23 Pertumbuhan Nilai Ekspor Jawa Timur

berdasarkan Lapangan Usaha

13 Arus bongkar (keluar, ekspor antar daerah dalam negeri) sepanjang tahun 2019 mencapai 6.810 ton, meningkat 16,45% (yoy)

dibandingkan capaian tahun 2018 sebesar 5.848 ton. Arus muat (masuk, impor antar daerah dalam negeri) sepanjang tahun 2019

mencapai 4.728 ton, meningkat 22,2% (yoy) dibandingkan capaian tahun 2018 sebesar 3.871 ton.

14 Ekspor luar negeri Jawa Timur pada triwulan IV 2019 berkontribusi sebesar 12% terhadap total PDRB Jawa Timur.

15 Nilai ekspor (FOB) nonmigas berdasarkan laporan BPS. Pada triwulan IV 2019, 94,7% ekspor luar negeri Jawa Timur merupakan

komoditas nonmigas.

Page 35: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

14

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Dari sisi ekspor non migas, perbaikan kinerja ekspor barang luar negeri Jawa Timur pada periode

laporan dikontribusi oleh perbaikan kinerja ekspor sektor pertanian.16

Secara umum, kinerja positif

ekspor sektor pertanian disebabkan oleh komoditas perkebunan, peternakan, serta perikanan.17

Peningkatan permintaan negara mitra dagang menyebabkan peningkatan pada beberapa ekspor

komoditas pertanian secara luas antara lain komoditas udang, lobster, buah-buahan, kacang, coklat

olahan, serta telur. Akselerasi pertumbuhan ekspor lebih tinggi tertahan oleh perlambatan ekspor produk

industri pengolahan yaitu diantaranya produk kimia organik, kimia lainnya, serta kertas.18

Sepanjang triwulan IV 2019, ekspor Jawa Timur ke negara tujuan ekspor utama (Jepang, RRC,

Malaysia, Vietnam) meningkat dibandingkan pada periode sebelumnya.19

Namun demikian, akselerasi

ekspor yang lebih tinggi tertahan oleh turunnya ekspor ke mitra ekspor utama Jawa Timur yakni Korea

Selatan (dari -31,9%-yoy pada triwulan III 2019 menjadi -41%-yoy pada triwulan ini) dan Singapura (dari

51,6%-yoy menjadi -63,5 %-yoy).20

Kinerja Ekspor Tahun 2019

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.24 Pertumbuhan Ekspor LN Kumulatif

Kinerja ekspor Jawa Timur sepanjang tahun 2019

terkontraksi dibandingkan kinerja tahun 2018. Ekspor

luar negeri Jawa Timur pada tahun 2019 terkontraksi

sebesar 0,33% (yoy), menurun dibandingkan tahun

2018 yang tumbuh sebesar 3,06% (yoy). Penurunan

kinerja ekspor sepanjang tahun 2019 dipengaruhi oleh

kontraksi ekspor komoditas industri pengolahan menjadi

sebesar 0,4% (yoy) pada 2019 dibandingkan tumbuh

sebesar 3,26% (yoy) pada 2018 serta penurunan kinerja

ekspor komoditas pertambangan menjadi sebesar 2,8%

(yoy) pada tahun 2019 dibandingkan tumbuh sebesar

77,96% (yoy) pada 2018.

16 Nilai ekspor industri pengolahan Jawa Timur pada triwulan IV 2019 mencapai USD4,05 miliar. Ekspor industri pengolahan (pangsa:

92,8% terhadap total ekspor) mengalami penurunan dibandingkan triwulan III 2019 (dari -1,2%-yoy menjadi -3,5%-yoy).

Nilai ekspor pertanian Jawa Timur pada triwulan IV 2019 mencapai USD307,4 juta. Dibandingkan triwulan III 2019, pertumbuhan

ekspor pertanian (pangsa: 7,04% terhadap total ekspor) terakselerasi (dari 1,6% menjadi 7,7%).

17 Dibandingkan triwulan III 2019, pada triwulan IV 2019 akselerasi kinerja ekspor pertanian disebabkan oleh 4 (empat) komoditas :

- Ekspor coklat (SITC 073 - chocolate and other food preparations containing cocoa) tumbuh 358% (yoy).

- Ekspor udang-udangan (SITC 034 crustaceans moluscs and aquatic invertebrates) tumbuh 26,5% (yoy).

- Ekspor buah dan kacang kering (SITC-057 fruit and nut,fresh or dried) tumbuh 91% (yoy).

- Ekspor produk makanan (SITC-098 edible product and preparations) tumbuh 15,7% (yoy).

18 Dibandingkan triwulan III 2019, pada triwulan IV 2019 penurunan kinerja ekspor industri pengolahan dikontribusi oleh:

- Ekspor kimia organik (HS2Digit 029 organic chemicals) terkontraksi 28,7% (yoy).

- Ekspor kimia lainnya (HS2Digit 038 miscellaneous chemical products) terkontraksi 22,1% (yoy).

- Ekspor kertas dan kardus (HS2Digit 048 paper and paperboard) terkontraksi 2,2% (yoy).

19 Kinerja ekspor luar negeri ke mitra dagang utama Jawa Timur yang mengalami peningkatan kinerja pada periode laporan adalah:

- Ekspor ke Jepang (pangsa 16,69%) tumbuh 19,7% (yoy).

- Ekspor ke Amerika Serikat (pangsa 14,69%) membaik dari -2,5% (yoy) menjadi -0,5% (yoy).

- Ekspor ke RRC (pangsa 14%) tumbuh 35,2% (yoy).

- Ekspor ke Malaysia (pangsa 5,83%) tumbuh 3% (yoy).

20 Ekspor Jawa Timur ke Korea Selatan Singapura pada Triwulan IV 2019 memiliki kontribusi masing-masing sebesar 3,45% dan

2,87% dari keseluruhan ekspor luar negeri Provinsi Jawa Timur.

Page 36: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

15

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tracking Kinerja Ekspor Triwulan I 2020

Kinerja ekspor LN pada triwulan I 2020 diperkirakan sedikit meningkat seiring stabilnya nilai Rupiah

yang mendorong daya saing produk ekspor. Wabah Corona yang menyerang Tiongkok berdampak

pada penurunan ekspor Jatim ke Tiongkok namun diimbangi oleh peningkatan ekspor Jatim ke

negara lainnya (Jepang, Singapura, Swiss, India, Australia, dan Asean lainnya). Aktivitas sektor

pertanian dan konstruksi yang diproyeksikan terakselerasi pada triwulan I 2020 akan menjadi pendorong

utama kinerja ekspor luar negeri provinsi Jawa Timur pada triwulan I 2020.21

Berdasarkan rilis BPS Provinsi

Jawa Timur, ekspor (FOB) Jawa Timur Januari 2020 mencapai USD 1,80 miliar naik sebesar 4,24% (mtm)

dan 17,85% (yoy) seiring akselerasi ekspor nonmigas yang didominasi komoditas perhiasan/permata,

tembaga, dan kayu/barang dari kayu. Selain itu, likert scale produksi dan penjualan ekspor pada triwulan I

2020 adalah sebesar LS 0,18, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2019 yang sebesar LS 0,12.

Namun, kinerja ekspor luar negeri Jawa Timur juga berpotensi tertahan seiring (1) penurunan penyaluran

kredit korporasi yang berorientasi ekspor pada Januari 2020 yang menunjukkan perlambatan lebih dalam

dibandingkan triwulan IV 2019 yaitu terkontraksi sebesar 21,24%(yoy), (2) peningkatan harga komoditas

utama ekspor Jawa Timur pada Januari 2020, serta (3) perlambatan ekonomi global yang dipengaruhi oleh

perlambatan mitra dagang LN utama Jawa Timur yakni Amerika Serikat dan Tiongkok serta adanya

fenomena wabah COVID-19. Lebih lanjut, mengutip World Economic Outlook (WEO) Update Januari 2020

yang dirilis oleh International Monetary Fund (IMF), pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diperkirakan

melambat dari 2,9% (yoy) pada tahun 2018 menjadi 2,1% (yoy) pada tahun 2020, sementara ekonomi

Tiongkok diperkirakan melambat dari 6,6% (yoy) menjadi 5,8% (yoy). Hal ini turut mempengaruhi

proyeksi volume perdagangan dunia yang diperkirakan terdeselerasi dari 3,7% (yoy) pada tahun 2018

menjadi 3,2% (yoy) pada tahun 2019.

Impor Luar Negeri

Tracking Kinerja Impor Triwulan IV 2019

Impor luar negeri Jawa Timur mengalami perbaikan kinerja pada triwulan IV 2019 seiring

peningkatan impor nonmigas. Impor luar negeri Jawa Timur pada triwulan IV 2019 sebesar Rp66,2 triliun

(ADHK 2010), terkontraksi sebesar 10,90% (yoy). Pencapaian tersebut membaik dibandingkan triwulan III

2019 yang sebesar Rp62,3 triliun dan terkontraksi 16,68% (yoy). Perlambatan tersebut sejalan dengan

perbaikan kinerja nilai impor (CIF) Jawa Timur dari -18,1% (yoy) sepanjang triwulan III 2019 menjadi -

9,4% (yoy) pada triwulan IV 2019.22

Peningkatan impor terjadi baik pada kelompok nonmigas (dari -

17,8% menjadi -6,6%) dan migas (dari -19,3% menjadi -19,1%).23

Akselerasi impor nonmigas tersebut

sejalan dengan peningkatan aktivitas industri pengolahan, perdagangan, dan penyediaan akomodasi

makanan minuman. Sementara itu, sektor pengadaan listrik dan gas yang mencatat kinerja positif pada

periode laporan telah sedikit mengakselerasi impor migas di Jawa Timur.

Akselerasi impor nonmigas Jawa Timur pada periode laporan terjadi pada kelompok barang

konsumsi dan barang modal. Peningkatan kinerja industri pengolahan, perdagangan, dan penyediaan

21 Sepanjang tahun 2019, nilai ekspor luar negeri Jawa Timur secara keseluruhan mencapai USD17,7 miliar, sementara ekspor luar

negeri sektor pertanian Jawa Timur mencapai USD1,7 miliar, memiliki pangsa sebesar 10,03%.

22 Berdasarkan BPS Provinsi Jawa Timur, nilai impor Jawa Timur (CIF) pada triwulan IV 2019 sebesar USD6,18 milliar, sementara nilai

impor mencapai USD5,75 miliar pada triwulan III 2019.

23 Berdasarkan BPS Provinsi Jawa Timur, pada triwulan IV 2019 pangsa impor migas dan nonmigas Jawa Timur masing-masing

sebesar 19,7% dan 80,3% dari total impor pada Jawa Timur.

Page 37: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

16

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

akomodasi makanan minuman yang disertai peningkatan aktivitas investasi serta kapasitas produksi

mendorong akselerasi impor barang konsumsi, barang modal, dan barang antara.24

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.25 Pangsa Komoditas Impor Berdasarkan Jenis

Penggunaan

Sumber : BPS (diolah)

Graf ik 1 .26 Pertumbuhan Komoditas Impor Berdasarkan

Jenis Penggunaan

Akselerasi impor barang konsumsi terutama dikontribusi oleh penguatan impor produk bahan makanan

dan minuman (primary) dan barang semi-tahan lama (non-durable).25

Peningkatan impor barang modal

disebabkan oleh peningkatan impor perlengkapan transportasi yang cukup besar baik untuk keperluan

industri maupun penumpang.26

Selain itu, peningkatan impor barang antara disumbang oleh peningkatan

impor BBM dan minyak pelumas.27

Kinerja Impor Tahun 2019

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.27 Pertumbuhan Impor LN Kumulatif

Kinerja impor Jawa Timur sepanjang tahun 2019

lebih rendah dibandingkan tahun 2018. Impor luar

negeri Jawa Timur pada tahun 2019 terkontraksi

8,8% (yoy), turun dibandingkan tahun 2018 yang

tumbuh 7,7% (yoy). Penurunan tersebut disebabkan

oleh kontraksi kinerja impor nonmigas (dari tumbuh

16%-yoy di tahun 2018 menjadi 8,5%-yoy di tahun

2019) serta kontraksi impor migas sebesar 12,4%

(yoy) pada 2019 dibandingkan pertumbuhan 17,9%

(yoy) pada 2018.

24 Dibandingkan triwulan III 2019, pada periode laporan terdapat peningkatan impor untuk barang konsumsi (dari -19,1%-yoy

menjadi 17%-yoy), impor barang modal (dari -11,2% menjadi 1,25%) dan impor barang antara (dari -18,6% menjadi -11,8%).

25Akselerasi impor barang konsumsi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 dibandingkan triwulan III 2019 sebagai berikut:

- Impor makanan dan minuman tanpa diolah (BEC 112 Food and Beverages (primary), Mainly for Household Consumption)

tumbuh signifikan dari sebesar 4,2% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi 31,7% (yoy) pada triwulan IV 2019.

- Impor barang semi durable (BEC 620 semi-durable) yang tumbuh signifikan dari sebesar 5,7% (yoy) pada triwulan III 2019

menjadi tumbuh sebesar 29% (yoy) pada triwulan IV 2019.

26Akselerasi impor barang modal Jawa Timur pada triwulan IV 2019 dibandingkan triwulan III 2019 sebagai berikut:

- Impor perlengkapan transportasi (BEC 510 Passenger Motor Cars) tumbuh signifikan dari terkontraksi sebesar 12,3% (yoy)

pada triwulan III 2019 menjadi tumbuh sebesar 25,7% (yoy) pada triwulan IV 2019.

- Impor perlengkapan transportasi (BEC 521 Industrial) tumbuh signifikan dari terkontraksi sebesar 60% (yoy) pada triwulan III

2019 menjadi tumbuh sebesar 33,5% (yoy) pada triwulan IV 2019.

27 Akselerasi impor barang antara Jawa Timur pada triwulan IV 2019 dibandingkan triwulan III 2019 sebagai berikut:

- Impor bahan baku olahan industri (BEC 220 - Industrial Supplies Not Elsewhere Specified (Processed)) terkontraksi 21,9% (yoy)

pada triwulan IV 2019, menurun lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang kontraksi sebesar 16,2% yoy.

- Impor bahan baku dalam bentuk makanan dan minuman (BEC 111 - Food and Beverages (Primary), Mainly for Industry)

terkontraksi 15,4% (yoy) pada triwulan IV 2019, melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,5%, yoy.

- Impor bahan baku olahan industri (BEC 121 - Food and Beverages (Processed), Mainly for Industry) terkontraksi 0,3% (yoy) pada

triwulan IV 2019, melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 18,5% yoy.

Page 38: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

17

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tracking Kinerja Impor Triwulan I 2020

Kinerja impor Jawa Timur pada triwulan I 2020 diperkirakan membaik dibandingkan triwulan IV

2019 seiring meningkatnya konsumsi pemerintah disertai penguatan sektor konstruksi dan

pertambangan. Peningkatan laju impor diproyeksikan bersumber dari kelompok barang modal dalam

rangka menunjang aktivitas konstruksi dan pertambangan seiring adanya beberapa groundbreaking

proyek baru di awal tahun 2020 yaitu diantaranya bandara Kediri dan Kilang Tuban. Peningkatan laju

impor tersebut turut diperkirakan akan ditunjang oleh tren apresiasi Rupiah, pelonggaran suku bunga

kebijakan Bank Indonesia, serta arus dana asing masuk yang cukup deras.28

Impor diperkirakan meningkat

sejalan adanya perbaikan kinerja penyaluran kredit korporasi yang berorientasi impor dari yang

sebelumnya -2,86%(yoy) menjadi -0,4% (yoy) pada Januari 2020.

1.3. PDRB SISI PENAWARAN

Dari sisi penawaran, peningkatan kinerja ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 didorong

lapangan usaha utama Jawa Timur yaitu industri pengolahan serta perdagangan besar dan eceran;

reparasi mobil dan sepeda motor. Peningkatan kinerja yang lebih tinggi tertahan oleh perlambatan

kinerja lapangan usaha konstruksi serta kontraksi lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan

perikanan.

Lapangan usaha industri pengolahan dan perdagangan besar dan eceran mengalami peningkatan

pertumbuhan pada periode ini. Peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan domestik

seiring dengan adanya Natal dan Tahun Baru. Sementara itu, lapangan usaha pertanian mengalami

kontraksi yang disebabkan minimnya produksi, baik karena dimulainya musim tanam maupun karena

rendahnya produktivitas hasil panen karena faktor cuaca.

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 1.28 Pertumbuhan Tiga Lapangan Usaha Utama

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 1.29 Pertumbuhan Lapangan Usaha Pendukung - 1

28 Hingga Desember 2019, arus dana modal asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia mencapai Rp224,2 triliun (obligasi

pemerintah atau surat berharga negara (SBN) Rp 168,6 triliun, saham Rp 50 triliun, obligasi korporasi Rp 3 triliun, dan Sertifikat

Bank Indonesia (SBI) Rp 2,6 triliun.

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

%yoy

Industri Pengolahan

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

-5

0

5

10

15

20

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

%yoy Konstruksi

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Pertambangan dan Penggalian

Page 39: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

18

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

1.3.1. Industri Pengolahan

Kinerja lapangan usaha industri pengolahan pada triwulan IV 2019 meningkat dibandingkan

triwulan III 2019, sejalan dengan peningkatan permintaan domestik dan perbaikan kinerja ekspor

antar daerah.

Kinerja Industri Pengolahan Triwulan IV 2019

Pada triwulan IV 2019, lapangan usaha Industri Pengolahan tumbuh 6,97% (yoy), meningkat

dibandingkan triwulan III 2019 (6,34% yoy). Peningkatan tersebut utamanya didorong oleh permintaan

domestik. Hal ini tercermin dari masih stabilnya konsumsi swasta walaupun sedikit menurun serta

peningkatan kinerja net ekspor antar daerah.29

Permintaan mitra dagang utama juga meningkat, namun

pada level yang terbatas. Adanya momen Natal dan Tahun Baru 2020 juga diindikasikan menjadi salah

satu penyebabnya.

Peningkatan kinerja industri pengolahan didorong oleh Industri Mikro Kecil (IMK). Berdasarkan Rilis

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur BPS Jawa Timur, produksi industri manufaktur mikro dan kecil

di Jawa Timur pada triwulan IV 2019 tumbuh 11,21% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2018

yang tumbuh 4,11% (yoy). Tingginya produksi IMK, utamanya terjadi pada jenis industri mikro kecil

pengolahan tembakau, industri makanan. Industri mikro kecil pengolahan tembakau meningkat

diperkirakan akibat peningkatan cukai rokok pada Januari 2020 yang membuat masyarakat mencari

alternatif rokok dengan harga yang lebih murah. Sementara itu, peningkatan industri makanan sejalan

dengan adanya momen Natal dan Tahun Baru 2020 dan juga tren pemasaran industri mikro kecil

makanan melalui e-commerce yang terus meningkat.

Pertumbuhan yang lebih tinggi tertahan oleh kinerja industri besar sedang yang mengalami

kontraksi sebesar 3,12% pada triwulan ini, khususnya pada jenis industri percetakan dan reproduksi

media rekaman. Hal ini disebabkan digitalisasi literatur dan musik yang semakin meningkat sehingga

sudah mulai bisa menggantikan peran buku maupun media penyimpanan musik seperti kaset maupun

compact disc (CD).

29 Dibandingkan triwulan III 2019, konsumsi swasta stabil (dari 4,70% menjadi 4,69%), Sementara itu, net ekspor antar daerah

membaik namun masih kontraksi (dari terkontraksi 13,26% menjadi terkontraksi 6,18%), sedangkan ekspor luar negeri mengalami

perbaikan (dari terkontraksi 4,67% menjadi 2,83%).

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 1.30 Pertumbuhan Lapangan Usaha Pendukung - 2

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 1.31 Pertumbuhan Lapangan Usaha Pendukung - 3

-1

1

3

5

7

9

11

13

15

17

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

%yoy Jasa PendidikanJasa Kesehatan dan Kegiatan SosialAdministrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial WajibJasa Keuangan dan AsuransiJasa PerusahaanJasa lainnya

-10-8-6-4-202468

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

%yoy

Informasi dan KomunikasiPengadaan Listrik dan Gas

Real EstateTransportasi dan Pergudangan

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Page 40: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

19

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber: BPS (diolah)

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 1.32 Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil (IMK)

dan Indutri Besar Sedang (IBS)

Grafik 1.33 Pertumbuhan Ekspor Industri Makan Minum

Tingginya kinerja industri pengolahan didorong oleh industri makan minum dan industri logam

dasar. Peningkatan kinerja industri pengolahan juga tercermin dari meningkatnya ekspor luar negeri

industri utama Jawa Timur, diantaranya industri makan minum dan industri pengolahan logam dasar.

Ekspor industri makan minum meningkat (dari -6,7% yoy menjadi 10,9%, yoy), utamanya pada jenis

komoditas buah-buahan dan sayuran segar, seiring dengan tibanya musim dingin di negara tujuan ekspor

dengan 4 musim sehingga permintaan akan bahan makanan segar meningkat.

Sementara itu, kinerja industri pengolahan tertahan oleh turunnya ekspor luar negeri komoditas furniture,

bahan kimia, dan produk kayu. Industri furniture Jawa Timur masih kesulitan meningkatkan ekspor akibat

pengalihan pesanan ke Vietnam yang memiliki harga lebih murah dengan kualitas yang bersaing. Industri

bahan kimia masih mengalami kesulitan menghasilkan produk dengan harga kompetitif mengingat harga

gas industri yang masih tinggi dan belum bisa mencapai harga sesuai yang ditetapkan pada Perpres No.

40/2016. Sementara itu para pelaku industri kayu juga mengalami beberapa kendala dalam ekspor terkait

SVLK atau sertifikat verifikasi legalitas kayu.

Peningkatan kinerja industri pengolahan, juga tercermin dari kapasitas utilisas i. Kapasitas utilisasi

pada triwulan IV 2019 pada SKDU sebesar 80,82%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang

sebesar 78,76%. Peningkatan tersebut mengindikasikan aktivitas produksi industri pengolahan meningkat

untuk memenuhi pola konsumsi yang menguat pada akhir tahun.

Sumber : BPS (diolah)

Sumber: Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 1.34 Pertumbuhan Nilai Ekspor Industri

Unggulan (ISIC 2 Digit)

Grafik 1.35 Kredit Industri Pengolahan

Peningkatan kinerja industri pengolahan, diindikasikan didorong oleh penjualan domestik. Hal ini

ditunjukkan dengan likert scale pada liaison Bank Indonesia Likert scale penjualan domestik pada triwulan

IV-2019 sebesar LS 0,09, meningkat stabil dibandingkan triwulan III-2019 sebesar LS 0,08. Selain itu, net

-6,0

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10,0

12,0

14,0

16,0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

% yoy

Industri Mikro Kecil Industri Besar Sedang

(10,0)

(5,0)

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

I II II I IV I II II I IV I II II I IV I II II I IV

2016 2017 2018 2019

(100,00)

(50,00)

-

50,00

100,00

150,00

200,00

(50) (40) (30) (20) (10)

- 10 20 30 40 50

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

%yoy

gNilai Ekspor Industri Pengolahan36 - MANUFACTURE OF FURNITURE; MANUFACTURE N.E.C.15 - MANUFACTURE OF FOOD PRODUCTS AND BEVERAGES24 - MANUFACTURE OF CHEMICALS AND CHEMICAL PRODUCTS20 - MANUFACTURE OF WOOD AND OF PRODUCTS OF WOOD AND27 - MANUFACTURE OF BASIC METALS-skala kanan

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

180.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

Volume Kredit (Miliar Rp) g Kredit (%, yoy) - skala kanan

Page 41: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

20

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

ekspor antar daerah pada PDRB Jawa Timur juga meningkat (dari -13,26% menjadi -6,18%) yang

menunjukkan tingginya permintaan dari daerah lain ke Jawa Timur.

Pertumbuhan penyaluran kredit di lapangan usaha industri pengolahan terpantau meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya. Sejalan dengan peningkatan kinerja di lapangan industri

pengolahan, penyaluran kredit untuk lapangan usaha tersebut tumbuh sebesar 5,90% (qtq). Adapun

subsektor industri pengolahan dengan pertumbuhan kredit paling tinggi adalah industri bumbu rokok,

industri barang jadi dari kulit, serta industri semen dan kapur.

Kinerja Industri Pengolahan Tahun 2019

Pada tahun 2019 lapangan usaha industri pengolahan tumbuh 6,85% (yoy) melambat dibandingkan

tahun 2018 yang sebesar 7,55% (yoy). Perlambatan tersebut tercermin pula dari penurunan ekspor luar

negeri industri pengolahan, yaitu dari 3,06%, yoy (tahun 2018) menjadi -0,33% (tahun 2019).

Melambatnya ekspor industri pengolahan di sepanjang tahun 2019, disebabkan baik oleh faktor eksternal

maupun internal. Dari sisi eksternal, belum meredanya perang dagang antara Tiongkok-Amerika Serikat

pada tahun 2019 menyebabkan kinerja ekspor industri pengolahan belum maksimal. Dari sisi internal,

adanya fenomena pergeseran pola konsumsi masyarakat menjadi leisure-and-experience-based, serta

perlambatan ekonomi nasional khususnya kontraksi kinerja perekonomian KTI menahan kinerja ekspor DN

Jawa Timur.

Sumber : BPS (diolah)

Sumber: (diolah)

Grafik 1.36 Pertumbuhan Lapangan Usaha Industri

Pengolahan

Grafik 1.37 Ekspor Industri Pengolahan

Tracking Kinerja Industri Pengolahan Triwulan I 2020

Kinerja lapangan usaha Industri Pengolahan pada triwulan IV 2019 diperkirakan melambat

disebabkan faktor eksternal, diantaranya outbreak CORVID-19 dan penyesuaian posisi Indonesia

dalam WTO. Potensi melambatnya kinerja lapangan usaha ini tercermin dari perlambatan pertumbuhan

kredit industri pengolahan dari 7,84% (yoy) pada triwulan IV 2019 menjadi 1,65% (yoy) pada Januari

2020. Perlambatan pertumbuhan industri pengolahan berdasarkan hasil liaison diperkirakan terjadi pada

aspek penjualan domestik, dimana Likert scale produksi dan penjualan domestik pada Januari 2020

sebesar LS 0,42, lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2019 sebesar LS 0,57. Lebih lanjut, terdapat revisi

penurunan proyeksi world trade volume oleh IMF di sepanjang tahun 2020, sehingga berpotensi

menurunkan ekspor luar negeri lapangan usaha industri pengolahan.

5,63

4,44

5,69

7,55

6,85

-

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

2015 2016 2017 2018 2019

%, y

oy)

14.942,24

16.318,37 16.211,76

16.740,02 16.667,31

-0,1

-0,05

0

0,05

0,1

0,15

14.000

14.500

15.000

15.500

16.000

16.500

17.000

2015 2016 2017 2018 2019

(%, y

oy)

(ju

ta R

up

iah

)

Nominal Ekspor Industri Pengolahan

Growth Ekspor Industri Pengolahan

Page 42: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

21

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

1.3.2. Perdagangan Besar Dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Kinerja lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Jawa

Timur meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, didorong oleh peningkatan penjualan

kendaraan bermotor, perbaikan kinerja ekspor migas, serta peningkatan impor barang konsumsi.

Kinerja Perdagangan Besar dan Eceran Triwulan IV 2019

Kembali normalnya permintaan dari daerah dan negara lain seiring momen hari libur nasional Natal

2020 dan tahun baru 2021 berkontribusi utama terhadap peningkatan kinerja lapangan usaha

perdagangan besar dan eceran. Pada triwulan IV 2019, kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan

eceran tumbuh sebesar 5,9% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,2%

(yoy). Berdasarkan Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, peningkatan kinerja

sektor ini pada periode laporan secara umum didorong oleh peningkatan penjualan kendaraan, makanan

dan minuman, bahan bakar dan pelumas, serta komoditas sandang.

Meningkatnya penjualan kendaraan mendorong peningkatan kinerja lapangan usaha ini.

Berdasarkan data Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur pada triwulan IV 2019, penjualan mobil pribadi

tumbuh 12,48% (yoy) meningkat signifikan dibandingkan triwulan III 2019 (-12,93%, yoy). Peningkatan

pertumbuhan juga terjadi pada penjualan motor (dari -3,68% menjadi 7,16%, yoy). Secara keseluruhan

penjualan kendaraan bermotor baru di Jawa Timur pada triwulan IV 2019 tumbuh sebesar 7,93% (yoy),

meningkat dibandingkan triwulan III 2019 yang turun 4,15% (yoy). Tingginya pertumbuhan penjualan

kendaraan bermotor ini sejalan dengan perkembangan indeks konsumsi barang tahan lama pada triwulan

IV 2019 sebesar 136,17 meningkat dibandingkan triwulan III 2019 sebesar 129,06.

Dari sisi eksternal, perbaikan permintaan global turut mendorong peningkatan kinerja perdagangan

besar Jawa Timur. Hal ini tercermin dari membaiknya kinerja ekspor luar negeri Jawa Timur yang

walaupun pertumbuhannya masih terkontraksi, namun lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya.30

Peningkatan ekspor luar negeri Jawa Timur tersebut terutama didorong oleh ekspor migas (dari -50,5%,

yoy pada triwulan III 2019 menjadi -14,50% pada periode ini). Peningkatan kinerja perdagangan besar

juga didorong oleh impor barang konsumsi yang pertumbuhannya meningkat signifikan dari -19,1% (yoy)

pada triwulan III 2019 menjadi 17,1% (yoy) pada triwulan ini.

30 Ekspor luar negeri Jawa Timur pada triwulan IV 2019 terkontraksi 2,83% (yoy), membaik dibandingkan triwulan III 2019 (-4,67%).

Sumber: Dinas Pendapatan Jawa Timur (diolah)

Grafik 1.38 Perkembangan penjualan kendaran

bermotor

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia (diolah)

Grafik 1.39 Perkembangan indeks konsumsi barang tahan

lama

-

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

Jum

lah

Mo

tor

Jum

lah

Mo

bil

mobil pribadi motor105,00

110,00

115,00

120,00

125,00

130,00

135,00

140,00

TW1-18 TW2-18 TW3-18 TW4-18 TW1-19 TW2-19 TW3-19 TW4-19

Ind

eks

Ko

nsu

msi

Bar

ang

Tah

an L

ama

Page 43: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

22

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sejalan dengan peningkatan kinerja lapangan usaha perdagangan, volume kredit ke lapangan usaha

perdagangan juga terpantau meningkat. Pada triwulan IV 2019, penyaluran kredit ke lapangan usaha

ini sebesar Rp132,3 triliun atau tumbuh 0,72% (qtq). Adapun kredit sub sektor perdagangan besar

dengan pertumbuhan paling tinggi yaitu impor pupuk, bahan baku pertanian, serta ekspor tambang

setengah jadi.

Kinerja Perdagangan Besar dan Eceran Tahun 2019

Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran sepanjang tahun 2019 tumbuh 6,01% (yoy) sedikit

melambat dibandingkan 2018 yang tumbuh 6,29% (yoy). Perlambatan kinerja lapangan usaha ini pada

tahun 2019 diantaranya disebabkan oleh terbatasnya konsumsi swasta31

.

Hal ini juga tercermin dari penurunan Indeks Penjualan

Riil SPE Bank Indonesia selama 2019 yang utamanya

disebabkan oleh penurunan penjualan kendaraan.32

Meskipun sepanjang tahun 2019 penjualan kendaraan

turun, namun mulai membaik pada akhir tahun 2019.

Perlambatan kinerja lapangan usaha ini juga tercermin

dari perlambatan kinerja net ekspor antar daerah, serta

penurunan impor barang konsumsi33

. Sumber: BPS (diolah)

Grafik 1.42 Perkembangan kinerja lapangan usaha

perdagangan besar dan eceran

Tracking Kinerja Perdagangan Besar dan Eceran Triwulan I 2020

Kinerja lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran diperkirakan melambat pada triwulan I 2020

terutama disebabkan oleh berkurangnya permintaan setelah berakhirnya momen Natal dan Tahun

Baru serta penyebaran COVID-19 sejak awal tahun 2020. Berdasarkan data SPE Bank Indonesia hingga

Januari 2020, perlambatan tersebut terkonfirmasi oleh penurunan indeks penjualan riil pada Januari 2020

(-1,5%, yoy) dari sebelumnya tumbuh sebesar 12,98%, yoy (triwulan IV 2019). Penurunan penjualan

31 Konsumsi swasta tahun 2019 tumbuh 4,83% (yoy), sedikit melambat dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 4,87% (yoy).

32 Indeks Penjualan Riil SPE KPw BI Jawa Timur pada tahun 2019 sebesar 27,39, turun dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 43,50.

Penurunan tersebut utamanya terjadi pada pertumbuhan komponen penjualan kendaraan, dari 6,10%-yoy (tahun 2018) menjadi -

0,21% (tahun 2019).

33 Net ekspor antar daerah tahun 2019 terkontraksi 4,47% (yoy), turun dibandingkan 2018 (15,30%-yoy). Impor barang konsumsi

pada sepanjang tahun 2019 terkontraksi 7,39% (yoy) turun dibandingkan 2018 yang sebesar 2,77% (yoy).

5,55

5,81

6,26 6,29

6,01

5,00

5,20

5,40

5,60

5,80

6,00

6,20

6,40

2015 2016 2017 2018 2019

%, y

oy)

Sumber: SPE Bank Indonesia (diolah)

Grafik 1.40 Pertumbuhan Indeks Penjualan Riil

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 1.41 Kredit Lapangan Usaha Perdagangan Besar

dan Eceran

-40

-20

0

20

40

60

80

100

I II II I IV I II II I IV I II II I IV I II II I IV

2016 2017 2018 2019

% yoy

Total KendaraanSuku Cadang & Aksesori Mamin & TembakauBahan Bakar Peralatan & KomunikasiPerlengkapan RT Barang Budaya & Rekreasi

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

10,0

12,0

14,0

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

Volume Kredit (Miliar Rp) g Kredit (%, yoy) - skala kanan

Page 44: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

23

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

diperkirakan terjadi pada makanan dan minuman, kendaraan, bahan bakar, peralatan dan komunikasi,

serta perlengkapan rumah tangga lainnya. Lebih lanjut, konsumsi rumah tangga mitra dagang utama Jawa

Timur diperkirakan turut menurun pada triwulan I 2020. Hal ini terindikasi oleh penurunan Indeks

Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Jawa Timur dari sebelumnya 129,82 pada triwulan III 2019 menjadi

128,11 pada triwulan IV 2019, serta penurunan Indeks Keyakinan Konsumen wilayah Sulawes, Maluku,

dan Papua sebagai mitra dagang utama Jawa Timur.

1.3.3. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan pada triwulan IV 2019 mengalami

penurunan seiring dengan telah berakhirnya masa panen beberapa komoditas unggulan serta

dimulainya musim tanam.

Kinerja Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Triwulan IV 2019

Penurunan kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan (PKP) terindikasi

disebabkan oleh faktor cuaca yang mempengaruhi produksi sektor pertanian. Kinerja lapangan usaha

pertanian, kehutanan, dan perikanan (PKP) turun 0,77% (yoy) pada triwulan IV 2019, jauh lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,74% (yoy). Penurunan produksi baik pada tanaman

bahan makanan (tabama) maupun komoditas hortikultura menjadi penyebab utamanya.

Berkurangnya panen komoditas padi dan cabai

menyebabkan rendahnya produksi lapangan usaha

pertanian. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, pada triwulan

ini terdapat penurunan produksi tabama yaitu padi dan

jagung. Pada triwulan IV 2019, luas panen padi hanya

sebesar 210.512 ha, jauh lebih rendah dibandingkan

triwulan III 2019 yang sebesar 445.298 ha (turun

52,73%, qtq). Demikian pula dengan luas panen

jagung yang turun 13,89% (dari 265.221 ha menjadi

228.372 ha). Adanya cuaca ekstrim yaitu kemarau

berkepanjangan pada semester II 2019 diindikasikan

menjadi salah satu penyebabnya.

Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur

Grafik 1.45 Kinerja Produksi Padi dan Jagung Jawa

Timur

Selain padi dan jagung, juga terdapat penurunan luas panen komoditas hortikultura yaitu cabai rawit (dari

17.892 ha menjadi 7.456 ha, turun 58,33%-qtq) dan bawang merah (dari 12.487 ha menjadi 8.200 ha,

turun 34,33%-qtq). Penurunan drastis tersebut merupakan imbas negatif dari cuaca yang berdampak

Sumber: SK Bank Indonesia (diolah)

Grafik 1.43 Indeks Keyakinan Konsumen Jawa Timur

Sumber : SK Bank Indonesia (diolah)

Grafik 1.44 Indeks Keyakinan Konsumen Wilayah

Sulampua

80

90

100

110

120

130

140

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

Ind

ek

s K

ey

ak

ina

n K

on

sum

en

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

136

123

129

131

116

122

130

137

100

105

110

115

120

125

130

135

140

145

I II III IV I II III IV I II III IV I

2017 2018 2019 2020

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indeks Kondisi Ekonomi (IKE)

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

indeks

Page 45: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

24

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

gagal panen dan membuat sebagian besar petani cabai menunda bertani. Selain itu, di beberapa wilayah

Jawa Timur, periode panen dan masa tanam tidak berlangsung sesuai jadwal karena mundurnya musim

hujan.

Penurunan kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan juga terlihat dari hasil

survei dan kegiatan liaison yang menunjukkan penurunan. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)

Bank Indonesia mengindikasikan perlambatan kegiatan usaha pertanian pada triwulan IV 2019, sebesar

2,45% lebih rendah dibandingkan perkiraan usaha pertanian pada triwulan sebelumnya sebesar 3,9%.

Selain itu, hasil liaison penjualan domestik pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan

(PKP) terindikasi menurun tercermin dari likert scale (LS) penjualan domestik triwulan IV 2019 yang tercatat

LS -0,44, lebih rendah dibandingkan triwulan III 2019 yaitu sebesar LS 1,07.

Pembiayaan ke lapangan usaha pertanian juga

melambat, mengindikasikan rendahnya aktivitas

pertanian. Kredit kepada lapangan usaha ini

tumbuh melambat, dari 27,25% (triwulan III 2019)

menjadi 24,76% (triwulan IV 2019). Melambatnya

kredit pertanian disebabkan oleh sub sektor

kehutanan (18,20%-yoy menjadi -45,80%-yoy)

dan sub sektor perkebunan tembakau (-64,22%-

yoy menjadi -79,03%-yoy). Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 1.46 Kredit Pertanian

Kinerja Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2019

Lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun

2019. Kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh sebesar 1,10% (yoy) pada

tahun 2019, meningkat dibandingkan tahun 2018 yang terkontraksi sebesar 2,1% (yoy). Peningkatan

kinerja pada tahun 2019 tersebut secara umum didorong oleh faktor cuaca yang sedikit lebih mendukung

dibandingkan kondisi cuaca ekstrim di tahun 2018.

Lebih baiknya kinerja lapangan usaha pertanian juga tercermin dari pertumbuhan ekspor sektor

pertanian tahun 2019 yang mencapai 3,56% (yoy), lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 (0,63%, yoy).

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 1.47 Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha

Pertanian Kumulatif 5 tahun terakhir

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 1.48 Pertumbuhan Ekspor Pertanian Kumulatif

5 tahun terakhir

Page 46: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

25

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Peningkatan ekspor tersebut terjadi pada jenis komoditas pangan, sementara ekspor untuk komoditas

kehutanan dan perikanan justru turun.34

Membaiknya pertumbuhan sektor pertanian di tahun 2019 tidak terlepas dari dukungan penuh

pemerintah dalam mengakselerasi produktivitas pertanian. Kementerian Pertanian (Kementan)

meluncurkan program Revolusi Industri 4.0 di bidang pertanian yang mengubah mekanisasi pertanian

menuju pertanian modern, yang tujuannya untuk menggenjot produksi pertanian supaya lebih optimal.

Tracking Kinerja Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Triwulan I 2020

Kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan (PKP) pada triwulan I 2020

diperkirakan sedikit meningkat. Hal ini sejalan dengan akan dimulainya panen pada akhir triwulan I 2020

walaupun masih dalam jumlah terbatas. Pertumbuhan kredit sektor pertanian pada Januari 2020

meningkat (dari 24,76% pada triwulan IV 2019 menjadi 28,09% pada triwulan I 2020), terutama pada

subsektor pertanian padi (dari tumbuh 28,47% menjadi 29,82%). Tingginya pertumbuhan kredit

pertanian tersebut menunjukkan peningkatan kebutuhan modal kerja petani pada musim tanam padi di

awal triwulan I 2020, untuk selanjutnya dipanen pada akhir triwulan I sampai awal triwulan II 2020.

Dari sisi penyediaan pupuk, telah terdapat stok pupuk bersubsidi sebanyak 869.358 ton atau empat kali

lipat lebih banyak dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah, yakni sebanyak 377.948 ton

untuk pemenuhan kebutuhan secara nasional. Stok ini digunakan untuk menghadapi masa tanam

Oktober 2019 Maret 2020.

1.3.4. Konstruksi

Kinerja lapangan usaha konstruksi pada triwulan IV 2019 terindikasi tumbuh melambat sebesar

5,63% (yoy) dibandingkan kinerja pada triwulan sebelumnya sebesar 5,89% (yoy) seiring dengan

telah selesainya beberapa proyek konstruksi.

Kinerja Konstruksi Triwulan IV 2019

Kinerja lapangan usaha konstruksi pada triwulan IV 2019 tumbuh melambat, sejalan dengan hasil

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia. Perlambatan pertumbuhan lapangan usaha

konstruksi sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha konstruksi hasil SKDU Bank Indonesia yang pada

triwulan IV 2019 sebesar 1,17 lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (3,02). Perlambatan kinerja

lapangan usaha konstruksi juga terkonfirmasi dari hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Primer

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Surabaya

mencapai 2,05 turun dibandingkan 2,26 pada triwulan III 2019 yang didorong oleh perlambatan kinerja

rumah ukuran kecil.35

Perlambatan kinerja lapangan usaha konstruksi pada triwulan IV 2019 juga terkonfirmasi dari

menurunnya angka impor material konstruksi, yaitu batu plaster dan semen (SITC 661 - Lime, Cement,

and Fabricated Construction Materials) serta besi dan baja (SITC 67 - Iron and Steel). Impor material

34 Pertumbuhan ekspor luar negeri (kumulatif tahun 2019 terhadap kumulatif 2018) untuk pertanian ((ISIC 01 Agriculture,

Hunting, and Related Service Activities) meningkat dari -1,26% (yoy) menjadi 6,65% (yoy). Sementara untuk ekspor kehutanan

(ISIC 02 Forestry, Logging and Related Service Activities) turun dari 10,37% menjadi -4,68%, demikian pula dengan ekspor

perikanan (ISIC 03 Fishing, Operation of Fish Hatcheries and Fish) juga turun dari 11,78% menjadi -14,56%.

35 IHPR Primer rumah ukuran kecil tumbuh melambat dengan indeks sebesar 2,36% (yoy) pada periode laporan, lebih rendah

dibandingkan triwulan III 2019 (3,52% yoy).

Page 47: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

26

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

konstruksi Jawa Timur (batu plaster dan semen, serta besi dan baja) melambat dibandingkan triwulan

sebelumnya, hanya impor material tanah lempung (SITC 662 Clay Construction Materials and Refactory

Construction Materials) yang meningkat.36

Hal ini mencerminkan melambatnya aktivitas konstruksi di Jawa

Timur.

Dari sisi penyaluran kredit, terdapat perlambatan kredit konstruksi selama triwulan IV 2019.

Penyaluran kredit untuk lapangan usaha konstruksi di Jawa Timur pada triwulan IV 2019 sebesar Rp31,4

triliun atau turun 0,63% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan lalu yang tumbuh 19,2% (yoy) atau

sebesar Rp32,7 triliun. Penurunan penyaluran kredit untuk lapangan usaha konstruksi pada periode

laporan mengindikasikan berkurangnya optimisme terhadap berbagai kegiatan pembangunan fisik dan

infrastruktur di Jawa Timur.

Perlambatan kinerja lapangan usaha konstruksi sedikit tertahan dengan peningkatan konsumsi

semen yang mencapai 2.926 ribu ton pada triwulan IV 2019, meningkat dibandingkan triwulan III 2019

sebesar 2.654 ribu ton. Kenaikan konsumsi semen didorong oleh masih berlangsungnya pembangunan

infrastruktur proyek strategis nasional di Jawa Timur.

36 Impor material plaster dan semen (SITC 661 - Lime,Cement and Fabricated Construction Materials) melambat dari 2,8% (yoy) pada

triwulan III 2019 terkontraksi sebesar -5,3% (yoy) pada triwulan IV 2019. Sama halnya dengan impor material besi dan baja (SITC

67 Iron and Steel) yang mengalami perlambatan cukup signifikan dari 27,2% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi 1,2% (yoy)

pada triwulan IV 2019. Sementara itu impor tanah lempung (SITC 662 Clay Construction Materials and Refactory Construction

Materials) tercatat tumbuh meningkat dari -46% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi 27,5% (yoy) pada periode laporan.

Sumber: SHPR Primer Bank Indonesia (diolah)

Grafik 1.49 Pertumbuhan IHPR

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.50 Impor Material Konstruksi

Sumber: Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 1.51 Kredit Konstruksi

Grafik 1.52 Konsumsi Semen dan Pertumbuhannya

Page 48: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

27

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Kinerja Konstruksi Tahun 2019

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 1.53 Pertumbuhan Lapangan Usaha

Konstruksi (yoy, kumulatif)

Kinerja lapangan usaha konstruksi sepanjang tahun

2019 tumbuh 5,89% (yoy) melambat dibandingkan

tahun 2018 yang sebesar 6,61%. Hal ini dikarenakan

beberapa proyek pembangunan infrastruktur di Jawa Timur

telah berada dalam tahap finalisasi di tahun 2019, seperti

pembangunan jalan nasional dan ruas jalan tol Trans-Jawa

yang berada di Jawa Timur. Di sisi lain, hasil SHPR Primer

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur juga

mencatat penurunan pertumbuhan rata-rata IHPR dari

24,8% (yoy) pada tahun 2018 menjadi 10% (yoy) pada

tahun 2019.

Tracking Kinerja Konstruksi Triwulan I 2020

Kinerja lapangan usaha konstruksi diperkirakan akan meningkat di triwulan I 2020 seiring dengan

dimulainya pembangunan infrastruktur serta peningkatan impor barang modal. Beberapa proyek

infrastruktur di Jawa Timur direncanakan pembangunannya dimulai pada triwulan I 2020, antara lain

pembangunan ruas Jalan Lintas Selatan, pembangunan infrastruktur non-PSN seperti pembangunan

waduk di Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung dan Nganjuk serta pembangunan Infrastruktur

Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Kabupaten Madiun. Rencana groundbreaking Bandara di Kediri dan

Kilang Tuban juga ikut menyumbang kinerja positif lapangan usaha konstruksi Jawa Timur di awal tahun

2020. Ekspektasi peningkatan kinerja positif lapangan usaha konstruksi di triwulan I 2020 juga didukung

oleh kebijakan Pemerintah dengan mengeluarkan Perpres No. 80 Tahun 2019 terkait Percepatan

Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik Bangkalan Mojokerto Surabaya Sidoarjo Lamongan

(Gerbangkertasusila), Kawasan Bromo - Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas

Selatan. Prakiraan akselerasi kinerja lapangan usaha konstruksi juga didukung oleh tingkat suku bunga

perbankan pada sektor tersebut yang masih pada tren menurun (suku bunga 10,27% pada triwulan IV

2019, menjadi 10,22% pada Januari 2020). Selain itu, dari sisi impor juga mengkonfirmasi adanya

kenaikan impor barang modal pada Januari 2020 sebesar 25% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan IV

2019 yang sebesar 0,4% (yoy).

1.3.5. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Kinerja lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Jawa Timur pada triwulan IV

2019 meningkat seiring adanya momentum Natal dan Tahun Baru.

Kinerja Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Triwulan IV 2019

Kinerja lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum meningkat pada periode ini.

Lapangan usaha ini tumbuh 8,04% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh

7,27% (yoy). Peningkatan kinerja tercermin dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa

Timur yang sebesar 63,51% pada periode laporan, naik dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar

56,28%.

Page 49: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

28

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Kinerja positif lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum ini juga terkonfirmasi dari

rata-rata lama menginap wisatawan mancanegara. Sepanjang triwulan IV 2019, wisatawan

mancanegara yang masuk ke Jawa Timur melalui pintu kedatangan Bandara Juanda memang mengalami

pengurangan sebesar -24,30% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar -18,16%

(yoy). Namun demikian, rata-rata lama menginap wisatawan mancanegara di Jawa Timur terpantau

meningkat dari 2,46 hari pada triwulan III 2019 menjadi 3,14 hari pada periode laporan.

Dari sisi transportasi, jumlah penumpang penerbangan di Bandara Juanda Surabaya, baik

penerbangan domestik maupun penerbangan internasional membaik pada triwulan IV 2019.

Walaupun masih tumbuh negatif, namun pertumbuhan jumlah penumpang penerbangan domestik mulai

membaik (dari -26,6%-yoy pada triwulan III 2019 menjadi -17,4%-yoy pada triwulan ini). Sementara itu,

jumlah penumpang penerbangan internasional tumbuh sebesar 17,5% (yoy) pada triwulan IV 2019, naik

signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya (0,1%-yoy). Selain adanya kecenderungan masyarakat untuk

memanfaatkan momentum libur Natal dan Tahun Baru, pertumbuhan positif jumlah penumpang pesawat

udara juga didukung oleh komitmen pemerintah dan maskapai penerbangan untuk menurunkan tarif

pesawat udara dalam rangka mendorong sektor pariwisata Indonesia.

Kinerja Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Tahun 2019

Secara kumulatif, kinerja lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh sedikit

melambat pada tahun 2019. Pertumbuhan kinerja pada tahun 2019 sebesar 7,58% (yoy), hampir

menyamai tahun sebelumnya yang mencatat pertumbuhan sebesar 7,63% (yoy). Kinerja positif lapangan

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 1.54 Pertumbuhan Lapangan Usaha Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum

Sumber: Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 1.55 Pertumbuhan Jumlah Wisman dan Lama

Menginap

Sumber: Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 1.56 Pertumbuhan Jumlah Penumpang Pesawat

Udara

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 1.57 Pertumbuhan Lapangan Usaha Akomodasi dan

Makan Minum Tahunan (yoy, kumulatif)

Page 50: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

29

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum terutama ditopang oleh maraknya penyelenggaraan

event/kegiatan yang diselenggarakan oleh korporasi maupun lembaga pemerintah. Gencarnya strategi

promosi, termasuk melalui kerja sama dengan online travel agent (OTA) dan jasa mobilitas atau

transportasi online turut mendorong pertumbuhan kinerja sektor ini.

Dari sisi infrastruktur, pengembangan ruas Tol Trans-Jawa yang semakin mempermudah aksesibilitas

infrastruktur jalur darat di Pulau Jawa turut mendongkrak kinerja sektor penyedia jasa akomodasi dan

makan minum. Namun demikian, pertumbuhan yang lebih tinggi di sektor ini berpotensi tertahan oleh

cenderung tingginya tarif transportasi udara (terutama untuk penerbangan domestik) dan mewabahnya

virus Corona yang berasal dari China pada penghujung tahun 2019 yang menyebabkan penurunan jumlah

wisatawan mancanegara asal Tiongkok.

Tracking Kinerja Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Triwulan I 2020

Kinerja lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum diperkirakan tumbuh melambat

pada triwulan I 2020 seiring dengan berakhirnya momentum libur Natal dan Tahun Baru dan masih

mewabahnya virus Corona dari China. Hal ini terkonfirmasi dari adanya pelarangan bepergian (travel

warning) bagi wisatawan Tiongkok sebagai dampak virus Corona yang membuat jumlah wisatawan asal

Tiongkok mengalami penurunan sebesar 3,58% (mtm), sementara penurunan jumlah wisatawan asal

Taiwan sebesar 18,72% (mtm). Dari sisi penyaluran kredit, kinerja yang melambat dari lapangan usaha

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tercermin dari peningkatan suku bunga kredit sektor ini dari

9,75% pada triwulan IV 2019, naik menjadi 9,84% pada bulan Januari 2020. Selain itu, NPL kredit sektor

Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum meningkat dari 7,26% pada triwulan IV 2019 menjadi 7,31%

pada bulan Januari 2020.

Page 51: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

30

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

2

Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang potensial menjadi sumber pertumbuhan baru dan

penggerak perekonomian Jawa Timur. Selain dapat memaksimalkan keunggulan komparatif Jawa Timur

(dalam hal ini keragaman daerah tujuan wisata baik alam, budaya, sejarah), sektor pariwisata juga dapat

menyerap dan menyediakan lapangan kerja baru karena mengintegrasikan baik sektor formal maupun

informal. Meskipun memiliki potensi yang besar, namun perlu ada upaya pengembangan sektor tersebut,

baik dari aspek 5A (Accommodation, Accessibility, Activities, Amenities, Attractions) maupun 2P (Promosi

dan Pelaku Usaha) yang melibatkan berbagi pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku

usaha maupun masyarakat Jawa Timur.

Peran Sektor Pariwisata dalam Perekonomian Jawa Timur

Pariwisata menyumbang 7,21% perekonomian Jawa Timur, dengan pangsa yang terus meningkat dalam

waktu 6 (enam) tahun terakhir. Dari sisi pertumbuhan, pariwisata juga mampu tumbuh lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan PDRB Jawa Timur secara umum. Hal ini menunjukkan mulai meningkatnya

peran pariwisata dalam mendorong perekonomian Jawa Timur.

Sumber : BPS Jawa Timur (diolah)

Grafik 1 Pangsa Pariwisata terhadap PDRB Jawa Timur

Sumber : BPS Jawa Timur (diolah)

Grafik 2 Pertumbuhan Pariwisata dalam PDRB Jawa Timur

Berdasarkan jenis wisatawan, mayoritas wisatawan yang mengunjungi Jawa Timur adalah wisatawan

nusantara. Walaupun pangsa wisatawan mancanegara hanya sebesar 1,0% dari total wisatawan namun

jumlahnya selalu meningkat sejak 6 (enam) tahun terakhir. Berdasarkan asal negara, wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke Jawa Timur didominasi wisatawan Asia, khususnya Singapura (15%),

Tiongkok (11%) dan Taiwan (7%).

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, data

s.d. September 2019

Grafik 3 Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Jawa Timur

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur

Grafik 4 Negara Asal Wisatawan Mancanegara (%, pangsa)

Potensi dan Kinerja Pariwisata sebagai Penggerak

Perekonomian Jawa Timur

Boks

1

Page 52: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

31

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sejalan dengan wisatawan mancanegara, jumlah

wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jawa

Timur juga selalu meningkat. Meskipun demikian,

hanya 10%-15% dari wisatawan nusantara yang

menginap di Jawa Timur, jauh lebih rendah

dibandingkan wisatawan mancanegara yang

sebesar 63%. Hal ini antara lain karena sebagian

besar wisatawan nusantara tersebut berasal dari

Jawa Timur, sehingga tidak memerlukan

akomodasi menginap. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, data

s.d. September 2019

Grafik 5 Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Jawa Timur

Persepsi Wisatawan dan Tantangan terhadap Pariwisata Jawa Timur

Untuk mengidentifikasi lebih dalam tentang persepsi wisatawan mancanegara dan Jawa Timur terhadap

pariwisata di Jawa Timur, Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Timur melakukan survei kepada wisatawan

yang berkunjung ke daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur.37

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 6 DTW Preferensi Wisatawan Mancanegara di

Jatim

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 7 DTW Preferensi Wisatawan Nusantara di Jatim

Berdasarkan demografi dan tujuan berkunjung, mayoritas wisatawan berada pada usia 10-39 tahun.

Adapun tujuan berkunjung mayoritas adalah berlibur, serta pendidikan (untuk wisman) dan ziarah/wisata

keagamaan (untuk wisnus). Berdasarkan preferensi jenis wisata, mayoritas wisatawan menyukai wisata

alam dan wisata bahari Jawa Timur, sehingga kedua jenis daerah tujuan wisata tersebut dapat lebih

ditingkatkan fasilitasnya.

37 Survey dilakukan terhadap 510 wisatawan yang terdiri dari 209 wisatawan mancanegara dan 301 wisatawan asing. Lokasi survei

yaitu Bromo Tengger Semeru, Banyuwangi, Ijen, Kota Batu, Pacitan, Surabaya, Sumenep, Gresik, Lamongan

Page 53: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

32

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 8 Preferensi Wisata Wisatawan di Jawa Timur

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 9 Pemilihan Akomodasi Wisatawan di Jawa Timur

Berdasarkan jenis akomodasi, wisatawan mancanegara lebih memilih menggunakan homestay dan hotel

bintang 3, sedangkan wisatawan nusantara lebih memilih rumah saudara serta homestay. Hal ini

menunjukkan selain faktor harga, experience untuk berbaur dengan kebudayaan lokal menjadi daya tarik

tersendiri bagi wisatawan mancanegara.

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 10 Alokasi Pengeluaran Wisatawan di Jawa Timur

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 11 Pemilihan Cinderamata Wisatawan di Jawa Timur

Alokasi pengeluaran wisatawan lebih digunakan untuk akomodasi serta makanan dan minuman. Selain

kedua pengeluaran tersebut, bagi wisatawan mancanegara biaya penerbangan juga menjadi komponen

yang cukup besar, sementara bagi wisatawan nusantara, terdapat biaya untuk paket tur dan cinderamata.

Sementara itu, jenis cinderamata yang disukai oleh wisatawan adalah makanan dan minuman. Bagi

wisatawan asing, hiasan dan garmen juga menjadi cinderamata yang disukai sehingga dapat bersinergi

dengan UMKM untuk menyediakan cinderamata sesuai preferensi wisatawan.

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 8 Persepsi terhadap Aspek Atraksi Pariwisata Jawa Timur

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 9 Perbaikan untuk Aspek Atraksi

Page 54: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

33

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Secara umum, persepsi wisatawan terhadap pariwisata sudah cukup baik (rata-rata nilai 7 dari skala

10). Rata-rata tertinggi dimiliki oleh aspek atraksi dan terendah aspek promosi.

Untuk aspek atraksi, beberapa aspek yang menurut wisatawan dapat ditingkatkan adalah adanya acara

atau festival kebudayaan yang lebih terintegrasi, ketersediaan wisata kuliner dan cinderamata sesuai

dengan ciri khas masing-masing daerah tujuan wisata. Hal ini sejalan dengan tingkat pengeluaran

wisatawan yang masih relatif rendah untuk cinderamata dan paket tur lokal. Perlu adanya cinderamata

yang unik, personal dan memberi kesan tersendiri terhadap kebudayaan Indonesia.

Untuk aspek layanan/fasilitas penunjang wisata, kebersihan dan kemudahan pembayaran menjadi

faktor dominan yang menurut wisatawan harus ditingkatkan. Kuantitas jumlah tempat pembuangan

sampah, kebersihan fasilitas umum (antara lain toilet, tempat ibadah) menjadi nilai tambah wisatawan

akan kembali mengunjungi daerah tujuan wisata. Selain itu, kemudahan pembayaran dalam hal ini

ketersediaan fasilitas tunai maupun non tunai juga perlu ditingkatkan. Hasil survei menunjukkan bahwa

mayoritas transaksi pembelian tiket daerah tujuan wisata dilakukan secara tunai. Di lain sisi, demografi

wisatawan adalah penduduk usia produktif yang mayoritas telah menggunakan transaksi non tunai.

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 8 Persepsi terhadap Aspek Fasilitas Pariwisata Jawa Timur

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 9 Perbaikan untuk Aspek Fasilitas

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 8 Persepsi terhadap Aspek Akses Pariwisata Jawa Timur

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 9 Perbaikan untuk Aspek Akses

Untuk aspek aksesibilitas wisata, aspek jaringan telekomunikasi dan kualitas transportasi publik menjadi

faktor penting yang harus ditingkatkan. Beberapa daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur merupakan

wisata alam yang lokasinya jauh dari pusat keramaian, sehingga keterjangkauan jaringan telekomunikasi

menjadi terbatas. Masih belum adanya transportasi publik yang terintegrasi sampai ke lokasi wisata juga

menjadi tantangan tersendiri. Untuk mengatasinya, mayoritas wisatawan memilih menggunakan

mobil/motor baik milik sendiri maupun sewa.

Page 55: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

34

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 8 Persepsi terhadap Aspek Promosi Pariwisata Jawa Timur

Sumber : Survei Pariwisata KPw BI Jawa Timur (diolah)

Grafik 9 Perbaikan untuk Aspek Promosi

Untuk aspek promosi pariwisata, wisatawan mengharapkan adanya peningkatan media promosi dan

cakupan promosi. Media promosi dalam hal ini memperluas jenis media yang digunakan, antara lain

secara online serta meningkatkan kerjasama dan integrasi wisata dengan berbagai pihak agar promosi

dapat lebih luas dan menarik.

Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk Mendorong Pariwisata

Untuk mendorong pengembangan pariwisata di Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah

menyusun Peraturan Daerah No.6 tahun 2017 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan

Provinsi Jawa Timur 2017 -2032. Peraturan tersebut mengatur secara detail tentang 4 (empat) pilar

pembangunan kepariwisataan Jawa Timur, yang meliputi pembangunan destinasi pariwisata provinsi,

pemasaran, industri, serta kelembagaan kepariwisataan provinsi.

Gambar 1 Sasaran dan Arah Pengembangan Pariwisata Jawa Timur

Sumber : Focus Group Discussion dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur

Dengan kebijakan tersebut, diharapkan dapat mewujudkan sasaran dan arah pariwisata Jawa Timur pada

tahun 2032, sehingga dapat mewujudkan pariwisata sebagai sumber pertumbuhan baru perekonomian

Jawa Timur.

Usulan dan Rekomendasi Pengembangan Pariwisata Jawa Timur

Untuk mendorong percepatan peningkatan kinerja pariwisata di Jawa Timur, beberapa rekomendasi yang

dapat dilakukan antara lain :

Page 56: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

35

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

1. Terkait Atraksi

Integrasi berbagai festival di kabupaten/kota di Jawa Timur dalam tourism calender, integrasi MICE

dan leisure sehingga wisatawan dapat memperoleh experience yang lebih besar, serta penyediaan

cinderamata (a.l. makanan minuman, hiasan dan garmen) yang unik, personal dan memiliki unsur

kebudayaan Indonesia (dapat bekejasama dengan UMKM).

2. Terkait Fasilitas

Meningkatkan kebersiahan dan manajemen pengelolaan sampah di daerah tujuan wisata, serta

menyediakan sarana pembayaran non tunai yang memadai untuk memenuhi berbagai jenis metode

pembayaran wisatawan (kerjasama antara pengelola daerah tujuan wisata dengan perbankan).

3. Terkait Akses

Meningkatkan kualitas jaringan telekomunikasi di daerah tujuan wisata, serta menyediakan alternatif

transportasi publik dari stasiun/bandara/terminal menuju daerah wisata. Percepatan pembangunan

infrastruktur publik juga akan meningkatkan kualitas akses ke daerah wisata.

4. Terkait Promosi

Menyusun bundling tourism antar daerah tujuan wisata maupun dengan Provinsi lain (misal : Provinsi

Bali), sehingga cakupan promosi menjadi lebih besar dan menarik. Selain itu, memperluas media

promosi antara lain dengan mengoptimalkan media sosial, integrasi promosi antara hotel dengan

paket wisata juga dapat mendorong promosi pariwisata.

Page 57: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

36

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Jawa Timur merupakan provinsi dengan sumbangan perekonomian Indonesia terbesar kedua setelah DKI

Jakarta. Sebagai provinsi dengan skala perekonomian yang cukup besar, Jawa Timur terdiri dari 38

kabupaten/kota yang memiliki karakteristik perekonomian beragam, baik yang mengandalkan

perekonomiannya dari sektor hulu seperti pertanian maupun sektor yang lebih hilir seperti industri

pengolahan. Untuk mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif, maka pembangunan di Jawa

Timur perlu dilakukan dengan mengacu kepada karakteristiknya. Pemerintah Provinsi Jawa Timur

telah mengelompokkan pengembangan wilayah di Jawa Timur berdasarkan Kawasan Prioritas yang

kemudian disahkan dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 80 tahun 2019 tentang Percepatan

Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo -

Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Dengan adanya Perpres tersebut, diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan

perekonomian Jawa Timur.

Gambaran Umum Perekonomian Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Sebesar 74% perekonomian Jawa Timur disumbang

oleh 12 kabupaten/kota, dengan pangsa ekonomi

terbesar ada di Kota Surabaya yang mencapai 24%.

Mayoritas kabupaten/kota tersebut ditopang oleh

lapangan usaha industri pengolahan dan

perdagangan besar dan eceran sebagai sumber

pertumbuhan ekonomi utama. Hanya beberapa saja

yang didorong oleh lapangan usaha pertanian,

pariwisata maupun sektor lainnya. Dengan

demikian, perlu ada upaya percepatan

pembangunan agar setiap kabupaten/kota dapat

memaksimalkan potensi ekonomi kedaerahannya. Sumber : BPS Jawa Timur (diolah)

Grafik 1 Pangsa Pariwisata terhadap PDRB Jawa Timur

Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2018, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi

di Kota Batu, sedangkan yang terendah di Kabupaten Sumenep. Tingginya pertumbuhan ekonomi Kota

Batu (6,50%-yoy) didorong oleh peningkatan kinerja pariwisata yang dapat me-leverage pendapatan

masyarakat dan sektor-sektor pendukung lainnya.

Sumber : BPS Jawa Timur (diolah)

Grafik 2 Pertumbuhan Ekonomi 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun 2018

Penerapan Peraturan Presiden No. 80 tahun 2019

sebagai Katalis Percepatan Pembangunan Perekonomian Jawa Timur

Boks

2

Page 58: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

37

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Kawasan Prioritas di Jawa Timur

Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019 serta arah pengembangan yang telah disusun oleh Pemerintah

Provinsi Jawa Timur, Kawasan Prioritas di Jawa Timur dibagi menjadi 5 (lima) kelompok yaitu Gerbang

Kerto Susilo+ (GKS+), Bromo Tengger Semeru (BTS), Selingkar Wilis, Selingkar Ijen dan Prioritas Madura.

Pengelompokkan tersebut, selain berdasarkan lokasi geografis juga berdasarkan potensi pengembangan

dan peruntukkan kawasan tersebut ke depan.

Sumber : Perpres No 80 Tahun 2019

Grafik 3 Pembagian Kawasan Prioritas di Jawa Timur

Apabila dilihat berdasarkan pangsa ekonominya, Kawasan GKS+ mendominasi perekonomian Jawa Timur

dengan pangsa 53%, disusun dengan Kawasan BTS sebesar 18%. Tingginya pangsa Kawasan GKS+

karena kawasan ini merupakan pusat aktivitas industri dan perdagangan, sehingga memberikan output

ekonomi yang lebih besar.

Sumber : BPS Jawa Timur (diolah)

Grafik 4 Pangsa Ekonomi 5 Kawasan Prioritas di Jawa Timur

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 5 Pangsa Kredit 5 Kawasan Prioritas di Jawa Timur

Dari sisi pangsa penyaluran kredit, mayoritas kredit juga disalurkan dan lebih terkonsentrasi di Kawasan

GKS+ (pangsa 68%). Hal ini juga menunjukkan preferensi perbankan untuk menyalurkan kredit pada

sektor ekonomi utama Jawa Timur.

Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2019 dan Dampaknya terhadap Perekonomian

Perpres No.80 Tahun 2019 mengatur tentang berbagai program untuk pembangunan ekonomi di 5 (lima)

Kawasan Prioritas Jawa Timur. Program dapat meliputi pembangunan infrastruktur, penyediaan sarana

dan prasarana pendukung, serta pengembangan sumber daya manusia. Terdapat 218 program di Jawa

Timur yang mayoritas berada di wilayah GKS+ dan kawasan BTS. Pengembangan di kawasan GKS+ lebih

diarahkan untuk mendorong pengembangan industri dan kelancaran logistiknya. Sementara itu,

pengembangan di BTS ditujukan untuk mendorong kinerja pariwisata yang merupakan sektor ekonomi

unggulan di kawasan tersebut.

Page 59: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

38

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber : Perpres No.80 Tahun 2019 (diolah)

Grafik 6 Pengembangan Berdasarkan Kawasan

Sumber : Perpres No.80 Tahun 2019

Grafik 7 Pengembangan Berdasarkan Sumber Dana

Untuk meningkatkan cakupan pembangunan dan engagement masyarakat, mayoritas sumber pendanaan

pengembangan 5 (lima) kawasan prioritas Jawa Timur ditargetkan dari Kerjasama Pemerintah Badan

Usaha (KPBU), swasta, serta BUMN/BUMD. Anggaran pemerintah hanya memiliki pangsa 14,34% dari

total kebutuhan sehingga tidak terlalu membebani kebutuhan anggaran.

Sumber : Perpres No.80 Tahun 2019 (diolah)

Grafik 8 Alokasi Dana

Sumber : Perpres No.80 Tahun 2019 (diolah)

Grafik 9 Pemilihan Cinderamata Wisatawan di Jawa Timur

Berdasarkan alokasi anggaran per kawasan Kawasan GKS+ memperoleh alokasi anggaran paling tinggi

karena pusat ekonomi (industri dan perdagangan) yang mengungkit perekonomian Jawa Timur mayoritas

berada di wilayah tersebut. Meskipun alokasi anggaran paling tinggi, namun keberhasilan pembangunan

ekonomi di GKS+ sangat tergantung kepada dapat terealisasinya pembiataan KPBU dan Swasta, karena

dana APBN-APBN dan BUMN-BUMD hanya sebesar 15% dari total kebutuhan dana.

Sementara itu, proporsi alokasi dana pemerintah (APBN dan APBD) yang terbesar berada di Madura

Kepulauan. Sebagai wilayah dengan perekonomian dan kesejahteraan yang lebih terbatas dibandingkan

kabupaten/kota lainnya, Madura Kepulauan memiliki ketergantungan yang lebih tinggi terhadap anggaran

pemerintah.

Page 60: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

39

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber : Perpres No 80 Tahun 2019 (diolah)

Grafik 10 Pembagian Kawasan Prioritas di Jawa Timur

Secara sektoral, mayoritas pembangunan masih diarahkan untuk pembangunan konstruksi jalan dan

angkutan darat. Pembangunan di BTS, difokuskan pada angkutan darat (36%), konstruksi (34%) dan

Hotel Restoran, sejalan dengan karakter BTS yang memang sektor utamanya adalah pariwisata.

Pembangunan GKS difokuskan pada konstruksi (30%) dan angkutan darat (22%), untuk mendukung

kelancaran logistik industri dan perdagangan. Madura Kepulauan difokuskan pada pertanian (22%), listri,

gas, air (11%) dan konstruksi (8%). Sektor ekonomi utama Madura ada Pertanian dan Perdagangan,

sehingga pengembangan diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan.

Selingkar Ijen difokuskan pada industri alat angkutan (Kereta Api INKA) dan Pembangkit Geotherma Ijen.

Sementara selingkar wilis mayoritas pada konstruksi (60%) dan Kawasan Industri (23%), seiring masih

minimnya infrastruktur yang terintegrasi.

Implementasi Perpres No. 80 tahun 2019 di Jawa Timur akan mendorong percepatan pertumbuhan

ekonomi. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan IRIO, apabila proyek-proyek pembangunan

yang menggunakan dana APBN, APBD dan BUMN/BUMD seluruhnya terlaksana sesuai target, secara

kumulatif dapat meningkatkan perekonomian Jawa Timur di kisaran 2,5% - 3% dalam waktu 5 (lima)

tahun ke depan, dengan peningkatan output terbesar pada sektor konstruksi dan pertanian.

Tantangan dan Rekomendasi Implementasi Perpres No. 80 tahun 2019

Pelaksanaan Perpres No. 80 tahun 2019 ke depan akan menghadapi berbagai tantangan baik dari sisi

regulasi, pembiayaan, ketersediaan sumber daya maupun faktor lain. Untuk meminimalkan tantangan

tersebut, perlu kerjasama dari berbagai pihak agar rencana pembangunan dapat terlaksana sesuai yang

ditargetkan. Beberapa tantangan dan rekomendasi yang dapat diusulkan untuk percepatan implementasi

antara lain sebagai berikut :

Page 61: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

KEUANGAN PEMERINTAHII

BAB

Page 62: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

41

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

2.1. GAMBARAN UMUM

Total Anggaran Belanja dan Transfer Pemerintah di Jawa Timur tahun 201938 mencapai

Rp224,99 triliun, dengan realisasi kumulatif tahun 2019 sebesar 83,40% terhadap pagu

anggaran.

APBD Kabupaten/Kota masih menjadi kontributor terbesar anggaran Pemerintah di Jawa Timur,

sementara APBN Provinsi di Jawa Timur secara konsisten masih membukukan realisasi tertinggi.

Anggaran pengeluaran pemerintah di Jawa Timur tahun 2019 sebesar Rp224,99 triliun meningkat

17,69% (yoy) dibandingkan tahun 2018. Berdasarkan nominal dan pangsanya, APBD Kabupaten/Kota

mendominasi anggaran pengeluaran pemerintah di Jawa Timur (Rp122,00 triliun, pangsa 54,23%), diikuti

dengan APBN untuk Jawa Timur (Rp64,98 triliun, pangsa 28,88%), dan terendah adalah APBD Provinsi

Jawa Timur (Rp38,00 triliun, pangsa 16,89%). Pada triwulan IV 2019, total realisasi pengeluaran

pemerintah mencapai 83,40% dari pagu anggaran dan lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2018

(89,34%). Sebagaimana triwulan sebelumnya, realisasi tertinggi terjadi pada APBN Provinsi Jawa Timur

(92,31%) disusul oleh APBD (89,48% dari pagu anggaran), dan terendah adalah APBD Kabupaten/Kota

yang hanya sebesar 76,75% dari pagu anggaran.

Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur, Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur (diolah)

Grafik 2.1 Perkembangan Anggaran Belanja dan Transfer

Pemerintah di Provinsi Jawa Timur

Grafik 2.2 Realisasi Anggaran Belanja dan Transfer Pemerintah di

Provinsi Jawa Timur (Kumulatif)

2.2. APBD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2019

APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019 meningkat dibandingkan tahun 2018, dengan nominal

defisit anggaran yang semakin berkurang.

APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019 sebesar Rp38,0 triliun, meningkat sebesar 14,31%

dibandingkan APBD tahun 2018 sebesar Rp33,25 triliun. APBD Jawa Timur terdiri dari Anggaran

Pendapatan sebesar Rp33,43 triliun serta Anggaran Belanja dan Transfer mencapai Rp38,0 triliun.

Peningkatan anggaran pendapatan pada tahun 2019 disebabkan oleh peningkatan retribusi daerah,

sedangkan peningkatan belanja dan transfer terutama disebabkan peningkatan anggaran belanja operasi,

belanja tak terduga, dan transfer, sedangkan belanja modal justru turun.

38 Menggunakan anggaran dengan beberapa perubahan per posisi akhir triwulan IV 2019

Page 63: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

42

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

2.2.1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Jawa Timur

2.2.1.1. Anggaran Pendapatan

Anggaran pendapatan APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019 meningkat dibandingkan tahun 2018,

didorong oleh Pendapatan Transfer. Pendapatan transfer ditargetkan tumbuh 12,75% dengan

peningkatan terbesar pada Dana Alokasi Khusus (tumbuh 15,48%). Sementara itu, Pendapatan Asli

Daerah (PAD) ditargetkan tumbuh 9,87% dengan pendorong utama dari retribusi daerah.

Tabel 2.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 dan 2019 (Miliar Rp)

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Rendahnya target PAD pada APBD, mendorong

penurunan Derajat Otonomi Fiskal (DOF)39

APBD

Jawa Timur di tahun 2019. DOF di tahun 2019

mencapai 54,5%, lebih rendah dibandingkan realisasi

DOF tahun 2018 yang sebesar 55,3%. Penurunan

tersebut karena tingginya alokasi Pendapatan Transfer

dari Pemerintah Pusat ke Jawa Timur. Peningkatan

dana transfer ke daerah mengalami peningkatan

7,55% pada tahun 2019 sebesar Rp756,7 miliar.

Sumber : BPKAD Jawa Timur, diolah

Grafik 2.3 Perkembangan Derajat Otonomi Fiskal APBD

Provinsi Jawa Timur

2.2.1.2. Realisasi Pendapatan

Anggaran pendapatan APBD Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 secara kumulatif terealisasi

sebesar Rp33,45 triliun, atau 100,08% dari pagu anggaran. Realisasi pendapatan tersebut meningkat

4,69% dibandingkan realisasi kumulatif tahun 2018. Pendorong utama tingginya realisasi pendapatan

APBD Jawa Timur adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Transfer. PAD yang merupakan

39 DOF : Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan.

Th. 2018 Th. 2019

(Milyar Rp) (Milyar Rp) (Milyar Rp) % Pagu (Milyar Rp) % Pagu

PENDAPATAN DAERAH 29,959 33,428 11.58 31,958 106.67 33,455 100.08 4.69

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 16,576 18,212 9.87 18,550 111.91 19,327 106.12 4.19

PAJAK DAERAH 13,498 14,893 10.33 15,061 111.58 15,522 104.23 3.06

RETRIBUSI DAERAH 74 140 88.22 90 121.02 147 105.02 63.34

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH

YG DIPISAHKAN 384 412 7.25 384 100.00 402 97.61 4.69

LAIN-LAIN PAD YANG SAH 2,619 2,768 5.66 3,015 115.09 3,256 117.64 8.00

PENDAPATAN TRANSFER 13,348 15,050 12.75 13,373 100.19 14,016 93.13 4.81

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA

PERIMBANGAN 13,271 14,976 12.85 13,296 100.19 13,942 93.10 4.86

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT -

LAINNYA 78 74 (4.78) 78 100.00 74 100.00 (4.78)

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH -

LAINNYA - - - - - - - -

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 34.7 166.3 379.43 35 100.43 112 67.40 221.76

PENDAPATAN HIBAH 28.6 166.3 482.42 29 100.52 112 67.40 290.51

PENDAPATAN DANA DARURAT - - - - - - - -

PENDAPATAN LAINNYA 6 - - 6 100.00 - - -

g_Realisasi

Th 2019 (%)

Realisasi APBD Provinsi Jawa Timur

Realisasi Th 2018 Realisasi Th 2019Uraian

Pagu APBD Prov. Jawa Timur

% Perubahan

69.8% 69.3%

54.0% 55.3% 54.5%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%100%

-

5

10

15

20

25

30

35

40

2015 2016 2017 2018 2019

TriliunRp

Pendapatan DaerahPendapatan Asli DaerahDerajat Otonomi Fiskal (skala kanan)

Page 64: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

43

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

sumber pendapatan dari Provinsi Jawa Timur terealisasi sebesar 106,12% dengan kontributor terbesar

adalah pajak daerah yang terealisasi sebesar 104,23%. Selanjutnya realisasi kumulatif pendapatan transfer

pada tahun 2019 juga sebesar Rp14,016 triliun atau mencapai 93,13% dari target APBD, meningkat

sebesar 4,81% dibandingkan tahun 2018, turut menjadi pendorong tingginya realisasi pendapatan daerah

Provinsi Jawa Timur.

Sumber: BPKAD Jawa Timur Sumber: BPKAD Jawa Timur

Grafik 2.4 Persentase Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi

Jawa Timur (triwulanan)

Grafik 2.5 Persentase Realisasi Pendapatan Daerah

Provinsi Jawa Timur (Kumulatif)

Penerimaan PAD didukung oleh beberapa kebijakan pemerintah Jawa Timur antara lain: (1) Kebijakan

pemutihan pajak40

selama 3 (tiga) bulan, yaitu tanggal 23 September sampai dengan 14 Desember 2019,

(2) Perluasan kerjasama pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor oleh Bapenda Jawa Timur

bersama mitra jaringan ritel nasional untuk kemudahan pembayaran pajak. Partisipasi masyarakat tertib

pajak Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar

Kendaraan Bermotor (PBB-KB), Pajak Air Permukaan (PAP), serta pajak lainnya mampu mendorong

penerimaan PAD.

2.2.2. Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Jawa Timur

2.2.2.1. Anggaran Belanja

Anggaran belanja dan transfer APBD Provinsi Jawa Timur tahun 2019 mencapai RP38,0 triliun,

meningkat 14,31% dibanding tahun 2018. Secara nominal, peningkatan terbesar terjadi pada belanja

operasi, khususnya belanja bunga dan belanja bantuan sosial, sedangkan belanja subsidi turun dibanding

tahun 2018.

Melambatnya belanja modal, disebabkan karena telah selesainya beberapa proyek strategis di Jawa

Timur. Anggaran belanja modal turun -3,30%, dengan penurunan terbesar terjadi pada belanja aset

lainnya. Sementara belanja tanah masih meningkat, sebagai upaya untuk pembebasan lahan dalam

rangka mendukung pembangunan infrastruktur strategis.

40 Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 55 Tahun 2019 mengenai kebijakan pemutihan pajak dengan beberapa keringanan yaitu: (i)

pembebasan pokok Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan kedua dan seterusnya, (ii) pembebasan sanksi administratif

Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

26 26 27 26 27 27 29 29

24 24 24 24 26

37

13

-

10

20

30

40

50

60

70

80

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Pendapatan Daerah Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain-lain Pendapatan YgSah

Tw I Tw II Tw III Tw IV(%)

106.7100.1

111.9106.1

100.293.1

0

20

40

60

80

100

120

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

2018-IV 2019-IV 2018-IV 2019-IV 2018-IV 2019-IV

Total Pendapatan Daerah PAD Pendapatan Transfer

Anggaran Realisasi %RealisasiMiliar Rp %

Page 65: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

44

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tabel 2. 2 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 dan 2019, Miliar Rupiah

Sumber: BPKAD Jawa Timur

2.2.2.2. Realisasi Belanja

Realisasi belanja dan transfer Provinsi Jawa Timur secara kumulatif pada tahun 2019 mencapai

Rp34,00 triliun atau 89,48% dari pagu anggaran. Pencapaian ini lebih rendah dari tahun 2018 yang

terealisasi sebesar 92,28% namun secara nominal meningkat sebesar 10,84% (yoy). Realisasi terendah

terjadi pada komponen belanja tanah yang hanya mencapai 38,35% dari pagu anggaran namun secara

nominal naik 94,63% dibandingkan tahun 2018. Rendahnya realisasi belanja tanah pada umumnya

terkendala masalah pembebasan lahan. Belanja jalan, irigasi dan jaringan mengalami penurunan nominal

realisasi terbesar, yaitu -18,93% (yoy). Rendahnya realisasi tersebut antara lain karena mayoritas

pembangunan infrastruktur telah dilaksanakan. Proyek yang masih berlangsung sampai dengan akhir

tahun 2019 antara lain pembangunan pelabuhan di Probolinggo.

Peningkatan realisasi belanja operasi disebabkan oleh belanja pegawai dan belanja hibah . Belanja

pegawai terealisasi sebesar Rp7,9 triliun atau sebesar 91,15% dari pagu anggaran, meningkat 20,19%

dibandingkan realisasi tahun 2018. Peningkatan realisasi belanja pegawai disebabkan penerimaan formasi

CPNS di bulan November tahun 2019.

Sumber: BPKAD Jawa Timur Sumber: BPKAD Jawa Timur

Grafik 2.6 Persentase Realisasi Belanja dan Transfer Daerah

Provinsi Jawa Timur (triwulanan)

Grafik 2.7 Persentase Realisasi Belanja dan Transfer

Daerah Provinsi Jawa Timur (Tahunan)

Th. 2018 Th. 2019

(Milyar) Rp (Milyar) Rp (Milyar Rp) % Pagu (Milyar Rp) % Pagu

TOTAL BELANJA DAN TRANSFER 33,246 38,005 14.31 30,681 92.28 34,007 89.48 10.84

BELANJA 25,600 28,756 12.33 23,628 92.30 25,980 90.35 9.95

BELANJA OPERASI 22,075 25,213 14.21 20,761 94.05 23,142 91.79 11.47

BELANJA PEGAWAI 6,978 8,769 25.66 6,650 95.29 7,993 91.15 20.19

BELANJA BARANG 6,318 7,378 16.77 5,577 88.27 6,462 87.58 15.86

BELANJA BUNGA 5 14 214.43 5 106.37 11 74.84 121.22

BELANJA SUBSIDI 193 38 (80.53) 182 94.74 29 76.94 (84.19)

BELANJA HIBAH 8,565 8,898 3.89 8,333 97.29 8,577 96.39 2.92

BELANJA BANTUAN SOSIAL 16 116 603.96 14 85.06 71 61.52 409.16

BELANJA MODAL 3,391 3,279 (3.30) 2,840 83.76 2,804 85.53 (1.26)

BELANJA TANAH 55 89 60.73 17 31.67 34 38.35 94.63

BELANJA PERALATAN DAN MESIN 1,335 1,397 4.65 1,000 74.94 1,228 87.88 22.72

BELANJA GEDUNG DAN BANGUNAN 1,055 943 (10.61) 1,009 95.58 881 93.36 (12.69)

BELANJA JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 705 665 (5.75) 624 88.47 506 76.10 (18.93)

BELANJA ASET TETAP LAINNYA 205 162 (20.94) 158 77.17 135 83.04 (14.92)

BELANJA ASET LAINNYA 35 23 (33.94) 32 89.56 22 93.01 (31.39)

BELANJA TAK TERDUGA 133 264 97.89 26 19.77 33 12.53 25.42

TRANSFER 7,646 9,249 20.96 7,053 92.24 8,028 86.79 13.82

TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN

KE KABUPATEN/KOTA6,503 8,376 28.80 5,987 92.06 7,258 86.66 21.24

TRANSFER BANTUAN KEUANGAN KE

PEMERINTAH DAERAH LAINNYA1,143 874 (23.60) 1,066 93.22 769 88.05 (27.84)

Realisasi APBD Provinsi Jawa Timur

g_Realisasi

Tahun 2019 (%)Realisasi Th. 2018 Realisasi Th. 2019

Uraian

Pagu APBD Prov. Jawa

% Perubahan

-

10

20

30

40

50

60

70

80

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Total Belanja &Transfer

Belanja Belanja Operasi Belanja Modal Transfer

Tw I Tw II Tw III Tw IV%

92.3

89.5

92.390.3

94.0

90.7

83.885.5

78

80

82

84

86

88

90

92

94

96

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

2018-IV 2019-IV 2018-IV 2019-IV 2018-IV 2019-IV 2018-IV 2019-IV

Total Belanja &Transfer

Total Belanja Belanja Operasi Belanja Modal

Anggaran Realisasi %RealisasiMiliar Rp %

Page 66: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

45

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Pertumbuhan realisasi belanja bantuan sosial menjadi penahan utama realisasi belanja operasi yang

dengan nominal sebesar Rp71 triliun, meningkat 409,16% dibandingkan realisasi tahun 2018. Salah satu

bantuan sosial yang diberikan adalah adanya anggaran APBD untuk Program Keluarga Harapan (PKH) di

Jawa Timur.

2.3. APBD 38 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2019

APBD Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun 201941 meningkat dibandingkan tahun 2018, baik

dari sisi penerimaan maupun belanja.

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Anggaran pendapatan APBD Kabupaten/Kota

mencapai Rp108,00 triliun, dengan anggaran belanja

dan transfer sebesar Rp122,00 triliun. Pertumbuhan

anggaran pendapatan (22,71%, yoy) yang lebih rendah

dibandingkan anggaran belanja (23,97%, yoy)

menyebabkan total defisit anggaran Kabupaten/Kota di

Jawa Timur meningkat dari Rp10,39 triliun pada tahun

2018 menjadi Rp13,99 triliun pada tahun 2019.

Grafik 2. 8 Perkembangan APBD Kabupaten/

Kota di Jawa Timur

2.3.1. Anggaran dan Realisasi Pendapatan APBD Kabupaten/Kota

2.3.1.1. Anggaran

Anggaran pendapatan 38 kabupaten/kota di Jawa Timur tahun 2019 didominasi oleh pendapatan

transfer. Pangsa anggaran pendapatan asli daerah pada APBD Kabupaten/Kota sedikit meningkat dari

20,22% pada tahun 2018 menjadi 23,61% pada tahun 2019. Kondisi ini juga tercermin dari

meningkatnya derajat otonomi fiskal Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang secara rata-rata mencapai

17,72% pada tahun 2019, sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2018 yang sebesar 16,97%.

Rendahnya angka persentase derajat otonomi fiskal Kabupaten/Kota di Jawa Timur menunjukkan masih

tingginya ketergantungan Kabupaten/Kota terhadap dana transfer dari Pemerintah Pusat.

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Grafik 2.9 Proporsi Anggaran Pendapatan APBD Spasial

Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Grafik 2.10 Proporsi Komponen Anggaran Pendapatan

APBD Kabupaten/Kota di Jawa Timur

41 APBD Kabupaten/Kota pada Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur ini menggunakan posisi akhir tahun 2019, yang telah

mengalami beberapa perubahan.

Page 67: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

46

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Secara spasial, target anggaran pendapatan tertinggi masih terjadi pada Kota Surabaya yaitu

Rp8,765 triliun atau 10,65% dari total anggaran pendapatan Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Kota

Surabaya merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang memiliki realisasi derajat otonomi fiskal terbesar,

yaitu mencapai 61,40% pada tahun 2018 (anggaran DOF sebesar 58,90%). Pada tahun 2019, anggaran

PAD Kota Surabaya ditargetkan mencapai 61,40%, lebih tinggi dibandingkan realisasi DOF tahun 2018.

Struktur ekonomi Kota Surabaya yang didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi

mobil dan sepeda motor; serta penyediaan akomodasi dan makan minum, menyebabkan penghasilan dari

pajak daerah dan retribusi relatif besar. Sementara itu, anggaran pendapatan yang terendah ada di Kota

Pasuruan yaitu sebesar Rp909,41 miliar atau 0,94% dari total anggaran pendapatan Kabupaten/Kota di

Jawa Timur. Kota Pasuruan memiliki ketergantungan terhadap dana Pemerintah Pusat yang sangat tinggi

yaitu 81,56% dari total anggaran pendapatan, sehingga potensi untuk peningkatan PAD yang dapat

mendorong kapasitas fiskal menjadi terbatas.

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Grafik 2.11 Derajat Otonomi Fiskal Kabupaten/Kota di Jawa Timur (berdasarkan anggaran)

Dari sisi kemandirian fiskal, Kabupaten Sampang merupakan daerah tingkat II di Jawa Timur yang

memiliki ketergantungan tertinggi terhadap Pemerintah Pusat. DOF Kabupaten Sampang hanya

sebesar 9,21%, dengan anggaran pendapatan yang berasal dari pajak daerah dan retribusi hanya

mencapai 24,21% dari total PAD. Selanjutnya, berdasarkan DOF masing-masing Kabupaten/Kota,

sebagian daerah (26 kabupaten/kota) ditargetkan mengalami kenaikan DOF melalui pemberdayaan

potensi ekonomi masing-masing, sementara 12 kabupaten/kota lainnya justru mengalami penurunan DOF

dan membutuhkan dana transfer dari pemerintah Pusat.

2.3.1.2. Realisasi

Realisasi pendapatan APBD kabupaten/kota di Jawa Timur tahun 2019 menurun terutama karena

rendahnya realisasi PAD dan pendapatan transfer. Realisasi pendapatan APBD Kabupaten/Kota di Jawa

Timur tahun 2019 hanya mencapai 88,19% dari pagu anggaran namun secara nominal mengalami

peningkatan 6,87% (yoy) dibandingkan tahun 2018. Cukup rendahnya kinerja realisasi pendapatan

disebabkan oleh PAD yang realisasinya hanya mencapai 78,36% dari pagu anggaran dan pendapatan

transfer yang mencapai 88,04% dari pagu anggaran.

Page 68: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

47

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Secara spasial, Kabupaten Tuban merupakan daerah yang mampu merealisasikan anggaran pendapatan

yang tertinggi yaitu 104,32% dari anggaran. Namun, realisasi PAD yang terbesar justru terjadi di

Kabupaten Pamekasan yang mencapai 126,41% dari anggaran. Realisasi pendapatan pajak daerah

Kabupaten Tuban telah mencapai 114,69%, demikian pula dengan realisasi retribusi yang mencapai

99,90% dari pagu anggaran. Pemerintah Kabupaten Tuban secara aktif melakukan upaya peningkatan

penerimaan pajak yang berasal dari pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBN-KB), Pajak Air Permukaan (PAP), Retribusi Jasa Usaha (RJU), dan Parkir

Langganan (PLL). Semua program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat

tentang pentingnya membayar pajak dan mengedukasi wajib pajak tentang kemudahan pembayaran dan

pelaporan pajak. Selain itu, Kabupaten Tuban juga menerima Dana Bagi Hasil Gas Bumi dari Pemerintah

Pusat melalui Kemenkeu yang dicairkan per triwulan sekali setiap tahunnya, karena adanya peningkatan

produksi migas.

Tabel 2. 3 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2019

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Pendapatan transfer dari pemerintah pusat lebih rendah dari tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan

transfer Kabupaten/Kota di Jawa Timur hanya mencapai 88,04% dari pagu anggaran 2019 dan menurun

-3,84% (yoy) dibandingkan tahun 2018. Secara spasial, realisasi pendapatan transfer yang tertinggi terjadi

di Kabupaten Tuban (103,82% dari pagu anggaran) dan terendah di Kota Probolinggo (44,68% dari pagu

anggaran).

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Grafik 2.12 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2019

2.3.2. Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Kabupaten/Kota

2.3.2.1. Anggaran

Anggaran belanja dan transfer Kabupaten/Kota di Jawa Timur didominasi oleh belanja operasi yaitu

Rp87,12 triliun atau 71,41% dari total anggaran belanja dan transfer. Secara spasial, Kota Surabaya

memiliki anggaran belanja dan transfer terbesar mencapai Rp9,92 triliun atau 10,90% dari total anggaran

Th. 2018 Th. 2019

(Milyar) Rp (Milyar) Rp (Milyar Rp) % Pagu (Milyar Rp) % Pagu

PENDAPATAN 88.012 108.002 22,71 89.123 101,26% 95.247 88,19% 6,87

Pendapatan Asli Daerah 17.795 25.501 43,30 18.312 102,90% 19.982 78,36% 9,12

Pendapatan Transfer 65.995 73.895 11,97 67.729 102,63% 65.060 88,04% -3,94

Lain-lain Pendapatan yang Sah 4.221 8.607 103,90 3.082 73,01% 10.206 118,57% 231,14

UraianPagu APBD Kab/Kot

%

Perubahan

Realisasi APBD Kab/Kot g_Realisasi

Tahun 2019

(%)

Realisasi Tahun 2018 Realisasi Tahun 2019

Page 69: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

48

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

belanja dan transfer kabupaten/kota di Jawa Timur. Sementara itu, Kota Mojokerto merupakan daerah

dengan anggaran belanja terendah yaitu sebesar Rp1,1 triliun atau 1,01% dari total anggaran.

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Grafik 2.13 Proporsi Anggaran Belanja APBD Spasial

Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Grafik 2.14 Proporsi Komponen Anggaran Belanja APBD

Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Mayoritas Kabupaten/Kota mengalami kenaikan anggaran belanja dan transfer, sejalan dengan

kenaikan belanja modal di tiap Kabupaten/Kota dibandingkan tahun 2018. Rasio anggaran belanja

modal terhadap total anggaran belanja dan transfer secara total meningkat dari 19,41% di tahun 2018

menjadi 21,05% di tahun 2019, dengan peningkatan terbesar terjadi di Kabupaten Bojonegoro (dari

21,25% menjadi 28,46%). Rasio belanja modal terhadap total belanja tertinggi di tahun 2019 dimiliki oleh

Kota Surabaya (30,05%) dan Kabupaten Bojonegoro (28,46%). Beberapa proyek pembangunan

infrastruktur di Kota Surabaya antara lain meliputi Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalan Lingkar Luar

Barat (JLLB). Sementara pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengalokasikan anggaran yang cukup besar

untuk perbaikan infrastruktur jalan kabupaten serta sejumlah jembatan yang kondisinya rusak.

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Grafik 2.15 Rasio Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2018 dan 2019

2.3.2.2. Realisasi

Realisasi belanja dan transfer kabupaten/kota di Jawa Timur pada tahun 2019 mencapai 76,75%

dari pagu anggaran, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2018. Secara nominal, realisasi

anggaran belanja tersebut juga tumbuh 10,14% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya. Rendahnya realisasi belanja dan transfer disebabkan oleh realisasi belanja operasi yang hanya

mencapai 78,91% dari pagu anggaran walaupun secara nominal meningkat 9,12% (yoy) dibandingkan

tahun sebelumnya.

Page 70: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

49

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tabel 2. 4 Anggaran dan Realisasi Belanja Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2018 dan 2019

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Secara spasial, persentase realisasi kumulatif belanja tertinggi tahun 2019 dicapai oleh Kabupaten

Tulungagung, yaitu 96,18% dari pagu anggaran, sedangkan yang terendah di Kabupaten Bojonegoro

yang hanya sebesar 39,28%. Berdasarkan jenis belanja, realisasi belanja operasi tertinggi terjadi di

Kabupaten Blitar (94,48% dari pagu anggaran). Tingginya pencapaian terutama untuk belanja pegawai

yang terealisasi sebesar Rp974,58 miliar (92,39% dari pagu anggaran) dan belanja barang yang terealisasi

sebesar Rp563,89 miliar (95,15% dari pagu anggaran).

Sementara itu, realisasi belanja modal tertinggi terjadi di Kabupaten Ponorogo yaitu 97,82% dari pagu

anggaran. Tingginya realisasi tersebut didorong oleh belanja modal jalan, irigasi dan jaringan yang

mencapai 98,28% dari pagu anggaran; belanja modal peralatan dan mesin sebesar 96,86% dari pagu

anggaran; serta belanja modal gedung dan bangunan sebesar 96,73% dari pagu anggaran. Kabupaten

Ponorogo memiliki rencana pembangunan dan perbaikan infrastruktur dengan 1.200 titik pekerjaan

diantaranya untuk perbaikan jalan, pembangunan jalan, pembuatan jembatan, dan pembuatan talud yang

sebagian besar telah terealisasi di tahun 2019.

Sumber: BPKAD Jawa Timur

Grafik 2.16 Persentase Realisasi Belanja dan Transfer APBD Kab/Kota Jawa Timur Tahun 2019

2.4. APBN DI JAWA TIMUR

Alokasi belanja APBN di Jawa Timur tahun 201942

mencapai Rp64,98 triliun atau meningkat 9,18%

(yoy) dibandingkan tahun 2018, dengan peningkatan nominal terbesar pada Belanja Pegawai,

Belanja Barang dan Belanja Modal.

Pemerintah Pusat mengalokasikan sejumlah anggaran APBN untuk direalisasikan di Jawa Timur.

Anggaran penerimaan APBN tersebut berasal dari penerimaan dalam negeri yang bersumber dari pajak,

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta hibah. Sementara itu, anggaran belanja APBN disalurkan

42 Alokasi APBN di Jawa Timur pada tahun 2019 meliputi pula Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Dana Desa. APBN menggunakan

posisi akhir Desember 2019 dan telah mengalami perubahan.

Th. 2018 Th. 2019

(Milyar) Rp (Milyar) Rp (Milyar Rp) % Pagu (Milyar Rp) % Pagu

BELANJA & TRANSFER 98.410 122.001 23,97 85.018 86,39% 93.636 76,75% 10,14

Belanja Operasi 72.411 87.123 20,32 63.005 87,01% 68.751 78,91% 9,12

Belanja Modal 19.099 25.685 34,48 15.444 80,86% 18.243 71,03% 18,13

Belanja Tak Terduga 314 2.350 647,40 51 16,22% 103 26,62% 101,43

Transfer 6.586 6.843 3,90 6.518 98,97% 6.539 95,56% 0,32

Pagu APBD Kab/Kot%

Perubahan

Realisasi APBD Kab/Kot g_Realisasi

Tahun 2019

(%)

Realisasi Tahun 2018 Realisasi Tahun 2019Uraian

Page 71: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

50

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

melalui Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke pemerintah daerah, baik pemerintah provinsi maupun

kabupaten/kota di Jawa Timur.

Tabel 2. 5 Anggaran dan Realisasi Belanja APBN di Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 dan 2019

Sumber: Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur

2.4.1. Anggaran Belanja APBN di Jawa Timur Tahun 2019

Sumber: Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur

Berdasarkan jenisnya, belanja pegawai masih

mendominasi belanja APBN di Jawa Timur. Dari sisi

kenaikan anggaran, belanja bantuan sosial mengalami

kenaikan tertinggi sebesar 78,00% (yoy), sedangkan

belanja modal hanya meningkat 10,12% (yoy).

Persentase peningkatan belanja modal APBN yang

lebih rendah tersebut sejalan dengan telah selesainya

beberapa proyek besar di Jawa Timur yang

mengandalkan pendanaan dari APBN.

Grafik 2.17 Pangsa Anggaran Belanja APBN Jawa

Timur Menurut Jenis Belanja

Sumber: Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur

Grafik 2.18 Pangsa Anggaran Belanja APBN Jawa Timur Menurut Fungsi

Th. 2018 Th. 2019(Milyar) Rp (Milyar) Rp (Milyar Rp) % Pagu (Milyar Rp) % Pagu

Belanja Pegawai 20.701 22.727 9,79 20.243 97,78 21.848 96,13 7,93

Belanja Barang 19.554 20.191 3,26 17.823 91,14 19.103 94,61 7,19

Belanja Modal 9.090 10.009 10,12 7.300 80,31 7.547 75,40 3,38

Belanja Bantuan Sosial 50 88 78,00 49 98,80 80 90,34 62,76

DAK Fisik 3.779 4.525 19,74 3.351 88,69 3.975 87,84 18,60

Dana Desa 6.344 7.442 17,31 6.331 99,81 7.433 99,88 17,40

Agama 764 866 13,35 744 97,40 842 97,22 13,12

Ekonomi 9.591 10.349 7,93 7.779 81,11 8.196 79,19 5,36

Kesehatan 1.178 962 (18,27) 1.000 84,88 911 94,68 (8,86)

Ketertiban Dan Keamanan 7.258 7.736 6,61 7.128 98,21 7.424 95,96 4,15

Lingkungan Hidup 1.135 1.234 8,81 1.009 88,95 1.169 94,71 15,83

Pariwisata Dan Budaya 3 2 (28,20) 3 93,73 2 98,40 (24,64)

Pelayanan Umum 14.734 16.002 8,63 13.536 91,87 15.080 94,23 11,40

Pendidikan 14.794 15.521 4,94 13.947 94,28 14.772 95,17 5,91

Perlindungan Sosial 41 36 (13,20) 41 98,27 35 96,75 (14,57)

Pertahanan 8.749 11.076 26,62 8.678 99,18 10.509 94,88 21,10

Perumahan Dan Fasilitas Umum 1.272 1.197 (5,87) 1.232 96,87 1.045 87,32 (15,17)

TOTAL 59.517 64.983 9,18 55.097 92,57 59.985 92,31 8,87

Berdasarkan Jenis Belanja

Berdasarkan Fungsi

%

Perubahan

Pagu APBN g_Realisasi

Tahun 2019

(%)

Jenis Belanja

Pagu APBN

Realisasi Tahun 2018 Realisasi Tahun 2019

Page 72: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

51

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, alokasi APBN di Jawa Timur sebagian

besar ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tercermin dari alokasi APBN

yang menunjukkan bahwa belanja APBN Jawa Timur difokuskan untuk pelayanan umum sebesar 24,63%,

pendidikan sebesar 23,88%, serta ekonomi sebesar 15,93% dari total anggaran. Peningkatan alokasi

anggaran untuk belanja modal, DAK Fisik dan Dana Desa juga mengindikasikan komitmen pemerintah

untuk mendorong peningkatan infrastruktur, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya di

wilayah pedesaan melalui program kerja yang bersifat produktif.

2.4.2. Realisasi Belanja APBN di Jawa Timur Tahun 2019

Realisasi kumulatif total belanja APBN di tahun 2019 mencapai 92,31% dari pagu anggaran atau senilai

Rp59,99 triliun, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp55,09 triliun atau

92,57% dari pagu anggaran. Apabila dilihat secara nominal, realisasi APBN di Jawa Timur lebih tinggi

10,15% dibandingkan tahun 2018.

Berdasarkan jenis belanja, secara kumulatif di tahun 2019, belanja pegawai merupakan komponen belanja

paling besar dengan realisasi yang tinggi yaitu 96,13% dari pagu anggaran. Penerimaan Calon Pegawai

Negeri Sipil di Bulan November 2019 mendorong realisasi belanja pegawai tahun 2019. Sementara itu,

realisasi beberapa belanja juga berada di atas 90% seperti belanja barang (94,61%), belanja bantuan

sosial (90,34%) dan dana desa (99,88%). Tingginya realisasi belanja bantuan sosial mengkonfirmasi

banyaknya berbagai program sosial dari Kementerian Sosial.

Sumber: Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur (diolah)

Grafik 2.19 Persentase Realisasi Belanja APBN Jawa Timur Berdasarkan Jenis Belanja Per Triwulan

Pada tahun 2019, secara spasial kenaikan alokasi dana desa yang tertinggi terjadi di Kabupaten

Sampang yaitu meningkat 29,76%. Kabupaten Sampang memiliki 180 desa dan merupakan kabupaten

dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Timur tahun 2018, yaitu mencapai 21,21%. Peningkatan

alokasi dana desa Kabupaten Sampang di tahun 2019 diharapkan dapat mendorong berbagai program

produktif untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sampang.

32 35

28

20

28 31 32

20

31 33

23 20

46 50

37

23

54

41

33 35

-

10

20

30

40

50

60

2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019

Total Belanja Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bantuan Sosial

Tw I Tw II Tw III Tw IV%%

Page 73: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

52

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber: Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur (diolah)

Grafik 2.20 Pagu Anggaran Dana Desa Tahun 2018 dan 2019 di Jawa Timur

Pada triwulan IV 2019, secara kumulatif realisasi penyaluran dana desa di Jawa Timur mencapai 99,88%,

meningkat sedikit dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 99,81%. Pada tahun 2019, Pagu Anggaran

Dana Desa sebesar Rp7,44 triliun, meningkat 17,37% dibandingkan tahun 2018. Secara spasial, hampir

seluruh daerah menyalurkan Dana Desa sesuai dengan pagu anggaran kecuali Kabupaten Nganjuk

(99,76%), Kabupaten Blitar (99,85%), Kabupaten Magetan (99,84%), Kabupaten Situbondo (99,76%),

Kabupaten Banyuwangi (99,60%), Kabupaten Lumajang (99,60%), Kabupaten Mojokerto (99,44%),

Kabupaten Sidoarjo (98,96%, serta Kabupaten Pasuruan (99,68%). Hal ini mencerminkan tingginya

komitmen daerah untuk meningkatkan pemberdayaan desa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi

dan kesejahteraan masyarakat.

Sumber: Ditjen Perbendaharaan Jawa Timur (diolah)

Grafik 2.21 Persentase Realisasi Penyaluran Dana Desa Triwulan III dan IV 2019 di Jawa Timur

Page 74: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

PERKEMBANGANINFLASIIII

BABBAB

Page 75: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

54

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

3.1. KONDISI UMUM

Inflasi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Inflasi

Jawa Timur pada triwulan IV 2019 sebesar 2,12% (yoy), menurun dibandingkan triwulan III 2019 yang

sebesar 2,45% (yoy). Penurunan inflasi pada periode laporan disebabkan oleh kelompok Pengeluaran

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan, kelompok Bahan Makanan, serta kelompok Perumahan, Air,

Listrik, Gas dan Bahan Bakar. Perkembangan inflasi IHK Jawa Timur ke depan diprakirakan tetap terkendali

dan berada pada kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 3,0% ± 1%. Hal ini sejalan dengan minimnya

kenaikan tiket pesawat pada periode libur Natal dan Tahun Baru akibat penurunan Tarif Batas Atas (TBA)

oleh Kementrian Perhubungan. Lebih lanjut, penguatan koordinasi antara Bank Indonesia, Pemerintah

Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat melalui TPID, dan forum-forum yang ada akan terus dilakukan.

Hal tersebut perlu dilakukan mengingat pengendalian harga memerlukan kerjasama dan harmonisasi

langkah kebijakan dari tingkat pusat hingga daerah, serta komitmen yang kuat dalam implementasi

kebijakan yang telah diputuskan. Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan inflasi Jawa Timur tahun

2020 tetap terjaga dan mendukung capaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,0% ± 1%.

3.2. KINERJA INFLASI JAWA TIMUR

3.2.1. Perkembangan Inflasi Triwulan IV 2019

Inflasi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sejalan

dengan kebijakan penurunan Tarif Batas Atas angkutan udara dan penurunan harga Bahan Bakar

Minyak (BBM). Pada triwulan IV 2019 inflasi Jawa Timur sebesar 2,12% (yoy), menurun dibandingkan

triwulan sebelumnya yang sebesar 2,45% (yoy). Dibandingkan triwulan sebelumnya, 5 (lima) kelompok

pengeluaran mengalami inflasi yang lebih rendah yaitu kelompok Transpor, Komunikasi, Jasa Keuangan,

kelompok Bahan Makanan, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar, kelompok Sandang,

serta kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga. Penurunan inflasi ini didukung oleh cukup terjaganya

pasokan bahan makanan serta terkendalinya peningkatan tarif angkutan udara. Sementara kelompok

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau mengalami peningkatan inflasi mengantisipasi dampak

kebijakan kenaikan cukai rokok yang diberlakukan oleh pemerintah mulai 1 Januari 2020. Realisasi inflasi

pada triwulan IV 2019 tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang sebesar 2,72% (yoy) dan

rata-rata inflasi Jawa Timur pada triwulan IV selama 3 tahun terakhir yang sebesar 3,01% (yoy).

Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.1 Inflasi Jawa Timur dan Nasional

Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran

Page 76: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

55

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.3 Laju Inflasi Kumulatif Jawa Timur

3.2.2. Analisis Inflasi Menurut Kelompok Barang dan Jasa

Inflasi kelompok Bahan Makanan pada periode laporan mengalami penurunan. Inflasi kelompok

Bahan Makanan pada triwulan IV 2019 sebesar 2,62% (yoy), menurun dibandingkan triwulan sebelumnya

yang sebesar 2,82% (yoy). Penyumbang utama penurunan inflasi pada kelompok ini adalah inflasi

subkelompok daging dan hasil-hasilnya serta padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya.

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.4 Inflasi Bahan Makanan Grafik 3.5 Inflasi Bahan Makanan Subkelompok Daging

dan Hasil-Hasilnya

Deselerasi inflasi subkelompok daging dan hasil-hasilnya terutama terjadi pada komoditas daging

ayam ras. Komoditas ini menjadi penahan terbesar inflasi subkelompok daging dan hasil-hasilnya pada

triwulan ini yaitu deflasi 0,05% (yoy) lebih dalam dari triwulan sebelumnya sebesar deflasi 0,01% (yoy).

Penurunan harga komoditas daging ayam ras

terjadi akibat pasokan ayam yang berlebih. Selama

ini Indonesia mengimpor Grand Parent Stock (GPS)

sebanyak 707ribu ekor/tahun atau senilai Rp415

miliar/tahun. Impor GPS dilakukan dalam bentuk

telur dan kelebihan pasokan telah terjadi sejak

pertengahan tahun. Pemerintah telah berupaya

mengurangi pasokan melalui Surat Edaran Ditjen

PKH Nomor: 095009/SE/PK.010/F/09/2019 tanggal

2 September 2019 tentang Pengurangan Day Old

Chicken (DOC) Final Stock (FS) tahun 2019.

Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.6 Sumbangan Inflasi Subkelompok Daging dan

Hasil-Hasilnya

Page 77: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

56

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Hal ini dilakukan untuk mempercepat berkurangnya produksi DOC FS dengan harapan peternak mandiri

menikmati harga HPP yang stabil sesuai Permendag Nomor 96 Tahun 2018. Namun demikian, pasokan

masih berlimpah sampai dengan akhir tahun dan tidak diimbangi dengan adanya peningkatan konsumsi.

Untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan, Kementrian Pertanian sedang melakukan kajian terkait solusi

jangka panjang disparitas harga ayam. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah kewajiban melakukan

analisis kebutuhan bagi perusahaan pembibit ayam atau integrator sebelum mengajukan impor bibit induk

ayam (GPS) maupun ayam broiler komersial (FS).

Penurunan inflasi pada kelompok bahan makanan pada sub kelompok bumbu-bumbuan, terjadi

pada cabai rawit dan cabai merah. Pada periode laporan, cabai rawit mengalami penurunan inflasi dari

146,64% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi 65,37% (yoy). Demikian pula dengan cabai merah, dari

inflasi 30,39% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi 2,19% (yoy) pada triwulan IV 2019. Harga cabai

mengalami penurunan seiring dengan melimpahnya stok di pasar karena sudah memasuki masa panen.

Penurunan inflasi yang lebih dalam pada kelompok ini tertahan oleh peningkatan inflasi bawang putih dan

bawang merah. Bawang merah mengalami peningkatan dari deflasi 1,81% (yoy) pada triwulan III 2019

menjadi 18,96% (yoy) pada triwulan IV 2019. Hal ini disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi

sehingga komoditas bawang merah cepat busuk. Bawang putih juga menjadi komoditas penyumbang

inflasi, karena faktor kebijakan impor pemerintah yang mempengaruhi realisasi impor bawang putih

sehingga berdampak pada keterbatasan stok di pasar.

Inflasi Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau mengalami peningkatan yang

terjadi pada seluruh subkelompok. Inflasi kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

pada triwulan IV 2019 sebesar 2,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (2,46%, yoy).

Komoditas yang dominan memberikan sumbangan peningkatan inflasi adalah rokok dan gula pasir. Rokok

mulai mengalami peningkatan seiring dengan antisipasi kebijakan kenaikan cukai rokok yang diberlakukan

oleh pemerintah mulai 1 Januari 2020 namun mulai mempengaruhi pembentukan harga rokok pada

triwulan IV 2019. Sementara gula pasir mengalami peningkatan inflasi akibat adanya disparitas harga

antara Jawa Timur dan Lampung yang mendorong distributor yang awalnya mengambil pasokan di daerah

Lampung beralih ke Jawa Timur. Kondisi ini ditambah dengan adanya penurunan kapasitas produksi tebu

di Jawa Timur sehingga menyebabkan terjadinya keterbatasan stok gula di Jawa Timur disertai tingginya

Harga Pokok Produksi (HPP) gula pasir di tingkat petani.

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

Grafik 3.6 Inflasi Makanan Jadi, Minuman, Rokok

dan Tembakau

Grafik 3.7 Sumbangan Inflasi

Inflasi kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar menjadi salah satu kontributor

penahan laju inflasi tahunan Jawa Timur terutama pada komponen sewa rumah dan kontrak rumah.

Pada triwulan IV 2019, inflasi kelompok ini menunjukkan tren menurun, dari 1,15% (yoy) pada triwulan III

Page 78: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

57

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

2019 menjadi 1,09% (yoy) pada periode laporan. Penurunan laju inflasi terjadi pada subkelompok biaya

tempat tinggal (dari 1,50% menjadi 1,48%-yoy) dan terjadi sejak awal tahun 2019. Hal ini terkonfirmasi

pula dari hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Jawa Timur, dimana pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Surabaya

mengalami penurunan dari 2,26% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi 2,05% (yoy) pada periode ini.

Adanya kebijakan penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga diindikasikan

mengurangi kebutuhan biaya tempat tinggal sehingga mengurangi tekanan inflasi subsektor tersebut.43

Selain subkelompok biaya tempat tinggal, inflasi subkelompok perlengkapan rumah tangga juga menurun,

dari 1,91% (yoy) di triwulan III 2019 menjadi 1,13% (yoy). Pergerakan harga barang-barang terutama

barang elektronik seperti Air Conditioner (AC), blender, kipas angin, kulkas menurun sejalan dengan

promo pelaku usaha di sektor perdagangan guna menghabiskan stok yang dimiliki sehubungan dengan

pergantian model dan teknologi baru pada periode tahun mendatang. Hal ini tercermin dari pertumbuhan

Indeks Penjualan Riil kategori perlengkapan rumah tangga lainnya yang menurun dari 64,2% (yoy) pada

triwulan III 2019 menjadi 17,5% (yoy) pada periode laporan. Disisi lain, tarif terkait perumahan lainnya,

yaitu tarif listrik dan tarif air minum pam terpantau stabil.

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, Bank Indonesia, diolah

Grafik 3.8 Inflasi Perumahan, Air, Listrik, Gas

dan Bahan Bakar

Grafik 3.9 Inflasi Besi Beton dan Kontrak

Rumah

Inflasi Kelompok Pengeluaran Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan mengalami penurunan

pada peridoe laporan. Pada triwulan IV 2019, inflasi kelompok ini sebesar 0,92% (yoy), lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 2,42% (yoy). Laju inflasi pada subkelompok transpor

tertahan oleh menurunnya inflasi angkutan udara. Inflasi angkutan udara mengalami penurunan cukup

dalam dari 23,79% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi 3,03% (yoy) pada triwulan IV 2019 sejalan

dengan adanya Kemenhub No.106 Tahun 2019 mengenai Penurunan Tarif Batas Atas tiket pesawat pada

semester I 2019 yang berdampak pada harga tiket sepanjang tahun 2019. Penurunan inflasi yang lebih

dalam juga terjadi pada bensin yakni dari deflasi 0,06% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi deflasi 2,51%

(yoy) pada periode laporan. Penurunan inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh penurunan harga BBM

pada Januari dan Februari 2019 yang dampaknya berlanjut sampai dengan akhir tahun 2019 sejalan

dengan tren penurunan harga minyak dunia.

43 Sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Oktober 2019 terkait penambahan dana Fasilitias Likuiditas

Pembiayaan Perumahan (FLPP) Tahun 2019, Pemerintah melakukan penambahan kuota penyaluran FLPP Tahun 2019 sebesar Rp2

triliun. Kebijakan tersebut dikeluarkan dalam rangka mendukung program pengembangan perumahan Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR). Hal ini juga terkonfirmasi dari peningkatan kredit real estate perumahan sederhana dari 28,29% (yoy) pada triwulan

III 2019 menjadi 50,39% (yoy) pada triwulan IV 2019.

Page 79: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

58

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber: BPS, diolah Sumber: Bloomberg dan BPS, Diolah

Grafik 3.10 Inflasi Transpor, Angkutan Udara,

dan Bensin

Grafik 3.11 Harga BBM Nonsubsidi dan Minyak

Internasional

3.2.3. Analisis Inflasi Menurut Disagregasi Inflasi

Berdasarkan disagregasinya, pada triwulan IV 2019 kelompok inflasi volatile food, kelompok core

dan administered prices seluruhnya mengalami penurunan tekanan inflasi dibandingkan triwulan III

2019. Capaian inflasi ketiga kelompok disagregasi tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata

inflasi 5 (lima) tahun terakhir. Inflasi volatile food pada triwulan IV 2019 tercatat 2,44% (yoy), lebih

rendah dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar 2,63% (yoy). Deselerasi Inflasi volatile food pada

triwulan IV 2019 terutama bersumber dari penurunan harga daging ayam ras. Penurunan harga daging

ayam ras disebabkan oleh kelebihan stok akibat impor Grand Parent Stock (GPS) dilakukan dalam bentuk

telur dan kelebihan pasokan telah terjadi semenjak pertengahan tahun dan berlanjut hingga akhir tahun.

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 3.12 Perbandingan Disagregasi

Inflasi Jawa Timur & Rata-Ratanya (yoy)

Sumber : BPS (diolah)

Grafik 3.13 Disagregasi Inflasi Jawa Timur Tahunan (yoy)

Penurunan inflasi core, yakni dari 2,52% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi 2,47% (yoy) pada triwulan

IV 2019 terutama disebabkan oleh penurunan tekanan inflasi sewa rumah akibat adanya pergeseran

menjadi kepemilikan rumah seiring dengan adanya Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Inflasi kelompok administered price juga terpantau sedikit menurun, yakni dari 1,91% (yoy) pada triwulan

III 2019 menjadi 0,61% (yoy) pada periode laporan. Penurunan inflasi kelompok ini terutama disebabkan

oleh penurunan harga BBM pada bulan Januari Februari 2019 yang dampaknya berlanjut sampai dengan

akhir tahun sejalan dengan tren penurunan harga minyak dunia.

3.2.4. Inflasi Jawa Timur di Sepanjang Tahun 2019

Pencapaian inflasi Jawa Timur di sepanjang tahun 2019 masih terjaga. Untuk keseluruhan tahun,

inflasi Jawa Timur pada tahun 2019 sebesar 2,12% (yoy) lebih rendah dibandingkan tahun 2018 yang

sebesar 2,86% (yoy). Menurunnya tekanan inflasi pada tahun 2019 ditopang oleh perlambatan inflasi

Page 80: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

59

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

pada kelompok Transpor, Komunikasi, Jasa Keuangan dari 2,86% (yoy) pada tahun 2018 menjadi 0,92%

(yoy) pada tahun 2019. Penurunan inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh penurunan harga BBM pada

Januari dan Februari 2019 seiring dengan tren penurunan harga minyak dunia serta penurunan Tarif Batas

Atas (TBA) tiket pesawat oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub No.106 Tahun 2019) pada semester

I 2019. Penurunan inflasi pada tahun 2019 juga disebabkan oleh penurunan inflasi kelompok Rumah, Air,

Listrik, Gas, Bahan Bakar dari 2,50% (yoy) pada tahun 2018 (yoy) menjadi 1,09% (yoy) pada tahun 2019.

Disamping penurunan harga BBM, penurunan inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh penurunan tarif

listrik untuk rumah tangga dengan daya 900VA pada triwulan I 2019 dari Rp1.352,00 per kWh menjadi

Rp1.300,00 per kWh. Insentif ini diberikan sebagai dampak dari penurunan harga minyak yakni

Indonesian Crude Price (ICP) yang selama triwulan I 2019 menurun dari 62,98 USD/barrel menjadi 56,55

USD/barrel.

Dari sisi volatile food, penurunan inflasi terjadi pada kelompok bahan makanan yakni dari 3,60%

(yoy) pada tahun 2018 menjadi 2,62% (yoy) pada tahun 2019 yang disebabkan oleh menurunnya harga

beberapa komoditas antara lain daging ayam ras dan telur ayam ras akibat melimpahnya pasokan

semenjak pertengahan tahun 2019. Pemerintah telah berupaya melakukan pengurangan pasokan melalui

Surat Edaran Ditjen PKH Nomor: 095009/SE/PK.010/F/09/2019 tanggal 2 September 2019 tentang

Pengurangan Day Old Chicken (DOC) Final Stock (FS) tahun 2019. Namun demikian, pasokan masih

berlimpah sampai dengan akhir tahun dan tidak diimbangi dengan adanya peningkatan konsumsi.

Penurunan inflasi yang lebih dalam tertahan oleh

meningkatnya inflasi kelompok bumbu-bumbuan

yakni bawang putih dari deflasi 2,93% (yoy) pada

tahun 2018 menjadi 30,48% (yoy) pada tahun

2019. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian

kebijakan impor sehinggga pedagang besar

banyak yang mulai menahan pasokan bawang

putih yang dimiliki pada akhir tahun 2019. Hal

serupa juga terjadi pada cabai rawit dan cabai

merah.44

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 3.14 Perkembangan Inflasi per Kelompok

Meningkatnya harga cabai merupakan efek domino dari harga yang sempat jatuh di awal tahun 2019.

Dengan rendahnya harga tersebut, banyak petani yang tidak sanggup membayar biaya karyawan dan

transportasi. Kondisi ini menyebabkan petani tidak mau memanen cabai karena akan meningkatkan

kerugian. Selain itu, setelah ditanami cabai lahan harus diselingi dengan tanaman lain, seperti jagung atau

lainnya, agar bisa kembali ditanami pohon cabai sehingga mengakibatkan produksi cabai berkurang. Lebih

lanjut, juga terjadi gagal panen di beberapa daerah penghasil cabai di Jawa Timur pada triwulan III 2019

karena musim kemarau pada tahun 2019 yang lebih panjang dari tahun sebelumnya. Musim kemarau

tahun 2019 telah dimulai pada bulan Maret 2019, sementara pola tahunannya baru dimulai sekitar bulan

Mei.

44 Inflasi cabai rawit pada tahun 2019 meningkat dibandingkan tahun 2018 yakni dari 16,05% (yoy) menjadi 65,37% (yoy).

Demikian pula dengan inflasi cabai merah, yaitu meningkat dari deflasi 2,52% (yoy) menjadi 2,19% (yoy).

Page 81: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

60

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

3.3. ANALISIS INFLASI SPASIAL JAWA TIMUR

Pada triwulan IV 2019, secara tahunan inflasi Kabupaten/Kota di Jawa Timur mengalami penurunan

dibanding triwulan sebelumnya. Penurunan disebabkan oleh turunnya harga bahan makanan

khususnya cabai rawit yang telah memasuki musim panen raya di daerah sentra cabai Jawa Timur

antara lain Kediri, Banyuwangi dan Blitar.

Dari 8 (delapan) kota di Jawa Timur yang dihitung inflasinya oleh BPS, hanya terdapat 2 (dua) kota

yang mengalami peningkatan inflasi pada triwulan IV yakni Kediri dan Sumenep. Inflasi di Sumenep

dipicu oleh adanya Pilkades serentak yang dilaksanakan pada bulan November 2019. Dari 6 (enam)

kota yang mengalami penurunan inflasi tersebut, terdapat 3 (tiga) kota yang mengalami inflasi lebih tinggi

dibandingkan inflasi Jawa Timur yaitu Banyuwangi sebesar 2,32% (yoy), Surabaya 2,21% (yoy) dan

Madiun 2,20% (yoy).

Meskipun turun, pencapaian inflasi Banyuwangi yang lebih tinggi daripada Jawa Timur didorong oleh

kelompok Sandang. Pada akhir tahun 2019, terdapat event-event pariwisata berkelas Nasional maupun

Internasional di yaitu diantaranya adalah Festival Gandrung Sewu, Festival Lembah Ijen serta Banyuwangi

Award 2019 yang menjadi puncak acara dan dilaksanakan bersamaan dengan hari jadi kota Banyuwangi.

Hal tersebut mendorong peningkatan konsumsi di Banyuwangi, diantaranya konsumsi sandang.

Tabel 3. 1 Inflasi Tw III 2019 dan Tw IV 2019 Jawa Timur (yoy)

Sumber: BPS (diolah)

Tabel 3. 2 Inflasi 8 kota di Jawa Timur per Kelompok Barang dan Jasa Tw IV 2019 (%yoy)

Sumber: BPS (diolah)

Sementara itu, turunnya tekanan inflasi di kota Surabaya disebabkan oleh kelompok Kesehatan yang

karena naiknya tarif BPJS yang justru mendorong masyarakat beralih ke kelas dan fasilitas yang lebih

rendah. Kelompok Transpor, Komunikasi, Jasa Keuangan turut mempengaruhi turunnya inflasi kota

Surabaya seiring dengan kebijakan pemerintah dalam menetapkan tarif batas atas (TBA) harga tiket

pesawat yang turun sebesar 15% di bulan Oktober 2019. Penurunan inflasi yang lebih dalam tertahan

oleh peningkatan inflasi pada kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga, dan kelompok Makanan

Minuman, Rokok dan Tembakau. Tingginya inflasi kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga di kota

Surabaya akibat telah dimulainya pendaftaran sekolah tahun ajaran 2020/2021 sejak bulan Oktober 2019

terutama untuk sekolah-sekolah swasta. Sedangkan untuk kelompok sandang yang juga menjadi

akselerator inflasi khususnya di kota Surabaya didorong oleh naiknya konsumsi masyarakat jelang Hari

Raya Natal dan Tahun Baru.

Jawa Timur Surabaya Malang Kediri Jember Sumenep Probolinggo Madiun Banyuwangi

TW III 2019 2.45 2.43 2.81 1.52 2.17 2.00 2.55 2.42 2.80

TW IV 2019 2.12 2.21 1.93 1.83 2.04 2.04 1.99 2.20 2.32

Wilayah

Inflasi YOY

Kelompok Barang Jatim Surabaya Malang Kediri Jember Sumenep Probolinggo Madiun Banyuwangi

Umum 2.12 2.21 1.93 1.83 2.04 2.04 1.99 2.20 2.32

Bahan Makanan 2.62 2.49 3.07 4.32 2.03 4.24 3.75 2.46 -0.06

Mamin, Rokok & Tembakau 2.89 2.97 3.02 2.86 2.17 2.43 1.71 4.21 2.56

Perumahan, Air, Listrik, Gas & BB 1.09 1.11 1.15 0.48 1.79 0.34 0.78 0.40 1.36

Sandang 4.98 4.99 4.15 1.67 6.20 4.00 4.83 3.37 10.63

Kesehatan 2.32 2.42 1.20 1.46 3.16 1.60 4.51 2.20 3.28

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 2.62 3.34 0.85 1.17 4.20 2.11 0.35 3.07 2.86

Transpor, Komunikasi, Jasa Keuangan 0.92 0.99 1.02 0.30 -0.15 -0.23 0.26 1.42 2.34

Page 82: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

61

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber: BPS (diolah)

Grafik 3.15 Disagregasi Inflasi Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Sementara itu, bagi 30 Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang tidak menjadi basis perhitungan inflasi,

perkembangan, dan perubahan harga komoditas pangan utama dipantau melalui Sistem Informasi

Ketersediaan dan Perkembangan Bahan Pokok (SISKAPERBAPO) yang diperoleh melalui situs

www.siskaperbapo.com45

. Sampai dengan akhir triwulan IV 2019, terlihat bahwa pergerakan harga

komoditas di Jawa Timur masih cenderung divergen. Komoditas dengan simpangan capaian inflasi antar

kabupaten/kota tertinggi adalah komoditas hortikultura yaitu bawang merah, cabai merah serta cabai

rawit.46

Simpangan capaian inflasi triwulan IV 2019 cenderung lebih rendah dibandingkan simpangan

pada triwulan III 2019, kecuali pada komoditas bawang merah yang memiliki simpangan jauh lebih tinggi

daripada triwulan IV 2019. Hal ini disebabkan oleh musim kemarau yang cukup panjang sehingga

mempengaruhi produktivitas komoditas hortikultura pada sentra produksi. Tingkat harga pada daerah

sentra produksi cenderung memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan harga pada daerah bukan

sentra produksi. Hal ini antara lain karena faktor perdagangan antar wilayah, dimana umumnya daerah

sentra memenuhi permintaan daerah di sekitarnya yang memiliki aktivitas perdagangan dan permintaan

konsumsi lebih tinggi.

Sumber: SISKAPERBAPO (diolah)

Grafik 3.16 Tingkat Harga Bawang Merah

45 Situs www.siskaperbapo.com merupakan situs yang dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan

menyediakan data perkembangan harga bahan pokok di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur secara harian.

46 Simpangan pergerakan harga tiga (3) komoditas dengan simpangan tertinggi yakni bawang merah (20,10%), cabai merah

(13,24%) dan cabai rawit (4,87%).

Page 83: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

62

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber: SISKAPERBAPO (diolah)

Grafik 3.17 Perubahan Harga Bawang Merah (qtq)

Secara umum, daerah perkotaan memiliki tingkat konsumsi yang lebih tinggi dan memiliki persistensi

inflasi yang cenderung lebih tinggi serta lebih sensitif terhadap berbagai peringatan hari besar keagamaan

maupun hari libur lainnya, sehingga mendorong permintaan yang lebih tinggi. Selain itu beberapa kota

teridentifikasi memiliki sensitivitas lebih tinggi juga akibat pengaruh jarak kota dengan sentra produksi.

Pada triwulan IV 2019, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Lamongan memiliki

hargai cabai rawit tertinggi dari 30 Kabupaten/kota di Jawa Timur Sementara itu, Kabupaten Pamekasan

merupakan kabupaten yang memiliki disparitas harga cabai rawit tertinggi secara qtq pada triwulan

laporan. Untuk komoditas bawang merah, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Pasuruan

tercatat memiliki harga tertinggi pada periode laporan, sementara perubahan harga tertinggi secara qtq

terjadi di Kabupaten Malang.

ntuk komoditas beras, terdapat 3 (tiga) kabupaten yang memiliki harga tertinggi yaitu Kabupaten

Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Pacitan. Tingginya harga beras di kabupaten tersebut

disebabkan oleh terjadinya musim kemarau panjang yang mengakibatkan kurangnya pasokan yang masuk

ke 3 (tiga) daerah tersebut.

Sumber: SISKAPERBAPO (diolah)

Grafik 3.18 Tingkat Harga Beras

Page 84: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

63

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tabel 3. 3 Tingkat Harga dan Perubahan Harga (qtq) Cabai Merah dan Cabai Rawit

Sumber: SISKAPERBAPO (diolah)

Sumber: SISKAPERBAPO (diolah)

Grafik 3.19 Perubahan Harga Beras (qtq)

Sep-19 Des-19 Sep-19 Des-19 Sep-19 Des-19 Sep-19 Des-19

1 Kabupaten Ngawi 36.333 33.935 -19,20 -6,60 1 Kabupaten Magetan 54.378 36.505 137,12 -32,87

2 Kabupaten Pamekasan 25.067 29.694 -50,39 18,46 2 Kabupaten Ngawi 55.389 35.957 144,80 -35,08

3 Kabupaten Magetan 31.867 29.301 -25,10 -8,05 3 Kota Madiun 52.722 34.290 134,61 -34,96

4 Kabupaten Pacitan 31.256 28.022 -21,49 -10,35 4 Kota Kediri 52.800 33.677 179,28 -36,22

5 Kabupaten Trenggalek 28.483 27.355 -39,59 -3,96 5 Kabupaten Bojonegoro 53.067 33.484 299,51 -36,90

6 Kota Kediri 25.800 27.226 -43,33 5,53 6 Kabupaten Madiun 49.592 33.411 141,71 -32,63

7 Kabupaten Lamongan 28.408 27.000 -16,32 -4,96 7 Kabupaten Pamekasan 45.450 33.097 207,78 -27,18

8 Kabupaten Probolinggo 30.322 26.634 -15,46 -12,16 8 Kabupaten Gresik 55.022 32.591 197,79 -40,77

9 Kota Madiun 25.578 26.570 -42,43 3,88 9 Kabupaten Pacitan 52.489 32.376 154,17 -38,32

10 Kabupaten Madiun 29.350 26.226 -35,89 -10,64 10 Kota Surabaya 51.107 32.303 150,52 -36,79

11 Kabupaten Bojonegoro 26.050 26.065 -43,82 0,06 11 Kabupaten Pasuruan 52.472 32.295 177,54 -38,45

12 Kabupaten Kediri 23.444 25.688 -46,49 9,57 12 Kabupaten Ponorogo 52.633 32.000 178,23 -39,20

13 Kota Surabaya 22.833 25.684 -51,27 12,49 13 Kota Malang 55.687 31.832 209,72 -42,84

14 Kabupaten Sumenep 18.450 25.597 -62,00 38,74 14 Kabupaten Lamongan 48.183 31.750 302,63 -34,11

15 Kabupaten Gresik 22.978 25.355 -48,43 10,34 15 Kabupaten Sidoarjo 48.917 31.387 182,76 -35,84

16 Kota Malang 27.167 25.071 -36,15 -7,72 16 Kabupaten Malang 52.627 31.284 225,10 -40,56

17 Kabupaten Nganjuk 23.689 25.070 -47,28 5,83 17 Kabupaten Banyuwangi 46.253 30.755 163,19 -33,51

18 Kota Mojokerto 22.600 25.000 -40,07 10,62 18 Kabupaten Tulungagung 47.300 30.710 188,73 -35,07

19 Kabupaten Pasuruan 22.792 24.938 -48,28 9,42 19 Kabupaten Jombang 50.706 30.694 212,04 -39,47

20 Kabupaten Jombang 23.333 24.769 -43,93 6,15 20 Kabupaten Sampang 48.200 30.621 240,23 -36,47

21 Kabupaten Blitar 23.133 24.726 -43,39 6,89 21 Kabupaten Probolinggo 55.789 30.559 250,87 -45,22

22 Kabupaten Tulungagung 27.078 24.376 -39,81 -9,98 22 Kabupaten Blitar 46.883 30.484 205,77 -34,98

23 Kota Blitar 20.267 24.113 -48,28 18,98 23 Kota Pasuruan 56.133 30.484 176,14 -45,69

24 Kota Batu 37.750 24.000 -4,15 -36,42 24 Kabupaten Trenggalek 48.150 30.371 155,70 -36,92

25 Kabupaten Tuban 26.589 23.710 -30,60 -10,83 25 Kabupaten Kediri 52.078 30.226 212,26 -41,96

26 Kota Pasuruan 20.267 23.645 -54,65 16,67 26 Kabupaten Nganjuk 46.733 30.075 160,92 -35,65

27 Kabupaten Sidoarjo 23.050 23.210 -48,38 0,69 27 Kabupaten Sumenep 45.250 29.903 201,67 -33,92

28 Kabupaten Malang 23.773 23.135 -42,80 -2,68 28 Kabupaten Mojokerto 50.383 29.831 211,81 -40,79

29 Kabupaten Mojokerto 21.083 23.129 -53,71 9,70 29 Kabupaten Lumajang 45.711 29.667 131,54 -35,10

30 Kabupaten Sampang 23.783 22.871 -54,18 -3,83 30 Kota Blitar 46.267 29.548 209,83 -36,14

31 Kabupaten Bondowoso 21.928 22.511 -45,42 2,66 31 Kota Mojokerto 41.417 29.226 116,63 -29,43

32 Kabupaten Bangkalan 21.156 22.484 -54,06 6,28 32 Kota Batu 52.350 29.169 299,50 -44,28

33 Kota Probolinggo 21.589 22.172 -46,29 2,70 33 Kabupaten Tuban 53.256 29.032 354,17 -45,49

34 Kabupaten Ponorogo 25.217 22.065 -43,77 -12,50 34 Kabupaten Jember 47.367 28.849 184,01 -39,09

35 Kabupaten Jember 19.578 21.826 -50,60 11,48 35 Kabupaten Bangkalan 50.267 28.548 180,99 -43,21

36 Kabupaten Banyuwangi 18.825 20.548 -47,32 9,15 36 Kabupaten Situbondo 48.756 28.070 236,11 -42,43

37 Kabupaten Situbondo 21.422 18.978 -42,80 -11,41 37 Kabupaten Bondowoso 48.760 26.406 228,68 -45,84

38 Kabupaten Lumajang 24.544 18.022 9,33 -26,57 38 Kota Probolinggo 50.356 24.903 182,72 -50,55

Jawa Timur Jawa Timur24.756 0,99 30.597 -38,26

Komoditas Cabai Rawit

Tingkat Harga (Rp) Perubahan Harga (%, qtq) Tingkat Harga (Rp) Perubahan Harga (%, qtq)No Kab / Kota

Komoditas Cabai Merah

No Kab / Kota

Page 85: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

64

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tabel 3. 4 Tingkat Harga dan Perubahan Harga (qtq) Daging Ayam Ras dan Telur Ayam Ras

Sumber: SISKAPERBAPO (diolah)

3.4. AKTIVITAS PENGENDALIAN INFLASI DAERAH

Empat program pengendalian inflasi dari TPID Jawa Timur periode 2019-2021 dikenal dengan

strategi roadmap 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi,

Komunikasi Efektif) menjadi dasar pelaksanaan kegiatan pengendalian inflasi TPID Provinsi serta

Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Adapun berbagai program dan upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan TPID Jawa Timur selama

periode laporan, antara lain:

Tabel 3. 5 Upaya Pengendalian Inflasi TPID di Jawa Timur

No Kegiatan

Keterjangkauan Harga

1 Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Beras Medium (KPSA)

2 Optimalisasi pasar murah / operasi pasar mandiri 10 komoditas bahan makanan pangan strategis,

Sep-19 Des-19 Sep-19 Des-19 Sep-19 Des-19 Sep-19 Des-19

1 Kabupaten Pamekasan 35.567 37.774 -3,53 6,21 1 Kabupaten Pamekasan 21.550 25.355 -1,52 17,66

2 Kabupaten Lamongan 35.342 35.512 -2,46 0,48 2 Kabupaten Lamongan 21.583 25.254 -0,92 17,01

3 Kota Pasuruan 33.783 35.500 -5,39 5,08 3 Kabupaten Sumenep 22.150 25.081 0,53 13,23

4 Kabupaten Sumenep 32.833 35.194 -3,20 7,19 4 Kota Probolinggo 20.533 24.710 -5,76 20,34

5 Kabupaten Sampang 33.583 35.113 -2,75 4,56 5 Kota Surabaya 20.690 24.626 -4,71 19,02

6 Kabupaten Pacitan 32.644 34.720 -6,08 6,36 6 Kabupaten Sampang 21.058 24.556 -4,82 16,61

7 Kabupaten Gresik 32.967 34.409 -7,40 4,37 7 Kabupaten Bangkalan 22.133 24.543 -0,45 10,89

8 Kabupaten Bangkalan 32.344 34.215 -3,80 5,78 8 Kabupaten Pasuruan 20.866 24.446 -3,63 17,16

9 Kabupaten Pasuruan 33.116 33.687 -0,17 1,72 9 Kabupaten Madiun 21.063 24.343 -3,23 15,57

10 Kota Malang 31.387 33.510 -3,96 6,76 10 Kabupaten Ngawi 20.739 24.323 -2,99 17,28

11 Kota Batu 28.500 32.702 -8,53 14,74 11 Kabupaten Sidoarjo 21.542 24.306 -0,92 12,83

12 Kabupaten Ngawi 28.578 32.618 -2,54 14,14 12 Kabupaten Blitar 20.567 24.274 -0,88 18,02

13 Kabupaten Sidoarjo 29.267 32.274 -4,10 10,27 13 Kabupaten Malang 20.513 24.045 -2,81 17,22

14 Kabupaten Bojonegoro 30.000 32.048 -8,35 6,83 14 Kota Pasuruan 21.858 24.040 -0,65 9,98

15 Kabupaten Tuban 29.922 31.914 -5,55 6,66 15 Kabupaten Mojokerto 21.079 23.879 -2,96 13,28

16 Kota Probolinggo 28.067 31.796 -5,46 13,29 16 Kota Blitar 21.500 23.750 -1,68 10,47

17 Kabupaten Ponorogo 29.300 31.774 -3,19 8,44 17 Kabupaten Pacitan 20.389 23.688 -4,44 16,18

18 Kabupaten Malang 28.320 31.755 -7,25 12,13 18 Kabupaten Jember 19.444 23.656 -6,87 21,66

19 Kota Surabaya 28.357 31.677 -2,39 11,71 19 Kabupaten Nganjuk 21.694 23.640 3,03 8,97

20 Kota Madiun 28.344 31.581 -4,57 11,42 20 Kabupaten Gresik 21.483 23.624 -3,49 9,97

21 Kabupaten Nganjuk 28.656 31.516 -4,41 9,98 21 Kota Malang 21.203 23.561 -3,27 11,12

22 Kabupaten Mojokerto 28.600 31.444 -4,75 9,94 22 Kabupaten Jombang 20.236 23.522 -3,82 16,24

23 Kota Blitar 26.883 31.339 -6,11 16,58 23 Kabupaten Banyuwangi 20.097 23.503 -6,14 16,95

24 Kota Kediri 26.767 31.204 -10,61 16,58 24 Kabupaten Magetan 19.633 23.473 -5,66 19,56

25 Kabupaten Jombang 27.739 31.161 -7,86 12,34 25 Kabupaten Tulungagung 20.292 23.452 -3,83 15,57

26 Kabupaten Blitar 25.633 31.065 -5,00 21,19 26 Kota Madiun 20.106 23.430 -3,85 16,53

27 Kabupaten Magetan 27.944 30.935 -5,56 10,70 27 Kabupaten Tuban 20.478 23.376 -1,62 14,15

28 Kabupaten Lumajang 29.000 30.892 -2,97 6,52 28 Kota Batu 21.371 23.331 -0,23 9,17

29 Kabupaten Banyuwangi 27.767 30.890 -6,33 11,25 29 Kabupaten Situbondo 21.333 23.296 -2,71 9,20

30 Kabupaten Jember 25.144 30.710 -2,25 22,14 30 Kabupaten Bojonegoro 19.967 23.258 -5,45 16,48

31 Kota Mojokerto 29.392 30.371 -8,51 3,33 31 Kabupaten Ponorogo 20.533 23.161 -3,22 12,80

32 Kabupaten Probolinggo 28.322 30.323 -6,94 7,07 32 Kabupaten Trenggalek 20.767 23.137 -3,37 11,41

33 Kabupaten Trenggalek 29.783 30.290 -5,68 1,70 33 Kota Kediri 19.483 22.978 -6,68 17,94

34 Kabupaten Bondowoso 26.790 30.286 -1,93 13,05 34 Kabupaten Lumajang 21.528 22.935 -0,47 6,54

35 Kabupaten Madiun 27.217 30.073 -3,20 10,49 35 Kota Mojokerto 21.758 22.935 -1,14 5,41

36 Kabupaten Tulungagung 27.089 29.796 -5,27 9,99 36 Kabupaten Bondowoso 19.954 22.587 -4,33 13,20

37 Kabupaten Situbondo 25.356 29.108 -1,83 14,80 37 Kabupaten Probolinggo 21.156 22.333 -1,47 5,56

38 Kabupaten Kediri 25.622 29.065 -7,09 13,44 38 Kabupaten Kediri 20.117 21.543 -2,58 7,09

Jawa Timur Jawa Timur32.112 9,72 23.736 13,90

No Kab / Kota No Kab / Kota

Komoditas Telur Ayam Ras

Tingkat Harga (Rp) Perubahan Harga (%, qtq)Tingkat Harga (Rp) Perubahan Harga (%, qtq)

Komoditas Daging Ayam Ras

Page 86: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

65

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

No Kegiatan

3 Penetrasi pasar di 8 Kabupaten/kota pemantauan IHK

4 Edukasi dan sosialisasi diversivikasi bahan pangan percepatan penganekaragaman konsumsi

pangan

Ketersediaan Pasokan

1 Peningkatan produktivitas komoditas padi > 6 Ton /HA

2 Menjaga kontinuitas pasokan dengan optimalisasi penggunaan kalender tanam

3 Tersedianya CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) khusus beras menuju 1-1,5 juta ton

(mendukung kebijakan nasional)

4 Optimalisasi BUMDES dalam ketersediaan pasokan

5 Penataan agribisnis melalui cooperative farming

Kelancaran Distribusi

1 Penurunan disparitas harga antara provinsi dengan rata-rata nasional, termasuk antar waktu

2 Penguatan manajemen distribusi komoditas bahan pokok dan integrasi logistik

3 Peningkatan peran KPD dalam penguatan distribusi dan konektivitas

4 Operasional jembatan timbang di Jawa Timur

Komunikasi Efektif

1 High Level Meeting dan Rapat Koordinasi Wilayah terkait perkembangan inflasi dan penyusunan

roadmap pengendalian inflasi

2 Rapat Koordinasi Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur terkait perkembangan inflasi dan

penyusunan roadmap pengendalian inflasi

3 Peningkatan kualitas dan ketepatan waktu penyampaian data perkembangan harga (PIHPS dan

SISKAPERBAPO)

4 Terimplementasinya SIPAP (Sistem Informasi Perdagangan Antar Provinsi)

3.5. TRACKING INFLASI TRIWULAN I 2020

Inflasi Jawa Timur pada triwulan I 2020 diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan IV 2019

namun masih dalam batas bawah sasaran inflasi 3,5+1% (yoy). Peningkatan tekanan inflasi

diperkirakan bersumber dari kelompok bahan makanan yang didorong oleh terhambatnya impor

beberapa komoditas bumbu-bumbuan, sayur-sayuran, dan buah-buahan dari Tiongkok, akibat wabah

Corona virus yang menyebabkan peningkatan harga. Selain itu, faktor cuaca turut mempengaruhi

terjadinya penurunan produksi holtikultura. Pada triwulan I 2020, diperkirakan masa tanam padi juga

masih berlangsung dan baru akan memasuki masa panen pada awal April 2020. Dengan intensitas hujan

yang cukup tinggi, menurut BMKG, Jawa Timur memiliki potensi banjir yang diprakirakan berlangsung

pada bulan Februari-Maret 2020 yang dapat mengganggu proses produksi.

Upaya yang dilakukan sebagai penahan peningkatan laju inflasi kelompok bahan makanan antara lain

melalui Program Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan TPID Provinsi Jawa Timur seperti Gerai Stabilisasi

Pangan serta operasi pasar. Adapun kelompok barang konsumsi non pangan lainnya diperkirakan juga

mengalami kenaikan harga seiring penyesuaian harga awal tahun untuk barang konsumsi tahan lama.

Selain itu, Jawa Timur mengalami peningkatan UMK yang cukup tinggi pada triwulan I 2020 yakni sebesar

8,51%.

Page 87: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

66

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber : BMKG Jawa Timur

Gambar 1. Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir

Sumber : eia.forecastenergy

Grafik 3.20 Proyeksi Harga Minyak Dunia

Di sisi lain, peningkatan total inflasi pada triwulan I 2020 tertahan oleh kelompok energi yang diprediksi

akan menurun seiring penurunan harga minyak dunia akibat kenaikan produksi di AS yang mendorong

penurunan harga BBM domestik serta kembali normalnya permintaan masyarakat untuk transportasi

sejalan dengan berlalunya momen Natal dan Tahun Baru.

Page 88: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

STABILITAS KEUANGAN, PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKMIV

BAB

Page 89: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

68

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

4.1. KONDISI UMUM

Stabilitas sistem keuangan Jawa Timur triwulan IV 2019 masih terjaga. Kinerja sektor korporasi

membaik dan sektor rumah tangga tumbuh namun melambat. Terjaganya kinerja korporasi tercermin

dari pertumbuhan kinerja industri pengolahan yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya (6,9%),

penurunan kontraksi ekspor luar negeri (-2,8%), serta penyaluran kredit korporasi yang tumbuh lebih

tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (5,75%).

Kinerja sektor rumah tangga (RT) tumbuh namun sedikit melambat, tercermin dari konsumsi RT yang

tumbuh sementara likuiditas sektor RT di perbankan tumbuh melambat. Konsumsi RT tumbuh

(2,81%) didorong oleh peningkatan alokasi konsumsi dalam pengeluaran RT (dari 65,88% menjadi

69,31%). Eksposur kredit RT pada sektor perbankan melambat (dari 6,19% menjadi 5,70%), dipicu

perlambatan KPA dan KP Ruko/Rukan. Sementara itu, simpanan likuiditas sektor RT pada perbankan

mengalami perlambatan pertumbuhan (dari tumbuh 9,65% menjadi 8,45%) mengindikasikan sektor RT

menggunakan penghasilannya yang disimpan di perbankan untuk membiayai peningkatan konsumsi.

Intermediasi perbankan di Jawa Timur pada triwulan IV 2019 membaik, didorong oleh pertumbuhan

penyaluran kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan DPK. Loan to deposit ratio (LDR) perbankan

di Jawa Timur pada triwulan IV 2019 mencapai 101,67%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya

yang sebesar 98,91%. Peningkatan LDR karena pertumbuhan kredit (secara qtq) yang lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan DPK. Meskipun intermediasi membaik, namun pertumbuhan penyaluran

kredit sedikit melambat pada triwulan ini. Risiko kredit juga membaik tercermin dari penurunan rasio NPL

(dari 3,34% menjadi 3,01%), sedangkan risiko likuiditas cenderung stabil, tercermin dari berkurangnya

dominasi DPK berjangka waktu pendek.

4.2. STABILITAS KEUANGAN DAERAH DI JAWA TIMUR

4.2.1.Asesmen Sektor Korporasi

4.2.1.1. Sumber-Sumber Kerentanan Sektor Korporasi

Pada triwulan IV 2019, sumber kerentanan sektor korporasi Jawa masih diwarnai oleh kondisi struktural

neraca mereka seperti penggunaan bahan baku dan pembiayaan. Kerentanan korporasi tersebut

berpotensi menjadi sistemik secara sektoral jika terjadi common exposure terhadap gejolak baik eksternal

maupun domestik. Beberapa kondisi yang dapat menjadi sumber kerentanan korporasi di Jawa Timur

yaitu:

1. Ketergantungan Industri terhadap Bahan Baku Impor

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Masalah struktural pertama adalah masih rendahnya

kapasitas hulu dalam memproduksi bahan baku industri,

membuat bahan baku impor masih mendominasi

produksi industri di Jawa Timur. Hal ini tercermin dari

proporsi impor bahan baku yang mencapai 77% dari

total impor Jawa Timur. Angka tersebut juga

menunjukkan terintegrasinya korporasi Jatim dengan

global value chain terutama untuk korporasi yang juga

berorientasi ekspor.

Grafik 4.1 Komposisi Impor Jawa Timur

Page 90: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

69

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Di lain sisi, ketergantungan impor bahan baku tersebut dapat berkontribusi terhadap kerentanan korporasi

secara sistemik jika terjadi depresiasi nilai tukar, jika korporasi importir tersebut menjual produknya di

pasar domestik dan tidak melakukan hedging transaksi impor tersebut secara kontraktual (currency

mismatch risk).

Beberapa risiko selain volatilitas nilai tukar adalah volatilitas harga baku input misalnya iron ore sebagai

bahan baku, kebijakan proteksionisme seperti safeguard, dan pelemahan permintaan negara mitra dagang

akibat penurunan daya beli atau kebijakan negara mitra dagang.

2. Struktur Biaya Korporasi

Kondisi padat karya ini dapat menjadi sumber kerentanan industri apabila tenaga kerja yang diperoleh

tidak mampu menyesuaikan diri dengan proses rantai bisnis secara optimal maupun perkembangan

teknologi. Hal utama lain yang terjadi adalah kenaikan UMR di Jawa Timur yang secara level sudah relatif

tinggi, ditambah dengan rencana kenaikan UMR di tahun 2020 sebesar 8,51%.

4.2.1.3. Kinerja Korporasi

Kinerja Korporasi Secara Umum

Kinerja korporasi pada triwulan IV 2019 mulai membaik, tercermin dari peningkatan pertumbuhan

lapangan usaha industri pengolahan dan membaiknya kinerja ekspor. Lapangan usaha industri

pengolahan pada PDRB Jawa Timur triwulan IV 2019 tumbuh 6,97% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

periode sebelumnya yang sebesar 6,34% (yoy).

Perbaikan kinerja korporasi pada triwulan IV 2019 lebih disebabkan oleh perbaikan kinerja ekspor.

Ekspor luar negeri Jawa Timur pada PDRB Jawa Timur terkontraksi 2,83% (yoy), mengalami sedikit

peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 4,67% (yoy). Berdasarkan

komoditasnya, produk ekspor industri yang mengalami peningkatan penjualan antara lain lemak dan

minyak hewan/nabati, ikan dan udang, serta daging dan ikan olahan47

. Dari sisi impor barang,

peningkatan terlihat pada impor barang yang tumbuh mencapai 17% (yoy) setelah triwulan sebelumnya

mencatat kontraksi sebesar 19,1% (yoy) untuk memenuhi kebutuhan Jawa Timur. Konsumsi LNPRT juga

mengalami peningkatan seiring dengan banyak diselenggarakannya kegiatan organisasi kemasyarakatan

47 Ekspor lemak dan minyak hewan/nabati tumbuh 13,24% (yoy) pada triwulan IV 2019, meningkat dibandingkan triwulan II 2019 (-

18,96%). Demikian pula dengan ikan dan udang (dari -3,7% menjadi tumbuh 1,82%) serta daging dan ikan olahan (dari -10,03%

menjadi 1,43%).

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Berdasarkan hasil liaison ke beberapa korporasi

utama di Jawa Timur, struktur biaya terbesar

industri masih didominasi oleh biaya bahan

baku dan biaya upah tenaga kerja.

Penggunaan mesin dan teknologi secara masif

belum menjadi pilihan utama karena

konsentrasi industri di Jawa Timur masih di

dominasi oleh industri hilir yang cenderung

padat karya dibandingkan dengan industri hulu

yang padat modal. Grafik 4.2 Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 91: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

70

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

baik yang bersifat sosial maupun keagamaan di akhir tahun, sementara net ekspor antar daerah justru

turun.

Hasil liaison turut mengkonfirmasi perbaikan kinerja korporasi. Perkembangan kinerja korporasi

tersebut tercermin dari beberapa perkembangan liaison berikut, antara lain:

- Penjualan domestik pada triwulan IV 2019 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya,

searah dengan proyeksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga48

. Peningkatan tersebut sesuai dengan

pola musiman di triwulan IV seperti liburan sekolah, peringatan Natal dan perayaan Tahun Baru.

Peningkatan tersebut didorong oleh sektor utama Jawa timur yaitu sektor Industri Pengolahan dan

sektor Pertanian, kehutanan dan perikanan. Dari industri pengolahan, subsektor yang mengalami

peningkatan penjualan adalah industri barang galian bukan logam, industri kimia, farmasi dan obat

tradisional, industri makanan dan minuman serta industri kertas dan barang dari kertas, percetakan

dan reproduksi media rekaman. Sedangkan untuk sektor pertanian, kehutanan dan perikanan

subsektor yang mengalami peningkatan penjualan adalah perkebunan, peternakan dan tanaman

pangan.

- Penjualan ekspor pada triwulan IV 2019 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya terutama

disebabkan oleh peningkatan permintaan global serta dampak perang dagang antara Amerika Serikat

dan Tiongkok49

. Peningkatan kinerja ekspor terjadi pada industri makanan dan minuman, industri

tekstil dan pakaian jadi, dan industri logam dasar. Penjualan ekspor tumbuh dari triwulan sebelumnya

sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekspor Jawa Timur serta didukung oleh stabilnya nilai tukar

rupiah yang meningkatkan daya saing produk ekspor. Secara sektoral, peningkatan ekspor terjadi di

seluruh sektor utama Jawa Timur terutama sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Di sektor

industri pengolahan, peningkatan ekspor terjadi di beberapa subsektor yaitu ekspor industri mesin dan

perlengkapan, industri barang dari logam, industri kertas dan barang dari kertas, industri kimia, farmasi

dan obat tradisional, serta ekspor produk pengolahan tembakau. Sedangkan di sektor pertanian,

kehutanan dan perikanan peningkatan ekspor berasal dari subsektor perkebunan dan tanaman

holtikultura.

- Kapasitas utilisasi pada periode laporan terpantau stabil dibanding triwulan sebelumnya dan

cenderung meningkat sejalan dengan pertumbuhan penjualan domestik dan ekspor50

. Peningkatan

kapasitas utilisasi terjadi di seluruh sektor utama di Jawa Timur. Di sektor industri pengolahan,

optimalisasi kapasitas utilisasi berasal dari subsektor industri mesin dan perlengkapan YTDL. Sedangkan

di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, peningkatan kapasitas utilisasi terjadi di subsektor

perkebunan dan tanaman holtikultura.

Kinerja Keuangan Korporasi

Berdasarkan laporan realisasi keuangan korporasi pada triwulan III 2019, kinerja keuangan korporasi

masih terjaga baik dengan kecenderungan peningkatan aktivitas usaha. Produktivitas dan solvabilitas

meningkat, sementara profitabilitas dan likuiditas perusahaan terpantau sedikit tertekan pada triwulan III

2019. Meskipun demikian, kualitas kredit korporasi membaik dibandingkan triwulan II 201951

. Hal ini

sejalan dengan meningkatnya aktivitas produksi korporasi untuk memenuhi kenaikan permintaan pada

triwulan III 2019.

48 Likert scale (LS) penjualan domestik pada triwulan ini sebesar LS 0,44, lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2019 sebesar LS 0,16.

49 Likert scale (LS) penjualan ekspor pada triwulan ini sebesar LS 0,12, lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2019 sebesar LS -0,08.

50 Likert scale (LS) kapasitas utilisasi pada periode laporan sebesar LS 0,09 sama dengan triwulan III 2019 sebesar LS 0,09.

51 Tingkat NPL korporasi pada triwulan III sebesar 4,31% lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II 2019 sebesar 4,64%.

Page 92: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

71

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tabel 4. 1 Indikator Kinerja Keuangan Korporasi

Komponen Penjelasan

Produktivitas

Inventory turnover52 dan Asset turnover korporasi meningkat

dibandingkan triwulan II 2019. Peningkatan tersebut diindikasikan

karena korporasi yang mayoritas adalah produsen besar memenuhi

permintaan stock dan pasokan dari penjual ritel dan distributor

menjelang perayaan Nataru serta musim liburan akhir tahun.

Secara sektoral, inventory turn over tertinggi terjadi pada subsektor

industri dan perdagangan, serta sub industri barang konsumsi yang

dipersiapkan untuk menyambut libur sekolah,peringatan natal dan

tahun baru di triwulan IV 2019.

Profitabilitas

Profitabilitas korporasi cenderung menurun di triwulan III 2019.

Return on Asset (ROA) berada di kisaran 20% dan Return on Equity

(ROE) di kisaran 11%. Penurunan profitabiltas sejalan dengan

berakhirnya permintaan pada momen Ramadhan dan Idul Fitri serta

transisi menuju kegiatan-kegiatan di triwulan IV 2019.

Secara sektoral, beberapa sektor masih mengalami peningkatan

profitabilitas seperti industri barang konsumsi dan properti. Khusus

untuk industri properti, konsumen melakukan price-in kebijakan

pelonggaran LTV dan trend penurunan suku bunga KPR mengikuti

suku bunga kebijakan BI 7-day (Reverse) Repo Rate.

Solvabilitas

Sementara itu solvabilitas perusahaan terpantau stabil dan cenderung

membaik. Hal ini tercermin dari peningkatan Total Asset (TA) / Total

Liabilities (TL) Ratio diimbangi dengan Debt to Equity Ratio (DER) yang

stabil. Hal ini ditengarai terjadi karena peningkatan modal disetor

korporasi untuk mengantisipasi masih besar ketidakpastian kondisi

perekonomian dunia karena prolong trade war.

Meskipun demikian, kualitas kredit bermasalah terpantau membaik.

Hal ini tercermin dari NPL korporasi di perbankan pada triwulan III

yang lebih rendah dibandingkan triwulan II 2019.

Berdasarkan subsektor, perbaikan solvabilitas utamanya terjadi pada

industri barang konsumsi, aneka industri, properti serta perdagangan.

Hal ini sejalan dengan peningkatan profitabilitas dimana retained

earnings akan terakumulasi sebagai penambah modal korporasi.

Likuiditas

Secara umum, likuiditas korporasi di Jawa Timur terpantau sedikit

menurun. Current ratio sedikit meningkat sejalan dengan masih relatif

rendahnya kebutuhan modal kerja karena masih lemahnya

permintaan domestik.

Kemampuan membayar bunga pinjaman (ICR) masih tinggi namun

dengan tren menurun. Hal ini mengindikasikan repayment capacity

korporasi yang masih terjaga karena diberikan termin pembayaran

yang akomodatif oleh sebagian besar kreditur utang.

Dibandingkan triwulan sebelumnya, secara sektoral peningkatan

current ratio tertinggi terjadi pada subsektor properti dan industri

perkebunan. Sementara penurunan ICR terjadi pada subsektor industri

dasar dan kimia serta aneka industri. Dalam hal ini pelemahan

permintaan di industri hilir membuat korporasi selalu berusaha

meningkatkan efisiensi manajemen inventori sehingga permintaan

produk hulu berkurang.

Sumber : Bloomberg (diolah)

52 Asset turnover adalah kemampuan dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan assetnya untuk menghasilkan

pendapatan/penjualan. Inventory turnover adalah berapa kali jumlah persediaan/barang dagangan dapat dijual dalam satu periode

Page 93: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

72

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tabel 4. 2 Indikator Kinerja Keuangan Korporasi Sektoral

Sumber : Bloomberg (diolah dari 27 korporasi Tbk di Jawa Timur)

4.2.1.3. Risiko Korporasi

Risiko korporasi pada triwulan IV 2019 bersumber baik dari internal maupun eksternal, dengan

tingkat yang relatif stabil dibandingkan periode sebelumnya. Dari internal, risiko antara lain tingkat

konsumsi masyarakat yang mempengaruhi penjualan, permintaan dari mitra dagang domestik, kebijakan

pemerintah yang mempengaruhi strategi korporasi, serta berbagai kebijakan administered seperti

penyesuaian upah yang dapat mempengaruhi biaya operasional korporasi. Sementara dari eksternal, risiko

bersumber dari permintaan negara mitra dagang, harga komoditas internasional yang mempengaruhi

harga bahan baku impor, persaingan dengan negara peer lainnya, serta berbagai kebijakan

proteksionisme yang mengurangi daya saing ekspor korporasi.

1. Terbatasnya Permintaan Negara Mitra Dagang Utama Jawa Timur dan Perang Dagang

Kinerja korporasi Jawa Timur sangat dipengaruhi oleh tingkat penjualan ekspor luar negeri. Sampai

dengan triwulan IV 2019, permintaan ekspor luar negeri Jawa Timur masih didominasi oleh Jepang,

Amerika Serikat, dan Tiongkok sebagai negara tujuan ekspor utama Jawa Timur.

Sumber : tradingeconomics.com

Pertumbuhan ekonomi ketiga negara tersebut

pada triwulan IV 2019 terpantau stabil dan

cenderung meningkat. Hal ini juga tercermin dari

pertumbuhan ekspor ke Tiongkok dan Amerika

Serikat yang turun dibandingkan triwulan

sebelumnya, serta masih berlanjutnya kontraksi

ekspor ke Jepang. Adanya ketegangan

hubungan antara Jepang dan Korea Selatan

diindikasikan mempengaruhi kebijakan

perdagangan internasional negara tersebut.

Grafik 4.3 Pertumbuhan Ekonomi Mitra Dagang Utama

Sementara itu, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang terus berlanjut tanpa

kesepakatan ditengarai turut berkontribusi terhadap penurunan ekspor ke kedua negara tersebut. Lebih

lanjut, pada tahun 2019, world trade volume diperkirakan tidak sekuat tahun 2018 sehingga terdapat

potensi risiko perlambatan permintaan mitra dagang yang berujung pada perlambatan ekspor Jawa Timur.

Selain itu, persaingan dengan negara-negara berkembang lainnya seperti Vietnam juga dapat berpotensi

mengurangi tingkat ekspor. Apabila tidak disikapi dengan baik melalui penguatan daya saing serta

diversifikasi produk dan negara tujuan ekspor, hal tersebut dapat menahan kinerja ekspor korporasi di

Q3-18 Q3-19 Q3-18 Q3-19 Q3-18 Q3-19 Q3-18 Q3-19

Perkebunan 3.30 2.42 1.00 0.83 17.43 12.03 20.16 14.57

Industri Dasar dan Kimia 1.49 1.62 0.58 0.56 6.00 3.64 11.72 7.87

Industri Barang Konsumsi 3.90 4.05 1.67 1.74 17.73 18.71 27.75 29.05

Aneka Industri 4.42 4.38 0.75 0.75 1.50 1.06 2.36 1.70

Properti dan Real Estate 1.80 1.87 0.26 0.27 8.75 10.69 15.10 16.83

Perdagangan, Service, Investasi 2.61 4.20 0.60 0.72 4.82 4.87 8.75 7.46

ROE (%)Sektor

Inventory TO Asset TO ROA (%)

Q3-18 Q3-19 Q3-18 Q3-19 Q3-18 Q3-19 Q3-18 Q3-19

Perkebunan 0.00 0.05 7.74 5.75 7.44 5.14 0.09 0.02

Industri Dasar dan Kimia 0.68 0.83 2.04 1.86 1.55 1.47 1.49 1.62

Industri Barang Konsumsi 0.15 0.15 2.75 2.81 2.24 2.27 0.46 0.35

Aneka Industri 0.42 0.40 2.64 2.67 1.61 1.58 2.37 3.98

Properti dan Real Estate 0.39 0.33 2.46 2.74 2.18 2.35 0.28 0.26

Perdagangan, Service, Investasi 0.38 0.30 2.39 2.89 1.29 1.29 2.33 1.36

DSRSektor

DER Solvability Ratio Current Ratio

Page 94: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

73

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Jawa Timur. Di tengah berbagai risiko global tersebut, beberapa korporasi di Jawa Timur masih memiliki

optimisme peningkatan ekspor ke depan, diantaranya industri kelengkapan transportasi seiring prospek

peningkatan kapasitas utilisasi PT INKA yang sedang melakukan ekspansi usaha produksi gerbong kereta

api yang salah satunya untuk tujuan ekspor.

2. Kenaikan Harga Komoditas Internasional

Salah satu sumber kerentanan korporasi di Jawa Timur adalah tingginya ketergantungan terhadap bahan

baku impor untuk proses produksi.

Tabel 4. 3 Harga Komoditas Internasional Akibatnya, pergerakan harga komoditas

internasional menjadi salah satu risiko utama

korporasi karena dapat meningkatkan biaya,

menggerus margin, mengurangi repayment

capacity dan mengganggu going concern

korporasi. Berdasarkan proyeksi world bank

(posisi Oktober 2019), harga energi cenderung

turun pada tahun 2019 dan 2020 sehingga

menahan kenaikan biaya produksi korporasi.

Sumber : World Bank, proyeksi Oktober 2019

Sebaliknya, harga internasional komoditas ekspor unggulan Jawa Timur diperkirakan meningkat pada

tahun 2019 dan 2020, sehingga dapat menjadi potensi peningkatan nominal ekspor. Di sisi lain, harga

komoditas internasional yang menjadi bahan baku impor juga diperkirakan meningkat, sehingga dapat

mendorong peningkatan biaya produksi dan mengurangi margin korporasi. Peningkatan harga bahan

baku impor tersebut mayoritas terjadi pada industri makanan dan minuman yang umumnya dijual di pasar

domestik (minor currency missmatch).

4.2.1.4. Eksposur Perbankan pada Sektor Korporasi

Penyaluran Kredit Korporasi di Perbankan Jawa Timur

Pertumbuhan kredit korporasi pada perbankan di Jawa Timur pada periode laporan meningkat

dibandingkan triwulan III 201953

. Berdasarkan nominal, kredit korporasi masih didominasi oleh kredit

modal kerja (KMK), sedangkan berdasarkan pertumbuhannya, kredit investasi (KI) korporasi tumbuh lebih

tinggi54

. Peningkatan KMK korporasi disebabkan oleh sektor pertambangan dan penggalian, penyediaan

akomodasi dan penyediaan makan minum, serta listrik, gas dan air, sementara pertumbuhan KI korporasi

terutama didorong oleh sektor perdagangan besar dan eceran55

.

Risiko kredit korporasi menurun (dari rasio NPL 4,3% menjadi 3,8%) disebabkan oleh KMK

korporasi. Penurunan rasio NPL korporasi terutama ditopang oleh perbaikan NPL pada sektor industri

pengolahan, real estate, dan konstruksi. Dengan demikian, dapat diindikasikan bahwa bank telah

53 Pertumbuhan kredit Korporasi pada triwulan IV 2019 sebesar 5,75% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan III 2019 (4,34%-yoy).

54 KMK korporasi mendominasi 74,75% penyaluran kredit korporasi. Berdasarkan pertumbuhannya, KMK meningkat (dari 2,27%,

yoy pada triwulan III 2019 menjadi 4,21%-yoy pada triwulan ini), sedangkan KI melambat (dari 11,54%-yoy menjadi 10,77%-yoy).

55 Peningkatan KMK sektor pertambangan dan penggalian naik dari -68,04% (yoy) di triwulan III 2019 menjadi -10,09% (yoy) di

triwulan IV 2019, sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum (naik dari -17,19%-yoy menjadi 6,44%-yoy), serta

sektor listrik, gas dan air (naik dari -8,92%-yoy menjadi -2,38%-yoy). Peningkatan pertumbuhan KI didorong oleh KI sektor

perdagangan besar dan eceran (dari -1,80% menjadi 14,18%).

Page 95: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

74

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan kredit bermasalah antara lain restrukturisasi utang

sehingga dapat menahan kenaikan NPL.

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 4.4 Pertumbuhan Kredit Korporasi Sektor Utama

Jawa Timur

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 4.5 Rasio NPL Kredit Korporasi Sektor Utama

Jawa Timur

Kredit Modal Kerja (KMK) Korporasi

Peningkatan KMK korporasi didorong oleh sektor pertambangan dan penggalian, penyediaan

akomodasi dan penyediaan makan minum, serta listrik, gas dan air . Meningkatnya KMK sektor

pertambangan dan penggalian antara lain disebabkan oleh sub sektor pertambangan minyak dan gas

bumi (naik dari -83,28%-yoy menjadi -37,15%, yoy) dan sub sektor pertambangan bijih tembaga (naik

dari -77,94%-yoy menjadi -29,20%, yoy). Hal ini sejalan dengan adanya cadangan minyak baru yang

ditemukan yang berlokasi di antara Jawa Tengah dan Jawa Timur serta peningkatan penjualan ekspor

tembaga yang menjadi salah satu kontributor terbesar dalam ekspor nonmigas.

Grafik 4.6 Pertumbuhan KMK Kredit Korporasi Grafik 4.7 Rasio NPL KMK Kredit Korporasi

Kualitas KMK membaik, tercermin dari penurunan NPL KMK khususnya pada sektor industri

pengolahan serta perdagangan besar dan eceran. NPL KMK mencapai 4,17% menurun dibandingkan

triwulan sebelumnya (4,72%), dengan NPL terendah berasal dari sektor listrik, gas, dan air (0,00%). Secara

nominal, NPL KMK juga menurun Rp931 miliar (turun 8,14%, qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya.

Secara sektoral, penurunan terbesar NPL didorong oleh sektor industri pengolahan khususnya oleh

subsektor industri barang dari plastik (dari NPL 9,68% menjadi 9,36%) dan sektor real estate, usaha

persewaan, dan jasa perusahaan khususnya subsektor Real Estate Perumahan Sederhana - Perumnas (dari

NPL 35,80% menjadi 26,44%).

Page 96: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

75

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Kredit Investasi (KI) Korporasi

Pertumbuhan KI korporasi sedikit melambat namun masih lebih tinggi daripada pertumbuhan KMK,

didorong oleh sektor industri pengolahan. Tingginya pertumbuhan KI sektor perdagangan besar dan

eceran didorong oleh subsektor penjualan mobil (tumbuh 115,54%-yoy) dan perdagangan besar bahan

bakar gas, cair, dan padat, serta produk sejenis (tumbuh 16,88%). Peningkatan KI pada subsektor

dimaksud ditengarai untuk mengantisipasi kenaikan permintaan alas kaki dan produk cetak pada momen

Natal, Tahun Baru, serta Pemilu yang akan berlangsung pada tahun 2020.

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 4.8 Pertumbuhan KI Kredit Korporasi

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 4.9 Rasio NPL KI Kredit Korporasi

Sejalan dengan NPL KMK korporasi, NPL KI korporasi juga mengalami penurunan (dari 3,17%

menjadi 2,72%) disebabkan penurunan nominal NPL sektor industri pengolahan serta penyediaan

akomodasi dan makan minum. Penurunan NPL di sektor industri pengolahan terutama disebabkan oleh

perbaikan NPL sub sektor industri logam dasar besi dan baja sedangkan dari sektor penyediaan akomodasi

dan makan minum terutama ditopang oleh sub sektor Restoran / Rumah Makan.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Korporasi di Perbankan Jawa Timur

Pertumbuhan DPK Korporasi di perbankan terus mengalami peningkatan56

, disebabkan oleh

komponen giro dan tabungan. DPK korporasi masih didominasi oleh giro (52,36%), disusul oleh

deposito (41,06%) dan tabungan (6,58%). Peningkatan pertumbuhan giro terjadi pada kelompok Bank

Swasta Nasional serta Bank Asing dan Campuran serta BPD. Sedangkan pertumbuhan tabungan hanya

terjadi pada kelompok Bank Persero, Bank Asing dan Campuran serta BPD.

Secara umum suku bunga DPK korporasi sedikit menurun, terutama didorong oleh penurunan pada

komponen deposito. Suku bunga DPK korporasi pada triwulan IV 2019 sebesar 3,58%, menurun

dibandingkan triwulan sebelumnya (3,82%). Suku bunga giro korporasi tercatat menurun dari 1,78%

pada triwulan II 2019 menjadi 1,75% pada periode laporan. Penurunan tersebut mengindikasikan adanya

penurunan kebutuhan dana likuid oleh korporasi pada periode laporan. Berdasarkan jenis bank,

penurunan suku bunga tabungan korporasi terjadi pada semua bank dengan penurunan terbesar terbesar

terjadi pada kelompok BPD serta Bank Asing dan Campuran.57

56 DPK Korporasi tumbuh 0,06% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2019 yang tumbuh -4,33% (yoy). Berdasarkan

komponennya, peningkatan didorong oleh giro (dari tumbuh -12,69% menjadi -4,30%) dan tabungan (dari tumbuh -5,97%

menjadi -0,84%), sedangkan deposito masih mengalami penurunan (dari 7,72% menjadi 6,41%).

57 Suku bunga DPK Korporasi pada kelompok BPD sebesar 2,95% (yoy) di triwulan IV 2019, menurun dibandingkan triwulan

sebelumnya (3,67%, yoy) dan suku bunga kelompok Bank Asing dan Campuran sebesar 3,22% (yoy) di triwulan IV 2019,

menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (3,86%, yoy).

Page 97: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

76

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 4.10 Perkembangan DPK Korporasi

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 4.11 Pangsa dan Suku Bunga DPK Korporasi

4.2.2. Asesmen Sektor Rumah Tangga

4.2.2.1 Sumber Kerentanan Sektor Rumah Tangga

Faktor utama yang dapat memberikan tekanan pada kinerja sektor rumah tangga di Jawa Timur

yaitu Tingkat Pendapatan dan Kinerja Konsumsi Rumah Tangga (RT) Jawa Timur. Berdasarkan hasil

Survei Konsumen Bank Indonesia Jawa Timur, pada triwulan IV 2019 tingkat penghasilan RT mengalami

sedikit penurunan namun diiringi peningkatan ketersediaan tenaga kerja di Jawa Timur. Di sisi lain, tingkat

konsumsi masyarakat menurun yang tercermin dari pelemahan konsumsi RT58

.

Sumber : Survei Konsumen (diolah)

Grafik 4.12 Indeks Penghasilan & Ketersediaan Tenaga

Kerja Saat Ini

Sumber : Survei Konsumen (diolah)

Grafik 4.13 Ekspektasi Penghasilan dan Ketersediaan

Lapangan Kerja 6 bulan y.a.d.

Ke depan, masyarakat tetap optimis akan terdapat peningkatan penghasilan pada triwulan IV 2019

dengan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2019, sejalan dengan pola bonus akhir tahun

karyawan di beberapa korporasi. Optimisme diantaranya karena adanya ekspektasi positif di tahun 2020

paska Pilpres. Sementara itu, lebih tingginya ekspektasi penghasilan menyambut tahun 2020. Lebih lanjut,

berdasarkan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja 6 (enam) bulan yang akan datang, masyarakat

memperkirakan peningkatan ketersediaan lapangan kerja pada triwulan IV 2019 seiring dengan perayaan

Natal dan Tahun Baru. Dengan demikian, sumber kerentanan sektor RT yang bersumber dari tingkat

penghasilan sangat rendah, mengingat adanya rencana kenaikan UMR 8,51% di 2020, sehingga tidak

mengganggu stabilitas sektor RT secara signifikan.

58 Konsumsi RT pada PDRB Jawa Timur di triwulan IV 2019 tumbuh 2,81%(yoy), relatif melambat dibandingkan triwulan III 2019

(4,76 persen, yoy) dan lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2018 (4,74 persen, yoy).

Page 98: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

77

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

4.2.2.2. Kinerja Keuangan Rumah Tangga

Kinerja konsumsi rumah tangga meningkat pada triwulan IV 2019, sebagai dampak perayaan natal

dan tahun. Alokasi pengeluaran sektor RT pada triwulan ini masih didominasi oleh konsumsi (69,31%)

dan tabungan (18,82%)59

.

Peningkatan konsumsi masyarakat pada

triwulan ini tercermin dari naiknya alokasi

konsumsi dibandingkan triwulan sebelumnya

(dari 65,88% menjadi 69,31%). Masyarakat

meningkatkan konsumsi dan melakukan

deleveraging menggunakan tabungannya

sehingga alokasi tabungan berkurang. Hal

tersebut diperlihatkan oleh deselerasi

penghimpunan DPK RT pada sektor perbankan

dengan risiko kredit yang tetap terjaga.

Sumber : Survei Konsumen (diolah)

Grafik 4.14 Alokasi Pengeluaran RT

Hal ini mengindikasikan bahwa sektor RT Jawa Timur telah memiliki ketahanan yang sangat terjaga serta

manajemen yang cukup baik untuk mengalokasikan penghasilan yang diterimanya sehingga tidak

mengganggu kewajiban dan kebutuhan berjaga-jaga lainnya.

Peningkatan alokasi konsumsi mayoritas terjadi pada masyarakat dengan ke lompok penghasilan

Rp1,1 - 2 juta per bulan. Sebanyak 70,12% masyarakat mengalami peningkatan penghasilan pada

triwulan IV 2019, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya sebesar 68,22%.

Berdasarkan kelompok penghasilan, peningkatan penghasilan yang tertinggi juga terjadi pada kelompok

RT dengan penghasilan Rp5,1-6 juta per bulan. Berdasarkan sektor ekonomi, kenaikan penghasilan

tersebut utamanya terjadi pada sektor jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan jasa lainnya. Hal ini sejalan

dengan kinerja ketiga sektor tersebut dalam PDRB Jawa Timur. Kinerja sektor jasa asuransi meningkat (dari

tumbuh 3,03% menjadi 5,70%, yoy) dan kinerja sektor jasa lainnya meningkat (dari tumbuh 6,51%

menjadi 7,11%, yoy).

Tabel 4. 4 Komposisi Konsumsi, Cicilan dan Tabungan Berdasarkan Pendapatan per Bulan

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia (diolah)

Peningkatan alokasi pinjaman RT terjadi walaupun belum cukup mendorong peningkatan

pertumbuhan kredit sektor RT. Penurunan alokasi pinjaman terjadi selama triwulan III ke triwulan IV

2019 dari 12,50% menjadi 12,25%. Penurunan alokasi pinjaman tersebut turut berkontribusi terhadap

perlambatan kredit sektor RT di perbankan (dari tumbuh 6,19% menjadi 5,70%, yoy). Walaupun

59 Berdasarkan hasil Survei Konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur terhadap 500 Rumah Tangga di Jawa

Timur

Pengeluaran/Bulan Rp 1 - 2 Jt Rp 2,1 - 3 JtRp 3,1 - 4 JtRp 4,1 - 5 JtRp 5,1 - 6 JtRp 6,1 - 7 Jt Rp 7,1 - 8 Jt > Rp 8 Jt Average

Konsumsi 68.22 69.37 65.63 64.06 65.34 59.44 55.00 53.13 67.99

Pinjaman 10.80 13.49 16.42 16.37 11.86 20.56 20.00 30.00 12.50

Tabungan 21.19 17.53 18.12 19.56 22.80 20.00 25.00 16.88 19.75

Pengeluaran/Bulan Rp 1 - 2 Jt Rp 2,1 - 3 JtRp 3,1 - 4 JtRp 4,1 - 5 JtRp 5,1 - 6 JtRp 6,1 - 7 Jt Rp 7,1 - 8 Jt > Rp 8 Jt Average

Konsumsi 70.12 69.48 66.87 67.75 67.99 60.79 60.63 61.25 69.31

Pinjaman 10.35 13.48 15.25 16.31 14.17 23.68 20.00 20.63 12.25

Tabungan 20.00 17.32 17.99 16.12 18.28 15.53 19.38 18.13 18.82

Triwulan III 2019

Triwulan IV 2019

Page 99: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

78

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

pertumbuhan kredit sektor RT mengalami penurunan, hal tersebut tidak mempengaruhi ketepatan

pembayaran sektor RT di perbankan, tercermin dari rasio NPL kredit RT yang membaik (dari 1,64%

menjadi 1,48%).

Tabel 4. 5 Komposisi Debt Service Ratio (DSR) berdasarkan Tingkat Pendapatan per Bulan

TMP: Tidak Memiliki Pinjaman

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia

Pangsa RT yang tidak memiliki pinjaman meningkat, sejalan dengan perlambatan pertumbuhan

kredit RT. Pangsa sektor RT yang tidak memiliki pinjaman mencapai 51,88% meningkat dibandingkan

triwulan sebelumnya (49,02%) dan utamanya terjadi pada RT dengan kelompok pengeluaran Rp1-2 juta.

Hal ini sejalan dengan pertumbuhan kredit RT yang juga melambat (dari 6,19% menjadi 5,70%, yoy).

Sebaliknya, pangsa sektor RT yang tidak dapat menabung berkurang dari 19,12% menjadi 18,32% dan

juga terutama terjadi pada kelompok pengeluaran Rp1-2 juta. Hal ini mengindikasikan adanya kebutuhan

pengeluaran sektor RT berpenghasilan rendah yang dibiayai dengan menggunakan penghasilan sendiri

dan bukan melalui kredit. Peningkatan pangsa sektor RT yang tidak dapat menabung tersebut

menyebabkan pertumbuhan DPK sektor RT di perbankan melambat (dari tumbuh 9,65% menjadi 8,45%).

Tabel 4. 6 Komposisi Tabungan berdasarkan Tingkat Pendapatan per Bulan

TBM: Tidak Bisa Menabung

Sumber : Survei Konsumen Bank Indonesia

4.2.2.3. Eksposur Perbankan pada Sektor RT

Dana Pihak Ketiga Sektor RT di Perbankan

Dana sektor RT Jawa Timur mendominasi 73,14% DPK perbankan dan 96,49% diantaranya

ditempatkan dalam bentuk tabungan dan deposito60

. Berdasarkan pertumbuhannya, tabungan

mengalami kenaikan pertumbuhan tertinggi, sedangkan deposito dan giro mengalami perlambatan61

.

Penurunan pertumbuhan DPK RT tersebut diindikasikan lebih karena adanya kebutuhan produktif

60 DPK RT mencapai Rp424,8 triliun, terdiri dari giro Rp14,9 triliun, tabungan Rp235,6 triliun, dan deposito Rp174,3 triliun.

61 Pertumbuhan komponen DPK RT pada triwulan IV 2019 dibandingkan triwulan III 2019 yaitu: Tabungan (dari tumbuh 8,48%

menjadi 8,79%), Deposito (dari tumbuh 12,13% menjadi 9,26%), dan Giro (dari tumbuh 0,57% menjadi -3,52%).

Pengeluaran/Bulan 0-10% 10%-20%20%-30% >30% TMP Pengeluaran/Bulan TMP 0-10% 10%-20% 20%-30% >30%

Rp 1 - 2 Juta 0.34 5.62 13.96 3.02 30.75 Rp 1 - 2 Juta 0.69 -0.11 -0.65 0.42 -0.88

Rp 2,1 - 3 Juta 0.27 3.33 7.38 2.79 13.35 Rp 2,1 - 3 Juta -0.46 -0.19 -0.27 -0.31 -0.92

Rp 3,1 - 4 Juta 0.11 1.72 3.29 1.26 4.40 Rp 3,1 - 4 Juta 0.08 -0.08 0.46 -0.88 -0.50

Rp 4,1 - 5 Juta 0.04 0.31 1.19 0.50 1.38 Rp 4,1 - 5 Juta 0.19 0.00 -0.50 -0.42 -0.19

Rp 5,1 - 6 Juta 0.15 0.57 0.76 0.50 1.68 Rp 5,1 - 6 Juta 0.42 0.11 0.27 -0.31 0.04

Rp 6,1 - 7 Juta 0.00 0.11 0.15 0.23 0.23 Rp 6,1 - 7 Juta 0.04 -0.04 0.04 -0.19 0.11

Rp 7,1 - 8 Juta 0.00 0.04 0.19 0.04 0.04 Rp 7,1 - 8 Juta 0.00 0.00 0.00 0.15 0.00

> Rp 8 Juta 0.00 0.04 0.11 0.08 0.08 > Rp 8 Juta 0.04 0.00 -0.04 0.04 0.00

Total 0.92 11.74 27.04 8.41 51.89 Total 0.99 -0.31 -0.69 -1.49 -2.33

Triwulan IV 2019 (DSR) Triwulan IV 2019 (PERUBAHAN DSR v.s. Tw III 2019)

Pengeluaran/Bulan TBM 0-10% 10%-20%20%-30% >30% Pengeluaran/Bulan TBM 0-10% 10%-20% 20%-30% >30%

Rp 1 - 2 Juta 9.02 2.14 12.85 22.29 7.38 Rp 1 - 2 Juta -0.80 -0.19 1.07 0.11 -0.73

Rp 2,1 - 3 Juta 5.62 1.64 6.00 10.90 2.94 Rp 2,1 - 3 Juta -0.69 -0.54 -0.46 -0.19 -0.27

Rp 3,1 - 4 Juta 2.10 0.50 2.52 4.59 1.07 Rp 3,1 - 4 Juta -0.27 0.04 -0.69 -0.04 0.04

Rp 4,1 - 5 Juta 0.76 0.19 0.88 1.30 0.27 Rp 4,1 - 5 Juta -0.04 0.08 -0.27 -0.46 -0.23

Rp 5,1 - 6 Juta 0.54 0.11 1.11 1.53 0.38 Rp 5,1 - 6 Juta 0.15 -0.15 0.38 0.08 0.08

Rp 6,1 - 7 Juta 0.23 0.00 0.19 0.23 0.08 Rp 6,1 - 7 Juta 0.15 -0.04 -0.11 -0.04 0.00

Rp 7,1 - 8 Juta 0.00 0.00 0.11 0.19 0.00 Rp 7,1 - 8 Juta 0.00 -0.04 0.11 0.08 0.00

> Rp 8 Juta 0.04 0.00 0.19 0.04 0.04 > Rp 8 Juta -0.04 0.00 0.11 -0.04 0.00

Total 18.32 4.59 23.86 41.07 12.16 Total -1.53 -0.84 0.15 -0.50 -1.11

Triwulan IV 2019 (TABUNGAN) Triwulan IV 2019 (PERUBAHAN TABUNGAN v.s. Tw III 2019)

Page 100: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

79

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

terutama di sektor UMKM. Hal ini tercermin dari penurunan suku bunga DPK sektor RT di perbankan (dari

3,26% menjadi 3,06%), sehingga perlambatan pertumbuhan DPK dipengaruhi oleh adanya penurunan

suku bunga serta alternatif investasi retail di surat utang pemerintah.

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 4.15 Komposisi DPK Sektor RT

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 4.16 Pertumbuhan DPK Sektor RT

Berdasarkan komponennya, suku bunga deposito, giro, dan tabungan menunjukkan adanya penurunan62

.

Deposito RT memiliki pertumbuhan yang paling tinggi diantara kelompok DPK, utamanya terjadi pada

deposito jangka pendek (1-6 bulan) yang mendominasi 88,47% deposito sektor RT. Preferensi sektor RT

untuk menyimpan dananya pada instrumen DPK berjangka waktu pendek diindikasikan untuk

memudahkan pencairan apabila membutuhkan dana sewaktu-waktu sejalan dengan masih tinggi faktor

ketidakpastian.

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 4.17 Perkembangan Suku Bunga DPK RT

Sumber : Laporan Bank Umum (diolah)

Grafik 4.18 Proporsi Kredit Sektor RT Jawa Timur

Kredit Sektor RT di Perbankan

Pertumbuhan kredit RT masih dalam trend melambat, utamanya pada Kredit Pemilikan Apartemen

(KPA) dan kredit Ruko/Rukan63

. Perlambatan terdalam terjadi pada KPA (dari tumbuh 18,3% menjadi

hanya satu digit pertumbuhan 8,7%), dan Kredit Ruko/Rukan (dari penurunan 0,21% menjadi penurunan

2,27%). Dari kegiatan liason hal ini juga didukung dengan tutupnya kios-kios tenant di pusat perbelanjaan

dan over ekspansi pembangunan ruko di periode-periode sebelumnya. Dari sisi perbankan, NPL dari kredit

Ruko/Rukan meningkat tajam dari 5,89 ke 6,44 di Tw IV 2019 yang meningkatkan keengganan perbankan

untuk membiayai kredit Ruko/Rukan. KKB juga mengalami penurunan dari pertumbuhan 1,89 % di Tw III

62 Seluruh suku bunga mengalami penurunan. Suku bunga giro RT turun (dari 1,30% menjadi 1,29%), suku bunga tabungan turun

(dari 1,11% menjadi 1,02%), suku bunga deposito turun (dari 6,06% menjadi 5,80%).

63 Kredit RT mencapai Rp163,5 triliun, tumbuh 5,70% (yoy) melambat dibandingkan triwulan III 2019 (6,19%, yoy)

Page 101: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

80

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

2019 menjadi 0,41% di Tw IV 2019 sejalan dengan penurunan penjualan kendaraan bermotor di Jawa

Timur, utamanya kendaraan roda dua. Risiko kredit RT menurun (dari NPL 1,64% menjadi 1,48%)

didorong oleh penurunan NPL KPR 0,20% qtq), dan KKB (terkontraksi 0,21%-qtq). Adapun

perkembangan beberapa kredit sektor RT di triwulan IV 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 7 Perkembangan Kinerja dan Risiko Kredit Sektor RT

Kinerja Kredit Risiko

Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Pertumbuhan KPR melambat (dari 8,89%

menjadi 8%).

Penurunan pencairan kredit KPR terdalam terjadi pada KPR

rumah subsidi s.d tipe 21 (dari penurunan 3,88% menjadi

penurunan sebesar 8,89%).

Suku bunga KPR turun (dari 9,34% menjadi 9,06%),

dengan peningkatan terbesar pada KPR tipe 22-70 (dari

9,53% menjadi 9,22%).

Perlambatan KPR sejalan dengan masih lesunya penjualan

properti dan masih lemahnya daya beli masyarakat

NPL KPR menurun (dari 2,48%

menjadi 2,28%), Nominal NPL juga

terkontraksi 6,20% (qtq).

NPL tertinggi ada pada KPR tipe >70 (dari

3,80% menjadi 3,57%).

Nominal kredit dengan kolektibilitas 2

meningkat 4,59% (qtq) untuk kredit KPA

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)

Pertumbuhan KKB melambat (dari 1,89%

menjadi 0,41%).

Penyebab perlambatan adalah KKB untuk kendaraan

lainnya (dari tumbuh 38,95% menjadi 20,01%).

Suku bunga KKB turun (dari 10,32% menjadi 10,31%),

dengan peningkatan terbesar pada KKB kendaraan lainnya

dari 26,99 ke 25,71%

Perlambatan KKB disebabkan penurunan penjualan mobil

pribadi pada triwulan IV 2019

NPL KKB menurun dari 1,17%

menjadi 0,97%, khususnya pada

kendaraan lainnya (dari 5,23%

menjadi 3,77%)

Nominal NPL KKB juga menurun 17,12% (qtq).

Nominal kredit kolektibilitas 2 dan KKB

restrukturisasi, secara nominal juga menurun

8,28% dan 28,31% (qtq). Penurunan terbesar

kredit kolektibilitas 2 terjadi pada jenis truk.

Kredit Pemilikan Apartemen (KPA)

Pertumbuhan KPA melambat, dari 18,3%

menjadi 8,6%.

Perlambatan tertinggi KPA terjadi pada tipe 22-70 (dari

30,66% tumbuh melambat menjadi 18,38%)

Suku bunga KPA turun (dari 8,55% menjadi 8,38%),

terutama untuk KPA s.d. tipe 21.

Adanya penurunan kerjasama antara developer dengan

perbankan di Jawa Timur, masih mendorong pelemahan

pertumbuhan KPA.

Rasio NPL KPA naik (dari 0,64%

menjadi 0,74%) dan terjadi pada tipe

22-70 dan tipe >70.

Peningkatan rasio NPL disebabkan kenaikan

nominal KPA sebesar 1,62%, qtq.

Nominal kredit kolektibilitas 2 meningkat

4,59%, qtq.

Kredit Multiguna

Pertumbuhan kredit multiguna meningkat (dari

tumbuh 5,77%, yoy menjadi 6,13%).

Suku bunga kredit multiguna sedikit turun (dari 12,28%

menjadi 12,23%).

Penurunan kredit multiguna diindikasikan seiring dengan

upaya mempertahankan tingkat konsumsi serta kegiatan

keluarga seperti acara pernikahan.

NPL kredit multiguna sedikit turun

(dari 1,04% menjadi 0,90%),

demikian pula dengan nominal NPL

yang turun 10, 44,% (qtq).

Kredit multiguna dengan kolektibilitas 2

meningkat 5,29% (qtq), sejalan dengan

peningkatan alokasi pinjaman sektor RT.

Page 102: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

81

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Grafik 4.19 Perkembangan Kinerja Kredit, NPL dan Suku Bunga Kredit Rumah Tangga

4.3. KINERJA PERBANKAN

4.3.1. Asesmen Kinerja Perbankan

4.3.1.1 Kondisi Umum

Intermediasi perbankan di Jawa Timur pada triwulan IV 2019 membaik, didorong oleh peningkatan

pertumbuhan kredit. Loan to deposit ratio (LDR)64

perbankan di Jawa Timur pada triwulan IV 2019

mencapai 101,67%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 98,91%.

Kondisi tersebut ditopang oleh akselerasi

pertumbuhan kredit sebesar 3,00% (qtq) lebih

tinggi dibandingkan dengan DPK yang hanya

tumbuh 0,20% (qtq)65

. Pertumbuhan kredit ini

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya

yang hanya tumbuh 1,17% (qtq). Tingginya

aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat pada

triwulan IV 2019 menjadi salah satu pendorong

meningkatnya kebutuhan kredit, baik oleh sektor

korporasi maupun rumah tangga66

. Grafik 4.20 Perkembangan kredit dan DPK perbankan

di Jawa Timur

Posisi perbankan Jawa Timur dalam perkembangan sistem keuangan Nasional pada triwulan IV 2019

relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. Dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia,

penyaluran kredit Jawa Timur menyumbang 10,39% dari total kredit Nasional atau tertinggi ketiga setelah

DKI Jakarta dan Jawa Barat. Demikian pula dengan penghimpunan DPK, Jawa Timur merupakan

kontributor DPK terbesar kedua dengan pangsa 9,69%. Posisi tersebut stabil dibandingkan triwulan

64 Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan perbandingan antara jumlah kredit atau pembiayaan yang disalurkan bank terhadap Dana

Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun bank.

65 Jumlah Kredit perbankan (lokasi proyek) di Jawa Timur mencapai Rp590,6 triliun, sedangkan penghimpunan DPK mencapai

Rp580,8 triliun. Kredit lokasi proyek adalah kredit yang disalurkan oleh semua perbankan, yang lokasi proyek atau debiturnya

berada di Jawa Timur.

66 Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 sebesar 5,54% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya

yang mencapai 5,32% (yoy).

Page 103: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

82

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

sebelumnya, namun terdapat sedikit peningkatan pangsa kredit dan penurunan pangsa DPK Jawa Timur

terhadap perbankan Nasional.

Grafik 4.21 Posisi Penyaluran Kredit Perbankan Jawa

Timur terhadap Nasional

Grafik 4.22 Posisi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

(DPK) Perbankan Jawa Timur terhadap Nasional

Dari sisi intermediasi perbankan, Jawa Timur memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan Nasional67

.

Kondisi ini karena masih kondusifnya prospek perekonomian Jawa Timur, sehingga menarik berbagai

pelaku ekonomi untuk menjalankan aktivitas usaha di Jawa Timur dan mendorong pertumbuhan kredit.

4.3.1.2 Perkembangan DPK Bank Umum

Pertumbuhan DPK di Jawa Timur sedikit melambat, terutama disebabkan penurunan pertumbuhan

deposito68

. Perlambatan pertumbuhan komponen deposito terjadi pada kelompok bank pemerintah dan

bank swasta nasional.

Perlambatan pertumbuhan DPK perbankan

sejalan dengan penurunan suku bunga DPK

perbankan (dari 3,43% menjadi 3,14%).

Rendahnya pertumbuhan DPK perbankan

mengindikasikan adanya peningkatan

konsumsi sejalan dengan prospek

pertumbuhan konsumsi swasta dan

pemerintah untuk memenuhi kebutuhan akhir

tahun 2019.

Grafik 4.23 Pertumbuhan DPK di Jawa Timur & komponennya

Berdasarkan valuta, DPK Rupiah tumbuh lebih tinggi dibandingkan DPK valas69

. Kondisi mengindikasikan

tingginya transaksi ekonomi domestik, seiring dengan belum stabilnya perekonomian global. Berdasarkan

jangka waktu, terdapat pergeseran pertumbuhan deposito dibandingkan triwulan sebelumnya. Preferensi

masyarakat pada triwulan ini mengarah pada deposito dengan jangka waktu 1-3 bulan, bergeser

dibandingkan triwulan sebelumnya yang mayoritas berjangka waktu 3-6 bulan. Hal ini mencerminkan

kebutuhan likuiditas masyarakat bukan dalam jangka menengah melainkan untuk memenuhi pengeluaran

dalam jangka pendek.

67 LDR Jawa Timur mencapai 101,67%, lebih tinggi dibandingkan LDR Nasional (94,87%).

68 Pada triwulan IV 2019, pertumbuhan DPK menurun dari tumbuh 8,75% di triwulan sebelumnya menjadi 7,16%. Pendorong

perlambatan adalah komponen deposito (dari 11,91% menjadi 6,27%), sedangkan pertumbuhan giro meningkat (dari 3,82%

menjadi 5,87%) dan pertumbuhan tabungan meningkat (dari 7,74% menjadi 8,53%).

69 DPK Rupiah tumbuh 7,41% (yoy) dan DPK valas tumbuh 4,30% (yoy).

-5

0

5

10

15

20

350

400

450

500

550

600

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

DPK (Rp, lhs) g_DPK g_Giro

g_Tabungan g_Deposito

Triliun Rp %, yoy

Page 104: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

83

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Grafik 4.24 Posisi Penghimpunan DPK Perbankan di Jawa

Timur berdasarkan kegiatan Bank

Grafik 4.25 Pangsa DPK Bank Umum Konvensional

dan Bank Umum Syariah

Berdasarkan kegiatan bank, penghimpunan DPK di Jawa Timur masih didominasi oleh DPK bank

umum konvensional, yaitu mencapai 94,01% dari total DPK. Sementara berdasarkan pertumbuhannya,

DPK Bank Umum syariah mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan DPK Bank Umum

konvensional70

. Peningkatan pertumbuhan DPK Syariah sejalan dengan tingkat suku bunga atau bagi hasil

DPK perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan DPK perbankan konvensional sehingga dapat menarik

minat para deposan untuk menempatkan dananya pada DPK syariah 71

.

Grafik 4.26 Pertumbuhan dan Tingkat Suku Bunga DPK

Konvensional dan Syariah

Grafik 4.27 Trend dan Normalitas Pertumbuhan DPK

Perbankan di Jawa Timur

Berdasarkan jenis DPK, perbankan syariah cenderung memberikan bagi hasil yang lebih tinggi untuk

komponen tabungan. Hal ini menunjukkan arah kebijakan perbankan syariah untuk meningkatkan

penghimpunan dana murah, sehingga dapat mengurangi biaya operasional. Sebaliknya perbankan

konvensional memberikan suku bunga yang lebih tinggi untuk komponen deposito dan Giro, sehingga

dapat mendorong peningkatan penghimpunan dana dalam nominal yang lebih besar. Meskipun dalam

waktu 8 (delapan) tahun terakhir terdapat trend penurunan pertumbuhan DPK perbankan di Jawa Timur,

namun kondisi tersebut masih dalam batas koridor pertumbuhan yang sesuai dengan perkembangan

perekonomian Jawa Timur.

70 DPK perbankan syariah tumbuh 18,30% (yoy), sedangkan perbankan konvensional tumbuh 6,52% (yoy).

71 Bagi hasil DPK Syariah sebesar 3,71%, sedangkan suku bunga DPK Konvensional sebesar 3,10%.

Page 105: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

84

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

4.3.1.3 Perkembangan Kredit Bank Umum

Penyaluran kredit perbankan pada triwulan ini melambat, utamanya disebabkan oleh kredit modal

kerja (KMK)72

. Perlambatan pertumbuhan KMK utamanya terjadi pada sektor Konstruksi; Listrik, Gas dan

Air; serta Pertanian, Perburuan dan Kehutanan.

Grafik 4.28 Pertumbuhan Kredit di Jawa Timur dan

komponennya

Grafik 4.29 Penyaluran Kredit Modal Kerja secara

Sektoral

Perlambatan KMK sektor Konstruksi disebabkan oleh subsektor Bangunan Jalan Raya (turun -66,93%-yoy),

subsektor Bangunan Jalan dan Jembatan Kereta Api (turun -45,90%-yoy), serta Konstruksi Gedung

Lainnya (turun -39,73%-yoy), yang diindikasikan karena adanya pembayaran dari pekerjaan konstruksi

seiring selesainya proyek jalan tol di Jawa Timur pada akhir tahun 2019. Hal tersebut sejalan dengan

penurunan pertumbuhan konstruksi pada PDRB Jawa Timur sebesar 5,63% (yoy) yang lebih rendah dari

triwulan sebelumnya sebesar 5,89% (yoy).

Perlambatan KMK sektor Listrik, Gas dan Air disebabkan oleh perlambatan kredit subsektor Gas (turun -

36,80%-yoy) serta Pengadaan dan Penyaluran Air Bersih (turun -9,82%-yoy) sejalan dengan penjualan gas

kota yang mengalami penurunan sebesar 3,90% (qtq). Sementara pengadaan listrik dan gas pada PDRB

Jawa Timur juga mencatatkan pertumbuhan yang melambat sebesar 1,65% (qtq) dari triwulan

sebelumnya sebesar 2,98% (qtq).

Sementara itu, perlambatan KMK sektor

Pertanian, Perburuan dan Kehutanan

disebabkan oleh penurunan kredit subsektor

Perkebunan Tembakau (turun -19,70%-yoy),

Jasa Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

(turun -0,92%-yoy), serta Perkebunan

Tanaman Obat / Bahan Farmasi (turun -

3,96%-yoy), yang diindikasikan dengan

menurunnya produksi tanaman akibat

kemarau panjang.

Grafik 4.30 Perkembangan Suku Bunga Kredit Berdasarkan

Jenis Penggunaan

Hal tersebut sejalan dengan penurunan pertumbuhan untuk lapangan usaha pertanian pada PDRB Jawa

Timur sebesar -0,77% (yoy) yang lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 1,65% (yoy). Dari sisi

72 Pertumbuhan kredit melambat (dari 6,93%, yoy menjadi 6,89%) dan terjadi pada Kredit Modal Kerja (dari 5,48% menjadi 5,19%)

dan Kredit Konsumsi (dari 5,82% menjadi 5,49%), sedangkan Kredit Investasi mengalami peningkatan (dari 13,65% menjadi

15,26%).

Page 106: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

85

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

suku bunga, suku bunga kredit perantara keuangan relatif menurun dengan penurunan terbesar pada jasa

penunjang asuransi dan dana pensiun sehingga dapat meningkatkan potensi penyaluran kredit ke depan.

Berdasarkan sektor ekonomi secara umum, perlambatan kredit disebabkan oleh sektor Konstruksi;

Listrik, Gas dan Air; serta Pertanian, Perburuan dan Kehutanan. Pada triwulan ini, pertumbuhan

penyaluran kredit sektor konstruksi tidak sekuat periode sebelumnya. Melambatnya kredit sektor

Konstruksi disebabkan oleh Bangunan Jalan dan Jembatan Kereta Api (turun -37,58%-yoy), Bangunan

Jalan Raya (turun -28,46%-yoy), serta Bangunan Jalan Tol (turun -23,59%-yoy) yang diindikasikan karena

adanya pembayaran dari pekerjaan konstruksi terutama untuk pembangunan jalan tol. Hal tersebut karena

sejumlah ruas jalan tol di Jawa Timur sebagian besar telah beroperasi pada akhir tahun 2019 untuk

mempersiapkan libur Natal dan tahun baru. Dari total panjang jalan tol di Jawa Timur yang direncanakan

sepanjang 619,46 km, sepanjang 403,03 km jalan tol (65% dari rencana) beroperasi pada akhir tahun

2019.

Grafik 4.31 Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Sektor

Ekonomi Utama Jawa Timur

Grafik 4.32 Pertumbuhan Kredit Sub Sektor Konstruksi

Sementara di sektor Listrik, Gas dan Air, perlambatan penyaluran kredit didorong oleh subsektor Gas

(turun -15,06%-yoy) seiring dengan rendahnya kebutuhan modal kerja untuk pembangunan infrastruktur

gas. Di sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan, perlambatan penyaluran kredit didorong oleh

subsektor Perkebunan Lada (turun -3032,50%-yoy), subsektor Pertanian Palawija Kedele (turun -

387,96%-yoy), serta subsektor Pertanian Hortikultura Sayuran (turun -147,17%-yoy). Penahan

perlambatan yang lebih dalam adalah pertumbuhan subsektor Perkebunan Tebu (naik 10,63%-yoy) seiring

dengan tingginya kebutuhan modal kerja untuk persiapan masa tanam dan subsektor Pembibitan dan

Budidaya Sapi Potong (turun 4,80%-yoy) seiring dengan masih tingginya permintaan daging sapi di Jawa

Timur.

Dari sisi kegiatan bank, mayoritas penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit Bank Umum

konvensional. Sebesar 96,76% total kredit perbankan Jawa Timur masih disalurkan oleh bank umum

konvensional, sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi pertumbuhan kredit, bank

umum konvensional melambat, sedangkan bank umum syariah meningkat73

. Risiko pembiayaan bank

umum syariah yang cukup rendah (rasio NPF : 3,71%) diindikasikan menjadi salah satu penyebab

peningkatan penyaluran pembiayaan.

73 Pertumbuhan kredit bank umum konvensional melambat dari 6,22% (yoy) pada triwulan III 2019 menjadi 6,17% (yoy) pada

triwulan ini, sedangkan pembiayaan bank umum syariah meningkat (dari 18,84% menjadi 19,40%).

Page 107: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

86

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Grafik 4.33 Posisi Kredit Perbankan di Jawa Timur

berdasarkan kegiatan Bank

Grafik 4.34 Pangsa Kredit Bank Umum Konvensional

dan Bank Umum Syariah

Pertumbuhan kredit perbankan di Jawa Timur sempat mengalami titik terendahnya pada tahun 2016.

Berdasarkan koridor pertumbuhan jangka menengah panjang, telah terdapat trend perlambatan

pertumbuhan kredit pada tahun 2018 namun demikian masih terdapat potensi peningkatan pertumbuhan

kredit ke depan. Hal ini sejalan dengan optimisme dunia usaha Jawa Timur74

, yang menunjukkan

perkiraan peningkatan penjualan domestik pada tahun 2019, sehingga kebutuhan modal kerja untuk

transaksi ekonomi masih cukup tinggi.

Grafik 4.35 Pertumbuhan dan Tingkat Suku Bunga

Kredit Konvensional dan Syariah

Grafik 4.36 Trend dan Normalitas Pertumbuhan Kredit

Perbankan di Jawa Timur

4.3.1.2. Kinerja Perbankan Secara Spasial

Penyaluran Kredit

Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik masih menjadi daerah yang mendominasi penyaluran kredit.

Sebesar 63,68% kredit disalurkan di Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kota Malang,

dan Kabupaten Malang. Kelima pusat penyaluran kredit tersebut mayoritas merupakan sentra industri dan

perdagangan, serta daerah dengan aktivitas ekonomi yang tinggi. Hal ini mengindikasikan permintaan

kredit lebih didominasi oleh daerah yang menjadi pusat-pusat perekonomian di Jawa Timur. Konsentrasi

tersebut sedikit menurun dibandingkan triwulan III 2019 yang sebesar 64,36%. Dari kelima daerah

tersebut, kenaikan pertumbuhan kredit yang tertinggi terjadi di Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.

Pendorong tingginya pertumbuhan kredit di Kota Surabaya disebabkan oleh sektor perdagangan besar

dan eceran, khususnya perdagangan makanan minuman dan tembakau; perdagangan dalam negeri besi

74 Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur

591

325

102164

555

311

94150

36 13 8 14

Total KMK KI KK Total KMK KI KK Total KMK KI KK

Total Bank Umum BU Konvensional BU Syariah

Tw III 2019 Tw IV 2019

Triliun Rp

94,40%

94,25%

94,43%

94,58%

94,34%

94,31%

93,81%

96,76%

5,60%

5,75%

5,57%

5,42%

5,66%

5,69%

6,19%

6,24%

50% 60% 70% 80% 90% 100%

I

II

III

IV

I

II

III

IV

20

18

20

19

BU Konvensional BU Syariah

9

10

11

12

13

14

15

0

5

10

15

20

25

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

g_Kredit Konvensional g_Kredit Syariah

SB_Kredit Konvensional (rhs) SB_Kredit Syariah (rhs)

0

5

10

15

20

25

30

g_Kredit Batas Atas Batas Bawah

Page 108: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

87

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

beton; serta penjualan mobil dan sepeda motor. Sementara itu di Kabupaten Gresik disebabkan oleh

sektor industri pengolahan, khususnya industri pupuk; industri semen, kapur dan gips, serta barang-

barang dari semen, dan kapur; serta industri logam dasar besi dan baja.

Grafik 4.37 Proporsi Kredit Bank Umum Spasial Terbesar Grafik 4.38 Pertumbuhan Kredit Bank Umum Spasial

Terbesar

Secara spasial, penyaluran kredit di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur masih didominasi oleh Kredit

Modal Kerja dan Kredit Konsumsi. Kota Kediri merupakan daerah dengan pangsa penyaluran KMK

terbesar di wilayahnya (76,87%) pada triwulan ini, sedangkan pangsa penyaluran KK yang terbesar terjadi

di Kabupaten Sampang (50,17%). Tingginya KMK di Kota Kediri disalurkan ke sektor industri pengolahan

(83,13% dari total KMK), khususnya industri rokok, serta industri bumbu rokok serta kelengkapan rokok

lainnya75

. Sementara itu, KK di Kabupaten Sampang seluruhnya disalurkan ke sektor penerima kredit

bukan lapangan usaha terutama untuk subsektor rumah tangga untuk pemilikan rumah tinggal,

kendaraan bermotor, dan multiguna lainnya.

Grafik 4.39 Komposisi Kredit Jenis Penggunaan Perbankan Kab/Kota Jawa Timur

Risiko kredit secara spasial membaik pada triwulan ini, didorong oleh penurunan nominal NPL.

Mayoritas Kabupaten/Kota di Jawa Timur memiliki rasio NPL di bawah threshold 5% kecuali Kota

Pasuruan, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo76

.

75 Pangsa penyaluran terhadap KMK Industri pengolahan utama di Kabupaten Kediri: industri rokok (pangsa 69,56%), serta industri

bumbu rokok serta kelengkapan rokok lainnya (pangsa 9,04%).

76 Terjadi peningkatan NPL yang cukup signifikan pada Kota Pasuruan (dari 5,66% menjadi 8,60%) dan Kabupaten Pasuruan (dari

5,23% menjadi 8,73%), sementara NPL Kabupaten Probolinggo mengalami peningkatan (dari 7,28% menjadi 7,94%).

34,8%

11,7%10,2%

3,5%3,4%

36,3%

Kota Surabaya Kab. GresikKab. Sidoarjo Kota MalangKab. Malang Lainnya

Tw IV

2019

35,2%

12,5%10,0%

3,5%3,1%

35,6%Tw III

20192,33

12,35 12,76

14,35

6,70

2,8

11,6 12,1

13,7

8,1

Kota Surabaya Kab. Gresik Kab. Sidoarjo Kota Malang Kab. Malang

Tw III 2019 Tw IV 2019

67

50 54 52 39 41 45 52

40 49 45 52

65 50

43

73

52 52 50 54

36 27

53 50 47 62

43 53

62 48

56 62

42 41 45 41

77

39

22

23 20 12

10 9 12

7 14

19 14

13

16

15 25

7

12 13 9

15

29 47 9 17

14

11

26 12 6

21 17 9

17 12 8 12

4

15

11 27 26

36 50 50

43 42 46 32

41 35 19

35 33 21

36 34 42

31 35 26

38 32 39 27 31 34 32 31 27 29

41 47 47 48

19

46

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Kab.

Gre

sik

Kab

. Si

do

arjo

Ka

b. M

ojo

kert

o

Ka

b.

Jom

ba

ng

Ka

b.

Sam

pa

ng

Kab.

Pam

ekas

an

Kab.

Su

men

ep

Kab.

Ban

gkal

an

Ka

b.

Bo

nd

ow

oso

Kab

. B

anyu

wan

gi

Ka

b.

Jem

be

r

Kab.

Mal

ang

Kab

. P

asu

ruan

Ka

b.

Pro

bo

lingg

o

Kab.

Lu

maj

ang

Kab.

Ked

iri

Kab.

Nga

nju

k

Kab.

Tul

unga

gung

Kab.

Tre

ngga

lek

Kab.

Blit

ar

Kab.

Mad

iun

Kab.

Nga

wi

Kab.

Mag

etan

Kab.

Po

noro

go

Ka

b. P

aci

tan

Kab.

Boj

one

gor

o

Kab

. Tu

ban

Kab.

Lam

ong

an

Kab.

Sit

ubon

do

Kota

Bat

u

Ko

ta S

ura

bay

a

Ko

ta M

ojo

kert

o

Kota

Mal

ang

Kota

Pas

uru

an

Kota

Pro

bolin

ggo

Kota

Blit

ar

Kota

Ked

iri

Ko

ta M

adiu

n

KMK KI KK

Page 109: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

88

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Grafik 4.40 NPL Bank Umum Kabupaten/Kota Jawa Timur

Peningkatan NPL yang cukup signifikan di Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan didorong oleh

peningkatan NPL sektor industri pengolahan (dari 11,60% menurun menjadi 11,95%) khususnya

subsektor Industri Rokok dan Industri Barang dari Plastik; serta penerima kredit bukan lapangan usaha.

Sementara itu, sedikit peningkatan NPL pada Kabupaten Probolinggo disebabkan adanya kredit

bermasalah pada sektor pertanian, perburuan dan kehutanan, khususnya subsektor makanan, minuman,

dan tembakau serta komoditi makanan dari hasil pertanian.

Penghimpunan Dana

Secara spasial, berdasarkan komponennya mayoritas penghimpunan DPK Kabupaten/Kota di Jawa

Timur masih didominasi oleh tabungan dan deposito. Secara rata-rata spasial, terdapat pergeseran

komposisi penghimpunan DPK dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari deposito dan giro menjadi

tabungan77

.

Grafik 4.41 Komposisi DPK Perbankan Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Timur

77 Dibandingkan triwulan III 2019, pada triwulan ini rata-rata pangsa tabungan naik (dari 62,51% menjadi 56,48%), sedangkan rata-

rata pangsa deposito turun (dari 26,82% menjadi 23,06%), dan rata-rata pangsa giro sedikit menurun (dari 16,70% menjadi

14,43%).

Page 110: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

89

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Terdapat penurunan suku bunga tabungan pada periode ini, sehingga pergeseran tersebut diindikasikan

lebih disebabkan karena kebutuhan transaksional masyarakat. Indeks Riil Penjualan Eceran (IRPE)78

menunjukkan peningkatan cukup signifikan untuk penjualan eceran makanan, minuman dan tembakau,

serta serta barang lainnya seperti sandang pada triwulan ini. Hal ini mencerminkan meningkatnya aktivitas

ekonomi masyarakat khususnya yang bersifat ritel atau eceran seiring peningkatan konsumsi pada saat

liburan natal dan tahun baru.

Penghimpunan DPK juga masih terkonsentrasi pada 5 (lima) kabupaten/kota utama, dengan pangsa

mencapai 75,74%. Dalam tiga periode terakhir, tidak terdapat perubahan daerah kontributor DPK, yaitu

masih terkonsentrasi di Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Kediri, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten

Gresik. Selain itu, mulai terdapat sedikit peningkatan pangsa konsentrasi dari kelima daerah tersebut

dibandingkan triwulan sebelumnya (dari 75,60% menjadi 75,74%).

Grafik 4.42 Proporsi Penghimpunan DPK Spasial

Terbesar

Grafik 4.43 Pertumbuhan Penghimpunan DPK Spasial

Terbesar

Grafik 4.44 Pertumbuhan DPK Perbankan Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Dari 5 (lima) wilayah kontributor terbesar DPK Jawa Timur, Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Kediri dan

Kabupaten Sidoarjo mengalami pertumbuhan DPK yang mengalami peningkatan dari triwulan

sebelumnya. Pertumbuhan DPK di Kota Kediri, Kota Malang, dan Kabupaten Sidoarjo didorong oleh

komponen tabungan, sedangkan di Kota Surabaya disebabkan oleh deposito. Sementara dari 38

kabupaten/kota di Jawa Timur, pertumbuhan DPK tahunan (yoy) yang tertinggi masih terjadi di Kabupaten

78 Hasil Survei Penjualan Eceran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur. IRPE untuk sektor makanan, minuman dan

tembakau meningkat (dari 254,41 menjadi 275,45), demikian pula dengan IRPE perlengkapan rumah tangga lainnya (dari 397,98

menjadi 470,34).

Page 111: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

90

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Situbondo, didorong oleh komponen tabungan dengan pangsa 69,58% dari DPK, khususnya dari sektor

swasta (korporasi dan rumah tangga).

4.3.2. Risiko Perbankan

4.3.2.1. Risiko kredit

Risiko kredit bank umum membaik pada triwulan IV 2019, dan terjadi pada semua kredit

berdasarkan jenis penggunaan (KMK, KI dan KK). Perbaikan rasio NPL gross bank umum di Jawa Timur

(dari 3,34% pada triwulan III 2019 menjadi 3,01% pada triwulan ini) tercermin dengan adanya penurunan

nominal NPL sebesar Rp1,35 triliun atau 7,08%% (qtq). Berdasarkan jenis kredit, perbaikan NPL yang

tertinggi terjadi pada jenis kredit investasi.

Berdasarkan kegiatan bank, membaiknya risiko kredit terjadi pada perbankan syariah maupun

konvensional. Penurunan risiko kredit terjadi pada semua jenis bank, baik bank pemerintah, bank swasta

nasional, dan bank asing campuran. Membaiknya NPL bank umum konvensional didorong oleh sektor

penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum; perantara keuangan; real estate dan jasa

perusahaan. Untuk bank syariah penurunan risiko kredit didorong oleh sektor industri pengolahan;

perdagangan besar dan eceran; jasa kemasyarakatan.79

Grafik 4.45 NPL Berdasarkan Jenis Kegiatan Bank Grafik 4.46 NPL Berdasarkan Sektor Ekonomi Utama

Berdasarkan sektor ekonomi membaiknya NPL perbankan di Jawa Timur disebabkan oleh sektor

penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum; industri pengolahan; dan perantara keuangan, real

estate dan jasa perusahaan80

. Dengan demikian, kinerja sektor ini sangat terpengaruh oleh ketepatan

waktu penyelesaian pekerjaan dan pembayaran sesuai termin. Cukup tingginya pertumbuhan industri

pengolahan (9,55%-yoy) yang merupakan penyumbang terbesar PDRB di Jawa Timur, diindikasikan

mempengaruhi kinerja sektor ini.

79 Penurunan NPL bank umum konvensional antara lain terjadi pada sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum

(dari 2,58% menjadi 2,95%), industri pengolahan (dari 7,31% menjadi 5.17%); perantara keuangan (dari 1,81% menjadi 0,73);

real estate dan jasa perusahaan (dari 3,74% menjadi 3,25%). Perbaikan risiko kredit bank syariah didukung sektor industri

pengolahan (dari 7,23% menjadi 0,98%); perdagangan besar dan eceran (dari 5,48% menjadi 3,63%); jasa kemasyarakatan (dari

17,61% menjadi 16,74%).

80 membaiknya NPL perbankan di Jawa Timur secara sektoral disebabkan oleh sektor industri pengolahan (dari 4,88% menjadi

4,43%), serta real estate dan jasa perusahaan (dari 5,84% menjadi 3,62%).

Page 112: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

91

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

4.3.2.2. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas perbankan di Jawa Timur stabil pada triwulan IV 2019. Berdasarkan jangka waktu,

sumber penghimpunan DPK di Jawa Timur masih didominasi oleh likuiditas jangka pendek (< 6 bulan)

yang mencapai 68% dari total dana, cenderung stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. Terdapat

penurunan pangsa DPK dengan jangka waktu penempatan 1-6 bulan, yang mengindikasikan tingkat

kebutuhan likuiditas masyarakat dalam jangka pendek seiring dengan penurunan suku bunga deposito

jangka pendek.

Grafik 4.47 DPK Berdasarkan Jangka Waktu Grafik 4.48 Loan to Deposit Ratio Perbankan Jawa Timur

Cadangan likuiditas perbankan meningkat pada triwulan ini. Untuk memitigasi potensi terjadinya risiko

likuiditas, perbankan memiliki berbagai cadangan likuiditas baik dalam bentuk kas, penempatan pada

Bank Indonesia maupun surat-surat berharga lainnya. Pada triwulan IV 2019, pertumbuhan cadangan

likuiditas perbankan meningkat81

. Hal ini mengindikasikan bank mulai menghimpun cadangan

likuiditasnya untuk memenuhi permintaan kredit, karena tidak dapat serta merta meningkatkan suku

bunga untuk menghimpun DPK.

Suku bunga DPK dan kredit perbankan stabil,

sehingga spread juga tidak mengalami perubahan

yang signifikan. Perbankan diindikasikan masih wait

and see terhadap perkembangan kinerja dunia usaha

dan cenderung melakukan efisiensi untuk menjaga

profitabilitas. Berdasarkan jenis bank, perbankan

syariah masih memiliki tingkat bagi hasil pembiayaan

yang lebih tinggi seiring dengan aspek risiko yang

dihadapi. Grafik 4.49 Suku Bunga Kredit, DPK dan Spread

Perbankan

81 Peningkatan pertumbuhan cadangan likuiditas perbankan antara lain surat berharga (dari 3,61%, yoy di triwulan III 2019, menjadi

12,39%, yoy di triwulan IV 2019) dan penempatan pada bank lain (dari -6,30%, yoy menjadi 15,39%, yoy); sedangkan kas

mengalami perlambatan pertumbuhan (dari 21,38%, menjadi 15,37%, yoy); peningkatan; sedangkan penempatan pada Bank

Indonesia menurun (dari -15,06%, yoy menjadi -17,20%, yoy).

42% 41% 42% 44% 43% 41% 35%

32% 35% 36% 34% 33% 36% 33%

23% 21% 19% 19% 21% 20% 21%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Tw II 2018 Tw III2018

Tw IV2018

Tw I 2019 Tw II 2019 Tw III2019

Tw IV2019

<1 bulan >1-6 bulan >6-12 bulan >12 bulan

Page 113: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

92

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

4.4. PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN DAN UMKM

4.4.1. Akses Keuangan kepada UMKM

Kredit UMKM Secara Umum

Pertumbuhan kredit UMKM pada triwulan IV 2019 menurun, namun masih lebih tinggi

dibandingkan kredit secara umum. Kredit UMKM di Jawa Timur tumbuh sebesar 10,54% (yoy),

melambat dibandingkan triwulan III yang tumbuh 12,71% (yoy) disebabkan oleh perlambatan kredit

modal kerja (KMK) UMKM82

. Berdasarkan kelompok UMKM, pangsa penyaluran kredit lebih didominasi

oleh kelompok menengah, namun pertumbuhan yang meningkat pada triwulan ini justru terjadi pada

kelompok mikro83

.

Perlambatan kredit UMKM menyebabkan penurunan pangsa kredit UMKM terhadap total kredit di

Jawa Timur. Berdasarkan jenis penggunaan, KMK UMKM tumbuh 5,20%, melambat dibandingkan

triwulan III 2019 yang tumbuh sebesar 9,74% (yoy). Sebaliknya, kredit investasi tumbuh 33,93% (yoy)

meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (24,66%-yoy). Berdasarkan kelompok UMKM, peningkatan

kredit Investasi utamanya terjadi pada kelompok Mikro. Peningkatan pada kelompok mikro tersebut

disebabkan adanya program pemerintah Jawa Timur untuk meningkatkan kulitas dan penguatan koperasi

dan UKM yang berbasis syariah dan digitalisasi. Dimana kedepannya seluruh koperasi dan UKM di Jawa

Timur dapat megikuti era perkembangan digitalisasi yang di barengi dengan maraknya fintech.

Upaya meningkatkan kredit UMKM tercermin dari Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/12/PBI/2012 dan

telah diubah pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/12/PBI/2015, dimana pada tahun 2017 target

proporsi kredit UMKM perbankan adalah 15% dan minimal 20% di tahun 2018. Jawa Timur telah

mencapai target tersebut dan terus mengalami peningkatan proporsi sejak tahun 2013. Hal ini sejalan

dengan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan perbankan untuk bersinergi mendorong peranan

UMKM dalam perekonomian Jawa Timur.

Grafik 4.50 Perkembangan Penyaluran Kredit UMKM

Perbankan di Jawa Timur

Grafik 4.51 Share Kredit UMKM terhadap Total Kredit di

Jawa Timur

Berdasarkan sektor ekonomi, mayoritas penyaluran kredit UMKM terjadi pada sektor perdagangan

besar dan eceran. Meskipun mendominasi, pertumbuhan kredit UMKM di sektor perdagangan

cenderung stabil selama tahun 2019. Di sisi lain, pertumbuhan kredit UMKM sektor pertanian dan sektor

82KI UMKM tumbuh 33,93%, meningkat dibandingkan triwulan III 2019 (24,66%, yoy), sedangkan KMK UMKM melambat (dari

9,74% menjadi 5,20%, yoy).

83 Pangsa kredit UMKM kelompok mikro, kecil dan menengah masing-masing adalah 15,09%, 37,47% dan 47,45%. Sementara

berdasarkan pertumbuhannya, kredit mikro meningkat (dari 15,64% menjadi 18,23%, yoy), demikian pula dengan kredit kecil

meningkat (dari terkontraksi 4,20% menjadi 3,47%, yoy), dan kredit menengah (dari terkontraksi 1,24% menjadi 16,38%, yoy).

0

5

10

15

20

25

30

35

40

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

Kredit UMKM g_Kredit UMKM

g_KMK UMKM g_KI UMKM

Triliun Rp %, yoy

25,96%

26,31%

25,99%

26,18%

26,59%

26,94%

27,40%

27,07%

74,04%

73,69%

74,01%

73,82%

73,41%

73,06%

72,60%

72,93%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

I

II

III

IV

I

II

III

IV

2018

2019

UMKM Non UMKM

Page 114: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

93

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

konstruksi meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun 2018. Hal ini menunjukkan peningkatan peran

UMKM dalam value chain perekonomian diantaranya menjadi sektor hulu yang memasok sektor ekonomi

unggulan Jawa Timur84

.

Grafik 4.52 Perkembangan Pangsa Kredit UMKM Sektoral Grafik 4.53 Pertumbuhan Kredit UMKM secara Sektoral

Pertumbuhan kredit UMKM yang melambat berdampak pada risiko kredit UMKM yang menurun

ditunjukkan oleh penurunan rasio NPL UMKM, baik pada KMK maupun KI . Pada triwulan IV 2019 NPL

kredit UMKM menurun sebesar 15.38% dibandingkan pada triwulan yang sebelumnya sebesar 3,54%,

seiring penurunan NPL KMK dari 1,49% menjadi 1,42%), begitupula pada NPL KI UMKM (dari 0,90%

menjadi 0,84%). Sementara berdasarkan sektor ekonomi terdapat beberapa sektor yang mengalami

penurunan NPL yaitu sektor Industri Pengolahan, sektor Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa

Perusahaan, sektor Perdagangan Besar dan Eceran, sektor Perikanan, sektor Akomodasi dan Makan

Minum, serta sektor Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan. Penurunan NPL tersebut disebabkan karena

bank saat ini sudah mulai berhati-hati dan selektif untuk masuk ke dalam pembiayaan komersial serta

adanya monitoring ketat atas debitur yang selama ini mengalami permasalahan pembayaran. Disisi lain,

kemampuan debitur untuk menyelesaikan kredit kian meningkat yang diikuti dengan peningkatan aktifitas

penyelesaian kredit lainnya seperti penjualan aguan. Sedangkan beberapa sektor yang mengalami

peningkatan NPL yaitu : sektor pertambangan dan penggalian perdagangan besar (dari 0,22% menjadi

0,50%), sektor konstruksi (dari 2,85% menjadi 3,36%), sektor Transportasi, Pergudangan Dan

Komunikasi (dari 2,76% menjadi 2,97%) dan sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan Dan

Perorangan Lainnya (dari 2,96% menjadi 3,28%).

Dari sisi suku bunga, kredit UMKM memiliki suku

bunga yang lebih tinggi dibandingkan kredit non

UMKM. Hal tersebut mengindikasikan potensi risiko

UMKM yang dinilai lebih tinggi. Meskipun

demikian, dibandingkan triwulan sebelumnya, tidak

terdapat kenaikan suku bunga baik UMKM maupun

non UMKM, sebagai salah satu upaya perbankan

untuk tetap mendorong peningkatan penyaluran

kredit

Grafik 4.54 Perkembangan Suku Bunga Kredit dan

DPK Perbankan

84 Pertumbuhan kredit UMKM sektor perdagangan, pertanian dan konstruksi pada triwulan IV 2019 masing-masing mencapai

4,59%, 24,76% dan 1,84% (yoy).

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan Industri Pengolahan

Konstruksi Perdagangan Besar Dan EceranAkomodasi Dan Makan Minum

Page 115: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

94

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Kredit UMKM Secara Spasial Kabupaten/Kota

Penyaluran kredit UMKM di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur terdiversifikasi dan didominasi oleh

Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Gresik, Kab. Malang dan Kota Malang. Pangsa 5 (lima) daerah

utama penyaluran kredit UMKM terbesar di Jawa Timur mencapai 46,76%, dan stabil dibandingkan

triwulan sebelumnya yang mencapai 47,33%. Hal ini mengindikasikan lebih tersebarnya UMKM dan

kegiatan usahanya di berbagai wilayah di Jawa Timur.

Grafik 4.55 Proporsi Penyaluran Kredit UMKM terbesar di

Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Grafik 4.56 Pertumbuhan Penyaluran Kredit UMKM 5

besar Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Berdasarkan pertumbuhannya, Kabupaten Pacitan mengalami pertumbuhan kredit UMKM yang tertinggi,

yaitu mencapai 45,20% didorong oleh sektor konstruksi dan sektor pertanian. Menurut Dinas Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Pacitan, pada 2019 dilaksanakan percepatan pembangunan

infrastruktur terutama untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di Pacitan, dimana salah

satunya pembangunan jalan menuju Pantai Watukarung, Kecamatan Pringkuku. Sebaliknya, kota

Pasuruan masih mengalami penurunan pertumbuhan kredit UMKM yang disebabkan oleh perlambatan

kinerja kredit UMKM di sektor konstruksi, sektor transportasi dan pergudangan, serta sektor real estate85

.

Grafik 4.57 Pertumbuhan Kredit UMKM Spasial Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Turunnya pertumbuhan kredit di Kota Pasuruan juga diindikasikan karena tingginya NPL. NPL Kota

Pasuruan mencapai 13,22%, disumbang antara lain oleh NPL sektor pertambangan dan penggalian

(14,42%), industri pengolahan (9,72%) dan perdagangan besar dan eceran (7,94%). Hal tersebut

85 Dibandingkan triwulan III 2019, pertumbuhan kredit UMKM sektoral di Kota Pasuruan yang turun yaitu sektor konstruksi (dari -

29,49 persen menjadi -28,04 persen, yoy), sektor transportasi dan pergudangan (dari 61,93 persen menjadi -4,90 persen, yoy), dan

sektor real estate (dari -89,68 persen menjadi -89,86 persen, yoy).

6,9 8,0

25,6

8,8

20,5

3,46,4

13,6 14,0 14,3

Kota Surabaya Kab. Sidoarjo Kab. Gresik Kab. Malang Kota Malang

Tw III 2019

TW IV 2019

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

Kab

. Pac

itan

Ko

ta M

adi

un

Kab

. Bo

ndo

wo

so

Kab

. Pro

bo

lingg

o

Kab

. Jem

ber

Kab

. Nga

wi

Kab

. Sit

ub

ond

o

Kab

. Nga

nju

k

Kab

. Ma

diu

n

Kab

. Lum

ajan

g

Ko

ta B

atu

Kab

. Tre

ngga

lek

Kab

. Mo

joke

rto

Kab

. Po

noro

go

Ko

ta M

ala

ng

Kab

. Ma

lan

g

Kab

. Lam

ong

an

Kab

. Tu

lun

gagu

ng

Kab

. Blit

ar

Kab

. Gre

sik

Kab

. Ked

iri

Kab

. Ban

yuw

angi

Ko

ta B

litar

Kab

. Pam

eka

san

Kab

. Ma

geta

n

Kab

. Sam

pan

g

Kab

. Tu

ban

Kab

. Jom

ban

g

Kab

. Pas

uru

an

Kab

. Bo

jon

egor

o

Kab

. Ban

gka

lan

Ko

ta K

edir

i

Kab

. Sid

oar

jo

Ko

ta P

rob

olin

ggo

Ko

ta S

ura

bay

a

Ko

ta M

ojo

kert

o

Kab

. Su

men

ep

Ko

ta P

asu

ruan

TW III 2019 TW IV 2019

Page 116: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

95

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

menyebabkan perlunya upaya perbaikan kinerja kualitas kredit UMKM di Kota Pasuruan sehingga

menahan penyaluran kredit baru dalam jumlah yang signifikan.

Grafik 4.58 NPL Kredit UMKM di Kabupaten/Kota di Jawa Timur

4.4.2. Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan

berkelanjutan, Bank Indonesia senantiasa mendorong peningkatan akses keuangan UMKM. Peningkatan

akses keuangan UMKM terhadap layanan jasa keuangan perbankan ditujukan untuk mengatasi

kesenjangan informasi antar kedua institusi tersebut. Perbankan memiliki keterbatasan informasi

mengenai kelayakan UMKM, sementara pelaku UMKM memiliki keterbatasan informasi mengenai produk

bank, serta prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam upaya mengakses layanan perbankan.

Mempertimbangkan karakter perekonomian Indonesia yang didominasi oleh sektor UMKM, Bank

Indonesia sebagai Bank Sentral juga menaruh perhatian besar terhadap perkembangan sektor riil atau

UMKM untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Bank Indonesia di bidang Moneter, Stabilitas Sistem

Keuangan, dan Sistem Pembayaran. Selain kebijakan rasio kredit UMKM yang mewajibkan bank umum

untuk menyalurkan kredit kepada UMKM dengan pangsa minimal 20% dari total kredit, Bank Indonesia

juga melaksanakan program pengembangan UMKM melalui pemberian bantuan teknis dalam bentuk

pelatihan, pendampingan, penyediaan informasi, dan fasilitasi yang bertujuan mendorong peningkatan

kapasitas, penguatan kelembagaan, peningkatan akses pembiayaan, perluasan akses pemasaran, dan

peningkatan nilai tambah atau hilirisasi.

Secara umum, program pengembangan UMKM Bank Indonesia diarahkan untuk: (i) mendukung UMKM

komoditas volatile food (VF) dalam rangka mengurangi tekanan inflasi komponen bergejolak (VF) dari sisi

pasokan, (ii) mendorong UMKM berorientasi ekspor dan mendukung pariwisata dalam rangka

mengurangi CAD, (iii) mendorong peningkatan akses keuangan, (iv) mendorong pengembangan

UMKM Syariah dalam rangka meningkatkan peran ekonomi syariah, (v) mendorong pemanfaatan

teknologi digital dalam rangka memperluas akses pemasaran, pembiayaan maupun transaksinya, dan (vi)

mendorong keikutsertaan dalam pameran & event internasional untuk akses pasar global.

Dalam konteks pelaksanaan program pengendalian inflasi (klaster), upaya peningkatan akses keuangan

diimplementasikan dalam satu pola pengembangan yang terintegrasi dengan penguatan daya saing

UMKM, khususnya untuk pengembangan klaster ketahanan pangan dan melakukan pelatihan Aplikasi

Pencatatan Informasi Keuangan (SI-APIK) kepada UMKM binaan. Beberapa klaster ketahanan pangan dan

0

2

4

6

8

10

12

14

Kota Pasu

ruan

Kota Su

rabaya

Kab. Sum

enep

Kab. Pam

ekasa

n

Kota Pro

bolinggo

Kab. Sam

pang

Kab. Mala

ng

Kab. Sidoarjo

Kab. Bojonego

ro

Kab. Pasu

ruan

Kab. Situ

bondo

Kab. Gre

sik

Kab. Pro

bolinggo

Kota Blit

ar

Kab. Jom

bang

Kab. Banyu

wangi

Kab. Bangk

alan

Kab. Jem

ber

Kab. Mojo

kerto

Kota Kediri

Kota M

alang

Kab. Bondowoso

Kab. Kediri

Kab. Lam

ongan

Kab. Tre

nggalek

Kab. Ponoro

go

Kab. Lum

ajang

Kab. Mag

etan

Kab. Blit

ar

Kab. Tulu

ngagung

Kota M

adiun

Kab. Nganju

k

Kab. Tuban

Kab. Mad

iun

Kab. Ngawi

Kota M

ojokerto

Kota Batu

Kab. Pacit

an

TW III 2019 TW IV 2019

Threshold NPL 5%

Page 117: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

96

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

klaster UMKM yang dikembangkan Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018-2019

adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 8 Klaster Ketahanan Pangan dan Klaster UMKM Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Jawa Timur

Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Bank Indonesia Jember

Klaster dan Lokasi Klaster

1. Kedelai (Kab. Lamongan)

2. Jagung (Kab. Lamongan)

3. Bawang Merah (Kab. Bojonegoro)

4. Sapi Potong (Kab. Tuban)

5. Batik (Kab. Bangkalan)

6. Padi Organik (Kab. Mojokerto : Desa

Brenjonk)

7. Wisata Edukasi dan Budaya (Kab. Mojokerto :

Desa Bejijong)

8. Klaster Kopi (Kab. Jombang : Wonosalam)

1. Cabai Merah (Kab. Jember)

2. Sapi Merah (Kab. Jember)

3. Sapi Potong (Kab. Situbondo)

4. Padi Organik (Kab. Banyuwangi, Sumberjambe,

Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab.

Lumajang)

5. Kopi (Kab. Jember)

Bank Indonesia Kediri Bank Indonesia Malang

Klaster dan Lokasi Klaster

1. Kopi (Kab. Kediri)

2. Padi (Kab. Ponorogo, Kab. Madiun, Kab.

Ngawi)

3. Bawang Merah (Kab. Nganjuk)

4. Tenun Ikat (Kab. Kediri)

1. Kentang (Kab. Malang)

2. Bawang Merah (Kab. Kentang dan Kota

Probolinggo)

3. Padi (Kab. Malang)

4. Kopi (Kab. Malang)

5. Cabai Merah (Kab. Malang)

Berbagai aktivitas dan upaya yang telah dilakukan Bank Indonesia Jawa Timur dalam pengembangan

klaster sepanjang triwulan IV 2019 adalah sebagai berikut:

Klaster Ketahanan Pangan dan Pengembangan Ekonomi Lokal

1. Klaster Agrobisnis Sapi Potong-Tuban

a) Melanjutkan pemantauan penggunaan Inseminasi Buatan (IB) dengan metode semen sexing,

dimana persentase kebuntingan meningkat dari 65,6% menjadi 72,5% dengan tingkat

keberhasilan kelahiran anak sapi jantan juga meningkat dari 60% menjadi 82%.

b) Penambahan jumlah sampel sapi dengan kategori Body Condition Score (BCS) 4 dari 80 ekor

menjadi 120 ekor. Target yang diharapkan adalah percepatan interval antar kelahiran dari 2-3

tahun sekali menjadi 1 tahun sekali.

c) Selain itu juga dilakukan bantuan teknis dalam rangka peningkatan kualitas pemeliharaan, mulai

dari pendampingan pemeriksaan kesehatan sapi, penyuluhan pemberian pakan hijauan dan

konsentrat, hingga pelatihan pengolahan limbah untuk mendukung sistem pertanian terintegrasi.

2. Klaster Bawang Merah-Bojonegoro

Arah pengembangan klaster bawang merah tahun 2019 lebih difokuskan pada pengembangan

hilirisasi klaster melalui peningkatan kuantitas dan kualitas produk turunan berupa bawang goreng dan

sambal bawang serta perbaikan desain dan kualitas kemasan. Penguatan kelembagaan koperasi untuk

menunjang pengelolaan keuangan serta perluasan akses pemasaran produk turunan juga terus

dilakukan melalui penjajakan kerja sama dengan beberapa instansi/agen pemasaran serta keikutsertaan

dalam berbagai event pameran produk UMKM baik yang berskala regional hingga internasional.

Page 118: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

97

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

3. Klaster Jagung Kabupaten Bangkalan

a) Pengembangan klaster jagung tahun 2019 mencakup pengembangan lahan percontohan/demplot

varietas jagung Madura 3 yang dikembangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura.

b) Pada triwulan IV 2019 telah dilaksanakan pengembangan demo farm seluas 30 Ha yang berlokasi

di Desa Duko Tambin dan Banyu Besi, Kab. Bangkalan, sejalan dengan program pengembangan

kawasan inti pertanian jagung yang dilaksanakan oleh Pemkab Bangkalan. Pelatihan dan

pendampingan juga dilakukan untuk mendukung perbaikan teknis budidaya dan target

peningkatan produktivitas. Penggunaan varietas Madura 3 terbukti meningkatkan produktivitas

dari sebelumnya di bawah 3 ton/ha menjadi 5-6 ton/ha

c) Sejalan dengan penguatan teknis budidaya, program penguatan kelembagaan dilakukan melalui

fasilitasi pembentukan koperasi usaha tani.

4. Klaster Padi Organik Kabupaten Mojokerto

a) Pada triwulan IV 2019, Klaster Padi yang berlokasi di Desa Penanggungan, Kec. Trawas, Kab.

Mojokerto telah melalui tahap pengembangan demplot dari sebelumnya 1 Ha menjadi 6 Ha dalam

rangka penguatan aspek budidaya untuk mendorong target sertifikasi padi organik. Jenis beras

yang dihasilkan yaitu beras putih, beras merah, dan beras hitam.

b) Perluasan demo farm juga diikuti dengan bantuan teknis dalam bentuk sekolah lapang/pelatihan

teknik budidaya padi organik dan pendampingan oleh tenaga ahli. Sebagai proses perolehan

sertifikasi pertanian padi organik, telah dilaksanakan inspeksi lapangan oleh lembaga sertifikasi

bertaraf internasional di lahan demo farm klaster padi. Selain itu, telah dilakukan uji coba

penggilingan padi yang didukung oleh Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dalam rangka

pengembangan hilirisasi atau peningkatan nilai tambah di sisi produsen.

5. Klaster Kopi Kabupaten Jombang

a) Program klaster kopi Wonosalam, Kab. Jombang diarahkan pada penguatan aspek teknis budidaya

untuk meningkatkan produktivitas hasil green bean fit serta intensifikasi lahan melalui

penambahan populasi tanaman kopi.

b) Pada triwulan IV 2019 telah dilaksanakan program pelatihan dalam rangka perbaikan teknis

budidaya, mencakup proses pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pasca panen,

yang bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) di Jember.

c) Bank Indonesia Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kab. Jombang ke depan akan

melakukan program pengembangan hilirisasi melalui perbaikan pengolahan pasca panen, fasilitasi

perluasan akses pasar, serta fasilitasi perolehan Indikasi Geografis kopi Wonosalam. Produk kopi

Wonosalam juga telah diikutsertakan dalam berbagai kegiatan pameran komoditas kopi baik skala

regional maupun nasional.

6. Klaster Batik Kabupaten Bangkalan

Program pengembangan klaster batik Tanjungbumi, Kab. Bangkalan diarahkan pada peningkatan

kualitas produk dan kapasitas produksi pengrajin. Pada triwulan IV 2019 telah dilaksanakan program

bantuan teknis pembuatan canting cap serta pelatihan pembuatan motif batik dengan menggunakan

teknik semi cap bekerja sama dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta. Penggunaan teknik

tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi tanpa mengurangi nilai seni batik tulis

Tanjungbumi. Selain itu, program pengembangan klaster batik juga diarahkan pada penguatan

Page 119: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

98

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

kelembagaan dan perluasan keanggotaan pengrajin dalam koperasi serta perluasan akses pemasaran

melalui keikutsertaan dalam berbagai event pameran dan promosi produk kerajian khas Jawa Timur.

7. Klaster Industri Kreatif/Kerajinan Kabupaten Mojokerto

Klaster industri kreatif yang berlokasi di Desa Bejijiong, Kec.Trowulan, Kab. Mojokerto diarahkan pada

peningkatan kapasitas produksi kerajinan yang terdiri dari produk cor logam, terakota, dan/atau batik,

serta mendukung pariwisata kawasan budaya dan sejarah Majapahit. Pada triwulan IV 2019 telah

dilakukan program pengembangan unit bisnis pendukung pariwisata sejarah dan budaya Majapahit

berupa kerajinan cinderamata. Selain itu, juga dilakukan pendampingan penguatan fasilitas penunjang

seperti homestay, pelatihan hospitality, serta pengembangan atraksi pertunjukan seni budaya khas

Majapahit untuk semakin menarik minat kunjungan wisatawan.

UMKM Go Export

Untuk mendorong perluasan akses pasar produk UMKM unggulan Jawa Timur ke luar negeri, KPw BI

Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan kegiatan Business Matching yang mempertemukan pelaku

usaha dengan calon pembeli dari Jepang dan Singapura. Pada kesempatan dimaksud juga dilakukan

pembekalan kepada total hampir 100 UMKM mengenai potensi pasar, regulasi, dan persyaratan produk

impor di masing-masing negara bekerja sama dengan Indonesia-Japan Business Network (IJBNet) serta

Business Indonesia Singapore Association (BISA). Sebagai tindak lanjut, telah difasilitasi kerja sama antara

UMKM Jawa Timur dengan perusahaan importir Singapura yang dituangkan dalam bentuk Kesepakatan

Bersama ekspor produk UMKM khususnya produk makanan/minuman dalam kemasan untuk dipasarkan

di jaringan Supermarket terbesar di Singapura. Dalam rangka peningkatan kualitas produk dan kemasan

agar memenuhi standarisasi, telah dilakukan serangkaian bantuan teknis kepada UMKM yang terpilih

dalam bentuk perbaikan desain dan bahan kemasan serta pendaftaran barcode

UMKM Go Digital

Dalam rangka program pengembangan UMKM berbasis digital, KPw BI Provinsi Jawa Timur bekerja sama

dengan Indonesian E-Commerce Association melaksanakan pelatihan on boarding kepada 360 UMKM

(yang terdiri dari UMKM binaan KPw BI Provinsi Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa

Timur serta berbagai asosiasi dan komunitas UMKM di Jawa Timur) untuk penggunaan platform e-

commerce dan pemanfaatan digital payment bekerja sama dengan Bukalapak.

Page 120: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

SISTEM PEMBAYARAN& PENGELOLAAN UANG RUPIAH V

BABBAB

Page 121: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

100

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

5.1. KONDISI UMUM

Pada triwulan IV 2019 pergerakan inflow (uang masuk) dan outflow (uang keluar) di Jawa Timur dalam

posisi net outflow sebesar Rp3,5 triliun. Hal ini sejalan dengan meningkatnya konsumsi masyarakat pada

periode perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020.

Pada triwulan IV 2019, transaksi pembayaran melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

(BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI) menunjukkan peningkatan sejalan dengan

meningkatnya aktivitas siklus bisnis . Layanan Pembayaran secara non tunai atas transaksi e-commerce

juga meningkat, sejalan meningkatnya preferensi masyarakat.

Pada triwulan IV 2019, jumlah agen LKD di Jawa Timur tercatat meningkat sebesar 47 persen menjadi

76.420 agen. Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya penetrasi penggunaan smartphone di

masyarakat, serta didorong oleh kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan Indonesia

antara lain melalui program Bantuan Sosial Non Tunai.

5.2. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN DI JAWA TIMUR

5.2.1. Pengelolaan Uang Rupiah

Aktivitas pengelolaan uang rupiah atau transaksi pembayaran tunai di Bank Indonesia dapat

dipantau melalui beberapa indikator. Jumlah aliran uang keluar dari Bank Indonesia ke perbankan

(outflow), jumlah aliran uang masuk dari perbankan ke Bank Indonesia (inflow), serta kegiatan

pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) dan uang tidak asli merupakan indikator yang paling sering

digunakan. Di Jawa Timur, pengelolaan uang rupiah dilaksanakan di 4 (empat) Kantor Perwakilan Bank

Indonesia, yaitu:

Tabel 5. 1 Wilayah Kerja Bank Indonesia di Jawa Timur

Wilayah Kerja Area

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Jawa Timur *)

(Dalam bab ini selanjutnya disebut BI Jawa Timur)

Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kabupaten Gresik, Kabupaten

Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten

Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep,

Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban

dan Kabupaten Lamongan

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang

(Dalam bab ini selanjutnya disebut BI Malang)

Kota Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo,

Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten

Probolinggo

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri

(Dalam bab ini selanjutnya disebut BI Kediri)

Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Madiun, Kabupaten Kediri,

Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk,

Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten

Madiun, Kabupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten

Pacitan.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember

(Dalam bab ini selanjutnya disebut BI Jember)

Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten

Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi

*) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur pada prinsipnya mewilayahi seluruh Jawa Timur dan melaksanakan fungsi

koordinasi terhadap Kantor Perwakilan BI Malang, BI Kediri dan BI Jember.

Page 122: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

101

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

5.2.1.1. Aliran Uang Masuk/Keluar (Inflow/Outflow)

Pada triwulan IV 2019, pergerakan inflow (uang masuk) dan outflow (uang keluar) di Jawa Timur

dalam posisi net-outflow86

sebesar Rp3,5 triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan outflow pada

triwulan IV 2019 yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan inflow. Outflow meningkat dari

semula Rp23,2 triliun (triwulan III) menjadi Rp29,9 triliun pada triwulan IV 2019 atau meningkat 28,50%.

Sementara itu jumlah inflow meningkat sebesar 0,49% dari Rp26,2 triliun (triwulan III) menjadi Rp26,3

triliun pada triwulan III 2019.

Grafik 5.1 Pergerakan Inflow, Outflow, Netflow & Inflasi

Peningkatan outflow di Jawa Timur disebabkan

oleh meningkatnya kebutuhan uang kertas dan

logam di masyarakat baik dalam bentuk Uang

Pecahan Kecil (UPK) maupun Uang Pecahan Besar

(UPB) untuk belanja kebutuhan Hari Raya Natal dan

Peringatan Tahun Baru 2020. Hal tersebut juga

dikonfirmasi dengan penigkatan PDRB Jawa Timur

pada triwulan IV 2019 sebesar 5,52% dari semula

5,32% (triwulan III). Peningkatan kebutuhan uang

juga dikonfirmasi dengan peningkatan konsumsi

swasta pada triwulan IV 2019 sebesar 4,92% dari

semula 4,76% (triwulan II).

Secara spasial, outflow tertinggi pada triwulan IV 2019 terjadi di KPw Provinsi Jawa Timur sebesar Rp18,0

triliun, disusul oleh KPw BI Kediri sebesar Rp4,3 triliun, KPw BI Jember Rp3,9 triliun, dan KPw BI Malang

Rp3,7 triliun. Layanan kas keliling pada triwulan IV 2019 juga mengalami peningkatan sebesar 2,75% dari

semula Rp42,2 miliar (triwulan III 2019) menjadi Rp43,4 miliar (triwulan IV 2019). Secara spasial layanan

kas keliling tertinggi terjadi pada KPw Provinsi Jawa Timur sebesar Rp23,8 miliar, disusul KPw BI Jember

sebesar Rp9,2 miliar, KPw BI Kediri Rp5,9 miliar, dan KPw BI Malang Rp4,5 miliar.

Tabel 5. 2 Perkembangan Inflow Outflow Jawa Timur (miliar rupiah)

Sumber: Bank Indonesia (diolah)

86 Uang masuk ke Bank Indonesia melalui perbankan lebih tinggi dibandingkan uang keluar.

TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4

SURABAYA

OUTFLOW 5,442 14,226 4,904 4,474 6,548 18,281 8,685 13,383 10,976 18,535 11,152 12,310 9,093 17,301 11,940 18,041

INFLOW 8,022 5,966 12,873 7,847 11,397 8,365 18,748 11,560 13,014 15,373 15,188 10,569 13,123 15,724 12,798 12,588

NETFLOW 2,581 (8,260) 7,969 3,373 4,849 (9,915) 10,063 (1,823) 2,038 (3,162) 4,036 (1,742) 4,030 (1,577) 859 (5,454)

MALANG

OUTFLOW 1,227 4,629 2,069 2,829 1,728 5,346 2,097 3,097 1,946 5,677 1,699 3,307 1,748 5,608 2,787 3,653

INFLOW 4,607 2,904 4,596 3,119 3,951 2,423 5,365 3,205 4,599 4,181 4,377 4,050 5,114 5,940 4,381 5,319NETFLOW 3,380 (1,724) 2,527 290 2,223 (2,923) 3,268 108 2,653 (1,496) 2,678 743 3,366 332 1,594 1,666

KEDIRI

OUTFLOW 2,117 7,665 3,263 4,950 3,369 9,501 3,566 4,679 3,165 6,822 4,014 4,771 3,149 7,833 4,918 4,285

INFLOW 4,007 2,759 5,237 3,819 4,752 3,660 6,835 3,516 4,928 4,799 5,330 3,503 4,872 5,727 4,779 4,323NETFLOW 1,890 (4,905) 1,974 (1,131) 1,383 (5,841) 3,269 (1,163) 1,763 (2,022) 1,316 (1,268) 1,723 (2,107) (139) 38

JEMBER

OUTFLOW 1,215 4,714 2,200 2,986 1,822 4,775 1,991 3,065 2,251 5,424 2,592 3,352 2,423 5,304 3,606 3,899

INFLOW 3,760 3,325 3,991 3,267 3,823 2,797 4,580 3,461 4,161 4,783 4,040 3,537 4,740 5,856 4,256 4,112NETFLOW 2,545 (1,389) 1,791 281 2,001 (1,979) 2,589 396 1,909 (641) 1,448 186 2,317 552 650 213

JAWA TIMUROUTFLOW 10,001 31,233 12,436 15,239 13,467 37,903 16,339 24,224 18,339 36,458 19,457 23,740 16,412 36,046 23,251 29,878

INFLOW 20,397 14,955 26,697 18,052 23,923 17,245 35,528 21,742 26,702 29,137 28,935 21,659 27,848 33,246 26,214 26,342NETFLOW 10,395 (16,279) 14,261 2,813 10,456 (20,658) 19,189 (2,482) 8,363 (7,322) 9,477 (2,081) 11,436 (2,800) 2,963 (3,536)

20182017KETERANGAN

2016 2019

Page 123: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

102

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

5.2.1.2. Uang Tidak Layak Edar (UTLE)

Dalam rangka memelihara kualitas uang layak edar kepada masyarakat (Clean Money Policy), Bank

Indonesia melakukan kegiatan pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) secara rutin. Nominal UTLE

pada triwulan IV 2019 sebesar Rp 9,1 triliun menurun 4,07% (qtq) dibandingkan dengan triwulan III 2019

sebesar Rp9,5 triliun.

Secara spasial, pada triwulan IV 2019 penurunan UTLE terjadi hampir di semua KPw BI se-wilayah Jawa

Timur, kecuali KPw BI Malang. Penurunan UTLE terbesar terjadi di KPw BI Provinsi Jawa Timur sebesar

13,48% (qtq), disusul KPw BI Jember sebesar 4,31%, dan KPw BI Kediri sebesar 2,86%. Sedangkan di

KPw BI Malang jumlah UTLE mengalami peningkatan sebesar 11,96%.

Sumber: Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.2 Rasio UTLE terhadap Inflow Jawa Timur

Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, pada

triwulan IV 2019 terjadi penurunan rasio UTLE

terhadap inflow. Rasio UTLE terhadap inflow Jawa

Timur pada triwulan IV 2019 mencapai 34,65%,

menurun dibandingkan triwulan III 2019 yang

tercatat sebesar 36,30%. Penurunan rasio UTLE

terhadap inflow pada triwulan IV 2019

mengindikasikan bahwa uang yang beredar di

masyarakat masih dalam kondisi baik dan layak edar.

Selanjutnya Bank Indonesia akan senantiasa berkomitmen untuk menjaga kualitas uang yang beredar di

masyarakat, melalui optimalisasi kegiatan pengolahan dan pemusnahan UTLE. Dalam rangka

meningkatkan awareness masyarakat untuk menjaga dan merawat uang Rupiah, Bank Indonesia juga

semakin semakin gencar mensosialisasikan tentang tata cara merawat uang melalui Jargon 5 Jangan,

yaitu:

5.2.1.3. Temuan Uang Palsu

Jumlah penemuan uang palsu kembali mengalami peningkatan pada triwulan IV 2019. Penemuan

uang palsu di wilayah Jawa Timur sebanyak 12,217 lembar berdasarkan laporan perbankan dan

masyarakat. Jumlah tersebut meningkat 96,38% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebanyak

6.221 lembar seperti terlihat pada grafik 5.3.

Page 124: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

103

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber: Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.3 Statistik Uang Palsu yang Ditemukan

Secara spasial, Laporan uang palsu di Kantor

Perwakilan BI (KPw BI) Provinsi Jatim sebanyak

5.335 lembar, terbanyak se wilayah Jawa Timur.

Sedangkan uang palsu di KPw BI Kediri

sebanyak 4.204 lembar, KPw BI Malang

sebanyak 1.815 lembar, dan di KPw BI Jember

sebanyak 863 lembar. Untuk meningkatlkan

layanan deteksi uang palsu, di KPw BI se wilayah

Jatim telah dilengkapi dengan BI-Counterfit

Analysis Center (BI-CAC).

Berdasarkan proporsinya, pada triwulan IV 2019 temuan uang palsu terbanyak terjadi di KPw BI Provinsi

Jawa Timur (44%), disusul oleh KPw BI Kediri (34%), KPw BI Malang (15%) dan KPw BI Jember sebesar

(7%), seperti terlihat pada grafik 5.4.

Sumber: Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.4 Pangsa Temuan Uang Palsu berdasarkan Wilayah Kerja Bank Indonesia

Sumber: Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.5 Temuan Uang Palsu Per Pecahan

Pada triwulan IV 2019, penemuan uang palsu didominasi oleh pecahan Rp100.000 (60,18%) dan pecahan

Rp50.000 (32,55%) seperti terlihat pada grafik 5.5. Penemuan uang palsu terbanyak untuk pecahan

Rp100.000 dan pecahan Rp50.000 terjadi di wilayah kerja KPw BI Jawa Timur, yaitu sebanyak 3.120

lembar (pecahan Rp100.000) dan 1.491 lembar (pecahan Rp50.000).

Kenaikan penemuan uang palsu tersebut sejalan dengan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang

ciri-ciri keaslian rupiah yang semakin membaik. Meskipun demikian, KPw BI se wilayah Jawa Timur akan

terus meningkatkan edukasi dan sosialisasi agar masyarakat dapat mengenali ciri-ciri uang yang diduga

palsu dan melaporkannya kepada kantor Bank Indonesia terdekat atau kepolisian untuk pengecekan lebih

lanjut.

Page 125: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

104

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

KPw BI se Wilayah Jawa Timur tercatat melaksanakan sosialisasi mengenai pengenalan Ciri-ciri Keaslian

Uang Rupiah (CIKUR), yang disampaikan pada saat kunjungan pelajar/ mahasiswa di kantor BI, serta

dilakukan di beberapa kampus dan pesantren, baik secara formal maupun melalui panggung hiburan

dengan media kesenian daerah.

5.2.2. Transaksi Sistem Pembayaran

5.2.2.1 Transaksi Melalui Bank Indonesia - Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

Pada triwulan IV 2019, terjadi peningkatan nominal transaksi BI-RTGS di wilayah Jawa Timur.

Nominal transaksi BI-RTGS Nasabah di wilayah Jawa Timur sebesar Rp253,1 triliun, meningkat 18,19%

dibanding triwulan III 2019. Jika dibandingkan dengan triwulan IV 2018, terjadi peningkatan sebesar

173,91% (yoy). Kenaikan nilai transaksi RTGS Nasabah di Jawa Timur didorong oleh membaiknya faktor

dunia usaha dan banyaknya jumlah hari libur pada triwulan IV 2019. Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)

turut mengkonfirmasi perkembangan dunia usaha yang menunjukkan tren meningkat dari 20,49% pada

triwulan III 2019 menjadi 26,77% pada triwulan IV 2019.

Volume transaksi RTGS Nasabah pada triwulan IV 2019 di wilayah Jawa Timur sebanyak 97.318 transaksi,

meningkat 1,49% dibandingkan triwulan III 2019. Secara spasial nominal transaksi RTGS Nasabah di

wilayah Surabaya masih sangat mendominasi dengan pangsa 81,1%, sedangkan RTGS Nasabah di KPw BI

Kediri mencapai 11,6%, diikuti oleh KPw BI Malang sebesar 5,1% dan KPw BI Jember sebesar 2,2%.

sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.6 Perkembangan RTGS Nasabah Provinsi Jawa

Timur

sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.7 Perkembangan RTGS Nasabah Spasial

5.2.2.2 Transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

Nominal kliring di Jawa Timur pada triwulan IV 2019 mencapai Rp86 triliun, naik 10,27% dibandingkan

triwulan III 2019 dan meningkat sebesar 7,12% dibandingkan triwulan IV 2018. Transaksi kliring masih

didominasi oleh Kliring Kredit sebesar 71,89%, sedangkan Kliring Warkat Debet sebesar 28,11%.

Peningkatan transaksi kliring pada periode ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi Jawa Timur

setelah pelaksanaan pemilihan umum pada tanggal 17 April 2019 dan kegiatan keagamaan, serta

didorong oleh pemberlakuan Peraturan Bank Indonesia terkait operasional kliring yang berlaku sejak 1

September 2019. Adapun beberapa perubahan ketentuan dimaksud meliputi, penambahan jadwal

settlement layanan SKNBI dari sebelumnya lima kali menjadi sembilan kali per hari, peningkatan jumlah

uang yang bisa ditransfer dari maksimal Rp500 juta menjadi Rp1 miliar, serta penurunan biaya administrasi

layanan kliring untuk nasabah dari Rp5.000 menjadi Rp3.500. Secara spasial, transaksi kliring masih

Page 126: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

105

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

didominasi oleh transaksi kliring di Surabaya dan sekitarnya yang mencapai Rp66,29 triliun atau 77,07%

dari total kliring di Jawa Timur.

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.8 Perkembangan Kliring Jawa Timur

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.9 Transaksi Kliring Spasial Jawa Timur

5.2.2.3 Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)

Jumlah instrumen pembayaran non tunai (ATM, Kartu Kredit dan Kartu Debit) pada triwulan IV 2019

tercatat sebanyak 25,4 juta kartu meningkat 1,6% dibandingkan triwulan III 2019 sebanyak Rp25 juta

kartu. Peningkatan jumlah APMK dimaksud sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah

yang mendorong perluasan elektronifikasi pembayaran di daerah, antara lain melalui Gerakan Nasional

Non Tunai dan Program Bantuan Sosial Non Tunai.

Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) pada triwulan IV 2019, didominasi oleh kartu debit sebesar

22,3 juta kartu (87,66%), disusul oleh kartu kredit sebesar 2,3 juta kartu (9,17%) dan kartu ATM sebesar

803 ribu kartu (3,16%). Adapun sebaran penggunaan kartu ATM dan Debit di Jawa Timur didominasi

untuk penarikan tunai sebesar Rp 86,4 triliun atau 57,39%, diikuti oleh transaksi interbank sebesar Rp

35,9 triliun (23,92%), transaksi antar bank sebesar Rp 22,8 triliun, serta transaksi belanja dan online

sebesar Rp 4,9 triliun (3,3%). Sedangkan sebaran penggunaan kartu kredit adalah untuk transaksi belanja

sebesar Rp7,3 triliun (74,9%), online sebesar Rp1,8 triliun (18,50%), Bill Pay sebesar Rp 420,1 miliar

(4,33%), dan penarikan tunai sebesar Rp 223,6 miliar (2,30%).

Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.10 Perkembangan Jumlah Alat Pembayaran

Menggunakan Kartu (APMK)

Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.11 Perkembangan Transaksi APMK dan Jumlah

ATM

Page 127: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

106

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.12 Penggunaan ATM dan Kartu Debit

Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.13 Penggunaan Kartu Kredit

5.2.2.4 Transaksi Online

Pada triwulan IV 2019, preferensi masyarakat melakuan pembayaran secara non tunai atas transaksi

e-commerce dan transaksi transportasi on-line mengalami peningkatan dibanding triwulan II I 2019.

Nominal transaksi e-commerce pada triwulan III 2019 sebesar Rp.10,21 triliun sedangkan nominal

transaksi transportasi on-line mencapai Rp. 0,97 triliun. Secara spasial pembayaran non-tunai atas

transaksi e-commerce mencapai 95,56% dan pembayaran tunai hanya 4,44%. Secara spasial pembayaran

non tunai atas transaksi transportasi on-line terus mengalami peningkatan mencapai 41,71% dan

mayoritas pembayaran masih dilakuan secara tunai 58,29%. Peningkatan preferensi masyarakat

melakukan pembayaran secara non-tunai antara lain dipengaruhi oleh faktor kemudahan dan keamana

serta pemberian diskon untuk pembayaran non-tunai.

Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.14 Perkembangan Jenis Pembayaram Non-

tunai pada e-commerce

Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.15 Perkembangan Jenis Pembayaran Non-tunai

pada transportasi online

Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.16 Perkembangan Jenis Pembayaram Non-

tunai pada e-commerce

Ke depan dengan mulai diberlakukannya QRIS, maka

pembayaran transaksi e-commerce COD yang

biasanya di bayar secara tunai, dapat juga dilakukan

secara non-tunai melalui scan QRIS. Adapun jenis

barang yang banyak ditransaksikan melalui e-

commerce oleh masyarakat Jatim adalah Fashion

(22,15%), Handphone & Aksesoris (19,78%), serta

Personal Care & Kosmetik (13,32%).

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

10,00

I II III IV I II III IV

2018 2019

Rp

. tri

liun

COD UE K Kredit/ Debit Kios/ Minimarket

Kredit Tanpa Kartu Transfer Bank Lainnya Nominal Transaksi

0,00

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

I II III IV I II III IV

2018 2019

Rp.

Tri

liun

- UE - Tunai Transport Onl ine

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

10,00

I II III IV I II III IV

2018 2019

Rp

. tri

liun

COD UE K Kredit/ Debit Kios/ Minimarket

Kredit Tanpa Kartu Transfer Bank Lainnya Nominal Transaksi

Page 128: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

107

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

5.3. UPAYA MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

5.3.1. Penanganan Uang Palsu

Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan instansi terkait, terus melakukan berbagai upaya

penanganan, langkah preventif dan represif dalam rangka mengurangi peredaran uang palsu. Selama

triwulan IV 2019 tindakan preventif terus dilakukan dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada

masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah, baik secara langsung maupun melalui iklan dan

publikasi di media massa. Upaya preventif dilakukan melalui peningkatan kerjasama dengan instansi

terkait di daerah Jawa Timur. Sementara itu upaya represif dilakukan melalui koordinasi dengan pihak

Kepolisian untuk menangkap dan menindak pembuat maupun pengedar uang palsu. Kerja sama dengan

Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Timur telah dituangkan dalam Pokok-Pokok Kesepahaman tentang Tata

Cara Pelaksanaan Penanganan Dugaan Tindak Pidana di Bidang Sistem Pembayaran dan Kegiatan Usaha

Penukaran Valuta Asing, serta Dugaan Pelanggaran Kewajiban Penggunaan Uang Rupiah di Wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Dugaan Tindak Pidana Terhadap Uang Rupiah.

5.3.2. Penyediaan Uang Rupiah

Dalam rangka menjamin ketersediaan Uang Layak Edar (ULE) di masyarakat, selama triwulan III 2019

Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur terus mengintensifkan berbagai langkah seperti kas keliling dan

kas titipan. Di sisi lain, dalam rangka efisiensi layanan Kas Titipan, maka pada bulan September dilakukan

penutupan Layanan Kas Titipan di Kabupaten Pamekasan. Namun demikian penutupan tersebut tidak

mengurangi kualitas layanan pada masyarakat.

Kegiatan Kas Keliling di provinsi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 menyerap nominal penukaran uang

sebanyak Rp43,38 miliar, lebih tinggi dibanding triwulan III 2019 yang mencapai Rp42,21 miliar. Secara

spasial penyerapan ULE melalui Kas Keliling pada triwulan IV 2019 didominasi oleh KPw BI Prov Jatim

sebesar Rp23,82 miliar, disusul KPw BI Jember Rp9,21 miliar, KPw BI Kediri Rp5,87 miliar dan KPw BI

Malang Rp4,48 miliar.

Selain itu kegiatan penukaran di provinsi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 mengalami peningkatan

menjadi Rp112,38 miliar, dari semula Rp62,64 miliar (triwulan III 2019) disebabkan oleh meningkatnya

kebutuhan penukaran uang masyarakat sebagai persiapan perayaan Natal dan Tahun Baru 2020.

Meskipun demikian peningkatan kegiatan penukaran hanya terjadi di KPw BI Provinsi Jawa Timur dan KPw

BI Malang.

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.17 Nominal Transaksi Kas Keliling

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.18 Nominal Transaksi Penukaran

Upaya lain yang dilakukan Bank Indonesia untuk memenuhi ketersediaan uang Rupiah adalah melalui Kas

Titipan. Jumlah Kas Titipan di provinsi Jawa Timur pada triwulan IV 2019 berjumlah 6 (enam) Kas Titipan,

yaitu di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Madiun,

Page 129: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

108

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan kas titipan dilakukan melalui kerja Bank

Indonesia dengan Perbankan setempat.

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.19 Aktivitas Kas Titipan Jawa Timur

Jumlah nominal dropping ULE Kas Titipan di

pada triwulan IV 2019 mencapai Rp3.683 miliar,

turun 28,49%% dibanding triwulan III 2019

Penurunan tersebut disebabkan oleh

menurunnya kebutuhan masyarakat setempat

serta adanya penutupan satu kas titipan di

Pamekasan. Meskipun terdapat penutupan Kas

Titipan, namun BI Jatim senantiasa meningkatkan

kerja sama dengan Perbankan dan Perbarindo

untuk memberikan layanan perkasan pada

masyarakat.

5.3.3. Layanan Keuangan Digital (LKD)

Pada triwulan IV 2019, jumlah agen LKD di Jawa Timur naik sebesar 47,35% menjadi 76.420 agen. Di

sisi lain jumlah pemegang UNIK (Uang Elektronik) mengalami penurunan 8,82%, hal ini antara lain

disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga komersial yang menerima pembayaran uang elektronik

melalui berbagai PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran). Ke depan dengan penerapan QRIS maka

jumlah pemegang UNIK kemungkin berkurang karena dengan QRIS pembayaran UNIK dan non tunai bisa

dilakukan antara PJSP.

Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.20 Jumlah Agen LKD & Pemegang UNIK

Secara spasial sebaran agen LKD di Jawa Timur masih terkonsentrasi di Kota Surabaya (10,79%), Kab

Jember (7,13%), Kab Malang (5,97%) dan Kab. Nganjuk (4,09%). Sedangkan pemegang UNIK masih

terkonsentrari di wilayah Kota Surabaya (12,07%), Kab Jember (8,31%), Kab.Gresik (6,03%) dan Kota

Kediri (5,26%).

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2016 2017 2018 2019

Jum

lah

pe

me

gan

UN

IK (

juta

)

Jum

lah

age

n

Agen LKD Pemegang UNIK (rhs)

Page 130: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

109

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.21 Jumlah Agen LKD Spasial Jawa Timur

Sumber : Bank Indonesia (diolah)

Grafik 5.22 Jumlah pemilik rekening U-NIK Spasial

Jawa Timur

Total Transaksi melalui LKD pada triwulan IV 2019 meningkat 3,85% menjadi Rp. 5,32 triliun. Transaksi

melalui LKD masih didominasi oleh transaksi Isi Ulang/ Top-up (46,38%) dengan nilai nominal Rp.2,47

triliun, Tranfer Person to Account (24,42%) dengan nilai nominal Rp.1,30 triliun dan Pembayaran Tagihan

Rutin (24,09%) dengan nilai nominal Rp.1,28 triliun.

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.23 Frekwensi Transaksi di LKD

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.24 Nominal Transaksi di LKD

8.520 8.758 12.104

9.286

9.291

12.070

10.553

24.279 (162.379)

Kab. Bojonegoro Kab. Bondowoso Kab. Jember

Kab. Lamongan Kab. Lumajang Kab. Malang

Kab. Nganjuk Kota Surabaya Lainnya

0,410,37

0,56

0,77

0,34

0,45

0,37

0,330,380,470,47

0,38

0,88

2,65

Kab. Banyuwangi Kab. Bojonegoro Kab. Gresik Kab. Jember

Kab. Jombang Kab. Madiun Kab. Sidoarjo Kab. Tuban

Kab. Tulungagung Kota Kediri Kota Malang Kota Probolinggo

Kota Surabaya Lainnya

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

25.000.000

Top Up Tarik tunai BayarTagihan

Registrasi P2P P2A

Frek

uen

si

TW1-19 TW2-19 TW3-19 TW4-19

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

Top Up Tarik tunai BayarTagihan

Registrasi P2P P2A

No

min

al (

mili

ar R

up

iah

)

TW1-19 TW2-19 TW3-19 TW4-19

Page 131: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

KETENAGAKERJAAN& KESEJAHTERAANVI

BABBAB

Page 132: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

111

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

6.1. Gambaran Umum

Kondisi ketenagakerjaan masyarakat Jawa Timur sampai dengan triwulan IV 2019 relatif stabil,

tercermin dari penurunan tingkat kemiskinan dan membaiknya indikator tenaga kerja dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, terdapat penurunan kesejahteraan

untuk petani dan nelayan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Kondisi ketenagakerjaan pada Agustus 2019 relatif membaik dibandingkan Agustus 2018, tercermin dari

peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari 69,37% menjadi 69,45%, penurunan Tingkat

Pengangguran Terbuka (dari 3,99% menjadi 3,92%) dan peningkatan tenaga kerja dengan lulusan SMA

dan SMK. Berdasarkan data SKDU Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, terdapat peningkatan serapan

tenaga kerja pada triwulan IV 2019 seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi menjelang akhir tahun

2019.

Sementara itu, kesejahteraaan masyarakat pedesaan yang direpresentasikan dengan Nilai Tukar Petani

(NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) menurun pada triwulan IV 2019. Penurunan NTP (dari 110,0 menjadi

109,49) disebabkan oleh subsektor pertanian rakyat, peternakan dan perikanan. Sementara penurunan

NTN (dari 128,52 menjadi 124,89) disebabkan oleh peningkatan indeks harga yang dibayar nelayan,

sedangkan indeks harga yang diterima justru turun.

Jumlah penduduk miskin Jawa Timur pada periode ini semakin berkurang. Tingkat kemiskinan di Jawa

Timur mencapai 10,22% turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar

10,85%. Meskipun masih lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan Nasional (9,22%), namun Jawa

Timur mengalami penurunan jumlah penduduk miskin yang tertinggi dibandingkan provinsi lain di Jawa

seiring dengan pelaksanaan berbagai program pengentasan kemiskinan oleh pemerintah provinsi maupun

Kabupaten/Kota Jawa Timur.

6.2. Ketenagakerjaan

6.2.1. Perkembangan Ketenagakerjaan Jawa Timur

Dibandingkan Februari 2019, kinerja ketenagakerjaan Jawa Timur pada Agustus 2019 sedikit

menurun. Hal tersebut tercermin dari penurunan jumlah angkatan kerja (dari 21,59 juta orang pada

Februari 2019 menjadi 21,50 juta orang pada Agustus 2019) yang diikuti dengan penurunan Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari 70,02% menjadi 69,45%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

juga sedikit meningkat dari 3,83% menjadi 3,92%. Penurunan tersebut karena telah berlalunya puncak

penyerapan tenaga kerja sektor pertanian (yang merupakan sektor dengan tingkat penyerapan tenaga

kerja terbesar) pada saat musim panen.

Tabel 6. 1 Kondisi Ketenagakerjaan Jawa Timur (juta orang)

Sumber : BPS Jawa Timur (diolah)

Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug Feb Aug

Angkatan Kerja 20,69 20,27 20,50 19,95 20,89 20,94 21,01 21,30 21,59 21,50

Bekerja 19,80 19,37 19,65 19,11 20,03 20,10 20,20 20,45 20,76 20,66

Penganggur 0,89 0,91 0,85 0,84 0,86 0,84 0,81 0,85 0,83 0,84

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 69,58% 67,84% 68,27% 66,14% 68,93% 68,78% 68,71% 69,37% 70,02% 69,45%

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,31% 4,47% 4,14% 4,21% 4,10% 4,00% 3,85% 3,99% 3,83% 3,92%

Kegiatan2015 20192016 2017 2018

Page 133: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

112

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sementara itu, apabila dibandingkan dengan Agustus 2018, kinerja ketenagakerjaan Jawa Timur

pada periode ini lebih baik, baik dari sisi jumlah tenaga kerja, TPAK maupun TPT. Membaiknya kinerja

tenaga kerja dibandingkan Agustus 2018 tersebut didorong oleh peningkatan jumlah angkatan kerja yang

bekerja sebesar 210 ribu orang (1,03%-yoy) seiring penurunan jumlah pekerja setengah pengangguran

(turun 100 ribu orang atau -8,42%-yoy). Penurunan tersebut diindikasikan karena adanya program

pemerintah dalam bentuk pelatihan keterampilan, penyelenggaraan job fair dan penyediaan kredit modal

usaha dengan bunga murah untuk memberikan peluang berusaha bagi angkatan kerja. Berbagai program

tersebut, dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja sehingga mendorong peningkatan kualitas jam

kerja.

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.1 Jumlah Tenaga Kerja Sektor-sektor Utama

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.2 Share Tenaga Kerja Sektoral

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pada Agustus 2019 lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan masih menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Jawa Timur yaitu 31,22%, diikuti

olehlapangan usaha Perdagangan Besar & Eceran (24,83%). Meskipun masih mendominasi, namun

pangsa penyerapan tenaga kerja sektor pertanian semakin menurun. Dibandingkan Agustus 2018,

terdapat pergeseran penyerapan tenaga kerja, yaitu sektor pertanian menurun (dari 32,49% menjadi

31,22%), sedangkan sektor konstruksi dan PHR meningkat.87

Adanya pembangunan berbagai proyek

infrastruktur seperti jalan tol serta investasi di sektor industri pengolahan dan pariwisata menawarkan

lapangan kerja dengan produktivitas dan potensi kesejahteraan yang lebih tinggi.

Kondisi tenaga kerja di Jawa Timur berdasarkan Status Pekerjaan Utama masih didominasi oleh

sektor informal. Pada Agustus 2019, proporsi penduduk yang bekerja di sektor informal masih tinggi

yaitu 12,51 juta orang (60,58%), sedangkan yang bekerja di sektor formal sebesar 8,14 juta orang

(39,42%). Dibandingkan Agustus 2018, jumlah pekerja formal meningkat 4,53% (yoy) didorong oleh

peningkatan jumlah buruh/karyawan/pegawai yang tumbuh 4,63%. Sebaliknya, pekerja informal turun

1,21% utamanya pada kelompok pekerja keluarga/tidak dibayar (-7,18%-yoy) dan kelompok berusaha

dibantu buruh tidak tetap (-6,07%-yoy). Meningkatnya jumlah pekerja formal sejalan dengan peningkatan

UMKM dan industri kreatif di Jawa Timur, sehingga mendorong kebutuhan tenaga kerja.

87 Pangsa penyerapan tenaga sektor konstruksi dibandingkan Agustus 2018 meningkat, yaitu dari 7,06% menjadi 7,16%. Demikian

pula dengan sektor perdagangan besar, rumah makan dan akomodasi (dari 24,33% menjadi 24,83%).

36% 37% 36% 36% 35% 33% 33% 32% 32% 31%

14% 14% 15% 14% 15% 16% 15% 16% 16% 16%

7% 8% 7% 8% 6% 7% 6% 7% 7% 7%

21% 21% 23% 21% 23% 24%25% 24% 25% 25%

6% 6% 6% 7% 7% 6% 5% 6% 6% 6%

15% 14% 14% 14% 14% 15% 15% 14% 15% 15%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Feb Ags Feb Ags Feb Ags Feb Ags Feb Ags

2015 2016 2017 2018 2019Jasa Kemasyarakatan

Lainnya (Pertambangan, Listrik, Gas & Air)

Perdagangan Besar & Eceran

Page 134: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

113

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.3 Penyerapan Tenaga Kerja Formal-Informal

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.4 Komposisi Tenaga Kerja Formal-Informal

Berdasarkan jenis pendidikan, lulusan SD ke bawah masih mendominasi tenaga kerja namun dengan

pangsa yang semakin menurun. Berdasarkan pertumbuhannya jumlah tenaga kerja lulusan SD

mengalami penurunan sedangkan kelompok pendidikan lainnya meningkat.88

Peningkatan kualitas

pendidikan tenaga kerja tersebut seiring adanya berbagai program sekolah gratis mulai dari tingkat SD

sampai tingkat SMA yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota). Upaya

Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan alokasi lulusan SMK juga mulai terlihat. Dalam waktu

5 (lima) tahun terakhir, pangsa tenaga kerja lulusan SMK meningkat dari 9,38% (Agustus 2015) menjadi

11,53% (Agustus 2019).

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.5 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.6 Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

Walaupun jumlah tenaga kerja lulusan SMA dan SMK mulai meningkat, namun Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) SMA dan SMK masih tinggi.89

Peningkatan tersebut karena masih adanya permasalahan

antara penawaran tenaga kerja lulusan SMK/SMA dengan permintaan dunia kerja. Untuk itu perlu

dilakukan sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja sehingga dapat menghasilkan lulusan yang siap

kerja dan sesuai dengan kebutuhan spesifik dunia usaha. Beberapa program Pemerintah Provinsi Jawa

Timur untuk meminimalkan gap tersebut, antara lain :

- Memberikan kompensasi berupa pengurangan pajak bagi dunia usaha yang memberikan kesempatan

praktik kerja, pemagangan dan atau pembelajaran untuk SMK dan SMA double track di Jawa Timur

(sesuai Perpres No.45 tahun 2019)

88 Dibandingkan Agustus 2018, pertumbuhan tenaga kerja lulusan SD pada Agustus 2019 turun 2,07% (yoy), sedangkan yang

lainnya meningkat yaitu SMP (0,96%), SMA (0,49%), SMK (8,23%), DI/II/III (12,46%) dan Universitas (7,33%).

89 TPT SMA meningkat dari 6,31% (Agustus 2019) menjadi 7,07% (Agustus 2019). TPT SMK sedikit turun walaupun masih tinggi,

yaitu dari 8,83% menjadi 8,65%.

Page 135: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

114

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

- Memberdayakan para ahli di bidang tertentu dengan sertifikasi nasional dan internasional sebagai

pendamping tenaga pengajar SMK maupun SMK

Tabel 6. 2 Perbandingan Kinerja Lapangan Usaha dan Penyerapan Tenaga Kerja

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Produktivitas tenaga kerja tertinggi terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan serta

pertambangan dan penggalian, sementara yang terendah pada pertanian. Lapangan usaha yang

menjadi penyerap tenaga kerja tertinggi, justru memiliki produktivitas terendah. Hal ini berdampak pada

rendahnya pendapatan per pekerja di lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Sebaliknya,

Industri Pengolahan yang hanya menyerap 15,92% tenaga kerja berkontribusi 30,05% terhadap PDRB

Jawa Timur. Penggunaan teknologi yang masif pada lapangan usaha industri pengolahan serta

pertambangan, serta kualitas tenaga kerja yang lebih tinggi menjadi salah satu penyebab lebih tingginya

produktivitas kedua lapangan usaha tersebut.

Tabel 6. 3 Saldo Bersih Tertimbang (SBT) Penggunaan Tenaga Kerja Sejumlah Perusahaan di Jawa Timur

Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha BI

Pada triwulan IV 2019, berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia

Provinsi Jawa Timur, terdapat peningkatan serapan tenaga kerja. Peningkatan serapan tenaga kerja

tertinggi terjadi pada sektor jasa-jasa (naik 3,27 SBT), perdagangan hotel dan restoran (naik 1,97 SBT) dan

sektor pengangkutan komunikasi (naik 1,19 SBT). Tingginya aktivitas perdagangan dan pengangkutan

logistik untuk memenuhi permintaan Natal dan Tahun Baru 2020 diindikasikan mendorong penyerapan

tenaga kerja yang cukup tinggi pada triwulan IV 2019.

6.3. Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan

6.3.1. Kesejahteraan Petani

Tingkat kesejahteraan petani di Jawa Timur pada triwulan IV 2019 menurun dibandingkan triwulan

sebelumnya. Tingkat kesejahteraan petani di Jawa Timur pada triwulan IV 2019 yang direpresentasikan

oleh Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 109,49, lebih rendah dibandingkan triwulan III 2018 sebesar 110,00.

Jumlah

(juta)Pangsa

Nominal

(Rp. Triliun)Pangsa

Selisih

(PDRB - TK)

Share

(PDRB / TK)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.45 31.31% 73.98 12.20% -19.12% 38.95%

Pertambangan dan Penggalian 0.13 0.63% 23.84 3.93% 3.30% 622.64% Industri Pengolahan 3.28 15.92% 182.25 30.05% 14.12% 188.70%

Penyediaan Listrik, Gas, dan Air 0.09 0.44% 2.28 0.38% -0.06% 86.03%

Konstruksi 1.48 7.18% 56.28 9.28% 2.09% 129.13%

Perdagangan, Akomodasi, Makan Minum 5.11 24.81% 147.52 24.32% -0.49% 98.04%

Transportasi, Pergudangan, dan Informasi Komunikasi 0.73 3.54% 48.11 7.93% 4.39% 223.82%

Jasa Keuangan, Asuransi dan Perusahaan 0.55 2.67% 20.71 3.41% 0.74% 127.89%

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Lainnya 2.78 13.50% 51.63 8.51% -4.98% 63.07%

TOTAL 20.60 100.00% 606.60 100.00% 0.00% 100.00%

Lapangan Usaha

PDRB (ADHB) Ukuran DisproporsionalitasTenaga Kerja

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV1 PERTANIAN 0.04 0.35 -0.72 -0.09 -1.76 -1.32 -2.28 -1.03 1.26 -0.01 1.03 0.33 -0.05 0.71 -0.25 0.442 PERTAMBANGAN 0.39 -0.39 -0.39 -0.49 -0.75 0.00 -0.49 0.00 0.39 -0.19 -0.21 -0.02 0.48 -0.22 0.00 -0.283 INDUSTRI PENGOLAHAN -2.92 2.40 -6.28 -1.43 -2.66 0.85 -0.00 -1.58 -4.00 0.49 -2.24 2.05 -0.86 -1.39 -1.77 -3.484 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH -0.46 -0.04 -0.70 -1.24 -0.46 0.83 1.21 1.24 0.33 -0.02 -0.13 -0.04 -0.13 -0.09 -0.11 -0.045 KONTRUKSI -0.86 0.86 -0.33 0.29 -0.66 0.47 -0.23 0.00 -0.21 -0.28 -0.60 -0.55 -0.65 0.67 0.29 0.78

6 PHR -0.87 -0.28 -0.10 0.59 -0.93 0.76 0.17 -0.39 -0.58 -0.05 -0.17 0.35 0.47 1.15 -0.65 1.327 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 0.39 0.38 0.56 1.06 0.10 0.00 -0.10 0.44 -1.04 1.76 0.45 0.19 0.72 0.53 0.25 1.408 KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN0.27 0.38 -0.63 0.07 -0.23 -0.11 -0.25 0.31 0.14 0.26 0.28 0.29 0.57 0.39 -0.24 0.049 JASA - JASA 0.27 0.18 0.26 0.00 0.24 -0.10 0.28 0.09 0.52 0.70 0.51 -0.80 0.34 0.16 -0.22 3.05

TOTAL -3.73 3.83 -8.34 -1.24 -7.11 1.39 -1.69 -0.91 -3.17 2.65 -1.08 1.79 0.87 1.73 -2.70 3.22

2019No SEKTOR

201820172016

Page 136: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

115

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Meskipun lebih rendah, namun dibandingkan provinsi lain di Jawa, NTP Jawa Timur pada triwulan ini

berada pada posisi kedua tertinggi setelah Jawa Barat sebesar 112,36 dan juga lebih tinggi dari NTP

Nasional yang sebesar 104,46.

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.7 Perbandingan Nilai Tukar Petani Provinsi di

Jawa

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.8 NTP Jawa Timur, Indeks yang Diterima (IT) dan

Indeks Harga yang Dibayar (IB)

Turunnya NTP di Jawa Timur karena peningkatan indeks harga yang dibayar (IB) lebih tinggi

dibandingkan indeks harga yang diterima (IT). IT petani hanya meningkat 0,88% (qtq) sedangkan IB

petani meningkat 1,35% (qtq). Peningkatan IB petani didorong oleh komoditas tomat sayur, bawang

merah dan telur ayam ras. Hal ini sejalan dengan inflasi komoditas tersebut pada triwulan IV 2019 dimana

tomat sayur mengalami inflasi 29,24% (qtq), sedangkan bawang merah dan telur ayam ras masing-

masing mengalami inflasi 6,35% (qtq) dan 1,59% (qtq).

Tabel 6. 4 NTP Subsektor Pertanian Jawa Timur

Berdasarkan subsektornya, penurunan NTP di Jawa

Timur disebabkan oleh subsektor perkebunan rakyat (-

4,79%-qtq), peternakan (-1,37%-qtq) dan perikanan (-

1,05%-qtq). Penurunan subsektor perkebunan rakyat

diperkirakan karena faktor iklim yang belum

sepenuhnya kondusif sehingga mengganggu tingkat

produksi. Tingginya pasokan ayam ras pada subsektor

peternakan ayam mendorong terjadinya deflasi

komoditas daging ayam ras (-3,28%-qtq) sehingga

indeks harga yang diterima petani menjadi lebih

rendah. Di lain sisi harga yang dibayar petani untuk

kebutuhan lainnya lebih tinggi. Demikian pula pada

subsektor perikanan dimana biaya yang dikeluarkan

untuk budidaya ikan dan pengeluaran rutin petani juga

relatif lebih tinggi.

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Keterangan Tw III 2019 Tw IV 2019 Perubahan (%)

IT 166,31 169,69 2,03%

IB 144,28 146,30 1,40%

NTP - Pangan 115,27 115,99 0,62%

IT 143,26 148,28 3,50%

IB 140,45 142,52 1,47%

NTP - Hortikultura 102,00 104,04 2,00%

IT 142,43 137,67 -3,34%

IB 140,68 142,82 1,52%NTP - Perkebunan Rakyat 101,24 96,39 -4,79%

IT 151,48 151,11 -0,24%

IB 133,64 135,16 1,14%

NTP - Peternakan 113,35 111,80 -1,37%

IT 164,05 164,52 0,29%

IB 141,87 143,78 1,35%

NTP - Perikanan 115,64 114,42 -1,05%

IT 153,70 155,05 0,88%

IB 139,72 141,61 1,35%

NTP - Total 110,00 109,49 -0,46%

Hortikultura

Tanaman Perkebunan Rakyat

Peternakan

Perikanan

Gabungan/ Jawa Timur

Tanaman Pangan

Page 137: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

116

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.9 NTP Subsektor Pertanian Jawa Timur

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.10 NTP Subsektor Pertanian Jawa Timur

Menurunnya NTP di Jawa Timur juga tercermin dari inflasi pedesaan yang pada triwulan IV 2019 ini

mencapai 1,64% (qtq), jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (-0,21%-qtq). Hal ini

menunjukkan adanya kenaikan harga secara umum pada barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani di

Jawa Timur, yang belum dapat dikompensasi oleh kenaikan harga yang diterima petani.

6.3.2 Kesejahteraan Nelayan

Kesejahteraan nelayan di Jawa Timur pada periode ini juga mengalami penurunan. Indikator

kesejahteraan masyarakat pedesaan yang lain adalah Nilai Tukar Nelayan (NTN). Pada triwulan IV 2019,

NTN Jawa Timur sebesar 124,89, turun 2,82% dibandingkan triwulan III 2019 yang mencapai 128,52.

Dibandingkan provinsi lain di Jawa, NTN Jawa Timur kedua tertinggi setelah Provinsi Banten (128,52) dan

masih lebih tinggi dibandingkan NTN Nasional (114,29). Secara umum, semua provinsi di Jawa mengalami

penurunan NTN pada periode ini kecuali Jawa Tengah.

Berdasarkan komponennya, penurunan NTN disebabkan oleh penurunan IT, sedangkan di lain sisi IB

nelayan justru meningkat. IB nelayan meningkat 1,18%-qtq (dari 138,03 menjadi 139,66) dengan

kenaikan tertinggi pada komoditas pangan yaitu tomat sayur, bawang merah dan daging ayam ras.

Sementara itu, IT nelayan justru turun 1,67% (dari 177,39 menjadi 174,43) seiring dengan penurunan

harga beberapa ikan hasil tangkapan nelayan, antara lain ikan kuniran, ikan tongkol dan ikan bawang.

Penurunan IT nelayan tersebut tidak sejalan dengan inflasi subkelompok ikan segar yang pada Desember

2019 justru naik 1,28% (mtm) atau 0,18% (qtq). Hal tersebut mengindikasikan kenaikan harga komoditas

ikan segar tidak sepenuhnya diterima oleh nelayan, seiring dengan adanya rantai distribusi dari nelayan

sampai ke konsumen.

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.11 Perbandingan Nilai Tukar Nelayan (NTN)

Provinsi di Jawa

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.12 NTN, IT dan IB Nelayan Jawa Timur

Page 138: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

117

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

6.4 Profil Kemiskinan Jawa Timur

Kemiskinan di Jawa Timur menurun pada September 2019. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk

miskin di Jawa Timur pada September 2019 sebesar 4.056 ribu jiwa atau 10,22% dari total penduduk

Jawa Timur. Angka ini lebih rendah dibandingkan September 2018 yang sebesar 4.112 ribu jiwa atau

10,85% dari total penduduk. Persentase penduduk miskin di Jawa Timur tertinggi ketiga dibandingkan

provinsi di Pulau Jawa dan lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan Nasional yang sebesar 9,22%.

Meskipun lebih tinggi, namun penurunan penduduk miskin di Jawa Timur dalam waktu 1 (satu) tahun

terakhir jauh lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Jawa.

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.13 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi di Jawa

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.14 Persentase Penduduk Miskin di Provinsi

Jawa

Mayoritas penduduk miskin di Jawa Timur berdomisili di wilayah pedesaan. Sebanyak 1.438,15 ribu

jiwa penduduk miskin (35,5%) berdomisili di perkotaan dan 2.617,85 ribu jiwa (65,5%) tinggal di

pedesaan. Pada September 2019, penduduk miskin di pedesaan turun 7,63% (yoy), jauh lebih tinggi

dibandingkan penurunan penduduk miskin di perkotaan yang hanya sebesar -1,37% (yoy). Tingginya

penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan tersebut seiring dengan berbagai program pemerintah dan

peningkatan alokasi Dana Desa. Penggunaan Dana Desa yang optimal dapat mendorong kesejahteraan

masyarakat di pedesaan serta penguatan dan pemberdayaan pembangunan ekonomi masyarakat,

pemberantasan kemiskinan secara komprehensif, dan kepastian layanan dasar yang berkualitas.

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6. 15 Jumlah Penduduk Miskin Desa dan Kota

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6. 16 Persentase Penduduk Miskin Desa dan Kota

Membaiknya tingkat kemiskinan masyarakat di Jawa Timur juga tercermin dari pergerakan garis

kemiskinan (GK)90

. Pada September 2019, GK meningkat dari Rp384.750 perkapita/bulan pada

90Garis kemiskinan merupakan harga yang dibayar oleh kelompok acuan untuk memenuhikebutuhan pangan sebesar 2.100 kilokalori

per kapita per hari dan kebutuhan non-pangan esensial, seperti perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan

lainnya. Proporsi Garis Kemiskinan Makanan (GKM) mencapai 75,02% dari total Garis Kemiskinan.

Page 139: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

118

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

September 2018 menjadi Rp404.172 perkapita/bulan. Peningkatan GK tersebut tidak diiringi dengan

kenaikan jumlah penduduk miskin sehingga menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan bagi

sebagian penduduk miskin sehingga dapat keluar dari GK Jawa Timur.

Berdasarkan komoditasnya,

sumbangan terbesar Garis

Kemiskinan (GK) adalah beras

(24,06% di perkotaan dan

26,12% di pedesaan),

rokok kretek filter (9,69% di

perkotaan dan 9,86% di

pedesaan), serta telur ayam

ras (3,93% di perkotaan dan

3,50% di pedesaan). Komoditi

lainnya yang mempengaruhi

adalah gula pasir, daging

ayam ras, tempe dan tahu.

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Grafik 6.17 Garis Kemiskinan Makanan dan Non Makanan Desa dan Kota

Kedalaman kemiskinan di Jawa Timur membaik. Persoalan kemiskinan tidak hanya sekadar berapa

jumlah dan persentase penduduk miskin, tetapi yang juga perlu diperhatikan seberapa besar jarak rata-

rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan (tingkat kedalaman) yang disebut sebagai

P1 dan keragaman pengeluaran antar penduduk miskin (P2).

Nilai P1 dalam satu tahun terakhir turun (dari 2,068 pada Agustus 2018 menjadi 1,612 pada September

2019) dan terjadi penurunan baik di perkotaan maupun di pedesaan. Dengan pola yang sama, nilai P2

juga mengalami penurunan 0,188 poin atau menjadi 0,372 pada September 2019. Penurunan nilai P1 dan

P2 memberikan indikasi rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan

dan ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin juga semakin kecil.

Tabel 6. 5Indeks Kedalaman & Keparahan Kemiskinan Jatim

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Tabel 6. 6Rasio Gini Jawa Timur

Sumber : BPS Jatim (diolah)

Ketimpangan kemiskinan Jawa Timur yang tercermin dari Gini Ratio juga membaik pada periode ini.

Rasio Gini menunjukkan sedikit penurunan menjadi 0,364 pada September 2019 dari 0,371 pada

September 2018. Penurunan ketimpangan terjadi baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Meskipun

demikian tingkat ketimpangan kemiskinan di wilayah perkotaan lebih tinggi dibandingkan pedesaan.

Perkotaan PedesaanPerkotaam +

PerdesaanPerkotaan Pedesaan

Perkotaam +

Perdesaan

Maret 2011 1,505 2,964 2,270 0,344 0,721 0,541

Sept 2011 1,254 2,671 1,996 0,281 0,626 0,461

Maret 2012 1,249 2,315 1,808 0,270 0,477 0,379

Sept 2012 1,285 2,524 1,935 0,296 0,568 0,439

Maret 2013 1,314 2,318 1,840 0,329 0,525 0,432

Sept 2013 1,423 2,663 2,071 0,335 0,656 0,503

Maret 2014 1,160 2,486 1,853 0,269 0,597 0,440

Sept 2014 1,245 2,415 1,857 0,306 0,589 0,454

Maret 2015 1,279 2,787 2,063 0,314 0,719 0,525

Sept 2015 1,285 2,903 2,126 0,374 0,834 0,613

Maret 2016 1,103 2,832 1,985 0,231 0,708 0,474

Sept 2016 1,331 2,571 1,948 0,341 0,605 0,473

Maret 2017 1,176 2,595 1,872 0,271 0,639 0,451

Sept 2017 1,368 2,862 2,087 0,361 0,769 0,557

Maret 2018 1,167 2,800 1,945 0,280 0,732 0,495

Sept 2018 1,199 3,043 2,068 0,284 0,871 0,560

Maret 2019 1,147 2,549 1,799 0,283 0,646 0,452

Sept 2019 1,012 2,302 1,612 0,229 0,537 0,372

Indeks Kedalamam Kemiskinan (P1) Indeks Kedalamam Kemiskinan (P2)

PeriodePerkotaan Pedesaan

Perkotaan +

Perdesaan

Maret 2011 0,387 0,303 0,374

Sept 2011 0,358 0,298 0,351

Maret 2012 0,385 0,273 0,357

Sept 2012 0,384 0,268 0,362

Maret 2013 0,387 0,285 0,364

Sept 2013 0,386 0,309 0,368

Maret 2014 0,391 0,310 0,369

Sept 2014 0,428 0,339 0,403

Maret 2015 0,442 0,344 0,415

Sept 2015 0,428 0,327 0,403

Maret 2016 0,423 0,333 0,402

Sept 2016 0,433 0,313 0,402

Maret 2017 0,418 0,326 0,396

Sept 2017 0,442 0,317 0,415

Maret 2018 0,387 0,327 0,379

Sept 2018 0,375 0,322 0,371

Maret 2019 0,379 0,318 0,370

Sept 2019 0,374 0,314 0,364

Gini Ratio

Tahun

Page 140: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

119

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Penurunan ketimpangan kemiskinan tersebut juga tidak terlepas dari berbagai program yang telah

dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jatim melakukan tiga intervensi

untuk mengatasi masalah kemiskinan, kesenjangan ekonomi, keterbatasan akses layanan masyarakat,

sekaligus untuk menghadapi tantangan dan ketidakpastian di masa depan. Intervensi yang dilakukan

antara lain dengan penguatan dan pemberdayaan pembangunan ekonomi masyarakat, pemberantasan

kemiskinan secara komprehensif, dan kepastian layanan dasar yang berkualitas.

Contoh program Pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah bantuan rumah tangga miskin yaitu pemberian

dana bantuan sebesar Rp1,8 Miliar di 3 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang dilakukan oleh Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur pada 10 Agustus 2019. Bantuan yang

telah diberikan kepada 67 Kepala Rumah Tangga ini juga dilaksanakan bersamaan dengan program

pendampingan usaha agar para penerima mampu mengembangkan modal yang diterima dengan harapan

mampu meningkatkan taraf hidup penerimanya, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka

menengah-panjang.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga turut memfasilitasi Pemerintah Pusat terkait Program Bedah

Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian untuk membantu

pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan dengan berbasis pertanian. Dalam rangka

pelaksanaan program #Bekerja, telah dilakukan pertemuan Sosialisasi Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera

Berbasis Hortikultura di Kantor Kecamatan Pajarakan, Probolinggo pada 5 Agustus 2019. Program

#Bekerja dilaksanakan dengan memberikan bantuan berupa ternak, tanaman sayuran dan buah, tanaman

perkebunan, dan sarana seperti kandang, pakan ternak, dan pupuk. Penerima bantuan adalah Rumah

Tangga Miskin Petani (RTMP) berdasarkan data dari Kementerian Sosial. Bantuan diberikan untuk

memenuhi kebutuhan RTM dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka pendek, RTM

dapat memanen hasil sayuran. Untuk jangka menengah, RTM dapat memanfaatkan hasil ternak,

sedangkan hasil dari tanaman buah dapat dimanfaatkan untuk jangka panjang. Program #Bekerja berbasis

hortikultura dilaksanakan di 11 provinsi pada 14 kabupaten, salah satunya di Kabupaten Probolinggo.

Page 141: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

120

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tabel

GAMBARAN UMUM

United Nations Development Programmme (UNDP) pertama kali mempublikasikan Human

Development Indeks (DHI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 1990. Menurut UNDP

setelah 30 tahun akhirnya IPM Indonesia berhasl mencapai level tinggi yaitu 0,707. Pada tahun 1990 IPM

Indonesia masih 0,525. IPM Indonesia saat ini berada di peringkat 111 dari 186 negara. IPM dibentuk dari

3 (tiga) dimensi yaitu :

Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life)

Pengetahuan (knowledge) dan

Standar hidp layak (decent standard of living)

Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 17 Februari 2020 mempublikasikan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) baik secara Nasional, Provinsi hingga Kabupaten/ Kota. IPM Indonesia 2019 mencapai

71,92 meningkat dibandingkan IPM 2018 (71,39) meningkat 0,74% Sejak 2016 IPM Indonesia termasuk

dalam kategori Tinggi. IPM semua provinsi di pulau Jawa juga termasuk kategori Tinggi.

Grafik 1. Perkembangan IPM Indonesia

Peta IPM Provinsi se Indonesia

IPM JAWA TIMUR

IPM Jawa Timur 2019 juga mengalami peningkatan menjadi 71,50, namun masih dibawah IPM

Indonesia (71,92), peringkat 15 secara nasional serta peringkat 6 di Jawa. Pertumbuhan IPM Jatim

tergolong tinggi yaitu tumbuh 1,03%, tertinggi se-pulau Jawa. Sejak 2011, pertumbuhan IPM Jawa Timur

rata-rata 1,00%.

Grafik 2. IPM Jatim terhadap Provinsi Lainnya

Grafik 3. Perkembangan IPM Jawa Timur

Peningkatan IPM Jawa Timur Terus Berlanjut Boks

3

Sumber : BPS

Sumber : BPS

Sumber : BPS

Page 142: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

121

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Meskipun IPM Jawa Timur tergolong tinggi, namun jika dilihat lebih mendalam per kabupaten kota, maka

masih terdapat beberapa kabupaten/ kota yang perlu dibenahi secara terintegrasi.

Dari 38 Kabupaten/ kota di Jawa Timur terdapat 4 Kabupaten/ Kota yang masuk kategori Sangat

Tinggi (> 80) yaitu Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Madiun dan Kabupaten Sidoarjo. 20 Kabupaten/

Kota masuk kategori Tinggi dan tidak ada Kabupaten/ kota yang masuk kategori Rendah. Pertumbuhan

IPM tertinggi di Jawa Timur terjadi di Kab. Sampang (1,54%), Kab. Sumenep (1,49%) dan Kab. Bangkalan

(1,46%). Sedangkan pertumbuhan IPM terendah terjadi di Kota Malang (0,53%%), Kota Surabaya

(0,59%), dan Kota Pasuruan (0,63%).

Secara spasial, komponen pembentuk IPM Jawa Timur terdiri dari 3 Dimensi yaitu dimensi Umur

Panjang dan Hidup Sehat, dimensi Pengetahuan dan dimensi Standah Hidup Layak.

DIMENSI UMUR PANJANG DAN HIDUP SEHAT

Pada tahun 2019, UHH Jatim sebesar 71,18 tahun, meningkat 0,30% dibanding tahun 2018.

Sejak tahun 2010, rata peningkatan UHH Jatim sebesar 0,20%.

Grafik 4. Umur Harapan Hidup

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemda Jatim dan juga Kabupaten Kota untuk meningkatkan UHH

melalui berbagai program seperti :

Sumber : BPS

Page 143: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

122

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Peningkatan ketrampilan dan pengetahuan tentang tata laksana penanganan gawat darurat bayi

dan deteksi dini risiko

Pelayanan standar ibu hamil

Peningkatan ketrampilan Nakes (Tenaga Kesehatan) dalam APN (Asuhan Persalinan Normal)

Pemanfaatan buku KIA

Kader kesehatan PKK

Optimalisasi P4K (Perencanaan, Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)

Perbaikan tatalaksana gawat darurat maternal dan neonatal melalui skill asesmen dengan sasaran

tenaga kesehatan (bidan)

Optimalisasi sistem rujukan.

Selain itu Dinas Kesehatan Jatim juga sudah mempunyai Rencana Strategis 2019 2024 sebagai

Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 52 Tahun 2019 tentang Rencana Strategis Perngkat Daerah Provinsi

Jawa Timur Tahun 2019 2024. Di dalam Pergub tersebut ditetapkan Indikator Kinerja Utama Dinas

Kesehatan , antara lain Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Persentase Stunting,

Persentase RS Terakreditasi, Persentase Release For Treatment (RFT) Rate Kusta, Persentase penderita HIV

yang mendapat Anti Retroviral (ARV), Persentase keberhasilan pengobatan Tuberkolosis (TB).

AKB Jawa Timur dalam 3 tahun terakhir cenderung menurun, sementara AKI cenderung

meningkat. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama DI sisi lain permasalahan kurang gizi kronis (stunting)

mengalami perbaikan. Stunting terjadi imulai janin masih dalam kandungan dan nampak saat anak berusia

2 tahun.

Program kerja dan anggaran kesehatan tahun 2019-2024 adalah sebagai berikut :

DIMENSI PENGETAHUAN

Indikator dimensi Pengetahuan pada IPM adalah Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama

Sekolah (RLS). Indikator dimensi pengetahuan IPM Jatim mengalami peningkatan sejak 2010. HLS Jatim

2019 sebesar 13,16 tahun, tumbuh 0,46% dibanding tahun 2018 dengan rata rata peningkatan 1,52%

sejak 2010. Hal ini berarti bahwa anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan

hingga lulus D1. Sedangkan RLS Jatim 2019 7,59% meningkat 2,71% dibanding tahun 2018, dengan

rata-rata peningkatan tahunan 1,35%sejak 2010. Hal ini berarti penduduk jatim usia 25 tahun ke atas

telah mengenyam pendidikan kelas 7 hingga kelas 8.

Page 144: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

123

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Grafik 5. HLS dan RLS

Peningkatan HLS dan RLS Jawa Timur antara lain dipengaruhi oleh Penyaluran BOS (Bantuan

Operasional Sekolah) yang terdiri dari BOS Reguler, BOS Afirmasi, dan BOS Kinerja. Pada tahun 2019,

jumlah BOS yang disalurkan sebesar Rp. 48,35 triliun dengan rincian sebagai berikut :

Selain itu mulai tahun ajaran 2019/2020 Pemprov Jatim telah menggratiskan SPP siswa SMA dan

SMK Negeri dengan alokasi anggaran Rp. 1,8 triliun. Sedangkan SPP siswa SMP telah digratiskan oleh

masing-masing Kabupaten/ Kota di Jawa Timur.

DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK

Indikator dimensi standar hidup layak adalah pengeluaran perkapita penduduk dalam setahun.

Pada tahun 2019 pengeluaran perkapita penduduk Jawa Timur sebesar Rp. 11,74 juta, naik 3,15%

dibanding tahun 2018. Peningkatan pengeluaran per kapita menujukkan kemampuan ekonomi

masyarakat Jawa Timur semakin membaik. Hal ini juga sejalan dengan peningkatan PDRB Jawa Timur

tahun 2019 5,52% (2018: 5,50%). Selain itu tingkat inflasi 2019 yang rendah sebesar 2.12% (2018 :

2,86%) semakin memperkuat daya beli masyarakat Jawa Timur sehingga perekonomian dinamis.

Grafik 7. Pengeluaran perkapita per tahun

Sumber : BPS

Sumber : BPS

Page 145: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

124

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Secara spasial, peningkatan pengeluaran per kapita per tahun di Kab. Bangkalan, Kab. Sampang

dan Kab. Pamekasan adalah yang paling rendah, di bawah Rp. 9 juta per tahun. Hal ini juga tercermin

pada tingkat kemiskinan terendah di Jawa Timur yang juga berlokasi kawasan Madura.

REKOMENDASI KEBIJAKAN

Saat ini Pemerintah Pusat telah menetapkan Peraturan Presiden No. 80 tahun 2019 tentang

Percepatan Pembangunan Ekonomi di Gerbangkertosusila, BTS dan Selingkar Wilis dengan nilai Rp.

294,34 triliun. Implementasi Perpres 80/2019 tidak hanya membutuhkan dana yang besar dari pihak

swasta namun juga membutuhkan SDM yang berkualitas dan kompeten. Implementasi Perpres 80/2019

tidak hanya berdampak pada pembangunan fisik, namun juga pembangunan SDM dan juga pemerataan

kesejahteraan. Dengan demikian implementasi Perpres 80/2019 perlu menjadi perhatian semua pihak,

karena dapat menjadi katalis kenaikan IPM pada tahun-tahun mendatang, selain berbagai program yang

telah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota selama ini di bidnag kesehatan dan

pendidikan.

Di sisi lain kebijakan UMK yang rata-rata meningkat di atas 8% per tahun, perlu diimbangi

dengan peningkatan produktivitas pekerja, sehingga dampaknya terhadap IPM semakin tinggi. Kenaikan

UMK yang tidak diikuti dengan kenaikan produktivitas akan berdampak pada beralihnya industri ke luar

Jawa Timur, sehingga akan mengurangi kemampuan masyarakat untuk berbelanja.

Page 146: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

VIIBABBAB PROSPEK

PEREKONOMIAN DAERAH

Page 147: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

126

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

7.1. Prospek Ekonomi Jawa Timur Triwulan I 2020

7.1.1. Sisi Permintaan

Perekonomian Jawa Timur pada triwulan II 2020 diperkirakan berada di kisaran 5,3% - 5,8% (yoy),

lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan triwulan sebelumnya. Peningkatan perekonomian

Jawa Timur pada Triwulan II 2020 diperkirakan bersumber dari peningkatan konsumsi RT dan LNPRT,

konsumsi pemerintah, peningkatan investasi, kinerja positif ekspor LN dan net ekspor DN. Adapun faktor

lain yang dapat menahan akselerasi perekonomian Jawa Timur yaitu penyebaran wabah COVID-19 yang

akan berdampak pada kegiatan perdagangan internasional dan pariwisata Jawa Timur.

Konsumsi swasta dan pemerintah diperkirakan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan

sebelumnya. Peningkatan konsumsi swasta dan pemerintah diperkirakan didorong oleh persiapan

penyelenggaraan PILKADA di 19 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Selain itu, akselerasi konsumsi juga akan

terjadi seiring momentum Ramadhan dan Idul Fitri 2020 yang berlangsung pada 23 April s.d 23 Mei 2020

diiringi long weekend dan cuti bersama yang berlangsung dari 22 s.d. 27 Mei 2020.

Kinerja investasi bangunan diperkirakan masih tumbuh positif lebih tinggi dibandingkan triwulan I

2020. Pertumbuhan investasi bangunan selain didorong oleh proyek infrastruktur pemerintah seperti

penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 80 Tahun 2019 yaitu

pembangunan ekonomi di kawasan Gerbangkartosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto, Surabaya-Sidoarjo-

Lamongan), kawasan BTS (Bromo-Tengger-Semeru), serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan

dengan proyek seperti jalan tol, LRT/MRT, Kereta Api dll, juga didukung oleh proyek swasta seperti

pembangunan perumahan dan hotel/resort. Seluruh 218 proyek yang tercantum dalam perpres tersebut

tersebut memiliki nilai investasi mencapai total Rp 292,4 trilliun. Akselerasi kinerja investasi tersebut

diharapkan untuk terakselerasi pasca proses keputusan Britain Exit (Brexit). Dengan keluarnya Inggris dari

Uni Eropa, Inggris memiliki kesempatan bisnis yang lebih luas karena tak perlu mengikuti regulasi ketat Uni

Eropa dan dapat menambah investasi antara Indonesia dan Inggris.

Ekspor Jawa Timur Ekspor diperkirakan tumbuh positif seiring meredanya perang dagang antara Amerika

Serikat (AS) dan Tiongkok serta selesainya wabah COVID-19. Kesepakatan perdagangan fase I antara AS

dan Tiongkok telah ditandatangani pada Januari 2020 diharapkan akan meredakan perang dagang yang

selama 18 bulan berlangsung. Selain itu, perbaikan pertumbuhan industri pengolahan diprakirakan sejalan

dengan proyeksi peningkatan kinerja ekspor industri pengolahan pada triwulan II 2020. Impor LN

diperkirakan juga mengalami peningkatan yang di dominasi oleh peningkatan permintaan bahan baku

dan barang modal pasca wabah Virus Corona mereda. Hal yang sama terjadi pada Net Ekspor DN yang

diperkirakan akan terakselerasi seiring proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah mitra dagang

utama domestik Jawa Timur.

7.1.2. Sisi Penawaran

Kinerja sisi penawaran di triwulan II 2020 diperkirakan masih ditopang oleh positifnya kinerja

industri pengolahan, pertanian, perdagangan, serta penyediaan akomodasi makanan minuman yang

sejalan dengan peningkatan ekspor luar negeri. Sementara itu, akselerasi yang lebih tinggi diprediksi

akan tertahan oleh mulai melambatnya kinerja sektor pertambangan dan informasi komunikasi.

Momentum Ramadhan dan Idul Fitri 2020 serta persiapan penyelenggaraan PILKADA di 19

Kabupaten/Kota di Jawa Timur akan mendorong peningkatan konsumsi swasta dan pemerintah

serta mendorong kinerja sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, transportasi,

Page 148: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

127

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

serta sektor penyediaan akomodasi makan minum pada triwulan II 2020. Sektor perdagangan

diperkirakan terakselerasi sebagai dampak dari peningkatan konsumsi rumah tangga menjelang

momentum Ramadhan dan Idul Fitri 2020. Pelaksanaan perjalanan mudik menjelang hari raya Idul Fitri

diperkirakan mendorong pertumbuhan signifikan sektor transportasi. Durasi libur hari raya Idul Fitri dan

adanya Tunjangan Hari Raya (THR) yang meningkatkan pendapatan masyarakat akan mendorong

peningkatan konsumsi leisure masyarakat Jawa Timur dan mendorong kinerja sektor akomodasi dan

makan minum.

PILKADA di 19 Kabupaten/Kota di Jawa Timur akan mendorong konsumsi LNPRT dan konsumsi

pemerintah disertai peningkatan sektor industri pengolahan dalam rangka persiapan masa

kampanye. Sementara itu, kinerja sektor pertanian diprakirakan meningkat sejalan dengan panen raya

beras dan hortikultura yang diprakirakan berlangsung pada periode Maret April.

Potensi akselerasi ekonomi Jawa Timur yang lebih tinggi diperkirakan tertahan oleh pe rlambatan

aktivitas sektor melambatnya kinerja sektor pertambangan dan jasa keuangan asuransi. Meskipun

masih tumbuh positif, kinerja lapangan usaha industri pengolahan di Jawa Timur pada triwulan II 2019

diperkirakan melambat dibandingkan triwulan sebelumnya seiring dengan jumlah jam kerja yang lebih

sedikit sepanjang triwulan II 2019 seiring momentum Ramadhan dan libur Idul Fitri 1440 Hijriah. Di sisi

lain, selesainya masa panen pada triwulan I 2019 diperkirakan akan menekan laju pertumbuhan sektor

pertanian triwulan II 2019, walaupun masih tumbuh positif dan lebih baik dibandingkan perlambatan

(angka pertumbuhan tahunan negatif) pada triwulan II 2018 seiring cuaca yang lebih mendukung sektor

pertanian.

7.2. Prospek Ekonomi Jawa Timur Tahun 2020

7.2.1. Sisi Permintaan

Perekonomian Jawa Timur sepanjang tahun 2020 diperkirakan stabil dibandingkan tahun 2019 yaitu

di kisaran 5,3% - 5,8% (yoy). Pendorong utama pertumbuhan tersebut diperkirakan bersumber dari

konsumsi pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi dan net ekspor antar

daerah. Konsumsi swasta juga diperkirakan masih tumbuh positif, namun relatif stabil. Walaupun terdapat

berbagai potensi risiko global, masih terdapat optimisme pertumbuhan ekspor luar negeri seiring prediksi

kinerja positif ekspor industri pengolahan kepada beberapa negara ASEAN dan Uni Eropa.

Konsumsi swasta dan konsumsi pemerintah diperkirakan mengalami pertumbuhan positif. Konsumsi

pemerintah diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada tahun 2020. Ditetapkannya Peraturan Presiden No.80

tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto -

Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan

Lintas Selatan akan mendorong peningkatan alokasi APBN/APBD di beberapa kawasan prioritas tersebut

dan percepatan realisasinya. Konsumsi pemerintah juga akan terakselerasi seiring pelaksanaan beberapa

Proyek Strategi Nasional (PSN) di Provinsi Jawa Timur. Selain itu, komitmen pemerintah untuk mengadopsi

teknologi baru juga akan meningkatkan kinerja industri pengolahan dan membawa peningkatan daya

saing dalam jangka menengah.

Page 149: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

128

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Berbagai realisasi proyek-proyek strategis

pemerintah tersebut selanjutnya akan

menstimulus penguatan sektor konstruksi untuk

pembangunan properti perkotaan sehingga

dapat mendorong konsumsi swasta. Lebih

lanjut, adanya Pilkada serentak yang

dilaksanakan di 19 kabupaten/kota di Jawa

Timur pada triwulan III 2020 diperkirakan

mengakselerasi kinerja konsumsi LNPRT.

Meskipun demikian, pertumbuhan konsumsi

swasta khususnya sektor rumah tangga

diperkirakan stabil dibandingkan tahun 2019,

seiring dengan perkiraan inflasi tahun 2020

yang lebih tinggi walaupun masih dalam target

yang ditetapkan yakni 3%±1% (yoy).

Tabel 7. 1 Daftar Kabupaten/ Kota di Jawa Timur dalam

Pilkada Serentak Tahun 2020

Peningkatan investasi diperkirakan turut mendorong kinerja sektor konstruksi pada tahun 2020

seiring dengan meningkatnya frekuensi penanaman modal serta realisasi investasi korporasi yang

sempat tertahan di tahun 2019. Sektor perdagangan, industri pengolahan, dan konstruksi diperkirakan

mengalami kinerja positif sebagai penopang peningkatan kegiatan investasi. Berdasarkan hasil liaison dan

focus group discussion dengan beberapa pelaku industri di Jawa Timur, tertahannya realisasi investasi

swasta (investasi non bangunan) pada tahun 2019 karena pelaku usaha masih wait and see. Pada tahun

2020, seiring dengan diterapkannya omnibus law serta optimalisasi online single submission (OSS),

diharapkan dapat mendorong percepatan realisasi investasi di Jawa Timur.

Tabel 7. 2 Perkiraan Arah Pertumbuhan PDRB Sisi

Permintaan 2020 (%yoy)

Tabel 7. 3 Prospek Perekonomian Dunia World Economic

Outlook

*) dibandingkan tahun sebelumnya

Sumber: BPS, proyeksi Bank Indonesia

Sumber : WEO IMF

Kinerja ekspor dan impor Jawa Timur diprakirakan tumbuh positif namun masih terbatas, seiring

perbaikan kinerja industri pengolahan, sektor pertambangan, konstruksi, dan perdagangan. Kinerja

ekspor diperkirakan meningkat seiring penguatan perekonomian negara partner dagang pada tahun

2020. Berdasarkan World Economic Outlook (WEO) Januari 2020, pertumbuhan ekonomi dunia

diproyeksikan terakselerasi dari 2,9% (tahun 2019) menjadi 3,3% (tahun 2020) didorong oleh

perekonomian negara berkembang. Proyeksi world trade volume juga menunjukkan peningkatan

signifikan dari 1,1% di tahun 2019 menjadi 2,9% di tahun 2020. Perbaikan perekonomian negara

No . Kabupaten/ Kota Rencana Pelaksanaan

1 Banyuwangi

2 Kabupaten Blitar

3 Kota Blitar

4 Gresik

5 Jember

6 Kabupaten Kediri

7 Kota Pasuruan

8 Kota Surabaya

9 Lamongan

10 Malang

11 Kabupaten Mojokerto

12 Ngawi

13 Pacitan

14 Ponorogo

15 Sidoarjo

16 Situbondo

17 Sumenep

18 Trenggalek

19 Tuban

23 September 2020

Komponen 2016 2017 2018 2019 2020p *)

Konsumsi Swasta 4,6 4,5 4,9 4,8

Konsumsi Pemerintah -8,9 3,6 5,0 4,6

PMTB 6,0 6,2 6,1 -8,8

Ekspor Luar Negeri 10,0 -5,2 2,5 -0,3

Net Ekspor DN 15,6 41,3 15,3 -4,5

PDRB 5,6 5,5 5,5 5,5

2018 2019p 2020p 2019p 2020p

Dunia %yoy 3,6 3,0 3,4 2,9 3,3

Negara Maju %yoy 2,2 1,7 1,7 1,7 1,6

Amerika Serikat %yoy 2,9 2,4 2,1 2,3 2,0

Kawasan Eropa %yoy 1,8 1,2 1,4 1,2 1,3

Jepang %yoy 0,8 0,9 0,5 1,0 0,7

Negara Berkembang %yoy 4,5 3,9 4,6 3,7 4,4

Russia %yoy 2,3 1,1 1,9 1,1 1,9

Tiongkok %yoy 6,6 6,1 5,8 6,1 6,0

India %yoy 7,1 6,1 7,0 4,8 5,8

Brazil %yoy 1,1 0,9 2,0 1,2 2,2

ASEAN-5 %yoy 5,2 4,8 4,9 4,7 4,8

Volume Perdagangan Dunia (Barang dan Jasa) %yoy 3,8 1,1 3,2 1,0 2,9

Lebih tinggi dibandingkan 2018

Lebih rendah dibandingkan 2018

Sama dibandingkan 2018

Januari 2020

Proyeksi IMF

Satuan

Realisasi

Oktober 2019

Page 150: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

129

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

berkembang, Uni Eropa, dan Advance Asia country (Singapura, Korea Selatan) pada tahun 2020 akan

berpotensi meningkatkan kinerja perekonomian Jawa Timur seiring dengan pangsa ekspor Jawa Timur

yang cukup besar baik terhadap India, Uni Eropa, Singapura dan Korea Selatan.91

Perkiraan peningkatan

ekspor Jawa Timur menuju India seiring dengan perbaikan ekonomi India pada tahun 2020 yang didukung

oleh stimulus kebijakan moneter dan corporate income tax cuts.

Peningkatan ekspor yang lebih besar tertahan oleh perkiraan penurunan ekspor ke Amerika Serikat

dan Tiongkok yang merupakan mitra dagang utama Jawa Timur.92

Proyeksi perlambatan ekspor ke

Amerika Serikat pada tahun 2020 disebabkan baik oleh faktor permintaan maupun kebijakan. Adanya

trade diversion (peralihan ke negara lain yaitu Vietnam) khususnya furnitur serta alas kaki dapat menahan

pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi.93

Selain itu, berlanjutnya kebijakan proteksionisme serta potensi

dikeluarkannya Indonesia dari negara berkembang, menyebabkan harga produk ekspor Jawa Timur

menjadi lebih tinggi dan mengurangi keunggulan kompetitif.

Sementara itu, perkiraan perlambatan ekspor ke Tiongkok seiring dengan perlambatan pertumbuhan

ekonomi Tiongkok. Beberapa komoditas ekspor Jawa Timur menuju Tiongkok yang diperkirakan

terpengaruh oleh trade diversion adalah komoditas tembaga (peralihan menuju Chile), sedangkan dampak

tidak langsung diperkirakan terjadi pada ekspor kayu serta kayu veneer dan kayu lapis (peralihan menuju

Vietnam seiring peningkatan ekspor furnitur oleh Vietnam).94

Perlambatan ekspor ke Tiongkok yang lebih

dalam juga berpotensi terjadi seiring dengan adanya outbreak COVID-19.

7.2.2. Sisi Penawaran

Dari sisi penawaran, pertumbuhan positif pada tahun 2020 didorong utamanya oleh sektor industri

pengolahan, konstruksi, serta pertambangan. Sementara itu pertumbuhan sektor ekonomi Jawa Timur

lainnya yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan diperkirakan melambat, dan sektor perdagangan

besar dan eceran diperkirakan tumbuh terbatas.

Masih kuatnya permintaan domestik menjadi pendorong pertumbuhan industri pengolahan. Seiring

dengan berbagai tantangan perekonomian global khususnya dari sisi perlambatan permintaan dan

kebijakan proteksionisme, beberapa industri diperkirakan mulai menyesuaikan pangsa pasarnya dengan

memperbesar penjualan ke pasar domestik. Peningkatan pendapatan disposable masyarakat Jawa Timur

seiring peningkatan UMK kabupaten/kota yang rata-rata mencapai 8,51% menjadi salah satu faktor masih

kuatnya permintaan domestik.

Perkiraan peningkatan kinerja konstruksi didorong oleh percepatan pembangunan infrastruktur

publik maupun swasta. Masih berlangsungnya pembangunan proyek-proyek PSN serta pengembangan

kawasan prioritas di Jawa Timur diperkirakan menjadi pendorong peningkatan kinerja sektor konstruksi.

Lebih lanjut, adanya pelonggaran kebijakan loan to value dapat mendorong peningkatan kepemilikan aset

tahan lama, sehingga meningkatkan konstruksi swasta.

91 Sepanjang tahun 2019, pangsa ekspor non migas Jawa Timur ke India sebesar 2,98% dan ke Singapura sebesar 4,81%.

92 Sepanjang tahun 2019, pangsa ekspor Jawa Timur ke Amerika Serikat sebesar 13,54% dan ke Tiongkok 10,70%.

93 Pangsa ekspor Jawa Timur menuju Amerika Serikat tahun 2019 untuk komoditas furnitur (SITC 821 - Furniture and Parts Thereof)

mencapai 14,1% dan merupakan pangsa ekspor terbesar ke-2 sementara komoditas alas kaki (SITC 851 - Footwear) mencapai

3,4% dan merupakan pangsa ekspor terbesar ke-7.

94 Pangsa ekspor Jawa Timur menuju Tiongkok tahun 2019 untuk komoditas tembaga (SITC 682 - Copper) mencapai 11,4% dan

merupakan pangsa ekspor terbesar ke-2, komoditas kayu (SITC 248 - Wood, Simply Worked and Railway Sleeper of Wood)

mencapai 9,7% dan merupakan pangsa ekspor terbesar ke-5, dan komoditas kayu veneer dan kayu lapis (SITC 634 - Veneers,

Plywood, Improved or Reconstituted Wood, Worked, N.E.S) mencapai 3,6% dan merupakan pangsa ekspor terbesar ke-7.

Page 151: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

130

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Tabel 7. 4 Perkiraan Arah Pertumbuhan PDRB Sisi

Penawaran 2020 (%yoy)

*) dibandingkan tahun sebelumnya

Sumber: BPS, proyeksi Bank Indonesia

Tabel 7. 5 Perkiraan El Nino dan La Nina Tahun 2020

Sumber : National Oceanic and Atmospheric Administration

Perlambatan kinerja sektor pertanian diperkirakan disebabkan oleh faktor hulu. Faktor cuaca pada

tahun 2020 diperkirakan moderat karena potensi terjadinya EL Nino lebih rendah dibandingkan tahun

2019. Meskipun demikian, terdapat tantangan dari sisi hulu antara lain adanya penurunan alokasi subsidi

pupuk dalam APBN 2020 sebesar28,2% serta bergesernya musim panen dan tanam sektor pertanian di

Jawa Timur. Lebih lanjut, adanya Peraturan Menteri Perdagangan No.7/2020 tentang Harga Acuan

Pembelian di Tingkat Petani dan harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen, apabila tidak

diimplementasikan dengan baik dapat menjadi disinsentif bagi petani untuk menanam komoditas pangan.

7.2. Prospek Inflasi Jawa Timur Triwulan II 2020

Tekanan inflasi pada triwulan II 2020 diperkirakan sedikit meningkat dibandingkan triwulan I 2020,

namun masih dalam rentang kisaran sasaran inflasi nasional. Dengan mencermati perkembangan

faktor-faktor pendorong dan penahan inflasi terkini, inflasi Jawa Timur pada triwulan II 2020 berada di

rentang 2,48% - 2,98% (yoy).

Tabel 7. 6 Faktor Pendorong dan Penahan Inflasi Jawa Timur Triwulan II 2020

Faktor Pendorong Inflasi

TW II 2020

Faktor Penahan Inflasi

TW II 2020

Peningkatan konsumsi terutama menjelang momentum

Ramadhan dan Idul Fitri

Realisasi panen raya padi dan holtikultura yang

pasokannya masih terjaga sampai triwulan II 2020

Minimnya ketersediaan komoditas bumbu-bumbuan,

sayuran, dan buah-buahan yang berasal Tiongkok

sebagai dampak Virus Corona

Penurunan harga minyak dunia akibat kenaikan

produksi di AS

Kebijakan peningkatan harga yang diatur pemerintah

serta kenaikan harga emas perhiasan domestik sejalan

dengan proyeksi kenaikan harga emas global

Penurunan harga BBM diperkirakan dapat menahan

dampak 2nd round effect BBM terhadap barang-barang

konsumsi.

Kenaikan tarif tol beberapa ruas di wilayah Jawa Timur Program Pemerintah Jawa Timur termasuk TPID Provinsi

Jawa Timur antara lain Gerai Stabilisasi Pangan

Inflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Kelompok Pakaian dan Alas kaki

diprakirakan meningkat seiring peningkatan konsumsi menjelang momentum Ramadhan dan Idul Fitri.

Lebih lanjut, minimnya komoditas bumbu-bumbuan, sayuran, dan buah yang berasal dari Tiongkok

sebagai dampak virus corona masih dirasakan sampai dengan triwulan II 2020. Pada triwulan II 2020,

peningkatan Inflasi pada kelompok ini juga didorong oleh transmisi peningkatan harga rokok seiring

kenaikan tarif cukai mulai awal tahun 2020. Peningkatan laju inflasi pada triwulan II 2020 tertahan oleh

realisasi panen raya padi dan holtikultura seiring dengan prakiraan cuaca yang lebih kondusif

Sektor 2016 2017 2018 2019 2020p *)

Industri Pengolahan 4,4 5,7 7,6 6,7

Perdagangan Besar & Eceran 5,8 6,3 6,3 6,2

Pertanian, Kehutanan,

Perikanan 2,4 1,6 -2,1 1,5

Konstruksi 5,5 6,9 6,6 5,9

Penyediaan Akomodasi &

Makan Minum 8,5 7,9 7,6 7,7

Page 152: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

131

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

dibandingkan tahun 2019, sehingga mendorong terjaganya pasokan pangan. Peran aktif TPID Jawa Timur

dalam pengendalian harga pangan seperti Gerai Stabilisasi Pangan serta kecukupan cadangan beras oleh

BULOG Jawa Timur, diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan pasokan pangan di berbagai daerah di

Jawa Timur sehingga dapat meminimalkan kenaikan harga.

Peningkatan inflasi pada triwulan II 2020 juga diprakirakan terjadi Kelompok Perumahan, Air, Listrik,

dan Bahan Bakar lainnya. Salah satu faktor yang mengakselerasi inflasi pada kelompok ini adalah

rencana pencabutan subsidi listrik bagi golongan 900 VA RTM yang akan direalisasikan pada triwulan II

2020. Tekanan inflasi yang lebih tinggi pada kelompok ini tertahan oleh tren penurunan harga minyak

dunia yang diprakirakan masih akan berlanjut sampai dengan triwulan II 2020.

Tekanan inflasi Kelompok Transportasi juga diprakirakan meningkat pada triwulan II 2020 , seiring

momentum Ramadhan dan Idul Fitri 2020 yang mendorong peningkatan biaya transportasi terutama

angkutan mudik lebaran, serta kenaikan tarif tol beberapa ruas di wilayah Jawa Timur yakni Gempol-

Pandaan tahap I, Surabaya-Mojokerto, serta Surabaya-Gempol.

7.3. Prospek Inflasi Jawa Timur Tahun 2020

Inflasi Jawa Timur pada tahun 2020 diprakirakan meningkat dibandingkan tahun 2019, yakni di

kisaran 2,82% 3,32% (yoy), namun tetap berada dalam sasaran inflasi 3,0%+1% (yoy). Peningkatan

tekanan inflasi diperkirakan didorong antara lain oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau;

kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar lainnya, serta Kelompok Informasi, Komunikasi, dan

Jasa Keuangan serta Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran.

Inflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau diprakirakan meningkat . Peningkatan laju

inflasi kelompok ini diprakirakan didorong oleh perkiraan terjadinya El Nino sepanjang awal tahun 2020

oleh Badan Klimatologi dan Geofisika Amerika Serikat dan Australia yang berpotensi mengganggu

produksi tanaman pangan95. Selain itu, pergeseran musim panen raya beberapa komoditas pertanian

berpotensi menjadi salah satu risiko inflasi pada kelompok ini. Dari sisi tata niaga, panjangnya rantai

distribusi beberapa komoditas bahan pangan strategis dapat mendorong peningkatan harga. Pada tahun

2020, terjadi peningkatan harga beberapa komoditas bahan makanan terutama buah-buahan dan sayuran

yang diimpor dari Tiongkok seiring dengan adanya wabah virus corona. Potensi kenaikan inflasi kelompok

ini turut didorong oleh peningkatan harga rokok seiring kenaikan tarif cukai sebesar 21,55% per 1 Januari

2020 yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pelaku usaha sudah memberlakukan pricing terhadap

peningkatan tarif cukai rokok semenjak triwulan IV 2019 dan kenaikan harga rokok diperkirakan akan

terus berlanjut sampai dengan tahun 2020. Dampak kenaikan cukai rokok tersebut telah disimulasikan

dan ditransmisikan ke harga jual di level konsumen yang diprakirakan akan meningkat sebesar 52%

sepanjang tahun 2020.

Peningkatan inflasi juga diprakirakan terjadi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar

lainnya. Peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan harga BBM seiring dengan pengurangan subsidi

yang akan diprakirakan akan dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2020. Pemerintah akan melakukan

pengendalian dengan mengurangi besaran subsidi tetap solar menjadi Rp1.000,00/liter dan menerapkan

subsidi selisih harga untuk minyak tanah. Kebijakan ini diambil oleh pemerintah seiring dengan prospek

95 Berdasarkan perkiraan Badan Klimatologi Amerika Serikat (NOAA IRI/CPC) dan Badan Klimatologi Australia (BOM)

Page 153: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

132

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

harga minyak di tingkat dunia diprakirakan turut menurun.96

Selain itu, peningkatan inflasi kelompok ini

juga ditengarai bersumber dari kebijakan pengurangan subsidi listrik. Pemerintah menetapkan kebijakan

subsidi listrik hanya diberikan kepada golongan tertentu dengan mengacu pada Data Terpadu Program

Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM) untuk pelanggan rumah tangga 450VA dan 900VA. Hal serupa juga

terjadi pada harga LPG yang pada tahun 2020 akan dikurangi nilai subsidinya. Pemerintah menetapkan

subsidi diupayakan lebih tepat sasaran untuk rumah tangga, usaha mikro, nelayan, dan petani.

Sumber: IRI/CPC, Februari 2020 (diolah)

Grafik 7.1 Proyeksi Terjadinya El Nino/ La Nina - NOAA

Sumber: BOM, Februari 2020 (diolah)

Grafik 7.2 Proyeksi Terjadinya El Nino/ La Nina-BOM

Tekanan inflasi Kelompok Transportasi juga diprakirakan menurun. Tekanan inflasi kelompok ini

tertahan oleh kebijakan pemerintah untuk membuka pintu industri penerbangan bagi maskapai asing atau

kebijakan open sky. Dengan adanya kompetisi, dapat mendorong harga tiket menjadi lebih kompetitif.

Tekanan inflasi Kelompok Informasi,

Komunikasi, dan Jasa Keuangan serta

Kelompok Penyediaan Makanan dan

Minuman/ Restoran diprakirakan

meningkat sepanjang tahun 2020 seiring

peningkatan konsumsi masyarakat yang

didorong oleh adanya peningkatan UMK

wilayah Jawa Timur sebesar 8,51% dari

UMK tahun 2019. Dari sisi domestik,

tekanan utama inflasi kelompok ini pada

pertengahan tahun juga diperkirakan

terakselerasi akibat peningkatan

permintaan masyarakat sejalan dengan

momentum pemilihan kepala daerah yang

masih akan digelar di beberapa kota/

kabupaten Jawa Timur.

Sumber: BMKG, Februari 2020 (diolah)

Grafik 7.3 Daerah Potensi Banjir di Jawa Timur

96 Mengacu pada data United States Energy Information Administration (EIA), secara agregat, harga minyak dunia pada triwulan I

2020 masih menunjukkan trend penurunan menjadi 52.84 USD/ barrel dari sebelumnya 54.62 USD/ barrel.

Page 154: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

133

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi inflasi di tahun 2020 secara rinci disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 7. 7 Faktor Pendorong dan Penahan Inflasi Jawa Timur Tahun 2020

Faktor Pendorong Inflasi

Tahun 2020

Faktor Penahan Inflasi

Tahun 2020

Potensi terjadinya gangguan cuaca El Nino sepanjang

awal tahun 2020 sehingga mengganggu produksi akibat

kekeringan berkepanjangan, serta pergeseran musim

panen komoditas pertanian sepanjang tahun 2020.

Upaya percepatan pembangunan infrastruktur

berpotensi mendorong peningkatan produksi pertanian

(a.l. waduk dan irigasi), serta bantuan subsidi benih

dan pupuk, serta upaya-upaya pemerintah lainnya

untuk meningkatkan produksi.

Pembatasan impor buah-buahan dan sayur dari China

sebagai dampak virus corona.

Kebijakan pemerintah untuk membuka pintu industri

penerbangan bagi maskapai asing atau kebijakan open

sky.

Peningkatan tarif cukai rokok yang mulai diberlakukan

sejak awal tahun 2020

Insentif Pemerintah untuk mendorong pengembangan

pariwisata di 10 destinasi wisata prioritas, yang berlaku

selama tiga bulan (Maret Mei 2020)

Penurunan besaran subsidi tetap solar, LPG, serta

kebijakan subsidi listrik hanya diberikan kepada

golongan tertentu untuk pelanggan rumah tangga

450VA dan 900VA

Regulasi pemerintah Jatim (Operasi Pasar dan Bantuan

Ongkos Angkut) meminimalkan kenaikan harga

pangan saat terjadi shortage/kenaikan permintaan.

Peningkatan UMK wilayah Jawa Timur

Peran aktif TPID dalam upaya pengendalian harga dan

menjaga ekspektasi masyarakat.

Page 155: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

134

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

DAFTAR ISTILAH

Administered price

Harga barang yang diatur oleh pemerintah, misalnya harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik.

APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang

dibahas dan setujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan peraturan

daerah.

BI 7 Days Reverse Repo Rate

Suku bunga referensi kebijakan moneter dan ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur setiap

bulannya.

BI-RTGS

Bank Indonesia Real Time Gross Settlement, yang merupakan suatu penyelesaian kewajiban bayar-

membayar (settlement) yang dilakukan secara on-line atau seketika untuk setiap instruksi transfer

dana.

Bobot inflasi

Besaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan

yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari giro, tabungan dan simpanan berjangka

(deposito).

Ekspor dan Impor

Dalam konteks PDRB adalah mencakup perdagangan barang dan jasa antar negara dan antar

provinsi.

Financing to Deposit Ratio (FDR) atau Loan to Deposit Ratio (LDR)

Rasio pembiayaan atau kredit terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank, baik dalam rupiah

dan valas. Terminologi FDR unuk bank syariah, sedangkan LDR untuk bank konvensional.

Imported inflation

Salah satu disagregasi inflasi, yaitu inflasi yang berasal dari pengaruh perkembangan harga di luar

negeri (eksternal).

Indeks Ekspektasi Konsumen

Salah satu pembentuk IKK, indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi

kondisi ekonomi 6 bulan mendatang dengan skala 1 100.

Indeks Kondisi Ekonomi

Salah satu pembentuk IKK, indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi

ekonomi saa ini dengan skala 1 100.

Page 156: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

135

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

Indeks Keyakinan Konsumen (Consumer Confidence)

Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan

ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang dengan skala 1 100.

Inflasi IHK

Kenaikan harga barang dan jasa dalam satu periode yang diukur dengan perubahan indeks harga

konsumen (IHK), yang mencerminkan perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh

masyarakat luas.

Inflasi Inti

Inflasi IHK setelah mengeluarkan komponen volatile foods dan administered prices.

Inflow

Uang yang diedarkan aliran masuk uang kartal ke Bank Indonesia.

Investasi

Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan produksi.

Kredit

Penyediaan uang atau tagihan yang sejenis, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-

meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertenttu dengan pemberian bunga, termasuk :

Pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan note purchase agreement (NPA)

Pengambilan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang.

Loan to Deposit Ratio (LDR) atau Financing to Deposit Ratio (FDR)

Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank. Terminologi FDR untuk bank

syariah, sedangkan LDR untuk bank konvensional.

Loan to Funding Ratio (LFR)

Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga dan surat berharga yang diterbitkan bank.

Liaison

Kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang

dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi mengenai

perkembangan dan arah kegiatan ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan

dalam bentuk laporan.

mtm

Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.

Net Inflow

Uang yang diedarkan inflow lebih besar dari outflow.

Non Performing Financing (NPF) atau Non Performing Loan (NPL)

Rasio pembiayaan atau kredit macet terhadap total penyaluran pembiayaan atau kredit oleh bank,

baik dalam rupiah dan valas, Terminologi NPF dan pembiayaan untuk bank syariah, sedangkan NPL

Page 157: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

136

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

dan kredit untuk bank konvensional.Kriteria NPF atau NPL adalah (1) kurang lancar, (2) diragukan dan

(3) macet.

Omset

Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi.

Outflow

Aliran keluar uang kartal dari Bank Indonesia.

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, restribusi

daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

qtq

Quarter to quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.

Real Time Gross Settlement (RTGS)

Sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu

seketika.

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

Sistem pertukaran data keuangan elektronik dan/atau warkat antar peserta kliring baik atas nama

peserta maupun atas nama nasabah yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

Volatile Food

Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya sangat bergejolak

karena faktor-faktor tertentu khususnya komoditas bahan makanan.

yoy

Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.

Page 158: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

137

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

DAFTAR SINGKATAN

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BBM Bahan Bakar Minyak

BBNKB Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal

BLUD Badan Layanan Umum Daerah

BPS Badan Pusat Statistik

BUKU Bank Umum Kelompok Usaha

CIF Cost, Insurance and Freight

DAU Dana Alokasi Umum

DAK Dana Alokasi Khusus

DER Debt Equity Ratio

DOF Derajat Otonomi Fiskal

DPK Dana Pihak Ketiga

DSR Debt Service Ratio

FGD Focus Group Discussion

FOB Free on Board

FTV Financing to Value

IHK Indeks Harga Konsumen

IKK Indeks Keyakinan Konsumen

IPR Indeks Penjualan Riil

JISDOR Jakarta Interbank Spot Dollar Rate

KI Kredit Investasi

KK Kredit Konsumsi

KKB Kredit Kendaraan Bermotor

KMK Kredit Modal Kerja

KPA Kredit Pemilikan Apartemen

KPR Kredit Pemilikan Rumah

LDR Loan to Deposit Ratio

LFR Loan to Funding Ratio

LNPRT Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga

LTV Loan to Value

mtm Month to month

NPF Non Performing Financing

NPL Non Performing Loan

NTN Nilai Tukar Nelayan

NTP Nilai Tukar Petani

PAD Pendapatan Asli Daerah

PDRB Produk Domestik Regional Bruto

Page 159: LAPORAN PEREKONOMIAN - Bank Indonesia › id › publikasi › kajian-ekonomi-regional › jatim... · Bank Indonesia 1. Visi Bank Indonesia : bank sentral yang berkontribusi secara

138

Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Februari 2020

PLN Perusahaan Listrik Negara

PMA Penanaman Modal Asing

PMDN Penanaman Modal Dalam Negeri

PMTB Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto

PPBKB Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

qtq Quarter to quarter

RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

RTGS Real Time Gross Settlement

SBT Saldo Bersih Tertimbang

SISKAPERBAPO Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok

SITC Standard International Trade Classification

SKDU Survei Kegiatan Dunia Usaha

SKNBI Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

SPE Survei Penjualan Eceran

TPAK Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

TPID Tim Pengendalian Inflasi Daerah

TPK Tingkat Penghunian Kamar

TPT Tingkat Pengangguran Terbuka

TTL Tarif Tenaga Listrik

UMKM Usaha Mikro Kecil Menengah

UTLE Uang Tidak Layak Edar

yoy Year on year