laporan percobaan biologi
-
Upload
alif-hidayatullah-amin -
Category
Documents
-
view
62 -
download
1
description
Transcript of laporan percobaan biologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap mahluk hidup terdiri atau memiliki sel. Organisme bersel satu atau
organisme uniselular adalah mahluk hidup yang terdiri dari satu sel tunggal.
Organisme uniselular dapat berupa koloni maupun hidup secara individual.
Contohnya seperti amoeba, jamur seperti ragi, bakteri, beberapa jenis protista dan
Cyanobacteria. Organisme bersel tunggal terdiri dari satu sel, sedangkan
organisme multiseluler terdiri dari banyak sel mengkhususkan diri dalam fungsi-
fungsi tertentu secara bersama-sama (Wikipedia, 2012).
Berdasarkan ada tidaknya membran inti, sel dikelompokkan menjadi dua,
yaitu sel prokariotik, dan sel eukariotik. Sel prokariotik tidak memiliki membran
inti, sedangkan sel eukariotik sudah memiliki membran inti (Moekti Ariebowo,
2009).
Sel memiliki organel-organel yang membantu dalam aktivitasnya. Organel-
organel tersebut antara lain, inti sel, retikulum endoplasma, badan golgi,
mitokondria, lisosom, sentriol, vakuola, plastida, dan lain sebagainya. (Moekti
Ariebowo, 2009).
Cara mengamati suatu sel dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop,
bisa dengan mikroskop stereo ataupun mikroskop binokuler. Pertama, harus
dibuat sayatan yang tipis dengan menggunakan pisau atau silet. Kemudian benda
yang diamati diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi air atau etilen, lalu ditutup
dengan kaca penutup yang tipis. Setelah itu, amati objek di bawah mikroskop,
mulai dari perbesaran 10x sampai 40x (Penuntun Praktikum Biologi Umum,
2013).
Karena telah diketahui adanya sel maka dilakukan pengamatan untuk
mengetahui berbagai macam bentuk sel, baik itu sel hewan maupun sel tumbuhan.
1
Manfaat mempelajari sel adalah kita dapat mengetahui bentuk dan bagian-
bagian dari sel hewan maupun sel tumbuhan. Selain itu, kita juga dapat
mengetahui fungsi dari bagian-bagian sel tersebut.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui serta mengamati berbagai macam bentuk sel tumbuhan
dan sel hewan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel adalah unit fungsional dan struktural terkecil dari makhluk hidup. Hal
yang menakjubkan adalah sel tersusun atas bagian-bagian yang tidak hidup.
Bersama-sama dalam satu kesatuan, bagian-bagian sel membentuk sel utuh yang
hidup dan memiliki ciri-ciri kehidupan, misalnya memperbanyak diri dengan cara
membelah, menanggapi rangsang, dan melakukan metabolisme. Istilah “sel”
disebutkan kali pertama oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Istilah tersebut
muncul ketika ia melihat struktur ruang-ruang kecil yang menyusun sebuah gabus
kayu dengan menggunakan mikroskop sederhana yang dibuatnya (Fiktor
Ferdinan, 2009).
Sebagian besar organel sel diselubungi oleh lapisan membran dengan
struktur yang sama dengan lapisan membran sel. Di dalam sel terdapat banyak
struktur kecil yang disebut organel (Fiktor Ferdinan, 2009).
Inti sel merupakan bagian yang penting dari sel. Inti sel terdiri atas beberapa
bagian, yaitu membran, kromatin, anak inti (nukleolus), dan cairan inti. Cairan inti
merupakan cairan yang di dalamnya terdapat nukleus dan kromatin (Fiktor
Ferdinan, 2009).
Retikulum endoplasma, sering disingkat RE merupakan sebuah sistem
membran yang berlipat-lipat. Dilihat secara tiga dimensi, sistem membran pada
retikulum endoplasma bersatu dengan membran sel dan membran inti. Retikulum
endoplasma ada yang tampak kasar (RE kasar) dan ada pula yang tampak halus
(RE halus) (Fiktor Ferdinan, 2009).
Pada permukaan dalam membran retikulum endoplasma sel eukariotik
tersebar organel-organel. Salah satu organel tersebut adalah ribosom. Ribosom
berperan penting dalam proses pembentukan protein. Pada sel aktif, terdapat
ribosom dalam yang banyak. Selain di RE, ribosom banyak terdapat juga di anak
inti (nukleolus) (Fiktor Ferdinan, 2009).
3
Badan golgi disebut juga aparatus golgi. Badan golgi berbentuk seperti
kantung yang pipih, dibatasi oleh membran. Beberapa badan golgi sering terlihat
berdekatan dan membentuk kantung-kantung yang bertumpuk. Badan golgi
diduga sebagai salah satu bentuk dari sistem membran pada RE. Badan golgi
kadang terlihat berada berdekatan dengan RE (Fiktor Ferdinan, 2009).
Mitokondria memiliki bentuk bulat panjang dan mempunyai membran
rangkap. Mempunyai bagian-bagian seperti membran luar dan membran dalam
yang berlekuk-lekuk membentuk krista dan mastrik. Fungsi mitokondria sebagai
respirasi seluler yang menghasilkan berupa ATP (Indah Kurniawati, 2012).
Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang
menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel
tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya
mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak
memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel
manusia adalah salah satu jenis sel hewan. Sel hewan terdiri dari
vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus, nukleolus, kromatin, ribosom, retikulum
endoplasma, mikrotubulus, membran plasma, vakuola, sitosol, selaput inti, badan
golgi, lisosom, dan vesikel (Wikipedia, 2013).
Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel
tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup
berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Sel tumbuhan terdiri dari
vakuola yang besar, dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein,
plasmodesmata, dan plastida (Wikipedia, 2013).
4
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Umum percobaan III (jaringan tumbuhan dan jaringan
hewan) dilaksanakan di Laboratorium Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Tadulako, pada hari Rabu, 6 Nopember 2013 pukul 08.00-10.30
WITA.
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat :
- Pipet tetes
- Skapel
- Jarum/silet
- Gelas pengaduk
- Gelas arloji
- Pinset
- Gelas objek
- Gelas penutup
- Mikroskop
- Cawan petri
b. Bahan :
- Sel epitel rongga mulut
- Darah katak
- Allium cepa
- Manihot esculenta
- Hydrilla verticilata
- Allamanda cartarica
5
- Alkohol 70%
- Kapas
- Kertas isap
- Pewarna (Eosin)
- Garam fisiologis (NaCl)
- Air atau akuades
3.3 Prosedur Kerja
Sediaan 1 : Sel Epitel Rongga Mulut
Bersihkan tangkai skapel dengan alkohol 70% , dengan menggunakan
tangkai skapel, koreklah bagian dalam pipi Anda. Oleskan korekan tadi pada gelas
objek, kemudian tetesi dengan etilen blue atau eosin serta tutupi dengan gelas
penutup dan amati di bawah mikroskop.
Sediaan 2 : Darah Katak
Ambillah satu tetes darah katak yang telah dicampur dengan larutan
fisiologis, lalu teteskan pada gelas objek dan tutup dengan gelas penutup. Amati
sediaan tersebut di bawah mikroskop, mulai dari perbesaran lemah. Dengan
perbesaran kuat gambarlah 3 dan 4 sel darah dan berikan keterangan bagian-
bagian sel yang nampak.
Sediaan 3 : Allium cepa
Ambillah potongan bawang merah (Allium cepa) pada sisi sebelah yang
cekung, epidermis yang berupa selaput tipis dapat dengan mudah dilepaskan
dengan menggunakan pinset. Letakkan sepotong kecil epidermis pada gelas objek
dan jaga jangan sampai terjadi lipatan atau kerutan. Tambahkan satu tetes atau dua
tetes air, tutup dengan gelas penutup. Periksalah di bawah mikroskop dengan
perbesaran lemah, gambat beberapa sel dengan bagian-bagiannya.
6
Sediaan 4 : Manihot esculenta
Buatlah irisan melintang cabang atau tangkai daun ubi kayu, irisan harus
tipis sekali, tidak perlu lebar-lebar. Gunakan medium air.
Sediaan 5 : Hydrilla verticillata
Cabutlah dengan menggunakan pinset satu helai daun Hydrilla verticillata
yang masih muda yaitu terdapat pada ujung-ujungnya. Buatlah medium preparat
dengan air dan amati.
Sediaan 6 : Allamanda cartarica
Buatlah preparat epidermis bunga Allamanda cartarica, caranya dengan
mengambil bagian bunga yang tipis dengan menggunakan pinset.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No. Nama Spesimen/ Gambar Pembesaran Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8
4.2 Pembahasan
1. Sel Epitel Rongga Mulut
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa sel epitel rongga
mulut memiliki sel yang berbentuk tidak tetap. Dari pengamatan tersebut
kami hanya menemukan inti sel dan sitoplasma. Dimana fungsi inti sel
adalah menjaga dan mengontrol aktivitas sel, sedangkan sitoplasma
berfungsi sebagai tempat terjadinya metabolisme sel. Sel epitel rongga
mulut termasuk sel hewan. Kami melakukan pengamatan dengan mikroskop
menggunakan perbesaran 10x.
2. Darah katak
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa sel pada darah
katak berbentuk bulat dan selnya tidak tetap. Dari pengamatan tersebut kami
menemukan inti sel dan sitoplasma dari sel darah katak. Dimana fungsi inti
sel adalah menjaga dan mengontrol aktivitas sel, sedangkan sitoplasma
berfungsi sebagai tempat terjadinya metabolisme sel. Kami melakukan
pengamatan dengan mikroskop menggunakan perbesaran 10x.
3. Allium cepa
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa Allium cepa
memiliki sel yang berbentuk persegi panjang. Dalam pengamatan tersebut
kami menemukan bagian sel seperti dinding sel, inti sel, dan sitoplasma.
Dinding sel terletak pada bagian terluar, berfungsi untuk melindungi bagian
dalam sel, inti sel berfungsi menjaga dan mengontrol aktivitas sel,
sedangkan sitoplasma berfungsi sebagai tempat terjadinya metabolisme sel..
Kami melakukan pengamatan dengan mikroskop menggunakan perbesaran
4x.
4. Manihot esculenta
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa sel batang
Manihot esculenta berbentuk prisma segi enam. Dalam pengamatan tersebut
kami hanya menemukan dinding sel yang berfungsi melindungi bagian
dalam sel. Sel dari batang Manihot esculenta bersifat sel mati sehingga yang
9
tampak hanya dinding sel. Kami melakukan pengamatan dengan mikroskop
menggunakan perbesaran 4x.
5. Hydrilla verticillata
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa sel Hydrilla
verticillata berbentuk persegi panjang dengan lekukan dibagian pinggirnya,
yang disebut trikoma.
Dalam pengamatan tersebut kami menemukan bagian sel seperti dinding sel,
sitoplasma, dan trikoma. Dinding sel yang berfungsi melindungi bagian
dalam sel, sitoplasma sebagai tempat terjadinya metabolisme sel, dan
trikoma berfungsi mengurangi penguapan pada sel. Kami melakukan
pengamatan dengan mikroskop menggunakan perbesaran 10x.
6. Allamanda catarica
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan bahwa sel Allamanda
catarica berbentuk tidak tetap. Sel-selnya bersusun-susun. Dalam
pengamatan tersebut kami hanya menemukan dinding sel yang berfungsi
untuk melindungi bagian dalam sel. Kami melakukan pengamatan dengan
mikroskop menggunakan perbesaran 10x.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
- Sel tumbuhan dan sel hewan termasuk dalam kelompok sel eukariotik.
- Sel tumbuhan memiliki organel yang tidak dimiliki oleh sel hewan,
begitu pula sebaliknya.
- Bentuk sel epitel dan sel darah katak tidak tetap, umumnya berbentuk
bulat.
- Sel Allium cepa dan sel Hydrilla verticillata berbentuk persegi panjang.
- Sel Manihot esculenta berbentuk prisma segi enam.
- Sel Allamanda catarica berbentuk tidak tetap.
5.2 Saran
Praktikan harus lebih memahami cara pengambilan preparat, disamping itu
penguasaan cara menggunakan mikroskop juga sangat diperlukan agar ketika
ingin mengamati objek dapat diamati dengan baik dan benar. Bimbingan dari
asisten juga sangat diperlukan.
11