LAPORAN PENELITIAN
-
Upload
apry-githu-adja -
Category
Documents
-
view
32 -
download
2
description
Transcript of LAPORAN PENELITIAN
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN DALAM PENGENALAN
BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN MEMANCING
IKAN PADA ANAK KELOMPOK B2 DI PAUD
NEGERI PEMBINA METRO PUSAT
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat
Kenaikan Pangkat dari Golongan III / c ke III / d
Oleh
SRIMULYATI, S.Pd.AUD
NIP. 197000417 199802 2 001
PAUD NEGERI PEMBINA METRO PUSAT
2015
PENGESAHAN
Judul Penelitian Tindakan Kelas :
Upaya Meningkatkan Kecerdasan Dalam Pengenalan Berhitung Melalui
Kegiatan Bermain Memancing Ikan Pada Anak Kelompok B2 di PAUD
Negeri Pembina Metro Pusat Tahun Pelajaran 2015 / 2016.
Identitas Penilik
Nama : SIRMULYATI, S.Pd.AUD
NIP : 19700417 19802 2 001
Pangkat / Gol : Pengatur / III c
Unit Kerja : PAUD Negeri Pembina Metro Pusat
Alamat : Jl. Wolter Monginsidi 21 C Yosomulyo \
Metro Pusat
Kabupaten / Kota : Metro
Propinsi : Lampung
Lama Penelitian : 1 Sampai dengan 15 September 2015
Sumber Dana : Swadana
Metro, 20 September 2015Teman Sejawat Penulis,
YURIANA, S.Pd.AUD SRIMULYATI, S.Pd.AUDNIP. NIP. 19700417 1998022001
Mengetahui / Mengesahkan Kepala PAUD Pembina Metro Pusat
ELMA ZAINANI, S.PdNIP.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK ...............................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................
BA I PENDAHULUAN ....................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................
1.1.1 Identifikasi Masalah .................................................
1.1.2 Analisis Masalah ......................................................
1.1.3 Alternatif dan Pemecahan Masalah...........................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................
1.3 Tujuan Peneltiian ..................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................
1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................
1.4.2 Manfaat Praktis .........................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................
II.1 Upaya Meningkatkan Kecerdasan Pengenalan Berhitung....
II.1.1 Pengertian Upaya mengikatkan .................................
II.1.2 Pengertian Kecerdasan ...............................................
II.1.3 Pengenalan Berhitung Pada Anak Usia Dini .............
II.1.4 Pengertian Bermain ...................................................
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Jenis Penelitian ..................................................................
III.2 Setting Penelitian ...............................................................
III.3 Prosedur Penelitian ............................................................
III.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................
III.5 Analisis Data......................................................................
III.6 Indikator Keberhasilan .......................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASN ..................................................
IV.1 Deskripsi Setting Penelitian ...............................................
IV.1.1 Sejarah Berdirinya TK Negeri Pembina Metro Pusat.
IV.1.2 Tujuan TK Negeri Pembina Metro Pusat....................
IV.1.3 Data Guru dan Siswa TK N Pembina Metro Pusat.....
IV.2 Hasil Penelitian ..................................................................
IV.3 Pembahasan ........................................................................
BAB V KESIMPULAN
V.1 Kesimpulan .........................................................................
V.2 Saran ....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Telah Diseminarkan dari Kepala Sekolah ..............
2. Berita Acara Seminar Laporan Hasil Penelitian .................................
3. Rencana Pembelajaran ........................................................................
4. Foto Kegiatan ......................................................................................
ABSTRAK
UPAYA PENIGKATAN KECERDASAN PENGENALAN BERHITUNG MELALUI KEGIATAN BERMAIN MEMANCING
Oleh
SRIMULYATI, S.Pd.AUD
Kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak, tidak semua, cenderung berbeda-beda, begitu pula dengan kecerdasan kognitif setiap anak dalam pengenalan berhitung berbeda-beda. Masalah yang ditemui penulis yaitu pada umumnya anak TK belum bisa membilang dengan benar, mengenal angka dan berhitung. Guru TK mempunyai peran dan kesempatan yang besar untuk merangsang kemampuan melalui berhitung dalam suasana yang menyenangkan.
Penulisan penelitian ini bertujuan untuk membahas cara metode, serta media yang dalam pengenalan berhitung serta cara melatih berhitung yang tepat di Taman Kanak – Kanak.
Metode bermain adalah cara yang paling tepat untuk melatih berhitung bagi anak usia taman kanak kanank, karena dapat memberikan pemahan terhadap anak dengan hal-hal yang disukai anak. Dengan adanya pengenalan berhitung melalui bermain memancing ikan, menambah minat anak dan rasa Keingintahuan anak yang tinggi.
Guru hendaknya dalam mengenalkan berhitung pada anak usia TK, hendaknya disampaikan dalam kegiatan bermain dan suasana yang menarik dan menyenangkan. Selain itu guna hendaknya menggunakan media yang jelas dan kongkret, penyimpaian yang dilakukan suara jelas serta di lakukan berulang-ulang dapat meningkatkan kecerdasan anak dalam pengenalan berhitung.
Kata Kunci : Pengenalan hitung, bermain memancing ikan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
anugerah kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas ini, semata -
mata karena-Nya lah karya tulis ini dapat terwujud.
Penggunaan alat peraga dengan kegiatan bermain memancing ikan diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam kegiatan berhitung.
Dalam hal ini guru diharapkan secara kreatif dan inofatif dapat mengembangkan
berbagai bentuk metode yang menarik dan menyenangkan bagi anak sehingga
guru dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses belajar
mengajar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dimasa – masa yang akan datang . akhirnya penulis berharap
semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Metro, 20 September 205Penulis
SRIMULYATI, S.Pd.AUDNIP. 19700417 199802 2 001
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya pendidikan anak prasekolah adalah bermain sambil
belajar dengan mengembangkan semua aspek bidang pengembangan, tidak
hanya membaca, menulis dan berhitung, tetapi sekarang ini banyak orang tua
yang memaksa anaknya agar selesai dari PAUD sudah bisa membaca,
menulis dan berhitung. Kecenderungan dalam masyarakat ini, karena orang
tua belum bisa menerima bahwa tingkat perkembangan setiap anak berbeda-
beda.
Berdasarkan pengamatan yang terjadi di kelompok B3 pada PAUD
Negeri Pembina Metro Pusat, yaitu kurangnya kecerdasan anak kelompok B2
dalam pengenalan berhitung, hal ini dapat dilihat dari kurang berminatnya
anak-anak Kelompok B2 pada saat mengikuti kegiatan berhitung, misalnya
pada saat kegiatan pembuatan, anak-anak diajak untuk menghitung jumlah
teman yang hadir, yang lain nya hanya diam, hanya sebagian kecil yang mau
mengikuti kegiatan berhitung ini, lalu guru memperlihatkan gambar – gambar
jenis binatang yang terdiri dari binatang berkaki dua misal ayam, bebek, ikan,
burung, dan binatang berkaki empat terdiri dari sapi, kelinci, kerbau,
kambing. Guru mengajak anak-anak untuk bersama-sama menghitung jumlah
kaki ayam, kaki bebek dan kaki burung, tetapi ternyata hanya sebagian saja
yang mau membilang jumlah kaki binatang tersebut, anak-anak lain lebih
senang dengan hanya memegang-megang gambar tersebut. Begitu juga pada
at guru meminta anak untuk menghitung jumlah kaki binatang yang berkaki
empat, anak – anak ternyata tidak begitu antusias mengikuti perintah guru.
Lalu guru memperlihatkan beberapa gambar ikan yang terdapat angka
pada masing-masing gambar ikan tersebut, guru meminta anak-anak untuk
menyebutkan angka-angka yang terdapat pada gambar ikan, ternyata masih
banyak anak kelompok B2 yang belum mengenal angka, pada saat guru
meminta anak untuk menjumlah gambar ikan yang sudah diambil ternyata
anak belum mampu / belum bisa untuk menghitung jumlah gambar ikan yang
didapat berdasarkan pengamatan tersebut ternyata kecerdasan anak kelompok
B2 dalam mengenalkan berhitung msaingkurang.
1.1.1 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diidentifikasi masalah – masalah
yang terjadi dalam pembelajaran antara lain :
a. Siswa masih merasa bingung ketika disuruh untuk menghitung
jumlah kaki binatang didepankelas
b. Kurangnya kecerdasan anak dalam menjumlahkan angka
menggunakan gambar - gambar binatang
c. Belum maksimalnya guru mengenalkan berhitung melalui
permainan.
1.1.2 Analisis Masalah
Dari identifikasi diatas maka dapat dianalisis masalah – masalah yang
terjadi didalam pembelajaran yang dalai pada siswa kelompok B
Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Metro Pusat. Adalah masih
banyak yang mengalami kesulitan dalam pengembangan kognitif
anak, terutama dalam pengenalan berhitung ada anak yang malu-malu
ada yang ragu ragu, dan ada sebagian anak yang agak bingung dalam
menghitung dan menjumlah kaki binatang berkaki dua dan binatang
berkaki empat. Selama ini kebanyakan siswa hanya menjadi
pendengar disaat guru menjelaskan kegiatan pembelajaran karena
kurang maksimalnya guru dalam penggunaan alat peraga, sehingga
siswa merasa bosan dan akhirnya asik bermain dan mengobrol dengan
temannya.
1.1.3 Alternatif dan Pemecahan Masalah
Dari permasalah diatas akhirnya guru sebagai pihak yang terlibat
langsung, merasa bahwa masalah tersebut perlu di cari solusinya.
Disekolah guru harus mampu menciptakan berbagai jenis permainan
untuk meningkatkan kecerdasan anak didalam pengenalan berhitung,
melalui berbagiajenis permainan diantaranya adalah dengan bermain
memancing ikan, dengan permainan ini diharapkan dapat
mengikatnya kecerdasan anak dalam pengenalan berhitung
1.1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka
penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
“Apakah upaya pengenalan berhitung melalui bermain memancing
ikan dapat meningkatkan kecerdasan anak pada kelompok B2 di TK
Negeri Pembina Metro Pusat?
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kecerdasan pengenalan berhitung melalui
bermain memancing ikan pada anak kelompok B3 di TK Negeri
Pembina Metro Pusat.
1.2.2 Tujuan Khusus
untuk mengetahui peningkatan kecerdasan kognitif anak melalui
bermain memancing ikan.
1.3 Manfaat Penelitian
1.3.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran maupun
referensi bagi penelitian selanjutnya, serta dapat digunakan acuan
dalam pemeliharaan media pembelajaran yang sesuai.
1.3.2 Manfaat Praktis
Bagi Guru
a. Meningkatkan motivasi guru untuk lebih kreatif dan inovatif
dalam menciptakan alat peraga
b. Menciptakan alat peraga dengan memanfaatkan benda-benda
yang ada dilingkungan sekitar.
c. Membantu guru dalam perbaikan pembelajaran
d. Meningkatkan kepercayaan diri
Bagi Siswa
a. Memotivasi siswa untuk terlihat aktif dalam kegiatan
pembelajaran
b. Meningkatkan prestasi dan semangat belajar siswa
Bagi sekolah
a. Dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah kareana tenaga
pendidiknya semakin profesional.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
II. 1 Upaya Meningkatkan Kecerdasan
II.1.1 Pengertian Upaya
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI, 1991.5) kata upaya
berarti usaha ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan
persoalan, mencari jalan keluar dan sebaliknya.
Berdasarkan makan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
dapat disimpulkan bahwa kata upaya memiliki kesamaan arti dengan
kata usaha dan demikian pula dengan kata ikhtiar, upaya dilakukan
dalam rangka mencapai maksud, memecahkan persoalan, mencari
jalan keluar dan sebaliknya.
Adapun yang dimaksudkan upaya disini adalah upaya penulis selaku
guru merangkap peneliti untuk mencoba dan mencari cara terbaik
dan bermanfaat agar dapat meningkatkan kecerdasan anak dalam
pengenalan berhitung.
Kata meningkatkan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
kata kerja dengan arti antara lain :
a. Menaikkan (derajat, tarap dsb) mempertinggi, memperhebat dsb
b. Mengangkat diri, memegahkan diri, sedangkan peningkatan
adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk
mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.
Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
didalam makna kata meningkatkan tersirat adanya unsur proses yang
berharap dari tahap terneah, tahap menengah dan tahap akhir atau
tahap puncak.
Sedangkan meningkatkan atau peningkatan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah meningkatkan kemapuan anak dalam
pengenalan berhitung sehingga anak mendapatkan hasil yang
memuaskan.
II.1.2 Pengertian Kecerdasan
Cerdas adalah sempurna perkembangan akal budinya tajam
pikirannya untuk berpikir dan mengerti kecerdasan berarti perihal
cerdas atau kesempuranaan perkembangan akal budi seperti
kepandaian, ketajaman pikiran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 199:
186).
Menurut Semiawan (1999: 70) istilah kecerdasan diturunkan dari
kata intelegensi, intelegesi merupakan suatu kata yang memiliki
makan sangat abstrak. Walaupun nampak abstrak, telah banyak para
ahli psikologi yang telah mencoba mengembangkan teorinya dalam
memahami intelegensi.
Secara umum kecerdasan (intelegensi) dapat didefinisikan sebagai
suatu konsep abstrak yang diukur secara tidak langsung oleh para
psikologi melalui tes intelegensi untuk mengestimasi proses
intelektual. Adapun komponen utama intelensi yaitu kemampuan
verba, keterampilan pemecahan masalah, kemampuan belajar dan
kemampuan beradaptasi dengan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari.
II.1.3 Pengenalan Berhitung Pada Anak PAUD
Departemen Pendidikan Nasional (2007: 2) menegaskan prinsip-
prinsip permainan berhitung permulaan :
a. Permainan berhitung diberikan secara bertahap, dirawat dengan
menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa konkrit
yang di alami melalui pengalaman terhadap alam sekitar.
b. Pengertian dan keterampilan pada permainan berhitungan
diberikan secara bertahap menurut tingkat kesukaannya, missal
nya dari konkrit ke keakstral, mudah kesukar dan dari sederhana
ke yang lebih kompleks.
c. Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan
memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak untuk
diperlukan alat peraga / media yang sesuai dengan benda
sebenarnya (tiruan) menarik dan bervrasiasi mudah digunakan da
tidak membahayakan
d. Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak diberikan
kesempatan berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan
masalah-masanya sendiri.
e. Bahasa yang digunakan dalam pengenalan konsep berhitung
seyogyanya bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan
mengambil contoh yang terdapat dilingkungan sekitar anak.
Pengenalan matematika menurut Praget (dalam Suyanto :2005 : 56)
bahwa pengenalan matematika sebaiknya dilakukan melalui
penggunaan benda-benda kongkrit dan pembiasaan matematika agar
anak memahami matematika, juga diharapkan anka mampu
menghapal, membilang, menghitung sera juga menyebutkan satu,
dua, dan seterusnya.
Menurut suyanto (2005: 64-66) adalah pembelajaran untuk anak TK,
untuk memahami makna angka 1 sampai dengan 9 anak perlu dilatih
dengan berbagai macam, kegiatan sebagai berikut :
a. Melatih kegiatan pembiasaan
Dalam kegiatan pembiasaan ini, anak dibinasakan dengan
kegiatan sehari-hari tentang cara menuliskan angka seperti
nomor urut, tanggal, hari ulang tahun da lain – lain sehingga.
b. Melalui bermain dadu
Permainan dadu merupakan alat permainan yang cukup efektif
dan sederhana untuk mengenalkan angka pada anak TK..
gunakan dadu yang dimiliki yang mempunyai angka 1 sampai 6
jumlah biji-bijian, dan aturan bermain dadu sebagai berikut :
melemparkan adu, melihat angka yang muncul dan berapa yang
muncul misalnya angka 3, anak mengambil dan menghitung biji
sebanyak 3 biji dan seterusnya.
c. Melalui berbagai jenis permainan memancing ikan,
Banyak sekali jenis permainan yang dapat muncul secara spontan
atau jenis permainan yang memang diciptakan oleh guru,
menurut B.E.T Muuntolatu dkk (203; 26) bahwa bagi anak
merupakan suatu kebutuhan yang sudah ada dengan sendirinya
dan muncul secara alamiah. Perilaku bermain anak bervariasi
sesuai tingkat usia, lingkungan dan sosial emosional orang tua.
Oleh sebab itu agar anak dapat bermain dengan leluasa maka
perlu disediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung
keinginan dan aktivitas bermain anak.
Diantara sekian banyak jenis permainan yang dapat melatih anak
dapat berhitung dan mengenal huruf adalah permainan
memancing ikan, yang terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut :
1. Kertas
2. Ember
3. Kertas minyak
4. Magnet
5. Klip kertas
6. Batang kayu
7. Benang
8. Kartu huruf / kartu angka
Cara yang harus dilakukan
1. Buatlab batang pancing dari tusuk sate dan benang, kemduain
pasangkan magnet diutung benang
2. But dan potong bentuk ikan darikertas, pasangkan gabar dari
masing-masing ikan menggunakan klip keras
3. Buat lubang di tengah ember / wadah lain
4. Biarkan anak untuk memancing ikan
5. Ajak anak mengenali angka yang terdapat pada gambar ikan
6. Minta anak untuk menghitung jumlah gambar ikan yang
didapat
7. Meminta anak untuk menyebutkan jumlah yang sudah
didapat
Depdiknas (2007: 4) menegaskan anak usia TK adalah masa
yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung dijalur
matematika, karena usia TK sangat peka terhadap rangsangan
yang diterima dari lingkungan. Rasa ingin tahunya yang tinggi
akan tersatukan apabila mendapat stimulasi / rangsangan /
motivasi yang sesuai dengan tugas perkembangannya. Apabila
kegiatan berhitung diberikan melalui bermacam permainan
tentunya akan lebih efektif karena bermain merupakan wahana
belajar dan bekerja bagi anak.
II.1.4 Pengertian Bermain
Meoslichatoen (2004: 32) bermain merupakan tuntutan dari
kebutuhan yang esensial baig anak TK melalui bermai anak dapat
memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi
motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosional, nilai dan sikap
hidup.
Solehudin (2000: 87) menegaskan bermian adalah sifat yang
melekat rangsangan pada kodrat anak. Jika ada anak yang tidak
suka bermain itu menunjukkan adanya suatu kelainan dalam diri
anak tersebut. Bermain juga mengembangkan keterampilan
intelektual di saat anak terlibat dalam aktivitas yang menurut
pemikiran nya.
Disaat anak bertukar pikiran melalui bahasa, mengamati berbagai
warna, mengenal angka dan lain-lain. Melalui bermain anak dapat
melakukan koordinasi otot kasar, melalui bermain juga anak
berlatih menggunakan kognitifnya untuk memecahkan berbagai
masalah seperti kegiatan mengukur isi, mengukur berat,
membandingkan dan sebagainya.
Menurut Sudiono (2000: 1) yang dimaksud dengan bermain adalah
sesuatu kegiatan yang dilakukan anak dengan atau tanpa
mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian antara
memberikan informasi, memberi kesenangan maupun
mengembangkan imajinasi pada anak.
Dari pengertian tentang bermain menurut kedua pakar tersebut
dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan kegiatan yang
dilakukan anak dengan atau tanpa mempergunakan alat yang
memberikan kesenangan pada anak, karena terjadi berbagai
kegiatan dalam proses bermain.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Classroom Action Research (Penelitian
Tindakan Kelas)adalah suatu action research ang dilkuka dikelas.
Pengertian penelitian tindakan kelas menurut beberapa ahli, Kunandar
(2008: 45), Penelitian Tindakan Kelas Dapat didefinisikan sebagai suatu
penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan oleh guru
sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang
lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan
Merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan
untuk memperbaiki atau mengikatnya kualitas proses pembelajaran di
kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.
Sedangkan Suharsimi Arikunto (2004) mengatakan ada tiga akta yang
membentuk pengertian PTK, yaitu Penelitian, Tindakan dan Klas.
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal, serta menarik inat dan
penting bagi peneliti tindakan adalah kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang
dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang
guru. Dalam hal ini kelas bukan wujud ruangan tetapi diartikan sebagai
sekelompkok siswa yang sedang belajar.
III.2 Setting Penelitian
1. Objek Penelitian
Lingkungan yang dijadikan tempat penelitian adalah anak kelompok
B3 di PAUD Negeri Pembina Metro yang bralamat di jalan Wolter
Monginsidi 2 D Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat Kota Metro
dengan karakteristik sebagai berikut :
Jumlah : 22 Anak
Usia : 5 -6 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki : 10 Anak
Perempuan : 12 Anak
2. Waktu pelaksanaan
Penelitian perbaikan pembelajaran dilakukan dalam tiga (3) siklus,
perbaikan selama tiga (3) minggu yaitu dari minggu ke-1, minggu ke-
2 dan minggu ke-3 bulan September 2015.
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan
No Siklus Waktu
1 I Minggu Ke 1, September 2015
2 II Minggu Ke 2, September 2015
3 III Minggu Ke 3, September 2015
3. Lokasi Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada anak kelompok
B3 di PAUD Negeri Pembina Metro Pusat Jl. Wolter Munginsidi 21
d Yosomulyo Metro Pusat.
III.3 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus
Tiap Siklus sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti yang
telah didesain dalam faktor yang ingin diteliti.
Observasi awal juga dilakukan untuk mengetahui tinakna yang tepat akan
diberikan dalam rangka memantapkan pemahaman siswa terhadap
pengetahuan materi ajar.
BAGAN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Siklus I
Siklus II
Dilanjutkan ke Siklus berikutnyat
Berpedoman pada observasi awal tersebut maka dilaksanakan lah
penelitian tindakan kelas ini dengan prosedur sebagai berikut :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan tindakan
c. Observasi
d. Analisis dan refleksi dalam setiap siklus
Permasalahan Perencanaan
Tindakan I
Perencanaan
Tindakan I
Refleksi IPengamatan
Pengumpulan data I
Permasalahan Baru Hasil Refleksi
Perencanaan
Tindakan II
Perencanaan
Tindakan II
Refleksi IIPengamatan
Pengumpulan data II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
BAGAN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Siklus I
Siklus II
Dilanjutkan ke Siklus berikutnyat
Prosedur penelitian tindakan kelas untuk tiap siklus dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Rencana Tindakan
a. Mempersiapkan alat peraga dan media lain yang digunakan peneliti
memilih, menentukan dan menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan
metode pemberian tugas dan bercakap-cakap yang akan disampaikan/
b. Mempersiapkan waktu pelaksanaan kegiatan
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan bercakap-cakap dengan kartu
bergambar, penggunaan alat peraga ini direncanakan kurang lebih selama
40 menit.
Permasalahan Perencanaan
Tindakan I
Perencanaan
Tindakan I
Refleksi IPengamatan
Pengumpulan data I
Permasalahan Baru Hasil Refleksi
Perencanaan
Tindakan II
Perencanaan
Tindakan II
Refleksi IIPengamatan
Pengumpulan data II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
1. 5 menit untuk mengenalkan alat yang akan digunakan untuk
membuat alat peraga
2. 15 menit untuk membuat alat peraga
3. 20 menit untuk memperagakan kegiatan percakapan dengan kartu
gambar
2. Pelaksana Tindakan
Tindakan dilaksanakan berdasarkan perencanaan, namun tindakan ini bersifat
fleksibel dan siap diubah kedalam kondisi yang ada sebagai usaha perbaikan.
Dalam penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam 3 disiklus. Pada
saat pelaksanaan guru kelas bertindakan sebagai pelaksana observasi terhadap
anak. Adapun proses dan tindakan yang akan dilakukan antara lain meliputi :
a. Peneliti dab guru mempersiapkan bahan – bahan yang digunakan untuk
membuat alat peraga sebagai media dalam latihan percakapan.
b. Guru memberikan penjelasan tenang cara
c.
d.
I.
II.
III.
IV.