Laporan Pendahuluan Rasa Aman Dan Nyaman

11
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN A. PENGERTIAN 1. Keamanan Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006) 2. Kenyamanan Kenyamanan adalah suatu keadaan yang telah terpenuhi kebutuhan dasar klien. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman ( suatu kepuasan yang meningkatkan ketrampilan sehari – hari ) , kelegaan ( kebutuhan yang terpenuhi ) dan transenden ( keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah nyeri ). Kenyamanan sering diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari nyeri ( Kolcaba 1992 ) Gangguan kenyamanan berarti keadaan ketika klien mengalami sensasi tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya. Nyeri merupakan perasaan dan pengalaman emosional yang timbul dari kerusakan jaringan yang actual dan potensional atau gambaran adanya kerusakan ( NANDA , 2005 ). B. FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI KEAMANAN DAN KENYAMANAN 1. Emosi

description

DOC

Transcript of Laporan Pendahuluan Rasa Aman Dan Nyaman

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

A. PENGERTIAN1. KeamananKeamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006)2. KenyamananKenyamanan adalah suatu keadaan yang telah terpenuhi kebutuhan dasar klien. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman ( suatu kepuasan yang meningkatkan ketrampilan sehari hari ) , kelegaan ( kebutuhan yang terpenuhi ) dan transenden ( keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah nyeri ). Kenyamanan sering diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari nyeri ( Kolcaba 1992 )Gangguan kenyamanan berarti keadaan ketika klien mengalami sensasi tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya. Nyeri merupakan perasaan dan pengalaman emosional yang timbul dari kerusakan jaringan yang actual dan potensional atau gambaran adanya kerusakan ( NANDA , 2005 ).

B. FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI KEAMANAN DAN KENYAMANAN1. EmosiKecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan kenyamanan2. Status MobilisasiKeterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun memudahkan terjadinya resiko injury3. Gangguan Persepsi SensoryMempengaruhi adaptasi terhadaprangsangan yang berbahayaseperti gangguan penciuman dan penglihatan4. Keadaan ImunitasGangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang penyakit5. Tingkat KesadaranPada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang tidur.6. Informasi atau KomunikasiGangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat menimbulkan kecelakaan.7. Gangguan Tingkat PengetahuanKesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya.8. Penggunaan antibiotik yang tidak rasionalAntibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok9. Status nutrisiKeadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu.10. UsiaPembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri11. Jenis KelaminSecara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya.12. KebudayaanKeyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka punyai

C. ETIOLOGI NYERI1. Stimulasi MekanikDisebut trauma mekanik adanya suatu penegangan akan penekanan jaringan2. Stimulus KimiawiDisebabkan oleh bahan kimia3. Stimulus ThermalAdanya kontak atau terjadinya suhu yang ekstrim panas yang dipersepsikan sebagai nyeri 44C-46C4. Stimulus NeurologikDisebabkan karena kerusakan jaringan saraf5. Stimulus PsikologikNyeri tanpa diketahui kelainan fisik yang bersifat psikologis6. Stimulus ElektrikDisebabkan oleh aliran listrik

D. FISIOLOGI NYERINyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi dan perilaku. Cara yang paling baik untuk memahami pengalaman nyeri akan membantu untuk menjelaskan tiga komponen fisiologis berikut : resepsi, persepsi dan reaksi. Stimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui serabut saraf perifer. Serabut nyeri memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa rute saraf dan akhirnya sampai didalam massa berwarna abu-abu di medulla spinalis. Terdapat pesan nyeri dapat berinteraksi dengan sel-sel saraf inhibitor, mencegah stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa hambatan ke korteks serebral. Sekali stimulus nyeri mencapai korteks serebral , maka otak menginterpretasi kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi kebudayaan dalam upaya mempersepsikan nyeri (McNair, 1990)Seorang kilen yang sedang merasakan nyeri tidak dapat membedakan komponen-komponen tersebut. Akan tetapi, dengan memahami setiap komponen perawat akan terbantu dalam mengenali faktor-faktor yang dapat menimbulkan nyeri gejala yang menyertai nyeri dan rasional serta kerja terapi yang dipilih.

E. SKALA INTENSITAS NYERISkala nyeri menurut Hayward

Skala nyeri menurut McGillSkalaKeterangan

1Tidak nyeri

2Nyeri sedang

3Nyeri berat

4Nyeri sangat berat

5Nyeri hebat

F. KONSEP DASAR KEPERAWATAN1. PENGAKAJIANa. KeamananMemastikan lingkungan yang aman, perawat perlu memahami hal-hal yang memberi kontribusi keadaan rumah, komunitas, atau lingkungan pelayanan kesehatan dan kemudian mengkaji berbagai ancaman terhadap keamanan klien dan lingkungan1) Komunitas Ancaman keamanan dalam komunitas dipengaruhi oleh terhadap perkembangan, gaya hidup, status mobilisasi, perubahan sensorik, dan kesadaran klien terhadap keamanan.2) Lembaga pelayanan kesehatanJenis dasar resiko terhadap keamanan klien di dalam lingkungan pelayanan kesehatan adalah terjadi kecelakaan yang disebabkan klien, kecelakaan yang disebabkan prosedur, dan kecelakaan yang menyebabkan penggunaan alat.b. KenyamanNyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang bersifat subyektif dan hanya yang menerimanya yang dapat menjelaskannya.Pengkajian nyeri akurat penting untuk upaya penatalaksanaan nyeri yang afektif. Karena nyeri merupakan pengalaman yang subjektif dan dirasakan secara berbeda pada masing-masing individu, maka perawat perlu mengkaji semua factor yang mempengaruhi nyeri, seperti factor fisiologis, psikologis, perilaku, emosional, dan sosiokultural. Pengkajian nyeri terdiri atas dua komponen utama, yakni (a) riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien dan (b) observasi langsung pada respon perilaku dan fisiologis klien. Tujuan pengkajian adalah untuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman subjek. Pengkajian dapat dilakukan dengan cara PQRST : P (pemicu) yaitu faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri. Q (quality) dari nyeri, apakah rasa tajam, tumpul atau tersayat. R (region) yaitu daerah perjalanan nyeri. S (skala) adalah keparahan atau intensits nyeri. T (time) adalah lama/waktu serangan atau frekuensi nyeri.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANa. Gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman berhubungan dengan nyeri ditandai dengan klien tampak meringis.

3.PERENCANAAN KEPERAWATANa. Mengurangi dan membatasi faktor faktor yang menambah nyeri1) Tujuan :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 124 jam diharapkan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi2) Rasional :Ketidakpercayaan, kesalahpahaman dan ketakutan merupakan faktor yang akan memperberat rasa nyeri klien, dengan meyakinkan klien dengan wajah yang jujur kepada klien akan tercipta suasana yang saling percaya, mempertahankan postur tubuh yang terbuka akan menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri klien.3) Kriteria Hasil:Nyeri yang dirasakan klien berkurang atau hilangb. Memberikan teknik relaksasi nafas dalam.1) TujuanSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 124 jam diharapkan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi

2) RasionalDengan memberikan teknik relaksasi nafas dalam kepada klien maka akan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Sehingga mampu memperbaiki jaringan yang rusak penyebab nyeri tersebut3) Kriteria HasilDengan begitu diharapkan rasa nyeri pasien dapat berkurang.

c. Menggunakan cara cara mengurangi nyeri yang optimal . seperti : memberikan analgesic sesuai dengan program yang ditentukan.1) TujuanSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 124 jam diharapkan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi2) RasionalPemberian obat analgetik akan memblok transmisi stimulasi agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri. 3) Kriteria HasilDengan begitu diharapkan rasa nyeri pasien dapat berkurang.

4.TINDAKAN KEPERAWATAN1) Mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri, misalnyaa. Ketidakpercayaan (Memberikan wajah yang jujur dan senyuman ketika melakukan pengkajian kepada klien dengan begitu akan tercipta suasana saling percaya antara perawat dan klien)b. Ketakutan(Memberikan informasi yang tepat terhadap penyebab nyeri yang dirasakan klien, agar klien tidak beranggapan bahwa ia menderita penykait yang berat).2) Memodifikasi stimulus nyeri dengan mnggunakan teknik sepertia. Teknik latihan pengalihan, seperti: menonton TV, berbincang bincang dengan orang lain, mendengarkan music .b. Teknik relaksasinafas dalam seperti : menganjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dalam mengisi paru paru dengan udara, menghembuskan secara perlahan, melemaskan otot otot sambil terus berkonsentrasi hingga didapat rassa Nyman, tenang dan rileks.c. Stimulus kulitseperti : menggosok dengan halus pada daerah nyeri, menggunakan air hangat dan dingin.3) Pemberian obat analgetik, yang dapat dilakukan untuk memblok transmisi stimulasi agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri. Jenis obat analgetik yang paling banyak di kenal masyarakat adalah aspirin, asetaminofen. Golongan aspirin digunakan untuk memblok rangsangan pada sentral dan perifer, kemungkinan menghambat sintesisprostatagaladin yang memilik khasiat 15 20 menit dengan efek puncak obat sekitar 1- 2 jam.

5.EVALUASI KEPERAWATAN1) Evaluasi terhadap nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri, diantaranya hilangnya perasaan nyeri, menurunnya itensitas nyeri, adanya respon fisikologis yang baik dan mampu melakukan aktivitas, sehari hari tanpa keluhan nyeri2) Evaluasi masalah nyeri :-Masalah teratasi-Masalah sebagaian teratasi-Masalah tidak teratasi-Muncul masalah baru.

DAFTAR PUSTAKA

Perry dan Potter, 2002. Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Penerbit buku kedokteran :EGC Anonim,2010,Laporan Pendahuluan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman,[internet], Tersedia Dalam : http://thelostamasta.blogspot.com/2012/05/laporan-pendahuluan-kebutuhan-rasa-aman.html, Diakses pada 24 Agustus 2013Anonim,2010,Laporan Pendahuluan Keyamanan,[internet], Tersedia Dalam : http://kadeksetiawan.blogspot.com/2012/09/laporan-pendahuluan-kenyamanan.html ,Diakses pada 25 Agustus 2013