Laporan Pengamatan Di Splendid

download Laporan Pengamatan Di Splendid

of 17

Transcript of Laporan Pengamatan Di Splendid

MAKALAH KESEJAHTERAAN HEWAN DENGAN MELAKUKAN PENGAMATAN LANGSUNG TERHADAP ULAR SANCA KEMBANG ( P. reticulates) DI PASAR SPLENDID

Disusun oleh:CHOLID MAWARDI135130101111060NURMAULIDA HASANAH135130101111048TABITA OKA TYAS P135130101111049MINCA105130101111052

KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG2014BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangReptil adalah binatang bersisik. Reptil ada yang hidup didarat, ada yang hidup di air. Jenis reptil bermacam macam termasuk penyu, ular, dan buaya. Mereka hidup didaerah yang hangat diseluruh dunia(John f, 2013).Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai berikut (Rosana H, 2007): Ordo Crocodilia (buaya, garhial, caiman, dan alligator): 23 spesies Ordo Sphenodontia (tuatara Selandia Baru): 2 spesies Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia ("worm-lizards")): sekitar 7.900 spesies Ordo Testudinata (kura-kura, penyu, dan terrapin): sekitar 300 spesiesSalah satu contoh hewan reptil dari ordo squamata adalah ular. Ular yang kami amati adalah ular sanca kembang. Sanca Kembang berbentuk langsing untuk ukurannya dan berkembang dengan lingkar tubuh yang berotot yang cendrung tetap membulat dari pada memipih seperti ular pembelit lainnya. Sanca raksasa ini sangat bermacam-macam, dengan motif jaring atau rantai dengan warna dasar perak (abu-abu) atau perak coklat. Motif punggungnya adalah ciri khas warna dasar dari ular ini dan bergaris tepi warna hitam dan kuning, oranye atau coklat. Bintik-bintik di samping badannya berwarna terang. Seluruh tubuhnya memantulkan warna hologram (seperti pelangi).Berikut adalah klasifikasi ilmiah Ular Sanca Kembang:Kerajaan: AnimalFilum: ChordataKelas: ReptiliaOrdo : SquamataUpaordo: serpentesFamili: PythonidaeGenus: PythonSpesies: P. reticulates

1.2 TujuanAdapun tujuan dari penelitian langsung kelapangan adalah sebagai berikut:1. Mengetahui salah satu pasar hewan di kota Malang.2. Memperluas pengetahuan tentang ular sanca.3. Menambah pengetahuan tentang kesejahteraan hewan terutama ular Sanca.

BAB IIPEMBAHASANPada kegiatan lapangan ini, kami melakukan pengamatan langsung pada objek yaitu ular sanca kembang dan melakukan wawancara kepada narasumber yaitu penjual ular sanca tersebut. Pengamatan yang kami lakukan bertempat di pasar Splendid. Kegiatan yang kami lakukan meliputi pengamatan:2.1 Pasar SplendidPasar Splendid adalah salah satu bentuk pasar hewan di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. selain burung disana juga terdapat hewan-hewan peliharaan juga diperjual belikan. Aneka macam hewan peliharaan juga terlihat di sekitar pasar burung, antara lain anjing, kucing, monyet, ayam, tupai dan hewan lainnya. Berbagai macam makanan hewan peliharaan juga tersedia disepanjang jalan pasar burung.Tidak jauh dari pasar burung, tempatnya agak ke bawah terdapat pasar ikan hias. Puluhan penjual ikan menempati lapak-lapak yang telah di sediakan. Salah satu lapak menjual berbagai jenis ular dan reptile-reptil lainnya. Disitu juga menyediakan tikus putih kecil sebagai makanan para ularnya.2.2 Kondidi Kandang Ular SancaSanca Kembang termasuk ular yang hidup di atas permukaan tanah (terrestrial). Kandang yang pas adalah berbentuk meluas dan melebar, bukan meninggi. Kandang yang baik adalah si ular dapat merentangkan tubuhnya minimal 2/3 tubuhnya. Harus ada ventilasi yang cukup karena retic mempunyai kencing yang cukup menyengat aromanya. Untuk alas kandang biasa gunakan alas koran. Ada juga yang menggunakan serpihan kayu atau serutan kayu. Kandang yang digunakan dapat dibuat sendiri atau membeli jadi. Namun demi kepraktisan kebanyakan hobiis menggunakan kontainer box yang dilubangi sisinya dengan solder untuk lubang nafas dan ventilasi (Bangjo, 2013). Kandang yang kami amati di pasar Splindid menggunakan kandang aquarium kaca berukuran sekitar 70x50cm. Kandang yang kita amati lubang ventilasinya kurang lebar karena peletakan kandang antara satu dengan yang lain ditumpuk, lubang ventilasi yang sempit ini sudah melanggar salah satu five feedom karena membuat ular ini tidak nyaman dengan berkurangnya pertukaran udara di dalam kandang.

Gambar ular Sanca Kembang yang diperjual belikan di pasar Splendid

2.3 Makanan Ular SancaUlar sanca memakan mangsanya bulat-bulat, artinya tanpa dikunyah menjadi keping-keping yang lebih kecil. Gigi di mulut ular sanca tidak memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan sekedar untuk memegang mangsanya agar tidak mudah terlepas. Agar lancar menelan, ular biasanya memilih menelan mangsa dengan kepalanya lebih dahulu. Beberapa jenis ular, seperti sanca dan ular tikus, membunuh mangsa dengan cara melilitnya hingga tak bisa bernapas. Ular-ular berbisa membunuh mangsa dengan bisanya, yang dapat melumpuhkan sistem saraf pernapasan dan jantung (neurotoksin), atau yang dapat merusak peredaran darah (haemotoksin), dalam beberapa menit saja. Bisa yang disuntikkan melalui gigitan ular itu biasanya sekaligus mengandung enzim pencerna, yang memudahkan pencernaan makanan itu apabila telah ditelan (Marwanard,2011).Untuk makanan ular jenis ini tidaklah sulit karena termasuk memakan segala mulai dari tikus, kelinci, marmut, ayam, burung, bahkan daging sapi pun bisa jadi menu makannya. Untuk ular yang masih kecil bisa langsung diberi makan tikus mencit yang masih muda. Pakan untuk ular yang besar di atas satu meter bisa diberikan marmut. Sedangkan untuk ukuran dewasa dengan panjang 3 meter keatas diberikan pakan berupa ayam atau kelinci(Marwanard,2011). Pada wawancara yang kami lakukan kepada bapak Marzuki, makanan ular sanca milik bapak Marzuki biasa beliau memberikan tikus putih (rat) yang sudah dewasa. Selain makanan tersebut, bapak Marzuki juga memberikan saran bisa diberikan mamalia dan unggas Beliau juga mengatakan bahwa dilarang mengangkat ular anda paling tidak 1 hari setelah makan, karena dapat menyebabkan ular muntah. Pemberian makan paling tidak 1 kali setiap 10 hari, terutama pada Sanca Kembang yang masih muda. Hal ini berguna untuk mengendalikan pertumbuhan ular, pemberian makan yang jarang membuat ular anda lapar dan membuatnya gelisah mencari makan, sehingga response makannya lebih kuat selama berinteraksi dengan orang yang memegangnya. Sebaliknya pemberian makan yang terlalu sering sekitar 1 2 kali seminggu memicu pertumbuhan yang cepat.2.4 Kotoran ( Feses dan Urine )Menurut sumber yang kami wawancarai ular sanca mengeluarkan feses 3-4 hari setelah makan dengan bentuk feses sedikit memanjang namun ada selaput yang menyelimutinya. Sedangkan ular sanca mengeluarkan urine bersamaan setelah mengeluarkan feses. Kira kira sebanyak 20ml sekali membuang urine. Urine yang dikeluarkan berwarna kuning dan berbau sangat pesing.2.5 Transport Hewan Atau Pengangkutan HewanMenurut sumber yang kami wawancarai yaitu bapak Marzuki pedagang ular dan reptile di pasar Splendid. Beliau mengatakan bahwa biasanya cara pengangkutan saat ada pembeli maupun saat bapak Marzuki membeli dari para penangkap ular yang sengaja disetorkan pada bapak Marzuki dengan cara dimasukkan dalam kain. Beliau mengatakan kenapa memilih jenis kain karena bahan fleksibel dan lebih halus dibandingkan menggunakan karung.Bapak Marzuki juga mengatakan bahwa ular-ular yang ada di tokonya tidak pernah dikeluarkan dari kotak kaca tempat kandang ular tersebut. Menurut bapak Marzuki ular tersebut masih tergolong liar, suka melilit dan sebagainya. Oleh karena itu bapak Marzuki tidak pernah mengeluarkan ular tersebut dari kandang kaca atau kotak plastik besar selain saat kotak kandang dibersihkan atau dicuci. Biasanya jika ada pembeli atau keperluan lainnya yang mana harus mengeluarkan ular dari kandang, bapak Marzuki membutuhkan orang lain lebih dari satu yang mana supaya dapat membantu bapak Marzuki saat lilitan ular melilit beliau. Dalam pengangkutan ular ini pak Marzuki sudah memperhatikan five freedom, bahan yang digunakan untuk mengangkut ular adalah kain halus yang membuat ular itu nyaman dan tidak terluka.2.5 Cara PerawatanPertama adalah memastikan kandang ular bersih. Baik diletakkan dalam kandang maupun aquarium, Anda harus pastikan tempat tinggal si ular kesayangan itu bersih. Cuci aquarium tiap hari.Kedua, mandikan ular Anda tiap hari - Seperti layaknya manusia, ular juga butuh mandi untuk menjaga kebersihan badan jika tidak ingin terkena kutu ular.Mandikan ular Anda tiap hari menggunakan shampo atau sabun manusia untuk menghilangkan bau amis.Ketiga, beri makan ular Anda secara teratur. Tidak seperti manusia yang makan tiga kali sehari, ular makan hanya dua pekan sekali. Selain itu, sediakan juga air bersih untuk minum ular dan dia berendam sekali-sekali.Pastikan juga Anda tahu makanan favorit ular peliharaan Anda, misalnya ular sanca kembang yang masih kecil cukup diberi makan satu tikus putih kecil.Keempat, jemurlah ular tiap pagi. Bukan hanya bayi yang baru lahir yang perlu vitamin D dari sinar matahari, karena ular juga perlu. Caranya, ular itu perlu dijemur tiap pagi.Keluarkan kandang ke teras atau kebun yang cahaya matahari dapat masuk ke dalamnya (Anonimous1, 2014)

2.6 Penyakit Yang Sering TerjadiBeberapa jenis penyakit yang ada pada reptil, diantaranya :1.Bisulbernanah / Abscesses.Pada umumnya bisul bernanah disebabkan oleh luka yang terinfeksi oleh kuman sewaktu proses penyembuhan. Bisul ini berbentuk seperti gumpalan yang menonjol dari bawah kulit yang bisa juga memanjang sampai keorgandalamular.Biasanya agak sukar dibedakan bisul bernanah ini dengan tumor, atau telur atau sembelit pada ular dan hanya dokter hewan yang berpengalaman yang boleh menangani kasus bisul bernanah ini karena mereka bisa memberikan diagnosa yang tepat apalagi bila melibatkan organ bagian dalam dari ular.Perawatan yang diperlukan untuk bisul bernanah ini termasuk dalam kegiatan membedah bisul dan kemudian mengeluarkan nanah seluruhnya dilanjutkan dengan pembersihan dan penutupan bekas luka sambil memberikan perawatan antibiotik.

2.Melepuh / BlisterBiasanya hanya diderita oleh ular peliharaan.Iniadalahpenyakit yang bisa dihindari melalui perawatan lingkungan yang tepat.Apabila ular dipelihara dengan alas yang kotor, berjamur atau terlalu basah/ lembab, maka luka melepuh yang berisi air bisa terjadi di bagian bawah badan ular.Luka lepuh ini berbeda dengan luka melepuh akibat panas dan harus diperhatikan secara seksama dulu sebelum perawatan. Awalnya hanya akan muncul satu atau dua luka lepuh tapi apabila diabaikan bisa bertambah dan bisa juga mengancam keselamatan ular itu apabila menyebar ke mulut, hidung dan lubang anus ular. Perawatan yang paling tepat adalah pencegahan. Jagalah agar alas selalu bersih dan kering, segera bersihkan apabila terlihat ada kotoran atau air kencing dan gantilah alas secara teratur. Luka lepuh yang jumlahnyamasihsedikit, bisa diobati sendiri di rumah.Sterilkan sebatang jarum yang tajam dan secara perlahan pecahkan luka lepuh itu lalu gunakan kapas atau perban yang bersih untuk menyerap sebanyak mungkin cairan yang ada di dalam luka lepuhan itu.Dilanjutkan pengobatan untuk lukanya, dua kali sehari dioleskan betadine atau hydrogen peroxide dan bubuhkan juga antibiotik.Apabila kiranya luka lepuh ini cukup banyak atau berlanjut ke bagian bagian tertentu dari ular,lebihbaik segera dibawa ke dokter hewan yang berpengalaman.3.Luka bakar / burns.Luka bakar pada reptil biasanya muncul sewaktu reptil mencari tempat yang hangat , sayangnya tempat itu terlalu panas atau si ular berdiam disana terlalu lama. Didalam kandang, sewajarnya tidak ada sumber panas , karena yang digunakan adalah panasnya bukan sumber panasnya.Hot rocks biasanya dijual kepada pemelihara reptil pemula sebagai penghangat untuk reptil, tapi hot rocks memiliki reputasi yang buruk karena bisa mengakibatkan luka bakar. Ular yang lepas seringkali mencari tempat yang hangat untuk bersembunyi, misalnya di dekat mesin heater, yang kemudian bisa mengakibatkan luka bakar. Ciri2 luka bakar pada ular adalah sisik yang berwarna coklat, hitam atau abu abu dan di luka bakar yang lebih serius, akan melepuh. Luka bakar ringan harus dibersihkan setiap hari dengan hydrogen peroxide atau Betadine yang sudah dicairkan lalu diolesin krim untuk luka bakar yang mengandung antibiotik, sedangkan luka bakar yang serius, harus ditangani oleh dokter hewan yang berpengalaman yang bisa memutuskan apa yang harus dilakukan pada kerusakan jaringan kulit dan dehidrasi pada ular4.Sembelit / konstipasiPencernaan ular tergantung pada ukuran dan metabolismenya, bisa lebih lama, bisa juga lebih cepat, tapi apabila jadwal yang seharusnya sudah terlewati dan ular terlihat bengkak, lesu dan kurang nafsu makan itu mungkin disebabkan oleh sembelit.Pengobatan sederhana memerlukan perendaman di air hangat selama 15 menit /hari yang biasanya bisa sangat membantu mempercepat pengeluaran apalagi bila dibantu dengan pijatan ringan ke arah bawah selama perendaman. Apabila tindakan ini tidak membantu dan bagian perut ular semakin membengkak, lebih baik segera menemui dokter hewan yang berpengalaman , karena terkadang, kotoran bisa berbentuk sangat keras dan tidak bisa dikeluarkan atau ular memakan sesuatu yang tidak bisa dikeluarkan secara normal sehingga diperlukan tindakan operasi untuk mencegah kematian.5.Luka gores & gesekan / Cuts and abrasionsApapun bentuk lukanya, harus ditangani seperti kita menangani luka pada manusia dimana luka harus dalam keadaan selalu bersih, di obati dengan antibiotik setiap hari sampai sembuh.Membalut luka dengan perban pada ular adalah hal yang hampir tidak mungkin, jadi sebagai penggantinya bisa dipakai band aid yang tahan air.Tapi apabila luka terjadi pada bagiankepala, lebih baik ular diamankan di ruangan perawatan.Luka gesekan biasanya terjadi sewaktu ular terus menerus menggesekkan mukanya ke bagian kandang berusaha untuk keluar, jadi cara pencegahan adalah menutup bagian kandang atau merubah struktur kandang. Luka gigitan dari binatang lain atau ular lain bisa dicegah dengan memisahkan binatang , mangsa mamalia seharusnya dibuat setengah sadar atau mati sewaktu diberikan kepada ular untuk mencegah tindakan bela diri dari si mangsa yang bisa mengakibatkan luka pada pemangsanya.6.Inclusion Body Disease (IBD)IBD adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang ditemui di ular peliharaan.Biasanya dijumpai di jenis boa dan python terutama pada jenis molurus dan boa constrictors. Tanda tanda berbeda pada tiap jenis tapi biasanya melibatkan gangguan saraf , tumor dan penyakit lainnya. Tanda khas dari gangguan saraf pada ular adalah keadaan dimana ular tidak bisa mendirikan badannya, selalu tergolek ke arah belakang, melihat ke atas (star gazing), tidak merespon gerakan , besar pupil mata yang tidak seimbang, muntah muntah dan kelumpuhan. Apabila anda mencurigai ular anda menderita IBD, segeralah isolasikan pada tempat yang terpisah dan segera mencari bantuan dari dokter hewan yang berpengalaman.Sampai sekarang ini, belum ada pengobatan yang bisa mengobati IBD, dan biasanya tindakan euthanasia selalu dianjurkan. Tindakan pencegahan untuk IBD adalah selalu melakukan tindakan karantina terhadap ular yang baru selama 90 180 hari sebelum menggabungkan dengan ular lain dan pembersihan kandang ular dari kutu yang diduga juga menjadi penyebar IBD harus selalu dilakukan , dan jangan menggunakan kandang yang pernah dipakai ular yang menderita IBD untuk ular lain sebelum diadakan pembersihan total dengan cairan pemutih /bleaching.

7.Parasit / parasitesUlar ular tangkapan liar biasanya menderita parasite, tapi bisa juga diakibatkan oleh mangsa atau tertular dari ular lain. Penyakit yang disebabkan oleh parasite biasanya agak susah untuk dideteksi, gejala gejalanya biasanya muntah , kurang nafsu makan, berat badan yang menurun dan penampilan sakit dari ular. Kotoran ular yang dibawa ke laboratorium untuk diperiksa bisa untuk mendiagnosa adanya parasit pada ular, yang kemudian bisa dijadikan acuan pengobatan.Tanpa adanya diagnosa dari dokter hewan yang berpengalaman, pemakaian obatcacing sangat tidak dianjurkan.8.Kutu dan Caplak / Mites & ticksKutu pada ular biasanya berbentuk hewan kecil seperti titik yang berkeliaran di kulit ular.Warnanya bisa merah, hitam atau putih sementara caplak berbentuk lebih besar yang tergantung pada bagian tertentu pada ular atau ada di bawah sisik ular.Metode teraman untuk menyingkirkan caplak ini dengan mengoleskan petroleum jelly pada caplak untuk memaksa caplak ini melepaskan gigitannya pada ular. Mencabut caplak pada ular dengan menggunakan pinset juga harus dipastikan kepala caplak itu ikut tercabut karena apabila kepala caplak itu tertinggal di kulit ular, bisa mengakibatkan infeksi yang kemudian bisa mengakibatkan abses atau luka bernanah .apabila ini terjadi, segeralah menemui dokter hewan yang berpengalaman.Penanganan kutu yang paling aman adalah merendam ular itu dengan air hangat, selama beberapa jam, sampai terlihat kutu kutu yang terlepas dari kulit dan tenggelam di dalam air, dan selama kegiatan ini dilakukan, jangan lupa juga membersihkan kandang ular itu untuk mencegah adanya serangan lanjutan dan segera ganti tempat atau alat yang dicurigai menjadi sarang kutu. Pembersihan sebaiknya dilakukan menggunakan cairan pemutih/bleaching lalu di jemur di panas matahari selama mungkin.9.Muntah / Regurgitation.Penyebab muntahnya ular biasanya disebabkan oleh stress, penanganan yang terlalu cepat sehabis makan, lingkungan yang tidak layak atau penyakit yang belum terdiagnosa.Setelah makan, tunggu selama minimal 2 hari sebelum menangani ular, biarkan juga ular mempunyai tempat hangat yang bisa membantunya mencerna makanannya.Kalau se mpat perhatikan juga kalau alaminya ular mencari tempat hangat dan bersembunyi setelah makan. Suhu yang terlalu dingin juga bisa menyebabkan ular memuntahkan makanannya , yakinkan kalau makanan dalam keadaan tidak tercemar dan dalam ukuran yang seharusnya. Apabila ular muntah lebih dari satu kali maka penyebabnya bukan lagi stress atau lingkungan yang tidak memadai melainkan gejala penyakit. Segeralah bawa ke dokter hewan yang berpengalaman.Ular muntah tidak boleh dianggap remeh karena muntah bisa menyebabkan akibat psikologis pada ular yang mengakibatkan ular menghindari jenis makanan tertentu.10.Penyakit pernafasan / Respiratory IllnessBanyak penyakit pernafasan bisa ditangani dan dicegah dengan pemeliharaan yang terjaga baik lingkungan atau keadaan. Tempat yang bersih, bebas stress dengan suhu yang hangat bisa membuat ular hidup senang dan sehat .gejala penyakit pernafasan antara lain batuk, bersin, bernafas dengan mulut terbuka, keluar cairan dari hidung/mulut, nafas yang berbunyi dan lesu. Apabila gejala gejala diatas mulai nampak, segera tingkatkan suhu kandang sampai 30 derajat celcius untuk merangsang daya tahan ular lalu pisahkan dari ular ular lain, baik kandang atau ruangan lain karena penyakit pernafasan ini bisa menular dari udara. Apabila keadaan semakin memburuk, segera temui dokter hewan yang berpengalaman, biasanya mereka akan memberikan antibiotik baik melalui obat atau suntikan dan juga tambahan vitamin .11.Problem ganti kulit / Shedding problem (retained eyecaps, tail)Kelembaban adalah kunci untuk mencegah masalah ganti kulit pada ular.Dimulai waktu mata ular mulai kelabu, selalu dianjurkan untuk menyemprotkan air didalam kandang untuk menjaga kelembaban.Tempat air juga harus ada untuk tempat ular berendam menjelang ganti kulit itu.Beberapa ular kadang mengalami kesulitan sewaktu ganti kulit yang diakibatkan lingkungan yang kering atau bekas luka.Selalu memeriksa kulit lama yang harusnya dalam satu bentuk dan tidak terpecah pecah.Yakinkan kalau bagian mata dan ekor juga ikut mengelupas.Karena pengelupasan bagian ekor yang tidak sempurna bisa mengakibatkan kulit lama menumpuk dan membuat aliran darah ke bagian ekor tidak sempurna dan akhirnya harusdiamputasi karena membusuk.Pada bagian mata, apabila tertinggal harus disingkirkan untuk mencegah infeksi yang mengakibatkan kebutaan pada ular.Untuk menyingkirkan kulit mata, basahi mata ular dengan air bersih lalu gunakan dobel tape, sentuh bagian mata supaya kulit lama menempel.apabila kulit di bagian mata masih juga menempel,segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman.12.Sariawan / StomatitisJuga dikenal dengan sebutan mouth rot, ini adalah penyakit yang umum dijumpai pada ular peliharaan. Sewaktu bakteri memasuki mulut, bisa menyebabkan infeksi meliputi bagian mulut, gusi dan berpotensi juga menyerang bagian pencernaan ular. Tanda tanda ular terkena sariawn antara lain adanya pembengkakan , perubahan warna pada mulut dan gusi, mulut yang tidak bisa tertutup sempurna. Pencegahan bakteri bisa dilakukan dengan pembersihan yang teratur, air minum bersih dan menyingkirkan segala benda yang bisa mengakibatkan luka pada mulut ular. pisahkann ular yang terinfeksi dari yang lain, bersihkan mulut dengan kapas atau cotton bud dengan betadine yang dicairkan, yakinkan kalau ular tidak menelan cairan pembersih dengan mengarahkan kepala ular ke bagian bawah sewaktu melakukan pembersihan, lalu oleskan obat yang mengandung antibiotik, apabila keadaan tidak juga membaik selama seminggu, segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman sesegera mungkin.13.Dubur Keluar (rectal collapse/prolaps)Dubur keluar terjadi ketika bagian terakhir dari usus - dubur - "muncul keluar" dari anus.Bahayanya ialah bahwa bagian tersebut dapat kering atau luka-luka ketika ular bergerak, membengkak dan mati, dan dapat mematikan jika tidak ditangani dengan cepat.Penyakit ini di Candoia tampaknya sangat langka, mungkin hanya terjadi pada ular tertentu. Prolapse di ular pada umumnya, bagaimanapun, tidak jarang, tetapi tidak cukup umum. Pada green tree boas hal ini sering terjadi. Ada beberapa kemungkinan alasan untuk sebuah prolaps: parasit, dehidrasi, stres, dan overfeeding / powerfeeding. Kebanyakan candoia mengalami kegemukan akibat overfeeding hal ini yang memicu terjadinya prolaps. Selain itu penyabab lain juga dehidrasi, meskipun mangkuk besar air dan mistings tiga kali seminggu.Prolaps jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan prolaps tersebut mengering. Bahkan pada beberapa kasus dapat membentuk membran pelindung seperti kulit. Jika tidak tepat untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut akan menimbulkan luka pada membran tipis tersebut. Kami berpikir untuk sementara bahwa hal itu tidak akan mungkin untuk masukkan kembali dan itu harus dipotong. Beberapa dokter hewan menggunakan thermometer untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut ular.Untuk mengobatinya dapat dilakukan dengan melakukan pengurangan makanan.Jangan sekali memencet perut ular dengan alasan apapun. Berikan air hangat diperutnya agar ular merasa nyaman dan diharapkan prolaps akan masuk kembali ke dalam perut.Jika terjadi prolaps kita dapat segera memasukkan prolaps tersebut ke dalam perut ular.Dilakukan dengan jari saja cukup.Kalua jijik dapat menggunakan sarung tangan.Anda dapat menggunakan gula dan pasta air dan dioleskan pada prolaps, atau krim wasir untuk mencoba mengurangi pembengkakan untuk membantu dengan memasukkan ke dalam perut.Anda juga harus menjaga prolaps yang lembab dengan sedikit minyak mineral atau KY jelly.Dokter hewan mungkin dapat mendorong prolaps kembali dalam menggunakan jarinya atau termometer. Jika ia tidak bisa, tapi dubur masih sehat, ia mungkin menyarankan sayatan kecil untuk memperbesar anus, memberikan ruang yang cukup untuk mendorong prolaps kembali masuk Jika prolaps rektum rusak, mati atau kering.Dua jahitan, satu di kedua sisinya, bisa dianjurkan untuk memastikan penyembuhan yang tepat.Berikan ular dengan antibiotik oral.Jangan beri makan ular Anda selama 3 minggu.Anda harus memastikan ular telah membuang kotorannya.Sebaliknya, menyediakan mangkuk kecil air dan lembab dengan lumut sphagnum basah.Berikan antibiotik jika perlu, mengurangi makan untuk satu kali makan kecil (hanya cukup untuk menyebabkan benjolan kecil di perut) setiap 2-3 minggu; tingkatkan kelembaban, tempatkan di tempat yang tenang. (Anonimous2, 2014)

BAB IIIPENUTUP

Dari hasil pengamatan langsung yang kami lakukan dengan salah satu penjual ular sanca di pasar Splendid dapat disimpulkan bahwa ular sanca termasuk salah satu vertebrata berdarah dingin yang mana mempunyai genus phyton dan melilit mangsanya. Ular termasuk hewan reptil, hewan reptil dibedakan oleh beberapa ordo, yaitu ordo Crocodilia,Ordo Sphenodontia,Ordo Squamata, dan Ordo Testudinata. Ular termasuk kedalam ordo squamata. Sanca Kembang termasuk ular yang hidup di atas permukaan tanah (terrestrial).Kandang yang baik untuk sanca kembang adalah ular dapat merentangkan tubuhnya minimal 2/3 tubuhnya. Kandang ular yang kami amati di pasar menggunakan kandang aquarium kaca berukuran sekitar 70x50 cm, tetapi lubang ventilasinya kurang lebar karena peletakan kandang antara satu dengan yang lain di tumpuk. Pakan ular yang kami amati adalah tikus putih(rat) atau bisa juga unggas atau mamalia yang lain. Menurut sumber yang kami wawancarai ular sanca mengeluarkan feses 3-4 hari setelah makan, dan mengeluarkan urine bersamaan setelah mengeluarkan urine. Cara pengangkutan hewan menurut sumber yang kami wawancarai bahwa cara pengangkutan saat ada pembeli maupun saat ada pemburu yang menyetorkan ke pedagang yaitu dengan cara dimasukkan ke dalam kantung kain. Kantung kain dipilih karena lebih fleksibel dan lebih halus. Dalam kesejahteraan hewan, ular yang kami amati sudah hampir memenuhi lima kebebasan hewan atau five freedom, hanya saja dalam kondisi kandang yang ventilasinya kurang lebar ini melanggar five freedom nomer dua yang berbunyi Bebas dari rasa tidak nyaman , karena sirkulasi udara dalam kandang kurang lancar. Adapunpun penyakit yang sering terjadi pada ular sanca adalah Bisulbernanah, Melepuh, Luka bakar, Sembelit, Luka gores & gesekan, Inclusion Body Disease (IBD), Parasit / parasites, Kutu dan Caplak, Muntah, Penyakit pernafasan, Problem ganti kulit, Sariawan, Dubur Keluar.

DAFTAR PUSTAKAAnonimous1. 2014. http://www.antaranews.com/berita/314556/merawat-ular-peliharaan-itu-mudah. [12 maret 2014]Anonimous2. 2014. http://pensilreptile.weebly.com/penyakit-pada-ular.html. [12 Maret 2014]Bangjo,2013. Pemeliharaan Sanca Kembang (Python Reticulatus). http://bangjoreptile.blogspot.com/2013/02/pemeliharaan-sanca-kembang-python.html. Diakses tanggal 12 Maret 2014Hariyanti, Rosana,2007. Atlas Binatang. Solo: Tiga SerangkaiFarndon, John ,2003. Ensiklopedia Mini Hewan. Jakarta: Erlangga For KidsMarwanard,2011. Kebiasaan Ular. http://marwanard.blogspot.com/2011/11/kebiasaan-ular.html. Diakses tanggal akses 12 maret 2014