Laporan praktik peralatan pengamatan

36
1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat-Nya makan penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini berjudul : Laporan Praktik Peralatan Pengamatan (Alat-Alat Meteorologi) Penulis menyadari dengan sesungguhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Pondok Betung, 13 Januari 2015 Penulis

Transcript of Laporan praktik peralatan pengamatan

Page 1: Laporan praktik peralatan pengamatan

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat-Nya

makan penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Makalah ini berjudul : Laporan Praktik Peralatan Pengamatan (Alat-Alat Meteorologi)

Penulis menyadari dengan sesungguhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari

kesempurnaan, masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat

kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis

harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Pondok Betung, 13 Januari 2015

Penulis

Page 2: Laporan praktik peralatan pengamatan

2

Daftar Isi

I. Kata Pengantar

II. Pendahuluan

a. Parameter Meteorologi ...................................................................3

b. Taman Alat Meteorologi ................................................................3

III. Isi

1. Alat Ukur Suhu Udara.....................................................................4

2. Alat Ukur Kelembapan Udara.........................................................8

3. Alat Ukur Tekanan Udara...............................................................13

4. Alat Ukur Curah Hujan...................................................................17

5. Alat Ukur Penguapan......................................................................20

6. Alat Ukur Radiasi Matahari............................................................27

IV. Penutup

a. Kesimpulan......................................................................................35

b. Saran................................................................................................35

V. Daftar Pustaka.......................................................................................36

Page 3: Laporan praktik peralatan pengamatan

3

BAB I

PENDAHULUAN

Parameter Meteorologi

1. Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer

2. Kelembapan udara diukur dengan menggunakan hygrometer

3. Tekanan udara diukur dengan menggunakan barometer

4. Jumlah curah hujan diukur dengan menggunakan penakar hujan (ombrometer)

5. Arah dan kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer

6. Penyinaran matahari diukur dengan menggunakan solarimeter

7. Penguapan diukur dengan menggunakan alat ukur penguapan (Evaporimeter)

Taman Alat Meteorologi

Page 4: Laporan praktik peralatan pengamatan

4

BAB II

Isi

Suhu

Suhu adalah kandungan yang menentukan besaran total perpindahan panas dari dua buah benda

Alat ukur suhu adalah termometer

Pengamatan meteorologi untuk pengukuran temperatur yang utama

1. Suhu udara dekat pemukaan tanah

2. Suhu udara di permukaan tanah

3. Suhu tanah dalam beberapa kedalaman

4. Suhu permukaan laut atau danau

5. Suhu lapisan udara atas

Beberapa tipe termometer

A. Termometer zat cair dalam gelas

1. Termometer Bola Basah (BK)

Fungsi : untuk mendapatkan nilai suhu udara di tempat tersebut

2. Termometer Bola Kering (BB)

Prinsip kerja :

Page 5: Laporan praktik peralatan pengamatan

5

Fungsi : untuk mendapatkan nilai RH di tempat tersebut

Cara pemeliharaan : kain muslin bola basah harus sering diganti kurang lebih 2

minggu sekali, tergantung cuaca dan topografi tempat tersebut. Jangan biarkan

sampai kain muslin menghitam dan berlumut karena akan mempengaruhi kepekaan

alat.

3. Termometer maksimum

(gambar termometer maksimum (atas), minimum (bawah))

a. Jam pengamatan : 12.00 UTC (19.00 WIB)

b. Fungsi : mengukur suhu maksimum dalam satu hari

c. Prinsip kerja : saat ada kenaikan temperatur, air raksa dalam bulb akan memuai,

bergerak keluar melalui celah sempit dan menyatu mendorong air raksa dalam

pipa sehingga kita dapat mengetahui temperatur maksimum yang terjadi.

d. Cara menormalkan : kibaskan dengan hati hati dengan menggerakkan tangan

bertumpu pada pangkal bahu

4. Termometer minimum

Page 6: Laporan praktik peralatan pengamatan

6

a. Jam pengamatan : 00 UTC (07.00 WIB)

b. Fungsi : mengukur suhu minimum yang terjadi dalam waktu satu hari

c. Prinsip kerja : memanfaatkan indeks yang akan terdorong oleh alkohol ke bawah

bila suhu udara turun (bergerak ke kiri), bila suhu udara naik maka indeks akan

tetap berada di bawah karena massanya lebih berat

d. Cara menormalkan : miringkan dengan hati-hati sampai indeks menyentuh

permukaan alkohol

5. Termometer Maksimum Minimum Apung

Fungsi : mengukur suhu maksimum dan minimum permukaan air

Prinsip kerja : sama dengan termometer minimum dan maksimum

Cara menormalkan : menggunakan magnet yang digesekkan pada permukaan air

raksa bawah

Page 7: Laporan praktik peralatan pengamatan

7

6. Termometer tanah dalam beberapa kedalaman :

Fungsi : mengukur temperatur tanah dalam beberapa kedalaman

a. Termometer tanah gundul (0, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, 100 cm)

b. Termometer tanah berumput

Prinsip kerja : sama dengan termometer air raksa lainnya

B. Termometer zat cair dalam metal

Page 8: Laporan praktik peralatan pengamatan

8

C. Thermocouple

D. Termometer bimetal

E. Termometer tahanan platina (pt 100)

F. Thermistor

Dalam meteorologi, temperatur udara permukaan adalah temperatur udara bebas pada

ketinggian 1,2-1,26 meter dari permukaan tanah.

Alat Ukur Temperatur Udara

1. Termometer (BB, BK, maksimum, minimum)

2. Termograph

3. Termometer tanah dalam beberapa kedalaman

4. Termometer apung

5. Termometer elektronik

6. Termometer kalibrator

Kelembapan Udara

Alat ukur kelembapan udara adalah hygrometer

Kelembapan udara adalah banyaknya kandungan udara di dalam atmosfer

Kelembapan Relatif adalah perbandingan massa uap air yang ada di dalam suatu satuan

volume udara dengan massa uap air yang diperlukan utuk menjadi jenuh pada temperatur yang

sama

RH = massa uap air yang ada x 100%

massa uap air jenuh

Page 9: Laporan praktik peralatan pengamatan

9

a. Macam-Macam Alat Hygrometer

1. Sangkar tetap

2. Portable

a. Sling psychrometer (whirling psychrometer)

Prinsip kerja : menggunakan pengukuran dengan thermometer bola basah dan bola kering

dengan hembusan angin buatan

Cara Kerja :

1. Psychrometer diputar cepat-cepat (3 putaran/ detik).

2. Selama + 2 menit, dihentikan dan dibaca cepat-cepat.

3. Kemudian diputar lagi, dihentikan dan dibaca seterusnya sampai diperoleh 3 data.

4. Data yang diambil adalah suhu bola basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah terendah

yang diambil suhu bola kering.

Keuntungan : bentuknya yang portable dan kemurahan harganya dibandingkan dengan

Psychrometer Assmann.

Kerugian :

Page 10: Laporan praktik peralatan pengamatan

10

- Karena harus diputar diluar sangkar, kedua thermometernya dipengaruhi radiasi

dan dari badan si pengamat.

- Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat sehingga merendahkan pembacaan.

- Kecepatan udara (ventilasi) mungkin terlalu kecil.

b. Assmann Psychrometer

Fungsi : mengukur kelembapan udara

Prinsip Kerja : menggunakan pengukuran dengan thermometer bola basah dan

bola kering dengan hembusan angin buatan menggunakan kipas (baling-

baling). Perbedaan suhu dari kedua termometer mengindikasikan kelembapan

udara setelah dilakukan perhitungan menggunakan tabel.

Hal-hal yang sangat mempengaruhi ketelitian pengukuran kelembaban dengan

mempergunakan Psychrometer ialah :

a. Sifat peka, teliti dan cara membaca thermometer-thermometer

b. Kecepatan udara melalui Thermometer bola basah

c. Ukuran, bentuk, bahan dan cara membasahi kain

Page 11: Laporan praktik peralatan pengamatan

11

d. Letak bola kering atau bola basah

e. Suhu dan murninya air yang dipakai untuk membasahi kain

Cara menggunakan :

1. Basahi kain muslin pada termometer bola basah

2. Putar spring aspirator searah jarum jam secukupnya atau nyalakan motor

elektrik

3. Tunggu sekitar 3 menit kemudian baca suhu pada termometer bola kering

dan suhu pada termometer bola basah

4. Cek kembali pembacaan pada termometer bola kering

5. Dengan menggunakan tabel, hitung RH dan Td (titik embun)

3. Hygrometer rambut

a. Hygrograph

Fungsi : mengukur kelembapan udara yang dicatat sendiri

Prinsip kerja : bila udara lembap rambut mengembang menggerakkan engsel,

diteruskan ke tangkai pena, sehingga tangkai pena naik, begitupun sebaliknya.

b. Thermohygrograph

Fungsi : mengukur dan merekam suhu udara maksimum dan minimum yang

terjadi dalam satu hari atau satu minggu dalam bentuk grafik di kertas pias

Prinsip kerja : memanfaatkan perbedaan muai dua buah logam yang akan

menggerakkan pena bila terjadi perubahan suhu udara

Letak : dalam sangkar meteorologi

Page 12: Laporan praktik peralatan pengamatan

12

4. Hygrometer Electrical Resistance

a. Sensor AWS

b. Sensor AWOS

Persyaratan Khusus Peralatan Kelembapan Udara

1. Terlindung dari sinar matahari langsung, kontaminasi atmosfer, hujan, dan angin

2. Terhindar dari pengaruh local microclimate, dalam hal desain penutup sensor, device atau

material pendukung lainnya

Kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran RH :

1. Modif sampel udara, panas, sumber uap air, sekat atau wadah

2. Sensor terkontaminasi kotoran

3. Perlakuan yang salah dalam menentukan fase air atau es

4. Kalibrasi alat salah

Page 13: Laporan praktik peralatan pengamatan

13

Tekanan Udara

Tekanan udara adalah pergerakan atom gas di atmosfer yang saling berbenturan pada suatu

permukaan

Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer

QFE : tekanan udara pada permukaan lapangan terbang yang didapat dari tekanan udara yang

diamati pada ketinggian induk barometer, kemudian dijabarkan ke tekanan permukaan lapangan

terbang

QFF : tekanan udara pada suatu tempat atau stasiun yang dijabarkan ke tekanan permukaan laut

sesuai dengan spesifikasi meteorologi

QNH : tekanan udara pada lapangan terbang atau stasiun yang dijabarkan ke tekanan permukaan

laut sesuai dengan spesifikasi dari atmosfer standard ICAO

1. Barometer air raksa

Prinsip Kerja : memanfaatkan sifat anomali air raksa dalam tabung hampa

Standar Pembacaan Barometer Air Raksa :

Page 14: Laporan praktik peralatan pengamatan

14

1. Koreksi lintang (Suhu udara standar : 0°)

2. Kerapatan udara standar pada suhu 0° adalah 1395,1 kg/m²

3. Gravitasi bumi standar (pada lintang 45°: 9,80665 m/s²) koreksi lintang

4. Koreksi indeks (standardisasi kalibrasi)

5. Koreksi tinggi

Jenis-Jenis Barometer Air Raksa :

a. Barometer jenis fortin (barometer stasiun)

Cara pemakaian barometer fortin :

1. Putar sekrup sehingga ketinggian meniskus sejajar tinggi air raksa

2. Gunakan zero adjusting knob sehingga puncak mercury reservoir

hanyalah menyentuh ujung Zeroing Peg

3. Lakukan penyesuaian tinggi dari movable scale sehingga alas sama

dengan puncak meniscus

4. Baca ketinggian air raksa menggunakan skala vernier yang dapat

dinaik-turunkan

5. Baca suhu menggunakan thermometer yang berada di bawah

barometer

Syarat Penempatan :

1. Ditempatkan pada ruang yang suhunya stabil

2. Tidak boleh kena sinar matahari langsung

3. Tidak boleh kena angin langsung

4. Tidak boleh dekat lalu lintas orang

5. Tidak boleh dekat meja kerja

6. Penerangan tidak boleh terlalu besar, maks 25 watts

Cara Pemasangan :

1. Dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat

2. Tinggi bejana ± 1m dari lantai

Page 15: Laporan praktik peralatan pengamatan

15

3. Sebaiknya dipasang di lemari kaca, menghindari kontaminasi suhu

badan pemngamat saat pembacaan

4. Latar belakang putih untuk memudahkan pembacaat

Cara membawa :

1. Putar sekrup bagian bawah bejana pelan-pelan sehingga air raksa naik

sampai air raksa dalam tabung tinggal 1 cm dari ujung atas

2. Balikkan pelan-pelan sehingga bejana diatas

3. Masukkan dalam kotak transport

4. Dijinjing bejana tetap berada diatas

b. Barometer kew pattern

Koreksi-Koreksi yang ada dalam Barometer Air Raksa :

a. Koreksi indeks

b. Koreksi tinggi

c. Koreksi suhu

d. Koreksi lintang

2. Barometer aneroid

Prinsip kerja barometer aneroid : perubahan bentuk tabung vidi akibat adanya

perubahan tekanan udara (apabila tekanan udara naik, maka tabung makin

pipih

a. Barometer aneroid analog

b. Barograph

Barograph adalah istilah lain untuk barometer yang dapat merekam sendiri

hasil pengukurannya.

Page 16: Laporan praktik peralatan pengamatan

16

Prinsip kerja : menggunakan prinsip kerja barometer aneroid. semakin

banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka.

c. Barometer digital

Prinsip kerja : menggunakan sensor tekanan udara dengan output

perubahan besaran listrik seperti : voltage, resistance, current, frequency

Prinsip pengukuran didasarkan pada suatu rangkaian oscillator RC dengan

3 kapasitor acuan yang dibandingkan dengan capasitive pressure sensor

dan capasitive temperature sensor yang diukur bersamaan secara terus-

menerus

Page 17: Laporan praktik peralatan pengamatan

17

Curah Hujan

Presipitasi adalah endapan dalam bentuk padat atau cair hasil dari proses kondensasi uap air di

udara yang jatuh ke permukaan bumi

Alat ukur curah hujan adalah ombrometer (penakar curah hujan)/ Udometer/ Pluviometer

Jenis-Jenis Penakar Hujan

1. Penakar hujan biasa type observatorium (non-recording)

2. Penakar hujan otomatis / dapat mencatat sendiri (recording)

a. Penakar hujan otomatis type Hellmann yang menggunakan system pelampung/float

Spesifikasi :

o Tinggi : 115 cm

o Berat : ±14 kg

o Cat : hijau muda atau abu-abu

Prinsip Kerja : Jika hujan turun, air masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam

tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta tangkinya naik keatas.

Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakannyaselalu mengikuti tangkai

pelampung. Gerakan pena dicatat pada pias yang digulung pada silinder jam yang dapat

berputar dengan bantuan tenaga per.

Page 18: Laporan praktik peralatan pengamatan

18

Jika air dalam tabung sudah mulai penuh, pena akan mencapa skala teratas pada

pias (10 mm), setelah air melewati lengkungan puncak selang, maka berdasarkan system

siphon otomatis, air akan keluar melalui ujung tabung bersamaan dengan tumpahnya air,

tangki pelmpung dan pena pencatat akan turun dan pencatatannya pada merupakan garis

lurus vertical.

Pemasangan : Dipasang/diskrup diatas pondasi beton, batu kali, dll yang disemen

b. Penakar hujan otomatis yang menggunakan system typing bucket (ada di AWS atau

AWOS)

Page 19: Laporan praktik peralatan pengamatan

19

Fungsi : untuk mendapatkan jumlah curah hujan yang jatuh pada periode dan waktu tertentu

Prinsip kerja : Saat hujan turun, airnya masuk melalui corong besar dan corong kecil kemudian

terkumpul dalam ember (bucket), bagian atas (kanan). Jika air yang tertampung cukup banyak,

maka dapat menyebabkan ember bergerak/berjungkit ke kanan dan ke kiri pada waktu ember

berjungkit, penahan ember ikut bergerak naik turun. Penahan ember mempunyai dua buah

tangkai yang berhubungan dengan roda bergigi.

Gerakan naik turun penahan ember menyebabkan kedua tangkainya bergerak pula dan

dengan bentuknya yang khusus dapat memutar roda bergigi berlawanan dengan arah perputaran

jarum jam. Perputaran roda gigi diteruskan keroda berbentuk jantung. Roda yang berbentuk

jantung mempunyai sebuah per yang menghubungkan kedua pengatur kedudukan pena yang

letak ujungnya selalu bersinggungan dengan tepi roda. Perputaran roda berbentuk jantung akan

menyebabkan kedudukan pena bergerak sepanjang tepi roda. Perubahan kedudukan ini

diteruskan ke pena yang bergerak pada pias, sehingga dapat menghasilkan

pencatatan. Dengan demikian, jumlah curah hujan yang jatuh dapat dinyatakan dengan jumlah

gulingan ember atau jumlah yang tercatat pada pias.

Page 20: Laporan praktik peralatan pengamatan

20

Instalasi Alat Penakar Hujan :

1. Tempat terbuka :bebas hambatan jarak ideal alat dari penghambat adalah 2 kali tinggi

penghambat

2. Efek angin : penahan angin mengelilingi alat tingginya tidak boleh melebihi alat dan

tidak boleh dekat dengan alat

3. Ketinggian alat : tinggi alat 120 cm dari tanah

4. Cat : putih atau chrome untuk mengurangi penguapan

5. Pelindung alat atau pagar : pagar tidak boleh lebih tinggi dari alat

Penguapan

Penguapan adalah proses perubahan air menjadi uap air.

Alat ukur penguapan disebut evaporimeter

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penguapan :

1. Temperatur benda

2. Kecepatan angin

3. Kelembapan udara

4. Intensitas radiasi

5. Tekanan udara

6. Jenis permukaan benda, unsur-unsur yang dikandungnya

Evaporasi : jumlah air yang menguap dari permukaan air atau permukaan tanah yang terbuka

Transpirasi : proses berpindahnya air dari tumbuh-tumbuhan ke atmosfer dalam wujud uap

Evapotranspirasi :

Alat Ukur Penguapan :

1. Evaporimeter panci terbuka

Page 21: Laporan praktik peralatan pengamatan

21

Fungsi : untuk mengukur evaporasi yang terjadi dalam 24 jam

Prinsip kerja :

Perlengkapan dalam Open Pan adalah sebagai berikut :

1. Open Pan

Keterangan :

E0 = jumlah air yang menguap

P0 = pembacaan awal dari muka air yang ditunjukkan oleh micrometer

P1 = permukaan akhir setelah terjadi evaporasi

Contoh soal :

Tgl.30-11-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 45.8 mm

Tgl.01-12-2010 jam 07.00 tinggi air dalam panci : 41.0 mm

Jumlah Curah hujan 24 jam : 0.0 mm

Hitung Penguapan Tgl. 30-11-2010 ?

E = (Po - P1) + CH

E = (45.8 – 41.0) + 0.0

E = 4.8 mm

Usahakan tinggi dari permukaan air berjarak 5cm dari bibir open pan, karena

apabila terlalu ke dalam permukaan airnya, maka dikhawatirkan tidak terjadi

pengaruh dari air (penguapan dipengaruhi salah satunya oleh angin)

Waktu pengamatan : 07.00 UTC (14.00 WIB)

Spesifikasi :

Bahan : besi yang dilapisi bahan anti karat

Diameter : 122 cm

E0 = (P0-P1) + CH

Page 22: Laporan praktik peralatan pengamatan

22

Tinggi : 25,4 cm

2. Hook Gauge

Fungsi : mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci.

Spesifikasi :

Material : Stainless steel / Kuningan

Resolusi : 0.1 mm

Ukuran : Tinggi 178 mm

Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk, sehingga cara pembacaannya

berlainan.

1. Jenis cassella, terdiri dari sebuah batang yang berskala, dan sebuah sekrup yang

berada pada batang tersebut, digunakan untuk mengatur letak ujung jarum pada

permukaan air dalam panci. Sekrup ini berfungsi sebagai micrometer yang dibagi

menjadi 50 skala. Satu putaran penuh dari micrometer mencatat perubahan ujung

jarum setinggi 1 mm.

2. Hook gauge buatan Perancis mempunyai micrometer yang dibagi menjadi 20

skala. Dalam satu bagian menyatakan perubahan tinggi jarum 0,1 mm, berarti

untuk satu putaran penuh, perubahan tinggi jarum sebanyak 2mm

Page 23: Laporan praktik peralatan pengamatan

23

3. Still Well

Fungsi :

- Tempat meletakkan hook gauge

- Membuat permukaan air dalam bejana menjadi tenang dibandingkan

dengan pada panci, sehingga penyetelan ujung jarum dapat lebih

mudah dilakukan.

Spesifikasi :

- Material : Stainless steel / Kuningan

- Ukuran : Diameter : 84 mm, Tinggi : 229 mm

Bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan mempunyai 3

buah kaki. Pada tiap kaki terdapat sekrup untu menyetel/ mengatur kedudukan

bejana agar letaknya horizontal. Pada dasar bejana terdapat sebuah lubang,

sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi dengan permukaan air dalam

panci.

3. Termometer Maksimum Minimum Apung

Page 24: Laporan praktik peralatan pengamatan

24

Fungsi : mengukur suhu maksimum dan minimum permukaan air

Prinsip kerja : sama dengan termometer minimum dan maksimum

Cara menormalkan : menggunakan magnet yang digesekkan pada permukaan air

raksa bawah

4. Cup Counter Anemometer

Fungsi : untuk mengukur banyaknya angin selama 24 jam

5. Pondasi/ Alas

Dibuat dari kayu dicat sehingga tahan terhadap cuaca dan rayap. Bagian atas kayu

dicat putih untuk mengurngi penyerapan radiasi sinar matahari

Page 25: Laporan praktik peralatan pengamatan

25

6. Penakar hujan biasa

Untuk memperoleh data curah hujan, yang digunakan dalam menentukan

penguapan pada hari-hari hujan. Penakar hujan dipasang +2m dari evaporimeter.

Penakar hujan biasa terdiri dari :

o Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.

o Bak tempat penampungan air hujan.

o Kaki yang berbentuk tabung silinder.

o Gelas penakar hujan.

Tata Cara Pengukuran Penguapan

• Putar / Set Hook Gauge sehingga ujung jarum / kail menyentuh pas di permukaan

air.

• Baca nilai skala yang ditunjukkan pada Hook Gauge tersebut.

• Skala pada batang hook gauge dalam milimeter penuh, sedangkan garis skala yang

ditunjukkan oleh tanda panah pada micrometer hook gauge adalah persepuluhan

milimeter.

2. Piche Evaporimeter

Page 26: Laporan praktik peralatan pengamatan

26

Fungsi : untuk mengukur jumlah penguapandalam satu hari

Prinsip kerja : Tabung diisi volume air tertentu, kemudian ditutup dengan filter

dengan diameter 1,2 inchi (±3 cm), kemudian letakkan pada pelat logam yang

berfungsi sebagai penjepit. Kemudian tabung dibalik, lalu air turun dan membasahi

kertas , penguapan akan terjadi pada sisi kertas yang terbuka ke udara.

Waktu pengukuran/ pengamatan : 07.30 WIB ; 17.30 WIB; 13.30 WIB

Penempatan : di dalam sangkar meteorologi

3. Evaporigraph

Evaporasi jenis Keshner termasuk alat pengukur penguapan yang mencatat sendiri

yang disebut sebagai Evaporigraph. Alat ini dapat mencatat terus menerus penguapan

yang terjadi pada setiap saat.

E = V

(R2 – r2)

Page 27: Laporan praktik peralatan pengamatan

27

Penyinaran Matahari

Radiasi adalah suatu proses dimana energi atau panas dipindahkan atau ditransfer

dalam bentuk gelombang elektromagnetik tanpa melalui perantara

Dalam atmosfer bumi terdapat bermacam-macam radiasi seperti :

a. Direct Solar Radiation (S) yaitu radiasi langsung dari matahari yang sampai ke permukaan

bumi.

b. Radiation Difus (D) yang berasal dari pantulan-pantulan oleh awan dan pembauran-

pembauran oleh partikel-partikel atmosfer.

c. Surface Raflectivity (r) yaitu radiasi yang berasal dari pantulan-pantulan oleh permukaan

bumi.

d. Out Going Terrestial radiation (O), yaitu radiasi yang berasal dari bumi yang berupa

gelombang panjang.

e. Back Radiation (B) yaitu radiasi yang berasal dari awan-awan dan butir-butir uap air dan

CO2 yang terdapat dalam atmosfer.

f. Global (total) Radiation (Q)

g. Net Radiation

Alat Ukur Radiasi Matahari

Pyrheliometer untuk mengukur radiasi langsung (S) Solarimeter dan Pyranometer untuk radiasi total (Q)

Pyrgeometer untuk mengukur radiasi bumi (O) Net Pyrradiometer untuk mengukur radiasi total (R)

A. Intensitas Radiasi Matahari

Intensitas Radiasi adalah jumlah energi yang jatu pada suatu bidang persatuan luas dalam

suatu satuan waktu. Dinyatakan dalam calori x cm¯² atau watt/m²

Page 28: Laporan praktik peralatan pengamatan

28

a. Pyranometer

b. Actinograph/Pyranograph

Fungsi : mengukur intensitas radiasi matahari total yang jatuh pada bidang horizontal

selama satu hari.

Bagian – Bagian Actinograph :

1. Sensor, yang terdiri dari masing-masing 2 strip bimetal yang bercat hitam dan putih

2. Glass dome (bulatan bola gelas), mentransmisikan 90% energi elektromagnetik

3. Plat pengatur bimetal

4. Mekanik pembesar

5. Tangkai dan pena pencatat

6. Drum clock / silinder berputar yang dilengkapi dengan kertas pias

7. Pengatur atau perata-rata air

Page 29: Laporan praktik peralatan pengamatan

29

8. Kontainer silica gel, menyerap uap air agar tidak terjadi kondensasi pada

permukaan glassdome

9. Bagian dasar

10. Penutup atau cover

Instalasi atau Penempatan Actinograph :

1. Letakkan actinograph pada permukaan datar/rata-rata ± 150 cm diatas permukaan

harus bebas dari pohon maupun bangunan yang menghalangi ke arah alat dan bebas dari

bahan-bahan yang dapat memantulkan tanah. Lokasi pemasangan sinar kuat ke arah alat

2. Atur posisi bimetallic persegi panjang searah utara selatan dan kaca jendela ke arah

timur.

3. Atur traveling alat melalui kaki-kaki yang dapat diatur/diputar

4. Kebersihan alat harus selalu diperhatikan terutama bagian glassdome

5. Silica gel harus diganti secara periodik sesuai iklim dimana ia ditempatkan

6. Seal karet yang terletak pada bagian dasar secara periodik harus diganti terutama jika

sudah kurang elastis/rusak

Sensor actinograph terdiri dari tiga lempengan yang dipasang horizontal pada

tengah-tengah bulatan bola gelas. Lempengan logam yang di tengah di cat hitam

sedangkan yang lainnya dicat putih. Bimetal-bimetal itu hares terletak kea rah timur

barat dengan jendelanya terlihat ke jurusan utara di lintang selatan, dan sebaliknya.

Prinsip kerja : perubahan bentuk panjang dari lempengan logam/bimetal dengan

sistem engsel diteruskan ke pena. Pena bergerak ke kiri atau kanan pada pias yang

digulung pada silinder jam. Sama seperti solarimeter, actinograph juga dilengkapi zat

higroskopis yang berbentuk kristal agar udara dalam bola gelas tetap kering.

Page 30: Laporan praktik peralatan pengamatan

30

Cara memasang Actinograph :

1. Awal operasi dimulai pada pukul 06.00 waktu setempat (saat matahari belum

belum bersinar)

2. Buka cover/penutup alat

3. Lepaskan drumclock dari shafnya

4. pasang kertas pias, sissi pias tepat terhimpit di penjepit drumclock.

5. Hidupkan system drumclock .

6. Pasang drumclock kembali pada tempatnya

7. Putar drumclock agar ujung pena tepat jatuh pada jam dan hari awal pengukuran

8. Tutup kembali cover/penutup

9. Setelah matahari terbenam selama 1,5 jam, pias harus diambil

10. Pada hari berikutnya, ulangi langkah 1 s/d 9.

B. Lama Penyinaran/Radiasi Matahari

a. Campbell Stokes

Untuk mengukur waktu dan lamanya matahari bersinar dimana alat tersebut dipasang

dalam satu hari

Bagian-bagian :

a. Bola kaca pejal

b. Pelat logam berbentuk mangkuk, sisi bagian dalamnya bercelah-celah sebagai tempat

kartu pencatat dan penyangga bola kaca pejal, dilengkapi skala derajat lintang bumi

Page 31: Laporan praktik peralatan pengamatan

31

c. Bagian pendiri

d. Bagian dasar dari logam (dapat di leveling)

e. Kertas pias (terdiri atas 3 macam)

Jenis Pias Belahan Bumi Selatan Belahan Bumi Utara

Pias lengkung panjang 15 Oktober-28 Februari 12 April-2 September

Pias lurus 1 Maret-11 April

3 September-14 Oktober

1 Maret-11 April

3 September-14 Oktober

Pias lengkung pendek 12 April-2 September 15 Oktober-28 Februari

Prinsip kerja : sinar matahari yang jatuh mengenai bola pejal ajkan difokuskan ke permukaan

kertas pias yang telah dimasukkan ke dalam celah mangkuk dan meninggalkan jejak bakar sesuai

dengan posisi matahari saat itu. Jumlah kumulatif jejak bakar tersebut yang akan menjadi data

lamanya matahri besinar dalam satu hari (satuan jam/menit)

Lamanya penyinaran pada kertas pias diatas adalah 7,5 jam / 8 jam x 100% = 93.75 %

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Instalasi

1. Posisi alat harus rata air, dapat dilihat dari waterpass

2. Salah satu kaki campbell lurus menhadap utara, agar pias menghadap barat-timur

3. Kaki Campbell stokes hares dibaut dengan kuat agar tidak bergeser

Page 32: Laporan praktik peralatan pengamatan

32

4. Kemiringan bola pejal harus sesuai dengan kemiringan lintang stasiun(saat matahri ada di

lintang utara, maka Campbell stokes miringan kearah selatan)

5. Ketinggian 1,2 m dengan tiang kokoh

6. Pias hares sesuai dengan bulan pengamatan

7. Bola pejal harus selalu bersih

Cara Memasang Sunshine Recorder Campbell Stokes :

1. Setel atau atur skala lintang pada alat sesuai lokasi lintang

2. Letakkan alat pada tiang atau pondasi yang telah disiapkan (tinggi tiang 120 cm).

Arahkan penjepit bola kaca dengan membujur kea rah utara-selatan sesuai arah kompas,

sehingga jalur pias arah timur dan barat (letak harus rata air)

3. Apabila matahari di lokasi lintang selatan, maka mangkuk pada arah selatan lebih tinggi,

artinya miring ke arah utara, demikian pula sebaliknya

4. Pasang pias sesuai jatuhnya titik pembakar radiasi matahari, lakukan uji coba selama satu

hari, jika jejak pembakaran belum sejajar dengan kedua tepi pias maka atur lagi

5. Jika belum juga tepat, uji coba lagi selama satu hari, atur letak pias lagi, apabila sudah

sejajar, ketiga kaki alat disekrup

Page 33: Laporan praktik peralatan pengamatan

33

Sudut Bujur Tempat :

1. WIB : 105° BT

2. WITA : 120° BT

3. WIT : 95° BT

Contoh soal :

Pada tanggal 06 Januari 2015, di kampus STMKG pada 06°15´ LS 106° 45´ BT dipasang

pias tepat jam 12.00 WIB pada jam berapa jatuhnya titik pembakaran sinar pada pias?(Equation

time/perata waktu : +6 ) . Paada pukul berapa pias terbakar ?

Waktu pembakaran pias = waktu standar- 4 (sdt bujur

standar - sdt bujur tempat) - perata waktu

Page 34: Laporan praktik peralatan pengamatan

34

Jawab : Wpp = 12.00 – 4(105°- 106° 45´) - (+6)

= 12.00 – 4(105 – (106+45/60) - (+6)

= 12.00 – 4(105-106,75) - (+6)

= 12.00-4(-1.75) – 6

= 12.01’

Page 35: Laporan praktik peralatan pengamatan

35

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Alat Ukur Parameter Meteorologi

1. Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer

(termometer bola basah, termometer bola kering, termometer maksimim,

termometer minimum, termometer apung, termometer tanah pada beberapa

kedalaman)

2. Kelembapan udara diukur dengan menggunakan hygrometer

(Hygrometer rambut, thermohygrograph, hygrograph, sling psychrometer, assmann

psychrometer)

3. Tekanan udara diukur dengan menggunakan barometer

(Barometer air raksa (fortin, kew pattern), barometer aneroid, barometer digital)

4. Jumlah curah hujan diukur dengan menggunakan penakar hujan (ombrometer)

(penakar hujan obs, penakar hujan hellmann, typping bucket)

5. Arah dan kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer

(cup counter anemometer, anemograph)

6. Penyinaran matahari diukur dengan menggunakan solarimeter

(Campbell stokes, pyranograph actinograph)

7. Penguapan diukur dengan menggunakan alat ukur penguapan (Evaporimeter)

(open pan, piche evaporimeter)

b. Saran

- Agar alat-alat meteorologi lebih diefektifkan lagi dalam hal banyaknya

jenis, biasanya pada stasiun-satasiun memiliki beberapa macam alat

ukur yang memiliki akurasi berbeda, padahal yang aktif digunakan

sebagai pelaporan data hanya bsatu atau dua alat saja.

Page 36: Laporan praktik peralatan pengamatan

36

Daftar Pustaka

http://yusupmaulana09.blogspot.com/2013/11/actinograf-bimetal.html. Diakses pada tanggal 17

Januari 2015

www.kaskus.co.id. Diakses pada tanggal 17 Januari 2015

http://badilag.net/data/hisab%20rukyat/Ephemeris%202011/daftar_deklinasi.PDF. Diakses pada

tanggal 17 Januari 2015

http://geografi-andi.blogspot.com/2013/07/penguapan-evaporation.html. Diakses pada tanggal 17

Januari 2015

http://klimatologibanjarbaru.com/artikel/2008/12/alat-alat-klimatologi-konvensional/comment-

page-2/. Diakses pada tanggal 17 Januari 2015

AhMG, Rojali. 1997. Alat-Alat Meteorologi Jilid A. Jakarta : AMG