Laporan Penelitian

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan komponen utama dalam tumbuhan, dimana air menyusun 60-90 % dari berat daun. Jumlah air yang dikandung tiap tanaman berbeda-beda, hal ini bergantung pada habitat dan jenis spesies tumbuhan tersebut. Tumbuhan herba lebih banyak mengandung air dari pada tumbuhan perdu. Tumbuhan yang berdaun tebal mempunyai kadar air antara 85-90 %, tumbuhan hidrofik 85-98 % dan tumbuhan mesofil mempunyai kadar air antara 100- 300 %. Pentingnya air sebagai pelarut dalam organisme hidup tampak amat jelas, misalnya pada proses osmosis. Dalam suatu daun, volume sel dibatasi oleh dinding sel dan relative hanya sedikit aliran air yang dapat diakomodasikan oleh elastisitas dinding sel. Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor) berkembang dalam vakuola menekan sitoplasma melawan permukaan dalam dinding sel dan meningkatkan potensial air vakuola. Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun yang mulanya dalam keadaan layu menjadi bertambah segar (turgid). Pada keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi atau mempunyai nilai maksimum dan disini air tidak cenderung mengalir dari apoplast ke vakuola. Menurut Dwijoseputro bahwa pemasukan air dari dalam tanah atau tidak ke dalam jaringan tanaman melalui sel-sel akar secara difusi dan osmosis, tentulah akan terbawa ion-ion yang terdapat pada kandungan jenis tanah. Sehingga jenis air yang diberikan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman itu sendiri. 1.2 Tujuan Untuk mengetahui pengaruh jenis air meliputi air kolam, air pam dan air garam terhadap pertumbuhan tanaman kangkung sehingga peneliti mengetahui data yang akurat berupa ukuran pertumbuhan sampel tanaman kangkung ( Ipomoea aquatica Forsk). Laporan Penelitian “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”

description

SMA IPA

Transcript of Laporan Penelitian

Page 1: Laporan Penelitian

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan komponen utama dalam tumbuhan, dimana air menyusun 60-90 % dari berat daun. Jumlah air yang dikandung tiap tanaman berbeda-beda, hal ini bergantung pada habitat dan jenis spesies tumbuhan tersebut. Tumbuhan herba lebih banyak mengandung air dari pada tumbuhan perdu. Tumbuhan yang berdaun tebal mempunyai kadar air antara 85-90 %, tumbuhan hidrofik 85-98 % dan tumbuhan mesofil mempunyai kadar air antara 100-300 %.

Pentingnya air sebagai pelarut dalam organisme hidup tampak amat jelas, misalnya pada proses osmosis. Dalam suatu daun, volume sel dibatasi oleh dinding sel dan relative hanya sedikit aliran air yang dapat diakomodasikan oleh elastisitas dinding sel. Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor) berkembang dalam vakuola menekan sitoplasma melawan permukaan dalam dinding sel dan meningkatkan potensial air vakuola. Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun yang mulanya dalam keadaan layu menjadi bertambah segar (turgid). Pada keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi atau mempunyai nilai maksimum dan disini air tidak cenderung mengalir dari apoplast ke vakuola.

Menurut Dwijoseputro bahwa pemasukan air dari dalam tanah atau tidak ke dalam jaringan tanaman melalui sel-sel akar secara difusi dan osmosis, tentulah akan terbawa ion-ion yang terdapat pada kandungan jenis tanah. Sehingga jenis air yang diberikan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman itu sendiri.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh jenis air meliputi air kolam, air pam dan air garam terhadap pertumbuhan tanaman kangkung sehingga peneliti mengetahui data yang akurat berupa ukuran pertumbuhan sampel tanaman kangkung (Ipomoea aquatica Forsk).

1.3 Rumusan Masalah

a. Apakah jenis-jenis air khususnya air kolam, air pam dan air garam dapat mempengaruhi tanaman kangkung?

b. Air apa yang sebaiknya digunakan apabila kita membudidayakan tanaman kangkung ?

Laporan Penelitian “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”

Page 2: Laporan Penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klarifikasi Sampel

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: AsteridaeOrdo: SolanalesFamili: Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)Genus: IpomoeaSpesies: Ipomoea aquatica Forsk.

Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasanAsia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.

Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis daun lebar dan daun tirus.

Kangkung air hidup di tempat yang digenangi air seperti tanah becek, tepi-tepi danau, kolam-kolam, dan selokan (Heyne, 1987). Tempat yang mengandung bahan organic tinggi dan memiliki pH antara 5,5-6,5 akan membuat kangkung tumbuh subur. Menurut Hidayat (1993) kangkung air dapat mengurangi pencemaran limbah roti, tekstil dan obat-obatan. Tanaman tersebut pada siang hari dapat meningkatkan oksigen terlarit dan menurunkan CO2 di perairan tercemar. Sehingga tanaman dapat juga digunakan untuk alternative mengurangi limbah budidaya.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada

Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua fakor yaitu, dalam

(internal) dan luar (eksternal).

Laporan Penelitian “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”

Page 3: Laporan Penelitian

1. Faktor Eksternal

a.      Air.

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tumbuhan. Air

diperlukan tumbuhan sebagai media berlangsungnya reaksi kimia di dalam sel,

komponen dasar pembentukan zat makanan, dan membantu mengedarkan zat

makanan ke seluruh bagian tubuh. Tumbuhan yang kekurangan air akan

menjadi layu dan warna hijau berubah menjadi kuning, kering, dan pada

akhirnya mati.

b.     Oksigen (O2).

Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk menghasilkan energi. Dalam hal

ini oksigen digunakan untuk memecah zat-zat makanan yang mereka buat

sehingga menghasilkan senyawa sederhana dan sejumlah energi. Jika suplai

oksigen berkurang, maka proses tumbuh dan berkembangnya tumbuhan

menjadi terganggu.

c.      Suhu.

Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama pertumbuhan

dan perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada jenis tumbuhan dan

tempat hidupnya.

d.     Cahaya.

Cahaya dibutuhkan agar dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan yang

dipelihara dalam ruangan gelap atau memperoleh cahaya redup akan

menghasilkan batang yang tumbuh panjang, tetapi dalam kondisi lemah, daun

berukuran kecil, dan tumbuhan tampak berwarna pucat.

e.      Zat hara dalam tanah.

Tumbuhan membutuhkan berbagai unsur hara yang tersimpan di dalam

tanah. Semua unsur hara tersebut digunakan sebagai komponen penyusun zat

organik di dalam sel.

Laporan Penelitian “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”

Page 4: Laporan Penelitian

f.      Kelembapan

Kelembapan udara mempengaruhi penguapan air yang berhubungan

dengan penyerapan nutrisi. Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan

rendah, akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak nutrisi. Keadaan ini

memacu pertumbuhan tanaman.

2. Faktor Internal

a.      Gen.

Gen berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas yang terjadi di dalam

sel, termasuk pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat pengaruh

lingkungan yang sama, tetapi jika kedua tumbuhan tersebut memiliki gen yang

berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.

b.     Hormon.

Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia

berupa hormon tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon tumbuhan,

yaitu: auksin, sitokinin, etilena, asam absisat, dan kalin.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan percobaan yang akan dilakukan yaitu pengaruh jenis air meliputi air kolam, air pam dan air garam terhadap pertumbuhan tanaman kangkung, peneliti mengambil kesimpulan sementara yaitu tumbuhan kangkung akan lebih cepat tumbuh apabila menggunakan jenis air kolam dibandingkan air pam maupun air garam karena seperti yang diketahui dalam air kolam terdapat unsur-unsur lebih yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman kangkung.

Laporan Penelitian “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”

Page 5: Laporan Penelitian

BAB III

METODOLOGI

3.1 Rancangan Percobaan

Peneliti melakukan percobaan dengan melakukan metode pengukuran pertumbuhan pada sampel, dimana terdapat sampel yang ditempatkan di wadah yang diisi air berbeda-beda. Wadah pertama sempel diisi air kolam, wadah kedua sampel diisi air pam dan wadak ketiga diisi oleh air garam.

3.2 Variabel Penelitian

a. Variabel TerikatBerdasarkan sampel yang digunakan, variabel terikat dalam percobaan penelitian ini adalah pertumbuhan kangkung.

b. Variabel BebasDalam percobaan penelitian ini, terdapat 3 variabel bebas yaitu air kolam, air pam dan air garam.

c. Variabel KontrolDalam percobaan penelitian ini, terdapat 4 variabel kontrol yaitu tanaman kangkung yang berukuran 11 cm, volume air yang sama, media tempat tanaman menggunakan kaleng, dan cahaya matahari.

3.3 Alat dan Bahan

a. Alat- Kaleng, sebagai media tumbuh sampel penelitian- Penggaris, untuk menggukur perrtumbuhan sampel- Kertas dan Pena, untuk menulis hasil percobaan sebelum disimpulkan.

b. Bahan- 9 tanaman kangkung dengan ukuran rata 11 cm, dimana disetiap media di

simpan 3 sampel- Air kolam, air pam dan air garam, sebagai bahan percobaan.

3.4 Pelaksanaan Percobaan

- Sediakan 3 kaleng, sebagai media penanaman sampel- Sediakan 3-9 bibit tanaman kangkung, dan tempat kan kedalam kaleng

yang telah di sediakan. Dimana disetiap kaleng terdapat 3 bibit kangkung.- Sediakan air kolam, air pam dan air garam. Tempat air tersebut masing-

masing kedalam kaleng dengan volume sama.- Lakukan penambahan air sejenis kedalam kaleng disetiap harinya.- Ukur pertumbuhan sampel dengan teliti agar tidak terjadi lost data.

3.5

Laporan Penelitian “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”

Page 6: Laporan Penelitian

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Tabel hasil pengamatan dalam 5 hari pelaksanaan percobaan.

A. Kangkung dengan Air Kolam

NO Waktu Air Kolam Penjelasan

1 Hari ke-2 11 cm Terjadinya pertumbuhan dengan munculnya berupa akar-akar halus

0,3 cm.2 Hari ke-3 11 cm Akar-akar sampel menjadi 0,6 cm

dan tumbuhnya bakal batang sempel 1 cm.

3 Hari ke-4 11 cm Batang menjadi 2,1 cm dan akar sampel hanya tumbuh 0,1 cm

menjadi 0,7 cm.4 Hari ke-5 11 cm Terjadi bakal daun meski terlihat

masih kuncup.

B. Kangkung dengan Air PAM

NO Waktu Air Pam Penjelasan

1 Hari ke-2 11 cm Terjadinya pertumbuhan dengan munculnya berupa akar-akar halus 0,5 cm dan sudah terdapat bakal

batang 2 cm.2 Hari ke-3 11 cm Akar-akar sampel menjadi 0,8 cm

dan batang sempel 4 cm.3 Hari ke-4 11 cm Batang menjadi 5,1 cm dan akar

sampel tidak terjadi perubahan serta sudah terdapat bakal daun.

4 Hari ke-5 11 cm Bakal daun yang asalnya masih kuncup sudah menjadi daun.

C. Kangkung dengan Air Garam

NO Waktu Air Garam Penjelasan

1 Hari ke-2 11 cm Tanaman menjadi layu dan tidak terjadi pertambahan ukuran

sampel.2 Hari ke-3 11 cm Tanaman mati.

Laporan Penelitian “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”

Page 7: Laporan Penelitian

D. Hasil Akhir Penelitian

No HariAir Kolam Air Pam Air Garam

P. AkarP.

BatangP. Akar

P. Batang

P. AkarP.

Batang1 Ke-2 0.3cm - 0.5 cm 2 cm - -2 Ke-3 0.6 cm 1 cm 0.8 cm 4 cm

Mati3 Ke-4 0.7 cm 2.1 cm 0.8 cm 5.1 cm4 Ke-5 0.8 cm 3.2 cm 0.8 cm 5.9 cm

4.2 Kesimpulan

Hipotesis dengan hasil penelitian tidak terbukti sama, pertumbuhan tanaman kangkung lebih cepat dengan menggunakan air jenis pam. Hal itu sedikit berbanding terbalik, tetapi masih bisa dijelaskan karena unsur-unsur yang terdapat dalam air pam, yaitu:

- Besi (Fe) yang berfungsi sebagai sintesis klorofil- Seng (Zn) yang berfungsi sebagai Aktivator enzim- Mangan (Mn) yang berfungsi sebagai Aktivator enzim- Brom (Br) yang merupakan unsur nutrien tambahan- Nitrat yang berfungsi sebagai Komponen asam nukleat dan klorofil

Sedangkan apabila air kolam, unsur-unsur nutrien yang terkandung sedikit, karena nutrien air kolam sudah diambil oleh tanaman lain seperti tanaman lumut.

Dan apabila air garam, unsur NaCl/ garam jika dilarutkan dalam air akan terion menjadi Na+ + Cl- . Na+ berfungsi sebagai penyeimbang osmosis sel sehingga jika terlalu banyak mengandung Na+ akan terjadi osmosis yang berlebih sehingga kandungan air dalam kangkung akan berkurang dan mengakibatkan kangkung menjadi layu dan mati karena kekurangan air.

4.3 Saran

Saran-saran yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Dalam penggukuran pertumbuhan harus teliti agar tidak terjadi lost datab. Perlunya diadakan penelitian lebih lanjut

- Pengaruh Jenis air lainya terhadap pertumbuhan tanaman air khususnya kangung.

- Kandungan zat secara lengkap yang terdapat pada air kolam, air pam dan air garam.

Laporan Penelitian “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung”