laporan Peramalan sarung tangan

download laporan Peramalan sarung tangan

of 100

description

laporan tentang cara dan penyelesaian metode peramalan sesuai dengan plot data.

Transcript of laporan Peramalan sarung tangan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja PraktekDunia Industri pada saat ini perkembangannya sangat pesat sekali, ini disebabkan karena akibat adanya kebutuhan atau tuntutan dari konsumen yang semakin kompleks. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, pihak produsen dalam hal ini perusahaan harus mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja, sebab jika tidak, maka perusahaan tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya bahkan bisa tertinggal. Dengan itu penguasaan teknologi harus benar- benar diikuti oleh masyarakat umum, terlebih lagi masyarakat ilmiah (mahasiswa). Kampus merupakan tempat pendidikan formal diharapkan mampu memberikan masukan secara lebih intensif secara teoritis dan praktek kerja di lapangan merupakan penerapan dalam dunia industri yang sebenarnya. Hal ini merupakan indikasi bahwa antara teori dan penerapan di lapangan tidak bisa dipisahkan. Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan kerja sama dan jalur komunikasi antara perguruan tinggi, industri, instansi pemerintah dan instansi swasta. Kerja sama ini dapat dilaksanakan dengan pertukaran informasi antara masing-masing pihak antara ilmu di perguruan tinggi dan aplikasi di dunia industry yang sebenarnya. CV. Sun Abadi Glove adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan sarung tangan. Perusahaan ini bertempat di Penambangan RT.16 RW. 04 No.5 Krembangan, Taman Sidoarjo 61257. Pada tanggal 5 Mei 1998 perusahaan ini berdiri sampai sekarang.Kami melakukan kerja praktek di perusahaan ini mengangkat masalah mengenai peramalan permintaan dan pengendalian kualitas. Dengan kami mengangkat masalah ini diharapkan kami memahami dan memberikan solusi yang baik, sehingga dapat berguna nantinya bagi kami dan pihak manajemen CV. Sun Abadi Glove. 1.2 TujuanAdapun tujuan dalam kerja praktek ini sebagai berikut:1.2.1 Tujuan Umum1. Menyiapkan mahasiswa yang memiliki wawasan luas dan memiliki kemampuan akademik yang menunjang dalam menghadapi kondisi nyata didalam dunia industri.2. Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik yang telah ditetapkan oleh Jurusan Teknik Industri ITATS. 3. Meningkatkan kepekaan dan daya pikir serta bereaksi terhadap masalah- masalah yang timbul di lapangan kerja.

1.2.2 Tujuan Khusus 1. Meramalkan permintaan produk sarung tangan CV. Sun Abadi Glove menggunakan metode yang tepat dengan mempertimbangkan nilai error yang dihasilkan. 2. Mengetahui dan menganalisa pengendalian kualitas pada CV. Sun Abadi Glove.

1.3 Ruang Lingkup Kerja PraktekRuang lingkup kerja praktek diwajibkan melakukan kerja praktek di suatu perusahaan industri, agar mahasiswa betul-betul dapat memahami dan melihat peranan keilmuan teknik industri yang sebenarnya di suatu industri atau pabrik dan dapat memecahkan masalah industri yang bersifat manufaktur yang akan dihadapi nanti setelah lulus dengan berbekal pengetahuan teknik industri

1.4 Manfaat Kerja PraktekAdapun manfaat dilaksanakannya kerja praktek di CV. Sun Abadi Glove : 1. Mengetahui jalanya pelaksanaan proses produksi produk sarung tangan yang dikerjakan oleh CV. Sun Abadi Glove. 2. Membandingkan teori yang didapat pada perkuliahan dengan kenyataan yang ada di perusahaan tersebut.3. Mempelajari masalah-masalah yang mungkin timbul di dalam pelaksanaan proses produksi dan pemasaran produk khususnya produk sarung tangan.

1.5 Sistematika Kerja PraktekDalam penyusunan laporan kerja praktek laporan dibagi menjadi 4 bab secara sistematik, yang mana tiap bab berisikan pengertian-pengertian secara terperinci. Secara garis besar isi dari laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :BAB I: PENDAHULUANDalam bab ini berisi tentang latar belakang perusahaan, manfaat dan tujuan, batasan masalah, metodologi pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan kerja praktek.BAB II : MATERI UMUMDalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah singkat berdirinya perusahaan, organisasi dan manajemen, pemasaran, proses produksi, teknilogi, dan tata letak pabrikBAB III: MATERI KHUSUSMateri khusus yang akan dibahas dalam laporan ini adalah tentang Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Forecast), dan Seven Tools.BAB V: KESIMPULAN DAN SARANPada bab ini mencakup tentang rangkuman dari keseluruhan laporan kerja praktek serta berisi beberapa saran yang ditujukan kepada perusahaan yang mungkin bermanfaat bagi langkah selanjutnya.

1.6 Metodologi Pengumpulan DataUntuk mengetahui permasalahan yang diperlukan, perlu adanya suatu pendekatan yaitu dengan langkah- langkah untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dan berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Adapun langkah- langkah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Survey dan Observasi lapanganDengan melakukan pengamatan secara langsung pada perusahaan dan meminta keterangan terhadap pihak yang terkait di lapangan, sehingga nantinya data yang diperoleh lebih akurat.2. Wawancara dan DiskusiMelakukan pengumpulan data dengan melalui tanya jawab dan diskusi secara langsung terhadap pihak yang terkait.3. Studi KepustakaanDengan melakukan pencatatan data-data atau dokumen yang diperlukan pada CV. Sun Abadi Glove serta literatur-literatur lain berupa buku-buku yang berkaitan dengan teori-teori yang dibahas.

BAB IIMATERI UMUM

2.1 Gambaran Umum Perusahaan2.2.1 Sejarah Umum PerusahaanCV. Sun Abadi Glove adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan sarung tangan. Perusahaan yang sudah berjalan selama kurang lebih 6 tahun ini berawal dari seorang karyawan pabrik biasa yang memberanikan diri untuk mengasah kemampuan bisnisnya di era globalisasi karena adanya jaringan bisnis yang dikenal dari Jepang. Beliau, Titik Suparmi, pemimpin sekaligus pemilik perusahaan ini merekrut 15 karyawan untuk membantu dalam proses produksi pada tahun pertama bisnisnya. Dengan menggunakan modal sendiri dan ditambah pinjaman dari bank, beliau menjalankan usaha ini dengan bangunan satu lantai dan 38 unit mesin jahit. Awalnya, CV. Sun Abadi Glove hanya menerima jahit sarung tangan saja karena masih belum mempunyai mesin cutting, namun setelah beberapa bulan kemudian untuk memperlancar proses produksi akhirnya beliau membeli 3 unit mesin potong dan membuka departemen cutting.CV. Sun Abadi Glove yang tepat tanggal 5 Mei 2008 didirikan ini berada di Jalan Penambangan RT.16 RW. 04 No.5 Krembangan, Taman Sidoarjo 61257. Pada tahun 2012, terjadi ekspansi lahan yaitu menjadikan pabrik dengan dua lantai. Tahun berikutnya, beliau menambah 15 unit mesin jahit dan 1 unit mesin cutting Atom untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hingga sekarang jumlah karyawan ada 60 orang yang terdiri dari 50 wanita dan 10 laki-laki. Sebagian besar karyawan merupakan penduduk lokal yang berdomisili di sekitar pabrik. Sesuai dengan bentuk perusahaannya yang berbadan hukum, CV. Sun Abadi Glove yang berorientasi pada produk sarung tangan maka memiliki misi untuk :1. Selalu berinovasi untuk menyempurnakan produk.2. Meningkatkan kepercayaan konsumen akan produk.3. Menguatkan sistem pemasaran dengan nilai-nilai kejujuran dan ekonomis.Tujuan CV. Sun Abadi Glove adalah untuk menciptakan lapangan kerja terutama untuk penduduk sekitar dan memaksimalkan keuntungan (profitability) sebagaimana perusahaan lainnya. Untuk mencapai semua itu perusahaan tersebut menerapkan strategi yang relevan, yaitu :1. Strategi jangka pendek, merupakan strategi yang tidak berdampak pada perubahan kapasitas produksi.2. Strategi jangka panjang, merupakan strategi yang berdampak pada pengubahan kapasitas produksi.Perusahaan ini selalu memegang teguh prinsip kekeluargaan dengan menjalankan aktifitas perusahaan yang menjunjung tinggi rasa tenggang rasa dan saling membantu diantara para karyawan. Selain itu, seluruh karyawan selalu berusaha menjaga nama baik perusahaan di mata rekan kerja dan para konsumen yang berada di luar negeri.

2.2.2 Ruang Lingkup Bidang UsahaDalam kerja praktek yang kita lakukan yaitu di perusahaan industri yang bersifat manufaktur. Perusahaan ini yaitu perusahaan pembuat sarung tangan, akan tetapi sarung tangan yang dibuat oleh perusahaan ini yaitu sarung tangan ekspor yang di ekspor ke negara Jepang.

2.2.3 Lokasi PerusahaanNama Perusahaan: CV. Sun Abadi GloveBentuk Perusahaan: Persekutuan Komanditer (CV)Jenis Usaha Utama: Industri Sarung TanganAlamat: Penambangan RT. 16 RW. 4 No.5 Krembangan, Taman Sidoarjo 61257No. Telepon: 031-7883965No. Faks: 031-78898242.2 Organisasi dan Manajemen2.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

DIRECTORACCOUNTINGHRDEXIMWAREHOUSECUTTINGPREPARATIONSEWINGPACKINGINSPECTIONSECURITYCLEANING SERVICE

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan

2.2.2 Pembagian Tugas dan WewenangBerikut ini deskripsi pekerjaan masing-masing jabatan yang ada dalam struktur organisasi.1. DirectorBertanggungjawab untuk memimpin kelangsungan hidup perusahaan

2. Accounting Mencatat semua kas masuk dank kas keluar Melakukan pelaporan pajak ke kantor pajak Melakukan pembayaran kepada supplier Mengajukan order pembelian bahan baku

3. HRD Melakukan control kepada tiap-tiap departemen yang berhubungan dengan proses produksi Melakukan penggajian karyawan Mengontrol buku absen karyawan

4. Exim Membuat dan melaporkan adminstrasi ke kantor bea cukai yang berkenaan dengan ekspor dan impor Menyiapkan dokumen yang di butuhkan oleh perusahaan forwading

5. Warehouse Melakukan pengecekan terhadap barang masuk Membuat laporan stock tiap bulan Membuat laporan pemakaian bahan baku tiap bulan Menyiapkan bahan baku produksi ke bagian cutting, preparation, sewing, inspection, dan packing Mengajukan permohonan pembelian bahan baku local Mengajukan permintaan atas kekurangan bahan baku impor dalam proses produksi

6. Cutting Memotong bahan baku berupa syntethic, leather, dan logo Melakukan pengeleman lembaran tab logo Menghitung tiap-tiap item hasil dari potongan dan selanjutnya diserahkan kepada bagian preparation

7. PreparationBertanggungjawab melakukan persiapan bahan baku sebelum masuk bagian sewing seperti penghitungan tiap item sesuai keperluan order, pengeleman, dll.

8. Sewing Melakukan proses penjahitan Membuat laporan jumlah produk yang masuk proses produksi Membuat sampel produk yang akan ditunjukkan kepada pelanggan atau yang akan diikutkan pameran Membuat laporan atas produk yang belum tercapai target produksinya di setiap jenis sarung tangan Membuat laporan atas produk yang sudah tercapai target produksinyanya di setiap jenis sarung tangan

9. Inspection Melakukan inspection dan quality control dari produk Melakukan perbaikan terhadap sarung tangan yang rusak atau tidak memenuhi standard ekspor dengan cara mengembalikannya kepada pihak penjahit Membuat laporan jumlah produk yang masuk proses inspection Membuat laporan atas produk yang belum tercapai target inspeksi nya di setiap jenis sarung tangan Membuat laporan atas produk yang sudah tercapai target inspeksi nya di setiap jenis sarung tangan

10. Packing Melakukan pembungkusan sarung tangan yang akan di ekspor Mendeteksi setiap sarung tangan bila kemungkinan ada jarum patah di dalam sarung tangan Melakukan stock atau menyimpan produk over yang tidak di ekspor Membuat laporan jumlah dan jenis produk yang telah di ekspor

11. Security Menjaga tata tertib dan keamanan lingkungan pabrik Mengontrol kartu absen para karyawan Mengontrol jam masuk dan jam keluar karyawan Melakukan kontrol atas karyawan agar tidak membawa makanan dan minuman berwarna ke ruang produksi

12. Cleaning ServiseBertanggungjawab untuk menjaga kebersihan lingkungan pabrik

2.2.3 Tenaga Kerja dan Jam KerjaUntuk memperlancar dalam aktivitas produksi, maka perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang ahli dan terampil sesuai dengan bidangnya masing-masing sebab tidak selamanya penerapan teknologi tinggi dan penggunaan bahan baku berkualitas dalam suatu industri akan berhasil jika tidak diikuti dengan keahlian dan keterampilan tenaga kerja yang mengoperasikan peralatan dalam proses produksi tersebut.Pada CV. Sun Abadi Glove kesemuanya adalah pekerja tetap, dimana jumlah seluruh tenaga kerja yang ada yaitu 60 orang. Jam kerja yang diberlakukan pada karyawan di masing-masing departemen hanya satu shift yaitu 08.00 16.00.

2.2.4 Sistem PengupahanSistem pengupahan yang diterapkan untuk karyawan adalah gaji yang diberikan setiap dua minggu sekali sesuai dengan hasil produk yang dihasilkan untuk perusahaan. Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, perusahaan mengadakan acara rekreasi setahun sekali. Selain itu juga memberikan cuti hamil selama 3 bulan khusus tenaga kerja wanita. Para karyawan juga mendapatkan uang fix overtime jika lembur dan memberikan libur setiap hari minggu. Jika memang ada lembur pada hari minggu, maka karyawan akan diberikan tambahan upah untuk transportasi dan makan.

2.3 Pemasaran2.3.1 Hasil ProduksiCV. Sun Abadi Glove merupakan salah satu perusahaan penghasil sarung tangan yang ada di Indonesia, maka perusahaan ini memproduksi berbagai macam sarung tangan sesuai dengan kebutuhan konsumen, yaitu: Sarung Tangan Untuk Golf Sarung Tangan Untuk Sepeda Motor Sarung Tangan Untuk Memancing Sarung Tangan Untuk bersepeda

Gambar 2.2. Produk Sarung Tangan

2.3.2 Daerah PemasaranSejauh ini CV. Sun Abadi Glove memasarkan produk sarung tangan dengan cara mengekspor ke jepang. Dengan kata lain, produk tersebut tidak dijual di indonesia melainkan langsung dikirim ke jepang untuk konsumen yang ada disana khususnya klub-klub olahraga.

2.3.3 Strategi PemasaranDengan bermodalkan pengalaman yang bertahun-tahun dari pimpinan dan tenaga ahli para karyawan dalam hal pembuatan sarung tangan, ini menjadi kekuatan yang ampuh untuk menghadapi persaingan yang cukup ketat dari perusahaan-perusahaan lain yang juga memproduksi sarung tangan. Untuk pemasaran sepenuhnya di lakukan promosi di jepang dengan mengikuti pameran-pameran dan mengenalkan hasil sarung tangan ke klub-klub olahraga. 2.4 Uraian Proses ProduksiProses produksi adalah cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menghasilkan kegunaan dari suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, modal, dan lain sebagainya. Secara umum prosedur proses produksi di CV. Sun Abadi Glove adalah sebagai berikut :1. Tahap pertama berawal dari gudang sebagai tempat penyimpan bahan baku. Disini semua bahan baku dikeluarkan ke berbagai departemen sesuai dengan kebutuhan tiap department. Bagian gudang mengeluarkan polyester fabric, synthetic leather dan kulit ke departemen cutting untuk di potong-potong dengan mesin cutting sesuai ukuran menggunakan molding cutting.2. Selanjutnya, hasil potongan material diberikan kepada departemen persiapan untuk dilakukan pengeleman (glueing).3. Setelah itu, bahan yang sudah dilem dan dipotong akan diberikan kepada departmen jahit (sewing) untuk diproses lebih lanjut. Bahan baku seperti label, benang, Pu-tape langsung diberikan kepada department jahit (sewing) dari bagian gudang.4. Setelah proses jahit selesai dan produk sudah jadi, semua sarung tangan masuk department inspection untuk mengontrol kualitas produk (layak dan tidaknya sarung tangan tersebut di kirim ke pembeli) menggunakan mesin metal detector dan secara manual .5. Terakhir, setelah produk melewati bagian inspection dan sudah memenuhi kualitas dari standar akhir, semua sarung tangan masuk ke bagian packing untuk di packing dengan kardus dan dikirim ke jepang.

2.4.1 Bahan Baku dan Bahan PenolongBahan baku untuk pembuatan sarung tangan langsung impor dari jepang dan korea dengan proporsi 85 % yakni polyester fabric, synthetic leather, leather/kulit, label/size, logo/brand, thread/benang, dan Pu Tape/pita. Selain itu, adapun bahan penolong lokal dengan proporsi 15% yaitu benang, velkro, label/size, logo/brand, dan lem.

2.4.2 Kapasitas ProduksiPengiriman hasil produk ke Jepang seringkali dilakukan setiap 2 minggu sekali. Kapasitas produksi yang dimiliki oleh CV. Sun Abadi Glove adalah 125.000 140.000 unit pertahun.

2.4.3 Flow Process Chart ProduksiDiagram aliran proses pembuatan sarung tangan dapat dilihat pada tabel 2.1.

Laporan Kerja PraktekJurusan Teknik Industri

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya 94Tabel 2.1. Flow Process Chart Pembuatan Sarung TanganUraian KegiatanLambangJarak (m)Jumlah (prs)Waktu (mnt)Ket.

1. Bahan baku dibawa dari gudang ke dept. Cutting46505

2. Bahan baku dipotong dengan mesin aradachi65060

3. Bahan baku dipotong dengan mesin cutting menggunakan molding650120

4. Bahan baku potongan dibawa ke dept. Preparation36505

5. Bahan baku dilem650100

6. Bahan potongan dan yang sudah dilem dibawa ke dept. Sewing56505

7. Bahan baku dijahit sesuai bagian-bagian agar menjadi sarung tangan650200

8. Sarung tangan diberi label/size65020

9. Sarung tangan dibawa ke dept. Inspeksi46505

10. Sarung tangan diinspeksi secara manual65060

11. Sarung tangan diinspeksi dengan metal detector65090

12. Sarung tangan dibawa ke dept. Packing26505

13. Sarung tangan dikemas sesuai pesanan650150

14. Sarung tangan disimpan650-

2.5 Teknologi 2.5.1 Mesin-mesin dan Peralatan yang DigunakanMesin-mesin yang digunakan CV. Sun Abadi Glove dalam menjalankan proses produksinya adalah sebagai berikut :1. Mesin Aradachi (Juzi)Mesin untuk memotong bahan baku (polyester fabric, synthetic leather, dan kulit) sesuai ukuran molding yang diinginkan. Hasil potongan dengan mesin ini masih dalam bentuk lembaran kain, belum menjadi bagian-bagian sarung tangan. Mesin ini ada di gudang karena agar mempermudah pengeluaran dan penyimpanan bahan baku sebelum dan setelah dipotong.2. Mesin Cutting Atom SE8Mesin untuk memotong lembaran kain dengan cara mempreskan masing-masing molding ke alas mesin hingga menjadi bagian-bagian sarung tangan yang siap dilem dan dijahit. Mesin ini digunakan untuk proses pemotongan sehingga diletakkan di departemen cutting.3. Molding CuttingAlat yang terbuat dari besi dan bentuknya menyerupai bagian-bagian tangan, yang fungsinya untuk memotong kain sesuai bentuk molding.4. Mesin Jahit Jarum 1Mesin untuk menjahit bahan yang sudah dipotong dan dilem untuk disatukan dengan hasil jahitan 1 garis.5. Mesin Jahit Jarum 2Mesin untuk menjahit bahan yang sudah dipotong dan dilem untuk disatukan dengan hasil jahitan 2 garis.6. Mesin Jahit Obras Jarum 1Mesin untuk menjahit (mengobras) bahan bagian dalam untuk diobras dengan menggunakan 1 jarum.7. Mesin Jahit Obras Jarum 2Mesin untuk menjahit (mengobras) bahan bagian dalam untuk diobras dengan menggunakan 2 jarum.8. Mesin Jahit Zig-ZagMesin untuk menjahit sarung tangan dengan hasil jahitan zig-zag.9. Mesin Jahit PitaMesin untuk menjahit sarung tangan bagian luar.10. Metal DetectorMesin untuk mendeteksi logam yang ada dalam sarung tangan, misalnya jarum. Mesin ini digunakan saat inspeksi produk agar sesuai standar yang diinginkan dan tidak membahayakan konsumen. 11. Steamer (Setrika Uap)Alat untuk melicinkan sarung tangan agar terlihat tidak kusut dan rapi saat dikemas.12. Manual Heat Transfer Machine (Model HTM1510H)Alat untuk mempres sarung tagan sepeda (cycling) yang menggembung sebelum dilakukan packing.

2.5.2 Sistem Perawatan Mesin dan PeralatanPerawatan mesin dan peralatan merupakan faktor yang paling penting yang perlu diperhatikan perusahaan selain pengendalian kualitas. Perawatan mesin dan peralatan akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dan juga mempengaruhi kelancaran proses produksi di CV. Sun Abadi Glove.Cara yang digunakan CV. Sun Abadi Glove dalam upaya perawatan mesin dan peralatan adalah sebagai berikut :1. Preventif maintenance atau perawatan dan penggantian spare part.2. Apakah ada kerusakan yang mendadak, kerusakan tersebut diusahakan seoptimal mungkin tidak terjadi lagi dalam jangka waktu 6 bulan.3. Melakukan over rolling mesin.

2.6 Tata Letak PabrikTata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai suatu cara pengaturan fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Fasilitas yang dimaksud adalah gedung, mesin, dan peralatan lain termasuk peralatan pendukung. Tata letak pabrik merupakan hal yang dapat dikatakan vital dan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu proses produksi yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap tingkat produktivitas perusahaan yang bersangkutan.Tata letak pabrik harus disesuaikan dengan jenis produk yang akan dihasilkan dengan memperhatikan beberapa aspek yang mendukung proses produksi seperti aspek pasar untuk memudahkan dan memperlancar pemasaran hasil produksi, jauh dekatnya bahan baku, sarana transportasi, serta aspek sosial dan lingkungan. Disamping itu, pengaturan tata letak pabrik yang tepat dapat memberikan kenyamanan dalam bekerja dan mengurangi resiko kecelakaan kerja.

2.6.1 Jenis dan Jumlah MesinMesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi pembuatan sarung tangan di CV. Sun Abadi Glove ini ada 12 jenis yang ditempatkan pada masing-masing departemen sesuai kegunaannya. Mesin aradachi ada 1 unit model CZD-B11, sedangkan untuk mesin cutting tipe atom SE8 ada 5 unit namun sekarang sisa 4 unit karena salah satunya rusak. Molding untuk mesin cutting ada 16 unit dengan ukuran yang lengkap dari S, M, L, O, JS, JM, dan JL. Mesin jahit yang ada di departemen sewing bermacam-macam, antara lain mesin jahit jarum 1 merk shunfa (39 unit), mesin jahit jarum 2 merk zoyee (5 unit), mesin jahit obras jarum 1 merk yamata (2 unit), mesin jahit obras jarum 2 merk mitsubishi (1 unit), mesin jahit zig-zag merk shanggong (2 unit), dan mesin jahit pita merk yakumo (4 unit) dengan total keseluruhan ada 53 unit mesin jahit. Departemen inspeksi juga memiliki 1 unit metal detector sebagai alat bantu. Kemudian, untuk departemen pengemasan memiliki 1 unit steamer dan 1 unit manual heat transfer machine.

Gambar 2.3. Mesin Aradachi

Gambar 2.4. Mesin Cutting

Gambar 2.5. Mesin Jahit

Gambar 2.6. Metal Detector

Gambar 2.7. Steamer

2.6.2 Penggambaran Pola Aliran Pemindahan Bahan

MATERIALPROSES CUTING (PEMOTONGAN)PROSES GLUEING (PENGELEMAN)PROSES PENJAHITANPROSES INSPEKSI 1PROSES PENGUAPANPROSES PEMBALIKANPROSES INSPEKSI 2PACKING

Gambar 2.8. Pola Aliran Pemindahan Bahan

2.6.3 Penggambaran Tata Letak Pabrik

Gambar 2.9. Layout Pabrik Lantai 1

Gambar 2.10. Layout Pabrik Lantai 2

BAB IIIPERAMALAN PERMINTAAN

3.1 Pendahuluan3.1.1 Latar BelakangPada umumnya tujuan didirikannnya suatu perusahaan adalah untuk mencari laba semaksimal mungkin. Demi pencapaian tujuan tersebut, perusahaan memerlukan perencanaan yang baik sebelum seluruh kegiatan perusahaan dimulai. Suatu perusahaan dikatakan memiliki perencanaan yang baik, bila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:1. Rencana mempermudah tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.2. Rencana bersifat dinamis, dalam arti mengandung kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan dan situasi yang terjadi.3. Rencana bersifat rasional, dalam arti disusun berdasarkan data dan fakta, bukan merupakan khayalan dan dugaan.Penyusunan rencana selalu berkaitan dengan keadaan masa depan. Untuk itu penyusunan rencana didasarkan pada fakta dan data yang ada sehingga hasil perencanaan itu mendekati kenyataan yang ada pada masa depan. Prediksi atau ramalan atau sering disebut forecasting, menyangkut keadaan atau situasi yang akan datang berdasarkan pada suatu data penjualan masa lampau.Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan para pemilik perusahaan untuk dapat mencapai suatu tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba dengan volume penjualan yang terus meningkat. Untuk mencapai volume penjualan perlu ditetapkan besarnya volume penjualan yang harus dicapai, yang dapat dihitung dengan jobs forecasting (suatu strategi untuk menentukan tingkat penjualan pada masa mendatang yang didasarkan pada data penjualan masa lampau). Penetapan forecast pada perusahaan besar maupun perusahaan kecil berarti perusahaan telah berusaha untuk menekan resiko kerugian yang mungkin dapat terjadi di masa mendatang. Cara dimaksudkan untuk menerapkan sistem pengendalian yang baik sehingga tujuan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.Dari data yang tercantum dan berdasarkan wawancara, ternyata CV. Sun Abadi Glove belum menerapkan peramalan untuk produksinya dengan benar. CV. Sun Abadi Glove melakukan aktivitas penjualan sarung tangan tergantung pada tingkat permintaan konsumen. Artinya perusahaan memproduksi berdasarkan data historis dan menambah atau mengurangi volume hanya dengan memperkirakan saja. Tindakan ini dilakukan oleh perusahaan hingga sekarang. Dapat disimpulkan bahwa pimpinan perusahaan tidak menerapkan suatu metode peramalan yang pasti selama perusahaan berjalan.Selama ini perusahaan hanya menerapkan metode perhitungan yang sangat sederhana. Namun, adanya perubahan permintaan terhadap sarung tangan menyebabkan perusahaan harus mampu melakukan proses manajerial yang baik dengan cara meramalkan tingkat permintaan pada periode tertentu. Dengan demikian, perusahaan diharapkan mampu bersaing dalam hal kualitas maupun kuantitas produk yang terjual.

3.1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Bagaimana hasil plot data sarung tangan yang dihasilkan dari data masa lalu CV. Sun Abadi Glove?2. Apa metode peramalan yang paling cocok untuk digunakan dalam meramalkan permintaan masing-masing sarung tangan CV. Sun Abadi Glove?3. Berapa hasil peramalan permintaan masing-masing sarung tangan tiap bulan pada tahun 2014?

3.1.3 Tujuan PenelitianTujuan dilakukannya penelitian ini adalah :1. Mengetahui pola data dengan melihat hasil plot data sarung tangan yang sudah dilakukan.2. Menentukan metode peramalan yang paling cocok untuk meramalkan permintaan masing-masing sarung tangan CV. Sun Abadi Glove dengan mempertimbangkan nilai error yang dihasilkan.3. Mengetahui hasil peramalan permintaan masing-masing sarung tangan tiap bulan pada tahun 2014.

3.1.4 Batasan PenelitianCV. Sun Abadi Glove memproduksi beberapa macam sarung tangan dengan ukuran yang berbeda. Namun dalam pembahasan laporan ini kami membatasi pada :1. Terdapat 6 ukuran sarung tangan yang diproduksi CV. Sun Abadi Glove antara lain ukuran S, M, L, O, JS, JM, dan JL. Tetapi, pada penelitian ini kami hanya melakukan pengamatan pada ukuran L saja karena ukuran tersebut paling sering diproduksi.2. Data masa lalu yang digunakan untuk perhitungan peramalan tidak selalu semua terpakai karena disesuaikan dengan metode peramalan yang ada.3. Alternative metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah nave, moving average, moving averages with linear trend, exponential smoothing, exponential smoothing with trend, holt-winter multiplicative algorithm, regresi linier, dan regresi berganda.4. Perhitungan peramalan ini menggunakan software WinQSB, kecuali untuk metode nave dan metode regresi berganda dihitung secara manual karena tidak ada di dalam software. Namun, perhitungan analisis error untuk metode nave dan metode regresi berganda dibantu dengan software POM-QM versi 3.

3.1.5 Asumsi yang DigunakanBerdasarkan batasan penelitian diatas maka kami mengasumsikan bahwa data masa lalu dan alternative metode yang digunakan dianggap cukup mewakili untuk perhitungan permalan pada periode yang sudah ditentukan.

3.2 Metodologi Penelitian

TahapPengolahan DataMulaiStudi PendahuluanIdentifikasi MasalahTujuan PenelitianStudi LapanganStudi PustakaTahapAwalSelesaiPengumpulan DataData PrimerData penjualan sarung tangan CV. Sun Abadi GloveData SekunderBerbagai sumber kepustakaanPengolahan DataMelakukan plot data historisMengetahui nilai error pada masing-masing alternative metode time seriesAnalisa dan HasilMemilih metode time series terbaik untuk dilakukan peramalanMengetahui forecast demand untuk periode yang ditentukanKesimpulan dan SaranTahapPengumpulan DataTahapAnalisaTahapKesimpulan dan SaranGambar 3.1. Flow Chart Metodologi Penelitian

3.3 Studi Kepustakaan3.3.1 Pengertian PeramalanMenurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis.Menurut Supranto (1984), forecasting atau peramalan adalah memperkirakan sesuatu pada waktu-waktu yang akan datang berdasarkan data masa lampau yang dianalisis secara ilmiah, khususnya menggunakan metode statistika. Menurut Sofjan Assauri (1993), peramalan merupakan seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Dengan digunakannya peralatan metode-metode peramalan maka akan memberikan hasil peramalan yang lebih dapat dipercaya ketetapannya. Oleh karena masing-masing metode peramalan berbeda-beda, maka penggunaannya harus hati-hati terutama dalam pemilihan metode untuk penggunaan dalam kasus tertentu.Peramalan dapat menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal. Aktivitas peramalan ini biasa dilakukan oleh departemen pemasaran dan hasil-hasil dari peramalan ini sering disebut sebagai ramalan permintaan. Bagian permintaan biasanya melakukan perencanaan berdasarkan hasil-hasil ramalan permintaan, sehingga informasi yang dikirim dari bagian permintaan ke bagian Production Planning and Inventory Control (PPIC) semestinya memisahkan antara permintaan yang dikembangkan berdasarkan rencana permintaan yang umumnya masih bersifat tidak pasti dan pesanan-pesanan yang bersifat pasti.Sistem peramalan memiliki sembilan langkah yang harus diperhatikan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi. Langkah- langkah tersebut termasuk dalam manajemen permintaan yang disebut juga sebagai konsep dasar sistem peramalan, yaitu (Gaspersz 2004):a. Menentukan tujuan dari peramalan.b. Memilih item independent demand yang akan diramalkan.c. Menentukan horison waktu dari peramalan (jangka pendek, menengah, dan panjang).d. Memilih model-model peramalan.e. Memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan.f. Validasi model peramalan.g. Membuat peramalan.h. Implementasi hasil-hasil peramalan.i. Memantau keandalan hasil peramalan.

3.3.2 Peramalan Dalam Horizon WaktuDalam hubungannya dengan horizon waktu peramalan, maka kita bias mengklasifikasikan peramalan tersebut ke dalam 3 kelompok, yaitu :a. Peramalan Jangka PanjangUmumnya untuk jangka waktu antara 2 sampai 10 tahun. Peramalan ini digunakan untuk perencanaan produk dan perencanaan sumber daya.b. Peramalan Jangka MenengahUmumnya untuk jangka waktu 1 sampai 24 bulan. Peramalan ini lebih focus dibandingkan peramalan jangka panjang, biasanya digunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan penentuan anggaran.c. Peramalan Jangka PendekUmumnya untuk jangka waktu 1 sampai 5 minggu. Peramalan ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan keputusan control jangka pendek lainnya.

3.3.3 Jenis Pola DataMenurut Taylor III (2005) dalam sebuah data terdapat pola atau kecenderungan. Pola-pola yang ada adalah :1. Pola Data Horizontal (H)Terjadi apabila nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan. Deret seperti itu stasioner terhadap nilai rata-ratanya. Suatu produk yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis ini.

Gambar 3.2. Pola Data Horizontal2. Pola Data Musiman (S)Terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh factor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu tertentu). Penjualan dari produk seperti minuman ringan, es krim, dan bahan bakar pemanas ruangan semuanya menunjukkan pola jenis ini.

Gambar 3.3. Pola Data Musiman3. Pola Data Siklis (C)Terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Penjualan produk seperti mobil, baja, dan peralatan utama lainnya menunjukkan jenis pola data ini.

Gambar 3.4. Pola Data Siklis

4. Pola Data Trend (T)Terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Penjualan banyak perusahaan, produk bruto nasional (GNP) dan berbagai indicator bisnis atau ekonomi lainnya mengikuti suatu pola data trend selama perubahannya sepanjang waktu.

Gambar 3.5. Pola Data Trend

3.3.4 Metode-metode PeramalanMenurut Pangestu (1986), forecasting adalah peramalan (perkiraan) mengenai sesuatu yang belum terjadi. Metode peramalan terdiri atas metode peramalan kualitatif dan metode peramalan kuantitatif. Metode kuantitatif yang digunakan dalam memperkirakan atau meramalkan dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu metode serial waktu dan kausal. Berikut ini akan diuraikan dari jenis-jenis metode kuantitatif (Herjanto, 1999).a. Metode Serial WaktuMetode deret berkala atau time series adalah metode yang digunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Analisis serial waktu dimulai dengan memplotkan data pada suatu skala waktu, mempelajari pola tersebut, dan akhirnya mencari suatu bentuk atau pola yang konsisten atas data.b. Metode KausalMetode Kausal atau disebut juga dengan metode eksplanatori mengasumsikan adanya hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel tidak bebas yang dipengaruhinya, atau dalam bentuk lain antara input dan output dari suatu sistem. Sistem itu dapat berbentuk makro (seperti perekonomian nasional) atau mikro (seperti dalam perusahaan atau rumah tangga).

3.3.5 Macam-macam Metode Time SeriesMetode ini membuat peramalan dengan menggunakan asumsi bahwa masa depan adalah fungsi dari masa lalu. Tujuannya adalah untuk menentukan pola dalam deret data historis dan menterjemahkan pola tersebut ke masa depan. Menganalisis time series berarti membongkar masa lalu menjadi komponen-komponen dan kemudian memproyeksikan ke masa atau periode yang akan datang. Model ini sendiri memiliki 3 metode peramalan kuantitatif, yaitu :

1. Metode Nave Metode naive merupakan metode yang paling sederhana, yaitu dengan menganggap bahwa peramalan periode berikutnya sama dengan nilai/aktual periode sebelumnya. Dengan demikian data aktual periode waktu yang baru saja berlalu merupakan alat peramalan yang terbaik untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang. Bentuk motode naive adalah sebagai berikut:

Dimana ramalan yang dibuat pada waktu untuk waktu . Peramalan dengan metode naive untuk masing-masing periode mendekati observasi yang terdahulu. Ramalan dengan metode naive adalah ramalan yang kadang disebut dengan ramalan tanpa perubahan karena ramalannya untuk setiap periode mendekati observasi yang terdahulu.Saat nilai data meningkat setiap waktu disebut tidak stasioner atau mengandung trend. Jika persamaan (1) digunakan, proyeksinya tetap rendah. Teknik yang dapat dipakai untuk mengambil pertimbangan trend dengan menambah selisih antara periode sakarang dan periode terakhir. Persamaan peramalannya adalah

Pola umum untuk peramalan data musiman yaitu dengan s adalah periode musiman. Kelemahan utama dari pendekatan ini adalah mengabaikan segala sesuatu yang telah terjadi selama setahun yang lalu dan juga terdapat trend. Pola umum untuk pola data yang merupakan penggabungan trend dan musiman adalah

2. Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average)Moving average diperoleh dengan melihat rata-rata permintaan berdasarkan beberapa data masa lalu yang tebaru. Tujuan utama dari penggunaan metode ini adalah untuk mengurangi atau menghilangkan variasi acak permintaan dalam hubungannya dengan waktu. Tujuan ini dicapai dengan merata-ratakan beberapa nilai data secara bersama-sama, dan menggunakan nilai rata-rata tersebut sebagai ramalan permintaan untuk periode yang akan datang. Disebut rata-rata bergerak karena setiap data actual permintaan baru deret waktu tersedia, maka data actual permintaan paling terdahulu akan dikeluarkan dari perhitungan, kemudian suatu nilai rata-rata baru akan dihitung. Secara matematis rata-rata bergerak (MA) dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

MA = Oleh karena data actual yang dipakai untuk perhitungan MA berikutnya selalu dihitung dengan mengeluarkan data yang paling terdahulu, maka :

=

3. Metode Double Moving AveragesMetode double moving averages juga biasa disebut moving average with linear trend. Menentukan ramalan dengan metode double moving averages sedikit lebih sulit dibandingkan dengan single moving averages. Ada beberapa langkah dalam menentukan ramalan dengan metode double moving averages, antara lain sebagai berikut :a. Menghitung moving average / rata-rata bergerak pertama, diberi simbol , dihitung dari data historis yang ada. Hasilnya diletakkan pada periode terakhir moving average pertama.b. Menghitung moving average / rata-rata bergerak kedua, diberi simbol , dari rata-rata bergerak kedua. Hasilnya diletakkan pada periode terakhir moving average kedua. c. Menentukan besarnya nilai

= 2 - d. Menentukan besarnya nilai

= ( - )e. Menentukan besarnya forecast

h(t,m) = + . m

4. Metode Exponential SmoothingMetode peramalan dengan pemulusan eksponensial biasanya digunakan untuk pola data yang tidak stabil atau perubahannya besar dan bergejolak. Metode permalan ini bekerja hampir serupa dengan alat thermostat. Apabila galat ramalan (forecast error) adalah positif, yang berarti nilai aktual permintaan lebih tinggi daripada nilai ramalan (A F > 0), maka model pemulusan eksponensial akan secara otomatis meningkatkan nilai ramalannya. Sebaliknya, apabila galat ramalan (forecast error) adalah negatif, yang berarti nilai aktual permintaan lebih rendah daripada nilai ramalan (A F < 0), maka metode pemulusan eksponensial akan secara otomatis menurunkan nilai ramalan. Proses penyesuaian ini berlangsung secara terus-menerus, kecuali galat ramalan telah mencapai nol. Peramalan menggunakan metode pemulusan eksponensial dilakukan berdasarkan formula seperti di bawah ini (Gaspersz, 2004).

Ft = Ft-1+ (At-1 - Ft-1)

KeteranganFt: nilai ramalan untuk periode waktu ke-tFt-1: nilai ramalan untu satu periode waktu yang lalu, t-1At-1: nilai aktual untuk satu periode waktu yang lalu, t-1: konstanta pemulusan (smoothing constant)Cara yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana keandalan dari model peramalan berdasarkan pemulusan eksponensial harus menggunakan peta kontrol tracking signal dan membandingkan apakah nilai-nilai ramalan itu telah menggambarkan atau sesuai dengan pola historis dari data aktual permintaan (Gaspersz, 2004).

5. Metode Exponential Smoothing With TrendVariasi peramalan ini disebut juga sebagai double exponential smoothing atau metode Holts two-parameters linear-exponential-smoothing. Sebuah koefisien smoothing digunakan untuk memperhalus data dengan menghilangkan kecenderungan, dan koefisien smoothing lain digunakan untuk memperhalus perkiraan untuk kecenderungan. Smoothed data value (nilai data yang diperhalus) dan smoothed trend (kecenderungan yang diperhalus) digunakan untuk menghitung nilai perkiraan periode selanjutnya. Nilai data awal (periode nol) dan sebuah perkiraan kecenderungan juga dibutuhkan. Pada metode ini proses penentuan ramalan dimulai dengan menentukan besarnya alpha secara trial dan error. Sedangkan tahap-tahap dalam menentukan ramalan adalah sebagai berikut. a. Menentukan Smoothing pertama (ht)

ht = . ft + . ht-1b. Menentukan Smoothing kedua (h2,t)

h2,t = . ht + . h2,t-1c. Menentukan besarnya konstanta ()

= 2 ht h2,td. Menentukan besarnya slope ()

= (ht h2,t)e. Menentukan besarnya forecast

h(t,m) = + . mDimana m adalah jumlah periode kemuka yang diramalkan. Metode double exponential smoothing ini biasanya lebih tepat untuk meramalkan data yang mengalami trend kenaikan.

6. Metode Winters Exponential SmoothingMetode Winters atau biasa disebut holt-winters multiplicative algorithm ini merupakan metode exponential smoothing yang paling populer digunakan jika terdapat data musiman pada permintaan. Metode ini terdiri atas tiga komponen penghalusan yaitu komponen stasioner, komponen trend, dan komponen musiman. Setiap komponen secara kontinyu diperbarui dengan menggunakan aplikasi smoothing constant (parameter) pada observasi terbaru dan estimasi terakhir. Alpha (a) merupakan parameter yang mengontrol pembobotan relatif pada pengamatan yang baru dilakukan. Jika alpha bernilai 1 maka hanya pengamatan terbaru yang digunakan secara eksklusif. Sebaliknya bila alpha bernilai 0 maka pengamatan yang lalu dihitung dengan bobot sepadan dengan yang terbaru. Beta () merupakan parameter yang mengontrol pembobotan relatif pada pengamatan yang baru dilakukan untuk mengestimasi kemunculan trend seri. Nilai beta berkisar dari 0 sampai 1. Nilai semakin besar menujukkan pemberian bobot yang semakin besar pada pengamatan terbaru. Parameter beta digunakan pada model yang memiliki komponen trend linier atau eksponensial dengan tidak memiliki variasi musiman. Gamma () merupakan parameter yang mengontrol pembobotan relatif pada pengamatan yang baru dilakukan untuk mengestimasi kemunculan variasi musiman. Nilai gamma berkisar dari 0 sampai 1. Nilai semakin besar menunjukkan pemberian bobot yang semakin besar pada pengamatan terbaru. Parameter gamma digunakan pada model yang memiliki variasi musiman.

Tahap-tahap dalam menentukan ramalan adalah sebagai berikut :a. Menentukan nilai slope ()

= = b. Menghitung konstanta dari hasil perhitungan slope

= c. Menentukan level ()

= + . d. Menghitung seasonal factors (Ct) dimana nilai dari konstanta adalah - (2N)

= e. Menentukan rata-rata seasonal factors ()f. Menghitung Ct normalisasi, dengan syarat rata-rata adalah 1

Normalisasi = g. Menentukan besarnya forecast

h(t) = ( + ) Ct Normalisasi

7. Metode Regresi LinierMetode regresi linier sering sekali dipakai untuk memecahkan masalah-masalah dalam penaksiran tentunya hal ini berlaku juga dalam peramalan sehingga metode regresi linier menjadi suatu metode yang mempunyai taksiran terbaik diantara metode-metode yang lain. Metode regresi linier dipergunakan sebagai metode peramalan apabila pola historis dari data aktual permintaan menunjukkan adanya suatu kecenderungan menaik dari waktu ke waktu. Istilah regresi linier berarti, bahwa rataan (y|x) berkaitan linier dengan x dalam bentuk persamaan linier populasi (Hasan, 1999).

y|x = + xKoefisien regresi dan merupakan dua parameter yang akan ditaksir dari data sampel. Bila taksiran untuk kedua parameter itu masing-masing dinyatakan dengan a dan b maka y|x dapat ditaksir dengan dari bentuk garis regresi berdasarkan sampel atau garis kecocokan regresi (Hasan, 1999).

= a + bxKeterangan: nilai ramalan permintaan pada peiode ke-t a: interseptb: slope dari garis kecenderungan,merupakan tingkat perubahan dalam permintaan.x: indeks waktu (t = 1,2,3,...,n) ; n adalah banyaknya periode waktuDengan taksiran a dan b masing-masing menyatakan perpotongan dengan sumbu y dan kenaikannya. Lambang digunakan di sini untuk membedakan antara taksiran atau nilai prediksi yang diberikan oleh garis regresi sampel dan nilai y amatan percobaan yang sesungguhnya untuk suatu nilai x. Slope dan intersept dari persamaan regresi linier dihitung dengan menggunakan formula berikut (Hasan, 1999):

b = a = Keteranganb: slope dari persamaan garis lurusa: intersept dari persamaan garis lurusx: index waktu: nilai rata-rata dari xy: variabel permintaan (data aktual permintaan): nilai rata-rata permintaan per periode waktu, rata-rata dari y

8. Metode Regresi BergandaMetode regresi sederhana dapat dikembangkan untuk mencari koefisien-koefisien setiap persamaan regresi linier berganda. Dengan menurunkan rumus SSE (Sum of Square Error) terhadap , , maka diperoleh persamaan berikut :

n . + + ...(1)

+ + (2)

+ + (3)Dari 3 persamaan diatas bisa menggunakan eliminasi dan substitusi untuk menemukan nilai , , dan . Sehingga hasilnya dapat menentukan forecast dengan rumus berikut :

h (t,t2) + . t + . t2

3.3.6 Ketepatan PeramalanKetepatan peramalan adalah suatu hal yang mendasar dalam peramalan, yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan. Ketepatan dipandang sebagai criteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam pemodelan deret berkala (time series) dari data masa lalu dapat diramalkan situasi yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Untuk menguji kebenaran ramalan ini digunakan ketepatan ramalan. Beberapa criteria yang digunakan untuk menguji ketepatan ramalan antara lain :1. MAD (Mean Absolute Deviation)Akurasi peramalan akan tinggi apabila nilai-nilai MAD, mean absolute percentage error, dan mean squared error semakin kecil. MAD merupakan nilai total absolut dari forecast error dibagi dengan data. Atau yang lebih mudah adalah nilai kumulatif absolut error dibagi dengan periode. Jika diformulasikan maka MAD adalah :

MAD =

2. MSE (Mean Square Error)Menurut Gaspersz (2004), mean squared error biasa disebut juga galat peramalan. Galat peramalan ini juga dapat berfungsi untuk menghitung nilai MAD yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya.Galat ramalan tidak dapat dihindari dalam sistem peramalan, namun galat ramalan itu harus dikelola dengan benar. Pengelolaan terhadap galat ramalan akan menjadi lebih efektif apabila peramal mampu mengambil tindakan mengambil tindakan yang tepat berkaitan dengan alasan-alasan terjadinya galat ramalan itu. Dalam sistem peramalan, penggunaan berbagai model peramalan akan memberikan nilai ramalan yang berbeda dan derajat dari galat ramalan yang berbeda pula.Rata-rata kesalahan kuadrat memperkuat pengaruh angka- angka kesalahan besar, tetapi memperkecil angka kesalahan prakiraan yang lebih kecil dari satu unit.

MSE = 3. MAPE (Mean Absolute Percentage Error)Rata-rata persentase kesalahan kuadrat merupakan pengukuran ketelitian dengan cara persentase kesalahan absolute. MAPE menunjukkan rata-rata kesalahan absolut prakiraan dalam bentuk persentasenya terhadap data aktualnya.

MAD =

3.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data3.4.1 Pengumpulan DataData masa lalu yang digunakan untuk meramalkan permintaan masa yang akan datang adalah data penjualan bulanan selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2011-2013. Berikut ini data penjualan sarung tangan selama 36 bulan terakhir.

Table 3.1. Data Penjualan Sarung Tangan Motor Tahun 2011-2013No.BulanTahun 2011 (prs)Tahun 2012 (prs)Tahun 2013 (prs)

1Januari223031804506

2Februari234031404812

3Maret251032944636

4April2251233544878

5Mei295033785008

6Juni286235225240

7Juli271635945286

8Agustus269037465412

9September302037825664

10Oktober320037885768

11November297636505470

12Desember285038045584

Table 3.2. Data Penjualan Sarung Tangan Sepeda Tahun 2011-2013No.BulanTahun 2011 (prs)Tahun 2012 (prs)Tahun 2013 (prs)

1Januari261440002668

2Februari354810761144

3Maret154616041238

4April2222023803080

5Mei254031302774

6Juni118013163992

7Juli169833481678

8Agustus387422023988

9September274224762896

10Oktober311029843038

11November132438922236

12Desember304810081972

Table 3.3. Data Penjualan Sarung Tangan Golf Tahun 2011-2013No.BulanTahun 2011 (prs)Tahun 2012 (prs)Tahun 2013 (prs)

1Januari358439984210

2Februari366238764090

3Maret340034123758

4April2300232243554

5Mei242429983106

6Juni255023662882

7Juli201422922530

8Agustus199220602400

9September164018642226

10Oktober133217481885

11November119416521552

12Desember276624402570

Table 3.4. Data Penjualan Sarung Tangan Pancing Tahun 2011-2013No.BulanTahun 2011 (prs)Tahun 2012 (prs)Tahun 2013 (prs)

1Januari255834123522

2Februari241832643320

3Maret249433583388

4April2154018742016

5Mei142216401924

6Juni176417781872

7Juli285630903140

8Agustus279428982876

9September299028062904

10Oktober10109901146

11November110212141008

12Desember136815401388

3.4.2 Pengolahan Data3.4.2.1 Plot DataDalam melakukan suatu peramalan, pemilihan metode yang tepat merupakan hal yang penting agar memperoleh hasil ramalan yang tepat pula. Pola data perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan metode peramalan yang digunakan. Pola data historis penjualan CV. Sun Abadi Glove menunjukkan bahwa sarung tangan motor membentuk pola trend dan sarung tangan sepeda membentuk pola stasioner. Sedangkan sarung tangan golf dan sarung tangan pancing membentuk pola musiman.

Gambar 3.6. Plot Data Penjualan Sarung Tangan Motor

Gambar 3.7. Plot Data Penjualan Sarung Tangan Sepeda

Gambar 3.7. Plot Data Penjualan Sarung Tangan Golf

Gambar 3.8. Plot Data Penjualan Sarung Tangan Pancing

3.4.2.2 Alternatif Metode Time SeriesSetelah melakukan plot data maka dapat dilakukan pengujian terhadap metode yang akan diterapkan untuk menentukan mana yang lebih tepat dalam peramalan tersebut. Pemilihan metode terbaik didasarkan pada keakurasian hasil peramalan dengan melihat parameter kesalahan yang dihasilkan. Pengolahan data ini menggunakan software WinQSB untuk mempermudah perhitungan peramalan pada masing-masing metode.1. Sarung Tangan MotorPlotting data sarung tangan motor menunjukkan adanya kecenderungan trend sehingga metode yang bisa digunakan untuk menghitung peramalan data ini juga harus memiliki pola trend. Alternative metode peramalan yang akan digunakan adalah metode linier regresi, metode exponential smoothing with trend, dan metode moving average with linear trend.a. Metode Linier Regresi

Gambar 3.9 Nilai Error Peramalan dengan Metode Regresi Linier

Gambar 3.10 Grafik Peramalan dengan Metode Regresi Linier

b. Metode Exponential Smoothing With Trend

Gambar 3.11 Hasil Nilai Error Peramalan denganMetode Exponential Smoothing With Trend

Gambar 3.12 Grafik Peramalan denganMetode Exponential Smoothing With Trendc. Metode Moving Average With Linear Trend

Gambar 3.13 Hasil Nilai Error Peramalan denganMetode Moving Average With Linear Trend

Gambar 3.14 Grafik Peramalan denganMetode Moving Average With Linear Trend

2. Sarung Tangan SepedaPlotting data sarung tangan sepeda menunjukkan pola stasioner sehingga metode yang bisa digunakan untuk menghitung peramalan data ini juga harus memiliki pola tersebut. Alternative metode peramalan yang akan digunakan adalah metode nave, metode exponential smoothing, dan metode moving average.a. Metode NaveBerdasarkan plotting data yang menunjukkan pola stasioner maka rumus metode nave yang dipakai adalah . Sehingga data historis yang dibutuhkan hanya data ke-36 (Desember 2013) yaitu 1972 prs sebagai acuan untuk periode yang akan datang. Dengan mensubstitusikan data tersebut ke dalam rumus maka forecast untuk Januari 2014 ( = 1972 prs. Berikut ini nilai error yang dihasilkan dari peramalan tersebut yang dibantu dengan software.

Tabel 3.5 Nilai Error Peramalan dengan Metode NaveMeasureValue

Bias (Mean Error)-18.34

MAD (Mean Absolute Deviation)1201.66

MSE (Mean Squared Error)2047133.0

Standard Error (denom=n-2=33)1473.5

MAPE (Mean Absolute Percent Error)0.63

Gambar 3.15 Grafik Peramalan dengan Metode Nave

b. Metode Exponential Smoothing

Gambar 3.16 Hasil Nilai Error Peramalan denganMetode Exponential Smoothing

Gambar 3.17 Grafik Peramalan denganMetode Exponential Smoothing

c. Metode Moving Average

Gambar 3.18 Hasil Nilai Error Peramalan denganMetode Moving Average

Gambar 3.19 Grafik Peramalan denganMetode Moving Average3. Sarung Tangan GolfPlotting data sarung tangan golf menunjukkan adanya pola musiman sehingga metode yang bisa digunakan untuk menghitung peramalan data ini juga harus memiliki pola musiman. Alternative metode peramalan yang akan digunakan adalah metode nave, metode holt-winters multiplicative algorithm, dan metode regresi berganda.a. Metode NaveBerdasarkan plotting data yang menunjukkan pola musiman dengan periode musiman 12 bulan (s = 12) maka rumus metode nave yang dipakai adalah rumus musiman. Sehingga seluruh data historis akan dipakai sebagai acuan untuk periode yang akan datang. Contoh untuk menghitung forecast bulan Januari 2014 () sebagai berikut :

4220,83 prs

Perhitungan untuk bulan-bulan berikutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti contoh diatas. Berikut ini nilai error yang dihasilkan dari peramalan tersebut yang dibantu dengan software.

Tabel 3.6 Nilai Error Peramalan dengan Metode NaveMeasureValue

Bias (Mean Error)-0.8

MAD (Mean Absolute Deviation)1464.2

MSE (Mean Squared Error)3938135.0

Standard Error (denom=n-2=33)2027.16

MAPE (Mean Absolute Percent Error)0.3

Gambar 3.20 Grafik Peramalan dengan Metode Nave

b. Metode Holt-Winters Multiplicative Algorithm

Gambar 3.21 Hasil Nilai Error Peramalan denganMetode Holt-Winters Multiplicative Algorithm

Gambar 3.22 Grafik Peramalan denganMetode Holt-Winters Multiplicative Algorithm

c. Metode Regresi BergandaPeramalan dengan metode ini membutuhkan nilai total dari t, , t ., , , dan sehingga dapat menemukan nilai-nilai , , untuk menghitung forecast tahun 2014. Data historis yang akan digunakan untuk metode ini hanya data terakhir tahun 2013 (n = 12). Berikut ini perhitungan peramalan dengan metode regresi berganda secara detail.

Tabel 3.7 Perhitungan Dari Data Historistt .

1421014210142101

240904818081636016

33758911274273382281

4355416142166456864256

53106251553012577650625

6288236172922161037521296

7253049177103431239702401

8240064192005121536004096

9222681200347291803066561

10188510018850100018850010000

11155212117072133118779214641

12136014416320172819584020736

Total

78335536501798886084132266660710

Proses substitusi total diatas ke dalam persamaan dibawah ini. n . + + 33553 12 + 78 + 650 ..(1)

+ + 179888 78 + 650 + 6084 ..(2)

+ + 1322666 = 650 + 6084 + 60710 .(3)

Proses eliminasi persamaan (1) dan persamaan (2) :12 + 78 + 650 = 33553[x6,5]78 + 507 + 4225 = 218094,578 + 650 + 6084 = 179888[x1]78 + 650 + 6084 = 179888 - 143 - 1859 = 38206,5 (4)

Proses eliminasi persamaan (1) dan persamaan (3) :12 + 78 + 650 = 33553[x650] 7800 + 50700 + 422500 = 21809450650 + 6084 + 60710 = 1322666[x12] 7800 + 73008 + 728520 = 15871992 - 22308 - 306020 = 5937458 (5)

Proses eliminasi persamaan (4) dan persamaan (5) :- 143 - 1859 = 38206,5 [x156]- 22308 - 290004 = 5960214- 22308 - 306020 = 5937458 [x1]- 22308 - 306020 = 5937458 - 16016 = 22756 = 1,4208

Proses substitusi = 1,420829 ke dalam persamaan (4) :- 143 - 1859 = 38206,5- 143 - 1859 (1,4208)= 38206,5- 143 2641,321= 38206,5- 143 = 40847,821 = - 285,6491

Proses substitusi = 1,4208 dan = -285,6491 ke dalam pers. (1) :12 + 78 + 650 = 3355312 + 78 (- 285,6491) + 650 (1,4208)= 3355312 - 22280,6298 + 923.52= 3355312 = 54910,1098 = 4575,8425Selanjutnya, proses proses terakhir yaitu mensubstitusikan nilai = 1,4208 dan = -285,6491 serta = 4575,8425 ke dalam model regresi berganda untuk menentukan forecast pada masa yang akan datang.h (t,t2) + . t + . t2h (t,t2) 4575,8425 - 285,6491 t + 1,4208 t2

Model tersebut bisa digunakan untuk menghitung forecast bulan Januari 2014 dengan cara mensubstitusikan t = 1 dan t2 = 1. Secara matematis perhitungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :h (t,t2) = 4575,8425 - 285,6491 t + 1,4208 t2h (1,1)= 4575,8425 - 285,6491 (1) + 1,4208 (1)h (1,1)= 4575,8425 - 285,6491 + 1,4208h (1,1)= 4291,613 prs

Perhitungan untuk bulan-bulan berikutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti contoh diatas. Berikut ini nilai error yang dihasilkan dari peramalan tersebut yang dibantu dengan software.

Tabel 3.8 Hasil Nilai Error Peramalan denganMetode Regresi BergandaMeasureValue

Bias (Mean Error)100.83

MAD (Mean Absolute Deviation)160.73

MSE (Mean Squared Error)128383.6

Standard Error (denom=n-2=33)392.51

MAPE (Mean Absolute Percent Error)0.06

Gambar 3.23 Grafik Peramalan denganMetode Regresi Berganda

4. Sarung Tangan PancingPlotting data sarung tangan pancing menunjukkan adanya pola musiman sehingga metode yang bisa digunakan untuk menghitung peramalan data ini juga harus memiliki pola musiman. Alternative metode peramalan yang akan digunakan adalah metode nave, metode holt-winters multiplicative algorithm, dan metode regresi berganda.a. Metode NaveBerdasarkan plotting data yang menunjukkan pola musiman dengan periode musiman 6 bulan (s = 6) maka rumus metode nave yang dipakai adalah rumus musiman. Sehingga seluruh data historis akan dipakai sebagai acuan untuk periode yang akan datang. Contoh untuk menghitung forecast bulan Januari 2014 () sebagai berikut :

3059,33 prsPerhitungan untuk bulan-bulan berikutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti contoh diatas. Berikut ini nilai error yang dihasilkan dari peramalan tersebut yang dibantu dengan software.

Tabel 3.9 Nilai Error Peramalan dengan Metode NaveMeasureValue

Bias (Mean Error)18.5

MAD (Mean Absolute Deviation)896.12

MSE (Mean Squared Error)1443144.0

Standard Error (denom=n-2=33)1230.98

MAPE (Mean Absolute Percent Error)0.32

Gambar 3.24 Grafik Peramalan dengan Metode Nave

b. Metode Holt-Winters Multiplicative Algorithm

Gambar 3.25 Hasil Nilai Error Peramalan denganMetode Holt-Winters Multiplicative Algorithm

Gambar 3.26 Grafik Peramalan denganMetode Holt-Winters Multiplicative Algorithm

c. Metode Regresi BergandaPeramalan dengan metode ini membutuhkan nilai total dari t, , t ., , , dan sehingga dapat menemukan nilai-nilai , , untuk menghitung forecast tahun 2014. Data historis yang akan digunakan untuk metode ini hanya data terakhir tahun 2013 (n = 12). Berikut ini perhitungan peramalan dengan metode regresi berganda secara detail.

Tabel 3.10 Perhitungan Dari Data Historistt .

1352213522135221

233204664081328016

33388910164273049281

420161680646432256256

5192425962012548100625

618723611232216673921296

7314049219803431538602401

8287664230085121840644096

9290481261367292352246561

10114610011460100011460010000

11100812111088133112196814641

12138814416656172819987220736

Total

78285046501595706084120463060710

Proses substitusi total diatas ke dalam persamaan dibawah ini. n . + + 28504 12 + 78 + 650 ..(1)

+ + 159570 78 + 650 + 6084 ..(2)

+ + 1204630 = 650 + 6084 + 60710 .(3)

Proses eliminasi persamaan (1) dan persamaan (2) :12 + 78 + 650 = 28504[x6,5]78 + 507 + 4225 = 18527678 + 650 + 6084 = 159570[x1]78 + 650 + 6084 = 159570 - 143 - 1859 = 25706 (4)

Proses eliminasi persamaan (1) dan persamaan (3) :12 + 78 + 650 = 33553[x650] 7800 + 50700 + 422500 = 18527600650 + 6084 + 60710 = 1322666[x12] 7800 + 73008 + 728520 = 14455560 - 22308 - 306020 = 4072040 (5)

Proses eliminasi persamaan (4) dan persamaan (5) :- 143 - 1859 = 38206,5 [x156]- 22308 - 290004 = 4010136- 22308 - 306020 = 5937458 [x1]- 22308 - 306020 = 4072040 - 16016 = - 61904 = - 3,8651

Proses substitusi = - 3,8651 ke dalam persamaan (4) :- 143 - 1859 = 25706- 143 - 1859 (- 3,8651)= 25706- 143 + 7185,2209= 25706- 143 = 18520,7791 = - 129,5159

Proses substitusi = -3,8651 dan = -129,5159 ke dalam pers. (1):12 + 78 + 650 = 2850412 + 78 (- 129,5159) + 650 (- 3,8651)= 2850412 10102,2402 - 2512,315= 2850412 = 41118,5552 = 3426,5463Selanjutnya, proses proses terakhir yaitu mensubstitusikan nilai = - 3,8651 dan = -129,5159 serta = 3426,5463 ke dalam model regresi berganda untuk menentukan forecast pada masa yang akan datang.h (t,t2) + . t + . t2h (t,t2) 3426,5463 129,5159 t - 3,8651 t2

Model tersebut bisa digunakan untuk menghitung forecast bulan Januari 2014 dengan cara mensubstitusikan t = 1 dan t2 = 1. Secara matematis perhitungan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :h (t,t2) = 3426,5463 129,5159 t - 3,8651 t2h (1,1)= 3426,5463 129,5159 (1) - 3,8651 (1)h (1,1)= 3426,5463 129,5159 - 3,8651h (1,1)= 3293,165 prs

Perhitungan untuk bulan-bulan berikutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti contoh diatas. Berikut ini nilai error yang dihasilkan dari peramalan tersebut yang dibantu dengan software.

Tabel 3.11 Hasil Nilai Error Peramalan denganMetode Regresi BergandaMeasureValue

Bias (Mean Error)0

MAD (Mean Absolute Deviation)558.73

MSE (Mean Squared Error)387379.3

Standard Error (denom=n-2=33)681.8

MAPE (Mean Absolute Percent Error)0.28

Gambar 3.27 Grafik Peramalan denganMetode Regresi Berganda

3.5 Analisa Dan HasilPeramalan suatu produk diharuskan menggunakan data penjualan terdahulu. Peramalan untuk produk sarung tangan ini dilakukan selama 12 periode atau satu tahun. Perhitungan peramalan dilakukan dengan software. Metode yang digunakan untuk masing-masing produk sarung tangan ada 3 macam sesuai pola data. Keakurasian hasil peramalan didasarkan parameter kesalahan yang dihasilkan. Metode terbaik adalah metode yang memiliki nilai error terkecil pada masing-masing parameter kesalahan. Table 3.11 Rangkuman Perbandingan Parameter KesalahanSarung TanganMetodeParameter Kesalahan

MADMSEMAPE

MotorLinier regression225.9871409.280.06

Exponential Smoothing with trend280.97110642.60.07

Moving Average with Linear Trend174.8661740.470.04

SepedaNave 1201.6620471330.63

Exponential smoothing818.85915276.30.43

Moving Average836.34965280.10.43

GolfNave 1464.239381350.3

Holt-Winter Multiplicative199.063140.340.08

Regresi Berganda160.73128383.60.06

PancingNave 896.1214431440.32

Holt-Winter Multiplicative387.43192052.20.21

Regresi Berganda558.73387379.30.28

Berdasarkan perbandingan parameter kesalahan yang telah dilakukan pada masing-masing metode untuk masing-masing sarung tangan maka diperoleh metode moving average with linear trend adalah metode terbaik untuk sarung tangan motor, mrtode exponential smoothing untuk sarung tangan sepeda, metode regresi berganda untuk sarung tangan golf, dan metode holt-winter multiplicative untuk sarung tangan pancing. Metode-metode tersebut dipilih karena memiliki nilai kesalahan paling kecil jika dibandingkan dengan metode lainnya. Table 3.12 Demand Forecast Tahun 2014*Tahun2014Sarung Tangan

MotorSepedaGolfPancing

Moving Averagewith Linear TrendExponentialSmoothingRegresiBergandaHolt-Winter Multiplicative

Januari5891 prs2541 prs4292 prs3693 prs

Februari5999 prs2541 prs4011 prs3461 prs

Maret6107 prs2541 prs3732 prs3515 prs

April6215 prs2541 prs3456 prs2080 prs

Mei6323 prs2541 prs3184 prs1973 prs

Juni6431 prs2541 prs2914 prs1912 prs

Juli6539 prs2541 prs2646 prs3195 prs

Agustus6647 prs2541 prs2382 prs2918 prs

September6755 prs2541 prs2121 prs2936 prs

Oktober6863 prs2541 prs1862 prs1153 prs

November6971 prs2541 prs1606 prs1017 prs

Desember7079 prs2541 prs1353 prs1398 prs

*Data peramalan sudah dibulatkan keatas

Perhitungan demand forecast tersebut menggunakan software WinQSB kecuali untuk metode regresi berganda dihitung secara manual dengan cara mensubstitusikan nilai t sesuai periode yang ingin dihitung.

BAB IVPENGENDALIAN KUALITAS

4.1 Pendahuluan4.1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional. Setiap usaha dalam persaingan tinggi dituntut untuk selalu berkompetisi dengan perusahaan lain di dalam industri yang sejenis. Salah satu cara agar bisa memenangkan kompetisi atau paling tidak dapat bertahan di dalam kompetisi tersebut adalah dengan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga bisa mengungguli produk yang dihasilkan oleh pesaing. Permasalahan kualitas telah mengarah pada taktik dan strategi perusahaan secara menyeluruh dalam rangka untuk memiliki daya saing dan bertahan terhadap persaingan global dengan produk perusahaan lain (La Hatani, 2007). Kualitas suatu produk bukan suatu yang serba kebetulan (occur by accident) (Suyadi Prawirosentono, 2007). Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat atau ukuran kesesuaian suatu produk dengan pemakainya, dalam arti sempit kualitas diartikan sebagai tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan (Juita Alisjahbana, 2005). Jadi, kualitas yang baik akan dihasilkan dari proses yang baik dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan berdasarkan kebutuhan pasar. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa perusahaan yang sukses dan mampu bertahan pasti memiliki program mengenai kualitas, karena melalui program kualitas yang baik akan dapat secara efektif mengeliminasi pemborosan dan meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan.Tujuan utama dari suatu perusahaan pada dasarnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Namun disamping itu, tuntutan konsumen yang senantiasa berubah menuntut perusahaan agar lebih fleksibel dalam memenuhi tuntutan konsumen yang dalam hal ini berhubungan langsung dengan seberapa baiknya kualitas produk yang diterima oleh konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkanya atau bahkan lebih baik lagi. Menghasilkan kualitas yang terbaik diperlukan upaya perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kemampuan produk, manusia, proses dan lingkungan (La Hatani, 2007). Kualitas dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan ditentukan berdasarkan ukuran-ukuran dan karakteristik tertentu. Suatu produk dikatakan berkualitas baik apabila dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atau dapat diterima oleh pelanggan sebagai batas spesifikasi, dan proses yang baik yang diberikan oleh produsen sebagai batas kontrol. Barang yang kualitas atau prosesnya jelek menurut produsen belum tentu ditolak oleh pelanggan, dan sebaliknya barang diluar batas kontrol produsen, karena merupakan barang yang rusak atau cacat tetapi oleh konsumen masih diterima. Sedangkan barang yang dikatakan baik oleh produsen tetapi sudah ditolak oleh konsumen karena di luar batas spesifikasi (Juita Alisjahbana,2005). Produk yang berkualitas akan memberikan keuntungan bisnis bagi produsen, dan tentunya juga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen dan menghindari banyaknya keluhan para pelanggan setelah menggunakan produk yang dibelinya. Dengan memberikan perhatian pada kualitas akan memberikan dampak yang positif kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan (Gaspersz, 2002 dalam Juita Alisjahbana,2005). Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan produk yang memiliki derajat konformasi yang tinggi terhadap standar-standar sehingga bebas dari tingkat kerusakan. Dampak terhadap peningkatan pendapatan terjadi melalui peningkatan penjualan atas produk berkualitas yang berharga kompetitif. Dengan memperhatikan aspek kualitas produk, maka tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang optimal dapat terpenuhi sekaligus dapat memenuhi tuntutan konsumen akan produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif. Namun, meskipun proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, pada kenyataannya seringkali masih ditemukan ketidaksesuaian antara produk yang dihasilkan dengan yang diharapkan, dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar, atau dengan kata lain produk yang dihasilkan mengalami kerusakan/ cacat produk. Hal tersebut disebabkan adanya penyimpangan penyimpangan dari berbagai faktor, baik yang berasal dari bahan baku, tenaga kerja maupun kinerja dari fasilitas-fasilitas mesin yang digunakan dalam proses produksi tersebut. Agar supaya produk yang dihasilkan tersebut mempunyai kualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan dan sesuai dengan harapan konsumen, maka perusahaan harus melakukan kegiatan yang berdampak pada kualitas yang dihasilkan dan menghindari banyaknya produk yang rusak/cacat ikut terjual ke pasar. Salah satu aktifitas dalam menciptakan kualitas agar sesuai standar adalah dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas yang tepat, mempunyai tujuan dan tahapan yang jelas, serta memberikan inovasi dalam melakukan pencegahan dan penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. Kegiatan pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya dengan melakukan pengendalian terhadap tingkat kerusakan produk (product defect) sampai pada tingkat kerusakan nol (zero defect). Pengendalian kualitas penting untuk dilakukan oleh perusahaan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan maupun standar yang telah ditetapkan oleh badan lokal dan internasional yang mengelola tentang standarisasi mutu/ kualitas, dan tentunya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen. Pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan dampak terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi (M.N. Nasution, 2005). Oleh karenanya, kegiatan pengendalian kualitas tersebut dapat dilakukan mulai dari bahan baku, selama proses produksi berlangsung sampai pada produk akhir dan disesuaikan dengan standar yang tetapkan. Banyak sekali metode yang mengatur atau membahas mengenai kualitas dengan karakteristiknya masing-masing. Untuk mengukur seberapa besar tingkat kerusakan produk yang dapat diterima oleh suatu perusahaan dengan menentukan batas toleransi dari cacat produk yang dihasilkan tersebut dapat menggunakan metode pengendalian kualitas dengan menggunakan alat bantu statistik. Yaitu metode pengendalian kualitas yang dalam aktifitasnya menggunakan alat bantu statistik yang terdapat pada Statistical Process Control (SPC) serta Statistical Quality Control (SQC), dimana proses produksi dikendalikan kualitasnya mulai dari awal produksi, pada saat proses produksi berlangsung sampai dengan produk jadi. Sebelum dilempar ke pasar, produk yang telah diproduksi diinspeksi terlebih dahulu, dimana produk yang baik dipisahkan dengan yang jelek (reject), sehingga produk yang dihasilkan jumlahnya berkurang.Pengendalian kualitas dengan alat bantu statistik bermanfaat pula mengawasi tingkat efisiensi. Jadi, dapat digunakan sebagai alat untuk mencegah kerusakan dengan cara menolak (reject) dan menerima (accept) berbagai produk yang dihasilkan mesin, sekaligus upaya efisiensi. Dengan menolak (menerima) produk, berarti bisa juga sebagai alat untuk mengawasi proses produksi sekaligus memperoleh gambaran kesimpulan tentang spesifikasi produk yang dihasilkan secara populasi umum. Bila gambarannya baik, berarti proses produksi dapat berlangsung terus karena hasil produkya baik (Suyadi Prawirosentono, 2007).

4.1.2 Rumusan MasalahAdapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas di CV. Sun Abadi Glove dalam upaya menekan tingkat kerusakan produk (Misdruk)?2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan (Misdruk) pada produk yang diproduksi oleh CV. Sun Abadi Glove?3. Bagaimana penerapan alat bantu statistik dalam mengendalikan kualitas produk CV. Sun Abadi Glove dan menekan terjadinya kerusakan produk (Misdruk)?

4.1.3 Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan pengendalian kualitas di CV. Sun Abadi Glove dalam upaya menekan tingkat kerusakan produk (Misdruk). 2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan (Misdruk) pada produk yang diproduksi oleh CV. Sun Abadi Glove. 3. Untuk menganalisis bagaimana penerapan alat bantu statistik dalam mengendalikan kualitas produk CV. Sun Abadi Glove dan menekan terjadinya kerusakan produk (Misdruk).

4.1.4 Batasan PenelitianCV. Sun Abadi Glove memproduksi beberapa macam sarung tangan dengan ukuran yang berbeda. Namun dalam pembahasan laporan ini kami membatasi pada :1. Dari beberapa jenis sarung tangan yang diproduksi yaitu sarung tangan motor, sarung tangan sepeda, sarung tangan golf, dan sarung tangan pancing maka kami lebih memfokuskan pada sarung tangan golf sebagai obyek pengamatan kami.2. Terdapat 6 ukuran sarung tangan yang diproduksi CV. Sun Abadi Glove antara lain ukuran S, M, L, O, JS, JM, dan JL. Tetapi, pada penelitian ini kami hanya melakukan pengamatan pada ukuran L saja karena ukuran tersebut paling sering diproduksi.3. Data masa lalu yang digunakan untuk perhitungan peramalan adalah data bulanan selama 1 tahun terakhir.4. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah seven tools.5. Metode seven tools yang digunakan tidak seluruhnya dikarenakan ada beberapa yang tidak bisa digunakan.

4.1.5 Asumsi yang DigunakanBerdasarkan batasan penelitian diatas maka kami mengasumsikan bahwa data dan metode yang digunakan dianggap cukup mewakili untuk pengendalian kualitas pada CV. Sun Abadi Glove.

4.2 Metodologi Penelitian

Penarikan KesimpulanMulai SelesaiPengambilan DataIdentifikasi PermasalahanAnalisa dan PembahasanStudy LapanganStudy Pustaka

Gambar 4.1 Metodologi Penelitian

4.3 Studi Pustaka4.3.1 Pengertian Kualitas Pengertian atau definisi kualitas mempunyai cakupan yang sangat luas, relatif, berbeda-beda dan berubah-ubah, sehingga definisi dari kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung pada konteksnya terutama jika dilihat dari sisi penilaian akhir konsumen dan definisi yang diberikan oleh berbagai ahli serta dari sudut pandang produsen sebagai pihak yang menciptakan kualitas. Konsumen dan produsen itu berbeda dan akan merasakan kualitas secara berbeda pula sesuai dengan standar kualitas yang dimiliki masing-masing. Begitu pula para ahli dalam memberikan definisi dari kualitas juga akan berbeda satu sama lain karena mereka membentuknya dalam dimensi yang berbeda. Oleh karena itu definisi kualitas dapat diartikan dari dua perspektif, yaitu dari sisi konsumen dan sisi produsen. Namun pada dasarnya konsep dari kualitas sering dianggap sebagai kesesuaian, keseluruhan ciri-ciri atau karakteristik suatu produk yang diharapkan oleh konsumen. Adapun pengertian kualitas menurut American Society For Quality yang dikutip oleh Heizer & Render (2006:253): Quality is the totality of features and characteristic of a product or service that bears on its ability to satisfy stated or implied need. Artinya kualitas/mutu adalah keseluruhan corak dan karakteristik dari produk atau jasa yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi.Kualitas yang baik menurut produsen adalah apabila produk yang dihasilkan oleh perusahaan telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh perusahaan. Sedangkan kualitas yang jelek adalah apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi standar yang telah ditentukan serta menghasilkan produk rusak. Namun demikian perusahaan dalam menentukan spesifikasi produk juga harus memperhatikan keinginan dari konsumen, sebab tanpa memperhatikan itu produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak akan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang lebih memperhatikan kebutuhan konsumen. Kualitas yang baik menurut sudut pandang konsumen adalah jika produk yang dibeli tersebut sesuai dengan dengan keinginan, memiliki manfaat yang sesuai dengan kebutuhan dan setara dengan pengorbanan yang dikeluarkan oleh konsumen. Apabila kualitas produk tersebut tidak dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, maka mereka akan menganggapnya sebagai produk yang berkualitas jelek. Kualitas tidak bisa dipandang sebagai suatu ukuran sempit yaitu kualitas produk semata-mata. Hal itu bisa dilihat dari beberapa pengertian tersebut di atas, dimana kualitas tidak hanya kualitas produk saja akan tetapi sangat kompleks karena melibatkan seluruh aspek dalam organisasi serta diluar organisasi. Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara universal, namun dari beberapa definisi kualitas menurut para ahli di atas terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut (M. N. Nasution, 2005:3): a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.b. Kualitas mencakup produk, tenaga kerja, proses dan lingkungan.c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).

Sifat khas mutu/ kualitas suatu produk yang andal harus multidimensi karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi konsumen dengan melalui berbagai cara. Oleh karena itu, sebaiknya setiap produk harus mempunyai ukuran yang mudah dihitung (misalnya, berat, isi, luas) agar mudah dicari konsumen sesuai dengan kebutuhannya. Di samping itu harus ada ukuran yang bersifat kualitatif, seperti warna yang unik dan bentuk yang menarik. Jadi, terdapat spesifikasi barang untuk setiap produk, walaupun satu sama lain sangat bervariasi tingkat spesifikasinya. Secara umum, dimensi kualitas menurut Garvin (dalam Gazperz, 1997:3) sebagaimana ditulis oleh M. N. Nasution (2005: 4-5) dan Douglas C. Montgomery (2001:2) dalam bukunya, mengidentifikasikan delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas barang, yaitu sebagai berikut: 1. Performa (performance) Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk. 2. Keistimewaan (features) Merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.3. Keandalan (reliability) Berkaitan dengan kemungkinan suatu produk melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu. 4. Konformasi (conformance) Berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. 5. Daya tahan (durability) Merupakan ukuran masa pakai suatu produk. Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk itu. 6. Kemampuan Pelayanan (serviceability) Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan/ kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam perbaikan. 7. Estetika (esthetics) Merupakan karakteristik yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual. 8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) Bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk tersebut.

4.3.2 Pengendalian Kualitas Dengan semakin banyaknya perusahaan yang berkembang di Indonesia dewasa ini, maka bagi manajemen, kualitas produk menjadi lebih penting dari sebelumnya. Persaingan yang sangat ketat menjadikan pengusaha semakin menyadari pentingnya kualitas produk agar dapat bersaing dan mendapat pangsa pasar yang lebih besar. Perusahaan membutuhkan suatu cara yang dapat mewujudkan terciptanya kualitas yang baik pada produk yang dihasilkannya serta menjaga konsistensinya agar tetap sesuai dengan tuntutan pasar yaitu dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas (quality control) atas aktivitas proses yang dijalani. Dalam menjalankan aktivitas, pengendalian kualitas merupakan salah satu teknik yang perlu dilakukan mulai dari sebelum proses produksi berjalan, pada saat proses produksi, hingga proses produksi berakhir dengan menghasilkan produk akhir. Pengendalian kualitas dilakukan agar dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang sesuai dengan standar yang diinginkan dan direncanakan, serta memperbaiki kualitas produk yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan sedapat mungkin mempertahankan kualitas yang telah sesuai.

4.3.3 Pengertian Pengendalian Kualitas Menurut Sofjan Assauri (1998:25), pengendalian dan pengawasan adalah: Kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. Sedangkan menurut Vincent Gasperz (2005:480), pengendalian adalah: Control can mean an evaluation to indicate needed corrective responses, the act guilding, or the state of process in which the variability is atribute to a constant system of chance couses. Jadi pengendalian dapat di artikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memantau aktivitas dan memastikan kinerja sebenarnya yang dilakukan telah sesuai dengan yang direncanakan. Selanjutnya pengertian pengendalian kualitas dalam arti menyeluruh adalah sebagai berikut : Pengertian pengendalian kualitas menurut Sofjan Assauri (1998:210) adalah : Pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu/ kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan. Menurut Vincent Gasperz (2005:480), pengendalian kualitas adalah: Quality control is the operational techniques and activities used to fulfill requirements for quality. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian kualitas adalah suatu teknik dan aktivitas/ tindakan yang terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan dan meingkatkan kualitas suatu produk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat memenuhi kepuasan konsumen.

4.3.4 Tujuan Pengendalian Kualitas Tujuan dari pengendalian kualitas menurut Sofjan Assauri (1998:210) adalah: 1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan. 2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan kualitas produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin. Tujuan utama pengendalian kualitas adalah untuk mendapatkan jaminan bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis atau serendah mungkin. Pengendalian kualitas tidak dapat dilepaskan dari pengendalian produksi, karena pengendalian kualitas merupakan bagian dari pengendalian produksi. Pengendalian produksi baik secara kualitas maupun kuantitas merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena semua kegiatan produksi yang dilaksanakan akan dikendalikan, supaya barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dimana penyimpangan-penyimpangan yang terjadi diusahakan serendah-rendahnya. Pengendalian kualitas juga menjamin barang atau jasa yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan seperti halnya pada pengendalian produksi. Dengan demikian antara pengendalian produksi dan pengendalian kualitas erat kaitannya dalam pembuatan barang. 4.3.5 Faktor-faktor Pengendalian Kualitas Menurut Douglas C. Montgomery (2001:26) dan berdasarkan beberapa literatur lain menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan adalah:1. Kemampuan proses Batas-batas yang ingin dicapai haruslah disesuaikan dengan kemampuan proses yang ada. Tidak ada gunanya mengendalikan suatu proses dalam batas-batas yang melebihi kemampuan atau kesanggupan proses yang ada.2. Spesifikasi yang berlaku Spesifikasi hasil produksi yang ingin dicapai harus dapat berlaku, bila ditinjau dari segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan konsumen yang ingin dicapai dari hasil produksi tersebut. Dalam hal ini haruslah dapat dipastikan dahulu apakah spesifikasi tersebut dapat berlaku dari kedua segi yang telah disebutkan di atas sebelum pengendalian kualitas pada proses dapat dimulai. 3. Tingkat ketidaksesuaian yang dapat diterima Tujuan dilakukan pengendalian suatu proses adalah dapat mengurangi produk yang berada di bawah standar seminimal mungkin. Tingkat pengendalian yang diberlakukan tergantung pada banyaknya produk yang berada di bawah standar yang dapat diterima. 4. Biaya kualitas Biaya kualitas sangat mempengaruhi tingkat pengendalian kualitas dalam menghasilkan produk dimana biaya kualitas mempunyai hubungan yang positif dengan terciptanya produk yang berkualitas. a. Biaya Pencegahan (Prevention Cost) Biaya ini merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya kerusakan produk yang dihasilkan.b. Biaya Deteksi/ Penilaian (Detection/ Appraisal Cost) Adalah biaya yang timbul untuk menentukan apakah produk atau jasa yang dihasilkan telah sesuai dengan persyaratan-persyaratan kualitas sehingga dapat menghindari kesalahan dan kerusakan sepanjang proses produksi. c. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cost) Merupakan biaya yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang atau jasa tersebut dikirim ke pihak luar (pelanggan atau konsumen). d. Biaya Kegagalan Eksternal (Eksternal Failure Cost) Merupakan biaya yang terjadi karena produk atau jasa tidak sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diketahui setelah produk tersebut dikirimkan kepada para pelanggan atau konsumen.

4.3.6 Langkah-langkah Pengendalian Kualitas Pengendalian kualitas harus dilakukan melaului proses yang terus-menerus dan berkesinambungan. Proses pengendalian kualitas tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan melalui penerapan PDCA (plan do check action) yang diperkenalkan oleh Dr. W. Edwards Deming, seorang pakar kualitas ternama berkebangsaan Amerika Serikat, sehingga siklus ini disebut siklus deming (Deming Cycle/ Deming Wheel). Siklus PDCA umumnya digunakan untuk mengetes dan mengimplementasikan perubahan-perubahan untuk memperbaiki kinerja produk, proses atau suatu sistem di masa yang akan datang.

Gambar 4.2 Siklus PDCASumber : Richard B. Chase, Nicholas J. Aquilano and F. Robert Jacobs, 2001

Penjelasan dari tahap-tahap dalam siklus PDCA adalah sebagai berikut (M. N. Nasution, 2005:32): 1. Mengembangkan rencana (Plan) Merencanakan spesifikasi, menetapkan spesifikasi atau standar kualitas yang baik, memberi pengertian kepada bawahan akan pentingnya kualitas produk, pengendalian kualitas dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. 2. Melaksanakan rencana (Do) Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dari setiap personil. Selama dalam melaksanakan rencana harus dilakukan pengendalian, yaitu mengupayakan agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar sasaran dapat tercapai.3. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (Check) Memeriksa atau meneliti merujuk pada penetapan apakah pelaksanaannya berada dalam jalur, sesuai dengan rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. Membandingkan kualitas hasil produksi dengan standar yang telah ditetapkan, berdasarkan penelitian diperoleh data kegagalan dan kemudian ditelaah penyebab kegagalannya. 4. Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (Action) Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil analisis di atas. Penyesuaian berkaitan dengan standarisasi prosedur baru guna menghindari timbulnya kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya. Untuk melaksanakan pengendalian kualitas, terlebih dahulu perlu dipahami beberapa langkah dalam melaksanakan pengendalian kualitas. Menurut Roger G. Schroeder (2007:173) untuk mengimplementasikan perencanaan, pengendalian dan pengembangan kualitas diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan karakteristik (atribut) kualitas. 2. Menentukan bagaimana cara mengukur setiap karakteistik. 3. Menetapkan standar kualitas. 4. Menetapkan program inspeksi. 5. Mencari dan memperbaiki penyebab kualitas yang rendah. 6. Terus-menerus melakukan perbaikan.

4.3.7 Tahapan Pengendalian Kualitas Untuk memperoleh hasil pengendalian kualitas yang efektif, maka pengendalian terhadap kualitas suatu produk dapat dilaksanakan dengan menggunakan teknik-teknik pengendalian kualitas, karena tidak semua hasil produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Menurut Suyadi Prawirosentono (2007;72), terdapat beberapa standar kualitas yang bisa ditentukan oleh perusahaan dalam upaya menjaga output barang hasil produksi diantaranya: 1. Standar kualitas bahan baku yang akan digunakan. 2. Standar kualitas proses produksi (mesin dan tenaga kerja yang melaksanakannya). 3. Standar kualitas barang setengah jadi. 4. Standar kualitas barang