Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

download Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

of 19

Transcript of Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    1/19

    LAPORAN PENDAHULUAN ULKUS / ULSERASI KORNEA

    A. PENGERTIAN

    1. Keratitis ulseratif yang lebih dikenal sebagai ulserasi kornea yaitu terdapatnya destruksi

    (kerusakan) pada bagian epitel kornea. (Darling,H Vera, 2000, hal 112).

    2. Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian perukaan kornea akibatkeatian !aringan kornea.

    ("rif ans!oer, DKK, 2001, hal #$)

    %. Ulkus kornea erupakan hilangnya sebagian perukaan kornea akibat keatian !aringan

    kornea. (&lyas, 'idarta. 200)

    . Ulkus kornea erupakan nekrosa pada !aringan kornea akibat traua (radang dapat

    diperukaan atau enyusup ke !aringan yang lebih dala). (ong, *arbara+. 2000).

    B.

    14

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    2/19

    C. KLASIFIKASI

    *erdasarkan lokasi , dikenal ada 2 bentuk ulkus kornea , yaitu

    1. Ulkus kornea sentral

    a. Ulkus kornea bakterialis

    b. Ulkus kornea fungi

    +. Ulkus kornea -irusd. Ulkus kornea a+anthaoeba

    2. Ulkus kornea perifer

    a. Ulkus arginal

    b. Ulkus ooren (ulkus serpinginosa kronikulkus roden)

    c. Ulkus +in+in (ring ul+er)

    1. ULKUS KORNEA SENTRAL

    a. Ulkus Ko!"a Bak#"$al$s

    1) Ulkus S#"%#okokus & Khas sebagai ul+us yang en!alar dari tepi ke arah tengah kornea

    (serpinginous). Ulkus be/arna kuning keabuabuan berbentuk +akra dengan tepi ulkus

    yang enggaung. Ulkus +epat en!alar ke dala dan enyebabkan perforasi kornea, karena

    eksotoksin yang dihasilkan oleh streptokok pneuonia.

    2) Ulkus S#a'$lokokus ada a/alnya berupa ulkus yang be/arna putih kekuningan disertai

    infiltrat berbatas tegas tepat diba/ah defek epitel. "pabila tidak diobati se+ara adekuat, akan

    ter!adi abses kornea yang disertai edea stroa dan infiltrasi sel leukosit. alaupun terdapat

    hipopion ulkus seringkali indolen yaitu reaksi radangnya inial.

    %) Ulkus Ps"u(o)o!as esi pada ulkus ini diulai dari daerah sentral kornea. ulkus sentral

    ini dapat enyebar ke saping dan ke dala kornea. enyerbukan ke dala dapat

    engakibatkan perforasi kornea dala /aktu 3 !a. gabaran berupa ulkus yang ber/arna

    abuabu dengan kotoran yang dikeluarkan ber/arna kehi!auan. Kadangkadang bentuk ulkus

    ini seperti +in+in. Dala bilik ata depan dapat terlihat hipopion yang banyak.

    ) Ulkus P!"u)okokus 4erlihat sebagai bentuk ulkus kornea sentral yang dala. 4epi ulkus

    akan terlihat enyebar ke arah satu !urusan sehingga eberikan gabaran karakteristik

    yang disebut Ulkus 'erpen. Ulkus terlihat dengan infiltrasi sel yang penuh dan ber/arna

    kekuningkuningan. enyebaran ulkus sangat +epat dan sering terlihat ulkus yang enggaung

    dan di daerah ini terdapat banyak kuan. Ulkus ini selalu di teukan hipopion yang tidakselaanya sebanding dengan beratnya ulkus yang terlihat.diagnosa lebih pasti bila diteukan

    dakriosistitis.

    b.. Ulkus Ko!"a Fu!*$

    5ata dapat tidak eberikan ge!ala selaa beberapa hari sapai beberapa inggu sesudah

    traua yang dapat enibulkan infeksi !aur ini. ada perukaan lesi terlihat ber+ak putih

    dengan /arna keabuabuan yang agak kering. 4epi lesi berbatas tegas irregular dan terlihat

    15

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    3/19

    penyebaran seperti bulu pada bagian epitel yang baik. 4erlihat suatu daerah tepat asal penyebaran

    di bagian sentral sehingga terdapat satelitsatelit disekitarnya..4ukak kadangkadang dala, seperti

    tukak yang disebabkan bakteri. ada infeksi kandida bentuk tukak lon!ong dengan perukaan naik.

    Dapat ter!adi neo-askularisasi akibat rangsangan radang. 4erdapat in!eksi siliar disertai hipopion.

    c. Ulkus Ko!"a +$us

    1) Ulkus Ko!"a H"%"s ,os#" *iasanya dia/ali rasa sakit pada kulit dengan perasaan lesu.

    6e!ala ini tibul satu 1% hari sebelu tibulnya ge!ala kulit. ada ata diteukan -esikel

    kulit dan ede palpebra, kon!ungti-a hipereis, kornea keruh akibat terdapatnya infiltrat

    subepitel dan stroa. &nfiltrat dapat berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda dengan dendrit

    herpes siple7. Dendrit herpes 8oster ber/arna abuabu kotor dengan fluoresin yang leah.

    Kornea hipestesi tetapi dengan rasa sakit keadaan yang berat pada kornea biasanya disertai

    dengan infeksi sekunder.

    2) Ulkus Ko!"a H"%"s s$)%l"- & &nfeksi prier yang diberikan oleh -irus herpes siple7

    dapat ter!adi tanpa ge!ala klinik. *iasanya ge!ala dini diulai dengan tanda in!eksi siliar yang

    kuat disertai terdapatnya suatu dataran sel di perukaan epitel kornea disusul dengan bentuk

    dendrit atau bintang infiltrasi. terdapat hipertesi pada kornea se+ara lokal keudian enyeluruh.

    4erdapat pebesaran kelen!ar preaurikel. *entuk dendrit herpes siple7 ke+il, ul+eratif, !elas

    di/arnai dengan fluoresin dengan ben!olan diu!ungnya.

    (. Ulkus Ko!"a Aca!#a)o"ba

    "/al dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan teuan kliniknya, keerahan dan fotofobia.

    4anda klinik khas adalah ulkus kornea indolen, +in+in stroa, dan infiltrat perineural.

    2. ULKUS KORNEA PERIFER

    a. Ulkus a*$!al

    *entuk ulkus arginal dapat sipel atau +in+in. *entuk sipel berbentuk ulkus superfisial yang

    ber/arna abuabu dan terdapat pada infeksi stafilo+o++us, toksit atau alergi dan gangguan

    sisteik pada influen8a disentri basilar gonokok arteritis nodosa, dan lainlain. 9ang berbentuk

    +in+in atau ultiple dan biasanya lateral. Diteukan pada penderita leukeia akut, sisteik

    lupus eritroatosis dan lainlain.

    b. Ulkus oo"!

    16

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    4/19

    5erupakan ulkus yang ber!alan progresif dari perifer kornea kearah sentral. ulkus ooren

    terutaa terdapat pada usia lan!ut. enyebabnya sapai sekarang belu diketahui. *anyak teori

    yang dia!ukan dan salah satu adalah teori hipersensiti-itas tuber+ulosis, -irus, alergi dan

    autoiun. *iasanya enyerang satu ata.

    +. R$!* Ulc"

    4erlihat in!eksi perikorneal sekitar libus. Di kornea terdapat ulkus yang berbentuk elingkar

    dipinggir kornea, di dala libus, bisa dangkal atau dala, kadangkadang tibul

    perforasi.Ulkus arginal yang banyak kadangkadang dapat en!adi satu enyerupai ring ul+er.

    4etapi pada ring ul+er yang sebetulnya tak ada hubungan dengan kon!ungti-itis kataral.

    er!alanan penyakitnya enahun.

    D. ETIOLOGI

    'e+ara etiologik ulkus kornea dapat disebabkan oleh

    1. *akteri

    2. Kuan yang urni dapat enyebabkan ulkus kornea adalah streptokok pneuonia.

    %. Virus herpes siplek, 8ooster, -aksinia, -ariola

    . :aur golongan kandida, fusariu, aspergilus, sefalosporiu

    #. ;eaksi hipersensifitas

    $. ;eaksi terhadap stapilokokus (ulkus arginal), 4*< (keratokon!ungti-itis flikten), alergen

    tak diketahui (ulkus +in+in)

    E. FAKTOR PREDISPOSISI

    =aktor predisposisi atau pendukung ter!adinya ulserasi kornea antara lain

    1. Kelainan pada bulu ata (trikiasis) dan siste air ata (insufisiensi air ata, subatan saluran

    lakrial), dan sebagainya

    2. =aktor eksternal, yaitu luka pada kornea (erosio kornea), karena traua, penggunaan lensa

    kontak, luka bakar pada daerah uka%. Kelainankelainan kornea yang disebabkan oleh oedea kornea kronik, e7posurekeratitis

    (pada lagophtalus, bius uu, koa) > keratitis karena defisiensi -itain ", keratitis

    neuroparalitik, keratitis superfisialis -irus

    . Kelainankelainan sisteik> alnutrisi, alkoholise, sindro 'te-ens:honson, sindro

    defisiensi iun.

    #. ?batobatan yang enurunkan ekanisee iun, isalnya kortikosteroid, &UD, anestetik

    lokal dan golongan iunosupresif.

    17

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    5/19

    F. TANDA DAN GE0ALA

    1. @yeri dan ke!ang kelopak ata, dapat dilihat dengan peeriksaan fluore+ein (8at/arna yang

    bisa enibulkan pi!aran) .

    5ata erah

    =oto fobia

    englihatan enurun

    #. ada peeriksaan terlihat kekeruhan ber/arna putih pada kornea dengan defekepitel.

    Dapat disertai penipisan kornea, hipopion, sinekia posterior, dll.

    A. *ila disebabkan !aur, aka infiltrate akan ber/arna abu B abu dikelilingi infiltrate halus di

    sekitar (fenoena satelit).

    G. PATOFISIOLOGI

    *ila pertahanan noral pada ata seperti epitel kornea engalai gangguan, resiko ter!adinyainfeksi sangat tinggi. enyebab yang ungkin seperti traua langsung pada kornea, penyakit alis

    ata yang kronis, abnoralitas tear fil yang engganggu keseibangan perukaan bola ata

    dan traua hipoksia akibat peakaian lensa kontak.

    Koloni bakteri patologi pada lapisan kornea bersifat antigen dan akan elepaskan en8i dan

    toksin. Hal ini akan engaktifkan reaksi antigen antibodi yang enga/ali proses inflaasi. 'elsel

    5@ pada kornea akan ebentuk infiltrat. 5@ berfungsi efagosit bakteri. apisan kolagen

    stroa dihan+urkan oleh bakteri dan en8i leukosit dan proses degradasi berlan!ut eliputi

    nekrosis dan penipisan. Karena penipisan lapisan ini, dapat ter!adi perforasi enyebabkan

    endoftalitis. *ila kornea telah sebuh, dapat tibul !aringan sikatrik yang enyebabkan

    penurunan ta!a penglihatan. *akteri gra positif lebih banyak en!adi penyebab infeksi

    bakterialis di dunia bagian selatan. saeudoonas aeruginosa paling banyak diteukan pada ulkus

    kornea dan keratitis karena lensa kontak.

    4erbentuknya ulkus pada kornea ungkin banyak ditentukan oleh adanya kolagenase yang

    dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang. Dikenal ada 2 bentuk tukak pada kornea, yaitu sentral

    dan arginalperifer.

    18

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    6/19

    4ukak kornea sentral disebabkan olehinfeksi bakteri, !aur, dan -irus. 'edangkan perifer uunya

    disebabkan oleh reaksi toksik, alergi, autoiun, dan infeksi. &nfeksi pada kornea perifer biasanya

    disebabkan oleh kuan 'tafilokok aureus, H. influen8a, dan 5. la+unata.

    19

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    7/19

    H. PEERIKSAAN FISIK

    1. I!s'"ks$ "ati

    a. Kelopak ata ."pakah ada bengkak, ben!olan,ekiosis,ekstropion, entropion,pseudoptosis dan

    kelainan kelopak ata lainnya.

    b. Kon!ungti-a. "pakah /arnanya lebih pu+at dari /arna noralnya erah uda pu+at engkilat.

    "pakah ada kerehanan pus ungkin karena alergi kon!ungti-itis

    +. '+lera. "pakahapakah ikterik atau unikterik, adanya bekas traua

    d. &ris. "pakah ada ke abnoralan seperti iridis, atropi (pada D5, glau+oa, ishkei,lansia) dll

    e. Kornea. "pakah ada arkus senilis (+in+in abu B abu dipinggir luar kornea),edea keruh

    enebalnya kornea atau adanya ulkus kornea.

    f. upil. "pakah besarnya noral (%# isokor), atau aat ke+il (pin point), iosis (C 2 ),

    idriasis (#)

    g. ensa. "pakah /arnanya !ernih (noral), atau keruh (katarak)

    2. Pala%s$

    'etelah inspeksi, lakukan palpasi pada ata dan struktur yang berhubungan. Digunakan untuk

    enentukan adanya tuor. @yeri tekan dan keadaan tekanan intraokular (4&?). 5ulai dengan

    palpasi ringan pada kelopak ata terhadap adanya pebengkakan dan keleahan.

    Untuk eeriksa 4&? dengan palpasi, setelah klien duduk dengan enak, klien diinta elihat ke

    ba/ah tanpa enutup atanya. 'e+ara hati B hati peeriksa enekankan kedua !ari telun!uk dari

    kedua tangan se+ara bergantian pada kelopak atas.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    8/19

    perforasi, pasien tidak dapat eberi obat sendiri, tidak terdapat reaksi obat dan perlunya obat

    sisteik.

    1. enatalaksanaan ulkus kornea di ruah

    a. :ika eakai lensa kontak, se+epatnya untuk elepaskannya

    b. :angan eegang atau enggosokgosok ata yang eradang

    +. 5en+egah penyebaran infeksi dengan en+u+i tangan sesering ungkin dan

    engeringkannya dengan handuk atau kain yang bersih

    d. *erikan analgetik !ika nyeri

    2. enatalaksanaan edis

    a. engobatan konstitusi

    ?leh karena ulkus biasannya tibul pada orang dengan keadaan uu yang kurang dari

    noral, aka keadaan uunya harus diperbaiki dengan akanan yang bergi8i, udara yang

    baik, lingkungan yang sehat, peberian roboransia yang engandung -itain ", -itain *

    kopleks dan -itain

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    9/19

    ata karena dapat eperlabat penyebuhan dan !uga dapat enibulkan erosi kornea

    kebali.

    2) "nti !aur

    4erapi edika entosa di &ndonesia terhabat oleh terbatasnya preparat koersial yang tersedia

    berdasarkan !enis keratoitosis yang dihadapi bisa dibagi a) :enis !aur yang belu diidentifikasi penyebabnya topikal aphoteri+in * 1, 2, # gl,

    4hioerosal 10 gl, @atay+in 10 gl, golongan &ida8ole

    b) :aur berfilaen topikal aphoteri+in *, thioerosal, @atai+in, &ida8ol

    +) ;agi (yeast) aphoteri+in *, @atai+in, &ida8ol

    d) "+tinoy+es yang bukan !aur se!ati golongan sulfa, berbagai !enis anti biotik

    %) "nti Viral

    Untuk herpes 8oster pengobatan bersifat sitoatik diberikan streroid lokal untuk engurangi

    ge!ala, sikloplegik, anti biotik spektru luas untuk infeksi sekunder analgetik bila terdapat indikasi.

    Untuk herpes siple7 diberikan pengobatan &DU, ";"", "", interferon indu+er.erban tidak seharusnya dilakukan pada lesi infeksi supuratif karena dapat enghalangi pengaliran

    sekret infeksi tersebut dan eberikan edia yang baik terhadap perkebangbiakan kuan

    penyebabnya. erban eang diperlukan pada ulkus yang bersih tanpa sekret guna engurangi

    rangsangan.

    Untuk enghindari pen!alaran ulkus dapat dilakukan

    a) Kauterisasi

    i. Dengan 8at kiia &odine, larutan urni asa karbolik, larutan urni trikloralasetat 20.

    ii. Dengan panas (heat +auterisasion) eakai elektrokauter atau terophore. Dengan

    instruen ini dengan u!ung alatnya yang engandung panas disentuhkan pada pinggir

    ulkus sapai ber/arna keputihputihan.

    b) engerokan epitel yang sakit

    arasentesa dilakukan kalau pengobatan dengan obatobat tidak enun!ukkan perbaikan dengan

    aksud engganti +airan +oa yang laa dengan yang baru yang banyak engandung antibodi

    dengan harapan luka +epat sebuh. enutupan ulkus dengan flap kon!ungti-a, dengan

    elepaskan kon!ungti-a dari sekitar libus yang keudian ditarik enutupi ulkus dengan

    tu!uan eberi perlindungan dan nutrisi pada ulkus untuk eper+epat penyebuhan. Kalausudah sebuh flap kon!ungti-a ini dapat dilepaskan kebali.

    *ila seseorang dengan ulkus kornea engalai perforasi spontan berikan sulfas atropine,

    antibiotik dan balut yang kuat. 'egera berbaring dan !angan elakukan gerakangerakan. *ila

    perforasinya disertai prolaps iris dan ter!adinya baru sa!a, aka dapat dilakukan

    i. &ridektoi dari iris yang prolaps

    ii. &ris reposisi

    iii. Kornea di!ahit dan ditutup dengan flap kon!ungti-a

    i-. *eri sulfas atripin, antibioti+ dan balut yang kuat

    22

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    10/19

    K. KOPLIKASI

    Koplikasi yang paling sering tibul berupa

    1. Kebutaan parsial atau koplit dala /aktu sangat singkat

    2. Kornea perforasi dapat berlan!ut en!adi endoptalitis dan panopthalitis

    %. rolaps iris

    . 'ikatrik kornea#. Katarak

    $. 6laukoa sekunder

    23

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    11/19

    B. PROSES KEPERAATAN

    Fokus P"!*ka$a!

    Hal yang fokus dika!i adalah (&lyas, '., 2000)

    1. ;i/ayat peker!aan penderita.

    erlu diketahui untuk eberikan pera/atan pada atanya yang tidak akan endapatkan

    hal yang buruk karena lingkungan peker!aan. :uga untuk e/asdai trau. enderita yang

    enderita erosi kornea tentu sangat berbahaya bila berada di lingkungan yang kotor tanpa

    enutup bola ata.

    2. enyakit lain yang sedang diderita.

    *ila enderita penyakit lain dengan keadaan yang buruk aka infeksi yang ter!adi di ata

    akan sukar disebuhkan. 5isal penyakit D5, sepsis atau kelainan darah. ;i/ayat penyakit

    ata sebelunya akan dapat enerangkan tabahan ge!alage!ala penyakit yang dikeluhkan

    %. ;i/ayat traua sebelu atau sesudah ada keluhan.

    4raua tupul dapat eberikan kerusakan pada seluruh lapis kelopak ataupun bola ata.

    4raua sebelunya dapat !uga eberikan kelainan pada ata tersebut sebelu einta

    pertolongan.

    . eeriksaan khusus 5ata

    a. 'akit untuk engedippergerakan

    b. Kelopak en!adi kaku (blefarospase)

    +. 4a!a penglihatan enurun

    d. "da bagian kornea yang !ernih (dangkaltipis)

    e. arna iris seakanakan ber/arna lebih hita.

    B$la #"la #"a($perforasi :

    a. upil akan terlihat lon!ong.

    b.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    12/19

    %. Kalau perlu peeriksaan tonoetri '+hiot8, perietri, gonioskopi, dan tonografi,

    aupun funduskopi (&lyas, '., 2000)

    P"!*oba#a! &

    1. engobatan pada tukak kornea bertu!uan

    a. 5enghalangi hidupnya bakteri, dengan antibiotika.

    b. 5engurangi reaksi radang, dengan steroid.

    2. 'e+ara uu tukak diobati sebagai berikut

    a. 4idak boleh dibebat, karena akan enaikkan suhu sehingga akan berfungsi sebagai

    inkubator.

    b. 'ekret yang terbentuk dibersihkan kali satu hari.

    +. Diperhatikan keungkinan ter!adinya glaukoa sekunder.

    d. Debrideent sangat ebantu penyebuhan.

    e. Diberi antibiotika yang sesuai dengan kausa. *iasanya diberi lokal ke+uali keadaan

    berat.

    %. engobatan dihentikan bila sudah ter!adi epitelialisasi dan ata terlihat tenang.

    . ada tukak kornea dilakukan pebedahan atau keratoplasti apabila

    a. Dengan pengobatan tidak sebuh.

    b. 4er!adinya !aringan parut yang engganggu penglihatan.

    25

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    13/19

    D$a*!osa K"%"a3a#a!

    Diagnosa kepera/atan enurut Doenges, 2000 adalah sebagai berikut

    1. Ketakutan atau ansietas berhubungan dengan kerusakan sensori dan kurangnya

    peahaan engenai pera/atan pas+a operatif, peberian obat

    2. ;isiko terhadap +edera yang berhubungan dengan kerusakan penglihatan

    %. @yeri yang berhubungan dengan traua, peningkatan 4&?, inflaasi inter-ensi bedah

    atau peberian tetes ata dilator

    . otensial terhadap kurang pera/atan diri yang berhubungan dengan kerusakan

    penglihatan

    #. erubahan persepsi sensori -isual b.d kerusakan penglihatan

    $. Kurang pengetahuan b.d kurangnya inforasi engenai pera/atan diri dan proses

    penyakit

    R"!ca!a Asua! K"%"a3a#a!

    D$a*!osa k"%"a3a#a! & !4"$ b"ubu!*a! ("!*a! #au)a5 %"!$!*ka#a! TIO5 $!'la)a$

    $!#"6"!s$ b"(a a#au %")b"$a! #"#"s )a#a $$*a#o.

    Kriteria hasil engu+apkan bah/a nyeri dan 4&? telah berkurang, edea berkurang,

    engu+apkan peningkatan rasa nyaan dan engenakan ka+a ata hita setelah

    eneteskan ata dilator.

    &nter-ensi ;asional

    1. *erikan obat untuk engontrol nyeri

    dan 4&? sesuai resep.

    2. *erikan kopres dingin sesuai

    perintaan untuk traua tupul

    %. Kurangi tingkat pen+ahayaan> +ahayadiredupkan, diberi tiraikain

    . Dorong penggunaan ka+a ata hita

    pada +ahaya kuat

    1. eakaian obat sesuai resep akan

    engurangi nyeri dan 4&? dan

    eningkatkan rasa nyaan.

    2. 5engurangi edea akan engurangi

    nyeri

    %. 4ingkat pen+ahayaan yang lebih

    rendah lebih nyaan setelah

    pebedahan

    .

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    14/19

    =aktor risiko eliputi peningkatan 4&?, perdarahan intraokuler, kehilangan -itreous

    Keungkinan dibuktikan oleh tidak dapat diterapkan> adanya tandatanda dan ge!alage!ala

    ebuat diagnosa aktual

    Hasil yang diharapkan

    - enyatakanpeahaan faktor yang terlibat dala keungkinan +edera

    - enun!ukkan perubahan perilaku, pola hidup untuk enurunkan faktor risiko dan

    untuk elindungi diri dari +edera

    - engubah lingkungan sesuai indikasi untuk eningkatkan keaanan

    &nter-ensi ;asional

    5andiri

    1. Diskusikan apa yang ter!adi pada

    pas+a operasi tentang nyeri,

    pebatasan akti-itas, penapilan,

    balutan ata.

    2. *eri pasien posisi bersandar, kepala

    tinggi, atau iring ke sisi yang tak

    sakit sesuai keinginan.

    %. *atasi aktifitas seperti enggerakkan

    kepala tibatiba, enggaruk ata,

    ebongkok.

    . Dorong napas dala, batuk untuk

    bersihan paru

    #. "n!urkan enggunakan teknik

    ana!een stres +ontoh, bibingan

    ia!inasi, -isualisasi, napas dala

    dan latihan relaksasi.

    $. ertahankan perlindungan ata

    sesuai indikasi

    Kolaborasi

    1. 5ebantu engurangi rasa takut dan

    eningkatkan ker!a saa dala

    pebatasan yang diperlukan.

    2. &stirahat hanya beberapa enit

    sapai beberapa !a pada bedah

    ra/at !alan atau enginap seala

    bila ter!adi koplikasi. 5enurunkan

    tekanan pada sisi ata yang sakit,

    einialkan risiko perdarahan atau

    stres pada !ahitan!ahitan terbuka.

    %. 5enurunkan stres pada area operasi

    enurunkan 4&?

    . *atuk eningkatkan 4&?

    #. 5eningkatkan relaksasi koping,

    enurunkan 4&?

    $. Digunakan untuk elindungi dari

    +edera ke+elakaan dan enurunkan

    gerakan ata

    27

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    15/19

    a. *erikan obat sesuai indikasi

    "ntieetik, +ontoh pertahankan pagar

    tepat tidur sapai benarbenar

    sebuh dari anastesi.

    1. Kebutuhan indi-idu dan pilihan

    inter-ensi ber-ariasi sebab kehilangan

    penglihatan ter!adi labat dan

    progresif. *ila bilateral, tiap ata

    dapat berlan!ut pada la!u yang

    berbeda, tetapi biasanya hanya satu

    ata diperbaiki per prosedur.

    2. 5eberikan peningkatan

    kenyaanan dan kekeluargaan,

    enurunkan +eas dan disorientasi

    pas+aoperasi.

    %. 4erbangun dari lingkungan yang tak

    dikenal dan engalai keterbatasan

    penglihatan dapat engakibatkan

    28

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    16/19

    . endekatan dari sisi yang tak

    dioperasi, bi+ara dan enyentuh

    sering> dorong orang terdekat tinggal

    dengan pasien.

    #. erhatikan tentang sura atau

    penglihatan kabur dan iritasi ata,

    diana dapat ter!adi bila

    enggunakan tetes ata.

    $. etakkan barang yang dibutuhkanposisi bel peanggil dala !angkauan

    pada sisi yang tak dioperasi.

    bingung pada orang tua. 5enurukan

    risiko !atuh bila pasien bingung.

    . 5eberikan rangsang sensori tepat

    terhadap isolasi dan enurunkan

    bingung.

    #. 6angguan penglihatan iritasi dapat

    berakhir 12 !a setelah tetesan ata

    tetapi se+ara bertahap enurun

    dengan penggunaan.

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    17/19

    D$a*!osa k"%"a3a#a! & kua!* %"!*"#aua! 7k"bu#ua! b"laa8 #"!#a!* ko!($s$5

    %o*!os$s5 %"!*oba#a!.

    Hasil yang diharapkan

    - 5enyatakan peahaan kondisi proses penyakit dan pengobatan.

    - 5elakukan dengan prosedur benar dan en!elaskan alasan tindakan.

    &nter-ensi ;asional

    1. Ka!i inforasi tentang kondisi

    indi-idu, prognosis, tipe

    prosedurlensa.

    2. 4ekankan pentingnya e-aluasi

    pera/atan rutin. *eri tahu untuk

    elaporkan penglihatan bera/an.

    %. &nforasikan pasien untuk

    enghindari tetes ata yang di!ualbebas.

    . "n!urkan pasien enghindari

    eba+a, beredip, enge!an saat

    defekasi, ebongkok pada panggul,

    eniup hidung dan erokok.

    1. 5eningkatkan peahaan dan ker!a

    saa dengan progra pas+a operasi.

    2. enga/asan periodik enurunkan

    risiko koplikasi serius. ada kapsul

    posterior dapat enebal atau en!adi

    berkabut dala 2 inggu sapai

    beberapa tahun pas+aoperasi,

    eerlukan terapi laser untuk

    eperbaiki drfist penglihatan.

    %. Dapat bereaksi silang+apur obat

    yang diberikan.

    . "ktifitas yang enyebabkan ata

    lelahregang, anu-er Valsa-a atau

    eningkatkan 4&? dapat

    epengaruhi hasil bedah dan

    en+etuskan perdarahan.

    30

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    18/19

    D$a*!osa k"%"a3a#a! & K"#aku#a! a#au a!s$"#as b"ubu!*a! ("!*a! k"usaka! s"!so$

    (a! kua!*!4a %")aa)a! )"!*"!a$ %"a3a#a! %asca o%"a#$'5 %")b"$a! oba#.

    &nter-ensi

    1) Ka!i dera!at dan durasi gangguan -isual

    2) ?rientasikan pasien pada lingkungan yang baru

    %) :elaskan rutinitas perioperatif

    ) Dorong untuk en!alankan kebiasaan hidup seharihari bila apu

    #) Dorong partisipasi keluarga atau orang yang berarti dala pera/atan pasien.

    D$a*!osa k"%"a3a#a! & Po#"!s$al #"a(a% kua!* %"a3a#a! ($$ 4a!* b"ubu!*a!

    ("!*a! k"usaka! %"!*l$a#a!

    &nter-ensi

    1) *eri instruksi pada pasien atau orang terdekat engenai tanda dan ge!ala, koplikasi

    yang harus segera dilaporkan pada dokter

    2) *erikan instruksi lisan dan tertulis untuk pasien dan orang yang berarti engenai teknik

    yang benar dala eberikan obat

    %) E-aluasi perlunya bantuan setelah peulangan

    ) "!ari pasien dan keluarga teknik panduan penglihatan

    31

  • 7/23/2019 Laporan Pendahuluan Ulkus Gabung

    19/19

    DAFTAR PUSTAKA

    5ans!oer, "rif, 2000, Kapita 'elekta Kedokteran :ilid 2 Ed. &&&, edia "eus+ualpius, :akarta.

    'idarta, &lyas. enuntun &lu enyakit 5ata. 2000.

    Darling, Vera H I 4horpe 5argaret ;. era/atan 5ata. 9ogyakarta enerbit "ndi> 1FF#.

    Doenges, 5arilynn E. ;en+ana "suhan Kepera/atan edoan untuk eren+anaan danpendokuentasian era/atan asien. "lih bahasa & 5ade Kariasa. Ed. %. :akarta, 2000.

    32