LAPORAN PENGUKURAN

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metrologi pengukuran sangat dibutuhkan dalam dunia industri, guna mendapatkan dimensi yang baik dari komponen yang akan dibuat. Berbagai jenis komponen yang dihasilkan oleh alat perkakas sangat beragam, dari jenis material, bentuk profil, serta ukuran. Pada komponen dengan ukuran kecil akan sulit mendapatkan dimensinya. Maka dibutuhkan alat ukur yang mampu mengukur benda dengan dimensi kecil. Profil proyektor memiliki prinsip kerja optik yang berguna untuk melakukan pantulan cahaya ini akan tampak besar pada layar, dengan demikian apabila ada benda yang menghalangi cahaya maka sebahagian cahaya akan tidak tampak pada layar buram. Dan itu adalah bayangan dari benda tersebut. Bayangan yang besar tersebut dapat dengan mudah diukur dengan perandingan yang sesuai dengan benda aslinya. 1.2 Tujuan Praktikum Pada pelaksanaan praktikum dilaboratorium pengukuran bahan yang didasari oleh teori yang telah dipelajari, bertujuan untuk : 1. Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar mengenai profil proyektor.

description

pengukuran benda

Transcript of LAPORAN PENGUKURAN

Page 1: LAPORAN PENGUKURAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metrologi pengukuran sangat dibutuhkan dalam dunia industri, guna mendapatkan

dimensi yang baik dari komponen yang akan dibuat. Berbagai jenis komponen yang dihasilkan

oleh alat perkakas sangat beragam, dari jenis material, bentuk profil, serta ukuran. Pada

komponen dengan ukuran kecil akan sulit mendapatkan dimensinya. Maka dibutuhkan alat ukur

yang mampu mengukur benda dengan dimensi kecil.

Profil proyektor memiliki prinsip kerja optik yang berguna untuk melakukan pantulan

cahaya ini akan tampak besar pada layar, dengan demikian apabila ada benda yang menghalangi

cahaya maka sebahagian cahaya akan tidak tampak pada layar buram. Dan itu adalah bayangan

dari benda tersebut. Bayangan yang besar tersebut dapat dengan mudah diukur dengan

perandingan yang sesuai dengan benda aslinya.

1.2 Tujuan Praktikum

Pada pelaksanaan praktikum dilaboratorium pengukuran bahan yang didasari oleh teori

yang telah dipelajari, bertujuan untuk :

1. Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar mengenai profil proyektor.

2. Mahasiswa dapat menggunakan profil proyektor dengan prosedur yang benar, dari hasil yang

didapatkan mahasiswa mampu mendapatkan ukuran benda ukur.

3. Mahasiswa dapat mengukur benda kerja.

4. Dalam pengukuran yang berulang mahasiswa dapat mengetahui perbedaan-perbadaan hasil

yang di dapatkan.

5. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengukuran yang didapat dan dapat mengetahui berapa

besar persentasi kesalahan dalam beberapa kali pengukuran.

6. Untuk melatih disiplin dan tanggung jawab kepada mahasiswa.

Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan juga dapat memperluas

wawasannya tentang perlunya suatu proses pengukuran yang baik pula. Kualitas suatu produk

Page 2: LAPORAN PENGUKURAN

yang dihasilkan dapat diketahui dengan cara mengukurnya, sehingga pengukuran yang baik akan

digunakan sebagai alat control yang baik untuk mengontrol suatu produk yang di hasilkan.

1.3 Alat-Alat yang Digunakan

Dalam pelaksanaan praktikum profil proyektor alat-alat yang digunakan adalah :

1. Proyektor 10x dan 25x

Digunakan sebagai pemroyeksi cahaya agar tampak jelas di layar buram.

2. Profil Proyektor

Alat ukur yang yamg mampu mengukur benda ukur berdimensi kecil.

3. Alat bantu

1.4 Benda Ukur

Benda ukur yang digunakan pada praktikum profil proyektor adalah : 1. Baut2. V-Block3.

1.5 Pelaksanaan Praktikum

Dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan profil proyektor terdapat beberapa

prosedur yang harus diperhatikan agar praktikum berjalan dengan baik.

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Lensa pembesaran 10x di pasang pada profil proyektor.

3. Benda ukur diletakkan diatas meja proyektor.

4. Switch 2ertical2 dihidupkan, yang teridiri atas :

1. switch lampu utama (lampu sumber cahaya),

2. switch lampu sorot fleksibel,

3. switch angle vernier (alat ukur sudut).

5. Atur posisi benda ukur agar dapat dengan mudah dilihat pada layar buram.

6. Atur 2erti bayangan benda ukur dengan menggerakkan proyektor maju atau mundur sampai

bayangan benda ukur didapatkan 2erti yang terbaik.

Page 3: LAPORAN PENGUKURAN

7. Alat ukur (vernier gerakan horizontal meja,dan vernier gerakan 3ertical meja) dihidupkan dan

lakukan kalibrasi dengan menekan tombol reset pada alat ukur, sehingga alat ukur menunjukkan

nilai 0.

8. Lakukan pengukuran benda ukur dengan menggerakkan meja eretan X axis fine assembly dan

meja eretan Y axis fine assembly. Untuk pengukuran sudut dapat dilakukan dengan memutar

skala piringan yang terdapat pada layar.

9. Catat hasil pengukuran.

10. Apabila pengukuran telah selesai dilaksanakan, gunakan lensa pembesaran 25x untuk

mengukur benda kerja yang sama, langkah pengukuran mengikuti prosedur nomor 3 sampai

nomor 9.

11. Dari kedua mengukuran, lakukan perbandingan dengan mencari persentasi kesalahan dan

analisa dari semua hasil yang didapatkan.

Page 4: LAPORAN PENGUKURAN

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Profil Proyektor

Sudut diantara dua permukaan objek ukur dapat diukur melalui bayangan yang terbentuk melalui

kaca buram pada proyektor profil. Setelah bayangan difokuskan (diperjelas garis tepinya) dengan cara

mengatur letak benda ukur didepan lensa kondensor proyektor profil. Sudut kedua tepi bayangan yang

akan ditentukan besarnya dapat diukur dengan memilih salah satu dari dua cara berikut ini.

Cara pertama :

Salah satu garis silang pada kaca buram dibuat berhimpit dengan salah satu tepi bayangan,

dengan cara menggerakkan meja (dimana benda ukur dilatakkan) kekiri atau kekanan, keatas atau

kebawah. Dan dengan memutar piringan kaca buram (garis silang). Setelah garis berhimpit pada tepi

bayangan, kemiringan garis silang dibaca pada skala piringan dengan bantuan skala nonius. Kemudian

proses diulang sampai garis bersangkutan berhimpit dengan tepi bayangan yang lain. Pembacaan skala

piringan dilakukan lagi. Dengan demikian sudut yang dicari adalah merupakan selisih dari pembacaan

yang pertama dan yang kedua.

Cara kedua :

Dengan memakai pola atau gambar beberapa harga sudut. Suatu pola transparan berupa

kumpulan beberapa sudut dengan harga tertentu dapat dipasang pada kaca buram. Besar sudut objek ukur

(kedua tepi bayangan) dapat ditentukan dengan membandingkan pada gambar sudut tersebut sampai

ditemukan sudut yang paling cocok.

Biasanya cara yang pertama lebih mudah dilaksanakan sedangkan cara kedua lebih sering dipakai

untuk memeriksa toleransi sudut, yaitu dengan membuat gambar transparan dari sudut beserta daerah

toleransinya. (daerah toleransi dapat diperjelas karena bayangan benda ukur telah diperbesar sesuai

dengan pembesaran yang dikehendaki, Misalnya : 25x, 50x, 100x).

Untuk melihat lebih jelas mengenai profil proyektor, dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Page 5: LAPORAN PENGUKURAN

Gambar 2.1 Profil Proyektor

Profil proyektor memiliki prinsip kerja pengubah opto-mekanik (gabungan sistem optik dan

sistem mekanik). Sistem mekanik pada profil proyektor terdapat pada meja ukur. Gerakan dari X axis fine

motion assembly bergerak meja searah sumbu X (horizontal), dan gerakan Y axis fine motion assembly

menggerakkan meja searah sumbu Y (vertikal). Sistem optik yang terdapat pada profil proyektor terdapat

pada lampu yang memberi bayangan pada kaca buram. Cara kerja optik pada profil proyektor ialah berkas

cahaya dari lampu diarahkan oleh kondensor menuju objek yang diletakkan diantara kondensor dan

proyektor. Karena benda ukur tidak tembus cahaya, jadi hanya sebagian berkas cahaya yang diteruskan

dan diproyeksikan kelayar buram. Sehingga bayangan benda ukur yang gelap dengan latar belakang yang

terang.

Page 6: LAPORAN PENGUKURAN

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Profil Proyektor

Pemeriksaan bayangan benda ukur (pengukuran atau perbandingan dengan contoh bentuk

standar) Dilakukan dari balik layar yang terbuat dari kaca buram. Seperti halnya pada mikroskop , benda

ukur dicekam pada meja geser (Koordinat X-Y) sehingga bayangan benda ukur dapat digerakkan relatif

terhadap garis silang yang terdapat pada layar. Jarak yang ditempuh oleh gerakan bayangan dapat dibaca

pada skala kepala micrometer dengan meja posisi di gerakkan ; arah x dan/atau y.

Alat ukur proyector profil jenis CNC dilengkapi system kontrol gerakan meja. Bayangan

digerakkan digerakkan secara otomatik sesuai dengan program pengukuran yang dibuat khusus untuk

suatu benda ukur. Serupa dengan mesin ukur CNC (CMM; coordinate measuring machine) atau mesin

perkakas CNC, system kontrol gerakan meja memanfaatkan motor servo dan alat ukur jarak ( inductocyn

atau encoder). Dalam hal ini sensor jenis fotosel ditempelkan pada kaca buram untuk mendeteksi saat

pemulaian dan/atau pengakhiran perhitungan jarak gerak bayangan.

2.2 Bagian-bagian Profil Proyektor

Pada profil proyektor terdapat beberapa komponen penting yang digunakan dalam pengukuran.

1. Lampu (lamp)

Page 7: LAPORAN PENGUKURAN

Lampu diposisikan dibagian depan profil proyektor yang mengarah ke proyektor. Dan terdapat

kondensor agar cahaya dapat diarahkan ke proyektor. Lampu digunakan sebagai sumber cahaya pada

sistem optiknya.

Gambar 2.3 Lampu

2. Proyektor (projector)

Proyektor digunakan untuk memproyeksikan cahaya kecermin lalu diteruskan kelayar. Proyektor

memiliki pembesaran yang beragam, yaitu 10x, 25x, 50x, dan 100x.

Gambar 2.4 Proyektor

3. Layar (screen)

Layar adalah penerima cahaya yang telah diproyeksikan oleh proyektor. Pada layar terdapat garis

silang untuk memposisikan bayangan benda ukur. piringan layar dapat diputar 360o untuk dapat membaca

sudut bayangan.

Page 8: LAPORAN PENGUKURAN

Gambar 2.5 Layar

4. Eretan X,Y, dan Meja

Eretan ini terdapat pada meja, digunakan untuk menggerakkan meja searah vertikal untuk eretan

X, dan searah horizontal untuk eretan Y. Meja digunakan sebagai dudukan benda ukur. meja diposisikan

di antara kondensor dengan proyektor.

( Eretan X ) ( Eretan Y ) ( Meja )

5. Alat ukur

Pada profil proyektor digunakan tiga alat ukur yang berjenis vernier digital untuk membaca

panjang, lebar, tinggi, dan sudut. Ketiga alat ukur ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 9: LAPORAN PENGUKURAN

A B C

Gambar 2.7 Alat ukur (A) Sudut, (B) Vertikal, (C) Horizontal

6. Switch

Terdapat tiga switch pada profil proyektor, yaitu : switch lampu utama, switch angle vernier, dan

switch lampu sorot fleksibel. Yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

A B C

Gambar 2.8 Switch (A) angle vernier, (B) lampu utama, (C) lampu sorot

7. Alat bantu

Apabila pengukuran memiliki dimensi yang sangat kecil maka benda ukur akan di klem yang

berupa cermin dengan klem pada sisinya.

Page 10: LAPORAN PENGUKURAN

Gambar 2.9 Alat bantu

Page 11: LAPORAN PENGUKURAN

BAB III

DATA PENGAMATAN & ANALISA

Data Pengamatan Pada Baut Ulir

Analisa :

Data Pengamatan Pada V-Block

Analisa :

Page 12: LAPORAN PENGUKURAN

BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan :

Profil proyektor sangat mempermudah saya untuk dapat mengukur benda ukur yang

berdimensi kecil. Benda ukur tersebut dapat saya ukur dengan cara menyorotkan cahaya ke

benda ukur dan menampilkan bayangan benda ukur yang telah diperbesar oleh proyektor ke

layar.

Profil proyektor menggunakan beberapa pembesaran yang berbeda tetapi hasil dari semua

pengukuran akan memberikan hasil yang sama. Dari pengukuran dengan pembesaran 10x dan

pembesaran 25x, pada pembesaran 25x memberikan hasil yang lebih akurat. Kesalahan pada

proses pengukuran yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Kondisi atau bentuk benda ukur,

2. Kondisi alat ukur,

3. Pengambilan posisi pengukuran pada setiap titik,

4. Kecermatan mata saya dalam melakukan gerakan meja atau pengambilan data.

Saran :

Saran

Page 13: LAPORAN PENGUKURAN