LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT … KERJA PENILAIAN SENDIRI SMT II... · No Kriteria...
Transcript of LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT … KERJA PENILAIAN SENDIRI SMT II... · No Kriteria...
1
LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN PENERAPAN TATA KELOLA
Nama Bank : PT Bank Mega Tbk Posisi : Desember 2017 (semester II)
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG
Peringkat Definisi Peringkat
Individual 2
Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Konsolidasi - -
Secara umum penerapan tata kelola Bank telah berjalan dengan baik, manajemen Bank telah melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola dan telah mempersiapkan struktur tata kelola yang mendukung penerapan tata kelola seperti struktur organisasi, sumber daya manusia yang kompeten dan kebijakan serta prosedur pendukung pelaksanaan aktivitas bank. Selain itu manajemen Bank dari waktu ke waktu juga melakukan upaya-upaya penyempurnaan agar pelaksanaan tata kelola dapat sejalan dengan perkembangan bisnis Bank. Perbaikan dilakukan dengan memperhatikan masukan dari Dewan Komisaris Bank berdasarkan hasil pemantauan/ review/ rekomendasi dari Komite-komite yang mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Pada periode pelaporan tidak terdapat pelanggaran prinsip kehati-hatian dalam pemenuhan CAR, Modal Inti, GWM, PDN dan NPL serta tidak terjadi pelampauan dan/atau pelanggaran BMPK. Komitmen Bank terkait dengan hasil peneriksaan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia telah ditindaklanjuti sesuai dengan target waktu yang disepakati. Untuk beberapa komitmen yang belum dapat diselesaikan telah dimintakan perpanjangan waktu ke OJK dan Bank Indonesia. Bank perlu meningkatkan kualitas governace process agar penerapan tata kelola dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, terutama dalam hal peningkatan risk awareness dan compliance culture serta optimalisasi pengendalian internal.
2
KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN TATA KELOLA PT BANK MEGA Tbk.
SEMESTER II TAHUN 2017
Tujuan
1. Penilaian governance structure bertujuan untuk menilai kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola Bank agar proses pelaksanaan prinsip Tata Kelola yang baik menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan Pemangku Kepentingan Bank. Yang termasuk dalam Struktur Tata Kelola Bank adalah Direksi, Dewan Komisaris, Komite - komite dan Satuan Kerja pada Bank. Adapun yang termasuk Infrastruktur Tata Kelola Bank antara lain adalah kebijakan dan prosedur Bank, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi.
2. Penilaian governance process bertujuan untuk menilai efektifitas proses penerapan prinsip Tata Kelola yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola bank sehingga menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapanPemangku Kepentingan Bank.
3. Penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai kualitas outcome yang memenuhi harapan Pemangku Kepentingan Bank yang merupakan hasil proses penerapan prinsip Tata Kelola yang baik yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola Bank. Yang termasuk dalam outcome mencakup aspek kualitatif dan aspek kuantitatif, antara lain yaitu: a. kecukupan transparansi laporan b. kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan c. perlindungan konsumen d. obyektifitas dalam melakukan penilaian (assessment) atau audit e. kinerja Bank seperti rentabilitas, efisiensi dan permodalan ; dan/atau f. peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, pelanggaran BMPK, pelanggaran
ketentuan terkait laporan bank kepada Otoritas Jasa Keuangan.
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
No Kriteria atau Indikator Analisis
a. Governance Structure
1) Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang.
Jumlah Direksi 7 orang (sesuai ketentuan).
Dokumen Pendukung :
• RUPSLB PT. Bank Mega Tbk No. 21 tanggal 15 November 2017
• Pernyataan Keputusan Rapat No.22 tanggal 15 November 2017
2) Seluruh anggota Direksi telah berdomisili di Indonesia.
Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia, sebagaimana tercantum pada data pribadi Direksi yang ada pada administrasi Bank.
Dokumen Pendukung : CV masing-masing Direksi
3) Mayoritas anggota Direksi telah memiliki pengalaman paling sedikit 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank.
Mayoritas anggota Direksi telah memenuhi kriteria ini, sebagaimana terdapat pada data pribadi Direksi yang ada pada administrasi Bank.
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
3
Dokumen Pendukung : CV masing-masing Direksi
4) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan, dan/atau lembaga lain kecuali terhadap hal yang telah ditetapkan dalam POJK Tata Kelola Bank Umum yaitu menjadi Dewan Komisaris dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan atas penyertaan pada perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank.
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan Independensi
5) Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada suatu perusahaan lain.
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal disetor pada suatu perusahaan lain.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan Independensi
6) Mayoritas anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.
Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan anggota Komisaris dan Direksi. Hal ini didukung dengan Surat Pernyataan dari masing-masing Direksi.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan Independensi
7) Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi telah memperhatikan rekomendasi komite nominasi atau komite remunerasi dan nominasi.
Selama Semester II Tahun 2017 terjadi pergantian Direksi karena pengundurkan diri dan tidak ada pengangkatan anggota Direksi baru. Dokumen Pendukung :
• Surat Pengunduran Diri Direksi No. 396/COAF/17 tanggal 3 Juli 2017
• RUPSLB PT. Bank Mega Tbk No. 21 tanggal 15 November 2017
• Pernyataan Keputusan Rapat No. 22 tanggal 15 November 2017
8) Direksi memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja,dan rapat.
Direksi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja sebagaimana terdapat pada Board Manual yang berisi tata tertib kerja termasuk etika kerja, waktu kerja dan rapat Direksi.
Dokumen Pendukung : Surat Keputusan Direksi No.SK No.062/DIRBM/17 tanggal 12 Juni 2017 tentang Board Manual/Panduan Bagi Dewan Komisaris dan Direksi
4
9) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali untuk proyek yang bersifat khusus, telah didasari oleh kontrak yang jelas meliputi lingkup kerja, tanggung jawab, jangka waktu pekerjaan, dan biaya, serta konsultan merupakan Pihak Independen yang memiliki kualifikasi untuk mengerjakan proyek yang bersifat khusus.
Direksi tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan.
10) Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang memadai.
Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
Dokumen Pendukung : CV masing-masing Direksi
11) Presiden direktur atau direktur utama, berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan, dan hubungan keluarga.
Direktur Utama berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Hal ini didukung dengan Surat Pernyataan dari Direktur Utama.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan Independensi
12) Seluruh anggota Direksi telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan dan telah memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Jumlah Direksi sebanyak 7 (tujuh) orang dan telah lulus Fit & Proper Test serta memperoleh Surat Persetujuan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
Dokumen Pendukung :
• Yuni Lastianto, Surat No.14/90/GBI/DPIP/ Rahasia, tanggal 24 Agustus 2012
• Madi Darmadi Lazuardi, Surat No.15/26/GBI /DPIP/ Rahasia, tanggal 11 Juli 2013.
• Kostaman Thayib, Surat No.15/28/GBI/DPIP/ Rahasia, tanggal 11 Juli 2013.
• Indivara Erni, Surat OJK No.SR-162/D.03/2014 tanggal 18 September 2014
• Martin Mulwanto, Surat OJK No.SR-166/D.03/ 2014 tanggal 18 September 2014
• Y.B. Hariantono, Surat OJK No.SR-181/D.03/ 2014 tanggal. 14 Oktober 2014
• Lay Diza Larentie, Surat OJK No. SR-229/D.03/ 2015 tanggal 22 Desember 2015
13) Anggota Direksi memiliki kompetensi yang memadai dan relevan dengan jabatannya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab serta mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimiliki dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
Anggota Direksi memiliki kompetensi yang memadai dan relevan dengan jabatannya serta mampu mengimplementasikan dalam tugas dan tanggung jawabnya.
Dokumen Pendukung : CV masing-masing Direksi
14) Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan
Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan guna mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya.
5
tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan atau bidang lain yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
Dokumen Pendukung : Daftar training Direksi (lampiran 3)
15) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan atau bidang lain yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Direksi telah membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pada seluruh jenjang organisasi.
Dokumen Pendukung : Data Pelaksanaan Training/workshop dan sertifikasi.
Bidang Semester I Semester II
Frek Peserta Frek Peserta
In house 402 10.885 327 10.042
Off house 83 135 109 215
SMR 26 512 28 352
DPTP 78 971 37 721
E-learning 11 11.258 11 19.209
Total 600 23.761 512 30.539
16) Komposisi Direksi tidak memenuhi ketentuan karena adanya intervensi pemilik.
Tidak terdapat indikasi adanya intervensi pemilik dalam komposisi Direksi.
b. Governance Process
1) Direksi telah mengangkat anggota komite, didasarkan pada keputusan rapat Dewan Komisaris.
Direksi telah mengangkat anggota Komite berdasarkan Memo Dinas Dewan Komisaris No.MD.014/KOMISARIS/17 tanggal 21 Juni 2017 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
Direksi telah melakukan pengangkatan anggota Komite dengan menerbitkan Surat Keputusan Direksi.
Dokumen Pendukung : • Surat Keputusan Direksi No.SK. 087/DIRBM/17 tanggal 3
Juli 2017 tentang Komite Audit PT. Bank Mega Tbk
• Surat Keputusan Direksi No.SK. 083/DIRBM/17 tanggal 3 Juli 2017 tentang Komite Pemantau Risiko PT. Bank Mega Tbk
• Surat Keputusan Direksi No.SK. 091/DIRBM/17 tanggal 3 Juli 2017 tentang Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Mega Tbk
2) Anggota Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Selama periode pelaporan terpantau Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
3) Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank.
Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam kepengurusan Bank.
4) Direksi mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam anggaran
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kewenangan dan pembagian tugas anggota Direksi berdasarkan keahlian masing-masing.
6
dasar dan peraturan perundang-undangan.
5) Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen terhadap pemegang saham.
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen terhadap pemegang saham.
6) Direksi telah menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola, namun demikian masih perlu ditingkatkan. Upaya peningkatan tersebut telah dilakukan antara lain dengan cara mengadakan sosialisasi/training dalam rangka peningkatan kualitas SDM, peningkatan budaya kepatuhan dan penerapan tata kelola serta peningkatan risk awareness.
7) Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
Direksi telah menindaklanjuti temuan Audit dan rekomendasi dari IADT, auditor Eksternal dan Hasil Pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.
NO SEMESTER I TINDAK LANJUT STATUS
1. Temuan IADT atas audit semester 1 tahun 2017
Telah dilakukan audit pada 147 KC/KCP /Unit kerja dan audit tematik Loan Custody Seluruh unit kerja yang sudah diaudit telah diminta untuk menindak lanjuti sampai batas waktu yang telah ditetapkan
Telah ditindak lanjuti 92 % ( selesai dan dalam proses tindak lanjut)
2. Temuan audit BI yang perlu ditindaklanjuti
Pada Semester I tahun 2017 telah ditindaklanjuti sebanyak 14 temuan.
Done, telah dilaporkan kepada BI
3. Temuan audit OJK yang perlu ditindaklanjuti
Pada Semester I tahun 2017 terdapat 74 temuan.
Done.
4. Temuan audit eksternal
Ada, sesuai Management Letter No.Ref.01254/ PSS -AS/ 2017 tanggal 28 Februari 2017
Done
NO SEMESTER II TINDAK LANJUT STATUS
1. Temuan IADT atas audit semester II tahun 2017
Telah dilakukan audit pada 152 KC/ KCP/Unit Kerja. Seluruh Unit Kerja yang sudah di audit telah diminta untuk menindak lanjuti sampai batas waktu yang telah ditetapkan
Telah ditindak lanjuti 91% (selesai dan dalam proses tindaklanjut)
2. Temuan audit BI yang perlu ditindaklanjuti
Pada Semeter II tahun 2017 telah ditindaklanjuti sebanyak 5 temuan
Telah dilaporkan kepada BI dan menyampaikan surat permintaan perpanjangan waktu tindak lanjut untuk Pembuatan Data Center baru dan pengadaan KO & SOP Fraud Risk Management
3. Temuan audit OJK yang perlu ditindaklanjuti
Pada Semester II tahun 2017 terdapat 84 temuan.
Telah dilaporkan kepada OJK, dan menyampaikan Surat Permintaan Perpanjangan
7
waktu untuk tindak lanjut temuan pengkinian data Nasabah
4. Temuan audit eksternal
Menindaklanjuti Management Letter dan surat OJK No. 118/PB. 312/2017 tanggal 19 Juni 2017
Done, Surat No.199/DIRBM-FICO/17 tanggal 12 Juli 2017
8) Direksi telah menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
Direksi telah menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu kepada Komisaris. Data tersebut disampaikan dalam rapat rutin Direksi dan Dewan Komisaris.
9) Pengambilan keputusan rapat Direksi telah dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah untuk mufakat.
Direksi telah mengambil keputusan dalam rapat berdasarkan musyawarah mufakat.
Dokumen Pendukung : Notulen rapat dan persetujuan peserta rapat Direksi
10) Setiap keputusan rapat yang diambil Direksi dapat diimplementasikan dan sesuai dengan kebijakan, pedoman serta tata tertib kerja yang berlaku.
Keputusan rapat yang diambil oleh Direksi dapat diimplementasikan, tidak menyimpang dengan kebijakan, pedoman serta tata tertib yang berlaku.
11) Direksi telah menetapkan kebijakan dan keputusan strategis melalui mekanisme rapat Direksi.
Direksi menetapkan kebijakan dan keputusan melalui mekanisme rapat Direksi.
Dokumen Pendukung : Notulen rapat Direksi dan daftar hadir (Lampiran 2)
12) Direksi tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.
Tidak terdapat indikasi atau bukti-bukti yang memperlihatkan bahwa Direksi memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. Sebagai dokumen pendukung, Direksi telah membuat Surat Pernyataan mengenai hal ini.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan masing-masing Direksi
13) Direksi tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Tidak terdapat indikasi atau bukti-bukti yang memperlihatkan bahwa Direksi mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi selain remunerasi dan fasilitas yang telah ditetapkan oleh RUPS. Sebagai dokumen pendukung, Direksi telah membuat Surat Pernyataan mengenai hal ini.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan masing-masing Direksi
14) Pemilik melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas Direksi yang menyebabkan kegiatan operasional Bank terganggu sehingga berdampak pada berkurangnya keuntungan Bank dan/atau menyebabkan kerugian Bank.
Tidak terdapat indikasi intervensi pemilik dalam pelaksanaan tugas Direksi.
8
c. Governance Outcome
1) Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
Direksi telah mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya dalam Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 31 Maret 2017
Dokumen Pendukung : Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.25 tanggal 31 Maret 2017
2) Pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan tugasnya diterima oleh pemegang saham melalui RUPS.
Pemegang saham menerima pertanggung jawaban Direksi atas pelaksanaan tugasnya.
Dokumen Pendukung : Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.25 tanggal 31 Maret 2017.
3) Direksi telah mengungkapkan kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai.
Direksi telah mengungkapkan kebijakan strategis Bank di bidang kepegawaian kepada pegawai yang dapat diakses melalui intranet Bank Mega dan e-letter.
4) Direksi telah mengkomunikasikan kepada pegawai mengenai arah bisnis Bank dalam rangka pencapaian misi dan visi Bank.
Direksi telah mengkomunikasikan kepada pegawai mengenai arah bisnis bank dalam rangka pencapai misi dan visi bank yaitu melalui Rapat Kerja yang diikuti dengan penerbitan Surat Keputusan serta Surat Edaran Direksi yang dapat diakses langsung oleh pegawai melalui intranet Bank Mega.
5) Hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Direksi.
Hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan dissenting opinions.
Untuk tertib pelaksanaannya, Direksi juga telah mengeluarkan kebijakan yang mengatur tentang Notulen Rapat tersebut.
Selama Semester II Tahun 2017, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 26 kali Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Direksi (Lampiran 2)
6) Dalam laporan pelaksanaan tata kelola, seluruh anggota Direksi paling sedikit telah mengungkapkan: a) Kepemilikan saham yang mencapai
5% (lima persen) atau lebih pada Bank yang bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri;
b) Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris, dan/atau pemegang saham pengendali Bank;
c) Remunerasi dan fasilitas lain;
Seluruh anggota Direksi telah membuat Surat Pernyataan yang berisi tentang kepemilikan saham dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank. Hal tersebut telah dicantumkan dalam Laporan pelaksanaan tata kelola termasuk Data Remunerasi dan fasilitas lainnya yang diterima oleh Komisaris dan Direksi sesuai dengan format yang ditetapkan dalam Surat Edaran OJK Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan Independensi Laporan Pelaksanaan tata kelola tahun 2016
9
d) Opsi saham (share option) yang dimiliki Direksi.
7) Peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota Direksi dalam pengelolaan Bank yang ditunjukkan antara lain dengan peningkatan kinerja Bank, penyelesaian permasalahan yang dihadapi Bank, dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi Pemangku Kepentingan Bank.
Keikutsertaan Direksi dalam training/ seminar cukup membantu Direksi dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh Bank, dan diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja Bank.
8) Peningkatan pengetahuan, keahlian,dan kemampuan dari seluruh karyawan Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi yang ditunjukkan antara lain dengan peningkatan kinerja individu sesuai tugas dan tanggung jawab.
Peningkatan pengetahuan karyawan telah dilakukan dengan melaksanakan training/ workshop.
Dokumen Pendukung : Data Pelaksanaan Training / workshop dan sertifikasi (angka 9 dibawah ini)
9) Peningkatan budaya pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan atau bidang lain yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi yang ditunjukkan antara lain dengan peningkatan keikutsertaan karyawan Bank dalam sertifikasi perbankan dan/atau pendidikan atau pelatihan dalam rangka pengembangan kualitas individu.
Pada tahun 2017, Bank Mega telah mengadakan training, workshop, dan sertifikasi sebagai berikut: Pelaksanaan Training Untuk Pegawai
Bidang
Semester I Semester II
Jumlah Training
Jumlah Peserta
Jumlah Training
Jumlah Peserta
In house 402 10.885 327 10.042
Off house 83 135 109 215
SMR 26 512 28 352
DPTP 78 971 37 721
E-learning 11 11.258 11 19.209
Total 600 23.761 512 30.539
Pegawai Sertifikasi Manajemen Risiko
Level Sertifikasi
Semester I
Target Peserta
Sertifikasi
Realisasi Sertifikasi
(Lulus)
Target Peserta
Refrehment
Realisasi Peserta
Refreshment
Level 1 756 737 175 163
Level 2 514 457 167 160
Level 3 208 189 108 104
Level 4 43 41 21 21
Level 5 8 8 6 6
Total 1.529 1.432 477 454
Level Sertifikasi
Semester II
Target Peserta
Sertifikasi
Realisasi Sertifikasi
(Lulus)
Target Peserta
Refrehment
Realisasi Peserta
Refreshment
Level 1 581 581 166 166
Level 2 479 479 163 163
Level 3 207 207 106 106
Level 4 40 40 22 22
Level 5 7 7 5 5
Total 1.314 1.314 462 462
10
10) Kegiatan operasional Bank terganggu dan/atau memberikan keuntungan yang tidak wajar kepada pemilik yang berdampak pada berkurangnya keuntungan Bank dan/atau menyebabkan kerugian Bank, akibat intervensi pemilik terhadap komposisi dan/atau pelaksanaan tugas Direksi.
Tidak terdapat indikasi adanya intervensi pemilik sehingga operasional bank terganggu atau berdampak pada berkurangnya keuntungan Bank.
11
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
No Kriteria atau Indikator Analisis
a. Governance Structure
1) Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang dan tidak melampaui jumlah anggota Direksi.
Jumlah Komisaris Bank Mega 5 (lima) orang, jumlah Direksi 7 (tujuh) orang. Jumlah Komisaris tidak melebihi jumlah anggota Direksi.
Dokumen Pendukung :
• RUPSLB PT. Bank Mega Tbk No.21 tanggal 15 November 2017
• Pernyataan Keputusan Rapat PT. Bank Mega Tbk, No. 22 tanggal 15 November 2017
2) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia.
Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia sebagaimana data pribadi yang disampaikan Komisaris kepada Bank.
Dokumen Pendukung : CV masing-masing Komisaris
3) Paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
Komisaris Bank Mega terdiri dari 5 (empat) orang, 2 (dua) orang diantaranya merupakan Komisaris Independen, sebagaimana ditetapkan dalam RUPS, yaitu :
• Achjadi Ranuwisastra
• Lambock V. Nahattands Total jumlah Komisaris Independen setelah pengangkatan Komisaris Utama efektif (Komisaris Utama sedang dalam proses fit & proper test) kurang dari 50% (lima puluh persen), akan dipenuhi pada RUPS di bulan Februari 2018.
Dokumen Pendukung :
• RUPSLB PT. Bank Mega Tbk No.21 tanggal 15 November 2017
• Pernyataan Keputusan Rapat PT. Bank Mega Tbk, No.22 tanggal 15 November 2017
• Surat Persetujuan Otoritas Jasa Keuangan No.SR-220/D.03/2015 tanggal 27 November 2015. (Lambock V. Nahattands)
• Surat Persetujuan Bank Indonesia No.6/38/ DGS/DPIP/Rahasia tanggal 18 Maret 2004 (Achjadi Ranuwisastra)
4) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan kecuali terhadap hal-hal yang telah ditetapkan dalam POJK Tata Kelola Bank Umum, yaitu: a) Merangkap jabatan sebagai anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga atau perusahaan bukan
Terdapat rangkap jabatan Komisaris dalam satu group usaha Bank, yang dilakukan dalam rangka pengawasan pada perusahaan tersebut, sebagai berikut :
1. Chairul Tanjung (Komisaris Utama), memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris Utama pada PT. CT Corpora, PT. Para Rekan Investama, PT. Mega Corpora, PT. Trans Corpora dan PT. Trans Airways.
2. Yungky Setiawan (Komisaris), memiliki rangkap
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
12
lembaga keuangan; atau b) Merangkap jabatan sebagai anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan Bank;
c) Komisaris Non Independen menjalankan tugas fungsional dari pemegang saham Bank yang berbentuk badan hukum pada kelompok usaha Bank; dan/atau
d) Anggota Dewan Komisaris menduduki jabatan pada organisasi atau lembaga nirlaba.
jabatan sebagai Komisaris Utama pada PT.Trans Retail Indonesia, PT. Trans Retail, PT. Trans Food Oriental, PT.Metropolitan Retailmart dan PT.Trans Fashion Indonesia.
3. Darmadi Sutanto (Komisaris), memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris pada PT. Trans Ice dan PT. Metropolitan Retaimart.
Tidak termasuk rangkap jabatan, sebagaimana diatur pada POJK No.55/POJK.03/2016 pasal 28 ayat (2), dalam hal :
a. Anggota Dewan Komisaris menjabat sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
b. Komisaris Non Independen menjalankan tugas fungsional dari pemegang saham Bank yang berbentuk badan hukum pada kelompok usaha Bank ; dan/atau
c. Anggota Dewan Komisaris menduduki jabatan pada organisasi atau lembaga nirlaba.
Dokumen Pendukung : Surat Penunjukan dari PT. CT Corpora No.024/
DIR/CTCORP/XII/17 tanggal 8 Desember 2017, perihal Surat Penugasan Bpk. Chairul Tanjung sebagai Wakil Pemegang Saham
Surat Penunjukan dari PT. CTCorpora No.025/ DIR/CTCORP/XII/17 tanggal 8 Desember 2017, perihal Surat Penugasan Bpk. Yungky Setiawan sebagai Wakil Pemegang Saham
Surat Penunjukan dari PT. CT Corpora No.026/ DIRUT/CTC/XII/17 tanggal 8 Desember 2017, perihal Surat Penugasan Bpk Darmadi Sutanto sebagai Wakil Pemegang Saham
5) Komisaris Independen dapat merangkap jabatan sebagai ketua komite paling banyak pada 2 (dua) komite di Bank yang sama.
Komisaris Independen yang memiliki rangkap jabatan adalah Achjadi Ranuwisastra, sebagai Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko. Bpk Achjadi Ranuwisastra juga menjabat sebagai Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi, dimana berdasarkan POJK No.18/POJK.03/2014 tanggal 19 November 2014 perihal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan kondisi tersebut tidak termasuk rangkap jabatan.
Dokumen Pendukung :
• SK Komite Audit No.SK.087/DIRBM/17/DIRBM/17 tanggal 3 Juli 2017 tentang Komite Audit
• SK Komite Pemantau Risiko No.SK.083/DIRBM/17 tanggal 3 Juli 2017 tentang Komite Pemantau Risiko
• Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK.002/Dekom/III/17 tentang Pengkinian Komite Tata Kelola Terintegrasi PT. Bank Mega Tbk
13
6) Mayoritas Dewan Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Direksi dan/atau sesama Dewan Komisaris.
Mayoritas Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Komisaris dan/atau Direksi, sesuai Surat Pernyataan yang dibuat oleh masing-masing Komisaris.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan Independensi Komisaris
7) Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.
Telah diterbitkan Board Manual yang berisi tata tertib kerja termasuk etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat Dewan Komisaris
Dokumen Pendukung : Surat Keputusan Direksi No.SK No.062/ DIRBM-CGCG/ 17 tanggal 12 Juni 2017 tentang Board Manual / Panduan Bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
8) Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan yang memadai.
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi kriteria ini, yaitu memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
Dokumen Pendukung : CV masing-masing Komisaris
9) Komisaris Independen yang berasal dari mantan anggota Direksi Bank atau mantan Pejabat Eksekutif Bank atau pihak yang memiliki hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen, dan tidak melakukan fungsi pengawasan serta berasal dari Bank yang bersangkutan, telah menjalani masa tunggu (cooling off) paling singkat 1 (satu) tahun.
Pada tahun 2017 tidak terdapat pengangkatan Komisaris Independen yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
10) Komisaris Independen yang berasal dari Komisaris Non Independen setelah memenuhi persyaratan sebagai Komisaris Independen, telah menjalani masa tunggu (cooling off) paling singkat selama 6 (enam) bulan, dan telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
Seluruh Komisaris Independen memenuhi ketentuan independensi dan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan
Dokumen Pendukung :
• Surat Pernyataan Independensi Komisaris
11) Komisaris Independen yang diangkat kembali setelah menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan berturut turut telah ditetapkan dalam rapat Dewan Komisaris bahwa yang bersangkutan tetap dapat bertindak independen, dan Komisaris Independen yang bersangkutan telah menyatakan mengenai independensinya dalam RUPS.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan Independensi Achjadi Ranuwisastra
14
12) Seluruh Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan, dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen.
Seluruh Komisaris Independen memenuhi ketentuan independensi dan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan
Dokumen Pendukung :
• Surat Pernyataan Independensi Komisaris
13) Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan dan telah memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
Belum seluruh Anggota Dewan Komisaris lulus penilaian kemampuan dan kepatutan dan memperoleh Surat Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan karena ada perubahan susunan Dewan Komisaris berdasarkan hasil Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 November 2017. Komisaris Utama sedang dalam proses fit & Proper Test.
Dokumen Pendukung :
• Achjadi Ranuwisastra : Surat Persetujuan Bank Indonesia No.6/38/DGS /DPIP/Rahasia tanggal 18 Mei 2004.
• Yungky Setiawan : Surat Persetujuan Otoritas Jasa Keuangan No. SR-199/D.03/2015 tanggal 22 Oktober 2015.
• Darmadi Sutanto : Surat Persetujuan Otoritas Jasa Keuangan No.SR-187/D.03/2015 tanggal 9 Oktober 2015.
• Lambock V. Nahattands : Surat Persetujuan Otoritas Jasa Keuangan No. SR-220/D.03/2015 tanggal 27 November 2015.
14) Anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi yang memadai dan relevan dengan jabatannya untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab serta mampu mengimplementasikan kompetensi yang dimiliki dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya.
Anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi yang memadai dan relevan dengan jabatannya serta mampu mengimplementasikan dalam tugas dan tanggung jawabnya.
Dokumen Pendukung : CV masing-masing Komisaris
15) Anggota Dewan Komisaris memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan atau bidang lain yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Anggota Dewan Komisaris melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Dokumen Pendukung : Training/seminar yang diikuti oleh Dewan Komisaris (lampiran 3)
16) Komposisi Dewan Komisaris tidak memenuhi ketentuan karena adanya intervensi pemilik.
Selama Semester II Tahun 2017, tidak terdapat indikasi adanya intervensi pemilik dalam komposisi Dewan Komisaris.
15
b. Governance Process
1) Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi komite nominasi atau komite remunerasi dan nominasi serta memperoleh persetujuan dari RUPS.
Selama Semester II Tahun 2017, terdapat penggantian dan/atau pengangkatan kembali Komisaris dengan memperhatikan Surat Rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Dokumen Pendukung :
• Memo Dinas No. 007/KRNBM/17 tanggal 5 Oktober 2017 perihal Rekomendasi Pengangkatan Komisaris Utama dan Susunan Anggota Direksi PT. Bank Mega Tbk pada RUPSLB November 2017
• Risalah RUPSLB No.21 tanggal 15 Nov 2017
2) Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas untuk memastikan terselenggaranya penerapan prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Dewan Komisaris telah memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola dengan :
• Melakukan evaluasi fungsi kepatuhan.
• Mengadakan rapat secara rutin Dekom dan Dekom bersama Direksi.
• Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan risk manajemen, kepatuhan, laporan keuangan dan pelaksanaan audit internal dan memberikan rekomendasi kepada Direksi.
Dokumen pendukung : Memo Dinas Dewan Komisaris (lampiran 1)
3) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu, serta memberikan nasihat kepada Direksi.
Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi melalui mekanisme pelaksanaan rapat secara berkala dan/atau sewaktu-waktu dan membuat Memo Dinas guna memberikan masukan pada Direksi.
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Direksi dan Komisaris dan Memo Dinas Dewan Komisaris (Lampiran 1)
4) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Dewan Komisaris telah mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.
Dewan Komisaris telah mengarahkan dan memantau pelaksanaan kebijakan strategis. Pengarahan dan pemantauan dilakukan melalui Rapat yang diadakan secara berkala.
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Komisaris, Notulen Rapat Direksi & Komisaris dan Memo Dinas Dewan Komisaris (lampiran 1)
5) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar Bank dan/atau peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank. Keterlibatan Dewan Komisaris dalam penyediaan dana dan pengeluaran biaya untuk jumlah tertentu adalah dalam rangka pengawasan dan telah sesuai dengan Anggaran Dasar Bank.
Dokumen pendukung : Akta Perubahan Anggaran Dasar No.21 tanggal 27 Mei
2015 Surat Keputusan Dekom No.SK.008/XII/15 tanggal 2
Desember 2015 tentang Batas Wewenang Pembelian
16
Barang dan/atau Pengeluaran Biaya Surat Keputusan Dekom No.001/DEKOM/I/16 tanggal 27
Januari 2016 tentang Batas Wewenang Memutus Kredit Surat Keputusan Dekom No.003/DEKOM/IV/16 tanggal 8
April 2016 tentang Perubahan Batas Wewenang Memutus Kredit.
6) Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.
Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit Internal dan eksternal melalui monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Komite Audit. Pembahasan Komite mengenai hal tersebut dilakukan dalam rapat Komite Audit.
Dokumen Pendukung : Memo Dinas Dewan Komisaris (Lampiran 1)
7) Dewan Komisaris memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, serta keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
Pada periode pelaporan tidak terdapat pelanggaran yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank yang perlu dilaporkan oleh Dewan Komisaris ke Otoritas Jasa Keuangan.
8) Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.
Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen. Dalam memberikan saran dan melakukan evaluasi Dewan Komisaris tidak diintervensi oleh pihak lain.
9) Dewan Komisaris telah membentuk komite audit, komite pemantau risiko, serta komite remunerasi dan nominasi.
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dengan menerbitkan Memo Dinas Dewan Komisaris.
Dokumen Pendukung : Memo Dinas No.MD.014/KOMISARIS/2017 tanggal 3 Juli
2017 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi
10) Pengangkatan anggota komite-komite telah dilakukan Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.
Berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris, Direksi telah melakukan pengangkatan anggota Komite dengan menerbitkan Surat Keputusan Direksi.
Dokumen Pendukung : • Surat Keputusan Direksi No.SK. 087/DIRBM/17 tanggal 3
Juli 2017 tentang Komite Audit PT. Bank Mega Tbk
• Surat Keputusan Direksi No.SK. 083/DIRBM/17 tanggal 3 Juli 2017 tentang Komite Pemantau Risiko PT. Bank Mega Tbk
• Surat Keputusan Direksi No.SK.091/DIRBM/17 tanggal 3 Juli 2017 tentang Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Mega Tbk
17
11) Dewan Komisaris telah memastikan bahwa komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif.
Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif dengan cara melakukan evaluasi kinerja Komite. Untuk meningkatkan efektifitas kinerja Komite, Dewan Komisaris juga memberikan arahan/menyampaikan hal-hal yang harus menjadi perhatian bagi anggota Komite dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
Dokumen Pendukung : Memo Dinas Dewan Komisaris (lampiran 1)
12) Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal.
Dewan Komisaris telah memberikan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dapat dilihat dari kehadiran Dewan Komisaris di kantor Bank lebih dari 1 (satu) kali dalam seminggu.
13) Rapat Dewan Komisaris membahas permasalahan sesuai dengan agenda rapat dan diselenggarakan secara berkala, paling sedikit 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun, serta dihadiri secara fisik paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, atau melalui teknologi telekonferensi bagi Komisaris Non Independen dalam hal Komisaris Non Independen tidak dapat menghadiri rapat secara fisik.
Selama Tahun 2017, Dewan Komisaris telah mengadakan Rapat secara formal sebanyak 6 (enam) kali.
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Dewan Komisaris (lampiran 1)
14) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris telah dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah untuk mufakat.
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris, seluruhnya berdasarkan musyawarah mufakat.
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Dewan Komisaris (lampiran 1)
15) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga,dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.
Tidak terdapat indikasi atau bukti-bukti yang memperlihatkan bahwa Komisaris memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. Untuk menyakinkan hal tersebut Bank telah meminta anggota Dewan Komisaris untuk membuat Surat Pernyataan terkait dengan hal tersebut.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan masing-masing Komisaris
16) Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lain yang ditetapkan RUPS.
Tidak terdapat indikasi atau bukti-bukti yang memperlihatkan bahwa Komisaris mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi selain remunerasi dan fasilitas yang telah ditetapkan oleh RUPS. Untuk menyakinkan hal tersebut Bank telah meminta anggota Dewan Komisaris untuk membuat Surat Pernyataan terkait dengan hal tersebut.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan masing-masing Komisaris
18
17) Pemilik melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas Dewan Komisaris yang menyebabkan kegiatan operasional Bank terganggu sehingga berdampak pada berkurangnya keuntungan Bank dan/atau menyebabkan kerugian Bank.
Tidak terdapat indikasi atau bukti-bukti yang memperlihatkan bahwa Pemilik melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas Dewan Komisaris yang menyebabkan kegiatan operasional Bank terganggu sehingga berdampak pada berkurangnya keuntungan Bank dan/atau menyebabkan kerugian Bank
c. Governance Outcome
1) Hasil rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi secara jelas.
Hasil Rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam notulen rapat dan diadministrasikan dengan baik dan lengkap sesuai dengan frekwensi Rapat.
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Dewan Komisaris ( Lampiran 1)
2) Hasil rapat Dewan Komisaris telah dibagikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan pihak yang terkait.
Notulen rapat telah didistribusikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan pihak terkait secara langsung.
3) Hasil rapat Dewan Komisaris merupakan rekomendasi dan/atau arahan yang dapat diimplementasikan oleh RUPS dan/atau Direksi.
Hasil Rapat Dewan Komisaris merupakan rekomendasi yang dapat diimplementasikan oleh Direksi
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Dewan Komisaris (Lampiran 1)
4) Dalam laporan pelaksanaan tata kelola, anggota Dewan Komisaris paling sedikit telah mengungkapkan: a) Kepemilikan saham yang mencapai 5%
(lima persen) atau lebih pada Bank yang bersangkutan maupun pada bank dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri;
b) Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lain, dan/atau pemegang saham pengendali Bank;
c) Remunerasi dan fasilitas lain; d) Opsi saham (share option) yang
dimiliki Dewan Komisaris.
Komisaris telah membuat Surat Pernyataan Independen yang berisi tentang kepemilikan saham dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank. Hal tersebut telah dicantumkan dalam Laporan pelaksanaan Tata Kelola termasuk Data Remunerasi dan fasilitas lainnya yang diterima oleh Komisaris dan Direksi sesuai dengan format yang ditetapkan dalam Surat Edaran OJK. Dokumen Pendukung :
• Surat Pernyataan Independensi
5) Peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota Dewan Komisaris dalam pengawasan Bank yang ditunjukkan antara lain dengan peningkatan kinerja Bank, penyelesaian permasalahan yang dihadapi Bank, dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi Pemangku Kepentingan. Peningkatan budaya pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan atau bidang lain yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris
Peningkatan pengetahuan, keahlian dan kemampuan anggota Dewan Komisaris akan terus dilakukan. Training/ Seminar yang diikuti oleh Dewan Komisaris selama Semester II tahun 2017. Dokumen Pendukung : Training/seminar yang diikuti oleh Dewan Komisaris (lampiran 3)
19
6) Kegiatan operasional Bank terganggu dan/atau memberikan keuntungan yang tidak wajar kepada pemilik yang berdampak pada berkurangnya keuntungan Bank dan/atau menyebabkan kerugian Bank, akibat intervensi pemilik terhadap komposisi dan/atau pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
Tidak terdapat indikasi intervensi pemilik yang mengganggu kegiatan operasional Bank yang berdampak pada berkurangnya keuntungan dan/atau menyebabkan kerugian Bank.
20
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE
No Kriteria atau Indikator Analisis
a. Governance Structure
1) Komite Audit
a) Anggota Komite Audit paling sedikit terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Pihak Independen yang ahli dibidang keuangan atau akuntansi, dan seorang Pihak Independen yang ahli di bidang hukum atau perbankan.
Anggota Komite Audit terdiri dari :
• Ketua : Achjadi Ranuwisastra/Komisaris Independen
• Anggota : Iramady Irdja/ Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan perbankan
• Anggota : Adrial Salam/ Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan akuntasi
Dokumen Pedukung : Memo Dinas No.MD.014/KOMISARIS/2017 tanggal
21 Juni 2017 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi
Surat Keputusan Direksi No.SK. 087/DIRBM/17 tanggal 3 Juli 2017 tentang Komite Audit PT. Bank Mega, Tbk
b) Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen.
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen
c) Paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) anggota Komite Audit adalah Komisaris Independen dan Pihak Independen.
Anggota Komite merupakan Komisaris Independen dan Pihak Independen (100% Independen).
d) Anggota Komite Audit memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik.
Anggota Komite Audit memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik.
2) Komite Pemantau Risiko
a) Anggota Komite Pemantau Risiko paling sedikit terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Pihak Independen yang ahli dibidang keuangan, dan seorang Pihak Independen yang ahli dibidang manajemen risiko.
Anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari :
• Ketua : Achjadi Ranuwisastra/ Komisaris Independen
• Anggota: Purwo Junianto/ Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko
• Anggota : Ivan Purnama Sanoesi/ Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
21
Dokumen Pedukung : Memo Dinas No.MD.014/KOMISARIS/2017 tanggal
21 Juni 2017 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi
Surat Keputusan Direksi No.SK.083/DIRBM/17 tanggal 3 Juli 2017 tentang Komite Pemantau Risiko PT. Bank Mega, Tbk
b) Komite pemantau risiko diketuai oleh Komisaris Independen.
Ketua Komite Pemantau Risiko adalah Komisaris Independen
c) Paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) anggota Komite pemantau risiko adalah Komisaris Independen dan Pihak Independen.
Anggota Komite merupakan Komisaris Independen dan Pihak Independen (100% Independen).
d) Anggota Komite Pemantau Risiko memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik.
Anggota Komite Pemantau Risiko memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik.
3) Komite Remunerasi dan Nominasi
a) Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi paling sedikit terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris Non Independen, dan seorang Pejabat Eksekutif yang membawahkan sumber daya manusia atau seorang perwakilan pegawai.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari :
• Ketua : Lambock V. Nahattands/ Komisaris Independen
• Anggota : Yungky Setiawan/ Komisaris
• Anggota : Anwar V Purba/Pejabat Eksekutif yang membawahi SDM
Dokumen Pendukung : Memo Dinas No.MD.014/KOMISARIS/2017 tanggal
21 Juni 2017 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi
Surat Keputusan No.SK. 091/DIRBM/17 tanggal 3 Juli 2017 tentang Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank Mega Tbk.
b) Pejabat Eksekutif atau perwakilan pegawai anggota Komite harus memiliki pengetahuan dan mengetahui ketentuan sistem remunerasi dan/atau nominasi serta rencana suksesi (succession plan) Bank.
Pejabat Ekekutif yang ditunjuk sebagai anggota Komite memiliki pengetahuan tentang sistem remunerasi dan nominasi serta rencana suksesi Bank.
c) Komite remunerasi dan nominasi diketuai oleh Komisaris Independen.
Komite diketuai oleh Komisaris Independen
d) Dalam hal jumlah anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang ditetapkan lebih dari 3 (tiga) orang maka anggota Komisaris Independen paling sedikit berjumlah 2 (dua) orang.
Anggota Komite tidak lebih dari 3 (tiga) orang
22
e) Dalam hal Bank membentuk Komite tersebut secara terpisah, maka: (1) Pejabat Eksekutif atau perwakilan
pegawai anggota komite remunerasi harus memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi Bank; dan
(2) Pejabat Eksekutif anggota komite nominasi harus memiliki pengetahuan tentang sistem nominasi dan rencana suksesi (succession plan) Bank.
Komite Remunerasi dan Nominasi tidak dibuat secara terpisah.
4) Anggota komite audit dan komite pemantau risiko bukan merupakan anggota Direksi Bank yang sama maupun Bank lain.
Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko bukan merupakan anggota Direksi Bank yang sama maupun Bank lain.
5) Rangkap jabatan Pihak Independen pada Bank yang sama, Bank lain dan/atau perusahaan lain telah memperhatikan kompetensi, kriteria independensi, kerahasiaan, kode etik, serta pelaksanaan tugas dan tanggungjawab.
Anggota Komite yang merupakan Pihak Independen tidak ada yang berasal dari Bank / Perusahaan lain (tidak terdapat rangkap jabatan).
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan Independensi Anggota Komite
6) Seluruh Pihak Independen anggota Komite tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan, dan/atau hubungan keluarga dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen.
Seluruh Pihak Independen telah memenuhi kriteria Independensi. Hal ini didukung dengan Surat Pernyataan dari masing-masing anggota Komite.
Dokumen Pendukung : Surat Pernyataan Independensi Anggota Komite
7) Seluruh Pihak Independen yang berasal dari mantan Anggota Direksi atau mantan Pejabat Eksekutif yang berasal dari Bank yang bersangkutan dan tidak melakukan fungsi pengawasan atau pihak lain yang mempunyai hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen telah menjalani masa tunggu (cooling off) paling singkat 6 (enam) bulan.
Anggota Komite yang berasal dari pihak independen tidak ada yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang berasal dari bank yang sama.
8) Rapat Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko paling sedikit dihadiri 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota termasuk Komisaris Independen dan Pihak Independen.
Penyelenggaraan Rapat Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dihadiri oleh 100% anggota Komite.
Dokumen pendukung : Notulen Rapat Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko (lampiran 4 A dan B)
9) Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi paling sedikit dihadiri 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif atau Perwakilan Pegawai.
Penyelenggaraan Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi dihadiri oleh 100% Anggota Komite.
Dokumen pendukung : Notulen Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi (Lampiran 4 C)
23
10) Komposisi Komite tidak memenuhi ketentuan karena adanya intervensi pemilik.
Tidak terdapat indikasi adanya intervensi pemilik dalam komposisi keanggotaan Komite
b. Governance Process
1) Komite Audit
Untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris: a) Komite Audit telah memantau dan
mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit : 1. Evaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit
dalam rangka penilaian kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
2. Melakukan Review dan Evaluasi Pelaksanaan Tugas IADT
3. Melakukan Review Kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akutansi .
4. Melakukan Review Pelaksanaan Tindak lanjut Direksi atas Temuan Audit Internal & Eksternal
5. Memberikan Rekomendasi untuk Penunjukan Akuntan Publik
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Komite Audit dan Memo Dinas Komite Audit kepada Komisaris (lampiran 4 A)
b) Komite Audit telah melakukan kaji ulang (review) terhadap: 1) Pelaksanaan tugas SKAI; 2) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh
kantor akuntan publik dengan standar audit;
3) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi keuangan; dan
4) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Komite Audit telah melakukan review terhadap terhadap hal-hal tersebut. Namun terlambat menyampaikan Laporan Hasil Evaluasi Komite Audit Terhadap Pelaksanaan Pemberian Jasa Audit atas Informasi Keuangan Historis Tahunan sehingga Bank dikenakan sanksi denda oleh OJK Dokumen Pendukung :
• Memo Dinas Komite Audit ( lampiran 4 A)
• Surat OJK No.S-232/PB.312/2017 tanggal 31 Oktober 2017 perihal Laporan hasil Evaluasi Komite Audit Terhadap Pelaksanaan Pemberian Jasa Audit Atas Informasi Keuangan Historis Tahunan Bank Saudara.
c) Komite audit telah memberikan rekomendasi penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik sesuai ketentuan yang berlaku kepada RUPS melalui Dewan Komisaris.
Komite Audit telah memberikan rekomendasi penunjukan KAP pada Dewan Komisaris Dokumen Pendukung : Memo Dinas No.MD.005/KABM/17 tanggal 24
Maret 2017 perihal Usulan Penunjukan KAP periode Tahun Buku 2017
2) Komite Pemantau Risiko
Untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris: a) Komite Pemantau Risiko mengevaluasi
kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko;
Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Komite Pemantau Risiko 1. Mengevaluasi Risk Profile 2. Mengevaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko,
Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
24
Manajemen Risiko:
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Komite Pemantau Risiko dan Memo Dinas Komite Pemantau Risiko (lampiran 4 B)
b) Komite Pemantau Risiko memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas komite manajemen risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR).
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Komite Pemantau Risiko dan Memo Dinas Komite Pemantau Risiko (lampiran 4 B)
3) Komite Remunerasi dan Nominasi
Untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris: a) Komite Remunerasi telah mengevaluasi
kebijakan remunerasi bagi: 1) Direksi dan Dewan Komisaris, dan
telah disampaikan kepada RUPS; 2) Pejabat Eksekutif dan pegawai, dan
telah disampaikan kepada Direksi.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Komite Remunerasi dan Nominasi : 1. Mengevaluasi Kebijakan Remunerasi untuk
Direksi & Komisaris serta Pejabat Eksekutif & Pegawai
2. Memberikan rekomendasi pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris:
3. Memberikan rekomendasi pengangkatan anggota Komite Audit
4. Memberikan rekomendasi penggantian anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Dokumen pendukung : Notulen Rapat dan Memo Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi (lampiran 4 C)
b) Terkait dengan kebijakan nominasi, komite telah menyusun sistem, serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
Tercantum dalam tata tertib Komite Remunerasi dan Nominasi
c) Komite nominasi telah memberikan rekomendasi calon anggota Direksi dan/atau calon anggota Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
Komite Remunerasi & Nominal telah memberikan rekomendasi calon Komisaris Utama pada RUPS LB Bank. Dokumen Pendukung : Memo Dinas No.007/KRNBM/17 tanggal 5 Oktober 2017 perihal Rekomendasi Pengangkatan Komisaris Utama dan Susunan Anggota Direksi PT. Bank Mega, Tbk pada RUPSLB November 2017
d) Komite Nominasi telah memberikan rekomendasi calon Pihak Independen yang dapat menjadi anggota komite kepada Dewan Komisaris.
Komite Remunerasi & Nominasi telah memberikan rekomendasi calon Pihak Independen untuk menjadi anggota Komite Audit. Dokumen Pendukung : Memo Dinas No.MD.005/KRNBM/17 tanggal1 5 Juni 2017 tentang Rekomendasi Anggota Independen Komite Pemantau Risiko 2017
25
4) Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan Bank.
Penyelenggaraan rapat Komite disesuaikan dengan kebutuhan, frekwensi pelaksanaan Rapat masing-masing Komite pada periode pelaporan:
• Komite Remunerasi dan Nominasi ( 5 kali)
• Komite Pemantau Risiko (6 kali)
• Komite Audit (19 kali)
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Komite (Lampiran 4)
5) Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah untuk mufakat.
Keputusan rapat Komite diambil berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak.
Dokumen pendukung : Notulen Rapat Komite (Lampiran 4 A,B,C)
6) Hasil Rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris
Memo hasil meeting Komite yang merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Dokumen Pendukung : Memo Rekomendasi Komite ke Dewan Komisaris (Lampiran 4 A,B,C)
7) Pemilik melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas komite, seperti misalnya terkait rekomendasi pemberian remunerasi yang tidak wajar kepada pihak terkait pemilik, rekomendasi calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris yang tidak sesuai dengan prosedur pemilihan dan/atau penggantian yang telah ditetapkan.
Tidak terdapat intervensi pemilik terhadap pelaksanaan tugas Komite
c. Governance Outcome
1) Pembuatan risalah rapat termasuk pengungkapan perbedaaan pendapat (dissenting opinions) secara jelas dan didokumentasikan dengan baik.
Setiap Rapat Komite telah dibuatkan notulen rapat. Notulen diadministrasikan dengan baik dan lengkap sesuai dengan frekwensi Rapat.
Dokumen Pendukung : Notulen Rapat Komite(Lampiran 4 A,B,C)
2) Masing-masing komite telah melaksanakan fungsi sesuai ketentuan seperti misalnya pemberian rekomendasi sesuai tugas kepada Dewan Komisaris.
Masing-masing Komite telah melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku.
Dokumen pendukung : Memo Rekomendasi Komite ke Dewan Komisaris (Lampiran 4)
26
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
No Kriteria atau Indikator Analisis
a. Governance Structure
Bank memiliki kebijakan, sistem, dan prosedur penyelesaian mengenai: 1) Benturan kepentingan yang mengikat
setiap pengurus dan pegawai Bank; 2) Administrasi, dokumentasi, dan
pengungkapan benturan kepentingan dimaksud dalam risalah rapat.
Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan yang mengatur tentang transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan tertib administrasi yang harus dilakukan.
Dokumen Pendukung : SK Dir No.135/DIRBM/17 tanggal 15 Desember 2017 tentang Kebijakan Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
b. Governance Process
Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan Pejabat Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.
Dalam hal terjadi benturan kepentingan, tidak ada indikasi bahwa anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat eksekutif mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan bank.
c. Governance Outcome
1) Benturan kepentingan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank telah diungkapkan dalam setiap keputusan dan telah terdokumentasi dengan baik.
2) Kegiatan operasional bank bebas dari intervensi pemilik atau pihak terkait atau pihak lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank.
3) Bank berhasil menyelesaikan benturan kepentingan yang terjadi.
Tidak terdapat indikasi adanya transaksi benturan kepentingan, namun terdapat transaksi afiliasi Bank Mega dengan perusahaan dalam satu group usaha yaitu penggunaan ruang kantor oleh perusahaan dalam satu kelompok usaha CT Corpora. Hal tersebut telah diproses sesuai ketentuan dan didukung dengan Perjanjian Kerjasama serta diadministrasikan dengan baik pada Bank. Tidak terdapat indikasi adanya intervensi pemilik dalam kegiatan operasional Bank yang menimbulkan benturan kepentingan yang dapat merugikan Bank.
Dokumen Pendukung : Perjanjian Kerjasama dengan group usaha.
4. Penanganan Benturan Kepentingan
27
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN
No Kriteria atau Indikator Analisis
a. Governance Structure
1) Satuan kerja kepatuhan independen terhadap satuan kerja operasional.
Unit Kerja Kepatuhan berada pada Direktorat Compliance & Human Capital. Unit kerja lain yang berada dibawah Direktur Kepatuhan adalah Unit Kerja Anti Money Laundering (AMLA), Human Capital Management (HCMG) dan Human Capital Reward, Operations & Services (HCRO) Dokumen Pendukung :
• SK Direksi No.SK.119/DIRBM/17 tanggal 23 Oktober 2017 tentang Struktur Organisasi PT Bank Mega Tbk
• SK Direksi No.SK.114/DIRBM/16 tanggal 18 April 2016 tentang Struktur Organisasi Direktorat Compliance & Human Capital PT Bank Mega Tbk
2) Pengangkatan, pemberhentian dan/atau pengunduran diri Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Penunjukan Direktur Kepatuhan telah sesuai ketentuan.
Dokumen Pendukung :
• Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Mega Tbk No.07 tanggal 15 April 2016
• Hasil Fit & Proper Test (Surat Gubernur Bank Indonesia No.14/90/GBI/DPIP/ Rahasia, tanggal 24 Agustus 2012).
3) Bank telah menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas pada Satuan Kerja Kepatuhan untuk menyelesaikan tugas secara efektif.
SDM Unit kerja kepatuhan telah memiliki pengalaman yang cukup baik dalam bidang kredit, operasional dan sistem dan prosedur.
Saat ini, Unit Kerja Kepatuhan didukung dengan Sumber Daya Manusia yang memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko sebagai berikut : Sertifikasi level I : 3 orang Sertifikasi level 2 : 3 orang Sertifikasi level 3 : 3 orang Sertifikasi level 4 : 1 orang
b. Governance Process
1) Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan bertugas dan bertanggung jawab antara lain: a) Memastikan kepatuhan Bank terhadap
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan, dengan cara: 1) Menetapkan langkah yang diperlukan
dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian;
Direktur Kepatuhan telah melakukan pemantauan dan berupaya untuk menjaga kepatuhan Bank terhadap peraturan dan perundang-undangan serta Komitmen Bank dengan cara :
• Melakukan pemantauan terhadap hasil temuan audit dan memberikan pembinaan kepatuhan.
• Melakukan pemantauan terhadap pengenaan sanksi (denda/teguran) atas kepatuhan penyampaian laporan, khususnya kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan.
28
2) Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan;
3) Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga otoritas yang berwenang;
b) Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab paling sedikit secara triwulanan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris atau pihak yang berwenang sesuai struktur organisasi Bank;
c) Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan Bank;
d) Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi;
e) Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank;
f) Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan;
g) Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; h) Melakukan tindakan pencegahan agar
kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank atau pimpinan kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri tidak menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan;
i) Melakukan tugas-tugas lain yang terkait dengan fungsi kepatuhan
• Melakukan pemantauan pemenuhan komitmen Bank untuk menindak lanjuti temuan audit eksternal
• Melakukan sosialisasi/publikasi ketentuan- ketentuan internal dan eksternal dengan media intranet Bank Mega atau menerbitkan Memo Dinas dan melakukan koordinasi dengan Unit Kerja terkait untuk pemenuhannya.
Dokumen Pendukung :
• Daftar Memo Dinas Pembinaan ke KC/KCP (lampiran 8)
• Surat Edaran Direksi No.148/DIRBM-CGCG/13 tanggal 8 Oktober 2013 perihal Kehati-hatian dalam Pelaksanaan Kewajiban Penyampaian Laporan kepada Pihak-Pihak Eksternal
• Pemenuhan Komitmen Bank terkait temuan Audit
• Daftar ketentuan internal dan eksternal yang telah dipublikasikan/disosialisasikan.
Laporan Kepatuhan triwulanan disampaikan ke Direktur Utama dan Dewan Komisaris, semesteran disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan dengan tembusan Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Dokumen Pendukung :
NO KETERANGAN
1 Surat No.001/DIR-GCG/17 tanggal 30 Januari 2017 perihal Laporan Kepatuhan PT. Bank Mega Tbk Semester II Tahun 2016
2 Memo Dinas No.MD.034/DIR-CHC/17 tanggal 28 April 2017 perihal Laporan Kepatuhan Triwulan I Tahun 2017
3 Surat No.MD.068/DIR-CHC/17 tanggal 1 Agustus 2017 perihal Penyampaian Laporan Kepatuhan PT. Bank Mega, Tbk periode Semester I Tahun 2017 dan Kewajiban Komisaris Untuk Melakukan Pengawasan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
4 Memo Dinas No.MD.078/DIR-CHC/17 tanggal 31 Oktober 2017 perihal Laporan Kepatuhan periode Triwulan III Tahun 2017
Untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur telah sesuai dengan ketentuan, melalui Satuan kerja Kepatuhan telah dibuat opini terhadap ketentuan yang akan diterbitkan baik ketentuan pendanaan dan perkreditan maupun ketentuan operasional. Telah diterbitkan Surat Edaran Direksi No.SE.198/ DIRBM-CPPD/15 tanggal 26 Oktober 2015 tentang Kebijakan dan Prosedur Operasional Tata Kelola Ketentuan Internal PT Bank Mega Tbk
29
Untuk meminimalisasi risiko kepatuhan, Direktur Kepatuhan/Satuan Kerja Kepatuhan melakukan tindakan preventif (ex-ante) dengan membuat opini atau review atas ketentuan atau kebijakan yang akan dikeluarkan dan memberikan pembinaan serta mengingatkan seluruh Unit Kerja untuk mematuhi ketentuan yang berlaku, khususnya ketentuan yang diterbitkan selama Tahun 2017.
NO Jenis Opini/Review Semester
I Semester
II
1. Kebijakan & Prosedur Internal Bidang Operasional & Funding
76 84
2. Kebijakan & Prosedur Internal Bidang Perkreditan
46 40
3. Permohonan Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Lainnya
92 112
Total Opini/Review 214 236
Tugas-tugas lainnya adalah sebagai nara sumber Unit Kerja dalam melaksanakan fungsi kepatuhan.
2) Penunjukan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan.
Penunjukan Direktur Kepatuhan telah sesuai ketentuan yang berlaku yaitu :
• Memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi
• Persetujuan/ pengangkatan dalam RUPS
• Penyampaikan Surat Pemberitahuan ke OJK
• Lulus Fit and Proper Test
Dokumen pendukung :
• Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Mega Tbk, No.8 tanggal 15 April 2016.
• No.14/90/GBI/DPIP/ Rahasia, tanggal 24 Agustus 2012 perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan atas Pengangkatan Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan PT.Bank Mega, Tbk.
3) Direksi telah: a) Menyetujui kebijakan kepatuhan Bank
dalam bentuk dokumen formal tentang fungsi kepatuhan yang efektif;
b) Bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan seluruh kebijakan, pedoman, sistem, dan prosedur ke seluruh jenjang organisasi terkait;
c) Bertanggung jawab untuk menciptakan fungsi kepatuhan yang efektif dan permanen sebagai bagian dari kebijakan kepatuhan Bank secara keseluruhan.
Direksi telah menyetujui Kebijakan Kepatuhan dalam bentuk dokumen formal, mengkomunikasikan seluruh kebijakan dan berupaya menciptakan fungsi kepatuhan yang efektif. Dokumen Pendukung :
• Compliance Charter / Piagam Kepatuhan (SK.071/DIRBM -CGCD/11, tanggal 5 September 2011)
30
• Kebijakan Kepatuhan (SE.No.129/DIRBM- CGKD/11 tanggal 18 Oktober 2011)
• Kebijakan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) (SK No.104/DIRBM/17, tanggal 18 Agustus 2017)
• Prosedur Kerja Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System) PT.Bank Mega Tbk (SE No.025/DIRBM-BKFR/14 Tanggal 26 Februari 2014)
• Deklarasi Anti Fraud (Anti Fraud Statement)
(SE No.028/DIRBM-BKFR/14 Tanggal 28 Februari 2014)
• Pedoman Kerja Compliance & Good Corporate Governance (SE.106/DIRBM-CGCG/15, tanggal 9 Juni 2015)
Direksi telah mengkomunikasikan Kebijakan keseluruh jenjang organisasi selama semester II tahun 2017, antara lain :
• Publikasi seluruh ketentuan yang berlaku pada Intranet Megaweb COAF (sebanyak 69 Surat Edaran Direksi dan 26 Surat Keputusan Direksi)
• Publikasi resume ketentuan melalui web CGCG (sebanyak 11 Ketentuan BI dan 34 Ketentuan OJK)
• Pengiriman Memo Ketentuan Intern dan Ekstern yang dikeluarkan setiap bulan sebanyak 6 Memo Dinas.
• Pengiriman Memo Ketentuan Ekstern (BI/OJK) yang dikeluarkan selama Semester II Tahun 2017 sebanyak 25 Memo Dinas
Direksi terus mengupayakan peningkatan pelaksanaan fungsi kepatuhan agar efektif dan permanen diseluruh unit kerja secara keseluruhan.
4) Satuan Kerja Kepatuhan bertugas dan bertanggung jawab antara lain: a) Membuat langkah dalam rangka
mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi;
b) Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum;
c) Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan;
d) Melakukan kaji ulang dan/atau
Langkah-langkah peningkatan budaya kepatuhan dilakukan dengan membuat :
No. Tahun 2017
1. Melakukan pembinaan kepada KC/KCP terkait dengan Temuan Audit bidang Operasional, Funding & Kredit.
2. Mengeluarkan Surat Edaran Direksi dalam rangka meningkatkan budaya kepatuhan serta mengurangi temuan audit berulang dan berisiko tinggi (Pengenaan Sanksi Terhadap Pelanggaran Kebijakan dan Prosedur).
3. Memberikan opini kepatuhan untuk aktivitas Bank, pengadaan/pengkinian Kebijakan & Prosedur internal
4. Melakukan sosialisasi dan pembahasan dengan Unit Kerja terkait tentang Kebijakan-kebijakan Eksternal dan Internal yang perlu segera ditindak lanjuti.
31
merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, serta sistem dan prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan;
e) Melakukan upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangan- undangan;
f) Melakukan tugas lain yang terkait dengan fungsi kepatuhan.
Dokumen Pendukung : Lihat bagian B angka 1 Untuk pengendalian terhadap risiko kepatuhan telah dilakukan Self assessment profil risiko kepatuhan secara bulanan. Sedangkan untuk kepentingan pelaporan profil risiko, diambil data profil risiko triwulanan.
Dokumen Pendukung : Memo Dinas No.MD.001/DIR-CHC/2017 tanggal 6
Januari 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan Periode Triwulan IV Tahun 2016
Memo Dinas No.MD.039/CGCG-LPCA/2017 tanggal 3 Februari 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan (Risiko Inheren) Posisi Bulan November 2016 sampai dengan Januari 2017 (3 bulan).
Memo Dinas No.MD.083/CGCG-LPCA/2017 tanggal 2 Maret 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan (Risiko Inheren) Posisi Bulan Desember 2016 sampai dengan Februari 2017 (3 bulan)
Memo Dinas No.MD.032/DIR-CHC/2017 tanggal 6 April 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan Periode Triwulan I Tahun 2017
Memo Dinas No.MD.151/CGCG-LPCA/2017 tanggal 8 Mei 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan (Risiko Inheren) Posisi Bulan Februari sampai dengan April 2017 (3 bulan)
Memo Dinas No.MD.199/CGCG-LPCA/2017 tanggal 5 Juni 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan (Risiko Inheren) Posisi Bulan Maret sampai dengan Mei 2017 (3 bulan)
Memo Dinas No.MD.058/DIR-CHC/2017 tanggal 5 Juli 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan (Risiko Inheren & KPMR) Periode Triwulan II Tahun 2017
Memo Dinas No.MD.277/CGCG-LPCA/2017 tanggal 3 Agustus 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan (Risiko Inheren) Periode Mei Sampai Dengan Juli 2017 (3 bulan)
Memo Dinas No.MD.320/CGCG-LPCA/2017 tanggal 7 September 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan (Risiko Inhern) Periode Juni Sampai Dengan Agustus 2017 (3 Bulan)
Memo Dinas No.MD.073/DIR-CHC/2017 tanggal 4 Oktober 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan (Risiko Inhern & KPMR) Periode Triwulan III Tahun 2017
Memo Dinas No.MD.389/CGCG-LPCA/2017 tanggal 2 November 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan (Risiko Inhern) Periode Agustus Sampai Dengan Oktober 2017 (3 Bulan)
Memo Dinas No.MD.453/CGCG-LPCA/2017 tanggal 4 Desember 2017 perihal Data Profil Risiko Kepatuhan (Risiko Inhern) Periode September Sampai Dengan November 2017 (3 Bulan)
Telah dilakukan evaluasi kecukupan dan kesesuaian kebijakan internal dengan ketentuan BI/OJK yang diterbitkan semester II tahun 2017 dan ketentuan lainnya.
32
Pada semester II Tahun 2017, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan 45 ketentuan untuk Bank Umum. Untuk ketentuan yang memerlukan pengaturan lebih lanjut dalam bentuk ketentuan internal, Bank telah membuat ketentuan tersebut atau membuat pengkinian ketentuan internal yang ada.
Selama semester II tahun 2017, telah dibuat opini Kebijakan dan Prosedur sebanyak 236 opini sebagaimana perincian pada data pendukung angka 1) Tugas-tugas lainnya adalah sebagai nara sumber Unit Kerja dalam melaksanakan fungsi kepatuhan
c. Governance Outcome
1) Bank telah menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan laporan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan dan pihak terkait.
Laporan Kepatuhan triwulanan disampaikan ke Direktur Utama dan Dewan Komisaris, semesteran disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan dengan tembusan Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Bank telah menyampaikan laporan-laporan tersebut, dengan rincian sebagai berikut :
NO KETERANGAN 1 Surat No.001/DIR-GCG/17 Tanggal 30 Januari
2017 perihal Laporan Kepatuhan PT. Bank Mega Tbk Semester II Tahun 2016
2 Memo Dinas No.MD.034/DIR-CHC/17 Tanggal 28 April 2017 perihal Laporan Kepatuhan Triwulan I Tahun 2017
3 Surat No.MD.068/DIR-CHC/17 tanggal 1 Agustus 2017 perihal Penyampaian Laporan Kepatuhan PT. Bank Mega, Tbk periode Semester I Tahun 2017 dan Kewajiban Komisaris Untuk Melakukan Pengawasan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
4 Memo Dinas No.MD.078/DIR-CHC/17 tanggal 31 Oktober 2017 perihal Laporan Kepatuhan periode Triwulan III Tahun 2017
2. Cakupan laporan pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Bank berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan.
Cakupan laporan pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku
Dokumen Pendukung :
• Surat Otoritas Jasa Keuangan No. S-38/PB.312/ 2017 tanggal 21 Februari 2017 perihal Laporan Kepatuhan Periode Semester II-2016 Bank Saudara.
• Surat Otoritas Jasa Keuangan No.S-165/ PB.312/2017 tanggal 22 Agustus 2017 perihal Laporan Kepatuhan Semester I/2017 Bank Saudara
33
3. Bank berhasil membangun budaya kepatuhan dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional bank.
Bank cukup berhasil membangun budaya kepatuhan dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional Bank. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengadakan perubahan struktur organisasi untuk meningkatkan independensi pejabat operasional dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil pemeriksaan IADT, temuan berulang jauh berkurang dari tahun sebelumnya.
34
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERNAL
No Kriteria atau Indikator Analisis
a. Governance Structure
1) Struktur organisasi SKAI Bank telah sesuai dengan ketentuan.
IADT secara struktur berada dibawah Direktur Utama dan independen terhadap satuan kerja operasional
Dokumen pendukung : Surat Keputusan Direksi No.SK 038/DIRBM/17 tanggal 3 April 2017 tentang Struktur Organisasi Direktorat Utama PT Bank Mega Tbk
2) Bank memiliki Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), dengan: a) Menyusun Piagam Audit Intern (Internal
Audit Charter); b) Membentuk SKAI; dan c) Menyusun panduan audit intern.
Bank telah memiliki Audit Charter (1 April 2008)
Telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern (serta memiliki Pedoman Kerja dan Metodologi Internal Audit)
Dokumen Pendukung : Surat Keputusan Direksi No.SK 038/DIRBM/17
tanggal 3 April 2017 tentang Struktur Organisasi Direktorat Utama PT Bank Mega Tbk.
Surat Edaran No.114/DIRBM-IADT/2015 tanggal 19 Juni 2015 tentang Pengkinian Pedoman Kerja Internal Audit.
3) Kelembagaan SKAI independen terhadap Satuan Kerja Operasional.
IADT secara struktur berada dibawah Direktur Utama dan Independen terhadap satuan kerja Operasional
Dokumen Pendukung : Surat Keputusan Direksi No.SK 038/DIRBM/17
tanggal 3 April 2017 tentang Struktur Organisasi Direktorat Utama PT Bank Mega Tbk
4) Bank menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas pada SKAI untuk menyelesaikan tugas secara efektif.
Pada akhir Juni 2017 IADT telah didukung dengan sumber daya yang telah tersertifikasi manajemen risiko sebagai berikut:
No. Sertifikasi Manajemen
Risiko Jumlah karyawan
1. Level 1 57
2. Level 2 1
3. Level 3 6
4. Level 4 1
5. belum 1
Jumlah karyawan IADT 66
1 orang tidak memiliki sertifikat manajemen risiko yaitu Sekretaris IADT.
35
b. Governance Process
1) Direksi bertanggung jawab atas: a) Terciptanya struktur pengendalian
intern, dan menjamin terselenggaranya fungsi audit intern Bank dalam setiap tingkatan manajemen; dan
b) Tindak lanjut temuan audit intern Bank sesuai dengan kebijakan dan arahan Dewan Komisaris.
Direksi telah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan struktur pengendalian intern yang baik agar fungsi tersebut dapat terselenggara dalam setiap tingkatan manajemen. Direksi telah melaksanakan tindak lanjut temuan audit dengan memperhatikan arahan dari Dewan Komisaris.
2) Bank menerapkan fungsi audit intern secara efektif pada seluruh aspek dan unsur kegiatan yang secara langsung diperkirakan dapat mempengaruhi kepentingan Bank dan masyarakat.
Bank telah menerapkan fungsi audit intern secara efektif pada seluruh aspek kegiatan sebagaimana diatur dalam Pedoman Kerja dan metodologi Internal audit
Dokumen Pendukung : Surat Edaran No.114/DIRBM-IADT/15 tanggal 19 Juni 2015 tentang Pengkinian Pedoman Kerja Internal Audit
3) Bank melakukan kaji ulang secara berkala atas efektivitas pelaksanaan kerja SKAI dan kepatuhan terhadap SPFAIB oleh pihak eksternal setiap 3 (tiga) tahun.
Kaji ulang terhadap efektifitas pelaksanaan IADT dan kepatuhan terhadap SPFAIB terakhir dilakukan untuk periode 1 Januari 2013–30 Juni 2015
Dokumen Pendukung : No.RO-045/BM-kps/SYM/XII/2015.
4) Rencana pemeriksaan SKAI Bank, kecukupan ruang lingkup pemeriksaan serta kedalaman pemeriksaan telah memadai.
Rencana pemeriksaan IADT Bank, kecukupan ruang lingkup pemeriksaan serta kedalaman pemeriksaan telah memadai.
Rencana pemeriksaan Audit Bank Mega tahun 2017 antara lain :
No Tahun 2017 1 Regional Audit 1 : 58 cabang ,1 RO & Loan
Custody
2 Regional Audit 2 : 59 cabang , 1 RO & Loan Custody
3 Regional Audit 3 : 55 cabang, 2 RO, 9 Cabang audit tematik & Loan Custody.
4 Audit kantor pusat : 34 Divisi, 17 Cab Mitra MOJF, 13 cabang APU PPT, 1 Mega Berbagi & Loan Custody
5 Audit TSI, 12 system, 20 cabang audit tematik & Loan Custody.
5) Tidak terdapat penyimpangan dalam realisasi atas rencana pemeriksaan SKAI Bank.
Realisasi atas rencana pemeriksaan pada semester I 2017 adalah sebagai berikut:
No Semester I
1 Regional Audit 1 : 31 auditee
2 Regional Audit 2 : 36 auditee
3 Regional Audit 3 : 37 auditee
4 Audit kantor pusat : 33 auditee
5 Audit TSI : 15 auditee
36
Realisasi pemeriksaan pada semester II 2017 mencapai 106 % dari rencana.
6) Bank merencanakan dan merealisasikan peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia secara berkala dan berkelanjutan.
Bank merencanakan peningkatan mutu ketrampilan sumber daya manusia secara berkala dan berkelanjutan dengan mengikutsertakan sebagai berikut : 1 Karyawan dalam Sertifikasi Manajemen Risiko
Level 2 dan 3 2 Karyawan dalam training End To End Fixed
Income
7) SKAI telah melakukan fungsi pengawasan secara independen dengan cakupan tugas yang memadai dan sesuai dengan rencana, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.
IADT telah melaksanakan fungsi pengawasan secara independen dengan cakupan tugas yang memadai.
Dokumen Pendukung :
• No.002/IADT/LPPHA/SMTI/17, tanggal 26 Juli 2017 perihal Laporan Pelaksanaan dan Pokok-pokok Hasil Audit Intern Semester I Tahun 2017.
8) SKAI telah melaksanakan tugas paling sedikit meliputi penilaian: a) Kecukupan sistem pengendalian intern
Bank; b) Efektivitas sistem pengendalian intern
Bank; dan c) Kualitas kinerja.
IADT telah melaksanakan tugas yang mencakup penilaian kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian intern bank serta kualitas kinerja berdasarkan risiko (risk based audit).
Dokumen Pendukung :
• No.002/IADT/LPPHA/SMTI/17, tanggal 26 Juli 2017 perihal Laporan Pelaksanaan dan Pokok- pokok Hasil Audit Intern Semester I Tahun 2017.
• Laporan Hasil Audit per Unit Kerja/Cabang /Capem
9) SKAI telah melaporkan seluruh temuan hasil pemeriksaan sesuai ketentuan.
IADT melaporkan hasil temuan dalam bentuk Laporan Hasil Audit (LHA) dan Rekapitulasi Hasil Temuan (Bulanan) serta Laporan Pelaksanaan dan Pokok-pokok Audit (semesteran).
Dokumen pendukung : NO Semester II 1 Memo Dinas No.MD.1268/IADT/17 tanggal 12/7/17
perihal Rekapitulasi Temuan Audit Kantor Pusat Periode Juni 2017
2 Memo Dinas No.MD.1269/IADT/17 tanggal 12/7/17 perihal Rekapitulasi Temuan Regional Audit Periode Juni 2017
3 Memo Dinas No.MD.1461/IADT/17 tanggal 8/8/17 perihal Rekapitulasi Temuan Regional Audit Periode Juli 2017
4 Memo Dinas No.MD.1462/IADT/17 tanggal 8/8/17 perihal Rekapitulasi Temuan Audit Kantor Pusat Periode Juli 2017
5 Memo Dinas No.MD.1689/IADT/17 tanggal 11/9/17 perihal Rekapitulasi Temuan Regional Audit Periode Agustus 2017
6 Memo Dinas No.Md.1689/IADT/17 tanggal 11/9/17 perihal Rekapitulasi Temuan Audit Kantpr Pusat Periode Agustus 2017
37
7 Memo Dinas No.MD.1899/IADT/17 tanggal 4/10/17 perihal Rekapitulasi Temuan Regional Audit Periode September 2017
8 Memo Dinas No.MD.1900/IADT/17 tanggal 4/10/17 perihal Rekapitulasi Temuan AuditIT Periode September 2017
9 Memo Dinas No.MD.1898/IADT/17 tanggal 4/10/17 perihal Rekapitulasi Temuan Audit Kantor Pusat Periode September 2017
10 Memo Dinas No.MD.2122/IADT/17 tanggal 7/11/17 perihal Rekapitulasi Temuan Regional Audit Bulan Oktober 2017
11 Memo Dinas No.MD.2134/IADT/17 tanggal 8/11/17 perihal Rekapitulasi Temuan Audit Kantor Pusat Bulan Oktober 2017
12 Memo Dinas No.MD.2302/IADT/17 tanggal 7/12/17 perihal Rekapitulasi Temuan Audit Kantor Pusat Bulan November 2017
13 Memo Dinas No.MD.2314/IADT/17 tanggal 8/12/17 perihal Rekapitulasi Temuan Audit IT Bulan November 2017
14 Memo Dinas No.MD.2325/IADT/17 tanggal 11/12/17 perihal Rekapitulasi Temuan Regional Audit Bulan November 2017
10) SKAI telah memantau, menganalisis, dan melaporkan perkembangan tindak lanjut perbaikan yang dilakukan oleh objek audit (auditee).
IADT melakukan pemantauan dan analisis terhadap tindak lanjut perbaikan yang dilakukan auditee. Tindak lanjut yang dilakukan oleh auditee pada semester II tahun 2017: Tindak lanjut atas temuan audit IADT, sbb: telah
ditindaklanjuti (selesai dan dalam proses tindak lanjut) 91 %.
Tindak lanjut atas 3 temuan audit BI telah selesai 100%.
Tindak lanjut atas 60 temuan audit OJK, telah selesai 100%.
11) SKAI telah memantau, menganalisis, dan melaporkan perkembangan tindak lanjut perbaikan yang dilakukan oleh objek audit (auditee).
IADT telah memiliki Pedoman Kerja dan telah melakukan pengkinian disesuaikan dengan perkembangan organisasi. Dokumen pendukung : Surat Edaran Direksi No.SE.114/DIRBM-IADT/15 tanggal 19 Juni 2015 perihal Pengkinian Pedoman Kerja Internal audit
c. Governance Outcome
1) Direksi bertanggung jawab atas tersedianya laporan kegiatan pelaksanaan fungsi audit intern Bank kepada RUPS.
Laporan pelaksanaan fungsi audit merupakan bagian dari Laporan Tahunan Bank yang disampaikan oleh Direksi dalam RUPS.
2) Temuan pemeriksaan SKAI telah ditindaklanjuti dan tidak terjadi temuan yang berulang.
Temuan IADT yang telah ditindaklanjuti oleh Auditee sampai dengan Juni 2017 adalah: sebesar 91 % (telah selesai dan dalam proses). Adapun temuan berulang jauh berkurang dari tahun sebelumnya.
3) SKAI bertindak objektif dalam melakukan audit.
IADT telah bertindak obyektif dalam melakukan audit.
38
4) Fungsi audit intern telah dilaksanakan secara memadai dengan memperhatikan antara lain: a) Program audit telah mencakup
keseluruhan unit kerja yang pelaksanaannya mempertimbangkan tingkat risiko pada masing-masing unit kerja;
b) Program audit dan ruang lingkup audit telah memadai sesuai dengan prinsip SPFAIB antara lain terpenuhinya independensi, objektivitas, tidak ada pembatasan dalam cakupan dan ruang lingkup audit intern; dan
c) Terpenuhinya jumlah dan kualitas auditor intern.
Fungsi Audit Intern telah dilaksanakan secara memadai dengan memperhatikan hal-hal yang dipersyaratkan pada ketentuan, seperti : a. Program Audit telah mempertimbangkan
tingkat risiko pada masing-masing unit kerja sesuai densgan rencana kerja.
b. Program Audit dan ruang lingkup audit telah sesuai dengan SPFAIB.
c. Jumlah dan kualitas auditor telah terpenuhi untuk program kerja tahun 2017.
39
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERNAL
No Kriteria atau Indikator Analisis
a. Governance Structure
Penugasan audit kepada akuntan publik dan kantor akuntan publik paling sedikit memenuhi aspek:
Penugasan audit Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan memenuhi aspek-aspek yang dipersyaratkan Otoritas Jasa Keuangan Akuntan Publik telah melakukan komunikasi secara langsung dengan mengirimkan Management Letter kepada Otoritas Jasa Keuangan. Dokumen Pendukung : Management Letter Surat No.01254/PSS-AS/2017
1) Kapasitas kantor akuntan publik yang ditunjuk;
2) Legalitas perjanjian kerja;
3) Ruang lingkup audit;
4) Standar profesional akuntan publik; dan
5) Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan dengan kantor akuntan publik dimaksud.
b. Governance Process
1) Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan Bank, Bank menunjuk akuntan publik dan kantor akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk oleh Bank adalah Purnomo, Suherman & Surja (EY) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
2) Penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik yang sama oleh Bank telah sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
Akuntan Publik dan KAP yang digunakan Bank tidak melebihi 5 (lima) tahun buku berturut-turut.
3) Penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik terlebih dahulu memperoleh persetujuan RUPS berdasarkan rekomendasi dari komite audit melalui Dewan Komisaris.
Berdasarkan hasil RUPS, Dewan Komisaris diberi wewenang dan kuasa untuk melakukan penunjukan Akuntan Publik dan KAP. Dewan Komisaris telah melakukan penunjukan KAP dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit.
Dokumen Pendukung :
• RUPS Tahunan dengan Akta Notaris Dharma Akhyuni SH No.25 tanggal 31 Maret 2017
• Memo Dinas No.005/KABM/17 tanggal 24 Maret 2017 perihal Usulan Penunjukan KAP periode Tahun Buku 2017
• Memo Dinas No.MD.009/KOMISARIS/17 tanggal 27 Maret 2017 perihal Usulan Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) periode Tahun Buku 2017.
4) Akuntan publik dan kantor akuntan publik yang ditunjuk, mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
Akuntan Publik dan KAP mampu bekerja secara independen dan memenuhi standar profesional akuntan publik.
40
5) Akuntan publik telah melakukan komunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kondisi Bank yang diaudit dalam rangka persiapan dan pelaksanaan audit.
Akuntan Publik telah melakukan komunikasi secara langsung dengan mengirimkan Management Letter kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Dokumen Pendukung : Management Letter Surat No.01254/PSS-AS /2017
6) Akuntan publik telah melaksanakan audit secara independen dan profesional.
Akuntan Publik telah melaksanakan audit secara independen dan profesional.
7) Akuntan publik telah melaporkan hasil audit dan management letter kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Akuntan Publik telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada OJK tepat waktu.
Dokumen pendukung : Management Letter Surat No.01254/PSS-AS/ 2017
c. Governance Outcome
1) Hasil audit dan management letter telah menggambarkan permasalahan Bank yang signifikan dan disampaikan secara tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh kantor akuntan publik yang ditunjuk.
Hasil audit dan management letter telah menggambarkan permasalahan bank yang signifikan dan disampaikan secara tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh KAP yang ditunjuk.
2) Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang lingkup audit sebagaimana diatur dalam ketentuan.
Cakupan hasil audit sesuai dengan ruang lingkup audit sesuai ketentuan.
3) Auditor bertindak objektif dalam melakukan audit.
Auditor bertindak obyektif dalam melakukan audit.
41
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN RISIKO TERMASUK PENGENDALIAN INTERNAL
No Kriteria atau Indikator Analisis
a. Governance Structure
1) Bank telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern yang baik antara lain SKAI, SKMR, dan Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Kepatuhan.
Bank telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko, yaitu IADT (SKAI), MIRG, CRMG, ORMG dan Komite Manajemen Risiko, serta CGCG.
Dokumen Pendukung : Surat Keputusan Direksi No.SK. 119/DIRBM/17
tanggal 23 Oktober 2017 perihal Struktur Organisasi Direktorat Risk PT Bank Mega Tbk
Surat Edaran Direksi No.SE.037/DIRBM- CRMG/16 tanggal 23 Februari 2016 perihal Pedoman Kerja Credit Risk Management (CRMG)
Surat Edaran Direksi No.SE.038/DIRBM- ORMG/16 tanggal 23 Februari 2016 perihal Pedoman Kerja Operational Risk Management (ORMG)
Surat Edaran Direksi No.SE.168/DIRBM- MIRG/16 tanggal 14 September 2017 perihal Pedoman Kerja Market, Liquidity & Integrated Risk Management (MIRG)
2) Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko yang memadai.
Kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko, yang terdiri dari :
• Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik
• Kebijakan Manajemen Risiko Hukum
• Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi
• Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan
• Kebijakan Manajemen Risiko Kredit
• Kebijakan Manajemen Risiko Pasar
• Kebijakan Manajemen Risiko Operasional
• Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas
• Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi
• Penunjukan Sekretariat dan Satuan Kerja Komite Manajemen Risko Terintegrasi
• Kebijakan rekonsiliasi transaksi intra grup Mega Corpora
• Kebijakan risk limit Bank Mega
• Limit pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi dan mekanisme pemantauan sektor ekonomi
• Pedoman kerja Laporan ATMR Kredit - Standardized Approach
• Pedoman Kerja perhitungan Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB)
• Pedoman perhitungan risiko kredit pada transaksi derivatif dalam rangka perhitungan
42
BMPK
• Komite Manajemen Risiko
• Pedoman perhitungan ATMR risiko operasional berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar (PID)
• Pedoman kerja stress test
• Pedoman kerja aktiva tertimbang menurut risiko pasar
• Kebijakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sesuai profil risiko
• Pedoman penyusunan profil risiko
• Penetapan cut off time scores dan credit limit assigment
• Penetapan cut off behavior scores dalam kartu kredit
• Kebijakan penggunaan scoring processing kartu kredit
• Kebijakan risk tolerance, wewenang deviasi pada proses pemberian Kartu Kredit
• Komite Kredit Bank Mega
• Batas wewenang memutus kredit Direktorat Credit & Personal Loan
• Batas Wewenang memutus kredit Retail & Commercial Business Head, Regional Head, Credit Initiation & Maintenance Head, CCPL Credit Checking & Account Maintenance Head, CCPL Processing Manager, CCPL Credit Initiation Head
• Kewenangan penandatangan perjanjian kredit
• risk statement, risk appetite, risk tolerance, dan risk culture PT. Bank Mega Tbk
• Buku pedoman penurunan nilai kredit
• Kewenangan Pejabat di Bidang Perkreditan
• Pembentukan tim validasi model dalam Satuan Kerja Manajemen Risiko
• Mekanisme tools trigger & action untuk risk limit kredit
• Batas wewenang memutus kredit Regional Head untuk Segmen Kartu Kredit
Dokumen Pendukung : Daftar SE dan SK Kebijakan pendukung pelaksanaan Manajemen Risiko (Lampiran 5)
b. Governance Process
1) Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, antara lain: a) Menyusun kebijakan manajemen risiko
termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk penetapan limit risiko secara keseluruhan dan per jenis risiko, dengan memperhatikan tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko
Bank telah memiliki kebijakan, prosedur yang terkait
dengan manajemen risiko, yang terdiri dari:
• Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik
• Kebijakan Manajemen Risiko Hukum
• Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi
• Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan
• Kebijakan Manajemen Risiko Kredit
• Kebijakan Manajemen Risiko Pasar
43
terhadap kecukupan permodalan. Setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, Direksi menetapkan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko dimaksud;
b) Menyusun, menetapkan, dan mengkinikan prosedur dan alat untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor, dan mengendalikan risiko;
c) Menyusun dan menetapkan mekanisme persetujuan transaksi, termasuk yang melampaui limit dan kewenangan untuk setiap jenjang jabatan;
d) Mengevaluasi dan/atau mengkinikan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank, eksposur risiko, dan/atau profil risiko secara signifikan;
e) Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risiko;
f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris serta mengevaluasi dan memberikan arahan berdasarkan laporan yang disampaikan oleh SKMR termasuk laporan mengenai profil risiko;
g) Memastikan seluruh risiko yang material dan dampak yang ditimbulkan oleh risiko dimaksud telah ditindaklanjuti dan telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris secara berkala. Laporan dimaksud antara lain memuat laporan perkembangan dan permasalahan terkait risiko yang material disertai langkah perbaikan yang telah, sedang, dan akan dilakukan;
h) Memastikan pelaksanaan langkah perbaikan atas permasalahan atau penyimpangan dalam kegiatan usaha Bank yang ditemukan oleh SKAI;
i) Mengembangkan budaya manajemen risiko termasuk kesadaran risiko pada seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian intern
• Kebijakan Manajemen Risiko Operasional
• Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas
• Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi
• Kebijakan Manajemen Permodalan Terintegrasi
• Penunjukan Sekretariat dan Satuan Kerja Komite
Manajemen Risiko Terintegrasi
• Kebijakan rekonsilisasi transaksi intra-grup Mega
Corpora
• Kebijakan risk limit Bank Mega
• Pedoman Kerja Laporan ATMR Kredit - Standardized
Approach
• Pedoman Kerja Perhitungan Interest Rate Risk in
Banking Book (IRRBB)
• Perubahan pertama kebijakan perhitungan BMPK
untuk transaksi derivatif
• Komite Manajemen Risiko
• Koordinasi pengelolaan risiko kredit
• Pedoman perhitungan ATMR Risiko Operasional
berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar (PID)
• Pedoman kerja stress test
• Pedoman Kerja Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Pasar
• Kebijakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) sesuai Profil Risiko
• Pedoman penyusunan profil risiko
• Kebijakan penggunaan scooring processing kartu
kredit
• Penetapan cut off application scores dan credit limit
assignment
• Batas wewenang memutus kredit - Retail &
Commercial Business Head
• Limit pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi dan
mekanisme pemantauan sektor ekonomi
• Kewenangan penandatanganan perjanjian kredit
• Komite Kredit Bank Mega
• Risk statement, risk appetite, risk tolerance, dan
risk culture PT. Bank Mega, Tbk.
• Kebijakan dan Prosedur Operasional Control Self
Assessment
Rapat Komite Manajemen Risiko (KMR):
• Rapat KMR tanggal 06 Juli 2017 (Notulen No.
005/MIRG-KMR/2017)
• Rapat KMR tanggal 18 Juli 2017 (Notulen No.
006/MIRG-KMR/2017)
• Rapat KMR tanggal 24 Agustus 2017 (Notulen No.
007/MIRG-KMR/2017)
• Rapat KMR tanggal 28 September 2017 (Notulen No.
008/MIRG-KMR/2017)
• Rapat KMR tanggal 26 Oktober 2017 (Notulen No
009/MIRG-KMR/2017)
44
yang efektif; j) Memastikan kecukupan dukungan
keuangan dan infrastruktur untuk mengelola dan mengendalikan risiko;
k) Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah diterapkan secara independen yang dicerminkan antara lain adanya pemisahan fungsi antara SKMR yang melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi.
• Rapat KMR tanggal 7 Desember 2017 (sesuai MD
Sirkulasi persetujuan Komite, MD No. 198/MIRG/17)
• Rapat KMR tanggal 28 Desember 2017 (notulen
No.10/MIRG-KMR/17)
Penyampaian Laporan Profil Risiko dan/atau Laporan
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (PTKB) ke Dekom :
• Memo Dinas No.MD. 143/MIRG/17 tanggal 8 Agustus
2017 perihal Penyampaian Laporan Profil Risiko
Periode Triwulan II-2017 dan Laporan PTKB Periode
Semester I-2017
• Memo Dinas No.MD. 180/MIRG/17 tanggal 25
Oktober 2017 perihal Penyampaian Laporan Profil
Risiko periode Triwulan III-2017
Melakukan proses identifikasi sekaligus penilaian atas
risiko yang terjadi di KC/KCP melalui pelaksanaan :
• OPRIST (Operational Risk Online Test) yang
materinya meliputi Kebijakan, Prosedur, dan
Produk
• LERS (Loss Event Recording System) yang telah
diubah menjadi Risk Event Database
• Otorisasi LHBU 406 diluar data spektrum bagian
data proyeksi arus kas berdasarkan pendekatan dan
rencana pendanaan dan penggunaan.
• CSA (Control & Self-Assessment) merupakan salah
satu tools manajamen risiko untuk melakukan
penilaian secara self-assessment atas pelaksanaan
kontrol, dan proyeksi risiko operasional di masa
yang akan datang. Saat ini, CSA sudah
diimplementasikan di kantor cabang dan beberapa
satuan kerja di kantor pusat khususnya yang
memiliki aktivitas transaksional.
• Telah dibuatkan kebijkan mengenai Kerangka Kerja
Manajemen Risiko Operasional.
Saat ini pengembangan (enhancement) sistem yang
sedang dilakukan SKMR dalam upaya identifikasi,
pengukuran, pemantauan serta pengendalian risiko
adalah :
• Development Operational Risk Management System
(ORMS) yang memiliki tiga jenis modul yakni, RCSA
(Risk Control Self Assessment), LEM (Loss Event
Management) dan KRI (Key Risk Indicators). ORMS
yang sedang didevelop ini akan mengganti tools
(alat bantu) yang saat ini digunakan (LERS, CSA,
KTRI).
• Risk Governance Assessment (RGA)
• Pengembangan OPRIST (Operational Risk Online
Test) sebagai pengganti MeRCA.
Melakukan pengkinian dan penyempurnaan terhadap pedoman pemberian BWMK untuk pejabat kredit
45
2) Dewan Komisaris memiliki tugas dan tangung jawab yang jelas, antara lain: a) Menyetujui kebijakan manajemen risiko
termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance);
b) Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan; dan
c) Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala. Evaluasi dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Direksi mengelola aktivitas dan risiko Bank secara efektif.
Dewan Komisaris telah menyetujui:
• Kebijakan Manajemen Risiko Operasional
• Kebijakan Manajemen Risiko Hukum
• Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi
• Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik
• Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan
• Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas
• Kebijakan Manajemen Risiko Pasar
• Kebijakan Manajemen Risiko Kredit
• Risk statement, risk appetite, risk tolerance, dan risk
culture PT. Bank Mega, Tbk.
Evaluasi terhadap Kebijakan Manajemen Risiko
dilakukan secara berkala.
• Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik: Surat
Keputusan Direksi No.SK. 193/DIRBM/16 tanggal 6
Oktober 2016.
• Kebijakan Manajemen Risiko Hukum: Surat Keputusan
Direksi No.SK. 082/DIRBM/16 tanggal 23 Februari
2016
• Kebijakan Manajemen Risiko Kredit: Surat Keputusan
Direksi No.SK. 132/DIRBM//16 tanggal 12 Mei 2016
• Kebijakan Manajemen Risiko Pasar: Surat Keputusan
Direksi No.SK. 138/DIRBM/16 tanggal 27 Mei 2016
• Kebijakan Manajemen Risiko Operasional: Surat
Keputusan Direksi No.SK. 153/DIRBM/16 tanggal 29
Juni 2016.
• Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan: Surat
Keputusan Direksi No.SK.140/DIRBM/16 tanggal 15
Juni 2016
• Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas: Surat
Keputusan Direksi No.SK. 084/DIRBM/16 tanggal 24
Februari 2016
• Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi : No.SK.
209/DIRBM/16 tanggal 25 November 2016
Arahan diberikan dalam bentuk keikutsertaan anggota
Komite Pemantau Risiko dalam Rapat Komite Manajemen
Risiko.
3) Bank telah menerapkan sistem pengendalian intern yang menyeluruh dan andal.
Bank telah menerapkan sistem pengendalian intern yang menyeluruh dan cukup handal, termasuk beberapa hal terkait penerapan manajemen risiko yang perlu dilakukan berupa pengkajian risiko pada segmen Kartu Kredit dan Join Financing.
Dokumen Pendukung : Surat Edaran No.SE.076/DIRBM-CPPD/16 tanggal 31 Maret 2016 perihal Ketentuan Operasional Pengawasan Kredit
46
c. Governance Outcome
1) Bank menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan, ukuran, dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
Bank menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
2) Direksi dan Dewan Komisaris mampu melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko.
Komisaris dan Direksi (Manajemen) melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko.
3) Bank tidak melakukan aktivitas bisnis yang
melampaui kemampuan permodalan untuk
menyerap risiko kerugian.
Bank tidak melakukan aktivitas bisnis yang melampaui kemampuan permodalan untuk menyerap risiko kerugian.
47
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN DEBITUR BESAR (LARGE EXPOSURES)
No Kriteria atau Indikator Analisis
a. Governance Structure
Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai untuk penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure), berikut pemantauan dan penyelesaian masalah.
Bank telah memiliki kebijakan penyediaan dana secara lengkap, termasuk alat monitoring dan langkah penyelesaiannya.
Dokumen Pendukung : Daftar Kebijakan Perkreditan yang diterbitkan selama Tahun 2017 (Lampiran 6)
b. Governance Process
1) Bank telah secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur dimaksud agar disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bank melakukan evaluasi kebijakan secara berkala. Dokumen Pendukung : Daftar Action Plan/ Progress Pengkinian Kebijakan dan Prosedur Aktivitas Bank Tahun 2017 (Lampiran 7)
2) Terdapat proses yang memadai untuk memastikan penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana dalam jumlah besar (large exposure) telah sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dilakukan pada tahap proses review kredit dan proses pencairan kredit.
3) Pengambilan keputusan dalam penyediaan dana dilakukan oleh manajemen secara independen tanpa intervensi dari pihak terkait dan/atau pihak lain.
Penyediaan dana kepada pihak terkait atau pihak lain sudah memperhatikan ketentuan dan perundang-undangan berlaku tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
c. Governance Outcome
1) Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak terkait (related party) dan/atau penyediaan dana besar (large exposure) telah: a) Memenuhi ketentuan yang mengatur
mengenai batas maksimum pemberian kredit dan memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan;
b) Memperhatikan kemampuan permodalan dan penyebaran atau diversifikasi portofolio penyediaan dana.
Selama Tahun 2017, tidak terdapat pelanggaran dan/atau pelampauan BMPK Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar telah memperhatikan kemampuan permodalan (BMPK) dan diversifikasi portofolio penyediaan dana. Selain itu, terdapat laporan bulanan monitoring BMPK yang dikeluarkan oleh Credit Admin (CCOP).
2) Laporan penyediaan dana kepada pihak terkait telah disampaikan secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan secara tepat waktu
Pelaporan BMPK telah disampaikan ke OJK secara berkala dan tepat waktu.
48
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN, LAPORAN PELAKSANAAN GCG DAN PELAPORAN INTERNAL
No Kriteria atau Indikator Analisis
a. Governance Structure
1) Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.
Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
Dokumen Pendukung : Surat Edaran Direksi No.SE.070/DIRBM-COSC/13
tanggal 20 Mei 2013 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Keuangan
2) Bank menyusun laporan pelaksanaan tata kelola pada setiap akhir tahun buku dengan cakupan sesuai ketentuan.
Pada tahun 2017, Bank telah menyusun Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) tahun 2016 dengan cakupan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu.
3)
Tersedianya pelaporan internal yang lengkap, akurat, dan tepat waktu yang didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai.
Pelaporan Internal dapat disajikan secara lengkap didukung dengan SIM yang handal. Informasi yang dibutuhkan manajemen tersedia tepat waktu dan akurat.
4) Terdapat sistem informasi yang andal yang didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan teknologi informasi sistem keamanan (security system) yang memadai.
Sistem Informasi didukung dengan sumber daya yang kompeten dan IT security system cukup memadai.
b. Governance Process
1) Bank telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non keuangan kepada Pemangku Kepentingan termasuk mengumumkan laporan keuangan publikasi triwulanan dan melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan atau Pemangku Kepentingan sesuai ketentuan.
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan telah dilakukan :
1. Laporan Keuangan Bank Mega Triwulanan
a. Triwulan IV tahun 2016 (Desember) Media Publikasi : Bisnis Indonesia tanggal 31 Maret 2017 Pelaporan ke OJK(DPIP): Tanggal 3 April 2017 (Surat No.365/FICO/17 tgl 31 Maret 2017) Pelaporan ke OJK (DPB1): Tanggal 3 April 2017 (Surat No.366/FICO/17 tgl 31 Maret 2017) Pelaporan ke Perbanas : Tanggal 3 April 2017 (Surat No.367/FICO/17 tgl 31 Maret 2017)
b. Triwulan I tahun 2017 (Maret) Media Publikasi : Investor Daily tanggal 10 Mei 2017 Pelaporan ke OJK (DPIP): Tanggal 10 Mei 2017 (Surat No.424/FICO/17
49
tgl 10 Mei 2017) Pelaporan ke OJK (DPB1): Tanggal 10 Mei 2017 (Surat No.423/FICO/17 tgl 10 Mei 2016) Pelaporan ke Perbanas: Tanggal 10 Mei 2017 (Surat No.425/FICO/17 tgl 10 Mei 2017)
c. Triwulan II tahun 2017 (Juni) Media Publikasi : Bisnis Indonesia tanggal 31 Juli 2017 Pelaporan ke OJK (DPIP): Tanggal 1 Agustus 2017(Surat No.580/FICO/ 17 tgl 31 Juli 2017) Pelaporan ke OJK (DPB1): Tanggal 1 Agustus 2017 (Surat No.581/ FICO/17 tgl 31 Juli 2017) Pelaporan ke Perbanas: Tanggal 1 Agustus 2017 (Surat No.582/ FICO/17 tgl 31 Juli 2017)
d. Triwulan III tahun 2017 (September) Media Publikasi : Investor Daily tanggal 8 November 2017 Pelaporan ke OJK (DPIP): Tanggal 10 November 2017 (Surat No.753/ FICO/17 tgl 8 November 2017) Pelaporan ke OJK (DPB1): Tanggal 9 November 2017 (Surat No.755/ FICO/17 tgl 8 November 2017) Pelaporan ke Perbanas: Tanggal 9 November 2017 (Surat No.754/ FICO/17 tgl 31 Juli 2017)
2. Laporan Keuangan Induk Perusahaan
a. Semester II tahun 2016 (Desember) Media Publikasi : Harian Pelita tanggal 31 Maret 2017 Pelaporan ke OJK (DPB1) : Tanggal 3 April 2016 (Surat No.363/FICO/17 Tgl. 31 Maret 2017) Pelaporan ke Perbanas) : Tanggal 3 April 2016 (Surat No.364/FICO/17 Tgl. 31 Maret 2017) Pelaporan ke OJK (DPIP) : Tanggal 3 April 2016 (Surat No.362/FICO/17 Tgl. 31 Maret 2017)
b. Semester I tahun 2017 (Juni) Media Publikasi : Harian Pelita tanggal 15 Agustus 2017 Pelaporan ke OJK (DPB1) : Tanggal 16 Agustus 2017 (Surat No.611/ FICO/17 Tgl. 15 Agustus 2017) Pelaporan ke Perbanas) :
50
Tanggal 16 Agustus 2017 (Surat No.613/ FICO/17 Tgl. 15 Agustus 2017) Pelaporan ke OJK (DPIP) : Tanggal 16 Agustus 2017 (Surat No.612/ FICO/17 Tgl. 15 Agustus 2017)
3. Laporan suku Bunga Dasar Kredit a. Triwulan IV tahun 2016 (Desember)
Media Publikasi : Investor Daily tanggal 10 Januari 2017 Pelaporan ke OJK (DPB1): Tanggal 13 Januari 2017 (Surat No.009/ DIRBM-FICO/17 tgl 11 Januari 2016) Pelaporan ke OJK (DPIP): Tanggal 13 Januari 2017 (Surat No.008/ -FICO/17 tgl 11 Januari 2016)
b. Triwulan I tahun 2017 (Maret) Media Publikasi : Investor Daily tanggal 11 April 2017
Pelaporan ke OJK (DPB1): Tanggal 12 April 2017 (Surat No.111/ DIRBM-FICO/17 tgl 11 April 2017) Pelaporan Ke OJK (DPPP): Tanggal 12 April 2017 (Surat No.112/ DIRBM-FICO/16 tgl 11 April 2017)
c. Triwulan II tahun 2017 (Juni) Media Publikasi : Investor Daily tanggal 11 Juli 2017
Pelaporan ke OJK (DPB1): Tanggal 13 Juli 2017 (Surat No.198/ DIRBM-FICO/17 tgl 11 Juli 2017) Pelaporan Ke OJK (DPPP): Tanggal 13 Juli 2017 (Surat No.197/ DIRBM-FICO/16 tgl 11 Juli 2017)
d. Triwulan III tahun 2017 (September) Media Publikasi : Investor Daily tanggal 10 Oktober 2017
Pelaporan ke OJK (DPB1): Tanggal 11 Oktober 2017 (Surat No.272/ DIRBM-FICO/17 tgl 10 Oktober 2017) Pelaporan Ke OJK (DPPP): Tanggal 11 Oktober 2017 (Surat No.273/ DIRBM-FICO/16 tgl 10 Oktober 2017)
2) Bank mentransparansikan informasi produk Bank sesuai ketentuan yang mengatur mengenai transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah, antara lain: a) Informasi secara tertulis mengenai
produk Bank yang memenuhi persyaratan minimal sebagaimana ditentukan;
Informasi produk Bank telah memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan.
51
b) Petugas Bank (customer service dan marketing) telah menjelaskan informasi produk kepada nasabah;
c) Informasi produk yang disampaikan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya;
d) Bank telah menyampaikan kepada nasabah jika terdapat perubahan informasi produk;
e) Informasi produk dapat terbaca dengan jelas dan dapat dimengerti;
f) Bank memiliki layanan informasi produk yang dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat;
g) Bank telah menjelaskan tujuan dan konsekuensi penyebaran data pribadi kepada nasabah;
h) Nasabah yang data pribadinya disebarluaskan telah memberikan persetujuan atas pemberian data pribadinya tersebut.
Petugas Bank telah menjelaskan informasi produk kepada nasabah. Informasi yang disampaikan ke nasabah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Perubahan informasi produk telah ditransparansikan kepada Nasabah. Informasi produk dapat dibaca dengan jelas Layanan informasi produk melalui Mega web dan Mega Call. Persetujuan nasabah atas penggunaan data pribadi terdapat pada aplikasi pembukaan rekening di bank. Dokumen pendukung: Surat Edaran Direksi No.SE.060/DIRBM/05 tanggal 30 Mei 2005 perihal Pedoman Transparansi Informasi Produk
3) Bank mentransparansikan tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa kepada nasabah sesuai ketentuan yang mengatur mengenai pengaduan nasabah dan mediasi perbankan.
Bank Mega telah memiliki sistem Pengaduan Nasabah yang dapat digunakan oleh Nasabah melalui website Bank Mega, Call Center, atau disampaikan melalui petugas Bank.
4) Bank menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis, dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai transparansi dan publikasi laporan bank.
Pelaporan telah disajikan dengan tata cara dan cakupan sesuai ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.
5) Bank telah menyusun laporan pelaksanaan tata kelola dengan isi dan cakupan paling sedikit sesuai dengan ketentuan.
Pada tahun 2017, Bank telah menyusun Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) tahun 2016 dengan cakupan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6) Dalam hal laporan pelaksanaan tata kelola tidak sesuai dengan kondisi Bank yang sebenarnya, Bank segera menyampaikan revisi secara lengkap kepada Otoritas Jasa Keuangan, dan mempublikasikan revisi dimaksud pada situs web Bank.
Tidak terdapat revisi Laporan Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) tahun 2016.
7) Dalam hal terdapat perbedaan peringkat faktor Tata Kelola dalam hasil penilaian sendiri (self-assessment) pada laporan pelaksanaan tata kelola Bank dengan hasil penilaian penerapan Tata Kelola oleh Otoritas Jasa Keuangan, Bank: a) Melakukan revisi paling sedikit terhadap
peringkat faktor Tata Kelola dan definisi peringkat hasil penilaian sendiri (self-assessment) dimaksud kepada
Tidak terdapat revisi peringkat hasil penilaian tata kelola, karena tidak ada perubahan peringkat hasil penilaian Tata Kelola (GCG) dari periode sebelumnya.
52
publik melalui laporan keuangan publikasi pada periode yang terdekat; dan
b) Segera menyampaikan revisi hasil penilaian sendiri (self-assessment) Tata Kelola Bank secara lengkap kepada Otoritas Jasa Keuangan, dan mempublikasikan revisi hasil penilaian sendiri (self-assessment) pada situs web Bank.
c. Governance Outcome
1) Laporan tahunan telah disampaikan Bank secara lengkap dan tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan dan pemegang saham Bank.
Laporan tahunan telah disampaikan ke OJK tepat waktu Dokumen Pendukung : Surat No.005/DIR-CHC/17 tanggal 20 Maret 2017
2) Transparansi laporan telah dilakukan pada media pelaporan dan batas waktu sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai Transparasi dan Publikasi Laporan Bank, meliputi: a) Laporan keuangan publikasi triwulanan; dan b) Laporan tahunan.
Laporan Keuangan dan Non Keuangan telah dipublikasikan dan ditransparansikan juga melalui homepage Bank Mega :
No 2017
1. Laporan Tahunan
2. Laporan Keuangan Triwulanan Publikasi
3. Laporan Suku Bunga Dasar Kredit
3. Laporan pelaksanaan tata kelola telah mencerminkan kondisi Bank yang sebenarnya atau sesuai hasil penilaian sendiri (self-assessment) Bank dan dilampiri hasil penilaian sendiri (self-assessment) serta paling sedikit mencakup: a) Prinsip Tata Kelola sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan hasil penilaian sendiri (self-assessment) atas penerapan Tata Kelola.
b) Kepemilikan saham anggota Direksi serta hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Direksi dengan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham Bank;
c) Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris serta hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi, dan/atau pemegang saham Bank
d) Frekuensi rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan;
Cakupan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola tahun 2016 telah sesuai dengan ketentuan dan mencakup hal-hal pada huruf a) sd h)
53
e) Jumlah penyimpangan (internal fraud) yang terjadi dan upaya penyelesaian oleh Bank;
f) Transaksi yang mengandung benturan kepentingan;
g) Pembelian kembali (buy back) saham dan/atau obligasi Bank;
h) Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan/atau kegiatan politik, baik nominal maupun penerimaan.
4) Laporan pelaksanaan tata kelola telah disampaikan secara lengkap dan tepat waktu, kepada Otoritas Jasa Keuangan dan pemegang saham Bank.
Laporan Tata Kelola tahun 2016 telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (Surat No.005/ DIR-CHC/17 tanggal 20 Maret 2017 dan diterima OJK tanggal 21 Maret 2017)
5) Laporan pelaksanaan tata kelola telah disajikan dalam situs web secara tepat waktu.
Laporan Tata Kelola telah disajikan dalam homepage secara tepat waktu.
6) Mediasi dalam rangka penyelesaian pengaduan nasabah Bank dilaksanakan dengan baik.
Beberapa pengaduan nasabah telah terselesaikan dengan baik dan beberapa pengaduan masih dalam proses penyelesaian.
7) Bank menerapkan transparansi informasi mengenai produk dan penggunaan data pribadi nasabah.
Bank telah menerapkan transparansi informasi mengenai produk dan penggunaan data pribadi nasabah.
54
KERTAS KERJA FAKTOR PENILAIAN : RENCANA STRATEGIS BANK
No Kriteria atau Indikator Analisis
A. Governance Structure
1) Rencana strategis Bank telah disusun dalam bentuk rencana korporasi (corporate plan) dan rencana bisnis (business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank.
Bank telah membuat corporate plan dan business plan yang disesuaikan dengan visi dan misi bank.
Dokumen Pendukung: Surat No.334/DIRBM-FICO/17 tanggal 29 November 2017 tentang Rencana Bisnis PT. Bank Mega Tbk. Tahun 2018 - 2020
2) Rencana strategis Bank didukung sepenuhnya oleh pemilik, antara lain tercermin dari komitmen dan upaya pemilik untuk memperkuat permodalan Bank.
Rencana strategis didukung sepenuhnya oleh pemilik, sebagaimana tercantum dalam Rencana Bisnis Bank yang telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan. Bank akan meningkatkan permodalan melalui pertumbuhan secara organik.
B. Governance Process
1) Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) secara realistis, komprehensif, terukur (achievable) dengan memperhatikan prinsip kehatihatian dan responsif terhadap perubahan internal dan eksternal.
Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank dan telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan dengan Surat No.334/DIRBM-FICO/17 tanggal 29 November 2017 tentang Rencana Bisnis PT. Bank Mega Tbk. Tahun 2018 - 2020
2) RBB disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana Bisnis Bank disetujui oleh Dewan Komisaris.
3) Direksi telah mengkomunikasikan RBB kepada: a) Pemegang saham Bank; dan b) Seluruh jenjang organisasi yang ada pada
Bank.
Direksi telah mengkomunikasikan Rencana Bisnis Bank kepada: a. Pemegang Saham Bank; b. Seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank.
4) Direksi telah melaksanakan RBB secara efektif.
Direksi telah melaksanakan Rencana Bisnis Bank (RBB) secara optimal meskipun beberapa target bisnis belum tercapai.
5) Dalam penyusunan dan penyampaian RBB berpedoman pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang RBB dan Bank telah memperhatikan: a) Faktor ekstern dan faktor intern yang
dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank;
b) Prinsip kehati-hatian; c) Penerapan manajemen risiko; dan d) Asas perbankan yang sehat.
Penyusunan dan penyampaian RBB telah sesuai dengan ketentuan OJK.
6) Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan RBB.
Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap Rencana Bisnis Bank telah dilaporkan ke
55
Otoritas Jasa Keuangan. Dokumen Pendukung : Surat No.MD.002/KOMISARIS/17 tanggal 21 Agustus 2017 perihal Laporan Pengawasan atas Rencana Bisnis Semeter I Tahun 2017
7) Pemilik tidak menunjukkan keseriusan dan/atau tidak mengambil langkah yang diperlukan dalam rangka mendukung rencana strategis Bank antara lain tercermin dari kurangnya komitmen dan upaya pemilik untuk memperkuat permodalan Bank.
Pemilik memiliki komitmen dan upaya untuk memperkuat permodalan Bank.
C. Governance Outcome
1) Rencana korporasi (corporate plan) dan RBB disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis telah dibuat oleh Direksi dan disetujui oleh Komisaris. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis juga telah disampaikan ke OJK.
Dokumen pendukung: Surat No.334/DIRBM-FICO/17 tanggal 29 November 2017 tentang Rencana Bisnis PT. Bank Mega Tbk. Tahun 2018 - 2020
2) Rencana korporasi (corporate plan) dan RBB berserta realisasinya telah dikomunikasikan Direksi kepada pemegang saham pengendali dan seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank.
Rencana Bisnis Bank (business plan) beserta realisasinya telah dikomunikasikan Direksi kepada Pemegang Saham Pengendali dan ke seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank, antara lain dalam Rapat Kerja.
3) RBB menggambarkan pertumbuhan Bank yang berkesinambungan.
Rencana Bisnis Bank telah menggambarkan pertumbuhan Bank yang berkesinambungan.
4) Pertumbuhan Bank memberikan manfaat ekonomis dan non ekonomis bagi Pemangku Kepentingan.
Pertumbuhan Bank telah memberikan manfaat ekonomis dan non ekonomis bagi stakeholders.
5) Rencana strategis Bank disusun atas dasar kajian yang komprehensif dengan memperhatikan peluang bisnis dan kekuatan yang dimiliki Bank serta mengidentifikasikan kelemahan dan ancaman (Strength, Weakness, Opportunity, Threat/SWOT Analysis).
Rencana strategis bank telah disusun atas dasar kajian yang komprehensif dengan memperhatikan peluang bisnis dan kekuatan yang dimiliki bank serta mengidentifikasikan kelemahan dan ancaman (SWOT Analysis).
6) Rencana strategis Bank harus didukung dengan persiapan infrastruktur yang memadai antara lain sumber daya manusia, teknologi informasi, jaringan kantor, serta kebijakan dan prosedur.
Untuk mendukung rencana strategis, bank senantiasa menyempurnakan kesiapan infrastruktur seperti SDM, pembukaan jaringan kantor dan kecukupan serta pengkinian kebijakan dan prosedur.
7) Terdapat intervensi pemilik terhadap pembagian keuntungan bank yang dilakukan tanpa memperhatikan upaya pemupukan modal untuk mendukung rencana strategis Bank.
Tidak terdapat intervensi pemilik terhadap pembagian keuntungan bank.
56
8) Pemilik tidak mampu mengatasi kondisi permodalan Bank yang memburuk atau permodalan Bank kurang dari jumlah yang ditetapkan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai kewajiban penyediaan modal minimum.
Tidak terdapat bukti bahwa Pemilik tidak mampu mengatasi kondisi permodalan bank yang memburuk atau permodalan Bank kurang dari jumlah yang ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.
57
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa : A. Governance Structure
Faktor Positif
Struktur tata kelola dan infrastruktur tata kelola telah dipenuhi oleh Bank Mega seperti :
1) Jumlah, domisili, integritas dan ketentuan rangkap jabatan Dewan Komisaris dan Direksi telah sesuai dengan ketentuan.
2) Untuk membantu Dewan Komisaris telah dibentuk Komite Audit, Komite Remunerasi & Nominasi dan Komite Pemantau Risiko, yang telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Untuk meningkatkan efektifitas kerja Komite, telah dilakukan penggantian keanggotaan Komite Pemantau Risiko sesuai Surat Keputusan Direksi No.SK.083/DIRBM/17 tanggal 3 Juli 2017.
3) Bank telah memiliki Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan (Direktur Compliance & Human Capital) dan Unit Kerja Kepatuhan (Unit Kerja Compliance & GCG) yang telah memenuhi persyaratan independensi dan dengan ketersediaan SDM yang memadai.
4) Untuk menunjang proses tata kelola, telah dibentuk unit kerja Audit Internal, Risk Management, Anti Money Laundering, Banking Fraud, Sekretaris Perusahaan, dan unit kerja Pengendalian Internal yang independen terhadap unit operasional dan bisnis serta telah dilengkapi dengan pedoman kerja untuk masing-masing unit kerja.
5) Bank telah memiliki kebijakan & prosedur aktivitas Bank yang memadai untuk menunjang penerapan Tata Kelola Bank, seperti : tata tertib untuk Dekom dan Direksi, kebijakan anti fraud, kebijakan manajemen risiko, kebijakan kepatuhan serta kebijakan tata kelola Bank, kebijakan APU & PPT, kebijakan perlindungan konsumen, kebijakan perkreditan dan kebijakan treasury. Kebijakan dan prosedur internal tersebut telah dilakukan pengkinian / penyempurnaan sejalan dengan diterbitkannya Peraturan OJK dan BI yang terkait pada pada tahun 2016 dan tahun 2017.
6) Terkait dengan penunjukkan Bank Mega sebagai Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan Mega Corpora, struktur Tata Kelola Terintegrasi telah dilengkapi dengan pembentukan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi.
7) Untuk membantu Direksi dalam pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi telah dibentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi yang berperan aktif dalam pengawasan dan monitoring pelaksanaan Risk Manajemen Terintegrasi. Sedangkan untuk melakukan pengawasan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Tata kelola Terintegrasi.
58
Faktor Negatif
Kelemahan struktur tata kelola :
1) Menunjuk hasil RUPS LB pada tanggal 15 November 2017, terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris, dimana telah diangkat Bpk Chairul Tanjung sebagai Komisaris Utama. Perubahan tersebut menyebabkan komposisi Komisaris Independen yang semula 50% menjadi 40%.
Kondisi ini telah memenuhi ketentuan komposisi Komisaris Independen menurut POJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik yaitu minimal sebesar 30%, namun tidak memenuhi ketentuan POJK No.55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum yaitu minimal sebesar 50%.
Sampai dengan saat ini Bpk Chairul Tanjung belum efektif karena masih dalam proses Fit & Proper Test OJK, dan komposisi Komisaris Independen sesuai ketentuan (50%) akan dipenuhi pada RUPS di bulan Februari 2018.
2) Belum terpenuhinya pejabat eksekutif pada struktur organisasi Bank posisi 31 Desember 2017, sebagai berikut :
a) Kantor Pusat : 7 Pimpinan Unit Kerja masih vacant dari total 66 Unit Kerja, yaitu : ▪ Direktorat Risk : − Credit Risk Management
▪ Direktorat Credit Card & Personal Loans : − CCPL Indirect Acquisition Channel & Telemarketing
▪ Direktorat Funding & Sales Distribution : − CCPL & Alternate Channel sales − Transmart Branch Sales − Corporate & Payroll Channel Sales − Group Aquisition Channel − Sales Process & Governance
b) Kantor Wilayah : Sudah terpenuhi
c) Kantor Cabang (364) : − 71 Pimpinan KC/KCP/KK masih vacant − 28 PJS dan 12 PLT
B. Governance Process
Faktor Positif
1) Direksi Bank telah melakukan upaya upaya untuk melakukan proses tata kelola sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola, antara lain :
a) Pengambilan keputusan strategis diambil melalui Rapat Direksi. Setiap rapat Direksi telah dilengkapi dengan notulen rapat dan didokumentasikan dengan baik. Selama semester II tahun 2017 telah dilaksanakan 26 kali rapat Direksi dan 23 kali rapat Direksi dengan Komisaris.
59
b) Keputusan rapat Direksi telah diimplementasikan dengan membuat Surat Keputusan dan Surat Edaran Direksi yang mencakup pengaturan di bidang perkreditan, pendanaan, kartu kredit, pelaksanaan risk manajemen, operasional serta kebijakan kepegawaian untuk mendukung aktivitas usaha Bank sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan oleh Direksi.
c) Meningkatkan kompetensi dan skill pegawai melalui pelaksanaan training / sosialisasi / seminar baik internal maupun eksternal. Selama semester II tahun 2017 ini telah dilaksanakan proses pembelajaran antara lain melalui in house training, off house training dan development program, e-learning, sebanyak 512 training dengan peserta 30.539 orang pegawai.
Sampai dengan Desember 2017, pegawai yang memiliki Sertifikasi Management Risiko sebanyak 2.756 orang, sudah sesuai dengan target yang ditetapkan. Sedangkan total pegawai yang memiliki sertifikasi AAJI saat ini adalah
sebanyak 1.310 orang pegawai.
2) Proses pengawasan telah dilakukan oleh Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing. Dewan Komisaris melakukan pengawasan baik secara langsung dalam Rapat Dekom bersama Direksi maupun melalui Memo Dinas yang disampaikan ke Direksi.
3) Sampai dengan Desember 2017, komitmen Bank terkait pemeriksaan oleh OJK telah ditindak lanjuti sesuai dengan tenggat waktu yang disepakati dan telah dilaporkan ke OJK. Namun demikian Manajemen Bank dengan Surat kepada OJK No.360/DIRBM-AMLA/17 tanggal 22 Desember 2017 perihal Permohonan Perpanjangan Tindak Lanjut Temuan OJK Bulan Desember 2017, mengajukan perpanjangan waktu pemenuhan tindak lanjut terkait pengkinian data nasabah funding sampai dengan bulan April dan Juni 2018.
4) Komitmen Bank terkait pemeriksaan oleh Bank Indonesia telah ditindak lanjuti sesuai dengan tenggat waktu yang disepakati dan telah dilaporkan ke Bank Indonesia. Namun demikian Manajemen Bank dengan surat kepada Bank Indonesia:
a. No. 294/DIRBM-ITSO/17 tanggal 27 Oktober 2017 perihal Perubahan Target Tanggal Penyelesaian Pembuatan Data Center Baru Atas Hasil Pemeriksaan Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip dan PIN Online 6 (Enam) Digit untuk Kartu ATM/Debet, telah mengajukan permohonan perpanjangan waktu penyelesaian sampai dengan tanggal 30 April 2018 dan 30 November 2018 sesuai dengan tahapan penyelesaiannya.
b. No.362.DIRBM-CTOP/17 tanggal 28 Desember 2017 perihal Permohonan Perpanjangan Tindak Lanjut Temuan BI 2017 telah mengajukan permohonan perpanjangan waktu untuk menyelesaian Kebijakan dan Prosedur ATM Fraud Manajemen sampai dengan Desember 2019.
Faktor Negatif
Kelemahan dalam proses tata kelola adalah :
Pengendalian internal belum berjalan secara optimal seperti masih perlu peningkatan dalam hal proses dual control dan fungsi supervisi serta risk awareness,
60
untuk mengurangi temuan-temuan audit yang berisiko tinggi dan fraud. Namun demikian Bank terus berupaya untuk meningkatkan pengendalian internal tersebut melalui training / sosialisasi dan kebijakan pemberian sanksi (administratif / denda) untuk pembinaan dan pelaksanaan rotasi serta mutasi SDM di KC/KCP serta pembahasan yang berkesinambungan guna mendapatkan solusi yang secara signifikan dapat memperbaiki hal dimaksud.
C. Governance Outcome
Faktor Positif
Hasil Tata Kelola :
1) Komisaris dan Direksi telah melaksanakan tugas dan mengadakan rapat sesuai ketentuan dimana hasil rapat diadministrasikan dengan baik.
2) Bank telah melaksanakan transparansi laporan keuangan dan non keuangan dan laporan tata kelola serta informasi produk sesuai dengan ketentuan.
3) Bank telah melakukan transparansi pengaduan nasabah dan dilakukan evaluasi terhadap tindak lanjut pengaduan nasabah.
4) Tidak terjadi pelanggaran atas prinsip kehati-hatian selama periode semester II - 2017 seperti BMPK, CAR, Modal Inti, NPL, GWM dan PDN.
5) Kinerja keuangan Bank sampai dengan akhir tahun 2017 menunjukan kondisi yang positif dibandingkan periode sebelumnya dan RBB tahun 2017.
Faktor Negatif
1) Pada tahun 2017, frekuensi dan nominal sanksi denda semester II meningkat dibandingkan dengan semester I (semester I 2017 : frekwensi 6 kali dengan nominal Rp. 38.643.988,- dan semester II 2017 : frekwensi 13 kali dengan nominal Rp.188.162.000,-). Namun demikian total nominal dan frekwensi sanksi denda tahun 2017 menurun cukup signifikan dibandingkan tahun 2016 (tahun 2016 : frekwensi 30 kali dengan nominal Rp.474.914.835,- dan tahun 2017 : frekwensi 19 kali dengan nominal Rp.226.805.988,-). Sanksi denda pada semester II 2017 sebagian besar disebabkan karena cleansing data Sistem Informasi Debitur (SID), dimana terdapat data debitur yang belum dilaporkan sesesuai dengan ketentuan.
2) Masih terjadi fraud pada semester II tahun 2017, namun demikian frekwensinya
menunjukkan kecenderungan menurun dibandingkan semester I tahun 2017 (fraud dengan nominal diatas Rp 100 juta semester I tahun 2017 sebanyak 5 kasus, sedangkan semester II tahun 2017 sebanyak 1 kasus).
3) Permasalahan hukum pada semester II - 2017 sebanyak 545 kasus (seluruhnya kasus perdata) dimana sebanyak 523 kasus dalam proses penyelesaian oleh Bank. Kondisi ini meningkat dibandingkan dengan semester I - 2017 (total sebanyak 423 kasus yang seluruhnya kasus perdata).
61
Lampiran 1. DOKUMEN PENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
Memo Dinas Dewan Komisaris
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. MD.No.001/KOMISARIS/17 6 Januari 2017 Evaluasi Kinerja Komite Audit Semester II Tahun 2016
2. MD.No.002/KOMISARIS/17 6 Januari 2017 Evaluasi Kinerja Komite Pemantau Risiko Semester II/2016
3. MD.No.003/KOMISARIS/17 6 Januari 2016 Evaluasi Kinerja Komite Remunerasi dan Nominasi Semester II/2016
4. MD.No.004/KOMISARIS/17 6 Januari 2017 Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko Semester II/2016
5. MD.No.005/KOMISARIS/17 11 Januari 2017
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Internal serta Tindak Lanjut Direksi atas Temuan Audit Internal dan Eksternal Semester II/2016
6. MD.No.006/KOMISARIS/17 12 Januari 2017 Evaluasi Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Periode Semester II Tahun 2016
7. MD.No.007/KOMISARIS/17 15 Maret 2017 Surat OJK perihal Rencana Bisnis Bank Tahun 2017-2019
8. MD.No.008/KOMISARIS/17 15 Maret 2017 Evaluasi Risk Profil Triwulan IV/2016
9. MD.No.009/KOMISARIS/17 27 Maret 2017 Usulan Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Periode Tahun Buku 2017
10. MD.No.010/KOMISARIS/17 4 April 2017 Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Group Usaha Mega Corpora
11. MD.No.011/KOMISARIS/17 4 April 2017
Perpanjangan Sementara Masa Kerja Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi
12. MD.No.012/KOMISARIS/17 5 Mei 2017 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Audit Internal Periode Januari s/d Maret 2017
13. MD.No.013/KOMISARIS/17 7 Juni 2017 Evaluasi Risk Profile Triwulan I/2017
14. MD.No. 014/KOMISARIS/17 21 Juni 2017 Pengangkatan Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi
SEMESTER II 2017
15. MD.No. 015/KOMISARIS/17 19 Juli 2017 Evaluasi Kinerja Komite Audit Semeter I/2017
16. MD.No. 016/KOMISARIS/17 19 Juli 2017 Evaluasi Kinerja Komite Pemantau Resiko Semeter I/2017
17. MD.No. 017/KOMISARIS/17 19 Juli 2017 Evaluasi Kinerja Komite Remunerasi dan Nominasi Semester I/2017
18. MD.No. 018/KOMISARIS/17 26 Juli 2017
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Internal serta Tindak Lanjut Direksi atas Temuan Audit Internal dan Eksternal Semester I/2017
19. MD.No. 019/KOMISARIS/17 9 Agustus 2017 Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko Semeter I/2017
62
20. MD.No. 020/KOMISARIS/17 14 Agustus 2017 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Audit Internal Periode April s/d Juni 2017
21. MD.No. 021/KOMISARIS/17 14 Agustus 2017 Evaluasi Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Periode Semester I Tahun 2017
22. MD.No. 022/KOMISARIS/17 21 Agustus 2017 Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Periode Tahun Buku 2017
23. MD.No. 023/KOMISARIS/17 28 Agustus 2017 Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Group Usaha Mega Corpora
24. MD.No. 024/KOMISARIS/17 6 September 2017 Evaluasi Risk Profile Triwulan II/2017
25. MD.No. 027/KOMISARIS/17 31 Oktober 2017 Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Audit Internal Periode Juli s/d Septemebr 2017
26. MD.No. 029/KOMISARIS/17 22 November 2017 Evaluasi Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Periode Triwulan III Tahun 2017
27. MD.No. 031/KOMISARIS/7 5 Desember 2017 Evaluasi Risk Profile Triwulan III/2017
Notulen Rapat Dewan Komisaris
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. No.NT. 001/ DEKOM/17 13 Januari 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris
2. No.NT. 002/ DEKOM/17 14 Maret 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris
3. No.NT. 003/ DEKOM/17 31 Maret 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris
4. No.NT. 004/DEKOM/17 15 Juni 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris SEMESTER II 2017
5. No.NT. 005/DEKOM/17 14 Agustus 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris
6. No.NT. 006/DEKOM/17 5 Oktober 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris
Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. No. NT.001/DEKOM/17 9 Januari 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
2. No. NT. 002/DEKOM/17 23 Januari 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
3. No. NT. 003/DEKOM/17 30 Januari 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
4. No. NT. 004/DEKOM/17 6 Februari 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
5. No.NT. 005/DEKOM/17 13 Februari 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
6. No.NT. 006/DEKOM/17 6 Maret 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
7. No.NT. 007/DEKOM/17 13 Maret 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
8. No.NT. 008/DEKOM/17 20 Maret 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
9. No.NT. 009/DEKOM/17 27 Maret 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
10. No.NT.010/DEKOM/17 3 April 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
11. No.NT.011/DEKOM/17 10 April 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
12. No.NT.012/DEKOM/17 17 April 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
13. No.NT.013/DEKOM/17 2 Mei 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
14. No.NT.014/DEKOM/17 8 Mei 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
15. No.NT.015/DEKOM/17 15 Mei 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
16. No.NT.016/DEKOM/17 22 Mei 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
17. No.NT.017/DEKOM/17 29 Mei 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
18. No.NT.018/DEKOM/17 5 Juni 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
63
19. No.NT.019/DEKOM/17 12 Juni 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
20. No.NT.020/DEKOM/17 19 Juni 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi SEMESTER II 2017
21. No.NT.021/DEKOM/17 17 Juli 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
22. No.NT.022/DEKOM/17 24 Juli 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
23. No.NT.023/DEKOM/17 31 Juli 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
24. No.NT.024/DEKOM-DIRBM/17 7 Agustus 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
25. No.NT.025/DEKOM-DIRBM/17 14 Agustus 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
26. No.NT.026/DEKOM-DIRBM/17 21 Agustus 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
27. No.NT.027/DEKOM-DIRBM/17 28 Agustus 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
28. No.NT.028/DEKOM-DIRBM/17 5 September 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
29. No.NT.030/DEKOM-DIRBM/17 18 September 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
30. No.NT.031/DEKOM-DIRBM/17 25 September 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
31. No.NT.032/DEKOM-DIRBM/17 2 Oktober 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
32. No.NT.033/DEKOM-DIRBM/17 9 Oktober 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
33. No.NT.034/DEKOM-DIRBM/17 10 Oktober 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
34. No.NT.035/DEKOM-DIRBM/17 16 Oktober 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
35. No.NT.036/DEKOM-DIRBM/17 30 Oktober 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
36. No.NT.037/DEKOM-DIRBM/17 6 September 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
37. No.NT.038/DEKOM-DIRBM/17 9 September 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
38. No.NT.039/DEKOM-DIRBM/17 13 September 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
39. No.NT.040/DEKOM-DIRBM/17 20 September 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
40. No.NT.041/DEKOM-DIRBM/17 27 September 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
41. No.NT.042/DEKOM-DIRBM/17 4 Desember 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
42. No.NT.043/DEKOM-DIRBM/17 11 Desember 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
43. No.NT.044/DEKOM-DIRBM/17 22 Desember 2017 Notulen Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
64
Lampiran 2. DOKUMEN PENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. No.NT.001/DIRBM/17 9 Januari 2017 Notulen Rapat Direksi
2. No.NT.002/DIRBM/17 16 Januari 2017 Notulen Rapat Direksi
3. No.NT.003/DIRBM/17 23 Januari 2017 Notulen Rapat Direksi
4. No.NT.004/DIRBM/17 30 Januari 2017 Notulen Rapat Direksi
5. No.NT.005/DIRBM/17 6 Februari 2017 Notulen Rapat Direksi
6. No.NT.006/DIRBM/17 13 Februari 2017 Notulen Rapat Direksi
7. No.NT.007/DIRBM/17 20 Februari 2017 Notulen Rapat Direksi
8. No.NT.008/DIRBM/17 27 Februari 2017 Notulen Rapat Direksi
9. No.NT.009/DIRBM/17 6 Maret 2017 Notulen Rapat Direksi
10. No.NT.010/DIRBM/17 13 Maret 2017 Notulen Rapat Direksi
11. No.NT.011/DIRBM/17 20 Maret 2017 Notulen Rapat Direksi
12. No.NT.012/DIRBM/17 27 Maret 2017 Notulen Rapat Direksi
13. No.NT.013/DIRBM/17 3 Maret 2017 Notulen Rapat Direksi
14. No.NT.014/DIRBM/17 10 April 2017 Notulen Rapat Direksi
15. No.NT.015/DIRBM/17 17 April 2017 Notulen Rapat Direksi
16. No.NT.016/DIRBM/17 21 April 2017 Notulen Rapat Direksi
17. No.NT.017/DIRBM/17 8 Mei 2017 Notulen Rapat Direksi
18. No.NT.018/DIRBM/17 15 Mei 2017 Notulen Rapat Direksi
19. No.NT.019/DIRBM/17 22 Mei 2017 Notulen Rapat Direksi
20. No.NT.020/DIRBM/17 29 Mei 2017 Notulen Rapat Direksi
21. No.NT.021/DIRBM/17 5 Juni 2017 Notulen Rapat Direksi
22. No.NT.022/DIRBM/17 12 Juni 2017 Notulen Rapat Direksi
23. No.NT.023/DIRBM/17 19 Juni 2017 Notulen Rapat Direksi
SEMESTER II 2017
24. No.NT.024/DIRBM/17 3 Juli 2017 Notulen Rapat Direksi
25. No.NT.025/DIRBM/17 10 Juli 2017 Notulen Rapat Direksi
26. No.NT.026/DIRBM/17 17 Juli 2017 Notulen Rapat Direksi
27. No.NT.027/DIRBM/17 24 Juli 2017 Notulen Rapat Direksi
28. No.NT.028/DIRBM/17 31 Juli 2017 Notulen Rapat Direksi
29. No.NT.029/DIRBM/17 7 Agustus 2017 Notulen Rapat Direksi
30. No.NT.030/DIRBM/17 14 Agustus 2017 Notulen Rapat Direksi
31. No.NT.031/DIRBM/17 21 Agustus 2017 Notulen Rapat Direksi
32. No.NT.032/DIRBM/17 28 Agustus 2017 Notulen Rapat Direksi
33. No.NT.033/DIRBM/17 4 September 2017 Notulen Rapat Direksi
34. No.NT.034/DIRBM/17 11 September 2017 Notulen Rapat Direksi
35. No.NT.035/DIRBM/17 18 September 2017 Notulen Rapat Direksi
36. No.NT.036/DIRBM/17 25 September 2017 Notulen Rapat Direksi
37. No.NT.037/DIRBM/17 2 Oktober 2017 Notulen Rapat Direksi
38. No.NT.038/DIRBM/17 9 Oktober 2017 Notulen Rapat Direksi
39. No.NT.039/DIRBM/17 16 Oktober 2017 Notulen Rapat Direksi
40. No.NT.040/DIRBM/17 23 Oktober 2017 Notulen Rapat Direksi
41. No.NT.041/DIRBM/17 30 Oktober 2017 Notulen Rapat Direksi
42. No.NT.042/DIRBM/17 6 November 2017 Notulen Rapat Direksi
43. No.NT.043/DIRBM/17 13 November 2017 Notulen Rapat Direksi
44. No.NT.044/DIRBM/17 20 November 2017 Notulen Rapat Direksi
45. No.NT.045/DIRBM/17 27 November 2017 Notulen Rapat Direksi
46. No.NT.046/DIRBM/17 4 Desember 2017 Notulen Rapat Direksi
65
47. No.NT.047/DIRBM/17 11 Desember 2017 Notulen Rapat Direksi
48. No.NT.048/DIRBM/17 18 Desember 2017 Notulen Rapat Direksi
49. No.NT.049/DIRBM/17 27 Desember 2017 Notulen Rapat Direksi
66
Lampiran 3 Data Training Dewan Komisaris dan Direksi
No
SEMESTER II TAHUN 2017
Judul Training Diikuti Oleh
1 Refreshment SMR : Workshop Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (PKK)
Achjadi Ranuwisadstra
2 Refreshment SMR : Bedah Laporan Profil Risiko Sebagai Alat Penilaian Manajemen Risiko
Lambock V. Nahattands
3 Refreshment SMR : Introduction to Dervatives & Financial Markets Darmadi Sutanto
4 Sharing Knowledge Penerapan APU & PPT Achjadi Ranuwisastra
5 Seminar IBEX 2017 : Peluang dan Tantangan Digitalisasi Sistem Perbankan Nasional dari Perspektif Pelaku dan Regulator
Yungky Setiawan
6 IDC Financial Services Forum Yungky Setiawan
7 Pelatihan Program Khusus (Fast Track) & Uji Kompetensi Program Khusus Sertifikasi Treasury Dealer
Martin Mulwanto
8 Workshop Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (PKK) Yuni Lastianto
9 SAP Hybris LIVE : Digital Summit YB. Hariantono
10 Refreshment SMR : Memahami Analisa Kredit Komersial Secara Komprehensif & Bagaimana Memitigasi Risikonya
Lay Diza Larantie
11 DBS Asian Insight : Financial Institutions Collaboration and Partnership in The Asian Market
Martin Mulwanto
12 Asia Pacifik Risk Executive Council (REC) & AP Secutity Summit Wiweko Probojakti
13 Refreshment SMR : Introduction to Derivatives & Financial Markets
Wiweko Probojakti
14 Refreshment SMR : Introduction to Derivatives & Financial Markets
Darmadi Sutanto
15 Visa asia Pacific Senior Client Council Kostaman Thayib
16 5th Executive Annual Gathering ASPI – Merangkul Ekonomi Digital yang Baru : Bertahan dan Berkembang
Kostaman Thayib
17 Digital Collaboration & Transformation Conference 2017 Lay Diza Larantie
18 The 3rd AdAsia Congress : Globalization Advancing New Possibilities
Madi Darmadi Lazuardi
19 Sunline Global Financial Summit 2017 YB. Hariantono
20 Seminar Pengembangan Manajemen Risiko Dalam Rangka Menghadapi Era Digitalisasi
YB. Hariantono
21 The 2nd Asia Pacific HR Forum : HR Innovations to Increase Corporate Performance
Yuni Lastianto
22 Seminar Penilaian Mutual Evaluation Review terhadap Indonesia oleh APG dan Penilaian Risiko Tindak Pidana Pencucian Uang & Tindak Pidana Pendanaan Terorisme di Indonesia
Yuni Lastianto
23 Workshop Kepatuhan Tahun 2017 dan Uji Sertifikasi Kepatuhan & AML Level 3
Yuni Lastianto
24 Seminar FKDKP : Arah Kebijakan APU & PPT serta Perlindungan Konsumen di Sektor Perbankan
Yuni Lastianto
25 Refreshment SMR : Indonesia Risk Management Outlook 2018 Indivara Erni
67
Lampiran 4. DOKUMEN PENDUKUNG KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE
A. Komite Audit
Memo Dinas Komite Audit
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. MD No.001/KABM/17 6 Januari 2017 Data Pendukung Komite Audit untuk Pelaporan GCG Tahun 2016
2. MD.No.002/KABM/17 11 Januari 2017 Evaluasi Terhadap Hasil Pelaksanaan Tugas IADT PT. Bank Mega Tbk. Periode Semester II Tahun 2016
3.
MD.No.003/KABM/17 3 Februari 2017 Evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran IADT PT. Bank Mega, Tbk
4. MD.No 004/KABM/17 24 Februari 2017 Telaahan Temuan Audit Kantor Cabang dan Cabang Pembantu periode bulan Januari 2017
5. MD.No 005/KABM/17 24 Maret 2017 Usulan Penunjukan KAP periode Tahun Buku 2017
6. MD.No.006/KABM/17 26 April 2017 Telaahan Temuan Audit Kantor Pusat dan Kantor Cabang Periode Bulan Januari - Maret 2017
7. MD.No.007/KABM/17 3 Mei 2017
Evaluasi Kesesuaian Laporan Keuangan PT. Bank Mega, Tbk dengan Standar Akuntansi untuk Posisi 31 Desember 2016 dan 31 Maret 2017
SEMESTER II 2017
8. MD.No.008/KABM/17 21 Juli 2017
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Internal dan Tindak Lanjut Direksi Atas Temuan Audit Internal dan Eksternal Semester I Tahun 2017
9. MD.No.009/KABM/17 9 Agustus 2017 Telahaan Temuan Audit Kantor Pusat dan Kantor Cabang Periode Bulan April - Juni 2017
10. MD.No.010/KABM/17 25 Oktober 2017 Telahaan Temuan Audit Kantor Pusat dan Kantor Cabang Periode Bulan Juli - September 2017
Notulen Rapat Komite Audit
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. No.NT.001/KABM/17 11 Januari 2017 Evaluasi Pelaksanaan Tindak Lanjut Direksi Atas Temuan Audit Internal dan eksternal Semester II Tahun 2016
2. No.NT.002/KABM/17 3 Februari 2017 Evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran IADT PT. Bank Mega, Tbk Tahun 2017
3. No.NT.003/KABM/17 24 Februari 2017 Telahaan Temuan Audit Kantor Cabang dan Cabang Pembantu periode bulan Januari 2017
4. No.NT.004/KABM/17 29 Maret 2017 Telahaan Temuan Audit Kantor Pusat Bidang Treasury, Audit Information Technology dan audit Kantor Cabang
68
periode bulan Februari 2017
5. No.NT.005/KABM/17 26 April 2017
Telahaan Temuan Audit Kantor Pusat Bidang Property & Facility Management, Audit Information Technology dan Audit Kantor Cabang periode bulan Maret 2017
6. No.NT.006/KABM/17 3 Mei 2017
Evaluasi Kesesuaian Laporan Keuangan PT. Bank Mega, Tbk. dengan Standar Akuntansi untuk Posisi 31 Desember 2016 dan 31 Maret 2017
7. No.NT.007/KABM/17 31 Mei 2017
Telahaan Temuan Audit Kantor Pusat Bidang SKNBI, BI SSSS, kredit MOJF, MMPJE dan Audit Kantor Cabang periode bulan April 2017
8. No.NT.008/KABM/17 16 Juni 2017
Telahaan Temuan Audit Kantor Pusat Bidang Kredit Korporsi dan kredit MOJF - Mitra Mega Finance Sidoarjo dan Audit Kantor Regional periode bulan Mei 2017
9. No.NT.009/KABM/17 21 Juni 2017
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Konsolidasi PT. Bank Mega, Tbk. dan Entitas Anak oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) 2016
SEMESTER II 2017
10. No.NT.010/KABM/17 21 Juli 2017
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Internal dan Tindak Lanjut Direksi ATas Temuan Audit Internal dan Eksternal Semeter I Tahun 2017
11. No.NT.011/KABM/17 9 Agustus 2017 Telahaan Temuan Audit Kantor Pusat Bidang Kredit dan Audit Kantor Regional Periode bulan Juni 2017
12. No.NT.012/KABM/17 6 September 2017 Evaluasi Laporan Audit selama bulan Juli 2017
13. No.NT.013/KABM/17 15 September 2017
Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Konsolidasi PT. Bank Mega, Tbk. dan Entitas Anak oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) 2016
14. No.NT.014/KABM/17 29 September 2017
Evaluasi Laporan Audit selama bulan Agustus 2017
15. No.NT.015/KABM/17 25 Oktober 2017 Evaluasi Laporan Audit bulan Juli - September 2017
16. No.NT.016/KABM/17 6 Desember 2017 Evaluasi Laporan audit bulan Oktober 2017
17. No.NT.017/KABM/17 22 Desember 2017 Evaluasi Laporan Audit bulan November 2017
18. No. NT. 001/KABM- EXT/17
22 Februari 2017 Evaluasi Hasil Audit External (EY) untuk Bank Mega Tahun Buku 2016
19. No. NT. 002/KABM- EXT/17
22 September 2017
Preliminary Meeting dengan Audit External (EY) untuk Pelaksanaan Audit Tahun Buku 2017
69
B. Komite Pemantau Risiko Memo Dinas Komite Pemantau Risiko
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. MD.No. 001/KPRBM/17 6 Januari 2017 Data Pendukung Komite Pemantau Risiko untuk Pelaporan GCG Tahun 2016
2. MD.No. 002/KPRBM/17 6 Januari 2017 Evaluasi Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Risiko Semester II/2016
3. MD.No. 003/KPRBM/17 3 Maret 2017 Evaluasi Risk Profile Tw IV/2016
4. MD.No. 004/KPRBM/16 7 Juni 2017 Evaluasi Risk Profil Triwulan I/2017
SEMESTER II 2017
5. MD.No.005/KPRBM/2017 2 Agustus 2017 Evaluasi Pelaksanaan Risk Management Semester I/2017
6. MD.No.006/KPRBM/2017 30 Agustus 2017 Evaluasi Profil Risiko Triwulan II/2017
7. MD.No.007/KPRBM/17 15 November 2017
Evaluasi Profil Risiko Triwulan III/2017
Notulen Rapat Komite Pemantau Risiko
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. No.NT.001/KPRBM/17 17 Februari 2017 Evaluasi Risk Profil TW IV/2016
2. No.NT.002/KPRBM/17 1 Maret 2017 Ringkasan Pemantauan Risiko Kredit Tahun 2016
3. No.NT.003/KPRBM/17 24 Mei 2017 Evaluasi Risk Profile TW I/2017
SEMESTER II 2017
4. No.NT.004/KPRBM/17 21 Juli 2017 Evaluasi Pelaksanaan Risk Managemnet Semester I/2017
5. No.NT.005/KPRBM/17 16 Agustus 2017 Evaluasi Profil Risiko Risiko TW II/2017
6. No.NT.006/KPRBM/17 8 November 2017 Evaluasi Profil Risiko TW III/2017
70
C. Komite Remunerasi dan Nominasi
Memo Dinas Komite Remunerasi dan Nominasi
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. No.MD.001/KRNBM/17 6 Januari 2017 Data Pendukung Komite Remunerasi dan Nominasi untuk Pelaporan GCG Tahun 2016
2. No.MD.002/KRNBM/17 1 Maret 2017 Rekomendasi Pengangkatan Dewan Komisaris Dalam RUPS Tahun 2017
3. No.MD.003/KRNBM/17 14 Maret 2017 Rekomendasi Honorarium dan Tunjangan Lainnya Anggota Dewan Komisaris dan Narasumber Pt. Bank Mega, Tbk Tahun 2017 (Confidential)
4. No.MD.004/KRMBM/17 14 Maret 2017 Rekomendasi Gaji Dan Tunjangan Lainnya Anggota Direksi PT. Bank Mega, Tbk. Tahun 2017
5. No.MD.005/KRNBM/17 15 Juni 2017 Rekomendasi Anggota Independen Komite Pemantau Risiko
SEMESTER II 2017
6. No.MD.006/KRNBM/17 7 Agustus 2017 Laporan Hasil Evaluasi Kebijakan Remunerasi Semeter 1 Tahun 2017
7. No.MD.007/KRNBM/17 5 Oktober 2017 Rekomendasi Pengangkatan Komisaris Utama dan Susunan Anggota Direksi PT. Bank Mega Tbk. Pada RUPSLB November 2017
Notulen Rapat Komite Remunerasi & Nominasi
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. No.NT.001/KRNBM/17 1 Maret 2017 Pengangkatan Kembali Dewan Komisaris dalam RUPS PT. Bank Mega, Tbk. Tahun 2017
2. No.NT.002/KRNBM/17 14 Maret 2017 Usulan Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi
3. No.NT.003/KRNBM/17 15 Juni 2017 Usulan Anggota Independen Komite Pemantau Risiko
SEMESTER II 2017
4. No.NT.004/KRNBM/17 7 Agustus 2017 Evaluasi Kebijakan Remunerasi Semester I 2017
5. No.NT.005/KRNBM/17 5 Oktober 2017 Pengangkatan Komisaris Utama dalam RUSPLB November 2017
71
Lampiran 5. DAFTAR SURAT EDARAN DIREKSI DAN SURAT KEPUTUSAN DIREKSI TERKAIT KEBIJAKAN PENDUKUNG PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO
No No Dokumen Tanggal Perihal 1. No.SE.193/DIRBM/16 6 Oktober 2016 Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik
2. No.SK.082/DIRBM/16 23 Februari 2016 Kebijakan Manajemen Risiko Hukum
3. No.SK.209/DIRBM/16 25 November 2016 Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi
4. No.SK.140/DIRBM/16 30 Mei 2016 Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan
5. No.SK.100/DIRBM/17 24 Juli 2017 Kebijakan Manajemen Risiko Kredit
6. No.SK.138/DIRBM/16 27 Mei 2016 Kebijakan Manajemen Risiko Pasar
7. No.SK.153/DIRBM16 29 Juni 2016 Kebijakan Manajemen Risiko Operasional
8. No.SK.084/DIRBM/16 24 Februari 2016 Kebijakan Manajemen Risiko Likuiditas
9. No.SK.150/DIRBM/15 18 Desember 2015 Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi
10. No.SK.034/DIRBM/16 29 Januari 2016 Kebijakan Manajemen Permodalan Terintegrasi
11. No.SK.100/DIRBN/16 30 Maret 2016 Penunjukan Sekretariat dan Satuan Kerja Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
12. No.SK.058/DIRBM/17 9 Mei 2017 Kebijakan Rekonsiliasi Transaksi Intra Grup Mega Corpora
13. No.SK.107/DIRBM/17 31 Agustus 2017 Kebijakan Risk Limit Bank Mega
14. No.SK.124/DIRBM/17 25 Oktober 2017 Limit Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Mekanisme Pemantauan Sektor Ekonomi
15. No.SE.127/DIRBM/17 18 Juli 2017 Pedoman Kerja ATMR Kredit -
Standardized Approach
16. No.SE.143/DIRBM-CPPD/16 20 Juni 2016 Pedoman Kerja Perhitungan Interest Rate Risk In Banking Book (IRRBB)
17. No.SE.216/DIRBM-CPPD/17 27 November 2017 Pedoman Perhitungan Risiko Kredit Pada Transaksi Derivatif Dalam Rangka Perhitungan BMPK
18. No.SK.105/DIRBM/16 7 April 2016 Komite Manajemen Risiko
19. No.SE.117/DIRBM-RIMG/13 3 Septemebr 2013
Pedoman Perhitungan ATMR Risiko
Operasional berdasarkan Pendekatan
Indikator Dasar (PID)
20. No.SK.111/DIRBM/16 15 April 2016 Pedoman Kerja Stress Test
21. No.SE.106/DIRBM-RIMG/13 1 Agustus 2013 Pedoman Kerja Aktiva Tertimbang
Menurut Risiko Pasar
22. No.SK.131/DIRBM/16 11 Mei 2016 Kebijakan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) sesuai Profil Risiko
23. No.SE.069/DIRBM-CPPD/17 26 april 2017 Pedoman Penyusunan Profil Risiko
24. No.SE.093/DIRBM-CPPD/16 20 April 2016 Penetapan Cut Off Application Scores
dan Credit Limit Assignment
25. No.SE.050/DIRBM-CPPD/16 1 Maret 2016 Penetapan Cut Off Behavior Scores
Dalam Kartu Kredit
26. No.SK.024/DIRBM/17 6 Maret 2017 Kebijakan Penggunaan Scoring
Processing Kart Kredit
27. No.SK.018/DIRBM/17 27 Februari 2017 Kebijakan Risk Tolerance, Wewenang
Deviasi Pda proses Pemberian Kartu
72
Kredit
28. No.SK.133/DIRBM/16 13 Mei 2016 Komite Kredit Bank Mega
29. No.SK.152/DIRBM/16 29 Juni 2016 Batas Wewenang Memutus Kredit
Direktorat Credit Card & Personal Loan
30. No.SK.091/DIRBM-RIMG/12 7 Mei 2012 Kewenangan Penandatangan Kredit
31. No.SK.367/DIRBM-RIMG/13 30 Oktober 2013 Risk Statement, Risk Appetite, Risk
Tolerance dan Risk Culture PT. Bank
Mega, Tbk
32. No.SK.132/DIRBM/17 29 November 2017 Buku Pedoman Penurunan Nilai Kredit
33. No.SK.128/DIRBM17 13 November 2017 Kewenangan Pejabat di Bidang
Perkreditan
34. No.SK.115/DIRBM/17 25 September 2017
Pembentukan Tim Validasi Model dalam
Satuan Kerja Manajemen Risiko
35. No.SE.182/DIRBM-CPPD/17 29 September 2017
Mekanisme Tools Trigger & Action untuk
Risk Limit Kredit
36. No.SK.110/DIRBM/17 19 September 2017
Batas Wewenang Memutus Kredit
Regional Head untuk Segmen Kart
Kredit
73
Lampiran 6. DAFTAR SURAT EDARAN DIREKSI DAN SURAT KEPUTUSAN DIREKSI TERKAIT KEBIJAKAN PERKREDITAN YANG DITERBITKAN PADA TAHUN 2017
No No Dokumen Tanggal Perihal
SEMESTER I 2017
1. No.SE. 001/DIRBM-CPPD/17 3 Januari 2017 Pembuatan Memorandum Keputusan Kredit (MKK)
2. No.SE. 003/DIRBM-CPPD/17 4 Januari 2017 Mega Groserindo Card
3. No.SE. 004/DIRBM-CPPD/17 5 Januari 2017 Kebijakan Agensi Penagihan Eksternal
4. No.SE. 010/DIRBM-SMCR/17 10 Januari 2017 Ketentuan Insentif Regular Credit Collection & Remedial Direktorat Risk Bank Mega
5. No.SE. 011/DIRBM-SMAR/17 10 Januari 2017 Ketentuan Insentif Regular Asset Recovery Direktorat Risk Bank Mega
6. No.SE. 012/DIRBM-CPPD/17 20 Januari 2017 Penggunaan System E-Dokumen
7. No.SE. 014/DIRBM-CPPD/17 23 Januari 2017 Kartu Kredit Supplement dan Add On Basic
8. No.SK. 003/DIRBM/17 26 Januari 2017 Komite Produk dan Proses Penerbitan Produk atau Aktivitas Baru
9. No.SK. 006/DIRBM/17 30 Januari 2017 Kebijakan Pemberian Fasilitas Kredit Back to Back (BTB)
10. No.SK. 015/DIRBM-CPPD/17 24 Januari 2017 Ketentuan Mega Factoring Financing
11. No.SE. 026/DIRBM-CPPD/17 2 Februari 2017 Ketentuan Kartu Kredit Karyawan Bank Mega
12. No.SE. 029/DIRBM-CPPD/17 8 Februari 2017 Instruksi Kerja Pembukaan Aplikasi Loan dan Link Account Pada Host
13. No.SE. 031/DIRBM-CPPD/17 14 Februari 2017 Kebijakan Operasional Kartu Kredit Karyawan CT Corpora
14. No.SK. 016/DIRBM/17 24 Februari 2017 Kewewnangan Pejabat di Bidang Perkreditan
15. No.SK. 018/DIRBM/17 27 Februari 2017 Kebijakan Risk Tolerance dan Wewenang Deviasi Pada Proses Pemberian Kartu Kredit Bank Mega
16. No.SK. 022/DIRBM/17 28 Februari 2017 Kebijakan Penambahan / Top Up Fasilitas Kredit UKM
17. No.SK. 024/DIRBM17 6 Maret 2017 Kebijakan Penggunaan Scoring Processing Kartu Kredit
18. No.SK. 025/DIRBM/17 7 Maret 2017 Kebijakan Sistem Informasi Debitur (SID)
19. No.SE. 042/DIRBM-CPPD/17 7 Maret 2017 Ketentuan Pengambilan Dana Tunai Atas Penagihan dan Penyetoran Angsuran/ Tunggakan Debitur
20. No.SK. 027/DIRBM/17 20 Maret 2017 Pencabutan Ketentuan Denda Keterlambatan Pembayaran Angsuran Kredit Usaha Kecil (KUK)
21. No.SE. 043/DIRBM-CPPD/17 23 Maret 2017 Standar Prosedur Operasi Pemberian Fasilitas Kredit Back to Back
22. No.SE. 046/DIRBM-CPPD/17 27 Maret 2017
Proses Permohonan Pengurangan/ Penghapusan Denda Keterlambatan Pembayaran Kewajiban (Angsuran) Segmen UKM (KUK dan KUM) dan Konsumer
23. No.SK. 041/DIRBM/17 30 Maret 2017 Segmentasi Kredit Bank Mega
74
24. No.SE. 049/DIRBM-CPPD/17 30 Maret 2017 Ketentuan Penagihan Tunggakan Kartu Kredit
25. No.SE. 056/DIRBM-CPPD/17 30 Maret 2017 Pengelolaan account Kredit UKM dan Konsumer
26. No.SE. 060/DIRBM-CPPD/17 3 April 2017 Ketentuan Pengembalian Dana (Refund) dan Pengalihan Pembayaran (Switch Payment) Kartu Kredit Bank Mega
27. No.SE. 061/DIRBM-CPPD/17 4 April 2017 Ketentuan Produk Impor
28. No.SE. 062/DIRBM-CPPD/17 4 April 2017
Ketentuan Pemberian Fasilitas Transaksi Valuta Asing (Forex Line) dan Trading Surat Berharga (Bonds Trading Line) Kepada Nasabah Non Perorangan Non Bank
29. No.SK. 052/DIRBM/17 11 April 2017 Kebijakan BI Checking
30. No.SE. 066/DIRBM-CPPD/17 11 April 2017 Prosedur BI Checking
31. No.SK. 054/DIRBM/17 20 April 2017 Kebijakan Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio)
32. No.SK. 057/DIRBM/17 27 April 2017 Kebijakan Risk Limit Bank Mega
33. No.SK. 069/DIRBM-CPPD/17 26 April 2017 Pedoman Penyusunan Profil Risiko
34. No.SE. 071/DIRBM-CPPD/17 28 April 2017 Pemeliharaan Saldo dan Rekonsiliasi Setemen Visa/ Mastercard
35. No.SE. 072/DIRBM-CPPD/17 28 April 2017 Ketentuan Billing Statement, E-Statement dan Solo Mailing Kartu Kredit Bank Mega
36. No.SE. 074/DIRBM-CPPD/17 2 May 2017 Ketentuan Mega Wholesale Secured Card dan Mega Groserindo Secured Card
37. No.SE. 089/DIRBM-CPPD/17 22 May 2017 Ketentuan Mega Factoring Financing
38. No.SE. 095/DIRBM-CPPD/17 26 May 2017 Penginputan Suku Bunga Kredit Umum pada Loan System
39. No.SK. 067/DIRBM/17 30 May 2017 Limit pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi & Mekanisme Pemantauan Sektor Ekonomi
40. No.SK. 072/DIRBM/17 12 Juni 2017 Pedoman Penyusunan Profil Risiko Terintegrasi
41. No.SK. 077/DIRBM/17 15 Juni 2017 Kewenangan Pejabat di Bidang Perkreditan
42. No.SK. 078/DIRBM/17 15 Juni 2017 Ketentua Pelunasan Dipercepat Fasilitas Kredit
43. No.SK. 080/DIRBM/17 16 Juni 2017 Kebijakan Stress Test Terintegrasi
44. No.SE. 120/DIRBM-CPPD/17 19 Juni 2017 Ketentuan Administrasi Kartu Kosong, Pencetakan, Pengiriman dan Penghancuran Kartu Kredit
SEMESTER II 2017
45. No.SK. 096/DIRBM/17 10 Juli 2017 Kebijakan Restrukturisasi Kredit
46. No.SK. 097/DIRBM/7 10 Juli 2017 Komite Restrukturisasi Kredit
47. No.SE. 127/DIRBM-CPPD/17 10 Juli 2017 Pedoman Penyusunan Laporan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit - Standardized Approach
48. No.SE. 128/DIRBM-CPPD/17 10 Juli 2017 Ketentuan Pengelolaan Portofolio Kredit
49. No.SK. 098/DIRBM/17 13 Juni 2017 Kebijakan Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah
50. No.SK. 099/DIRBM/17 13 Juli 2017 Buku Pedoman Penilai Agunan PT. Bank Mega, Tbk
75
51. No.SK. 132/DIRBM-CPPD/17 17 Juli 2017 Proses dan Prosedur Restrukturisasi Kredit
52. No.SK. 100/DIRBM/17 24 Juli 2017 Kebijakan Manajemen Risiko Kredit
53. No.SK. 140/DIRBM-CPPD/17 31 Juli 2017 Ketentuan Penanganan Cardhoder di Cabang melalui Inbound Branch Helpdesk
54. No.SK. 145/DIRBM-CPPD/17 10 Agustus 2017 Mekanisme Persetujuan Kredit Wewenang Regional dan Kantor Pusat
55. No.SK.103/DIRBM/17 14 Agustus 2017 Kebijakan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)
56. No.SK.155/DIRBM-CPPD/17 30 Agustus 2017 Ketentuan Transaksi Surat Berharga
57. No.SK. 107/DIRBM/17 31 Agustus 2017 Kebijakan Risk Limit Bank Mega
58. No.SE. 157/DIRBM-CPPD/17 4 September 2017 Transaksi Valauta Asing terhadap Rupiah antara Bank dengan Pihak Domestik dan/atau Pihak Asing
59. No.SE. 160/DIRBM-CPPD/17 6 September 17 Mega Travel Card
60. No.SE. 161/DIRBM-CPPD/17 6 September 2017 Ketentuan Layanan Instant Issuance
61. No.SE. 162/DIRBM-CPPD/17 11 September 2017 Surat Pernyataan Penerapan Prinsip Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) di Bidang Perkreditan
62. No.SE. 165/DIRBM-CPPD/17 12 September 2017 Ketentuan Produk Ekspor
63. No.SK. 111/DIRBM/17 19 September 2017 Kebijakan Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
64. No.SE. 182/DIRBM-CPPD/17 29 September 2017 Mekanisme Tools Trigger & Action untuk Risk Limit - Kredit
65. No.SE. 186/DIRBM-CPPD/17 4 Oktober 2017 Ketentuan Aktivasi Kartu Kredit
66. No.SE.190/DIRBM-CPPD/17 16 Oktober 2017 Kebijakan Operasional Mega Credit Card Mobile
67. No.SE. 192/DIRBM-CPPD/17 19 Oktober 2017 Sentralisasi Legal Terkait Proses Pengikatan Kredit di Kantor Cabang
68. No.SK. 124/DIRBM/17 25 Oktober 2017 Limit Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi & Mekanisme Pemantauan Sektor Ekonomi
69. No.SE. 198/DIRBM-CPPD/17 30 Oktober 2017 Ketentuan Penggunaan Sistem E-Document
70. No.SE.199/DIRBM-CPPD/17 30 Oktober 2017 Ketentuan Pemberian Fasilitas Kredit dengan Agunan Tunai
71. No.SE. 200/DIRBM-CPPD/17 30 Oktober 2017 Ketentuan dan Prosedur Pemberian Fasilitas Kredit to Back
72. No.SE. 206/DIRBM-CPPD/17 8 November 2017 Ketentuan Data Maintenance Kartu Kredit
73. No.SE. 207/DIRBM-CPPD/17 8 November 2017
Pedoman Penyusunan Laporan Penyelenggraan Kegiatan Alat Pembayaran menggunakan Kartu (APMK) dan Uang Elektronik
74. No.SK. 128/DIRBM/17 13 November 2017 Kewenangan Pejabat di Bidang Perkreditan
75. No.SE. 213/DIRBM-CPPD/17 21 November 2017 Ketentuan Penggunaan Jasa Notaris/PPAT
76. No.SE. 216/DIRBM-CPPD/17 27 November 2017 Pedoman Perhitungan Risiko Kredit pada Transaksi Derivatif dalam Rangka Perhitungan BMPK
77. No.SE. 218/DIRBM-CPPD/17 28 November 2017 Ketentuan Persyaratan dan Proses Aplikasi Kartu Kredit
76
78. No.SK. 130/DIRBM/17 16 November 2017 Matriks Kewenangan Pengeluaran Biaya Program, Penghapusan Biaya, dan Diskomn Credit card & Personal Loan
79. No.SK. 131/DIRBM/17 29 November 2017 Buku Perkreditan Bank Mega
80. No.SK. 132/DIRBM/17 29 November 2017 Buku Pedoman Penurunan Nilai Kredit
81. No.SE. 225/DIRBM-CPPD/17 6 Desember 2017 Ketentuan Dokumentasi Arsip Kredit
82. No.SE. 227/DIRBM-CPPD/17 7 Desember 2017 Ketentuan Pelunasan Fasilitas Kredit (Non Kartu Kredit)
83. No.SE. 232/DIRBM-CPPD/17 11 Desember 2017 Ketentuan Kode Pemblokiran Kartu Kredit
77
Lampiran 7. DAFTAR ACTION PLAN/PROGRESS PENGKINIAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR AKTIVITAS BANK (KO-SOP)
No Kebijakan dan Prosedur Target Date Keterangan
1. Ketentuan Obligasi Republik Indonesi (ORI) sebagai Agunan Kredit
31 Desember 2017 On Progress
2 Ketentuan Pencairan Kredit 31 Desember 2017 On Progress
3. Ketentuan Transaksi Letter of Credit (L/C) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
31 Desember 2017 On Progress
4.
Pengangana Permintaan Informasi, Perubahan dan Pengaduan Terkait Kartu Kredit Bank Mega melalui CCPL Customer Service (CS) Spoke
31 Januari 2018 On Progress
5. Ketentuan Pemberian Kartu Kredit Bank Mega atas Dasar Jaminan Simpanan Deposito dan Hold Tabungan
31 Januari 2018 On Progress
78
Lampiran 8 MEMO DINAS PEMBINAAN YANG DITERBITKAN OLEH DIREKTUR KEPATUHAN
No No Dokumen Tanggal Perihal
1. No.MD.025/DIR-CHC/17 7 Maret 2017 Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Funding di KC dan KCP berdasarkan Hasil Temuan Audit Bulan Oktober sd Desember 2016
2. No.MD.026/DIR-CHC/17 7 Maret 2017 Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Operasional di KC dan KCP berdasarkan Hasil Temuan Audit Bulan Oktober sd Desember 2016
3. No.MD.027/DIR-CHC/17 7 Maret 2017
Pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian dan Penerapan GCG dalam Aktivitas Perkreditan (segmen Retail & Komersial) di Kantor Cabang Berdasarkan Hasil Temuan Audit dari Internal Audit (IADT) Bulan Oktober sd Desember 2016 (11 Kantor Cabang)
4. No.MD.028/DIR-CHC/17 7 Maret 2017
Pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian dan Penerapan GCG dalam Aktivitas Perkreditan (segmen UKM-KUK) di Kantor Cabang Berdasarkan Hasil Temuan Audit dari Internal Audit (IADT) Bulan Oktober sd Desember 2016 (4 Kantor Cabang)
5. No.MD.005/DIR-CHC/17 15 Juni 2017
Pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian dan Penerapan GCG dakam Aktivitas Perkreditan (segmen Retail & Komersial dan SME) di Kantor Cabang Berdasarkan Hasil Temuan Audit dari Internal Audit (IADT) Bulan Januari sd Maret 2017 (10 Kantor Cabang)
6. No.MD.056/DIR-CHC/17 15 Juni 2017 Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Funding di KC dan KCP berdasarkan Hasil Temuan Audit Bulan Januari sd Maret 2017
7. No.MD.057/DIR-CHC/17 15 Juni 2017 Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Operasional di KC dan KCP berdasarkan Hasil Temuan Audit Bulan Januari sd Maret 2017
8. No.MD.084/DIR-CHC/17 19 Desember 2017
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Penerapan APU & PPT, Pelayanan Pengaduan Nasabah dan Perlindungan Konsumen, Strategi Anti Fraud serta SDM dan Pelatihan
9. No.MD.085/DIR-CHC/17 19 Desember 2017
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Funding di KC dan KCP berdasarkan Hasil Tenmuan Bulan Audit Bulan Juli sd September 2017
10. No.MD.086/DIR-CHC/17 19 Desember 2017
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas IT di KC dan KCP berdasarkan Hasil Temuan Audit Bulan September 2017
11. No.MD.087/DIR-CHC/17 19 DEsember 2017
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan dan Prinsip Kehati-hatian dalam AKtivitas Operasional di KC dan KCP berdasarkan Hasil Temuan Audit Bulan Juli sd September 2017
12. No.MD.088/DIR-CHC/17 19 Desember 2017
Pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian dan Penerapan GCG dalam AKtivitas Perkreditan (segmen Retai dan Komersial) di KC dan KCP Berdasarkan Hasil Temuan Audit dari Internal Audit (IADT) Bulan Juli sd September 2017