LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

30
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG PENYULUHAN UU NO.30 TAHUN 2002 TENTANG KPK DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAGI ANGGOTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN PPKn DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR OLEH : Dr. Adelina Hasyim,M.Pd NIDN 0018105302 SINTA ID 6670043 Rohman, SPd., M.P.d. NIDN 0003068401 SINTA ID 6679943 Yonanda Pratama NPM. 1813032033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KRGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2021

Transcript of LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

Page 1: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA

UNIVERSITAS LAMPUNG

PENYULUHAN UU NO.30 TAHUN 2002 TENTANG KPK DAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA BAGI ANGGOTA MUSYAWARAH GURU

MATA PELAJARAN PPKn DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

OLEH :

Dr. Adelina Hasyim,M.Pd NIDN 0018105302 SINTA ID 6670043

Rohman, SPd., M.P.d. NIDN 0003068401 SINTA ID 6679943

Yonanda Pratama NPM. 1813032033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KRGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

Page 2: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...
Page 3: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

SANWACANA

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanna Wata’allah yang telah memberikan

rahmatdan hidayah sehingga dapat terselesaikan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul

PENYULUHAN UU NO.30 TAHUN 2002 TENTANG KPK DAN IMPLEMENTASI

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAGI

ANGGOTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN PPK N

DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, khususnya :

1. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Lampung

yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang memberikan

bantuan dana untuk terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini,

3. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Timur yang telah member izin untuk

melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat

4. Kepadaanggota Musyawarah kelompok kepala sekolah (MKKS)dan ketua Musyawarah

Guru Mata pelajaran(MGMP) PPKn Kabupaten Lampung Timur yang telah mengirimkan

peserta untuk ,mengikuti kegiatan ini.

Akhirnya kami senantiasa membuka kritikan, saran, dan masukkan demi perbaikan untuk

kegiatan serupa tahun mendatang, serta berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Bandar Lampung, 12 September 2021

Ketua,

Dr. Adelina Hasyim,M.Pd

NIK 241901531011201

Page 4: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

RINGKASAN

PENYULUHAN UU NO.30 TAHUN 2002 TENTANG KPK DAN IMPLEMENTASI

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAGI

ANGGOTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN PPKN

DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Oleh

Adelina Hasyim dan Rohman

Tujuan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pemahaman guru

tentang isi Undang-undang Komisi Pemberantasan korupsi dan praktiknya dalam pembelajaran

nilai- nilai anti korupsi.dan, Memberikan solusi dari masalah pembelajaran dalam pelaksanaan

pendidikan anti korupsi yang masih menghadapi kendala, terutama dalam memahami konsep

korupsi sesuai dengan kemampuan berpikir anak. Dalam kegiatan metode yang digunakan : 1)Curah gagasan, 2)Pemberian tugas, 3)Latihan,

4)Diskusi, 5)Ceramah, 6)Simulasi. Dalam kegiatan ini yang menjadi khalayak sasaran strategis

adalah guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Lampung Timur yang memiliki komitemen untuk

mensosialisasi hasil kegiatan sebanyak 16 guru dari 16 SMP. Evaluasi dalam kegiatan ini

dilakukan melalui tahap-tahap : 1)Pre-test yaitu tes awal pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki oleh peserta sebelum kegiatan pelatihan dilaksanakan, 2)Post-test yaitu tes akhir

pengetahuan dan keterampilan yang diperolah peserta setelah mengikuti kegiatan. Hal ini untuk

menemukan pertambahan pengetahuan dan keterampilan peserta, 3)Angket yaitu respon peserta

terhadap materi dan penyajiannya dalam kegiatan penguatan, 4)Observasi yaitu pengamatan

terhadap aktivitas dan partisipasi peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dan praktik model

pembelajaran 3 nilai karakter Pendidikan anti Korupsi yang penting secara berkelompok untuk

nilai jujur, sederhana dan adil.

Adapun hasil penyuluhan adalah1) terjadi peningkatan pemahaman peserta terhadap materi dasar

pengetahuan dasar korupsi dan isi dari Undang-undang n0.30 tahun 2002 tentang KPK, dan

terjadi perubahan sikap mendukung sepenuhnya pelaksanaan Pendidikan anti korupsi, hal ini

dibuktikan dengan tingkat partisipai yang aktif sebagian peserta penyuluhan. 2)Ditemukannya

kendala dalam pelaksanaan pendidikan anti korupsi yaitu dari segi materi yang selama ini tidak

dibahas pengetahuan dasar konsep, penyebab dan bentuk tindakan korupsi, bagaimana

menyesuaikan konsep korupsi sesuai dengan taraf kemampuan berpikir anak dan melaksanakan

pembelajaran pendidikan nilai .

Kata kunci ;UU KPK, Pendidikan Anti Korupsi,MGMP PPKn

Page 5: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

DAFTAR ISI

hal

Ringkasan........................................................................................ ii

Halaman Pengesahan...................................................................... iii

Sanwacana ..................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1

I.1 Analisis Situasi........................................................................... 1

I.2 PermasalahanMitra .................................................................... 5

1.3 Tujuan Kegiatan ......................................................................... 5

1.4 ManfaatKegiatan ......................................................................... 5

BAB II SOLUSI TARGET KELUARAN ........................................ 6

BAB III METODE KEGIATAN....................................................... 11

3.1 Metode Kegiatan......................................................................... 11

3.2 Deskripsi Keiatan .......................................................................... 11

3.3 Prosedur Kerja ............................................................................... 11

3.4 Pihak yangterkait dengan kegiatan................................................. 12

3.5 Evaluasi pelaksanaan Kegiatan....................................................... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................. 13

4.1 Hasil Kegiatan ................................................................................ 13

4.1.1 Aspek Pengetahuan .................................................................... 14

4.1.2 Aspek Sikap atau Pandangan tergadap materi Penyuluhan......... 14

BAB V PEMBAHASAN ..................................................................... 15

5.1Aspek Pengetahuan ......................................................................... 15

5.2 AspekSikap ...................................................................................... 16

5.3 Aspek Partisipasi ............................................................................. 16

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 18

6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 18

6.2 Saran ................................................................................................. 19

LAMPIRAN

1.pre tes

2. PPt pengetahuan dasar antikorupsi dan UU KPK

3. Modul pedoman guru pendidikan anti korupsi

Page 6: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Analisis situasi

Pemerintah melalui Komisi Pemberantasan Anti Korupsi (KPK) telah melakukan kampanye anti

korupsi ke lembaga pendidikan.

Kurikulum pendidikan anti korupsi mulai dikembangkan di sekolah-sekolah dengan penyesuaian

konsep dan target sasaran yang hendak dicapai di jenjang lembaga pendidikan terkait. Dari mulai

Sekolah Dasar, pelaksanaan pendidikan ini mulai digalakkan.

Mengapa pendidikan anti rasuah ini perlu diajarkan di dunia pendidikan? Berikut beberapa

alasannya:

1. Budaya Korupsi Indonesia di Tepi Jurang

2. Memerangi Korupsi dari Lingkungan Terdekat

3. Penanaman Pendidikan Karakter yang Aplikatif

4. sekolah merupakan lembaga pendidikan nilai .(pintek.id blog pend anti korupsi diakses

18 aFebruari 2021)

Korupsi sebagai budaya kolonial di Indonesia sudah dalam kondisi yang sangat parah.

Budaya suka sama suka dalam melakukan korupsi menjadi tradisi yang sulit diungkap.

Bahkan sudah tidak disadari lagi oleh pelakunya bahwa hal tersebut merupakan tindakan

terlarang, berdosa dan merugikan banyak orang. Korupsi terjadi di semua level kehidupan,

bahkan di lembaga pendidikan pun terjadi.

Kondisi di tepi jurang inilah yang menyebabkan target pemahaman perlu dilakukan dari akar

rumput dan dalam jangka waktu yang panjang. Lembaga pendidikan sebagai lokomotif

pembentukan karakter generasi bangsa harus menjadi tempat pengajaran yang kuat terhadap

pendidikan anti korupsi tersebut.

Pelaksanaan pendidikan anti korupsi di sekolah maupun perguruan tinggi sebenarnya

merupakan cara untuk mengatasi mentalitas dan sikap-sikap dasar yang mengarah pada

tindakan korupsi yang curang.

Dalam proses pembelajaran misalnya, seorang siswa atau mahasiswa yang mencontek saat

ujian, sebenarnya ini adalah tindakan korupsi nyata yang dilakukan dalam skala kecil . tidak

Page 7: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

disiplin pada waktu, penerimaan peserta didik yang dilakukan dengan curang, manipulasi

nilai, gratifikasi dan sebagainya merupakan tindakan-tindakan korupsi kecil yang ada di

lingkungan dunia pendidikan

Dari sinilah sikap korupsi bisa muncul, sehingga sebelum nantinya generasi muda tumbuh

dan menghadapi kehidupan bernegara yang lebih luas, lembaga pendidikan harus lebih dulu

menanamkan sikap-sikap anti korupsi.

Jika saat sekolah atau kuliah saja sering melakukan korupsi, bagaimana setelah menjadi

pejabat? Maka tanggung jawab lembaga pendidikan harus menghapus budaya negatif

tersebut.

Lembaga pendidikan adalah tempat pengembangan pendidikan karakter yang aplikatif.

Namun, faktanya memang kebanyakan peserta didik masih menjadi karakter sebagai hafalan

materi pendidikan, bukan dilakukan secara implementatif.

Nilai karakter yang sudah dipahami semestinya terbentuk secara nyata dalam tindakan

seseorang, bukan sebatas materi pembelajaran yang hanya dihafal tanpa ada pelaksanaan

secara nyata.

Mengajarkan anak untuk tidak korupsi sejak dini perlu dilakukan dengan tindakan dan

contoh nyata perbuatan, tidak lagi melalui teori-teori pembelajaran.

Guru maupun tenaga pengajar serta pengelola lembaga pendidikan penting memahami jika

untuk mendidikan anak tidak korupsi harus didahului contoh dari orang-orang tua yang ada

di lembaga pendidikan terkait.

sekolah merupakan lembaga pendidikan tempat anak didik mendapatkan seperangkan

pengetahuan dan nilai karakter yang menjadi referensidan pencerahan hidup dimasa depan,

tentunya akan menjadi arah hidupnya menjadi manusia yang mampu memiliki pengetahuan,

untuk bersikap dan bertindak sebagai warga Negara yang cerdas dan baik

Mengingat Pendidikan Anti korupsi merupakan sesuatu yang baru , maka perlu penguasaan

konsep yang benar diikuti dengan praktik yang tepat dalam pelaksanaannya . Sebagai upaya awal

penguasaan konsep secara kognitif perlu satu bahasa maka dapat dilaksanakan melalui kegiatan

pengabdian kepada masyarakat tentunya ssaran akhirnya guru mampu menguasai kosep yang

benar tentang UU Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) dan relevansinya dengen Pendidikan

Anti KOrupsi yang disampaikan sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir peserta dididk pada

setiap jenjang sekolahnya.

Page 8: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

Pendidikan karakter anti korupsi di lembaga pendidikan dilakukan dengan dua tahapan awal

yakni dengan menentukan ruang dan target pembelajaran yang hendak dicapai, lalu selanjutnya

dibuat kurikulum yang sesuai untuk mencapai target-target tersebut.

Berikut ini tujuan pelaksanaan pendidikan anti korupsi yang dilakukan lembaga pendidikan:

1. Pembentukan Karakter Anti Korupsi Sesuai dengan Tahap Perkembangan peserta didik

2. Penanaman Pendidikan Anti Korupsi untuk Jangka Panjang

3. Menanamkan Nilai-Nilai Anti Korupsi pada Generasi Muda.(pintek.id blog pend anti

korupsi diakses 18 aFebruari 2021)

Selain tujuan tersebut. Tujuan Pendidikan anti kprupsi dikemukakan oleh Mohamad Nuh

(2012) Bahwa: Program Pendidikan Anti Korupsi bertujuan untuk menciptakan generasi

muda yang bermoral baik dan berperilaku anti koruptif. Pendapat ;ain dikemukakan oleh

Haryono Umar bahwa Tujuan Pendidikan anti kprupsi adalah untuk membangun karakter

teladan agar anak tidak melakukan korupsi sejak dini sesuai dengan masalahnya sejak

usia dini( agus wibowo 2012:39)

Pembentukan karakter anti korupsi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan mengikuti

perkembangan usia anak mulai dari jenjang PAUD, SD hingga Perguruan Tinggi. Pelaksanaan

kurikulum yang dijalankan disesuaikan dengan target pembentukan yang hendak dicapai di

setiap jenjang pendidikan tersebut.

Pola kurikulum yang diajarkan disesuaikan dengan tahap perkembangan usia anak sehingga

lebih mudah diterima dan diaplikasikan.

Salah satu pola pengajaran pendidikan anti korupsi yang dilakukan adalah jangka panjang.

Kondisi yang sudah sangat parah tidak bisa diatasi dalam waktu sehari, dua hari atau satu tahun

saja, tetapi harus dilakukan bertahun-tahun, bahkan bisa jadi seumur dengan usia seseorang.

Tradisi yang sudah sangat akut membudaya di masyarakat harus dipahamkan sejak dini.

Lembaga pendidikan menaungi pendidikan sejak usia dini hingga selevel profesor doktor. Maka

sangat tepat jika di lembaga pendidikan diajarkan pendidikan anti korupsi sebagai pembelajaran

seumur hidup yang perlu diberikan kepada generasi Indonesia.

Bukan hanya anak-anak, tetapi orang tua juga penting mendapatkan pembelajaran ini.

Ada 9 nilai anti korupsi yang penting diajarkan kepada peserta didik untuk membantu

membentengi dari sikap korupsi. Sikap-sikap tersebut di antaranya kejujuran, tanggung jawab,

kesederhanaan, kepedulian, kemandirian, disiplin, keadilan, kerja keras, dan

keberanian.Pemerintah melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan

kampanye anti korupsi ke lembaga pendidikan.Kurikulum pendidikan anti korupsi mulai

dikembangkan di sekolah-sekolah dengan penyesuaian konsep dan target asaran yang hendak

Page 9: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

dicapai di jenjang lembaga pendidikan terkait. Dari mulai Sekolah dasar, pelaksanaan pendidikan

ini mulai digalakkan.

Kesadaran memutus mata rantai korupsi melalui pendidikan dilakukan, karena pendidikan

dianggap sebagai sarana efektif guna menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Dan dipercaya

menumbuhkan rasa benci terhadap korupsi. Meskipun hasil yang akan diperoleh jangka panjang

dan tidak instan.namun pendidikan bisa dikatakan seabagai investasi bagi terbentuknya generasi

anti korupsi di masa depan.

Sebagai sesuatu yang baru pendidikan anti korupsi jelas masih banyak kekurangan, terutama

dalam praktiknya di sekolah sekolah. Seperti masih banyak guru kurang paham dan merasa

terbebani dengan adanya hal baru. Kendati demikian kekurangan-kekurangan ituhendaknya

disadari secara arifdan bijak serta harus kita perbaiki bersama, demi membebaskan bangsa ini

dari musuh utamanya yaitu korupsi. pihak sekolah terutama kepala sekolah dan guru harus

menjadi garda terdepan keefektifan implementasi pendidikan anti korupsi. Hal ini tidak mudah.

Apalagidengan adanya budaya para guru untuk kejar tayang kuota sertifikasi, jelas akan

menimbulkan persoalan tersendiri. Lagi lagi guru dituntut untuklegowo mementingkan anak

didik sebagai generasi masa depan, ketimbang dirinya sendiri. Idealnya guru menempatkan

dirinya sebagai guru yang berkarakter seperti nilai karakter anti korupsi yang diajarkannya

.sungguh sulit ditengah kehidupan bangsa yang sedang menghadapi pandemic covid 19 dan

situasi ekonomi yang tidak menggembirakan. karena itu usaha tetap harus dilakukan untuk

mengurangi perilaku tidak berkarakter siswa di masa depan. Para guru harus mengingat baik baik

pesan kiHajar Dewantara (1971)yang berbunyi” Keteladanan perilaku dan susila guru adalah

modal penting memebentuk karakter anak didik, termasuk di dalamnya pendidikan anti korupsi

hendaknya berlangsung dalam tri pusat pendidikan. Yaitu pendidikan di rumah, di sekolah dan

masyarakat. Kenyataannya sekolah berjalan sendiri sendiri, sekolah berupaya menanamkan nilai

anti korupsi, sementara di masyarakat dan media massa cerita tentang korupsi yang dilakukan

oleh politikus dan pejabat Negara tambah menjadi jadi. Di dalam keluarga tidak ada kesdaran

menghambat niat keluarga untuk tidak korupsi, bahkan menikmati kekayaan hasil korupsi. Oleh

karena itu sudah saatnya setiap anak disadarkan bahaya terburukdari hidup di Negara yang

bergelimang korupsi .

.

Page 10: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

B. PERMASALAHAN MITRA

Pengenalan program pendidikan anti korupsi sudah mulai dilaksanakan di sekolah melalui

program pelatihan , di mana beberapa guru PPKn yang mendapat sertifikat dari Komisi

pemberantasan Korupsi KPK Jakarta.pengenalan konsep korupsi yang disesuaikandngan tingkat

kemampuan siswa di setiap jenjang pendidikan namun berdasrakan hasilobservasi 50% guru

belum sepenuhnya memahami isi dan praktiknya di kelas, apalag ibelum ada pedampingan

tenaga professional khusus pembinaan karakter menurut ketentuannyanya program pendidikan

ini harus sudah mulai diterapkan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.

c.TUJUAN KEGIATAN

1. meningkatkan pemahaman guru tentang isi Undang-undang Komisi Pemberantasan korupsi

dan praktiknya dalam pembelajaran nilai- nilai anti korupsi.

2.Memberikan solusi dari masalah pembelajaran dalam pelaksanaan pendidikan anti korupsi

yang masih menghadapi kendala, terutama dalam memahami konsep korupsi sesuai dengan

kemampuan berpikir anak, dalam setiap jenjang pendidikan

D MANFAAT KEGIATAN

Berikut ini manfaat kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi guru PKn SMP adalah ;:

1.Pemahaman secara praktis tentang Pembentukan Karakter Anti korupsi disesuaikan dengan

target pembentukan pembiasaan 9 nilaikarakter yang hendak dicapai di setiap jenjang

pendidikan tersebut

2.Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas dari korupsi dengan

mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Membangun

kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas dari korupsi dengan mengembangkan kebiasaan

(habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.

3. mengoptimalkan pembelajaran anti korupsi sesuai tuntutan Peraturan daerah No. 35 tahun

2019 tentang Implementasi pendidikan anti korupsi di provinsi Lampung.

Page 11: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN

Solusi yg ditawarkan untuk penyelesaian masalah korupsi di Indonesia dapat ditemukan dari

pemikiran Pavlof tentang teori pembiasaan klasikal ( classical conditioning theory},dimana

lembaga pendidikan merupakan wadahyang tepat,karena, setiap orang yang akan bekerja harus

mendapatkan ijazah , yang diperoleh dalam masa pendidikan yang cukup lama. Teori

pembiasaan klasikal (classical conditioning) ini berkembang berdasarkan hasil eksperimen yang

dilakukan oleh Ivan Pavlov (1849- 1936) , seorang ilmuan besar Rusia yang berhasil

menggondol hadiah Nobel pada tahun 1909. Pada dasarnya classical conditioning adalah sebuah

prosedur penciptaan refleks baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks

tersebut (Terrace, 1973). Conditioning teori pada umumnya diterjemehkan sebagai

pembiasaan.Anis Ibnatul M, dkk (2013: 1) mengatakan bahwa pembiasaan merupakan kegiatan

yang dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu tersebut dapat menjadi kebiasaan.

Pembiasaan adalah segala sesuatu yang dilakukan secara berulang untuk membiasakan individu

dalam bersikap, berperilaku, dan berpikir dengan benar. Dalam proses pembiasaan berintikan

pengalaman, sedangkan yang dibiasakan adalah sesuatu yang diamalkan. Berdasarkan uraian di

atas dapat disimpulkan bahwa pembiasaan merupakan proses kegiatan yang dilakukan secara

berulang-ulang yang bertujuan untuk membuat individu menjadi terbiasa dalam bersikap,

berperilaku dan berpikir sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses

pembiasaan di sekolah untuk membentuk sikap dan perilaku siswa yang relatif menetap karena

dilakukan secara berulang-ulang baik di dalam proses pembelajaran maupun di luar proses

pembelajaran.. Mewujudkan pendidikan anti korupsidi sekolah harus diprientasikan pada tataran

moral action, agat peserta didiK tidak hanya berhenyi pada kompetensi p3ng3tahuan saja, tetapi

sampai pada kemauan dan kebiasaan hidup sehari hari. sebagaimana teoti yang dikwmukakan

oleh lickona(1991) “

untuk mendidik anak sampai tataran moral action, dperlukan tiga proses pembinaan

yang berkelanjutan. mulai dari moral knowing. moral frr[ing, hingga sampai pada

moral action.ketiganya harus dikembangkan secara terpadu dan seimbang.dengan

demikian diharapakan proses belajar peserta didik dapat berkembang secara optimal,

baik dari kecerdasan intelektual maupun emosional. mampu membedakan yang baik

dan buruka. brnar salah dan mampu memilih yang bermanfaat

Memperkenalkan Pendidikan anti korupsi dengan mengutamakan 9 nilai karakter yaitu

kejujuran,kepedulian,kemandirian, kedisiplinan, tanggung jwb, kerja keras,

kemandirian,kesederhanaan,keberanian, dan keadilan .dapat dijelaskan sbb ;

1. Jujur

Jujur diartikan sebagai perbuatan tidak berbohong, lurus, dan tidak curang. Kejujuran

merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang.

Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri

Page 12: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

sendiri maupun orang lain. Perilaku menyontek, plagiarisme, dan titip absen merupakan

manifestasi ketidakjujuran, dapat memunculkan perilaku korupsi. Persoalan ketidakjujuran

tersebut merupakan suatu hal yang mengkhawatirkan dan perlu perhatian serius.

2. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang, ketekunan, dan konsisten untuk terus

mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya

dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan

utama dalam bekerja. Manfaat dari hidup yang disiplin adalah siswa dapat mencapai tujuan

hidupnya dengan waktu yang lebih selain percaya. Hal tersebut merupakan sebuah pembelajaran

yang sederhana namun akan berdampak luar biasa kedepannya, seperti kata pepatah sedikit demi

sedikit lama-lama menjadi bukit, begitu pula apabila kebiasaan buruk dibiarkan maka kejahatan

yang lebih besar dapat dilakukan.

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keadaan seseorang untuk berani menanggung segala sesuatunya atau

resiko yang akan menimpanya. Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari

bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi

kemaslahatan sesama manusia

. 4. Adil

Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. Keadilan adalah penilaian dengan

memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak

proporsional dan tidak melanggar hukum. Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari

bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk

mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.

5. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran,

termasuk berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan berani menolak kejahatan.

Ia tidak akan menoleransi adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara

tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman

sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut

dimusuhi serta tidak gentar jika ditinggalkan temannya sendiri kalau ternyata mereka mengajak

kepada halhal yang menyimpang.

Page 13: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

yang sesuai dengan target. Kerja keras dapat diwujudkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-

hari. Misalnya, dalam melakukan sesuatu menghargai proses bukan hasil semata, tidak

melakukan jalan pintas, belajar dan mengerjakan tugas-tugas akademik dengan sungguhsungguh.

8. Kesederhanaan

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya

memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Dengan gaya hidup

sederhana, seseorang dibiasakan untuk tidak hidup boros yang tidak sesuai dengan

kemampuannya. Siswa dapat menerapkan nilai kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari, baik

di sekolah maupun di luar sekolah. Misalnya, dengan hidup sesuai dengan kebutuhan, tidak suka

pamer kekayaan, dan sebagainya. 9. Mandiri Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada

diri seseorang untuk menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas

kemandirian yang dimiliki seseorang dapat mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara

efektif. Sembilan nilai inilah yang dianggap sebagai materi Pendidikan Agama Islam untuk

menanamkan nilai-nilai antikorupsi dan landasan utama dalam membangun integritas dalam diri.

Kesembilan nilai ini yang dianggap oleh KPK sebagai alat kontrol untuk mengurangi tindak

korupsi dan strategi dalam mencapai pemerintah yang bersih dan masyarakat madani

6. Peduli

Peduli berarti memperhatikan, adanya perasaan iba, atau simpati. Kepedulian sosial kepada

sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial

tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang

tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.

7. Kerja Keras.

Bekerja keras merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang sesuai dengan target.

Kerja keras dapat diwujudkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam

melakukan sesuatu menghargai proses bukan hasil semata, tidak melakukan jalan pintas, belajar

dan mengerjakan tugas-tugas akademik dengan sungguhsungguh.

8. Kesederhanaan

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya

memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Dengan gaya hidup

sederhana, seseorang dibiasakan untuk tidak hidup boros yang tidak sesuai dengan

kemampuannya. Siswa dapat menerapkan nilai kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari, baik

Page 14: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

di sekolah maupun di luar sekolah. Misalnya, dengan hidup sesuai dengan kebutuhan, tidak suka

pamer kekayaan, dan sebagainya.

9. Mandiri Kemandirian

Membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang untuk menjadi tidak bergantung terlalu

banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang dapat mengoptimalkan

daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Sembilan nilai inilah yang dianggap sebagai materi

Pendidikan Agama Islam untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi dan landasan utama dalam

membangun integritas dalam diri. Kesembilan nilai ini yang dianggap oleh KPK sebagai alat

kontrol untuk mengurangi tindak korupsi dan strategi dalam mencapai pemerintah yang bersih

dan masyarakat madani

Hasil penelitian Edi Subkhan {2020) dalam jurnal integritas anti korupsi (6-1) 15-30berkesimpulan sbb:

‘”Pemuda harus ikut berperan aktif dalam pencegahan korupsi. Salah satu yang bisa dilakukan oleh

pemuda adalah melaksanakan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat secara umum. Proses

penindakan kasus korupsi yang dilakukan oleh KPK dibarengi dengan gerakan pendidikan anti korupsi

diharapkan akan mengoptimalkan proses pemberantasan korupsi di Indonesia” (jurnal pend Pancasila

dan kewarganegaraan 2012:1.

Dari hasil penelitian Sukron Mazid dkk dalam jurnal pend Pancasila dan kewarganegaraan (2019:10)

ditemukan bahwa bentuk internalisasi nilai anti korupsi berupa kejujuran, kepedulian, kemandirian,

kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan serta menekankan

nilai-nilai keagamaan di setiap kegiatan pembelajaran pendidikan kurikuler, kokurikuler, ekstra kurikuler

dan pembelajaran lingkungan sehingga mampu memberikan kesadaran arti pentingnya pendidikan anti

korupsi seperti menghayati, memahami dan menyadari dalam sebuah peristiwa.

Hasil penelitian Edi Subkhan2017 menjelaskan bahwa:”

Pendidikan Antikorupsi yang mendasarkan pada pedagogi kritis. Dalam hal ini pedagogi

kritis layak dihadirkan sebagai perspektif kritis pendidikan yang mendorong pembelajaran,

siswa, dan juga guru serta sekolah untuk membelajarkan nilai-nilai antikorupsi hingga pada

sikap dan aksi antikorupsi. Melalui perspektif pedagogi kritis pembelajaran diarahkan untuk

membangun kesadaran kritis siswa mengenai kerugian akibat korupsi dan bagaimana

seharusnya mereka bersikap dan bertindak. Teori sudut pandang, demokrasi, kontekstual, dan

sikap atau tindakan riil menjadi pegangan pembelajaran yang dapat dilakukan secara lintas

kurikulum dan kolaborasi melibatkan banyak pihak. ( jurnal INTEGRITAS ANTI KORUPSI (6-1) 15-30

setelah dianalisis hasil temuan beberapa penelitian menunjukkan bahwa kaum pemuda

selayaknya berpartisipasi dalam kegiatan anti korupsi ,diharapkan menggunakan perspektif

pedagogi kritis dalam proses belajar. Untuk menumbuhkan sikap dan tindakan menolak korupsi.

Agar kesadaran anti korupsi tumbuh dapa dilakukan dengen memberikan pemahaman tentang

Page 15: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

konsep korupsi dalam praktik di lingkungan peserta didik adalah tepat guru sbg pendidik perlu

dilatih dan menjadi sasaran utama dalam usaha mempraktikkan pendidikan antikorupsi dengan

benar

Hal yang penting dalam pendidikan anti korupsi diungkapan sbb: nilai-nilai pendidikan anti

korupsi bukanlah bahan ajar biasa. Nilai-nilai terebut tidak dijadikan pokok bahasan yang harus

disampaikan, seperti guru mengajarkan suatu konsep, teori , procedure ydan fakta seperti dalam

mata pelajaran agama, PPKn, IPA ,IPS dsb. Namun dalam pembelajaran tersebut guru dapat

mengmbangkan nilai karakter anti korupsi

Page 16: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

BAB III. METODE KEGIATAN

Dalam upaya mencapain tujuan kegiatan ini, digunakan metode sebagai berikut :

1. Ekspositori : instruktur ceramah atau presentasi dengan menggunakan media visual

2. Tanyajawab : dalam ceramah atau presentasi yang disampaikan oleh instruktur kepada

peserta disertai tanya jawab antara peserta dan instruktur

3. Pemberian tugas : instruktur memberikan tugas kepada peserta untuk melaksanakan

kegiatan sesuai dengan materi yang telah diberikan. Pemberian tugas dilakukan secara

individu dan kelompok

4. Diskusi kelompok : kegiatan yang dilakukan secara kelompok dalam rangka

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh instruktur yang hasilnya dipresentasikan

dihadapan kelompok lain

5. Latihan : kegiatan praktek pembuatan rencana kegiatan pengawasan akademik

3.2. Deskripsi Kegiatan

Sesuai dengan pokok permasalahan dan tujuan kegiatan, maka materi kegiatan meliputi :

1. Pentingnya supervisi akademik dalam mengembangkan profesional guru

2. Peranan kepala sebagai supervisor

3. Prinisp, Metode dan teknik supervisi akademik

3.3.Prosedur kerja

Dalam kegiatan penguatan ini, prosedur kerja yang dilaksanakan sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan yang hendak dicapai meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku

yang dikuatkan

2. Menentukan isi setiap sesi penguatan

3. Menentukan metode penguatan

4. Pelaksanaan kegiatan penguatan

5. Evaluasi keguatan penguatan

Page 17: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

3.4.Pihak yang terkait dalam kegiatan

Dalam kegiatan penguatan kompetensi supervisi akademik Kepala Sekolah Dasar di Kota

Bandar Lampung yang dilaksanakan LPPM Universitas Lampung, perlu dan penting dilibatkan :

1. Dinas Pendidikan kabupaten Lampung Timur berperan sebagai pihak yang memberi izin

atau rekomendasi disetujui kegiatan dilaksanakan dan menugaskan kepala sekolah untuk

mengikuti kegiatan

2. Koordonator Musyawarah Kerja Kepala Sekolahtingkat SMPdi masing-masing sekolah

sebagai pihak yang merekomendasikan guru yang layak mengikuti kegiatan

3. KetuaMusyawarah Guru Mata Pelajaran PPKn tingkat SMPsebagai pihak yang

mengkoordinasikan guru PPKn dalam mengikuti kegiatan

5.5.Evaluasi pelaksanaan kegiatan

Evaluasi dalam kegiatan ini dirancang sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat perubahan atau pertambahan pengetahuan peserta dalam

kegiatan menggunakan : a) Pre-test yaitu tes awal pengetahuan yang dimiliki oleh peserta

sebelum kegiatan dilaksanakan, b) Post-test yaitu tes akhir pengetahuan yang diperolah

peserta setelah mengikuti kegiatan.

2. Untuk mengetahui sikap peserta terhadap materikegiatan menggunakan angket atau

kuesioner. Angket atau kuesioner mengadopsi skala sikap Likert.

3. Untuk mengetahui tingkat partisipasi peserta dalam kegiatan menggunakan lembar

observai atau pengamatan model chek list.

4. Untuk mengetahui tingkat keterampilan peserta dalam menyusun rencana supervise

akademik dan mempraktekannya atau simulasi menggunakan rubrik.

Page 18: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A.HASIL KEGIATAN

A.1.ASPEK PENGETAHUAN

Setelah dilaksanakan penyuluhan, khususnya setelah dilakukan psot test atau tes akhir diperolah

hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Pengetahuandasar tindak pidana korupsi

NO. BETUL KATEGORI PRETEST POSTTEST

1. 0 – 5 Belum paham 11 (32,35%) 2 (5,88%)

2. 6 – 10 Cukup paham 14 (41,18%) 7 (20,59%)

3. 11 – 15 paham 9 (26,47%) 25 (73,53%)

JUMLAH 34 (100,00%) 34 (100,00%)

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa penyuluhan meningkatkan pengetahuan dasar

tentang korupsi, peserta dalam kategori baik dari 9 orang menjadi 25 orang atau adanya

peningkatan sebesar 16 orang atau 47,06%.

Tabel 2. Pemahaman terhadap materi Undang – Undang No.30 tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Korupsi

NO. SKOR KATEGORI PRETEST POSTTEST

1. 5 – 8 Belum paham 2 (5,88%) 0( 0%)

2. 9 – 12 Cukup paham 4(11,76%) 2(5,88%)

3. 13 – 15 Paham 28 (82,3%) 32( 94,12)%

JUMLAH 34 100,00%

Berdasarkan table 2 di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar peserta ( 28 orang atau 82,35%)

menyatakan Undang – Undang No.30 tahun 2002 cukup paham untuk penjelasan dalam

Page 19: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

kegiatan pembelajaran. Setelah melalui kegiatan diskusi dan pembahasan diakhiri post test

pesrerta penyuluhan seluruhnya sudah paham tentang materi Undang-undang KPK

A.2.ASPEK SIKAP ATAU PANDANGAN TERHADAP MATERI PENYULUHAN

Untuk mengetahi sikap atau pandangan peserta terhadap materi pelatihan, maka setelah

berkahirnya sesi materi penyuluhan disebarkan angket kepada peserta, hasilanya sebagai berikut

Tabel 3. Sikap terhadap materi pengetahuandasar tindak pidana korupsi 2002 tentang

KomisiPemberantasan Korupsi

NO. SKOR KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

1. 5 – 8 menolak 3 8,82%

2. 9 – 12 Netral 5 14,71%

3 13-15 mendukung 26 76,47%

JUMLAH 34 100,00%

koruptor

Tabel 3.menjelaskan bahwa Sikap terhadap materi Undang – Undang No.30 tahun 2002 tentang

Komisi Pemberantasan Korupsi sebanyak 26 peserta (76,4%) mendukung penting pengetahuan

dasar tentang korupsi, hasil diskusi menunjukkan bahan pendidikan anti korupsi tidak mencakup

pengertian, bentuk kejahatan anti korupsi secara detil ,shg penjelasannya tidak lengkap , bahan

ini dianggapcukup penting untuk guru dalam menjelakan pengertian,

A.3 ASPEK PARTISIPASI PESERTA

Berdasrakan hasil observasi dan aktivitas peserta dalam diskusi,Tanya jawab menanggapi dan

praktik pembelajaran menunjukkan aktifitas sbb;

Tabel 4.Partisipasi peseta dalam kegiatan pennyuluhen teori dan praktik

NO. KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE

1. Kurang aktif 2 5,88%

2. Cukup aktif 4 11,76%

3. Aktif 28 82,35%

JUMLAH 34 100,00%

Page 20: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar peserta ( 28 orang atau 82,35%)

Aktif mengikuti kegiatan penyuluhan baik dalam kegiatan Tanya jawab, diskusi dan presentasi,

terutama menyangkut konsep korupsi yang sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa

jenjang SMP ..

B.PEMBAHASAN

B.1 ASPEK PENGETAHUAN

Belajar dari belum efektifnya pendidikan karakter, bisa jadi disebabkan ketidaksiapan dan

kekurangpahaman guru yang mengajarkannya, karena biasanya berbagai pelatihan, bimbingan

teknis bersifat instan bahkan diberikan oleh pelatih yang ilmunya tidak sejalan dengan

bagaimana cara memahami konsep nilai dan cara mengajarkan nilai. Apalagi alasan mengajarkan

nilai anti korupsi hanya untuk memenuhi jumlah 24 jam mengajar dan sertifikasi. Selain

ketidakpahaman bagaimana mengajarkan pendidikan karakter, mungkin saja para gurunya

sendiri belum berkarakter.Para gurubelum mampu menjadi figure teladan, yang perilakunya bisa

dijadikan model bagi anak didik.. seperti dikemukakan oleh Bapak Pendidikan Indonesia Ki

Hajar Dewantara bahwa keteladanan perilaku dan susila adalah modal penting membentuk

karakter anak siswa, termasuk dalam internalisasi pendidikan anti korupsi.Ditambahkan pula

dalam pendidikan dikenal adanya Tri Pusat lingkungan pendidikan yaitu perlu kerjasama yang

sinergis sntsr sekolsh, masyarakat dan keluarga karena lingkungan pendidikan di rumah , di

sekolah dan di masyarakat akan berkontribusi pada perlaku anak didik. Kenyataannya

pendidikan di rumah , di sekolah dan di masyarakat masih jalan sendiri-sendiri. Di sekolah

misalnya sudah menanamkan nilai anti korupsi, tetapi di rumah membiarkan perilaku tidak jujur

anaknya karena sayangnya pada anak, sedanfkan di masyaraka, dan media massa

Page 21: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

penegakanhukum masih belum memuaskan.. hal inilah yang kita hadapi saat ini.Oleh karena itu

kita memerlukan pemahaman yang aik tentang korupsi sbg pengetahuan dasr dan isi dari

Undang-undang no 30 tahun 2002 tentang KPK.

Berdasarkan table 1 dan 2. Melalui ceramah didkusi dan Tanya jawab, tingkat pemahaman

materi ratameningkat mencapai rata 85 %. Cukup menggembirakan hasilnya. Hal ini

menunjukkan antusiame untuk menyampaikan materi pendidikan anti korupsi dari jalur yang

benar dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dasr hukumnya.

B.2.ASPEK SIKAP

Berdasarkan hasil obsrvasi ,presentasi dan diskusi dan angket sikap peserta terhadap materi inti

pendidikan anti korupsi dalam tabel 3 menunjukkan bahwa sikap peserta penyuluhan

menunjukkan dukungan terhadap pentingnya materi pengetahuan dasar korupsi dan isi aundang

undang Undang-undang n0. 30tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi,karena selama

ini hal tersebut beleum dibahas secara mendalam dalam pelatihan maupun bimbingan teknis

pelaksanaan pembelajaran Pendidikan anti korupsi. Peserta merasa bahwa materi tersebut sangat

penting untuk diketahui oleh guru.

B.3 ASPEK PARTISIPASI

Berrdasarkan hasil observasi atau pengamatan, sebagian besar peserta terlibat secara aktif

mengikuti kegiatan. Peserta melaksanakan tugas yang diberikan oleh fasilitator dan berusaha

menyelesaikan tugas tepat waktu dan hasil yang optimal. Untuk melaksanakan atau mengerjakan

tugas dilaksanakan di dalam kelompok melalui kegiatan diskusi. Dalam kegiatan

praktikpembelajaran secara berkelompok, sebagaian besar anggota kelompok aktif menyatakan

pendapat atau pemikirannya terhadap penyelesian tugas tersebut. Disamping diskusi kelompok,

Page 22: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

dilakukan diskusi paripurna, yaitu masing-masing kelompok mempresentasi hasilnya dan

kelompok lain menanggapi. Pada saat diskusi paripurna ini sebagian besar anggota kelompok

lain aktif memberikan tanggapan, yaitu ada yang bertanya, ada yang memberikan masukkan

untuk penyempurnaan, ada juga yang berbeda pendapat atau pandangan. Pada akhir kegiatan sesi

materi pelatihan, instruktur memberikan penjelasan tentang materi yang baru disajikan, pada

kegiatan ini sebagian besar peserta menyimak dan juga memberikan tanggapan atau respon.

Page 23: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A..KESIMPULAN

Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang

telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan sbb:

1. Terjadi peningkatan pemahaman peserta terhadap materi dasar pengetahuan dasar korupsi

dan isi dari Undang-undang n0.30 tahun 2002 tentang KPK, dan terjadi perubahan sikap

mendukung sepenuhnya pelaksanaan Pendidikan anti korupsi, hal ini dibuktikan dengen

tingkat partisipai yang aktif sebagian peserta penyuluhan

2. Ditemukannya kendala dalam pelaksanaan pendidikan anti korupsi yaitu dari segi materi

yang selama ini tidak dibahas pengetahuan dasar konsep, penyebab dan bentuk tindakan

korupsi, bagaimana menyesuaikan konsep korupsi sesuai dengan taraf kemampuan

berpikir anak dan melaksanakan pembelajaran pendidikan nilai . Dari mulai mengenaldan

mengembangkan 9 karakter yang perlu dimiliki generasi anti korupsi , memahami

pentingnya pengembangan diri sesuai dengan peran sbg individu, pelajar, anak dan

anggota masyarakat. Melekukan kerjasama dengan orang lain agar berkontribusi

mewujudkan masyarakat anti korupsi, diakhiri dengen membuat komitment untuk

menjaga konsistensi dalam sikap dan perilaku mengamalkan nilai tanggungjawab,

disiplin,jujur,sederhana kerja keras , mandiri, adil beranidan peduli .

B.SARAN

Berdasarkan hasil kegiatan dan kesimpulan, maka disarankan :

Page 24: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

1. Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Timur mengadakan evaluasi setelah diadakan

muatan local pendidikan anti korupsi, yang sudah berjalan sampai saat ini

2. Hasil evaluasi dibahas dalam pertemuan dengan pakar ilmu Pendidikan nilai dan karakter

agar diperolehsolusi permasalahan di lapangan , dilanjutkan dengan pendampingan

khusus guru mata pelajaran PPKn

3. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah

(KKS) Kabupaten lampung timur memasukkan program penguatan materi dan

metodologi pendidikan nilai 9 karakter pendidikan anti korupsi sebagi program

peningkatan professional guru

Page 25: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

DAFTAR PUSTAKA

Edi Subkhan.(2020) Pendidikan Anti Korupsi dalam Perspektif pedagogi Kritisjurnal integritas

anti korupsi (6-1) 15-30 Mazid Sukron 2017.

Lickona,THOMAS (1991) Educating for character: how our school can teach Respect and

Responsibility, New York Toronto. London.Sydhey

Mazid Sukron (2019) Internalisasi nilai nilai anti Korupsi pada peserta Didik di Madrasah

Jurnalumpo.ac.id vol 4 No.1

Mifdal Z,A (2017) Mendorong Peran Pemuda dalam Pencegahan Korupsi. Jurnal Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan UNiversitas Muhamadiyah Malang

Wibowo Agus 2013, Pendidikan Anti Korupsi di Sekolah, pustaka Pelajar Yogyakarta..

Ujuan dan Urgensi PendidikN anti korupsi di sekolah pintek.id blog pnd anti korupsi diakses 18

aFebruari 2021)

Page 26: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...
Page 27: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...
Page 28: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

LAMPIRAN 1

PENYULUHAN UU NO.30 TAHUN 2002 TENTANG KPK DAN MPLEMENTASI

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAGI

ANGGOTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN PPK N

DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PRE TES

Berilah tanda silang (X )pada jawaban yang benar di lembar jawaban

1.Komisi Pemberantasan korupsi dibentuk berdasarkan a:

a. UU no30 tahun 1999

b.UU no 20 tahun 2001

c. UU no.28 tahun 1999

d.UU no.30 tahun 2002

2. KPK dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya tindak

pidana korupsi ( Tipikor) adalah isi UU tentang KPK pasal,

a. 3

b. 4

c.5

6.6

3. Pasal 11 UU KPK menjelaskan KPK berwenang melakukan penyelidikan, penyidikan dan

penuntutan menyangkut kerugian Negara paling sedikit:

a. Rp.10.000.000

b. Rp.100.000.000

c. Rp.1.000.0000.000

d.Rp.10.000.000.000

4. Korupsi berasal dari kata corruption yang artinya

Page 29: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

a. tamak b. busuk c. cepat kaya d.egois

5. unsur yg harus dipenuhi dalam TIPIKOR adalah sbb: kecuali

a. perbuatan melawan hukum

b.memperkaya diri sendiri/orang lain/korporasi

c.merugikan keuangan Negara

d. berdampak kemiskinan rakyat

6. tipikor merupakan Extra Ordinary Crime maksudnya

a. kejahatan luar biasa

b.pelanggaran kemanusian

c. Tindak pidana luar biasa

d. kejahatan kemanusiaan

7.seseorang dipilih memangku jabatan tertentu setelah pihak atasan menerima uang dari ybs

termasuk delik pidana korupsi

a. gratifikasi b. pemerasan c. suap d. perbuatan curang

8.Pendidikan anti Korupsi di jenjang SMP bobot muatan diarahkanpada aspek

a.penanaman kosep dan sikap b. penanaman karakter, aplikasi dan pembiasaan

c. teori dan praktik d. pembinaan karakter, pengamalan dan pelatihan

9.Nilai utama dalam pendidikan anti korupsi adalah…

A, kerja keras b. jujur c. mandiri d.tanggung jawab

10. Materi yg berkaitan dengan pengembangan diri untuk nilai karakter tanggung jawab, disiplin

dan jujur merupakan

A, gaya hidup b. nilai inti c.nilai utama d. sikap social

11.Ciri orang jujur adalah adanya

a. ketulusan b. keikhlasan c.kebenaran d.ketaatan

12.Orang yang sederhana didasari oleh sikap mental rendsh hsti dan

Page 30: LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN PEMULA ...

a.Pantang menyerah b. menyesuaikan diri dengan perubahan zaman c. peduli dan menolong

d.jiwa social dan tidak sombong

13. Continum maturity proses dalam pendidikan anti korupsi adalah proses pendewasaan....

a. berkelanjutan b. yang dapat diterima dan dirasakan c.diterima naluri dan akal sehat

d. b & c benar

14. Tahap akhir proses dalam soal no 13 adalah.....

a. perubahan pemahaman konsep b. perubahan sikap c. perubahan perilaku d. membuat

komitmen

15. berkata dan bertindak benar, lurus hati, terhormat dan dipercaya dalam setiap tindakan adalah

kat kunci dari nilai karakter...

a.jujur b. adil c. berani d. peduli

16.berinisiatif, tidak tergantung pada orang lain, mampu mengambil keputusan adalah kata kunci

nilai karakter....

a. kerja keras b. berani c, mandiri d.tanggung jawab

17.Di Indonesia relasi konspirasi korupsi terdiri dari

a. 1 b 2 c.3 d.4

18 kasus korupsi dana Bansos termasuk relasi korupsi…

a. Antar pejabat b.pejabat dengan pengusaha c. pengusaha dengan pengusaha

d, pejabat dengan swasta

19 kasus korupsi pengadaan Al Qur an termasuk bentuk tindakan korupsi....

a. Suap b. gratifikasi c. perbuatan curang d. penggelapan

20.Di propinsi Lampung Pendidikan anti korupsi berbentuk materi

A, mata pelajaran b. muatan local c. mata pelajaran dasar umum d. kegiatan ekstra

kurikuler