Laporan pengukuran

8
XII IPA 3 KELOMPOK 1 1. Elvininda Ervita Ningrum 2. Khanifah Derita Prehastuti 3. Bagas Aji Pamungkas LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN I. Tujuan Menentukan alat ukur yang tepat untuk pengukuran II. Dasar Teori Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Macam- macam alat ukur dalam pengukuran besaran- besaran fisika : 1. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai 0,1mm. Terdiri dari 2 bagian, bagian diam dan bagian bergerak.pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Kegunaan dan cara menggunakan jangka sorong adalah : a) Untuk mengukur diameter luar benda/ lebar atau ketebalan benda Memutar pengunci ke kiri, membuka rahang, memasukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, menggeser rahang agar rahang tepat pada benda, memutar pengunci ke kanan. b) Untuk mengukur diameter dalam benda

description

Jangka sorong, mikrometer sekrup dan neraca Ohauss

Transcript of Laporan pengukuran

Page 1: Laporan pengukuran

XII IPA 3

KELOMPOK 1

1. Elvininda Ervita Ningrum2. Khanifah Derita Prehastuti3. Bagas Aji Pamungkas

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN

I. TujuanMenentukan alat ukur yang tepat untuk pengukuran

II. Dasar TeoriBesaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta

memiliki nilai besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Macam-macam alat ukur dalam pengukuran besaran- besaran fisika :1. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai 0,1mm. Terdiri dari 2 bagian, bagian diam dan bagian bergerak.pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Kegunaan dan cara menggunakan jangka sorong adalah :a) Untuk mengukur diameter luar benda/ lebar atau ketebalan benda

Memutar pengunci ke kiri, membuka rahang, memasukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, menggeser rahang agar rahang tepat pada benda, memutar pengunci ke kanan.

b) Untuk mengukur diameter dalam bendaMemutar pengunci ke kiri, memasukkan rahang atas ke dalam benda, menggeser rahang agar tepat pada benda, memutar pengunci ke kanan/

c) Untuk mengukur kedalaman bendaMemutar pengunci ke kiri, membuka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung , memutar pengunci ke kanan.

Page 2: Laporan pengukuran

Cara membaca jangka sorong :1) Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala

utama.2) Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Misalnya, skala nonius yang

berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm. Selanjutnya perhatikan skala utama. . Misalnya, pada skala utama , setelah angka nol mundur ke belakang menunjukkan angka 4,7 cm. Sehingga diameter yang diukur sama dengan 4,7cm + 0,04cm = 4,74cm

2. Mikrometer SekrupMikrometer sekrup memiliki ketelitian 10 kali lebih teliti dari jangka sorong. Ketelitiannya sampai 0,01mm.

Mikrometer sekrup berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, alumunium, diameter kabel, kawat, lebar kertas dan masih banyak lagi. Cara menggunakan mikrometer sekrup :1) Memastikan pengunci dalam keadaan terbuka2) Membuka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kirisampai

benda dapat masuk ke dalam rahang3) Meletakkan benda diantara poros tetap dan poros geser lalu menutup

kembali rahang hingga tepat menjepit benda

Page 3: Laporan pengukuran

4) Memutar pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi “klik” yang muncul

Cara membaca mikrometer sekrup: 1) Perhatikan skala putar yang segaris dengan skala tetap2) Misalnya, skala putar yang segaris dengan skala tetap adalah 25 skala.

Artinya angka tersebut 0,25mm. 3) Selanjutnya perhatikan skala tetap. Misalnya, pada skala tetap yang

paling dekat dengan skala putar menunjukkan angka 5,5mm. Sehingga panjang benda yang diukur sama dengan 5,5mm+0,25mm = 5,75 mm

3. Neraca Ohauss tiga lenganNeraca Ohauss memiliki batas ukur mencapai 311 gram dengan ketelitian 0,1 gram. Untuk neraca Ohauss tiga lengan, masing-masing lengan memiliki skala yang dilengkapi dengan beban geser sebagai berikut :a) Untuk lengan belakang memiliki skala 0-500 gramb) Untuk lengan tengah memiliki skala 0-100 gramc) Untuk lengan depan memiliki skala 0-10 gram

Cara menimbang menggunakan neraca Ohauss tiga lengan:1) Memposisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser penunjuk

pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala diarahkan pada angka nol.

2) Memeriksa bahwa neraca pada posisi setimbang.3) Meletakkan benda yang akan diukur pada wadah beban.4) Menggeser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada

ratusan, puluhan dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang.Cara membaca neraca Ohauss tiga lengan : Menjumlahkan nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk ratusan, pulahan dan satuan.

III. Alat dan Bahan1. Kelereng 1 buah2. Kubus Alumunium3. Jangka sorong

Page 4: Laporan pengukuran

4. Mikrometer sekrup5. Neraca Ohauss tiga lengan6. Tabung reaksi

IV. Langkah Kerja1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan2. Mengukur diameter kelereng menggunakan mikrometer sekrup3. Mengukur massa kubus alumunium menggunakan neraca ohauss tiga lengan4. Mengukur panjang, lebar dan tinggi kubus menggunakan jangka sorong5. Mengukur diameter dalam tabung menggunakan jangka sorong6. Mencatat hasilnya pada tabel yang disediakan

V. Hasil Pengamatan

Benda Alat Ukur Hasil ukurDiameter kelereng Mikrometer sekrup 15+0,33=15,33 mm

Massa kubus Neraca Ohauss 40+0+4,5=44,5 gramPanjang kubus Jangka sorong 2,5+0,05=2,52 cmLebar kubus Jangka sorong 2,5+0,05=2,52 cmTinggi kubus Jangka sorong 2,5+0,05=2,52 cm

Diameter dalam tabung Jangka sorong 1,1+0,28=1,38 cmVI. Pertanyaan

Apa saja yang bisa diukur menggunakan jangka sorong, mikrometer sekrup atau neraca ?

VII. JawabanYang bisa diukur menggunakan jangka sorong adalah panjang, lebar dan tinggi kubus alumunium dan diameter dalam tabung. Yang bisa diukur menggunakan mikrometer sekrup adalah diameter kelereng. Yang bisa diukur menggunakan neraca adalah massa kubus alumunium.

VIII. Pembahasan Pengukuran adalah kegiatan membandingkan satuan yang dibutuhkan dengan

menggunakan alat bantu yaitu alat ukur. Untuk pengukuran diameter lebih baik menggunakan mikrometer sekrup dibanding jangka sorong, karena ketelitian mikrometer sekrup lebih baik dibanding jangka sorong, yakni 0,01mm. Sedangkan jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang atau lebar suatu benda. Dengan ketelitian 0,1mm. Sedangkan untuk mengukur massa dapat digunakan neraca. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran tidak tepat , salah satunya ialah kesalahan pada saat membaca alat ukur tersebut.

Pada saat mengukur diameter kelereng digunakan alat ukur mikrometer sekrup. Setelah kelereng terjepit rapat di dalam rahang mikrometer sekrup, skala silinder putar menunjukkan skala 33. Artinya angka tersebut 0,33m. Sedangkan skala tetap menunjukkan angka 15,0mm. Sehingga diameter kelereng tersebut adalah 15,0+0,33=15,33mm.

Kemudian untuk mengukur massa kubus digunakan neraca ohauss tiga lengan. Lengan belakang pada neraca memiliki skala 0-100 gram. Kemudian lengan tengahnya mempunyai skala 0-500 gram. Sedangkan lengan depan mempunyai skala 0-10 gram. Setelah skala neraca pada posisi nol, kubus

Page 5: Laporan pengukuran

diletakkan pada wadah beban. Lengan belakang menunjukkan skala 40 gram, lengan tengah menunjukkan skala 0 sedangkan lengan depan 4,5 gram. Jadi massa kubus tersebut adalah 40+0+4,5=44,5 gram.

Untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi kubus digunakan alat ukur jangka sorong. Setelah kubus berada di rahang bawah pada jangka sorong, skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 2. Artinya angka tersebut 0,02 cm. Dan skala utamanya menunjukkan angka 2,5cm. Sehingga panjang, lebar dan tinggi kubus tersebut adalah 2,5+0,02=2,52cm.

Pengukuran yang terakhir yaitu pengukuran diameter dalam tabung. Untuk mengukurnya digunakan jangka sorong. Mula-mula rahang atas pada jangka sorong dimasukkan ke dalam tabung. Kemudian setelah tepat, pengunci di putar ke kanan. Skala nonius yang berimpitdengan skala utama adalah 28. Artinya angka tersebut 0,28 cm. Sedangkan pada skala utamanya menunjukkan angka 1,1 cm. Sehingga diameter dalam tabung tersebut adalah 1,1+0,28=1,38 cm.

IX. KesimpulanBerdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :1. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang atau lebar suatu benda dan

diameter luar maupun dalam suatu benda.2. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter luar

suatu benda dengan ketelitian lebih cermat dibandingkan jangka sorong.3. Neraca Ohauss digunakan untuk mengukur massa suatu benda.

Semoga Bermanfaat