LAPORAN PENELITIAN2021. 3. 3. · laporan hasil penelitian mandiri work from home dalam kaitannya...
Transcript of LAPORAN PENELITIAN2021. 3. 3. · laporan hasil penelitian mandiri work from home dalam kaitannya...
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA (IBI) KOSGORO 1957 JAKARTA
2020
WORK FROM HOME DALAM KAITANNYA DENGAN
BUDAYA INOVASI PERUSAHAAN
PENELITI
Ketua Peneliti : Reny Andriyanty, S.P., M.Si.
Anggota 1 : Dr. Ir. Farida Komalasari, M.Si.
Anggota 2 : Delila Rambe, S.H., M.M.
LAPORAN PENELITIAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN MANDIRI
WORK FROM HOME DALAM KAITANNYA DENGAN BUDAYA INOVASI PERUSAHAAN
TIM PENELITI : 1. Reny Andriyanty,SP.,M.Si. (NIDN.0012047501)
2. Dr.Ir.Farida Komalasari,M.Si. (NIDN. 0312116301) 3. Delila Rambe,SH.,MM. (NIDN. 0009127301)
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KOSGORO 1957
JAKARTA 2020
ii
iii
ABSTRAK
Work from home menjadi alternatif baru untuk pola kerja baru yang mungkin efektif untuk manajemen sumber daya manusia. Bagi perusahaan, kinerja karyawan yang luar biasa adalah tujuan utama. Kondisi pandemi covid-19 membuat semua bisnis di dunia untuk dapat menerima pekerjaan dari rumah sebagai pola kerja baru. Perusahaan harus belajar tentang pekerjaan dari rumah, bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja, motivasi karyawan, pola kerja dan budaya perusahaan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh kerja dari rumah terhadap motivasi, pola kerja, kinerja karyawan dan apakah pengaruhnya terhadap budaya perusahaan. Metode penelitian adalah deskriptif. Metode analisis data dianalisis dengan analisis mutlivarian melalui pemodelan persamaan struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bekerja dari rumah mempengaruhi motivasi karyawan. Analisis pada efek tidak langsung spesifik menunjukkan bahwa bekerja dari rumah memengaruhi budaya organisasi secara signifikan melalui motivasi karyawan, kemudian pada perilaku kerja, dan kinerja karyawan. Rekomendasi penelitian ini adalah bahwa perusahaan di Indonesai dapat menerapkan work from home sebagai bentuk budaya inovasi sebagai bagian dari pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Kata Kunci: Work from home, motivasi, perilaku kerja, budaya inovasi perusahaan.
iv
KATA PENGANTAR
Peneliti mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat karunia dan
hidayah-Nya maka laporan penelitian skema pendanaan internal IBI Kosgoro 1957 ini dapat
selesai dengan baik. Dan tim peneliti juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan laporan ini.
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan administrasi
dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Laporan ini merupakan hasil kegiatan
penelitian yang dilakukan oleh tim dosen dari IBI Kosgoro 1957 dan President University.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi manajerial yang terkait dengan work
from home sebagai akibat dari pandemi Covid-19 dan hubungannya dengan budaya inovasi
perusahaan. Akhir kata, tim peneliti tidak pernah terlepas dari kesalahan. Sehingga
dengan kerendahan hati, tim meminta saran dan koreksi akademik yang sifatnya
membangun dan lebih menyempurnakan penelitian ini ke depannya.
Jakarta, 02 November 2020 Tim Peneliti, Reny Andriyanty,SP.,M.Si. Dr.Ir.Farida Komalasari,M.Si. Delila Rambe,SH.,MM.
v
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ...................................................................................................... i Lembar Pengesahan ............................................................................................. ii Abstrak .................................................................................................................. iii Kata Pengantar ...................................................................................................... iv I. Pendahuluan ........................................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 2 C. Perumusan Masalah ..................................................................................... 2 D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 2 II. Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 4 A. Kajian Teori ................................................................................................... 4 B. Kerangka Pemikiran Penelitian ...................................................................... 6 III. Metode Penelitian ................................................................................................. 7 IV. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 11 V. Kesimpulan dan Saran .......................................................................................... 19 A. Kesimpulan ................................................................................................... 19 B. Saran ............................................................................................................ 19 Daftar Pustaka ...................................................................................................... 20 Lampiran ............................................................................................................... 21
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan surat edaran Disnakertrans no.14/SE/2020 tentang himbauan
bekerja dari rumah, membuat banyak perusahaan di jabodetabek menempuh
kebijakan untuk mengizinkan karyawan berkerja dari rumah demi menghindari
penyebaran pandemi Covid-19 (Disnakertrans, 2020). Hal ini tentunya akan
membawa dampak manajerial terhadap seluruh proses operasi perusahaan (Yu,
Burke, & Raad, 2019). Pada sisi kemanusiaan, kebijakan work from home (WFH)
akan bermanfaat namun dari sisi pengawasan kerja, hal tersebut akan menimbulkan
kompleksitas manajerial baik bagi karyawan maupun perusahaan itu sendiri.
Apakah karyawan dapat bekerja dengan baik dirumah? Apakah karyawan tetap
bekerja selama jam kerja? Apakah karyawan tetap bekerja efisien dengan sarana
kerja yang dimilikinya di rumah? Dan apakah kinerja karyawan menurun, tetap atau
bahkan meningkat selama kondisi WFH diberlakukan? Hal ini menjadi pertanyaan
yang perlu dianalisis lebih lanjut. Menurut Harvard business review (2020),
tantangan utama dalam penerapan WFH adalah: kurangnya pengawasan,
kurangnya interaksi sosial dalam pekerjaan serta banyaknya gangguan yang muncul
di rumah (https://hbr.org/2020/03/a-guide-to-managing-your-newly-remote-workers).
Namun riset Sok et al tahun 2014 menjelaskan bahwa dukungan organisasi akan
menjadi dorongan positif bagi karyawan yang bekerja dari rumah (Sok, Blomme, &
Tromp, 2014). Riset empiris di Cina terkait WFH melaporkan bahwa bekerja dari
rumah meningkatkan kinerja sebesar tiga belas persen, dimana sembilan persen
berasal dari pekerjaan yang lebih banyak dikerjakan per menitnya sebagai akibat
lebih sedikit waktu istirahat dan hari sakit dan empat persennya berasal dari lebih
banyak telefon kerja yang diterima sebagai akibat dari lingkungan kerja di rumah
yang lebih nyaman dan tenang. Dilaporkan juga adanya peningkatan kepuasan
kerja namun ada penurunan promosi berbasis kinerja yang diterima oleh karyawan
di Cina (Liang et al., 2015).
2
B. Identifikasi Masalah
Kondisi pendemi Covid-19 ini menjadi pembelajaran bagi seluruh perusahaan
di indonesia, khususnya di Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Proses work from home
akan menjadi suatu alternatif pola kerja baru yang mungkin efektif dari segi
manajemen sumber daya manusia. Alternatif baru akan membawa implikasi dan
tantangan inovatif dimasa depan, tidak hanya bagi karyawan itu sendiri namun juga
bagi organisasi dan masyarakat (A. M. Dockery & Sherry Bawa, 2014). Bagi
perusahaan atau suatu organisasi, kinerja yang prima dari karyawan menjadi tujuan
utama.
C. Perumusan Masalah
Perusahaan harus belajar untuk menentukan apakah melalui WFH, motivasi
kerja karyawan, perilaku kerja serta sarana kerja akan mempengaruhi kinerja
karyawan. Pertanyaan lain muncul apakah hal tersebut juga mempengaruhi budaya
inovasi perusahaan mengingat WFH juga sangat mengandalkan profesionalisme,
ide, inisiatif dan penerapan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi yang
dimiliki karyawan. Berdasarkan kondisi diatas, timbul pertanyaan: apakah
penerapan WFH bagi karyawan sudah tepat? Apakah WFH akan mempengaruhi
motivasi kerja?, apakah sarana kerja dirumah akan mempengaruhi WFH?, apakah
WFH akan menyebabkan perubahan perilaku kerja? apakah WFH akan
mempengaruhi kinerja mereka? dan apakah perubahan-perubahan tersebut akan
mempengaruhi budaya inovasi organisasi?.
D. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai :
1. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan sarana kerja di rumah terhadap work from
home.
2. Untuk mengetahui pengaruh work from home terhadap mtoivasi kerja.
3. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara work from home terhadap perilaku
kerja melalui motivasi kerja.
3
4. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung antara work from home melalui motivasi dan
perubahan perilaku kerja terhadap kinerja karyawan.
5. Untuk mengetahui efek tidak langsung antara work from home melalui motivasi,
perubahan perilaku kerja, dan kinerja karyawan terhadap budaya inovasi perusahaan.
Kegunaan penelitian ini adalah dihasilkan informasi mengenai hubungan antara WFH
terhadap budaya inovasi perusahaan melalui ketersediaan sarana kerja, motivasi, perilaku
kerja dan kinerja karyawan.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Salah satu pendekatan empiris tertua mengenai pembahasan awal work from
home adalah pada konsep telecommuting (Mokhtarian, 1991; Liang et al., 2015),
teleworking ((Nakrošienė, Bučiūnienė, & Goštautaitė, 2019), remote working (A. M.
Dockery & Sherry Bawa, 2014; Nordin, Mohd Baidzowi, & Razak, 2016) dan flexible
workplace (Goga-Cooke, 2012; Altman M.A., 2018; Eurofound & ILO, 2018). Di
Indonesia definisi work from home didefinisikan bekerja yang dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan
informasi modern (Mungkasa, 2020). Terkait mitigasi penyebaran pandemi Covid-
19, pemerintah Indonesia melalui surat edaran KemenPAN-RB no.19 Tahun 2020
menyatakan bahwa organisasi dan perusahaan untuk melakukan tugas kedinasan di
rumah/tempat tinggalnya (work from home)(Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi, 2020). Hal tersebut memaksa banyak
perusahaan/instansi pemerintah/organisasi lainnya untuk menerapkan kebijakan
work from home bagi karyawannya (Yu et al., 2019).
Kebijakan WFH yang diberlakukan terkait mencegah penyebaran covid-19
membawa banyak konsekuensi. Konsukuensi ini menyebar pada spektrum yang
luas. Pada The Benefits of Flexible Working Arrangement: A Future Work Report
Tahun 2012 menyatakan bahwa pengurangan emisi karbon terkait fenomena global
saat ini, dimana nomer dua terbesar disumbangkan dari aktivitas pulang pergi
karyawan ke kantor, memerlukan persepektif baru terkait kehadiran fisik karyawan
dikantor. Ditambahkan lagi bagi generasi Y yang terbiasa berada dan bersosialisasi
dengan platform digital, mereka cenderung bersedia menerima upah yang lebih
rendah asalkan dapat bekerja secara mobile (Goga-Cooke, 2012). Seiring
perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat di era abad ke-21
menyebabkan banyak perusahaan yang mengadopsi mobile working Bekerja dari
manapun dinyatakan oleh ILO sebagai hal yang menguntungkan bagi pengusaha
dan karyawan atas dasar adanya keuntungan keseimbangan kerja-hidup, paling
5
tidak dengan pengurangan waktu akibat bepergian. Ini dapat berdampak pada
pengurangan penggunaan transportasi fisik dan kemacetan di perkotaan,
pengurangan polusi dan penggunaan energi ruang kantor dan biaya terkait. Dan hal
tersebut dapat menciptakan peluang kerja, menarik dan mempertahankan pekerja
yang berkualitas, dan bahkan berpotensi memicu pertumbuhan ekonomi di daerah
terpencil (Eurofound & ILO, 2018).
Penerapan WFH akan memiliki dampak bagi kinerja karyawan dan budaya
perusahaan/organisasi. Banyak studi yang menganalisis efek WFH terhadap kinerja
dan kepuasan kerja karyawan. Secara umum, work from home dapat membantu
perusahaan untuk mempertahankan karyawan sebagai akibat berkurangnya waktu
perjalanan dan adanya kelonggaran waktu karyawan untuk dapat menyesuaikan
waktu dengan aktivitas lainnya dengan pekerjaan sehingga karyawan dapat
menyesuaikan jam kerjanya (Iljins, Skvarciany, & Gaile-Sarkane, 2015; Beauregard,
Kelly, & Canonico, 2013) Dampak lainnya beberapa studi menunjukkan adanya
peningkatan produktivtas karyawan, efforts dan menurunkan tingkat stress kerja
(Farrell, 2017); Kira & Michael, 2016; Grant, Wallace, & Spurgeon, 2013). Studi
terbaru membuktikan bahwa otonomi jam kerja oleh karyawan justru meningkatkan
performance karyawan dan perusahaan tanpa meningkatkan stres dan keletihan
dikantor (Beckmann, 2016). Luasnya otonomi karyawan atas waktu kerja
mendorong naik motivasi karyawan sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan (Kira & Michael, 2016; Barsness, Diekmann, & Seidel, 2005).
Otonomi atas jam kerja dan peningkatan kepuasan dan produktivitas dari work
from home, mengubah cara kerja perusahaan atau organisasi sehingga agar
memperoleh manfaat dari work from home dalam jangka panjang (Ahmad, 2020).
Pada zaman radikal seperti saat ini dimana teknologi berkembang pesat, suatu
perusahaan/organisasi harus beradaptasi dengan cepat dibidang sumber daya
manusia atau beresiko mengalami kegagalan termasuk didalamnya perusahaan dan
organisasi yang tradisional (Sensuse, Cahyaningsih, & Wibowo, 2015; Alvesson &
Sveningsson, 2007). Penelitian Iljins et almenunjukkan bahwa kepuasan kerja
adalah faktor penting dalam pengadopsian budaya organisasi. Dengan kepuasan
kerja yang tinggi, karyawan cenderung lebih mudah mendukung budaya
perusahaan/organisasi (Belias, Koustelios, Vairaktarakis, & Sdrolias, 2015; Iljins et
al., 2015; Hosseinkhanzadeh, & Yeganeh, 2013). Terkait budaya organisasi yang
6
berdimensi inovasi, pembelajaran atas work from home menjadi salah satu alasan
banyak perusahaan atau organisasi untuk mengadopsi perilaku kerja yang baru. Hal
tersebut dipicu atas tekanan biaya energi (terutama biaya transportasi) yang mahal,
biaya atas kehidupan pribadi dan kebutuhan akan investasi atas sumberdaya
manusia menuntut perusahaan atau organisasi untuk bisa mengalokasikan
sumberdaya secara efektif (Reilly, 1998).
B. Kerangka Pemikiran Penelitian
Terkait dengan alokasi sumber daya yang efektif guna menghindari
penyebaran pandemi covid-19, work from home punya tendensi untuk merubah
perilaku kerja karyawan. Perubahan perilaku kerja ini harus tetap mempertahankan
motivasi kerja. Terdapat kaitan bahwa motivasi akan mempengaruhi perilaku kerja
(Maulana, 2012). Hal tersebut membutuhkan dukungan organisasi dan sarana kerja
yang mendukung karyawan selama bekerja dari rumah (Bloom, Liang, Roberts, &
Ying, 2015). Penelitian di Australia tahun 2020 menyebutkan bahwa kebijakan work
from home adalah keputusan tepat yang diambil manajemen perusahaan/organisasi
dalam menjamin keamanan dan menghindarkan seluruh karyawan dari stres dan
penularan pandemi covid-19. Perusahaan/organisasi harus mengadopsi
pendekatan yang terarah terkait work from home agar mampu menjaga perilaku
kerja yang displin, mendorong karyawan melakukan yang terbaik dengan
menghormati privasi dan martabat pekerja (Pennington & Stanford, 2020). Upaya
menjaga privasi dan martabat karyawan dapat menjadi upaya pihak manajemen
untuk mempertahankan motivasi kerja (Cucu-Ciuhan & Guită-Alexandru, 2014).
Hasil penelitian terhadap budaya organisasi sektor publik di Yunani menyebutkan
bahwa budaya organisasi yang baik menjadi faktor penting dalam membentuk
motivasi kerja. Perubahan budaya organisasi ke arah yang makin baik tentunya
juga mendorong motivasi karyawan tanpa perlu adanya biaya finansial tambahan
(Panagiotis, Alexandros, & George, 2014).
7
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Unit penelitian adalah 32 karyawan
pemerintah, BUMN, perusahaan swasta nasional, perusahaan swasta internasional yang
tersebar di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Penentuan responden akan dilakukan
secara berkebetulan (accidental sampling) dan melakukan work from home sesuai kebijakan
perusahaan tempatnya bekerja tepat setelah pengumuman pemerintah untuk menerapkan
kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) yang mulai diterapkan secara bertahap
mulai bulan Maret 2020. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan untuk
mengukur tingkatan persepsi responden didesain dengan skala Linkert positif. Responden
diminta untuk menilai persepsinya berdasarkan kuisioner penelitian. Nilai terendah diberi
nilai 1, dan tertinggi diberi nilai 5.
Variabel laten work from home (WFH) didekati dari dua dimensi yaitu WFH ditinjau
dari sosial, finansial dan kesehatan. Instrumen yang dikembangkan dari dimensi sosial
adalah adanya peningkatan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan, interaksi sosial.
Dari dimensi finanasial, instrumennya adalah penurunan biaya transportasi dan waktu kerja
yang lebih fleksibel. Dimensi kesehatan, instrumen yang dikembangkan adalah adanya
pengurangan kelelahan akibat kemacetan pulang dan pergi kekantor. Konsekuensi yang
timbul dari WFH adalah sarana kerja yang tersedia dirumah. Variabel ini dianggap penting
mengingat tidak semua karyawan memiliki semua kelengkapan kerja dirumah. Dimensi
yang dianalisis terdiri atas dimensi sarana kerja secara fisik yang terdiri atas empat
instrumen dan dimensi sarana kerja secara non-fisik yang terdiri atas satu instrumen.
Instrumen yang dikembangkan dari variabel ini adalah ketersediaan: jaringan internet, alat
kerja (printer, scanner dan ATK), database, dukungan moral dari perusahaan dan dukungan
finansial yang secara langsung dibayarkan perusahaan untuk kelengkapan sarana kerja
tersebut diatas. Karena kebijakan WFH diambil sebagai upaya perusahaan menekan
penyebaran pandemi covid-19 maka seharusnya karyawan memiliki motivasi kerja yang
sama pada saat bekerja seperti biasa dikantor. Variabel motivasi ditinjau dari dimensi
motivasi karyawan dan dikembangkan menjadi empat instrumen yaitu bahwa kestabilan
operasi perusahaan, motif kerja, harapan karyawan dan insentif yang tetap diberikan
perusahaan selama karyawan WFH. Variabel berikutnya yang diduga mempengaruhi
adalah perubahan perilaku kerja WFH dengan bekerja bisa dikantor. Dimensi yang
dianalisis adalah eksternal dan internal. Dimensi eksternal adalah perubahan pola
komunikasi kerja baik sesama karyawan, pimpinan dan konsumen. Sementara dimensi
internal yang dikaji terdiri atas 3 instrumen yaitu profesionalisme karyawan, inisiatif dan
8
kepercayaan diri serta tingkat pengendalian kerja oleh karyawan selama WFH. Variabel
laten berikutnya yang dianalisis adalah kinerja karyawan selama WFH. Variabel laten
endogen ini dianalisis melalui lima instrumen yaitu kualitas, kuantitas, ketepatan waktu (atas
deadline) efektivitas dan kemandirian karyawan dalam bekerja. Variabel laten endogen
yang dipengaruhi yaitu budaya perusahaan diproksi dari dimensi budaya inovasi dan terdiri
atas apakah perusahan memiliki visi dan misi perusahaan yang mendukung inovasi,
perusahaan memiliki sarana dasar yang mendukung budaya inovasi, pola manajemen yang
partisipatif, perusahaan memiliki mekanisme pengukuran keberhasilan dan strategi
cadangan, budaya menganut nilai-nilai kebenaran serta etika bisnis, komitmen untuk
mengembangkan SDM, hakekat penghargaan terhadap waktu dan apakah perusahaan
memegang teguh hakekat hubungan yang baik antar manusia dan antar lingkungan.
Data yang diperoleh akan dianalisis secara analisis mutlivarians melalui pemodelan
persamaan struktural yang terdiri atas outer dan inner model, dengan persamaan
matematika untuk inner model adalah :
Dimana η = Budaya organisasi yang responsif terhadap inovasi ; τ1= koefisien budaya inovasi organisasi; ξ1= Faktor work from home; τ2=koefisien work from home; ξ2= faktor sarana kerja; τ3= koefisien sarana kerja; ξ3= faktor motivasi kerja; τ4= koefisien motivasi kerja; ξ4= faktor perubahan perilaku kerja; τ5= koefisien perubahan perilaku kerja; ξ5= faktor kinerja; τ5= koefisien kinerja; ƫ1= nilai kesalahan dari variabel laten eksogen.
Outer model dibentuk dengan persamaan matematika sebagai berikut :
1. Variabel laten eksogen
x1 = Peningkatan kepercayaan karyawan terhadap perusahan = λx1ξ1 + δ1 x2 = Interaksi sosial = λx2ξ2 + δ2 x3 = Interaksi dengan keluarga = λx3ξ3 + δ3 x4 = Penurunan biaya transportasi akibat pulang pergi kantor = λx4ξ4 + δ4 x5 = Waktu kerja yang fleksibel = λx5ξ5 + δ5 x6 = Pengurangan kelelahan akibat kemacetan pulang dan pergi kekantor =
λx6ξ6 + δ6 x7 = Ketersediaan jaringan internet dirumah = λx7ξ7 + δ7 x8 = Ketersediaan alat kerja (printer, scanner, dll) = λx8ξ8 + δ8 x9 = Akses database = λx9ξ9 + δ9 x10= Dukungan moral dari perusahaan = λx1ξ10 + δ10 x11= Dukungan finansial dari perusahaan = λx11ξ11 + δ11 x12= Kestabilan operasi perusahaan = λx12ξ12 + δ12 x13= Motif = λx13ξ13 + δ13 x14= Harapan = λx14ξ14 + δ14 x15= Insentif = λx15ξ15 + δ15
9
x16 = Perubahan pola komunikasi dengan sesama karyawan = λx16ξ16 + δ16
x17 = Perubahan pola komunikasi dengan Pimpinan = λx17ξ17 + δ17
x18 = Perubahan pola komunikasi dengan Konsumen = λx18ξ18 + δ18
x19 = Profesionalisme = λx19ξ19 + δ19
x20 = Inisiatif & Kepercayan diri = λx20ξ20 + δ20 x21 = Tingkat pengendalian kerja selama WFH = λx21ξ21 + δ21
x22 = Kualitas = λx22ξ22 + δ22
x23 = Kuantitas = λx23ξ23 + δ23
x24 = Ketepatan waktu kerja (deadline) = λx24ξ24 + δ24
x25 = Efektivitas kerja selama WFH = λx25ξ25 + δ25
x26 = Kemandirian kerja selama WFH = λx26ξ26 + δ26
2. Variabel laten endogen y1 = Visi & Misi yang mendukung budaya inovasi = λy1η1 + ε1 y2 = Sarana dasar untuk mendukung budaya inovasi = λy2η2 + ε2 y3 = Manajemen partisipatif = λy3η3 + ε3 y4 = Perusahaan memiliki mekanisme pengukuran keberhasilan dan strategi
cadangan = λy4η4 + ε4 y5 = Perusahaan memiliki budaya menganut nilai-nilai kebenaran serta etika
bisnis = λy5η5 + ε5 y6 = Perusahaan memiliki komitmen pengembangan SDM = λy6η5 + ε6 y7 = Perusahaan memiliki hakekat penghargaan terhadap waktu = λy7η7 + ε7 y8 = Perusahaan memegang teguh hakekat hubungan yang baik antar
manusia dan antar lingkungan = λy8η8 + ε8
Seluruh data dianalisis dengan aplikasi software SmartPLS 3. Berdasarkan
hasil uji validitas dengan menggunakan nilai factor loading menunjukan bahwa
variabel manifest dari variabel laten endogen adalah valid (seluruh nilai >
0,50). Data rinci dapat dilihat pada gambar berikut ini :
10
Gambar 1. Hasil loading factor. Sumber: Data primer diolah (2020) Uji konstruksi selanjutnya adalah uji realibitas yang didasarkan pada nilai
Cronbach’s Alpha. Seluruh variabel laten eksogen yatakan valid. Nilai hasil
pengujian realibitas secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Hasil uji realibilitas dan validitas atas konstruk. Variabel Laten Cronbach’s
Alpha rho_A Composite
Reliability Average Variance Extracted
(AVE)
Budaya Inovasi Perusahaan 0,954 0,960 0,962 0,758
Kinerja 0,925 0,926 0,942 0,731
Motivasi Kerja 0,846 0,875 0,899 0,693
Perilaku Kerja 0,896 0,902 0,919 0,621
Sarana Kerja 0,866 0,889 0,904 0,654
Work from Home 0,886 0,894 0,914 0,640
Sumber: Data primer diolah (2020)
11
IV. HASIL PENELITIAN
Uji ke-fit-an terhadap pemodelan dilakukan dengan analisis nilai R square dan
R square adjusted. Uji kelayakan model menunjukkan bahwa dataset memiliki
kemampuaan menjelaskan model dengan lebih baik (Garson, 2016). Berdasarkan
data didapatkan bahwa variabel laten eksogen seperti sarana kerja, WFH, perilaku
kerja, motivasi dan kinerja dapat menerangkan perubahan budaya inovasi
perusahaan sebesar 44 persen didalam populasi keseluruhan. Data secara rinci
nilai tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Hasil uji Goodness of Fit Model Struktural.
Variabel Laten endogen R Square
R Square Adjusted
Budaya Inovasi Perusahaan 0,444 0,425
Sumber: Data primer diolah (2020) Analisis korelasi antar variabel laten secara umum adalah signifikan dengan
rata-rata nilai keeratan antara nilai 0,242 sampai nilai 0,783. Nilai koefisien korelasi
tertinggi dengan nilai keeratan 78,3 persen adalah hubungan antara motivasi kerja
terhadap perilaku kerja. Perilaku kerja antara bekerja dikantor dengan bekerja dari
rumah tentunya akan memberikan tekanan tersendiri bagi karyawan. Dan
berdasarkan data keeratan hubungan antara WFH dengan motivasi menunjukkan
angka 55 persen. Kondisi tersebut menandakan bahwa WFH secara langsung
mempengaruhi motivasi kerja. Karyawan terbiasa berangkat ke kantor, kemudian
bekerja dengan suasana kerja sehari-hari dengan motivasi utama bekerja dikantor.
Dan saat pandemi covid-19, karyawan harus bekerja dirumah. Kondisi tersebut
terjadi beriringan dengan motivasi karyawan untuk tetap bisa bekerja dengan baik
walaupun bekerja dari rumah. Analisis jalur antar variabel dalam model penelitian ini
dilakukan dengan path analysis. Analisis efek langsung berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa hubungan antar variabel laten antara kinerja
terhadap budaya inovasi perusahaan, motivasi kerja terhadap perilaku kerja,
perilaku kerja terhadap kinerja, sarana kerja terhadap perilaku kerja, sarana kerja
terhadap WFH, WFH terhadap motivasi kerja secara keseluruhan adalah signifikan.
Untuk lebih jelasnya, data ditampilkan pada tabel berikut :
12
Tabel 3. Hasil Path Analysis.
Pengaruh Antar Variabel Koefisien Parameter
Sample Mean
Standard Deviation
T Statistic
Kinerja → Budaya Inovasi Perusahaan
0,672 0,684 0,089 7,551
Motivasi kerja → Perilaku kerja 0,783 0,795 0,076 10,277
Perilaku kerja → Kinerja 0,646 0,653 0,102 6,320
Sarana kerja → Perilaku Kerja 0,242 0,224 0,117 2,062
Sarana kerja → WFH 0,418 0,455 0,192 2,184
WFH → Motivasi kerja 0,550 0,566 0,109 5,054
Sumber: Data primer diolah (2020) Terkait analisis jalur tidak langsung antar variabel laten eksogen dalam model
penelitian menunjukkan bahwa total hubungan tidak langsung antara variabel wfh
terhadap perilaku kerja, kinerja dan budaya inovasi perusahaan adalah signifikan.
Dimana wfh akan mempengaruhi budaya inovasi perusahaan secara tidak langsung
dengan korelasi sebesar 18,70 persen. Berdasarkan nilai keeratan pengaruh dapat
dinyatakan bahwa WFH cenderung mempengaruhi perilaku kerja, kemudian akan
berpengaruh kepada kinerja dan terakhir adalah bahwa wfh memiliki pengaruh total
tidak langsung terhadap budaya inovasi perusahaan. Data lengkap terkait hal
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Efek Tidak Langsung Total
Pengaruh Antar Variabel Koefisien Parameter
Sample Mean
Standard Deviation
T Statistic
WFH → Perilaku kerja 0,430 0,448 0,087 4,922
WFH → Kinerja 0,278 0,295 0,081 3,440
WFH → Budaya inovasi perusahaan
0,187 0,202 0,0602 3,004
Sumber: Data primer diolah (2020) Analisis efek tidak langsung secara spesifik menunjukkan bahwa model dimana
sarana kerja mempengaruhi work from home dalam kaitannya terhadap budaya
perusahaan/organisasi melalui, perilaku kerja, motivasi kerja dan kinerja adalah tidak
signifikan dimana nilai t-hitung sebesar 1,440. Analisis lanjutan pada model bahwa
work from home mempengaruhi motivasi kemudian terjadi perubahan perilaku kerja
dan mempengaruhi kinerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi budaya inovasi
perusahaan secara keseluruhan signifikan dengan nilai t-hitung sebesar 3,004.
13
Berarti bahawa WFH akan cenderung mempengaruhi budaya inovasi perusahaan
melalui motivasi, perubahan perilaku kerja, dan kinerja. Hal tersebut dinyatakan
berdasarkan data pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Hasil spesific indirect effect analysis.
Pengaruh Antar Variabel Koefisien Parameter
Sample Mean
Standard Deviation
T Statistic
Sarana kerja → work from home → motivasi kerja → perilaku kerja → kinerja → budaya inovasi perusahaan
0,078 0,093 0,054 1,440
work from home → motivasi kerja → perilaku kerja → kinerja →budaya inovasi perusahaan
0,187 0,202 0,062 3,004
Sumber: Data primer diolah (2020) Sehingga dapat dinyatakan bahwa work from home berpengaruh tidak langsung
terhadap budaya inovasi perusahan.
Analisis lanjutan terhadap hubungan antar variabel laten manifes terhadap
variabel laten secara keseluruhan menunjukkan nilai yang signifikan. Secara umum
pengaruh terbesar dari WFH terkait aspek sosial dimana pengaruh terbesar adalah
meningkatnya interaksi dalam keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa melalui WFH,
hubungan karyawan dengan keluarganya menjadi meningkat. Faktor berikutnya
adalah aspek mental akibat terhindar dari kemacetan selama pulang-pergi kantor
dengan nilai 82,20 persen. Dan hal tersebut diikuti oleh faktor penurunan biaya
transportasi sebesar 78,6 persen. Faktor lainnya adalah interaksi sosial dengan nilai
78,10 persen. Faktor kelima yang mempengaruhi WFH adalah peningkatan
kepercayaan karyawan terhadap perusahaan. Karyawan merasakan bahwa melalui
penerapan kebijakan WFH oleh perusahaan menunjukkan kepedulian perusahaan
terhadap kehidupan mereka dan faktor ini perlu analisis lanjutan karena dapat
mempengaruhi motivasi karyawan. Faktor keenam yang dianalisis dan juga
berpengaruh terhadap WFH adalah waktu kerja yang lebih fleksibel dengan nila
71,20 persen. Dapat disimpulkan bahwa dari aspek sosial, finansial dan kesehatan,
WFH memberikan efek positif.
Sarana kerja dalam penelitian ini secara langsung mempengaruhi WFH.
Dimana faktor internet, dukungan finansial, ketersediaan alat kerja, database dan
dukungan moral perusahaan seluruhnya signifikan. Dengan faktor yang memiliki
14
pengaruh terbesar adalah ketersediaan internet. Hal ini membuktikan bahwa faktor
kunci dalam WFH adalah akses internet. Perlu disyukuri bahwa pandemi covid-19
ini terjadi disaat internet sudah meluas penggunannya di Indonesia khususnya di
Jabodetabek. Sehingga karyawan tetap bisa bekerja dari rumah. Dan faktor ini juga
terkait dengan ketersediaan alat kerja dan database yang dapat diakses oleh
karyawan. Hal ini menandakan bahwa perusahaan-perusahaan yang berada dalam
unit analisis rata-rata sudah memiliki database yang baik. Faktor dukungan finansial
dan moril dari perusahaan juga menjadi faktor penting lainnya dalam penyediaan
sarana kerja dirumah bagi karyawan.
Variabel motivasi kerja secara langsung dipengaruhi oleh WFH. Dimana faktor
utama yag mempengaruhi motivasi kerja selama WFH adalah kestabilan operasi
perusahaan. Angka keeratan hubungan menunjukkan nilai 93,10 persen.
Dibandingkan faktor lain seperti motif, harapan dan insentif, faktor kestabilan operasi
menjadi faktor yang sangat mempengaruhi motivasi. Karyawan merasakan motivasi
kerja yang kuat jika perusahaan dapat menjamin kestabilan operasi. Faktor ini
menjadi penting karena banyaknya PHK yang dilakukan selama WFH. Dan ternyata
kestabilan operasi menjadi lebih penting dibandingkan insentif yang mereka terima.
WFH secara tidak langsung mempengaruhi perilaku kerja. Hal ini sangat logis
karena terjadi perubahan mendasar akibat pandemi covid-19. Sebelum terjadi
pandemi covid-19, banyak perusahaan menerapkan jam kehadiran sebagai bukti
kinerja. Setelah terjadi pandemi, jam kehadiran menjadi sangat abstrak. Perilaku
kerja selama ini berangkat kekantor, absen, bekerja dan kemudian pulang dalah
perilaku umum. Melalui WFH, perilaku kerja menggeser pola komunikasi yang
mengarah pada optimalisasi peran gadget baik pola komunikasi terhadap sesama
pegawai, kepada pimpinan dan bahkan kepada konsumen. Faktor lainnya yang
mempengaruhi perilaku kerja adalah tingkat pengendalian kerja, displin,
profesionalisme dan inisiatif serta rasa percaya diri konsumen dalam memutuskan
segala sesuatu yang terkait pekerjannya.
Perilaku kerja baru selama WFH yang diadaptasi karyawan tentunya akan
berdampak kepada kinerja. Walaupun WFH terhadap kinerja tidak berefek secara
langsung, namun signifikan memiliki efek secara tidak langsung. Faktor utama yang
mempengaruhi kinerja karyawan selama WFH adalah ketepatan waktu, kualitas,
kuantitas, efektivitas dan kemandirian karyawan. Faktor penting adalah ketepatan
15
waktu. Selama WFH, karyawan beradaptasi dengan perilaku komunikasi kerja yang
mengandalkan pada bantuan alat telekomunikasi sehingga menimbulkan jeda waktu
sehingga berdampak kepada ketepatan waktu kerja.
Kinerja karyawan selama WFH secara langsung berefek terhadap budaya
inovasi perusahaan. Konsep WFH memang mengubah budaya kerja dibanyak
perusahaan. Sebelum pandemi covid-19, banyak perusahaan yang menekankan
kinerja pada kehadiran fisik karyawan dikantor. Pandemi covid-19 membuka
wawasan baru bagi perusahaan untuk memperkaya budaya inovasi. Karena
memang WFH mempengaruhi motivasi kerja, perilaku kerja dan kinerja secara
positif. Hal ini menandakan walaupun karyawan bekerja dari rumah, memang
merubah perilaku kerja tapi tidak menurunkan motivasi dan kinerja mereka. Bagi
perusahaan yang memiliki budaya inovasi, WFH harus dikembangkan untuk
menjadi sarana dasar yang mendukung inovasi. Karena faktor tersebut yang
memiliki pengaruh terbesar. Faktor ini menjadi penting karena selama WFH muncul
dampak sosial, dampak finansial dan kesehatan yang muncul. Faktor tersebut harus
dianalisis lebih mendalam seberapa besar efeknya terhadap biaya operasi
perusahaan. WFH harus dianalisis pada dampak efisiensi yang ditimbulkan.
Efisiensi akan menurunkan biaya operasi khususnya pada penggunaan ruang kantor
kedepannya. Karyawan lebih fleksibel dalam segi pengimbangan waktu kerja-
keluarga. Faktor-faktor tersebut tentunya akan memberikan dampak kepada
loyalitas karyawan. Sehingga perusahaan dapat menekan turn-over karyawan.
Budaya inovasi yang dapat dibangun terkait WFH adalah faktor penyediaan sarana
dasar yang mendukung inovasi, ketersediaan visi dan misi perusahaan yang
memang mendukung inovasi dan mendukung gagasan WFH sebagai alternatif
perilaku kerja yang efisien di era new-normal, perusahaan memiliki komitemen
mengembangkan SDM-nya, perusahaan harus memiliki kepedulian hubungan
antara manusia dan antar lingkungan, perusahaan harus menganut nilai kebenaran
dan etika bisnis yang baik, perusahaan lebih menghargai waktu kerja dengan
mengembangkan sistem waktu kerja yang lebih fleksibel bagi karyawan,
perusahaan menyediakan mekanisme pengukuran keberhasilan kerja dan
mengembangkan strategi cadangan terkait WFH, serta mengembangkan
manajamen partisipatif. Secara detail, data nilai outer loading dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
16
Tabel 6. Hasil analisis nilai Outer Loadings.
Pengaruh antara Variabel Laten dengan
Variabel Manifest
Koefisien Parameter
Sample Mean
Standard Deviation
T Statistic
Keputusan
Interaksi Keluarga ← Work from Home
0,902 0,900 0,043 20,981 signifikan
Peningkatan aspek mental terhindar dari kemacetan ke dan dari kantor ← Work from home
0,822 0,812 0,096 8,575 signifikan
Penurunan biaya transportasi karyawan ← Work from home
0,786 0,793 0,062 12,747 signifikan
Interaksi sosial ← Work from Home
0,781 0,765 0,115 6,815 signifikan
Peningkatan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan ← work from home
0,779 0,780 0,084 9,226 signifikan
Waktu kerja ← work from home
0,712 0,691 0,151 4,712 signifikan
Internet ← Sarana Kerja 0,883 0,879 0,078 11,389 signifikan
Dukungan finansial dari perusahaan ← sarana kerja
0,877 0,854 0,102 8,602 signifikan
Alat kerja ← Sarana Kerja
0,804 0,797 0,105 7,677 signifikan
Database ← Sarana kerja
0,737 0,715 0,163 4,521 signifikan
Dukungan moral perusahaan ← sarana kerja
0,728 0,679 0,197 3,693 signifikan
Kestabilan Operasi Perusahaan ← Motivasi Kerja
0,931 0,927 0,031 30,225 signifikan
Motif ← Motivasi Kerja 0,879 0,880 0,040 22,125 signifikan
Harapan ← Motivasi Kerja
0,855 0,843 0,086 9,948 signifikan
Insentif ← Motivasi 0,634 0,625 0,124 5,102 signifikan
Perubahan Pola Komunikasi dengan Pimpinan ← Perilaku Kerja
0,875 0,875 0,039 22,528 signifikan
Tingkat Pengendalian Kerja ← Perilaku Kerja
0,847 0,845 0,073 11,542 signifikan
17
Tabel 6. Lanjutan.
Pengaruh antara Variabel Laten dengan
Variabel Manifest
Koefisien Parameter
Sample Mean
Standard Deviation
T Statistic
Keputusan
Perubahan Pola Komunikasi dengan Konsumen ← Perilaku Kerja
0,844 0,843 0,049 17,245 signifikan
Displin ← Perilaku Kerja 0,771 0,765 0,163 4,521 signifikan
Profesionalisme ← Perilaku Kerja
0,770 0,767 0,088 8,715 signifikan
Perubahan Pola Komunikasi dengan sesama Karyawan ← Perilaku kerja
0,719 0,714 0,089 8,085 signifikan
Inisiatif & Percaya diri ← Perilaku Kerja
0,667 0,660 1,104 6,411 signifikan
Ketepatan waktu ← Kinerja
0,884 0,886 0,031 28,204 signifikan
Kualitas ← Kinerja 0,883 0,885 0,042 21,00 signifikan
Kuantitas ← Kinerja 0,871 0,865 0,007 11,374 signifikan
Efektivitas ←Kinerja 0,857 0,852 0,056 15,289 signifikan
Kemandirian ← Kinerja 0,756 0,750 0,078 9,700 signifikan
Perusahaan Memiliki Sarana Dasar yang Mendukung Inovasi ← Budaya Inovasi Organisasi
0,927 0,931 0,024 39,349 signifikan
Visi dan Misi Perusahaan yang Berfokus pada Inovasi ← Budaya Inovasi Organisasi
0,903 0,903 0,035 25,870 signifikan
Hakekat Pengembangan SDM ← Budaya Inovasi Organisasi
0,900 0,896 0,044 20,660 signifikan
Hakekat hubungan antar manusia dan antar lingkungan ← Budaya Inovasi Organisasi
0,883 0,879 0,068 13,026 signifikan
Perusahaan Menganut Nilai Kebenaran dan Etika Bisnis ← Budaya Inovasi Organisasi
0,880 0,878 0,053 16,733 signifikan
Penghargaan Terhadap Waktu ← Budaya Inovasi Organisasi
0,862 0,859 0,079 10,968 signifikan
18
Tabel 6. Lanjutan.
Pengaruh antara Variabel Laten dengan
Variabel Manifest
Koefisien Parameter
Sample Mean
Standard Deviation
T Statistic
Keputusan
Ketersediaan Mekanisme Pengukuran Keberhasilan dan Strategi Cadangan ← Budaya Inovasi Organisasi
0.805 0.801 0.109 7,359 signifikan
Manajemen Partisipatif ← Budaya Inovasi Organisasi
0,794 0,791 0,082 9,724 signifikan
Sumber: Data primer diolah (2020)
19
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian yang telah dilaksanakan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Efek tidak langsung WFH adalah pada motivasi karyawan. Dimana faktor
utama adalah adanya jaminan kestabilan operasi faktor.
2. WFH memiliki efek tidak langsung spesifik bagi perusahaan yang memiliki
budaya inovasi dimana efekknya adalah melalui motivasi, perubahan perilaku
kerja dan kinerja.
3. Bagi perusahaan yang memiliki budaya inovasi, WFH harus dikaji dari aspek
manfaat sosial yang meningkat bagi karyawan, efisiensi biaya dan waktu kerja
karyawan.
B. Saran
Dari kesimpulan tersebut dapat disarankan bahwa perusahaan-perusahaan
dapat menerapkan WFH sebagai pola kerja efisien diera new-normal dengan
melakukan inovasi atas konsep penghargaan atas waktu, menyiapkan ketersediaan
mekanisme keberhasilan dan strategi cadangan terkait SDM serta Tim peneliti
mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Institut Bisnis dan
Informatika (IBI) Kosgoro 1957 yang telah mendukung penelitian ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
A. M. Dockery, & Sherry Bawa. (2014). Is Working from Home Good Work or Bad Work? Evidence from Australian Employees*. Australian Journal of L Abour Economics, 17(2), 163–190.
Ahmad, T. (2020). HR Managers & COVID-19 : What lessons can companies and
HR managers learn from the corona virus pandemic ? How can companies use this as a transition to more work-from-home and other ..., (May).
Altman M.A., S. (2018). Berufliche Auszeiten als Form der Arbeitszeitflexibilisierung
– Empirische Analysen zu Angebot, Nutzung und Folgen. Alvesson, M., & Sveningsson, S. (2007). Changing organizational culture: Cultural
change work in progress. Changing Organizational Culture: Cultural Change Work in Progress. https://doi.org/10.4324/9780203935965
Barsness, Z. I., Diekmann, K. A., & Seidel, M. D. L. (2005). Motivation and
opportunity: The role of remote work, demographic dissimilarity, and social network centrality in impression management. Academy of Management Journal, 48(3), 401–419. https://doi.org/10.5465/AMJ.2005.17407906
Beauregard, A., Kelly, B., & Canonico, E. (2013). A new study of homeworking in
Acas – and beyond. Acas Research Papers (Vol. 13). Beckmann, M. (2016). Working-time autonomy as a management practice. IZA
World of Labor, 1(January), 1–10. https://doi.org/10.15185/izawol.230 Belias, D., Koustelios, A., Vairaktarakis, G., & Sdrolias, L. (2015). Organizational
Culture and Job Satisfaction of Greek Banking Institutions. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 175, 314–323. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.1206
Bloom, N., Liang, J., Roberts, J., & Ying, Z. J. (2015). Does working from home
work? Evidence from a chinese experiment. Quarterly Journal of Economics, 130(1), 165–218. https://doi.org/10.1093/qje/qju032
Cucu-Ciuhan, G., & Guită-Alexandru, I. (2014). Organizational Culture Versus Work
Motivation for the Academic Staff in a Public University. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 127, 448–453. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.03.288
Disnakertrans. (2020). Imbauan Kerja Dari Rumah.pdf. Pemprov DKI Jakarta.
Retrieved from https://corona.jakarta.go.id/id/publikasi Eurofound, & ILO. (2018). Working anytime, anywhere: the effects on the world of
work. https://doi.org/10.1136/oemed-2018-icohabstracts.623
21
Farrell, K. (2017). ARROW @ TU Dublin Working from Home : A Double-Edged Sword, 0–25.
Garson, G. D. (2016). Partial Least Square S (PLS - SEM) - Regression and
Structural Equation Models. Politeness and Audience Response in Chinese-English Subtitling. https://doi.org/10.3726/978-3-0353-0280-6/8
Goga-Cooke, J. (2012). The Benefits of Flexible Working Arrangements, (August),
25. Grant, C. A., Wallace, L. M., & Spurgeon, P. C. (2013). An exploration of the
psychological factors affecting remote e-worker’s job effectiveness, well-being and work-life balance. Employee Relations, 35(5), 527–546. https://doi.org/10.1108/ER-08-2012-0059
Hosseinkhanzadeh, A. A., Hosseinkhanzadeh, A., & Yeganeh, T. (2013). Investigate
Relationship Between Job Satisfaction and Organizational Culture Among Teachers. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 84, 832–836. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.06.656
https://www.kemenkeu.go.id/media/14715/protokol-covid-19-kemenkeu.pdf https://hbr.org/2020/03/a-guide-to-managing-your-newly-remote-workers Iljins, J., Skvarciany, V., & Gaile-Sarkane, E. (2015). Impact of Organizational
Culture on Organizational Climate During the Process of Change. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 213, 944–950. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.509
Kementerian Pendayagunaan AParatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Surat
Edaran KemenPAN-RB No.19 Tahun 2020 (2020). Kira, R., & Michael, B. (2016). Working from home: What is the effect on employees’
effort? Liang, J., Roberts, J., Ying, Z. J., Cao, J., Qi, M., & Sun, M. (2015). DOES
WORKING FROM HOME WORK ? EVIDENCE FROM A CHINESE EXPERIMENT * Nicholas Bloom I . Introduction Working from home ( WFH ; also called telecommuting or tel- ework ) is becoming an increasingly common practice . In the United States , the proportion of e. The Quarterly Journal of Economics, 130(1), 165–218. https://doi.org/10.1093/qje/qju032.Advance
Maulana, T. (2012). Analisa Perilaku Kerja Karyawan Di De Boliva Surabaya Town
Square. Jurnal Hospitality Dan Manajemen Jasa, 1, 563–577. Mokhtarian, P. L. (1991). Defining Telecommuting. Transportation Research Record,
1305(January 1991), 273–281. Mungkasa, O. (2020). Bekerja Jarak Jauh (Telecommuting): Konsep, Penerapan
dan Pembelajaran. Bappenas Working Papers, III(1), 1–32. Retrieved from
22
http://workingpapers.bappenas.go.id/index.php/bwp/article/view/52 Nakrošienė, A., Bučiūnienė, I., & Goštautaitė, B. (2019). Nakrošienė, A., Bučiūnienė,
I., & Goštautaitė, B. (2019). Working from home: characteristics and outcomes of telework. International Journal of Manpower . International Journal of Manpower, 1–22.
Nordin, N. N., Mohd Baidzowi, F. M., & Razak, R. A. (2016). Understanding the Work
At Home Concept , Its Benefits and Challenges Towards Employees. Social Sciences Research, 2016(July), 109–118.
Panagiotis, M., Alexandros, S., & George, P. (2014). Organizational Culture and
Motivation in the Public Sector. The Case of the City of Zografou. Procedia Economics and Finance, 14(14), 415–424. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(14)00730-8
Pennington, A., & Stanford, J. (2020). Briefing Paper : Working from Home :
Opportunities and Risks. Reilly, A. J. (1998). Three Approaches to Organization Learning. The Pfeiffer Library,
16(2), 21–25. Sensuse, D. I., Cahyaningsih, E., & Wibowo, W. C. (2015). Knowledge Management:
Organizational Culture in Indonesian Government Human Capital Management. Procedia Computer Science, 72(81), 485–494. https://doi.org/10.1016/j.procs.2015.12.130
Sok, J., Blomme, R., & Tromp, D. (2014). Positive and Negative Spillover from Work
to Home: The Role of Organizational Culture and Supportive Arrangements. British Journal of Management, 25(3), 456–472. https://doi.org/10.1111/1467-8551.12058
Yu, R., Burke, M., & Raad, N. (2019). Exploring impact of future flexible working
model evolution on urban environment, economy and planning. Journal of Urban Management, 8(3), 447–457. https://doi.org/10.1016/j.jum.2019.05.002
23
LAMPIRAN
24
Lampiran 1. Laporan Keuangan kegiatan penelitian.
Judul Penelitian : Work From Home Dalam Kaitannya dengan Budaya Inovasi Perusahaan
Waktu Penelitian : Semester Genap2019/2020
Ketua Peneliti : Reny Andriyanty,SP.,M.Si.
Justifikasi Biaya Jumlah Satuan Nilai @ Jumlah
1. Persiapan
1. Kertas menjadi bahan cetakan data 2 Rim 50.000 100.000
2. Tinta Printer Canon Hitam mencetak data dan hasil penelitian 1 Catrige 350.000 350.000
3. Tinta Printer Canon Berwarna mencetak data dan hasil penelitian 1 Catrige 400.000 400.000
4. Foto copy mencetak dokumen terkait 100 Lbr 200 20.000
5. Survei data awal menjadi data awal 1 Unit 500.000 500.000
1.370.000
2. Operasional di Lapangan
1. Alat tulis pengisian kuisioner di lapangan 20 Buah 3.000 60.000
2. Materai Kelengkapan laporan keuangan 3 Buah 6.000 18.000
3. Buku Notes pengisian kuisioner di lapangan 5 Buah 5.000 25.000
4. Map Plastik Filing 5 Buah 5.000 25.000
5. Map Kertas Filing 11 Buah 2.000 22.000
6. Kalkulator penghitungan di lapangan 2 Buah 35.000 70.000
7. Transportasi Pelaksanaan Penelitian 3 PP 50.000 150.000
8. Honorarium 30 OK 50.000 1.500.000
9. Honorarium 30 OK 50.000 1.500.000
3.370.000
3. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian dan Seminar Hasil Penelitian
Pencarian Referensi hasil penelitian Kelengkapan untuk Publikasi 1 Paket 1.000.000 1.000.000
1.000.000
4. Penggandaan dan Pengiriman Laporan Hasil Penelitian
1. Penyampaian laporan 70% ke LPPM 5 Paket 50.000 250.000
2. Penyampaian laporan 100% ke LPPM 5 Paket 50.000 250.000
500.000
6.240.000
Laporan Penggunaan Dana Penelitian
Diskripsi
Honor Teknisi Lab Komputer (1 orang; 3
jam/minggu; 3 Minggu)
Honor Enumerator (1 orang; 3 jam/minggu; 3
Minggu)
Pembuatan & Penggadaan Laporan Awal
Pembuatan & Penggadaan Laporan Akhir
TOTAL BIAYA
25
Lampiran 2. Biodata Ketua Peneliti
1 Nama Lengkap Reny Andriyanty, SP.,M.Si L/P
2 Jabatan Fungsional Lektor cum 334
3 Pangkat/Golongan/Ruang Penata Tingkat I/III d.
4 Jabatan Struktural Dosen
5 NIP 19750412 200501 2 001
6 NIDN 0012047501
7 Tempat dan Tanggal Lahir Blora, 12 April 1975
8 Alamat Rumah Jl.H.Nalim no.12 B Rt.02 Rw.08 Kel. Sr.Sawah Kec. Jagakarsa Jakarta Selatan 12640
9 Nomor Telepon/Faks/HP 021-78882353/0811 135 1975
10 Alamat Kantor Jl.M.Kahfi II No.33 Lenteng Agung Jakarta Selatan 12640
11 Nomor Telepon/Faks 021-7868765/021-78889488/021-78889489
12 Alamat e-mail [email protected]
13 Lulusan yang telah Dihasilkan
S1 = 70 Orang
14 Mata Kuliah yang Diampu 1. Perdagangan Internasional
2. Tataniaga
3. Manajemen Agribisnis
4. Pembiayaan Agribisnis
5. Riset Pemasaran
6. Manajemen Rantai Pasok
7. Ekonometrika
8. Pengambilan Keputusan Manajerial
9. Manajemen Operasional
10. Metodologi Penelitian
11. Manajemen Strategi
A. Riwayat Pendidikan
S – 1 S – 2 S – 3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Sriwijaya Palembang
SPS Institut Pertanian Bogor
-
Bidang Ilmu Agribisnis Ilmu Ekonomi Pertanian
Tahun Masuk - Lulus 1993-1998 2002-2005 -
Judul Skripsi/Thesis Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Pembibitan pada PT. MHP Muara Enim
Analisis Kinerja Kelembagaan Dalam Upaya Peningkatan Mutu Kopi: Studi Kasus Desa Ngarip Kecamatan Ulu Belu Provinsi Lampung
-
Nama Pembimbing 1. Ir. Fauziah Asyiek, MA. 2. Ir.Yulius,MM.
1. Prof. Dr.Ir.Isang Gonarsyah
2. Dr.Ir.Dedi Budiman H,M.Ec.
-
26
B. Riwayat Pelatihan
No. Nama Pelatihan Tempat & Waktu
Pelaksana
1. Pelatihan Developing The Export Strategy-Export Import Online Business: Ekspor Impor Online
PPEI Jakarta Barat 14-16 Maret 2017
PPEI Kemendag RI
2. Pelatihan Pengenalan & Modelling System Dynamic untuk Bisnis & Ekonomi Pertanian.
IPB 11 Maret 2016
PERHEPI Pusat & IPB
3. Model Analisis Ekonometrika untuk Bisnis & Ekonomi Pertanian.
IPB 12 Maret 2016
PERHEPI Pusat & IPB
4. Pelatihan Bahasa Jerman
16 Mei 2011 – 18 Juli 2012
Dir.Ketenagaan Dikti & Goethe Institut
5. Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
21-31 Desember 2005
Depdiknas RI
6. Pendidikan dan pelatihan Supervisory
04-15 Desember 2001
Departemen Tenaga Kerja Dan Transmigrasi R.I.
C. Pengalaman Penelitian
No. Judul Penelitian Tahun Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp.)
1. Gaya Hidup Generasi Muda dan Produk Makanan Dalam Negeri
2020 IBI Kosgoro
1957
4.000.000
1. Gaya Hidup Generasi Muda dan Produk Makanan Dalam Negeri
2019 IBI Kosgoro
1957
4.000.000
2. Preferensi Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Generasi Z
2018 IBI Kosgoro
1957
4.000.000
3. Pengembangan Bioteknologi Rorak Plus Berbasis Vegetasi Sekunder Untuk Menurunkan Aliran Permukaan Dan Meningkatkan Produksi Kacang Tanah Pada Lahan Kering
2017 KP4S Kementan
RI
112.000.000
4. Strategi Pemasaran Manggis Berorientasi Ekspor yang Dapat Meningkatkan Pendapatan & Kemandirian Petani Manggis Jawa Barat
2016 DIKTI 50.000.000
5. Pola Pemasaran Manggis Kabupaten Bogor 2015 Mandiri 10.000.000
6. Pendapatan Petani Manggis yang Menjual Panennya ke Ijon vs Petani Manggis yang Menjual Panennya ke Eksportir Di Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta.
2014 DIKTI 11.000.000
27
No. Judul Penelitian Tahun
Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp.)
7. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Padi (Oryza sativa) Di Tingkat Petani Dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Mandiri Nutrimas Di Kelompok Tani Cem-paka, Desa Kalongliud, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
2014 Mandiri 5.000.0000
8. Efek Pemberian Dana Bantuan Bergulir Terhadap Peningkatan Motivasi Petani Dalam Pemeliharaan Tanaman JUN-NPM.
2013 KPWN Kemenhut RI
9.000.000
D. Pengalaman Pengabdian pada Masyarakat
No. Judul Pengabdian Tahun Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp)
1. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan 2019 IBI Kosgoro 1957
3.500.000
2. Pemberdayaan Petani Dalam Optimalisasi Lahan Berbasis Konservasi Di Desa Sukamantri Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.
2018 Mandiri 5.000.000
3. Pembinaan pada kelompok petani untuk optimalisasi lahan untuk kegiatan pertanian berbasis konservasi tanah guna revitalisasi pekarangan lahan sempit melalui bioteknologi vertikultur.
2017 Mandiri 11.727.600
4 Ipteks berbasis Masyarakat: Pembuatan Pembersih Lantai (SNI 06-1842-1995) Dengan Bahan Aktif Dari Ekstrak Kulit Manggis pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Di Desa Barengkok Bogor.
2016 DIkti 32.000.000
5. Kader Posyandu Jambu 2 Kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan.
2011-sekarang
Mandiri 9.200.000
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/
Tahun Nama Jurnal
1. Marketing Management Skill of Mangosteen Farmer https://ijisrt.com/marketing-management-skill-of-mangosteen-farmer
Volume 5 Issue 8 August – 2020
International Journal of Innovative Science and Research Technology ISSN No:-2456-2165
28
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/
Tahun Nama Jurnal
2. Model Gaya Hidup Konsumen Dalam Memilih Produk Makanan Dalam Negeri http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/mbisnis/article/view/4024
Volume 21 Nomor 1, April 2020
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis ISSN 1693-7619 (Print) I ISSN 2580-4170 (Online)
3. Strategi Pengembangan Bisnis Rumah Makan Padang Di Sekitar Lingkar Kampus IBI Kosgoro 1957 https://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/mediastima/article/view/1/18
Volume 26, No. 1 April 2020
Jurnal Mediastima
ISSN 0852-7105
4. Penerapan Model Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Bagi Murid Sekolah Dasar Negeri 11 Lenteng Agung Jakarta Selatan https://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/teratai/article/view/18/10
Volume 1, No.1 Juni 2020
Jurnal Pengabdian Teratai
5. Pemberdayaan Petani Dalam Optimalisasi Lahan Berbasis Konservasi Di Desa Sukamantri Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. https://ojs.unida.ac.id/QH/article/view/1686
Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019
Jurnal Qardhul Hasan; Media
Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN
2442-3726 e-ISSN 2550-1143
6. Preferensi Konsumen Generasi Z Terhadap Konsumsi Produk Dalam Negeri https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/ethos/article/view/4694
Volume 7 No.2 Juni 2019
Jurnal ETHOS ISSN : 1693-699X
E-ISSN 2502-065X
7. Pembinaan Kelompok Tani Untuk Optimalisasi Lahan Sempit Berbasis Konservasi Tanah. https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/ethos/article/view/3853
Volume 7 No.1 Januari 2019
Jurnal ETHOS ISSN : 1693-699X
E-ISSN 2502-065X
8. Proses Pembentukan Harga Produk Buah Manggis Segar di Kabupaten Bogor Jawa Barat
Edisi Tahun XXIV No.2 Oktober 2018
Jurnal Mediastima ISSN: 0852-7105
29
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/
Tahun Nama Jurnal
9. Pembuatan Pembersih Lantai (SNI 06-1842-1995) Dengan Bahan Aktif Dari Ekstrak Kulit Manggis pada Kelompok Wanita Tani (KWT) DI Desa Barengkok Bogor http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/ethos/article/view/2337
Volume 2 No.5 Juni 2017
Jurnal ETHOS ISSN : 1693-699X E-ISSN 2502-065X
10. The Analysis of Mangosteen West Java Farmer Marketing Channel.
http://www.biomaterial.lipi.go.id/epub/index.php/procissh/article/view/56
Proceedings The 6th International Symposium for Sustainable Humanosphere
[ISSH]-A Forum of the Humanosphere Science School [HSS] 2016. ISSN: 2579-5554
11. To whom muss Farmer seel their mangosteen: Broker (Ijon) or Exporter?
http://www.perhepi.org/wp-content/uploads/2014/08/H.-Financial-Inclusion.pdf
Proceeding: International Conference Strengthening
Indonesian Agribusiness: Rural Development and Global Market
Linkages. ISBN 978-602-14623-4-8
12. Efek Pemberian Dana Bantuan Bergulir Terhadap Peningkatan Motivasi Petani Dalam Pemeliharaan Tanaman JUN-NPM.
Prosiding Konferensi Nasional XVII dan kongres XVI. Perhepi
2015 F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah
Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1. International Conference on Sustainable Management and Innovation
Work From Home, Its Effect on Innovative Coorporate Culture
IPB Bogor 14-16
September 2020
2. Diseminasi Hasil-hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Internal IBI Kosgoro 1957 Tahun 209/2020
Model Gaya Hidup Konsumen Dalam Memilih Produk Makanan Dalam Negeri
Ged.A IBI Kosgoro 1957,
25 Januari 2019
3. Diseminasi Hasil-hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Internal IBI Kosgoro 1957 Tahun 2018/2019
Preferensi Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Generasi Z (Studi Kasus Mahasiswa IBI Kosogoro 1957)
Ged.A IBI Kosgoro 1957,
25 Januari 2019
4. The Second Bogor International Conference For Social Science
Marketing Management Capability of West Java Mangosteen Farmer
Onin Hotel Bogor, 25-26th 2018
5. Pembinaan dan Pengembangan Wirausaha Muda Kabupaten Bogor Tahun 2018
Mewujudkan Pemuda Cerdas dan Kreatif Melalui Agribisnis Organik.
M-One Hotel Bogor, 28-29 Maret 2018
30
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
6. The 6th International Symposium of Sustainable Humanosphere
The Analysis of Mangosteen West Java Farmer Marketing Channel
IPB ICC Bogor, 15-16th November 2016
7. International Conference Strengthening Indonesian Agribusiness: Rural Development and Global Market Linkages,
To whom muss Farmer seel their mangosteen: Broker (Ijon) or Exporter?
IPB ICC Bogor, 25-26 April
2015
8. International Conference The Indonesian Society of Agricultural Economics
Efek Pemberian Dana Bantuan Bergulir Terhadap Peningkatan Motivasi Petani Dalam Pemeliharaan Tanaman JUN-NPM
IPB ICC Bogor 28-29 Agustus
2014
G. Publikasi Buku
No. Judul Buku Tahun Terbit
Penerbit
1. Aspek Mutu dan Tataniaga Kopi: Tahap Awal Business Model PT. Nestlé di Ulu Belu Lampung
Maret 2012
Cassava Press ISBN. 978-979-762-110-1
H. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1. Dosen Terbaik Program Studi Manajemen IBI Kosgoro 1957 2018
2. Poster PPM Terbaik pada Seminar Dikti Kemerinstek Dikti 2017
3. Satya Lencana Karya Satya X Tahun Presiden RI 2017
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Jakarta, 03 November 2020 TTD.
(Reny Andriyanty,SP.,M.Si.)
31