Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

download Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

of 63

Transcript of Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    1/63

    PERAN PERMAINAN TRADISIONAL YANG BERMUATAN

    EDUKATIF DALAM MENYUMBANG PEMBENTUKAN

    KARAKTER DAN IDENTITAS

    BANGSA

    PERAN PERMAINAN TRADISIONAL YANG BERMUATANEDUKATIF DALAMMENYUMBANG PEMBENTUKAN

    KARAKTER DAN IDENTITAS BANGSA

    ABSTR

    AK

    (Kajian

    Teoritik

    )

    Ketahanan nasional suatu bangsa tidaklah semata-mata berorientasi

    pada kemampuan bangsa itu mempertahankan negaranya secara fisik,

    namun dilihat juga dari penilaian bagaimana kemampuan bangsa itu

    mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai budaya aslinya. Nilai-nilai

    budaya itu perlu dipelihara dan dikembangkan untuk memperkuat identitas

    bangsa. Bangsa Indonesia dianugerahi kawasan geografis ribuan

    pulau yang memiliki beraneka suku

    bangsa yang menggambarkan kekayaan budayanya. Manusia

    adalah mahluk yang tidak saja dikondisikan oleh alam sebagai mahluk

    alam, tetapi juga berfungsi sebagai mahluk kebudayaan. ebagai mahluk

    kebudayaan, manusia dapat memberdayakan potensi diri untuk

    mengoptimalkan aspek-aspek rasio, emosi, sosial, bahasa, intuitif, etika,

    ekologi dan spiritual, sehingga mampu membentuk norma dan tatanan

    kehidupan yang didasari nilai-nilai budaya luhur, baik untukdiimplementasikan secara indi!idu maupun untuk kehidupan masyarakat.

    alah satu aspek kebudayaan yang merupakan salah satu perwujudan

    dari potensi yang dimiliki manusia adalah permainan. "ermainan adalah

    kegiatan spontan, tanpa beban yang dilakukan

    manusia dengan atau tanpa alat permainan untuk mendapatkan

    kegembiraan. #kti!itas bermain

    bersifat esensial bagi kesehatan mental anak-anak, karena melalui panca indera

    dan pengalaman sensorimotornya, anak-anak mendapat kesempatan untuk

    mengembangkan berbagai macam

    keterampilan dan kecakapan yang akan diperlukan mereka dalam

    mengoptimalkan aspek-aspekperkembangan kognitif, motorik,

    emosi, bahasa, dan sosial.

    $ari sekian banyak permainan terdapat jenis permainan yang bersifat

    edukatif yang mengandung unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Media

    pembelajaran edukatif yang bersifat

    alamiah, justru telah hadir ribuan tahun yang lalu, yang berangkat dari akar

    tradisi dan alam secara sinergis yang dinamakan perainan tra!i"iona#$

    "ermainan tradisional anak merupakan salah satu

    bentuk folklore berupa permainan yang beredar secara lisan di antara anggota

    tradisi budaya tertentu, berbentuk tradisional, terdapat aturan main yang

    mengandung nilai-nilai luhur, dilakukan melalui interaksi dan diwariskan

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    2/63

    secara turun-temurun dari generasi ke generasi. %leh karena termasukfolklore,

    maka sifat atau ciri dari permainan tradisional anak sudah berusia tua, tidak

    diketahui lagi asal-usulnya, siapa penciptanya dan dari mana asalnya, dan

    adalakanya mengalami perubahan nama atau bentuk meskipun dasarnya sama.

    $alam permainan tradisional yang segala sesuatunya bersifat alamiah, dimanatidak ada setting yang dipersiapkan, anak menjadi lebih banyak mendapat

    kesempatan mengeksplorasi berbagai media yang tersedia alami sebagai dasar

    berpikir kreatif. Keanekaragaman jenis permainan tradisional yang

    menggunakan bahan alami &bambu, kertas, kayu, tanah, batang tanaman,daun-daunan, jerami, batu, dll', mampu

    memberikan rangsangan sensorimotor yang kaya, baik dari tekstur, ukuran

    berat dan bentuknya yang beragam. (ain halnya dengan alat-alat permainan

    sekarang yang ditawarkan industri pabrik mainan, yang tidak mendorong anak

    menjadi seorang kreator tetapi lebih menggiring anak menjadi operator, yang

    memanfaatkan kehadiran teknologi canggih seperti komputer, internet atau play

    stations, yang membuat banyak anak minim melakukan kontak dengan dunialuar. edangkan dalam permainan tradisional, anak lebih banyak dirangsang

    bermain dengan cara berinteraksi dengan orang lain di dalam kelompok. $i

    dalam interaksi kelompok terjadi proses sosialisasi yang mengajarkan

    pendidikan nilai-nilai luhur nenek moyang melalui aturan main, yang

    merupakan jembatan untuk berinteraksi dengan dunia yang lebih luas di

    kemudian hari. $engan demikian, tidak dapat ditolak lagi bahwa permainan

    tradisional ini perlu dikembalikan fungsinya, sebagai salah

    satu sumbangan bagi pembentukan karakter dan identitas manusia

    Indonesia yang unggul dan tanggap terhadap perubahan tuntutan )aman tanpa

    tercabut dari identitas akar budayanya.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    3/63

    BAB I

    PENDA%ULUAN

    A$ LATAR BELAKANG

    Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan

    perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spritual anak sekolah

    dasar. $engan bermain anak dapat mengenal lingkungan, berinteraksi, serta

    mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik. "ada dasarnya anak-anak

    gemar bermain, bergerak, bernyanyi dan menari, baik dilakukan sendiri

    maupun berkelompok. Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang

    terjadi secara alamiah.

    #nak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan

    memperoleh kesenangan, kanikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi,

    dan moti!asi bersosialisasi. Bermain memiliki fungsi yang sangat luas,

    seperti untuk anak, untuk guru, orang tua dan fungsi lainnya.bagi anak.

    $engan bermain dapat mengembangkan fisik, motorik, sosial, emosi,

    kognitif, daya cipta &kreati!itas', bahasa, perilaku, ketajaman pengindraan,

    melepaskan ketegangan, dan terapi bagi fisik, mental ataupun gangguan

    perkembangan lainnya.

    *ungsi bermain bagi guru dan orangtua adalah agar guru dan orangtua

    dapat memahami karakter anak, jalan pikiran anak, dapat inter!ensi,

    kolaborasi dan berkomunikasi dengan ank. *ungsi lainnya adalah

    rekreasi, penyaluran energi,persiapan untuk hidup dan mekanisme integrasi

    &penyatuan' dengan alam sekitar Menurut N#+ &National Association

    for The Education of Young Children,1997), bermain merupakan alat

    utama belajar anak. $emikian juga pemerintah Indonesia telahmencanangkan prinsip, Bermain sambil belajar atau belajar seraya

    bermain/. Bermain yang sesuai dengan tujuan di atas adalah bermain

    yang memiliki ciri-ciri seperti 0 menimbulkan kesenangan, spontanitas,

    moti!asi dari anak sendiri, dan aturan ditentukan oleh anak sendiri.

    "ermasalahannya hingga saat ini, di sekolah-sekolah terutama di

    sekolah dasar, kegiatan bermain masih dianggap kurang penting, sehingga

    belum ada program yang terencana dan terstruktur. "embelajaran terpadu

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    4/63

    &tematik' yang menggabungkanbeberapa bidang studi di kelas rendah belum

    memasukkan unsur-unsur permainan, paling-paling kegiatan bermain

    disisipkan dalam pelajaran olah raga &pendidikan jasmani'. "endidikan

    jasmani &"enjas' merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

    keseluruhan dan sangat strategis digunakan untuk mendorongperkembangan

    kemampuan motorik, kemampuan fisik, penalaran dan penghayatan nilai

    &mental, emosional, spiritual, dan sosial' serta pembiasaan hidup sehat.

    "enjas sebagai bidang studi berorientasi pada kebutuhan

    gerak siswa juga dapat diintegrasikan dengan bidang studi lain seperti

    matematika, I"#, bahasa, I" dan agama. 1alau demikian pada

    kenyataannya kondisi pembelajaran "enjas di sekolah- sekolah sampai saat

    ini belum efektif meskipun telah dilakukan berbagai upayapembenahan pada

    kurikulum dan melalui jalur pendidikan dan pelatihan guru &atya,2334'.

    $i samping hal-hal di atas para guru "enjas juga sulit memperoleh

    buku rujukan yang refresentatif dan akomodatif juga kurangnya pemahaman

    masyarakat terhadap kontribusi pendidikan jasmani sebagai salah satu alat

    dalam mewujudkan terbentuknya manusia seutuhnya &sehat fisik, emosi,

    kecerdasan serta sosial'. $emikian pula halnya dengan kegiatan bermain

    dan permainan di sekolah utamanya di sekolah dasar, pemahaman orang

    tua dan masyarakat masih kurang. Bermain dianggapnya main-main,

    membuang waktu dan memerlukan biaya, padahal banyak alat permainan

    yang dapat dipergunakan anak adalah alat permainan dari lingkungan

    anak itu sendiri, dari alam dan permainan yang sengaja di buat guru,

    orang tua atau perusahaan yang dirancang untuk pendidikan anak. #lat

    permainan yang terakhir itu disebut alat permainan edukatif. 5empatbermain pun sangat fleksibel,tempat bermain anak di sekolah dapat

    dilakukan di kelas dan di luar kelas, yang penting lingkungannya aman dan

    kondusif, pembelajarannya terencana dan terstruktur dan tersedianya alat-

    alat permainan yang memadai. Bentuk-bentuk permainan seperti0 permainan

    eksplorasi &penjelajahan',permainan energik, permainan kemahiran &skillfull

    play' dapat dilakukan diluar kelas. "ermainan yang lain, seperti permainan

    sosial dan pu))le dapat dilakukan di dalam kelas.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    5/63

    BAB II

    PEMBA%ASAN

    A$ Berain !an Anak

    ebelum kita membahas lebih jauh tentang bermain dan anak ini, kita

    akan menelaah dan membedakan istilah-istilah yang akan muncul dalam

    pembahasan ini seperti bermain &play), mainan &toys', dan permainan

    &games'. Beberapa ahli mendefinisikan makna bermain sebagai pengalaman

    langsung yang efektif dilakukan anak dengan atau tanpa alat, &%lson, Bruner,

    6einich et al, 7884'. Bermain merupakan kegiatan spontan, tanpa beban, dan

    tanpa aturan yang mengikat. Ketika bermain anak bereksplorasi, menemukan

    sendiri hal yang sangat membanggakannya.

    6al ini menjadi sarana yang sangat baik bagi anak untuk

    mengembangkan diri, baik perkembangan emosi, sosial, fisik maupun

    intelektualnya. &$ockett, 7884'. Menurut "iaget dan milanky &7849',

    ketika bermain, anak akan berinteraksi secara fisik dengan

    lingkungan mereka dan mengaktifkan semua panca inderanya. Melalui

    indera ini, anak belajar berbagai hal. edangkan yang dimaksud mainan

    &toys' adalah semua alat permainan yang digunakan oleh anak untuk

    memenuhi naluri bermainnya. #lat permainan atau mainan berfungsi untuk

    mengenal lingkungan dan membimbing anak untuk mengenali kekuatan

    maupun kelemahan dirinya. 5erdapat juga alat bermain untuk tujuan

    pendidikan, yang biasa disebut #"+ &alat permainan edukatif'. Biasanya alat-

    alat ini bersifat multiguna sekalipun masing-masing memiliki kekhususan

    dalam mengembangkan aspek perkembangan anak.

    #lat-bermain ini dirancang khusus sehingga memiliki nilai dannuansa pembentukan konsep pola pikir anak dan bermanfaat membantu

    tumbuh kembang potensi anak secara optimal. ementara permainan atau

    yang lebih populer disebut games, adalah situasi bermain yang terkait

    dengan beberapa aturan atau tujuan tertentu. #da rule of games yang

    disepakati bersama dan ditentukan dari luar untuk melakukan kegiatan

    dalam tindakan yang bertujuan. &Bettelheim, dalam 6urlock, 78:9'.

    Mayke . 5edjasaputra &2337', mengelompokan permainan ini dalam

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    6/63

    kelompok kegiatan bermain aktif, dimana kegiatan ini memberikan

    kesenangan dan kepuasan pada anak melalui akti!itas yang

    mereka lakukan sendiri. Kegiatan ini banyak melibatkan aktifitas tubuh atau

    gerak-gerakan tubuh.

    ejalan berkembangannya )aman, terdapat jenis-jenis mainan dengan

    alat bantu alat-alat elektronik seperti komputer, ideo games atau play

    station dan mesin-mesin simulator. $alam kamus bahasa Inggris +chols

    &788:' kata ideo game berasal dari kata ideo dangame! edangkan ideo

    adalah penampilan gambar &!isual' dengan bantuan alat elektronik. Menurut

    Mifflin &233;' "ideo game adalah permainan yang dimainkan melawan

    komputer. Menurut Mayke dalam bukunya #ermain, mainan dan

    permainan$, sebenarnya yang dipicu alat permainan elektronik adalah

    kemampuan anak yang bereaksi dengan cepat dan dengan latihan yang terus-

    menerus &drilling' anak menjadi tangkas, tetapi belum tentu anak dapat

    belajar dari kesalahan yang dibuatnya.

    B$ Perainan Tra!i"iona#

    "ermainan tradisional anak-anak adalah salah satu genre atau bentuk

    folklore yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan diantara

    anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun

    serta banyak mempunyai !ariasi. %leh karena termasukfolklore, maka sifat

    atau ciri dari permainan tradisional anak sudah tua usianya, tidak

    diketahui asal-usulnya, siapa penciptanya dan dari mana asalnya. Biasanya

    disebarkan dari mulut ke mulut dan kadang-kadang mengalami perubahan

    nama atau bentuk meskipun dasarnya sama.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    7/63

    secara turun temurun dari orang tua atau nenek moyang. "ermainan

    tradisional adalah segala perbuatan baik mempergunakan alat atau tidak,

    yang diwariskan turun temurun dari nenek moyang, sebagai sarana hiburan

    atau untuk menyenangkan hati. "ermainan tradisional adalah salah satu

    wujud atau bentuk kebudayaan. Menurut #ndreas +ppink, kebudayaan

    mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, Ilmu pengetahuan serta

    keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, yang juga

    memuat segala pernyataan intelektual dan seni yang menjadi ciri khas

    suatu masyarakat. ementara definisi budaya sendiri berasal dari akar

    kata %uddhaya, yang diambil dari bahasa ansekerta, yang berdasarkan

    kata %ud yang kita kenal pula sebagai kata budi dalam bahasa Indonesia.

    1ujud atau bentuk kebudayaan sebagai pendukung nilai

    hidup>kehidupan itu paling sedikit ada tiga macam, yaitu0 &a' ebagai

    suatu kompleks dari ide-ide, pemikiran- pemikiran, gagasan, nilai-nilai,

    norma-norma, peraturan-peraturan dan sebagainya yang semua itu

    mencerminkan alam pikiran yang memancarkan nilai-nilai yang diyakini oleh

    masyarakat pendukungnya? &b' ebagai suatu kompleks akti!itas>perilaku

    manusia dalam masyarakat yang sudah berpola, yang semua itu menunjukkan

    adanya suatu nilai yang dipegangnya? &c' Benda-benda hasil karya manusia

    dari suatu masyarakat yang bersangkutan.

    "ermainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga golongan&

    permainan untuk bermain &rekreatif', permainan untuk bertanding

    &kompetitif' dan permainan yang bersifat eduktif. "ermainan tradisional yang

    bersifat rekreatif pada umumnya dilakukan untuk mengisi waktu senggang.

    "ermainan tradisional yang bersifat kompetitif, memiliki ciri-ciri 0terorganisir, bersifat kompetitif, dimainkan oleh paling sedikit 2 orang,

    mempunyai kriteria yang menentukan siapa yang menang dan yang kalah,

    serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya.

    edangkan permainan tradisional yang bersifat edukatif, terdapat unsur-unsur

    pendidikan di dalamnya. Melalui permainan seperti ini anak- anak

    diperkenalkan dengan berbagai macam keterampilan dan kecakapan yang

    nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    8/63

    anggota masyarakat. Inilah salah satu bentuk pendidikan yang bersifat non-

    formal di dalam masyarakat. "ermainan- permainan jenis ini menjadi alat

    sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai

    anggota kelompok sosialnya.

    "eran "ermainan 5radisional

    "ermainan 5radisional yang ada di berbagai belahan nusantara ini

    dapat menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak, seperti 0

    #spek motorik Melatih daya tahan, daya lentur,

    sensorimotorik, motorik kasar,

    motorik halus.

    #spek kognitif Mengembangkan maginasi,

    kreati!itas, problem sol!ing, strategi,

    antisipatif, pemahaman kontekstual.

    #spek emosi Katarsis emosional, mengasah empati,

    pengendalian diri

    #spek bahasa "emahaman konsep-konsep nilai

    #spek sosial Menjalin relasi, kerjasama, melatih

    kematangan sosial dengan teman

    sebaya dan meletakkan pondasi

    untuk melatih keterampilan sosialisasi

    berlatih peran dengan orang yang lebih

    dewasa>masyarakat.

    #spek spiritual Menyadari keterhubungan

    dengan sesuatu yang bersifat

    #gung &transcendental'#spek ekologis Memahami pemanfaatan elemen-

    elemen alam sekitar secara

    bijaksana

    #spek nilai-nilai>moral Menghayati nilai-nilai moral

    yang diwariskan dari generasi

    terdahulu kepada generasi

    selanjutnya

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    9/63

    Per"pekti' E!kati' !a#a Perainan Tra!i"iona#menyentuh, dimana anak-anak memperoleh

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    10/63

    kesempatan untuk bersentuhan langsung dengan dunia alamiahnya.

    ontohnya, sebelum mempelajari ilmu pengetahuan alam, pertama-tama

    anak-anak harus berkenalanD dulu dengan objek- objek seperti air, tanah,

    api, hujan, aneka tanaman dan batu-batuan. ejalan dengan yang

    diungkapkan filsuf pendidikan lain yaitu

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    11/63

    e&periential learning akan ada keterlibatan indi!idu &personal inolement',

    dimulai dari diri sendiri &self+initiated', die!aluasi sendiri &ealuated %y

    learner', dan pengaruh-pengaruhnya diserap oleh pelajar &perasie effects

    on learner'.

    $ * Pen!i!ikan Ni#ai& Mora#& !an Karakter Da#a Perainan Tra!i"iona# Ni#aiNilai adalah suatu pengertian yang mengandung sifat baik

    atau buruk untuk memberikan penghargaan terhadap barang atau benda.

    Manusia meyakini sesuatu bernilai, karena ia merasa memerlukannya atau

    menghargainya. $engan akal dan budinya manusia menilai dunia dan

    alam sekitarnya untuk memperoleh kepuasan diri baik dalam arti

    memperoleh apa yang diperlukannya, apa yang menguntungkannya, atau

    apa yang menimbulkan kepuasan batinnya. &

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    12/63

    tidak egois, baik hati, ramah, adil, dan murah hati &(inda, 788=029-28'.

    Nilai-nilai itu semua telah diajarkan

    pada anak-anak di sekolah dasar sebab nilai-nilai tersebut menjadi pokok-

    pokok bahasan dalam "endidikan "ancasila dan Kewarganegaraan.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    13/63

    membuat keputusan yang bersifat mementingkan diri sendiri terhadap apa

    yang saya/ perbuat terhadap orang lain. #kan tetapi, saya bergabung

    dengan mereka melalui suatu keterhubungan pandangan hidup yang

    sama, yang biasanya juga terkait dengan nilai-nilai

    spiritual.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    14/63

    Menurut Isabel lark &7887', penanaman dalam relasi

    keterhubungan ini mencakup 0 Felasi dengan orang yang penting

    bagi kita sendiri

    Felasi terhadap nenek moyang? terhadap yang datang setelah

    kita? terhadap sukubangsa kita.

    Felasi terhadap seluruh ras manusia

    Felasi terhadap spesies non-manusia

    Felasi terhadap lingkungan alam sekitar

    Felasi terhadap hal yang #gung- terhadap 5uhan. 5ermasuk dalam

    hal ini bagaimana cara kita memahami relasi ini secara sungguh-

    sungguh yang didasari suatu pemahaman keterhubungan. $engan

    demikian, keterhubungan yang baik dapat membantu keterbukaan

    terhadap kesempurnaan relasi dengan seluruh bagian lain di dunia

    luar kita. "erasaan cinta dan keterbukaan membawa terhadap

    perasaan bertanggungjawab sebagaimana kita mengambil tanggung

    jawab terhadap sesuatu yang dekat dengan kita, misalnya cinta kita

    terhadap anak. $alam skala yang lebih luas, hal ini bisa diartikan

    sebagai rasa terhadap keadilan.

    Mora#Moral berasal dari kata bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan.

    Kata mores ini mempunyai sinonim? mos, moris, manner mores atau

    manners, morals. $alam bahasa Indonesia kata moral berarti akhlak atau

    kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati

    nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Kata

    moral ini dalam bahasa unani sama dengan ethos yang menjadi etika.

    ecara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik-buruk, yang diterima

    umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. "ada

    hakikatnya moral menunjuk pada ukuran-ukuran yang telah diterima oleh

    sesuatu komunitas, sementara etika umumnya lebih dikaitkan dengan

    prinsip- prinsip yang dikembangkan di pelbagai wacana etika, atau dalam

    aturan-aturan yang diberlakukan bagi suatu profesi. #khir-akhir ini istilah

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    15/63

    etika mulai digunakan secara bergantian dengan filsafat moral sebab dalam

    banyak hal filsafat moral juga mengkaji secara cermat prinsip-prinsip etika

    &6aricahyono,788=0227-222'.

    KarakterKarakter adalah kualitas moral yang akan mengarahkan cara

    seseorang yang mengambil keputusan dan bertingkah laku. $alam hal ini,

    karakter mengacu pada perbuatan yang rele!an dengan nilai-nilai moral

    &1ynne H 1alberg, 789;'.

    ejalan dengan itu, menurut 5homas (ickona &l887' character

    %uilding adalah suatu usaha proaktif yang dilakukan secara sungguh-

    sungguh untuk mengembangkan karakter

    yang baik sesuai yang diharapkan. haracter %uilding dapat dijelaskan

    secara lebih sederhana sebagai upaya untuk mengajarkan pada anak mana

    yang baik dan buruk, yang di dalamnya terdapat standar moral objektif

    terhadap eksisnya suatu nilai baik dan buruk, yang

    melebihi standar pilihan indi!idu seperti 0 respect, responsi%ility, honesty,

    and fairness, yang seharusanya kita ajarkan secara langsung kepada

    generasi muda.

    (ebih lanjut, menurut 5homas (ickona &7882' terdapat sepuluh tanda

    perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa yaitu 0

    7. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja

    2. Ketidakjujuran yang membudaya

    G. emakin tingginya rasa tidak hormat kepada orangtua, guru dan figur

    pimpinan;. "engaruhpeer+group terhadap tindakan kekerasan

    =. Meningkatnya kecurigaan dan kebencian

    4. "enggunaan bahasa yang memburuk

    :. "enurunan etos kerja

    9. Menurunnya rasa tanggung jawab indi!idu dan warga negara

    8. emakin tingginya perilaku merusak diri dan lingkungan

    73. emakin kaburnya pedoman moral

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    16/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    Pro"e" pe+entkan Ni#ai& Mora# !an Karakter

    Bull &7848079' menyatakan ada empat tahap perkembangan nilai yang

    dilalui seseorang 0

    7. 5ahap anatomi yaitu tahap nilai baru merupakan potensi yang siap

    dikembangkan.

    2. 5ahap heteronomi yaitu tahap nilai berpotensial yang dikembangkan

    melalui aturan dan pendisiplinan.

    G. 5ahap sosionomi yaitu tahap nilai berkembang di tengah-tengah

    teman sebaya dan

    masyarakatnya.

    ;. 5ahap otonomi yaitu tahap nilai mengisi dan mengendalikan kata

    hati dan kemauan bebasnya tanpa tekanan lingkungannya.

    Berdasarkan prespektif sistem model perilaku 6uitt &7884', makapembentukan nilai, moral dan karakter pada indi!idu dapat digambarkan

    sebagai berikut 0

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    17/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    s y s te m s mod e l o f

    h u ma n be ha ! io r

    &6uitt, 7884'.

    Berdasarkan prespektif sistem model perilaku 6uitt &7884', kita

    perlu memahami bahwa perkembangan karakter indi!idu meliputi ;

    komponen yaitu kognitif, afektif, kemauan olition) dan perilaku

    %ehaior)! Komponen kognitif meliputi pengetahuan mengenai yang

    baik dan buruk dengan dasar rasional yang akan memproses secara kreatif

    sebagai bahan keputusan moral. elanjutnya, pengetahuan yang sudahtersimpan itu akan mempengaruhi nilai apa yang akan tertanam pada

    komponen afektif, untuk menghasilkan /udgment moral>etika. Kedua

    komponen ini selanjutnya akan mempengaruhi komponen kemauan

    olition) berupa komitmen untuk memunculkan perilaku baik dan buruk.

    $asar

    komitmen ini didasari pengetahuan untuk mengetahui nilai apa yang

    dipelajari berdasarkan pengetahuan yang telah tersimpan sebelumnya.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    18/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    #rtinya, kedua komponen ini mempengaruhi kemauan untuk melakukan

    komitmen? tujuan? rencana? dan kekuatan untuk mencapainya. elanjutnya,

    ketiga komponen ini mempengaruhi komponen terakhir, yaitu perilaku yang

    oert muncul ke permukaan. "erilaku oert ini memiliki dua aspek,

    personal irtues dansocial irtues! ang termasuk personal irtues adalah

    keberanian, disiplin diri sedangkan yang termasuk social

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    19/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    irtues adalah sopan santun, dapat dipercaya, memiliki perasaan iba pada

    orang lain. "ada saat indi!idu berhasil mereflesikan pengetahuan, nilai,

    kemauan komitmennya ke dalam perilaku aktualnya, maka hal tersebut akan

    semakin menambah dasar pengetahuannya, memperkuat kemampuannya di

    dalam menganalisa nilai serta dampak nilai yang mereka yakini.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    20/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    B

    U

    D

    A

    Y

    A

    -

    Lo ka#

    ! anN

    a

    "

    i

    o

    n

    a

    #

    -

    1orld

    iew

    - Nilai

    C

    Nilai>Mo

    ral

    -

    #

    c

    u

    a

    n ikap dan

    "erilaku

    - 5radisi

    - tereotype

    P

    E

    R

    M

    A I

    N

    A

    N

    T

    R

    A

    D I

    S I

    O

    N

    A

    L

    - #lat 0

    media alami

    - #turan

    permainan >

    0ule

    o

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    21/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    f

    t

    h

    e

    1

    a

    m

    e

    s

    A L A M

    - Material>unsur-

    unsur alam

    - *enomena alam

    yang unpredicta%le

    - Musim di alam

    - Kondisi geografis

    di sekitarnya

    P

    r

    o

    "

    e

    "

    -

    #

    s

    p

    e

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    22/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    k

    M

    o

    t

    o

    r

    i

    k

    -

    #

    s

    p

    e

    k

    B

    a

    h

    a

    s

    a

    -

    #

    s

    p

    e

    k

    o

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    23/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    s

    i

    a

    l

    -

    #

    s

    p

    e

    k

    K

    o

    g

    n

    i

    t

    i

    f

    -

    #

    s

    p

    e

    k

    +

    m

    o

    s

    i

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    24/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    -

    #

    s

    p

    e

    k

    p

    ir

    i

    t

    u

    a

    l

    -

    #

    s

    p

    e

    k

    +

    k

    o

    l

    o

    g

    i

    s

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    25/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    -

    #

    s

    p

    e

    k

    M

    o

    r

    a

    l

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    26/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    $iharapkan

    Menjadi iri

    Khas>Identitas

    yang

    Membentuk

    Karakter Bangsa

    Karakter "ositif

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    27/63

    *$ %a"i# Ana#i"a Teoriti"

    *$. Meperkena#kan Ni#ai/ni#ai B!a0a pa!a Anak/anak

    Memperkenalkan nilai-nilai budaya pada anak-anak dapat melalui

    banyak cara, yang penting menyenangkan dan dinikmati mereka.

    Memang metode terbaik untuk mengajarkan nilai kepada anak-anak

    adalah contoh atau teladan. Keteladanan yang dimaksud adalah

    keteladanan dari semua unsur yaitu orang tua, pendidik>guru, para

    pemimpin, dan masyarakat. $i samping keteladanan sebagai guru yang

    utama, pengajaran nilai di sekolah perlu juga menggunakan metode

    pembelajaran yang menyentuh emosi dan keterlibatan para siswa seperti

    metode cerita, permainan, simulasi, dan imajinasi. $engan metode

    seperti itu, para siswa akan mudah menangkap konsep nilai yang

    terkandung di dalamnya. 6al ini bisa dilakukan melalui membaca buku

    cerita, mendongeng, teater, drama, musik, pantun, peribahasa sampai

    permainan tradisional. Kesemuanya itu bisa diangkat dari beraneka

    lingkungan khasanah budaya di Indonesia, khususnya yang

    mengunggulkan nilai-nilai moral.

    *$ Men,n!an, Ke+a#i Perainan Tra!i"iona#

    Mendengar kata permainan tradisional dalam era modern yang

    serba diwarnai teknologi, seperti mengundang kenangan masa kanak-

    kanak kita. "ikiran kita akan langsung membayangkan berbagai jenis

    permainan anak-anak yang dulu pernah kita mainkan. #da petak umpet,yoyo, gasing, engklek dan masih banyak lagi. $ewasa ini kita sangat

    jarang menemui anak-anak memainkan berbagai permainan tradisional.

    Mungkin kita hanya akan menemukan anak-anak yang memainkannya

    di daerah pedesaan, atau di pinggiran kota. #nak-anak di kota

    cenderung lebih memilih memainkan permainan modern yang serba

    elektronik, dan bahkan sama sekali tidak mengenal permainan

    tradisional, apalagi memainkannya.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    28/63

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    29/63

    nilai yang sangat bermanfaat sebagai sarana pendidikan dan

    menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak.

    "ermainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga

    golongan& perainan ntk

    +erain (rekreati')& perainan ntk +ertan!in, (kopetiti') !an

    perainan 0an, +er"i'at e!kti'$ Perainan tra!i"iona# 0an,

    +er"i'at rekreati' pada umumnya dilakukan untuk mengisi waktu

    senggang. "ersoalan menang kalah bukan hal utama. ang terpenting

    ialah dengan melakukan permainan itu tercapai kegembiraan bersama

    untuk mengisi waktu

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    30/63

    senggang, bukan untuk menjatuhkan dan menyerang lawan sebagai target.

    $engan demikian, diharapkan diperoleh kesegaran baik secara jasmaniah,

    maupun rohaniah. Perainan tra!i"iona# 0an, +er"i'at kopetiti'& memiliki

    ciri-ciri 0 terorganisir, bersifat kompetitif, dimainkan oleh paling sedikit 2

    orang, mempunyai kriteria yang menentukan siapa yang menang dan yang

    kalah, serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya.

    Jntuk mencapai kemenangan, biasanya disertai dengan imbalan-imbalan

    tertentu bagi pemenangnya, maka pihak-pihak yang bertanding sudah

    seharusnya berusaha keras untuk memcapai kemenangan. Jntuk itu maka

    diperlukan ketangkasan, kecepatan, kepandaian bersiasat, ketajaman pikiran

    dan sebagainya. "ermainan untuk bertanding ini terdiri dari G kelompok, yaitu 0

    &7' permainan strategi &game of strategy', seperti permainan bebentengan,

    perang-perangan, gala asin &2' permainan yang lebih mengutamakan

    kemampuan fisik &game of physical skill', seperti permainan siki doka, hae

    %ikase, dan permainan %akiak &G' permainan yang bersifat untung-untungan

    &game of chance', seperti adu gambar, hahayaman, mnoma fatu. edangkan

    perainan tra!i"iona# 0an, +er"i'at e!kati'& terdapat unsur-unsur

    pendidikan di dalamnya. Melalui permainan seperti ini anak- anak

    diperkenalkan dengan berbagai macam keterampilan dan kecakapan yang

    nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota

    masyarakat. Inilah salah satu bentuk pendidikan yang bersifat non-formal di

    dalam masyarakat. "ermainan- permainan jenis ini

    menjadi alat sosialisasi untuk anak-anak agar

    mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok

    sosialnya.1alaupun permainan-permainan ini dibeda-bedakan dalam G kategori,

    namun tidak berarti sifat yang ada pada satu macam permainan tidak

    terdapat dalam permainan jenis

    lainnya. #da percampuran-percampuran diantara unsur-unsur permainan

    tersebut. ang

    mendasar, semua jenis permainan ini kental dengan nilai-nilai kerjasama?

    kebersamaan?

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    31/63

    kedisiplinan? kejujuran? yang merupakan nilai-nilai pandangan hidup

    .orld+ie.) dari berbagai suku bangsa di Indonesia, yang mendasari

    filosofi terbentuknya permainan tradisional ini.

    $ari data-data yang berhasil dihimpun dari "usat "enelitian ejarah dan

    Budaya, $eparteman "endidikan dan Kebudayaan, di tiap daerah &wilayah

    propinsi H kabupaten',

    terdapat 23 hingga G3 jenis permainan tradisional yang berhasil terdata. ang

    menarik, ada beberapa permainan tradisional yang sama, namun berbeda dalam

    naapermainan &karena

    dinamai dengan bahasa daerah masing-masing'. Namun ada juga beberapa

    permainan tradisional yang hanya muncul diwilayah tertentu. esuai kondisi

    alam &letak geografis, dan sumber bahan>media yang dijadikan alat permainan,

    misalnya permainan anak-anak di aerah pegunungan akan berbeda dengan

    anak-anak yang tinggal di daerah tepi pantai' yang ada di wilayah tersebut.

    eperti permainan La#a1oar &Maluku' misalnya, permainan ini hanya

    dimainkan oleh anak-anak yang tinggal di daerah pantai. Karena mereka

    menggunakan media pantai dan bagian pohon kelapa sebagai alat permainan

    mereka. Berbeda dengan permainan Kekriken ceh' yang hanya dimainkan

    ketika musim turun mencangkul sawah datang. #nak-anak menggunakan media

    sawah dan (umpur sawah sebagai alat-alat permainan mereka.

    pinang, ranting-ranting pohon,

    batok kelapa, rumput-rumputan, batu, pecahan genteng, gumpalan tanah, tanah

    liat, getah karet, kertas, aneka biji, akar tanaman, rotan dan lain-lain, yang

    relatif mudah didaur ulang oleh alam. ementara itu, permainan modern,

    meski beberapa diantaranya merupakan mainan yang sama dengan mainan

    tradisional &gasing, yoyo dll', namun mainan-mainan modern pada

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    32/63

    umumnya dibuat oleh pabrik mainan. #nak-anak yang ingin

    memainkannya cukup mudah membelinya di toko. Bahan yang digunakan pun

    sudah beralih pada bahan-bahan plastik, akrilik, logam dan lain sebagainya,

    yang sulit didaur oleh alam. %leh karenanya, ketika mainan-mainan ini rusak,

    maka benda-benda ini akan menjadi sampah yang merusak tanah dan meracuni

    alam.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    33/63

    $i sisi lain, bagaimana anak memainkan permainan pun berbeda.

    ebagian besar permainan tradisional dimainkan dalam kelompok,

    melibatkan lebih dari satu orang, dan bersifat kompetitif. elain

    mengandalkan ketangkasan fisik dan kelihaian mengatur strategi,

    permainan-permainan tradisional ini menuntut kerjasama, kekompakan dan

    sportifitas dari para pemainnya.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    34/63

    proses meniru perilaku tokoh &pencuri, teroris, pembunuh bayaran, berbagai

    peran antagonis lainnya' dalam ideo game, jika dilakukan sering akan

    terekam ke alam bawah sadar sehingga berpotensi memunculkan respon

    perilaku agresi yang sebenarnya pada saat pelaku tertekan.

    *$* Per"pekti' E!kati' !a#a Perainan Tra!i"iona#

    "ada masa kanak-kanak, kita belajar menyerap pengetahuan dengan

    mengerahkan seluruh indera, seperti layaknya sebuah mangkuk

    bermulut lebar yang siap menerima apapun yang diletakkan di

    dalamnya. Begitu banyak hal yang menantang anak untuk belajar secara

    simultan dalam satu waktu yang bersamaan. Kita lupa bagaimana caranya

    memanusiawikan kembali dan menyadari bahwa +e#ajar bukan lagi

    suatu proses kognitif yang terpisah, melainkan sesuatu yang melibatkan

    eksplorasi seluruh tubuh, pikiran, sistem emosi dan jiwa secara utuh

    sebagai satu kesatuan yang saling bersinergi. Media pembelajaran yang

    alamiah tersebut, justru telah hadir ribuan tahun yang lalu, yang diangkat

    dari sinergisitas antara tradisi dan alam. Implementasi dari

    permainan tradisional merefleksikan hasil karya cipta manusia yang

    membawa unsur budaya, yang secara nyata tidak pernah terlepas dari

    interaksinya dengan alam sebagai makrokosmos yang sangat mereka

    hormati. #lam selalu menjadi inspirasi yang tak pernah kering, yang

    selalu menantang akal dan kreatifitas anak untuk memiliki kemampuan

    sebagai kreator.

    Menurut (und &2332', 2utdoor education, didefinisikan sebagai suatu

    metode e&periential learning yang menggunakan seluruh indera, metode inimemperoleh tempat khusus yang utama tetapi tidak eksklusif, untuk

    menyingkap seluruh lingkungan yang alami. ang menjadi penekanan

    dalam outdoor education, adalah bagaiman hubungan antara manusia

    dengan sumber-sumber alam yang ada. imon "riest &7894' menyatakan

    bahwa relasi>hubungan itu tidak terbatas pada manusia dengan sumber-

    sumber alamnya, tetapi juga pada apa yang disebut lingkungan sosial. Ia

    juga menekankan bahwa outdoor education merupakan suatu metode

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    35/63

    learning %y doing(. uatu situasi belajar dimana pesertanya akan

    memperoleh pengalaman lebih untuk mengembangkan keterampilan diri

    dan keterampilan sosial.

    *ilsuf pendidikan

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    36/63

    meraba>menyentuh, dimana anak-anak memperoleh kesempatan untuk

    bersentuhan dengan dunia alamiahnya. ebelum mempelajari ilmu

    pengetahuan alam, pertama-tama anak-anak harus berkenalanD dengan

    obyek-obyek seperti air, tanah, api, hujan, aneka tanaman dan batu-batuan.

    ejalan dengan yang diungkapkan filsuf pendidikan lain yaitu

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    37/63

    kelompok yang mempersyaratkan adanya interaksi alamiah untuk

    melakukan proses belajar dengan orang lain. Melalui permainan

    tradisional banyak pengalaman langsung yang diperoleh anak.

    "engalaman-pengalaman ini yang tanpa disadari membentuk berbagai aspek

    perkembangan pada diri anak-anak yang memainkannya, terutama

    mengajarkan nilai-nilai positif.

    *$2 Men,apa

    ni#ai per#

    !iajarkan3

    $alam beberapa kajian dinyatakan bahwa negara atau suatu bangsa

    akan runtuh karena pejabat dan sebagian rakyatnya berperilaku tidak

    bermoral. Mereka tidak memiliki pegangan dalam kehidupan bernegara dan

    berbangsa. %leh karena itu, nilai diajarkan agar generasi sekarang dan yang

    akan datang mampu berperilaku sesuai dengan moral yang diharapkan.

    Moralitas dan perilaku yang didasarkan pada nilai yang dimiliki sebuah

    generasi akan dapat mengembangkan kemandirian, kebebasan, dan percaya

    diri dari generasi tersebut. Menurut 5homas (ickona &7882' terdapat

    sepuluh tanda perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu

    bangsa yaitu 0

    Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja

    Ketidakjujuran yang membudaya

    emakin tingginya rasa tidak hormat kepada orangtua, guru dan figurpimpinan

    "engaruhpeer+group terhadap

    tindakan kekerasan

    Meningkatnya kecurigaan dan

    kebencian "enggunaan bahasa

    yang memburuk

    "enurunan etos kerja

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    38/63

    Menurunnya rasa tanggung jawab indi!idu

    dan warga negara emakin tingginya

    perilaku merusak diri dan lingkungan

    emakin kaburnya pedoman moral

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    39/63

    bisa dianggap enteng. 5erdapat 7G: sekolah bermasalah dan ditemukan =3

    simpul yang menjadi ajang tawuran.

    %leh karena itu, adalah tugas generasi tua mewariskan nilai kepada

    generasi muda dan generasi muda untuk mempelajari nilai yang

    diwariskan generasi terdahulu yang berfungsi

    sebagai jembatan generasi yang menghubungkan masa kini, masa lalu

    dan masa depan, serta hubungan-hubungan sebab-akibatnya. Fefleksi

    kita adalah sudahkah generasi terdahulu menyampaikan dan generasi

    muda sekarang mengetahui secara mendalam

    tentang mengapa mengajar

    dan belajar nilai

    *$4 Pen!i!ikan Ni#ai& Mora#& !an Karakter Da#a Perainan Tra!i"iona#

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    40/63

    menuntut setiap orang memahami lingkungan yang didatanginya

    dan menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut

    uku $ayak di Kalimatan 0 Ngelakin 'e/au Te( aang sa ang te

    aang liray$! Jngkapan ini bermakna perlu saling membimbing

    agar berusaha berprestasi untuk menjadi unggul di antara sesama.

    uku unda di

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    41/63

    a

    n

    g

    .

    uku-suku bangsa di Menado 0 5itou Timou Tumou Tou$!

    Jngkapan ini bermakna saling menyokong demi saling

    menadaikan.

    uku bangsa #mbon di Maluku 0 andongge mari %eta,

    endong ose ua! 'a.a mena :aulala$! Jngkapan ini bermakna

    saudara marilah pelukmu jua. Maju terus pantang mundur. #da juga

    8ela andong$, yang bermakna ikatan persaudaraan baik

    berdasarkan marga, suku, maupun wilayah territorial tertentu untuk

    saling menolong.

    uku-suku bangsa di Maluku Jtara 0 4arimoi Ngonefututui$!

    Jngkapan ini bermakna

    B

    ers

    atu

    Ki

    ta

    5e

    gu

    h/.

    5etapi yang menarik perhatian ternyata nilai-nilai budaya yang ditanamkan

    dari contoh suku- suku yang bertikai seperti meletusnya kerusuhan antaretnik di di lima wilayah, yakni 0

    ambas &Kalimantan Barat', ampit &Kalimantan 5engah', "oso &ulawesi

    5engah', #mbon

    &Maluku', dan 5ernate &Maluku Jtara', ternyata semuanya menanamkan

    nilai-nilai

    yang sama seperti yang disebutkan di atas. alah satu contoh tradisi 8ela

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    42/63

    andong

    di

    #mbon,

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    43/63

    Maluku, yang memiliki nilai cinta persaudaraan dan perdamaian. &sumber 0

    $irektorat

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    44/63

    anak kebanggaan akan identitas etniknya. Karena apabila

    seseorang tidak dapat

    menghargai identitas dirinya sendiri, bagaimana ia bisa menghargai

    identitas orang lain.

    2. 5ahap heteronomi yaitu tahap nilai berpotensial yang dikembangkan

    melalui aturan dan pendisiplinan. "ada tahap ini, nilai-nilai budaya

    sudah dikenalkan melalui aturan-

    permainan dimana anak diarahkan untuk mematuhi aturan permainan

    jika ingin terlibat di dalamnya.

    G. 5ahap sosionomi yaitu tahap nilai berkembang di tengah-tengah

    teman sebaya dan masyarakatnya. "ada tahap ini, proses nilai-nilai

    budaya sudah dilakukan melalui aturan

    permainan dimana anak sudah dapat berbagi aturan dengan teman

    sebaya sebagai role model yang mengikuti permainan yang sama.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    45/63

    ng

    rasa

    beriku

    t ini0

    Kejujuran, strategi pembelajaran yang dikembangkan dapat

    melalui permainan sebab akibat, perjanjian untuk berbuat jujur, dan

    penghargaan atas kejujuran. 5enggang rasa, strategi

    pembelajaran yang dikembangkan

    dapat melalui penghayatan si menang untuk tidak

    mengejek si kalah. Karena sewaktu-waktu mereka bisa berganti

    posisi dimana si kalah bisa jadi pemenang, demikian juga

    sebaliknya. "enghargaan terhadap alam, strategi pembelajaran

    yang dikembangkan berupa permainan untuk memperhatikan

    sesuatu &pemandangan'.

    Konsep diri, strategi pembelajaran yang dikembangkan

    memperhatikan bentuk muka dan tubuh

    Mengasah empati, strategi pembelajaran yang dikembangkan

    adalah permainan memperhatikan kebutuhan orang lain.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    46/63

    ;. 5ahap otonomi yaitu tahap nilai mengisi dan mengendalikan kata hati

    dan kemauan bebasnya tanpa tekanan lingkungannya. "ada tahap ini,

    seiring dengan proses yang berlangsung berkesinambungan dan menetap,

    maka nilai-nilai moral dalam permainan tradisional akan terinternalisasi

    sehingga indi!idu sudah terbiasa mengendalikan diri tanpa tertekan oleh

    aturan otoritas, tetapi kemampuan mengendalikan diri lebih disebabkan

    karena anak mampu mematuhi aturan berdasarkan pengalaman

    menyenangkan saat bermain yang telah terekam dalam memori di alam

    bawah sadarnya.

    elanjutnya untuk pe+entkan karakter yang mengacu pada prespektif

    sistem model perilaku 6uitt &7884', kita perlu memahami bahwa perkembangan

    karakter indi!idu meliputi ; komponen yaitu kognitif, afektif, kemauan

    olition) dan perilaku %ehaior)! $alam kaitan ini, nilai masih merupakan

    orientasi atau disposisi yang berada pada komponen kognitif dan afektif, tetapi

    belum selalu akan diwujudkan dalam bentuk kemauan atau perilaku. edangkan

    karakter sudah meliputi tindakan atau aplikasi dari knowledge, yang sudah

    meliputi semua komponen kognitif, afektif, kemauan olition) dan perilaku

    %ehaior)! Berdasarkan prespektif ini, nilai-nilai pada tahap anatomi,

    heteronomy serta sosionomi merupakan pondasi dari terbentuknya karakter.

    Komponen kognitif meliputi pengetahuan mengenai yang baik dan buruk

    dengan dasar rasional yang akan memproses secara kreatif sebagai bahan

    keputusan moral. elanjutnya, pengetahuan yang sudah tersimpan itu akan

    mempengaruhi nilai apa yang akan tertanam pada komponen afektif, untuk

    menghasilkan /udgment moral>etika. Kedua komponen ini selanjutnya akanmempengaruhi komponen kemauan olition) berupa komitmen untuk

    memunculkan perilaku baik dan buruk. $asar komitmen ini didasari

    pengetahuan untuk mengetahui nilai apa yang dipelajari berdasarkan

    pengetahuan yang telah tersimpan sebelumnya. #rtinya, kedua komponen ini

    mempengaruhi kemauan untuk melakukan komitmen? tujuan? rencana? dan

    kekuatan untuk mencapainya. elanjutnya, ketiga komponen

    ini mempengaruhi komponen terakhir, yaitu perilaku yang oert muncul ke

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    47/63

    permukaan yang sejalan dengan tahap otonomi di atas. "erilaku oert ini

    memiliki dua aspek, personal irtues dan social irtues! ang termasuk

    personal irtues adalah keberanian, disiplin diri sedangkan yang termasuk

    social irtues adalah sopan santun, dapat dipercaya, memiliki perasaan iba

    pada orang lain. "ada saat indi!idu berhasil

    mereflesikan pengetahuan, nilai, kemauan komitmennya ke dalam perilaku

    aktualnya, maka hal tersebut akan semakin menambah dasar pengetahuannya,

    memperkuat kemampuannya di dalam menganalisa nilai serta dampak nilai

    yang mereka yakini.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    48/63

    orang bertindak sebagai pohon pisang dan 9-73 orang berfungsi sebagai

    buah pisangnya. "ermainan ini menceritakan tentang seorang pencuri yang

    berhasil ditangkap oleh pemiliki pisang dengan bantuan seorang dukun,

    lengkap dengan pemberian ganjaran terhadap pencuri tersebut. $alam

    permainan ini,

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    49/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    hampir semua aspek perkembangan pada anak terstimulasi. ecara fisik,

    kemampuan motorik anak terlatih ketika anak-anak yang berperan sebagai

    pisang dicuri oleh si pencuri. "encuri harus menarik pisang-pisang &anak-anak'

    itu dari pangkal pohonnya dan disimpan di tempat persembunyiannya.

    Kemudian ketika memperoleh ganjaran, si pencuri harus memikul hasil

    curiannya ke suatu tempat &berjarak kurang lebih 2= m'. Ia akan berusaha

    keras, jatuh bangun menggendong setiap anak yang berperan sebagai pisang.

    ecara kognitif, si pencuri harus membuat strategi lihai gar gerak-geriknya

    tidak diketahui pemilik pisang. $emikian pula dengan dukun yang berusaha

    menyusun strategi untuk menjebak dan menangkap pencuri pro%lem soling)!

    #nak-anak juga belajar untuk menghargai milik orang lain dan mengasah

    empati tentang bagaimana kecewanya sang pemilik pisang ketika pisang-pisang

    yang telah ditanam dan dipeliharanya dicuri orang. 5indakan pemilik pisang

    meminta bantuan dukun dan kesediaan dukun membantu menunjukkan

    keterikatan sosial mereka yang didasari nilai gotong royong. Mereka

    berusaha saling menolong untuk menyelesaikan suatu masalah. imbol dukun

    dalam permainan ini sebenarnya juga menggambarkan adanya kepercayaan

    mereka terhadap unsur magis H kekuatan gaib &transendental', dimana hal ini

    menstimulasi untuk menyadari aspek spiritual dalam kehidupan. "enggunaan

    unsur alam sebagai bagian dari permainan ini membuat mereka lebih

    menghormati dan lebih bijak ketika memanfaatkan alam sekitar. Mereka

    mengetahui proses apa yang terjadi pada pohon pisang, hingga berbuah.

    Nilai utama yang dapat digali dalam permainan ini adalah nilai-nilai moralnya.

    #nak akan memahami sanksi seperti apa yang akan diterima oleh seorang

    pencuri. *igur raja adalah figur pimpinan sebagai pengambil keputusan yangharus bertindak adil dan memberikan hukuman yang setimpal dengan apa yang

    dilakukan pencuri. Ketika permainan berakhir dan akan diulangi,

    merekapun melakukan musyawarah untuk menentukan pergantian peran.

    "ermainan tradisional &meski tidak selalu dilakukan di luar ruangan' yang

    sangat dekat dengan unsur-unsur alam, baik dalam hal tempat bermain maupun

    alat-alat permainan yang digunakan, berperan penting dalam mendekatkan

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    50/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    manusia dengan dunia alamiahnya dan mendatangkan pengertian yang lebih

    dalam tentang tempat yang mereka jadikan tempat tinggal ini sebagai

    pengetahuan ekologi yang bukan hanya sebagai ilmu pengetahuan, tetapi juga

    sebagai jiwa dari kehidupan. $engan demikian, kedekatan dan keterlibatan

    dengan alam ini mampu menumbuhkan nilai-nilai positif dalam berinteraksi

    dengan alam itu sendiri. Bisa dikatakan seluruh permainan tradisional yang

    ada ini menggunakan unsur-unsur alam sebagai media>alat permainan

    mereka. Mereka menggunakan berbagai daun-daunan kering, ranting, batang

    pisang sebagai alat-alat bermain peran, menggunakan sarang laba-laba sebagai

    pengganti benang, menggunakan bunga kelapa sebagai pelampung, jerami

    sebagai alat musik, batu-batuan sebagai benteng dan masih banyak lagi unsur

    alami yang mereka gunakan dalam permainan. Bahan yang mereka gunakan

    pun pada umumnya adalah bagian tanaman yang sudah mengering atau

    gugur secara alami, sehingga anak-anak ini sama sekali tidak merusak alam.

    Melalui ajaran-ajaran yang diperoleh dari orang tua mereka &turun temurun',

    mereka mampu mengolah limbah alam ini menjadi sesuatu yang baru dan

    bermanfaat, bahkan mungkin membantu perkembangbiakannya. Beberapa

    permainan tradisional menggunakan semacam nyanyian atau kidung atau syair-

    syair yang berisi pesan- pesan moral berupa doa untuk pelestarian alam dan

    penghormatan masyarakat setempat pada penguasa alam. "ada permainan

    ki"/ki"en ceh' misalnya, sebelum anak-anak masuk ke sungai untuk

    membantu membersihkan tali air dan membenamkan kepalanya kedalam air

    untuk bertahan menahan nafasnya, mereka akan melantunkan syair 0

    Bismillah, hai raje jin, 0an, artin0a 7

    Bi"i##a-& -a# raja jin&kutoh asal-usulmu Ak

    ta- a"a# "#&

    Nabi khaidir pongjerohku Na+i k-ai!ir

    ka8an akra+k

    Pongjegis kite kherine Mari kita +erka8an !an

    jan,an ,an,, ak

    $engan cara ini mereka melindungi diri dari hal-hal yang tidak

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    51/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    diinginkan dan menghormati adanya alam lain.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    52/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    Beberapa kalangan, apakah pendidik atau orang tua sebenarnya

    sudah menyadari dampak negatif yang dimunculkan berbagai permainan

    modern ini. ebagian pasrah saja mengikuti perkembangan dan

    tuntutan anak, sebagian mulai melengkapi pengalaman bermain anak

    dengan aktifitas outdoor yang lebih alami dan sebagian lainnya mulai

    melirik dan menggali kembali &bernostalgia' permainan-permainan

    tradisional yang pernah mereka mainkan ketika kecil dulu. Beberapa

    sekolah bahkan mulai mengaktifkan kembali berbagai permainan

    tradisional atau permainan rakyat menjadi bagian dalam kurikulum

    mereka. "ara menyedia wahana bermain anak pun mulai menyediakan

    sarana permainan-permainan yang bersifat alami dan berbau tradisional

    bahkan dijadikan ajang kompetisi yang menarik, seperti lomba bakiak,

    lomba gasing, egrang dan beberapa permainan beregu lainnya. 5anpa

    disadari banyak orang yang merasa kehilangan dan merindukan

    permainan-permainan ini. Meski masih terbatas, beberapa pemerhati

    budaya mulai menggali kembali salah satu warisan nenek moyang

    kita ini dalam berbagai kajian artikel dan wacana. Beberapa pengusaha

    mulai menawarkan aktifitas-aktifitas outdoor yang bersifat kembali

    kealam dan muatan lokal sebagai upaya mengembalikan fungsi

    bermain bagi perkembangan anak-anak. "eluang masih digunakannya

    peralatan permainan tradisional tidak tertutup sama sekali, karena pada

    dasarnya kebudayaan itu bagaikan spiral. Ia berjalan dan terus berjalan,

    seolah-olah akan meninggalkan yang lama. "ada suatu saat nanti ia akan

    kembali meskipun tidak sama persis. Findu pada masa lalu akan selalu

    ada, yang kesemuanya itu menyiratkan adanya keterhubungan kita

    dengan relasi terhadap nenek moyang? terhadap yang datang setelah

    kita? terhadap suku bangsa kita sendiri? serta terhadap bangsa kita

    sendiri dalam memantapkan nilai-nilai budaya sebagai collectie

    identity untuk memberi ciri sebagai identitas bangsa. 6al ini

    merupakan tantangan sekaligus ujian untuk memelihara nilai-nilai

    budaya Indonesia dalam mengatasi perubahan )aman.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    53/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    *$ PENUTUP

    $alam era modernisasi, kurangnya penguasaan teknologi berakibat pada

    ketertinggalan yang pada gilirannya dapat mengakibatkan ketertinggalan.

    ituasi ini membuat orang modern tidak mempunyai pilihan kecuali harus

    berupaya menguasai teknologi. alah satu konsekuensi dari kemjuan teknologi

    ialah makin juga menimbulkan perubahan dalam berbagai pola perilaku, tidak

    terkecuali kemjuan teknologi juga merambah pola perilaku dalam dunia

    bermain anak. ontohnya, pertemuan tatap muka face to face) yang dilakukan

    secara berhadapan dengan teman sebaya dan lingkungannya, kini dapat

    tergantikan dalam jarak jauh melalui rekayasa isual, melalui teknologi

    komputer.

    Betapapun majunya suatu teknologi, manfaatnya harus dapat dikaji

    untuk tetap menjaga martabat kemanusiaan agar tidak terjadi dehumanisasi

    dan despiritualisasi karena menggeser nilai- nilai manusiawi yang hakiki.

    "endidikan sebagai ikhtisar manusiawi selalu mengacu pada nilai-nilai budaya

    dimana nilai-nilai budaya tidaklah harus ditafsirkan statis. 5etapi kita harus

    sanggup memilah antara nilai-nilai mana yang sebenarnya tetap menjadi ciri

    atau identitas bangsa dan mana yang bisa mengakibatkan kemerosotan nilai.

    "ada kenyataannya, kita tidak mungkin hanya mengandalkan

    pihak sekolah untuk mengembangkan upayapendidikan dan kebudayaan dalam menanamkan nilai, moral dan karakter pada

    anak. $i samping pendidikan dapat diselenggarakan melalui pelembagaan,

    masih terbuka lahan garapan yang dapat mewarnai pelestarian dan

    pengembangan kebudayaan. $alam kenyataannya, kurangnya perhatian

    generasi muda pada nilai-nilai budaya bangsa, terkait dengan masih sedikit

    sekali bahan bacaan atau metode praktis untuk mengenalkan nilai-nilai budaya

    pada anak. alah satu bentuk metode praktis untuk mengenalkan nilai-nilai

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    54/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    budaya adalah melalui permainan. $alam konteks pengenalan budaya, maka

    dapat ditawarkan permainan tradisional yang di dalamnya mengandung

    pesan-pesan moral yang didasari kearifan lokal local .isdom) yang

    menyiratkan .orld ie. dari suku bangsa masing-masing. "esan-pesan moral

    ini diterjemahkan ke dalam aturan permainan untuk membedakan mana

    perilaku baik-buruk, serta berperan untuk melatih

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    55/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    anak mematuhi aturan.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    56/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    percontohan ini akan dilakukan di ;;; wilayah di Indonesia. alah satu

    wahana di dalamnya terdapat bengkel permainan tradisional untuk

    tetap dilestarikan.

    2. Melihat kenyataan semakin terbatasnya lahan di perkotaan, ada baiknya

    sesekali mengajak anak bermain di alam sekitar sambil

    memperkenalkan kembali permainan tradisional untuk

    menstimulasi perkembangan anak melalui media

    alamiah yang beragam.

    G. "erlunya menyeimbangkan pilihan permainan yang berbasis teknologi

    untuk selektif dalam memilih isi yang tidak mengandung kekerasan

    dan pornografi. $i samping menyeleksi

    permainan yang bersifat edukatif dalam

    permainan tradisional.

    ;. "erlunya mengenalkan sejak dini pada anak mengenai nilai-nilai budaya

    yang mengandung pesan-pesan moral yang didasari kearifan lokal

    local .isdom) yang menyiratkan .orld ie. dari suku bangsa

    masing-masing. "engenalan keanekaragaman tersebut, agar sedini

    mungkin anak-anak akan mengenal adanya perbedaan, dimana

    perbedaan itu dapat dijadikan ajang saling mengenal, bekerja sama,

    bahkan untuk menyayangi dengan mengembangkan intellectual

    empathy! $i lain pihak,

    ditumbuhkan pada anak-anak kebanggaan akan

    identitas etniknya dan kebanggaan terhadap etnik lain sebagai bagian

    bersama dari bangsa Indonesia, yang pada gilirannya akan menjadi

    perekat sebagai identitas bangsa Indonesia.=. "enanaman nilai-nilai moral untuk membentuk karakter tidak bisa

    berlangsung begitu saja tanpa proses yang terus-menerus secara

    konsisten. %leh karena itu, pesan-pesan moral di

    dalam permainan tradisional hanyalah sebagai salah satu sumbangan

    pengenalan nilai-nilai

    budaya sebagai lahan garapan di luar lingkungan rumah dan sekolah.

    Karena itu, perlunya penanaman nilai-nilai kearifan lokal local

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    57/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    .isdom) dari setiap suku bangsa di Indonesia melalui media

    permainan tradisional untuk dimasukkan ke dalam bagian kurikulum

    nasional.

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    58/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    P"taka A9an

    Bambang, Mulyono. l88G. 3onflik dan 4odal 3edamaian 5osial

    6alam 3onsepsi 3alangan

    4asyarakat di Tanah

    Air

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    59/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    s

    s

    .

    6assan, *uad. 2337. etakan ketiga. 5tudium enerale! > ch ir o n . ! a ldos t a . e d u > w hu itt> s t ude n t >scansp a p . h tm l, diakses

    tgl 28 Maret 2334

    6uitt, 1. &233G'. > ch ir o n . ! a ldos t a . e d u > w hu itt> b r il s t a r> ! a lues r e po r t.h tm l,

    diakses tgl 28 Maret 2334

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    60/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    and Bacon.

    (ickona, 5. &7887'. 6oes character education make a difference alt

    (ake ity0 Jtah tate %ffice of +ducation.

    Fetrie!ed $ecember 7884,

    from

    h tt p 0 >> ww w .usoe .k 72 . u t.u s > cu r r >cha r Le d >r eso u r ce >d iff.h tm l,

    diakses tgl G3 Maret 2334

    (inda, N.+yre, Fichard. 788=. Teaching Your Children "alues.

    New ork0 imon sand

    h

    u

    s

    t

    e

    r

    Miller, "., H Kim, K. &7899'. 6uman nature and the de!elopment of

    character0 5he clash of descripti!e and normati!e elements in

    >&2', 7GG-;;.

    Nucci, (. &7898a'. hallenging con!entional wisdom about morality0

    5he domain approach to !alues education. In (. Nucci &+d.',

    4oral deelopment and character education= A

    dialogue &79G-23G'.

    Berkley, #0Mcutchan.

    Fachman, Maman. 7888. "alues Education 4odels for Enhancing

    ood Citi?enship in

    Community Ciic Education Action 0esearch at Elementary

    5chool in Central aa. Makalah pada onference on i!ic

    +ducation &I+$'. Bandung0 I+$ Bandung.

    Faths, (ouis +., 6armin, Merrill., imon, idney B.789=. "alues and

    http://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.htmlhttp://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.htmlhttp://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.htmlhttp://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.htmlhttp://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.htmlhttp://www.usoe.k12.ut.us/curr/char_ed/resource/diff.html
  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    61/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    Teaching. %hio0 harles

    +

    M

    e

    r

    r

    i

    l

    l

    "

    u

    b

    l

    i

    s

    h

    i

    n

    g

    o

    "iaget,

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    62/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    caring and effectie education= An administratie guide to

    creating heterogeneous schools. Baltimore, M$0 "aul 6.

    Brookes "ublishing o.

    Fetrie!ed $ecember

    7884, from

    h tt p 0 >> ww w .E uasa r . ua lbe r t a . c a > dd c > inc l>so lo m o n . h tm, diakses tgl

    2: Maret 2334

    1atson, M., olomon, $., Battistich, ., chaps, +., H olomon,

  • 5/28/2018 Laporan Penelitian Peran Permainan Tradisional Revisi Final

    63/63

    Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

    dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa

    1ynne, +. &7898'. 5ransmitting traditional !alues in contemporary schools. In

    (. Nucci,4oral deelopment and character education= A dialogue &pp.

    78-G4'. Berkeley, #0 Mcutchan.

    1ynne, +., H Fyan, K. &788:'. 0eclaiming our schools= A hand%ook on

    teaching character, academics, and discipline &2nd ed.'. New ork0

    Merrill.

    1ynne, +., H 1alberg, 6. &+ds.'. &789;'. 6eeloping character=

    Transmitting kno.ledge.

    "osen, I(0 #F(.

    1ynne, +., H 1alberg, 6. &789='. 5he complementary goals of character

    de!elopment and academic e@cellence. Educational 'eadership, @&;',

    7=-79.