LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di...

89
1 LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM BUKU RAPOR KESEHATANKU DI DKI JAKARTA TAHUN 2017 DISUSUN OLEH: 1. Siti Masitoh, SKM 2. Anissa Rizkianti, SKM.,MIPH 3. Janu Arinda Dewi, A.Md.AK PUSLITBANG UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2017

Transcript of LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di...

Page 1: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

1

LAPORAN PENELITIAN RISBINKES

GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM

BUKU RAPOR KESEHATANKU DI DKI JAKARTA TAHUN 2017

DISUSUN OLEH:

1. Siti Masitoh, SKM

2. Anissa Rizkianti, SKM.,MIPH

3. Janu Arinda Dewi, A.Md.AK

PUSLITBANG UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN

2017

Page 2: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

i

SK PENELITIAN

Page 3: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

ii

Page 4: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

iii

Page 5: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

iv

Page 6: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

v

Page 7: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

vi

Page 8: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

vii

Page 9: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

viii

Page 10: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

ix

Page 11: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

x

Page 12: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xi

SUSUNAN TIM PENELITI

No Nama Keahlian Kedudukan

dalam Tim

Uraian Tugas

1 Siti Masitoh, SKM Biostatistik dan

Kependudukan

Ketua

Pelaksana

Bertanggung jawab

pada seluruh jalannya

penelitian baik secara

administratif maupun

secara teknis

substansional.

2 Anissa Rizkianti,

SKM.,MIPH

Kesehatan

Reproduksi

Peneliti 1 Membantu Ketua

Pelaksana pada proses

persiapan,

pengumpulan data,

analisis, dan pelaporan

3 Janu Arinda Dewi,

A.Md.AK

Litkayasa Peneliti 2 Membantu Ketua

Pelaksana pada proses

pengumpulan data,

analisis, pelaporan, dan

administrasi

Page 13: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xii

PERSETUJUAN ETIK

Page 14: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xiii

PERSETUJUAN ATASAN

GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM BUKU RAPOR KESEHATANKU

DI DKI JAKARTA TAHUN 2017

Jakarta, Desember 2017

Ketua PPI

Pusat Penelitian dan Pengembangan

Upaya Kesehatan Masyarakat

Sri Irianti, SKM, M.Phil., Ph.D

NIP. 195804121981022001

Ketua Pelaksana

Siti Masitoh, SKM

NIP. 199101262015032007

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan

Upaya Kesehatan Masyarakat

drg. Agus Suprapto, M.Kes

NIP. 196408131991011001

Page 15: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xiv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan hasil penelitian Riset

Pembinaan Kesehatan (Risbinkes) 2017 dengan judul ”Gambaran Pelaksanaan

Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun.

Laporan hasil penelitian ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban

ilmiah dan administrasi dari keseluruhan pelaksanaan kegiatan penelitian Risbinkes.

Buku Rapor Kesehatanku mulai dilaksanakan pada tahun 2016 di DKI Jakarta

sebagai provinsi percontohan. Namun, setelah satu tahun berjalan belum ada

penelitian yang menilai bagaimana pelaksanaan program Buku Rapor Kesehatanku.

Kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan

pelaksanaan program Buku Rapor Kesehatanku.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Tim Peneliti yang telah bekerja

keras menyelesaikan penelitian ini, Tim Pendamping dan Pembina Risbinkes 2017

yang telah memberikan berbagai masukan dan arahan dalam penyempurnaan

laporan, Tim Sekretariat Risbinkes 2017 yang membantu mengakomodir

pelaksanaan penelitian secara administratif, dan semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pelaksanaan penelitian serta penyusunan laporan ini, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Adapun sumber pembiayaan penelitian ini

dibebankan kepada DIPA Badan Litbang Kesehatan Tahun 2017. Kami menyadari

penulisan laporan ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan

kritik, dan masukan yang membangun untuk perbaikan laporan ini.

Jakarta, 29 Desember 2017

Tim Penulis

Page 16: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xv

RINGKASAN EKSEKUTIF

GAMBARAN PELAKSANAAN BUKU RAPOR KESEHATANKU

DI DKI JAKARTA TAHUN 2017

Latar Belakang

Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang selain

itu anak juga memiliki hak atas akses ke pelayanan perawatan kesehatan yang

sesuai standar. Salah satu upaya pemerintah untuk menjamin terpenuhinya hak

anak atas kesehatan tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 25

Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak pada Pasal 4 disebutkan bahwa upaya

kesehatan anak dilakukan sejak janin dalam kandungan sampai berusia 18 tahun

melalui pelayanan kesehatan janin dalam kandungan, kesehatan bayi baru lahir,

kesehatan bayi, anak balita, dan prasekolah, kesehatan anak usia sekolah dan

remaja, dan perlindungan kesehatan anak.

Masalah kesehatan di usia dewasa sebagian berkaitan dengan perilaku

kesehatan ataupun gaya hidup di usia muda termasuk di usia remaja. Perilaku hidup

sehat sejak usia dini merupakan salah satu upaya yang cukup penting dalam

menciptakan sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas di masa yang

akan datang. Kesehatan pada usia sekolah juga merupakan bagian dari target

pembangunan berkelanjutan yang terkait dengan kesehatan reproduksi dalam upaya

menurunkan kematian bayi dan kematian ibu. Oleh karena itu anak usia sekolah dan

remaja perlu diperhatikan dan dijamin haknya untuk memperoleh akses terhadap

pelayanan kesehatan.

Kementerian kesehatan sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap

akses pelayanan kesehatan memiliki arah kebijakan yang mengacu pada

pendekatan keberlanjutan pelayanan (continuum of care) dengan merujuk pada

siklus hidup manusia mulai dari ibu hamil, bayi, balita, anak usia sekolah, remaja

sampai lansia. Kementerian kesehatan melalui Direktorat Kesehatan Keluarga

memiliki program yang merujuk pada siklus hidup tersebut yaitu program buku KIA

bagi ibu hamil, bayi dan balita, yang kemudian dilanjutkan dengan program buku

Rapor Kesehatanku (buku RK) bagi anak usia sekolah dan remaja. Baik buku KIA

maupun buku rapor kesehatanku berfungsi sebagai media KIE dan media

pemantauan kesehatan sesuai dengan tingkatan siklus hidup. Namun, sejak buku

Page 17: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xvi

RK diluncurkan sampai saat ini belum ada penelitian yang menilai sejauh mana

pelaksanaan buku RK tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk

melihat gambaran pelaksanaan buku rapor. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui gambaran pelaksanaan, kebijakan dan implementasi program,

pemanfaatan buku, pengetahuan, sikap dan perilaku siswa terhadap buku RK.

Metodologi

Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang secara kualitatif dan

kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta karena DKI Jakarta merupakan

provinsi percontohan untuk program buku RK. Penelitian kualitatif dilakukan pada

instansi kesehatan dan instansi pendidikan dari level pusat sampai kabupaten/kota,

sekolah serta puskesmas, sedangkan penelitian kuantitatif dilakukan pada sampel

siswa sebanyak 208 siswa yang dipilih secara proportional stratified random

sampling dari 6 sekolah dasar di Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.

Hasil

a. Kebijakan: Belum ada kebijakan khusus yang mengatur tentang buku RK.

Kebijakan yang menjadi pegangan saat ini adalah Permenkes No. 25 tahun 2014

tentang Upaya Kesehatan Anak, Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas,

Permenkes No. 43 tentang SPM Kesehatan serta Peraturan Bersama 4 Menteri

yang menaungi kebijakan tentang UKS, Permenkes No.1429 tahun 2006 tentang

penyelenggaraan lingkungan sekolah sehat, dan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta Nomor 1268 Tahun 2017 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah

Tingkat Provinsi.

b. Implementasi pelaksanaan buku RK: 1) pelaksanaan buku RK masih bervariasi

dan pengisiannya belum optimal; 2) tenaga pelaksana program buku RK di sekolah

adalah wali kelas dan guru UKS yang bekerjasama dengan pemegang program UKS

uPuskesmas; 4) sumber pendanaan masih dibebankan pada APBN Kementerian

Kesehatan dengan distribusi buku RK ke daerah yang masih terbatas; 5) monitoring

dan evaluasi program selama ini dilakukan bersamaan dengan monitoring dan

evaluasi progam UKS.

c. Pemanfaatan buku RK masih belum optimal; masih banyak buku yang hanya

di simpan di sekolah sehingga pemanfaatan buku RK sebagai bentuk bimbingan

Page 18: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xvii

orang tua tidak berjalan. Fungsi pencatatan buku RK belum optimal, baru 51,4%

buku yang terisi >50%. Fungsi edukasi dan komunikasi dalam buku RK tidak

berjalan optimal, terbukti hanya 2,9% buku yang memiliki paraf lengkap.

d. Pengetahuan, sikap dan perilaku; Siswa yang memiliki pengetahuan baik

mengenai materi buku RK sangat sedikit, hanya 15,9%, sebagian besar siswa

(86,5%) memiliki sikap yang baik terhadap buku RK dan 88,5% siswa memiliki

perilaku kesehatan yang baik, akan tetapi perilaku kesehatan yang baik bukan

bersumber dari pengetahuan materi buku buku RK.

Rekomendasi

Beberapa rekomendasi yang bisa diberikan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan perlu membuat kebijakan dan peraturan yang mengikat terkait buku

RK

2. Kementerian Kesehatan perlu membuat petunjuk teknis pengisian buku RK agar

pelaksanaan program buku RK bisa seragam.

3. Perlu penguatan kerjasama antara sekolah sebagai pelaksana, puskesmas

sebagai tenaga kesehatan yang menjalankan program kesehatan dan orangtua

untuk mengoptimalkan pemanfaatan buku RK.

4. Diperlukan leaflet tentang peran orang tua dalam penggunaan/pemanfaatan

buku RK sebagai media sosialisasi di sekolah yang dapat diberikan saat

pembagian buku RK.

5. Sekolah melakukan upaya terobosan untuk meningkatkan pengetahuan siswa

dan memotivasi siswa mempelajari materi kesehatan seperti program literasi,

dan lomba cerdas cermat kesehatan.

6. Perlu dukungan sekolah dalam hal sarana, prasarana dan program kesehatan

untuk mendukung pelaksanaan buku RK, dan penerapan perilaku hidup bersih

dan sehat pada siswa.

Page 19: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xviii

ABSTRAK

Gambaran Pelaksanaan Program Buku Rapor Kesehatanku

di DKI Jakarta Tahun 2017

Siti Masitoh*

Buku Rapor Kesehatanku (buku RK) adalah buku laporan kesehatan siswa sekolah

baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP), Sekolah Menengah

Atas (SMA) memuat informasi kesehatan dan pemantauan kesehatan anak sekolah

yang dirancang sebagai kelanjutan dari buku Kesehatan Ibu dan Anak. Namun,

sejak buku RK diluncurkan tahun 2015 belum ada penelitian yang mengkaji

bagaimana pelaksanaan, pemanfaatan dan output pelaksanaannya. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan, pemanfaatan, pengetahuan,

sikap dan perilaku siswa terhadap buku RK. Penelitian dilakukan dengan metode

potong lintang secara kualitatif dan kuantitatif di Kota Jakarta Pusat dan Kabupaten

Kepulauan Seribu. Penelitian kualitatif dilakukan pada instansi kesehatan, instansi

pendidikan, sekolah dan puskesmas. Jumlah sampel kuantitatif sebanyak 208 siswa

yang dipilih secara proportional stratified random sampling. Hasil penelitian

menunjukkan pelaksanaan buku RS sudah berjalan di sekolah-sekolah yang sudah

ditunjuk, namun implementasinya belum optimal seperti belum ada kebijakan dan

payung hukum yang kuat, belum ada petunjuk teknis pengisian buku RK, sumber

pendanaan masih dibebankan pada APBN Kementerian Kesehatan sehingga jumlah

buku masih terbatas dan monitoring dan evaluasi dilakukan bersamaan dengan

monev UKS. Pemanfaatan buku RK masih belum optimal, siswa yang memiliki

pengetahuan baik mengenai materi buku RK sangat sedikit, hanya 15,9%, sebagian

besar siswa (86,5%) memiliki sikap yang baik terhadap buku RK dan 88,5% siswa

memiliki perilaku kesehatan yang baik, akan tetapi perilaku kesehatan yang baik

bukan bersumber dari pengetahuan materi buku RK, hanya 15,9% siswa yang

memiliki pengetahuan baik mengenai materi buku RK, sebagian besar siswa

(86,5%) sikap yang baik dan 88,5% siswa memiliki perilaku kesehatan yang baik.

Kata kunci : Buku Rapor Kesehatanku, DKI Jakarta, pengetahuan kesehatan, sikap

siswa SD dan perilaku kesehatan

Page 20: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xix

DAFTAR ISI

SK PENELITIAN ......................................................................................................... i

SUSUNAN TIM PENELITI .......................................................................................... xi

PERSETUJUAN ETIK ............................................................................................... xii

PERSETUJUAN ATASAN ........................................................................................ xiii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. xiv

RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................ xv

ABSTRAK .............................................................................................................. xviii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xix

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xxii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xxiii

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................... xxiv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar belakang ............................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................... 4

1.2.1 Identifikasi masalah ............................................................................................... 4

1.2.2 Pertanyaan Penelitian ............................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................................... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

1.4.1 Bagi Peneliti ............................................................................................................ 5

1.4.2 Bagi Sekolah ........................................................................................................... 5

1.4.3 Bagi Kementerian Kesehatan ............................................................................... 5

1.4.4 Bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ............................................... 6

BAB II METODE PENELITIAN ................................................................................... 7

2.1 Kerangka Konsep ........................................................................................ 7

2.2 Desain dan Jenis Penelitian ........................................................................ 7

2.3 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 7

2.4 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 7

2.4.1 Penelitian Kualitatif ................................................................................................ 7

2.4.2 Penelitian Kuantitatif .............................................................................................. 8

2.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ......................................................................... 10

Page 21: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xx

2.5.1 Penelitian Kualitatif .............................................................................................. 10

2.5.2 Penelitian Kuantitatif ............................................................................................ 10

2.6 Variabel ........................................................................................................ 11

2.6.1 Variabel Kualitatif ................................................................................................. 11

2.6.2 Variabel Kuantitatif ............................................................................................... 11

2.7 Definisi Operasional .................................................................................. 11

2.8 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ................................................... 14

2.9 Manajemen dan Analisis Data ................................................................... 15

2.9.1 Data Kualitatif ....................................................................................................... 15

2.9.2 Data Kuantitatif ...................................................................................................... 16

2.10 Pertimbangan Ijin Penelitian ...................................................................... 16

2.11 Pertimbangan Etik Penelitian .................................................................... 17

2.12 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 17

BAB III HASIL ........................................................................................................... 18

3.1 Input .......................................................................................................... 18

3.1.1 Kebijakan dan Payung Hukum ........................................................................... 19

3.1.2 Sumber Daya Manusia (SDM) ........................................................................... 21

3.1.3 Sumber Pendanaan ............................................................................................. 22

3.2 Proses ....................................................................................................... 23

3.2.1 Pelaksanaan Program ......................................................................................... 23

3.2.2 Kendala.................................................................................................................. 32

3.2.3 Upaya Terobosan ................................................................................................ 35

3.2.4 Monitoring dan Evaluasi...................................................................................... 37

3.2.5 Harapan dan Saran ............................................................................................. 39

3.3 Output .......................................................................................................... 45

3.3.1 Karakteristik Responden ..................................................................................... 45

3.3.2 Pemanfaatan Buku Rapor Kesehatanku .......................................................... 47

3.3.3 Pengetahuan Siswa ............................................................................................. 48

3.3.4 Sikap Siswa ........................................................................................................... 49

3.3.5 Perilaku Siswa ....................................................................................................... 50

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................ 52

4.1 Input .......................................................................................................... 52

4.2 Proses ....................................................................................................... 53

4.3 Output ........................................................................................................ 54

4.3.1 Pemanfaatan Buku .............................................................................................. 54

Page 22: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xxi

4.3.2 Pengetahuan Siswa ............................................................................................ 55

4.3.3 Sikap Siswa .......................................................................................................... 56

4.3.4 Perilaku Siswa .................................................................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 58

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 58

5.2 Saran ......................................................................................................... 59

UCAPAN TERIMAKASIH ......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 61

LAMPIRAN ............................................................................................................... 64

Page 23: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xxii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi karakteristik informan .................................................................. 18

Tabel 2. Matriks Kebijakan yang Terkait dengan Buku Rapor Kesehatanku ............ 19

Tabel 3. Sumber Daya Manusia yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Buku Rapor

Kesehatanku ............................................................................................................ 21

Tabel 4. Matriks Sumber Pendanaan Buku Rapor Kesehatanku ............................. 22

Tabel 5. Matriks Pengadaan Buku Rapor Kesehatanku ........................................... 23

Tabel 6. Matriks Distribusi Buku Rapor Kesehatanku .............................................. 25

Tabel 7. Matriks Sosialisasi Buku Rapor Kesehatanku ............................................ 27

Tabel 8. Matriks Pengisian Buku Rapor Kesehatanku ............................................. 29

Tabel 9. Matriks Penyimpanan Buku Rapor Kesehatanku ....................................... 31

Tabel 10. Matriks Kendala dan Permasalahan dalam Program Buku Rapor

Kesehatanku ............................................................................................................ 33

Tabel 11. Matriks Upaya Terobosan untuk Program Buku Rapor Kesehatanku ...... 36

Tabel 12. Matriks Monitoring dan Evaluasi Buku Rapor Kesehatanku ..................... 38

Tabel 13. Matriks Harapan dan Saran untuk Program Buku Rapor Kesehatanku ... 41

Tabel 14. Karakteristik Responden .......................................................................... 45

Tabel 15. Kepemilikan Buku Rapor Kesehatanku .................................................... 47

Tabel 16. Observasi Pengisian Buku Rapor Kesehatanku “Buku Catatan Kesehatan”

................................................................................................................................. 47

Tabel 17. Observasi Pengisian Buku Rapor Kesehatanku “Buku Informasi

Kesehatan” ............................................................................................................... 48

Tabel 18. Pengetahuan Siswa Mengenai Materi Buku Rapor Kesehatanku ............ 48

Tabel 19. Rincian Pertanyaan Pengetahuan ............................................................ 48

Tabel 20. Sikap Siswa Terhadap Buku Rapor Kesehatanku .................................... 49

Tabel 21. Rincian Pernyataan Sikap Terhadap Buku Rapor Kesehatanku .............. 50

Tabel 22. Perilaku Siswa Terhadap Buku Rapor Kesehatanku ................................ 50

Tabel 23. Rincian Jenis Perilaku Siswa Terhadap Buku Rapor Kesehatanku .......... 51

Tabel 24. Hubungan Pengisian Buku Informasi Kesehatan dengan Pengetahuan

Siswa ........................................................................................................................ 56

Page 24: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xxiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian .................................................................... 7

Gambar 2. Alur Pemilihan Sekolah .......................................................................... 10

Page 25: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

xxiv

DAFTAR SINGKATAN

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional

Buku RK : Buku Rapor Kesehatanku

BLUD : Badan Layanan Umum Daerah

DKI : Daerah Khusus Ibukota

IRT : Ibu Rumah Tangga

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

KIE : Komunikasi Informasi dan Edukasi

PMK : Peraturan Menteri Kesehatan

PSP : Persetujuan Setelah Penjelasan

SD : Sekolah Dasar

SDM : Sumber Daya Manusia

SKB : Surat Keputusan Bersama

SMA : Sekolah Menengah Atas

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SPM : Standar Pelayanan Minimum

UKS : Upaya Kesehatan Sekolah

UUD : Undang-Undang Dasar

Page 26: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hak atas kesehatan anak merupakan bagian dari hak asasi

manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua,

keluarga, masyarakat, dan Pemerintah. UUD 1945 Pasal 28B dan UU No.

35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 4 mengatur bahwa

setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang.1

Konvensi Hak Anak juga menyebutkan hal yang sama bahwa anak berhak

atas penikmatan standar kesehatan yang paling tinggi dapat diperoleh dan

atas berbagai fasilitas untuk pengobatan penyakit dan rehabilitasi

kesehatan.2 Negara harus menjamin bahwa tidak seorang anak pun dapat

dirampas haknya atas akses ke pelayanan perawatan kesehatan tersebut.

Salah satu upaya untuk menjamin terpenuhinya hak anak atas kesehatan

tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 25 Tahun 2014

tentang Upaya Kesehatan Anak pada Pasal 4 disebutkan bahwa upaya

kesehatan anak dilakukan sejak janin dalam kandungan sampai berusia

18 tahun melalui pelayanan kesehatan janin dalam kandungan, kesehatan

bayi baru lahir; kesehatan bayi, anak balita, dan prasekolah; kesehatan

anak usia sekolah dan remaja; dan perlindungan kesehatan anak dan

dipertegas pada Pasal 28 bahwa setiap anak usia sekolah dan remaja

harus diberikan pelayanan kesehatan.3

Masalah kesehatan usia remaja merupakan salah satu masalah

penting dalam siklus kehidupan4. Masalah kesehatan di usia dewasa

sebagian besar berkaitan dengan perilaku kesehatan ataupun gaya hidup

di usia muda termasuk di usia remaja. Berikut beberapa masalah perilaku

kesehatan pada remaja antara lain masih rendahnya perilaku hidup bersih

dan sehat melalui indikator cuci tangan memakai sabun dengan benar

yaitu 17,2% pada remaja usia 10-14 tahun, 23,6% pada remaja 15-24

tahun5; perilaku merokok setiap hari pada remaja usia 10-19 tahun

Page 27: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

2

sebesar 11,7%6; remaja usia 6-12 tahun sarapan dengan makanan

bermutu rendah sebesar 44,6%7; kurangnya aktifitas fisik 49,6% pada

remaja usia 10-14 tahun dan 35,4% pada usia 15-19 tahun6; perilaku

konsumsi minuman beralkohol cukup tinggi di kalangan remaja laki-laki

usia 15 – 24 tahun (15.6%).8 Anak usia sekolah merupakan sasaran yang

strategis untuk pelaksanaan program kesehatan, karena selain jumlahnya

yang besar9,10, mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau

karena terorganisir dengan baik, namun rentan terhadap berbagai

penyakit, merupakan dasar bagi pendidikan selanjutnya.10 Kesehatan

pada usia sekolah juga merupakan bagian dari target pembangunan

berkelanjutan yang terkait dengan kesehatan reproduksi dalam upaya

menurunkan kematian bayi dan kematian ibu. Usia sekolah SMP dan SMA

merupakan masa penting untuk kesehatan reproduksi karena pada masa

itu merupakan periode pembentukan perilaku dimana remaja mulai

mencoba sesuatu yang baru ataupun menantang, termasuk dalam

kaitannya dengan perilaku kesehatan.11 Oleh karena itu anak usia sekolah

dan remaja perlu diperhatikan dan dijamin haknya untuk memperoleh

akses terhadap pelayanan kesehatan.

Kementerian kesehatan sebagai institusi yang bertanggung jawab

terhadap akses pelayanan kesehatan memiliki arah kebijakan yang

mengacu pada pendekatan pelayanan kesehatan berkelanjutan

(continuum of care) dengan merujuk pada siklus hidup manusia dimulai

sejak dari seorang ibu mempersiapkan kehamilannya, sampai bayi lahir,

balita, anak usia sekolah dan remaja, dewasa, dan pra lanjut usia.12

Keberhasilan pembinaan kesehatan dengan pendekatan siklus hidup akan

sangat menentukan kuantitas dan kualitas kehidupan dan kesehatan

lanjut usia di kemudian hari.13 Kementerian kesehatan melalui Direktorat

Kesehatan Keluarga memiliki program yang merujuk pada siklus hidup

tersebut yaitu program buku KIA bagi ibu hamil, bayi dan balita, yang

kemudian dilanjutkan dengan program buku Rapor Kesehatanku (buku

RK) bagi anak usia sekolah dan remaja.14 Baik buku KIA maupun buku RK

Page 28: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

3

berfungsi sebagai media KIE dan media pemantauan kesehatan sesuai

dengan tingkatan siklus hidup.15,16

Buku rapor kesehatanku yaitu buku yang diberikan kepada siswa

sekolah baik SD, SMP, SMA, yang memuat informasi kesehatan dan

pemantauan kesehatan anak sekolah. Informasi kesehatan yang diberikan

mencakup materi KIE seperti yang tercantum di atas dan diberikan sesuai

dengan tingkatan pendidikan. Tujuan buku RK (SD) menjadi salah satu

sumber yang bisa dimanfaatkan peserta didik dan orang tua untuk

menumbuhkembangkan dan membudayakan perilaku hidup bersih dan

sehat serta menghindari perilaku yang berisiko secara berkelanjutan

hingga SMP/SMA.16 Adapun buku RK (SMP/SMA) dilengkapi dengan

materi untuk meningkatkan akses remaja terhadap informasi kesehatan

reproduksi dan layanan kesehatan. Informasi kesehatan reproduksi

tentunya sangat penting dimiliki oleh remaja sebagai bekal mereka dalam

mencegah perilaku berisiko, sedangkan pemantauan kesehatan sebagai

bagian dari layanan kesehatan juga sangat penting dilaksanakan untuk

mengetahui perkembangan kesehatan remaja dan apabila ditemukan

masalah kesehatan dapat segera dilakukan upaya perbaikannya. 17

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan menyatakan

bahwa pemerintah daerah kabupaten/kota wajib menyelenggarakan

pelayanan dasar kesehatan salah satunya adalah skrining kesehatan

sesuai standar pada anak usia pendidikan dasar (kelas 1 dan kelas 7).

Salah satu kegiatan skrining kesehatan adalah pembagian buku RK.18

Buku RK mulai diluncurkan tahun 2015 tetapi baru tahun 2016

dilaksanakan. Provinsi yang menjadi percontohan pelaksanaan buku RK

adalah DKI Jakarta di 20 SD di Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu, 1

SMP dan 1 SMK.19 Namun, sejak buku RK diluncurkan sampai saat ini

belum ada penelitian yang menilai sejauh mana pelaksanaan buku RK

tersebut.19 Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk melihat

gambaran pelaksanaan buku RK. Penelitian ini akan dilakukan di DKI

Jakarta sebagai provinsi percontohan untuk program buku RK. Penelitian

ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kualitatif

Page 29: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

4

dilakukan untuk melihat bagaimana pelaksanaan program buku RK,

sedangkan penelitian kuantitatif dilakukan untuk melihat gambaran

pengetahuan, sikap dan perilaku (PSP) siswa terkait buku RK dari sampel

siswa kelas 4, 5, dan 6 SD. Penelitian ini hanya akan mengambil

pelaksanaan pada tingkat SD saja, berdasarkan pertimbangan bahwa

buku RK dirancang sebagai bekal pengetahuan kesehatan yang

berkelanjutan sejak SD sampai SMA, sedangkan rapor kesehatanku pada

tingkat SMP dan SMA di DKI Jakarta baru diterapkan pada masing-

masing satu sekolah sejak tahun 2016, sehingga dikhawatirkan tidak

memberikan gambaran PSP terkait buku RK secara berkelanjutan dan

kurang menggambarkan pelaksanaan buku RK di tingkat SMP dan SMA.

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan dan evaluasi

program buku RK sekaligus sebagai masukan dalam mengembangkan

program buku RK di daerah lain.

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, menyatakan bahwa buku RK

merupakan program Kementerian Kesehatan yang digunakan sebagai

media KIE dan media pemantauan kesehatan untuk anak usia sekolah.

Namun, sejak buku RK diluncurkan sampai saat ini belum ada penelitian

yang menilai sejauh mana pelaksanaan buku RK tersebut. Oleh karena

itu, perlu dilakukan penelitian untuk melihat gambaran pelaksanaan buku

RK.

1.2.2 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana kebijakan dan implementasi program buku RK di DKI

Jakarta?

2. Bagaimana pemanfaatan buku RK di sekolah dasar di DKI

Jakarta?

3. Bagaimana tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku siswa SD

mengenai materi kesehatan yang ada pada buku RK?

Page 30: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pelaksanaan program buku Rapor

Kesehatanku di DKI Jakarta.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui kebijakan dan implementasi program buku RK di

DKI Jakarta.

2. Mengetahui pemanfaatan buku RK di sekolah dasar di DKI

Jakarta.

3. Mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku siswa SD

mengenai materi kesehatan yang ada pada buku RK.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Sebagai sarana belajar dalam menyusun dan melakukan sebuah

penelitian.

1.4.2 Bagi Sekolah

Memberikan gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku siswa

terkait dengan kesehatan terutama yang berkaitan dengan perilaku

hidup bersih dan sehat, gizi seimbang, kesehatan gigi, mata,

telinga, kesehatan reproduksi dll sehingga bisa menjadi bahan

untuk intervensi selanjutnya.

1.4.3 Bagi Kementerian Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan sebagai

bahan evaluasi program buku RK bagi Kementerian Kesehatan

khususnya Direktorat Kesehatan Keluarga.

Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi informasi

dasar untuk mengembangkan program buku RK di daerah lain.

Page 31: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

6

1.4.4 Bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan untuk

pelaksanaan dan mendukung program buku RK di sekolah.

Page 32: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

7

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Kerangka Konsep

Sumber: Teori Pendekatan sistem 20

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

2.2 Desain dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan secara

kuantitatif dan kualitatif.

2.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SD yang terpilih sebagai sekolah

percontohan program buku RK di DKI Jakarta yaitu Kota Jakarta Pusat dan

Kabupaten Kepulauan Seribu.19 Penelitian ini berlangsung selama 8 bulan

dengan proses pengumpulan data dilakukan selama 6 bulan (Mei-Oktober

2017).

2.4 Populasi dan Sampel Penelitian

2.4.1 Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor

satu dan dua. Populasi pada penelitian kualitatif adalah pemegang program

atau pejabat yang paham mengenai buku RK di beberapa level mulai dari

pusat, provinsi, kabupaten, dan sekolah. Sampel/informan pada penelitian

kualitatif adalah pemegang program atau pejabat yang paham mengenai

INPUT

1. Kebijakan dan

payung hukum

2. SDM

3. Pendanaan

PROSES

1. Pelaksanaan

program

2. Kendala

3. Upaya terobosan

4. Monitoring dan

Evaluasi

OUTPUT

1. Pemanfaatan

buku rapor

kesehatanku

2. Pengetahuan

siswa

3. Sikap siswa

4. Perilaku siswa

Page 33: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

8

buku RK di beberapa level mulai dari pusat, provinsi, kabupaten, dan sekolah

pada daerah percontohan (Kota Jakarta Pusat dan Kabupaten Kepulauan

Seribu).

Besar sampel atau informan ditentukan berdasarkan kedalaman informasi

yang digali dan berdasarkan karakteristik informan. Berikut daftar informan

yang akan diwawancarai pada penelitian ini :

Level Informan Jumlah

Pusat Kementerian Kesehatan - Subdit Anak Usia

Sekolah dan Remaja

1 orang

Provinsi

DKI

Jakarta

1. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta - Bidang

Kesehatan Keluarga

1 orang

2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

DKI Jakarta

1 orang

Kabupaten/

Kota

1. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat - Bidang

Kesehatan Keluarga

1 orang

2. Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat 1 orang

3. Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu 1 orang

4. Suku Dinas Pendidikan Kepulauan Seribu 1 orang

Sekolah Penanggung jawab program 6 orang

Puskesmas Penanggung jawab program 2 orang

Jumlah informan 15 orang

2.4.2 Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor

tiga yaitu mengetahui gambaran PSP siswa.

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas 4, 5 dan 6 sekolah

dasar di DKI Jakarta yang menjadi daerah percontohan.

Page 34: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

9

b. Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas 4, 5 dan 6

sekolah dasar yang mendapatkan buku RK di daerah percontohan (Kota

Jakarta Pusat dan Kabupaten Kepulauan Seribu) yang terpilih sebagai

sampel.

b.1 Besar Sampel

Berikut penghitungan besar sampel :

2

2

2/1 )1(

d

PPzn

P = Estimasi proposi, dengan proporsi siswa yang memiliki pengetahuan

PHBS yang baik 14,3% 21

d = presisi/simpangan mutlak (0,05)

z = nilai z pada derajat kepercayaan 1-a/2, menggunakan derajat

kepercayaan 95%

189

05,0

)143,01(227,0*96,12

2

n

n

Dari hasil penghitungan tersebut, diperoleh besar sampel sebanyak 189

responden, untuk mengantisipasi adanya sampel yang drop maka besar

sampel ditambahkan 10% menjadi 208 responden.

b.2 Cara Pengambilan Sampel

Pemilihan sampel diawali dengan memilih sekolah yang akan dijadikan lokasi

penelitian. Berdasarkan informasi dari Direktorat Kesehatan Keluarga,

Kementerian Kesehatan sekolah yang sudah mendapatkan buku RK

sebanyak 20 SD di DKI Jakarta, dengan rincian 10 SD di Jakarta Pusat, 6 SD

di Kepulauan Seribu dan 4 SD di kotamadya lainnya.19 Pemilihan sekolah

dilakukan secara stratifikasi random sampling berdasarkan wilayah kota dan

wilayah kabupaten dengan jumlah sekolah SD uji coba yang paling banyak

yaitu di Kota Jakarta Pusat (10 SD) dan Kabupaten Kepulauan Seribu (6 SD).

Page 35: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

10

Masing-masing dari dua wilayah tersebut diambil jumlah SD percontohan

yang menjadi sampel secara proporsional sehingga diperoleh sampel yaitu 4

SD di wilayah Kota Jakarta Pusat dan 2 SD di wilayah Kabupaten Kepulauan

Seribu yang dipilih secara random. Berikut gambaran alur pengambilan

sampel SD.

Gambar 2. Alur Pemilihan Sekolah

Pemilihan responden siswa akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

Setiap sekolah yang terpilih akan dibuat listing sebagai kerangka

sampel.

Memilih responden berdasarkan keterwakilan siswa dari kelas 4, 5 dan

6 berdasarkan listing tersebut secara systematic random sampling.

2.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

2.5.1 Penelitian Kualitatif

Kriteria Inklusi Informan :

- Pegawai yang sudah bekerja > 1 tahun

Kriteria Eksklusi Informan:

- Pegawai yang menolak sebagai informan.

2.5.2 Penelitian Kuantitatif

Kriteria Inklusi Responden:

- Siswa kelas 4,5, dan 6 SD.

- Siswa memiliki buku RK.

SD Percontohan Buku

Rapor Kesehatanku di

DKI Jakarta (20 SD)

Jakarta Pusat (10 SD) Kepulauan Seribu (6 SD) Lainnya (4 SD)

Dipilih 4 SD secara

random

Dipilih 2 SD secara

random

Stratifikasi random sampling

Secara proporsional

Page 36: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

11

Kriteria Eksklusi Responden:

- Siswa yang menolak sebagai responden

- Siswa yang tidak hadir saat proses pengumpulan data dilakukan.

2.6 Variabel

2.6.1 Variabel Kualitatif

1. Kebijakan terkait dengan program buku RK

2. Payung hukum program buku RK

3. Pelaksanaan program buku RK.

4. Kendala yang dihadapi

5. Upaya terobosan

6. Monitoring dan Evaluasi

7. Harapan

8. Saran

2.6.2 Variabel Kuantitatif

1. Karakteristik responden yang meliputi umur, kelas dan pendidikan ibu.

2. Kepemilikan buku RK

3. Pengetahuan tentang isi buku RK SD.

4. Sikap tentang buku RK SD

5. Perilaku tentang buku RK SD

6. Observasi pemanfaatan buku RK

2.7 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional

1 Kebijakan Sudah adakah aturan yang dibuat untuk mendukung

program Buku Rapor Kesehatanku.

2 Payung

hukum

Peraturan Kementerian Kesehatan, Peraturan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Peraturan

daerah, Peraturan Dinas Kesehatan Provinsi maupun

Kabupaten, Peraturan Dinas Pendidikan Provinsi maupun

Kabupaten

Page 37: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

12

No. Variabel Definisi Operasional

3 Pelaksanaan

program

- Siapa yang menjadi penanggung jawab program?

- Bagaimana distribusi buku?

- Bagaiamana proses pengadaaan? Dsb

- Apakah ada petunjuk teknis pelaksanaan buku RK?

- Bagaimana sosialisasi? Siapa saja sasarannya?

- Siapa yang melaksanakan?

- Siapa yang mengisi buku? Apakah Puskesmas/ sekolah

yang mengisi?

4 Kendala Hal- hal yang menghambat pelaksanaan program buku

RK

5 Upaya

terobosan

Upaya-upaya yang dilakukan untuk membantu dan

memperlancar pelaksanaan program buku RK baik yang

sudah dilakukan atau yang belum dilakukan

6 Monitoring

dan Evaluasi

Kegiatan pemantauan pelaksanaan program buku RK

baik yang dilakukan oleh pusat, provinsi, maupun

kabupaten. Seberapa sering monitoring dan evaluasi

dilakukan, hasil monitoring dan evaluasi dan tindak

lanjutnya.

7 Harapan Hal-hal yang seharusnya ada namun sekarang ini belum

ada dalam rangka pelaksanaan program buku RK

8 Saran Pendapat atau usulan yang membangun untuk perbaikan

pelaksaan program buku RK.

9 Umur Umur dihitung berdasarkan ulang tahun yang terakhir

10 Kelas Kelas adalah kelas yang diikuti saat ini.

11 Pendidikan

ibu

Pendidikan formal terakhir yang telah ditamatkan oleh ibu

reponden.

Pendidikan akan dibagi dalam 5 kategori yaitu :

1. Tidak sekolah

2. SD/sederajat

3. SMP/sederajat

4. SMA/sederajat

5. Perguruan Tinggi

Page 38: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

13

No. Variabel Definisi Operasional

12 Pendidikan

ayah

Pendidikan formal terakhir yang telah ditamatkan oleh

ayah reponden.

Pendidikan akan dibagi dalam 5 kategori yaitu :

1. Tidak sekolah

2. SD/sederajat

3. SMP/sederajat

4. SMA/sederajat

5. Perguruan Tinggi

13 Pengetahuan Pengetahuan adalah pemahaman siswa mengenai materi

yang ada pada Buku RK (Buku Informasi Kesehatan)

seperti tentang perilaku hidup bersih dan sehat di

sekolah, penyakit tidak menular, mencegah penyakit

menular, kesehatan reproduksi, jiwa yang sehat, dan cara

mencegah kecelakaan. Terdiri dari 25 pertanyaan.

Variabel dibuat berdasarkan pertanyaan-pertanyaan

tertutup

1. skor 1 jika jawaban benar

2. skor 0 jika jawaban salah

Skor jawaban kemudian dijumlahkan dan dihitung

persentasenya.

Pengetahuan akan dibagi dalam 3 kategori yaitu :

1) Sangat baik, jika persentase jawaban: 76% - 100%

2) Baik, jika persentase jawaban: 56% - 75%

3) Kurang baik, jika persentase jawaban: ≤56%

14 Sikap Sikap adalah pandangan siswa mengenai buku RK.

Sikap diukur melalui jawaban kuesioner, pertanyaan yang

diajukan sebanyak 6 pertanyaan dengan 2 pilihan

jawaban yaitu “Setuju” dan “Tidak Setuju”. Jawaban akan

dibuat skor

Skor 1 jika jawaban “Setuju”

Skor 0 jika jawaban “Tidak Setuju”

Page 39: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

14

Sikap akan dibagi dalam 3 kategori yaitu :

1) Sangat baik, jika persentase jawaban: 76% - 100%

2) Baik, jika persentase jawaban: 56% - 75%

3) Kurang baik, jika persentase jawaban: ≤56%

15 Perilaku Perilaku adalah reaksi atau respon responden yang

terbuka terhadap buku RK. Terdiri dari 23 pertanyaan.

Perilaku diukur melalui jawaban kuesioner, pertanyaan

yang diajukan sebanyak 3 pertanyaan. Jawaban akan

dibuat skor

Skor jawaban dari ketiga pertanyaan kemudian

dijumlahkan. Penilaian perilaku akan dikategorikan

menjadi 3 kelompok, yaitu :

Perilaku dibagi dalam 3 kategori yaitu :

1) Sangat baik, jika persentase jawaban: 76% - 100%

2) Baik, jika persentase jawaban: 56% - 75%

3) Kurang baik, jika persentase jawaban: ≤56%

2.8 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer diambil melalui

2 cara pengumpulan data, yakni:

1. Indepth interview (wawancara mendalam) pada level pusat, provinsi,

kabupaten/kota dan sekolah menggunakan instrumen pedoman

wawancara mendalam (INSTR.WM).

2. Pengumpulan data dan wawancara siswa kelas 4, 5, dan 6 SD

menggunakan kuesioner gambaran pelaksanaan buku RK

(INSTR.SISWA) dan kuesioner pengetahuan siswa tentang materi buku

RK (INSTR.SISWA.P).

Berikut teknik cara pengumpulan data:

a. Wawancara mendalam

Page 40: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

15

Wawancara dilakukan selama kurang lebih 60 – 90 menit untuk informan

dari level pusat (Kementerian Kesehatan), provinsi (Dinas Kesehatan dan

Dinas Pendidikan), kabupaten (Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan)

dan sekolah (Kepala sekolah dan Penanggung Jawab Program).

Wawancara akan direkam dangan alat perekam suara untuk kemudahan

penulisan transkrip. Pelaksanaan wawancara mendalam dilakukan oleh

peneliti dari Badan Litbangkes. Pertanyaan pada wawancara mendalam

akan dituangkan dalam pedoman wawancara mendalam.

b. Pengumpulan data siswa

Pengumpulan data akan dilakukan pada siswa kelas 4,5, dan 6 sekolah

dasar. Data yang akan dikumpulkan adalah mengenai data karakteristik

responden, kepemilikan buku RK, sikap tentang buku RK, praktek atau

perilaku siswa tentang buku RK, dan observasi buku RK dan satu

kuesioner tentang pengetahuan siswa terhadap materi buku RK. Sebelum

mengumpulkan data siswa, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi

mengenai etik penelitian kepada orang tua siswa. Pada penjelasan ini

akan dipaparkan mengenai tujuan, manfaat, dan dampak terhadap

keikutsertaan dalam penelitian ini. Kemudian naskah Informed Consent

dan PSP dibagikan dan dimintakan persetujuan saat pertemuan tersebut.

2.9 Manajemen dan Analisis Data

2.9.1 Data Kualitatif

Data kualitatif akan dilakukan analisis konten dengan tahap sebagai berikut :

1. Mereduksi data, yakni membuat abstraksi dan menyederhanakan data

yang diperoleh selama pengumpulan data.

2. Menelusuri tema atau mengelompokan setiap jawaban menurut suatu

sub tema tertentu ke dalam bentuk matriks jawaban.

3. Penyajian data pendukung yang relevan dengan analisis dimunculkan

dalam kutipan langsung.

4. Penarikan pola dan kesimpulan dilakukan dengan menghubungkan data

pada tiap tema dengan catatan-catatan teori yang didapat.

Page 41: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

16

5. Dilakukan triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan data yang berbeda tetapi saling melengkapi

(complementary) untuk meneliti masalah penelitian dengan topik yang

sama.

2.9.2 Data Kuantitatif

Sebelum data dianalisis akan dilakukan manajemen data yang akan

dilakukan dengan tahapan berikut :

a. Filter data yaitu menyaring data yang tidak dibutuhkan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, kriteria inklusi adalah rumah tangga yang

mempunyai balita tidak berpenyakit berat, sehingga data yang tidak

sesuai dengan kriteria tersebut akan dihapus dari data set.

b. Cleaning data yaitu kegiatan membersihkan data dari kesalahan-

kesalahan dalam pemasukan data, mengecek kembali apakah terdapat

kesalahan entry atau bagian yang masih kosong. Dalam pengolahan data

ini, apabila terdapat data yang missing pada variabel yang berkontribusi

terhadap variabel dependen akan dihapus dari data

c. Recode data yaitu kegiatan mengubah koding data atau melakukan re-

klasifikasi kategori variabel sesuai kebutuhan penelitian.

d. Compute variabel yaitu kegiatan membuat variabel baru dari beberapa

variabel yang telah tersedia pada data set.

Setelah data terkumpul dan telah dilakukan manajemen data,

selanjutnya data akan dianalisis univariat yang meliputi karakteristik

responden, gambaran kepemilikan buku RK, gambaran sikap tentang buku

RK, gambaran praktik atau perilaku siswa tentang buku RK dan gambaran

pengetahuan tentang buku RK.

2.10 Pertimbangan Ijin Penelitian

Pertimbangan Ijin Penelitian dari Kesbanglinmas Kementerian Dalam Negeri,

Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta, dan Dinas Kesatuan

Bangsa dan Politik Kotamadya Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.

Page 42: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

17

2.11 Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian ini telah memperoleh persetujuan etik penelitian (ethical approval)

dari Komisi Nasional Etik Penelitian, Badan Litbangkes Nomor.

LB.02.02/2/KE.260/2017 (surat terlampir). Persetujuan etik penelitian juga

dilengkapi dengan informed consent (persetujuan setelah penjelasan) yang harus

ditandatangani sebagai bukti kesediaan informan untuk mengikuti penelitian.

Informed consent ditandatangani setelah informan mendapatkan penjelasan

mengenai:

a. Deskripsi penelitian,

b. Manfaat yang akan diterima oleh informan selama melakukan penelitian,

c. Jaminan kerahasiaan, dimana perlu mencantumkan upaya peneliti untuk

menjaga kerahasiaan data yang informan berikan,

d. Risiko yang mungkin dialami oleh informan, yakni adanya pengurangan waktu

jam kerja selama pelaksanaan pengumpulan data,

e. Nomor kontak tim peneliti yang bisa dihubungi,

f. Permohonan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian secara

sukarela tanpa paksaan.

2.12 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang ditemukan dari penelitian ini adalah :

1. Penilaian perilaku siswa hanya berdasarkan pengakuan siswa dan tidak

dilakukan observasi, sehingga kurang menggambarkan perilaku siswa yang

sesungguhnya.

2. Tidak dilakukan wawancara terhadap orangtua murid sehingga tidak diketahui

peran orangtua dan tanggapan orangtua terhadap buku RK.

Page 43: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

18

BAB III

HASIL

Hasil akan disajikan dalam beberapa sub bab sesuai dengan kerangka

konsep penelitian yaitu melihat dari input, proses, output. Input dan proses diperoleh

dari data kualitatif melalui wawancara mendalam dengan informan dari instansi

kesehatan, instansi pendidikan dan sekolah baik dari level pusat sampai kabupaten,

sedangkan untuk output diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner dengan

siswa sekolah dasar.

3.1 Input

Penelitian kualitatif ini terdiri dari 15 informan yang terdiri dari 9 orang

informan dari instansi/lembaga terkait dan 6 orang informan lainnya adalah guru

sekolah, yang sebagian besar adalah guru koordinator UKS. Informan dari

instansi/lembaga terkait kemudian diklasifikasikan menjadi kelompok informan

instansi kesehatan, yang terdiri dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan

Provinsi, Suku Dinas Kesehatan dan Puskesmas), serta instansi pendidikan yaitu

Dinas Pendidikan Provinsi, Suku Dinas Pendidikan, dan sekolah. Usia informan

berada pada rentang usia 29 sampai 55 tahun, dengan pendidikan terendah

informan adalah Diploma (DIII) dan yang paling tinggi adalah tamatan doktoral (S3).

Karakteristik informan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Distribusi karakteristik informan

No Asal/Instansi Jabatan Usia (tahun)

Pendidikan terakhir

1 Kementerian Kesehatan

Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

42 Pascasarjana (S2)

2 Dinas Kesehatan Provinsi

Kasie Kesehatan Keluarga

51 Pascasarjana (S2)

3 Dinas Pendidikan Provinsi

Staff Peserta Didik dan Pembangunan Karakter

51 Sarjana (S1)

4 Sudinkes Jakarta Pusat Kasie Kesmas 50 Pascasarjana (S2)

5 Sudinkes Kep. Seribu Kasie Kesehatan Keluarga

44 Sarjana (S1)

6 Sudin Pendidikan Jakarta Pusat

Kasie Pendidikan Dasar dan PKLK

52 S3 (Doktoral)

7 Sudin Pendidikan Kep. Seribu

Kasie Pendidikan Dasar dan PKLK

53 Pascasarjana (S2)

Page 44: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

19

8 Puskesmas Kec. Kep. Seribu Utara

Koordinator UKS 34 Sarjana (S1)

9 Puskesmas Kel. Pulau Harapan

Bidan 29 Diploma (D3)

10 SDN Johar Baru 01 Guru 37 Sarjana (S1)

11 SDN Rawasari 01 Guru UKS 51 Sarjana (S1)

12 SDN Cempaka Putih Barat 01

Guru 44 Sarjana (S1)

13 SDN Kemayoran 09 Guru 55 Sarjana (S1)

14 SDN Harapan Pagi 01 Kep. Seribu

Guru 36 Sarjana (S1)

15 MIN 1 Pulau Kelapa Guru 46 Sarjana (S1)

3.1.1 Kebijakan dan Payung Hukum

Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap kelompok informan

instansi, dan sekolah ditemukan bahwa belum ada kebijakan khusus yang mengatur

tentang buku RK. Kebijakan yang berkaitan dengan buku RK tercantum dalam

kebijakan tentang UKS.

Tabel 2. Matriks Kebijakan yang Terkait dengan Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan

Kebijakan terkait Buku Rapor Kesehatanku

Instansi Kesehatan Belum ada kejelasan dari Kementerian Kesehatan ataupun Pemerintah Daerah terkait kebijakan Buku Rapor Kesehatanku sehingga Dinas Kesehatan belum dapat membuat turunan kebijakan.

Kebijakan yang menjadi pegangan saat ini adalah Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, Permenkes No. 43 tentang SPM Kesehatan serta Peraturan Bersama 4 Menteri yang menaungi kebijakan tentang UKS.

Kebijakan lain terkait sekolah sehat adalah Permendiknas 20/2010 tentang norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan, Permenkes No.1429 tahun 2006 tentang penyelenggaraan lingkungan sekolah sehat, dan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1268 Tahun 2017 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Provinsi.

Dinas Pendidikan hanya mengatur kebijakan terkait sarana dan prasarana sekolah, termasuk penyelenggaraan Sekolah Sehat.

Instansi Pendidikan Kebijakan sepenuhnya ada di bawah wewenang Kementerian Kesehatan. Tidak ada kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ataupun Dinas Pendidikan terkait Buku Rapor Kesehatanku.

Page 45: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

20

Dinas Pendidikan hanya disosialisasikan, namun tidak ada peraturan atau kebijakan yang mengatur tentang Buku Rapor Kesehatanku.

Sekolah Meskipun kebijakan terkait pelaksanaan Buku Rapor Kesehatanku belum ada, tapi sebagian besar kepala sekolah mendukung terlaksananya program buku RK.

Sejumlah informan menyebutkan bahwa kebijakan buku RK sepenuhnya

dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan ataupun Dinas Kesehatan. Dinas

Pendidikan hanya mengeluarkan berupa himbauan kepada tiap sekolah agar buku

RK dapat digunakan. Berikut kutipan langsung sebagian informan mengenai hal

tersebut.

“Kalau setau saya, kebijakan dari buku rapor itu sepenuhnya ada di Dinas Kesehatan. [...] Mungkin dari Dinas Pendidikan sendiri kebijakannya dalam hal eee… mungkin kerja samanya kali ya. Apa namanya itu, MoUnya gitu. Tapi kayaknya sejauh ini belom ada ya… cuma hanya sebatas kita itu diundang… dan dikomunikasikan, terus kita langsung kita lanjutkan ke sekolah gitu.” (R, 51 tahun, Informan Dinas Pendidikan Provinsi)

“Dari dinas pendidikan ini sampai saat ini kan belum ya. [...] karena baru secara lisan saja.” (S, 53 tahun, Informan Sudin Pendidikan Kep. Seribu)

Beberapa payung hukum yang terkait dan menjadi acuan kebijakan buku

Rapor Kesehatanku antara lain: 1) Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang Upaya

Kesehatan Anak; 2) Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas; 3)

Permenkes No. 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang

kesehatan; 4) Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri No. 2 tahun 2003 tentang

Upaya Kesehatan Sekolah (UKS). Selain itu disebutkan Kebijakan lain terkait

sekolah sehat yaitu Permendiknas 20/2010 tentang norma, standar, prosedur,

kriteria di bidang pendidikan, Permenkes No.1429 tahun 2006 tentang

Penyelenggaraan Lingkungan Sekolah Sehat, dan Keputusan Gubernur Provinsi

DKI Jakarta Nomor 1268 Tahun 2017 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan

Sekolah Tingkat Provinsi.. Berikut pernyataan beberapa informan terkait peraturan

tersebut.

“Kalau kita pakai Permenkes 25/2014. [...] sama Permenkes 75 yang mau direvisi… Itu, kita masukin tuh Permenkes 75 Puskesmas, tapi yang revisi kita usulkan masuk. Kemudian kalau Permenkes SPM, 43…. Sebentar, SPM ya itu buku rapor ada menjadi bagian instrumen dari penjaringan kesehatan. [...] Sebenernya kan ada payung peraturan bersama 4 menteri tentang UKS, tapi tidak cukup mengikat itu… tidak cukup mengikat karena eee… peraturan 4

Page 46: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

21

menteri tentang UKS itu kan sebenarnya sudah lama, dari tahun 80an.” (NMD, 42 tahun, Informan Kementerian Kesehatan)

“Ada juga yang mengatur tentang ruang UKS deh, coba diliat. Oh, Permendiknas 20/2010… tentang NSPK bidang pendidikan. Kalau Permenkes, 1429 ya tentang penyelenggaraan lingkungan sekolah sehat.” (NMD, 42 tahun, Informan Kementerian Kesehatan)

“... kayaknya belum ya. Tapi kalau yang tentang UKS-nya udah ada. Tentang UKS ya… tapi kalau yang tentang buku setau saya sih belum, setau saya loh.” (S, 53 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu)

Selain itu, program buku RK juga erat kaitannya dengan penyelenggaraan

Lomba Sekolah Sehat. Oleh karena itu, Buku Rapor Kesehatanku menjadi salah

satu sarana pendidikan di sekolah yang menjadi bahan penilaian Lomba Sekolah

Sehat, sebagaimana kutipan pernyataan informan berikut ini.

“Karena dari sananya juga nggak jelas. Bagaimana mau diturunin dari Dinas, hehehe. [...] semua sarana prasarana sekolah itu ada di Pendidikan. [...] ada deh itu nomornya, lupa deh saya. Penyelenggaraan lomba sekolah sehat” (R, 50 tahun, Informan Sudinkes Jakarta Pusat)

Meskipun peraturan pelaksanaan buku RK belum ada, namun sebagian besar

kepala sekolah mendukung pelaksanaan buku RK. Berikut beberapa kutipan

pernyataan informan berikut ini.

Oh sangat ini sekali… care banget gitu lah pokoknya. Mendukung, iya. Bukan dari Kepala Sekolah aja loh, semua guru kita ini… (IS, 51 tahun, Informan SDN Rawasari 01)

3.1.2 Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM yang terlibat dalam pelaksanaan Buku Rapor Kesehatanku untuk

masing-masing instansi adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Sumber Daya Manusia yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan SDM yang mengurusi/ terlibat

Instansi Kesehatan Kementerian Kesehatan : Direktorat Kesehatan Keluarga, Seksi Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja di Dalam Sekolah

Dinas Kesehatan : Seksi Kesehatan Masyarakat atau Kesehatan Keluarga

Page 47: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

22

Puskesmas : Koordinator UKS

Instansi Pendidikan Kasie Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK)

Sekolah Wali kelas, Guru, Koordinator UKS, Kepala Sekolah

3.1.3 Sumber Pendanaan

Buku dicetak menggunakan baik dana APBN Kementerian Kesehatan atau

dana APBD, seperti yang diungkapkan beberapa informan berikut ini.

Iya pure APBN. Kita mendorong APBD, mendorong mandiri gitu… tapi belom, kelihatannya belom ada hasilnya ya maksudnya, apa namanya, Provinsi yang menyatakan “Saya yang nyetak.” Gitu, belom. (NMD, 42 tahun, Informan Kementerian Kesehatan)

“Tahun kemaren itu sempet dari Puskesmas, tahun lalu kalau nggak salah. Tapi itu kayaknya untuk keperluan ini. [...] Lomba sekolah sehat. Kan dikasihnya Cuma itu doang tuh… apa, Cuma.. eee… MIN sama SD Harapan. Kebetulan yang di… itu Puskesmas yang bikin. [...] Dana BLUD. Tapi itu Cuma buat itu aja ya… nggak semua. Jadi nggak semua sekolah. Keperluan lomba sekolah sehat itu aja…” (S, 53 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu)

Tabel 4. Matriks Sumber Pendanaan Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan Pendanaan

Instansi Kesehatan Dana APBN Kementerian Kesehatan.

Dana BLUD untuk buku yang dicetak oleh Puskesmas.

Instansi Pendidikan Tidak ada dana khusus untuk cetak buku.

Saran untuk menggunakan dana BOS dan BOP untuk keperluan mencetak buku.

Sekolah Tidak ada dana cetak buku, jika ada buku yang kurang maka pihak sekolah memfotocopy sendiri.

Sedangkan dari instansi pendidikan sendiri belum ada dana khusus untuk

mencetak buku, namun disarankan bisa mengambil dari dana BOS dan BOP.

“Tidak ada, selama ini buku didapatkan dari dinas kesehatan/puskesmas”. (S, 53 tahun, Informan Suku Dinas Pendidikan Kep. Seribu)

Page 48: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

23

“Dari Dinas Pendidikan menyarankan memakai dana BOS atau BOP, gitu untuk mencetak bukunya itu”. (R, 51 tahun, Informan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

3.2 Proses

3.2.1 Pelaksanaan Program

a. Proses Pengadaan

Pengadaan buku RK dilakukan baik oleh Kementerian Kesehatan maupun

Dinas Kesehatan Provinsi.

“Dari kita… dari kitaaa.” (NMD, 42 tahun, Informan Kementerian Kesehatan).

“Kayaknya sih dari Kementerian Kesehatan aja ya.” (R, 51 tahun, Informan Dinas Pendidikan Provinsi)

“Tidak ada (dana pengadaan). Selama ini buku didapatkan dari Dinas Kesehatan/Puskesmas.” (S, 53 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu)

Tabel 5. Matriks Pengadaan Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan Bentuk pengadaan

Instansi Kesehatan Buku diperbanyak saat lomba sekolah sehat.

Pengadaan buku dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan, namun Puskesmas ada yang mencetak sendiri buku RK.

Instansi Pendidikan Pengadaan buku dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan atau Puskesmas.

Sekolah Pengadaan buku dilakukan oleh kementerian kesehatan langsung, namun beberapa melalui puskesmas

Tidak menutup kemungkinan, beberapa Puskesmas juga mencetak sendiri

buku RK menggunakan dana BLUD. Buku ini diperbanyak khususnya saat penilaian

Lomba Sekolah Sehat. Berikut adalah kutipan beberapa informan terkait hal

tersebut.

“Malah kalau Puskesmas mah ada yang udah bikin, bikin sendiri. [...]

Kemarin… Ada. Puskesmasnya sendiri mencetak…” (DP, 51 tahun, Informan

Dinas Kesehatan Provinsi)

Page 49: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

24

“Udah ada Puskesmas ya yang memperbanyak buku rapor. Tapi Kementerian

Kesehatan udah drop-in buku, sedikit.” (S, 53 tahun, Informan Sudin

Pendidikan Kep. Seribu)

“Belum ada yang perbanyak ya itu buat dari sekolah [...] Cuma sebatas yang

mau lomba sekolah sehat aja jadi diperbanyak. Kalau sekolahnya dilombakan,

mereka perbanyak sendiri. Karena kan kayak SMP SMA, muridnya ratusan.

(R, 50 tahun, Informan Sudinkes Jakarta Pusat)

“Dari Kemenkes langsung untuk 2016. Untuk tahun 2017 melalui puskesmas

dengan mendata jumlah siswa baru” (IS, 51 tahun, Informan SDN Rawasari

01)

“Dari Kemenkes lalu dibagi ke sekolah. Jika kurang, sekolah mengadakan

secara mandiri. Siswa baru belum termasuk, untuk sementara sedang

difotocopy. Selanjutnya akan kerjasama percetakan dengan sekolahan yang

dijadikan model sekolah sehat.” (Sn, 46 tahun, Informan SDN Harapan Pagi

01)

b. Proses Distribusi

Buku RK didistribusikan melalui beberapa proses, mulai dari Kementerian

Kesehatan yang langsung membagikan ke Sudinkes, kemudian Sudinkes

menyerahkan ke Puskesmas yang membina sekolah untuk didistribusikan ke

sekolah-sekolah. Tahapan ini disampaikan oleh beberapa informan sesuai kutipan

berikut ini.

“Di SDN Cempaka Putih Barat 01 ini, mereka itu dari eee… Dinas Kesehatan

langsung ke ini, ke sekolah. Ke sekolah, dengan memberikan buku nih… buku

rapor. Jadi mereka itu kelas satu sampe kelas enam, semua itu. Ya kurang

lebih itu 500 buku. [...] ... teknisnya sudah dari Dinas Kesehatan, Kemenkes

langsung ke Dinas Kesehatan, langsung ke Puskesmas, mereka langsung

Puskesmasnya ke sekolah. (R, 51 tahun, Informan Dinas Pendidikan

Provinsi)

“(Dari Kementerian Kesehatan) ke Sudin, nanti kita yang drop. [...] iya, kita

yang dropping. Ke Puskesmas. Kan Puskesmas punya wilayah, wilayah

binaannya. Mereka kan sebenernya punya… udah ada TP-UKS Kecamatan,

jadi bagian dari situ. Jadi mereka yang membaginya, secara proporsional. (R,

50 tahun, Informan Sudinkes Jakarta Pusat)

“Puskesmas baru ke sekolah.” (S, 53 tahun, Informan Sudinkes Kep.

Seribu)

“Kita kan puskesmas kelurahan, kita nanti kerjasamanya nanti sama

puskesmas kecamatan. Jadi kerja sama dengan puskesmas Kecamatan

Kelapa. Soalnya bertahap, sesuai dengan kebutuhan.” (HA, 29 tahun,

Informan Puskesmas Kel. Pulau Harapan)

Page 50: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

25

Namun demikian, ada beberapa informan yang menyatakan bahwa buku

didistribusikan langsung dari Dinas Kesehatan ke sekolah. Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh beberapa informan di bawah ini.

“Kayaknya langsung ke ini ya… Kabupaten Kota, Kabupaten Kota langsung (dari Kementerian Kesehatan) ke sekolah.” (DP, 51 tahun, Informan Dinas Kesehatan Provinsi)

“Eh langsung ke sekolah ding, waktu itu dia. [...] langsung ke sekolah.” (RJ, 34 tahun, Informan Puskesmas Kec. Kep. Seribu Utara)

Tabel 6. Matriks Distribusi Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan Proses distribusi

Instansi Kesehatan Distribusi dilakukan dari Sudinkes lalu diserahkan ke Puskesmas untuk kemudian dibagikan ke sekolah.

Instansi Pendidikan Dinas Kesehatan menyerahkan buku ke sekolah melalui Puskesmas.

Jumlah yang didistribusikan masih belum merata karena hanya dibagikan ke kelas 1 saja.

Sekolah buku ada yang langsung dari Kemenkes setelah pelatihan UKS dan ada juga yang melalui puskesmas

Jumlah yang diperoleh sesuai dengan jumlah siswa, namun jika ada siswa baru/pindahan terpaksa sekolah harus menggandakan sendiri.

Jumlah buku yang dibagikan umumnya sudah sesuai dengan kebutuhan,

namun ada juga beberapa sekolah yang hanya dibagikan buku khusus untuk siswa

kelas satu saja, seperti yang diungkapkan oleh seorang informan berikut ini.

“Kalau kemarin pendistribusian kan dari Puskesmas ke sekolah. [...] masih

kelas satu, dibagi secara proporsi. Jadi memang nggak semua dapet. (S, 53

tahun, Informan Sudin Pendidikan Kep. Seribu).

Kemudian setelah dilakukan cross check ke sekolah distribusi buku ada yang

langsung dari Kemenkes setelah pelatihan UKS dan ada juga yang melalui

puskesmas seperti kutipan dari informan berikut.

“Dari Kemenkes langsung ke Sekolah [...]. Langsung dari Kemenkes, setelah

pelatihan saya itu. Pas lagi pelatihan kan kami, ee… sekolah yang datang saat

itu ke pelatihan kan ditanya berapa jumlah siswa, udah gitu. Langsung dikirim

Page 51: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

26

sekitar dua mingguan, setelah pelatihan doang.” (ENS, 27 tahun, SDN Johar

Baru 01).

“Distribusinya, kita pertama jatuh di puskesmas dulu terus diberikan. Udah.

Langsung jatuh ke sekolah” (N, 46 tahun, MIN 17 Pulau Kelapa).

Jika difollow-up sampai sekolah jumlah buku yang diterima pada tahun 2016

sesuai dengan jumlah siswa yang diajukan, ada satu sekolah yang menerima buku

berlebih. Namun permasalahannya muncul ketika ada siswa baru dan untuk siswa

baru tahun 2017 masih ada beberapa sekolah yang belum mendapatkan.

“Kalau untuk tahun kemarin cukup. Kalau untuk siswa baru sekarang belum,

ada 14 atau 15 orang.” (N, 46 tahun, MIN 17 Pulau Kelapa).

“Cukup. Tapi ada beberapa… kemaren yang cukup kan… ee, ada siswa baru.

Jadi kita fotokopi…. Karena di sana kita kan udah anggarannya segini.

Misalnya lima puluh, ya dikasihnya lima puluh.” (IS, 51 tahun, SDN Rawasari

01).

c. Sosialisasi

Adapun sosialisasi mengenai buku RK dilakukan melalui pelatihan ataupun

pertemuan yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan ataupun Dinas Kesehatan

kepada petugas UKS Puskesmas yang membina sekolah-sekolah pilot atau

percontohan.

“Kabupaten diundang… Jadi kan, ada anggaran dekon kan eee… itu anggaran dekon untuk UKS. Nah kan petugas-petugas UKS-nya diundang. [...] yang di Puskesmas. (Jadi) udah sosialisasi mah udah. Kita nggak melakukan sosialiasi, pasti petugas yang di bawah. Puskesmas ya.” (DP, 51 tahun, Informan Dinas Kesehatan Provinsi)

“Sosialisasi khususnya bagi sekolah-sekolah yang kemarin aja yang piloting aja tuh.” (Inisial, ... tahun, Informan Dinas Pendidikan Kep. Seribu)

Sosialisasi juga dilakukan oleh petugas Puskesmas kepada kepala sekolah,

guru kelas dan guru UKS. Sosialisasi juga dilakukan ke orangtua termasuk

memberitahu mereka tentang pengisian tanda tangan di salah satu buku RK. Berikut

adalah kutipan beberapa informan terkait sosialisasi ataupun pelatihan tersebut.

“Jadi mereka (orangtua) itu sudah dikumpulin, disosialisasi… Itu kan ada tanda

tangan kan, wali murid atau apa. [...] Ada (sosialisasi dari Dinkes). Kita kan

pembina juga ke sekolah. Kebeneran kita ke sana, langsung sekalian, bukan

khusus sosialisasi… Jadi misalnya kita lagi pembinaan, jadi kita masuk

Page 52: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

27

sekalian gitu. Bukan program khusus sosialisasi buku rapor, enggak. Kita

cuma nyelipin aja, sedikit.” (R, 50 tahun, Informan Sudinkes Jakarta Pusat)

“Itu yang pelatihan itu tuh yang dari Puskes sama guru, pelatihan. [...] Guru

sama orang Puskes, sama PJ UKS Puskes. (Dari) Kemenkes apa Provinsi ya,

saya lupa…. Hehe. [...] Pelatihannya di sini… cuma nggak tau nih

pelaksanaannya Kemenkes apa… kayaknya Kemenkes deh. [...] Nah itu waktu

itu (tahun 2016) yang bersamaan dengan pelatihan itu, yang guru sama orang

Puskes.” (S, 53 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu)

“Per September kemarin itu sosialisasinya hanya sebatas pemegang program

UKS di sekolah, hanya guru UKS saja dalam hal pengisiannya.” (Informan

Puskesmas Kel. Pulau Harapan)

Tabel 7. Matriks Sosialisasi Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan

Bentuk sosialisasi

Instansi Kesehatan Petugas UKS mendapat sosialisasi dari Kementerian Kesehatan, kemudian petugas tersebut mensosialisasikan kembali ke sekolah-sekolah.

Orangtua/wali murid juga dikumpulkan untuk diberikan sosialisasi dari sekolah dan pihak Pukesmas.

Dinas Kesehatan juga memberikan sosialisasi tentang buku RK.

Sosialisasi dilakukan setelah melakukan penjaringan kesehatan.

Instansi Pendidikan Sosialisasi hanya dilakukan di sekolah-sekolah percontohan saja.

Sekolah Sosialisasi dari sekolah ke siswa, atau orangtua/wali bervariasi. Ada yang melakukan hanya mengundang perwakilan orangtua saja, ada yang melakukan sosialisasi ketika mengadakan rapat orang tua, dan ada juga yang sama sekali tidak melakukan sosialisasi.

Salah satu informan menambahkan bahwa sasaran sosialisasi juga termasuk

kepala sekolah, guru olahraga dan komite sekolah. Sosialisasi ke orangtua biasanya

dilakukan oleh petugas Puskesmas setelah penjaringan selesai.

“Kalau dari puskesmas kita adakan pertemuan guru UKS. Nah disitu kita

jabarkan, kita terapkan tuh, kan ada cara pengisiannya. Kita sasarannya mulai

kepala sekolah, guru UKS, guru kelas, perwakilan guru kelas, dan guru

olahraga karena akan tes kebugaran termasuk komite sekolah kami libatkan.

Sosialisasi (ke orangtua) setelah. Biasanya (dilakukan) setelah penjaringan.

Page 53: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

28

Setelah selesai. Setelah selesai penjaringan.” (RJ, 34 tahun, Informan

Puskesmas Kec. Kep. Seribu Utara)

Sedangkan sosialisasi dari sekolah ke siswa, atau orangtua/wali bervariasi.

Ada yang melakukan hanya mengundang perwakilan orangtua saja, ada yang

melakukan sosialisasi ketika mengadakan rapat orang tua, dan ada juga yang sama

sekali tidak melakukan sosialisasi.

“Pernah sosialisasi ke orangtua, tapi gak semua. Kita hanya perwakilan per

kelas itu tiga orang. Tiga orang kali delapan rombongan belajar.” (ENS, 37

tahun, SDN Johar Baru 01)

“Iya jadi kan, kita kan ada rapat orang tua murid tuh. Penentuan komite, segala

macem. Terus ada yang mau ini KJP, ya sama itu sekaligus. Terus ini lah…”

(H, 44 tahun, SDN Cempaka Putih Barat 01)

“Hanya ada ke murid saja, orangtua tidak. Jadi masing-masing guru kelasnya

itu.” (MD, 55 tahun, SDN Kemayoran 09)

d. Mekanisme Pengisian

Dari hasil temuan diperoleh bahwa Kementerian Kesehatan telah

mensosialisasikan petunjuk pengisian buku RK, yang disampaikan pada saat

pelatihan atau pembinaan kepada petugas UKS Puskesmas, termasuk sosialisasi ke

orangtua atau wali murid.

“Diajarin deh. Menurut yang ikut ya… Yang dari Puskes. Saya kan enggak,

bukan saya yang dilatih. Diajarin. Katanya diajarin. [...] Ngisinya, hehehe. [...]

petunjuk buku UKS sih ada, pedoman buku UKS ada. Tapi kalau yang ngisi

rapor itu… saya belum liat.” (S, 53 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu)

“Petunjuk teknis untuk apa? Pengisian [...] nggak ada.” (R, 50 tahun,

Informan Sudinkes Jakarta Pusat)

Namun, hingga saat ini belum ada buku atau pedoman petunjuk teknis

(juknis) pengisian buku yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Petunjuk

teknis belum diterbitkan karena masih berupa konsep (draft), seperti yang

disampaikan oleh salah satu informan berikut ini.

“Sebenernya kita sudah berusaha menyusun juknis penggunaan buku rapor

kesehatanku itu. Iya, sudah ada draft-nya sebenernya. Masih draft, tapi belom

kita cetak.” (NMD, 42 tahun, Informan Kementerian Kesehatan)

Page 54: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

29

Tabel 8. Matriks Pengisian Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan

Petunjuk teknis Cara pengisian

Instansi Kesehatan

Belum ada buku khusus petunjuk teknis pengisian Buku Rapor Kesehatanku. Petunjuk teknis masih dalam bentuk draft dan belum diperbanyak.

Buku diisi oleh tenaga kesehatan di Puskesmas, orang tua dan guru di sekolah.

Petunjuk pengisian buku diberikan pada saat pelatihan yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan.

Buku biru (catatan kesehatan) diisi oleh petugas Puskesmas lalu dibawa pulang untuk ditandatangani oleh orangtua, sedangkan yang hijau diisi oleh Puskesmas.

Buku biru dapat diisi saat pemeriksaan berkala, pemberian TTD, imunisasi atau ketika berobat ke Puskesmas.

Pengisian buku biru dapat dibantu oleh orangtua, seperti pada bagian identitas peserta didik dan riwayat kesehatan.

Buku hijau selain berfungsi sebagai edukasi dan komunikasi yang berisi materi-materi kesehatan, juga berfungsi sebagai pendampingan bagi orangtua.

Fungsi pendampingan ditunjukkan dengan pengisian paraf oleh guru dan orangtua pada buku hijau.

Instansi Pendidikan

Buku biru berisi catatan pemeriksaan kesehatan, sedangkan buku hijau adalah buku informasi kesehatan, contohnya seperti PHBS dan kesehatan gigi.

Tanda tangan orangtua juga diperlukan dalam pengisian buku

Sekolah Buku biru diisi oleh orangtua, guru dan puskesmas sesuai dengan bagian masing-masing.

1. Pengisian oleh puskesmas ketika pemeriksaan kesehatan siswa.

2. Wali kelas dan orangtua mengisi bagian riwayat kesehatan dsb

Buku RK terdiri dari buku biru, yang berisi catatan pemeriksaan kesehatan,

dan buku hijau yang berisi informasi-informasi kesehatan. Buku ini tidak hanya diisi

oleh petugas Puskesmas pada saat kegiatan penjaringan atau pemeriksaan

kesehatan, namun juga diisi oleh orangtua dan guru. Berikut adalah pernyataan

beberapa informan terkait pengisian buku RK.

Page 55: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

30

“Buku rapor kesehatanku ini sebaiknya diisinya, kalau yang ijo kan tadi, guru

sama orang tua. Kalau yang biru ini, ada yang guru ada yang tenaga

kesehatan. [...] jadi kalau identitas peserta didik… kemudian kalau apa, eee…

pemeriksaan riwayat kesehatan bisa dibantu orang tua… pemeriksaan

menggunakan kuesioner bisa dibantu guru, kemudian pemeriksaan-

pemeriksaan fisiknya oleh tenaga kesehatan. [...] penjaringan, atau

pemeriksaan berkala, atau ketika ada imunisasi, atau ada pemberian tablet

tambah darah, atau waktu dia berobat ke dokter… ke praktek Puskesmas. Di

sini ada juga, selain penjaringan, ada juga… gitu. [...]. Nah kalau buku ijo, itu…

eee selain peningkatan pengetahuan, di situ tuh kita berharap ada

pendampingan orang tua, ya. Nah itu kalau dia sudah dipakai, artinya kan… itu

orang tua tuh diisi, gitu” (NMD, 42 tahun, Informan Kementerian Kesehatan)

“... ada yang diisi oleh tenaga kesehatan, ada yang diisi oleh orang tua… ada

diisi oleh guru.” (R, 50 tahun, Informan Sudinkes Jakarta Pusat)

“Nah setau saya, yang dari pelatihan itu, katanya guru yang ngisi…” (S, 53

tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu)

“Guru, orangtua dan puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan. Kita guru

cuma mendampingin doang. Yang meriksa meriksa puskesmas, kan

puskesmas yang tau”. (IS, 51 tahun, SDN Rawasari 01)

“Wali kelas…[...] He eh, wali kelas nanti untuk riwayat segala macem kan ke

orang tua, ditanyakan. Nanti pas untuk, ee… dalam arti gigi segala macem,

kita ambil ke Puskesmas”. (ENS, 37 tahun, Informan SDN Johar Baru 01)

“Puskesmas dan guru. Iya, membantu. Kita membaginya itu masing-masing

wali kelasnya. Iya dibantu, semua guru”. (N, 46 tahun, MIN 17 Pulau Kelapa)

Tanda tangan orangtua juga diperlukan dalam pengisian buku. Berikut kutipan

langsung salah satu informan mengenai hal tersebut:

“Kalau yang buku yang biru itu kan kita udah diisi kita suruh bawa pulang ke rumah tanda tangan orang tua, nah nanti biasanya kita infokan kepada orangtua hasilnya.” (RJ, 34 tahun, Informan Puskesmas Kec. Kep. Seribu Utara).

e. Penyimpanan Buku

Penyimpanan buku RK yang ideal adalah baik buku biru sebagai buku

catatan kesehatan ataupun buku hijau sebagai buku informasi kesehatan sebaiknya

dibawa dan disimpan peserta didik, karena orangtua perlu untuk mengetahui status

kesehatan dan agar orangtua berperan dalam membimbing anak. Namun, temuan di

lapangan menunjukkan hasil yang bervariasi, ada yang disimpan di sekolah saja,

ada pula yang sudah sesuai dengan yang diharapkan.

Page 56: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

31

Tabel 9. Matriks Penyimpanan Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan

Penyimpanan Buku

Instansi Kesehatan

Buku biru untuk rekam medis sebaiknya dibawa peserta didik dan dibawa ketika pemeriksaan kesehatan baik di sekolah maupun di puskesmas.

Buku hijau karena digunakan sebagai bahan literasi setidaknya seminggu sekali dibawa peserta didik untuk keperluan bimbingan dari orangtua

Sekolah Penyimpanan buku bervariasi, ada yang sesuai dengan harapan yaitu dibawa oleh peserta didik dan ada pula yang hanya disimpan di sekolah.

Kementerian Kesehatan sebagai pemilik program buku RK memiiki acuan

dalam hal penyimpanan buku, seperti dalam kutipan berikut.

“Jadi kalau yang biru ini kan rekam medis ya, artinya dia private, sebaiknya sih peserta didik. Tapi… ketika ada pelayanan kesehatan di sekolah, guru untuk mengingatkan peserta didik supaya… apa, bisa membawanya, begitu. Cuma di juknis kita buka juga, di junis penggunaan buku KIE kita buka, yang penting adalah disimpan jangan sampai hilang, gitu. Maksudnya kalau mau di sekolah… kalau mau di sekolah, disimpan di tempat yang, apa… yang safety yang tidak terjangkau oleh teman-teman sebaya. Jangan sampe nanti diintip, gitu. Yang ini (buku hijau) karena tadi penggunaannya kita arahkan untuk eee, literasi sedikitnya seminggu sekali juga dibawa peserta didik. Tapi setiap literasi dilaksanakan untuk dibawa, seperti itu.” (NMD, 42 tahun, Informan Kementerian Kesehatan)

Berikut adalah temuan yang ada di lapangan, di mana penerapannya masih

bervariasi antar sekolah, seperti pada kutipan berikut.

“Yang biru di UKS, yang hijau dibawa siswa. Di bawa pulang, biar dia dibaca-

baca, biar dikasih tahu oleh orang tuanya. Dibaca dulu setelah dikasih orang

tua baca baru kami kembalikan, ke sekolah lagi. Iya dikumpulkan tapi setiap

ada kegiatan dokcil ya, itu kami bagikan lagi”. (N, 46 tahun, Informan MIN 17

Pulau Kelapa).

“Di UKS. He eh, kecuali yang hijau. Yang hijau kadang-kadang, ee… misalnya

dari yang tadi RPP pembelajaran, ada info apa “Bawa pulang yaa… Kasih tau

ke orang tua...” Jadi selain anak tau, anak juga menyampaikan ke orang tua,

jadi sama-sama sehat. Gitu...[..] Yang biru, karena memang rapor, ini di

sekolah”. (ENS, 37 tahun, Informan SDN Johar Baru 01)

“Iya. Ya maaf yee, itu pun hanya disimpen di dalem lemari. Ya maaf yee, ya itu

cuma diendap begitu aje. Untuk mempraktekannya guru membacakan ataupun

Page 57: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

32

ee… memberi masukan kepada murid, atau anak disuruh baca, ya itu

seperitnya… nggak ada, nggak ada gitu. Di dalam lemari… Ada yang dibagiin

ke murid, tapi nggak tau sama murid di kemanain…” (MD, 55 tahun, Informan

SDN Kemayoran 09)

3.2.2 Kendala

Diakui oleh beberapa informan, pelaksanaan buku RK pun tidak lepas dari

kendala dan permasalahan. Kendala yang terjadi umumnya dari berasal sisi dana

dan sumber daya manusia (SDM). Anggaran yang terbatas untuk pengadaan buku

dinilai menjadi masalah utama belum optimalnya pelaksanaan buku RK di 6 (enam)

sekolah di DKI Jakarta. Pendanaan buku selama ini berasal dari dana APBN pusat

(Kementerian Kesehatan). Anggaran untuk pengadaan buku dapat diajukan oleh

Sudin Pendidikan jika saja e-catalog sudah ada. Berikut ini adalah beberapa kutipan

penjelasan informan mengenai minimnya anggaran tersebut.

“Kendalanya buku rapor ini kendalanya di…. anggarannya, dananya. Karena sekolah di DKI itu kan cukup banyak, dari Dinas Kesehatan sendiri tidak mampu untuk mencetak buku itu, kan terlalu banyak. [...] pertama memang anggaran ya. Kalau waktu itu dari Kementrian ini, anggarannya terbatas.” (Inisial, ... tahun, Informan Dinas Pendidikan Provinsi)

“Kendalanya kalo anggaran terus terang kalau di RKS belum bisa menganggarkan karena e-catalognya belum ada... Kemudian yang kedua masalah buku rapor tadi jadi setiap sekolah belum bisa mencetak paling hanya bisa fotokopi tapi belum semua siswa kalo siswanya 300-400.” (Inisial, ... tahun, Informan Sudin Pendidikan Kep. Seribu)

Terkait dengan SDM, beberapa informan menyayangkan terbatasanya

petugas kesehatan yang melakukan penjaringan kesehatan di sekolah, serta belum

optimalnya pemeriksaan yang dilakukan disebabkan karena pemeriksaan yang

belum sesuai standar. Berikut kutipan langsung sebagian informan mengenai hal

tersebut.

“Kenyataannya, pemeriksaan penjaringan ini kan…. berdasarkan penjaringan

kesehatan, jadi penjaringan kesehatan itu kendalanya banyak, petugasnya

terbatas… terbatas untuk pasien di sekolah. Kemudian… jumlah tenaga

Puskesmas yang bisa turun ke satu sekolah juga terbatas.” (Informan

Kementerian Kesehatan)

“Kemungkinan… karena terbatasnya itu, tidak dilakukan. Dilakukan tapi tidak

seluruh pemeriksaan. Tidak seluruh pemeriksaan, tetapi tidak eee… apa, tidak

sesuai standar. Misalnya, tadi dia hanya periksa fisik, nah… tinggi badan,

Page 58: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

33

berat badan dia periksa, tapi dia tidak sesuai standar, dia tidak teruskan lagi

tidak hitung IMTnya, tidak simpulkan lagi status gizinya, gitu kan. [...] Sekedar

meriksa saja, tidak disimpulkan, tidak ditindaklanjuti.” (Informan Kementerian

Kesehatan)

Demikian halnya dengan masalah pergantian petugas sehingga

menyebabkan sulitnya keberlanjutan program dapat dilakukan, apalagi jika petugas

yang pindah atau pensiun adalah petugas yang telah dilatih. Selain itu, beban ganda

serta minimnya pengetahuan medis petugas Puskesmas di dalam buku catatan

kesehatan menyebabkan pelaksanaan program berjalan kurang maksimal.

“Kendalanya itu ini kan baru untuk sekolah model aja… jadi kalau yang kita

udah jalanin, sebenernya nggak masalah. Pelaksananya (juga). Kadang, yang

eee… mereka udah pensiun atau pindah tugas, kadang penggantinya ini

kosong bisa setahun loh. [...] Kendalanya sih pasti anggaran hehehehe”

(Informan Dinas Kesehatan Provinsi)

“Kendala itu pas lagi pelaksanaan itu temen juga ada kegiatan lapangan.

Kalau misalnya jadwalnya ga bentrok sih bisa, kan ada yang rapat.” (Informan

Puskesmas Kec. Kep. Seribu Utara)

“Kalau kendalanya mungkin yang tadi aja kali ya, kurang pengetahuan tentang

beberapa hal yang diperiksa, tentang istilah istilah medis.” (Informan

Puskesmas Kel. Pulau Harapan)

Tabel 10. Matriks Kendala dan Permasalahan dalam Program Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan Kendala

Instansi Kesehatan Belum adanya payung hukum yang jelas yang menekankan secara khusus tentang penggunaan buku Rapor Kesehatanku.

Jumlah petugas pemeriksaan dan penjaringan kesehatan di Puskesmas masih terbatas.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada siswa masih belum sesuai standar.

Hasil pemeriksaan ataupun penjaringan kesehatan tidak ditindaklanjuti.

Pemindahan petugas yang menyebabkan tidak ada petugas pengganti dalam waktu lama.

Masih belum jelas terkait siapa yang mengisi buku. Guru dinilai terlalu dibebani jika harus mengisi buku.

Belum ada dasar yang kuat bagi Puskesmas untuk mencetak buku sendiri, meskipun sudah ada dana

Page 59: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

34

BLUD.

Beberapa petugas masih belum paham dengan beberapa istilah medis yang ada di dalam pemeriksaan kesehatan (buku biru).

Instansi Pendidikan Jumlah sekolah di DKI terlalu banyak sehingga membutuhkan pengadaan yang besar, namun anggaran terbatas.

Penganggaran untuk cetak buku tidak dapat dilakukan karena e-catalogue belum tersedia sehingga buku hanya difotokopi.

Sekolah Menjadi beban kerja guru.

Kendala pengadaan untuk siswa kelas 1 yang baru dan siswa pindahan

Penanggung jawab kurang.

Salah satu informan juga mengaku belum mengetahui secara pasti siapa

yang bertanggung jawab terhadap pengisian buku RK. Selain itu, ketiadaan dasar

hukum dalam tanggung jawab pengadaan buku juga masih menjadi permasalahan

di Puskesmas, dimana salah satu informan menyebutkan beberapa Puskesmas

telah mencetak sendiri buku melalui dana BLUD. Berikut adalah kutipan penjelasan

informan mengenai hal tersebut.

“Ya itu pengisiannya itu, sebenernya siapa yang ngisi, apa harus petugas

Puskesmas atau guru. Nah setau saya, yang dari pelatihan itu, katanya guru

yang ngisi. Kayaknya di sana itu… guru UKS itu kan satu, jadi kayaknya itu dia

nggak sanggup itu, mengisi.” (S, 53 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu)

“Puskesmas memang BLUD, cuma kan takut, gak ada dasar dia untuk

mencetak.” (Informan Sudinkes Kep. Seribu)

Sekolah sebagai pelaksana buku RK juga mengaku mengalami beberapa kendala

salah satunya buku RK menjadi beban kerja bagi guru seperti kutipan berikut.

“Eh… kendalanya ya… Waktu kali ya… Karena lebih terikat pada kegiatan

mengajar, belajar, gurunya yaa”. (MD, 55 tahun, Informan SDN kemayoran

09)

“Iya kalau lagi ada pemeriksaan, kebetulan kita lagi ulangan gitu. UTS, atau

mid semester, atau UTS kedua semester kedua gitu kadang-kadang suka

terbentur begitu. Kita merasa kerepotan juga”. (N, 46 tahun, Informan MIN 17

Pulau Kelapa).

Page 60: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

35

Selain beban guru yang bertambah, jumlah buku juga dianggap menjadi

kendala dalam pelaksanaan buku RK, serta penanggung jawab program yang

kurang karena hanya dibebankan pada satu orang saja. Berikut kutipan

penjelasan informan.

“Kendala pengadaan untuk siswa kelas 1 yang baru”. (ENS, 37 tahun,

Informan SDN Johar Baru 01)

“Tapi kalau itu, kendalanya kalau… ada yang enggak punya, yang anak-anak

baru itu kan. “Saya kok nggak punya, Bu”. Anak-anak pindahan itu… yang

enggak punya, kan banyak juga tuh. Tiap tahun anak baru, nah itu sampe

sekarang belum ada tuh”. (H, 44 tahun, Informan SDN Cempaka Putih Barat

01)

“Pengadaan dan SDM timnya kurang karena selama ini hanya satu orang yang

bertanggungjawab”. (S, 36 tahun, Informan SDN Pulau Harapan Pagi 01)

3.2.3 Upaya Terobosan

Beberapa upaya terobosan disampaikan oleh informan terkait hal yang dapat

menunjang program buku RK, di antaranya pembuatan e-catalog untuk buku RK di

mata anggaran Dinas Pendidikan hingga menjadikan Dinas Pendidikan sebagai

leading sector penyelenggaraan program ini, sebagaimana yang ada dalam kutipan

berikut ini.

“Ya itu upayanya kita nanti akan programkan untuk anggaran tapi di 2018. Di

2018 tapi nantinya di 2019 oleh sekolah itu nanti. [...] nah kebijakannya nanti

sekolah untuk menganggarkan dengan catatan itu tadi di e-catalog ada, nanti

kan untuk bagian program di provinsi dan nanti kan bersurat juga nanti kan

supaya nanti mencantelkan ada e-catalog khusus yang menjadi dasar untuk

nanti pengadaan itu buku rapor itu.” (S, 53 tahun, Informan Sudin

Pendidikan Kep. Seribu)

“... udah diatur ya, nih tim-tim Pembina UKS itu. Jadi itu udah tugas sekolah…

jadi kita itu istilahnya, support. Atau dia diharusin, harusnya dia yang minta

ini… pelatihan ini, atau penyuluhan ini bagaimana. Nah mulai dibilangin tuh,

jadi semuanya dari Dinas Pendidikan, bukan kita lagi, yang leading sector-nya

bukan kita lagi dari pihak kesehatan, jadi sekolah. Tapi sekolah minta ke

Puskesmas, misalnya dia apa, apa, gitu loh. Sama penyediaan buku itu...” (V,

44 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu)

Page 61: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

36

Tabel 11. Matriks Upaya Terobosan untuk Program Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan

Upaya terobosan

Instansi Kesehatan Menjadikan instansi pendidikan sebagai leading sector penyelenggaraan program buku RK dimana tim-tim pembina UKS dapat mendukung program ini, baik dengan memberikan pelatihan atau penyuluhan.

Menggalakkan kembali program kesehatan, seperti pendirian kantin sehat dan program sarapan bersama di sekolah.

Menyusun kartu stok penjaringan anak sekolah yang berisi informasi tentang antropomentri, riwayat kesehatan, dll.

Instansi Pendidikan E-catalog akan dibuat sehingga buku RK dapat dianggarkan pada tahun 2018/2019 dan menjadi bagian program kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Sekolah Mengadakan makan pagi bersama, program literasi, dokter kecil dan membentuk polisi kebersihan

Selain itu, beberapa informan menyebutkan bahwa pendirian kantin sekolah

sehat serta program sarapan bersama di sekolah dapat menjadi kegiatan

pendukung, termasuk membuat kartu stok penjaringan yang dapat digunakan

sebagai dokumen rujukan ke fasilitas kesehatan bagi para peserta didik.

“Iya mendirikan kantin sehat, kantin sekolah yang tadinya ga ada jadi ada.

Sarapan bersama. Kalau senam bersama ada. Memang dari dulu udah ada,

dari sekolah, semua sekolah ada.” (RJ, 34 tahun, Informan Puskesmas Kec.

Kep. Seribu Utara)

“Paling nanti kita bikin ini aja, kartu stok penjaringan anak sekolah, ya nanti itu

di dalam isi kartu stok itu ada antropometrinya, kemudian gangguan yang

terjadi pada anak tersebut, perlu atau tidaknya dirujuk fasilitas kesehatan,

sama apa tindakan yang sudah dilakukan. Paling itu sih, kartu stok biar sama-

sama mengamati ibunya punya kartu, kami punya kartu.” (HA, 29 tahun,

Informan Puskesmas Kel. Pulau Harapan)

Sekolah juga menerapkan beberapa upaya terobosan seperti mengadakan makan

pagi bersama, program literasi, dokter kecil dan membentuk polisi kebersihan.

“... Jadi kalau kita jumat itu kan, dalam minggu ini, kita… misal kan kultum.

Selesai kultum kita makan bersama, semuanya. Dari kelas satu sampai enam.

Menunya ditentukan, di lapangan. (IS, 51 tahun, Informan SDN Rawasari 01)

Page 62: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

37

“Sarapan bersama hari Selasa, Rabu, Kamis.Program literasi untuk baca buku,

dokter kecil. Terkait kebersihan adanya polisi kebersihan”. (S, 36 tahun,

Informan SDN Harapan Pagi 01)

3.2.4 Monitoring dan Evaluasi

Hasil wawancara mendalam menunjukkan bahwa belum ada kegiatan

monitoring dan evaluasi (monev) khusus untuk buku RK. Monev biasanya dilakukan

bersamaan dengan kegiatan pembinaan program UKS atau monev yang berkaitan

dengan Lomba Sekolah Sehat, baik yang dilakukan oleh Puskesmas, Sudin

Pendidikan maupun Sudinkes. Di dalam monev tersebut, dilakukan pengecekan

terhadap kepatuhan pengisian buku RK. Berikut adalah pernyataan informan yang

mendukung hal tersebut.

“Kalau yang… kita bagian dari pelaksanaan pekerjaan. [...] Jadi kalau kita kan

ada… monevnya bukan cuma rapor gitu loh. Programnya juga di… jadi eeee…

monevnya ini bagian dari monev program gitu. Program UKS. Anak usia

sekolah… usrem yaa.” (DP, 51 tahun, Informan Dinas Kesehatan Provinsi)

“Untuk monitoring, pembinaan untuk turun ke sekolah begitu. Itu kalau untuk

lomba sekolah sehat, karena di kabupaten di bagian Kesra-nya kesmasnya

gak menganggarkan sama bawa nanti tim penilai ke sekolah saja. Kalau

monitoringnya dilakukan oleh ibu Pengawas sudah. Terkait dengan itu, intinya

tentang sekolah sebagai piloting yang 5 sekolah saja sama yang lomba

sekolah sehat. [...] sekaligus buku rapornya, kelengkapannya gitu karena kan

gak mungkin satu-satu jadi sekaligus. Karena kan susah transportasinya.” (S,

53 tahun, Informan Sudin Pendidikan Kep. Seribu)

“Pernah (monev). Dari Sudin. Kalau mengenai buku belum. Kalau UKS iya,

udah. Secara khusus belom pernah, tapi di sini monev dari UKS, sekalian kita

melihat pengisian. Enggak khusus buku, tapi kita liat oh ini udah diisi ada yang

diisi ada yang enggak diisi.” (V, 44 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu)

Selain itu, monev juga dilakukan secara terintegrasi dengan program lainnya,

seperti program gizi dan kesehatan lingkungan, seperti yang dikutip dari beberapa

jawaban informan berikut ini.

“Kita punyanya kegiatan pembinaan sekolah sehat. [...] jadi di situ bukan cuma

hanya bukunya saja, tapi kan ada… di dalem materi tuh ada gizinya, ada

keslingnya, semuanya ada di situ. Jadi kalau kita monev… pembinaan, bukan

cuma satu pemegang program UKS, tapi di sektor program lain. Kita jadwal

berapa tuh ya, pembinaan? Semua, 25 sekolah, per tahun. (Jadwalnya) per

triwulan. Tapi kami ngerjainnya per bulan kadang. Karena kan kepotong libur.”

(R, 50 tahun, Informan Sudinkes Jakarta Pusat)

Page 63: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

38

Tabel 12. Matriks Monitoring dan Evaluasi Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan

Bentuk kegiatan Tindak lanjut

Instansi Kesehatan Monev dilakukan bersamaan dengan monev program UKS.

Hasil monev yang dilakukan oleh Puskesmas disampaikan kepada Kepala Puskesmas dan Sudinkes

Monev dilakukan terintegrasi dengan program lainnya contohnya pembinaan sekolah sehat, gizi dan kesehatan lingkungan.

Monev termasuk melihat mengecek pengisian buku.

Monev biasanya dilakukan setiap triwulan, tapi kadang juga dikerjakan per bulan.

Instansi Pendidikan Monev dilakukan dalam bentuk pembinaan ke sekolah dalam rangka Lomba Sekolah Sehat.

Sekolah Monev dari Kementerian Kesehatan langsung belum ada

1. Jika ada anak yang belum diperiksa akan diperiksa, atau diberikan rujukan ke Puskesmas bagi siswa yang membutuhkan.

2. Hasil monev dari Puskesmas dilaporkan ke suku dinas kesehatan

Suku Dinas Kesehatan dan Suku Dinas Pendidikan pernah melakukan monev

Monev dari Puskesmas rutin dilakukan, ada yang dilakukan setiap triwulan

Monev tidak dilakukan khusus buku RK tetapi juga sekaligus mematau program lain seperti kantin sehat, dan sampah

Jadwal monev sendiri beragam untuk setiap instansi, namun umumnya

adalah setiap per 3 (tiga) bulan atau triwulan. Sejumlah Puskesmas bahkan

melakukan monev setiap bulan. Hasil monev yang dilakukan oleh Puskesmas

kemudian diaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Sudinkes. Berikut adalah

jawaban informan mengenai hal tersebut.

“Ada (monev untuk program buku Rapor Kesehatanku). Kalau untuk monev

satu bulan sekali. Setiap tahun. (Hasil monev dilaporkan ke) Kepala

Page 64: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

39

Puskesmas, Sudinkes.” (RJ, 34 tahun, Informan Puskesmas Kec. Kep.

Seribu Utara)

“... yang sebelumnya, pernah, paling berapa ya, pokoknya pernah deh

diadakan khusus pertemuan guru UKS. Kalau dulu bisa setahun 4 kali lah, per

tiga bulan ya, ada sifatnya per kelurahan ada juga yang sifatnya per

kecamatan.” (HA, 29 tahun, Informan Puskesmas Kel. Pulau Harapan)

Sekolah mengaku jika monitoring dan evaluasi langsung dari

kementerian kesehatan belum ada, monev dilakukan oleh Puskesmas secara

rutin, dan ada juga sekolah yang mengaku pernah dilakukan monev oleh suku

dinas kesehatan dan suku dinas pendidikan.

“Dari Kementerian Kesehatan belum ada sama sekali, Kalau dari Puskesmas

rutin”. (ENS, 37 tahun, Informan SDN Johar Baru 01)

“Belom, baru ini saja” (MD, 55 tahun, Informan SDN Kemayoran 09)

“Tiga bulan sekali kalau ada ini. Kan sekarang lagi ada pemeriksaan. Monev

dari Bu Ita dari Puskesmas”. (N, 46 tahun, Informan MIN 17 Pulau Kelapa).

“Kemenkes, Sudinkes Kepulauan Seribu, Puskesmas, Suku Dinas Pendidikan.

Ya hasilnya dilaporkan pada puskesmas Pulau Harapan. Lalu ke puskesmas

kecamatan. Lanjut ke Sudinkes Kepulauan Seribu”. (S, 36 tahun, Informan

SDN Harapan Pagi 01)

Monev yang dilakukan tidak khusus untuk buku RK tetapi juga untuk

memantau program lain seperti kantin sehat dan sampah.

“Hal yang dimonitoring tidak hanya buku RK tapi yang lain juga seperti kantin

dan sampah, semuanya”. (IS, 51 tahun, Informan SDN Rawasari 01).

Berikut salah satu cuplikan tindak lanjut setelah dilakukan monev.

“Ada, tindak lanjutan. Kalau seandainya anak itu, misalnya contohnya yang

belum ditimbang, misalnya kita timbang, terus ada anak yang belum diperiksa

seperti sekarang ini, kita bawa ke puskesmas. Kalau ada yang sakit,

kecacingan. Dok nih, anak saya nih kemarin ga masuk”. (N, 46 tahun,

Informan MIN 17 Pulau Kelapa).

3.2.5 Harapan dan Saran

Sebagian besar informan mengharapkan adanya perbaikan dalam

pelaksanaan program buku RK, khususnya pada implementasi program. Pengisian

dan pemeriksaan diharapkan dilakukan secara lengkap, serta hasilnya dapat

ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut di Puskesmas atau faskes lainnya.

Page 65: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

40

“... harusnya Provinsi udah bisa responsif, Kabupaten juga bisa responsif

seperti itu. (Harapannya) pengisian ini… lengkap. [...] Kita harapkan

pemeriksaan semua dilakukan. Kita berharap pemeriksaan dilakukan,

disimpulkan, ditindaklanjutin. Kalaupun dia tidak menindaklanjuti ke

Puskesmas, tetap kita memastikan bahwa itu ditindaklanjutin. Terserah mau ke

dokter swasta, mau ke rumah sakit swasta, mau ke mana.” (NMD, 42 tahun,

Informan Kementerian Kesehatan)

Oleh sebab itu, informan menyarankan penggunaan buku RK agar dapat

terkonsentrasi pada sekolah percontohan saja sehingga lebih efektif.

“... kita sarankan… buku rapor ini untuk dikonsentrasikan di beberapa sekolah

model saja, supaya penggunaannya lebih bermanfaat, lebih apa sih, efisien,

lebih efektif. Jadi sebaiknya kita minta Provinsi, sebaiknya ketika

mendistribusikan ini… juga dipantau manfaatnya.” (NMD, 42 tahun, Informan

Kementerian Kesehatan)

Harapan lain adalah adanya dukungan yang lebih dari Dinas Kesehatan dan

Kementerian Kesehatan dalam hal pendanaan pengadaan buku, sehingga buku

dapat dicetak lebih banyak dan dapat lebih terdistribusi merata ke semua jenjang

pendidikan dasar dan menengah. Berikut adalah pernyataan informan mengenai hal

tersebut.

“Harapan kami ya, ya ini programnya bisa… ya apa namanya, kita dukung gitu.

Perlu (dilanjutkan), perlu. Bisa mungkin Dinas Kesehatan atau Kementrian

Kesehatan ada anggarannya untuk diperbanyak gitu. [...] Kalau bisa ya

dianggarkan lebih. Kalau memang mau memperbanyak mungkin sekolah-

sekolah itu tinggal diinformasikan, mungkin dari Dinas Kesehatan, baik dari

Puskesmas.” (R, 51 tahun, Informan Dinas Pendidikan Provinsi)

“Kalau saya sih, pengennya kita kan nggak mungkin… ngurus SD itu ada...

anak sekolah tuh ada berapa puluh ribu, ya kan? Kalau kita harus cetak kayak

gini, nah… bisa nggak kalau misalnya, eee… dari Kementerian juga

mensubsidi.” (DP, 51 tahun, Informan Dinas Kesehatan Provinsi)

“Harapannya kelas satu itu sudah terbagi sebenernya, supaya kelas dua dia

tinggal mengikuti aja, tinggal melanjutkan. Terdistribusi semua… siswa kelas

satu, baik SD, SMP, SMA. [...] Terdistribusi dan tersosialisasi. [...] tersosialisasi

dan distribusinya.” (R, 50 tahun, Informan Sudinkes Jakarta Pusat)\

“Mudah-mudahan pengadaannya buku rapornya itu mencukupi sesuai dengan

target, sesuai dengan jumlah siswa Ya lebih gapapa yang penting jangan

kurang. Soalnya disini terbatas, sarana fotocopy juga susah, biaya fotocopy

juga jauh lebih mahal.” (HA, 29 tahun, Informan Puskesmas Kel. Pulau

Harapan)

Page 66: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

41

Salah satu sekolah menyarankan untuk pengadaan buku rapor sebaiknya

dilakukan oleh dinas kesehatan saja.

“Buku Rapor Kesehatanku diadakan oleh dinas kesehatan” (S, 36 tahun,

Informan SDN Harapan Pagi 01)

Tabel 13. Matriks Harapan dan Saran untuk Program Buku Rapor Kesehatanku

Kelompok informan

Harapan Saran

Instansi Kesehatan

Pengisian buku diharapkan lengkap, termasuk pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap peserta didik.

Buku Rapor Kesehatanku hanya dipakai pada sekolah percontohan saja agar lebih efektif.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat mengeluarkan kebijakan terkait buku RK.

Kebijakan dan payung hukum perlu segera disusun guna mengatur pelaksanaan program terutama terkait pengadaan buku.

Buku RK dapat diimplementasikan dan digunakan dengan maksimal.

Jumlah buku yang dicetak perlu ditambah.

Pengadaan buku diharapkan mencukupi serta dapat tersosialisasi dan terdistribusi ke semua jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) dan menengah (SMP dan SMA).

Kementerian Kesehatan perlu lebih banyak melakukan pengadaan buku.

Buku RK dapat menjadi alat komunikasi atau mediasi antara orangtua murid dengan anak didik dan guru.

Pihak sekolah juga perlu aktif melaporkan berapa jumlah buku yang dibutuhkan.

Kebutuhan Sudin Kesehatan terkait buku RK dapat diakomodir.

Perlu adanya pembinaan terhadap guru dan petugas Puskesmas.

Guru sekolah perlu terlibat dalam pelaksanaan program, bekerja sama dengan Puskesmas setempat.

Dengan adanya buku RK, siswa menjadi sehat.

Instansi Pendidikan

Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan dapat memperbesar anggaran untuk buku RK, atau mensubsidi dana pengadaan buku.

Kebijakan di tingkat pusat perlu disusun agar dapat mendorong dibentuknya kebijakan serupa di tingkat daerah sekaligus mendorong komitmen daerah.

Page 67: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

42

Buku RK dapat menjadi suatu acuan untuk melihat status kesehatan dan perilaku pola hidup sehat siswa.

Dana BOS dan BOP dapat menjadi lternative sumber pendanaan cetak buku.

Perlu adanya pembinaan terhadap guru dan kepala sekolah.

Sekolah Ada monitoring dan evaluasi langsung dari Kemenkes

Materi untuk kelas 1-3 dan 4-6 dibedakan

Jumlah buku dilebihkan untuk antisipasi adanya siswa baru dan pindahan

Penambahan materi tentang NAPZA

Pengadaan buku langsung dari Dinas Kesehatan

Buku RK diharapkan dapat menjadi acuan bagi siswa dalam meningkatkan

status kesehatan dan mendorong siswa berperilaku hidup sehat, selain itu buku RK

dapat berguna sebagai alat komunikasi antara siswa dengan orangtua dan guru,

khususnya yang terkait dengan kesehatan.

“Harapan saya ke depan rapor ini kan menjadi suatu acuan untuk melihat

kesehatan siswa, perilaku pola hidup sehat itu terlihat dari buku rapor seprti itu

sih harapannya.” (S, 53 tahun, Informan Sudin Pendidikan Kep. Seribu)

“Harapan adalah itu sebagai alat komunikasi antara orang tua murid dengan

anak didik dan guru. Itu kan seperti buku penghubung sebenernya. [...]

Pokoknya itu aja, harapannya buku-buku itu sebenernya sebagai mediasi,

sebagai fasilitas untuk anak didik.” (R, 50 tahun, Informan Sudinkes Jakarta

Pusat)

Beberapa informan bahkan menyebutkan harapannya terkait payung hukum

yang perlu dibuat, serta adanya keterlibatan aktif dari guru dan Puskesmas dalam

menjalankan program ini secara bersama-sama, sehingga pada akhirnya semua

siswa menjadi sehat. Berikut adalah pernyataan informan.

“Payung hukum pun dari Kemendikbud ya. [...] Kalau Permenkes 25 tidak ter-statement, tapi… bahwa kegiatannya, antara lain KIE, gitu… itu kan perlu instrumen tuh, gitu. Nah sebenernya kita perlunya itu, lebih kepada Dikbud, supaya… terkait penyediaan dan penggunaan. Karena kalau kesehatan, Permenkes itu kan nggak berlaku, tidak berlaku, tidak mengikat sekolah kan.” (NMD, 42 tahun, Informan Kementerian Kesehatan) “... ada kerja sama sama orang Puskesmas sama guru-guru. Guru-guru tuh tugasnya apa, Puskesmas tugasnya apa… Soalnya kan kita juga nggak… jadi

Page 68: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

43

petugas kami itu, apalagi di Pulau… itu satu orang itu banyak megangnya. Jadi satu orang nggak UKS doang. Harapan lainnya… ya itu, guru mesti terlibat juga dengan, eee UKS ini loh. Lebih care dengan UKS lah. Jangan kita lagi yang, yang terus… berkoar-koar lah istilahnya, yang terus menghimbau.” (S, 53 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu) “Kita tahu ya secara dini kita tahu penyakit-penyakit yang ada, yang dapat inilah, istilahnya apa ya, bisa segera ditangani. [...] Siswa semua sehat, jarang sakit, jadi ga bolos, kalau sakit kan kadang ga masuk ya, angka kesakitan menurun.” (RJ, 34 tahun, Informan Puskesmas Kec. Seribu Utara)

Senada dengan pernyataan tentang adanya payung hukum, informan lain

menyarankan adanya pemantauan secara berkala dari Kementerian, dengan

didukung kebijakan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. Kebijakan mengenai tanggung jawab pengadaan buku

juga harus segera dibuat agar tidak ada lagi kendala yang terkait cetakan.

“Program ini harus dipantau nih. Harusnya dari Kementerian. Jadi nih ada evaluasi... harus ada evaluasi tahunannya, maksudnya kayak kendala-kendala kita di lapangan, Kementerian juga harus ikut itu. [...] Misalnya Kementerian Kesehatan atau lewat Kementerian Pendidikan ya, buat aturan bahwa kalau yang namanya anak sekolah itu, dia harus punya misalnya buku rapor kesehatanku.” (DP, 51 tahun, Informan Dinas Kesehatan Provinsi)

“Sarannya, kebijakan cepet dibuat untuk siapa yang mencetaknya. Karena DKI, Jakarta Pusat aja udah sekitar 400 sekolah, mau diapain. Jakarta Pusat…. Hehehe. [...] yang penting jelas dulu, siapa yang (memperbanyak).” (R, 50 tahun, Informan Sudinkes Jakarta Pusat)

Adanya payung hukum dari pemerintah pusat tentunya dapat mendorong

pemerintah daerah untuk mengeluarkan peraturan yang sama di tingkat daerah,

sebagaimana yang diutarakan salah satu informan berikut ini.

“... yang kedua mohon dari dinas kesehatan dari provinsi maupun dari kementerian juga bisa memberikan bantuan-bantuan berupa yang menunjang tentang adanya buku rapor itu jangan hanya dari Pemdanya tapi dari pusat juga kalau bisa, ya paling gak kebijakan atau apa begitu supaya ke Pak Gubernurnya nanti kan bisa ke walikota.” (S, 53 tahun, Informan Sudin Pendidikan Kep. Seribu)

Untuk itu, disarankan adanya peningkatan jumlah buku yang dicetak agar

keberlanjutan program dapat dipertahankan. Dana BOS dan BOP, misalnya, dapat

menjadi contoh sumber pendanaan. Namun, salah satu informan justru mendorong

Kementerian Kesehatan yang lebih banyak melakukan pengadaan buku. Di sisi lain,

Page 69: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

44

pihak sekolah juga perlu aktif melaporkan berapa jumlah buku sesuai kebutuhan

untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan.

“... saran yang tadi banyaknya… [...] diperbanyak gitu.” (R, 51 tahun, Informan Dinas Pendidikan Provinsi) “Jumlah pengadaan aja (ditambah).” (RJ, 34 tahun, Informan Puskesmas Kec. Kep. Seribu Utara) “Dinas Pendidikan menyarankan memakai dana BOS atau BOP, gitu untuk mencetak bukunya itu. Dan terus sebagian dari memang bantuan dari eee… apa namanya tuh Dinas Pendidikan tuh, terus BOP itu yang bisa terus dipergunakan untuk mencetak buku.” (R, 51 tahun, Informan Dinas Pendidikan Provinsi) “Ya kalau memang bisa Kemenkes yang ngadain, Kemenkes aja kali. Daripada saya pusing-pusing…. Hehehehe. Kalau memang Kemenkes bisa… pengadaan buku itu, ya Kemenkes aja hehehe.” (S, 53 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu) “Kalau memang ini program berkelanjutan ya setidaknya setiap tahun kalau memang ini tindak lanjutnya berkelanjutan ya berarti kan harus ada anggaran nih yang jelas misalnya rapor kesehatan. [...] Mungkin dari pihak sekolah juga kan ngasih tau kebutuhan apa biar nanti ditanggapin ke dinas atau kemenkes biar apa ya nanti ga hanya sekedar kebutuhan tapi ga diomongin. Biar nanti masuk di anggaran.” (HA, 29 tahun, Informan Puskesmas Kel. Pulau Harapan)

“Iya, jumlah buku diperbanyak lagi. Artinya kalau mau diberi jangan untuk sejumlah siswa pada saat tahun itu, kepengennya mah dilebihkan begitu, pengennya”. (N, 46 tahun, Informan MIN 17 Pulau Kelapa)

Selain itu, pembinaan terhadap guru SD dan petugas Puskesmas juga perlu

sering dilakukan, termasuk guru SMP dan SMA. Kepala Sekolah juga hendaknya

turut memahami mengenai isi buku RK. Pihak sekolah mengharapkan adanya

monitoring dan evaluasi langsung dari Kementerian Kesehatan.

“... harus ada pembinaan dari Sudinkesnya atau puskesmas dokter yang bertugas ke sekolah-sekolah jadi tidak hanya ke SD saja, tapi juga di SMP tapi juga di SMA nya.” (S, 53 tahun, Informan Sudin Pendidikan Kep. Seribu) “Gurunya dirapihin lagi kali… eee… maksudnya jangan, kan guru UKS paling satu ya. Jangan satu gitu loh, kasian juga sih. Terus Kepala Sekolahnya juga harus tau.” (V, 44 tahun, Informan Sudinkes Kep. Seribu) “Ada monitoring dan evaluasi langsung dari Kemenkes”. (ENS, 37 tahun, Informan SDN Johar Baru 01).

Page 70: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

45

Sekolah juga memberikan masukan dan saran terkait dengan materi yang ada

dalam buku RK sebagai berikut.

“Iya informasinya, mungkin ditambah lagi tentang kesehatan, apa bahaya-bahayanya misal tentang pil-pil narkoba”. (H, 44 tahun, Informan SDN Cempaka Putih Barat 01) “... kalau bisa ya… untuk kelas satu itu, yang lebih sederhana lagi. Jadi nggak disamaratakan dari kelas satu sampe kelas enam isinya sama, gitu. Mau saya tuh, kelas satu kelas dua atau sampe kelas tiga lah, isinya sama, tetapi lebih sederhana maksudnya. Nah empat lima enam ini… lebih sedikit agak… apalagi kalau anak kelas enam ini sekarang yee… mulai mereka merasa udah ABG, cenderung udah mulai bergenit-genit ria, anak perempuannya”. (MD, 55 tahun, SDN Kemayoran 09)

3.3 Output

Output dinilai melalui pemanfaatan buku, pengetahuan, sikap, dan perilaku

siswa yang diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner kepada 208 siswa

Sekolah Dasar.

3.3.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden secara rinci ditampilkan dalam Tabel 14. Responden

tersebar merata di 6 sekolah dasar dengan masing-masing sebanyak 34-35

responden. Jenis kelamin terbagi rata antara laki-laki dan perempuan yaitu

sebanyak 104 responden. Usia responden termuda adalah 8 tahun dan tertua

adalah 14 tahun, dan sebagian besar responden berusia 10 tahun. Responden yang

menjadi sampel berasal dari kelas 4 (32,2%), kelas 5 (37%), dan kelas 6 (30,8%).

Jika dilihat dari karakteristik orang tua sebagian besar ayah responden

berpendidikan SMA dan ibu SMP, pekerjaan ayah bervariasi sebagai

buruh/petani/nelayan dan pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga.

Tabel 14. Karakteristik Responden

Karakteristik n %

Jenis Kelamin

Laki-laki 104 50,0

Perempuan 104 50,0

Umur

8 2 1,0

9 35 16,8

Page 71: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

46

10 95 45,7

11 52 25,0

12 18 8,7

13 4 1,9

14 2 1,0

Kelas

Kelas 4 67 32,2

Kelas 5 77 37,0

Kelas 6 64 30,8

Pendidikan Ayah

Tidak tamat SD 2 1,0

Tamat SD 30 14,4

Tamat SMP 27 13,0

Tamat SMA 54 26,0

Tamat Perguruan Tinggi 40 19,2

Tidak Tahu 55 26,4

Pendidikan Ibu

Tidak sekolah 1 ,5

Tidak tamat SD 36 17,3

Tamat SD 29 13,9

Tamat SMP 57 27,4

Tamat SMA 35 16,8

Tamat Perguruan Tinggi 0 0

Tidak Tahu 50 24,0

Pekerjaan Ayah

Tidak bekerja 2 1,0

PNS 20 9,6

Pegawai Swasta 48 23,1

Wiraswasta 57 27,4

Buruh/ Petani/ Nelayan 66 31,7

Lainnya 6 2,9

Tidak Tahu 9 4,3

Pekerjaan Ibu

Tidak bekerja/ IRT 143 68,8

PNS 9 4,3

Pegawai Swasta 16 7,7

Wiraswasta 28 13,5

Buruh/ Petani/ Nelayan 8 3,8

Lainnya 2 1,0

Tidak Tahu 2 1,0

Total 208 100,0

Page 72: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

47

3.3.2 Pemanfaatan Buku Rapor Kesehatanku

Akses buku RK diberikan kepada siswa mulai dari kelas 3, 4 dan 5 dan

perolehan buku langsung dari guru sekolah setempat (Tabel.15). Artinya responden

telah mendapatkan buku RK selama satu tahun atau ketika responden berada di

kelas sebelumnya, mengingat buku ini baru diluncurkan pada tahun 2016. Proses

pengadaan buku RK di wilayah DKI Jakarta khususnya pada sekolah percontohan

memang langsung dari Kementerian Kesehatan dengan alur distribusi melalui dinas

kesehatan, kemudian dinas kesehatan mendistribusikan ke puskesmas untuk

selajutnya didistribusikan ke sekolah sesuai dengan jumlah siswa.

Tabel 15. Kepemilikan Buku Rapor Kesehatanku

Buku Rapor Kesehatanku n %

Waktu mendapatkan

Saat kelas 3 70 33,7

Saat kelas 4 76 36,5

Saat kelas 5 62 29,8

Sumber perolehan

Sekolah/Guru 197 94,7

Puskesmas 11 5,3

Tempat menyimpan buku RK: buku informasi kesehatan

Sekolah 125 60,1

Rumah 83 39,9

Tempat menyimpan buku RK: buku catatan kesehatan

Sekolah 187 89,9

Rumah 21 10,1

Total 208 100,0

Observasi buku RK dilakukan baik pada buku catatan kesehatan maupun

buku informasi kesehatan dan diketahui persentase pemanfaatan buku tersebut.

Hasil observasi buku RK ditampilkan dalam Tabel 16 dan Tabel 17.

Tabel 16. Observasi Pengisian Buku Rapor Kesehatanku “Buku Catatan Kesehatan”

Hasil Observasi n persen

1 Buku Terisi ≤ 50% 88 42,30

2 Buku Terisi >50% 107 51,40

3 Buku hilang 13 6,30

Total 208 100,0

Dari hasil penelitian diungkap bahwa hanya 51,4% buku yang pengisiannya

>50% dan ada sekitar 6,3% buku yang hilang. Jika dilihat sebaran pengisian buku

Page 73: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

48

catatan berkisar dari 3,7%-75,93% atau bisa dikatakan tidak ada satupun buku yang

terisi lengkap.

Tabel 17. Observasi Pengisian Buku Rapor Kesehatanku “Buku Informasi Kesehatan”

Hasil Observasi n persen

1 Ada paraf lengkap 6 2,9

2 Ada paraf, tidak lengkap 29 13,9

3 Tidak ada paraf sama sekali 154 74,0

4 Buku hilang 19 9,1

Total 208 100,0

Tabel 17 menunjukkan bahwa sangat sedikit (2,9%) buku RK siswa yang

diparaf oleh orangtua maupun guru dengan lengkap, bahkan 74% siswa tidak ada

paraf sama sekali.

3.3.3 Pengetahuan Siswa

Siswa yang memiliki pengetahuan baik mengenai buku RK sangat sedikit

hanya 15,9% responden, secara rinci level tingkat pengetahuan isi buku RK

disampaikan dalam Tabel.18. Siswa dikatakan memiliki pengetahuan yang kurang

baik jika menjawab pertanyaan dengan benar <56%, dikatakan memiliki

pengetahuan cukup baik jika menjawab pertanyaan dengan benar 56%-75%, dan

dikatakan memiliki pengetahuan baik jika menjawab pertanyaan dengan benar

>75%.

Tabel 18. Pengetahuan Siswa Mengenai Materi Buku Rapor Kesehatanku

Pengetahuan n %

Kurang baik 115 55,3

Cukup baik 60 28,3

Baik 33 15,9

Total 208

Tabel 19. Rincian Pertanyaan Pengetahuan

No Pertanyaan N Nb %

1 Waktu mencuci tangan 208 129 62

2 Langkah mencuci tangan 208 110 52,9

3 Manfaat menggunting kuku 208 100 48,1

Page 74: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

49

4 Jenis sampah 208 111 53,4

5 Jenis sampah organik 208 103 49,5

6 Penyebab gigi berlubang 208 108 51,9

7 Berapa kali harus menggosok gigi? 208 92 44,2

8 Waktu yang baik untuk sarapan 208 75 36,1

9 Dampak buruk jika tidak sarapan 208 97 46,6

10 Memilih jajanan sehat 208 101 48,6

11 Kapan mengukur status gizi 208 12 5,8

12 Manfaat berolahraga teratur 208 115 55,3

13 Cara menjaga kesehatan mata 208 136 65,4

14 Penyakit tidak menular 208 43 20,7

15 Merokok 208 103 49,5

16 Cara mengcegah penyakit cacingan 208 137 65,9

17 Kapan sebaiknya keramas 208 98 47,1

18 Cara mencegah penularan DBD 208 78 37,5

19 Jenis imunisasi pada anak SD 208 65 31,3

20 Pengertian pubertas 208 151 72,6

21 Tanda-tanda pubertas pada laki-laki 208 63 30,3

22 Tanda-tanda pubertas pada perempuan 208 85 40,9

23 Bagian tubuh sensitif 208 129 62

24 Tindakan jika ada yang menyentuh bagian tubuh yang sensitif

208 128 61,5

25 Cara mencegah kecelakaan di jalan raya 208 104 50

*Nb = jumlah responden yang menjawab benar

Setengah dari jumlah responden mampu menjawab pertanyaan pengetahuan

buku RK (Tabel 19). Pertanyaan dengan persentase jawaban benar paling kecil

adalah pertanyaan mengenai kapan sebaiknya kita mengukur status gizi yaitu

sebanyak 5,8% jawaban benar.

3.3.4 Sikap Siswa

Sebagian besar siswa memiliki sikap yang baik terhadap buku RK sebesar 86,5%

(Tabel 20.). Artinya keberadaan buku RK diterima dengan baik oleh siswa.

Tabel 20. Sikap Siswa Terhadap Buku Rapor Kesehatanku

Sikap n %

Kurang baik 17 8,2

Cukup baik 11 5,3

Baik 180 86,5

Total 208 100,0

Berikut rincian pernyataan sikap terhadap buku RK.

Page 75: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

50

Tabel 21. Rincian Pernyataan Sikap Terhadap Buku Rapor Kesehatanku

Pernyataan Sikap

Setuju Tidak setuju

1 Buku RK sangat diperlukan dan bermanfaat 197 (94,7%) 11 (5,3%)

2 Buku RK hijau menarik untuk dibaca 193 (92,8%) 15 (7,2%)

3 Buku RK hijau sebagian besar mudah untuk dipahami

177 (85,1%) 31 (14,9%)

4 Gambar-gambar pada Buku RK hijau sebagian besar mudah dipahami

189 (90,9%) 19 (9,1%)

5 Bahasa yang ada di Buku RK hijau sebagian besar mudah dipahami

174 (83,7%) 34 (16,3%)

6 Buku RK biru harus selalu dibawa pada saat pemeriksaan kesehatan berkala di sekolah atau praktik nakes/puskesmas

192 (92,3%) 16 (7,7%)

Berdasarkan Tabel 21. dapat diketahui bahwa lebih dari 80% siswa memiliki

sikap yang positif terhadap buku RK dilihat dari segi kebermanfaatan buku, konten

buku, bahasa, dan sikap untuk selalu membawa buku saat pemeriksaan kesehatan.

Hal ini menunjukkan bahwa materi, konten, bahasa pada BUKU RK sudah baik dan

dapat dimengerti oleh siswa.

3.3.5 Perilaku Siswa

Perilaku siswa dinilai berdasarkan 19 jenis kegiatan. Sebagian besar siswa

(88,5%) sudah memiliki perilaku yang baik.

Tabel 22. Perilaku Siswa Terhadap Buku Rapor Kesehatanku

Perilaku n %

1 Kurang baik 0 0

2 Cukup baik 24 11,5

3 Baik 184 88,5

Total 208 100,0

Berikut rincian perilaku siswa terhadap buku RK. Tabel 23. menunjukkan bahwa

minat baca siswa masih sangat rendah (13,9%), namun siswa yang selalu

membawa buku RK saat pemeriksaan berkala di sekolah cukup tinggi (71,2%). Ada

dua perilaku siswa yang masih di bawah 50% yaitu makan sayur dan buah (46,6%)

serta tidak jajan sembarangan (42,3%).

Page 76: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

51

Tabel 23. Rincian Jenis Perilaku Siswa Terhadap Buku Rapor Kesehatanku

Jenis kegiatan Selalu

Kadang-kadang

Tidak Pernah

1 Membaca buku rapor kesehatanku " buku informasi kesehatan" 29 (13,9%) 164 (78,8%)

15 (7,2%)

2 Membawa Buku Rapor Kesehatanku saat pemeriksaan berkala di sekolah 148 (71,2%) 45 (21,6%) 15 (7,2%)

3 Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir

146 (70,2%) 62 (29,8%) 0

4 Menggunting kuku secara rutin 151 (72,6%) 57 (27,4%) 0

5 Menggunakan jamban untuk BAB dan BAK

173 (83,2%) 34 (16,3%) 1 (0,5%)

6 Membuang sampah pada tempatnya 124 (59,6%) 83 (39,9%) 1 (0,5%)

7 Menyikat gigi minimal 2x sehari 179 (86,1%) 28 (13,5%) 1 (0,5%)

8 Membiasakan sarapan setiap pagi 133 (63,9%) 64 (30,8%) 11 (5,3%)

9 Makan sayur dan buah 97 (46,6%) 105 (50,5%) 6 (2,9%)

10 Tidak jajan sembarangan 88 (42,3%) 114 (54,8%) 6 (2,9%)

11 Melakukan aktifitas fisik/ olahraga 139 (66,8%) 69 (33,2%) 0

12 Tidak menonton TV terlalu dekat (< 30 cm)

192 (92,3%) 15 (7,2%) 1 (0,5%)

13 Tidak mendengarkan musik terlalu keras

182 (87,5%) 25 (12,0%) 1 (0,5%)

14 Tidak merokok 203 (97,6%) 2 (1,0%) 3 (1,4%)

15 Menggunakan alas kaki 183 (88,0%) 25 (12,0%) 0

16 Mandi minimal 2x sehari 202 (97,1%) 5 (2,4%) 1 (0,5%)

17 Mendapatkan imunisasi 184 (88,5%) 24 (11,5%) 0

18 Tengok kanan kiri ketika menyeberang

180 (86,5%) 24 (11,5%) 4 (1,9%)

19 Melarang orang lain menyentuh bagian tubuh sensitif (bibir, payudara, alat kelamin)

160 (76,9%) 32 (15,4%) 16 (7,7%)

Page 77: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

52

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Input

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan khusus terkait dengan

pelaksanaan program buku RK belum ada, kebijakan yang menjadi pegangan saat

ini adalah Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak,

Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, Permenkes No. 43 tentang SPM

Kesehatan serta Peraturan Bersama 4 Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri yang

menaungi kebijakan tentang UKS.

Kementerian pendidikan maupun instansi pendidikan terkait juga belum

mengeluarkan kebijakan buku RK karena menganggap bahwa buku RK adalah

ranah kesehatan. Padahal, buku RK disebutkan dalam Peraturan Bersama 4 Menteri

tentang UKS yang salah satu di dalamnya memuat tentang pelaksanaan buku RK.

Kebijakan dan payung hukum yang belum kuat ini menjadi salah satu kendala

pelaksanaan buku RK seperti dalam hal pendanaan dan pengadaan. Namun,

meskipun kebijakan buku RK belum ada dari sekolah pilot sebagian besar

mendukung program buku RK.

SDM yang menangani buku RK bervariasi antar instansi, buku RK menjadi

program yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu oleh Direktorat

Kesehatan Keluarga terutama Seksi Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja di Dalam

Sekolah yang kemudian turun ke level dinas kesehatan provinsi dan kabupaten

dibawah seksi kesmas atau kesehatan keluarga. Program buku RK tidak akan

berjalan tanpa adanya kerjasama lintas sektor, salah satunya dengan instansi

pendidikan sebagai sasarannya. SDM yang terlibat disesuaikan dengan jenjang

sasaran, karena buku RK yang menjadi sasaran penelitian ini adalah SD maka SDM

yang terlibat adalah Kasie Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus (PKLK), sedangkan di sekolah sebagai pelaksana dipegang oleh kepala

sekolah, guru, wali kelas dan koordinator UKS.

Pendanaan buku RK yang ada sekarang masih menggunakan dana APBN

Kementerian Kesehatan, dan beberapa menggunakan BLUD dari Puskesmas.

Page 78: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

53

Pendanaan belum bisa diturunkan sampai ke level daerah karena terkait dengan

kebijakan dan payung hukum yang belum kuat dan mengikat.

4.2 Proses

Proses pengadaan masih mengandalkan buku yang diberikan/dicetak

langsung oleh Kementerian Kesehatan karena baik daerah maupun sekolah tidak

memiliki alokasi dana untuk pengadaaan buku RK. Jika ada aturan yang jelas

dengan kebijakan yang kuat misal dari Keputusan Gubernur pengadaan buku bisa

saja dilakukan mandiri oleh sekolah melalui dana BOS. Buku dari Kementerian

Kesehatan didistribusikan di DKI Jakarta baik melalui puskesmas maupun langsung

dari sekolah dengan terlebih dahulu meminta data jumlah siswa pada sekolah pilot.

Namun, jumlah buku yang diterima hanya cukup untuk jumlah saat siswa didata,

belum mengantisipasi adanya siswa baru atau pindahan, sedangkan pengadaaan

pada tahun 2017 untuk siswa kelas 1 beberapa sekolah belum mendapatkan buku

RK.

Jika dilihat dari pengisian masih banyak buku RK yang belum diisi dengan

optimal. Hal ini terkait dengan belum adanya petunjuk teknis yang jelas tentang

bagaimana pengisian buku RK. Cara pengisian pernah diajarkan hanya ketika

pelatihan terkait dengan UKS saja. Buku biru sebagai buku catatan kesehatan yang

memuat rekam jejak kesehatan siswa masih belum optimal penggunaannya, terbukti

dengan masih ada beberapa pemeriksaan yang tidak dicatat atau dicatat seperti

berat badan dan tinggi badan namun tidak dilakukan analisis status gizi siswa

sehingga manfaat pengukuran berat badan dan tinggi badan tidak tercapai. Buku

hijau yang berisi informasi kesehatan bisa dimanfaatkan sebagai bahan literasi

kesehatan bagi guru dan bahan bimbingan orangtua. Namun, pelaksanaan literasi di

sekolah belum berjalan optimal, dan bimbingan orangtua juga kurang berjalan

terbukti dengan sebagian buku disimpan di sekolah dan tidak adanya paraf dari guru

dan orangtua.

Kendala yang ditemui di antaranya jumlah petugas pemeriksaan dan

penjaringan kesehatan di Puskesmas masih terbatas, pemeriksaan kesehatan yang

dilakukan kepada siswa masih belum sesuai standar dan tidak ada tindak lanjut dari

hasil pemeriksaan, belum ada dasar yang kuat bagi Puskesmas untuk mencetak

Page 79: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

54

buku meskipun sudah ada dana BLUD, dan pengadaan dan pendanaan yang masih

bergantung dari pusat.

4.3 Output

4.3.1 Pemanfaatan Buku

Buku RK terdiri dari dua buku yaitu buku informasi kesehatan yang berwarna

hijau dan buku catatan kesehatan yang berwarna biru. Buku informasi kesehatan

berisi berbagai informasi berkaitan dengan kesehatan dan tumbuh kembang anak.

Buku informasi kesehatan digunakan sebagai sumber inspirasi dan pedoman bagi

masyarakat dalam upaya mewujudkan hidup bersih dan sehat22, sedangkan buku

catatan kesehatan berisi lembar catatan kesehatan peserta didik dari hasil

pelayanan kesehatan di sekolah, puskesmas/fasilitas kesehatan, yang diperlukan

dalam memantau tumbuh kembang dan kesehatan peserta didik untuk dilakukan

tindak lanjut jika diperlukan 16. Secara singkat kedua buku tersebut memiliki fungsi

yang berbeda yaitu buku catatatan kesehatan sebagai fungsi pencatatan, dan buku

informasi kesehatan sebagai fungsi edukasi dan komunikasi. Baik buku informasi

kesehatan maupun catatan kesehatan diberikan tidak hanya digunakan oleh tenaga

kesehatan dan guru/wali kelas saja tetapi juga digunakan oleh orangtua untuk

pemantauan kesehatan anak dan pendampingan. Jadi, buku RK seharusnya tidak

disimpan di sekolah tetapi juga diberikan kepada siswa untuk dibawa pulang agar

orangtua mengetahui dan bisa berperan dalam proses pendampingan. Namun,

fakta di lapangan menunjukkan sebagian besar responden menyimpan buku RK

baik buku informasi (60,2%) maupun buku catatan kesehatan (89,9%) di sekolah.

Dari hasil penelitian diungkap bahwa hanya 51,4% buku yang pengisiannya

>50% dan ada sekitar 6,3% buku yang hilang. Jika dilihat sebaran pengisian buku

catatan berkisar dari 3,7% - 75,93% atau bisa dikatakan tidak ada satupun buku

yang terisi lengkap. Penghitungan pengisian ini sudah mempertimbangkan program

kesehatan dan pemeriksaan yang dilakukan di setiap sekolah. Hal ini menunjukkan

bahwa fungsi pencatatan pada buku RK masih belum optimal. Buku catatan

kesehatan harus selalu dibawa dan digunakan pada saat peserta didik mendapat

pelayanan kesehatan di sekolah, penjaringan kesehatan, pemeriksaan berkala,

pemberian tablet tambah darah, obat cacing, atau pada saat pelayanan kesehatan di

Page 80: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

55

puskesmas/fasilitas kesehatan lainnya16. Pemanfaatan buku catatan juga masih

belum sesuai karena masih diterapkan hanya di lingkungan sekolah saja, sedangkan

pemeriksaan di puskesmas/fasilitas kesehatan lainnya belum tercatat dalam buku

ini. Buku kesehatan lain yang memiliki fungsi sama adalah buku KIA untuk ibu hamil,

bayi dan balita. Pengisian buku RK lebih buruk dibandingkan pengisian buku KIA di

mana buku KIA dengan pencatatan lengkap sebanyak 56% 23 dan kepatuhan ibu

hamil, bersalin dan nifas untuk membawa buku KIA sebesar 80% 24 Buku KIA lebih

dulu ada dibandingkan buku RK, pertama kali diluncurkan tahun 1993 di Salatiga,

Jawa Tengah kemudian secara bertahap dengan dukungan berbagai pihak baik

pemerintah pusat dan daerah, profesi dan lembaga donor meluas sehingga pada

tahun 2006 seluruh provinsi menggunakan buku KIA 25.

Sangat sedikit (2,9%) buku RK siswa yang diparaf oleh orangtua maupun

guru dengan lengkap, bahkan 74% siswa tidak ada paraf sama sekali. Paraf ini

merupakan bukti adanya bimbingan dari guru/wali kelas dan orangtua terhadap

materi informasi kesehatan bagi anak. Orang tua/wali memberi teladan dan

mengingatkan peserta didik untuk menerapkan perilaku bersih dan sehat serta

menandatangani kotak bimbingan. Sedangkan tenaga kesehatan/guru/wali kelas

menjelaskan isi buku kepada peserta didik dan memantau pendampingan orangtua

dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat22. Hal ini mengindikasikan

bahwa proses bimbingan tidak berjalan dengan baik, sehingga fungsi buku informasi

kesehatan sebagai sarana edukasi dan komunikasi belum tercapai. Berbeda dengan

pemanfaatan buku KIA sebagai materi penyuluhan oleh bidan cukup tinggi di

Bengkulu (66,7%)26. Hasil penelitian di Bojonegoro menyebutkan 75,56% kader

berperan dalam pelaksanaan buku KIA 24, dukungan nakes berperan 65,3% dalam

pemanfataan buku KIA sedangkan dukungan keluarga berperan 67,1%27. Belajar

dari buku KIA, untuk mendukung pelaksanaan buku RK sekolah perlu

memaksimalkan fungsi guru sebagai pelaksana melalui pembinaan guru, serta

mensosialisasikan kepada orangtua/wali tentang buku RK agar orang tua

mengetahui tugas dan tanggungjawabnya.

4.3.2 Pengetahuan Siswa

Siswa yang memiliki pengetahuan baik mengenai buku RK sangat sedikit

hanya 15,9% responden. Jika dilakukan analisis lebih lanjut, siswa yang memiliki

Page 81: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

56

paraf lengkap atau dalam artian mendapat bimbingan dengan baik cenderung

memiliki pengetahuan yang baik pula dibandingkan dengan siswa yang kurang

mendapat bimbingan (Tabel 19).

Tabel 24. Hubungan Pengisian Buku Informasi Kesehatan

dengan Pengetahuan Siswa

Buku Informasi Pengetahuan Total

Kurang baik Baik

Paraf tidak lengkap 153 (83,6%) 30 (16,4%) 183 (100%)

Paraf lengkap 4 (66,7%) 2 (33,3%) 189 (100%)

Pertanyaan dengan persentase jawaban benar paling kecil adalah pertanyaan

mengenai kapan sebaiknya kita mengukur status gizi yaitu sebanyak 5,8% jawaban

benar. Hal ini mungkin terjadi karena keinginan siswa sekolah dasar dalam

mengontrol berat badan dan tinggi badan juga masih rendah. Semakin tinggi

tingkatan sekolah, pengetahuan tentang pengukuran status gizi juga semakin baik

seiring dengan pengetahuan mengenai pubertas28. Pertanyaan mengenai pengertian

pubertas adalah pertanyaan dengan jawaban benar paling banyak yaitu 72,6%.

Namun, perlu dicermati kembali bahwa banyaknya siswa yang memahami arti

pubertas ternyata tidak diikuti dengan pemahaman siswa mengenai tanda-tanda

pubertas pada laki-laki dan perempuan. Hanya 30,3% siswa yang paham mengenai

tanda-tanda pubertas pada laki-laki dan 40,9% siswa yang paham mengenai tanda-

tanda pubertas pada perempuan, sehingga perlu pemberian informasi yang lebih

terhadap materi pubertas. Pihak sekolah juga perlu menerapkan kebijakan seperti

program literasi kesehatan setiap seminggu sekali yang dipandu oleh guru/wali kelas

dan lomba cerdas cermat kesehatan dengan materi buku RK untuk memotivasi

siswa mempelajari materi kesehatan.

4.3.3 Sikap Siswa

Sebagian besar siswa memiliki sikap yang baik terhadap buku RK sebesar

86,5% dilihat dari segi kebermanfaatan buku, konten buku, bahasa, dan sikap untuk

selalu membawa buku saat pemeriksaan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa

materi, konten, bahasa pada buku RK sudah baik dan dapat dimengerti oleh siswa.

Page 82: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

57

4.3.4 Perilaku Siswa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 88,5% siswa berperilaku baik

meskipun siswa yang berpengetahuan baik hanya 15,9%. Artinya perilaku siswa

tidak berbanding lurus dengan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan penelitian Fauzie

Rahman dkk yang menyatakan bahwa pengetahuan dan sikap tidak berhubungan

dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa SD29.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penilaian perilaku tidak dilakukan

dengan observasi langsung tetapi hanya didasarkan pada pengakuan responden

saja. Jika dilihat dari perilaku membaca, animo siswa untuk membaca buku RK

sangat rendah (13,9%). Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku kesehatan yang

baik yang ditemukan pada penelitian ini ternyata bukan hasil dari membaca buku RK

mungkin bersumber dari penyuluhan kesehatan tenaga kesehatan, puskesmas,

guru, orangtua maupun media elektronik. Oleh karena itu, perlu upaya untuk

meningkatkan minat baca siswa terhadap buku RK.

Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan mengharapkan

adanya program literasi atau gerakan membaca bersama menggunakan buku RK

sebagai bahan bacaan setidaknya sekali dalam seminggu selama 15 menit di luar

jam pelajaran 19. Namun, program literasi ini belum berjalan dengan baik. Hasil

wawancara mendalam dengan salah satu informan sekolah sampel menjelaskan

bahwa petunjuk teknis penggunaan buku RK belum ada, sehingga tidak ada acuan

yang jelas dalam pelaksanaan buku RK.

Ada dua perilaku siswa yang masih di bawah 50% yaitu makan sayur dan

buah (46,6%) serta tidak jajan sembarangan (42,3%). Data Riset Kesehatan Dasar

tahun 2013 untuk perilaku konsumsi buah dan sayur pada anak menunjukkan angka

yang lebih rendah yaitu 10,7% 6. Penelitian Susanto, Sulistyorini, and Wuri (2016)

menyatakan bahwa siswa SMP dan SMA lebih baik dalam hal memilih jajanan dan

makanan yang sehat. Sekolah perlu memberikan dukungan baik dari segi sarana,

prasarana dan program misalnya dengan menyediakan fasilitas kantin sehat,

gerakan makan sayur dan buah setiap hari tertentu atau ketika sarapan pagi

bersama.

Page 83: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil peneltian, beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebijakan dan implementasi program buku RK di DKI Jakarta adalah sebagai

berikut:

a. Belum ada kebijakan khusus yang mengatur tentang buku RK.

Kebijakan yang menjadi pegangan saat ini adalah Permenkes No. 25

tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, Permenkes No. 75 tahun

2014 tentang Puskesmas, Permenkes No. 43 tentang SPM Kesehatan

serta Peraturan Bersama 4 Menteri yang menaungi kebijakan tentang

UKS, Permenkes No.1429 tahun 2006 tentang penyelenggaraan

lingkungan sekolah sehat, dan Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta Nomor 1268 Tahun 2017 tentang Tim Pembina Usaha

Kesehatan Sekolah Tingkat Provinsi.

b. Implementasi buku RK di sekolah; 1) pelaksanaan buku RK masih

bervariasi dan pengisiannya belum optimal; 2) tenaga pelaksana

program buku RK di sekolah adalah wali kelas dan guru UKS yang

bekerjasama dengan pemegang program UKS uPuskesmas; 4) sumber

pendanaan masih dibebankan pada APBN Kementerian Kesehatan

dengan distribusi buku RK ke daerah yang masih terbatas; 5) monitoring

dan evaluasi program selama ini dilakukan bersamaan dengan

monitoring dan evaluasi progam UKS.

2. Pemanfaatan buku RK masih belum optimal, terbukti dengan masih

banyaknya buku yang hanya di simpan di sekolah sehingga pemanfaatan

buku RK sebagai bentuk bimbingan orang tua tidak berjalan. Fungsi

pencatatan buku RK belum optimal, baru 51,4% buku yang terisi >50% .

Fungsi edukasi dan komunikasi dalam buku RK tidak berjalan optimal,

terbukti hanya 2,9% buku yang memiliki paraf lengkap.

Page 84: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

59

3. Siswa yang memiliki pengetahuan baik mengenai materi buku RK sangat

sedikit, hanya 15,9%, sebagian besar siswa (86,5%) memiliki sikap yang baik

terhadap buku RK dan 88,5% siswa memiliki perilaku kesehatan yang baik,

akan tetapi perilaku kesehatan yang baik bukan bersumber dari pengetahuan

materi buku buku RK.

5.2 Saran

Beberapa saran yang bisa diberikan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan perlu membuat kebijakan dan peraturan yang mengikat terkait

buku RK baik dari Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

2. Kementerian Kesehatan perlu membuat petunjuk teknis pengisian buku RK

agar pelaksanaan program buku RK bisa seragam.

3. Menguatkan kerjasama antara sekolah sebagai pelaksana, puskesmas

sebagai tenaga kesehatan yang menjalankan program kesehatan dan

orangtua untuk mengoptimalkan pemanfaatan buku RK.

4. Diperlukan leaflet tentang peran orang tua dalam penggunaan/pemanfaatan

buku RK sebagai media sosialisasi di sekolah yang dapat diberikan saat

pembagian buku RK.

5. Sekolah melakukan upaya terobosan untuk meningkatkan pengetahuan siswa

dan memotivasi siswa mempelajari materi kesehatan seperti program literasi,

dan lomba cerdas cermat kesehatan.

6. Perlu dukungan sekolah dalam hal sarana, prasarana dan program kesehatan

untuk mendukung pelaksanaan buku RK, dan penerapan perilaku hidup

bersih dan sehat pada siswa.

Page 85: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

60

UCAPAN TERIMAKASIH

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat dan Ketua PPI yang telah

memberi kesempatan dan dukungan untuk melakukan kegiatan penelitian ini,

2. Bapak Dr.Joko Irianto, SKM.,M.Kes, dan ibu Tin Afifah, SKM.,MKM selaku

pembimbing Riset Pembinaan Kesehatan, yang telah memberikan berbagai

masukan, bimbingan, dan arahan terhadap keseluruhan proses pelaksanaan

penelitian ini, mulai dari finalisasi protokol, pengumpulan data, hingga laporan

penelitian,

3. Tim Risbinkes Buku Rapor Kesehatanku Anissa Rizkianti, SKM.,MIPH dan

Janu Arinda Dewi, A.Md.AK, yang telah membantu penelitian mulai dari

penyusunan protokol, pengumpulan data dan penyusunan laporan penelitian,

4. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang sudah

menyelenggarakan dan memberikan dukungan dana dalam pelaksaan

penelitian ini,

5. Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, atas masukan, dan

informasi terkait Buku Rapor Kesehatanku,

6. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat

dan Kepulauan Seribu, Puskesmas, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta,

Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu yang telah

memberikan ijin terhadap pelaksanaan penelitian ini, atas ijin dan membantu

terlaksananya pengumpulan data,

7. Kepala Sekolah dan guru di SDN Johar Baru 01, SDN Rawasari 01, SDN

Cempaka Putih Barat 01, SDN Kemayoran 09, SDN Harapan Pagi 01, dan MIN

17 Pulau Kelapa, yang telah memberikan ijin dan membantu pelaksanaan

pengumpulan data,

8. Tim Sekretariat Riset Pembinaan Kesehatan 2017, yang telah membantu

keseluruhan proses administrasi penelitian ini,

9. Keluarga dan para sahabat yang telah memberikan dukungan kepada peneliti

terhadap keseluruhan proses penelitian, serta

10. Segenap pihak yang telah membantu baik secara teknis maupun administratif

terhadap penelitian ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Page 86: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

61

DAFTAR PUSTAKA

1. Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945. Indonesia; 2002.

2. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Konvensi tentang Hak-Hak Anak.

In 1989.

3. Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak. 2014.

4. Palupi ES. Kesehatan Reproduksi Remaja : Nilai Penting Permasalahan Serta

Pencegahan dan Penanggulangannya [Internet]. [cited 2017 Jul 18]. Available

from: http://bio.unsoed.ac.id/sites/default/files/Kesehatan Reproduksi Remaja-

.pdf%0A

5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) 2007. Jakarta; 2008. 204 p.

6. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) 2013. Jakarta; 2013. 171 p.

7. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) 2010. Jakarta; 2010.

8. Badan Pusat Statistik. Survei Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta; 2013.

9. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Indonesia Educational Statistics In

Brief2015/2016. 2016; Available from:

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rj

a&uact=8&ved=0ahUKEwjGx8mttJfVAhVBNZQKHSsUC-

cQFgg6MAQ&url=http%3A%2F%2Fpublikasi.data.kemdikbud.go.id%2Fupload

Dir%2Fisi_AA46E7FA-90A3-46D9-BDE6-

CA6111248E94_.pdf&usg=AFQjCNGVnpHfgOCj498

10. Kementerian Kesehatan. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta; 2016. 166

p.

11. Kusumawardani N. Perilaku Berisiko Kesehatan Pada Pelajar SMP dan SMA

di Indonesia. Jakarta; 2016.

12. Kementerian Kesehatan. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun

2015-2019 [Internet]. 2015 [cited 2017 Jul 18]. Available from:

http://depkes.go.id/index.php?vw=2&id=SNR.13100003

Page 87: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

62

13. Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia

Tahun 2016-2019. 2016.

14. Direktorat Kesehatan Keluarga KK. Sosialisasi Rapor Kesehatanku Bagi

Peserta Didik SD/MI dan SMP/MTs-SMA/MA/SMK. In Jakarta; 2015.

15. Direktorat Kesehatan Keluarga KK. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku

Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta; 2015.

16. Kementerian Kesehatan. Rapor Kesehatanku Buku Catatan Kesehatan

Peserta Didik Tingkat SD/MI. Jakarta: Direktorat Kesehatan Keluarga; 2015.

17. Kementerian Kesehatan. Rapor Kesehatanku Untuk Peserta Didik Tingkat

SMP/ MTs dan SMA/MA/SMK. Jakarta; 2015.

18. Kementerian Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun

2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. 2016.

19. Diah NM. Diskusi Informal : Pelaksanaan Buku Rapor Kesehatanku. 2017.

20. Hasanbasri M. Pendekatan Sistem Dalam Perencanaan Program Daerah. Vol.

10, KMPK, UGM, Yogyakarta. 2007. p. 56–53.

21. Denti AB. Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) pada Siswa Kelas 2 di SMA PGRI Purwodadi. Karya Tulis

Ilmiah. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada; 2014.

22. Kementerian Kesehatan. Buku Rapor Kesehatanku : Buku Informasi

Kesehatan Peserta Didik Tingkat SD/MI. Jakarta: Direktorat Kesehatan

Keluarga; 2015.

23. Sistiarani C, Gamelia E, Umiyarni D, Sari P, Kesehatan J, Fakultas M, et al.

Fungsi Pemanfaatan Buku KIA terhadap Pengetahuan Kesehatan Ibu dan

Anak pada Ibu Function of Utilization Maternal Child Health Book to Maternal

Knowledge. J Kesehat Masy Nas [Internet]. 2014;8(8):353–8. Available from:

https://media.neliti.com/media/publications/39859-ID-fungsi-pemanfaatan-

buku-kia-terhadap-pengetahuan-kesehatan-ibu-dan-anak-pada-ibu.pdf

24. Widagdo L, Husodo BT. Pemanfaatan Buku KIA Oleh Kader Posyandu: Studi

Pada Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungadem Kabupaten

Bojonegoro. Makara Kesehat. 2009;13(1):39–47.

25. Kementerian Kesehatan. Petunjuk teknis penggunaan Buku Kesehatan Ibu

dan Anak. Jakarta: Direktorat Kesehatan Keluarga; 2015.

Page 88: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

63

26. Nur Elly, Kristiani SW. Pemanfaatan Buku KIA Sebagai Materi Penyuluhan

dalam Pelayaan Antenatal Oleh Bidan Puskesmas di Kota Bengkulu. J Manaj

Pelayanan Kesehat. 2003;6(3):155–62.

27. Farida N. Determinan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Oleh

Ibu Hamil di Puskesmas Wanakerta Kabupaten Karawang Tahun 2015.

Southeast Asian J Midwifery. 2016;2(1, Oktober 2016):33–41.

28. Susanto T, Sulistyorini L, Wuri E. School health promotion : A cross-sectional

study on Clean and Healthy Living Program Behavior ( CHLB ) among Islamic

Boarding Schools in Indonesia. Int J Nurs Sci [Internet]. 2016;3(3):291–8.

Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.ijnss.2016.08.007

29. Fauzie Rahman, Nur Laily, Anggun Wulandari FY and DR. Relationship

Between Knowledge and Attitude of Students with Implementation Clean and

Healthy Life Behavior (PHBS) Orde of Schools. Int J Adv Res.

2015;5(4):1205–9.

Page 89: LAPORAN PENELITIAN RISBINKES GAMBARAN PELAKSANAAN …. Laporan-20… · Buku Rapor Kesehatanku di DKI Jakarta Tahun 2017” ini telah selesai disusun. Laporan hasil penelitian ini

64

LAMPIRAN KUESIONER